Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

Deskripsi Ciri Morfologi Organ Vegetatif Tumbuhan


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Taksonomi Tumbuhan II

yang di ampu oleh :

Reza Ardiansyah, S.Si, M.Pd.

Oleh Kelompok 4 :

Bibit Nur Karomah (2011719028)

Akhmad Naufal Farikhan (2011719030)

Ichsan Bakhtiar Wanandi (2011719010)

Lailatul Maulidiyah (2011719011)

PROGRAM PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS NAHDHATUL ULAMA PASURUAN

2021
A. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui perawakan umum pada tumbuhan
2. Mengetahui ciri morfologi organ akar, batang, dan daun serta menggunakan istilah-
istilah untuk menjelaskan variasi morfologi dari bagian tumbuhan tersebut
B. Dasar Teori
Penampakan luar bagian-bagian tumbuhan disebut ciri morfolologi. Dalam
sistematika  tumbuhan, ciri ini digunakan untuk mengidentifikasi tumbuhan dan
merupakan salah satu bukti  taksonomi karena digunakan dalam analisis filogeni yang
mendasari klasifikasi tumbuhan. Tumbuhan  menunjukkan variasi yang sangat besar
pada struktur vegetatif maupun generatifnya. Ciri umum yang  berkaitan dengan bagian
vegetatif tumbuhan yaitu perawakan umum (habit) serta keragaman organ  vegetatif
meliputi akar, batang dan daun.  
Perawakan tumbuhan dapat berupa herba, semak, pohon, atau pemanjat. Herba/ terna
adalah  tumbuhan berpembuluh yang batangnya dengan sedikit atau tanpa jaringan
berkayu. Semak adalah  tumbuhan berkayu, umumnya pendek, dan mempunyai banyak
cabang batang yang muncul di atas  permukaan tanah sehingga pada semak tidak
dijumpai batang utama. Pohon adalah tumbuhan  berkayu dengan batang utama dan
cabang-cabang jauh di atas permukaan tanah. Pemanjat adalah  tumbuhan dengan batang
tidak berkayu maupun berkayu yang tumbuh menggunakan suatu objek  atau tumbuhan
sebagai penyokong fisik.  
Organ vegetatif tumbuhan meliputi akar, batang dan daun. Ciri penting yang
membedakan  antara akar dari batang adalah akar tidak mempunyai buku-buku dan ruas-
ruas. Pada umumnya akar  tumbuh di dalam tanah meskipun terdapat beberapa tumbuhan
yang mempunyai akar tidak di dalam  tanah. Sistem perakaran dibedakan menjadi dua,
yaitu akar tunggang dan akar serabut. Tumbuhan  dengan sistem perakaran tunggang
mempunyai akar yang tumbuh secara vertikal ke bawah dan  merupakan akar primer
serta berasal dari radikula dalam biji dengan cabang-cabang lateral. Sistem  perakaran ini
dijumpai pada tumbuhan Gymnospermae dan Eudikot. Tumbuhan dengan sistem 
perakaran serabut mempunyai akar berupa serabut, artinya tidak ada akar yang lebih
besar dari akar  lainnya, akar primer berumur pendek dan sistem perakaran berkembang
dari akar adventif pada  batang. Sistem perakaran ini umumnya dijumpai pada kelompok
tumbuhan monokotil.  
Batang merupakan bagian tumbuhan pendukung daun serta bunga, yang umumnya
berada di  atas tanah. Batang mempunyai buku-buku (nodes) yang merupakan tempat
munculnya daun serta  ruas-ruas (internodes), bagian antara dua buku-buku batang.
Bentuk batang bervariasi berupa gilig,  pipih dan bersegi. Permukaan batang juga sangat
bervariasi yaitu licin, berusuk, beralur, berambut,  berduri, bersayap, mengelupas,
banyak lentisel, serta memperlihatkan banyak bekas daun. Arak  tumbuh batang
umumnya tegak lurus, tetapi ada beberapa yang tumbuh menggantung, berbaring, 
menjalar/ merayap, membelit, serta memanjat. Percabangan batang dapat monopodial,
simpodial  atau menggarpu/ dikotom. Variasi tipe percabangan dapat dilihat pada
Gambar 1.  

Gambar 1. Variasi Tipe Percabangan (sumber: Tjitrosoepomo, 2005)

Daun merupakan bagian fotosintesis utama pada sebagian besar tumbuhan. Daun
muncul pada  buku batang, biasanya di bawah tunas. Daun dapat terdiri atas bagian
lembaran daun (blade) dan  tangkai daun (petiole), yang dinamakan daun bertangkai.
pada banyak tumbuhan mnokotil, daunnya  terdiri atas pelepah (sheath), tangkai, dan
helaian daun, yang dinamakan daun lengkap. Pada  tumbuhan Poaceae, daunnya hanya
terdiri atas pelepah dan helaian daun saja, yang dinamakan daun  berpelepah. Bagian-
bagian daun dapat dilihat pada Gambar 2.  
Gambar 2. Bagian-bagian daun (sumber: Tjitrosoepomo, 2005) 

Susunan daun pada batang dapat berseling-spiral, berseling, berhadapan,


berhadapan silang,  berkarang, roset, berberkas, menyirap serta equitant. Selengkapnya
dapat dilihat pada Gambar 3.  

