Anda di halaman 1dari 452

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA

RKPD 2021
“Pemantapan Pertumbuhan Berkualitas untuk
Stabilitas Pembangunan dengan Fokus
Pemulihan Ekonomi dan Kehidupan
Masyarakat”
LAMPIRAN
PERATURAN GUBERNUR DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
NOMOR 74 TAHUN 2020
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2021

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA

RKPD 2021
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi i
Ringkasan Eksekutif ii
BAB I PENDAHULUAN I-1
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-1
BAB III KERANGKA EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH ....................... III-1
BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH ............... IV-1
BAB V RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH ............................. V-1
BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ........ VI-1
BAB VII PENUTUP ....................................................................................... VII-1
Lampiran I. Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Perangkat Daerah Tahun
2021 dan Prakiraan Maju Tahun 2022 Provinsi DKI Jakarta
Lampiran II. Detail Usulan Rembuk RW 2020 pada RKPD 2021
Lampiran III. Detail Penelaahan Atas Hasil Reses DPRD Provinsi DKI Jakarta pada
RKPD 2021
Lampiran IV. Detail Penelaahan Atas Usulan Langsung Masyarakat pada RKPD 2021
Lampiran V. Detail Program dan Kegiatan RKPD 2021 Yang Mendukung Prioritas
Nasional
Lampiran VI. Hasil Pemetaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2021
Berdasarkan Permendagri 90 Tahun 2019

i
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

RINGKASAN EKSEKUTIF

RKPD merupakan dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari


RPJMD. Dokumen RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021 merupakan
penerjemahan tahun ke-empat dari pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta
Periode Tahun 2017-2022. Dokumen tersebut memuat rancangan kerangka ekonomi
daerah, prioritas pembangunan daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun. Dalam penyusunan dokumen RKPD Tahun 2021,
Pemprov. DKI Jakarta berpedoman pada Perda Nomor 14 Tahun 2011 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Terpadu, Perda Nomor 1
Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun
2017-2022 dan Permendagri 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Selain itu, dokumen
tersebut tetap memedomani Rancangan RKP Tahun 2021 serta program strategis
nasional yang dialokasikan di Provinsi DKI Jakarta.

Penyusunan RKPD Tahun 2021 ini sedikit berbeda dibandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya, di mana penyusunannya dilakukan pada saat pandemi Corona
Virus Disease (Covid-19) melanda dunia. Pertumbuhan ekonomi global pada tahun
2020 diproyeksikan melemah hingga ke angka minus 3 persen. Kondisi tersebut
diperkirakan akan membaik dengan proyeksi pertumbuhan 5,8 persen di tahun 2021,
seiring dengan asumsi membaiknya kondisi global pada paruh ke dua tahun 2020,
relaksasi pembatasan wilayah dan paket kebijakan yang mendukung pemulihan
ekonomi paska pandemi1. Perkembangan kondisi global dimaksud mempengaruhi
outlook pertumbuhan ekonomi secara nasional, di mana pada tahun 2020
diproyeksikan akan berada pada kisaran -0,4 persen sampai dengan 2,3 persen.
Pada tahun 2021, perekonomian nasional diperkirakan akan kembali pulih pada
kisaran 4,5 persen hingga 5,5 persen di tahun 2021 2.

Jakarta, sebagai ibukota NKRI, tentunya akan terdampak dengan kondisi-kondisi


tersebut di atas. Implikasinya adalah terkoreksinya sasaran ekonomi Jakarta pada

1
International Monetary Fund, (2020). World Economic Outlook, April 2020: The Great Lockdown, England
[Database]. Washington DC: IMF. [Diakses 8 Juni 2020]. Available from:
https://www.imf.org/en/publications/weo
2
Republik Indonesia. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional., (2020). Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2021: Mempercepat Pemulihan
Ekonomi dan Reformasi Sosial., Mei 2020. Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas

ii
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

tahun 2020 dan 2021 yang memerlukan respon kebijakan, baik pada saat
penanganan pandemi di tahun 2020 dan pemulihan pasca pandemi. Pertumbuhan
ekonomi Jakarta pada tahun 2020 diproyeksikan sebesar 0,1 persen sampai 3,4
persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Jakarta pada tahun 2021 diperkirakan
akan mengalami pemulihan pada kisaran 5,4 persen sampai 6,3 persen 3. Jika
dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi yang tercantum dalam dokumen
RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2022, terdapat deviasi angka yang
signifikan antara target pertumbuhan ekonomi dalam dokumen tersebut dengan
proyeksi yang dilakukan pada saat ini. Oleh karena itu, modifikasi tema
pembangunan tahunan dan realokasi kebijakan serta peninjauan kembali target-
target pembangunan menjadi hal yang penting untuk dilakukan agar pemulihan
ekonomi maupun kehidupan masyarakat DKI Jakarta bisa berjalan lebih cepat.

Dengan mengusung tema pembangunan “Pemantapan Pertumbuhan Berkualitas


untuk Stabilitas Pembangunan dengan Fokus Pemulihan Ekonomi dan Kehidupan
Masyarakat” diharapkan pembangunan Jakarta pada tahun 2021 dapat mewujudkan
kehidupan yang lebih baik pasca pandemi. Dalam rangka mengimplementasikan
tema pembangunan tersebut, maka pembangunan DKI Jakarta Tahun 2021
diprioritaskan pada upaya peningkatan ketahanan kota (urban resilience) dengan
sasaran utama pembangunan Jakarta sebagai berikut:

1. Pemulihan ketahanan ekonomi akibat dampak COVID-19, antara lain melalui


peningkatan peran sektor Pariwisata, UMKM, Tenaga Kerja, Perindustrian dan
Perdagangan serta kemudahan dalam perijinan (ease of doing business), dengan
fokus pada penguatan sektor pariwisata, penguatan sektor ketenagakerjaan,
penguatan sektor perindustrian, perdagangan dan UMKM serta peningkatan
investasi melalui reformasi perijinan.

2. Peningkatan kualitas dan cakupan layanan kesehatan, termasuk upaya preventif


guna meningkatkan derajat kesehatan warga Jakarta, dengan fokus pada
peningkatan akses layanan kesehatan, melalui Pembayaran asuransi Penerima
Bantuan Iuran (PBI-BPJS), percepatan penurunan stunting dan pemenuhan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) kesehatan.

3. Peningkatan kualitas pendidikan, melalui peningkatan kualitas pendidik dan


efektifitas kegiatan belajar mengajar pada semua tingkatan, dengan fokus pada
peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan akses
dan penguatan satuan pendidikan antara lain melalui pemberian bantuan biaya
personal pendidikan bagi peserta didik dan mahasiswa dari keluarga tidak

3
Bank Indonesia: Kantor Perwakilan Jakarta., (2020). Perkembangan dan Prospek Ekonomi Jakarta 2020-2022
[PowerPoint presentation]. Juni. [Dilihat 12 Juni 2020]. Tersedia di:
https://drive.google.com/file/d/15X9q3DuMo_1ARnAsUSg1B5euSZJrKzEj/view?usp=sharing

iii
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

mampu (Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul) serta Biaya
Operasional Pendidikan (BOP) dan pendidikan dan pelatihan vokasi untuk
mendukung pemulihan ketahanan ekonomi.

4. Peningkatan layanan dasar masyarakat serta efisiensi layanan perangkat daerah,


termasuk kecamatan/kelurahan sebagai ujung tombak layanan, dengan fokus
pada penguatan layanan di Kecamatan, Kelurahan dan Perangkat Daerah,
pemenuhan pendukung penyelenggaraan layanan (seperti: Operasional kantor
dan peningkatan kualitas SDM), penguatan infrastruktur pendukung
pengembangan ekonomi dan layanan dasar (antara lain melalui
penyediaan/revitalisasi rumah susun, peningkatan akses air minum dan sanitasi
serta pembangunan infrastruktur pendukung transportasi) dan pemenuhan
belanja layanan umum pada BLUD.

5. Optimalisasi penyaluran bantuan/ subsidi yang tepat sasaran dan berdampak


langsung kepada masyarakat, dengan fokus pada pengurangan beban ekonomi
masyarakat, melalui pemberian subsidi yang tepat sasaran.

6. Peningkatan ketahanan kota dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana,


termasuk potensi bencana banjir, bencana iklim, wabah, dll., melalui fokus pada
mitigasi dan upaya pencegahan, melalui optimalisasi pemanfaatan command
center antisipasi perubahan iklim, peningkatan sinergitas dan optimalisasi
penanganan bencana, peningkatan kapasitas sektor terkait langsung dengan
penanganan bencana dan pemulihan pasca bencana.

7. Memprioritaskan usulan warga Jakarta, dengan tetap memperhatikan


kemampuan APBD, dengan fokus untuk mengakomodir aspirasi masyarakat
yang diselaraskan dengan tema dan prioritas pembangunan tahun 2021.

8. Sasaran lainnya, dengan fokus pada kegiatan yang tidak terlaksana (tertunda)
pada Tahun 2020 yang berdampak langsung pada kualitas layanan atau yang
menyebabkan terhambatnya jadwal beroperasinya sebuah layanan, lanjutan
pembangunan untuk kegiatan yang telah ditetapkan dengan mekanisme tahun
jamak, dan pencapaian target RPJMD tahun 2021.

Melalui 8 (delapan) sasaran utama tersebut, diharapkan DKI Jakarta akan lebih
fokus dalam mewujudkan peningkatan ketahanan kota pasca pandemi COVID-19
terutama bagi upaya pemulihan ekonomi dan aktivitas kehidupan masyarakat
Jakarta.

iv
AB I PENDAHULUAN

1
PENDAHULUAN
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

1.1 Latar Belakang

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan


Nasional menyebutkan bahwa perencanaan pembangunan daerah disusun secara
berjangka meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD). RKPD merupakan dokumen perencanaan daerah yang merupakan penjabaran dari
RPJMD untuk periode 1 (satu) tahun. RKPD memuat kerangka ekonomi daerah, prioritas
pembangunan daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun yang disusun dengan berpedoman pada RKP dan program strategis nasional yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Dalam menyusun RKPD digunakan empat pendekatan perencanaan pembangunan yang
meliputi pendekatan teknokratik, partisipatif, politis, serta atas-bawah dan bawah-atas.
Pendekatan teknokratis dalam penyusunan RKPD dilaksanakan dengan menggunakan
metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan
daerah. Pendekatan partisipatif dilakukan dengan melibatkan berbagai pemangku
kepentingan. Pendekatan politis dilaksanakan dengan menerjemahkan visi dan misi kepala
daerah terpilih ke dalam dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah yang
dibahas bersama dengan DPRD. Sedangkan pendekatan atas-bawah dan bawah-atas
merupakan hasil perencanaan yang diselaraskan dalam musyawarah pembangunan yang
dilaksanakan mulai dari kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga nasional.
Selain itu, perencanaan pembangunan daerah yang berorientasi pada subtansi,
menggunakan pendekatan holistik-tematik, integratif dan spasial. Pendekatan holistik-
tematik dilaksanakan dengan mempertimbangkan unsur/bagian/kegiatan pembangunan
sebagai satu kesatuan faktor potensi, tantangan, hambatan dan/atau permasalahan yang
saling berkaitan satu dengan lainnya. Pendekatan integratif dilakukan dengan menyatukan
beberapa kewenangan ke dalam satu proses terpadu dan fokus yang jelas dalam upaya
pencapaian tujuan pembangunan daerah. Sedangkan pendekatan spasial dilaksanakan
dengan mempertimbangkan dimensi keruangan dalam perencanaan.
Pasca pelaksanaan Pilkada di tahun 2017, Provinsi DKI Jakarta memiliki RPJMD baru untuk
periode 2017-2022 yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah
yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan pembangunan daerah dan keuangan
daerah, serta program perangkat daerah dan lintas perangkat daerah yang disertai dengan
indikasi kerangka pendanaan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. Sebagai catatan, tahun

I-2
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

2021 merupakan tahun ke 4 (keempat) dari pelaksanaan periodisasi RPJMD Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2017-2022
Penyusunan dokumen rancangan awal RKPD 2021 ini, mengacu pada Pasal 16
Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 yang mengamanatkan bahwa RKPD disusun dengan
tahapan yaitu: persiapan penyusunan RKPD, penyusunan rancangan awal RKPD,
penyusunan rancangan RKPD, pelaksanaan Musrenbang RKPD, perumusan rancangan
akhir RKPD, dan penetapan RKPD.

1.2 Dasar Hukum

Dasar hukum penyusunan RKPD Tahun 2021 adalah:


1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah sebagaimana
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
10. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah;
11. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
dan Penganggaran Terpadu;

I-3
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

12. Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030;
13. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Tahun 2005-2025;
14. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2017-2022;
15. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan daerah
Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi
DKI Jakarta;
16. Peraturan Gubernur Nomor 253 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah;
17. Peraturan Gubernur Nomor 286 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kota
Administrasi;
18. Peraturan Gubernur Nomor 287 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kabupaten Administras Kepulauan Seribu;

1.3 Maksud dan Tujuan

RKPD Provinsi DKI Jakarta tahun 2021 ditetapkan dengan maksud:


1. Sebagai arah pembangunan tahunan Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2021;
2. Sebagai pedoman bagi pemangku kepentingan baik di lingkungan pemerintahan,
masyarakat, dunia usaha/swasta dan pihak-pihak terkait lainnya, untuk mewujudkan
cita-cita dan tujuan pembangunan daerah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2021 sesuai
RPJMD periode tahun 2017-2022;
3. Sebagai tolok ukur tahunan keberhasilan kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah;
4. Sebagai tolok ukur penilaian keberhasilan Kepala Perangkat Daerah dalam
melaksanakan pembangunan sesuai dengan tugas, fungsi, kewenangan dan tanggung
jawab masing-masing dalam upaya mewujudkan visi misi dan program Gubernur
terpilih;
5. Sebagai instrumen pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD dalam mengendalikan
penyelenggaraan prioritas pembangunan daerah dan menyalurkan aspirasi msyarakat
sesuai dengan prioritas dan sasaran program pembangunan yang ditetapkan dalam
Peraturan Daerah tentang RPJMD;
6. Sebagai acuan dalam penyusunan rancangan KUA dan PPAS, beserta RAPBD tahun
2021

I-4
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tujuan RKPD tahun 2021 adalah pemulihan ekonomi pasca pandemi. Pembangunan pada
tahun 2021 diselenggarakan dengan tema yaitu Pertumbuhan Berkualitas untuk Stabilitas
Pembangunan dengan Fokus Pemulihan Ekonomi dan Kehidupan Masyarakat . Selain itu,
tujuan RKPD tahun 2021 adalah:
1. Menyediakan satu acuan bagi DPRD Provinsi DKI Jakarta, seluruh Kepala SKPD,
Kepala UKPD, dan seluruh Lurah dan Camat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dalam menentukan prioritas program dan kegiatan Tahun 2021;
2. Menjadi pedoman dalam penyusunan rancangan KUA, rancangan PPAS Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2021;
3. Menetapkan program prioritas untuk masing-masing urusan pemerintahan dalam
rangka pencapaian target Perkin 2021;
4. Memperkuat koordinasi, integrasi, sinergi dan sinkronisasi pembangunan baik antar
SKPD/UKPD, dan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat;
5. Memberikan jaminan kepastian kebijakan sebagai komitmen Pemerintah dalam
penyelenggaran urusan Pemerintahan;
6. Menyediakan tolak ukur untuk menilai dan mengevaluasi kinerja setiap SKPD/UKPD di
lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta; serta menyusun LKPJ, LPPD dan LKPD;
7. Menciptakan iklim pemerintahan yang partisipastif, responsif, dan kondusif dalam
melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan;
8. Menggerakkan dan mengarahkan seluruh pemangku kepentingan, dan meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan
Provinsi DKI Jakarta;
9. Menjadi acuan dalam pengembangan kerjasama dan kemitraan antara Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta, pelaku usaha swasta dan masyarakat; dan antara Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta dengan pemerintah daerah lainnya;
10. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.

1.4 Hubungan Antar Dokumen

Secara umum, keterkaitan antar dokumen perencanaan dalam sistem perencanaan


pembangunan dan sistem keuangan negara telah diatur di dalam Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, sebagaimana dapat dilihat pada gambar
1.1. Posisi dokumen RKPD sebagai dokumen perencanaan pembangunan tahunan

I-5
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

merupakan penjabaran RPJMD yang berpedoman pada RPJP Daerah. RKPD tersebut
menjadi pedoman bagi SKPD/UKPD dalam menyusun Renja SKPD/UKPD, di mana Renja
SKPD/UKPD akan menjadi bahan masukan dalam finalisasi RKPD. Dalam hubungannya
dengan RKP, RKPD diselaraskan dengan RKP melalui forum Musrenbang Nasional.

Gambar 1.1 Hubungan antar dokumen perencanaan

Di samping itu, dokumen-dokumen perencanaaan sebagaimana tersebut di atas yang


bersifat a-spasial perlu disinkronisasikan dengan dokumen-dokumen perencanaan spasial,
yaitu dokumen RTRW Nasional, RTR Pulau dan RTR Kawasan Strategis Nasional pada
level Pemerintah Pusat dan dokumen RTRW Daerah, RDTR dan PZ, serta RTR Kawasan
Strategis Daerah. Selain itu, perlu juga diselaraskan dengan Dokumen-dokumen RTR dari
Daerah Tetangga. Dalam hal, posisi penyusunan RKPD yang merupakan penjabaran dari
RPJMD dan berpedoman dengan RPJPD. Di samping itu, dokumen RTRW Daerah menjadi
pedoman dalam penyusunan RPJPD dan RPJMD. Dengan demikian, korelasi antara RKPD
dengan dokumen perencanaan spasial (RTRW Daerah) terletak pada hubungannya dengan

I-6
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

dokumen antara RPJPD dan RPJMD, yang sama-sama diacu oleh RKPD. Konstelasi
hubungan antara dokumen spasial dan a-spasial, sebagaimana dijabarkan di atas dapat
dilihat pada gambar 1.2

Gambar 1.2 Hubungan antar dokumen perencanaan spasial dan a-spasial

Dalam menyusun dokumen RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021, Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta juga memperhatikan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2021 merupakan bagian dari penerapan sistem perencanaan pembangunan
nasional, dan bagian dari penerapan sistem perencanaan dan penganggaran terpadu.
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021 disusun dengan memperhatikan kebijakan tingkat
nasional yang mengacu pada RKP Tahun 2021. Selain itu dalam konteks daerah, dokumen
RKPD Tahun 2021 juga disusun dengan memperhatikan kebijakan jangka panjang daerah
sesuai RPJPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025 dan RPJMD 2017-2022 yang
menjabarkan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur melalui Peraturan Daerah.
Selanjutnya dokumen RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021 menjadi pedoman dalam
penyusunan dokumen KUA dan PPAS Tahun 2021. Dokumen KUA dan PPAS tersebut
merupakan dasar untuk penyusunan RKA SKPD dan UKPD Tahun 2021 serta dasar
penyusunan RAPBD Provinsi DKI Jakarta tahun 2021. Dengan demikian, dokumen RKPD
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021 menjadi bagian penting dan tidak terpisahkan dengan
dokumen lainnya dan menjadi bagian dalam proses penyusunan APBD Tahun 2021.

I-7
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika dokumen RKPD tahun 2020, sebagaimana diatur dalam Permendagri Nomor 86
Tahun 2017, adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB III : KERANGKA EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
BAB IV : SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
BAB V : RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH
BAB VI : KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB VII : PENUTUP

I-8
B II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2
GAMBARAN UMUM
KONDISI DAERAH
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

1.1 Kondisi Umum Daerah

1.1.1 Pelaksanaan Otonomi Daerah di Provinsi DKI Jakarta

Pelaksanaan otonomi daerah di Provinsi DKI Jakarta diatur dalam UU Nomor 29 tahun 2007
tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara
Kesatuan Republik Indonesia, di mana disebutkan bahwa Provinsi DKI Jakarta merupakan
daerah khusus yang berfungsi sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat provinsi. Dengan Otonomi Provinsi DKI
Jakarta yang diletakkan pada tingkat provinsi sehingga Penyelenggaraan Pemerintahan
Provinsi DKI Jakarta harus mengikuti dan menuruti asas otonomi, asas dekonsentrasi, asas
tugas pembantuan, dan kekhususan sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain itu, pada pasal 5 UU Nomor 29 tahun 2007 tersebut juga dinyatakan bahwa Provinsi
DKI Jakarta berperan sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki
kekhususan tugas, hak, kewajiban, dan tanggung jawab tertentu dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan sebagai tempat kedudukan perwakilan negara asing, serta
pusat/perwakilan lembaga internasional.
Dalam konteks perencanaan pembangunan, sebagai konsekuensi peran tersebut di atas,
maka Pemprov. DKI Jakarta perlu mempunyai metode pendekatan tersendiri dan berbeda
dengan provinsi lainnya. Dalam rangka mengakomodir kebutuhan warga, proses
perencanaan pembangunan di Jakarta dimulai dari tingkat RW sampai tingkat provinsi.
Sementara itu, Pemerintah Kota dan Kabupaten hanya bersifat kota administrasi. Hal ini
disebabkan oleh otonomi tunggal pada daerah Provinsi, sehingga DPRD hanya ada pada
tingkat provinsi, tidak ada pada tingkat Kabupaten/Kota.
Selain sebagai Ibukota NKRI, Jakarta mempunyai peran yang penting dan multifungsi.
Jakarta merupakan kota yang berkontribusi paling tinggi bagi perekonomian nasional,
dikarenakan Jakarta adalah pusat kegiatan keuangan di tingkat nasional. Jakarta juga
merupakan pusat kegiatan pemerintahan sebagai tempat kedudukan perwakilan negara
asing, serta pusat/perwakilan lembaga internasional. Dengan demikian maka Jakarta akan
sangat penting bagi NKRI dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan untuk aspek luar
negeri.
Sebagai kota internasional dan tempat komunikasi antar berbagai suku bangsa, maka
penting bagi Jakarta dalam melakukan dialog budaya. Jadi secara umum budaya Jakarta
dapat dikatakan sebagai pusat akulturasi antara budaya asing dan budaya domestik. Fungsi
lainnya adalah bahwa Provinsi DKI Jakarta juga sebagai daerah otonom. Fungsi ini
mendorong Pemerintahan provinsi DKI Jakarta wajib untuk memiliki pemerintahan yang
solid, kompeten, berwibawa, tanggap, bersih dan profesional. Sehingga masyarakat dapat
terlayani dengan baik dan puas.

II-2
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Dengan dasar uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Provinsi DKI Jakarta sebagai
Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai pusat pemerintahan, dan sebagai
daerah otonom. Dengan fungsi tersebut ini maka Jakarta mempunyai karakteristik
permasalahan yang sangat kompleks dan berbeda dengan provinsi lain. Provinsi DKI
Jakarta selalu berhadapan dengan masalah urbanisasi, keamanan, transportasi, lingkungan,
pengelolaan kawasan khusus, dan masalah sosial kemasyarakatan lain yang memerlukan
pemecahan masalah secara sinergis melalui berbagai instrumen.
Namun demikian, dalam hal pengelolaan wilayah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap
mengacu kepada UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU Nomor 9 Tahun 2015. Undang-Undang
tersebut mendasari pembentukan Perangkat Daerah yang akan berperan penting dalam
menyelesaikan permasalahan Jakarta yang spesifik.

1.1.2 Aspek Geografi dan Demografi


1.1.2.1 Luas dan Batas Wilayah

Wilayah provinsi DKI Jakarta terletak pada dataran rendah antara 5°19’12” LS - 6°23’54” LS
dan 106°22’42” BT - 106°58’18” BT dengan ketinggian rata-rata ±7 meter di atas permukaan
laut. Sebagian besar karakteristik wilayah Provinsi DKI Jakarta berada di bawah permukaan
air laut pasang. Kondisi tersebut mengakibatkan sebagian wilayah di Provinsi DKI Jakarta
rawan genangan, baik karena curah hujan yang tinggi maupun karena semakin tingginya air
laut pasang (rob).
Dilihat dari posisi geostrategis, Provinsi DKI Jakarta terletak di sisi utara bagian barat Pulau
Jawa, dengan bagian utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan merupakan
bentang pantai sepanjang 35 km yang menjadi tempat bermuaranya 13 sungai, 2 kanal, dan
2 flood way. Sedangkan sisi timur dan selatan Provinsi DKI Jakarta berbatasan dengan
wilayah administrasi Provinsi Jawa Barat, serta sisi barat berbatasan dengan wilayah
Provinsi Banten.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 171 tahun 2007 tentang
Penataan, Penetapan Batas dan Luas Wilayah Kelurahan di Provinsi DKI Jakarta, secara
geografis luas wilayah DKI Jakarta adalah 7.639,83 km², dengan luas daratan 662,33 km²
termasuk 110 pulau yang tersebar di Kepulauan Seribu, dan luas lautan 6.977,5 km².
Provinsi DKI Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia sehingga tidak memiliki kawasan
pedalaman maupun kawasan terpencil. Sebagian wilayah Provinsi yang membentang dari
timur ke barat sepanjang kurang lebih 35 km, dan menjorok ke darat sekitar 4-10 km. Selain
memiliki daerah pesisir, DKI Jakarta juga memiliki 110 pulau yang tersebar pada 2 (dua)
Kecamatan di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Pulau-pulau di wilayah

II-3
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

tersebut memiliki luas beragam, sebanyak 30 persen memiliki luas lebih dari 10 Ha,
sebanyak 25 persen memiliki luas antara 5 - 10 Ha, dan sisanya sebanyak 45 persen
berukuran kurang dari 5 Ha. Pulau-pulau tersebut memanjang dari utara ke selatan dengan
ciri-ciri berpasir putih dan bergosong karang, serta beriklim tropis panas dengan
kelembaban berkisar antara 75 - 99 persen. Dari 110 pulau yang terdapat di Kabupaten
Kepulauan Seribu, hanya 11 pulau yang berpenghuni, yaitu Pulau Untung Jawa, Pulau
Lancang Besar, Pulau Pari, Pulau Payung Besar, Pulau Tidung Besar, Pulau Panggang,
Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua, Pulau Harapan, dan Pulau Sebira.
Dalam hal administrasi pemerintahan, Provinsi DKI Jakarta dibagi menjadi 5 (lima) Kota
Administrasi dan 1 (satu) Kabupaten Administrasi. Hal tersebut dimaksudkan guna
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar lebih efektif dan efisien. Wilayah
kecamatan terbagi menjadi 44 Kecamatan, dan Kelurahan menjadi 267 Kelurahan, dengan
rincian sebagai berikut:

Tabel 2.1 Pembagian Wilayah Provinsi DKI Jakarta


Kota/Kabupaten Luas Area
No. Kecamatan Kelurahan RW* RT
Administrasi (km2)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Jakarta Pusat 48.13 8 44 389 4,572
2 Jakarta Utara 146.66 6 31 454 5,223
3 Jakarta Barat 129.54 8 56 585 6,481
4 Jakarta Selatan 141.27 10 65 579 6,088
5 Jakarta Timur 188.03 10 65 708 7,926
6 Kepulauan Seribu 8.7 2 6 24 127
JUMLAH 662.33 44 267 2739 30,417
Sumber: Biro Tata Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta
*) Sumber : Sistem Informasi e-Musrenbang

1.1.2.2 Topografi

Jika Topografi Provinsi DKI Jakarta dianalisis dari aspek ketinggian lahan dan kemiringan
lahan, Provinsi DKI Jakarta terletak pada dataran rendah dengan ketinggian rata-rata kurang
lebih 7 meter di atas permukaan laut1. Sedangkan, sekitar 40 persen wilayah Provinsi DKI
Jakarta berupa dataran yang permukaan tanahnya berada 1-1,5 meter di bawah muka laut
pasang. Hal tersebut mengakibatkan kemiringan lahan sebagaimana digambarkan pada
gambar berikut.

1
Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta 2016, Jakarta Dalam Angka 2016, No. Publikasi 31000.1601, BPS,
Jakarta

II-4
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 2.1 Peta Kemiringan Lereng Daerah Jabodetabek

Sumber : Master Plan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta 2012-2032

Dapat dilihat bahwa sekitar 0-3 persen wilayah Provinsi DKI Jakarta yaitu memiliki
kecenderungan datar, sementara daerah hulu dimana sungai-sungai yang bermuara di
Provinsi DKI Jakarta memiliki ketinggian yang cukup tinggi yaitu sekitar 8-15 persen di
wilayah Bogor dan Cibinong, sedangkan daerah Ciawi-Puncak memiliki ketinggian lebih dari
15 persen.
Fenomena banjir yang terjadi di Jakarta tidak lepas dari kemiringan lerengnya, lokasi kota
Jakarta sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.1 di atas, masih tergolong dalam tingkat
kemiringan lereng 0-3 persen. Kemiringan lereng pada kota Tangerang dan Bekasi memiliki
karakteristik yang sama, sehingga dapat dinyatakan bahwa sebagian besar kawasan
Jabodetabek berada pada kemiringan lereng relatif landai.
Dengan kondisi kemiringan lahan yang demikian, ditambah dengan 17 sungai yang mengalir
di wilayah Provinsi DKI Jakarta menyebabkan kecenderungan semakin rentannya wilayah
Jakarta untuk tergenang air dan banjir pada musim hujan. Terlebih jika memperhatikan
tingginya tingkat perkembangan wilayah di sekitar Jakarta, menyebabkan semakin
rendahnya resapan air kedalam tanah dan menyebabkan run off air semakin tinggi, yang
pada gilirannya akan memperbesar ancaman banjir di wilayah Provinsi DKI Jakarta.

II-5
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

1.1.2.3 Geologi

Secara geologis, seluruh daerah di Jakarta terlihat bahwa strukturnya terdiri dari endapan
Pleistocene yang terdapat ± 50 meter di bawah permukaan tanah. Di sisi utara, permukaan
keras baru terdapat pada kedalaman 10 - 25 meter, semakin ke selatan permukaan keras
semakin dangkal pada kedalaman 8 - 15 meter, pada sebagian wilayah, lapisan permukaan
tanah yang keras terdapat pada kedalaman 40 meter. Sedangkan struktur di sisi selatan
terdiri atas lapisan alluvial.
Pada dataran rendah pantai merentang ke bagian pedalaman sekitar 10 Kilometer. Di
bawah terdapat lapisan endapan yang lebih tua yang tidak tampak pada permukaan tanah
karena timbunan seluruhnya oleh endapan alluvium. Gambar 2.2 berikut memberikan
informasi tentang peta geologi teknik Kawasan Jabodetabekpunjur.

Gambar 2.2 Peta Geologi Teknik Kawasan Jabodetabekpunjur

Sumber : Master Plan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta 2012-2032

Secara umum, karakteristik keteknikan tanah dan batuan Provinsi DKI Jakarta menunjukan
bahwa terdapat 4 karakteristik utama, yaitu:
a. Pasir lempungan dan lempung pasiran, merupakan endapan aluvial sungai dan pantai
berangsur-angsur dari atas ke bawah terdiri dari lanau lempungan, lanau pasiran dan
lempung pasiran. Semakin kearah utara mendekati pantai di permukaan berupa lanau
pasiran dengan sisipan lempung organik dan pecahan cangkang kerang, tebal endapan
antara perselang-seling lapisannya bekisar antara 3-12 meter, namun ketebalan secara

II-6
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

keseluruhan endapan tersebut diperkirankan mencapai 300 meter. Lanau lempungan


tersebar secara dominan di permukaan, abu-abu kehitaman sampai abu-abu kecoklatan,
setempat mengandung material organik, lunak-teguh, plastisitas sedang-tinggi. Lanau
pasiran, kuning keabuan, teguh, plastisitas sedang-tinggi. Lempung pasiran, abu-abu
kecokolatan, tegus, plastisitas sedang-tinggi.
Pada beberapa tempat nilai penetormeter saku (qu) untuk lanau lempungan antara
lanau pasiran antara 2-3 kg/cm2 dan lempung pasiran antara 1,5-3 kg/cm2, tebal lapisan
(data sondir dan bor tangan) lanau lempungan antara 1,5-5 m, lanau pasiran antara 0,5-
3 meter dan lempung pasiran antara 1-4 m dan kisaran nilai tekanan konus lanau
lempungan antara 2-20 kg/m2, lanau pasiran antara 15-25 kg/m2 dan lempung pasiran
antara 10-40 kg/m2.
b. Satuan Pasir Lempungan, merupakan endapan pematang pantai berangsur-angsur dari
atas kebawah terdiri dari perselang-selangan lanau pasiran dan pasir lempungan. Tebal
endapan antara 4,5-13 meter. Di permukaan didominasi oleh pasir lempungan, dengan
warna coklat muda dan mudah terurai. Pasir berbutir halus-sedang, mengandung
lempung, setempat kerikilan dan pecahan cangkang kerang. Lanau pasiran berwarna
kelabu kecoklatan, lunak, plasitisitas sedang.
Di beberapa tempat nilai penetrometer saku (qu) untuk pasir lempungan antara 0,75-2
kg/cm2 dan lanau pasiran antara 1,5-3 kg/cm2, tebal lapisan (data sondir dan bor tangan)
pasir lempungan antara 3-10 m dan lanau pasiran antara 1,5-3 meter dan kisaran nilai
tekanan konus pasir lempungan antara 10-25 kg/m2 dan lanau pasiran antara 2-10
kg/m2.
c. Satuan Lempung Pasiran dan Pasir Lempungan, merupakan endapan limpah banjir
sungai. Satuan tersebut tersusun beselang-selang antara lempung pasrian dan pasir
lempungan. Lempung pasiran umumnya berwarna abu-abu kecoklatan, coklat, dengan
plasitisitas sedang, konsistensi lunak-teguh. Pasir lempungan berwarna abu-abu, angka
lepas, berukuran pasir halus-kasar, merupakan endapan alur sungai dengan ketebalan
1,5-17 meter.
d. Lempung Lanauan dan Lanau Pasiran, merupakan endapan kipas aluvial vulkanik
(tanah tufa dan konglomerat), berangsur-angsur dari atas ke bawah terdiri dari lempung
lanauan dan lanau pasiran dengan tebal palisan antara 3-13,5 meter. Lempung lanauan
tersebar secara dominan di permukaan, coklat kemerahan hingga coklat kehitaman,
lunak-teguh, plasitisitas tinggi. Lanau pasiran, merah-kecoklatan, teguh, plasitisitas
sedang-tinggi. Di beberapa tempat nilai penetrometer saku untuk lempung antara 0,8-
2,85 kg/cm2 dan lanau lempungan antara 2,3-3,15 kg/cm2, tebal lapisan (data sondir dan
bor tangan) lempung antara 1,5-6 m dan lanau lempungan antara 1,5-7,5 meter. Kisaran
nilai tekanan konus lempung antara 2-50 kg/m2 dan lanau lempungan antara 18-75

II-7
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

kg/m2. Tufa dan konglomerat melapuk menengah – tinggi, putih kecoklatan, berbutir
pasir halus-kasar, agak padu dan rapuh.

Gambar 2.3 Potongan Melintang Selatan – Utara

Sumber : Master Plan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta 2012-2032

Pada gambar 2.3 dapat dilihat bahwa Provinsi DKI Jakarta merupakan endapan vulkanik
quarter yang terdiri dari 3 (tiga) formasi yaitu: Formasi Citalang, Formasi Kaliwangu, dan
Formasi Parigi. Formasi Citalang memiliki kedalaman hingga kira-kira 80 meter. Formasi
Citalang didominasi oleh batu pasir pada bagian bawahnya dengan bagian atasnya
merupakan batu lempung, sedangkan di beberapa tempat terdapat breksi/konglomerat
terutama pada bagian Blok M dan Dukuh Atas. Formasi Kaliwangu didominasi oleh batu
lempung diselingi oleh batu pasir yang memiliki kedalaman sangat bervariasi, dengan
kedalaman bagian utaranya lebih dari 300 meter dan di sekitar Babakan, formasi Parigi
mendesak keatas hingga kedalaman 80 meter. Dengan kondisi geografis demikian, disadari
bahwa Jakarta termasuk wilayah rawan banjir.

1.1.2.4 Hidrologi

Provinsi DKI Jakarta memiliki potensi air yang sebagian besar terletak dalam cekungan air
bawah tanah yang tidak mengenal batas administrasi pemerintahan dan bersifat lintas
Kabupaten/Kota yang dibatasi oleh batas-batas hidrogeologi, yang secara teknis diatur
dalam Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 716 K/40/MEM/2003
tentang Batas Horisontal Cekungan Air Tanah Di Pulau Jawa dan Pulau Madura, berikut

II-8
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Peta Cekungan Air Tanah Provinsi Jawa Tengah dan DIY. Menurut keputusan tersebut,
Provinsi DKI Jakarta berada pada Cekungan Air Tanah (CAT) Provinsi Jawa Barat dan DKI
Jakarta yang merupakan cekungan air tanah lintas Provinsi, yang berada di antara Provinsi
Banten, Provinsi DKI Jakarta, dan Provinsi Jawa Barat dengan luas sekitar 1.439 km2.
Sebarannya mencakup sebagian Kota Tangerang dan sebagian Kabupaten Tangerang,
seluruh wilayah DKI Jakarta, sebagian Kabupaten Bogor dan sebagian Kabupaten Bekasi.
Litologi akuifer utama dari cekungan air tanah Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta
merupakan: endapan sungai pasir, kerikil, kerakal, dan bongkah; endapan kipas gunung api;
pasir, kerikil, dan kerakal; endapan pematang pantai; pasir halus-kasar mengandung
cangkang moluska; tuf Banten; tuf, tuf batu apung; dan batu pasir tufan. Jumlah air tanah
bebas 803 juta m3/tahun, sedangkan jumlah air tanah tertekan 40 juta m3/tahun.
Sistem akufiernya bersifat multi layers yang dibentuk oleh endapan kuarter dengan
ketebalan mencapai 250 meter. Ketebalan akuifer tunggal antara 1 – 5 meter, terutama
berupa lanau sampai pasir halus. Kelulusan horizontal antara 0,1 – 40 meter/hari,
sementara kelulusan vertikalnya berdasarkan hasil simulasi aliran air tanah CAT Jakarta
sekitar 250 m2/hari air tanah pada endapan kuarter mengalir pada system akuifer ruang
antar bulir. Di daerah pantai umumnya didominasi oelh air tanah panyau/asin yang berada di
atas air tanah tawar kecuali di daerah yang disusun oleh endapan sungai lama dan
pematang pantai. Akuifer produktif umumnya dijumpai sekitar kedalaman 40 mbmt dan
mencapai kedalaman maksimum 150 mbmt.
Pembagian system akuifer di CAT Jakarta yang hingga saat ini digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Sistem akufier tidak tertekan yang berada pada kedalaman 0-40 mbmt, disebut sebagai
kelompok akuifer I
2. Sistem akuifer tertekan atas yang berada pada kedalaman 40-140 mbmt, disebut
sebagai kelompok akuifer II
3. Sistem akuifer tertekan bawah yang berada pada kedalaman 140 – 250 mbmt, disebut
sebagai kelompok akuifer III
Pembagian akuifer di CAT Jakarta tersebut didasarkan atas dijumpainya lempung berfaies
laut yang memisahkan sistem akuifer yang satu dengan lainnya. Mengatasi sistem akuifer di
daerah pemantauan adalah endapan tersier yang bersifat relatif sangat kedap air.
Berdasarkan letaknya, Kota Jakarta termasuk kota delta (delta city) yaitu kota yang berada
pada muara sungai yang umumnya berada di bawah permukaan laut, dan cukup rentan
terhadap perubahan iklim. Meskipun demikian, keberadaan sungai dan laut menyebabkan
sebuah delta city memiliki keunggulan strategis, terutama dalam hal transportasi perairan.
Kota delta umumnya berada di bawah permukaan laut, dan cukup rentan terhadap
perubahan iklim. Berikut peta aliran sungai, kanal dan flood way yang melalui wilayah DKI

II-9
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Jakarta (gambar 2.4) serta panjang dan luas dari masing-masing sungai/kanal menurut
peruntukannya sebagaimana dapat dilihat pada tabel 2.2.

