Anda di halaman 1dari 12

12

TUGAS MAKALAH BIOLOGI REPRODUKSI

Disusun Oleh :
NAFA KHATUS SAHARIA
202005013
PRODI S1 KEBIDANAN

Dosen Pengampu :
Elis Meilinawati S.B., S.ST., S.Psi., M.Keb

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO


TAHUN 2021-2022
12

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya yang
berlimpah dalam pembuatan makalah ini. makalah ini merupakan tugas dari ibu Elis
Meilinawati S.B., S.ST., S.Psi., M.Keb

Ada kebanggaan tersendiri jika makalah ini bisa selesai dengan hasil yang baik.
Dengan keterbatasan penulis dalam membuat riset, maka cukup banyak hambatan yang
penulis temui di lapangan. Dan jika makalah ini pada akhirnya bisa diselesaikan dengan baik
tetulah saya sangat bersyukur.

Untuk itu saya sampai kan rasa terima kasih kepada bu elis yang bertanggung jawab
atas matkul ini, yang mau membantu saya dalam masa pembelajaran.

Tak ada yang bisa saya berikan selain doa dan rasa terima kasih yang tulus kepada ibu.
Namun tidak lupa juga masukan yang berguna seperti saran atau kritik dari para pembaca
sangat diharapkan oleh penulis. penulis sangat berharap bahwa laporan penelitian ini akan
sangat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan menambah pengetahuan bagi kita
semua.

Pasuruan, 13 maret 2021

Penulis

Nafa khatus sahari S1.keb


12

Daftar isi
halaman

Cover......................................................................................................... 1

Kata pengantar.......................................................................................... 2

Daftar isi.................................................................................................... 3

I. Pendahuluan
I.1 Latar belakang .............................................................................. 4

I.2 Rumusan masalah ......................................................................... 5

I.3 Tujuan masalah ............................................................................. 5


I.4 Manfaat masalah ............................................................................5
II. Pembahasan

II.1Jenis-Jenis Hormon Kehamilan ....................................................... 6


II.2Pengertian Laktasi ........................................................................ 8

III. Penutup
III.1 Kesimpulan ................................................................................ 12

Daftar puskata .................................................................................. 12


12

BAB 1
PENDAHULUAN

2.1 LATAR BELAKANG


Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah
280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifudin,
2006).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2008).
Kehamilan merupakan proses yang diawali dengan adanya pembuahan (konsepsi), masa
pembentukan bayi dalam rahim, dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi (Monika, 2009).
Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari perempuan. Masa
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan
dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
triwulan kedua dari bulan ke-4 sampai ke-6, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai ke-9
(Adriaansz, Wiknjosastro dan Waspodo, 2007. p. 89).
Kehamilan didefinisikan sebagai persatuan antara sebuah telur dan sebuah sperma,
yang menandai awal suatu peristiwa yang terpisah, tetapi ada suatu rangkaian kejadian yang
mengelilinginya. Kejadiankejadian itu ialah pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi
(pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio di dalam uterus. Jika peristiwa
ini berlangsung baik, maka proses perkembangan embrio dan janin dapat dimulai (Bobak,
2005, p. 74).
12

2.1 RUMUSAN MASALAH


1) Apa pengertian dan macam macam dari hormon kehamilan?
2) Apa yang dimaksud dengan hormon laktasi?

2.2 TUJUAN MASALAH


1) Untuk mengetahui pengertian dan macam macam hormon kehamilan.
2) Untuk mengetahui tentang hormon laktasi.

2.3 MANFAAT MASALAH


1) Mengerti pengertian dan macam macam hormon kehamilan.
2) Mengerti tentang hormon laktasi.
12

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis-Jenis Hormon Kehamilan


Berikut adalah beberapa jenis hormon kehamilan dan hormon yang mengalami
perubahan saat hamil beserta dengan fungsinya:

1. Human chorionic gonadotropin hormone (hCG)


Human chorionic gonadotropin hormone merupakan hormon kehamilan yang
diproduksi di plasenta. Hormon inilah yang sering dijadikan acuan positifnya kehamilan
pada test pack yang dijual di pasaran. Hormon hCG berfungsi untuk menjaga kehamilan
dan perkembangan janin.
Kadar hCG rendah merupakan sesuatu yang normal pada kehamilan yang masih
muda. Namun, ini juga dapat menjadi tanda kehamilan ektopik, keguguran, dan
kematian bayi. Sementara itu, kadar hCG yang sangat tinggi bisa menjadi pertanda
kehamilan kembar, sindrom Down, atau hamil anggur.

