Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS TENTANG

PENDIDIKAN KESEHATAN SENAM NIFAS DI TPMB

Bdn. Delly Handayani, S.ST DEPOK

Dosen Pembimbing:

Bdn. Kursih Sulastriningsih, S.SiT., M.Kes

Bdn. Delly Handayani, S.ST

Disusun Oleh:

Debi Oktaria

2305041157337

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN PROGRAM


STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI

STIKES BHAKTI PERTIWI INDONESIA

JAKARTA 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat,
karunia, dan kemudahan serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Asuhan kebidanan Pemasangan Infus pada NY. I di
TPMB Bdn, Delly Handayani, S. ST Depok ”. Makalah ini merupakan salah satu
tugas Pra Profesi , Keterampilan Dasar Praktek Kebidanan (KDPK) di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Pertiwi Indonesia.

Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan
serta wawasan kita khususnya mengenai asuhan kebidanan tentang tindakan
pemasangan infus.

Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa masih terdapat


banyak kekurangan serta jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang kita
harapkan. Oleh karena itu, dengan senang hati saya senantiasa mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini
dikemudian hari.

Demikian makalah ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua
dan semoga jerih payah kita mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Jakarta , Desember 2023

Debi Oktaria
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………….............

DAFTAR ISI………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………........

1.1 Latar belakang………………………………………………...............


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….
1.3 Tujuan Penulisan Makalah……………………………………………
1.4 Manfaat Makalah……………………………………………………..
1.5 Ruang Lingkup ……………………………………………………….

BAB II TINJAUAN TEORI………………………………………………………

2.1 Defenisi Senam Nifas …..………………………………………………


2.2 Tujuan dan Manfaat Senam Nifas………………………………………
2.3 Indikasi dan Kontraindikasi Senam Nifas………..……………………..
2.4 Waktu Pelaksanaan Senam Nifas………………………………………
2.5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Senam Nifas………………………
2.5 Persiapan Senam Nifas………....….……………..…………………….
2.6 Gerakan Senam Nifas ………………………………………………….

BAB III DOKUMENTASI KEBIDANAN ……………………………………….

BAB IV PEMBAHASAN …………………………………………………………

BAB V PENUTUP…………………………………………………………………

5.1Kesimpulan ……….……………………………………………………
5.2 Saran ……………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai dari plasenta lahir dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum
hamil) lama masa nifas yaitu 6-8 minggu (Rahmawati, 2013). Kondisi ideal
pada involusi uterus yaitu berlangsung normal dengan ketentuan setelah bayi
lahir, fundus uteri teraba setinggi pusat dengan berat uterus 1000 gram, pada
akhir kala III TFU teraba 2 jari dibawah pusat, 1 minggu post partum TFU
terba pertengahan pusat simpisis dengan berat 500 gram, Pada 2 minggu post
partum, TFU tidak teraba dengan berat 350 gram, pada 6 minggu post partum,
uterus sebesar hamil 2 minggu dengan berat 50 gram dan setelah 6 minggu
post partum uterus kembali normal (Rahayu, et.all, 2012).
Penyebab kematian ibu sejak dulu tidak banyak berubah, yaitu perdarahan
(25%), terjadi pasca persalinan baik karena atonia uteri, sisa plasenta, maupun
subinvolusi dan eklamsia (12%), aborsi tidak aman (13%), sepsis (15%) dan
partus macet (8%) (Prawirohardjo, 2009). Dalam Artikel penelitian yang
dilakukan oleh Desi et all, (2015) menyatakan bahwa perdarahan yang paling
banyak dapat terjadi dari robekan yang terjadi selama proses melahirkan baik
yang normal maupun menggunakan tindakan. Berdasarkan hasil studi
pendahuluan yang dilakukan didapatkan bahwa dari 188 wanita yang bersalin
180 (95,7%) diantaranya tidak mengalami komplikasi pada masa post partum
sedangkan 8 orang (4,2%) diantaranya mengalami subinvolusi uterus yang
ditandai dengan penurunan TFU yang lambat.
Sehingga dapat di simpulkan bahwa masih terdapat ibu post partum yang
mengalami sub involusi uterus. Beberapa hal yang dapat mempercepat proses
involusi uterus diantaranya mobilisasi dini, paritas, usia, status gizi, menyusui,
senam nifas dan pijat oksitosin.
Senam nifas berperan dalam pemulihan kembali kekuatan otot dasar
panggul, mengencangkan otot-otot dinding perut dan perineum, membentuk
sikap tubuh yang baik dan mencegah terjadinya komplikasi. Saat
melaksanakan senam nifas terjadi kontraksi otot - otot perut yang akan
membantu proses involusi (brayshaw, 2007).
Menurut Yuliarti, 2010 Senam nifas jarang dilakukan oleh ibu yang telah
melakukan persalinan. Ada tiga alasan kenapa ibu tidak melakukan senam
nifas, diantaranya karena memang tidak tahu cara melakukan senam nifas,
rasa sakit dan kelelahan yang dirasakan ibu setelah melahirkan, dan terlalu
bahagia dengan kehadiran bayi. Oleh karena itu Petugas kesehatan perlu
memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan diri pada masa nifas
setelah persalinan, salah satunya adalah latihan senam nifas (Indriarti, 2009).
Senam ini harus dilakukan sesering mungkin setelah persalinan (Brayshaw,
2007)
Kontraksi otot-otot akan membantu proses involusi yang dimulai setelah
plasenta keluar segera setelah melahirkan. Ambulasi secepat mungkin dan
frekuensi sering sangat diperlukan dalam proses involusi. ibu postpartum yang
melakukan senam nifas pemulihan fisiknya lebih cepat meningkat,
mempunyai keadaan umum yang baik, sirkulasi yang lancar, proses laktasi
yang baik serta involusi uteri yang semakin cepat dibandingkan ibu
postpartum yang tidak melakukan senam nifas. Pengaruh senam nifas terhadap
status kesehatan ibu nifas, bahwa senam nifas pada ibu postpartum
berpengaruh positif terhadap kecepatan ibu melakukan mobilisasi dini.
Semakin cepat ibu melakukan mobilisasi makin cepat proses
involusiuterusnya (Indriyastuti, dkk, 2014)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa defenisi senam nifas?
2. Apa tujuan dan manfaat senam nifas?
3. Apa indikasi dan kontraindikasi senam nifas?
4. Kapan sebaiknya melakukan senam nifas?
5. Faktor-faktor apa saja yang mempegaruhi senam nifas?
6. Apa persiapan senam nifas?
7. Bagaimana gerakan senam nifas?

1.3 Tujuan penulisan makalah


1. Dapat mengetahui apa defenisi senam nifas
2. Dapat mengetahui apa tujuan dan manfaat senam nifas
3. Dapat mengetahui indikasi dan kontraindikasi senam nifas
4. Dapat mengetahui kapan waktu pelaksanaan senam nifas
5. Dapat mengetahui factor-faktor apa saja yang mempengaruhi senam nifas
6. Dapat mengetahui bagaimana persiapan senam nifas
7. Dapat mengetahui bagaimana gerakan senam nifas

1.4 Manfaat Penulisan


Untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana asuhan kebidanan
pada ibu nifas, khususnya tentang senam nifas.

1.5 Ruang Lingkup Penulisan


Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. “E” usia 26 tahun P1 dengan
Kebutuhan Senam Nifas .
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Defenisi Senam Nifas

Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah
melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan
persalinan dapat kembai kepada kondisi normal seperti semula (Ervynasby, 2008)

Senam nifas di mulai 6 jam setelah melahirkan dan dalam pelksanaannya


harus dilakukan secara bertahap , sistematis dan continue.(Alijahbana, 2008)

Senam Nifas adalah senam yang dilakukan pada saat seorang ibu
menjalani masa nifas atau masa setelah melahirkan (Kemenkes)

Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu setelah melahirkan yang
bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi ibu pada masa
nifas, serta membantu proses involusi uteri yang dilakukan 24 jam setelah
melahirkan dengan frekuensi 1 kali sehari selama 6 minggu ( Fadlina,Amalia
2015) .

