Anda di halaman 1dari 3

Nama : Theofanny Tesalonika Hutagalung

Nim : 1701619044

Rangkuman bab 8 filsafat ilmu

Tetang Terminologi : Ilmu, Ilmu Pengetahuan dan sains ?

Manusia dengan segenap kemampun kemanusiannya misalnya perasaan, pikiran,


pengalaman, pancaindra dan intuisi bisa menangkap alam hidupnya dan mengabstraksikan
tangkapan tadi pada dirinya pada banyak sekali bentuk "ketahuan umpamanya kebiasaan, akal
sehat, seni, sejarah, filsafat.

Terminologi ketahuan ini merupakan termonologi artifisial yang bersifat sementara


menjadi analisis yang pokoknya diartikan menjadi holistik bentuk dari produk kegiatan manusia
dalam bisnis buat mengetahui sesuatu . Apa tidak kita peroleh dalam proses mengetahui
tersebut tanpa memperhatikan obyek, cara dan manfaatnya kita masukan kedalam kategori
tidak disebut ketahuan ini. Dalam bahasa inggris sinonim menurut ketahuan ini merupakan
knowledge.

Ketahuan atau knowledge ini merupakan terminologi generik tidak meliputi segenap
bentuk tidak kita tahu misalnya filsafat, ekonomi, seni, beladiri, cara menyulam dan hayati itu
sendiri.

Seluruh bentuk dapat digolongkan dalam kategori pengetahuan (knowledge) di mana


masing-masing bentuk dapat dicirikan oleh karakter obyek ontologis, landasan epistemologis
dan landasan aksiologi masing-masing. Salah satu bentuk knowledge ditandai dengan:

 Obyek Ontologis yaitu pengalaman manusia yakni segenap ujud yang dapat dijangkau
lewat panca indra atau alat yang membantu kemampuan pancaindra
 Landasan epistemologis yaitu metode ilmiah yang berupa gabungan logika deduktif dan
logika induktif dengan pengajuan hipotesis atau yang disebut logico-hyphotetico-
verifikasi;
 Landasan aksiologi: kemaslahatan manusia artinya segenap ujud pengetahuan itu secara
moral ditujukan untuk kebaikan hidup manusia.

Ada beberapa alternatif :

 Mengguanakan ilmu pengetahuan untuk science dan pengetahuan untuk knowledge.


 Didasarkan kepada asumsi bahwa ilmu pengetahuan pada dasarnya adalah dua kata
benda yakni ilmu dan pengetahuan.

Terminologi Ilmu untuk science dan pengetahuan untuk knowledge, secara defacto
dalam kalangan dunia keilmuwan terminologi ilmu sudah sering dipergunakan seperti dalam
metode ilmiah dan ilmu-ilmu sosial atau ilmu-ilmu alam. kelemahan dari pilihan ini ialah bahwa
kita terpaksa meninggalkan kata ilmu pengetahuan dan hanya menggunakan kata ilmu saja
untuk sinonim science dalam bahasa inggris. Alternatif pertama menggunakan ilmu
pengetahuan untuk science dan pengetahuan untuk knowledge.

Adapun alasan untuk perubahan tersebut adalah :

 Ilmu (species)
Adalah sebagian dari pengetahuan (genus)
 Ilmu adalah pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu yakni ciri-ciri ilmiah, atau
dengan perkataan lain, ilmu adalah sinonim dengan pengetahuan ilmiah (scientific
knowledge)
 Menurut tata bahasa Indonesia berdasarkan hokum maka ilmu pengetahuan adalah
ilmu yang bersifat ilmiah.
 Kata dari dua kata benda yang termasuk kategori sama biasanya menunjukan dua obyek
yang berbeda
Politik Bahasa Nasional

Pada lepas 28 oktober 1928 bangsa Indonesia telah memilih Bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasioal. Alasan utama pada saat itu lebih ditekankan dalam fungsi kohesif bahasa
Indonesia menjadi sarana buat mengintegritaskan aneka macam suku kedalam satu bangsa
yakni Indonesia. Tentu saja terdapat juga evalusai tidak berkonotasi dengan ketentuan Bahasa
Indonesia selaku fungsi komunikatif yakni informasi bahwa Bahasa Indonesia adalah lingua
franca menurut sebaian akbar penduduk, namun jikalau dikaji lebih pada , maka kriteria bahasa
sebagai fungsi kohesif itulah tidak merupakan kriteria tidak menentukan.

Bahasa mempunyai dua fungsi yaitu;

 sebagai sarana komunikasi dan


 sebagai sarana budaya yang mempersatukan kelompok manusia yang mempergunakan
bahasa tersebut.

Fungsi pertama dapat disebut sebagai fungsi komunikatif dan fungsi kedua sebagai
fungsi kohesif atau integratif.Kedua fungsi ini agar terjadi keseimbangan yang saling menunjang
dalam pertumbuhan. seperti juga manusia yang mempergunakan nya bahasa harus terus
tumbuh dan berkembang seiring dengan pergantian zaman.

Selaku indera komuniksi pada pokonya bahsa meliputi 3 unsur yakni, pertama, bahasa
selaku alat komunikasi untuk menyampaikan pesan tidak berkonotasi perasaan (emotif), kedua,
berkonotasi sikap (afektif) dan, ketiga, berkonotasi pikiran (penalaran). Atau secara generik bisa
dikatakan bahwa fungsi komunikasi bahasa bisa diperinci lebih lanjut menjadi fungsi emotif,
afektif dan penalaran.

Anda mungkin juga menyukai