Disusun Oleh:
NUR AZIZAH
11020170154
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
MAKASSAR
2021
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
yang selalu memberikan cahaya dan menjadi suri tauladan bagi seluruh
bimbingan, kerja sama, serta bantuan moril dan materil dari berbagai
1. Prof. Dr. dr. Syarifuddin Wahid, Ph.D, Sp.PA (K), Sp.F, DFM
2
2. dr. Rachmat Faisal Syamsu, M.Kes selaku Koordinator Karya Tulis
5. Teristimewa kepada orang tua saya Bapak Muhammad Nur dan Ibu
Putri Salsabilah, Cristy Wanti Suhestin, Tri Dini Harianti yang telah
kasih untuk kalian semua atas kasih sayang, bantuan, kerja sama
3
dan semangat yang selalu menemani selama perkuliahan hingga
selama ini.
8. Serta seluruh pihak terkait yang tidak bisa saya sebutkan satu per
satu yang turut mendukung saya selama ini. Semoga amal budi
penelitian, sehingga penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
ini. Akhirnya penulis berharap sehingga Karya Tulis Ilmiah ini memberikan
warahmatullahi wabarakatuh.
Nur Azizah
4
LITERATURE REVIEW :PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP
KESEMBUHAN PENDERITA GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT
Nur Azizah1, Arina Fathiyyah Arifin2, Arni Isnaini Arfah3, Dian Amelia Abdi4, Sri
Wahyu5
Program Studi Sarjana Kedokteran Umum
Fakultas Kedokteran UMI Email : Nazizah0101@gmail.com
ABSTRAK
Gangguan jiwa merupakan suatu keadaan seseorang yang memiliki gangguan
pada fungsi mental, meliputi: emosi, fikiran, kemauan, motivasi, keinginan, perasaan,
dan persepsi sehingga mengganggu individu tersebut dalam proses kehidupan
dilingkungan masyarakat. Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan, dan
penerimaan keluarga terhadap penderita sakit, kondisi ini menyebabkan pentingnya
peranan keluarga, karena keluarga merupakan kelompok kecil yang berinteraksi
dengan pasien, secara pribadi keluarga merupakan faktor utama dalam
penyembuhan pasien. Tujuan Penelitian ini untuk Mengetahui Pengaruh Dukungan
Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Gangguan Jiwa.
Berdasarkan hasil dari Literature Review dari 9 jurnal yang diambil, dapat
disimpulkan bahwa dukungan keluarga dapat mempengaruhi kesembuhan penderita
gangguan jiwa di Rumah Sakit.
5
LITERATURE REVIEW : THE EFFECT OF FAMILY SUPPORT ON THE HEALING
OF MENTAL DISORDERS IN HOSPITALS
Nur Azizah1, Arina F. Arifin2, Arni Isnaini Arfah3, Dian Amelia Abdi4, Sri Wahyu5
General Medicine Undergraduate Study Program
UMI Faculty of Medicine Email: Nazizah0101@gmail.com
Abstrack
Mental disorders are a condition of a person who has a disturbance in
mental functions, including: emotions, thoughts, will, motivation, desires, feelings,
and perceptions so as to disturb the individual in the process of life in the community.
Family support is the attitude, action, and family acceptance of sick sufferers. This
condition causes the importance of the role of the family, because the family is a
small group that interacts with the patient, personally the family is a major factor in
the patient's healing. The purpose of this study was to determine the effect of family
support on the healing of mental disorders.
Based on nine journals on the results and discussion, four journals stated
emotional support to families for people with mental disorders, one journal stated that
there was instrumental support to families for people with mental disorders, three
journals stated that there was informational support for families for people with
mental disorders, one journal stated there is support for the assessment or
appreciation of the family for people with mental disorders.
Based on the results of the Literature Review from 9 journals taken, it can
be concluded that family support can affect the healing of mental disorders in the
hospital.
6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................2
ABSTRAK.................................................................................................5
DAFTAR ISI..............................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN............................................................................7
2.5 Hipotesis...........................................................................................42
7
3.4 Alur Penelitian.................................................................................44
5.1 Kesimpulan......................................................................................62
5.2 Saran................................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................64
LAMPIRAN GAMBAR............................................................................67
8
BAB I
PENDAHULUAN
sebesar 10,7%.1
9
trauma, kondisi fisik, atau kondisi medis umum hingga timbulnya
10
sangat dibutuhkan dalam proses pengobatan pasien gangguanjiwa,
1.3 TujuanPenelitian
11
1.3.2 Tujuan Khusus
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
masyarakat.3
13
skizophrenia. Mereka sering bicara sendiri, tertawa sendiri,
seperti tadi. Kasus seperti ini juga contoh dari efek negatifgangguan
dan tidak mau makan hingga yang mengamuk dengan tanpa sebab
yang jelas. Mulai dari yang diam saja hingga yang berbicara dengan
14
tidakjelas. Adapulayang dapat diajak bicara hingga yang tidak
2.1.2 Epidemiologi
15
Indonesia tahun 2013 menunjukkan bahwa terdapat 1,7 per 1000
tersebut menempati posisi ke-3, dimana posisi ke-2 dan ke-1 nya
gangguan jiwa berat secara nasional sebesar 1,7% (per mil), atau
16
(0,7%).8
sekitar 6% atau sebesar 37.728 orang dari subyek yang diteliti pada
17
Terdapat assosiasi (hubungan) yang bermakna secara statistik
fisik.8
responden yang menderita satu penyakit kronis berisiko 2,6 kali lebih
yang menderita dua penyakit kronis berisiko 4,6 kali, yang menderita
kronis berisiko 4,6 kali, yang menderita tiga penyakit kronis atau
18
bahwa keluarga mengalami hambatan ke pelayanan kesehatan
sampai 4,67%.8
menunjukkan ekspresi.
19
4. Halusinasi yaitu pengalaman panca indra tanpa ada
terus-menerus.
bertahun-tahun.
diri.
biasanya.
14. Kekacauan alam pikir yaitu yang dapat dilihat dari isi
20
bicara dengan semangat dan gembira berlebihan.
pendiam.
1. Skizofrenia
21
tentang sebab dan patogenisanya sangat kurang. Dalam kasus
rusak ”cacat”.6
2. Depresi
serta gagasan bunuh diri. Depresi juga dapat diartikan sebagai salah
tidak berguna, putus asa dan lain sebagainya. Depresi adalah suatu
22
negatif dan takut pada bahaya yang akan datang. Depresi
3. Kecemasan
merasa khawatir dan takut sebagai bentuk reaksi dari ancaman yang
23
kecemasan panik.6
4. Gangguan Kepribadian
intelegensi sebagaian besar tidak tergantung pada satu dan lain atau
terutama mengenai otak atau yang terutama di luar otak. Bila bagian
24
gangguan otak pada suatu penyakit tertentu dari pada pembagian
6. Gangguan Psikosomatik
psiko fisiologik.6
7. Retardasi Mental
dan social.6
25
mungkin berasal dari anak atau mungkin dari lingkungannya, kedua
dari orang tua kepada anaknya. Pada gangguan otak seperti trauma
dicegah.6
26
masalah yang dialami oleh pasien. Disamping itu tenaga kesehatan
seutuhnya.6
dan perinatal.6
27
konsep diri, dan pola adaptasi juga akan memengaruhi
Down).
b. Nerofisiologi
c. Neroanatomi
a. Interaksi ibu-anak.
28
b. Interaksi ayah-anak : peranan ayah.
c. Sibling rivalry.
masyarakat.
yang diharapkan.8
29
komprehensif, perlindungan, serta non diskriminasi.8
30
kejiwaan pada ODGJ dilaksanakan di fasilitas pelayanan bidang
kesehatan jiwa.8
serta pendanaan.8
31
melakukan pemasungan, penelantaran, kekerasan atau tindakan
dipidana.8
32
kambuhan yang dapat ditanggulangi dengan berbagai program
33
ketersediaan psikolog di Puskesmas (D.I. Yogyakarta), kader
Titin, 2014).3
34
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri atau
35
Eli, dkk (dalam Mutar, 2012) dukungan keluarga merupakan
1. Dukungan Emosi
36
semangat dalam proses penyembuhan atau mencegah terjadinya
kekambuhan.2
2. Dukungan Instrumental
kesehatan.2
3. Dukungan Informasional
4. Dukungan Penilaian
37
penatalaksanaan yang digunakan pada penderita skizofrenia.
