LAPORAN HASIL AKHIR
PEMETAAN TOPOGRAFI
PLTA ASAHAN 5
Daftar Isi
Daftar Isi .......................................................................................................................................................... 2
BAB I Pendahuluan ..................................................................................................................................... 3
BAB II METODE KERJA .................................................................................................................................. 4
BAB III PEKERJAAN LAPANGAN ..................................................................................................................... 7
III.1 Persiapan peralatan survey ............................................................................................................. 7
III.2 Persiapan Personil ........................................................................................................................... 7
BAB IV HASIL PENGUKURAN ......................................................................................................................... 8
IV.1 Data Terrain Model (DTM) .............................................................................................................. 8
IV.2 Hasil Pemotretan satelit .................................................................................................................. 9
IV.3 Kontur 5m Topograpik (tampak Atas) ........................................................................................... 10
IV.4 Kontur 5m Topograpik (tampak 3D) ............................................................................................. 11
IV.5 Kontur 5m Topograpik .................................................................................................................. 12
BAB V KESIMPULAN dan SARAN ................................................................................................................ 13
C V . D I T A M A P E R S A D A | 2
BAB I
Pendahuluan
Survey atau surveying didefinisikan sebagai pengumpulan data yang berhubungan dengan
pengukuran permukaan bumi dan digambarkan melalui peta atau digital. Sedangkan pengukuran
didefinisikan peralatan dan metode yang berhubungan dengan kelangsungan survey tersebut. jadi,
surveying adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengumpulan data. Mulai dari
pengukuran permukaan bumi hingga penggambaran bentuk bumi. Sedangkan pengukuran adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan alat mulai dari pita ukur hingga pengukuran
jarak dengan metode elektro magnetik.
Survey umumnya dilakukan pada bidang datar, yaitu dengan tidak memperhitungkan kelengkungan
bumi. Dalam proyek surveying, kelengkungan buminya kecil, jadi pengaruhnya dapat diabaikan,
dengan menggunakan perhitungan yang rumusnya disederhanakan. Sedangkan pada proyek yang
memiliki jarak jauh, kelengkungan bumi tidak dapat diabaikan, karena keadaan ini termasuk
surveying geodesi.
C V . D I T A M A P E R S A D A | 3
BAB II
METODE KERJA
Detail dan Penggunaan Waterpass/Auto Level untuk Pengecekan Elevasi Tulangan
Waterpass digunakan untuk menentukan elevasi/ peiluntuk lantai, balok, dan lain‐lain yang
membutuhkan elevasi berdasarkan ketinggian titik yang diketahui. Alat ini digunakan untuk
mengecek ketinggian penulangan agar tidak melebihi tinggi rencana dan mengecek ketebalan lantai
saat pengecoran, sehingga lantai yang dihasilkan dapat datar. Selain itu juga dapat digunakan untuk
pembuatan tanda/markingpada kolom/dinding sebagai acuan pekerjaan lain, seperti acuan untuk
pekerjaan dinding panel precast, serta dapat digunakan dalam pengecekansettlement bangunan.
Untuk keperluan pekerjaan struktur diperlukan keakuratan dibawah 1 mm pada jarak tidak melebihi
30 meter. Dalam penggunaannya, waterpass didirikan pada tripod (kaki tiga).
Spesifikasi Alat :
Type : Topcon AT‐G6
Kapasitas : 300 m
C V . D I T A M A P E R S A D A | 4
Detail dan Penggunaan Theodolite untuk Marking As Bangunan
Theodolite digunakan untuk menentukan titik as bangunan, ketegaklurusan bangunan, menentukan
elevasi bangunan, dan membuat sudut‐sudut bangunan. Theodolite digunakan pada awal
pelaksanaan proyek untuk menentukan peil dasar bangunan dan menentukan as‐as bangunan.
Setelah itu digunakan untuk penentuan as kolom, balok, core wall/shear wall, plat lantai dan lain‐
lain. Cara kerja alat ini adalah dengan mengatur nuvo dan unting‐unting di bawah theodolite.
Kemudian menetapkan salah satu titik sebagai acuan. Setelah itu, menembak titik‐titik yang lain
dengan patokan titik awal yang ditetapkan tadi. Theodolite dapat mengecek kondisi dalam arah
vertikal, juga untuk menentukan ketinggian suatu titik. Obyek theodolite dalam hal ini antara lain
as‐as bangunan, titik penggalian, dan elevasi‐elevasi/ peil‐peilbangunan. Untuk keperluan
pekerjaan struktur diperlukan keakuratan dibawah 1 mm pada jarak tidak melebihi 30 meter. Dalam
penggunaannya, theodolitedidirikan pada tripod (kaki tiga).
Spesifikasi Alat :
Type : Topcon DT‐200 Series (Digital Theodolite)
Kapasitas : 300 m
‐ Survey batas:
menentukan batas kepemilikan lahan atau wilayah. Jaman dulu sampai jaman sekarang orang bisa
baku bunuh gara‐gara sengketa batas wilayah. Untuk itu sangat perlu ditentukan batas aktual
dilapangan dan kemudian didokumentasikan dalam sebuah peta agar orang lain tahu batas wilayah
kita.
C V . D I T A M A P E R S A D A | 5
‐ Survey rekayasa:
biasa dilakukan dalam pekerjaan konstruksi, baik itu pembuatan jalan, gedung, rel, dll. Sebenarnya
pekerjaan survey dibidang rekayasa inilah yang banyak kita temui di setiap proyek pembangunan,
tapi seringkali kegiatan survey‐nya tidak diperhatikan oleh masyarakat karena masyarakat
memandang proyek itu dari namanya, misal proyek jembatan layang Paspasti, proyek jalan tol… dan
tentu saja yang dikenal adalah insinyur sipilnya, arsiteknya….dll.
‐ Survey topografi:
mengukur/memetakan permukaan bumi yang direpresentasikan dalam kumpulan titik‐titik
koordinat 3D kemudian biasa digambarkan dalam garis kontur (garis yang menghubungkan titik‐
titik yang tingginya sama).
‐ Survey konstruksi: bisa dibilang merupakan bagian dari survey rekayasa, tetapi lebih spesifik ke
bidang konstruksi.
‐ Survey navigasi:
untuk mengetahui posisi suatu wahana bergerak (misal kapal, pesawat terbang, mobil,rudal)
sehingga bisa menentukan dan mengontrol apakah wahana tersebut berada dijalur yang aman,
cepat dan sesuai rencana. Dan masih banyak jenis pekerjaan survey yang lain.
‐ Pengukuran topografik : menentukan cirri‐ciri alamiah dan buatan, serta elevasi yang dipakai untuk
pembuatan peta topografi atau peta contour.
C V . D I T A M A P E R S A D A | 6
BAB III
PEKERJAAN LAPANGAN
PERSIAPAN PERALATAN DAN PERSONIL LAPANGAN
III.1 Persiapan peralatan survey
∙ Total Station ( theodolite ) dan aksesorisnya
∙ Meteran @ 50m
∙ Meteran @ 5m
∙ Radio HT
∙ Laptop
∙ Program pengolahan data
∙ Program pengambaran
III.2 Persiapan Personil
∙ Kordinator lapangan
∙ Surveyor
∙ Ast.Surveyor
C V . D I T A M A P E R S A D A | 7
BAB IV
HASIL PENGUKURAN
IV.1 Data Terrain Model (DTM)
C V . D I T A M A P E R S A D A | 8
IV.2 Hasil Pemotretan satelit
C V . D I T A M A P E R S A D A | 9
IV.3 Kontur 5m Topograpik (tampak Atas)
C V . D I T A M A P E R S A D A | 10
IV.4 Kontur 5m Topograpik (tampak 3D)
C V . D I T A M A P E R S A D A | 11
IV.5 Kontur 5m Topograpik
C V . D I T A M A P E R S A D A | 12
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN
Pada akhir laporan ini berdasarkan tujuan pelaksanaan kegiatan pemetaan ini dapat ditarik
kesimpulan diataranya sebagai berikut:
1. Untuk bisa melakukan tahapan metode pelaksanaan pengukuran topografi dengan
lebih baik haruslah mengikuti prosedur yang ditentukan, karena jika ada salah satu
tahap pengukuran saja yang terlewat maka akan mempengaruhi hasil akhir.
2. Untuk bisa melakukan pengukuran BM dan menghasilkan koordinat BM dalam
pemetaan topografi yang berkualitas maka harus melakukan pengambilan dan
pengolahan data sesuai dengan prosedur, misalnya pada saat pengukuran mengisi
formulir pengukuran dan pada saat pengolahan data menghilangkan sinyal satelit yang
kurang bagus sehingga kualitas data hasil pengolahan bisa bagus.
3. Untuk bisa mengukur Titik STA dengan GPS Geodetik menggunakan metoda RTK agar
proses pembuatan titik STA di lapangan bisa lebih cepat di bandingkan dengan
menggunakan stakeout menggunakan ETS.
4. Untuk bisa membuat peta topografi yang mencakup kontur, profil, dan layout, maka
diperlukan data koordinat hasil pengukuran detail situasi lapangan yang berkualitas
agar pada proses penggambaran lebih mudah serta hasil akhir penggambaran kontur,
profil lokasi dan Layout nya mendekati kondisi sebenarnya.
Beberapa saran yang dapat penyusun berikan diantaranya sebagai berikut:
1. Dalam setiap proses pekerjaan khususnya pemetaan topografi harus mengikuti standar
opersional prosedur / standar teknis pekerjaan.
2. Alat dan software yang digunakan sebaiknya yang sesuai (compatible) dengan jenis dan
spesifikasi pekerjaan agar memudahkan kita mencapai standar hasil pengukuran.
3. Lebih baik dilakukan Survey Udara dibanding survey secara geodetik untuk pengukuran
dalam sekala besar.
Akhir kata kami ucapkan besar Terimakasih atas kesempatan yang diberikan, kami harap
DITAMA GROUP dapat memberikan hasil yang terbaik untuk PT. WIJAYA KARYA pada
kesempatan ini dan juga kesempatan yang akan datang.
C V . D I T A M A P E R S A D A | 13