Disusun Oleh
KELOMPOK 1
Dosen Pembimbing
A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah berbagai
karakteristik positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan
kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya. Kesehatan jiwa
menurut UU No. 18 tahun 2014 adalah kondisi dimana seseorang individu
tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat
bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi untuk
komunitasnya. Gangguan jiwa merupakan sindrom atau pola perilaku yang
secara klinis bermakna yang berkaitan langsung dengan distress (penderitaan)
dan menimbulkan hendaya (disabilitas) pada satu atau lebih fungsi kehidupan
manusia (Keliat. 2012)
Asuhan keperawatn yang diberikan bukan saja ditujukan kepada aspek fisik
(distraksi tarik nafas dalam dan pukul bantal/kasur), aspek psikologis, social
budaya dan spiritual, secara komprehensif (Rasmun, 2009). Salah satu faktor
penyebab kambuh gangguan jiwa adalah keluarga yang tidak tahu cara
menangani perilaku klien dirumah, keluarga merupakan system pendukung
utama yang memberi perawatan langsung pada setiap keadaan sehat maupun
sakit pada klien. Keluarga berperan dalam menentukan cara atau asuhan yang
diperlukan klien dirumah. Keberhasilan perawat di Rumah Sakit dapat siasia
jika tidak diteruskan di Rumah yang kemudian mengakibatkan klien harus
dirawat kembali (kambuh). Peran serta keluarga sejak awal asuhan di rumah
akan meningkatkan kemampuan keluarga merawat klien, sehingga
kemungkinan kekambuhan dapat dicegah, asuhan tersebut dapat berupa
dukungan keluarga terutama saat klien marah ataupun ngamuk diajarkan
teknik distraksi seperti tarik nafas dalam, pukul bantal/kasur, secara verbal
(mengungkapkan, meminta, memohon), spiritual (zikir, sholat), obat
(Videbeck. 2008).
Dari Fenomena yang terjadi tersebut maka penulis ingin mengetahui lebih
dalam tentang proses keperawatan pasien dengan melalui pengelolaan kasus
Asuhan Keperawatan Pada Klien Risiko Perilaku Kekerasan Terintergrasi
dengan Keluarga di Desa Podomoro Kabupaten Pringsewu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian masalah pada latar belakang diatas, maka rumusan
masalah sebagai berikut : “Bagaiamana Penerapan Asuhan Keperawatan
Klien Risiko Perilaku Kekerasan (RPK) Desa Podomoro Kabupaten
Pringsewu”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaiamana Asuhan Keperawatan Klien Risiko
Perilaku Kekerasan (RPK) di Desa Podomoro Kabupaten Pringsewu.
2. Tujuan Khusus
a. Mengkaji klien dengan Risiko Perilaku Kekerasan.
b. Merumuskan diagnosis keperawatan pada klien Risiko Perilaku
Kekerasan.
c. Menyusun perencanaan keperawatan pada klien Risiko Perilaku
Kekerasan
d. Melakukan implementasi keperawatan pada klien dengan risiko
perilaku kekerasan.
e. Mengevaluasi klien risiko perilaku kekerasan dengan teknik asertif.
BAB II
DOKUMENTASI PROSES KEPERAWATAN
C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu : ( ) ya (√) tidak
2. Pengobatan sebelumnya: ( ) berhasil ( ) kurang berhasil (√) tidak berhasil
3. Penganiayaan: pelaku/usia korban/usia saksi/usia
a) Aniaya fisik (√)
b) Aniaya seksual
c) Penolakan
d) Kekerasan dalam keluarga (√)
e) Tindakan criminal
Jelaskan No. 1,2,3 : Keluarga klien mengatakan sebelum suaminya
menduakanya klien tidak mengalami gangguan jiwa, keluarga klien
mengatakan klien pernah masuk rumah sakit sebanyak 8 kali dan
terakhir dibawa ke RSJ di Bengkulu selama 2 tahun, setelah pulang
dari RSJ Bengkulu klien mulai stabil namun komsumsi obat tidak
berlanjut klien kembali depresi. Klien pernah mengalami
penganiyayaan fisik oleh suaminya saat masih bersama seperti
ditampar, ditendang, dan dipukuli.
D. Pemeriksaan Fisik
2. Ukur TB : 165 BB : 50
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
X
X
X
X X
Keterangan :
: Laki- Laki
: Perempuan
: Meninggal Dunia
: Klien
: Garis Keturunan
: Pernikahan
Masalah Keperawatan :
2. Konsep Diri
3. Hubungan Sosial
4. Spiritual
F. Status Mental
1. Penampilan
2. Pembicaraan
(√) Cepat (√) Keras ( ) Gagap ( ) Inkoheren ( ) Apatis ( ) Lambat ( )
Membisu ( ) Tidak Mampu Memulai Bicara
3. Aktivitas Motorik
Jelaskan : Klen tampak tegang dan gelisah saat diajak komunikasi, selain
itu saat diajak bercakap klien selalu mengalihkan pembicaraan ketopik
yang lain seperti sibuk dengan barang-barang disekelilignya.
Masalah Keperawatan : -
4. Alam Perasaan
5. Afek
7. Persepsi / halusinasi
Jelaskan : Klien mengatak setiap sekarang ini ada temen saya yang ajak
bicara saya tau nih disamping saya dan klien mengatak setiap malam ada
yang nemenin saya untuk beryanyi lagu kembang kenagan dan ada juga
yang bisikan saya untuk selalu nyayi.
8. Proses Pikir
9. Isi Pikir
( ) Obsesi ( ) Fobia ( ) Hipokondria ( ) Dipersonalisasi ( ) Ide yang terkait (
) Pikiran magis
Waham
11. Memori
Jelaskan : Klien mengigat semua yang terjadi pada dirinya saat ini sampai
dengan masalalunya
Jelaskan : Klien mengangap dirinya tidak gila dan merasa tidak perlu
dikasihani, ditolong.
2. Bab/Bak
Jelaskan : Klien dalam makan dan minum dapat mandiri namun semuanya
sudah disiapkan oleh bulenya untuk makanan yang sudah dimasak dan
minumanya. Sedangkan untuk BAB/BAK keluarga mengatakan di WC
yang telah disediakan.
3. Mandi
4. Berpakaian / Berhias
5. Istirahat/tidur
6. Penggunaan obat
7. Pemeliharaan Kesehatan
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -
H. Mekanisme Koping
Adaptif Mal adaptif
(√) Bicara dengan orang lain ( ) Minum alcohol ( ) Mampu menyelesaikan
masalah (√) reaksi lambat/berlebihan ( ) Tehnik relaksasi ( ) Bekerja
berlebihan ( ) Aktivitas konstruktif (√) Menghindar ( ) Olahraga ( )
Mncederai diri/orang lain/barang ( ) Lain-lain ( ) Lain-lain
Jelaskan : Keluarga klien menagtakan klien saat ini lebih banyak berbica
dengan keluarga nya dibandigkan dengan lingkungan sekitar dan klien sering
menghindar saat ada orang berseragam putih.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
K. ASPEK MEDIS
Diagnosa medik : Skizofernia
Terapi medik : -
L. Data Fokus
DS :
- Keluarga klien mengatakan klien sering memukul-mukul dinding rumah,
mengacak-acak prabot rumah tangga.
- Keluarga klien mengatakan klien sering jalan-jalan keliling kampung
dengan membawa kayu.
- Keluarga klien mengatakan klien kalo malam hari sering nyayi-nyayi
lagu tembang kenagan dan menagis
- Klien mengatakan sering marah-marah tanpa sebab
- Klien mengatakan perasaan saya sering dongkol
- Klien mengatakan kalau sedang marah sering berantakin perabotan
rumah tangga dan mukul tembok rumah
- Klien mengatakan ada orang yang nemenin saya dan ajak ngobrol saya
saat sendiri apalagi saat malam hari
- Klien mengatakan kalo malam hari ada orang yang bisikin saya untuk
beryanyi
- Klien mengatakan benci dengan suaminya, kalo ada saya akan pukulin
dia yang sudah seligkuhin saya, ninggalin saya, jual semua usaha saya.
- Keluarga mengatakan klien kalau ada orang asing kerumahnya Ny. T
lagsung menghindar
- Keluarga klien mengatakan Ny. T takun dengan orang yang berpakaian
putih menghampiri dirinya taku di bawa ke RSJ.
- Klien mengatakan dirinya itu tidak gila.
- Klien mengatakan curiga bahwa dirinya ada orang yang mau jahatin
dirinya.
- Klien mengatakan sedih tidak ada anak dan suami yang menemani
dirinya sekarang
- Keluarga klien mengatakan klien lebih suka menyendiri dibandigkan
berbaur dengan keluarga dan lingkungan.
DO :
- Klien tampak tidak rapih dalam berpakaian
- Klien saat diajak komunikasi tidak mau diam/jalan-jalan terus
- Klien tampak curiga
- Klien tampak tegang, gelisah
- Flight of idea
- Blocking
- Kontak mata kurang
- Mata tampak melotot dan pandagan mata tajam
- Labil, tidak kooperatif
- Kehilangan asosiasi
- Pembicaraan cepat dan keras
- Menghindar
- Mengingkari penyakit yang diderita
- Tidak mampu berkosentrasi
- Tidak mampu berhitung sederhana
- Defensif
- Klien bicara sendiri
- Postur tubuh kaku
M. Analisa Data
No DATA MASALAH
1 DS : RPK
- Keluarga klien mengatakan klien
sering memukul-mukul dinding rumah,
mengacak-acak prabot rumah tangga.
- Keluarga klien mengatakan klien
sering jalan-jalan keliling kampung
dengan membawa kayu.
- Klien mengatakan benci dengan
suaminya, kalo ada saya akan pukulin
dia yang sudah seligkuhin saya,
ninggalin saya, jual semua usaha saya.
- Klien mengatakan sering marah-marah
tanpa sebab
- Klien mengatakan perasaan saya sering
dongkol
- Klien mengatakan kalau sedang marah
sering berantakin perabotan rumah
tangga dan mukul tembok rumah
DO :
- Klien tampak curiga
- Klien tampak tegang, gelisah
- Klien saat diajak komunikasi tidak
mau diam/jalan-jalan terus
- Mata tampak melotot dan pandagan
mata tajam
- Pembicaraan cepat dan keras
- Postus tubuh kaku
2 DS : Halusianasi
- Keluarga klien mengatakan klien kalo
malam hari sering nyayi-nyayi lagu
tembang kenagan dan menagis
- Klien mengatakan ada orang yang
nemenin saya dan ajak ngobrol saya
saat sendiri apalagi saat malam hari
- Klien mengatakan kalo malam hari ada
orang yang bisikin saya untuk beryanyi
DO :
- Klien bicara sendiri
- Flight of idea
- Blocking
- Kontak mata kurang
3 DS : Waham
- Keluarga klien mengatakan Ny. T
takun dengan orang yang berpakaian
putih menghampiri dirinya taku di
bawa ke RSJ.
- Klien mengatakan dirinya itu tidak
gila.
- Klien mengatakan curiga bahwa
dirinya ada orang yang mau jahatin
dirinya.
DO : -
4 DS : Isolasi sosial
- Keluarga mengatakan klien kalau ada
orang asing kerumahnya Ny. T lagsung
menghindar
- Keluarga klien mengatakan klien lebih
suka menyendiri dibandigkan berbaur
dengan keluarga dan lingkungan.
DO :
- Kontak mata kurang
- Tidak kooperatif
- Menghindar
N. No Data Masalah
1. RPK
2. Halusianasi
3. Waham
4. Isolasi sosial
O. Pohon Masalah
Perilaku kekerasan
1. RPK
2. Halusianasi
3. Waham
4. Isolasi sosial
Q. Intervensi
Implementasi Evaluasi
Tanggal : 05 Januari 2021 S:
Pukul : 10.00 WIB - Klien mengatakan perasaanya sekarang
SP PENGKAJIAN & SP 1 gak karuan rasanya pengin marah terus
Data : dan kalau saya marah saya berantakin
DS : perabotan rumah tangga.
- Keluarga klien mengatakan klien - Klien mengatan benci dengan suaminya
sering memukul-mukul dinding yang berani menyeligkuhi saya dan
rumah, mengacak-acak prabot rumah menjual segala macam perabotan rias
tangga. saya.
- Keluarga klien mengatakan klien - Keluarga klien mengatakan Ny. T
sering jalan-jalan keliling kampung sering memukul-mukul didnidng rumah
dengan membawa kayu. dan mengacak-acak prabotan rumah
- Klien mengatakan benci dengan tangga.
suaminya, kalo ada saya akan O:
pukulin dia yang sudah seligkuhin - Mata klien tampa melotot dan padagan
saya, ninggalin saya, jual semua tajam
usaha saya. - Klien tidak kooperatif
DO : - Saat diskusi indentifikasi RPK klien
- Klien tampak curiga beralih topik pembicaraan
- Klien tampak tegang, gelisah - Klien mau diajarkan cara pukul bantal
- Mata tampak melotot dan pandagan dan tidak mau mengikuti tarik nafas
mata tajam dalam
- Pembicaraan cepat dan keras - Klien sudah pernah diajarkan teknik
- Postus tubuh kaku tarik nafas dalam sebelumnya namun
Diagnosa : RPK belum dapat mempraktekan dan
Tindakan : menerapkan dengan tepat
- Memberi salam teraupetik A : Masalah belum teratasi
- Perkenalan nama, nama panggilan P : Intervensi
perawat, dan tujuan perawat - Evaluasi kegiatan latihan fisik. Beri
berkenalan pujian
- Tanyakan dan panggil nama - Latih cara mengontrol PK dengan
kesukaan klien obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna,
- Tanyakan perasaan klien dan dosis, frekuensi, cara, kontinuitas
masalah yang dihadapi klien minum obat)
- Membuat kontrak interaksi yang - Masukkan pada jadual kegiatan
jelas untuk latihan fisik dan minum obat
- Mengidentifikasi penyebab, tanda, &
gejala, PK yg dilakukan, akibat PK
- Menjelaskan cara mengontrol PK:
fisik, obat, verbal, spiritual
- Melatihan cara mengontrol PK
secara fisik: tarik nafas dalam dan
pukul kasur dan bantal
- Memasukkan pada jadual kegiatan
untuk latihan fisik
RTL :
- Lakukan tarik nafas dalam dan
pukulkasur dan bantal saat merasa
marah, kesal.