2. Human placental lactogen (hPL)


Human placental lactogen diproduksi oleh plasenta sejak kehamilan menginjak
usia 2 minggu. Hormon yang juga dikenal dengan sebutan human chorionic
somatomammotropin ini berperan dalam menyiapkan nutrisi yang dibutuhkan janin dan
merangsang kelenjar susu di payudara hingga masa menyusui.

3. Estrogen
Estrogen sudah terdapat di tubuh wanita sebelum hamil. Namun kadarnya akan
meningkat secara signifikan sejak terjadi kehamilan. Kenaikan kadar hormon ini
memicu munculnya rasa mual, terutama pada trimester pertama kehamilan. Pada
trimester kedua, hormon ini turut andil dalam pembesaran saluran susu di payudara.

Fungsi dan efek dari hormon estrogen selama kehamilan meliputi:


Membentuk pembuluh darah baru untuk menyalurkan nutrisi ke janin.
Membantu dalam pemberian nutrisi yang dibutuhkan janin untuk berkembang.
Mendukung perkembangan janin.
Meningkatkan aliran darah dalam tubuh, termasuk aliran darah ke kulit, sehingga
menimbulkan kesan  glowing  pada beberapa ibu hamil.
12

4. Progesteron
Hormon progesteron juga sudah ada dari sebelum hamil, namun kadarnya akan
mengalami peningkatan saat Anda hamil. Meningkatnya kadar hormon ini selama
kehamilan memicu munculnya rambut-rambut halus pada bagian payudara atau perut,
pusing, mulas, mual, hingga sembelit.

Meski dapat membawa efek yang tidak menyenangkan, progesteron berperan dalam:
Menjaga otot rahim tetap rileks selama kehamilan berlangsung.
Menjaga ketebalan dinding rahim selama janin berkembang.
Menjaga sistem kekebalan tubuh terhadap kehadiran janin di tubuh.
Menyiapkan payudara untuk memproduksi ASI.

5. Oksitosin
Hormon oksitosin berperan penting dalam proses melahirkan. Hormon ini
melenturkan leher rahim pada akhir kehamilan, sehingga bayi lebih mudah untuk keluar.
Di saat yang sama, hormon ini juga akan menstimulasi puting susu untuk memproduksi
air susu dan merangsang kelenjar Montgomery di sekitar puting dan areola, sehingga
setelah lahir bayi langsung bisa menyusu.

6. Prolaktin
Hormon prolaktin akan mengalami peningkatan sebanyak 10–20 kali lipat ketika
Anda sedang mengandung. Peningkatan hormon ini bermanfaat dalam mempersiapkan
jaringan payudara untuk menyusui dengan membantu menghasilkan produksi ASI yang
melimpah.
Hormon kehamilan memiliki fungsi yang penting untuk kesehatan ibu dan janin.
Namun, kehadiran hormon-hormon ini tidak jarang menimbulkan ketidaknyamanan
bagi ibu hamil. Jika ketidaknyamanan yang Anda rasakan terasa sangat mengganggu,
berkonsultasilah dengan dokter agar keluhan bisa teratasi.
12

2.2 Pengertian Laktasi 
Menyusui merupakan ketrampilan yang dipelajari oleh ibu dan bayi. Dimana
keduanya membutuhkan waktu dan kesabaran untuk pemenuhan nutrisi pada bayi selama
6 bulan (Purwanti, 2004). 
Laktasi merupakan teknik menyusui mulai dari ASI dibuat sampai pada keadaan
bayi menghisap dan menelan ASI.
Setelah melewati proses yang panjang, masa kehamilan dan masa persalinan,
tibalah saatnya Ibu masuk dalam masa laktasi. Masa laktasi adalah masa dimana Ibu
menyusui sendiri sang buah hati. Melalui menyusui, Ibu dapat mempercepat proses
pemulihan rahim serta dapat mengurangi berat badan. Pemberian ASI merupakan hal
mutlak yang diberikan pada bayi, bahkan dianjurkan pada Ibu sehat yang baru melahirkan
untuk mencoba menyusui bayinya sekitar 30 menit setelah melahirkan.

Berikut beberapa keuntungan yang dapat Ibu dan bayi peroleh dari kegiatan menyusui
tersebut ;
MANFAAT BAGI MAMA
 Pemulihan Rahim
Pada waktu menyusui, terjadi perintah di otak untuk mengeluarkan hormon tertentu
(hormon oksitoksin) yang menyebabkan terjadinya kontraksi otot rahim untuk pemulihan
rahim setelah proses persalinan. Mempercepat proses nifas (keluarnya sisa darah di rahim)
dan penyembuhan pembuluh darah yang terluka akibat persalinan. Proses kontraksi sebagai
pemulihan rahim ini dapat dirasakan pada minggu pertama setelah melahirkan, yaitu ketika
bayi menghisap ASI secara otomatis proses tersebut berlangsung.

 Ekonomis dan Praktis


Melalui pemberian air susu ibu (ASI), Ibu tak perlu repot-repot membuatkan susu jika
buah hati merasa haus. Ibu dapat langsung memberikan kapan saja bayi inginkan. Praktis,
ekonomis, lebih higienis serta membantu menguatkan ikatan tali ikatan antara Ibu dan sang
bayi.

 Sarana KB Alami
Jika Ibu memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, artinya tanpa ada cairan lain, hal
ini juga merupakan suatu cara untuk ber-KB (Keluarga Berencana), karena selama pemberian
ASI pengeluaran sel telur dan indung telur bisa terhambat dan tidak terjadi ovulasi. Tidak
membatasi pemberian ASI, setiap saat bayi inginkan dan tetap kontinyu. Berapa lama tingkat
masa subur wanita kembali normal tergantung pada pola menyusui dan kecenderungan tubuh
itu sendiri.

 Berat Badan Tak Bertambah


12

Lemak yang menumpuk saat kehamilan akan terbakar dalam pembentukan kalori yang
dibutuhkan Ibu untuk menyusui. Jika Ibu mengkonsumsi makanan sebanyak 2.700-2.900
kalori sehari, maka berat badan Ibu akan statis, tidak bertambah.

 Memperkecil Resiko Kanker


Pemberian ASI yang cukup lama dapat memperkecil kejadian kanker ganas
atau karsinoma payudara, dan ovarium atau kandung telur sebanyak 25 %. Pengurangan
resiko kanker terjadi proporsional dengan durasi menyusui kumulatif seumur hidup, artinya
semakin banyak bulan atau tahun ibu menyusui, semakin rendah resiko terkena kanker
payudara. Pada kanker rahim dan ovarium, tingkat estrogen yang lebih rendah selama
menyusui menyebabkan resiko kedua kanker itu menurun, penurunan estrogenmenyebabkan
berkurangnya rangsangan terhadap dinding rahim dan juga jaringan payudara sehingga
memperkecil resiko jaringan menjadi kanker.

MANFAAT BAGI BAYI


 Mencegah Infeksi
Bayi yang diberikan ASI eksklusif sampai usia 4,5 bulan atau lebih, akan jarang sakit
pada setahun pertama usianya dibandingkan dengan bayi yang minum susu formula. Menurut
penelitian ilmuwan dari Miami University, Amerika Serikat, para bayi yang mendapatkan
ASI lebih jarang sakit dan lebih rendah resiko terinfeksi bakteri candida albicans, yaitu
bakteri penyebab gangguan pada mulut bayi yang ditandai dengan adanya lapisan putih pada
kerongkongan dan lidah bayi. Biasanya sering menyerang bayi prematur. Air susu memiliki
daya proteksi terhadap turunannya karena mengandung antigen. Sistem daya tahan tubuh
bayi yang baru lahir belum terbentuk sempurna sehingga pemberian ASI mempunyai peranan
penting dalam mencegah infeksi.

 Mudah Dicerna
ASI dirancang untuk sistem pencernaan bayi manusia yang masih peka dan
berkembang. Oleh karena itu, susu pengganti yang terbuat dari susu sapi sebenarnya tidak
ideal untuk bayi manusia. Perkembangan awal yang diperlukan oleh bayi adalah otaknya
bukan ototnya, seperti yang terdapat pada kandungan susu sapi. Protein pada ASI juga lebih
mudah dicerna sehingga bayi tidak menderita sembelit. ASI mengandung protein
dan sodium lebih sedikit dari susu sapi, maka beban kerja pada ginjal bayi akan semakin
sedikit.

 Untuk Pertumbuhan Gigi


12

Pada bayi yang minum susu formula biasanya harus mendorong lidahnya ke depan
untuk mengerem lajunya cairan susu formula dari botol. Posisi ini dikhawatirkan
menyebabkan gangguan bentuk gigi dan bicara anak. Pemberian ASI juga berguna untuk
perkembangan gigi dan rahang bayi. Anak yang tidak minum ASI cenderung lebih sering
menghisap jempol.