Gambar 3. Variasi susunan daun (sumber: Tjitrosoepomo, 2005)  


Daun dengan tangkai daun mendukung hanya satu lembaran daun disebut daun
tunggal,  sedangkan daun dengan tangkai daun mendukung dua helaian daun atau lebih
disebut daun majemuk.  Helaian daun pada daun majemuk disebut anak daun (leaflets).
Bentuk daun dapat ditentukan  berdasarkan letak bagian terlebar pada daun serta
perbandingan panjang lebar helaian daun. Variasi  bentuk daun dapat dilihat pada
Gambar 4.  
Gambar 4. Variasi bentuk daun (sumber: Tjitrosoepomo, 2005)

Bagian pangkal dan ujung daun juga mempunyai beragam variasi. Berbagai variasi
pangkal daun  dan ujung daun dapat dilihat pada Gambar 5.  

Gambar 5. Variasi ciri pangkal daun dan ujung daun (sumber: Tjitrosoepomo, 2005)
Bentuk tepi daun juga mempunyai beragam variasi, begitu juga dengan
pertulangan daun.  Variasi tepi daun serta pertulangan daun dapat dilihat pada
Gambar 6.  
Gambar 6. Variasi bentuk tepi daun dan pertulangan daun

C. Alat dan Bahan  

1. Loupe (kaca pembesar)

2. Pinset, silet, jarum preparat

3. Pensil

4. Tumbuhan bayam utuh (terdapat akar, batang, dan daunnya)


D. Prosedur  Kerja
Perawakan
1. Amati tumbuhan yang digunakan untuk praktikum. Tentukan perawakannya!
2. Tuliskan nama tumbuhan yang Anda amati (gunakan nama Indonesia serta nama
ilmiahnya)

Akar

1. Amatilah akar dari bahan praktikum.


2. Perhatikan bagian pangkal batang, leher akar, aksis akar dan cabang-cabang akar.
3. Gambarlah hasil pengamatan pada lembar kerja praktikum disertai bagian-bagian
yang diamati.
4. Tentukan sistem perakarannya.

Batang

1. Amatilah bagian batang dengan beberapa daun dari bahan praktikum.

1. Perhatikan adanya buku-buku dan ruas-ruas.


2. Gambarlah hasil pengamatan pada lembar kerja praktikum disertai bagian-bagian
yang diamati.
3. Tentukan tipe percabangannya.

Daun

1. Amatilah daun dari bahan praktikum.


2. Gambarlah hasil pengamatan pada lembar kerja praktikum.
3. Tentukan jenis daun, susunan daun, bentuk daun, pangkal daun, ujung daun, tepi
daun serta pertulangan daun
E. Data Hasil Praktikum 
Dari hasil praktikum yang dilakukan di peroleh hasil sebagai berikut :
F. Analisis Data

Klasifikasi bayam :

Kingdom : Plantae

Devisi : Magnoliophyta

Kelas : Equisetopsida C. Agordh

Sub Kelas : Magnoliidoe Novak ex Takht

Superorder : Caryophyllanae Takht

Ordo : Caryophyllales Jus ex Bercht

Famili : Amaranthaceae Juss

Genus : Amaranthus L

Tumbuhan Bayam memiliki akar denga sistem perakaran tunggang, memilili tipe
percabangan batang monopodial, dimana batang pokok selalu tampak jelas. Karena lebih
besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) dari pada cabang - cabangnya.
Bayam ini memiliki jenis daun bertangkai, dengan susunan daun berseling spiral, bentuk
daunnya bundar telur, tepi daunnya memiliki bentuk mengombak dan sistem pertulangan
daun menyirip.

G. Pembahasan dan Jawaban Pertanyaan


Bayam yang terkenal dengan nama ilmiah Amaranthus sp sudah banyak dipromosikan
sebagai sayuran yang banyak mengandung gizi bagi penduduk di negara yang sedang
berkembang. Karena tanaman bayam memiliki kandungan gizi yang tinggi, maka
sayuran bayam sering disebut sebagai raja sayuran atau king of vegetable. (Rukmana
Rahmat, 1994)
Bagian batang pada bayam banyak mengandung air dan tumbuh tinggi di atas
permukaan tanah. Terkadang batangnya mengeras seperti kayu, dan mempunyai cabang
banyak. Cabang-cabang pada tanaman bayam biasanya akan melebar dan tumbuh tunas
baru yang sering dipangkas. Daun bayam umumnya berbentuk bulat telur dengan ujung
agak meruncing, dan urat-urat daunnya terlihat jelas. Warna pada daun bayam bervariasi,
mulai dari hijau muda, hijau tua, hijau keputihan sampai warna merah.
Dari berbagai macam jenis bayam yang di sebutkan diatas, pada praktikum kali ini
jenis bayam yang di gunakan adalah bayam dengan jenis bayam tanah. Bayam ini
merupakan jenis daun bertangkai, untuk mengetahui jenis daunnya bisa dilihat dari daun
yang langsung tumbuh pada bagian tangkai atau batang bayam. Susunan daunnya
tumbuh secara berseling spiral, daunnya berbentuk bundar telur dengan tepian
mengombak dan sistem pertulangan menyirip yang tampak jelas pada helaian daun.
Batang bayam banyak mengandung air dan tumbuh di atas permukaan tanah sehingga
tergolong ke dalam batang basah (herbaceus) . Sifat permukaan batang pada bayam ini,
licin beralur dengan arah tumbuh batang yang tegak keatas. Tipe percabangan batang
pada bayam yaitu tipe percabangan monopodial, yakni batang pokoknya terlihat jelas
karena lebih besar dari pada cabang - cabangnya.
Sistem perakaran pada tanaman bayam adalah tipe perakaran tunggang dengan sifat
akar penghisap / penggerak (haustorium).
 Pertanyaan dan Jawaban
1. Apakah tumbuhan dikotil pasti mempunyai sistem perakaran tunggang? Jelaskan!
2. Bagaimanakah bentuk batang arah tumbuh batang, permukaan batang, serta tipe
percabangan batang dari bahan yang anda amati ?
3. Tentukan klasifikasi dari tumbuhan yang anda amati!
4. Buatlah perbandingan klasifikasi tumbuhan yang anda amati dari website
www.tropicos.org dengan klasifikasi dari tumbuhan yang anda amati berdasarkan
buku taksonomi tumbuhan Spermatophyta karangan Prof. Gembong Tjitrosoepomo!

Jawaban

1. Iya, karena sistem dari tumbuhan dikotil yang tunggang disebabkan oleh akar
kecambahnya mengalami pertumbuhan secara terus menerus, bagian pangkal akar
mempunyai ukuran yang lebih besar dari bagian ujung akar utama namun meskipun
tunggang, akarnya tersebut tetap mempunyai cabang meskipun tidak serabut. 
2.

Bentuk batang Bulat (teres)


Arah tumbuh batang Tegak Lurus
Permukaan batang Licin
Tipe percabangan Monopodial

3. Kingdom : Plantae

Devisi : Magnoliophyta

Kelas : Equisetopsida C. Agordh

Sub Kelas : Magnoliidoe Novak ex Takht

Superorder : Caryophyllanae Takht

Ordo : Caryophyllales Jus ex Bercht

Famili : Amaranthaceae Juss

Genus : Amaranthus L

4.  Klasifikasi Tumbuhan Bayam Duri (Amaranthus spinosus L) menurut www.tropicos.org :

Class : Equisetopsida C. Agardh

Subclass : Magnoliidae Novak ex Takht.

Superorder : Caryophyllanae Takht.

Order : Caryophyllales Juss. Ex Bercht. & J. Presl


Family : Amaranthaceae Juss. Genus : Amaranthus L.

Species : Amaranthus spinosus L.

 Klasifikasi Tumbuhan Bayam Duri menurut buku taksonomi tumbuhan Spermatophyta


karangan Gembong Tjitrosoepomo :

 Class : Magnoliopsida

 Subclass : Hamamelidae.

 Ordo : Caryophyllales

 Family : Amaranthaceae Juss.

 Genus : Amaranthus L.

 Species : Amaranthus spinosus L.

Jadi perbandingannya klasifikasi menurut web www.tropicos.org dengan buku


taksonomi tumbuhan Spermatophyta karangan Gembong Tjitrosoepomo terdapat pada
perbandingan antara kelasnya dan subkelasnya.

4.
H. Kesimpulan

Bayam duri (Amaranthus spinosus L.) merupakan gulma semusim. Siklus hidup pada
gulma semusim dimulai dari proses berkecambah, berproduksi, sampai akhirnya mati
yang berlangsung selama satu tahun. Gulma bayam duri tergolong kedalam gulma yang
berdaun lebar. Tumbuhan ini dapat dikembangbiakkan melalui bijinya yang bulat, kecil
dan hitam. Sebagai tanda khas dari tumbuhan bayam duri yaitu pada pohon batang,
tepatnya di pangkal tangkai daun terdapat duri, sehingga orang mengenal sebagai bayam
duri. Bayam duri tumbuh baik di tempat-tempat yang cukup sinar matahari dengan suhu
udara antara 25 – 35 oCelcius.

DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong.2009. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press.


Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai