Laporan Acara 3 Paleontologi
Laporan Acara 3 Paleontologi
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
ACARA III: PORIFERA DAN COELENTERATA
LAPORAN
OLEH :
RIZKY ARKHRISTYAN
D061201049
GOWA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
Fosil adalah sisa sisa atau berkas berkas kehidupan mahluk hidup yang
berubah menjadi batu atau mineral. Fosil termasuk ke dalam benda yang langka
karena tidak semua sisa sisa makhluk hidup pada zaman dahulu dapat menjadi
sebagai mulutnya. Fosil dari kedua filum ini memberikan banyak manfaat ketika
diteliti dan dianalasi dengan baik. Tentunya ini akan membantu dalam
Oleh karena itu pada praktikum kali ini dimaksudkan untuk para praktikan
dapat mendeskripsikan fosil dari filum Porifera dan Coelenterata berdasarkan ciri
Coelenterata
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Porifera
Kata Porifera berasal dari bahas latin yaitu poruos artinya pori (lubang
kecil) dan ferre artinya membawa. Jadi porifera merupakan hewan yang
mempunyai tubuh berpori, dikenal juga sebagai sponge atau spons. Porifera
merupakan kelompok hewan yang terdiri dari banyak sel yang disebut sebagai
metazoa. Hewan ini berbeda dengan kelompok hewan metasel lainnya, dimana sel
Semua kelompok hewan ini hidup secara menambatkan diri pada tempat
hidupnya atau secara sessile di laut. Mengambil makanan secara suspensi dalam
rongga tubuh dari aliran arus air yang membawa bahan makanan akibat gerakan
flagellate, dimana flagellata-nya ini tumbuh pada sel yang disebut choanostyle
yaitu sel serba guna. Binatang ini mempunyai jangka hidup yang sangat panjang,
a. Memiliki lubang (pori) yang banyak dan membentuk suatu sistem saluran
a) Hexactinellida
yang tersusun dari silika. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk
vas bunga atau mangkuk. Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30 cm dengan saluran tipe
sikonoid. Kelas Hexactinellida terdiri atas dua ordo, yaitu ordo Lyssacina dan
Ordo Dictyonnina. Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200-1000 m.
b) Demospongia
mengandung pigmen yang terdapat pada amoesbit. Hal ini untuk melindungi dari
dijumpai dikarenakan penyebaran spesiesnya yang luas, hampir 90% dari filum
porifera berasal dari kelas ini. Ada beberapa yang memiliki rangka yang tersusun
dari silikia. Kelas ini terdiri atas 3 ordo, yaitu Ordo Tertactinellida, Ordo
c) Calcarea
kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti vas bunga, dompet, kendi atau
silinder. Tinggi tubuh kurang dari 10 cm. Struktur tubuh ada yang memiliki
saluran air. Kelas calcarea umumnya ditemukan di laut dangkal, tapi beberapa
spesies dapat hidup di lingkungan laut pada kedalamannya 4000 kaki. Kelas
calcarea terdiri dari dua ordo, yaitu ordo Homocoela dan Ordo Heterocoela.
d) Sclerospongea
Spons ini tersusun dari kalsium karbonat dan silika, termasuk dalam tipe
spons koral. Ada beberapa spesies modern seperti Sclerospongia sp., yang hanya
Porifera merupakan salah satu kelas dari invertebrata atau hewan tidak
berpori. Pori-pori ditubuhnya dihubungkan oleh saluran kecil menuju rongga yang
masuknya air yang mengandung bahan makanan ke dalam rongga tubuh. oriferra
merupakan hewan bersel banyak (metazoa) yang paling sederhana atau primitive,
baik serta belum mempunyai organ atau jaringan sejati, merupakan hewan
multiseluler, tapi belum mempunyai jaringan, organ dan sistem organ.Gerakanya
sangat kecil dan hidupnya bersifat menetap. Biasanya porifera terdapat pada
radial, tetapi kebanyakan berbentuk tidak beraturan dan dengan pola bervariasi,
2.2 Coelenterata
mempunyai rongga dengan bentuk tubuh seperti tubuh seperti tabung dan mulut
yang dikelilingi tentakel. Filum Coelenterata berasal dari bahasa Yunani, yaitu
coelenteron yang artinya rongga. Tubuhnya seperti Kantong berongga dengan
Mulut ini dikelilingi oleh beberapa alat peraba yang disebut tentakel.
(eksoderm), jaringan dalam (endoderm) dan sistem otot yang membujur dan
menyilang
1. Hydrozoa
mengalama dua siklus hidup yaitu tahap polip aseksual dan tahap medusa yang
2. Anthozoa
hidup sebagai polip. Tiga hal penting yang dipelajari pada Kelas Anthozoa yaitu
yang masih bertahan hidup, terumbu karang (sclerectina) dan yang telah punah
rongga mulut yang dikelilingi empat tentakel. Mulut ini berhubungan dengan
rongga pencernaan.
ini mempunyai bentuk tubuh simetri radial, yakni bagian yang sama
tengah. Hewan tersebut juga tidak mempunyai kepala serta segmen tubuh.
Secara umum bagian tubuh dari Coelenterata yaitu seperti yang terlihat
Oral Disk : Lingkaran terluar dari tubuh fosul yang menyerupai disk
Oral Opening : Lingkaran yang terdalam dari tubuh fosil yang merupakan
tempat perkembangbiakan biota laut dan juga sangat membantu dalam penentu
3.1 Metodologi
Metode yang akan digunakan dalam praktikum acara ketiga ini adalah
asisten memberi tugas pendahuluan yang menjadi syarat sebelum bisa mengikuti
kegiatan praktikum.
sejauh mana ilmu yang ditangkap praktikan seusai asistensi acara. Setelah
sampel fosil untuk kemudian di deskripsikan dan dituliskan pada lembar kerja
praktikan.
3.2.3 Analisis Data
Pada tahapan ini kami melakukan asistensi dengan asisten terkait lembar
kerja yang telah diisi dengan deskripsi sampel fosil untuk memperoleh hasil yang
benar.
dari asisten, dilanjutkan dengan penusunan laporan sesuai dengan format laporan
Tahap analisis :
Menganalisa peraga
Tahap pengerjaan
Laporan : Isi Laporan
Laporan
1. Buku penuntun
2. Sampel Fosil
4. Kartu kontrol
5. Lembar asistensi
7. Pensil warna
8. ATK
9. HVS A4
10. Clipboard
Dalam praktikum yang kami lakukan pada hari Kamis, 01, April 2021 di
yang berbeda-beda.
4.1.1 Sampel 01
Fosil ini adalah fosil yang masuk ke dalam filum Colenterata, Kelas
porpita.
Adapun dalam proses pemfosilan dari fosil ini dimulai ketika organisme
oleh sedimen menyisakan bagian tubuh yang keras, dan terhindar dari faktor-
faktor yang dapat merusak organisme tersebut seperti proses kimia, baik itu
reduksi maupun oksidasi. Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga media geologi
air, angin, dan es dan pada saat proses tersebut terjadi proses leaching atau
kemudian akan tertimbun lagi oleh sedimen dan mengalami leaching lagi seperti
sebelumnya. Setelah itu akan terjadi kompaksi dan tersedimentasikan oleh
material semen yaitu karbonat, dan terjadi pembatuan atau litifikasi karena adanya
tenaga endongen dari dalam bumi yang mengakibatkan fosil terangkat dan laut
dangkal akan menjadi daratan. Setelah itu karena tenaga eksogen fosil akan
penggantian sebagian tubuh fosil oleh mineral sehingga bentuk fosil masih
terlihat. Adapun bagian bagian tubuh dari fosil ini adalah test yaitu keseluruhan
bagian tubuh fosil, oral disk yaitu bagian luar dari tubuh fosil yang menyerupai
diks dan oral opening yaitu bagian terdalam dari fosil sebagai tempat masuknya
Fosil ini saat di tetesi dengan HCL mengalami reaksin sehingga komposisi
kimianya adalah karbonatan (CaCO3). Fosil ini ditemukan pada waktu silur
tengah (435-424 juta tahun) dan lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut
4.1.2 Sampel 02
Fosil ini adalah fosil yang masuk ke dalam filum Colenterata, Kelas
Spesies Helliophyllumhalli.
Adapun dalam proses pemfosilan dari fosil ini dimulai ketika organisme
oleh sedimen menyisakan bagian tubuh yang keras, dan terhindar dari faktor-
faktor yang dapat merusak organisme tersebut seperti proses kimia, baik itu
reduksi maupun oksidasi. Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga media geologi
air, angin, dan es dan pada saat proses tersebut terjadi proses leaching atau
kemudian akan tertimbun lagi oleh sedimen dan mengalami leaching lagi seperti
material semen yaitu karbonat dan terjadi pembatuan atau litifikasi karena adanya
tenaga endongen dari dalam bumi yang mengakibatkan fosil terangkat dan laut
dangkal akan menjadi daratan. Setelah itu karena tenaga eksogen fosil akan
penggantian sebagian tubuh fosl oleh mineral sehingga bentuk fosil masih terlihat.
Adapun bagian bagian tubuh dari fosil ini adalah test yaitu keseluruhan bagian
tubuh fosil, oral disk yaitu bagian luar dari tubuh fosil yang menyerupai diks dan
oral opening yaitu bagian terdalam dari fosil sebagai tempat masuknya air dan
Fosil ini saat di tetesi dengan HCL mengalami reaksin sehingga komposisi
kimianya adalah karbonatan. Fosil ini ditemukan pada jurasik bawah (195-177
juta tahun) dan lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal (±350
Fosil ini adalah fosil yang masuk ke dalam filum Porifera, Kelas
Adapun dalam proses pemfosilan dari fosil ini dimulai ketika organisme
oleh sedimen menyisakan bagian tubuh yang keras, dan terhindar dari faktor
faktor yang dapat merusak organisme tersebut seperti proses kimia, baik itu
reduksi maupun oksidasi. Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga media geologi
air, angin, dan es da pada saat pross tersebut terjadi proses leaching atau
kemudian akan tertimbun lagi oleh sedimen dan mengalami leaching lagi seperti
material semen yaitu karbonat dan terjadi pembatuan atau litifikasi karena adanya
tenaga endongen dari dalam bumi yang mengakibatkan fosil terangkat dan laut
dangkal akan menjadi daratan. Setelah itu karena tenaga eksogen fosil akan
penggantian seluruh tubuh fosil oleh mineral sehingga bentuk fosil masih terlihat.
Adapun bagian bagian tubuh dari fosil ini adalah test yaitu keseluruhan bagian
tubuh fosil, oral disk yaitu bagian luar dari tubuh fosil yang menyerupai diks dan
oral opening yaitu bagian terdalam dari fosil sebagai tempat masuknya air dan
makanan.
Fosil ini saat di tetesi dengan HCL mengalami reaksin sehingga komposisi
kimianya adalah karbonatan. Fosil ini ditemukan pada waktu eosen bawah (50-45
juta tahun) dan lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal (±350
4.1.4 Sampel 04
Fosil ini adalah fosil yang masuk ke dalam Filum Coelenterata, Kelas
Adapun dalam proses pemfosilan dari fosil ini dimulai ketika organisme
oleh sedimen menyisakan bagian tubuh yang keras, dan terhindar dari faktor
faktor yang dapat merusak organisme tersebut seperti proses kimia, baik itu
reduksi maupun oksidasi. Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga media geologi
air, angin, dan es dan pada saat proses tersebut terjadi proses leaching atau
kemudian akan tertimbun lagi oleh sedimen dan mengalami leaching lagi seperti
material semen yaitu karbonat, dan terjadi pembatuan atau litifikasi karena adanya
tenaga endongen dari dalam bumi yang mengakibatkan fosil terangkat dan laut
dangkal akan menjadi daratan. Setelah itu karena tenaga eksogen fosil akan
penggantian sebagian tubuh fosl oleh mineral sehingga bentuk fosil masih terlihat.