Gambar 2.4 Peta Tematik Sungai di Provinsi DKI Jakarta

Tabel 2.2 Panjang dan Luas Sungai/Kanal di Provinsi DKI Jakarta Tahun 20192
Panjang
No. Sungai/Kanal (m) Luas (m2) Peruntukan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Ciliwung 21,660 515,600 Usaha Perkotaan
2 Krukut 18,370 206,340 Air Baku Air Minum
3 Mookervart 8,600 215,000 Air Baku Air Minum
4 Kali Angke 4,350 175,375 Usaha Perkotaan
Kali
11,400 142,500 Perikanan
5 Pesanggarahan
6 Kali Grogol 21,600 367,325 Perikanan
7 Kali Cideng 12,700 291,000 Usaha Perkotaan
8 Kalibaru Timur 14,250 106,875 Usaha Perkotaan
9 Cipinang 9,060 72,480 Usaha Perkotaan
10 Sunter 21,290 540,900 Usaha Perkotaan
11 Cakung 18,100 181,000 Usaha Perkotaan
12 Buaran 8,800 154,000 Usaha Perkotaan
13 Kalibaru Barat 14,250 106,875 Air Baku Air Minum
14 Cengkareng Drain 2,950 147,500 Usaha Perkotaan
15 Jati Kramat 3,270 21,255 Usaha Perkotaan
16 Ancol 8,605 301,175 Usaha Perkotaan
17 Banjir Kanal Barat 3,650 155,700 Usaha Perkotaan
Sumber: BPS, Jakarta Dalam Angka, 2020

2
Ibid

II-10
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

1.1.2.5 Klimatologi

Dalam hal musim, wilayah Indonesia pada umumnya dikenal dua musim yaitu musim
kemarau dan musim hujan. Pada tahun 2017, untuk wilayah Jakarta, curah hujan tertinggi
terjadi pada bulan Februari, sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.3 Curah Hujan Menurut Bulan di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2019
2015 2016 2017 2018 2019
Curah Curah Curah Curah Curah
No. Bulan
Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan
(mm2) (mm2) (mm2) (mm2) (mm2)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Januari 412 136.6 214.1 215.1 383.9
2 Februari 639 451.75 520.8 431.2 270.1
3 Maret 221 293.5 138.7 188.6 327.3
4 April 111 192.25 156.5 159.1 194.6
5 Mei 79 112.25 135 16.7 47.8
6 Juni 48 186.4 138.5 12.6 23.1
7 Juli 1 188.6 119.9 14.5 0.0
8 Agustus 12 217.45 0.8 33 0.0
9 September 5 220.5 165.8 62 1.0
10 Oktober 6 172.75 112.4 133.8 1.0
11 November 103 152.4 195.3 140.9 50.1
12 Desember 194 41.7 254.1 52.3 263.8
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta,JDA 2020, diolah

Dengan posisi yang spesifik, cuaca di kawasan Jakarta dipengaruhi oleh angin laut dan
darat yang bertiup secara bergantian antara siang dan malam. Perbedaan suhu antara
musim hujan dan musim kemarau relatif kecil. Kondisi ini dapat dipahami karena perubahan
suhu udara di kawasan Jakarta seperti wilayah lainnya di Indonesia tidak dipengaruhi oleh
musim, melainkan oleh perbedaan ketinggian wilayah. Suhu udara harian rata-rata pada
daerah pantai di wilayah Utara Jakarta umumnya relatif tidak berubah, baik pada siang
maupun malam hari. Secara rinci data suhu udara Provinsi DKI Jakarta sepanjang tahun
2015 hingga tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut:

Tabel 2.4 Suhu Udara Jakarta Menurut Bulan di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2016-2019
2016 2017 2018 2019
No. Bulan
Max Min Rerata Max Min Rerata Max Min Rerata Max Min Rerata
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 Januari 34 24.3 28.7 34.4 24 28.2 33.8 23 27.7 34 23.6 27.9
2 Februari 32.6 24 27.8 32.4 23.4 27.2 32.4 23.4 27.2 34 24 28.2
3 Maret 33.6 24.4 28.6 34.4 24 28.1 34.2 23.8 27.9 34.8 23.8 28.1
4 April 34.7 24.8 29.4 34.2 24.8 28.5 34.4 24 28.7 35.2 24.8 28.8
5 Mei 35.2 25 29.3 35 25 29 34.6 25 29.4 35 25 29.6
6 Juni 35 23.4 28.8 35.2 24 28.7 35 24 28.9 34.4 24.4 29.2
7 Juli 35 24 28.5 34.6 24 28.5 34.2 24 28.2 34 24 28.7
8 Agustus 34.4 24 28.5 34.4 24 28.7 34.2 23 28.2 33.6 24 28.2
9 September 35.2 24.2 28.7 35 24 28.8 35.4 24.2 28.6 35 24 28.8
10 Oktober 33.8 24.2 28.4 34.2 23 28.9 35.2 24 29.3 35 24.6 29.4
11 November 34.2 24.7 28.6 34.4 24.2 28.2 36.6 24.4 28.9 34.6 25 29.5
12 Desember 34.4 24 28.5 34.8 24 28.2 35.4 24.4 28.7 33.8 24.8 28.4

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, JDA 2020, diolah

II-11
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

1.1.2.6 Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan terbagi menjadi kawasan budidaya dan kawasan lindung. Kawasan
budidaya terdiri dari kawasan peruntukan hutan produksi, pertanian, pertambangan, industri,
pariwisata, permukiman, pendidikan tinggi, pesisir dan pulau-pulau kecil, serta kawasan
militer dan kepolisian.
Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan fisik wilayah DKI Jakarta ditandai oleh
semakin luasnya lahan terbangun. Perkembangan lahan terbangun berlangsung dengan
pesat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan aktifitasnya. Kecenderungan tersebut
mengindikasikan bahwasanya ketersediaan lahan menjadi permasalahan yang penting bagi
pembangunan Provinsi DKI Jakarta. Pembangunan fisik di Jakarta terus mengalami
perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini ditandai oleh pembangunan gedung
perkantoran, sarana ekonomi dan sosial serta infrastruktur kota lainnya. Semua ini
merupakan konsekuensi logis dari semakin majunya pembangunan dan perekonomian
Jakarta. Gambaran penggunaan lahan di DKI Jakarta dapat dilihat pada gambar berikut.
Peruntukan lahan untuk perumahan menduduki proporsi terbesar, yaitu 48,41 persen dari
luas daratan utama DKI Jakarta. Sedangkan luasan untuk peruntukan bangunan industri,
perkantoran dan perdagangan hanya mencapai 15,68 persen.

Gambar 2.5 Peta Penggunaan Lahan di Provinsi DKI Jakarta

Sumber: RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030

II-12
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

1.1.2.7 Potensi Pengembangan Wilayah

Jakarta merupakan wilayah yang sangat strategis baik dalam lingkup nasional, regional,
maupun internasional. Oleh karena itulah, dalam pengembangan wilayah memperhatikan
lingkungan strategis sekitarnya. Dalam pengembangan wilayah, rencana struktur ruang DKI
Jakarta merupakan perwujudan dan penjabaran dari struktur ruang kawasan perkotaan
Jabodetabekpunjur.
Sejalan dengan hal tersebut, maka perencanaan struktur ruang telah memperhatikan
berbagai aspek lingkungan strategis yang diduga akan mempengaruhi perkembangan kota
Jakarta secara keseluruhan. Rencana struktur ruang yang dikembangkan di DKI Jakarta
meliputi empat struktur ruang, yaitu sistem pusat kegiatan, sistem dan jaringan transportasi,
sistem prasarana sumber daya air, dan sistem dan jaringan utilitas perkotaan.
Sistem pusat kegiatan terdiri dari sistem pusat kegiatan primer dan sekunder. Sistem dan
jaringan trasnportasi terdiri dari sistem dan jaringan transportasi darat, transportasi laut dan
transportasi udara. Selanjutnya sistem prasarana sumber daya air terdiri dari sistem
konservasi sumber daya air, sistem pendayagunaan sumber daya air, dan sistem
pengendalian daya rusak air.
Sedangkan sistem dan jaringan utilitas perkotaan terdiri atas sistem dan jaringan air bersih,
sistem prasarana dan sarana pengelolaan air limbah, sistem prasarana dan sarana
pengelolaan sampah, sistem dan jaringan energi, serta sistem dan jaringan telekomunikasi.

1.1.2.8 Wilayah Rawan Bencana

Bencana yang berpotensi melanda wilayah Jakarta adalah banjir dan genangan air,
kebakaran serta gempa bumi. Bencana yang menjadi perhatian khusus bagi Jakarta adalah
banjir. Banjir dan genangan air di Jakarta utamanya disebabkan oleh curah hujan lokal yang
tinggi, curah hujan yang tinggi di daerah hulu yang berpotensi menjadi banjir kiriman, dan
Rob atau air laut pasang yang tinggi di daerah pantai utara. Selain itu, terjadinya banjir dan
genangan air di Jakarta juga disebabkan oleh sistem drainase yang tidak berfungsi dengan
optimal, tersumbatnya sungai dan saluran air oleh sampah dan berkurangnya wilayah-
wilayah resapan air akibat dibangunnya hunian pada lahan basah atau daerah resapan air
serta semakin padatnya pembangunan fisik. Hal lainnya adalah prasarana dan sarana
pengendalian banjir yang belum berfungsi maksimal.
Wilayah terdampak banjir di DKI Jakarta pada tahun 2018 sebagaimana dapat dilihat pada
gambar di bawah ini, di mana terjadi pergeseran wilayah terdampak ke wilayah selatan
Jakarta.

II-13
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 2.6 Peta Banjir Tahun 2018

Sumber : BPBD Provinsi DKI Jakarta

Hal lain yang dapat memperparah dampak banjir dan genangan adalah penurunan
permukaan tanah (land subsidence). Secara umum laju penurunan tanah yang terdeteksi
adalah sekitar 1-15 cm per tahun, bervariasi secara spasial maupun temporal. Beberapa
faktor penyebab terjadinya penurunan tanah yaitu pengambilan air tanah yang berlebihan,
penurunan karena beban bangunan (settlement), penurunan karena adanya konsolidasi
alamiah dari lapisan-lapisan tanah, serta penurunan karena gaya-gaya tektonik.
Beberapa daerah yang mengalami subsidence cukup besar yaitu Cengkareng Barat, Pantai
Indah Kapuk, sampai dengan Dadap. Nilai subsidence paling besar terdapat di daerah
Muara Baru. Sementara untuk Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan nilai subsidence relatif
kecil. Peta penurunan tanah DKI Jakarta dari tahun ke tahun dapat dilihat pada gambar 2.7
Bencana lain yang sering terjadi di Jakarta adalah kebakaran. Bencana ini umumnya terjadi
di lokasi permukiman padat penduduk dan lingkungan pasar yang pada umumnya
disebabkan oleh arus pendek listrik. Bahaya kebakaran diperkirakan akan terus menjadi
ancaman apabila tidak tumbuh kesadaran masyarakat untuk hidup dengan budaya
perkotaan. Pada bulan Agustus 2018, di wilayah DKI Jakarta terdapat 79 kejadian bencana
kebakaran yang tersebar di 5 wilayah kota. Di Jakarta Pusat terjadi 9 kejadian kebakaran,
Jakarta Utara 18 kejadian kebakaran, Jakarta Barat 16 kejadian kebakaran, Jakarta Selatan
17 kejadian kebakaran dan Jakarta Timur 19 kejadian kebakaran. Sebaran tersebut dapat
dilihat pada gambar 2.8.

II-14
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 2.7 Peta Penurunan Muka Tanah di Provinsi DKI Jakarta

Sumber : RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030

Gambar 2.8 Peta Lokasi Kebakaran Bulan Agustus Tahun 2018

Sumber : BPBD Provinsi DKI Jakarta

II-15
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 2.9 Peta Kawasan Rawan Bencana Alam di Provinsi DKI Jakarta

Sumber: RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030

Terkait dengan potensi gempa bumi, di sekitar Jakarta diperkirakan terdapat 10 sumber
gempa dengan potensi terbesar di sekitar Selat Sunda, yang selama ini aktif dan berpotensi
menimbulkan risiko bencana. Berdasarkan data seismik kegempaan seluruh Indonesia, di
selatan Jawa bagian barat terdapat seismic gap (daerah jalur gempa dengan kejadian
gempa yang sedikit dalam jangka waktu lama) yang juga menyimpan potensi gempa yang
tinggi terhadap Jakarta. Kondisi Jakarta Bagian Utara yang merupakan batuan atau tanah
lunak akan lebih rentan terhadap dampak gempa dibandingkan wilayah Jakarta bagian
selatan. Kawasan rawan bencana di Provinsi DKI Jakarta dapat dilihat pada gambar 2.9
Berdasarkan peta kawasan rawan bencana gempa bumi Jawa bagian barat, potensi gempa
bumi di wilayah DKI Jakarta termasuk kategori tingkat menengah sampai rendah.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri telah menyusun peta zonasi gempa Level I – Level
II, yaitu sampai dengan peta kondisi kerentanan batuan/tanah dan respon gempa
berdasarkan data sekunder.
Untuk menanggulangi potensi kerawanan bencana tersebut, maka Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta juga telah menetapkan kawasan yang diperuntukan sebagai tempat evakuasi
bencana. Kawasan peruntukan evakuasi bencana ini ditetapkan dengan ketentuan antara
lain:
a. memiliki luas minimum 1.000 m2 (seribu meter persegi) dan diprioritaskan pada
kelurahan rawan bencana;
b. lokasi mudah diakses dari kawasan rawan bencana;

II-16
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

c. relatif aman saat mengalami bencana;


d. dapat dijangkau angkutan umum;
e. tersedia utilitas dan sarana yang memadai; dan
f. merupakan bagian dari fasilitas sosial atau fasilitas umum.

Adapun lokasi kawasan evakuasi bencana utama diarahkan antara lain di:
a. Kawasan Monumen Nasional,
b. Kawasan Gelora Bung Karno Senayan,
c. Kawasan Taman Impian Jaya Ancol,
d. Kawasan Islamic Centre,
e. Kawasan Taman Mini Indonesia Indah,
f. Kawasan Taman Margasatwa Ragunan,
g. Kawasan Hutan Kota Srengseng,
h. Kawasan Taman Kampung Sawah/Taman Catleya,
i. Kawasan Halim Perdana Kusuma,
j. Kawasan Taman BMW,
k. Kawasan Kebon Pisang,
l. Kawasan TPU Tegal Alur,
m. Kawasan TPU Tanah Kusir,
n. Kawasan pusat pemerintahan,
o. Kawasan pemakaman, dan
p. Kawasan rekreasi lainnya.

Selain kawasan evakuasi bencana, direncanakan pula jalur evakuasi bencana. Jalur
evakuasi bencana adalah jaringan jalan yang dilalui Transjakarta, jalan arteri menuju lokasi
kawasan evakuasi bencana utama dan menuju fasilitas vital yaitu Pelabuhan Tanjung Priok
dan Bandara Halim Perdana Kusuma.
Pemanfaatan dan pengelolaan kawasan evakuasi bencana tersebut dilakukan berdasarkan
arahan antara lain optimalisasi pemanfaatan kawasan ruang terbuka hijau dan kawasan
terbuka plasa publik maupun privat sebagai kawasan evakuasi bencana dilengkapi sarana
utilitas yang memadai; penetapan prasarana, sarana, dan fasilitas umum, dan sosial
sebagai kawasan evakuasi bencana dengan memperhatikan ketersediaan utilitas dan
aksesibilitas; peningkatan aksesibilitas dari dan ke kawasan evakuasi bencana; dan
pengaturan dan pengendalian kegiatan dan bangunan di kawasan yang ditetapkan sebagai
kawasan evakuasi bencana. (Sumber: RTRW 2030)

II-17
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

1.1.2.9 Demografi

Pertumbuhan penduduk dapat dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi. Pada
tahun 2019 jumlah penduduk Provinsi DKI Jakarta mencapai 10.557.810 jiwa. Dilihat dari
komposisi penduduk menurut jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki Provinsi DKI Jakarta
tahun 2019 sebanyak 5.285.321 jiwa atau 50,1 persen dari jumlah keseluruhan penduduk,
lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan yaitu sebanyak 5.272.489 jiwa atau
49,9 persen. Oleh karenanya, Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2019 memiliki sex ratio
sebesar 100,24 penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan. Rincian perkembangan
komposisi penduduk dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.5 Perkembangan Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-20192
TAHUN
No. Uraian
2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Laki-laki 5,115,357 5,159,683 5,202,815 5,244,690 5,285,321
2 Perempuan 5,062,567 5,117,945 5,171,420 5,222,910 5,272,489
3 Jumlah 10,177,924 10,277,628 10,374,235 10,467,600 10,557,810
4 Pertumbuhan 1.09 0.98 0.94 0.9 1.19
Densitas
(Ribu jiwa/ 15.37 15.51 15.66 15.8 15.9
5 km2)
6 Sex Ratio 101.04 100.8 100.61 100.42 100.24
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, JDA 2020

Jumlah penduduk Provinsi DKI Jakarta cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun.
Provinsi DKI Jakarta memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dibandingkan dengan
provinsi lainnya di Indonesia, dengan kepadatan penduduk 15,9 ribu jiwa/Km2.

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin pada tahun 2019 memiliki tren sedikit berbeda
jika dibandingkan dengan tahun 2018. Artinya, jumlah penduduk laki-laki tidak selalu lebih
banyak dibandingkan penduduk perempuan. Jumlah penduduk tertinggi adalah Kota
Administrasi Jakarta Timur yaitu sebanyak 2.916.018 jiwa, sedangkan jumlah penduduk
terendah terdapat pada Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yaitu sebanyak 24.134
jiwa. Rincian jumlah penduduk menurut Kota/Kabupaten Administrasi sebagaimana
ditampilkan dalam Tabel 2.6 berikut:

Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin di Kota/Kabupaten
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019
Jumlah Penduduk Rasio Jenis
No. Kota/Kab
Kelamin
L P Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Jakarta Pusat 462,170 465,939 928,109 99.19
2 Jakarta Utara 896,714 916,201 1,812,915 97.87
3 Jakarta Barat 1,305,220 1,284,713 2,589,933 101.6
4 Jakarta Selatan 1,131,588 1,133,111 2,264,699 99.87
5 Jakarta Timur 1,477,494 1,460,365 2,937,859 101.17
6 Kep. Seribu 12,004 12,130 24,134 99.79
Sumber:BPS, Jakarta Dalam Angka, 2020

II-18
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

1.1.3 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat yang tinggi merupakan tujuan yang ingin dicapai
oleh setiap daerah. Namun manfaat tersebut harus juga dirasakan oleh seluruh lapisan
masyarakat. Dengan kata lain, aspek pemerataan juga menjadi pertimbangan penting dalam
keberhasilan pembangunan. Dalam bagian ini akan diuraikan beberapa indikator yang
menggambarkan kondisi tingkat kesejahteraan dan pemerataan ekonomi Provinsi DKI
Jakarta.

1.1.3.1 Pertumbuhan PDRB

Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian Jakarta secara makro
adalah melalui data produk domestik regional bruto (PDRB), jumlah nilai tambah bruto
(gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah 3 .
Terdapat 2 (dua) jenis penilaian PDRB yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga
konstan. Selain menjadi bahan dalam penyusunan perencanaan, angka PDRB juga
bermanfaat untuk bahan evaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan.

Apabila dilihat dari laju pertumbuhan PDRB, pada umumnya, dari tahun 2015 hingga
tahun TW I Tahun 2020 laju pertumbuhan PDRB Provinsi DKI Jakarta mengalami tren yang
menurun, hanya pada tahun 2017 mengalami peningkatan yaitu dari 5,85 pada tahun 2016
menjadi 6,22 pada tahun 2017. Setelah 2017, tren laju pertumbuhan PDRB terus menurun
hingga TW I Tahun 2020 yaitu sebesar 5,06 persen. Laju pertumbuhan pada TW I Tahun
2020 merupakan yang terendah selama enam tahun terakhir. Pandemi Covid-19 yang
melanda 202 negara sejak akhir 2019 menjadi pemicu utama melambatnya laju
pertumbuhan PDRB Jakarta pada Triwulan I 2020. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.

