NAFA KHATUS SAHARIA - Hormon Kehamilan Dan Laktasi
NAFA KHATUS SAHARIA - Hormon Kehamilan Dan Laktasi
Disusun Oleh :
NAFA KHATUS SAHARIA
202005013
PRODI S1 KEBIDANAN
Dosen Pengampu :
Elis Meilinawati S.B., S.ST., S.Psi., M.Keb
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya yang
berlimpah dalam pembuatan makalah ini. makalah ini merupakan tugas dari ibu Elis
Meilinawati S.B., S.ST., S.Psi., M.Keb
Ada kebanggaan tersendiri jika makalah ini bisa selesai dengan hasil yang baik.
Dengan keterbatasan penulis dalam membuat riset, maka cukup banyak hambatan yang
penulis temui di lapangan. Dan jika makalah ini pada akhirnya bisa diselesaikan dengan baik
tetulah saya sangat bersyukur.
Untuk itu saya sampai kan rasa terima kasih kepada bu elis yang bertanggung jawab
atas matkul ini, yang mau membantu saya dalam masa pembelajaran.
Tak ada yang bisa saya berikan selain doa dan rasa terima kasih yang tulus kepada ibu.
Namun tidak lupa juga masukan yang berguna seperti saran atau kritik dari para pembaca
sangat diharapkan oleh penulis. penulis sangat berharap bahwa laporan penelitian ini akan
sangat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan menambah pengetahuan bagi kita
semua.
Penulis
Daftar isi
halaman
Cover......................................................................................................... 1
Kata pengantar.......................................................................................... 2
Daftar isi.................................................................................................... 3
I. Pendahuluan
I.1 Latar belakang .............................................................................. 4
III. Penutup
III.1 Kesimpulan ................................................................................ 12
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
3. Estrogen
Estrogen sudah terdapat di tubuh wanita sebelum hamil. Namun kadarnya akan
meningkat secara signifikan sejak terjadi kehamilan. Kenaikan kadar hormon ini
memicu munculnya rasa mual, terutama pada trimester pertama kehamilan. Pada
trimester kedua, hormon ini turut andil dalam pembesaran saluran susu di payudara.
4. Progesteron
Hormon progesteron juga sudah ada dari sebelum hamil, namun kadarnya akan
mengalami peningkatan saat Anda hamil. Meningkatnya kadar hormon ini selama
kehamilan memicu munculnya rambut-rambut halus pada bagian payudara atau perut,
pusing, mulas, mual, hingga sembelit.
Meski dapat membawa efek yang tidak menyenangkan, progesteron berperan dalam:
Menjaga otot rahim tetap rileks selama kehamilan berlangsung.
Menjaga ketebalan dinding rahim selama janin berkembang.
Menjaga sistem kekebalan tubuh terhadap kehadiran janin di tubuh.
Menyiapkan payudara untuk memproduksi ASI.
5. Oksitosin
Hormon oksitosin berperan penting dalam proses melahirkan. Hormon ini
melenturkan leher rahim pada akhir kehamilan, sehingga bayi lebih mudah untuk keluar.
Di saat yang sama, hormon ini juga akan menstimulasi puting susu untuk memproduksi
air susu dan merangsang kelenjar Montgomery di sekitar puting dan areola, sehingga
setelah lahir bayi langsung bisa menyusu.
6. Prolaktin
Hormon prolaktin akan mengalami peningkatan sebanyak 10–20 kali lipat ketika
Anda sedang mengandung. Peningkatan hormon ini bermanfaat dalam mempersiapkan
jaringan payudara untuk menyusui dengan membantu menghasilkan produksi ASI yang
melimpah.
Hormon kehamilan memiliki fungsi yang penting untuk kesehatan ibu dan janin.
Namun, kehadiran hormon-hormon ini tidak jarang menimbulkan ketidaknyamanan
bagi ibu hamil. Jika ketidaknyamanan yang Anda rasakan terasa sangat mengganggu,
berkonsultasilah dengan dokter agar keluhan bisa teratasi.
12
2.2 Pengertian Laktasi
Menyusui merupakan ketrampilan yang dipelajari oleh ibu dan bayi. Dimana
keduanya membutuhkan waktu dan kesabaran untuk pemenuhan nutrisi pada bayi selama
6 bulan (Purwanti, 2004).
Laktasi merupakan teknik menyusui mulai dari ASI dibuat sampai pada keadaan
bayi menghisap dan menelan ASI.
Setelah melewati proses yang panjang, masa kehamilan dan masa persalinan,
tibalah saatnya Ibu masuk dalam masa laktasi. Masa laktasi adalah masa dimana Ibu
menyusui sendiri sang buah hati. Melalui menyusui, Ibu dapat mempercepat proses
pemulihan rahim serta dapat mengurangi berat badan. Pemberian ASI merupakan hal
mutlak yang diberikan pada bayi, bahkan dianjurkan pada Ibu sehat yang baru melahirkan
untuk mencoba menyusui bayinya sekitar 30 menit setelah melahirkan.
Berikut beberapa keuntungan yang dapat Ibu dan bayi peroleh dari kegiatan menyusui
tersebut ;
MANFAAT BAGI MAMA
Pemulihan Rahim
Pada waktu menyusui, terjadi perintah di otak untuk mengeluarkan hormon tertentu
(hormon oksitoksin) yang menyebabkan terjadinya kontraksi otot rahim untuk pemulihan
rahim setelah proses persalinan. Mempercepat proses nifas (keluarnya sisa darah di rahim)
dan penyembuhan pembuluh darah yang terluka akibat persalinan. Proses kontraksi sebagai
pemulihan rahim ini dapat dirasakan pada minggu pertama setelah melahirkan, yaitu ketika
bayi menghisap ASI secara otomatis proses tersebut berlangsung.
Sarana KB Alami
Jika Ibu memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, artinya tanpa ada cairan lain, hal
ini juga merupakan suatu cara untuk ber-KB (Keluarga Berencana), karena selama pemberian
ASI pengeluaran sel telur dan indung telur bisa terhambat dan tidak terjadi ovulasi. Tidak
membatasi pemberian ASI, setiap saat bayi inginkan dan tetap kontinyu. Berapa lama tingkat
masa subur wanita kembali normal tergantung pada pola menyusui dan kecenderungan tubuh
itu sendiri.
Lemak yang menumpuk saat kehamilan akan terbakar dalam pembentukan kalori yang
dibutuhkan Ibu untuk menyusui. Jika Ibu mengkonsumsi makanan sebanyak 2.700-2.900
kalori sehari, maka berat badan Ibu akan statis, tidak bertambah.
Mudah Dicerna
ASI dirancang untuk sistem pencernaan bayi manusia yang masih peka dan
berkembang. Oleh karena itu, susu pengganti yang terbuat dari susu sapi sebenarnya tidak
ideal untuk bayi manusia. Perkembangan awal yang diperlukan oleh bayi adalah otaknya
bukan ototnya, seperti yang terdapat pada kandungan susu sapi. Protein pada ASI juga lebih
mudah dicerna sehingga bayi tidak menderita sembelit. ASI mengandung protein
dan sodium lebih sedikit dari susu sapi, maka beban kerja pada ginjal bayi akan semakin
sedikit.
Pada bayi yang minum susu formula biasanya harus mendorong lidahnya ke depan
untuk mengerem lajunya cairan susu formula dari botol. Posisi ini dikhawatirkan
menyebabkan gangguan bentuk gigi dan bicara anak. Pemberian ASI juga berguna untuk
perkembangan gigi dan rahang bayi. Anak yang tidak minum ASI cenderung lebih sering
menghisap jempol.
Mencegah Alergi
Pada bayi yang memiliki riwayat alergi, pemberian ASI sangat dianjurkan karena
dapat mengurangi terjadinya alergi tersebut. Biasanya alergi akan timbul saat bayi minum
susu formula atau susu sapi, karena system imun masing-masing bayi berbeda-beda. Alergi
terhadap protein susu sapi atau susu formula yang mengandung susu sapi merupakan suatu
keadaan dimana manusia memiliki system reaksi kekebalan tubuh yang abnormal terhadap
protein yang terdapat dalam susu sapi. Alergi susu sapi 80% akan menghilang atau menjadi
toleran sebelum usia 3 tahun.
Rawat Gabung/Rooming In
Tahukah Ibu bahwa bayi yang berada dekat dengan Ibu cenderung lebih sehat? Maka,
mintalah pada pihak rumah sakit untuk rawat gabung dalam satu kamar sehat terpisah dari
kamar inap Ibu. Bila si kecil diletakkan terpisah, maka Ibu tidak akan tahu saat bayi
menangis kelaparan.
Tidur Bersama
Tidur dalam satu tempat tidur bersama saat menyusui eksklusif sangat disarankan,
karena selain lebih mudah, Ibu dan si kecil akan lebih dekat. Namun perhatikan keselamatan
si kecil saat tidur bersama, jangan sampai Ibu ketiduran karena akan membahayakan bagi si
kecil.
Bila Ibu telah mengenal jadwal pemberian ASI sejak si kecil lahir, maka kebutuhan
bayi akan lebih maksimal. Bayi yang baru lahir memerlukan ASI setiap 2-3 jam sekali. Di
usia 6 minggu ia akan minum setiap 4 jam sekali. Jadwal ini akan terus berlanjut hingga usia
10-12 bulan. Jika usia sudah lebih dari 12 bulan, si kecil telah dapat tidur lelap tanpa bangun
pada malam hari dan Ibu tidak perlu lagi menyusui saat malam hari. Dengan keunikan yang
terdapat pada masing-masing bayi maka porsi untuk ASI tidaklah sama.
Posisi Menyusui
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan Ibu untuk memberikan ASI. Ada yang
berbaring miring sambil memeluk bayinya jadi tidak perlu repot menggendongnya, tapi Ibu
harus hati-hati saat ketiduran jangan sampai jatuh pada tubuh bayi. Ada pula yang
menggendong di pangkuan, cara lebih aman untuk Ibu dan bayi. Yang paling penting adalah
mencari posisi senyaman mungkin saat proses menyusui untuk Ibu dan si kecil. Jika Ibu
menyusui dengan posisi berbaring, jangan sampai Ibu ketiduran karena banyak kasus yang
sering terjadi adalah bayi tidak bisa bernafas atau disebut Sudden Infant Death Syndrome.
Berikan ASI hingga usia 2 tahun
Jika kondisi Ibu sehat dan sanggup menyusui lebih dari masa eksklusif 6 bulan,
sangat dianjurkan untuk Ibu meneruskan pemberian ASI hingga usia lebih dari 2 tahun.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1) Peran ibu sangat penting sekali untuk perkembangan bayi, baik dari awal ovalasi,
masa hamil, persalinan sampai menyusui.
2) Nutrisi ibu juga termasuk menjadi hal penting untuk pertumbuhan bayi apalagi di saat
masa kehamilan dan menyusui
DAFTAR PUSTAKA
http://kamuskesehatan.com
http://panduanlengkapuntukibuhamil.blogspot.com/2014/08/hormon-yang-berpengaruh-
selama-masa.html
http://vhienaariyani.blogspot.com/2012/09/pengertian-kehamilan-dan-tanda-tanda.html