Adapun bagian bagian tubuh dari fosil ini adalah test yaitu keseluruhan bagian
tubuh fosil, oral disk yaitu bagian luar dari tubuh fosil yang menyerupai diks dan
oral opening yaitu bagian terdalam dari fosil sebagai tempat masuknya air dan
Fosil ini saat di tetesi dengan HCL mengalami reaksin sehingga komposisi
kimianya adalah karbonatan (CaCO3). Fosil ini ditemukan pada waktu karbon
bawah (345-319 juta tahun) dan lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut
4.1.5 Sampel 05
Verruculina tenuis.
Adapun dalam proses pemfosilan dari fosil ini dimulai ketika organisme
oleh sedimen menyisakan bagian tubuh yang keras, dan terhindar dari faktor
faktor yang dapat merusak organisme tersebut seperti proses kimia, baik itu
reduksi maupun oksidasi. Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga media geologi
air, angin, dan es da pada saat pross tersebut terjadi proses leaching atau
kemudian akan tertimbun lagi oleh sedimen dan mengalami leaching lagi seperti
material semen yaitu karbonat, dan terjadi pembatuan atau litifikasi karena adanya
tenaga endongen dari dalam bumi yang mengakibatkan fosil terangkat dan laut
dangkal akan menjadi daratan. Setelah itu karena tenaga eksogen fosil akan
penggantian sebagian tubuh fosl oleh mineral sehingga bentuk fosil masih terlihat.
Adapun bagian bagian tubuh dari fosil ini adalah test yaitu keseluruhan bagian
tubuh fosil, oral disk yaitu bagian luar dari tubuh fosil yang menyerupai diks dan
oral opening yaitu bagian terdalam dari fosil sebagai tempat masuknya air dan
makanan.
Fosil ini saat di tetesi dengan HCL mengalami reaksin sehingga komposisi
kimianya adalah karbonatan (CaCO3). Fosil ini ditemukan pada waktu kapur atas
(100-66 juta tahun) dan lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal
4.1.6 Sampel 06
Fosil ini adalah fosil yang masuk ke dalam Filum Coelenterata, Kelas
Montivalia sp.
Adapun dalam proses pemfosilan dari fosil ini dimulai ketika organisme
oleh sedimen menyisakan bagian tubuh yang keras, dan terhindar dari faktor-
faktor yang dapat merusak organisme tersebut seperti proses kimia, baik itu
reduksi maupun oksidasi. Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga media geologi
air, angin, dan es dan pada saat proses tersebut terjadi proses leaching atau
kemudian akan tertimbun lagi oleh sedimen dan mengalami leaching lagi seperti
material semen yaitu karbonat, dan terjadi pembatuan atau litifikasi karena adanya
tenaga endongen dari dalam bumi yang mengakibatkan fosil terangkat dan laut
dangkal akan menjadi daratan. Setelah itu karena tenaga eksogen fosil akan
terlihat. Fosil ini dapat terbentuk karena mengalami perminelarisasi yaitu
penggantian sebagian tubuh fosl oleh mineral sehingga bentuk fosil masih terlihat.
