Anda di halaman 1dari 25

Ns. Ni Bodro Ardi, S.Kep., M.

Kep
Pengertian Body Mekanik

Merupakan usaha koordinasi dari muskuloskeletal dan


sistem saraf untuk mempertahankan keseimbangan
tubuh dengan tepat. Mekanika tubuh adalah cara
menggunakan tubuh secara efesien, yaitu tidak banyak
mengeluarkan tenaga, terkoordinasi, serta aman dalam
menggerakkan dan mempertahankan keseimbangan
selama beraktivitas.
Body mekanik adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan digunakannya tubuh dan bagian-
bagianya secara effisien , aman dan terkoordinasi untuk
memindahkan suatu obyek dan melakukan pekerjaan
sehari-hari. Dalam hal ini difokuskan pada penggunaan
body mekanik oleh perawat pada saat mengatur posisi
pasien diatas bed, memindahkan pasien diantara bed,
kursi roda dan brankat.
• Gravitasi
Merupakan prinsip yang pertama yang harus diperhatikan
dalam melakukan mekanika tubuh dengan benar, yaitu
memandang gravitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh.

• Keseimbangan
Keseimbangan dalam penggunaan mekanika tubuh dicapai
dengan cara mempertahankan posisi garis gravitasi di antara
pusat gravitasi dan dasar tumpuan.

• Berat
Dalam menggunakan mekanika tubuh, yang sangat diperhatikan
adalah berat atau bobot benda yang akan diangkat karena
berat benda tersebut akan mempengaruhi mekanika tubuh.
• Gerakan ( ambulating )
Gerakan yang benar dapat membantu mempertahankan keseimbangan
tubuh.
Contoh : keseimbangan orang saat berdiri dan saat jalan akan
berbeda. Orang yang berdiri akan lebih mudah stabil disbandingkan
dalam posisi jalan. Dalam posisi jalan akan terjadi perpindahan dasar
tumpuan dari sisi satu ke sisi yang lain, dan posisi gravitasi akan selalu
berubah pada posisi kaki.

• Menahan ( squatting )
Dalam melakukan pergantian, posisi menahan selalu berubah.
Contoh : posisi orang duduk akan berbeda dengan orang jongkok, dan
tentunya berbeda dengan posisi membungkuk. Gravitasi adalah hal
yang perlu diperhatikan untuk memberikan posisi yang tepat dalam
menahan. Dalam menahan diperlukan dasar tumpuan yang tepat.
• Menarik ( pulling )
Menarik dengan benar akan memudahkan untuk memindahkan benda
yang perlu diperhatikan adalah ketinggian, letak benda, posisi kaki
dan tubuh dalam menarik, sodorkan telapak tangan dana lengan atas
dipusat gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakkan pada
permukaan tempat tidur, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki ditekuk,
lalu dilakukan penarikan.

• Mengangkat ( lifting )
Mengangkat merupakan pergerakan daya tarik. Gunakan otot-otot
besar besar dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian bawa, perut,
dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian
belakang.

• Memutar ( Pivoting )
Merupakan gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada
tulang belakang. Gerakan memutar yang baik memerhatikan ketiga
unsur gravitasi agar tidak berpengaruh buruk pada postur tubuh.
1. Status Kesehatan
2. Nutrisi
3. Emosi
4. Situasi dan Kebiasaan.
5. Gaya Hidup.
6. Pengetahuan.
1. Osteoporosis
2. Compression fraktur pada vertebra
3. Osteoartritis
4. Osteomyelitis
5. Ankylosing spondilitis
6. Rhematoid artritis
7. Skoliosis
8. Atropi otot
Pengkajian Mekanik Tubuh Dan Ambulasi

Pengkajian
• Menilai kemampuan dan keterbatasan dalam
bergerak dengan cara :
• Bangkit dari posisi berbaring ke posisi duduk .
• Bangkit dari kursi ke posisi berdiri
• Menilai gaya berjalan
• Perubahan posisi
• Saat pasien bergerak
• Saat beraktifitas
• Status ambulasi
Diagnosa Keperawatan

• Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan


adanya kelemahan akibat spasme pada extremitas,
nyeri akibat arthritis, penggunaan alat bantu dalam
waktu yang lama.
• Resiko cedera berhubungan dengan adanya paralysis,
gaya berjalan tidak stabil, penggunaan tongkat yang
tidak benar.
• Kurang perawatan diri berhubungan dengan
kelemahan fisik secara umum.
Tujuan :
1. Memperbaiki penggunaan mekanika tubuh pada
saat melakukan aktifitas.
2. Memulihkan dan memperbaiki ambulasi
3. Mencegah terjadinya cedera akibat jatuh
Perencanaan :
• Terapi latihan : Mobilitas Sendi : pergerakan tubuh aktif atau pasif
untuk mempertahankan atau memperbaiki fleksibilitas sendi.
• Penaturan Posisi : tempatkan pasien yang sesuai untuk meningkatkan
kenyamanan, meningkatkan integritas kulit, dan mendukung kemandirian.
• Berikan penguatan positif selama aktivitas
• Dukung pasien / keluarga untuk memandang keterbatasan secara
realistis.
• Monitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas
• Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri
• Catat tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas
• Kolaborasi dengan dokter dan fisioterapi dalam katihan aktivitas
• Lakukan istirahat yang adekuat setelah latihan dan aktivitas
• Berikan diet yang adekuat dengan kolaborasi ahli diet
• Berikan pendidikan kesehatan tentang :
• Perubahan gaya hidup untuk menyimpan energy
• Penggunaan alat bantu pergerakan.
Tindakan Keperawatan

a. Latihan ambulasi

Membantu klien duduk diatas tempat tidur


Cara :
• Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
• Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping badannya dengan telapak tangan
menghadap ke bawah
• Berdirilah di samping tempat tidur kemudian letakkan tangan pada bahu pasien.
• Bantu pasien untuk duduk dan beri penopang / bantal.

b. Turun dan berdiri


Cara :
• Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
• Atur kursi roda dalam posisi terkunci
• Berdirilah menghadap pasien dengan kedua kaki merenggang
• Fleksikan lutut dan pinggang Anda.
• Anjurkan pasien untuk meletakkan kedua tangannya di bahu Anda dan letakkan kedua
tangan Anda di samping kanan dan kiri pinggang pasien
• Etika pasien melangkah ke lantai tahan lutut Anda pada lutut pasien. Bantu pasien tegak
dan jalan sampai ke kursi
• Bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi agar nyaman
c. Membantu berjalan
Cara :
• Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
• Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping badan atau memegang telapak
tangan Anda.
• Berdiri di samping pasien dan pegang telapak dan lengan bahu pasien
• Bantu pasien berjalan

d. Membantu Ambulasi dengan Memindahkan Pasien


Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memindahkan pasien yang tidak dapat atau
tidak boleh berjalan sendiri dari tempat tidur ke branchard.
Cara :
• Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
• Atur branchard dalam posisi terkunci
• Bantu pasien dengan 2-3 perawat
• Berdiri menghadap pasien
• Silangkan tangan di depan dada
• Tekuk lutut Anda, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien.
• Perawat pertama meletakkan tangan di bawah leher / bahu dan bawah pinggang,
perawat kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasien, sedangkan
perawat ketiga meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki.
• Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard
• Atur posisi pasien di branchard
Evaluasi
Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan
keperawatan untuk mengatasi masalah mekanika tubuh
dan ambulasi adalah :
• Masalah mekanika tubuh dan ambulasi teratasi
dengan baik.
• Klien mampu menggunakan mekanika tubuh dengan
baik.
• Klien mampu menggunakan alat bantu gerak dengan
baik.
• Klien mampu mengambil benda, naik turun, tidur dan
berjalan dengan mandiri.
Body alignment adalah susunan geometric
bagian-bagian tubuh dalam hubungannya
dengan bagian-bagian tubuh yang lain. Body
alignmen baik akan meningkatkan keseimbangan
yang optimal dan fungsi tubuh yang maksimal,
baik dalam posisi berdiri, duduk, maupun tidur.
Body aligment yang baik: keseimbangan pada
persendian otot, tendon, ligamen.
Prinsip Body Alignment
• Keseimbangan dapat dipertahankan jika line of gravity melewati dan base of
support.
• The base of support lebih luas dan pusat gravity lebih rendah kestabilan dan
keseimbangan lebih besar.
• Jika line gravity berada diluar pusat dari base of support, energi lebih banyak
digunakan untuk mempertahankan keseimbangan.
• The base of support yang luas dan bagian-bagian dari body alignment baik akan
menghemat energi dan mencegah kelelahan otot.
• Perubaan dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidaknyamanan otot-otot.
• Body alignment yang jelek dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri
kelelahan otot dan kontraktur.
• Karena struktur enatomi individu berbeda maka intervensi keperawatan harus
secara individual dan sesuai dengan kebutuhan individu tersebut.
• Memperkuat otot-otot yang lemah, membantu mencegah kekakuan otot dan
ligament ketika body alignment jelek baik secara temporal maupun penggunaan
yang kurang hati-hati.
1. Status Kesehatan.
2. Nutrisi.
3. Emosi.
4. Gaya Hidup.
5. Perilaku dan Nilai.
Askep Gangguan Body Alignment

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
• Posisi berdiri
Lakukan inspeksi melalui sudut pandang secara : Anterior, Lateral dan
posterior. Pasien dalam posisi berdiri dengan kepala tegak dan mata
lurus kedepan serta bahu dan pinggul harus lurus dan sejajar, apabila
posisi tidak sesuai dengan posisi berdiri yang benar maka dapat
diidentifikasikan bahwa ada gangguan pada otot dan tulang pasien.

• Posisi duduk
Pada saat keadaan ini normalnya kepala dan dada akan akan
memiliki keadaan yang sama pada saat posisi berdiri yaitu kepala
pasien harus tegak lurus dengan leher dan verterba kolumna telapak
kaki lurus berpijak pada lantai. Pasien yang dalam keadaan abnormal
akan mengalami kelemahan otot atau pralis otot serta adanya sensasi
(kerusakan saraf)
• Posisi berbaring
Letakan pasien pada posisi lateral semua bantal dan penyokong posisi
dipindahkan dari tempat tidur, kemudian tubuh ditopang dengan kasur
yang cukup dan vertebra harus lurus dengan alas yang ada, apabila
dijumpai kelainan pada pasien, maka terdapat penurunan sensasi atau
gangguan sirkulasi serta adanya kelemahan.

• Cara berjalan
1. Dikaji untuk mengetahui mobilitas dan kemungkinan resiko cedera
akibat dari terjatuh, pasien diminta berjalan sepanjang 10 langkah
kemudian perawat memperhatikan hal-hal berikut ini :
2. Kepala tegak, pandangan lurus kedepan, punggung tegak.
3. Tumit menyentuh tanah terlebih dahulu sebelum jari-jari kaki.
4. Langkah lembut, terkoordinasi dan ritmik
5. Mudah untuk memulai dan mengakhiri berjalan
6. Jumlah langkah per menit (pace) 70-100 X per menit, kecuali pada
orang tua mungkin 40x/ menit.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Nyeri yang berhubungan dengan posisi duduk, berdiri dan
berbaring yang salah akibat pemakaian gips pada daerah
ekstremitas
• Gangguan mobilitas berhubungan dengan drop foot lutut
akibat kontraktur
• Resiko cedera berhubungan dengan gangguan keseimbangan
yang disertai kelemahan otot
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN KEPERAWATAN
• Pertahankan posisi tubuh yang tepat dengan pengaturan posisi
yang tepat.
• Perbaiki postur tubuh pada tingkat optimal dengan melatih
berdiri, duduk dan berbaring secara optimal.
• Kurangi cedera akibat posisi tubuh yang tidak tepat dengan
membantu pasien melakukan aktifitas sehari-hari
• Kurangi beban otot dengan cara meletakan alat dekat dengan
pasien dan bantu pasien pada saat melakukan kegiatan yang
bersifat berat.
• Cegah komplikasi akibat postur tubuh yang tidak tepat.
EVALUASI KEPERAWATAN
• Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatan
untuk mengatasi gangguan postur tubuh adalah tidak terjadi
perubahan atau kesalahan dalam postur tubuh dan pasien
mampu melaksanakan aktifitas dengan mudah serta tidak
merasakan kelemahan.
INTERVENSI
Untuk masalah standing alignment:
• Jika kontraktur fleksi pada spina servikal : cegah kontraktur yang lebi lanjut kurangi kontraktur
yang ada
• Jika tidak mengalami kontraktur : cegah jangan sampai terjadi ontraktur
• Kondosis
• Latihan mengempeskan perut
• Latihan menguatkan dan menyokong otot-otot tulang belakang yang menyokong spina lumbaris
dan otot-otot abdomen

Latihan untuk meningkatkan body alignment yang baik:


• Berjalan
• Berenang

Intervensi Untuk masalah pada sitting alignment:


• Duduk dikursi
• Duduk dikursi roda
• Mempengaruhi tulang belakang dan duduk disamping tempat tidur berhubungan dengan
ukuran dan bentuk objek yang ekstremitas atas digunakan

Tempat duduk dan sandaran kursi harus aps utuk individu tersebuut :
• Tempat duduk tidak terlalu tinggi
• Tempat duduk tidak terlalu rendah
• Sandaran kursi tidak terlalu jauh.

Anda mungkin juga menyukai