Makalah Identifikasi Bakteri
Makalah Identifikasi Bakteri
DISUSUN OLEH:
NAMA : MIFTAHUL HASANAH
NIM : E1A014028
KELAS : A
A. Latar Belakang
Bakteri memiliki beberapa macam bentuk yaitu basil (tongkat), coccus, dan
spirilum. Bakteri yang berbentuk tongkat maupun kokus dibagi menjadi beberapa
macam. Pada bentuk basil pembagiannya yaitu basil tunggal, diplobasil, dan tripobasil.
Sedangkan pada coccus dibagi menjadi monococcus, diplococcus, sampai
stophylococcus. Khusus pada spirilum hanya dibagi dua yaitu setengah melengkung dan
melengkung.
Melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit, karena selain
bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Mikroorganisme yang ada di
alam ini mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas, begitu pula dengan
bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel
bakteri tersebut disuspensikan. Salah satu cara untuk mengamati bentuk sel bakteri
sehingga mudah untuk diidentifikasi ialah dengan metode pengecatan atau pewarnaan.
Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui sifat fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi
dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecatan.
Prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah adanya ikatan ion antara komponen seluler
dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarnaan yang disebut kromogen. Terjadi ikatan
ion karena adanya muatan listrik baik pada komponen seluler maupun pada pewarnaan.
Berdasarkan adanya muatan ini maka dapat dibedakan pewarna asam dan pewarna basa.
Teknik Pewarnaan bukan pekerjaan yang sulit tapi perlu ketelitian dan kecermatan
bekerja serta mengikuti aturan dasar yang berlaku.
Setiap sel terdiri dari berbagai bahan kimia. Setiap sel akan menunjukkan susunan
kimiawi yang spesifik. Sebagai contoh, bakteri Gram negatif memiliki lipopolisakarida
dalam dinding selnya, Sedangkan bakteri Gram positif tidak. Sebaliknya pada banyak
bakteri Gram positif terdapat asam teikoat. Bahan kimia ini tidak ditemukan pada gram
negatif. Karakteristik utamanya adalah tebalnya lapisan peptidoglikan pada dinding sel.
Akibatnya, pada saat prosedur pewarnaan Gram, meninggalkan warna biru. Dinding sel
Gram positif biasa ditemukan pada Actinobacteria dan Firmicutes. Tidak seperti dinding
sel Gram positif, dinding sel Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis. Hal
ini menyebabkan lunturnya warna biru/merah muda saat disiram etanol.
Uji biokimiawi bakteri adalah salah satu uji yang dilakukan untuk mengidentifikasi
jenis bakteri. Hal ini karena setiap jenis bakteri memiliki sifat biokimia yang berbeda.
Secara morfologis, biakan maupun sel bakteri yang berbeda dapat tampak serupa. Karena
itu ciri fisiologis atau biokimiawi merupakan kriteria yang amat penting di dalam
identifikasi spesimen yang tidak dikenal. Tanpa hasil pengamatan fisiologis yang
memadai mengenai organisme yang diperiksa maka penentuan spesiesnya tidaklah
mungkin dilakukan. Manusia tidak dapat melihat dan mengidentifikasi bakteri tanpa
diadakan percobaan.
Sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat dari interaksi
metabolit-metabolit yang dihasilkan dengan reagen-reagen kimia. Kemampuan bakteri
menggunakan senyawa tertentu sebagai sumber karbon dan sumber energiyang dapat
digunakan untuk identifikasi.Identifikasi Bakteri dapat dilakukan dengan beberapa uji
antara lain uji dalam melakukan fermentasi, uji oksidase, produksi katalase, uji motilase
dan uji oksidase. Bakteri di alam memiliki karakteristik sifat yang berbeda-beda. Bakteri
ada yang bersifat motil, bereaksi dengan enzim katalase, bersifat oksidatif maupun
fermentatif dan lain sebagainya. Tiap bakteri juga memiliki sifat kimiawi berbeda.
B. Rumusan Masalah
Dinding sel
Bakteri gram positif memiliki dinding sel pada lapisan peptidoglikan kadar lipid lebih
tebal yaitu (20-80nm) 1-4% sedangkan bakteri gram negative hanya 11-22%.
Bentuk sel
Bakteri gram positif memiliki bentuk sel bulat, batang, atau berbentuk filament sedangkan
bakteri gram negative bulat, oval, batang lurus atau melingkar seperti tanda koma,
filament atau heliks, bahkan beberapa spesies memiliki selubung atau kapsul.
Reproduksi
Proses reproduksi bakteri gram positif adalah dengan pembelahan biner sedangkan bakteri
gram negative dengan pembelahan biner tetapi kadang-kadang dengan pertunasan.
Metabolism
Bentuk metabolism bakteri gram positif adalah kemoorganoheterotrof sedangkan bakteri
gram negative fototrof, kemolitoautotrof, atau kemoorganoheterotrof.
Anggota tubuh
Bakteri gram positif biasanya tidak memiliki apandase sedangkan gram negative justru
memiliki pili, fimbrae, bahkan tangkai.
BAB III
KESIMPULAN
Pewarnaan Gram merupakan salah satu teknik pewarnaan yang dikerjakan di laboratorium
mikrobiologi untuk kepentingan identifikasi mikroorganisme. Morfologi mikroskopik
mikroorganisme yang diperiksa dan sifatnya yang khas terhadap pewarnaan tertentu
(pewarnaan gram) dapat digunakan untuk identifikasi awal. Berdasarkan hasil pengamatan
di bawah mikroskop, diidentifikasi bakteri Unidentify yang digunakan mempunyai bentuk
coccus dan berwarna merah, bakteri ini digolongkan ke dalam bakteri gram negatif, karena
menunjukkan ciri-ciri dari bakteri gram negatif yaitu mampu mengikat warna merah.
Bakteri gram positif adalah bakteri yang akan berwarna biru atau ungu di bawah
mikroskop karena bakteri tersebut mempertahankan zat warna Kristal violet sewaktu
proses pewarnaan gram. Sedangkan, bakteri gram negative akan memiliki warna merah
atau merah muda sewaktu dilihat dari mikroskop. Perbedaan kedua bakteri tersebut ada
pada struktur dinding sel yang berbeda sesuai dengan prosedur pewarnaan gram.
DAFTAR PUSTAKA
Tamher, Sayuti. 2000. Mikrobiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Depkes RI; Jakarta
Irianto,Koes .2006 . Mikrobiologi. Yrama Widya: Bandung.
Anonim. 2016. Diakses dari http://Ekmon-saurus.blogspot.com/.../bab-2-media-pertumbuhan.
diakses pada tanggal 18 Januari 2017.
Junaidi, Wawan. 2016. Diakses dari http://Wawan-junaidi.blogspot.com. diakses tanggal 18
Januari 2017.
Anonim. 2016. Diakses dari http://Rachdie.blogsome.com.mengenal-media-pertumbuhan-
mikroba. diakses tanggal 18 Januari 2017