PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah ada tata cara mekanisme pengangkatan pegawai?
2. Apakah ada perbedaan karyawan kontrak dan karyawan tetap?
3. Apakah ada penetapan upah dalam ajaran Islam?
1
4. Apakah ada pengembangan kompetensi dan pelatihan manajemen
sumber daya insani?
5. Apakah ada konsep hubungan kemanusiaan dalam Islam?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mengetahui tata cara mekanisme pengangkatan pegawai
2. Mengetahui perbedaan karyawan kontrak dan karyawan tetap
3. Mengetahui penetapan uoah dalam islam
4. Mengetahui pengembangan kompetensi dan pelatihan manajemen sumber
daya insani
5. Mengetahui konsep hubungan kemanusiaan dalam islam
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
memperkerjakan satu orang di antara 10 orang,dan ia tahu bahwa di antara
mereka terdapat orang yang lebih utama (patut dan layak),maka ia telah
menipu Allah,Rasul-Nya dan kaum Muslimin secara umum.”
1
Dr.Muhammad as-Sayyid al-Dimyathi, Tauliyah al-Wadzaif al-Ammah, 1971,hlm.53.
4
Rasulullah bertanya kepada Muadz: “Dengan apa engkau akan memutuskan
persoalan hukum?. Muadz menjawab,”dengan kitab Allah”. Rasulullah
bertanya,”jika kamu tidak menemukannya?. Muadz menjawab : “dengan
sunnah Rasulullah atau hadist” Rasulullah bertanya lagi: “jika engkau tidak
menemukannya juga?” Muadz menjawab, “aku akan berijtihat dengan
pendapatku.” Rasulullah bersabda: “Alhamdulillah, Allah telah menolong
utusan Rasulullah menjalankan agama sesuai dengan apa yang di ridhoi Allah
dan Rasulunya.”
5
dilakukan untuk mempermudah proses audit atau pemeriksaan kekayaan
yang dimiliki,jika terdapat penambahan,di khawatirkan mereka
mengeksploitasi dan melakukan komersialisasi jabatan untuk menumpuk
kekayaan,sehingga mudah untuk mempertanggung jawabkannya.
Khalifah umar r.a. selalu melakukan audit terhadap aset kekayaan
para pegawainya untuk menghindari eksploitasi dan komersialisasi jabatan
demi kepentingan pribadi (vested-interst). Apa yang telah dilakukan
khalifah umar r.a untuk mengatur kehidupan masyarakat dalam berbagai
aspek nya,mencerminkan pemikiran manejemen yang dsyat dan belum
mampu dijangkau ilmu manajemen modern.
2
Ibn Timiyah, Al Siyasah al Syar’iyah, hlm. 21.
6
Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”(Al-An’am:132)
untuk itu, upah yang dibayarkan masing – masing pegawai bisa berbeda
berdasarkan jenis pekerjaan dan tanggung jawab yang dipikulnya. Kedua :
kebutuhan pekerja, karena ada kebutuhan – kebutuhan pokok manusia
yang harus dipenuhi,baik berupa makan, tempat tinggal,
transportasi,pendidikan anak maupun segala sesuatu yang diperlukan
sesuai dengan kondisinya, untuk orang tersebut dan untuk orang yang
menjadi tanggunganya.
3
Abu Sinn Ahmad Ibrahim, “Manajemen Syariah : Sebuah kajian historis dan
kontemporer” , ( jakarta : PT Raja Grafindo Persada , 2004 ) , hal. 35
7
Allah akan memberikan hidayah kepadamu, dan menetapkan keputusan
lisanmu. Ketika datang ke hadapanmu dua orang yang sedang berseteru,
maka janganlah engkau menetapkan keputusan, sampai engkau
mendengarkan perkataan pihak kedua, sebagaimana engkau mendengar
peryataan pihak pertama. Hal ini akan lebih hati-hati dan bersih bagimu
untuk menjelaskan keputusan peradilan”. Ali r.a. berkata: Setelah itu, tidak
ada keraguan bagiku dalam memberikan keputusan.”
Begitu juga surat yang dikirimkan Khalifah Ali r.a kepada Gubernur
Mesir, Asytar al-Nukha’i yang berisi tentang prinsip – prinsip dan konsep
dasar manajemen. Disamping itu, khalifah juga berwasiat untuk berlaku
lemah lembut dan memperhatikan kehidupan rakyat, mengedepankan
kepentingan mayoritas diatas kepentingan individu atau golongan dan
senantiasa bermusyawarah dengan para wakil rakyat.
8
dengan makhluk lain. Islam memperlakukan umatnya dengan baik. Allah
berfirman:” Dan tolong – menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa
dan pelanggaran”(Al-Maidah [5]:2)
Dalam ayat lainAllah berfirman: ”Dan orang – orang yang
beriman,lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong
bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf ,
mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan
mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh
Allah: sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana” (Al-Taubah
[9]:71). Rasulullah bersabda: “sesama muslim adalah saudara,tidak saling
menzolimi dan menghina.”
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam islam,prosesi pengangkatan pegawai harus berdasarkan
kepatutan dan kelayakan calon atas pekerjaan yang akan dijalaninya. Ketika
pilihan pengangkatan jatuh pada orang yang disinyalir memiliki
kemampuan,padahal masih terdapat orang yang lebih patut,layak dan lebuh
baik darinya (dari golongan orang-orang terdahulu),maka proses
pengangkatan ini bertentangan dengan syariat islam. Upah ditentukan
berdasakn jenis pekerjaan,ini merupakan asas pemberian upah
sebagaimana ketentuan yang dinyatakan Allah. Dasar penentuan upah harus
diperhatikan dua hal: pertama: nilai kerja itu sendiri,karena tidak mungkin
disamakan antara orang yang pandai dengan orang yang bodoh,orang yang
tekun dengan orang yang lalai,orang spesialis dengan orang yang bukan
spesialis,karena menyamakn dua orang yang berbeda adalah suatu bentuk
kedzoliman.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepanya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan makalah di atas
dengan sumber – sumber yang lebih banyak.
10
DAFTAR PUSTAKA
Http://oureconimic.blogspot.com/2009/12/manajemen-sumber-daya-
insani.html
11