Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)

PT. SINAR SOSRO a REKSO COMPANY


BIDANG K3 KONSTRUKSI BANGUNAN, K3 LISTRIK
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM

ANGKATAN KE - 12

KELOMPOK 2

PUTRI DWI AFIFAH


M. SYAHIBUL ANSAR
TRIO SAPUTRA
M. DIMAS PRAKOSO
M. DARY SEPTIAN

PENYELENGGARA
PT. GARUDA SYSTRAIN INTERINDO
PALEMBANG, 25 APRIL 2019

i|P a g e
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Maksud dan Tujuan..................................................................................................6
1.3 Ruang Lingkup.........................................................................................................6
1.4 Dasar Hukum............................................................................................................6
BAB II KONDISI PERUSAHAAN.......................................................................................9
2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja.................................................................................9
2.2 Temuan K3 Kontruksi Bangunan...........................................................................10
2.3 Temuan K3 Listrik..................................................................................................10
2.4 Temuan K3 Penenggulangan Kebakaran................................................................11
BAB III ANALISA TEMUAN.............................................................................................12
BAB IV PENUTUP................................................................................................................18
4.1 Kesimpulan............................................................................................................. 17
4.2 Saran.......................................................................................................................20
4.3 Penutup..........................................................................................................................................22

ii | P a g e
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktek
Kerja Lapangan di PT. Sinar Sosro a Rekso Company, yang disusun sebagai salah satu syarat
dalam menyelesaikan program Pelatihan Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih terdapat beberapa kekurangan,
hal ini tidak lepas dari keterbatasannya pengetahuan dan wawasan yang kami miliki, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang konstruktif untuk
perbaikan di masa yang akan datang. Selama penyusunan laporan ini, kami mendapatkan
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini kami ingin meyampaikan rasa terima kasih yang sangat
mendalam kepada :

1. Manejemen PT. Sinar Sosro a Rekso Company yang sudah memberikan kesempatan
kepada kami untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan.
2. Manejemen PT. Garuda Systrain Interindo yang telah mengakomodir kami untuk
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
3. Kemanakertrans sebagai pembimbing dilapangan
4. Kelompok 1, kelompok 3, kelompok 4 yang telah bersama – sama memberikan motivasi
kepada kelompok kami.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi untuk ilmu pengetahuan
yang lebih luas dan menjadi sumbangsih untuk dunia keselamatan dan kesehatan kerja.

Palembang, 25 April 2019

Page 3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laporan Kunjungan Praktek Kerja Lapangan ini merupakan salah satu persyaratan
untuk mendapatkan sertifikat AK3 Umum yang diadakan oleh PT. Garuda Systrain
Interindo bekerja sama dengan Kementrian Tenaga Kerja. Dilatar belakangi oleh hal
tersebut, maka pada tanggal 25 April 2019, kami melakukan Praktek Kerja Lapangan di
PT. Sinar Sosro a Rekso Company.
Pembentukan perusahaan Sosro tidak lepas dari sejarah terciptanya Teh Botol  yang
diciptakan oleh keluarga Sosrodjojo. Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya
di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk
yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol di mana daerah
penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah. Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo
mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk
memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa
Tengah. Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan
melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di kota Jakarta.
Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara
memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut siap, teh
tersebut dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang berhasil
karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama
sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam
panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak
terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian besar tumpah
dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat tersebut jalanan di
kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang. Akhirnya muncul ide untuk
membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas kedalam botol yang sudah
dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga
bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.
Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to drink tea)
dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT. Sinar Sosro a Rekso Company.

Page 4
Praktek Kerja Lapangan dilakukan dengan mengambil topik terkait K3 Konstruksi
Bangunan, K3 Penanggulangan Kebakaran dan K3 Listrik, untuk melihat temuan-temuan
baik positif dan negatif dilapangan. Dalam bidang K3 Konstruksi Bangunan, K3
Penanggulangan Kebakaran dan K3 Listrik memiliki sumber-sumber bahaya seperti
bahaya biologi, bahaya fisika, bahaya kimia, bahaya psikologis, dan bahaya ergonomi.
Sumber-sumber bahaya tersebut dapat dikendalikan agar tidak menimbulkan kecelakaan
kerja maupun penyakit akibat kerja.
Hasil dari dilakukannya PKL ini bertujuan sebagai pembelajaran bagi kami
khususnya kelompok 2 dan sebagai bahan masukan bagi PT Sinar Sosro a Rekso
Company.

