Anda di halaman 1dari 34

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA BARAT

DINAS KEHUTANAN
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP)
SORONG SELATAN (UNIT V)
Jl. Teminabuan-Ayamaru, Songger-Wayer, Sorong Selatan email : kphpsorsel@gmail.com
Kode Pos : 98454 website : www.kphpsorsel.org

RENCANA BISNIS MINYAK ATSIRI


KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI
(KPHP) SORONG SELATAN UNIT V

TAHUN 2019

Sumber Dana Daftar Pelaksanaan Anggaran


Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat
Tahun Anggaran 2019

i
KATA PENGANTAR

Salah satu produk unggulan KPHP Sorong Selatan Unit V adalah minyak lawang.
Keberadaan pohon lawang cukup banyak tersedia di hutan. Pengembangan produk Hasil
Hutan Bukan Kayu(HHBK)khususnya minyak lawang di Kabupaten Sorong Selatan
Provinsi Papua Barat dapat dikembangkan menjadi bisnis KPHP Sorong Selatan Unit V
Provinsi Papua Barat sebagai salah bentuk nyata dalam pengelolaan hutan yang
berkelanjutan. Penyusunan Rencana Bisnis Minyak Lawang ini diharapkan akan menjadi
panduan bagi pelaksanaan pengembangan minyak lawang di wilayah KPHP Sorong
Selatan.
Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan ini diucapkan terima kasih. Semoga Rencana Pengelolaan
Hutan Jangka Panjang KPHP Sorong Selatan ini mampu diterjemahkan dengan mudah dan
dapat dioperasionalkan pada tingkat tapak/lapangan.

Wayer, Januari 2019

Kepala KPHP Sorong Selatan

Reynold Kesaulija, S.Hut.,M.Si


NIP. 19801116 200605 1 001

3
Rencana Pengembangan Minyak Lawang di KPHP Sorong Selatan Prov. Papua Barat
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR .............................................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................................
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................
B. Dasar Pelaksanaan............................................................................................
C. Maksud dan Tujuan..........................................................................................
II. RENCANA PENGEMBANGAN MINYAK LAWANG
A. Letak Geografis dan Administrasi KPHP Sorong Selatan.................................
B. Potensi Minyak Lawang .................................................................................
C. Unit Produksi Minyak Lawang ......................................................................
D. Kelembagaan ..................................................................................................
E. TargetPasar ....................................................................................................
F. AnalisisKeuangan ............................................................................................
III. PENUTUP ..............................................................................................................

4
DAFTAR TABEL

1. Data Produksi Madu Hutan di 3 Kecamatan KPHP Benakat Bukit Cogong................


2. Kalender MusimPanen diBeberapaKecamatan dan Desa KPHPBenakatBukit
Cogong..........................................................................................................................
3. Jumlah Petani Madu di wilayah KPHP Benakat Bukit Cogong...................................
4. Rincian Tugas Pengelola Pengembangan Madu Hutan................................................ .
5. Rencana Pemasaran Madu Hutan KPHP Benakat Bukit Cogong Selama 5 Tahun
(2016-2020)...................................................................................................................

6. Analisis Harga Pasar Madu Hutan KPHP Benakat Bukit Cogong


7. Analisis Keuangan Bisnis Madu KPHP Benakat Bukit Cogong..................................

5
DAFTAR GAMBAR

1. PetaWilayahKPHPSorong Selatan Unit V ................................................................


2. PotensiMinyak Lawang .............................................................................................
3. Alur produksiMinyak Lawang.....................................................................................
4. ProdukMinyak Lawangyang telahdi Kemas KPHPSorong Selatan .....................
5. StrukturKelembagaanPengembanganMinyak Lawang KPHPSorong Selatan .....

6
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan telah


mengamanatkan adanya wilayah pengelolaan hutan yang terdiri dari wilayah
pengelolaan hutan tingkat provinsi, tingkat kabupaten/kota dan tingkat unit
pengelolaan. Unit pengelolaan hutan yang berada pada tingkat tapak diharapkan
dapat menjadi solusi terhadap berbagai permasalahan dalam pengelolaan hutan yang
telah terjadi.
KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan) merupakan wilayah pengelolaan hutan
sesuai fungsi pokok dan peruntukannya yang dapat dikelola secara efisien dan
lestari. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu dibangun institusi pengelola yang
professional pada tingkat tapak yang bertanggungjawab melaksanakan tugas dan
fungsi dari organisasi sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan pengelolaan hutan yang meliputi: tata hutan dan
penyusunan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan, penggunaan
kawasan hutan, rehabilitasi hutan dan reklamasi dan perlindungan hutan dan
konservasi alam.
2. Menjabarkan kebijakan kehutanan nasional, provinsi dan kabupaten/kota bidang
kehutanan untuk diimplementasikan.

3. Melaksanakan kegiatan pengelolaan hutan di wilayahnya mulai dari perencanaan,


pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan serta pengendalian.
4. Melaksanakan pemantauan dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan
pengelolaan hutan di wilayahnya.

5. Membuka peluang investasi guna mendukung tercapainya tujuan pengelolaan


hutan.

Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Sorong Selatan merupakan


KPH lintas kabupaten/kota ditetapkan sebagai KPH model oleh Menteri
Kehutanan melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. 827/Menhut-

RencanaPengembangan Minyak LawangdiKPHPSorong Selatan 6


II/2013 tentang Penetapan Wilayah KPHP Benakat (UnitVII) yang terletak di
Kabupaten Musi Banyuasin, Musi Rawas, Muara Enim, Lahat, Penukal Abab
Lematang Ilir dan Kota Lubuk Linggau Provinsi Sumatera Selatan. Organisasi
KPHP Benakat Bukit Cogong merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan
wilayah kerja KPHP Benakat - Bukit Cogong terdiri atas KPHP Unit VII dan KPHP
UnitVIII (Keputusan MenhutNo. SK.76/Menhut-II/2010).WilayahKPHPModel
Benakat Bukit Cogong seluas 271.434, 32 ha terdiri atas hutan lindung (HL)
seluas2.099,07ha,hutan produksiterbatas(HPT)seluas4.416,74ha dan hutan
produksitetap(HP)seluas 264.918,51ha.Untuk pengelolaan wilayahkerja tersebut
dibagimenjadi6(enam)ResortPengelolaanterdiridari:(i)Resort Bukit Cogong, (ii)
Resort Jirak (iii) Resort Semangus Selatan, (iv) Resort Semangus Utara,(v)
ResortSungai Baung dan(vi) ResortSungaiRotanS Belida.

KPHP Benakat Bukit Cogongmerupakan salah satuunit wilayah


pengelolaanhutan yangorganisasinyadibentuk sesuaidengan Peraturan Daerah
ProvinsiSumatera Selatan Nomor16Tahun 2013. Wilayahkerja KPHPBenakat
Bukit Cogong, berdasarkanKeputusan Menteri KehutananRepublikIndonesia
NomorSK.76/Menhut-II/2010tanggal 10Februari2010tentangPenetapan
WilayahKesatuan PengelolaanHutanLindung(KPHL)danKesatuan Pengelolaan
HutanProduksi(KPHP)ProvinsiSumateraSelatan,terdiriataswilayahKPHP Unit VII
dan KPHP Unit VIII seluas 264.431 ha. Berdasarkan status fungsi
kawasan,wilayahKPHPBenakat Bukit CogongmeliputiHutan ProduksiTetap (HP)
Benakat Semangus, HP Talang Abab, HP Tambangan, HP Sungai Rotan Sungai
Belida,HutanProduksi Terbatas(HPT) HuluTumpah,HutanLindung (HL)
BukitCogongI,HLBukitCogongIIdanHLBukitCogongIIIyangterletakpada6
Kabupaten/KotayaituKabupaten MusiBanyuasin,MusiRawas,Muara Enim,
Lahat,PenukalAbabLematangIlir dan KotaLubukLinggau

RencanaPengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Benakat Bukit Cogong


seluas271.434,32ha telahdisahkan olehKepalaPusdalRegIatasnamaMenteri
Kehutanan sesuai SK.No.7369/Menhut-II/Reg I/1/2014 tentang penetapan
RPHJP KPHP Benakat Bukit Cogongpada 9 Desember2014.Rencana Pengelolaan
HutanJangkaPanjangini untukperencanaan10tahun periodetahun2015
sampai dengan2024. Dengandasar rencanajangka panjang ini, pada setiap
tahunnyaperludisusunrencanajangkapendekdan rencanabisnisyang akan
menjadi acuandetilpengelolaanhutan.

Gambar1.PetaWilayahKPHPBenakatBukitCogong

SalahsatuprodukunggulanKPHP BenakatBukit Cogongadalahmadu hutan.


Keberadaanpohonsialangcukupbanyaksebagaitempatbersarangnya lebahhutan.
Pengembangan produk HasilHutan Bukan Kayu(HHBK)khususnya madu hutan
(Apis dorsata) di KabupatenMusi BanyuasinProvinsi Sumatera Selatan
sedangditindak lanjutiolehKPHPBenakat Bukit CogongProvinsi Sumatera,
sebagaisalahbentuknyatadalampengelolaan hutanyang berkelanjutan.
HaltersebuttelahdibuktikanolehKPHPBenakatBukitCogong Provinsi
Sumaterayang telahmelakukantahapanantaralain:
1. Pembentukan sertapembinaanKelompok Tani HutanBina Wana Perdana
yang berlokasi di Desa Jirak KabupatenMusi Banyuasin.
2. Pelatihan panen lestari, pasca panen yang baik, serta pengemasan madu
dengancarasterilyangdilatiholehJaringanMaduHutanIndonesia(JMHI)
danMultistakeholder ForestryProgramme(MFP)
3. Membangun akses pasar
Untukpotensimaduhutan diwilayahKPHPBenakat Bukit Cogongsangat
melimpah, sehinggadapatmenjamin keberlanjutanpasarmaduhutan. Sehingga
untuk mempertahankansaranglebah KPHP Benakat Bukit Cogongtelah
memprogramkan rehabilitasilahan sekitartumbuhnyapohonsialangdengan
tanamanpenghasilnektar.
Untukpengembanganpotensi maduhutanperlupenyusunanRencana Bisnis
Maduyangmenjadiacuan pengembangan maduhutan dalamsetiap tahunnya.

B. Dasar Pelaksanaan

1. PeraturanPemerintahNomor6Tahun2007joPeraturanPemerintahNomor
3 Tahun2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan
Hutan SertaPemanfaatanHutan.

2. Peraturan DaerahProvinsi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan


Nomor16 Tahun 2013tentangPembentukan Organisasidan Tata Kerja
KesatuanPengelolaanHutanProvinsi SumateraSelatan.

3. PeraturanMenteriKehutananNomor:P.6/Menhut-II/2010tentangNorma,
Standart,prosedur danKriteriaPengelolaanHutanpadaKPHLdanKPHP.

4. PeraturanMenteriKehutananNomorP.42/Menhut-II/2010tentangSistem
PerencanaanKehutanan

5. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.39/Menhut-II/2013 tentang


PemberdayaanMasyarakatMelalui KemitraanKehutanan

6. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.47/Menhut-II/2013 tentang


Pedoman,KriteriadanStandartPengelolaanHutanPadaWilayahTertentu
7. Peraturan GubernurSumatera Selatan Nomor 36 Tahun 2014 tanggal 29
September2014tentangUraianTugasdanFungsiOrganisasiKPHPProvinsi
SumateraSelatan

8.Keputusan MenteriKehutanan NomorSK.7369/Menhut-II/Reg.1/1/2014


tentang PengesahanRPHJPKPHPBenakatBukitCogong

9. PeraturanMenteriLingkunganHidupdanKehutananNomorP.20/MenLHK-
II/2015tentang Fasilitasi BiayaOperasionalKPH

C. Maksud dan Tujuan

Penyusunan RencanaPengembangan Pengelolaan dan Pengelolaan Madu


HutanKPHProduksiBenakatBukitCogong dimaksudkansebagaiacuandalam
penyelenggaraanpengelolaanHasilHutanBukan Kayu padaWilayahKPH Produksi
Model Benakat Bukit Cogong. Penyusunan dokumenini bertujuan untuk:

1. Menyediakan dokumen Penyusunan Rencana Pengembangan Pengelolaan dan


Pemanfaatan MaduHutan KPHProduksiBenakat Bukit Cogong yang
memberikan arahpengelolaan Maduyangmenjamin terselenggaranya
pengelolaan hutan secaralestariyangmemberikan manfaat sosial,ekonomi, dan
ekologi yang berkelanjutanmelalui pengelolaan kawasandanseluruh
potensinyasecarakomprehensif.

2. Menjadi kerja nyata dari visi dan misi dibentuknya KPH Benakat Bukit
Cogong.Adapun VisidariKPHPBenakat Bukit CogongialahMewujudkan
KPHPBenakatBukit Cogongsebagai Penggerak EkonomiMasyarakatuntuk
Mendukung Industri KehutananYang Berkesinambungan.

3. Menjamin terselenggaranya kegiatan pengelolaanHasil HutanbukanKayu yang


optimal dalam rangka mewujudkan management pengelolaan hutan yang
efektifdanefisien.
II. RENCANAPENGEMBANGAN MINYAK LAWANG

A. Letak GeografisdanAdministrasi KPHP Sorong Selatan

WilayahKPHPSorong Selatanberdasarkan Peraturan Daerah Provinsi


Sumatera SelatanNomor16 Tahun2013 tentangOrganisasidan
merupakanpenggabungan dariwilayahKPHPUnitVII dan KPHPUnitVIII pada
penetapanWilayahKPHLdan KPHPProvinsiSumateraSelatan(Keputusan Menteri
KehutananNomor SK.76/Menhut-II/2010), terbagi menjadi4kelompok
hutanyaitu:

1. Kelompok Hutan Produksi Benakat Semangus terdiri atas HP Benakat


Semangus,HPTambangandanHPTalangAbabterletakdiantara 103º10’BT
- 103º59’BTdanantara 03º00’LS sampai 03º39’LS

2. KelompokHutanLindung BukitCogongterdiriatasHLBukitCogongI,HL
Bukit Cogong II dan HL Bukit Cogong III terletak diantara 102º87’ BT -
102º94’BTdanantara3º12’LS sampai 3º18’LS

3. Hutan ProduksiTerbatas S Rotan Belida terletak diantara 104º22’ BT -


104º27’BTdanantara03º03’LS sampai 03º08’LS.

4. KelompokHutanHuluTumpah terdiriatasHPTHuluTumpahdanHLHulu Tumpah


terletak diantara 102º45’ BT-102º50’ BT dan antara 03º06’ LS sampai
03º15’LS.

BerdasarkanpembagianwilayahadministrasiPemerintahan KPHP Benakat-


BukitCogongterletakpada6Kabupaten/Kota yaituKabupatenMusi
Rawas,MusiBanyuasin,Lahat,MuaraEnim,PenukalAbabLematangIlirdan Kota
LubukLinggau.

Berdasarkanhasilpenafsirancitralandsattahun 2013dan cheking lapangan


diketahuibahwa sebagian besarkawasan KPHPModel Benakat Bukit Cogong
berpenutupan hutan tanaman akasia (46,87%) yang terdapat di
kelompokhutan Benakat Semangus,sedangkan hutan sekunderyangmasih
tersisahanya0,94%daritotalluaswilayahKPHPModelBenakatBukitCogong.
Tutupanlahan berupatanamanpertanian campuran,pertanian campursemak,
kebun karetdan sawityangmenjadiruangusaha tani-ladangmasyarakatpun cukup
tinggi,yaitumencapai37,75%. Tutupan lahan beruparawa sebagian besar
terdapatdikelompokhutan SungaiRotan SungaiBelida seluas2,83%, sedangkan
tutupan lahan berupa sawah berada di kelompok hutan Bukit Cogong seluas
0,04%.Penggunaan lahan untuk permukiman dan transmigrasimencapai0,26%,
lahanuntukpenggunaan usaha pertambangan 0,28%, sertatanahterbukadan
tubuh airseluas1,89%. Tutupan lahanbelukarmencapai12,91% dapat ditemukan
diwilayahkelompok hutanBenakat Semangusdan kelompokhutan Sungai Rotan
Sungai Belida.

Hasil hutan non-kayu di dalam wilayah KPHP Benakat Bukit Cogong


antara laingetah karet,rotan, buah duku,madu,buahdurian, sertatanaman obat-
obatan. Hasil maduhutan potensial untuk dikembangkan oleh KPHP.
Sebaranjenispepohonan tempatbersaranglebahmaduhutanyangbiasajuga
disebutpohonsialang tersebar padabeberapakecamatan.

B. Potensi Minyak Lawang

1. Pengelolaanminyak lawangoleh masyarakat

Lawang (Cinnamomum cullilawan)yangolehmasyarakatbiasadisebut lebah


sialang,adalahlebahalamyangbiasabersarangdipepohonan setinggi50matau lebih,
berdiameterbatangsekitar2m,dan memilikidedaunansedikit.Beberapa jenis
pepohonan tempat bersarang lebah ini yang biasa juga disebut pohon
sialang,antaralain binuang(Octomelessumatrana),cempedak air(Artocarpus
sp.),tualang(Koompassiaparvifalia),menggeris,kedondong,batu, balau,kruing,
ara,langan,rengas,kayukondo,sebakat,terap,ngelemu,dan pause.Menurut
penuturan seorangwargaJembatanGantungyangbiasamemanenlebahmadu
sialang(disebut PawangLebahSialang),disatupohon sialangyangbesarbisa
terdapat100–200sarangmadu,dimanasatudahanpohondiperkirakanakan
adasekitar 20sarang.
Madu sialangyangdiusahakanolehmasyarakatpengelolaannya masih
tradisional,telahmengakibatkankualitaspun beragam,terutamadaritidak
kekentalan madunyayangdipengaruhiolehumurmaduketikadipanen,proses
pengolahan/pemerasan maduketikadipisahkandarisarangnya,dancuaca saat
pemanenannya. Biasanya paraPawang Lebah Sialang akan memanen madu
setiap3bulan sekali,padamalamharisekitarjam23:00 sampai04:00.Pawang
LebahSialangtidak beranimemanendalamkondisicahayaterang,termasuk
ketikabulan purnama. Tatawaktupemanenan sangatberpengaruhpadatingkat
kepekatan ataukeenceran madu sialang. Keenceran madubiasanyadiakibatkan
oleh terlalumudanya umur sarang lebah yang dipanennya. Banyak
PawangLebahSialang Mubakuatir kuantitas maduyangakandipanennyaberkurang
atau habis,karenatelor/larvaakan segeramenjadi lebahdan memakan madubila
umurnyaterlalu tua.

Dalamsatu sarangmadupalingtidak ada 4 jenisproduk ygbisa


dimanfaatkan, diantaranya adalah madu, sarang/propolis (setelah dipisahkan
darililinnya), serbuk saribunga/nektar/beepollen (bahan yangakan dioleholeh
lebahmenjadimadu),dan larva/telor lebah(yangakan menjadilebah). Biasanya
PawangLebahSialangakanmemerastelor-telorlebahini,padahalsebenarnya ini
bukan madu, tujuan pemerasan telor ini adalah supaya kuantitas
madumenjadilebihbanyak(uangyangdidapatjugaakanlebihbanyak). Dan karena
kebiasaanpengolahaninilah yang sebenarnya membuat Madu Sialang
Mubamenjadiencerdan mengandunggas(mudahmeledak/meletup),bahkan
sampai menjebolkemasanmadu(darijerigenataubotol).

Selama ini harga selalu naik turun di tingkat konsumen, antara Rp


45.000/kgsampai60.000/kg.Posisi pohonsialangdihutanbelantarayang jaraknya
jauhdarijangkauan,sehingga ongkospikulmadumenjadilebihmahal jikaposisihutan
jauhdarijalanyangbisadijangkauolehkendaraanbermotor. Karena pasarMadu
Sialangmasihbersifatlokal, maka harga Madu Sialangpun
dapatdipengaruhiolehharga getahkeret olahan(bokar).Jikahargakaret sedang
bagus biasanyahargamadupunikutnaik,dansebaliknya.
Secarametematis,dengan semakinencernyamaduyangdihasilkan,
PawangLebahSialangmerasaakanlebihdiuntungkan karenajumlahmaduyang
ditimbangakanlebihbanyak,sehinggauangyangyangakanditerimanyapun
akanlebihbanyak.Tapibiasanyaparapembelimadupun akanmengurangiharga
kalauterlaluencer.Merujukpada pengalamannya, paraPawangLebah Sialang
berharapadanyabimbingandanbantuanuntuk:
1. Teknik danperalatanproduksi dan pengolahan, hingga kualitas madunya
memenuhiSNI(tingkatkekentalantinggi, kadarair dibawah22%);
2. Optimalisasi produk-produkdariperlebahansialang;
3. Pengemasanproduk-produkperlebahan;
4. Perluasan pasaryang tidak hanya mengandalkan konsumen lokal (yang
tergantung padahargakaret);
5. Manajemenpengelolaanusahaperlebahan.

2. SebarandanPotensi Minyak Lawang

Hasil FGD KPHP danmasyarakatpetanimadu, potensimaduhutanyang


adadiWilayahKelola KPHPBenakatBukit Cogongterdapat4 Kemacatan yang
memilikipontesimaduhutan cukupbesaryaitu;Kecamatan GunungMegang,
Kecamatan BTS (Bulang Tengah Suku) Ulu, Kecamatan STL (Suku Tengah
Lakitan)Uludan Kecamatan SungaiKeruh. Sedangkan untuk Kecamatan lainnya
yangadadiWilayahkerjaKPHP BenakatBukitCogong sebenarnyamemiliki
potensimaduhutan,namuntidaksebesardengan4kecamatantersebut. Dari
total100desa/kelurahan yangberadadiwilayahkelola KPHPBenakat Bukit Cogong
sampaisaat inibaruteridentifikasi5 desa yangmemilikipotensimadu hutan hutan
cukup besardengan totalproduksi17.400kg/tahun.PotensiMadu Hutan yang
berada di 5 Desa tersebutterdapat di 4 Kecamatan yang ada di wilayahkelola
KPHP Benakat Bukit CogongPotensi. Data produksimadu hutandi beberapa
Wilayah KPHP Benakat Bukit Cogongdapat dilihat seperti padatabel dibawahini.
Gambar. 2.Potensi MaduHutan

Tabel1.DataProduksi Madu Hutandi 3Kecamatan KPHPBenakatBukitCogong


Jumlah Pohon
No Desa Kecamatan Kabupaten Sialang
1. Penanggiran Gunung Megang MuaraEnim Lebih dari100
pohon
Jirak Sungai Keruh Musi Banyuasin 6pohon
2
Jembatan Sungai Keruh Musi Banyuasin 4pohon
3
Gantung
Trijaya BTS ULU Musi Rawas 2pohon
4
Sukakarya STLULU 4pohon
5 Musi Rawas
Lebih dari116
Jumlah
pohon
Sumber: HasilFGD, 2015

Sebaran potensimaduhutandapatdiidentifikasidariwilayahberburu
madubagiPetaniMadu. DesaPenanggiransampaidiluardesabahkankeluar
kabupatenantaralain DesaPerjito(10pohon),daerahPendopo(10Pohon),
kuranglebih80pohonygdikeloladiKecamatanGunungMegang, MerapiBarat
15pohondan KikimSelatan25pohon. PetaniDesaTriJayawilayahberburunya
hanyadisekitardesaTriJayayaituKotabaru,Raksabudi,Bangunjaya,SP5,dan
SungaiNaek. SedangkanDesa Sukakarya berburujuga Sukorejo,Srimulyo.
Petani Madu Jirak dan Jembatan gantung berburu di Desa-desa Jirak, Talang
Mandung,Layan,Pagar Kaya, Jembatan Gantung.

Pakan lebahmaduataunektaryangtersediadiwilayahKPHPBenakat Bukit


Cogongantaralain bungakaret,duren,kelengkeng,rambutan,kelumbuk,
sungkai,akasia,kopi,rengas,pulai,jirak,bungur,kemang, danpetanang.Rasa
madumanisdan harumsesuaidengan nektarnya.Warnamadubiasanyaputih
kekuningan,kuning,coklatdankemerah-merahandankehitaman.

Panen maduhutan biasanyapadabulan Februaridan mencapaipuncak


produksibesarpadabulanSeptember–Oktober. Kalendermusimpanenmadu
hutandi beberapaWilayahKPHPBenakatBukitCogongdapat dilihatseperti
padatabel dibawahini.

Tabel 2. Kalender MusimPanen di Beberapa Kecamatan dan Desa KPHP


BenakatBukitCogong
Bulan
Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
xx xx
2011 x
x xx xx
2012
x xx xx
2013
x xx xx
2014
x xx xx
2015
Keterangan:xx = panenraya, x= panen biasa
Sumber: Hasil FGD, 2015

3. Petani Madu

Petanilawangterdiriatas2 (dua)yaitupetaniyangminyak lawangdan


pemanennya.Potensi petanilawangdiwilayah KPHPSorong Selatanberjumlah
51Orang dengan pemanjat berjumlah 33 Orang. Petani lawangini
dalam pengelolaanminyak lawangsebagai pemanenataupun pemilik pohon.
Jumlahpetani dapatdilihatpadatabelberikut.

Tabel 3. JumlahPetani Minyak Lawangdi wilayah KPHPSorong Selatan


No Desa Petani Jumlah
1. Sungguer

2 Wandun

3 Wayer

Jumlah
Sumber: HasilFGD, 2015

C. Unit Produksi Minyak Lawang

Pohon
Pemanenan Pengeringan
Lawan
g

Pengemasan Penyulingan

Gambar 3.Alur produksiMinyak Lawang

Dalamrencanapengembangan maduhutan olehKPHPBenakat Bukit


Cogongsarana danprasaranauntukproduksipengelolaanmaduhutanmasih
terbatas.RumahproduksimasihmenggunakansalahsaturuangankantorKPH
yang belum didukung dengan fasilitas yng memenuhi standar produksi yang
ideal.Namun dengan fasilitasyangada KPHPBenakat Bukit Cogongsudah
menghasilkan madudalamberbagaikemasan yakni 100gr,280 gr,380 gr,480gr. Ke
depan akan dilakukan pengembangan produk turunan dari madu hutan seperti
pomet,sabun,lilinaromaterapi,selai,danlain-lain.

Gambar4.ProdukMaduHutanyang telah di Kemas KPHPBenakatBukitCogong

Peralatanproduksi yangdibutuhkandalampengembanganmaduhutan ini


disajikandalamtabelberikut.

Tabel4.KebutuhanPeralatanProduksi PengembanganMadu Hutan

JUMLAH
NO. ALATDAN BAHAN
KEBUTUHAN
1 2 3

A ALATPRODUKSI
1 Mesin Penyulingan Kapasitas 20 Liter 2 unit
JUMLAH
NO. ALATDAN BAHAN
KEBUTUHAN
1 2 3
2RakBesi Penyimpanan(minyak lawang)5 unit
3RakKaca 2 unit

4TimbanganDigital(pembotolan) 2 unit
5TimbanganDigitalduduk(kapasitas 100kg) 1 unit
6Drum Steinless 100liter 5 unit
7HutGun 1 unit
8Marker Harga 1 unit
9Pakaian(Bajulab) 3 pcs
10Sarung Tangan 2 lusin
11Masker 5 Kotak
12Sepatulab 5 pcs
13AC 1 unit
14Etalasedisplayproduct 1 unit

B PRODUKSI
1 Kain monel 20 meter
3 PlastikSegel(gulung) 2 gulung
4 Botol250atau300gr 2000 pcs
5 Lebel/stiker 2500 pcs
6 KartonBox 200 pcs
7 SaringanMesh 50untukPetani 50 meter
8 SafetyPanjat(untukpetani) 12 set
9 Jerigen30liter 120 pcs
10 BajuPanjat 12 set

C PERLENGKAPAN KANTOR
1 Dekstop 1 unit
2 printer 1 unit
3 Kamera 1 unit
4 Proyektor 1 unit
5 Meubel(Meja+Kursi) 2 set

D OPERASIONAL
1 Stabilizer 5.000watt 1 unit
JUMLAH
NO. ALATDAN BAHAN
KEBUTUHAN
1 2 3
2 Solar cell1.000watt 5 unit
3 Aki 200Ah 5 unit
4 Inperter 3000watt 2 unit
5 SewaGedung (Tahun) 2 Tahun
6 Motor Kaisar/Tossa 1 unit

Sumber:HasilAnalisis,2015.

UnitpengolahanmaduhutandiKPHPBenakatBukitCogonghinggasaat ini
sedang membenahi sarana dan prsasrana demi mencapai standarisasi
produksiyangideal sehinggaprosesperizinan sepertiizin ProduksiIndustri Rumah
Tangga (P-IRT)bisa didapatdariinstansiterkait,yangsaat inimasih
dalamprosespenyelesaian.Denganadanya izin industridariinstansiterkait
diharapkan maduhutan yangdikelola KPHPBenakat Bukit Cogongdapat
dipasarkanmulai di tingkatlokalhinggaditingkatNasional.

D. Kelembagaan

KPHP Benakat Bukit Cogongtelahmempersiapkan instrument


kelembagaandalampengelolaan potensimaduhutan sebagaisalahsatuproduk
HasilHutan BukanKayu(HHBK)yangdapatdimemberikankontribusidalam
peningkatan ekonomimasyarakatyangberadadiwilayahkelolaKPH. Bentuk
struktur organisasi yangtelah ditetapkansebagai berikut:
PenanggungJawab
NenengH.Leliana

Supervisi
Manager
Mujiono
DesiyantiBr.Nababan
Mujiyanto

DivisiProduksi DivisiMarketiing
WahyuAnggraini danPemasaran DivisiHumas Bendahara
AbdulManafYosua Syarifudin BertiManurung RenitaOktavia
R. Silaban EkoSaputra FikriArdian ArumLestari

Gambar5. StrukturKelembagaanPengembanganMaduHutanKPHPBenakatBukit
Cogong

SumberDayaManusia(SDM)yang telahdipersiapkan dalamstruktur seperti


Gambar1. Diatasmerupakan personalyangberasaldarikaryawan/staff yang
adadiinternal KPHPBenakatBukit Cogongdan SDMyangadatersebut
mengikutitahapan yangtelahdilakukandanmempersiapkan pengembangan
maduhutan,mulaidariPelatihanpanenlestari,pelatihan produksi dan
perencanaanpengembanganmaduhutan.

Tabel. 5. RincianTugas PengelolaPengembanganMaduHutan

NO STRUKTUR FUNGSI TUGAS

1 2 3 4
1 Penanggung 1. Bertanggung jawab 1. Bertanggung jawab
Jawab terhadap semua aktivitas terhadap semua
pengelolaandan
produksimadu hutan
aktiviatas pengelolaan
2. Bertanggung jawab dan produksi madu
terhadap semua hutan
aktiviatas pengelolaan 2. Menerima laporan
dan produksi madu Managerprogrammadu
hutan
NO STRUKTUR FUNGSI TUGAS
1 2 3 4
3. Menerima laporan hutan
Manager program Berkoordinasi dengan
maduhutan supervisi untuk
4. Berkoordinasi dengan memantaudan melihat
supervisi untuk perkembangan dan
memantau danmelihat
kemajuanprogrammadu
perkembangan dan
kemajuanprogrammadu
2 Supervisi 1. Memberiarahandan 1.Memberiarahandan
masukanuntuk masukanuntuk
kemajuanprogram kemajuanprogram
madukepadamanager madukepadamanager
dansemuadivisi dansemuadivisi
2. Memberikaninformasi 2.Mendapatkan informasi
danperkembangan perkembangan program
programmadukepada maduhutandari
penanggung jawab manager dansemua
divisi
3 Manager 1. Bertanggung jawab 1. Mendapatkan informasi,
atas semuaaktivitas perkembangan,laporan
programmadu dari perkembangan
semuadivisi kegiatandari semua
2. Memonitoring dan divisi secaraberkala
mengevaluasi semua danincident.
kegiatandivisi 2. Menentukanarah
3. Memberikanmasukan pengembangan
danarahankepada programmadu dari
semuadivisi Hasil koordinasi
4. Memberikanlaporan denganpenanggung
pengembanganmadu jawab danpenasehat
kepadapenasihandan
penanggung jawab

4 Bendahara 1. Membuatpelaoran 1. Mendapatkanfasilitas


(KAS) keuangan pendukung untuk
programmaduhutan kelancaransistem
2. Menentukannilai keuangan
suatu produkyang 2. Mendapatkanlaporan
dijual yangmenyangkut
3. Menilai kelayakan pemasukandan
penggunaankeuangan pengeluarandaridivisi
daridivisi lain lainnya
3. Membuatsistem
laporanpembukuandan

RencanaPengembangan MaduHutandiKPHPBBCProv.SumateraSelatan 22
NO STRUKTUR FUNGSI TUGAS
1 2 3 4
pelaporankeuangan

5 Divisi Humas 1. Memberikanlaporan 1. Mendapatfasilitas


kegiatankepada pendukung dan
manager program kelancaran kegiatan
2. Membuatperencanaan humas
kegiatandanaktivitas 2. Mendapatkandukungan
humas SDM daridivisi lain
3. Membangun dalam mendukung
kerjasamadan
hubunganbaikdengan
pihakmasyarakat

6. Divisi 1. Menjalankan sistem 1. Mendapatfasilitas untuk


Produksi produksi sesuai SOP berjalanproduksi secara
2. Membuat sistem optimal
pembukuanproduksi 2. Mengatur dan
3. Memastikan quality mengelola system
control produksi dari bahan
4. Menjaga dan baku menjadiproduk
memeliharaaset ruang yang siapdipasarkan
produksi dan 3. Mendapatkan dukungan
peralatan Sumber Daya Manusia
dalam mendukung
kelancaran produksi
4. Berkoordinasi dengan
penanggung jawab
resort tentangbahan
bakumadu.

12 Divisi 1. Melakukan promosi 1. Mendapatkan fasilitas


Marketing produkmaduhutan pendukung marketing
2.Menerima orderdan 2. Memberikan masukan
melakukan distribusi kepada divisi lain
produkmaduhutan
3. Memberikan laporan
terhadap manager
program
4. Berkoordinasi degan
divisilain sesuai
dengan kebutuhan
untuk mendukung
marketing dan

RencanaPengembangan MaduHutandiKPHPBBCProv.SumateraSelatan 23
NO STRUKTUR FUNGSI TUGAS
1 2 3 4
pemasaran
5. Membuat target
penjualan dan
menjamin ketersedian
produk

Untukpengembanganselanjutnya,kelembagaanpengelolaan Madudi
KPHPBenakat Bukit Cogong melaluipembentukan Koperasi.Pertimbangan
kelembagaan iniagarKPHP dapatmemberikankontribusiterhadapProvisi
SumberDayaHutan.

E. Target Pasar

Dalampengembangan maduhutanyangdilakukan KPHPBenakat Bukit


Cogongperlu dilihatjuga kemampuandaya serappasaryangterdapat diProvinsi
SumateraSelatan,darihasilperencanaan pasarditingkatProvinsi dan kesiapan
rumah produksi yang ada KPHP Benakat Bukit Cogong menargetkan produk
maduyang dapatdipasarkanpadatahun 2016 sudahdapatmenjangkaupasar
Nasional.

Dari hasilperencanaanPotensiPasaryangadaPotensimaduhutandi tahun


2015dengan kemampuan produksiyangada, KPHPBenakat Bukit Cogong
menargetkan maduhutan yangmampudiserap dan dipasarkan sebanyak 5000
kg/tahun.

Dengan adanyatargetpasaryangadadiProvinsiSumateraSelatan pada tahun


2016diharapkan KPHPBenakat Bukit Cogongmelaluiunitusaha madu hutan
dapatterusmengembangkan pasarsehinggamampumenyerap semua
potensimaduhutan yang adadiwilayah kelolaKPH,adapuntargetuntukbisa
menyerap semuapotensimaduyangada sebanyak17.400Kg/tahun,KPHP
ModelBerauBaratmenargetkan5 tahundapat terealisasi,hal tersebutperlu
didukungolehprasaranaproduksiyangdanpeningkatankapasitasSDMserta

RencanaPengembangan 24
MaduHutandiKPHPBBCProv.SumateraSelatan
MediaPromosiyangcukupbaik.Datarencanapemasaranmaduhutanselama5 tahun
sepertipadaTable5.berikut:

Tabel5.RencanaPemasaranMaduHutanKPHPModelBerauBaratSelama5
Tahun(2016-2020)
Tahun
Target
2016 2017 2018 2019 2020
Pasar
2.000kg 4.000kg 8.000kg 10.000kg 12.000kg

Sumber:HasilAnalisis,2015.

Targetpemasaran yang telahdibuat iniakandisinergikandengan semua


pihak yangmelakukanaktivitasmulaidariparapihakyangberadadiruang
lingkupwilayahkelola KPHPBenakatBukit Cogong, serta parapihakditingkat dinas
Pemerintahan. Peran dan kerja kolaborasi yang ada ini diharapkan
mampumemberikankontribusinyata dalammendukung pengembangandan
pemanfaatan potensihasilhutan,khususnyamaduhutan sebagaisalah
satustrategipengelolaanhutan yangberkelanjutan,adildan lestari.
Targetpasarkemasan kecilyangdipasarkan melaluipameran,doortodoor,
apotik,jugaakandilakukankerjasamadenganprodusenproduk berbahan baku
madu.

F. AnalisisHargaPasar

Analisis hargapasarditentukanberdasarkan berdasarkanbahan-bahan


apasajayangdigunakanyangrelevanpadatahun2015. Berdasarkananalisa
dengantarget yangtelahditetapkan,analisishargapasardalamberbagaijenis
botolmaduhutansebagai berikut:
Tabel6. Analisis HargaPasar Bisnis MaduKPHPBenakatBukitCogong
CostingMadu Hutan380 GramTerlatih (BelumditurunkanKadarAir)

I Raw MaterialCost UnitCost/Kg UnitCost/380gr


1 Raw MaterialCost UnitCost/Kg
2 RawHoney 60.000 Rp22.800
3 JerryCan 50.000 Rp 760
4 TransportSub SentraKeSentra 50.000 Rp 200
Transpor Dari SentraKe
5 Palembang 50.000 Rp 200
5 Rp23.960
Susut4%Est 4% Rp 958
6 Rp24.918
* HargaBeli Perolehan(Kg) Rp24.918
* HargaBeli Perolehan(300Gr) Rp 24.918

II Dehumidifier Process
Dehumidifier Machine - Rp0
Electricity Rp0
Susut10% 10% Rp0
Labour Cost Rp0
Rp0

III PackagingMaterialCost
1 BotolSelai 380Gr Rp 2.400
2 CupWithVacuum Rp -
3 Label+Stiker Atas Rp 1.000
4 Tag +Tali Agel Rp -
5 ShrinkablePlastik
6 TasMadu Rp -
7 Brosur Rp 2.000
8 SablonExpireDate Rp -
9 GumTape Rp -
Rp5.400
Assumsi Susut20%
10 (Pembotolan) 10% Rp1.800
* HargaPerolehanPackag Madu Rp7.200

IV Labour Cost
1 Rebus Botol 150000 Rp1.500
2 RefillBotol Rp0
3 TutupDanVacuum Seal Rp0
4 Labelling 2Pcs Rp0

RencanaPengembangan MaduHutandiKPHPBBCProv.SumateraSelatan 26
5 Pasang Tag Rp0
6 Isi Master Carton Rp0
7 Storage&Handling Rp0
TotalLabour Cost Rp1.500

V Prime Cost (1+2+3+4)Modal Madu 1Botol380 Gr Rp33.618


VI FOHUntuk Rekening Rp175
(Listrik,Komunikasi)
VII FOHUntuk Gaji Rp0
VIII SewaGedung Rp0
IX Biaya Marketing Rp100
X Biaya Distribusi Rp0
XI HPP Rp33.893
XII MarginSentra(Keuntungan) Rp33.893
SalesPrice ExFactory (HargaJual) Rp67.787

G. AnalisisKeuangan

Analisiskeuanganberdasarkanasumsi-asumsiyangrelevanhargapada
tahun2015. Berdasarkananalisadengantargetproduksiyangtelahditetapkan,
analisiskeuanganpengembangan/bisnis maduhutansebagai berikut:

RencanaPengembangan MaduHutandiKPHPBBCProv.SumateraSelatan 27
Tabel7. Analisis Keuangan Bisnis MaduKPHPBenakatBukitCogong
Biaya
No. Faktor Produksi Total
2016 2017 2018 2019 2020

1 Variabel Cost 174,700,000 349,400,000 524,100,000 698,800,000 873,500,000 2,620,500,000

Modal 120,000,000 240,000,000 360,000,000 480,000,000 600,000,000

Produksi 54,700,000 109,400,000 164,100,000 218,800,000 273,500,000

2 Fix Cost 298,291,750 15,506,750 15,506,750 15,506,750 15,506,750 360,318,750

AlatProduksi 217,685,000 - - - -

Perlengkapankantor 13,100,000 - - - -

Operaasional 52,000,000 - - - -

Lain-lain 15,506,750 15,506,750 15,506,750 15,506,750 15,506,750

3 Penjualan 314,460,000 628,920,000 943,380,000 1,257,840,000 1,572,300,000

4 Keuntungan (158,531,750) 264,013,250 403,773,250 543,533,250 683,293,250 1,736,081,250

RencanaPengembangan MaduHutandiKPHPBBCProv.SumateraSelatan 28
III. PENUTUP

Pengembangan potensimaduhutan yangakan dilakukan oleh KPHPBenakatBukit


CogongProvinsiSumateraSelataninimasihmemerlukanbeberapatahapanyangperlu di
lakukanantaralain:
Adanyaperencanaansecarabersama anataraparapihakyangakanmelakukan
pengembangan maduhutan diwilayahkelola KPHPBenakat Bukit CogongProvinsi
Sumatera Selatan, yang terdiri dari Pemerintah dalam hal ini KPHP Benakat Bukit
CogongProvinsiSumateraSelatansendiridan beberapaNGO(Non Government
Organitation)yangsedangmelakukanaktivitasbersama komunitasdalam satuwilayah
kelolayang sama.

1.Membentukkelompok/organisasiditingkat petanimaduhutanuntuk
memperkuatpengelolaan produk maduhutanditingkatkomunitas yang
beradadiwilayahkelola KPHPBenakat Bukit CogongProvinsiSumatera Selatan
2. MelakukanpersiapanunitproduksiyangakandikelolaolehKPHPBenakat
BukitCogong Provinsi SumateraSelatanyang meliputi :
3. Pembangunan/perbaikan rumah produksi yang memenuhi standar
perizinanyang berlaku
4.Menyediakan peralatanpendukungrumahproduksi yanglayakuntuk
menghasilkan produksesuai dengan standar produksi dan perizinanyang
berlaku
5. Melakukanmonitoringdanevaluasiditingkatkomunitas/kelompokdalam
halpelaksanaantehnispemanenandanpenangananpascapanen,sehingga
maduhutanyangdihasilkanbenar-benar sesuai denganstandar yang ada.
6. Membuat fasilitaspendukung pemasaran dan marketing ; Brosur, Roll/X
benner,Videoproses panendanproduksi,Publikasi Media,danlain-lain.
7. Evaluasi tahunanuntuk mengetahui perkembangan dan kendala dalam
prosespengembanganmaduhutan.

RencanaPengembangan MaduHutandiKPHPBBCProv.SumateraSelatan 29
LAMPIRAN

RencanaPengembangan MaduHutandiKPHPBBCProv.SumateraSelatan 30
Daftar AlatProduksiPengembangan Madu HutanKPHPBenakatBukitCogong

JUMLAH
NO. ALATDAN BAHAN HARGA JUMLAH
KEBUTUHAN
1 2 3 4 5

A ALATPRODUKSI
1 Dehumiefier (DT300) 2 unit Rp 12,000,000 Rp 24,000,000
2 MesinPengencang TutupBotol 1 unit Rp 30,000,000 Rp 30,000,000
3 Ovenpengering botol 1 unit Rp 5,000,000 Rp 5,000,000
4 Kompor +Tabung 1 unit Rp 1,500,000 Rp 1,500,000
5 Kuali 1 unit Rp 2,000,000 Rp 2,000,000
6 Evaporator 1 unit Rp 21,000,000 Rp 21,000,000
7 Pompa2Kva 1 unit Rp 6,000,000 Rp 6,000,000
8 RakBesi Penyimpanan(maducurah) 5 unit Rp 14,000,000 Rp 70,000,000
9 RakKaca 2 unit Rp 7,000,000 Rp 14,000,000
10 Loyang Stainless 120 pcs Rp 30,000 Rp 3,600,000
11 Reflaktometer 2 unit Rp 3,800,000 Rp 7,600,000
12 TimbanganDigital(pembotolan) 2 unit Rp 600,000 Rp 1,200,000
13 TimbanganDigitalduduk(kapasitas 100kg) 1 unit Rp 5,000,000 Rp 5,000,000
14 Drum Steinless 100liter 5 unit Rp 2,000,000 Rp 10,000,000
15 HutGun 1 unit Rp 500,000 Rp 500,000
16 Marker Harga 1 unit Rp 700,000 Rp 700,000
17 Pakaian(Bajulab) 3 pcs Rp 200,000 Rp 600,000
18 Sarung Tangan 2 lusin Rp 180,000 Rp 360,000
19 Masker 5 Kotak Rp 50,000 Rp 250,000
20 Sepatulab 5 pcs Rp 75,000 Rp 375,000

RencanaPengembangan MaduHutandiKPHPBBCProv.SumateraSelatan 31
JUMLAH
NO. ALATDAN BAHAN HARGA JUMLAH
KEBUTUHAN
1 2 3 4 5
21 AC 1 unit Rp 4,000,000 Rp 4,000,000
22 Etalasedisplayproduct 1 unit Rp 10,000,000 Rp 10,000,000
Rp 217,685,000
B PRODUKSI
1 SaringanMesh 200 20 meter Rp 140,000 Rp 280,000
3 PlastikSegel(gulung) 2 gulung Rp 150,000 Rp 300,000,000
4 Botol250atau300gr 2000 pcs Rp 3,500 Rp 8,750,000
5 Lebel/stiker 2500 pcs Rp 2,000 Rp 400,000
6 KartonBox 200 pcs Rp 5,000 Rp 250,000
7 SaringanMesh 50untukPetani 50 meter Rp 65,000 Rp 780,000
8 SafetyPanjat(untukpetani) 12 set Rp 200,000 Rp 2,400,000
9 Jerigen30liter 120 pcs Rp 75,000 Rp 9,000,000
10 BajuPanjat 12 set Rp 150,000 Rp 1,800,000
Rp 310,460,000
C PERLENGKAPAN KANTOR
1 Dekstop 1 unit Rp 6,000,000 Rp 6,000,000
2 Printer 1 unit Rp 2,100,000 Rp 2,100,000
3 Kamera 1 unit Rp 2,500,000 Rp 5,000,000
4 Proyektor 1 unit Rp 6,000,000 Rp -
5 Meubel(Meja+Kursi) 2 set Rp 2,000,000 Rp -
Rp 13,100,000
D OPERASIONAL
1 Stabilizer 5.000watt 1 unit Rp 5,000,000
2 Solar cell1.000watt 5 unit Rp 10,000,000 Rp 20,000,000
3 Aki 200Ah 5 unit Rp 2,000,000 Rp 4,000,000
RencanaPengembangan MaduHutandiKPHPBBCProv.SumateraSelatan 32
JUMLAH
NO. ALATDAN BAHAN HARGA JUMLAH
KEBUTUHAN
1 2 3 4 5
4 Inperter 3000watt 2 unit Rp 3,000,000 Rp 3,000,000
5 SewaGedung (Tahun) 2 tahun Rp 30,000,000 Rp -
6 Motor Kaisar/Tossa 1 unit Rp 25,000,000 Rp 25,000,000
Rp 52,000,000
Rp 593,245,000

E. LAIN-LAIN 1 tahun Rp 29,662,250 Rp 29,662,250


Rp 622,907,250

RencanaPengembangan MaduHutandiKPHPBBCProv.SumateraSelatan 33
RencanaPengembangan MaduHutandiKPHPBBCProv.SumateraSelatan 34

Anda mungkin juga menyukai