2.2 Tujuan dan Manfaat Senam Nifas

2.2.1 Tujuan Senam Nifas

Tujuan Dilakukan Senam Nifas Menurut ( Hasrani.2015).

1) Mengembalikan rahim pada posisi semula


2) Mempebaiki elastisitas otot yang telah mulur
3) Meningkatkan gairah hidup.
4) Mencegah kesulitan buang air kecil (BAK)
5) Memperlancar pengeluaran asi
6) Memperlancar sirkulasi darah
7) Mengembalikan kerampingan
8) Mencegah varices
Tujuan senam nifas menurut Buku Saku RSUD Muhammad Natsir
1) Membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu
2) Mempercepat proses involusi dan pemulihan fungsi alat kandungan
3) Memulihkan kekuatan dan kekencangan tototot panggul, perut dan
perenium
4) Memperlancar pengeluaran lochea
5) Membantu mengurangi rasa sakit pada otot-otot
6) Merelaksasikan otot-otot

2.2.2 Manfaat Senam Nifas

Menurut (Tesisjogja, 2006) manfaat senam nifas sebagai berikut :

1) Mengencangkan otot perut, liang senggama, otot - otot sekitar vagina, otot-
otot dasar panggul.
2) Memperbaiki tonus otot pelvis, memperbaiki regangan otot abdomen/ perut
setelah hamil, memperbaiki regangan otot tungkai bawah, dan
meningkatkan kesadaran untuk melakukan relaksasi otot-otot dasar panggul.
3) Memperbaiki sirkulasi darah, memperbaiki sikap tubuh setelah hamil dan
melahirkan.
4) Memperbaiki kondisi umum ibu. Mempercepat rehabilitasi atau pemulihan
dan memperkecil kemungkinan terkena infeksi karena sirkulasi darahnya
bagus.
5) Menumbuhkan/memperbaiki nafsu makan sehingga kebutuhan asupan gizi
bisa mencukupi
6) Pada mereka yang melahirkan secara caesar, beberapa jam setelah keluar
dari kamar operasi dapat dilatih pernapasan yang sehingga dapat
mempercepat penyembuhan luka. Latihan untuk mengencangkan otot perut
dan melancarkan sirkulasi darah ditungkai baru dilakukan 2-3 hari setelah
ibu dapat bangun dari tempat tidur.
2.3Indikasi dan Kontraindikasi Senam Nifas

2.3.1 Indikasi senam nifas

1) Untuk ibu melahirkan yang sehat dan tidak ada kelainan


2) Senam ini dilakukan setelah 6 jam setelah persalinan normal dan 8 jam
setelah persalinan Sectio Caesarea

2.3.2 Kontraindikasi senam nifas

Ibu yang mengalami komplikasi selama persalinan tidak diperbolehkan


untuk melakukan senam nifas. Demikian juga ibu yang mempunyai kelainan
seperti jantung, ginjal atau diabetes, mereka diharuskan untuk beristirahat total
sekitar 2 minggu (Rahayu, 2017).

2.3.2 Alasan Senam Nifas

Alasan mengapa ibu sesudah melahirkan perlu melakukan senam nifas , antara
lain:

1. Otot dasar panggul meregang

2. Otot dinding perut kendor

3. Sikap dan bentuk tubuh berubah.

2.4 Waktu Dilakukan Senam Nifas

Senam ini dilakukan pada saat sang ibu benar-benar pulih dan tidak ada
komplikasi obstetrik atau penyulit masa nifas (misalnya hipertensi, pasca kejang,
demam). Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam setelah
melahirkan, kemudian dilakukan secara teratur setiap hari. Dengan melakukan
senam nifas sesegera mungkin, hasil yang didapat diharapkan dapat optimal
dengan melakukan secara bertahap.
Senam nifas sebaiknya dilakukan diantara waktu makan. Melakukan
senam nifas setelah makan membuat ibu merasa tidak nyaman karena perut masih
penuh. Sebaliknya jika dilakukan disaat lapar, ibu tidak akan mempunyai tenaga
dan lemas.

Senam nifas bisa dilakukan pagi atau sore hari. Gerakan senam nifas ini
dilakukan dari gerakan yang paling sederhana hingga yang tersulit. Sebaiknya
lakukan secara bertahap dan terus menerus ( Suherni, s.dkk.2008 ).

2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi senam nifas

Faktor yang mempengaruhi senam nifas yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal meliputi kesiapan fisik dan kesiapan psikologis ibu. Sedangkan
faktor eksternal meliputi bayi kedinginan dimana bayi membutuhkan dekapan ibu
untuk menghangatkan tubuh bayi, kelelahan ibu, tenaga kesehatan kurang tersedia
dalam mengajarkan senam nifas pada ibu post partum, bayi kurang siaga sehingga
membutuhkan perhatian ibu dalam mengurus bayi (Widianti, 2010).

2.6 Persiapan Senam Nifas

2.5.1 Persiapan alat dan bahan

1) Kasur / matras
2) Bantal

2.5.2 Persiapan pasien

1) Posisi Ibu Telentang


2) Sebaikna Dilakukan Pagi Atau Sore Hari
3) Pakaian Longgar Dan Nyaman

2.7 Gerakan Senam Nifas

Cara melakukan senam nifas terbilang mudah. Bahkan gerakan senamnya


juga dilakukan dengan posisi berbaring, yang sangat pas untuk ibu yang sudah
melahirkan. Gerakan senam nifas terdiri dari 10 gerakan, dan dilakukan secara
berurutan.
Manfaat dari melakukan gerakan senam nifas ini yaitu untuk melatih otot-
otot perut. Sangat cocok untuk ibu yang sudah melahirkan. Gerakan senam pada
hari pertama sangat simple dan tidak memberatkan. Lalu pada hari kedua,
pergerakan di tingkatkan, begitu jugauntuk hari selanjutnya. Pergerakan
ditingkatkan sedikit-sedikit.

Sebelum melakukan senam nifas, pastikan menggunakan pakaian yang


longgar, agar tidak kesulitasn saat menggerakan anggota tubuh. pastikan juga
untuk menyiapkan tempat yang aman. Berikut merupakan urutan latihan senam
nifas.

Hari Pertama (Olah nafas)

Pada hari pertama, gerakan senam nifas dilakukan secara sederhana. Yaitu dengan
melakukan latihan pernapasan. Ibu berbaring dengan nyaman di tempat yang
datar, lalu melakukan tarik napas dalam, tahan napas dalam hitungan ke 5 atau
hitung sampai 8, setelah itu keluarkan secara perlahan. Lakukan latihan
pernapasan tersebut, sebanyak 5 sampai 10 kali.

Manfaat:Setelah melahirkan peredaran darah dan pernafasan belum kembali


normal. Latihan pernafasan ini ditujukan untuk mmeperlancar peredaran darah
dan pernafasan. Seluruh organ-organ akan teroksigenasi dengan baik sehingga hal
ini juga akan membantu pemulihan tubuh

Hari Kedua (Tangan membuka dan menutup)


Pada hari kedua, gerakan mulai ditingkatkan. Posisi ibu masih sama, yaitu
berbaring pada tempat yang datar dan aman. Lebarkan kedua tangan ibu sampai
sejajar dengan bahu, lalu gerakan dengan lurus kedua tangan sampai bertemu di
atas kepala. Lakukan latihan ini sebanyak 5 sampai 10 kali gerakan.

Manfaat : Latihan ini ditujukan untuk memulihkan kembali otot-otot lengan

Hari Ketiga (Gerak pantat)

Pada hari ketiga, posisi dilakukan dengan berbaring, namun telapak kaki
menyentuh lantai. Sehingga lutut akan tampak seperti ditekuk. Angkat pantat
keatas, lalu tahan dan hitung sampai 3 atau 5, turunkan pantat secara perlahan.
Lakukan latihan ini sebanyak 5 sampai 10 kali gerakan.

Manfaat : Latihan ini ditujukan untuk menguatkan kembali otot-otot dasar


panggul yang sebelumnya otot-otot ini bekerja dengan keras selama kehamilan
dan persalinan.

Hari Keempat (Gerak atas)


Pada hari selanjutnya, yaitu menggerakan anggota badan bagian atas. Posisi tubuh
terlentang, dengan telapak kaki menyentuh lantai, dan lutut ditekuk dengan sudut
45 derajat. Lalu gunakan satu tangan untuk memegang perut.