Page 5
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah :
1. Untuk mengaplikasikan teori yang telah diterima selama kegiatan pembinaan.
2. Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3 dilapangan
khususnya di bidang K3 Konstruksi Bangunan, K3 Penanggulangan Kebakaran dan
K3 Listrik.
3. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta calon Ahli K3 Umum.
4. Calon peserta Ahli K3 Umum dapat mengidentifikasi, menganalisa dan memberikan
saran atau rekomendasi.

Tujuan penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebagai


pertimbangan bagi pengurus dan pengusaha dalam menentukan kebijakan K3 lebih lanjut.

1.3 Ruang Lingkup dan Tata Urut


Ruang Lingkup penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini dibatasi pada
Pelaksanaan K3 di Bidang Konstruksi Bangunan, K3 di Bidang Listrik dan K3 di Bidang
Penanggulangan Kebakaran tata urut sebagai berikut:
a. Pendahuluan
b. Kondisi Perusahaan
c. Analisa Temuan
d. Penutup

1.4 Dasar Hukum


Dasar Hukum K3 di bidang Konstruksi Bangunan adalah:
1. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. UU No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi
4. UU No. 28 Tahun2002 Tentang Bangunan Gedung
5. Permenaker No. 01 Tahun 1980 Tentang K3 Kontsruksi Bangunan
6. SKB Menaker dan Mentri PU Kep. 174/104/1986 dan No. 104/KPTS/1986 tentang
K3 pada Kegiatan Konstruksi
7. KepdirjenBinawasNo.Kep.20/BW/2004 tentang Kompetensi personil K3 Konstruksi
Bangunan
Dasar Hukum K3 di Bidang Listrik adalah :

1. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja


2. UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.02/MEN/1989 tentang Pengawas
Instalasi Penyalur Petir
4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik di tempat kerja.
5. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No: Kep.311/BW/2002 tentang Sertifikat Kompetensi Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik
6. Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI-04-0225-2000 tentang Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011) di Tempat Kerja
7. Permenaker No.33 Tahun 2015 tentang Keselamatan Dan Kesehatan kerja listrik di
tempat kerja
8. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 33 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomer 12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Listrik Di Tempat Kerja.
Dasar Hukum K3 di Bidang Penganggulangan Kebakaran adalah :

1. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per.04/MEN/1980 tentang
Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm
Kebakaran Automatik
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep.186/MEN/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
6. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan Khusus
K3 Penanggulangan Kebakaran
7. SNI 03-6570-2001 Tentang instalasi pompa yang dipasang tetap untuk proteksi
kebakaran.
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja

PT. Sinar Sosro adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang minuman ringan,
terutama yang berbahan dasar teh. PT Sinar Sosro merupakan perusahaan minuman teh
siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia. Perusahaan ini
memproduksi minuman teh dalam botol yang bernama Teh Botol, Joy Green Tea, Fruit
Tea, dll. Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama
di Indonesia. Namun sosro di ambil dari nama keluarga pendirinya yaitu sosro di ambil
dari nama keluarga pendirinya yaitu sosrodjojo.
Agar bisa melayani pasar dengan lebih baik, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-
saudaranya memutuskan untuk memisahkan usaha teh siap minum dalam kemasan dari
usaha teh seduh keluarga Sosrodjojo yakni dengan mendirikan sebuah perusahaan baru.
Perusahaan baru ini diharapkan akan bisa lebih focus dalam melayani dan
mengembangkan pasar minuman teh siap minum dalam kemasan botol beling.
Pada tangal 17 Juli 1974, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya resmi
mendaftarkan perusahaan baru tersebut dengan nama PT. Sinar Sosro, yang berdomisili di
Jalan Raya Sultan Agung Km. 28, Medan Satria, Bekasi – yang juga merupakan lokasi
pabrik pertama Tehbotol Sosro sekaligus merupakan Pabrik teh siap minum dalam
kemasan yang pertama di Indonesia dan di dunia.