Gambar 2.10 Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi DKI Jakarta


7
6 6.22 6.17
5.89 5.85 5.89
5 5.06

4
3
2
1
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, 2020

3
Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, https://www.bps.go.id/

II-19
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

1.1.3.2 Laju Inflasi

Laju inflasi DKI Jakarta dari tahun ke tahun berfluktuasi nilainya, karena sangat bergantung
pada kondisi perekonomian, baik nasional maupun global. Apabila dibandingkan dengan
inflasi nasional, inflasi Provinsi DKI Jakarta memiliki tren yang hampir sama. Hal tersebut
menunjukkan tren kenaikan harga barang di Provinsi DKI Jakarta cukup dapat
menggambarkan kenaikan harga barang secara nasional. Data terkini menunjukkan bahwa
inflasi DKI Jakarta pada triwulan IV tahun 2019 adalah sebesar 3,49 persen. Rincian
mengenai nilai inflasi DKI Jakarta sebagaimana dapat dillihat pada tabel berikut:

Laju inflasi Provinsi DKI Jakarta mengalami fluktuasi antara tahun 2015 hingga triwulan I
2020. Inflasi terendah di Provinsi DKI Jakarta terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar 2,37%
dan tertinggi terjadi pada yaitu sebesar 3,72% kemudian sebesar 3,10% pada triwulan I
2020.

Gambar 2.11 Laju Inflasi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 s.d. 20194

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta


Keterangan : 2020* adalah data sampai dengan triwulan I

1.1.3.3 PDRB Per Kapita

Perkembangan nilai PDRB perkapita menunjukkan proporsi nilai tambah yang dihasilkan
dalam satu tahun dibagi jumlah penduduk. Data BPS menunjukkan bahwa PDRB perkapita
DKI Jakarta berdasarkan harga konstan tahun 2010 meningkat dari Rp.142,91 Juta pada
tahun 2015 menjadi Rp174,14 juta pada tahun 2019. Sedangkan untuk PDRB perkapita DKI
Jakarta berdasarkan harga berlaku dari Rp. 195,43 juta pada tahun 2015 menjadi Rp.269,07
juta pada tahun 2019 . PDRB per Kapita Provinsi DKI Jakarta memiliki tren yang cenderung

4
Ibid

II-20
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

meningkat. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat Provinsi


DKI Jakarta sebagaimana terlihat pada tabel berikut.

Gambar 2.12 Nilai PDRB Perkapita Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 s.d. 2019

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, 2020

1.1.3.4 Indeks Gini

Indeks Gini adalah salah satu ukuran yang paling sering digunakan untuk mengukur tingkat
ketimpangan pendapatan secara menyeluruh dalam suatu daerah. Ukuran kesenjangan
Indeks Gini berada pada besaran 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai 0 (nol) pada indeks gini
menunjukkan tingkat pemerataan yang sempurna, dan semakin besar nilai Gini maka
semakin tinggi pula tingkat ketimpangan pengeluaran antar kelompok penduduk
berdasarkan golongan pengeluaran.

Gambar 2.12 memperlihatkan perbandingan Indeks Gini Provinsi DKI Jakarta dan Nasional.
Dari gambar tersebut terlihat bahwa tren Indeks Gini DKI Jakarta dari tahun 2015 – 2019
cenderung menurun dan stabil diangka 0,394 pada tahun 2019 namun masih diatas Indeks
Gini Nasional . Hal tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan ketimpangan pendapatan
dalam struktur masyarakat DKI Jakarta.

Selain Indeks Gini, ukuran ketimpangan lainnya yang sering digunakan adalah persentase
pendapatan pada kelompok penduduk 40 persen terbawah atau dikenal dengan ukuran
ketimpangan Bank Dunia. Kategori ketimpangan Bank Dunia ditentukan dengan
menggunakan kriteria sebagai berikut:
1. Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah
terhadap total pendapatan seluruh penduduk kurang dari 12 persen, dikategorikan
ketimpangan pendapatan tinggi.

II-21
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

2. Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah
terhadap total pendapatan seluruh penduduk di antara 12-17 persen, dikategorikan
ketimpangan pendapatan sedang/menengah.
3. Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah
terhadap total pendapatan seluruh penduduk lebih dari 17 persen, dikategorikan
ketimpangan pendapatan rendah.

Gambar 2.12 Indeks Gini DKI Jakarta dan Nasional 2015-2019

Sumber:BPS, 2020

Untuk melihat secara lebih lengkap mengenai persentase pendapatan kelompok penduduk
di DKI Jakarta, maka hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.13

Gambar 2.13 Persentase Pendapatan Kelompok Penduduk Provinsi DKI Jakarta


September 2016 – September 2019

Sumber: BPS, Tren Data Sosial DKI Jakarta, 2020

II-22
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pada September 2016, proporsi jumlah pendapatan
dari penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh
penduduk sebesar 16,49 persen. Artinya, pada september 2016, ketimpangan pendapatan
di DKI Jakarta dikategorikan sedang/menengah. Begitu juga pada Tahun 2019, proporsi
jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah terhadap total
pendapatan seluruh penduduk sebesar 17,52 persen. Pada September 2019, ketimpangan
pendapatan di DKI Jakarta masih dikategorikan sedang/menengah

1.1.3.5 Tingkat Kemiskinan

Tren PDRB per kapita Provinsi DKI Jakarta menunjukkan tren yang positif. Hal ini paralel
dengan persentase penduduk miskin di Provinsi DKI Jakarta yang memiliki tren cenderung
menurun walaupun dengan deviasi tidak lebih dari 1 persen dalam periode 2015-2019.
Persentase penduduk miskin DKI Jakarta turun dari 3,61 persen pada September tahun
2015 menjadi 3,42 persen pada September tahun 2019.

Gambar 2.14 Persentase Penduduk Miskin Provinsi DKI Jakarta dan Nasional Tahun 2015-2019

Sumber: BPS, September 2015 – September 2019

1.1.3.6 Indeks Pembangunan Manusia

IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada
tahun 2010. BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru sejak
tahun 2014 dan telah dilakukan backcasting sampai ke angka IPM tahun 2010. IPM
merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualiltas hidup manusia. IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil
pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan. IPM dibentuk oleh
tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life),

II-23
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

pengetahuan (knowledge) dan standar hidup layak (decent standard of living) . Dengan
pengukuran IPM ini, setidaknya ada 3 manfaat yang diperoleh, diantaranya adalah: i) IPM
merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk); ii) IPM dapat menentukan peringkat atau
level pembangunan suatu wilayah/negara; dan iii) IPM juga dapat digunakan sebagai salah
satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
Selain itu dengan menggunakan rata-rata geometrik dalam menyusun IPM dapat diartikan
bahwa capaian satu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian di dimensi lain. Hal tersebut
menunjukkan dalam mewujudkan pembangunan manusia yang baik, ketiga dimensi harus
memperoleh perhatian yang sama besar karena sama pentingnya.

Gambar 2.15 Perbandingan IPM Provinsi dan Nasional Tahun 2010-2019

Sumber: BPS, Jakarta Dalam Angka, 2020

Secara umum, pembangunan manusia di DKI Jakarta telah meningkat 1,77 poin yaitu dari
78,99 pada tahun 2015 menjadi 80,76 pada tahun 2019, dengan rata-rata pertumbuhan
sebesar 0,4 persen per tahun. Namun pertumbuhan menjadi lebih lambat pada periode
2018 – 2019 yaitu hanya sebesar 0,29 persen. Walaupun pertumbuhan pada periode ini
paling lambat dibandingkan dengan 34 provinsi lainnya namun sejak tahun 2017 status IPM
DKI Jakarta telah masuk ke level “Sangat Tinggi” yaitu status IPM dengan passing grade
sebesar 80,00. Angka ini jauh diatas IPM Nasional yang sebesar 71,92.

1.1.3.7 Indeks Kesetaraan Gender

Indeks Pembangunan Gender (IPG) adalah indeks pencapaian kemampuan dasar


pembangunan manusia yang sama seperti IPM, hanya saja data yang ada dipilah antara
laki-laki dan perempuan. IPG digunakan untuk mengetahui kesenjangan pembangunan
manusia antara laki-laki dan perempuan. Secara umum, sejak tahun 2010 hingga tahun

II-24
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

2019, IPG DKI Jakarta terus mengalami peningkatan. Hal tersebut menunjukkan perbaikan
kesetaraan gender dalam indikator-indikator pembentuk IPM.

Gambar 2.16 Indeks Pembangunan Gender Provinsi DKI Jakarta dan Nasional Tahun 2010-2019

Sumber:Badan Pusat Statistik , 2020

1.1.3.8 Angka Melek Huruf

Angka Melek Huruf (AMH) adalah proporsi penduduk berusia 15 tahun ke atas yang dapat
membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya. Perkembangan Angka Melek Huruf
Provinsi DKI Jakarta dan perkembangan Angka Melek Huruf Nasional dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Dari gambar di bawah dapat diketahui bahwa capaian Angka Melek Huruf Provinsi DKI
Jakarta tahun 2015 hingga 2019 telah melampaui capaian Nasional. Perkembangan Angka
Melek Huruf DKI Jakarta selama kurun waktu 2015-2019 selalu mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Meskipun demikian, capaian Angka Melek Huruf tersebut masih belum
mencapai target MDG’s, yakni 100% pada tahun 2015.

II-25
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 2.17 Angka Melek Huruf DKI Jakarta dan Nasional Tahun 2015-2019

Sumber :Badan Pusat Statistik , 2019

1.1.3.9 Usia Harapan Hidup

Angka usia harapan hidup penduduk di Provinsi DKI Jakarta dalam kurun waktu 2010
hingga 2019 telah melampaui angka usia harapan hidup nasional. Tahun 2019 angka usia
harapan hidup di DKI Jakarta mencapai 72,79 tahun, sedangkan angka usia harapan hidup
nasional pada tahun 2019 sebesar 71,34 tahun. Adapun angka harapan hidup standar
nasional adalah 71 tahun (WHO, 2014). Hal ini bermakna kesehatan penduduk di DKI
Jakarta telah melampaui standar nasional. Lebih lanjut, perkembangan usia harapan hidup
di DKI Jakarta tahun 2010-2019 dapat disimak dalam gambar di bawah ini.

Gambar 2.18 Perkembangan Angka Usia Harapan Hidup DKI Jakarta dan Nasional Tahun 2010-2019

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2019

II-26
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

1.1.3.10 Jumlah Balita Kekurangan Gizi

Berdasarkan data Dinas Kesehatan dan Biro Kesejahteraan Sosial Provinsi DKI Jakarta
sepanjang tahun 2015 sampai 2019, jumlah kasus balita kekurangan gizi terbesar yaitu
pada tahun 2016 sebesar 1.692 kasus. Jumlah ini didominasi dari kasus balita di wilayah
Jakarta Utara dan Jakarta Barat yaitu sebesar 882 balita dan 615 balita. Sementara pada
tahun 2019 terdapat 430 balita kekurangan gizi yang mendapat perawatan. Jumlah terbesar
kasus balita kekurangan gizi yang mendapat perawatan di tahun 2019 yaitu pada wilayah
Jakarta Barat dan Jakarta Timur.

Gambar 2.19 Persentase Balita Gizi Buruk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 – 2018

Sumber : Dinas Kesehatan dan Biro Kesejahteraan Sosial Provinsi DKI Jakarta, 2020

1.1.3.11 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Kondisi ketenagakerjaan Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2019 menunjukkan adanya
peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) bila dibandingkan dengan kondisi
pada tahun 2017. Pada tahun 2013 TPAK di DKI Jakarta sebesar 71,56%, kemudian
mengalami penurunan hingga tahun 2017 menjadi sebesar 61,97% dan mengalami
peningkatan di tahun 2018 menjadi 63,95 atau dengan kata lain, dari 100 orang penduduk
berusia 15 tahun ke atas, sebanyak 63 orang diantaranya memasuki pasar lapangan kerja di
tahun 2018.

II-27
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tabel 2.7 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi DKI
Jakarta 2013-2019
Tahun
No. Uraian
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Angkatan Kerja (ribu
1 5,180.01 5,063.48 5,092.22 5,178.84 4,856.12 5,041.62 5,157.87
orang)
2 Bekerja (ribu orang) 4,712.84 4,634.37 4,724.03 4,861.83 4,509.17 4,726.78 4,836.97
Menganggur (ribu
3 467.18 429.11 368.19 317.01 346.95 314.84 320.9
orang)
Bukan Angkatan Kerja
4 2,427.87 2,537.99 2,578.37 2,561.05 2,980.29 2,842.40 2,800.55
(ribu orang)
Penduduk Usia 15
5 tahun keatas (ribu 7,607.88 7,601.47 7,670.59 7,739.89 7,836.40 7,884.02 7,958.43
orang)
6 TPAK 71.56 66.61 66.39 66.91 61.97 63.95 64.81
7 TPT 9.02 8.47 7.23 6.12 7.14 6.24 6.22
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. “Jakarta Dalam Angka 2020”.

Rasio penduduk yang bekerja di Provinsi DKI Jakarta sejak tahun 2013 hingga tahun 2016
mengalami peningkatan dan menurun di tahun 2017 kemudian kembali mengalami
peningkatan di tahun 2018 dan 2019. Data tenaga kerja menunjukkan bahwa pada tahun
2013 sebesar 91% dari angkatan kerja yang ada memperoleh pekerjaan, atau dengan kata
lain terdapat 9% angkatan kerja yang tidak memperoleh pekerjaan atau menganggur. Pada
tahun 2019 persentase angkatan kerja yang memperoleh pekerjaan naik menjadi sebesar
94% dari angkatan kerja yang ada memperoleh pekerjaan atau sebesar 6% angkatan kerja
yang tidak memperoleh pekerjaan. Data tersebut menunjukkan tren jumlah pengangguran
yang berkurang. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini.

Gambar 2.8 Rasio Penduduk yang Bekerja di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2019 (Persentase)

Sumber: Jakarta Dalam Angka 2020, diolah

II-28
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

TPAK tertinggi terdapat di Kota Jakarta Utara yaitu 67,92 persen, angkanya melebihi TPAK
DKI Jakarta yang sebesar 64,81 persen. TPAK tertinggi selanjutnya terdapat di Kota Jakarta
Pusat yaitu 65,20 persen dan Kota Jakarta Timur sebesar 64,88 persen. Sementara TPAK
terendah terdapat di Kabupaten Kepulauan Seribu sebesar 58,61 persen.

TPT tertinggi terdapat di Kota Jakarta Pusat mencapai 7,51 persen. Urutan kedua terdapat
di Kota Jakarta Selatan sebesar 6,84 persen. Sedangkan TPT terendah terdapat di Kota
Jakarta Barat sebesar 5,21 persen. Wilayah yang mempunyai TPT lebih besar dari TPT DKI
Jakarta adalah Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Selatan, dan Kota Jakarta Utara.
Sementara wilayah lainnya mempunyai TPT di bawah TPT DKI Jakarta.

Gambar 2.9 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Jenis Kegiatan Utama dan
Kabupaten/Kota Tahun 2019

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta 2020, diolah

Tabel 2.10 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Kabupaten/Kota 2017-2019
Tahun
No. Uraian
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Angkatan Kerja (ribu
1 5,180.01 5,063.48 5,092.22 5,178.84 4,856.12 5,041.62 5,157.87
orang)
2 Bekerja (ribu orang) 4,712.84 4,634.37 4,724.03 4,861.83 4,509.17 4,726.78 4,836.97
Menganggur (ribu
3 467.18 429.11 368.19 317.01 346.95 314.84 320.9
orang)
Bukan Angkatan Kerja
4 2,427.87 2,537.99 2,578.37 2,561.05 2,980.29 2,842.40 2,800.55
(ribu orang)
Penduduk Usia 15
5 tahun keatas (ribu 7,607.88 7,601.47 7,670.59 7,739.89 7,836.40 7,884.02 7,958.43
orang)
6 TPAK 71.56 66.61 66.39 66.91 61.97 63.95 64.81
7 TPT 9.02 8.47 7.23 6.12 7.14 6.24 6.22
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, 2020, diolah

II-29
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

1.1.4 Aspek Pelayanan Umum


1.1.4.1 Pendidikan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,


Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis
pendidikan. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Dalam
penyelenggaraan Pendidikan di Provinsi Provinsi DKI Jakarta, pendidikan diarahkan pada
perluasan dan pemerataan pendidikan. Hal tersebut diketahui melalui indikator-indikator
yang digunakan untuk mengukur perluasan dan pemerataan pendidikan seperti: Persentase
Angka Partisipasi Sekolah; Persentase Angka Partisipasi Murni; Rata-rata lama sekolah;
Persentase Angka Partisipasi Kasar; Persentase Angka Putus Sekolah; Persentase
kelulusan; Rata-rata nilai Ujian Nasional/Ujian Sekolah/Madrasah; Persentase guru yang
kompeten; Persentase Sekolah terakreditasi A; Persentase sekolah yang memiliki sarana
dan prasarana sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP); Persentase peserta didik dari
keluarga miskin penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP); Persentase sekolah yang menerima
peserta didik berkebutuhan khusus; serta Jumlah lembaga kursus dan pelatihan
terakreditasi.
Persentase Angka Partisipasi Sekolah menggambarkan proporsi dari semua anak yang
masih sekolah pada suatu kelompok umur tertentu terhadap penduduk dengan kelompok
umur yang sesuai. Perhitungan tersebut sejak tahun 2009 memperhitungkan pula
Pendidikan Non Formal (Paket A, Paket B, dan Paket C). Semakin tinggi Angka Partisipasi
Sekolah menggambarkan terbukanya peluang yang lebih besar dalam mengakses
pendidikan secara umum. Pada kelompok umur mana peluang tersebut terjadi dapat dilihat
dari besarnya Angka Partisipasi Sekolah pada setiap kelompok umur. Berikut persentase
Angka Partisipasi Sekolah di Provinsi DKI Jakarta kurun waktu 2011 sampai dengan 2019.

Berdasarkan tabel di bawah, Persentase Angka Partisipasi Sekolah pada suatu kelompok
umur tertentu di Provinsi DKI Jakarta masih sangat baik pada jenjang pendidikan SD/MI dan
SMP/MTs. Walau belum mencapai 100 persen seluruhnya namun angka tertinggi pada
angka partisipasi sekolah dasar (SD/MI) pada tahun 2018 yaitu sebesar 99,77 persen dan
angka partisipasi sekolah menengah pertama (SMP/MTs) pada tahun 2019 yaitu sebesar
98.33 persen. Sementara itu, Persentase Angka Partisipasi Sekolah Menengah Atas
(SMA/SMK/MA) mengalami peningkatan yang signifikan dari 59,72 persen pada tahun 2011,
meningkat menjadi 72.01 persen pada tahun 2019.

II-30
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 2.11 Angka Partisipasi Sekolah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011-2019

Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, 2020

Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase jumlah anak pada kelompok
usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan
usianya terhadap jumlah seluruh anak pada kelompok usia sekolah yang bersangkutan.
Persentase Angka Partisipasi Murni (APM) digunakan untuk mengukur proporsi anak yang
bersekolah tepat waktu. Perkembangan APM di Provinsi DKI Jakarta disajikan pada gambar
di bawah ini.

Gambar 2.10 Perkembangan Angka Partisipasi Murni di DKI Jakarta Tahun 2011-20195

5
Angka Partisipasi Murni (APM) menurut Provinsi -
https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1052

II-31
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan Badan Pusat Statistik, 2020

APM SD/MI mengalami peningkatan dari tahun 2011 sebesar 90,26% menjadi 98,12% di
tahun 2018, hal ini berarti terdapat 1,88% penduduk usia 7-12 tahun yang tidak mengikuti
pendidikan SD tepat waktu sesuai umurnya. Sedangkan APM SMP/MTs pada tahun 2011
tercatat sebesar 69,66%, kemudian mengalami peningkatan menjadi 81,68% di tahun 2019.
Untuk APM SMA/SMK/MA selama tahun 2011 hingga tahun 2018 juga mengalami
peningkatan dari yang sebelumnya 49,91% menjadi 60,24%.
Rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia
15 tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal. Perkembangan Rata-rata Lama
Sekolah di Provinsi DKI Jakarta dan Nasional dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.11 Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah DKI Jakarta dan Nasional Tahun 2010-2019

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, 2020

Berdasarkan gambar di atas, Rata-Rata Lama Sekolah di DKI Jakarta Tahun 2010-2019
telah melampaui capaian nasional. Pada tahun 2019 Rata-Rata Lama Sekolah Nasional
mencapai 8,34 tahun atau masih setara dengan kelas VIII, sedangkan Rata-Rata Lama
Sekolah di DKI Jakarta mencapai 11,06 tahun atau setara dengan kelas XI.
Partisipasi Kasar (APK) adalah persentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada
suatu jenjang pendidikan (berapapun usianya) terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang
sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. APK menunjukkan partisipasi penduduk yang
sedang mengenyam pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya. APK digunakan
untuk mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan yang diselenggarakan
dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan. APK
merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia

II-32
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. Nilai APK bisa lebih dari 100% karena
populasi murid yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan mencakup anak berusia di
luar batas usia sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan. Gambar di bawah
menyajikan perkembangan SD/MI, SMP/MTs dan APK SMA/SMK/MA di DKI Jakarta tahun
2010-2019:

Dari grafik di bawah dapat diketahui bahwa APK SD/MI di DKI Jakarta sejak tahun 2013
sampai dengan 2019 telah melebihi 100 persen. Pada tahun 2013 terdapat 3,91 persen
murid SD/MI yang tidak berusia 7-12, pada tahun 2016 terdapat 4,32 persen murid SD/MI
yang tidak berusia 7-12 dan pada tahun 2019 terdapat 4,83 persen murid SD/MI yang tidak
berusia 7-12. Hal ini dapat berarti adanya pengulangan kelas, penambahan murid dari
daerah lain, atau adanya paket penyetaraan.
Gambar 2.12 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar di DKI Jakarta Tahun 2011-2019
(dalam persen)

Sumber :, Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta ,2020

Secara umum, APK SMP/MTs tren meningkat walaupun ada penurunan pada tahun 2013
yaitu 86,36 persen sampai dengan tahun 2016 sebesar 90,89 persen. Tren APK kembali
meningkat pada tahun 2017 sebesar 93,88 persen sampai dengan tahun 2018 sebesar
94,91 persen. Sedangkan Tahun 2019 mengalami penurunan menjadi 91,02 persen artinya
terjadi penurunan jumlah partisipasi siswa jenjang SMP/MTs.
Tren APK siswa SMA/SMK/MA dari tahun 2011 sampai dengan 2019 mengalami
peningkatan dan penurunan. Pada tahun 2011, APK SMA/SMK/MA sebesar 72,53 persen
kemudian meningkat menjadi 75,34 persen pada tahun 2012. Tahun 2014 APK siswa
SMA/SMK/MA kembali meningkat sebesar 74,71 persen, namun menurun pada tahun 2016
menjadi 73,09 persen, kembali meningkat menjadi 79,51 persen pada 2017 dan menurun

II-33
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

kembali pada tahun 2018 dengan besaran 73,98 persen dan meningkat Kembali di tahun
2019 menjadi 74,77 persen.
Angka Putus Sekolah berfungsi untuk mengukur kemajuan pembangunan di bidang
pendidikan dan untuk melihat keterjangkauan pendidikan maupun pemerataan pendidikan
pada masing-masing kelompok umur (7-12; 13-15; dan 16-18 tahun). Gambaran Jumlah
Angka Putus Sekolah di Provinsi DKI Jakarta tahun 2017-2019 adalah sebagai berikut

Gambar 2.13 Angka Putus Sekolah Jenjang Pendidikan SD; SMP; SMA dan SMK Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2017-2019

Sumber : Jakarta Dalam Angka, 2020, diolah

Jumlah Angka Putus Sekolah pada jenjang SD sampai dengan SMA dan SMK di DKI
Jakarta mengalami penurunan angka yang signifikan pada setiap jenjang pendidikan yang
artinya pembangunan pendidikan yang dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta telah
mencapai target yakni mengurangi angka putus sekolah anak yang merupakan investasi
modal manusia. Sesuai data tabel diatas, Angka Putus Sekolah tertinggi di DKI Jakarta
terdapat pada jenjang pendidikan SMK pada tahun 2017 sebesar 2.690 orang yang
kemudian menurun sangat signifikan pada tahun 2018 dan tahun 2019 hingga mencapai 47
orang pada tahun 2019. Hal yang sama terjadi pada jenjang pendidikan SD, SMP/MTs dan
SMA.

Kartu Jakarta Pintar (KJP) adalah program strategis untuk memberikan akses bagi warga
DKI Jakarta dari kalangan masyarakat tidak mampu untuk mengenyam pendidikan minimal
sampai dengan tamat SMA/SMK dengan dibiayai penuh dari dana APBD Provinsi DKI
Jakarta. Siswa miskin adalah peserta didik pada jenjang satuan pendidikan sekolah dasar
sampai dengan menengah yang secara personal dinyatakan tidak mampu baik secara
materi maupun penghasilan orang tuanya yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan

II-34
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

dasar pendidikan. Kebutuhan dasar pendidikan yang dimaksud mencakup : seragam,


sepatu, dan tas sekolah, biaya transportasi, makanan serta biaya ekstrakurikuler.
Perkembangan jumlah penerima KJP dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.12 Tabel Jumlah Penerima Kartu Jakarta Pintar Provinsi DKI Jakarta Tahun 2014-2019
Proporsi KJP Proporsi KJP
Tahun KJP Negeri KJP Swasta Total_KJP
Negeri Swasta
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2014 422,548 150,541 573,089 73.73 26.27
2015 328,183 233,225 561,408 58.46 41.54
2016 310,118 220,889 531,007 58.40 41.60
2017 474,154 322,546 796,700 59.51 40.49
2018 533,042 372,877 905,919 58.84 41.16
2019 513,294 363,299 876,593 58.56 41.44
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, 2020

Secara umum, total jumlah siswa penerima KJP dari tahun 2014 mulai dari tingkat SD
hingga SMA mengalami peningkatan walaupun agak menurun di tahun 2019. Pada Tahun
2014, total penerima KJP sebanyak 573,089 orang yang terus meningkat sampai dengan
tahun 2018 yaitu sebanyak 905,919 orang dan sedikit mengalami penurunan pada tahun
2019 menjadi 876,593 orang. Proporsi siswa sekolah negeri yang menerima KJP pada
tahun 2014 sebesar 73.73 persen. Jumlah ini mengalami penurunan pada tahun 2019
menjadi 58.56 persen. Sementara proporsi siswa sekolah swasta yang menerima KJP pada
periode tahun 2014 sampai dengan 2019 mengalami peningkatan yaitu dari 26.27 persen
menjadi 41.44 persen.

1.1.4.2 Kesehatan

Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menjamin setiap warga negara memperoleh
pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan. Sebagai suatu kebutuhan
dasar, setiap individu bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan
orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga pada dasarnya pemenuhan
kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan adalah tanggung jawab setiap warganegara.
Mengingat kebutuhan warga negara terhadap barang/jasa kesehatan sangat vital dan
dengan karakteristik barang/jasa kesehatan yang unik dan kompleks. Dalam rangka
memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat DKI Jakarta, pemerintah
Provinsi DKI Jakarta terus memperbaiki dan menambah jumlah fasilitas kesehatan. Fasilitas
kesehatan yang terus meningkat adalah rumah sakit, balai pengobatan umum, dan
posyandu. Dalam periode 2017–2019, jumlah rumah sakit bertambah sebanyak 3 rumah
sakit menjadi 187 rumah sakit. Begitupun dengan balai pengobatan umum yang jumlahnya
sudah mencapai 1.537 di tahun 2019. Selain itu, jumlah posyandu sudah mencapai 4.470

II-35
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

posyandu yang tersebar di enam wilayah kabupaten/kota administrasi DKI Jakarta.


Sedangkan untuk puskesmas kecamatan jumlahnya sama dari tahun 2017, yakni sebanyak
44 unit. Sementara itu, jumlah puskesmas kelurahan mengalami penurunan dikarenakan
beberapa puskesmas berubah status menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kelas D.
Pembangunan RSUD kelas D dimaksudkan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan
rujukan pasien dari puskesmas yang lebih dekat dan cepat, sebelum pasien dirujuk ke
Rumah Sakit Kelas C atau B. Berikut tabel Fasilitas Kesehatan di DKI Jakarta tahun 2017
sampai dengan tahun 2019.
Tabel 2.13 Tabel Fasilitas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2019
Tahun
No. Fasilitas Kesehatan
2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Rumah Sakit 187 186 190
2 Puskesmas Kecamatan 44 44 44
3 Puskesmas Kelurahan 296 291 271
4 Balai Kesehatan n/a 1061 1537
5 Posyandu 4384 4250 4470
Sumber : Jakarta Dalam Angka, 2020

Tabel 2.14 Tabel Tenaga Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2019
Tahun
No. Fasilitas Kesehatan
2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Dokter Umum 3406 6121 4610
2 Dokter Spesialis 4169 6554 7061
3 Dokter Gigi 863 1766 1112
4 Bidan 2892 6217 5953
Sumber : Jakarta Dalam Angka, 2020

Selain Jumlah Faskes fisik yang ada ditengah masyarakat, ada penunjang fasilitas
Kesehatan yang dapat digunakan oleh masyarakat banyak adalah asuransi Kesehatan yang
disediakan pemerintah yakni BPJS Kesehatan, Fokus utamanya adalah untuk Penerima
Bantuan Iuran (PBI) yang merupakan peserta Jaminan Kesehatan bagi Fakir Miskin dan
orang yang tidak mampu sebagaimana diamanatkan Undang undang Sistem Jaminan
Sosial Nasional yang iurannya ditanggung Pemerintah sebagai Program Jaminan
Kesehatan. Pserta PBI adalah warga fakir miskin yang telah ditetapkan Pemerintah dan
diatur melalui Peraturan Pemerintah. Berikut Gambar besaran persentase penduduk yang
memiliki BPJS Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota di DKI Jakarta.

Gambar 2.14 Persentase Penduduk yang memiliki BPJS Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun
2017-2019

II-36
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Dalam Angka, 2020

Persentase Penduduk yang memperoleh PBI sejak tahun 2018 ke 2019 mengalami
peningkatan yang signifikan semula sebesar 35,31 persen menjadi 50,95 persen di tahun
2019.

Tabel 2.15 Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama Sebulan Terakhir
Menurut Kabupaten/Kota
TAHUN
Kabupaten/Kota
2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5)
Kepulauan Seribu 31.48 36.86 41.30 31.95
Jakarta Selatan 29.66 26.52 22.49 25.61
Jakarta Timur 26.46 23.91 32.56 27.72
Jakarta Pusat 27.52 29.33 30.37 35.31
Jakarta Barat 36.24 28.39 28.84 31.30
Jakarta Utara 31.27 29.60 29.72 30.41
DKI Jakarta 30.45 27.05 28.83 29.28
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Dalam Angka, 2020

Indikator lain untuk melihat derajat Kesehatan penduduk adalah persentase penduduk yang
mengalami keluhan Kesehatan. Sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 mengalami
peningkatan dari angka 27,05 persen menjadi 29,28 persen.

1.1.4.3 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Ruang lingkup urusan pekerjaan umum dan penataan ruang mencakup bina marga, cipta
karya dan tata ruang, serta sumber daya air. Pekerjaan umum salah satu yang dapat dilihat
dan dirasakan adalah akses jalan yang digunakan untuk mobilisasi masyarakat. Terdapat
dua status jalan di Provinsi DKI Jakarta yakni Nasional dan Provinsi. Panjang jalan secara
keseluruhan (nasional, provinsi, dan kabupaten/kota) di DKI Jakarta tidak menunjukkan
pertambahan yang signifikan, tahun 2019 terjadi penurunan panjang jalan Kota Administrasi

II-37
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

sebesar 284 meter, sedangkan jenis jalan lainnya tidak mengalami perubahan (tetap). Hal
tersebut dikarenakan lahan baru untuk jalan sudah tidak dapat dilakukan penambahan yang
besar. sebagaimana digambarkan pada gambar berikut.

Tabel 2.16 Panjang, Luas dan Status Jalan menurut Jenisnya di Provinsi DKI Jakarta
Panjang Jalan (m) Luas Area (m2) Status
Jenis Jalan
2017 2019 2017 2019 Jalan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Toll 160,350 160,350 4,009,950 4,009,950 Nasional
Arteri Primer 57,696 57,696 956,896 956,896 Nasional
Kolektor Primer 2,160 2,160 31,540 31,540 Nasional
Arteri Sekunder 694,460 694,460 11,180,145 11,180,145 Provinsi
Kolektor Sekunder 788,618 788,618 6,701,165 6,701,165 Provinsi
Kota Adm 4,949,678 4,949,394 23,546,531 23,546,835 Provinsi
Jumlah 6,652,962 6,652,678 46,426,227 46,426,531
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Dalam Angka, 2018&2020

Selain Panjang jalan, trotoar sebagai penunjang mobilitas masyarakat adalah bagian dari
jalan raya yang khusus disediakan untuk pejalan kaki yang terletak didaerah manfaat jalan,
yang diberi lapisan permukaan dengan elevasi yang lebih tinggi dari permukaan perkerasan
jalan, dan pada umumnya sejajar dengan jalur lalu lintas kendaraan. Panjang trotoar dari
tahu 2016 sampai dengan 2019 tidak mengalami penambahan Panjang dan Luas,
beutifikasi trotoar di tahun 2019 menjadi fokus utama untuk memberikan keindahan,
kenyamanan pejalan kaki di DKI Jakarta Berikut secara rinci perkembangan panjang jalan
yang memiiliki trotoar selama kurun waktu 2015 hingga 2019

Tabel 2.17 Panjang dan Luas Trotoar Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2019
Tahun
No. Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Panjang Trotoar (Meter) 540,336.86 543,073.65 543,073.65 543,073.65 543,073.65
2. Luas Trotoar (M₂) 978,483.08 994,972.33 994,972.33 994,972.33 994,972.33

Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Dalam Angka, 2020

Kinerja urusan pekerjaan umum dan penataan ruang dalam lingkup cipta karya dan tata
ruang, bahwa perencanaan tata ruang di DKI Jakarta diwujudkan melalui Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW), serta Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi
(PZ). Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana di DKI Jakarta berdasarkan
data tahun 2007 adalah sebesar 43%. Untuk mewujudkan tertib tata ruang dan konsistensi
pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang yang ditetapkan, maka diperlukan
pengendalian pemanfaatan ruang.
Pengendalian pemanfaatan ruang antara lain diwujudkan melalui perizinan dan pengenaan
sanksi atau penindakan terhadap pelanggaran bangunan. Jumlah Izin Mendirikan bangunan
(IMB) tahun 2018 terjadi peningkatan sebanyak 58 dibanding tahun sebelumnya yang

II-38
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

sebesar 11.181, sedangkan di tahun 2019 mengalami penurunan dari semula 11.239
menjadi 10.763 banyak faktor yang mempengaruhi fluktuatif jumlah IMB Bangunan salah
satunya lahan untuk pembangunan baru yang sudah tidak tersedia. Hal tersebut berkorelasi
positif terhadap jumlah retribusi yang diperoleh. Penjelasan secara numerik dapat dilihat
pada tabel dibawah ini

Tabel 2.18 Jumlah IMB Bangunan dan Besaran Retribusi IMB DKI Jakarta Tahun 2016-2019
TAHUN
No Indikator
2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Jumlah IMB Bangunan 11,450 11,181 11,239 10,763
2 Jumlah Retribusi 158,604,499,377 262,546,133,993 227,605,405,163 191,303,493,395
Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Dalam Angka, 2020

Penataan ruang yang baik tidak terlepas dari kebersihan dan keindahan pembangunan yang
dirasakan oleh masyarakatnya. Salah satu indikator kebersihan yakni tata kelola sampah di
perkotaan, tahun 2019 DKI Jakarta memiliki sebanyak 995 jumlah fasilitas Tempat
Pembuangan Sampah (TPS) Sementara di 6 wilayah. Wilayah dengan TPS Sementara
terbanyak adalah Jakarta Timur dengan jumlah 355 lokasi, sedangkan untuk kepulauan
seribu belum memiliki Tempat Pembuangan Sementara Sementara. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.15 Jumlah Fasilitas Tempat Sampah Sementara di DKI Jakarta tahun 2019

Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Dalam Angka, 2020

II-39
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tempat Pembuangan Sampah Sementara harus diangkut setiap harinya untuk menghindari
penumpukan sampah yang akan menghasilkan bibit penyakit, secara umum ada tiga jenis
sampah yang dihasilkan di masyarakat yakni organik, anorganik dan bahan beracun
berbahaya. Sampah anorganik menjadi yang terbanyak yang dihasilkan per harinya dengan
jumlah 4,139.86 ton, dengan peningkatan terbesar dibanding tahun 2018. Bahan beracun
dan berbahaya juga mengalami peningkatan dari tahun 2018 sebesar 41.69 ton menjadi
43.07 ton perhari. Kondisi berbeda untuk sampah organik, penurunan volume dari 4,009.43
ton perhari menjadi 3,519.14. untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari table berikut:

Tabel.2.19 Volume Sampah yang Terangkut per Hari Menurut Jenis Sampah
No. Jenis Sampah 2018 2019
(1) (2) (3) (4)

1 Organik 4,009.43 3,519.14

2 Anorganik 3,671.69 4,139.86


Bahan Beracun dan
3 Berbahaya 41.69 43.07
Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Dalam Angka, 2020

Terdapat berbagai jenis sampah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari, diantaranya dari
perkantoran, industri, perdagangan atau rumah tangga. Sampah Organik masih
mendominasi dengan besaran sebesar 53.75% lalu diikuti sampah kertas dengan nilai
14.92% dan plastik 14.02%. Berikut komposisi sampah per hari dari tahun 2016-2018 yang
dapat dilihat dari tabel berikut

Tabel.2.20 Komposisi Sampah yang dihasilkan per Hari Menurut Jenis Sampah
TAHUN
No. Komposisi Sampah
2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kertas 14.92 14.92 14.92
2 Kayu 0.87 0.87 0.87
3 Kain 1.11 1.11 1.11
4 Karet dan Kulit Tiruan 0.52 0.52 0.52
5 Plastik 14.02 14.02 14.02
6 Logam 1.82 1.82 1.82
7 Gelas/Kaca 2.45 2.45 2.45
8 Organik 53.75 53.75 53.75
9 Lainnya 10.54 10.54 10.54
Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Dalam Angka, 2020

Kinerja sumber daya air dapat dijelaskan bahwa sumber air di DKI Jakarta yaitu 3 persen
berasal dari sumber air baku lokal, berasal dari Kali Krukut (Cilandak) dan Kali
Pesanggrahan, sedangkan 97 persen bersumber dari air baku dari luar Jakarta, berasal dari

II-40
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Waduk Jatiluhur (81 persen) and Air Curah Olahan dari Tangerang (16 persen). Kapasitas
produksi maksimum perusahaan air bersih di DKI Jakarta yaitu PAM Jaya dan kubikasi air
terjual digambarkan dalam tabel berikut:

Tabel 2.21 Cakupan Pelayanan Air Bersih Provinsi DKI Jakarta Tahun 2014-2019
Tahun
No. Indikator
2014 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Produksi (juta m3) 548.19 560.38 594.79 613.25 622.91 631.95
Kubikasi Air Terjual (juta
2 320.88 330.5 337.14
m3) 341.6 352.49 362.62
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, 2020

Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa volume produksi air bersih pada tahun 2014
sebesar 548,19 juta m3, sampai dengan tahun 2019 volume produksi air bersih mengalami
terus mengalami peningkatan yaitu sebesar 83.76 juta m3 menjadi 631.95 juta m3. Kendala
yang harus dihadapi adalah masih besarnya volume air yang bocor (non-revenue water).
Kebocoran air berdampak pada penurunan kualitas, kuantitas dan kontinuitas distribusi air
kepada pelanggan yang resmi. Langkah yang sudah dilakukan untuk mengurangi kebocoran
air antara lain: penggantian pipa-pipa air yang sudah tua, menggantikan water meter yang
rusak, serta meningkatkan kemampuan kapasitas air dan administrasi serta menindak tegas
pelaku pencurian air. Sedangkan untuk tahun 2018 tidak terilis data tersebut. Tahun 2019
volume produksi air bersih meningkat menjadi 631,95 m3. Badan Regulator PAM Jaya
merilis Jakarta akan membutuhkan air sekitar 28.000 liter per detik pada tahun 2022.

Air bersih merupakan urat nadi kehidupan, salah satu hal yang penting adalah air minum.
Wilayah yang paling mengalami penurunan persentase akses terhadap air minum layak
adalah Kabupaten Kepulauan Seribu, tahun 2017 sebesar 24,31% menjadi 9,49 di tahun
2018 diikuti Jakarta Selatan di tahun 2018 sebesar 33.37% menjadi 26.43%. Penurunan
lahan terbuka hijau serta penurunan air tanah menjadi factor utama terhadap air bersih.

Pada Tabel dibawah ini dapat ditampilkan persentase rumah tangga yang memiliki Akses
terhadap Sumber Air Minum Layak, terjadi penurunan terhadap sumber air minum yang
layak sejak tahun 2016-2019 yakni semula 27,53% menjadi 22,2% penurunan ini akan terus
bertambah di tahun kedepannya apabila kondisinya sama.

II-41
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 2.16 Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Sumber Air Minum

Sumber: BPS, Jakarta Dalam Angka 2020

1.1.4.4 Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Lahan yang padat dan terbatas di Jakarta menjadi kendala dalam pembangunan hunian
yang bersifat horizontal, jenis hunian vertical menjadi solusi yang ada akan keterbatasan
lahan yang ada. Jika melihat tabel di bawah ini jumlah unit rumah susun sederhana tahun
2017 sebanyak 20.998 unit bertambah sebanyak 8.186 unit menjadi 29.184 unit di tahun
2019.
Tabel 2.22 Jumlah Rumah Susun Sederhana di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2019
Tahun
No. Kota/Kabupaten
2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Jakarta Selatan 440 629 629
2 Jakarta Timur 8,456 11,288 11,288
3 Jakarta Pusat 2,786 2,862 2,846
4 Jakarta Barat 2,465 2,984 2,984
5 Jakarta Utara 6,425 10,459 11,437
Jumlah Total 20,998 28,222 29,184
Sumber : BPS Jakarta Dalam Angka 2018-2020

Pembangunan hunian berorientasi vertikal diharapkan mampu mengakomodir penduduk


DKI Jakarta yang status tempat tinggal atau huniannya sewa/kontrak. Peningkatan status
kepemilikan hunian secara agregat di DKI Jakarta pada tahun 2019 yakni 35,63% menjadi
36,36% menunjukkan bahwa jumlah supply perumahan tidak diikuti terhadap jumlah
permintaan hunian itu sendiri, sehingga harga sebuah hunian semakin mahal.

II-42
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Dalam Tabel dibawah ini dapat dilihat juga keterkaitan antara persentase sewa terhadap
milik sendiri. Status kepemilikan milik sendiri mengalami penurunan dari 47,85 menjadi
47,12.

Tabel 2.23 Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018-2019

Milik Sendiri Kontrak/Sewa Lainnya


No. Wilayah
2018 2019 2018 2019 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Kepulauan Seribu 84.72 88.28 9.15 7.65 6.13 4.07
2 Jakarta Selatan 47.36 45.04 36.52 39.00 16.12 15.96
3 Jakarta Timur 50.72 48.73 34.29 32.03 14.99 19.24
4 Jakarta Pusat 42.48 44.25 34.72 35.89 22.80 19.86
5 Jakarta Barat 47.60 48.88 36.05 37.21 16.35 13.91
6 Jakarta Utara 46.53 45.76 36.95 39.43 16.52 14.81
7 DKI Jakarta 47.85 47.12 35.63 36.36 16.53 16.52
Sumber : BPS, Jakarta Dalam Angka 2020

Kesadaran tentang higienitas penduduk tercermin dari sanitasi yang layak. Persentase
rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak di Provinsi DKI Jakarta telah
mencapai 100% hal ini membuktikan bahwa masyarakat di ibukota secara sadar memahami
kebersihan merupakan hal yang paling penting dalam menunjang kehidupan sehari-hari,
diharapkan kedepannya tingkat kesehatan turut meningkat.

Tabel 2.24 Persentase Rumah Tangga Yang Memiliki Akses Terhadap Sanitasi di Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2018-2019

No. Wilayah 2018 2019


(1) (2) (3) (4)
1 Kepulauan Seribu 0.2 0.6
2 Jakarta Selatan 22.8 23.6
3 Jakarta Timur 29.7 28.4
4 Jakarta Pusat 7.7 7.4
5 Jakarta Barat 24.2 23.3
6 Jakarta Utara 15.4 16.7
7 DKI Jakarta 100 100
Sumber : BPS, Jakarta Dalam Angka 2020

Sanitasi yang baik dapat terlihat dari seberapa besar penggunaan fasilitas buang air besar bagi
warga. Penggunaan fasilitas sendiri merupakan indikator yang terbesar yakni sebesar 83,02% di
tahun 2018 dan 83,13% di tahun 2019. Penurunan terjadi pada indikator penggunaan fasilitas
bersama, tidak menggunakan dan tidak ada. Untuk MCK Umum meningkat dari 2,69 menjadi 3,64
dan fasilitas bersama menurun menjadi 12,81 di tahun 2019 dari sebelumnya di tahun 2018 sebesar
13,73.

II-43
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 2.17 Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air Besar di Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2018-2019

Sumber : BPS, Jakarta Dalam Angka 2020

1.1.4.5 Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat

Dalam hal pemeliharaan ketertiban umum, ketentraman masyarakat dan perlindungan


masyarakat, setiap anggota masyarakat berhak atas rasa aman. Secara umum, keamanan
diartikan sebagai suatu situasi dan kondisi fisik yang teratur, tertib sesuai norma–norma
yang berlaku, keamanan berkaitan erat dengan ketertiban. Ketertiban merupakan keadaan
yang sesuai dengan hukum, norma-norma serta kesepakatan bersama. Sementara
ketertiban lebih dekat dengan upaya penegakan hukum dan pemenuhan norma-norma.
Selain keamanan dan ketertiban, terdapat pula istilah ketrentraman dan ketertiban.
Ketentraman dapat diartikan sebagai suasana batin dari individu dan atau masyarakat
karena terpenuhinya kebutuhan dan keinginan sesuai norma-norma.

Dalam hal ketertiban umum, pemerintah daerah mempunyai kewajiban menegakan


peraturan daerah melalui perangkat daerahnya. Apabila dipandang perlu, Polri akan
membantu pemerintah daerah. Sedangkan Polri menegakan semua peraturan perundang-
undangan baik yang dibuat oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Dalam
penegakan peraturan daerah, tidak jarang terjadi pelanggaran, sebagaimana digambarkan
pada tabel di atas

Dalam hal penegakan peraturan daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan


ketenteraman masyarakat, perangkat pemerintah daerah yang memiliki tugas pokok
tersebut adalah Polisi Pamong Praja. Cakupan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) per

II-44
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

10.000 penduduk mengalami tren penurunan selama tahun 2016 hingga tahun 2019
digambarkan pada tabel berikut.

Tabel 2.25 Cakupan Polisi Pamong Praja Provinsi DKI Jakarta Tahun 2016-2019
TAHUN
No. Indikator
2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Jumlah polisi pamong


1 3305 3232 3162 3056
praja

2 Jumlah penduduk 10,277,628 10,374,235 10,467,629 10,557,649


Rasio jumlah Polisi
3 Pamong Praja per 3.22 3.12 3.02 2.89
10.000 penduduk
Sumber: BPS Jakarta Dalam Angka,2017-2020, diolah

Pada tahun 2016 tercatat terdapat 3,22 Satpol PP untuk melayani 10.000 penduduk,
menurun menjadi 2,89 Satpol PP untuk melayani 10.000 penduduk pada tahun 2019. Hal ini
dipengaruhi adanya tren penurunan jumlah satpol PP di tahun 2016 hingga tahun 2019
disertai dengan peningkatan jumlah penduduk di tahun yang sama.
Dalam hal penanggulangan bencana kebakaran, kejadian kebakaran pada umumnya terjadi
di lokasi dengan tingkat kepadatan aktivitas yang tinggi. Korelasi antara bangunan gedung,
tingkat aktivitas kawasan serta kondisi kawasan seperti kawasan permukiman kumuh,
permukiman liar hingga kawasan industri yang kurang tertata, memicu tingginya tingkat
kerawanan kebakaran di wilayah perkotaan. Penanganan bencana kebakaran meliputi
kegiatan pencegahan, kesiapsiagan, tanggap darurat, hingga pemulihan dimana
memerlukan kecepatan dan ketepatan dalam bertindak yang harus segera ditindaklanjuti.
Dalam upaya penanggulangan kebakaran di Provinsi DKI Jakarta, Dinas Penanggulangan
Kebakaran dan Penyelamatan menyiapkan sejumlah sarana prasarana pendukung, dengan
gambaran sebagai berikut:

Gambar 2.18 Jumlah Personel Pemadam Kebakaran dan Jumlah Hidran Kebakaran Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2017-2019

Sumber: BPS Jakarta Dalam Angka,2018-2020

II-45
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Sementara itu, banyaknya kejadian kebakaran yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta dapat
dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.26 Jumlah Kejadian Kebakaran di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2019

Sumber: BPS, Jakarta Dalam Angka, 2018-2020

Dalam upaya menjaga kualitas peralatan dan sarana prasarana pencegahan dan
penanggulangan kebakaran, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan
melalukan pengujian mutu yang secara teknis dilakukan oleh Pusdiklat Penanggulangan
Kebakaran dan Penyelamatan. Peralatan dan sarana prasarana yang dilakukan pengujian
mutu yaitu meliputi, pengujian alat pemadam api, pengujian foam liquid, pengujian pintu
tahan api, pengujian rolling door, pengujian fire stopping, pengujian pengendali asap atau
api, pengujian pompa portable, pengujian mobil pemadam, pengujian selang kebakaran,
pengujian helm kebakaran, pengujian baju tahan panas, pengujian sepatu keselamatan
kebakaran, pengujian kepala pemercik, pengujian brankas, pengujian komponen hidran, dan
pengujian mulut pipa.

1.1.4.6 Sosial

Sasaran pelayanan urusan sosial adalah para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) yang merupakan seseorang, keluarga, atau kelompok masyarakat yang karena
suatu hambatan, kesulitan, atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dan
karenanya tidak dapat menjalin hubungan yang serasi dan kreatif dengan lingkungannya
sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara
memadai dan wajar. Hambatan, kesulitan, dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan,
keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan, atau keterasingan dan kondisi
atau perubahan lingkungan (secara mendadak) yang kurang mendukung atau
menguntungkan.

II-46
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 2.19 Jumlah PMKS di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018-2019

Sumber : BPS, Jakarta Dalam Angka 2020

Secara umum, jumlah PMKS mengalami peningkatan. Pada tahun 2018 tercatat sebanyak
1.992 orang, kemudian pada tahun 2019 meningkat menjadi 2.661 orang, hal ini merupakan
hasil akumulasi peningkatan di seluruh wilayah DKI Jakarta kecuali Kabupaten Kepulauan
Seribu. Upaya penanganan yang telah dilakukan pemerintah Provinsi DKI Jakarta antara
lain adalah meningkatkan kualitas pelayanan sarana prasarana rehabilitasi sosial, pelatihan
keterampilan dan pembinaan bagi lansia, peningkatan kualitas SDM keluarga miskin dan
pembinaan mental bagi PMKS. Lebih lanjut dapat dilihat dalam tabel di atas
Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial dijabarkan
bahwa kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual dan
sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri sehingga
dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Penyelenggaraan kesejahteraan sosial meliputi:
rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial.
Rehabilitasi sosial adalah proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk
memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam
kehidupan masyarakat. Jaminan sosial adalah skema yang melembaga untuk menjamin
seluruh warga masyarakat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
Perlindungan Sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk mencegah dan menangani
risiko dari guncangan dan kerentanan sosial. Pemberdayaan Sosial adalah semua upaya
yang diarahkan untuk menjadikan warga negara yang mengalami masalah sosial
mempunyai daya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Muara dari
penyelenggaraan kesejahteraan social yaitu perorangan, keluarga, kelompok, dan/atau

II-47
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

masyarakat dapat hidup mandiri. Berikut tabel jumlah penduduk miskin di Provinsi DKI
Jakarta selama kurun waktu 2015 hingga 2019:

Tabel 2.27 Persentase Penduduk Miskin Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2019

Tahun
NO Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Jumlah Penduduk
1 398.92 384.3 389.69 373.12 365.55
Miskin
2 Jumlah penduduk 10.177.90 10.277.60 10374.23 10467.63 10557.64
*Persentase
3
Penduduk Miskin 3.93 3.75 3.77 3.57 3.47
Sumber : BPS, Jakarta Dalam Angka,2019-2020
*Persentase penduduk miskin Tw I

Mewujudkan kesejahteraan sosial menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan
masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009
tentang Kesejahteraan Sosial. Amanat tersebut membuka kesempatan yang luas kepada
masyarakat untuk ikut andil dalam penyelenggaraan kegiatan sosial kemanusiaan.
Kesadaran dan tanggung jawab sosial masyarakat untuk turut serta mewujudkan
kesejahteraan sosial dicerminkan antara lain dalam bentuk kesediaan masyarakat menjadi
relawan sosial atau tenaga kesejahteraan sosial masyarakat. Tenaga kesejahteraan sosial
merupakan seseorang yang dididik dan dilatih untuk melaksanakan tugas pelayanan dan
penanganan masalah sosial dan/atau seseorang yang bekerja, baik di lembaga pemerintah
maupun swasta yang ruang lingkup kegiatannya di bidang kesejahteraan sosial. Berikut
gambaran jumlah pekerja sosial masyarakat yang aktif dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial di Provinsi DKI Jakarta tahun 2017-2019.

Gambar 2.20 Jumlah Pekerja sosial di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2019

Sumber: BPS, Jakarta Dalam Angka, 2018-2020

II-48
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Jumlah tenaga kesejahteraan sosial masyarakat yang aktif dalam penyelenggaraan


kesejahteraan sosial di Provinsi DKI Jakarta tahun 2017 hingga 2019 mengalami penurunan
yang cukup signifikan, yaitu sebanyak 1.992 orang pada tahun 2019
Untuk menunjang penyelenggaraan kesejahteraan sosial, diperlukan sarana sosial yang
meliputi panti asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi, rumah singgah dan sarana sejenis
lainnya. Secara umum, jumlah panti sosial di DKI Jakarta sejak tahun 2018 hingga tahun
2019 mengalami peningkatan jumlah kapasitas. Kapasitas yang dapat ditampung naik
sebanyak 705 dibandingkan tahun 2018 sejumlah 5986. Sedangkan jumlah unit di tahun
2019 terdapat pengurangan 1 unit dikarenakan penggabungan beberapa sarana sosial
sejenis. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.21 Perkembangan Jumlah Panti Sosial di DKI Jakarta

Sumber : BPS, Jakarta Dalam Angka,2020, diolah

1.1.5 Aspek Daya Saing Daerah


1.1.5.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Kemampuan ekonomi daerah terkait dengan daya saing daerah adalah kapasitas ekonomi
daerah harus memiliki daya tarik (attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang telah berada
didalam dan akan masuk ke suatu daerah untuk menciptakan nilai tambah bagi peningkatan
daya saing daerah. Salah satu indikator yang dapat menggambarkan aspek kemampuan
ekonomi daerah dalam peranannya sebagai pendorong daya saing daerah adalah indikator
pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita. Indikator ini menggambarkan tingkat
konsumsi rumah tangga yang menjelaskan seberapa atraktif tingkat pengeluaran rumah
tangga. Semakin besar rasio atau angka konsumsi RT semakin atraktif bagi peningkatan
kemampuan ekonomi daerah. Adapun rasio pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita
Provinsi DKI Jakarta pada periode 2015-2019 menunjukan tren yang meningkat.

II-49
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 2.22 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, JDA, 2020

Salah satu komponen pengeluaran Rumah Tangga adalah pengeluaran Rumah Tangga non
makanan. Dari indikator ini dapat dilihat bagaimana kecenderungan masyarakat untuk
membelanjakan pendapatannya selain makanan. Masyarakat DKI Jakarta sendiri dalam
periode 2015-2019 menunjukkan kecenderungan peningkatan konsumsi non makanan.

Gambar 2.22 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga non Makanan per Bulan di Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2015-2019

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, 2020

Keterbukaan ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari indikator berupa rasio dari
jumlah ekspor dan impor terhadap PDRB suatu daerah tersebut. Untuk Provinsi DKI Jakarta
sendiri, rasio ekspor dan impor terhadap PDRB DKI Jakarta terus mengalami tren yang
menurun dari tahun 2015 hingga 2019. Pada tahun 2015, rasio ekspor dan impor terhadap
PDRB adalah sebesar 0,64. Rasio ini kemudian terus menurun hingga tahun 2019 menjadi

II-50
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

0,56. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas perdagangan di DKI Jakarta sedang mengalami
penurunan. Penjelasan lebih lengkap dalam bentuk angka dapat dilihat pada tabel berikut
ini.

Tabel 2.28 Rasio Ekspor dan Impor terhadap PDRB di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2019

Sumber: BPS DKI Jakarta, diolah dari Jakarta Dalam Angka 2016-2020

1.1.5.2 Fokus Wilayah/Infrastruktur

Kemacetan dan Banjir menjadi masalah serius di DKI Jakarta. Jumlah penduduk yang tinggi
membutuhkan transportasi massal dengan biaya yang murah dan nyaman sehingga
diharapkan dapat mengurangi kemacetan di Ibukota. TransJakarta hadir menjadi salah satu
solusi transportasi publik warga Jakarta dengan jumlah rute sebanyak 247, jumlah armada
di tahun 2019 sebanyak 3.865 unit yang dapat dilihat dari tabel berikut.

Gambar 2.23 Jumlah armada Bus TransJakarta di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019

Sumber: Bps, Jakarta Dalam Angka, 2020

Pemberhentian bus atau halte yang baik dan memadai turut memberikan kontribusi
kenaikan penumpang transjakarta. Jumlah halte di tahun 2019 sebanyak 278 dengan total
bus stop sebanyak 5.634, pada tabel di bawah dapat dilihat peningkatan jumlah penumpang

II-51
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

dari tahun 2015 sejumlah 102,950,384, Tahun 2019 kenaikan penumpang meningkat secara
signifikan yakni sebanyak 264,032,780, kenaikan tersebut lebih dari dua kali lipat dari tahun
2015.

Gambar 2.24 Jumlah Penumpang TransJakarta Tahun 2015-2019

Sumber: BPS, Jakarta Dalam Angka, 2016-2020

Selain transjakarta sebagai moda transportasi umum, Proyek MRT Jakarta dimulai dengan
pembangunan jalur MRT Fase I sepanjang ± 16 kilometer dari Terminal Lebak Bulus hingga
Bundaran Hotel Indonesia yang memiliki 13 stasiun berikut 1 Depo. Jam operasional mulai
pukul 05.00-24.00 diharapkan dapat menampung lebih kurang 130.000 penumpang per hari
(hasil survei 2017) dengan jumlah rangkaian sebanyak 16 rangkaian (1 Rangkaian adalah 6
kereta).
Hadirnya transportasi publik yang memadai diharapkan dapat menarik wisatawan baik lokal
maupun mancanegara ke berbagai lokasi wisata di Jakarta. Jumlah Kunjungan Wisatawan
Mancanegara bersifat fluktuatif sejak tahun 2015-2019 namun masih dikisaran 2 juta
wisatawan mancanegara, sedangkan proporsi jumlah wisatawan mancanegara ke DKI
Jakarta terhadap Negara Indonesia mengalami penurunan sejak Tahun 2017 18,93%
menjadi 15,24% di tahun 2019.

Tabel 2.29 Kunjungan Wisatawan Mancanegara yang Datang ke Provinsi DKI Jakarta dan Indonesia
Tahun 2015-2019
No. Tahun Jakarta Indonesia %
(1) (2) (3) (4) (5)
1 2015 2,377,226 10,406,759 22.84%
2 2016 2,512,005 11,519,275 21.81%
3 2017 2,658,055 14,039,799 18.93%
4 2018 2,811,974 15,810,305 17.79%
5 2019 2,455,427 16,106,954 15.24%

II-52
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Sumber: BPS, Jakarta Dalam Angka, 2020


Tabel 2.30 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Unggulan Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2018-2019
Tahun
No. Lokasi
2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Taman Impian Jaya Ancol 16,661,517 17,850,284 19,261,212 17,575,914 9,282,441
2 TMII 5,575,905 4,977,704 5,704,712 6,004,718 5,071,980
3 Ragunan 5,157,035 5,177,877 5,366,148 5,458,397 5,407,858
4 Monumen Nasional 1,539,195 1,878,155 1,866,428 1,973,804 12,112,946
5 Museum Nasional 266,359 380,762 293,918 307,577 305,086
6 Museum Satria Mandala 49,964 37,969 36,144 11,693 17,132
7 Museum Sejarah Jakarta 535,144 733,921 798,139 840,671 746,971
8 Pelabuhan Sunda Kelapa 63,220 43,398 58,284 49,842 38,058
Sumber: BPS DKI Jakarta, diolah dari Jakarta Dalam Angka 2018-2020

Daya tarik investor untuk memanamkan modalnya sangat dipengaruhi faktor-faktor seperti
tingkat suku bunga, kebijakan perpajakan dan regulasi perbankan. Iklim investasi juga
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang mendorong berkembangnya investasi antara
lain faktor keamanan dan ketertiban suatu wilayah dan kemudahan proses perijinan.
Angka kriminalitas di DKI Jakarta selama periode 2016-2018 memiliki kecenderungan
menurun., Pada tahun 2016 terdapat sebanyak 43,842 kasus kejahatan yang dilaporkan
melalui Polda Metro Jaya namun mengalami penurunan di tahun 2018 menjadi 34,655
kasus. Secara umum kondisi tersebut relatif kondusif bagi berlangsungnya aktivitas sosial
masyarakat maupun kegiatan investasi. Meskipun demikian, tetap diperlukan adanya upaya
untuk menekan meningkatnya angka kriminalitas, melalui pembinaan keamanan dan
ketertiban masyarakat dengan melibatkan partisipasi masyarakat untuk turut menjaga
keamanan lingkungannya. Deskripsi secara numerik angka kriminalitas dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 2.31 Angka Kriminalitas Provinsi DKI Jakarta Tahun 2016-2018

Sumber: BPS DKI Jakarta, diolah dari Jakarta Dalam Angka 2016-2019

II-53
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tabel 2.32 Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang tersedia pada Hotel Bintang dan Non Bintang 2015-2019
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Indikator Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Tempat Tempat Tempat Tempat Tempat
Hotel Kamar Hotel Kamar Hotel Kamar Hotel Kamar Hotel Kamar
Tidur Tidur Tidur Tidur Tidur
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Hotel Bintang 228 39,011 53,999 232 39,806 55,293 NA NA NA 407 56,837 70,364 397 55,800 69,236
Akomodasi Non-
219 8,383 11,731 205 8,298 10,991 NA NA NA 648 18184 20,032 594 18,605 20,649
Bintang
Jumlah 447 47,394 65,730 437 48,104 66,284 NA NA NA 1,055 75,021 90,396 991 74,405 89,885
Sumber: Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, 2020

II-54
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Selama kurun waktu 2017 DKI Jakarta telah mengeluarkan sebanyak 5.330.060 perijinan,
peningkatan cukup signifikan sampai dengan tahun 2019 meningkat menjadi 6,653,743
perizinan, Hal ini menunjukkan bahwa terobosan dan peningkatan pelayanan ke
masyarakat dapat memberikan kontribusi ke jumlah perizinan.
Dalam perspektif kedepan, pelayanan perijinan ini akan terus disempunakan dan
diperbaiki sehingga terjamin kepastian prosedur, waktu dan keamanan perijinan serta
pada akhirnya akan memberi kenyamanan dan kemudahan investor untuk berinvestasi di
Jakarta. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.33 Jumlah Perijinan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2019


Tahun
No. Wilayah
2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Provinsi 38,245 82,288 51,567
2 Kota/Kabupaten 98,647 103,237 65,860
3 Kecamatan 554,381 545,881 677,673
4 Kelurahan 4,638,787 5,534,234 5,858,643
Jumlah 5,330,060 6,265,640 6,653,743
Sumber: pelayanan.jakarta.go.id/site/page?pid=daftar-informasi-publik

1.1.5.3 Fokus Sumber Daya Manusia

Dari sisi kualitas tenaga kerja, Jumlah lulusan perguruan tinggi yang bekerja di DKI
Jakarta rasionya terus mengalami peningkatan sejak tahun 2018. Pada tahun 2018
terdapat seorang lulusan perguruan tinggi yang bekerja dari 12.57 orang penduduk.
Sementara itu per Februari 2020 mengalami kenaikan yang tidak terlalu signifikan
menjadi 13.02.
Tabel 2.34 Rasio Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan
yang ditamatkan Februari 2018 - Februari 2020 (dalam persen)
TAHUN
No. Lulusan
Feb-18 Feb-19 Feb-20

(1) (2) (3) (4) (5)

1 SD ke Bawah 41.8 40.51 38.89


2 SMP 18 17.75 17.93
3 SMA 16.78 17.86 18.34
4 SMK 11.45 11.31 11.82
5 Diploma dan Universitas 11.97 12.57 13.02
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, 2020

Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan untuk melihat apakah suatu
daerah merupakan kategori daerah maju dengan produktivitas penduduk yang tinggi atau
daerah berkembang dengan produktivitas penduduk yang masih rendah. Rasio ini
merupakan indikator demografi yang sangat penting. Semakin tinggi angka rasio
II-55
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

ketergantungan menunjukkan semakin tinggi beban yang harus ditanggung penduduk


yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif/tidak produktif lagi.
Sementara itu semakin rendah angka rasio menunjukkan semakin rendah beban yang
ditanggung penduduk produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif/tidak
produktif lagi.
Sejak tahun 2015 hingga 2019, angka rasio ketergantungan di DKI Jakarta mengalami
peningkatan. Secara numerik dapat dilihat dengan angka ketergantungan yang berada di
bawah 50. Artinya penduduk usia produktif (15-64 tahun) menanggung sedikit penduduk
usia non produktif (<15 dan >64 tahun), dimana kualitas penduduk (baik tingkat
pendidikan, skill, profesionalitas dan kreativitas) mampu menekan beban ketergantungan
sampai tingkat terendah yang berguna untuk mendongkrak pembangunan ekonomi.
Secara lengkap dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Tabel 2.35 Rasio Ketergantungan (Dependancy Ratio) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2019
TAHUN
No. INDIKATOR
2015 2016 2017 2018 2019
1 Usia 0-14 2,523,715 2,553,935 2,578,521 2,598,948 2,614,791
2 Usia 15-64 7,278,316 7,324,391 7,370,793 7,415,725 7,459,400
3 Usia 65+ 375,893 399,302 424,921 452,956 483,619
4 Jumlah Penduduk 10,177,924 10,277,628 10,374,235 10,467,629 10,557,810
5 Rasio Ketergantungan 39.84 40.32 40.75 41.15 41.54
Sumber: BPS DKI Jakarta, diolah dari Jakarta Dalam Angka 2016-2020

1.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sampai Tahun Berjalan dan
Realisasi RPJMD

Mengacu pada formulir Hasil Pengendalian dan Evaluasi Terhadap Kebijakan


Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah (Tabel 2.57), dapat disimpulkan
bahwa berdasarkan proses penyusunannya RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun
2019 telah melalui tahapan-tahapan yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri No. 86 Tahun 2017.

II-56
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tabel 2.36
Hasil Pengendalian dan Evaluasi Terhadap Kebijakan Perencanaan
Pembangunan Tahunan Daerah
Hasil Pengendalian dan Evaluasi
Faktor Tindak
Kesesuaian Lanjut
Penyebab
No Jenis Kegiatan Penyempurn
Ketidaksesuaian
aan Apabila
Tidak
Ada Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pembentukan tim
- -
penyusun RKPD
provinsi dan
penyusunan rencana
kerja.
2. Pengolahan data dan
- -
informasi.
3. Analisis gambaran
umum - -

kondisi daerah
4. Analisis ekonomi dan
- -
keuangan daerah.

II-57
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Hasil Pengendalian dan Evaluasi


Faktor Tindak
Kesesuaian Lanjut
Penyebab
No Jenis Kegiatan Penyemp
Ketidaksesuaian
urnaan
Apabila
Tidak
Ada Tida
k
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5. Evaluasi kinerja tahun lalu. - -
6 Penelaahan terhadap
- -
kebijakan pemerintah.
7. Penelaahan pokok-pokok
- -
pikiran DPRD provinsi.
8. Perumusan
- -
permasalahan
pembangunan daerah
provinsi.
9. Perumusan rancangan
kerangka ekonomi
- -
daerah dan kebijakan
keuangan
daerah.
10. Perumusan RKPD
provinsi sesuai dengan
visi, misi, arah kebijakan - -
dan program Gubernur
yang ditetapkan
dalam RPJMD provinsi.
11. Perumusan prioritas
- -
dan sasaran
pembangunan
daerah.

II-58
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

12. Perumusan prioritas


dan sasaran
pembangunan daerah
- -
tahunan provinsi telah
berpedoman pada
kebijakan umum dan
program pembangunan
jangka menengah daerah
provinsi.
13. Perumusan prioritas dan
sasaran pembangunan
- -
daerah tahunan provinsi
telah mengacu pada RKP

14. Perumusan program


- -
prioritas beserta
pagu
indikatif.
15. Pelaksanaan forum
- -
konsultasi publik
16. Penyelarasan rencana
- -
program prioritas
daerah
beserta pagu indikatif.
17. Perumusan prioritas
dan sasaran
pembangunan daerah - -
tahunan provinsi telah
berpedoman pada
kebijakan umum
18. Perumusan prioritas
dan sasaran
pembangunan daerah
- -
tahunan provinsi telah
berpedoman
padaprogram
pembangunan jangka
menengah daerah provinsi.

II-59
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Hasil Pengendalian dan Evaluasi


Faktor Tindak Lanjut
Kesesuaian
Penyebab Penyempurn
No Jenis Kegiatan Ketidaksesuai aan Apabila
an Tidak
Ada Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
19. Perumusan prioritas
dan sasaran
- -
pembangunan
daerah tahunan
provinsi
telah mengacu pada
RKP.
20. Perumusan rencana
program dan
kegiatan prioritas
- -
daerah provinsi
dalam rangka
pencapaian sasaran
pembangunan jangka
menengah daerah
provinsi
21. Perumusan rencana
program dan
kegiatan prioritas
- -
daerah provinsi
dalam rangka
pencapaian sasaran
pembangunan jangka
menengah daerah
provinsi.

II-60
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

22. Perumusan rencana


program dan
kegiatan prioritas
- -
daerah provinsi
dalam rangka
pencapaian sasaran
pembangunan
tahunan nasional.
23. Pendanaan program
- -
dan kegiatan
prioritas
berdasarkan pagu
indikatif
untuk masing-masing
Perangkat Daerah
provinsi telah
memperhitungkan
prakiraan maju
24. Musrenbang RKPD
yang - -
bertujuan :
24.a. Menyelaraskan
program dan kegiatan
prioritas
pembangunan daerah
provinsi dengan arah
- -
kebijakan, prioritas
dan sasaran
pembangunan
nasional serta usulan
program dan kegiatan
hasil musrenbang
kabupaten/kota.

II-61
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

24.b. Mengklarifikasi usulan


program dan kegiatan
yang telah
disampaikan
masyarakat kepada - -
pemerintah daerah
provinsi pada
musrenbang RKPD
kabupaten/kota
dan/atau sebelum
musrenbang RKPD
provinsi dilaksanakan;
24.c. Mempertajam indikator
dan - -
target kinerja program
dan
kegiatan pembangunan
provinsi.
24.d. Menyepakati prioritas
pembangunan daerah
- -
serta rencana kerja
dan
pendanaan.
25. Berita Acara Hasil
- -
Musrenbang RKPD
provinsi
26. Sesuai dengan
tahapan dan tata cara
penyusunan RKPD - -
provinsi yang diatur
dalam peraturan
Menteri Dalam
Negeri ini.
27. Dokumen RKPD yang
telah - -
disyahkan.
Sumber : Hasil Pengendalian dan Evaluasi Terhadap Kebijakan RKPD DKI JKT 2019

II-62
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

1.2.1 Kesimpulan Pengendalian dan Evaluasi terhadap Pelaksanaan RKPD


Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019
Mengacu pada Tabel Penjabaran RKPD Kedalam RKUA-PPAS, KUA-PPAS,
RAPBD dan APBD (Tabel 3.1), dapat disimpulkan bahwa terdapat 527
kegiatan yang dikurangi, serta terdapat 120 penambahan kegiatan baru. Hal
ini dapat bermakna bahwa penggunaan metode-metode untuk identifikasi
kebutuhan kegiatan dan/atau tata cara perumusan kegiatan sesuai peraturan
perundangan pada penyusunan RKPD belum digunakan secara optimal,
idealnya penyusunan kegiatan berorientasi pada prioritas penyelesaian
persoalan/pelayanan kepada masyarakat, bukan kegiatan yang berorientasi
shoping list. Adapun perangkat daerah terbanyak yang mengurangi kegiatan
(176 kegiatan) adalah Badan Pajak dan Retribusi Daerah.

1.2.2 Kesimpulan Evaluasi Hasil RKPD Provinsi DKI Jakarta Triwulan IV Tahun
2019
Mengacu pada hasil evaluasi realisasi sasaran RPJMD, realisasi indikator
program prioritas RKPD dan evaluasi program per Perangkat daerah, secara
rata-rata dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja pembangunan di DKI
Jakarta masuk kategori capaian sangat tinggi.

1.2.3 Rekomendasi Umum


Rekomendasi dari hasil evaluasi terhadap realisasi kinerja indikator program
dan realisasi anggaran program sesuai kriteria penilaian yang ditetapkan
Permendagri 86 Tahun 2017, yakni :

1. Kategori Sangat Tinggi dan Kategori Tinggi


Rekomendasi terhadap hasil penyelanggaraan perangkat daerah dan unit
perangkat daerah yang realisasi keuangannya masuk dalam kategori
sangat tinggi dan kategori tinggi, adalah dengan melakukan tindakan –
tindakan yang dianggap perlu guna mempertahankan capaian kinerja
tinggi, melakukan telaah lebih teliti dan lebih mendalam terhadap aspek-
aspek sistem administrasi dan kelengkapan dokumen administrasi. Hal
tersebut dimaksudkan agar capaian kinerja keuangan yang tinggi juga
didukung oleh penyelenggaran sistem administrasi yang baik, beserta
kelengkapan dokumen administrasi pertanggungjawaban pengeluaran

II-63
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

keuangan yang dapat di pertanggungjawabkan,dalam rangka mewujudkan


akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah.

2. Kategori Sedang
Rekomendasi terhadap penyelanggaraan perangkat daerah dan unit
perangkat daerah yang realisasi keuangannya masuk dalam kategori
sedang adalah melakukan tindakan – tindakan yang dianggap perlu dalam
memperbaiki kinerja supaya meningkat dengan melakukan telalah terhadap
kelengkapan dokumen-dokumen perencanaan teknis seperti kerangka
acuan kerja (KAK), jadwal (schedule) kegiatan, time-line rencana anggran
kas, standard operating procedure (SOP), dll, agar hal-hal yang telah
direncanakan dengan baik segera dapat diimplementasikan sesuai jadwal
dan time-line dan anggaran kas yang telah direncanakan, dalam rangka
mewukudkan sukses perencanaan dan sukses implementasi program dan
kegiatan pembangunan daerah.

3. Kategori Rendah
Rekomendasi terhadap penyelanggaraan perangkat daerah dan unit
perangkat daerah yang realisasi keuangannya masuk dalam kategori
rendah adalah melakukan tindakan – tindakan ekstra yang dianggap perlu
dalam memperbaiki kinerja supaya program dan kegiatan pembangunan
daerah tidak berjalan secara lambat, yaitu melakukan telaah terhadap
organisasi pelaksana program dan kegiatan termasuk SDM dan
manajemen pelaksanaan program dan kegiatan yang dituangkan dalam
KAK dan SOP. Hal-hal yang dinilai lambat dan tertinggal bila dibandingkan
dengan schedule dan time-line program dan kegiatan yang seharusnya
harus segera dikerjar dengan mengatasi beberapa masalah atau kendala
yang ditemukan dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan
daerah.

II-64
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

4. Kategori Sangat Rendah


Rekomendasi terhadap penyelanggaraan perangkat daerah dan unit
perangkat daerah yang realisasi keuangannya masuk dalam kategori sangat
rendah adalah melakukan tindakan – tindakan ekstra yang dianggap perlu
dalam memperbaiki kinerja supaya program dan kegiatan pembangunan
daerah tidak berjalan sangat lambat, yaitu melakukan koordinasi dan
komunikasi dan pembinaan secara intensif antara semua pihak (Dinas,
Badan, Biro, dll) yang terkait dengan pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan daerah, untuk membangun kembali persamaan persepsi,
persamaan tujuan, dan langkah dengan membangun kembali komitmen
bersama semua pihak terkait.

