Anda di halaman 1dari 5

Nama: Listiani oktaviana

NIM: 11171020000075

Alur Konseling dan Analisa kasus dengan metode SOAP


Pharmaceutical care pertamakali dipubliksasikan di USA pada tahun 1975 oleh
Mikeal et.al (1975) kemudian berkembang di eropa. Munculnya pharmaceutical care muncul
karna adanya kasus thalidomide. Kasus thalidomide adalah kasus dimana obat pertama kali
diluncurkan di jerman untuk ibu hamil mencegah mual, thalidomide ini sangat efektif untuk
mencegah mual dan muntah, akhirnya banyak dipakai ibu hamil. Jadi banyaknya bayi yang
lajir tanpa kaki dan tangan, cacat. Dan kasus ini banyak terjadi di amerika dan eropa, oleh
sebab itu akhirnya tugas farmasi tidak hanya mendesain obat tapi juga harus bertanggung
jawab setelah obat ke pasien, harus di monitoring.
Pharmaceutical care menurut cipolle adalah sebuah filosofi yang menunjukkan suatu
tanggung jawab seorang farmasu terhadap terapi obat yang digunakan pasien untuk mencapai
tuuan terapi dalam meningkatkan kualitas hidup pasien.
1. Siklus pelayanan kefarmasian (menggunakan metode soap)
Identifikasi masalah => tetapkan tujuan => rencana atau strategi yang dilakukan
(pastikan pasien minum obat) disini memberika konseling => monitor dan follow up
2. Konseling
Menurut permenkes nomor 72 berdasarkan dengan standar pelayanan kefarmasian
dirumah sakit, adalah aktivitas pemberian nasihat atau saran terkait terapi obat dari
apoteker kepada pasien dan atau keluarganya. Konseing untuk rawat jalan maupun
rawat inap di semua fasilitas Kesehatan dapat dilakuka atas inisitatif apoteker, rujukan
dokter, keinginan pasien atau keluarganya. Peberian konselng yang efektif
memerlukan kepercayaan pasien dan atau keluarga terhadap apoteker.
Konseling berbedan dengan PIO (Pemberian Informasi Obat), konseling itu ada
diruangan khusus dan menanyakan keluhan dan permasalahan pasien dan konseling
waktunya lebih lama. Kalau PIO hanya memberikan informasi terkait obat, contoh
cara penggunaan, cara penyimpanan obat.
3. Tahapan konseling
- Salam dan perkenalkan diri (memberikan salam pada pasien, senyum dan
perkenalan diri)
- Identitas pasien (pastikan identitas pasien sesuai dengan pasien anda)
- Meminta kesediaan pasien dan menjelaskan tujuan konseling
- Prime question ( apa yang telah dokter informasikan kepada anda?, tentang cara
penggunaan obat, tentang harapan yang akan dicapai setelah pengobatan )
- Informasi terkait obat (nama obat, farmakologi, indikasi, cara penggunaan, cara
simpan, efek samping dll)
- Penutup (meminta pasien untuk mengulang informasi, memancing pertanyaan,
hubungi apoteker jika nanti ada pertanyaan)
Pentingnya dokumentasi metode soap
1. Data pasien tidak dapat diingat oleh apoteker
2. Pelaksanaan pharmaceutical care perlu data terdokumentasi (dengan metode soap)
dan bukti kotribusi apoteker dalam pelayanan pasien
3. Komunikasi dengan tenaga Kesehatan lain.
Metode SOAP
S = Subjective => Keluhan langsung dari pasien (seperti pasien mengeluh pusing, mual, sakit
punggung)
O = Objektif => hasil pengukuran (seperti data tekanan darah, missal tekanan darahnya
140/120)
A = Asesmen => identifikasi drug related problem (DRP) (menggunakan cara cipol atau
pcne, yang intinya adalah apakah obat sudah tepat indikasi, obat dosisnya sudah sesuai,
apakah obat ada efek samping nya atau tidak, apakah pasien patuh atau tidak)
P = Plan => rencana untuk mengatasi DRP

PERBEDAAN SUBJECTIVE DAN OBJECTIVE


Subjective: - tidak dapat terukur secara langsung
- Mungkin tidak akurat, karna dipengaruhi oleh emosi
- Berasal dari ungkapan orang
Objective: - Dapat diukur dan diamati, seperti data lab, data fisik
- Akurat tidak dipengaruhi oleh emosi
- Berasak dari data numerik
PERBEDAAN ASSESMENT (masalah) DAN PLAN (rencana)
Pentingnya Sumber Literatur Bagi Apoteker
1.Apabila kita ingin mempelajari sifat farmakologi,namun waktu tidak bnyak maka referinsi yang
harus dipilih adalah Handbook of pharmacology.
2.Dan apabila dokter ingin meminta saran apoteker terkait informasi terkini dari obat mana yang lebih
baik omeprazole atau ranitidin maka literatur yang dipilih adalah Artikel uji klinis.
3.Apabila kita ingin mengetahui patofisologi penyakit hipertensi dan pilihan terapinya literatur yang
kita gunakan adalah current medical diagnosiis and tratment.
4.jika kita ingin tau lebih detail demua terkait diabetes militus mulai dari gejala
klinis,patofisiologi,pilihan terapi dengan bahsa yang mudah dipahami maka literatur yang digunakan
adalah Pharmacoterapy Dpiro.
5.Apabila anda ingin mengetahui obat-obat yang beredar diindonesia .Literatur yng digunakan adalah
IONI
Pentingnya sumber Literatur:
1.Seorang Apoteker butuh literatur ketika memberikan informasi oabat,maka apoteker tidak bolrh
menyampaikan informasi obat apabila tidak merujuk pada literatur karna ini bisa berbahaya.
2.Untuk melaksanakan DRPs
3.Memberikan rekomendasi membutuhkan referensi yang tepat dan tervalidasi karna zaman digital
sekarang informasi mudah didapat.Tentunya kita menggunakan referensi yang valid.Evidance Based
Medice adalah hasil telaah,evaluasi,review terhadap hasil studi sebagai dasar pengambilan keputusan
klinis.

SALAH SATU APLIKASI DAN WEB YANG WAJIB DIKETAHUI APOTEKER


Kita dapat mengetahui interaksi obat menggunakan aplikasi Drug.com,melihat vidio akan lebih
mudah difahami.
Apa itu Literatur Primer,Sekunder dan Tersier
a.Literatur primer: b.Sekunder C.Tersier
-Original article -Kumpulan Abstrak -Buku
-Uji Klines -Internasional Pharmacetical abstrak -Kompendia
-Review article
-Pedoman Terapi

Langkah awal adalah mengkelompokkan artikel apakah dia termasuk primer,sekunder dan tersier.
Literatur Primer
Literatur Primer adalah Literatur yang banyak digunakan oleh Tenaga Kesehatan terutama
dokter,biasa digunakan saat riset dan skripsi.Informasinya sangat terbarukan.
Kelebihan Literatur Primer:
1.Up To Date
2.Dapat sebagai rekomendasi atau Keputusan Klinis
Kekuranagn
1.Mahal
2.Perlu keahlian
Literatur Sekunder
Literatur sekunder adalah kumpulan abstarak adri Literatur Primer
Kelebihan:
1.Mudah untuk diakses
Kekuranagn:
Informasi Kurang Lengkap.
Literatur tersier:
Literatur Tersier merupakan literatur yang informasinya sanagt komprehensif bahasanya sangat
mudah untuk dipahami.
Kelebihan:
-Informasi lengkap dan mudah dipahami
Kekurangan :
-Kurang up to dateVerivikasi keakuratan informasi lebih sulit dan kadang subjektif.
Contoh Literatur tersier Kompendia: berisi nama dagang
obat,generik,komposisikimia,indikasi,dosis,cara pemberian,perhatian,efek samping,interaksi khusus
untuk obat-obat yang beredar disuatu negara jika diindonesia kita menggunakan IONI.contoh
Literatur tersier lainnya Clinical Practise Guidline digunakan untuk melihat pedoman terapi secara
international dan up to date.

BUKU WAJIB UNTUK MAHASISWA FARMASI


Buku yang ahrus kamu miliki bila jadi apoteker:
Jika kita ingin mengetahui absorpsi,VD,Laju eliminasi obat,dan apa efek farmakologinya maka buku
yang dibutuhkan adalah Goodman and Gilman,kemudian Basic clinical farmakology,Aplied Clinical
pharmacocinetic.
Buku untuk mencaripilihan terapi suatu panyakit:
-Pharmacoterapy Dpiro
-Clinical Pharmaci terapetic
Biku terkiat efek samping suatu obat:
-Meylers
Buku terkait interaksi obat:
- Stockles drug interaction

- Hnad book drug interaction

- Drus.com

Anda mungkin juga menyukai