Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN MATERNITAS

"Studi Literature tentang kegel exercise dan manajemen stres"

NAMA: SELFONSINA LARWUY

NPM: 12114201190232

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan

Universitas Kristen Indonesia Maluku

2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan Rahmat-Nya sehingga saya bisa
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas Ibu dosen Ns. Devita
Madiuw,M.Kep Pada bidang Matakuliah Keperawatan Maternitas . Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang kesehatan wanita usia subur, pasangan usia subur,
wanita dalam masa Childbearing, dan bayinya sampai usia 28 hari, keluarga dengan wanita
masih Childbearing dengan memperhatikan aspek legal dan etis

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Ns. Devita Madiuw, M.Kep selaku dosen
mata kuliah keperawatan Maternitas telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Sampul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

a. latar Belakang

b. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Etiologi

BAB III LITERATURE REVIEW

A. Metode Pencarian Artikel ( PICOT)

B. Litelature Review

BAB IV PENUTUP

a. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

a. latar Belakang

Selama kehamilan produksi hormon progesteron dan hormon relaksin meningkat sehingga
menimbulkan efek negatif terhadap integritas struktur jaringan lunak yang menyebabkan
jaringan kolagen pada fasia, ligamen sekitar pelvis dan otot dasar panggul melemah.
Melemahnya otot dasar panggul dipicu karena menahan isi perut dan bertambah besarnya janin
selama kehamilan sehingga otot dasar panggul melorot ke bawah sampai 2,5 cm dari posisi saat
nulipara (Baessler, et.al., 2008). Akibat melemahnya otot dasar panggul dan insufisiensi sfingter
setelah kehamilan dan persalinan, dimana leher kandung kemih terulur, saluran kandung kemih
menjadi inkompeten sehingga mengakibatkan inkontinensia urinae tipe stres (Bobak,
2004).Kehamilan dan persalinan akan menyebabkan dasar panggul melemah atau rusak sehingga
tidak dapat berfungsi dengan baik. Kekendoran otot-otot yang melingkari vagina sering
disebabkan oleh kelahiran anak melalui vagina. Hampir 50% wanita yang pernah melahirkan
akan menderita prolaps organ genitourinaria dan 40% disertai inkontinensia urine. Diantara
kondisi ini stres inkontinensia merupakan salah satu yang paling tinggi prevalensinya. Satu dari
tiga wanita akan mengalami inkontinensia selama hidupnya dan lebih 65% wanita ini
menyatakan bahwa hal tersebut dimulai saat kehamilan maupun sesudah
melahirkan(Wyman,2003). Dalam laporan tahunannya pada tahun 2001, Perkumpulan Obstetri
dan Ginekologi Pantai Pasifik memperkirakan bahwa kebutuhan akan pelayanan bagi perempuan
kerusakan dasar panggul akan meningkat sampai 45% sampai 30 tahun kedepan(Nygaard,
2004).Senam Kegel awalnya ditujukan untuk mengatasi inkotinensia (ketidakmampuan menahan
kemih) pada wanita. Inkontinensia bisa timbul pascapersalinan atau sebab lainnya. Senam ini
bertujuan untuk melatih/menguatkan otot-otot dasar panggul (pelvic floor muscle) (Holroyd-
Leduc and Strauss, 2004). Dengan berpikir sehat dan memahami kebutuhannya, wanita hamil
dapat merencanakan dan berpartisipasi didalam program latihan yang aman dan efektif selama
kehamilan. Senam Kegel dapat membuat kehamilan menjadi lebih menyenangkan(Mary, 2011).
Dengan melihat adanya keterkaitan antara senam Kegel dengan penurunan kejadian
inkontinensia urine, maka penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai hubungan senam Kegel terhadap penurunan stres inkontinensia urine postpartum
khususnya pada ibu primigravida.

b. Tujuan

Untuk Mengetahui kesehatan wanita usia subur, pasangan usia subur, wanita dalam masa
Childbearing, dan bayinya sampai usia 28 hari, keluarga dengan wanita masih Childbearing
dengan memperhatikan aspek legal dan etis
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Etiologi

