Anda di halaman 1dari 13

9/25/2018

Bagian 2 PENYUSUNAN DATA SECARA SISTEMATIS

Data dikelompokkan kedalam kelompok-kelompok


PENYAJIAN DATA, DISTRIBUSI
Sub-sub kelompok menurut sifat-sifat atau ciri-ciri
FREKUENSI & GRAFIK DISTRIBUSI
yang dimiliki oleh data maupun menurut bilangan (nilai
FREKUENSI
yang dimiliki oleh data)

 Makna penyajian data statistika


 Penyusunan data secara sistematis
 Disktribusi frekuensi
1  dll

BERDASARKAN WAKTU (TIME SERIES) BERDASARKAN WILAYAH


Menyusun data ini yang menjadi dasar utama adalh waktu
Menyusun data, dasar utama penyusunannya adalah
menggunakan wilayah atau daerah
Contoh:
Nilai Impor Indonesia menurut Negara Asal
Periode 2007 - 2010
Tingkat Inflasi Enam Tahun Terakhir (Dalam %)
Tahun Tingkat Inflasi
Negara Asal Nilai Impor
2005 11 Amerika Serikat 25.100,00
2006 11,75 Jepang 22.34,89
2007 12 ASEAN 18.100,10
2008 12,25
Eropa 17.900.25
2009 12
2010 12,5 3 4

1
9/25/2018

BERDASARKAN KEADAAN / FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI


Dasar pertimbangannya adalah kondisi fisik atau banyaknya
kejadian pada suatu tempat dalam waktu tertentu Memisahkan data berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki data yaitu
: dari data yang sifatnya heterogen kedalam kelompok-kelompok
Besar Modal 25 PKL di Ciputat data yang memiliki sifat lebih homogen .
Bulan Januari 2011 (dlm jutaan Rp)

Modal Jumlah PKL Klasifikasi Data :


1. Klasifikasi berdasarkan sifat-sifat
0,000 – 0,4999 10
0, 500 – 0,999 5 Berdasarkan sifat atau ciri2 tertentu yang dimiliki oleh
1,000 – 1,4999 3 serangkaian data klasifikasi data kualitatif
1,500 - 1,999 3
2,000 – 2,4999 4 2. Klasisfikasi berdasarkan bilangan
Jumlah 25 5
Berdasarkan sifat atau ciri2 tertentu yang dimiliki oleh 6
serangkaian data klasifikasi data kuantitatif

JENIS DISTRIBUSI FREKUENSI JENIS DISTRIBUSI FREKUENSI


1. Distribusi Frekuensi Numerikal, distribusi frekuensi yang 2. Distribusi Frekuensi Kategorikal, distribusi frekuensi yang
pembagian kelas-kelasnya dinyatakan dalam bentuk angka- pembagian kelas-kelasnya berdasarkan atas jenis data atau
angka atau kuantitatif golongan data yang dilakukan secara kualitatif

Contoh : Gaji Bulanan Dari 25 Karyawan PT.X Jakarta Tahun Contoh-1


2017/2018 Banyaknya Karyawan PT. X di Jakarta
Gaji Bulanan Dirinci Menurut Pendidikan Tahun 2017/2018
Banyak Karyawan
(Jutaan Rupiah) Pendidikan Banyak Karyawan
0,500 – 0,999 6 SD 2
1,000 – 1,499 4 SMP 5
1,500 – 1,999 7 SMA 8
2,000 – 2,499 5 DIPLOMA 7
2,500 – 2,999 3 SARJANA 3
7 8
Jumlah 25 Jumlah 25

2
9/25/2018

Contoh-2
PENYUSUNAN DISTRIBUSI FREKUENSI NUMERIKAL
Banyaknya Karyawan PT. X di Jakarta
Menurut Jenis Kelaminnya Pada Tahun 2017/2018 Tahap 1 Menentukan Banyaknya Kelas (K)

Dipergunakan untuk mengelompokkan data yang ada. Banyak


Jenis Kelamin Banyak Karyawan kelas dalam suatu distribusi frekuensi sebenarnya dapat
Laki-Laki 16 ditentukan oleh penyusun distribusi frekuensi itu sendiri yang
Perempuan 9 disesuaikan dengan kebutuhan.
Jumlah 25
Rumus Sturges

K = 1 + 3,32 log n

K = banyak kelas
9
n = banyak data 10

Tahap 2 Menentukan Panjang Kelas / Interval Tahap 3 Menentukan Batas Kelas


Kelas (Ci)

Panjang kelas dapat ditentukan dengan rumus: Menentukan batas kelas bawah dari masing-masing
kelas. Batas kelas ini ditentukan sedemikian rupa
sehingga nilai terkecil dari data tersebut dapat masuk
Xn – X1
dalam kelas pertama dan nilai tersebar dari data dapat
Ci =
masuk pada kelas terakhir.
K
Ci : class interval
Xn : Nilai data terbesar
X1 : Nilai data terkecil
K : banyak kelas
11 12

3
9/25/2018

Tahap 4 Menentukan masing-masing data dan Contoh-1


Menjumlahkan
Hasil survey keuntungan per hari dari 50 pedagang sayur yang
diambil secara acak dari seluruh pedagang sayur di pasar wilayah
 Memasukkan /mendistribusikan masing-masing data Jakarta Selatan pada tahun 2017, diperoleh hasil sbb:
kedalam masing2 kelas yang sesuai dan
menjumlahkannya. 31 41 79 53 85 68 78 35 46 54
 Untuk mengecek frekuensinya dalam masing2 kelas
yang telah disusun dapat digunakan cara turus atau 69 80 63 67 48 76 82 56 68 72
jari2 (tally form) dan cara ebtry (entry form) 84 85 65 47 78 66 54 80 63 62
79 65 63 76 89 82 44 42 63 65
63 68 76 77 87 84 56 59 62 77
13 14

Penyelesaian Tahap 2 Menentukan Panjang Kelas / Interval


Kelas (Ci)
Tahap 1 Menentukan Banyaknya Kelas (K)
Panjang kelas dapat ditentukan dengan rumus:
K = 1 + 3,32 log n
Xn – X1
K = 1 + 3,32 log 50 Ci =
K = 1 + 3,32 (1,6989) K
K = 6,64
89 - 31
6 kelas atau dapat juga dibulatkan menjadi 7 Ci R / K = = 8.73
kelas 6.64
Sebaiknya didekatkan ke kelipatan lima yang mendekati agar
15 mempermudah pengelompokkan, misallkan didekatkan 16

menjadi 10

4
9/25/2018

Tahap 4 Menentukan masing-masing data dan


Tahap 3 Menentukan Batas Kelas Menjumlahkan
Memasukkan masing2 data satu persatu mulai dari data yang
Nilai terkecil adalah 33 dengan interval 10, maka batas terkecil hingga data yang terbesar (mulai data pertama hingga
bawah kelas pertama adalah 30 dan batas kelas tertinggi 88 data terakhir) kedalam kelasnya dengan memberikan tanda tally
maka batasnya adalah 89 (/) dan jumlahkan.

No Kelas Penghasilan Per Hari (Ribuan Tabulasi penghasilan Per hari 50 Pedagang Sayur di Pasar
Wilayah Jakarta Selatan Tahun 2017
Rupiah)
I 30 – 39 Kelas Frekuensi (Cara Tally) Frekuensi
II 40 – 49
30 – 39 // 2
III 50 – 59 40 – 49 ///// / 6
IV 60 – 69 50 – 59 ///// / 6
V 70 – 79 60 – 69 ///// ///// ///// / 16
VI 80 - 89 70 – 79 ///// ///// 10
17
80 – 89 ///// ///// 10 18

BAGIAN-BAGIAN DISTRIBUSI FREKUENSI NUMERICAL


Distribusi Ppenghasilan Per hari 50 Pedagang Sayur
di Pasar Wilayah Jakarta Selatan Tahun 2017
 Kelas , tiap-tiap kelompok nilai variabel data yang
Kelas Frekuensi disajikan diatas adalah terdiri dari 6 kelas data
30 – 39 2
40 – 49 6
50 – 59 6  Batas-Batas Kelas (Calss Limits), nilai2 yang membatasi
60 – 69 16 kelas yang satu dengan kelas yang lainnya.
70 – 79 10  Pada kelas 4 dibatasi oleh dua bilangan 60 dan 69
80 – 89 10  Bilangan 60 dan batas kelas bawah dan bilangan 69

Jumlah 50 adalah batas kelas atas

19 20

5
9/25/2018

 Luas Kelas/Interval Kelas


 Tepi-tepi Kelas (class boundaries/true class limit), nilai tepi Luas kelas interval adalah selisih antara tepi atas kelas
kelas dari suatu bilangan dengan tepi bawah kelas dari kelas yang bersangkutan.
 Pada kelas ke 4 bilangan 60 dan 69 bilangan tepi kelas Misalnya :
adalah bilangan antara 59,5 dan 69,5
 Bilangan 59,5 disebut tepi kelas bawah Bilangan 60 dan 50 maka luas kelasnya adalah 10
 Bilangan 69,5 disebut tepi atas kelas dari kelas ke 4 Bilangan 59,5 dan 49,5 maka luas kelasnya adalah 10
 Tepi bawah kelas diperoleh dengan mengurangkan
setengan kali satuan terkecil terhadap batas bawah  Nilai Tengah Kelas (class mark/class mid point)
kelas Adalah rata-rata antara batas atas dengan batas bawah
 Tepi atas kelas diperoleh dengan menambahkan suatu kelas.
setengah kali satuan terkecil terhdap batas atas
kelasnya. Batas atas + Batas bawah suatu kelas dibagi dua
21 Nilai tengah kelas ke 4 = (60 + 69)/2 = 64,5 22

Batas Kelas, Tepi Kelas dan Nilai Tengah Distribusi


DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF
Pedagang Sayur di Pasar Wilayah Jakarta Selatan
Tahun 2017 Frekuensi yang dinyatakan dalam angka relative atau
dalam persentase Frekuensi relatif tiap kelas
Nilai
Batas- Tepi-Tepi Batas- Tepi-Tepi
Tengah
Batas Kelas Kelas Batas Kelas Kelas
Kelas

29,5
30 – 39 29,5 – 39,5 34,5 30 – 39
39,5
40 – 49 39,5 – 49,5 44,5 40 – 49
49,5
50 – 59 49,5 – 59,5 54,5 50 – 59
59,5
60 – 69 59,5 – 69,5 64,5 60 – 69
69,5
70 – 79 69,5 – 79,5 74,5 70 – 79
79,5
80 – 89 79,5 – 89,5 84,5 80 – 89
89,5
23 24

6
9/25/2018

Contoh
DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF
Tabel frekuensi relatif penghasilan per hari pedagang sayur di
wilayah Jak-Sel tahun 2017 Frekuensi Kumulatif dari suatu distribusi frekuensi
adalah frekuensi yang dapat menunjukkan jumlah
Batas – Batas Kelas Frekuensi Persentase (Fr) frekuensi yang terletak diatas atau dibawah suatu nilai
30 – 39 2 4 tertentu dalam suatu interval kelas.
40 – 49 6 12
50 – 59 6 12
60 – 69 16 32
70 – 79 10 20
80 - 89 10 20
Jumlah 50 100

Pedagang sayur yang penghasilan per harinya berkisar antara 30 Rp 25 26


hinga 39 Rp sebanyak 2 (unit) usaha jasa atau = (2/50) * 100%) = 4%
dst.

2 JENIS FREKUENSI KUMULATIF Tabel frekuensi relatif penghasilan per hari pedagang sayur di
wilayah JakSel tahun 2017
Penghasilan Per
1. Frekuensi Kumulatif “ Kurang Dari” (less than), hari (Ribuan
Frekuensi Kumulatif Kurang
Dari
FK Kurang
Dari
Persentase (%)
Rupiah)
adalah frekuensi yang dapat menunjukkan jumlah
Kurang Dari 30 0 0 0,00
frekuensi yang kurang dari nilai tertentu, dapat Kurang Dari 40 0+2 2 4,00
ditentukan dari menjumlahkan frekuensi pada kelas- Kurang Dari 50 0+2+6 8 16,00
Kurang Dari 60 0+2+6+6 14 28,00
kelas sebelumnya Kurang Dari 70 0 + 2 + 6 + 6 + 16 30 60,00
Kurang Dari 80 0 + 2 + 6 + 6 + 16 + 10 40 80,00
Kurang Dari 90 0 + 2 + 6 + 6 + 16 + 10 + 10 50 100,00

Misal jumlah usaha pedagang sayur yang berpenghasilan per harinya :


< 80 ribu Rp sebanyak 40 unit usaha atau 80%
< 50 ribu Rp sebanyak 8 unit usaha atau 16 %
27 28

7
9/25/2018

 Untuk menyusun tabel frekuensi kumulatif dari segugus data


maka penggolongan datanya digunakan nilai tengah dan 2. Frekuensi Kumulatif “ Lebih Dari” (more than),
dapat juga digunakan tepi kelas.
 Bila penggolongan datanya menggunakan tepi kelas maka
 adalah frekuensi yang dapat menunjukkan jumlah
distribusi kumulatif “Kurang Dari” akan benbentuk:
frekuensi yang lebih dari nilai tertentu, dapat
ditentukan dengan menjumlahkan frekuensi pada
Distribusi Kumulatif Kurang Dari Penghasilan per hari kelas-kelas sesudahnya sampai kelas itu sendiri.
pedagang sayur di wilayah JakSel tahun 2017
 Dalam frekuensi kumulatif ini yang dipergunakan
Penghasilan Per hari Banyak Pedagang
(Ribuan Rupiah) Sayur
Persentase (%) sebagai batas bawahnya adalah batas bawah kelas
Lebih Dari 29,5 0 0,00 atau tepi bawah masing-masing kelas.
Lebih Dari 39,5 2 4,00
Lebih Dari 49,5 8 16,00
Lebih Dari 59,5 14 28,00
Lebih Dari 69,5 30 60,00
Lebih Dari 79,5 40 80,00
Lebih Dari 89,5 50 100,00 29 30

 Bila penggolongan datanya menggunakan tepi kelas maka


Tabel frekuensi relatif penghasilan per hari pedagang sayur di distribusi kumulatif “Lebih Dari” akan benbentuk:
wilayah JakSel tahun 2017

Penghasilan Per Distribusi Kumulatif Lebih Dari Penghasilan per hari


Frekuensi Kumulatif FK Lebih Persentase
hari (Ribuan
Lebih Dari Dari (%) pedagang sayur di wilayah JakSel tahun 2017
Rupiah)
30 atau lebih 10+10+16+6+6+2 50 100,00
40 atau lebih 10+10+16+6+6 48 96,00 Penghasilan Per hari Banyak Pedagang
50 atau lebih 10+10+16+6 42 84,00 Persentase (%)
(Ribuan Rupiah) Sayur
60 atau lebih 10+10+16 36 72,00
Lebih Dari 29,5 50 100,00
70 atau lebih 10+10 20 40,00
Lebih Dari 39,5 48 96,00
80 atau lebih 10 10 20,00
Lebih Dari 49,5 42 84,00
90 atau lebih 0 0 0,00
Lebih Dari 59,5 36 72,00
Lebih Dari 69,5 20 40,00
Lebih Dari 79,5 10 20,00
Untuk menyusun tabel frekuensi kumulatif dari segugus data maka Lebih Dari 89,5 0 0,00
penggolongan datanya dapat digunakan nilai tengah dan dapat juga
digunakan tepi kelas. 31 32

8
9/25/2018

GRAFIK DISTRIBUSI FREKUENSI 2. Polygon (Diagram Garis)


1. Histogram (Diagram Batang) Polygon frekuensi adalah garis yang menghubungkan titik-
Histogram adalah gambaran mengenai suatu distribusi titik yang dibentuk oleh titik-titik tengah kelas dan frekuensi
frekuensi, untuk setiap kelas dari tabel frekuensi yang kelasnya dari suatu histogram
dinyatakan dalam segi empat

Diagram Penghasilan per


hari Pedagang Sayur di
Pasar Wlayah Jakarta
16 Selatan Tahun 2017

10

6 6
2
33 34

3. Ogive (Ogive Frekuensi Kumulatif) SYARAT-SYARAT DISTRIBUSI/TABEL NUMERIKAL YANG


BAIK
Ogive adalah diagram bentuk garis dari distribusi frekuensi
kumulatif. Sumbu vertikal menyatakan frekuensi kumulatif,
 Suatu distribusi/table frekuensi hendaknya
sumbu horizontal menyatakan tepi kelas. (tabel kurang dari &
lebih dari) mempunyai nomor table, judul table dan satuan
 Banyaknya kelas dianjurkan ditentukan
berdasarkan atau berpedoman kepada rumus
STURGES dan sebaiknya dihindari penggunaan
banyaknya kelas yang melebihi 20 kelas dan paling
sedikit 5 kelas.
 Hindari kelas yang terbuka, karena kelas terbuka
tidak ada batasnya, sehingga sulit menentukan nilai
tengah kelas.
35 36

9
9/25/2018

 Hindari kelas yang terbuka, karena kelas terbuka tidak ada  Hindari adanya interval kelas yang tidak sama
batasnya, sehingga sulit menentukan nilai tengah kelas. Hal ini dapat terjadi apabila ada kelas yang frekuensinya nol,
maka akibatnya kelas dapat digabung menjadi satu kelas

Contoh:
Contoh:

Tabel Frekuensi dengan Kelas Terbuka


Tabel Frekuensi dengan Interval Kelas Tidak Sama
Batas-Batas Kelas Frekuensi
30 – 39 2 Batas-Batas Kelas Frekuensi
40 – 49 6 30 – 39 8
50 – 59 6 40 – 49 6
60 – 69 16 60 – 69 16
70 – 79 10 70 – 79 10
80 – atau lebih 10 80 – 89 10
Jumlah 50 37 Jumlah 50 38

 Hindari adanya batas kelas yang sama (batas kelas berulang), PENYUSUNAN TABEL/DISTRIBUSI FREKUENSI KATEGORIKAL
maksudnya adalah untuk menghindari sebuah data dimasukkan
secara berulang.
Contoh:
 Tidakdijumpai masalah penentuan banyaknya kelas,
Tabel Frekuensi dengan Interval Kelas Yang Sama
penentuan batas kelas, interval kelas dan lainnya
Batas-Batas Kelas Frekuensi
 Dalam hal ini hanya ditentukan kategori yang mana
30 – 40 2 akan digunakan.
40 – 50 6
50 – 60 6
60 – 70 16
70 – 80 10
80 – 90 10
Jumlah 50

39 40
 Sumber data hendaknya disebutkan, digunakan untuk mengecek
adanya keragu-raguan data

10
9/25/2018

Contoh dibawah ini data mengenai pendapatan rata-rata


masyarakat Indonesia di beberapa Propinsi berdasarkan survey Ketentuan :
tahun 2011
Rata-Rata Pendapatan Masyarakat Indonesia
Tahun 2017 Berdasarkan data diatas buatlah tabel frekuensi yang
disusun berdasarkan kategori rata-rata pendapatan
No Propinsi
Pendapatan sbb:
Rata2 (Jt Rp)
 Masyarakat Kategori Rendah < Rp. 40 jt
1 DI Aceh 40
 Masyarakat Kategori Sedang Rp. 40 jt s/d 55 Jt
2 Sumatera Utara 55
3 Sumatera Barat 48  Masyarakat Kategori Tinggi > Rp. 55 jt
4 Sumatera Selatan 42
5 DKI Jakarta 65
6 Jawa Barat 56
7 Jawa Tengah 34
8 Jawa Timur 47
9 DI Yogyakarta 39 41 42
10 Bali 63

Kasus;
Penyelesaian

Pada tahun 2013 terdapat 90.525 kasus


Rata-Rata Pendapatan Masyarakat Indonesia kematian karena kecelakaan di Indonesia. Dari
Tahun 2017
sejumlah kasus kematian tersebut 61.893 orang
meninggal karena kecelakaan kendaraan
Pendapatan Banyak Propinsi bermotor, 13.141 orang meninggal karena jatuh,
Rendah 2 7.382 orang meninggal karena keracunan, dan
Sedang 5 sisanya karena kecelakaan lainnya. Carilah
Tinggi 3
persentase untuk setiap jenis penyebab
Jumlah 10 kematian dan berapa persen untuk jenis
43 kecelakaan lainnya? 44

11
9/25/2018

Latihan Soal 1 – Dikerjakan dan dikumpulkan


Berdasarkan hasil pencatatan yang dilakukan bagian penjualan dari merek
minuman ringan Frestea. Data tersebut dikumpulkan dari 60 minimarket di Pertanyaan :
Tangerang yang merupakan tempat pemasaran selama bulan Januari 2017
Jumlah
MM JmlPenjualan
MM Jml Minuman
MM Ringan
Jml Merk
MM Frestea
Jml MM Pada 60
JmlMini
MMMarket
Jml a. Susunlah tabel frekuensi dari data mentah diatas dengan
di Tangerang Pada Bulan Januari 2013 (dalam Satuan Krat) klasifikasi mendekati kelipatan lima.
AA 45 BA 27 DA 28 EA 52 FA 38 GA 34
b. Susunlah tabel frekuensi kumulatif kurang dari dan tabel
AB 48 BB 27 DB 28 EB 35 FB 38 GB 35
frekuensi kumulatif lebih dari
AC 59 BC 52 DC 29 EC 43 FC 46 GC 37 c. Buatlah polygon dan histogram dari tabel frekuensi data
AD 28 BD 44 DD 40 ED 41 FD 45 GD 36 tersebut serta buatlah kurva ogivenya.
AE 46 BE 35 DE 41 EE 40 FE 50 GE 43
AF 29 BF 36 DF 53 EF 41 FF 49 GF 44
AG 34 BG 48 DG 39 EG 42 FG 48 GG 45
AH 35 BH 42 DH 39 EH 45 FH 50 GH 33
AI 50 BI 34 DI 43 EI 39 FI 53 GI 34
AJ 44 BJ 30 DJ 44 EJ 40 FJ 28 GJ 45
45 46

Latihan Soal - 2 Latihan Soal - 3


Hasil suatu penelitian terhadap pendapatan bulanan dari 60 sampel pedagang kaki Industri pengolahan ikan laut di Sulawesi Utara meyakini bahwa ada pengaruh
lima di Bogor adalah sbb (dalam jutaan rupiah) kepemimpinan manajer terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Oleh sebab itu
dilakukan penelitian terhadap 25 perusahaan pengolahan ikan untuk melihat kinerja
perusahaan yang ditunjukkan melalui persentase pencapaian tujuan perusahaan.
Hasil penelitian tersebut adalah sbb (dalam %)

Pertanyaan :
Pertanyaan :
a. Susunlah tabel frekuensi dari data mentah diatas dengan klasifikasi mendekati
a. Buatlah distribusi frekuensi yang menggambarkan pengelompokkan 25 perusahaan
kelipatan lima.
ikan yang dilihat kinerja perusahaannya .
b. Berapa banyak pedagang kaki lima yang pendapatan bulanannya berkisar Rp.
b. Buatlah grafik polygon, histogram dan ogive nya
2.500.000 hingga Rp 3.750.000
c. Apabila 25% perusahaan mempunyai kinerja jelek akan diperbaiki maka termasuk
c. Berapa % pedagang kali lima tersebut yang pendapatan bulanannya berkisar antara
dalam interval yang mana perusahaan yang akan diperbaiki tersebut?.
Rp. 2.500.000 hingga Rp. 3.750.000
d. Apabila suatu stasiun televisi akan memberikan penghargaan kepada 10%
d. Buatlah polygon dan histogram dari tabel frekuensi data tersebut
perusahaan terbaik maka tentukan interval kelas perusahaant terbaik tersebut
e. Susunlah tabel frekuensi kumulatif kurang dari dan tabel frekuensi kumulatif lebih
dari serta buatlah kurva ogivenya.
47 48

12
9/25/2018

Latihan Soal - 4

Dibawah ini disajikan titik tengah sampel penjualan bulanan (dlm jutaan
rupiah) dari 100 orang pedagang sembako di daerah Jakarta Selatan pada
tahun 2017 sebagai berikut

Titik Tengah Frekuensi


14,95 12
24,95 25
34,95 18
44,95 30
54,95 15
Jumlah 100

Pertanyaan :

a. Susunlah distribusi frekuensi asalnya


b. Buatlah grafik polygon, histogram dan ogivenya

49

13

Anda mungkin juga menyukai