METODE MODULER
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. ANGGRIANI AYU TELUSSA 8. JUDITH ROXANE JOCHU
(PO.71.20.2.18.011) (PO.71.20.2.18.046)
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ....................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................... 2
BAB II KONSEP TEORITIS ....................................................... 3
2.1 Metode Moduler ....................................................... 3
2.2 Alur Pengelolaan ....................................................... 4
Pelayanan Keperawatan
BAB III PENUTUP ....................................................... 13
3.1 Simpulan ....................................................... 13
3.2 Saran ....................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................... 14
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk penulis dan
mahasiswa.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari penugasan ini adalah :
a. Mahasiswa mengerti tentang MAK Team
b. Mahasiswa mengerti tentang MAK Manajemen Kasus
c. Mahasiswa mengerti tentang MAK Modular
BAB II
KONSEP TEORITIS
Metode ini adalah suatu variasi dan metode keperawatan primer. Metode
keperawatan modular memiliki kesamaan baik dengan metode keperawatan ti
maupunmetode keperawatan primer (Gillies, 1994).Pengembangan model
modular merupakan pengembangan dari primary nursing yang digunakan dalam
keperawatan dengan melibatkan tenaga professional dan non professional.
Peran perawat kepala ruangan (nurse unit manager) diarahkan dalam hal
membuat jadwal dinas dengan mempertimbangkan kecocokan anggota dalam
bekerja sama, dan berperan sebagai fasilitator, pembimbing secara motivator.
Keuntungan :
4. Biaya efektif.
Kerugian :
1. Sedikit perawat register yang digunakan untuk mengatasi kondisi pasien yang
tidak diharapkan.
KegIatan dimulai dengan membaca laporan yang dibuat oleh shift dinas
malam oleh perawat pada shift dinas pagi dan melakukan klarifikasi terhadap hal-
hal yang dianggap penting. Selanjutnya melakukan operan pelaksanaan pelayanan
/ asuhan keperawatan dari perawat shift dinas malam kepada dinas pagi secara
langsung dari satu pasien ke pasien lainnya yang menjadi tanggung jawabnya.
Setelah semua dioperkan secara langsung dilanjutkan dengan konferensi awal (pre
conference). Tujuannya adalah melakukan pembagian tugas dan membahas
kondisi pasien untuk menyusun rencana kegiatan pada kegiatan shift pagi. Setelah
pre conference semua anggota tim melakukan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya
masing-masing yaitu sebagai kepala ruang, ketua tim atau perawat pelaksana.
Pada pertengahan pelayanan semua anggota bertemu kembali untuk melakukan
kegiatan konferensi tengah (middle conference). Tujuan konferensi ini adalah
melakukan evaluasi pertengahan untuk membahas masalah atau kesulitan yang
ditemui anggota selama pelaksanaan pelayanan untuk tindakan selanjutnya.
Kegiatan pada akhir pelayanan adalah konferensi akhir (post conference).
Kegiatan ini bertujuan untuk pelaporan dan evaluasi akhir pelayanan pada shift
pagi untuk ditindaklanjuti oleh perawat pada shit jaga berikutnya (sore hari).
Selanjutnya dilakukan operan sore (dari jaga pagi ke sore) dan seterusnya sebagai
kegiatan yang berkesinambungan terus menerus.
Kepuasan tugas
secara keseluruhan
dapat dicapai.
3. Metode Tim Yaitu Memfasilitasi Rapat tim
Keperawatan pengorganisasian pelayanan memerlukan waktu
/ pelayanan keperawatan yang sehingga pada situasi
Keperawatan keperawatan oleh komprehensif dan sibuk rapat tim
Kelompok sekelompok perawat holistik. ditiadakan atau
dan sekelompok terburu-buru sehingga
Memungkinkan
klien. Kelompok ini dapat mengakibatkan
pencapaian proses
dipimpin oleh komunikasi dan
keperawatan
perawat yang koordinasi antar
berijazah dan Konflik atau anggota tim terganggu
berpengalaman serta perbedaan pendapat sehingga kelancaran
memiliki antar staf daapt tugas terhambat.
pengetahuan dalam ditekan melalui rapat
Perawat yang
bidangnya tim, cara
belum terampil dan
(registered nurse). ini efektif untuk
belum berpengalaman
Pembagian tugas di belajar.
selalu tergantung atau
dalam kelompok
Memberi kepuasan berlindung kepada
dilakukan oleh
anggota tim dalam anggota tim yang
pimpinan
hubungan mampu atau ketua tim.
kelompok/ketua
interpersonal
grup. Selain itu Akontabilitas
ketua grup Memungkinkan dalam tim kabur.
bertanggung jawab menyatukan
Tidak efektif bila
dalam mengarahkan kemampuan anggota
pengaturan tidak baik
anggota grup/tim. tim yang berbeda-
Sebelum tugas dan beda dengan aman Membutuhkan
menerima laporan dan efektif. banyak kerjasama dan
kemajuan pelayanan komunikasi
Memberikan
keperawatan klien
kepuasan pada pasien Membingungkan
serta membantu
& perawat bila komposisi tim
anggota tim dalam
sering dirubah
menyelesaikan Produktif karena
tugas apabila kerjasama,
menjalani kesulitan komunikasi dan moral
Selanjutnya ketua
grup yang
melaporkan pada
kepala ruangan
tentang kemajuan
pelayanan/asuhan
keperawatan
terhadap klien.
Memberikan
kepuasan kerja bagi
perawat
Memberikan
kepuasan bagi klien
dan keluarga yang
menerima asuhan
keperawatan
Lebih
mencerminkan
otonomi
Menurunkan dana
perawatan
Perawat
memberikan asuhan
keperawatan kepada
seorang pasien
secara menyeluruh,
untuk mengetahui
apa yang harus
dilakukan pada
pasien dengan baik.
Dalam metode ini
dituntut kualitas
serta kuantitas yang
tinggi dari perawat,
sehingga metode ini
sesuai jika
digunakan untuk
ruangan ICU
ataupun ICCU.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Model pemberian asuhan keperawatan ada enam macam, yaitu: model kasus,
model fungsional, model tim, model primer, dan model modular. Masing-masing
model juga memiliki kelebihan maaupun kekurangannya sehingga pemberian
asuhan keperawatan dapat dilakukan dalam berbagai macam metode.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA