Anda di halaman 1dari 12

Farmaka

Volume 16 Nomor 1 1

Efektivitas Beberapa Jenis Tanaman sebagai Antivirus Flu Burung (Avian Influenza)

Nur Alfi Kusumah Dewi, Anas Subarnas


Program Studi Apoteker Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran
Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363, Indonesia
*Email : nalfikd@gmail.com

ABSTRAK
Artikel ini mengulas tentang efektivitas senyawa obat yang diambil dari beberapa jenis
tanaman sebagai obat antivirus Flu Burung yaitu Elephantopus scaber, Zingiber
officinale,Thalassodendron ciliatum, Fortunella margarita, Eugenia jambolana, dan
Capparis sinaica. Metode yang digunakan umumnya menggunakan ekstraksi tanaman,
kemudian mengisolasi senyawa aktifnya. Target dari senyawa aktif yang diisolasi diharapkan
dapat menghambat proses replikasi virus Flu Burung (Avian Influenza). Dalam artikel ini,
data mengenai senyawa aktif dikumpulkan untuk mengetahui keefektifannya dalam
menghambat proses replikasi virus Flu Burung.
Kata kunci: Avian Influenza, Capparis sinaica, Eugenia jambolana, Elephantopus scaber,
Fortunella margarita, Thalassodendron ciliatum, dan Zingiber officinale.

ABSTRACT
This article reviews the effectiveness of medicinal compounds taken from several types of
plants as antiviral medicines of Bird Flu namely Elephantopus scaber, Zingiber officinale,
Thalassodendron ciliatum, Fortunella margarita, Eugenia jambolana, and Capparis sinaica.
The method used generally uses plant extraction, then isolates the active compound. The
target of isolated active compounds is expected to inhibit the process of bird flu replication
(Avian influenza). In this article, data on active compounds are collected to determine their
effectiveness in inhibiting the Bird Flu replication process.
Keywords: Avian Influenza, Capparis sinaica, Eugenia jambolana, Elephantopus scaber,
Fortunella margarita, Thalassodendron ciliatum, dan Zingiber officinale

Diserahkan: 31 Januari 2018, Diterima 5 Februari 2018

Pendahuluan dan menyebabkan toksisitas (Katzung BG.


Virus merupakan suatu parasit 2004).
intrasel yang dapat bereplikasi. Replikasi Virus dapat menyerang makhluk
yang terjadi pada virus dapat bergantung hidup baik hewan maupun manusia, saat
pada proses sintesis sel inang (host). Agar ini banyak ditemukan jenis virus yang
menjadi efektif, suatu agen antivirus harus mempunyai daya infeksi dan sifat patogen
mampu memblokir keluar atau masuknya yang tinggi. Beberapa tahun terakhir ini
suatu virus dari dalam sel atau menjadi perhatian dunia kesehatan sering terpusat
aktif di dalam sel inang. Oleh sebab itu, kepada penyebaran virus avian influenza
penghambatan nonselektif dari replikasi (H1N1) karena semakin banyak
virus dapat mengganggu fungsi sel inang penularannya. Meningkatnya kasus infeksi
Farmaka
Volume 16 Nomor 1 2

virus avian influenza yang menyebabkan sebagai HPAI atau LPAI karena
kematian pada manusia sangat kemampuannya untuk menyebabkan
dikhawatirkan dapat berkembang menjadi penyakit yang parah pada intravena yang
wabah pandemik yang berbahaya bagi diinokulasikan pada ayam muda di
umat manusia di muka bumi ini (Radji M, laboratorium, atau dengan dimilikinya fitur
2006). genetik tertentu yang telah dikaitkan
Hasil penelitian menunjukan flu dengan tingginya virulensi virus HPAI
burung atau disebut juga avian influenza (tahapan di tempat pembelahan HA)
merupakan infeksi yang berasal dari genus (WOAH, 2015). HPAI virus biasanya
virus Influenza A dan keluarga menyebabkan penyakit yang parah pada
Orthomyxoviridae (Swayne DE, 2008). ayam dan kalkun ternak, sementara (Soda,
Virus ini juga disebut virus influenza tipe et al., 2011). LPAI infeksi umumnya jauh
A. Virus Influenza tipe A ini lebih ringan dalam semua spesies burung.
diklasifikasikan ke dalam subtipe Dengan pengecualian langka, virus HPAI
berdasarkan dua protein permukaan yaitu yang ditemukan di alam selalu
hemaglutinin (HA) dan neuraminidase mengandung H5 atau H7 hemagglutinin
(NA) (Olsen, et al., 2002). Virus yang (Gohrbandt, et all. 2011). Dua
memiliki tipe 1 HA dan tipe 2 NA ini pengecualian adalah H10 virus yang secara
dapat dimisalkan memiliki subtipe teknis sesuai dengan definisi HPAI yaitu
H5N1H1N2. Setidaknya 16 jika mereka disuntikkan langsung ke dalam
hemagglutinins (H1 ke H16) dan 9 aliran darah ayam, maka akan
neuraminidases (N1 untuk N9) telah menyebabkan hanya sakit ringan pada
ditemukan dalam virus dari burung. burung yang terinfeksi oleh pernapasan
Sementara dua tambahan jenis HA dan NA (intranasal) (Wood, et al., 1996). Virus
telah diidentifikasi. (Tong, et al., 2013). H10 lain juga sesuai dengan definisi HPAI
Beberapa hemagglutinins, seperti H14 dan namun virus ini mempengaruhi ginjal dan
H15, tampaknya jarang, atau mungkin memiliki tingkat kematian yang tinggi di
diselenggarakan dalam spesies burung liar intranasal bila diinokulasikan pada ayam
atau lokasi yang tidak biasanya (Fouchier muda (Bonfante, et al.,2014). Di
RA, and Munster VJ, 2009). laboratorium penyisipan urutan genetik
Virus flu burung diklasifikasikan dari virus HPAI menjadi non-H7, virus
sebagai low pathogenic (patogenisitas non-H5 telah menciptakan beberapa virus
rendah) ataau disebut juga virus flu burung yang bersifat patogen hanya setelah
highly pathogenic (patogenisitas tinggi)( inokulasikan pada intravena, dan virus
Swayne, 2007). Sebuah virus didefinisikan lainnya (yang mengandung H2, H4, H8
Farmaka
Volume 16 Nomor 1 3

atau H14) yang sangat virulen setelah dengan menggunakan kata kunci “avian
kedua intravena dan intranasal influenza”, “ flu burung”, “ antivirus flu
diinokulasikan (Veits, et al., 2012). Baru- burung dari tanaman “, “ antivirus H5N1
baru ini, virus H4N2 dengan karakteristik dari tanaman”, “ extracts antiviral avian
tanda genetik dari virus HPAI adalah influenza in plant” dan “extracts antiviral
terisolasi dari kawanan quail (Wong, et al. H5N1 in plant”. Pencarian lebih lanjut
,2014). Virus LPAI terinfeksi secara alami dilakukan secara manual dengan
dengan virulensi rendah ketika diinokulasi menskrining data primer yang sesuai agar
ke dalam ayam. dapat digunakan sebagai acuan pustaka
Dengan mengetahui aktivitas pada artikel. Pustaka artikel yang diinklusi
virus Avian influenza tersebut maka adalah pustaka yang berhubungan dengan
dilakukan beberapa penelitian untuk tanaman yang digunakan sebagai antivirus
mencari obat yang sesuai, selektif dengan pada flu burung. Pencarian data primer
efek samping yang rendah. Salah satu menghasilkan 15 jurnal dan setelah melalui
pendekatannya adalah melalui eksplorasi tahap skrining jurnal yang digunakan
terhadap bahan alam terutama tumbuh- sebagai pustaka sebanyak 10 jurnal.
tumbuhan yang mempunyai potensi Hasil
sebagai antivirus. Data yang disajikan diperoleh
berdasarkan penelusuran pustaka jurnal
Metode dan atikel ilmiah melalui hasil pencarian
Dalam penulisan artikel review ini secara online, kemudian dilakukan
penulis menggunakan metode pencarian secara manual dengan
pengumpulan data primer. Data primer menskrining data yang berkaitan dengan
yang digunakan penulis merupakan hasil efektivitas tanaman yang memiliki
pencarian langsung oleh peneliti secara aktivitas sebagai antivirus terhadap avian
online dengan menggunakan mesin pencari influenza. Dari hasil skrinning tersebut
secara online yaitu google, google scholar, didapatkan beberapa jenis tanaman
dan NCBI. Pencarian data dilakukan antiviral yang ditunjukkan pada Tabel 1.
Farmaka
Volume 16 Nomor 1 4

Tabel 1. Beberapa Jenis Tanaman Antiviral berdasarkan Efektivitasnya

Bagian
Tanaman Ekstrak Senyawa Aktif Efektifitas
Tanaman
Elephantopus Daun Etanol Flavonoid-7- Mampu menonaktifkan
scaber. Glukosil Luteolin partikel virus yang pada
kadar rendah akan
menyebabkan denaturasi
protein dan pada kadar
tinggi akan menyebabkan
koagulasi protein
sehingga sel akan mati
Zingiber Batang Minyak Minyak Atsiri Merusak lipid pelapis
officinale Atsiri virus. Hemaglutinin
merupakan protein pada
pelapis permukaan virus
yang dapat
menghemaglutinasi
eritrosit sehingga
kerusakan pada struktur
permukaan virus, tidak
akan mengakibatkan
terjadinya replikasi.
Thalassodendron Daun EtOAc / 3-(4E,7E,10E- Mampu menghambat
ciliatum heksana, hexadeca-4,7,10- virus dengan konsentrasi
MeOH trienoyloxy)-2- 1mg/ 21mL dengan
hydroxypropyl persentase 67,26%
Fortunella Daun dan Minyak Senyawa dalam Minyak esensial dari
margarita Kulit Buah Atsiri daun : eudesmol, buah lebih efektif (80%
muurolene dan untuk penghambatan
gurjunene. virus) yang dikaitkan
Senyawa dalam dengan kehadiran α-
buah : terpineol, terpineol sebagai
t-carveol, komponen utama dalam
limonene, minyak buah.
Farmaka
Volume 16 Nomor 1 5

Bagian
Tanaman Ekstrak Senyawa Aktif Efektifitas
Tanaman
muurolene dan
kadinen.
Eugenia Daun dan Metanol tanin, kumarin, Langsung menonaktifkan
jambolana Kulit saponin dan H5N1 virus influenza
Pohon ekstrak air panas dan mungkin
dan dingin dari mengganggu
daun dan kulit E. menyelimuti virus atau
jambolana masker struktur virus
yang diperlukan untuk
adsorpsi atau masuk ke
dalam sel inang.
Capparis sinaica Daun Metanol Flavonoid : Aktivitas antivirus dari
quercetin, quercetin dan
Isoquercetin dan Isoquercetin telah
rutin terbukti dapat
menghambat replikasi
kedua influenza A dan
virus B pada konsentrasi
terendah yang efektif

Pembahasan protein kinase, reverse transkriptase, DNA


1. Elephantopus scaber polimerase, dan lipooksigenase (Robinson,
Daun Elephantopus scaber (tapak 1995).
liman) memiliki beberapa senyawa kimia Flavonoid dari golongan flavonol
aktif yang terkadung dalam ekstrak etanol dan flavon mampu menginvaksi partikel
yaitu senyawa flavonoid, seskuiterpen virus yang pada kadar rendah akan
lakton, dan steroid. Senyawa Flavonoid-7- menyebabkan denaturasi protein dan pada
Glukosil Luteolin yang didapatkan dari kadar tinggi akan menyebabkan koagulasi
hasil ekstraksi tanaman Tapak Liman protein sehingga sel akan mati (Orazov, et
(Elephantopus scaber) memiliki aktifitas al., 2005). Berdasarkan asumsi tersebut
farmakologi sebagai inhibitor pernapasan, salah satu dugaan dari mekanisme
dapat menghambat fosfodiesterase, flavonoid sebagai antivirus yaitu
aldoreduktase, monoamina oksidase, menghambat enzim reverse transkriptase
Farmaka
Volume 16 Nomor 1 6

dari virus. Sebagaimana dikuatkan dengan burung (Avian Influenza). Menurut


sifat yang dimiliki oleh virus avian Chrubasic S, Pittler MH, and Roufogalis
influenza keluarga Orthomyxoviridae yang BD. (2005), kandungan minyak atsiri yang
dapat mereplikasi RNA dengan cara terdapat pada jahe dilaporkan dapat
mensintesis mRNA dengan bantuan merusak lipid pelapis virus. Hemaglutinin
transkriptasa virion. Dengan bantuan merupakan protein pada pelapis
protein produk mRNA, RNA permukaan virus yang dapat
komplementer dibuat dan dijadikan menghemaglutinasi eritrosit (Cox NJ and
cetakan untuk pembuatan RNA gonom. Kawaoka Y, 1998), sehingga kerusakan
Sifat segmentasi genom virus pada struktur permukaan virus, tidak akan
memudahkan terjadinya virus yang mengakibatkan terjadinya replikasi.
bermuatan (Syahrurahman A, 1994). Dengan perlakuan 0,01% dan 0,1%, Virus
Avian influenza memiliki struktur AI,minyak atsiri jahe merah menunjukkan
protein terluar yaitu hemaglutinin dan titer HA 25 dengan aktivitas antiviral 17%.
neuroaminidase yang digunakan untuk Tidak semua virus rusak pada konsentrasi
menempel pada reseptor nukleoprotein tersebut sehingga masih ada virus yang
yang terdapat pada eritrosit dan sel hospes. bereplikasi walaupun titer lebih rendah.
Selain itu flavonoid pada tanaman ini juga Virus AI (VAI) kontrol tanpa perlakuan
mempunyai sifat menghambat enzim menunjukkan titer HA 26, tidak adanya
reverse transriptase virus sehingga RNA agen perusak dikarenakan aktivitas
virus tidak bisa disintesis menjadi cDNA antiviral hanya 1% (Untari T, Sitarina W,
yang menjadikan DNA virus tidak dan Michael H, 2012).
terbentuk, sehingga tidak terjadi replikasi Terdapat perbedaan cara kerja
DNA virus dan transkripsi DNA virus minyak atsiri jahe dengan cara kerja
menjadi mRNA virus. Akibat dari mRNA antiviral seperti acyclovir. Acyclovir dapat
virus tidak terjadi maka virus tidak dapat menghambat replikasi virus dengan cara
membuat protein dan enzim-enzim yang interferensi pada DNA polymerase sel
dibutuhkan oleh virus, terutama protein (Kamps BS and Hoffmann C, 2006),
amplop virus sehingga kapsul virus tidak sedangkan minyak atsiri dapat
bisa dibentuk dan virus tidak bisa menginaktifasi virus sebelum masuk sel.
bereplikasi (Hidayanti, dkk., 2010). Penelitian Koch C, et al. (2008),
2. Zingiber officinale melaporkan bahwa adanya interaksi
Zingiber officinale (Jahe merah) minyak atsiri jahe dengan amplop virus
memiliki senyawa aktif minyak atsiri yang herpes simplex type 2, sehingga terdapat
dapat membantu menghambat virus flu efek pada jahe tersebut sebelum terjadi
Farmaka
Volume 16 Nomor 1 7

adsorbsi virus in vitro. Pada penelitian ditemukan pada konsentrasi 25% EtOAc
Imanishi, et al. (2006), jahe 100μg/mL in dalam heksana dan 25% MeOH di EtOAc
vitro pada sel MDCK menyebabkan fraksi dalam konsentrasi 1mg pada 21 mL.
aktivasi makrofag namun tidak Berdasarkan temuan ini, pemurnian lebih
menghambat virus influenza. Aktivitas lanjut dari fraksi aktif dilakukan untuk
natural killer cell (NK) juga dapat menghasilkan senyawa murni 3-
ditingkatkan oleh jahe dalam melisiskan (4E,7E,10E-hexadeca-4,7,10-trienoyloxy)-
sel yang terinfeksi virus (Zakaria FR, 2-hydroxypropyl. Ekstrak dari senyawa
Wiguna Y, dan Hartoyo A, 1999). murni diukur dengan alat tes plak
Nurrahman, dkk. (1999) menyatakan penghambatan di MDCK, di mana
bahwa pemberian jahe aktivitas limfosit T penghambatan plak (%) dari senyawa
dapat juga ditingkatkan melalu pemberian murni ditemukan bahkan lebih dari fraksi
jahe dan daya tahan limfosit terhadap stres induk. Senyawa murni tersebut ditemukan
oksidatif dan dapat memacu proliferasi dapat menghambat virus dengan
limfosit, serta meningkatkan aktivitas konsentrasi 1mg/ 21mL dengan persentase
fagositosis makrofag. 67,26% yang memiliki potensi sebanding
3. Thalassodendron ciliatum dengan obat antiviral zanamivir yang
digunakan secara klinis dengan memiliki
Thalassodendron ciliatum adalah
daya hambatan lengkap tetapi pada
rumput laut tropis yang dapat
konsentrasi yang lebih tinggi dari
diklasifikasikan sebagai sub-tidal dan tidak
10mg/21mL (Ibrahim AK, et al., 2012).
dalam bentuk air rumput laut. Fraksinasi
4. Fortunella margarita
anti-influenza H5N1 yang dipandu
Minyak atsiri dari daun segar dan
menyebabkan isolasi dan elusidasi struktur
buah-buahan dari Fortunella margarita
dari ester baru metabolit digliserida
merupakan Keluarga: Rutaceae yang
bersama dengan sebelumnya dikenal
memiliki efektivitas menghambat virus flu
metabolit, asebotin dari Thalassodendron
burung. Pada tanaman ini diambil
ciliatum. Tanaman uji Thalassodendron
minyakdari daun dan buah yang dianalisis
ciliatum memiliki aktivitas antivirus yang
dengan GC / MS. Adanya dua
ampuh (100% penghambatan pada
puluhsenyawa dalam daun mewakili
konsentrasi 1 mg / 21 mL) dibandingkan
86,96% dari total daunminyak, dari mana
dengan obat antivirus zanamivir. Untuk
senyawa utama yang eudesmol
pengujian ekstrak dari fraksinasi bioassay
(36,66%),muurolene (10,26%), dan
ini dilakukan dengan menggunakan
gurjunene (9,98%).Minyak dari buah
gradien dari EtOAc / heksana, gradien
ditemukan mengandung empat
MeOH / EtOAc. Kegiatan antivirus
Farmaka
Volume 16 Nomor 1 8

belassenyawa yang mewakili 77,77% dari memiliki aktivitas antiviral (Ibrahim NA,
total buah minyak, terpineol(55,47%), t- et al., 2015).
carveol (5,51%), limonene (1,67%), 5. Eugenia jambolana
muurolene(5,51%) dan cadinene (2%) Hasil penelitian menunjukkan
mewakili senyawa utama. (Yao, et al., bahwa ekstrak Eugenia jambolana
2005). mungkin tidak memiliki efek pada fase
Dalam penelitian ini minyak replikasi virus atau efek pada sel untuk
esensial dari kedua organ (Daun dan buah) mencegah masuknya virus tetapi langsung
dari F. margarita diuji untuk pertama menonaktifkan H5N1 virus influenza dan
kalinya untukaktivitas antivirus melawan mungkin mengganggu menyelimuti virus
virus flu burung (H5N1). Dilihat dari hasil atau masker struktur virus yang diperlukan
penelitian menunjukan bahwa minyak untuk adsorpsi atau masuk ke dalam sel
esensial dari buah lebih efektif (80% untuk inang. Dalam penelitian ini, analisis
penghambatan virus) yang dikaitkan fitokimia dari ekstrak menunjukkan adanya
dengan kehadiran α-terpineol sebagai tanin, kumarin, saponin dan ekstrak air
komponen utama dalam minyak buah. panas dan dingin dari daun dan kulit
Hasil yang diperoleh sesuai dengan Eugenia ambolana yang dilaporkan
penelitian sebelumnya yang menyelidiki mengandung sejumlah polifenol,
efek antivirus dari Curcuma zedoaria flavonoid, quercetin dan myricetin.
minyak atsiri dan Hypericinekstrak cair Polifenol kaya akan ekstrak yang
perforatum pada virus H5N1 flu burung dilaporkan memiliki aktivitas virus anti-
(AIV) digaris sel MDCK dan ayam non- influenza (Sokmen, et al., 2005). Senyawa
AIV-diimunisasi, dan dikaitkan aktivitas flavonoid juga diketahui menghambat
virucidal kehadiran kurkumenol dan keduaaktivitas neuraminidase dan fusion
hypericin (Ibrahim NA,et al., 2015). membran (Kim Y, et al., 2010).
Aktivitas biologis minyak esensial Pengujian ekstrak dilakukan untuk
ini disebabkan oleh adanya efek sinergis melihat kemampuan dalam menghambat
dari campuran senyawa volatil atau hemaglutinin (HA). Indikasi
konstituen utama. Aktivitas antivirus yang penghambatan HA oleh ekstrak air panas
kuat terhadappatogen flu burung (H5N1), dan air dingin kulit E. jambolana
dan spektrum yang luas dariaktivitas dilakukan pada konsentrasi minimal 24 pg
antimikroba dan antijamur dari minyak konsentrasi / mL. Air dingin dan panas
esensial terhadapberbagai strain bakteri ekstrak daun Eugenia jambolana
dan jamur yang menjadikan minyak menunjukkan penghambatan HA. Karena
esensial dari Fortunella margarita panas dan dingin ekstrak air dari kulit
Farmaka
Volume 16 Nomor 1 9

Eugenia jambolana menghambat aktivitas lengkap inaktivasi virus dan penghambatan


HA, dan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan virus selama masa inkubasi
senyawa aktif dalam ekstrak ini dapat mungkin karena efek penghambatan terus-
menghalangi masuknya virus ke sel. menerus dari ekstrak pada virus replikasi
Dalam penelitian ini, virus diobati dengan dalam lingkungan telur. Hasil dikuatkan
panas ekstrak air dari kulit kayu dan dengan hasil yield reduksi virus (98-99%
ekstrak air dingin daun Eugenia jambolana penghambatan) dalam sel Madin Darby
yang terinfeksi hanya 20% dari diinokulasi Canine Kidney MDCK. Selain itu,
telur terhadap 100% infeksi dalam kasus pengurangan 88% dalam mean HA titer di
kontrol virus yang tidak diobati. Pada telur yang terinfeksi lebih lanjut
metode sebelumnya digunakan untuk menegaskan virus signifikan dapat
menguji aktivitas antivirus dari ekstrak dihambat oleh ekstrak air panas dari kulit
herbal pada virus influenza H9N2 dan E.jambolana (Sooda, et al., 2012).
dinyatakan sebagai persen infektivitas 6. Capparis sinaica
(Shin WJ, et al., 2010). Namun, dalam
Tanaman Capparis sinaica telah
penelitian ini, selain dari persen
menunjukkan aktivitas antivirus ampuh
infektivitas telur, mean HA titer dari virus
(100% penghambatan pada konsentrasi 1
dalam telur yang terinfeksi juga
mg/mL). Dilakukan pengujian ekstrak
ditentukan. Ekstrak air panas dari kulit
dengam bioassay-dipandu fraksinasi
kayu dan ekstrak air dingin daun mampu
menggunakan gradien heksana, EtOAc dan
mengurangi rata HA titer di terinfeksi telur
gradien MeOH. Fraksi dielusi dengan
untuk 25 (88% pengurangan) dan 27,1
EtOAc dan 25% MeOH, pada EtOAc
(47% pengurangan), masing-masing dari
ditemukan aktivitas untuk menahan
titer 28 diperoleh dalam kontrol virus yang
antivirus.Setelah pemurnian lebih lanjut
tidak diobati menunjukkan ditandai efek
dari EtOAc dan 25% MeOH di fraksi
antivirus pada virus. Dalam amantadine
EtOAc, didapatkan tiga senyawa murni
diperlakukan virus (pengawasan obat),
yaitu quercetin dan Isoquercetin. Aktivitas
hanya 10% dari telur mendapat terinfeksi
antivirus dari quercetin dan Isoquercetin
dengan penurunan rata-rata HA titer ke 26
telah terbukti dapat menghambatreplikasi
(75%). Pengurangan persen infektivitas
kedua influenza A dan virus B pada
tergantung pada menonaktifkan efek
konsentrasi terendah yang efektif (Kim, et
ekstrak pada virus, baik sebelum inokulasi
al., 2010). Baru-baru ini, rutin juga telah
atau fase awal pertumbuhan virus.
ditemukan untuk menghambat multiplikasi
Sebaliknya, penurunan HA titer di telur
parasit, bakteri, jamurdan virus (rotavirus
yang terinfeksi menunjukkan tidak adanya
dan HSV) (Amaral, et al., 1999). Aktivitas
Farmaka
Volume 16 Nomor 1 10

anti H5N1 dari total ekstrak metanol, memberikan bantuan kepada penulis baik
fraksi serta senyawa murni diukur oleh secara moril maupun materil. Penulis
plak uji penghambatan di MDCK. menyampaikan banyak terimakasih kepada
Hambatan plak (%) dari senyawa murni Prof. Dr. Anas Subarnas, M.Sc., Apt.
yang ditemukan aktif pada konsentrasi selaku dosen pembimbing atas kritik,
bahkan lebih rendah dari fraksi induknya. saran, dan kesediaannya dalam menelaah
Dari hasil pengujian, senyawa quercetin artikel ini dan kepada bapak Rizky
dan Isoquercetin ditemukan dapat Abdulah selaku dosen metedologi
menghambat virus dengan konsentrasidari penelitian.
1 mg/mL masing-masing dengan Konflik Kepentingan
persentase 68,13%, 79,66% dan 73,22%
Penulis menyatakan tidak terdapat
(Ibrahim AK, et al., 2013).
potensi konflik kepentingan dengan
Simpulan
penelitian, kepenulisan (authorship), dan
Beberapa jenis tanaman pada atau publikasi artikel ini.
artikel ini berpotensi sebagai obat anti Daftar Pustaka
virus Flu Burung (avian influenza).
Amaral ACF, Kuster RM, Goncalves JLS,
Beberapa tanaman ini dapat mengobati Wigg MD. Antiviral investigation on
the flavonoids of Chamaesyce
virus dengan cara menghambat proses
thymifolia. Fitoterapia.1999;70:293–
replikasi dari virus Flu Burung. Beberapa 295.
Bonfante F, Fusaro A, Zanardello C,
senyawa aktif yang dapat berpotensi
Patrono LV, De NR, Maniero S,
sebagai obat di antaranya Flavonoid-7- Terregino C. Lethal nephrotropism
of an H10N1 avian influenza virus
Glukosil Luteolin, Minyak Atsiri, 3-
stands out as an atypical pathotype.
(4E,7E,10E-hexadeca-4,7,10-trienoyloxy)- Vet Microbiol. 2014;173(3-4):189-
200.
2-hydroxypropyl, Senyawa dalam daun :
Chrubasic S, Pittler MH, and Roufogalis
eudesmol, muurolene dan gurjunene. BD. Zingiberis rhizoma: a
comprehensive review on the ginger
Senyawa dalam buah : terpineol, t-carveol,
effect and efficacy prolfiles.
limonene, muurolene dan cadinene., tanin, Phytomedicine. 2005;12(9): 684-
701.
kumarin, saponin dan ekstrak air panas
Cox NJ and Kawaoka Y. 1998.
dan dingin dari daun dan kulit E. Orthomyxoviruses: Influenza. In:
Microbiology and Microbial
Jambolana, dan Flavonoid : quercetin,
Infection (Ed) Coller L, Balows A,
Isoquercetin dan rutin yang di isolasi dari Sussman M. Vol 1: Virology, Oxford
University press, Inc, New York. Pp:
berbagai macam jenis tanaman.
386-433.
Ucapan Terimakasih Fouchier RA, and Munster VJ.
Epidemiology of low pathogenic
Penulis menyampaikan terima kasih
avian influenza viruses in wild birds.
kepada semua pihak yang telah Rev Sci Tech. 2009;28(1):49-58.
Farmaka
Volume 16 Nomor 1 11

Gohrbandt S, Veits J, Breithaupt A, Hundt Clinical Pharmacology Eighth


J, Teifke JP, Stech O, Mettenleiter Edition.
TC, Stech J. H9 avian influenza Kim Y, Narayanan S, Chang K. Inhibition
reassortant with engineered of influenza virus replication by
polybasic cleavage site displays a plant-derived isoquercetin. Antiviral
highly pathogenic phenotype in Res.2010. 88:227–235.
chicken. J Gen Virol. 2011;92(Pt Koch C, Reichling J, Schneele J,
8):1843-53. Schnitzler P. Inhibitory effect of
Hidayanti, Feni H, Diniatik, Ika, Y,A. essensial oils against herpes simplex
Profil kromatografi lapis tipis dan uji virus type 2. Phytomedicine. 2008.
aktivitas antivirus ekstrak etanol 15 (1-2): 71-78.
daun tapak liman (elephantopus Nurrahman, Zakaria FD, Sajuti D, Sanjaya.
scaber l.) Terhadap virus avian Pengaruh konsumsi sari jahe
influenza. Pharm. 2010;07(3): 1693- terhadap perlindungan limfosit dari
3591. stress oksidatif pada mahasiswa
Ibrahim AK, Ahmed I, Abdel S, Reda F, pondok Pesantren Ulil Albaab.
Mohamed M, Samir R. Anti-H5N1 Prosiding Seminar Nasional
virus new diglyceride ester from the Teknologi Pangan. Institut Pertanian
Red Sea grass Thallasodendron Bogor. 1999; 707-716.
ciliatum. 2012.1–8. Olsen CW, Brammer L, Easterday BC,
Ibrahim AK, Ahmed IY, Abdel SA, Safwat Arden N, Belay E, Baker I, Cox NJ.
AA. Anti-H5N1 virus flavonoids Serologic evidence of H1 swine
from Capparis sinaica Veill. Natural Influenza virus infection in swine
Product Research. 2013. farm residents and employees.
Ibrahim NA, Seham S, Magdy MD, Emerg Infect Dis. 2002;8(8):814-9.
Mohamed AF, Nayera AM, Abdel Orazov, Oleg E, Nikita, and Valentine S.
W. Chemical Composition, Antiviral 2005. Polyphenolic Compounds
against avian Influenza (H5N1) From The Some Species Of
Virus and Antimicrobial activities of Geranium L. As An
the Essential Oils of the Leaves and Immunostimulant Antiviral Agent At
Fruits of Fortunella margarita, Lour. Cucurbitaceae Cultures. Institute of
Swingle, Growing in Egypt. 2015. Biology Russian Academy of
Journal of Applied Pharmaceutical Sciences. Tersedia di
Science Vol. 5 (01), pp. 006-012. (http://www.4iirc.com) [diakses 3
Imanishi N, Andoh T, Mantani N, Sakai S, Juni 2016].
Terasawa K, Shimada Y, Sato M, Radji M. 2006. Avian Influenza (H5N1)
Katada Y, Ueda K, Ochiai H. Patogenesis, Pencegahan dan
Macrophagemediated inhibitory Penyebaran Pada Manusia.
effect of Zingiber officinale Rosc, a Laboratorium Mikrobiologi dan
traditional oreiental herbal medicine, Bioteknologi Departemen Farmasi
on growth of influenza A/Aichi/2/68 FMIPA-UI. Tersedia
virus. Am J Chin Med .2006;34(1): (http://jurnalfarmasi.ui.ac.id/pdf/200
157-169. 6/v03n02/maksum0302.pdf)
Kamps BS, and Hoffmann C. 2006. Drug [Diakses pada tanggal 3 Juni 2016]
profile in influenza report Ed. Kams Robinson T. 1995. Kandungan Organik
BS, Hoffmann C, Preiser W. Paris Tumbuhan Tinggi. Terjemahan
Fing Publisher : 170- 187. Kosasih Padmawinata. Bandung:
Katzung BG. 2004. Farmakologi Dasar ITB.
dan Klinik Edisi Delapan. Bagian Shin WJ, Lee KH, Park MH and Seong
farmakologi fakultas kedokteran BL. Broad-spectrum antiviral effect
universitas airlangga. Penerjemah of Agrimonia pilosa extract on
dan editor. Terjemahan dari: Basic & influenza viruses, Microbiol
Immunol. 54 (2010)11.
Farmaka
Volume 16 Nomor 1 12

