Dalam melakukan manajemen perubahan menurut Ackerman ada 3 (tiga) jenis perubahan yang
dapat dijadikan acuan yakni:
1. Developmental, yang sifatnya terencana dan fokus pada peningkatan keahlian atau proses
dalam organisasi, namun kondisi organisasi tidak berbeda dari sebelumnya.
2. Transitional yang sifatnya berjenjang, untuk mencapai kondisi yang berbeda dari kondisi
sekarang. Kebanyakan organisasi berdasarkan tipe ini.
3. Transformational yang sifatnya radikal dan menghasilkan organisasi yang berbeda secara
signifikan dari sebelumnya dalam banyak aspek.
Selain bagaimana, kapan waktu manajemen perubahan itu dilakukan juga menjadi faktor yang
sangat menentukan, jika dilakukan pada saat perusahaan/organisasi dalam keadaan sehat, maka
kurva S kedua akan berjalan mulus, ini yang disebut sebagai transformasi manajemen, jika
dilakukan saat mulai menghadapi persoalan, disebut manajemen turnaround, sedangkan jika
dilakukan pada saat perusahaan dalam keadaan krisis disebut manajeman krisis, yang tentu akan
sangat berbahaya bagi kelangsungan perusahaan dimana peluang kegagalan akan semakin besar.
Dalam menghadapi perubahan organisasi sikap setiap individu bisa berbeda, ada yang
mengabaikan, ada yang secara reaktif menolak, dan ada yang proaktif merencanakan dan bahkan
memimpin perubahan. Sikap-sikap dalam menghadapi perubahan diantaranya dipengaruhi oleh
personaliti dari individu yang dapat diukur diantaranya menggunakan tools MBTI test dan DISC
Personality Test.
II. Pengenalan Tantangan Manajemen Perubahan
Tantangan manajemen perubahan bisa berasal dari luar organisasi(eksternal) diantaranya
politik, ekonomi, sosial, teknologi, environment, dan legal (PESTEL) maupun internal yakni
perubahan struktur maupun budaya perusahaan.
Resistansi perubahan muncul dalam banyak alasan, yang dapat dikelompokan dalam 4
(empat) kategori baik psikologis, materialistik, gangguan tingkat kapabilitas, dan kekhawatiran
akan masa depan organisasi.
Strategi dalam mengatasi resistansi bisa dari yang paling persuasif yakni komunikasi,
partisipasi, fasilitasi, negosiasi, dan manipulasi sampai pada yang paling ekstrim yakni dengan
cara paksa, yang penerapannya berbeda tergantung tingkat resistansi dan type kelompok yang
dihadapi.
Terdapat banyak tool untuk strategi manajemen perubahan, antara lain Model Unfreeze-
Freeze Transition dari Kurt Lewin, 7-s Strategy dari McKinsey’s, ADKAR dari Prosci, dan 8
Langkah Manajemen Perubahan dari Kotter yang setiap model hanya tepat pada situasi tertentu.
Yang paling sederhana adalah model Unfreeze-Freeze yang dapat dimodelkan pada perubahan
yang sifatnya kecil dan tidak komplek. Sedangkan untuk perubahan yang kompleks bisa
menggunakan model Kotter: 8 Langkah Manajemen Perubahan.
Dimana setiap tool mungkin lebih sesuai untuk jenis manajemen perubahan tertentu tapi
kurangcocok untuk yang lainnya.
Meskipun porsi pembangkit yang akan dibangun oleh PLN hanya 5000 MW, namun
jangan lupa bahwa pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan bukan hanya pembangkit,
tapi juga ada transmisi dan distribusi, yang keduanya adalah sepenuhnya tanggung jawab
PLN sebagai perseroan yang diamanahi tanggung jawab mengelola kelistrikan di tanah air.
Untuk mengantisipasi perkembangan yang akan sangat cepat di sisi penyaluran dan
distribusi, termasuk juga pembangkitan, di level korporat, atau holding, terobosan harus
ditemput oleh PLN, salah satunya adalah dengan melakukan reorganisasi dengan berbasis
regionalisasi, dengan harapan pengambilan keputusan bisa lebih cepat dan dapat dilakukan
di tingkat regional oleh direktur regional. Koordinasi antar unit PLN dalam satu regional
diharapkan akan lebih baik dan lebih cepat.
Di level unit, sebagai contoh unit PLN P3B Jawa Bali, yang sebelumnya
bertanggung jawab pada sistem penyaluran dan juga pengoperasiannya, dipisah menjadi 4
(empat) unit di mana 3 unit bertanggung jawab hanya pada sistem penyaluran dalam 3
regional, dan 1 (satu) unit hanya bertanggung jawab dalam mengoperasikan sistem
penyaluran tersebut secara keseluruhan. Tujuannya agar setiap unit lebih fokus pada
tanggung jawabnya masing-masing sehingga target yang ditetapkan lebih dapat cepat
tercapai.