Para pendiri PT. Sinar Sosro terdiri dari :


 Soemarsono Sosrodjojo
 Soegiharto Sosrodjojo
 Soejipto Sosrodjojo
 Surjanto Sosrodjojo

PT. Sinar Sosro Palembang telah menyediakan fasilitas penunjang bagi kesejahteraan
karyawan. Pelayanan yang diberikan antara lain, Jaminan sosial dan Ketenagakerjaan
(Jamsostek), Jaminan kesehatan bagi karyawan dan keluarga, poliklinik, koperasi, kantin, 
tempat ibadah, tempat olahraga, loker sepatu, pakaian dan seragam karyawan dan
perlengkapan serta kesejahteraan , para karyawan pun mendapat tunjangan hari raya.
Sarana keselamatan kerja perusahaan menyediakan topi, masker, sarung tangan, earphone,
jas laboratorium dan alat pemadam kebakaran.
2.2 Temuan K3 Konstruksi Bangunan

1. Temuan Positif
a. Pekerjaan maintenance konstruksi dilakukan oleh pihak lain (kontraktor) yaitu
PT Acset Indonusa Tbk dan telah diawasi oleh pihak PT Astra Otoparts
Adiwira Plastik.
2. Temuan Negatif
a. Tidak menggunakan APD pada saat melakukan pekerjaan maintenance
konstruksi bangunan, seperti kaca mata safety dan sarung tangan.
b. Kerapihan area kerja maintenance konstrusi tersebut tidak terjaga
c. Tempat istirahat operator tidak memenuhi syarat, ditandai dengan ruangan
kerja yang panas hanya dilengkapi kipas angin yang penuh dengan debu, tidak
kedap suara, dan tidak layak untuk operator.

2.3 Temuan K3 Listrik

1. Temuan Positif :
a. Terdapat poster peringatan pada panel listrik.
b. Terdapat SOP terkait dengan instalasi listrik.
c. Sudah dilakukan pemeriksaan dan perbaikan secara berkala untuk
instalasi listrik seminggu dua kali.
d. Sudah memiliki teknisi maintenance listrik yang tersertifikasi.
e. Instalasi kabel listrik dilindungi dengan pipa atau bahan proteksi lainnya
f. Sudah memiliki teknisi maintenance listrik yang tersertifikasi.

2. Temuan Negatif :
a. Tidak di semua panel listrik terdapat poster peringatan tegangan tinggi.
b. Belum memiliki tenaga Ahli K3 Listrik.

2.4 Temuan K3 Penanggulangan Kebakaran

1. Temuan Positif :
a. Terdapat sarana proteksi kebakaran aktif seperti APAR, detektor, alarm,
hydran dan springkler dengan jumlah yang cukup.
b. Sudah terdapat cara penggunaan APAR di ruangan.
c. Terdapat sarana proteksi kebakara pasif yaitu sarana evakuasi dan
mapping layout evakuasi.
d. Sudah memiliki team pemadam kebakaran.
e. Fire drill dan emergency drill dilakukan satu tahun sekali.
f. Personil pemadam kebakaran yang terlatih, diberikan basic fire
fighting sebelum jadi pegawai

2. Temuan Negatif :
a. Tidak ada petunjuk APAR
b. APAR ditempatkan di tempat yang sulit dijangkau
c. Adanya waktu inspeksi APAR di ruang Genset yang terlewat
BAB III
ANALISA TEMUAN
A. Analisa Temuan Positif K3 Konstruksi Bangunan

No. Foto Temuan Analisa Saran Dasar Hukum


1.

Perlu dilakukan
pengecekan secara
2. Kondisi bangunan berkala agar apabila Permenakertrans
Kondisi bangunan
masih layak terjadi kerusakan bisa No.1 Tahun 1980
langsung dilakukan
perbaikan

B. Analisa Temuan Negatif K3 Konstruksi Bangunan

No. Foto Temuan Analisa Potensi Bahaya Saran Dasar Hukum


1. Atap dengan
kondisi yang
tidak baik akan
Ada beberapa
menyebabkan
dari bagian Perlu
kebocoran dan Permenakertrans
Kondisi Atap kontruksi yang dilakukannya
bisa No.1 Tahun 1980
mengalami perbaikan.
menyebabkan
kerusakan
konsleting jika
terkena arus
listrik

C. Analisa Temuan Positif K3 Listrik

No. Foto Temuan Analisa Saran Dasar Hukum


1.

Permenaker No. 33
Perlu dilakukannya
Untuk PUIL sudah tahun 2015
Instalasi kabel listrik pengecekan secara
cukup baik
berkala
PUIL 2011

D. Analisa Temuan Negatif K3 Listrik


Potensi
No. Foto Temuan Analisa Saran Dasar Hukum
Bahaya
1.
Kondisi Seharusnya
tersebut dapat dilakukan
Terdapat kondisi menyebabkan perbaikan
Saklar dan stop Permenaker No.33
yang tidak konsleting apabila kondisi
kontak Tahun 2015
semestinya dan kondisi saklar dan stop
berbahaya kontak sudah
lainnya tidak sesuai

2. Peringatan
Perlu dibuat
tegangan tinggi Kondisi ini
pembaruan
hanya di membuat Undang-undang No. 01
pada simbol-
Peringatan beberapa titik petunjuk Tahun 1970 (Pasal 14)
simbol
Tegangan tidak tersedia di keselamatan
peringatan
Tinggi seluruh lokasi pada lokasi Permenaker No.33
tegangan tinggi
yang berpotensi tidak Tahun 2015.
agar mudah
dan sudah tidak maksimal
dibaca
terbaca.
3. Sistem
keamanan
Memiliki
instalasi
pembangkit
listrik tidak
Belum memiliki listrik sebesar Perusahaan
Sesuai diskusi dengan pihak PT. berjalan Permenaker no 12 tahun
tenaga Ahli K3 750 kVA, harus memiliki
Sinar Sosro A Rekso dengan baik 2015
Listrik sehingga wajib ahli K3 Listrik
dan dapat
memiliki ahli
menimbulkan
K3 listrik
bahaya yang
lebih besar

E. Analisa Temuan Positif K3 Penanggulangan Kebakaran


No. Foto Temuan Analisa Saran Dasar Hukum
1. Terdapat APAR di
beberapa lokasi
bangunan pabrik
Perlu diperhatikan
Dalam dokumen
perawatan dari
pengesahan Permenakertrans No. 4 tahun1990
Terdapat APAR alat proteksi
pemakaian
kebakaran yang
instalasi proteksi Permenaker No. 02 Tahun 1983
ada secara
kebakaran,
berkala.
terdapat alarm
kebakaran
otomatis

F. Analisa Temuan Negatif K3 Penanggulangan Kebakaran

No. Foto Temuan Analisa Potensi Bahaya Saran Dasar Hukum


1.
(Permenaker No. 02
Tahun 1983 Tentang
Bisa Perlu ditambahkan
Instalasi Alarm Pemadam
mengakibatkan Hydran dan
Tidak terdapat kebakaran Otomatis)
kebakaran Sprinkler agar
Sesuai dengan Survey Tidak terdapat hydran dan sprinkler (Permenaker No. 04
semakin meluas apabila terjadi
lapangan di PT. Sinar Sosro Hydran dan yang berguna jika tahun 1980)
jika tidak kebakaran yang
A Rekso sprinkler terjadi kebakaran (Kepmenaker No. 186
ditangani cukup besar dapat
yang cukup besar Tahun 1999 Tentang
dengan alat dengan cepat
Penanggulangan
yang sesuai diatasi
Kebakaran Kerja)
2.
Kondisi ini Perlu ditambahkan
Terdapat
Sebagian APAR dapat informasi yang
pemasangan dan
tidak dilengkapi mengakibatkan jelas seperti
informasi APAR Permenaker No. 04
tanda pemasangan APAR tidak ceklist dan
yang tidak Tahun 1980
dan informasi yang dapat berfungsi pelindung APAR
sesuai standar
jelas dengan seperti dikasih
maksimal kotak dan palu

3. Perusahaan perlu
Tidak ada struktur Hal ini dapat membentuk unit Kepmenaker No 186
organisasi unit mengakibatkan penanggulangan tahun 1999 pasal 2 ayat 2
Sesuai dengan Survey Tidak ada team penanggulangan tidak ada kebakaran sesuai (e) tentang unit
lapangan di PT. Sinar Sosro pemadam kebakaran yang personil yang dengan peraturan, penanggulangan
A Rekso kebakaran bertanggung jawab mampu bila perlu pegawai kebakaran di tempat
terhadap bahaya menanggulangi diarahkan untuk kerja
kebakaran kebakaran mengikuti basic
fire fighting.
4. Pasal 9 Undang-undang
No 01 Tahun 1970
Tentang keselamatan
Kerja
Pada beberapa titik
Tidak ada
yang memiliki Perlu ditambahkan
peringatan Kurangnya Kepmenaker No. 04
potensi kebakaran peringatan bahaya
Sesuai dengan Survey bahaya informasi Tahun 1986 Tentang
tidak terdapat kebakaran sesuai
lapangan di PT. Sinar Sosro kebakaran di bahaya bagi Penanggulangan
peringatan dan dengan peraturan
A Rekso area yang rawan pekerja lainnya Kebakaran Kerja.
larangan-larangan yang berlaku demi
terjadi dan para visitor Kepmenaker No. 186
untuk meminimalisir keselamatan kerja
kebakaran Tahun 1999 Tentang
terjadinya kebakaran
Penanggulangan
Kebakaran Kerja.

5. Sesuai diskusi dengan pihak Tidak terdapat Tidak terdapat ahli Kurang Perlu adanya ahli Kepmenaker No. 186
K3 kebakaran yang
K3 kebakaran
terlatih dan terlisensi maksimalnya
untuk melakukan
ahli K3 sebagai begai bentuk pengawasan Tahun 1999 Tentang
pengawasan dan
kebakaran yang pengawasan telah untuk Penanggulangan
PT. Sinar Sosro A Rekso pengarahan
terlatih dan dilaksanakannya penanggulangan Kebakaran Kerja.
terhadap
terlisensi peraturan potensi bahaya
kemungkinan
perundangan potensi kebakaran
potensi kebakaran
kebakaran
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan kami di PT. Sinar Sosro a Rekso Company dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. PT. Sinar Sosro a Rekso Company masih membutuhkan perbaikan di bidang
Kontruksi bangunan dari segi house keeping khususnya perawatan bangunan dan
penmpatan peralatan kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan di tempat kerja.
2. PT. Sinar Sosro a Rekso Company masih membutuhkan perbaikan dibidang K3
listrik dari segi perawatan dan kerapian kabel untuk mencegah adanya kecelakaan
yang terkait listrik dilingkungan prusahaan.
3. PT. Sinar Sosro a Rekso Company telah melaksanakan K3 di bidang K3
konstruksi bangunan, K3 instalasi listrik dan K3 penanggulangan kebakaran
dengan cukup baik terlihat dengan adanya penyediaan proteksi kebakaran pasif
dan aktif (penyediaan alat deteksi kebakaran , APAR,). Tetapi masih diperlukan
peningkatan kualitas dan kondisi, karena masih terdapat APAR yang tidak
dilakukan pengecekan secara rutin serta lokasi penempatan APAR yang sulit
dijangkau.
4. Temuan Positif K3 Konstruksi Bangunan
Maintenance dilakukan oleh pihak perusahaan sendiri ataupun pihak luar
(kontraktor)
5. Temuan Negatif K3 Konstruksi Bangun
Saat dilakukan observasi terdapat banyak kontruksi bangunan yang mulai keropos
/ rusak terutama dibagian atap bangunan sehingga diperlukannya maintenance
segera sebelum dapat menyebabkan potensi bahaya. Yang dimana dasar hukum
Permenakertrans No.1 Tahun 1980
6. Temuan Positif K3 Listrik
Saat dilakukan observasi telah dilakukan sistem instalasi kabel listrik dengan
baik namun harus dilakukan pengecekan berkala sistem kelistrikan tersebut sesuai
dasar hukum PERMENAKER 33 / 2015 dan PUIL 2011.
7. Temuan Negatif K3 Listrik

