Anda di halaman 1dari 1

Nama : Yana Yulio

Mata Kuliah : Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi


Semester :4
Hari /Tanggal : jumat,15 Mei 2020
Prodi : Perbankan Syariah
Dosen : Asep Muharam, M.Ag
Buku : Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Al-Quran
AL-UJRAH (UPAH)
 QS. Al-Qasas:26 yang artinya salah seorang dari kedua wanita itu berkata: ‘’ ya bapakku
ambilah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang
paling baik yang kamu ambil untuk bekerja ( pada kita ) ialah orang yang kuat lagi dapat
di percaya.
 Al-Isfahani bahwa al-ajru bermakna apa yang diperoleh dari balasan suatu perbuatan baik
yg bersipat duniawi atau ukhrawi. Balasan atau upah yang bersipat ukhrawi adalah
ganjaran atau pahala yang diperoleh seseorang atas amal saleh yang ia kerjakan selama
didunia.
 Dalam pandangan syariat islam Upah merupakan hak dari orang yang telah bekerja dan
kewajiban yang mempekerjakan. Upah sesungguhnya adalah kompensai atas jasa yang
telah diberikan seorang tenaga kerja. Perampasan terhadap upah adalah sesuatu perbuatan
buruk yang akan mendapat ancaman siksa dari Allah SWT.
 Dalam kontekstualisas beberapa kajian ayat yang berkenaan dengan al-ajru dalam kontek
duniawi dalam ayat Q.S Al-Qasas: 26 .sebagi berikut
1.Ayat diatas ( Q.S Al-Qasas:26 ) menjelaskan tentang musa yang hendak diangkat
sebagai pekerja pada keluarga seorang saleh yang memiliki dua anak keduanya wanita.
Sebelumnya musa telah membantu kedua wanita tersbut sat mengambilkan air untuk
minum ternak mereka. Kisah ini dijelaskan dalam Al-quran pada ayat 23-24.
2.M.Qurish Shiab menafsirkan dengan mengatakan salah seorang dari keduanya wanita
itu yakni yang datang mengundangnya berkata : wahai ayahku, pekerjakanlah dia agar ia
dapat menangani pekerjaan kita selama ini antaralain mengembala ternak kita karena
sesunguhnya dia adalah orang yang kuat dan dipercaya dan sesungguhnya orang yang
paling baik yang engkau pekerjakan untuk tugas apapun adalah orang yang kuat fisik dan
mental lagi terpercaya,.
3.Shiab juga mengutip dari Ibn Taimiyah menegaskan pentingnya kedua sifat itu
disanding oleh siapapun yang diberi tugas. Kekuatan yang dimaksud adalah kekuatan
dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, terlebih dahulu harus dilihat bidang apa yang
akan ditugaskan kepada yang dipilih. Selanjutnya kepercayaan yang dimaksud adalah
intergritas pribadi, tetapi memiliki pemberi amanat, yang harus dipelihara dan bila
diminta kembali, maka harus dengan rela mengembalikannya.
 Poin yang paling penting dari ayat ini adalah, kata ajr(ujur) merupakan hak bagi pekerja
dan kewajiban bagi orang yang mempekerjakan seseorang. Sampai-sampai seorang ibu
yang telah dithalaq suaminya berhak menerima upah susulan walau terhadap anak sendiri
dari suaminya. Demikian juga kalau suami menyewa ibu susu lain , menjadi
kewajibanyalah untuk menyiapkan upah yang layak.
 Ada dua hal pertama perbuatan baik itu, sama ada dilakukan atas dasar keimanan dan
ketakwaan kepada Allah SWT, tetap akan berbuah kebaikan. Kebaikan hanya
menghasilkan kebikan .sebaliknya keburukan akan menghasilkan keburukan. Kedua,
balasan yang terbaik sesunggunya bukan hanya didunia saja tetapi juga ada balsan
diakhirat. Jika balasan didunia sangan tempoler, ,maka balasan akhirat akan lebih abadi.
 Dalam konteks kerja sebagai mana penulis jelaskan lebih luas dalam konsep al-a’mal
sejatinya kerja yang kita lakukan bukan semata-mata untuk mengharapkan upah semata.
Lebih jauh dari itu, kerja yang kita lakukan sejatinya juga kita maksudkan untuk
mendapat balasan dari Allah SWT. Bawah kerja itu adalah ibadah

Anda mungkin juga menyukai