Body Movement
Body Movement
Kep
Pengertian Body Mekanik
• Keseimbangan
Keseimbangan dalam penggunaan mekanika tubuh dicapai
dengan cara mempertahankan posisi garis gravitasi di antara
pusat gravitasi dan dasar tumpuan.
• Berat
Dalam menggunakan mekanika tubuh, yang sangat diperhatikan
adalah berat atau bobot benda yang akan diangkat karena
berat benda tersebut akan mempengaruhi mekanika tubuh.
• Gerakan ( ambulating )
Gerakan yang benar dapat membantu mempertahankan keseimbangan
tubuh.
Contoh : keseimbangan orang saat berdiri dan saat jalan akan
berbeda. Orang yang berdiri akan lebih mudah stabil disbandingkan
dalam posisi jalan. Dalam posisi jalan akan terjadi perpindahan dasar
tumpuan dari sisi satu ke sisi yang lain, dan posisi gravitasi akan selalu
berubah pada posisi kaki.
• Menahan ( squatting )
Dalam melakukan pergantian, posisi menahan selalu berubah.
Contoh : posisi orang duduk akan berbeda dengan orang jongkok, dan
tentunya berbeda dengan posisi membungkuk. Gravitasi adalah hal
yang perlu diperhatikan untuk memberikan posisi yang tepat dalam
menahan. Dalam menahan diperlukan dasar tumpuan yang tepat.
• Menarik ( pulling )
Menarik dengan benar akan memudahkan untuk memindahkan benda
yang perlu diperhatikan adalah ketinggian, letak benda, posisi kaki
dan tubuh dalam menarik, sodorkan telapak tangan dana lengan atas
dipusat gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakkan pada
permukaan tempat tidur, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki ditekuk,
lalu dilakukan penarikan.
• Mengangkat ( lifting )
Mengangkat merupakan pergerakan daya tarik. Gunakan otot-otot
besar besar dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian bawa, perut,
dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian
belakang.
• Memutar ( Pivoting )
Merupakan gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada
tulang belakang. Gerakan memutar yang baik memerhatikan ketiga
unsur gravitasi agar tidak berpengaruh buruk pada postur tubuh.
1. Status Kesehatan
2. Nutrisi
3. Emosi
4. Situasi dan Kebiasaan.
5. Gaya Hidup.
6. Pengetahuan.
1. Osteoporosis
2. Compression fraktur pada vertebra
3. Osteoartritis
4. Osteomyelitis
5. Ankylosing spondilitis
6. Rhematoid artritis
7. Skoliosis
8. Atropi otot
Pengkajian Mekanik Tubuh Dan Ambulasi
Pengkajian
• Menilai kemampuan dan keterbatasan dalam
bergerak dengan cara :
• Bangkit dari posisi berbaring ke posisi duduk .
• Bangkit dari kursi ke posisi berdiri
• Menilai gaya berjalan
• Perubahan posisi
• Saat pasien bergerak
• Saat beraktifitas
• Status ambulasi
Diagnosa Keperawatan
a. Latihan ambulasi
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
• Posisi berdiri
Lakukan inspeksi melalui sudut pandang secara : Anterior, Lateral dan
posterior. Pasien dalam posisi berdiri dengan kepala tegak dan mata
lurus kedepan serta bahu dan pinggul harus lurus dan sejajar, apabila
posisi tidak sesuai dengan posisi berdiri yang benar maka dapat
diidentifikasikan bahwa ada gangguan pada otot dan tulang pasien.
• Posisi duduk
Pada saat keadaan ini normalnya kepala dan dada akan akan
memiliki keadaan yang sama pada saat posisi berdiri yaitu kepala
pasien harus tegak lurus dengan leher dan verterba kolumna telapak
kaki lurus berpijak pada lantai. Pasien yang dalam keadaan abnormal
akan mengalami kelemahan otot atau pralis otot serta adanya sensasi
(kerusakan saraf)
• Posisi berbaring
Letakan pasien pada posisi lateral semua bantal dan penyokong posisi
dipindahkan dari tempat tidur, kemudian tubuh ditopang dengan kasur
yang cukup dan vertebra harus lurus dengan alas yang ada, apabila
dijumpai kelainan pada pasien, maka terdapat penurunan sensasi atau
gangguan sirkulasi serta adanya kelemahan.
• Cara berjalan
1. Dikaji untuk mengetahui mobilitas dan kemungkinan resiko cedera
akibat dari terjatuh, pasien diminta berjalan sepanjang 10 langkah
kemudian perawat memperhatikan hal-hal berikut ini :
2. Kepala tegak, pandangan lurus kedepan, punggung tegak.
3. Tumit menyentuh tanah terlebih dahulu sebelum jari-jari kaki.
4. Langkah lembut, terkoordinasi dan ritmik
5. Mudah untuk memulai dan mengakhiri berjalan
6. Jumlah langkah per menit (pace) 70-100 X per menit, kecuali pada
orang tua mungkin 40x/ menit.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Nyeri yang berhubungan dengan posisi duduk, berdiri dan
berbaring yang salah akibat pemakaian gips pada daerah
ekstremitas
• Gangguan mobilitas berhubungan dengan drop foot lutut
akibat kontraktur
• Resiko cedera berhubungan dengan gangguan keseimbangan
yang disertai kelemahan otot
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN KEPERAWATAN
• Pertahankan posisi tubuh yang tepat dengan pengaturan posisi
yang tepat.
• Perbaiki postur tubuh pada tingkat optimal dengan melatih
berdiri, duduk dan berbaring secara optimal.
• Kurangi cedera akibat posisi tubuh yang tidak tepat dengan
membantu pasien melakukan aktifitas sehari-hari
• Kurangi beban otot dengan cara meletakan alat dekat dengan
pasien dan bantu pasien pada saat melakukan kegiatan yang
bersifat berat.
• Cegah komplikasi akibat postur tubuh yang tidak tepat.
EVALUASI KEPERAWATAN
• Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatan
untuk mengatasi gangguan postur tubuh adalah tidak terjadi
perubahan atau kesalahan dalam postur tubuh dan pasien
mampu melaksanakan aktifitas dengan mudah serta tidak
merasakan kelemahan.
INTERVENSI
Untuk masalah standing alignment:
• Jika kontraktur fleksi pada spina servikal : cegah kontraktur yang lebi lanjut kurangi kontraktur
yang ada
• Jika tidak mengalami kontraktur : cegah jangan sampai terjadi ontraktur
• Kondosis
• Latihan mengempeskan perut
• Latihan menguatkan dan menyokong otot-otot tulang belakang yang menyokong spina lumbaris
dan otot-otot abdomen
Tempat duduk dan sandaran kursi harus aps utuk individu tersebuut :
• Tempat duduk tidak terlalu tinggi
• Tempat duduk tidak terlalu rendah
• Sandaran kursi tidak terlalu jauh.