Sokmen M, Angelova M, Krumova E, Wong SS, Yoon SW, Zanin M, Song MS,
Pashova S, Ivancheva S, Sokmen A Oshansky C, Zaraket H, Sonnberg S,
and Serkedjieva J. In vitro Rubrum A, Seiler P, Ferguson A,
antioxidant activity of polyphenol Krauss S, Cardona C, Webby RJ,
extracts with antiviral properties Crossley B. Characterization of an
from Geranium sanguineum L. Life H4N2 influenza virus from quails
Sci. 76 (2005) 2981. with a multibasic motif in the
Soda K, Asakura S, Okamatsu M, Sakoda hemagglutinin cleavage site.
Y, and Kida H. H9N2 influenza virus Virology. 2014;468- 470C:72-80.
acquires intravenous pathogenicity Wood GW, Banks J, Strong I, Parsons G,
on the introduction of a pair of di- Alexander DJ. An avian influenza
basic amino acid residues at the virus of H10 subtype that is highly
cleavage site of the hemagglutinin pathogenic for chickens, but lacks
and consecutive passages in multiple basic amino acids at the
chickens. Virol J. 2011;8:64. haemagglutinin cleavage site. Avian
Sooda R, D Swarupb, S Bhatiaa, D Pathol. 1996;25(4):799-806.
Kulkarnia, S Deyb, M Sainib and SC World Organization for Animal Health
Dubeya. Antiviral activity of crude [WOAH]. Manual of diagnostic tests
extracts of Eugenia jambolana Lam. and vaccines for terrestrial animals
against highly [online]. Paris; OIE; 2015. Avian
pathogenic avian influenza (H5N1) influenza. Available at:
virus. 2012. Indian Journal of (http://www.oie.int/fileadmin/Home/
Experimental Biology Vol. 50, pp. eng/Health_standards/tahm/2.03.04_
179-186. AI.pdf.) Accessed 1 Jun 2016.
Swayne DE. Avian influenza. In: Foreign Yao SS, Guo WF, Lu Y, Jiang YX. Flavor
animal diseases. Boca Raton, FL: characteristics of lapsang souchong
United States Animal Health and smoked lapsang souchong, a
Association; 2008. p. 137-46. special Chinese black tea with pine
Swayne DE. Understanding the complex smoked process. J. Agric. Food
pathobiology of high pathogenicity Chem. 2005; 53(22),8688–8693.
avian influenza viruses in birds. Zakaria FR, Wiguna Y, dan Hartoyo A.
Avian Dis. 2007;51(1 Suppl):242-9 Konsumsi sari jahe (Zingiber
Syahrurchman A. 1994. Buku Ajar officinale Roscoe) meningkatkan sel
Mikrobiologi Kedokteran Edisi natural killer pada mahsiswa
Revisi. Jakarta : Binapura Aksara. pesantren Ulil Albaab di Bogor.
Tong S, Zhu X, Li Y, Shi M, Zhang J, Buletin Tehnologi Industri
Bourgeois M, et all,. New world bats Pangan.1999. 10(2): 40-46.
harbor diverse influenza A viruses.
PLoS Pathog. 2013;9(10):e1003657.
Untari T, Sitarina W, dan Michael H.
Aktivitas Antiviral Minyak Atsiri
Jahe Merah terhadap Virus Flu
Burung. 2012. Vol. 13 No. 3: 309-
312.
Veits J, Weber S, Stech O, Breithaupt A,
Graber M, Gohrbandt S, Bogs J,
Hundt J, Teifke JP, Mettenleiter TC,
Stech J. Avian influenza virus
hemagglutinins H2, H4, H8, and H14
support a highly pathogenic
phenotype. Proc Natl Acad Sci U S
A. 2012;109(7):2579-84.

Anda mungkin juga menyukai