Adapun bagian bagian tubuh dari fosil ini adalah test yaitu keseluruhan bagian
tubuh fosil, oral disk yaitu bagian luar dari tubuh fosil yang menyerupai diks dan
oral opening yaitu bagian terdalam dari fosil sebagai tempat masuknya air dan
Fosil ini saat di tetesi dengan HCL mengalami reaksin sehingga komposisi
kimianya adalah karbonatan (CaCO3). Fosil ini ditemukan pada waktu jurasik
atas (160 -142 juta tahun) dan lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut
4.1.7 Sampel 07
Fosil ini adalah fosil yang masuk ke dalam filum Porifera, Kelas
Adapun dalam proses pemfosilan dari fosil ini dimulai ketika organisme
oleh sedimen menyisakan bagian tubuh yang keras, dan terhindar dari factor-
faktor yang dapat merusak organisme tersebut seperti proses kimia, baik itu
reduksi maupun oksidasi. Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga media geologi
air, angin, dan es dan pada saat proses tersebut terjadi proses leaching atau
kemudian akan tertimbun lagi oleh sedimen dan mengalami leaching lagi seperti
material semen yaitu karbonat, dan terjadi pembatuan atau litifikasi karena adanya
tenaga endongen dari dalam bumi yang mengakibatkan fosil terangkat dan laut
dangkal akan menjadi daratan. Setelah itu karena tenaga eksogen fosil akan
penggantian sebagian tubuh fosil oleh mineral sehingga bentuk fosil masih
terlihat. Adapun bagian bagian tubuh dari fosil ini adalah test yaitu keseluruhan
bagian tubuh fosil, oral disk yaitu bagian luar dari tubuh fosil yang menyerupai
diks dan oral opening yaitu bagian terdalam dari fosil sebagai tempat masuknya
Fosil ini saat di tetesi dengan HCL mengalami reaksin sehingga komposisi
kimianya adalah karbonatan. Fosil ini ditemukan pada waktu Jurasik atas (160-
142) dan lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal (± 350 meter),
4.1.8 Sampel 08
Gambar 4.8 Verrulina tenuis
Fosil ini adalah fosil yang masuk ke dalam filum Porifera, Kelas Calcarea,
Verruculina tenuis.
Adapun dalam proses pemfosilan dari fosil ini dimulai ketika organisme
oleh sedimen menyisakan bagian tubuh yang keras, dan terhindar dari factor
factor yang dapat merusak organisme tersebut seperti proses kimia, baik itu
reduksi maupun oksidasi. Kemudian fosil akan terbawa oleh tiga media geologi
air, angin, dan es dan pada saat proses tersebut terjadi proses leaching atau
kemudian akan tertimbun lagi oleh sedimen dan mengalami leaching lagi seperti
material semen yaitu karbonat, dan terjadi pembatuan atau litifikasi karena adanya
tenaga endongen dari dalam bumi yang mengakibatkan fosil terangkat dan laut
dangkal akan menjadi daratan. Setelah itu karena tenaga eksogen fosil akan
penggantian sebagian tubuh fosil oleh mineral sehingga bentuk fosil masih
terlihat. Adapun bagian bagian tubuh dari fosil ini adalah test yaitu keseluruhan
bagian tubuh fosil, oral disk yaitu bagian luar dari tubuh fosil yang menyerupai
diks dan oral opening yaitu bagian terdalam dari fosil sebagai tempat masuknya
Fosil ini saat di tetesi dengan HCL mengalami reaksi sehingga komposisi
kimianya adalah karbonatan (CaCO3). Fosil ini ditemukan pada waktu kapur atas
(100-66) dan lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal (± 350
BAB V
PENUTUP
5. 1 KESIMPULAN
1. Porifera atau spons atau bunga karang adalah organisme multiseluler, yang
terdiri dari mesohil yang diapit dua lapisan tipis sel.. Sedangkan
Coelenterata dapat disebut juga dengan Cnidaria, yang berasal dari kata
2. Proses pendeskripsian dari Fosil Porifera dan Coelenterata itu dilihat dari
pengendapannya
dan hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi dan alat gosok.
3. Tetap Semangat
DAFTAR PUSTAKA
Ebay Febryant. “Fosil / Definisi, Jenis dan Proses Pembentukan”. Diakses dari
http://www.efbumi.net/2016/08/mengenal-fosil-apa-itu-fosil-jenisnya.html,
Endarto, Danang. 2005. Pengantar Geologi Dasar. Surakarta: UPT Penerbit dan
Percetakan UNS
Hadi, Irmawan Saputra. 2015. Jenis Jenis Fosil. Graha Ilmu: Universitas Pakuan