Nim : 1701619044
Ketahuan atau knowledge ini merupakan terminologi generik tidak meliputi segenap
bentuk tidak kita tahu misalnya filsafat, ekonomi, seni, beladiri, cara menyulam dan hayati itu
sendiri.
Obyek Ontologis yaitu pengalaman manusia yakni segenap ujud yang dapat dijangkau
lewat panca indra atau alat yang membantu kemampuan pancaindra
Landasan epistemologis yaitu metode ilmiah yang berupa gabungan logika deduktif dan
logika induktif dengan pengajuan hipotesis atau yang disebut logico-hyphotetico-
verifikasi;
Landasan aksiologi: kemaslahatan manusia artinya segenap ujud pengetahuan itu secara
moral ditujukan untuk kebaikan hidup manusia.
Terminologi Ilmu untuk science dan pengetahuan untuk knowledge, secara defacto
dalam kalangan dunia keilmuwan terminologi ilmu sudah sering dipergunakan seperti dalam
metode ilmiah dan ilmu-ilmu sosial atau ilmu-ilmu alam. kelemahan dari pilihan ini ialah bahwa
kita terpaksa meninggalkan kata ilmu pengetahuan dan hanya menggunakan kata ilmu saja
untuk sinonim science dalam bahasa inggris. Alternatif pertama menggunakan ilmu
pengetahuan untuk science dan pengetahuan untuk knowledge.
Ilmu (species)
Adalah sebagian dari pengetahuan (genus)
Ilmu adalah pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu yakni ciri-ciri ilmiah, atau
dengan perkataan lain, ilmu adalah sinonim dengan pengetahuan ilmiah (scientific
knowledge)
Menurut tata bahasa Indonesia berdasarkan hokum maka ilmu pengetahuan adalah
ilmu yang bersifat ilmiah.
Kata dari dua kata benda yang termasuk kategori sama biasanya menunjukan dua obyek
yang berbeda
Politik Bahasa Nasional
Pada lepas 28 oktober 1928 bangsa Indonesia telah memilih Bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasioal. Alasan utama pada saat itu lebih ditekankan dalam fungsi kohesif bahasa
Indonesia menjadi sarana buat mengintegritaskan aneka macam suku kedalam satu bangsa
yakni Indonesia. Tentu saja terdapat juga evalusai tidak berkonotasi dengan ketentuan Bahasa
Indonesia selaku fungsi komunikatif yakni informasi bahwa Bahasa Indonesia adalah lingua
franca menurut sebaian akbar penduduk, namun jikalau dikaji lebih pada , maka kriteria bahasa
sebagai fungsi kohesif itulah tidak merupakan kriteria tidak menentukan.
Fungsi pertama dapat disebut sebagai fungsi komunikatif dan fungsi kedua sebagai
fungsi kohesif atau integratif.Kedua fungsi ini agar terjadi keseimbangan yang saling menunjang
dalam pertumbuhan. seperti juga manusia yang mempergunakan nya bahasa harus terus
tumbuh dan berkembang seiring dengan pergantian zaman.
Selaku indera komuniksi pada pokonya bahsa meliputi 3 unsur yakni, pertama, bahasa
selaku alat komunikasi untuk menyampaikan pesan tidak berkonotasi perasaan (emotif), kedua,
berkonotasi sikap (afektif) dan, ketiga, berkonotasi pikiran (penalaran). Atau secara generik bisa
dikatakan bahwa fungsi komunikasi bahasa bisa diperinci lebih lanjut menjadi fungsi emotif,
afektif dan penalaran.