a. Sesuai Permenaker No. 12 Tahun 2015 Pasal 7, PT. Sinar Sosro memiliki
pembangkit listrik sebesar 750 kVA, sehingga wajib memiliki Ahli K3
listrik.
b. Adanya Saklar dan stopkontak tidak semestinya dan simbol simbol
peringatan tegangan tinggi mulai pudar maka dari itu disarankan
pergantian simbol dengan yang baru dan perbaikan / maintenance setiap
sakelar dan stopkontak untuk mengurangi potensi bahaya yang akan
terjadi didasari landasan hukum Permenaker 33/2015 dan Pasal 14
Undang –undang 1/1970

8. Temuan Positif K3 Kebakaran


Pada saat observasi ditemukan beberapa APAR ditempatkan dibangunan
dan dalam dokumen perusahaan telah dilengkapi alarm kebakaran, namun
disarankan buat pengecekan berkala,ceklist perbulan APAR dan alarm kebakaran
tersebut dilandasi dasar hukum Permenaker 04/1980 dan Permenaker No. 02
Tahun 1983 Tentang Instalasi Alarm Pemadam kebakaran Otomatis

9. Temuan Negatif K3 Kebakaran


a. Ditemukan tidak terdapat Hydran dan sprinkler sehingga apabila terjadi
kebakaran yang cukup besar sulit untuk memadamkan api tersebut dan
pemasangan APAR tidak sesuai dengan persyaratan di dasar hukum (Permenaker
No. 02 Tahun 1983 Tentang Instalasi Alarm Pemadam kebakaran Otomatis)
(Permenaker No. 04 tahun 1980) (Kepmenaker No. 186 Tahun 1999 Tentang
Penanggulangan Kebakaran Kerja)

b. Tidak adanya ahli K3, team pemadam kebakaran dan rambu rambu peringatan
kebakaran sehingga apabila terjadi potensi bahaya kebakaran dapat
membahayakan para pekerja, visitor dan alat alat kerja sesuai tertuang di peraturan
(Kepmenaker No 186 tahun 1999) (Pasal 9 Undang-undang No 01 Tahun 1970
Tentang keselamatan Kerja)
4.2 Saran