Tanggal : 06 Januari 2021 S:
Pukul : 09.00 WIB - Klien mengatakan lega dengan
SP 2 mengetahui fungsi obat
Data : - Klien mengatakan dimana beli
DS : obatnya
- Klien mengatakan sering marah- - Klien menjelaskan kembali fungsi
marah obat 6 benar
- Klien mengatakan jika marah suka O:
memukul-mukul dinding rumah, - Nada bicara klien tinggi
mengacak-acak prabot rumah - Klien mampu menyebutkab kembali
tangga. fungsi obat
- Klien mengatakan benci dengan - Klien mulai kooperatif
suaminya, kalo ada saya akan A : Masalah belum teratasi
pukulin dia yang sudah seligkuhin P : Intervensi
saya, ninggalin saya, jual semua - Evaluasi kegiatan latihan fisik &
usaha saya. obat. Beri pujian
DO : - Latih cara mengontrol PK dengan
- Klien tampak curiga verbal (mengungkapkan,meminta
- Nada bicara tinggi dan menolak dengan baik)
- Klien tampak tegang, gelisah - Masukkan pada jadual kegiatan
- Pandangan mata tajam untuk latihan fisik dan minum obat
Diagnosa : RPK
Tindakan :
- Mengevaluasi kegiatan latihan
fisik
- Melatih cara mengontrol pk
dengan 6 benar obat (jenis, guna,
dosis, frekuensi, cara, kontuinitas
minum obat)
- Masukan dalam jadwal kegiatan
untuk latihan fisik dan minum
obat
RTL :
- Latih tarik nafas dan pukul bantal
- Latih menghafal dan kegunaan
obat 6 benar
RTL :
- Latih tarik nafas dan pukul bantal
- Latih menghafal dan kegunaan
obat 6 benar
- Latih cara verbal
Tanggal : 08 Januari 2021 S:
Pukul : 10.00 WIB - Klien mengatakan lega dan mengerti
SP 4 dengan apa yang telah diajarkan
Data : O:
DS : - Klien mampu melakukan dengan sholat
- Klien mengatakan sudah tidak dan berdoa
marah. - Klien kooperatif
- Klien mengatakan sudah belajar
mengontrol marahnya A : Masalah teratasi
DO :
- Klien kooperatif
Diagnosa : RPK P : Intervensi
Tindakan : - Evaluasi kegiatan latihan fisik, obat,
- Mengevaluasi kegiatan latihan verbaldan spritual. Beri pujian
fisik, obat dan verbal.beri pujian
- Nilai kemampuan yangtelah mandiri
- Melatih cara mengontrol pk
dengan cara spritual (2 kegiatan) - Nilai apakah PK terkontrol
- Masukan dalam jadwal
RTL :
- Latih tarik nafas dan pukul bantal
- Latih menghafal dan kegunaan
obat 6 benar
- Latih cara verbal
- Latih cara spritual
Tanggal : 09 Januari 2021 S:
Pukul : 10.00 WIB - Klien mengatakan mulai rilexs
SP 5 O:
Data : - Klien mampu melakukan apayang telah
DS : diajarkan secaramandiri
- Klien mengatakan sudah tidak - Klien kooperatif
marah. - PK klien terkontrol
- Klien mengatakan sudah belajar
mengontrol marahnya A : Masalah teratasi
DO :
- Klien kooperatif
Diagnosa : RPK P : Hentikan Intervensi
Tindakan :
- Evaluasi kegiatan latihan fisik,
obat, verbaldan spritual. Beri
pujian
- Nilai kemampuan yang telah
mandiri
- Nilai apakah PK terkontrol
RTL :
- Evaluasi kegiatan latihan fisik,
obat, verbaldan spritual. Beri
pujian
- Nilai kemampuan yang telah
mandiri
- Nilai apakah PK terkontrol
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan dokumentasi proses keperawartan pada pasien resiko
perilaku kekerasan setelah dilakukan strategi pelaksanaan resiko perilaku
kekerasan selama 2 hari dan dilakukan terapi selama ±25 menit serta di
evaluasi didapatkan hasil yang meningkat dibanding sebelum dilakukan
intervensi dan tanda-tanda RPK sudah mengalami penurunan.
B. Saran
Bagi keluarga agar pasien gangguan jiwa Ny. T harus dilakukan pengobatan
atau dibawa kerumah rehabilatasi gangguan jiwa dan keluarga dapat
menigkatkan dukungan terhadap Ny. T dalam menjalani pengobatan yang
selama ini telah berhenti sejak 10 tahun yang lalu.
DAFTAR PUSTAKA