Anda di halaman 1dari 2

SISTEM HORMON

Hampir semua hormon dihasilkan sel neurosekresi dari ganglion otak dan ganglia lainnya
yang dapat ditemukan pada protoserebrum, tritoserebrum, ganglion suboesofagus dan
ganglia ventral. Insecta diketahui juga menghasilkan sejumlah hormon yaitu :Hormon
OtakHormon otak disekresikan oleh bagian otak yang pelepasannya dipengaruhi oleh  faktor
makanan, cahaya, atau suhu. Adanya hormon otak menyebabkan sekresi hormone ekdison.
Selain itu, hormone otak juga memicu mensekresikan hormone juvenil.

Hormon ini dijumpai hampir pada semua Insecta. JH dipergunakan untuk mempertahankan
stadium muda, sehingga apabila dalam suatu instar pradewasa dijumpai titer JH yang sangat
rendah, artinya stadium larvanya menjelang selesai.JH merupakan suatu senyawa steroid
dengan gugus epoksida disalah satu ujungnya. Dikenal beberapa bentuk/macam JH,
misalnya JH diol, hidro JH, metil JH, iso JH dll. Ini disebabkan karena beberapa ujung
merupakan gugus yang reaktif, sehingga dalam lingkungan berbeda akan mengikat senyawa
lain yang berbeda pula.Sementara itu, meski pada akhir instar pradewasa JH bisa nol sama
sekali, tetapi pada stadium dewasa, JH juga kembali disintesis, dan digunakan untuk
memberi tanda pada badan lemak bahwa saatnya telah tiba untuk menyusunvitellogenin,
suatu senyawa kimia yang merupakan penanda dimulainya proses pemasakan telur,
misalnya seperti yang dijumpai pada nyamuk.

PROTHORACIC GLAND. Kelenjar ini memproduksi hormon ecdyson (ecdysis = proses


peluruhan exoskleton) yang mengaktifkan sel epidermal untuk memproduksi eksokleton baru
dai cairan molting (molting = ecdysis).Hormon juvenil diproduksi oleh corpora allata berfungsi
mempertahankan gen larva dan menghambat degenerasi kelenjar prothoracic

Endokrin Serangga Ecdysone


Carroll Williams, tahun 1940an, menggunakan larva ngengat Saturniidae (Hyalophora
cecropia dan Antherya pernyii). Penelitiannya menghasilkan hormon yang akhirnya
teridentifikasi secara lengkap (ecdyson, suatu hormon molting).Ecdyson adalah suatu sterol
yang biosintesisnya berasal dari kholesterol, maka dibutuhkan makanan yang cukup
mengandung kholesterol supaya serangga dapat memiliki cukup ecdyson.Sementara itu
pada tumbuhan sendiri dijumpai bentukan lanjut sterol yang sangat mirip ecdyson dan
disebut sebagai "phytoecdyson".Bahan ini bekerjanya tidak spesifik, karena ternyata dapat
digunakan oleh banyak jenis artropoda. Ecdysone dipergunakan untuk merangsang
perubahan atau pergantian kulit serangga. Hormon ini bekerja antagonis dengan JH.

Metamorfosis serangga dikontrol oleh tiga hormon, yaitu:


1.  PTTH (Hormon Protorasikotropik) Diproduksi oleh sel-sel neurosekretorik di dalam otak
dan merangsang kelenjar-kelenjar protoraks untuk menghasilkan ekdison, yang merangsang
apolisis dan mendorong pertumbuhan.2.  Ecdyson, dihasilkan oleh Prothoracic Gland3.
Hormon Juvenil (HJ)Dihasilkan oleh sel-sel di dalam korpora allata dan menghambat
metamorfosis, jadi mendorong perkembangan lebih lanjut larva atau nimfa.

Hubungan antara Ecdyson dan JH dalam mengatur Metamorfosis


Pengaturan proses metamorfose merupakan mekanisme hormonal yang cukup rumit dan
melibatkan beberapa organ secara serentak. Pada mulanya, apabila saat ganti kulit tiba,
maka korpora kardiaka pada otak mengeluarkan suatu hormon tropik (hormon yang
mengawali keluarnya hormon lain) ke protoraks, sehingga hormonnya disebut hormon
protorakotropik. Oleh adanya PTTH (Hormon prothoracotropic) ini, maka kelenjar protoraks
akan mengeluarkan hormon Ecdyson, karena aktivasi utusan kedua ("second messenger")
yang menyebabkan dilepaskannya hormon. Kemudian akan mengaktivasi á-ecdyson, dan
selanjutnya á-ecdyson menuju ke suatu reseptor protein yang berada pada integumen, dan
kemudian terikat ("bound") pada reseptor tersebut. Ikatan ini menandai dimulainya sintesis
protein untuk menyusun kutikula baru dan pada prosesnya menyebabkan kutikula baru dan
lama saling terpisah (apolisis).

LanjutanPada waktu yang bersamaan korpora alata yang terdapat di perbatasan antara
protoraks dan otak juga mulai mengeluarkan hormon (JH). Titer JH ini menentukan jenis
kutikula apa yang akan disusun oleh bagian integumen. Apabila titer JH masih cukup tinggi,
yang dibentuk adalah kutikula instar berikutnya. Ekskresi JH dari satu instar ke instar
berikutnya makin rendah, dan pada batas titer tertentu menyebabkan yang disusun adalah
kutikula pupa. Pada pupa, titer JH sudah sama dengan nol, sehingga jika kemudian terjadi
pergantian kulit lagi, maka yang muncul adalah kulit serangga dewasa. Demikian yang terjadi
pada ekdisis sebagai urutan kedua proses ganti kulit atau molting: kutikula lama
mengelupas.

KONTROL HORMONAL DALAM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


GANTI KULITProses ini disebut dengan pergantian kulit (EKDISIS)dan kulit lama yang
terlepas disebut EKSUVIA (exuviae).Untuk tumbuh dan berkembang menjadi besar maka
tubuh serangga mengalami proses ganti kulit. Pengelupasan kulit luar terjadi terlebih dahulu
kemudian diganti oleh kulit yang baru.

Sebelum kulit luar atau kutikula yang lama mengelupas, epikutikula dan prokutikula yang
baru telah dipersiapkan oleh sel-sel hipodermis (sel-sel epidermis) yang ada dibawahnya,
kemudian sel-sel hipodermis mengeluarkan cairan hormon untuk melancarkan proses
pergantian kulit.Proses pergantian kulit ini terjadi dengan terbentuknya lapisan endokutikula
baru yang berada di bawah lapisan eksokutikula yang sudah mengeras.

Kebanyakan seranggga mengalami empat sampai delapan kali ganti kulit.


Proses membesarnya tubuh serangga sampai ukuran tertentu terjadi sebelum dinding tubuh
atau kutikula baru mengalami proses pengerasan (sklerotisasi).Serangga ketika pertama kali
muncul dari kutikula lamanya akan berwarna pucat, dan kutikulanya lunak. Dalam waktu satu
atau dua jam, eksokutikula mulai mengeras dan berwarna gelap.Kebanyakan seranggga
mengalami empat sampai delapan kali ganti kulit.

struktur-struktur dewasa.
HISTOLISIS adalah suatu proses di mana struktur-struktur larva terpecah hancur menjadi
bahan yang dapat digunakan dalam perkembanganstruktur-struktur
dewasa.HISTOGENESIS adalah proses perkembangan struktur-struktur dewasa dari
produk-produk histolisis.Sumber-sumber utama dari bahan untuk histogenesis adalah
hemolimf, lemak badan, dan jaringan-jaringan larut seperti urat-urat daging larva.

Feromon menjembatani komunikasi individu


Macam Hormon-hormonBursicon, untuk penggelapan dan pengerasan rangka luarDiapause,
untuk berhibernasi (pada ulat sutera)Pheromon/ecto hormonSex pheromonTrail pheromon
(penanda/pembatas wilayah dan penjejak agar penggunaan sumberdaya dapat dilakukan
secara efisien)Alarm pheromon (memperingatkan serangga terhadap bahaya)Aggregating
pheromon ( untuk mengumpulkan anggota koloni/Pengumpul)Social pheromonFeromon
menjembatani komunikasi individudalam satu spesies

Misalnya semut-semut mensekresikannya dari kelenjar di dalam kepalanya


Misalnya semut-semut mensekresikannya dari kelenjar di dalam kepalanya. Hormon ini
cepat berdifusi ke segala arah. Feromon dapat tercium oleh semut-semut lain yang
berada beberapa sentimeter dari sumbernya.Misalnya pada jejak semut pekerja
yang sedang kembali ke sarang dengan membawa makanan. Jejak ini menarik dan
menuntun semut lain ke sumber makanan. Feromon diperbarui secara terus-menerus
sepanjang makanan tersebut masih ada. Akan tetapi, bila persediaan mulai menyusut maka
semua pembuatan jejak berhenti. Jejak feromon semut menguap dengan cepat sehingga
semut lain tidak dapat mencapai tempat itu.

Anda mungkin juga menyukai