Kegel exercise dikembangkan oleh Dr. Arnold Kegel pada tahun 1940 untuk mengatasi masalah
pada kekuatan otot dasar panggul (Rahajeng, 2010 : 121), dengan kata lain kegel exercise
merupakan suatu bentuk terapi latihan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan otot - otot
dasar panggul, dimana latihan ini akan berdampak pada otot dasar panggul. Hasil yang maksimal
dari latihan kegel akan diperoleh jika frekuensi latihan berkisar antara 3-5 kali perminggu, selain
itu latihan kegel juga bisa memberikan manfaat jika dilakukan 1 kali dalam seminggu (Ichsani,
2010 dalam Lestari, 2011 : 3 ) Keistimewaan dari latihan ini yaitu sangat mudah untuk
melakukannya, karena dapat dilakukan dengan berbagai posisi, saat berjalan, bekerja, ataupun
istirahat (Rahajeng, 2010 : 121). Keberhasilan untuk melakukan latihan kegel dipengaruhi oleh
dukungan suami dan motivasi yang tinggi. Dukungan suami adalah tingkatan dukungan yang
diberikan kepada individu yang memiliki hubungan emosional yang cukup dekat dengan orang
tersebut (Fatimah, 2009 : 6). Dukungan suami berupa dukungan emosional, dukungan
penghargaan,dukungan instrumental, dan dukungan informasi. Dukungan emosional yang
diberikan suami yaitu seperti memberikan motivasi, dan menunjukan rasa sayang dan cinta pada
istri (Lailatushifah & Ayu, 2008 : 3).Menurut Purnomo (2003), senam Kegel adalah terapi non
operatif paling populer untuk mengatasi inkontinensia urine. Latihan ini dapat memperkuat otot-
otot di sekitar organ reproduksi dan memperbaiki tonus tersebut (Bobak, 2004). Senam Kegel
membantu meningkatkan tonus dan kekuatan otot lurik uretra dan periuretra. Senam Kegel
sebaiknya dilakukan selama hamil dan setelah melahirkan untuk membantu otot-otot panggul
kembali ke fungsi normal. Apabila dilakukan secara teratur, latihan ini dapat membantu
mencegah prolaps uterus dan stres inkontinensia di kemudian hari (Bobak, 2004).Disfungsi dasar
panggul dapat menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu kualitas hidup seperti
inkontinensia urine, inkontinensia alvi, prolaps organ panggul, dan disfungsi seksual.
Kebanyakan disfungsi dasar panggul dihubungkan dengan kerusakan dasar panggul selama
persalinan, terutama pada persalinan pertama (Junizaf, 2002).Kehamilan dan persalinan akan
menyebabkan dasar panggul melemah atau rusak sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
Kekendoran otot-otot yang melingkari vagina sering disebabkan oleh kelahiran anak melalui
vagina. Hampir 50% wanita yang pernah melahirkan akan menderita prolaps organ
genitourinaria dan 40% disertai inkontinensia urine. Diantara kondisi ini stress inkontinensia
merupakan salah satu yang paling tinggi prevalensinya. Satu dari tiga wanita akan mengalami
inkontinensia selama hidupnya dan lebih 65% wanita ini menyatakan bahwa hal tersebut dimulai
saat kehamilan maupun sesudah melahirkan(Wyman. J.F, 2003).
BAB III

LITERATURE REVIEW

A. Metode Pencarian Artikel ( PICOT)

ANALISIS JURNAL

Judul : Pengaruh kegel exercise terhadap penurunan nyeri (Dismenorea) pada siswi
SMPN 05 kecamatan tambun Utara kabupaten bekasi tahun 2019

Penulis : Nunki Pramesti Nugraha

a. POPULASI dan SAMPEL

Populasi : penelitian ini pada tanggal 25 Januari 2019 di SMPN 05


Tambun Utara, peneliti mengambil siswi kelas VII dan kelas VIII. Dari hasil

teknik wawancara yang dilakukan pada 10 siswi di SMPN 05 Tambun Utara didapatkan
selalu mengalami nyeri saat menstruasi dengan intensitasnya nyeri ringan 20%,
sedang 40%

Sampel : 30 Responden
b. INTERVENSI

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasy Experiment menggunakan
pendekatan one group pre-test and posttest design. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh
siswi SMPN 05 Kelas VII dan VIII.
Sampel yang diambil sebanyak 30 responden yang mengalami dismenorea haripertama haid
dengan menggunakan teknik Total Sampling. Instrument yang digunakan dalam pengambilan
data adalah lembar kuesioner dan lembar observasi. Analisa data yang digunakan adalah analisa
univariat dan bivariat berupa uji Paired Sample T Test dengan nilai signifikan α < 0,05.

c. COMPARISON

Instrument yang digunakan dalam pengambilan data adalah lembar kuesioner dan lembar
observasi. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat berupa uji Paired
Sample T Test dengan nilai signifikan α < 0,05.

d. OUT CAME

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata nyeri sebelum dilakukan kegel exercise adalah
4,93 sedangkan setelah dilakukan kegel exercise rata-rata proses penurunan nyeri adalah 2,40.
Dengan perbedaan rata-rata proses penurunan nyeri (dismenorea) adalah 2,53. Hasil uji stastistik
dengan Paired Sample T Testdiperoleh nila p value = 0,000 dengan nilai  = < 0,05, maka nilai
p value < sehingga H0 ditolak maka artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara
sebelum dan sesudah dilakukan kegel exercise.

e. TIME

Penelitian dilakukan terhadap 30 responden , yang berlokasi di Kecamatan Tambun Utara


Kabupaten Bekasi Penelitian ini berlangsung pada 25 Januari 2019

B. Literature Review

Penulis Nunki Pramesti Nugraha


Jurnal
Judul Jurnal Pengaruh kegel exercise terhadap penurunan nyeri (Dismenorea) pada siswi
SMPN 05 kecamatan tambun Utara kabupaten bekasi tahun 2019

Halaman 1 – 10
Jurnal

Teori Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi
wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria, banyak perubahan khas
yang terjadi secara biologis baik pada remaja laki-laki maupun remaja
perempuan.Salah satu tanda keremajaan yang muncul secara biologis pada
perempuan yaitu mengalami menstruasi (Ali &Asrori, 2011) dalam Ayu
(2017).Hampir seluruh perempuan yang mengalami menstruasi mempunyai
pengalaman nyeri haid dengan tingkatan yang berbeda. Mulai dari rasa pegal
pada bagian panggul dan perut bagian bawah hingga nyeri yang luar biasa
sakitnya. Dalam istilah medis rasa sakit atau nyeri dan kram saat haid disebut
dengan dismenorea (Proverawati & Misaroh, 2009) dalam Lismidiati, Santi,
Akbar (2017).

Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasy


Experiment menggunakan pendekatan one group pre-test and posttest design.
Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswi SMPN 05 Kelas VII dan VIII.
Sampel yang diambil sebanyak 30 responden yang mengalami dismenorea hari
pertama haid dengan menggunakan teknik Total Sampling. Instrument yang
digunakan dalam pengambilan data adalah lembar kuesioner dan lembar
observasi. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat
berupa uji Paired Sample T Test dengan nilai signifikan α < 0,05.

Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata nyeri sebelum dilakukan
kegel exercise adalah 4,93 sedangkan setelah dilakukan kegel exercise rata-rata
proses penurunan nyeri adalah 2,40. Dengan perbedaan rata-rata proses
penurunan nyeri (dismenorea) adalah 2,53. Hasil uji stastistik dengan Paired
Sample T Testdiperoleh nila p value = 0,000 dengan nilai  = < 0,05, maka
nilai p value < sehingga H0 ditolak maka artinya terdapat perbedaan yang
signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukan kegel exercise.
BAB IV

PENUTUP

a. Kesimpulan

1. Rata-rata tingkat nyeri responden pre kegel exercisepada penurunan nyeri adalah 4,93
sedangkan rata-rata tingkat nyeri responden post kegel exercisepada penurunan nyeri adalah
2,40. Sehingga terjadi penurunan nyeri (dismenorea) dengan nilai rata-rata 2,53 dengan
standardeviasi 0,819.

2. Hasil uji statistik dengan uji Paired Sample T test diperoleh nilai p value = 0,000 dengan nilai
α < 0,05, maka nilai p value < α sehingga H0 ditolak maka artinya terdapat pengaruh kegel
exersieterhadap penurunan nyeri (dismenorea).
DAFTAR PUSTAKA

1. Afiyanti, Yati & Pratiwi, Anggi. (2016). Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi perempuan
“promosi, permasalahan dan penanganannya dalam pelayanan kesehatan dan keperawatan”.
Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

2. Ali Imron. (2012). Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

3. Anderson, Bob. (2010). Stretching in The Office. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

4. Andriyani, Sumartini, Afifah. (2016). Gambaran Pengetahuan Remaja Madya (13 -15 Tahun)
Tentang Dysmenorrhea Di SMPN 29 Kota Bandung.

5. Andriani, Y. (2015). Hubungan Indeks Massa Tubuh, Tingkat Stress, Dan Aktivitas Fisik
Dengan Tingkat Dismenore Pada Mahasiswa D III Kebidanan Semester Ii Stikes ‘Aisyiyah
Yogyakarta. Yogyakarta : Program Studi Bidan Pendidik Jenjang D IV Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah.journal : e-ISSN 2477-3743 Volume 2
Nomor 2 2016.

6. Arikunto, Suharsimi. (2011). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VII.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
7. Beddu, S., Mukarramah, S., & Lestahulu, V. (2015). Hubungan Status gizi dan usia
menarcheDengan Dismenorea Promer pada remaja putri. The Southeast Asian Journal of
Midwifery Vol. 1, Oktober 2015, Hal :16-21.

8. Bobak., Lowdermilk., & Jensen. (2012). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.

9. Dharma, Kusuma Kelana. (2011), Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan


Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian, Jakarta, Trans InfoMedia

10. Effendy , Ferry dan Makhfudli. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas. Jakarta : Salemba
Medika

11. Harry, W. (2009). Hubungan Kemampuan Aerobik dan Kondisi Psikologis pada Pelajar Laki
– laki SMU Negeri 1 Prabumulih. Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.

12. Hurlock, E. B. (2010). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang


Kehidupan (terjemahan). Jakarta: Erlangga.

13. Hidayat. (2010). Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif, Jakarta : Heath Books

14. Istiqomah, P.A. (2009). Efektivitas senam dismenorea dalam mengurangi dismenore pada
remaja putri di SMU N 5 Semarang: Tugas Akhir. Tidak diterbitkan

15. Kozier. (2017). Buku Ajar Fundamental Keperawatan ( Alih bahasa : Esty Wahyu ningsih,
Devi yulianti, yuyun yuningsih. Dan Ana lusyana ). Jakarta :EGC

16. Laili, Nurul. ( 2012). Perbedaan Tingkat Nyeri Haid (Dismenore) Sebelum dan Sesudah
Senam Dismenore pada Remaja Putri di SMAN 2 Jember. Skripsi. Jember: Universitas Jember

Anda mungkin juga menyukai