1. Dibutuhkan adanya pengawasan untuk personil K3 dibidang listrik agar dapat


memenuhi persyaratan perundangan dan adanya pembenahan atau perbaikan pada
perkabelan diinstalasi listrik untuk mencegah terjadinya risiko konslet.
2. Diperlukan pengawasan dan pemeriksaan APAR peralatan proteksi agar
penangulangan bahaya kebakaran lebih efektif dan efisien.
3. Diperlukan pengawasan terhadap tenaga kerja yang belum menggunakan APD
dengan baik dan benar.
4. Dilaksanakan house keeping berkelanjutan agar semua peralatan kerja dan
perlengkapan proteksi dapat terpelihara dengan baik sehingga dapat digunakan
pada saat menanggulangi bahaya kebakaran.
5. Untuk unit penanggulangan kebakaran sebagaimana dimaksud dalam
Kepmenaker No 186/MEN/1999 pada pasal 6 maka diperlukan
a. Petugas peran kebakaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a,
sekurang-kurangnya 2 (dua) orang untuk setiap jumlah tenaga kerja 25 (dua
puluh lima) orang .
b. Regu penanggulangan kebakaran dan ahli K3 spesialis penanggulangan
kebakaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf, b dan huruf d,
ditetapkan untuk tempat kerja tingkat resiko bahaya kebakaran ringan dan
sedang I yang mempekerjakan tenaga kerja 300 (tiga ratus) orang atau lebih,
atau setiap tempat kerja tingkat resiko bahaya kebakaran sedang II, sedang II
dan berat.
c. Koordinator unit penanggulangan kebakaran sebagaimana dimaksud Pasal 5
huruf c, ditetapkan sebagai berikut:
 Untuk tempat kerja tingkat resiko bahaya kebakaran ringan dan sedang I
sekurang-kurangnya 1 (satu) orang untuk setiap jumlah tenaga kerja 100
(seratus) orang.
 Untuk tempat kerja tingkat resiko bahaya kebakaran sedang II dan sedang
III dan berat, sekurang-kurangnya 1 (satu) orang untuk setiap unit kerja.
6. Instalasi Penyalur Petir
a. Temuan positif pada K3 Konstruksi Bangunan :
Meningkatkan koordinasi dengan pihak kotraktor sehingga temuan-
temuan negatif terkait pekerjaan maintenance konstruksi lebih minim
b. Temuan negatif pada K3 Konstruksi Bangunan :
• Pekerja diberikan APD lengkap sesuai dengan kebutuhan
• Menerapkan prinsip kerja 5R, pada pekerjaan sekunder maintenance.
• Tempat peristirahatan untuk operator dilengkapi dengan AC kedap suara
dan dibuat senyaman mungkin agar tidak mengganggu produktifitas tenaga
kerja.
7. Temuan positif pada K3 Listrik
a. Seharusnya poster peringatan lebih diperjelas baik ukuran huruf
maupun posternya.
b. Seharusnya SOP dipasang di semua panel, sebab terdapat beberapa panel yang
tidak dilengkapi SOP terkait instalasi listrik. Tulisan SOP terlalu kecil
seharusnya lebih diperjelas.
c. Pelaksaan sudah cukup sesuai perlu keberlanjutan pemeriksaan dan perbaikan
instalasi saja.
d. Seharusnya pelindung kabel dilakukan setiap kabel yang berada di instalasi
yang berdekatan dengan sumber listrik agar mengurangi potensi bahaya.
e. Perlu diperhatikan masa berlaku lisensi dan waktu sudah habis perlu
diperpanjang
8. Analisa Temuan Negatif K3 Listrik
a. Menurut peraturan yang ada seharusnya perusahaan memiliki Ahli K3 Listrik
9. Analisa Temuan Positif K3 Penanggulangan Kebakaran
a. Perlu diperhatikan lebih baik lagi secara berkala mengenai perawatan dari
proteksi kebakaran yang ada
b. Mapping layout sebaiknya dibuat lebih besar dan jelas
c. Perlu dipertahankan pemeriksaan dan perawatan berkalanya
d. Perlu lebih disesuaikan dengan peraturan terkait unit penanggulangan
kebakarannya
e. Prosedur tanggap darurat dibuat lebih jelas dan baik lagi
f. Prosedur tanggap darurat dibuat lebih jelas dan baik lagu
10. Analisa Temuan Negatif Kebakaran
a. Untuk pemeberian tanda pemasangan atau rambu-rambu APAR hamper
memenuhi syarat sesuai ketentuan akan tetapi ada sebagian APAR tidak
memiliki tanda pemasangan tersebutnya sebaiknya lebih di periksa kembali
mengenai tanda pemasangan
b. Untuk pemeriksaan di perusahaan tersebut sudah cukup baik akan
tetapi ada beberapa APAR yang terlewatkan untuk di periksa sebaiknya lebih
diperhatikan kembali

4.3 Penutup.
Demikian penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. Sinar Sosro A
Rekso Company, semoga dapat memberikan manfaat dan dan dijadikan bahan
masukan dan pertimbangan bagi pengurus dan pengusaha dalam menentukan
kebijakan K3 selanjutnya
REFERENSI

1. Buku Peraturan Perundangan K3


2. PT. SINAR SOSRO A REKSO COMPANY

Anda mungkin juga menyukai