positif.2
2013) adalah :
38
1. Fungsi aktif
keluarga.6
2. Fungsi sosialitas.6
3. Fungsi ekonomi
39
4. Fungsi reproduksi.6
keluarga
40
dapat memfasilitasi keluarga dalam membuat keputusan
tersebut:
a. Keadaan penyakitnya
yang sehat.6
c. Pentingnya hygienesanitasi
hygienesanitasi
masyarakat.6
41
a. Keberadaan fasilitas keluarga
kesehatan
fasilitas kesehatan
kesehatan
2017).6
42
2.4 Kerangka Teori
Gangguan Jiwa
Dukungan Keluarga
43
2.5 Kerangka Konsep
Kesembuhan penderita
Pengaruh dukungan gangguan jiwa di Rumah
keluarga Sakit
= Variabel Dependent
= Variabel Indenpendent
2.6 Hipotesis
44
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis data pada penilitian ini berupa data sekunder yaitu 3 jurnal
kesimpulan.
penelitian
45
2) Referensi yang terbitsebelumtahun 2017.
3) Referensitidakdapatdiaksessecarapenuh.
BAB I
PENDAHULUAN
Kumpulkan Referensi
BAB III BAB II TINJAUAN
sesuai ketentuan
METODOLOGI PUSTAKA(Minimal 20
Fakultas
PENELITIAN Referensi) Mahasiswa
memberipengantar
disetiapreferensi
BAB V KESIMPULAN
Tampilkan Kelebihan
& SARAN BAB IV HASIL DAN
dan kelemahan
PEMBAHASAN
masing-masing
Referensi dengan
narasi sendiri
46
BAB IV
4.1 Hasil
Nama
No Nama jurnal Judul Metode Hasil penelitian
penulis
1 Jurnal Hubungan Desain deskriptif Rully andika Hasil penelitian
kebidanan dukungan korelasional menunjukkan bahwa
keluarga dengan sebagian besar
dengan rancangan cross keluarga yang
kemampuan sectional adalah memberikan dukungan
pasien untuk instrumental yang baik
mengontrol mengetahui terhadap kemampuan
halusinasi hubungan pasien mengontrol
pada dukungan halusinasi sebagian
penderita keluarga dalam besar 39 orang (50,6%)
skizofrenia kemampuan dan yang tidak
pasien memberikan dukungan
mengontrol instrumental sebesar
halusinasi pada 38 orang (49,4%).
penderita
skizofrenia di
instalasi
pelayanan
kesehatan jiwa
rsud banyumas
tahun 2017
2 Jurnal Hubungan Jenis penelitian I ketut alit Dari hasil penelitian ini
indonesia dukungan yang digunakan adianta, i menunjukkan bahwa
keluarga ada-lah made sebagian besar
dengan penelitian sedana putra dukungan keluarganya
tingkat descriptif tinggi yaitu sebanyak
kepatuhan corelationdenga (244/286, 85,3%). Klien
minum obat n metode skizofrenia sangat
pada pasien pendekatan memerlukan dukungan
skizofrenia cross sectional dari keluarga dalam
proses penyembuhan
klien karena
47
mempunyai peranan
yang besar bagi klien
skizofrenia, dari hasil
crosstab antara umur,
jenis kelamin dan
pekerjaan sangat
mempengaruhi dimana
keluarga yang bekerja
sebagai swasta dapat
memberikan waktu
lebih untuk
memperhatikan dan
memberikan
dukungananggota
keluarganya yang
mengalami skizofrenia.
