Jawab :
Secara etimologis kata filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia dari kata “philos”
berarti cinta atau “philia” (persahabatan, tertarik kepada) dan “sophos” yang berarti kebijaksanaan,
pengetahuan, keterampilan, pengalaman. praktis, intelegensi) (Bagus, 1996). Dalam bahasa Inggris
adalah philosophy. Filsafat boleh dimaknakan ingin mengerti dengan mendalam atau cinta dengan
kebijaksanaan. Secara harfiah, filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan. Hal ini menunjukkan bahwa
manusia tidak pernah secara sempurna memiliki pengertian menyeluruh tentang segala sesuatu yang
dimaksudkan kebijaksanaan, namun terus menerus harus mengejarnya. Filsafat adalah pengetahuan
yang dimiliki rasio yang menembus dasar-dasar terakhir dari segala sesuatu. Filsafat menggumuli
seluruh realitas, tetapi teristimewa eksistensi dan tujuan manusia. (Bagus, 1996). Kecintaan pada
kebijaksanaan haruslah dipandang sebagai suatu bentuk proses, artinya segala usaha pemikiran selalu
terarah untuk mencari kebenaran. Orang yang bijaksana selalu menyampaikan suatu kebenaran
sehingga bijaksana mengandung dua makna yaitu baik dan benar. Sesuatu dikatakan baik apabila
sesuatu itu berdimensi etika, sedangkan benar adalah sesuatu yang berdimensi rasional, jadi sesuatu
yang bijaksana adalah sesuatu yang etis dan logis. Dengan demikian berfilsafat berarti selalu berusaha
untuk berfikir guna mencapai kebaikan dan kebenaran, berfikir dalam filsafat bukan sembarang
berfikir namun berpikir secara radikal sampai ke akar-akarnya
Sumber :
Jawab :
Filsafat dapat dipergunakan untuk memberikan inspirasi dan aspirasi dalam mencari solusi
permasalahan yang dihadapi manusia. Dengan bantuan ilmu filsafat akan ditemukan cara atau solusi
yang paling elegan guna dapat memecahkan persoalan yang rumit, yang mungkin tidak bisa
diselesaikan dengan bantuan disiplin lain.
Sumber :
Susanto,A. 2011. Filsafat Ilmu Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis, dan
Aksiologis. Jakarta : PT. Bumi Aksara
3. Jelaskan cabang filsafat di bawah ini (Ada Sumber)
A. Ontologi
B. Efistomologi
C. Aksiologi
Jawab :
A. Ontologi
Filsafat ontologi membicarakan hakikat segala sesuatu, ini berupa pengetahuan tentang
hakikat segala sesuatu, ilmu yang mempelajari prinsip yang paling mendalam. Aliran dalam filsafat
Ontologi diantaranya adalah: Monisme, Dualisme, Pluralisme, Nihilisme, Realisme dan Agnotisisme.
B. Efistomologi
Epistemologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Episteme (pengetahuan) dan Logos (teori).
Filsafat Epistemologi merupakan cabang filsafat yang menceritakan tentang asal dan kebenaran
objek. Aliran-aliran dalam filsafat Epistemologi diantaranya adalah: Empirisme, Rasionalisme,
Fenomenologi, Positivisme dan Pragmatisme.
C. Aksiologi
Aksiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Axios (nilai) dan Logos (teori). Filsafat Aksiologi
merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia
menggunakan ilmunya. Objek material aksiologi adalah perbuatan atau tingkah laku manusia secara
sadar dan bebas. Aliran dalam filsafat Aksiologi diantaranya adalah: Naturalisme, Hedonisme,
Vitalisme dan Theologies.
Sumber :
https://www.kompasiana.com/zahratunkhairunnisa/5e7f1c1fd541df065422e833/pengertian-filsafat-
ontologi-filsafat-epistemologi-dan-filsafat-aksiologi?page=all#section1
Jawab :
Kegiatan berpikir filsafat tidak sama dengan kegiatan berpikir sehari-hari yang biasa
dilakukan oleh kebanyakan orang pada umumnya. Berfikir filsafat memiliki karakteristik tersendiri
dan ada kaidah-kaidah didalamnya yang harus diikuti sehingga proses berpikir yang dilakukan oleh
seseorang itu masuk dalam kategori berfikir filsafat. Karakteristik berpikir filsafat berdasarkan ketiga
sumber tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik berpikir filsafat meliputi harus sistematis,
bersifat universal, radikal (mendasar), rasional, menyeluruh, koheren, konseptual, bebas dan
bertanggungjawab.
Sumber :
Jawab :
Berpikir adalah kemampuan seseorang dalam mengingat, mempertimbangkan sesuatu serta
dapat mengambil keputusan suatu masalah yang dihadapi” (Sulthoniyah, 2017:8)
Sumber :
http://repository.unim.ac.id/1482/2/BAB%201.pdf
Jawab :
Ilmu adalah pengetahuan, pengetahuan yang berasaskan kenyataan dan telah disusun dengan
baik. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkumi sekumpulan pengetahuan
berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode
yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Pengertian secara ilmiah yang paling sering digunakan, ilmu
adalah kumpulan pengetahuan sistematis yang merupakan produk dari aktivitas penelitian dengan
metode ilmiah. Pengetahuan merupakan akuisisi terendah yang diperoleh dari rangkaian pengalaman
tanpa melalui kegiatan penelitian yang lebih intensif.
Sumber :
https://raharja.ac.id/2020/11/19/ilmu-pengetahuan/
Jawab :
Suraijyo menjelaskan bahwa pada hakikatnya ilmu merupakan unsur dari kebudayaan, antara
ilmu dan kebudayaan ada hubungan pengaruh timbal-balik. Perkembangan ilmu tergantung pada
perkembangan kebudayaan, sedangkan perkembangan ilmu dapat memberikan pengaruh pada
kebudayaan. Hal ini merupakan sistem pola yang bersifat mutlak. Dan pengertian ilmu yang terdapat
dalam kamus bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode – metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala –
gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu.
Menurut Ki Hajar Dewantara Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuang
manusia terhadap dua pengaruh kuat yakni alam dan zaman (kodrat dan manusia) yang merupakan
bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan
penghidupan guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan
damai.
Sumber :
8. Jelaskan, Perbedaan antara Ilmu Ilmu Alam dan Ilmu Ilmu Social (Ada Sumber)
Ilmu pengetahuan alam membatasi dirinya dengan hanya membahas gejala-gejala alam yang
dapat diamati. Sedangkan ilmu pengetahuan sosial adalah ilmu yang membatasi diri pada gejala
kehidupan manusia, baik itu gejala yang bersifat fisik atau bukan. Yang termasuk dalam bagian ilmu
alam adalah fisika, kimia, biologi, matematika, dan ilmu medis. Sedangkan yang masuk pada ilmu
sosial adalah sosiologi, antropologi, psikologi, politik,dan lain-lain.
Ilmu alam itu memiliki pengamatan yang berulang-ulang. Ilmu alam mengamati gejala-gejala
alam dengan panca indra, dan juga bahwa pengamatan itu bisa dilakukan diulang oleh orang lain
dengan pengamatan berulang kali hingga tidak diragukan lagi kebenarannya.
Sedangkan ilmu sosial itu perkembangannya sangat lambat karena kesulitan dalam
pengamatan. Tidak seperti halnya ilmu alam yang mampu mengamati gejala alam secara dekat dan
langsung lewat media indra., ilmu sosial sangat sulit mengunakan pengamatan langsung., bahwa
benar ahli ilmu sosial mengamati gejalanya lewat meraba, mencium, atau mengecap gejala yang
sudah terjadi dimasa lalu.
Sumber :
https://www.kompasiana.com/mariamanehat26.blogspot.com/555467b473977315149054af/ilmu-
alam-dan-ilmu-sosial-itu-
berbeda#:~:text=Ilmu%20pengetahuan%20alam%20membatasi%20dirinya,yang%20bersifat%20fisik
%20atau%20bukan.
Jawab :
Privasi adalah hak asasi manusia yang mendasari kebebasan berserikat, berpikir dan
berekspresi, serta kebebasan dari diskriminasi. Secara garis besar, privasi adalah hak untuk dibiarkan
sendiri, atau bebas dari gangguan atau gangguan.