 Mencegah Alergi
Pada bayi yang memiliki riwayat alergi, pemberian ASI sangat dianjurkan karena
dapat mengurangi terjadinya alergi tersebut. Biasanya alergi akan timbul saat bayi minum
susu formula atau susu sapi, karena system imun masing-masing bayi berbeda-beda. Alergi
terhadap protein susu sapi atau susu formula yang mengandung susu sapi merupakan suatu
keadaan dimana manusia memiliki system reaksi kekebalan tubuh yang abnormal terhadap
protein yang terdapat dalam susu sapi. Alergi susu sapi 80% akan menghilang atau menjadi
toleran sebelum usia 3 tahun.

DASAR-DASAR MENYUSUI BAYI


 Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Lakukan inisiasi menyusui dini sesaat setelah melahirkan. Letakkan bayi di dada
atau skin to skin. Berikan ASI kurang lebih satu jam. Jangan panik dan stress saat bayi belum
bisa menyusui dengan benar ataupun ASI tidak keluar dengan cepat dan banyak. Usahakan
agar Ibu dan si kecil tetap tenang dan nyaman. Saling melatih kesabaran antara Ibu dan bayi
akan lebih menunjang bonding Ibu dan bayi.

 Rawat Gabung/Rooming In
Tahukah Ibu bahwa bayi yang berada dekat dengan Ibu cenderung lebih sehat? Maka,
mintalah pada pihak rumah sakit untuk rawat gabung dalam satu kamar sehat terpisah dari
kamar inap Ibu. Bila si kecil diletakkan terpisah, maka Ibu tidak akan tahu saat bayi
menangis kelaparan.

 Tidur Bersama
Tidur dalam satu tempat tidur bersama saat menyusui eksklusif sangat disarankan,
karena selain lebih mudah, Ibu dan si kecil akan lebih dekat. Namun perhatikan keselamatan
si kecil saat tidur bersama, jangan sampai Ibu ketiduran karena akan membahayakan bagi si
kecil.

 Mengetahui Jadwal Pemberian ASI


12

Bila Ibu telah mengenal jadwal pemberian ASI sejak si kecil lahir, maka kebutuhan
bayi akan lebih maksimal. Bayi yang baru lahir memerlukan ASI setiap 2-3 jam sekali. Di
usia 6 minggu ia akan minum setiap 4 jam sekali. Jadwal ini akan terus berlanjut hingga usia
10-12 bulan. Jika usia sudah lebih dari 12 bulan, si kecil telah dapat tidur lelap tanpa bangun
pada malam hari dan Ibu tidak perlu lagi menyusui saat malam hari. Dengan keunikan yang
terdapat pada masing-masing bayi maka porsi untuk ASI tidaklah sama.
 Posisi Menyusui
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan Ibu untuk memberikan ASI. Ada yang
berbaring miring sambil memeluk bayinya jadi tidak perlu repot menggendongnya, tapi Ibu
harus hati-hati saat ketiduran jangan sampai jatuh pada tubuh bayi. Ada pula yang
menggendong di pangkuan, cara lebih aman untuk Ibu dan bayi. Yang paling penting adalah
mencari posisi senyaman mungkin saat proses menyusui untuk Ibu dan si kecil. Jika Ibu
menyusui dengan posisi berbaring, jangan sampai Ibu ketiduran karena banyak kasus yang
sering terjadi adalah bayi tidak bisa bernafas atau disebut Sudden Infant Death Syndrome.
 Berikan ASI hingga usia 2 tahun
Jika kondisi Ibu sehat dan sanggup menyusui lebih dari masa eksklusif 6 bulan,
sangat dianjurkan untuk Ibu meneruskan pemberian ASI hingga usia lebih dari 2 tahun.
12

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1) Peran ibu sangat penting sekali untuk perkembangan bayi, baik dari awal ovalasi,
masa hamil, persalinan sampai menyusui.
2) Nutrisi ibu juga termasuk menjadi hal penting untuk pertumbuhan bayi apalagi di saat
masa kehamilan dan menyusui

DAFTAR PUSTAKA
http://kamuskesehatan.com
http://panduanlengkapuntukibuhamil.blogspot.com/2014/08/hormon-yang-berpengaruh-
selama-masa.html
http://vhienaariyani.blogspot.com/2012/09/pengertian-kehamilan-dan-tanda-tanda.html

Anda mungkin juga menyukai