3 Jurnal care vol Pengaruh Rancangan Vita maryah Hasil penelitian
.5, no2 dukungan penelitian yang ardiyani, menunjukkan bahwa
keluarga digunakan kumboyono, sebagian besar
terhadap adalah dan dian responden yaitu 79%
peningkatan observational susmarini mendapatkan
adaptasi analitik dengan dukungan keluarga
pasien pendekatan yang baik. Tingkat
skizophrenia cross-sectional. dukungan keluarga
baik menunjukkan
dukungan keluarga
diberikan secara
menyeluruh yaitu
berupa dukungan
instrumental,
emosional,
penghargaan dan
informatif. Sebesar
19% responden
mendapatkan
dukungan keluarga
cukup. Pada tingkat
dukungan keluarga
cukup dapat dilihat
kurangnya dukungan
informatif dan
penghargaan pada
pasien skizophrenia.
Kebanyakan pasien
dengan tingkat
dukungan keluarga
48
cukup hanya mendapat
dukungan instrumental
dan emosional. Hanya
2% pasien yang
mendapatkan tingkat
dukungan kurang.
Pada tingkat dukungan
keluarga kurang berarti
penderita kurang
mendapat 4 komponen
dukungan keluarga
tersebut diatas.
4 Jurnal Hubungan Penelitian ini Panggih ayu Motivasi untuk sembuh
indonesia dukungan menggunakan pusparia paling banyakyaitu,
keluarga desain penelitian motivasi sedang
dengan jenis non sebanyak 41 orang,
motivasi eksperimen motivasi rendah
untuk dengan sebanyak 6 orang,
sembuh pada kuantitatif motivasi tinggi
pasienskizofr korelasional sebanyak 22 orang.ada
enia di rumah dengan hubungan antara
sakit pendekatan dukungan keluarga
jiwagrhasia waktu yang dengan motivasi untuk
yogyakarta dipakai adalah sembuh pasien
cross skizofrenia di rumah
sectional,untuk sakit jiwa grhasia
mengetahui yogyakarta yaitu hasil
adanya uji statistic memberikan
hubungan nilai r = 0,423 dengan
dukungan demikian 0,4 > r < 0,6
keluarga dengan yang berarti kekuatan
motivasi untuk korelasi antara
sembuh pada dukungan keluarga
pasien dengan motivasi
skizofrenia di sembuh adalah
rumah sakit jiwa sedang, sedangkan
grhasia nilai p = 0,027, p <
yogyakarta. 0,05.
5 Jurnal Gambaran Metode Charin Hasil: berdasarkan
indonesia dukungan penelitian yunindra hasil penelitian, penulis
keluarga menggunakan menyimpulkan:
kepadapende metode kualitatif dukungan keluarga
rita gangguan dengan yang diberikan
jiwa pendekatan diantaranya adalah 1)
skizofrenia di fenomenologi dukungan
rsjd dr. Rm informasional, 2)
49
soedjarwadi dukungan emosional,
klaten jawa 3) dukungan
tengah instrumental, 4)
dukungan penilaian.
Semua dukungan
keluarga sebagian
besar semua baik.
6 Jurnal bahana Hubungan Penelitian ini Netha Berdasarkan
kesehatan pengetahuan menggunakan damayantie, hasilpenelitiandukunga
masyarakat(ba dan metode cross rusmimpong n keluarga yang paling
hana of journal dukungan sectionaldesign. dan ellya rendah dalam bentuk
public keluargadeng Populasi pada dukungan
health)vol 3 no an kepatuhan penelitian ini emosional,sementara
1 kontrol adalah seluruh dukungan emosional
berobat keluarga pasien merupakan salah satu
pasien skizofrenia di faktor yang
skizofreniadi poli jiwa tahun menyebabkan
poli jiwarsjd 2017 yang kepatuhan. Hasil
provinsi jambi berjumlah11877 penelitian juga
tahun 2018 orangdan menggambarkan rata –
diambil sampel rata pasien telah lebih
sebanyak 96 dari 3 kali dirawat
orang sehingga secara
keluargapasien emosional keluarga
yang melakukan sudah terbiasa dengan
kontrol yang hal itu sehingga tidak
dipilih menimbulkan
secaraaccidental kesedihan mendalam
sampling. atau cemas untuk
keluarga. Keluarga
sudah mengetahui
kalau tidak teratur
dalam pengobatan
dapat menimbulkan
efek kekambuhan
7 Jurnal Analisis Desain Rahmayani 32 responden yang
indonesia dukungan penelitian dan fadhiah diteliti, sekitar 22 orang
sosial adalah potong hanum (68,8%) keluarga
keluarga lintang. menyatakan tidak
terhadap memberikandukungan
pencegahan informasional terhadap
kekambuhan penderita gangguan
gangguan jiwa.sekitar 18 orang
jiwa di (56,2%) keluarga tidak
wilayah kerja memberikan dukungan
puskesmas penilaian.sebanyak
50
sukajaya 62,5%keluarga
menyatakan kurang
dalam memberikan
dukungan instrumental
kepada penderita
gangguan jiwa. Serta
53,1% keluarga juga
kurang baik dalam
memberikan dukungan
emosionalkepada
penderita gangguan
jiwa.tetapi walaupun
keluarga kurang baik
dalam memberikan
dukungan social,
pencegahan
kekambuhan yang
diberikan kepada
penderita gangguan
jiwa termasuk dalam
kategori baik yaitu
sebesar 59,4%.
8 Jurnal Stigma dan Desain Ririn nasriati Hasil penelitian
indonesia dukungan penelitian ini didapatkan stigma
keluarga adalah korelasi. tinggi sejumlah
dalam Pada penelitian 13responden (52%)
merawat ini bertujuan dan stigma
orang untuk rendahsejumlah
dengan mengidentifikasi 12responden (47%).
gangguan hubungan Sedangkan dukungan
jiwa (odgj) antara stigma baik sejumlah 10
dengan responden (40%) dan
dukungan dukungan
keluarga dalam buruksejumlah 15
merawat orang responden (60%). Uji
dengan statistik dengan fisher
gangguan jiwa. exact didapatkan ada
hubungan antara
stigma dengan
dukungan keluarga
dalam merawat orang
dengan gangguan jiwa
dengan (p
value=0,0082)
9 Jurnal Dukungan Rancangan Aditio Berdasarkan hasil
indonesia emosional penelitian ini priyambodho penelitian, didapatkan
51
keluarga menggunakan bahwarata-rata skor
terhadap studi korelasi dukunganemosionalad
kesembuhan yaitu alah sebesar 39,59,
pasien menggambarkan dengan nilai median
skizofrenia di hubungan sebesar 41. Skor
rsjd. Dr. antara variabel terendah adalah 24dan
Amino bebas dengan skor tertinggi adalah
gondohutomo variabel terikat 48dan standar deviasi
provinsi jawa (nursalam, berada pada angka
tengah 2008). 7,32.berdasarkan
Pendekatan kategorinya diketahui
yang digunakan sebagian besar
adalah cross dukungan emosional
sectionalyaitu keluargadalam kategori
pengukuran mendukung yaitu
variabel bebas 54,6% dan yang tidak
dan variabel mendukungsebanyak
terikat dilakukan 45,4%.dukungan
dalam waktu emosional ini
yang sama. menunjukkan adanya
kepedulian dari
keluarga terhadap
kondisi pasien
skizofrenia dengan
harapan dukungan
yang di berikan
terutama dalam bentuk
kasih sayang dan
perhatian dapat
membantu
kesembuhan pasien.
52
(2015 – 2020), serta kriteria eksklusi yang dipilih berdasarkan
4.1. Pembahasan
ini.
53
dari stres terhadap kesehatan yang dialami keluarga dan efek utama
kontrol diri.
bagi klien skizofrenia, dari hasil crosstab antara umur, jenis kelamin
54
dan pekerjaan sangat mempengaruhi dimana keluarga yang bekerja
skizofrenia.
55
tingkat dukungan keluarga cukup hanya mendapat dukungan
tersebut diatas.
0,423 dengan demikian 0,4 > r < 0,6 yang berarti kekuatan korelasi
56
judul “Gambaran Dukungan Keluarga Kepadapenderita Gangguan
skripsiini.
semua baik.
57
Kekurangan dari jurnal tersebut yaitu membahas hubungan
pasien skizofrenia di poli jiwa RSJD provinsi jambi tahun 2018. Dan
untuk mengatasi stres situasi. Oleh karena itu penting bagi individu
58
kambuh yang parah.
pasien pada gangguan jiwa. Dan ini sesuai dengan referensi ke-20
skripsiini.
59
juga kurang baik dalam memberikan dukungan emosional kepada
21 skripsi ini.
60
emosional dan dukungan penilaian. Dukungan keluarga dapat
kesehatan.
61
Tengah”memiliki kelebihanya itu hasil penelitian ini memberikan hasil
sebesar 41. Skor terendah adalah 24dan skor tertinggi adalah 48dan
62
merasakan masalah yang dihadapi oleh anggota keluarga yang sakit
menjawab selalu.
63
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Gangguan Jiwa
64
Daftar Pustaka
65
Penanggulangannya. 2018; 1-10.
13. Nurul Hartini Nur Ainy Fardana Atika Dian Ariana Nido Dipo
90.
Skizofrenia. 2018;1-7.
66
Skizophrenia. 2018; 184-193.
67
LAMPIRAN GAMBAR
68
Gambar 2. Dari Jurnal Hubungan Konsep Dukungan Keluarga Dengan
Tingkat Kekambuhan Pada Paisen Skizofrenia.
69
Gambar 3. Jurnal Hubungan Kunjungan Keluarga Terhadap Kesembuhan
Pasien Risiko Perilaku Kekerasan Di Rumah Sakit Jiwa Tampan
Pekanbaru.
70
Gambar 4. Dari skripsi penelitian Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
Kemandirian Perawatan Diri Pasien skizofrenia Di Kecamatan Geger
Kabupaten Madiun.
71
Gambar 5. Dari Jurnal Dukungan Keluarga pada Klien yang
MengalamiGangguan Jiwa di Wilayah KerjaPuskesmas Ulee KarengKota
Banda Aceh.
72
Gambar 6. Dari Jurnal Pengalaman Keluarga Merawat Klien Dengan
Gangguan Jiwa.
73
Gambar 8. Dari jurnal Analisis Situasi Kesehatan Mental Pada
Masyarakat Di Indonesiadan Strategi Penanggulangannya.
74
Gambar 9. Dari Jurnal Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan
Kontrol Pasien Skizofrenia Di Poliklinik Jiwa Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
Muhammad Ildrem Medan Tahun 2019.
75
Gambar 10. Dari Jurnal Internasional Prevalence Of Common Mental
Health Disorders In Adults Who Are High Or Costly Users Of Healthcare
Services: Protocol For A Systematic Review And Meta-Analysis.
76
Gambar 11. Dari Jurnal Internasional The Diagnosis And Treatment Of
Anxiety Disorders.
77
Gambar 12. Dari Jurnal Internasional Mental Disorder-The Need For An
Accurate Definition.
78
Gambar 13. Dari Jurnal InternasionalStigma Toward People With Mental
Health Problems In Indonesia.
79
Gambar 15. Dari Jurnal Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat
Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Skizofrenia.
80
Gambar 16. Dari JurnalPengaruh Dukungan Keluarga Terhadap
Peningkatan Adaptasi Pasien Skizophrenia.
81
Gambar 17. Dari Skripsi Penelitian Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Motivasi Untuk Sembuh Pada Pasien skizofrenia Di Rumah Sakit
Jiwagrhasia Yogyakarta.
82
Gambar 19. Dari Jurnal Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan
Keluargadengan Kepatuhan Kontrol Berobat Pasien Skizofreniadi Poli
Jiwarsjd Provinsi Jambi Tahun 2018.
83
Gambar 20. Dari Jurnal Analisis Dukungan Sosial Keluarga Terhadap
Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa Di Wilayah Kerja Puskesmas
Sukajaya.
84
Gambar 21. Dari Jurnal Stigma Dan Dukungan Keluarga Dalam Merawat
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
85
Gambar 22. Dukungan Emosional Keluarga Terhadap Kesembuhan
Pasien Skizofrenia Di Rsjd. Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
Tengah
86