Angkat tubuh ke atas dangan sudut kurang lebih 45 derajat, lalu tahan sampai
hitungan ke 3 atau 5. Lalu turunkan secara perlahan. Lakukan gerakan ini
sebanyak 5 sampai 10 kali.

Manfaat; Latihan ini ditujukan untuk menguatkan kembali oto-otot punggung

Hari Kelima (Gerak atas dan tangan)

Pada hari kelima gerakan dilakukan dengan posisi terlentang. Tekuk salah satu
kaki dengan sudut 45 derajat, lalu angkat tubuh serta tangan yang berlawanan.
Jika lutut yang ditekuk sebelah kiri, maka tangan yang digunakan yaitu sebelah
kanan (begitu juga sebaliknya).

Usahakan tangan yang berlawanan, mampu menyentuh lutut yang ditekuk.


Lakukan gerakan ini secara bergantian, sebanyak 5 sampai 10 kali.
Manfaat: Latihan ini ditujukan untuk melatih sekaligus otot-otot punggung, otot
bagian perut dan otot paha.

Hari Keenam (Gerak tekuk kaki)

Pada hari keenam, latihan dilanjutkan kebagian anggota gerak bawah. Posisi
dilakukan dengan berbaring (terlentang), tekuk lutut sampai membetuk sudut
lurus ke atas (sudut 90 derajat). Lakukan gerakan ini secara bergantian antara kaki
kiri dan kaki kanan. Latihan gerak ini, dilakukan sebanyak 5 sampai 10 kali
gerakan.

Manfaat: Latihan ini ditujukan untuk menguatkan otot kaki yang selama
kehamilan menyangga beban yang berat, selain itu untuk memperlancar sirkulasi
di daerah kaki sehingga mengurangi terjadinya edema.

Hari Ketujuh (Gerak kaki ke atas)

Pada hari ketujuh, pergerakan dilanjutkan dengan mengangkat kaki ke atas. Posisi
tubuh terbaring (terlentang) pada tempat datar dan aman. Angkat kaki ke atas
kurang lebih setinggi 20 cm sampai 30 cm. Turunkan secara perlahan, dan
lakukan secara bergantian antara kaki kiri dengan kaki yang kanan. Gerakan ini
dilakukan sebanyak 5 sampai 10 kali gerakan.

Hari Kedelapan (Gerak perut)


Pada hari ke delapan, posisi sudah tidak berbaring lagi. Dimana posisi tubuh
tampak seperti bayi yang merangkak. Angkat perut ibu ke atas dan kebawah
(gerakan dilakukan hanya otot perut saja), lakukan gerakan ini sebanyak 5 sampai
10 kali.

Hari Kesembilan (Angkat 2 kaki)

Pada hari ke sembilan, posisi tubuh kembali terlentang. Rapatkan kedua kaki, lalu
angkat kedua kaki secara bersamaan dengan sudut lurus atau membentuk sudut 90
derajat. Turunkan kedua kaki kebawah secara perlahan, dan lakukan gerakan ini
sebanyak 5 sampai 10 kali gerakan.

Hari Kesepuluh (Gerak sit-up)

Pada hari terakhir senam nifas, yaitu gerakan sit –up. Mula-mula tubuh pada
posisi terlentang, taruh kedua tangan dibawah kepala, dan angkat tubuh sampai
membentuk posisi duduk. Lakukan gerakan ini sebanyak 5 sampai 10 kali.
BAB III

STUDI KASUS

Tanggal pengkajian : 17 Maret 2024


Jam : 10.00 WIB

SUBJEKTIF

1.IDENTITAS

IBU SUAMI

Nama : Ny.L Nama : Tn. A

Umur : 27 tahun Umur : 29 tahun

Agama :Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan SMK

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh

Alamat : Cigading Alamat : Cigading

2. Keluhan utama: Pegal- pegal dan nyeri perut bagian bawah

3. Riwayat obstetrik :

 Hamil ke- : 2
 Usia kehamilan : 38 minggu
 Penyulit kehamilan : Tidak ada
 Jenis persalinan : Normal
 Tempat persalinan : PMB
 Penolong : Bidan
 Komplikasi persalinan : tidak ada
 BBL : 2900 gram, PBL: 49CM
 Penyulit nifas : tidak ada
 Laktasi : Ya
 Anak hidup : 1/ usia 4 hari

4. Riwayat kesehatan ibu dan sekarang yang dapat mempengaruhi masa nifas
(termasuk status HIV dan HBSAG): Ibu tidak memiliki riwayt batuk, terus
menerus, kuning, tekanan darah tinngi, kencing manis, jantung.

5. Riwayat social, ekonomi, budaya :

Status perkawinan : Ya, kawin 1x

Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami

Budaya yang akan dilakukan saat nifas dan perawatan bayi : selamatan cuplak
pusar, tidak ada pantangan dalam keluarga,

Bentuk dukungan keluarga terhadap ibu nifas: membantu ibu dalam merawat
bayinya.

6. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari :

A. Makan dan minum

Frekuensi : makan 3x/hari, minum 2 liter/hari

Jenis dan porsi : nasi, sayur, ayam, porsi 1 piring

B. Istirahat

Ibu sudah dapat istiraht setelah melewat proses prsalinan ± 8, Saat bayi tidur
ibu ikut tidur

C. Eliminasi

BAK : Ibu sudah BAK 1X, tidak ada keluhan.

BAB : Setelah persalinan ini ibu belum BAB tidak ada keluhan

.
OBJEKTIF

1. Keadaan Umum : Baik

2. TTV

Tekanan darah :110/70mmHg

Nadi : 86x/menit

Suhu : 36,7◦C

Respirasi : 20x/menit

Tinggi badan: 155 cm

BB: 56 kg

3. Pemeriksaan fisik dan inspeksi

a) Muka

Konjungtiva : merah muda, sclera putih

b) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

c) Payudara : simetris, tidak ada kemerahan, putting menonjol

d) Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi

e) Genetalia eksterna

lochea : sanguinolenta

Luka perineum : ada luka jahitan derajat 2

Varices : tidak ada

Oedema : Tidk ada

Palpasi

a) Payudara : tidak teraba bendungan asi, asi sudah keluar


b) abdomen

TFU : Pertengahan pusat dan symphisis

Kontraksi : Baik

c) Ekstremitas :

Oedem: Tidak ada

Homan’s sign : Tidak ada

ASSESMENT

- Ny E, Usia 26 tahun P1A0 nifas hari keempat


- Masalah : pegal-pegal dan nyeri perut bagian bawah
- Kebutuhan : Senam nifas
P ELAKSANAAN

1. Melakukan informed consent, ibu bersedia melakukan senam nifas

2. Memberitahu dan menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan, yaitu KU baik,


Berat Badan:56kg, Tinggi Badan:155cm,Tekanan Darah: 110/70 mmHg,
Nadi:86x/menit, Respirasi:20x/menit, Suhu:36,7 ºC, LILA:25 cm, TFU:
Pertengahan pusat dan symphisis, Perdarahan :5 cc, Lochea:
Sanguinolenta, ibu mengerti dan memahami.

3. Menjelaskan manfaat senam nifas, yaitu menguatkan otot-otot


vagina,menguatkan otot-otot perut,menguatkan otot di sekitar liang
senggama,dan menguatkan otot- otot pada dasar panggul, ibu mengetahui
dan mengerti.

4. Menyiapkan perlengkapan yang digunakan senam nifas, yaitu matras.

5. Melakukan senam nifas

6. Melakukan penguatan perut, tidur terlentang dengan lutut ditekuk serta


kedua tangan di perut untuk menahan tarik nafas dalam dari hidung
usahakan rongga dada tetap dan rongga perut mengembang tahan 3 – 5
detik keluarkan udara perlahan- lahan dengan menggunakan otot – otot
perut lakukan sebanyak 10 kali. ibu mengerti dan mengikuti.

7. Melakukan kombinasi pernafasan perut dengan pengerutan panggul sambil


menarik nafas dalam kerutkan sekitar anus dengan pinggang mendatar
pada tempat tidur tahan 3 – 5 detik keluarkan udara perlahan – lahan
dorong dengan kekuatan perut dan bokong, lakukan sebanyak 10 kali. ibu
mengerti dan mengikuti.

8. Menggapai lutut sambil menarik nafas dalam tarik dagu ke arah dada
sambil mengeluarkan udara angkat kepala dan bahu perlahan – lahan
regangkan tangan sampai menyentuh lutut tubuh boleh di angkat sekitar 15
– 20 cm perlahan- lahan kepala dan bahu diturunkan seperti posisi
semula, lakukan sebanyak 10 kali, ibu mengerti dan mengikuti.

9. Latihan penguatan pinggang, pertahankan bahu tetap lurus telapak kaki


tetap dan secara perlahan – lahan putar lutut hingga menyentuh sisi kanan
tempat tidur, pertahankan gerakan yang halus, kembali ke posisi semula
dan istirahat, lakukan gerakan 10 kali, ibu mengerti dan mengikuti.

10. Memutar satu lutut pertahankan bahu tetap datar secara perlahan – lahan
putar lutut kiri sampai menyentuh sisi kanan tempat tidur dan kembali ke
posisi semula, ganti posisi kaki sentuh sisi kiri tempat tidur dengan
menggunakan lutut sebelah kanan lalu kembali ke posisi semula dan
istirahat lakukan gerakan ini sebanyak 10 kali, ibu mengerti dan
mengikuti.

11. Memutar tungkai, pertahankan bahu tetap datar secara perlahan – lahan
tungkai kiri di angkat dalam keadaan lurus dan putar sampai menyentuh
sisi kanan tempat tidur, lalu kembali ke posisi semula, ulangi gerakan
kedua dengan menggunakan kaki kanan sehingga menyentuh sisi kiri
tempat tidur, lakukan sebanyak 10 kali, ibu mengerti dan mengikuti.
12. Posisi telungkup, tidur dengan posisi telungkup dengan kaki lurus posisi
ini dapat membantu mengembalikan rahimdalam posisi normal dan dapat
mencegah kekakuan pada punggung dan bokong.ibu mengerti dan
mengikuti.

13. Merapikan alat, alat sudah dirapikan

14. Melakukan pendokumentasian, data pasien dan hasil tindakan sudah di


catat dibuku register.
BAB IV

PEMBAHASAN

 Berdasarkan kasus di atas seorang ibu bernama Ny. L usia 27 tahun,


melakukan senam nifas di PMB Bd. Delly Handayani, S.ST pada tanggal
17 maret 2024.Ibu mengatakan pegal-pegal dan nyeri bagian perut bagian
bawah. Dalam hasil pemeriksaan didapatkan KU baik, kesadaran
composmentis, TD 110/70 nadi 86, RR 20, suhu 36,7 ºC, tfu pertengahan
pusat dan shimfisis, perdarahan 5 cc, lochea sanguinolenta, kontraksi baik.
 Asuhan yang diberikan pada Ny. R meliputi pemberian penjelasan tentang
apa yang ibu rasakan saat ini, Hampir seluruh perempuan akan mengalami
pegal-pegal setelah proses melahirkan. Perubahan drastis pada tubuh
maupun posisi melahirkan tertentu normal memunculkan efek sakit
punggung atau pegal-pegal di bagian tubuh lainnya. Untuk membantu
mengurangi pegal dan nyeri otot setelah melahirkan salahsatunya ibu dapat
diberikan latihan senam nifas. (Kevin Adrian, 2019). ).
Pembahasan:
1. Keluhan nyeri Perut bgian bawah
Setelah melahirkan, uterus akan melakukan kontraksi, hal ini harus terjadi
untuk mencegah perdarahan pasca persalinan. Kontraksi ini didorong oleh
hormon oksitosin, yang dikeluarkan dari kelenjar hipofisis ibu. Kontraksi
uterus ini seringkali dirasakan tidak nyaman, dan kadang sampai nyeri, selain
hal itu selama kehamilan dan proses persalinan otot2 perut dan panggul
bagian bawah mengalami peregangan.
2. Pegal pegal setelah bersalin
Hampir seluruh perempuan akan mengalami pegal-pegal setelah proses
melahirkan. Perubahan drastis pada tubuh maupun posisi melahirkan tertentu
normal memunculkan efek sakit punggung atau pegal-pegal di bagian tubuh
lainnya. Untuk membantu mengurangi pegal dan nyeri otot setelah
melahirkan salahsatunya ibu dapat diberikan latihan senam nifas. (Kevin
Adrian, 2019). ).
3. Senam nifas merupakan suatu latihan yang dapat dilakukan 24 jam setelah
melahirkan dengan gerakan yang telah disesuaikan dengan kondisi ibu-ibu
setelah melahirkan. Senam nifas bermanfaat untuk mempercepat
penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan
menguatkan otot-otot punggung, otot dasar panggul dan otot perut
(Ambarwati, 2010).Sebenarnya senam nifas mudah dilakukan. Ibu pasca
melahirkan tidak harus melakukan gerakan bermacam-macam. Biasanya
hanya duduk dan bersila. Bahkan, bila masih terasa sakit, senam nifas bisa
dilakukan sambil tiduran. Kondisi tersebut berbeda dengan orang yang proses
persalinannya melalui proses operasi. Jika proses persalinan dengan operasi,
maka tidak bisa langsung melakukan senam nifas seperti halnya proses
persalinan normal. Ibu harus menunggu sampai cukup kuat dan tidak lagi
sakit ketika bergerak (Brayshaw, 2008).
4. Menurut Yuliarti (2010) Senam nifas jarang dilakukan oleh ibu yang telah
melakukan persalinan, salahsatunya karena ibu tidak tahu. Oleh karena itu
nakes perlu memberikan penkes senam nifas pada semua ibu nifas.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pelaksanaan senam nifas harus dilakukan secara bertahap, sistematis, dan


kontinyu. Senam nifas penting sekali di lakukan oleh ibu yang telah melahirkan
untuk mengembalikan kebugaran tubuh pasca persalinan. Melalui latihan secara
teratur, calon ibu diharapkan dapat lebih tenang serta siap saat persalinan maupun
setelah proses persalinan. Senam nifas sebaiknya dilakukan setelah kondisi tubuh
benar-benar pulih kembali, dan tidak ada keluhan-keluhan ataupun gejala-gejala
akibat kehamilan / persalinan yang lalu

5.2 Saran

Saran-saran yaitu bagi ibu nifas diharapkan agar meningkatkan


pengetahuannya tentang perawatan ibu nifas sehingga ibu nifas tetap sehat dan
tidak ada komplikasi; bagi bidan adalah diharapkan agar meningkatkan
pengetahuan tentang senam nifas sehingga bisa mentransferkan ilmunya kepada
masyarakat; bagi institusi pendidikan adalah diharapkan makalah ini dapat
menjadi masukan untuk segenap civitas akademika dalam melakukan proses
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2020. Senam Nifas. RSUD Muhammad Natsir. Diperoleh dari:


https://ppid.sumbarprov.go.id/images/2020/09/file/1_BUKU_SAKU_pdf.pdf.
13 Agustus 2022

Sahifa. 2022.10 Gerakan Senam Nifas Setelah Melahirkan. Diperoleh dari:


https://positif62.com/gerakan-senam-nifas/. 14 Agustus 2022.

Widyatun Diah. 2012.Kebutuhan Dasar Ibu Nifas latian/Senam Nifas. JOURNAL


BIDAN DIAH. [Online]. Diperoleh dari
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/search?q=senam+nifas

Wulandari Novita, 2020, PENYULUHAN DAN APLIKASI SENAM NIFAS. Jurnal


Paradigma [online] 2(1) pp 38-42. Diperoleh dari: file:///C:/Users/DELL
%20puser/Downloads/511-Article%20Text-987-1-10-20211006.pdf. 12
Agustus 2022

Zakiyyah Mythmainah. 2018. Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Senam Nifas.


Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat [online] 2 (1) pp 11-16. Diperoleh dari
file:///C:/Users/DELL%20puser/Downloads/120-227-1-SM.pdf. 16 Agustus
2022.

Anda mungkin juga menyukai