1.3 Permasalahan Pembangunan Daerah

1.3.1 Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan Prioritas dan Sasaran


Pembangunan Daerah

Permasalahan pembangunan daerah yang dijabarkan ialah indikator kinerja di setiap


bidang/urusan yang belum mencapai hasil yang diinginkan berdasarkan perbandingan dengan
standar (SPM/SDGs/Standar Nasional/ dengan target tahunan di dalam RPJMD/capaian tahun
sebelumnya atau tren). Secara umum, permasalahan pembangunan daerah dan Prioritas
Lainnya dari Kebijakan Nasional dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.37 Permasalahan Pembangunan Daerah
No Permasalahan Utama Permasalahan Kinerja Daerah Analisa
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Pembangunan manusia Ketimpangan Tingkat Ketimpangan Ketimpangan menurun,
pendapatan masih Provinsi DKI Jakarta namun Indeks Gini masih
sedang 2015-2019 berada pada kategori
Sedang (> 0,3)
Tingkat Partisipasi Tingkat Partisipasi Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja Angkatan Kerja (TPAK) Angkatan Kerja terus
(TPAK) menurun 2015 - 2018 menurun sejak tahun
2013 (71,56
persen) hingga
2018(63,95 persen).
Belum mencapai Perkembangan Rata- Angka Rata-rata lama
wajib belajar 12 Rata Lama Sekolah sekolah DKI Jakarta
tahun DKI Jakarta dan (11,05) sudah lebih tinggi
Nasional Tahun 2015- daripada rata-rata
2018 nasional. Namun belum
menyentuh angka 12
tahun (wajib belajar 12
tahun).
Masih kurangnya Perkembangan Angka APM SMP (80,81 persen)

II-65
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

No Permasalahan Utama Permasalahan Kinerja Daerah Analisa


(1) (2) (3) (4) (5)
partisipasi sekolah Partisipasi Murni di DKI dan APM SMA (60,01
SMP dan SMA Jakarta Tahun 2011- persen) pada tahun 2018
2018 menunjukkan bahwa
masih kurangnya
partisipasi anak pada usia
tersebut yang bersekolah
sesuai jenjangnya
Masih ada sekolah Persentase Sekolah Pada tahun 2017 sekolah
yang belum Jenjang Pendidikan yang memperoleh
memiliki akreditasi SD/MI; SMP/MTs; akredritas A belum
baik dan SMA/SMK/MA mencapai 100 persen, SD
Terakreditasi A sebanyak 70,50 persen,
Provinsi DKI Jakarta SMP/MTs sebanyak 59,11
Tahun 2014-2017 persen, SMA/MA
sebanyak 79,17 persen
dan SMK
sebanyak 53,54 pesen.
Hal ini menunjukkan
bahwa masih ada sekolah
yang belum memiliki
kualitas baik dalam
menjamin mutu
pendidikan
Menurunnya Persentase sekolah Persentase sekolah yang
Persentase yang memiliki sarana memiliki sarana dan
sekolah yang dan prasarana sesuai prasaran sesuai SNP di
memiliki sarana Standar Nasional DKI Jakarta memiliki
dan prasarana Pendidikan (SNP) angka yang terus menurun
pada tahun 2016 menurun
menjadi 68,21 persen dari
91,57 persen pada tahun
2013
Balita Gizi Buruk Persentase Balita Gizi Persentase Balita Gizi
meningkat Buruk Buruk mengalami tren
yang menurun dari tahun
2012 (0,94 persen)
menjadi 0,6 persen di
tahun 2018.
jumlah sarana Perkembangan Jumlah Sejak tahun 2012 hingga
sosial berkurang Sarana Sosial di DKI 2016 tren jumlah sarana
Jakarta sosial di DKI Jakarta
mengalami pengurangan
jumlah, pada tahun 2012
jumlah sarana sosial
mencapai 606 dan pada
tahun 2016 menurun
menjadi 427 sarana social.
Pengurangan tersebut
sebagian besar
dikarenakan
penggabungan beberapa
sarana sosial sejenis.
Jumlah KDRT Rasio KDRT Rasio KDRT di DKI
terus meningkat Jakarta mengalami tren
yang stagnan tetapi jika
dilihat dari jumlah KDRT
dari tahun 2012 hingga

II-66
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

No Permasalahan Utama Permasalahan Kinerja Daerah Analisa


(1) (2) (3) (4) (5)
2016
jumlahnya terus
meningkat dari 818 KDRT
meningkat menjadi 892
KDRT.
Jumlah kegiatan Indikator Kinerja Jumlah kegiatan
olahraga menurun Urusan Kepemudaan kepemudaan dalam
dan Olahraga setahun sangat sedikit di
tahun 2015-2016. Jumlah
kegiatan olahraga juga
mengalami tren menurun
dari tahun 2012-2016.
Jumlah lapangan olahraga
kurang berkembang hanya
berada pada kisaran 50,
51, dan 52 (2016)
2 Pembangunan ekonomi Belum semua Panjang Jalan Yang Panjang jalan yang
dan infrastruktur jalan memiliki Memiliki Trotoar memiliki trotoar baru
trotoar mencapai 8,61 persen
pada tahun 2016.
Jumlah daya Rasio TPS per Satuan Jumlah daya tampung
tampung TPS Penduduk TPS tidak meningkat
stagnan selama 5 tahun terakhir,
namun jumlah penduduk
meningkat terus. Hal ini
mengakibatkan rasio
Tempat Pembuangan
Sampah (TPS) per satuan
penduduk terus menurun.
Perusahaan yang Keselamatan dan Jumlah perusahaan yang
menjalankan K3 Perlindungan (Jumlah menjalankan K3
mengalami perusahaan yang mengalami peningkatan
penurunan menerapkan K3 dari dimana pada tahun 2016
total perusahaan yang sebesar 1.432 perusahaan
ada di wilayah kab/kot dan
pada tahun n) tahun 2013 sebesar 1.397
perusahaan.
Ketersediaan Ketersediaan pangan Dilhat dari data
pangan utama utama ketersediaan pangan
menurun utama DKI Jakarta dari
2012-2016 memiliki tren
yang cenderung menurun.
Penanganan Persentase Penanganan produksi
produksi sampah Penanganan Sampah sampah masih belum
belum 100 persen mencapai 100 persen atau
baru 83,78 persen (2016)
Angkutan darat Persentase Angkutan Persentase jumlah
belum bisa Darat angkutan darat terhadap
memenuhi penumpang angkutan
kebutuhan darat hanya sebesar 0,06
penumpang (lack persen pada tahun 2016.
of supply) Angkutan darat belum bisa
memenuhi kebutuhan
penumpang (lack of
supply)
Panjang Jalan Rasio Panjang Jalan Rasio panjang jalan per
yang masih per Jumlah Kendaraan jumlah kendaraan masih

II-67
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

No Permasalahan Utama Permasalahan Kinerja Daerah Analisa


(1) (2) (3) (4) (5)
kurang berada pada angka 0,35
persen (2016) dan
jumlahnya terus menurun
dari tahun 2012 yang
memiliki rasio 0,48. Hal ini
bisa dipandang melalui 2
perspektif, yaitu Panjang
Jalan yang masih kurang,
atau pengguna kendaraan
yang terlalu banyak
3 Integritas Aparatur Opini laporan Opini BPK Atas LKPD Opini BPK atas LKPD
keuangan belum Pemerintah Provinsi DKI
WTP Jakarta masih belum
mencapai WTP (masih
WDP)
4 Kota Lestari Kondisi air Status Mutu Kondisi air situ/waduk
situ/waduk Pemantauan Air berdasarkan pemantauan
tercemar berat Situ/Waduk tahun 2012-2016 di DKI
berdasarkan Indeks Jakarta mengalami
Pencemaran penurunan hal ini dapat
dilihat pada kondisi
tercemar berat pada
tahun 2016 meningkat
menjadi 29 persen dari 10
persen pada tahun 2015
kualitas air sungai Status Mutu Pada tahun 2016 kualitas
mengalami Pemantauan Air air sungai mengalami
penurunan Sungai berdasarkan penurunan dibandingkan
Indeks Pencemaran tahun sebelumnya hal ini
Provinsi DKI Jakarta disebabkan oleh air limbah
domestic (70 persen) dan
kegiatan lain (30 persen)
Permukiman yang Persentase Luas Persentase luas
tertata berkurang Permukiman yang permukiman yang tertata
Tertata di DKI Jakarta sejak tahun
2012 hingga 2015
mengalami penurunan dari
0,57 persen pada tahun
2012 menjadi 0,14 persen
pada tahun 2016. Hal ini
menunjukkan bahwa
perlunya penyelesaian
mengenai penataan
permukiman
Belum semua Rasio Rumah Layak Rasio Rumah Layak Huni
warga memiliki Huni terhadap Jumlah masih berada di angka
rumah berkategori Rumah Tangga 90,55 persen (2015).
layak Artinya terdapat 9,45
persen rumah tangga
yang belum memiliki
hunian yang layak
Pengawasan Jumlah Kegiatan yang Terkait dengan Izin
terhadap Diawasi dalam rangka Usaha, masih banyak
pelaksanaan Implementasi kegiatan yang telah
dokumen Pengelolaan dan beroperasi dan telah
lingkungan Pemantauan memiliki Izin Usaha tetapi
(AMDAL) belum Lingkungan belum memiliki dokumen

II-68
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

No Permasalahan Utama Permasalahan Kinerja Daerah Analisa


(1) (2) (3) (4) (5)
100 persen lingkungan, dimana
sebesar 75% kegiatan
konstruksi dan telah
beroperasi yang sudah
memiliki dokumen
lingkungan, sedangkan
25% belum memiliki
dokumen lingkungan
Sumber: RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2022 dan Badan Pusat Statistik 2019

Tabel 2.38 Prioritas Lainnya Dari Kebijakan Nasional


No Bidang Prioritas
(1) (2) (3)
1 Perhubungan/ Transportasi Perkeretaapian diperuntukan bagi pengangkutan
penumpang dan barang:
a) Pembangunan jalur lingkar KA layang (elevated
loopline) Jabodetabek;
b) Pembangunan MRT North-South antara Lebak
Bulus - Kampung Bandan;
c) Pembangunan MRT East-West;
d) Pembangunan jalur KA dari Stasiun Pasoso menuju
Dermaga Peti Kemas JICT/KOJA;
e) Monorail Jakarta koridor green line (circular &
extention line) oleh Pemda DKI Jakarta;
f) Pembangunan jalur KA antara Batu Ceper -
Bandara Soetta;
g) Pembangunan Jalur KA Bandara Soekarno Hatta –
Halim.

Perhubungan Darat:
Pengembangan BRT Transjakarta

Perhubungan Laut:
a) Pembangunan Dermaga Kali Baru Utara (Tahap 1)
- New Priok;
b) Pengembangan Terminal Multipurpose di area
Reklamasi Ancol Timur

Jalan:
a) Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Akses
Tanjung Priok (E2, E2 A, dan NS) dan Akses Dry
Port Cikarang;
b) Pembangunan Flyover Dalam Kota (Semanggi, RE
Martadinata, Pinang Baris, Pancoran, Kuningan,
Sudirman);
c) Pembangunan FO/Underapass Perlintasan KA;
d) Pembangunan 6 (enam) Ruas Jalan Tol DKI
Jakarta (Semanan – Sunter, Sunter – Pulo Gebang,
Duri Pulo- Kampung Melayu, Kemayoran-
Kampung Melayu, Ulujami-Tanah Abang, Pasar
Minggu –Casablanca).
2 Energi Penambahan SPBG dan Jarigan Gas kota.
3 Telekomunikasi dan Informatika a) Pembangunan serat optik antar seluruh
kabupaten/kota;
b) Pengembangan transmisi penyiaran TVRI.

II-69
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

No Bidang Prioritas
(1) (2) (3)
4 Sumber Daya Air a) Pembangunan Sudetan Kali Ciliwung ke KBT
Jakarta;
b) Normalisasi Kali Ciliwung Paket 1 Jakarta;
c) Normalisasi Kali Ciliwung Paket 2 Jakarta;
d) Normalisasi Kali Ciliwung Paket 3 Jakarta;
e) Normalisasi Kali Ciliwung Paket 4 Jakarta;
f) Perbaikan dan Pengaturan Kali Krukut Jakarta;
g) Perbaikan dan Pengaturan Kali Cipinang Jakarta;
h) Perbaikan dan Pengaturan Kali Cisadane Jakarta;
i) Perbaikan dan Pengaturan Kali Buaran, Jatikramat,
Cakung Jakarta;
j) Perbaikan dan Pengaturan Cikarang Bekasi Laut
Jakarta;
k) Perbaikan dan Pengaturan Kali Cilemah Abang
Jakarta;
l) Perbaikan dan Pengaturan Kali Cimanceuri Jakarta;
m) Pembangunan Cengkareng Drain 2 Jakarta;
n) JUFMP/JEDI Paket 2A Cengkareng Floodway
Jakarta;
o) JUFMP/JEDI Paket 2B Lower Sunter Jakarta;
p) JUFMP/JEDI Paket 6 Upper Sunter dan West
Canal Flood Jakarta;
q) National Capital Integrated Coastal Defence
(Tanggul Laut) Jakarta;
r) O&P Banjir Kanal Barat Jakarta;
s) O&P Banjir Kanal Timur Jakarta.
5 Sanitasi Pengelolaan Air Limbah DKI Jakarta.
6 Pendidikan a) Penyediaan/pelatihan Pendidik Layanan Khusus
(Guru Pembimbing Khusus pada sekolah inklusi);
b) Penyediaan Layanan PAUD.
7 Kesehatan a) Pengendalian Penyakit Menular: Pengendalian HIV
dan AIDS, Pengendalian wabah antardaerah
(Jabodetabek) seperti flu burung;
b) Jaminan Kesehatan Nasional;
c) Kebutuhan tenaga kesehatan di RSUD Kep. Seribu
(dokter spesialis anak dan spesialis kandungan);
d) Kebutuhan tenaga spesialis untuk mengoperasikan
hiperbarik (terapi oksigen).
8 Perumahan Pembangunan Rusunaswa di Pasar MInggu dan Pasar
Rumput.
Sumber: RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2022

1.3.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah

Dalam pelaksanaannya, masih terdapat beberapa permasalahan penyelenggaraan urusan


pemerintah daerah oleh Pemprov. DKI Jakarta. Permasalahan tersebut selanjutnya akan
menjadi tolok ukur bagi penyelesaian solusi di masa yang akan datang. Adapun permasalahan
dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dapat dijabarkan sebagai berikut:

II-70
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tabel 2.39 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah


No Isu Permasalahan Solusi

(1) (2) (3) (4)


1 Urusan 1. Belum semua pelaksana program dan 1.Memasyarakatkan
Kesehatan lintas sektor terkait terpapar Peraturan paradigma sehat kepada
Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun seluruh lapisan
2019 tentang Standar Teknis masyarakat.
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar 2.Menguatkan komitmen
Pada SPM Bidang Kesehatan. setiap sektor dalam upaya
2. SDM yang kurang memadai dari segi meningkatkan derajat
kuantitasnya. kesehatan masyarakat..
3. Belum optimalnya jejaring Rumah Sakit,
pihak swasta, organisasi profesi dan
pihak BPJS Kesehatan.
4. Belum optimalnya penguatan program
penjaringan/skrining kesehatan pada
usia produktif yang terintegrasi untuk
mendorong peningkatan cakupan
pelayanan.
5. Rendahnya kesadaran masyarakat
untuk melakukkan pemeriksaan
kesehatan secara berkala.
6. Tingginya mobilisasi pendudukdapat
menyebabkan peningkatan
permasalahan kesehatan.
2 Urusan Pekerjaan 1. Realisasi Program Pembangunan dan 1.Kendala/hambatan
Umum dan Pemeliharaan Bangunan Gedung dalam pelaksanaan
Penataan Ruang Pemda yang rendah sebesar 45 %, hal kegiatan agar sudah dapat
ini disebabkan antara lain adanya diprediksi sejak awal agar
kendala dalam pelaksanaan pekerjaan pelaksanaan kegiatan dan
karena lahan dalam sengketa dan realisasi anggaranya lebih
belum dikuasai ketika penyedia jasa optimal.
sudah ditunjuk dan adanya kendala 2.Perlu dilakukan
yang bersifat teknis perencanaan selain koordinasi dengan SKPD
adanya perubahan lingkup pekerjaan lain yang terkaiat dengan
karena sisa waktu maupun pengukuran capaian
pertimbangan teknis lainnya. kinerja Program Penataan
Ruang, khususnya
indicator kinerja rasio
kesesuaian rencana tata
ruang, dan kinerja
Program Pembangunan
dan Pemeliharaan
Bangunan Gedung Pemda
agar hasil pengukuran
capaian kinerja program
ini lebih akurat.
3 Urusan Adanya kebijakan dari Pemerintah Provinsi Meningkatkan koordinasi
Perumahan DKI Jakarta dalam efisiensi anggaran, lintas sektoral dalam
Rakyat dan sehingga beberapa kegiatan dan atau penyusunan program dan
Kawasan rangkaian kegiatan tidak dapat kegiatan sehingga dapat
Permukiman dilaksanakan sesuai dengan Perencanaan menghasilkan rencana
prioritas kinerja yang
matang dan terpadu
dalam mencapai sasaran
yang telah ditetapkan
dalam Renstra
4 Urusan 1.Harga yang ditetapkan oleh penyedia Meningkatkan koordinasi

II-71
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

No Isu Permasalahan Solusi

(1) (2) (3) (4)


Pemberdayaan pemenang hasil lelang lebih rendah dari lintas sektoral dalam
Perempuan dan harga yang telah dianggaran melalui DPA penyusunan program dan
Perlindungan Tahun Anggaran 2020 kegiatan sehingga dapat
Anak 2.Kegiatan dilaksanakan dengan mengikuti menghasilkan rencana
jadwal pelaksanaan dari pemerintah pusat prioritas kinerja yang
dan atau provinsi; matang dan terpadu
3.Leading sektor dari kegiatan tersebut dalam mencapai sasaran
terdiri dari beberapa SKPD/UKPD yang telah ditetapkan
sehingga membutuhkan koordinasi dalam dalam Renstra Dinas
penyelenggaraan kegiatan; Pemberdayaan,
Perlindungan Anak dan
Pengendalian Penduduk
Provinsi DKI Jakarta;
5 Urusan 1.Masih lemahnya komitmen dan 1. Peningkatan akses dan
Pengendalian dukungan pemangku kepentingan kualitas pelayanan KB
Penduduk dan terhadap program Pengendalian yang merata;
Keluarga Penduduk dan KB; LKPJ GUBERNUR 2.Penguatan advokasi dan
Berencana PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2019 KIE tentang pentingnya
BAB IV – Penyelenggaraan keikutsertaan ber-KB
Pemerintahan Daerah hal 316 | 475 untuk mewujudkan
2.Muatan dan pesan dalam advokasi dan keluarga sejahtera;
KIE belum dipahami secara optimal; 3.Memasyarakatkan
3.Pelaksanaan advokasi dan KIE metode kontrasepsi
mengenai keluarga berencana yang jangka panjang (MKJP)
belum responsif gender, yang tergambar bagi Pasangan Usia
dengan masih dominannya peran suami Subur (PUS) secara
dalam pengambilan keputusan untuk ber- berkelanjutan.
KB;
4.Paradigma masyarakat yang masih
menganggap urusan KB hanya menjadi
urusan perempuan, sementara ada
metode ber-KB jangka panjang yang juga
dapat dilakukan oleh laki-laki.
6 Urusan 1.Program Pembinaan dan Meningkatkan koordinasi
Perhubungan Penyelenggaraan Angkutan Umum lintas sektoral dalam
memiliki realisasi keuangan kurang dari penyusunan program dan
50% dari target yang ditetapkan pada kegiatan sehingga dapat
triwulan IV. Kondisi tersebut dikarenakan menghasilkan rencana
adanya kegiatan dengan serapan prioritas kinerja yang
anggaran sangat rendah (≤ 50%) yakni : matang dan terpadu
Kegiatan Pengadaan Lahan Untuk dalam mencapai sasaran
Pembangunan MRT Fase 2 yang hanya yang telah ditetapkan
memiliki realisasi 0.18% dikarenakan dalam Renstra
adanya penundaan pembayaran
Pengadaan Tanah MRT fase-2. Alasan
penundaan pembayaran Pengadaan
Tanah MRT fase-2 adalah Revisi
Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah
MRT fase-2 baru ditandatangani tanggal
18 Desember 2019 oleh Gubernur DKI
Jakarta; Dilaksanakannya musyawarah
dengan Ketua Panitia Pengadaan Tanah
(P2T) Jakarta Pusat kepada pemilik 2
(dua) bidang lahan dilakukan hari Senin
tanggal 23 Desember 2019; Rapat
dengan Ketua P2T Jakarta Pusat perihal

II-72
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

No Isu Permasalahan Solusi

(1) (2) (3) (4)


pembayaran ganti keruguan & pelepasan
Hak Tanah dilakukan hari Kamis tanggal
26 Desember 2019; dan Adanya surat
dari management PT Indosat Ooredoo
Tbk yang meminta penundaan
pembayaran tanah, dikarenakan Good
Coorporate Governence yg diterapkan
oleh perusahaan.
2.Program Pembinaan dan
Penyelenggaraan Angkutan Perairan dan
Kepelabuhanan memiliki realisasi
64.83% atau rendah. Hal ini terjadi
karena Docking Kapal Paus 1 Setelah
dilakukan review pekerjaan, anggaran
tidak mencukup untuk dilaksanakan, dan
Peningkatan Fasilitas Kepelabuhanan di
Pelabuhan Muara Angke memiliki
efisiensi nilai kontrak di bawah pagu
anggaran
7 Urusan 1. Indikator Rata-rata Nilai Ujian Nasional Meningkatkan koordinasi
Pendidikan / Ujian Sekolah / Madrasah Berbasis lintas sektoral dalam
Daerah Jenjang SMA/MA dengan penyusunan program dan
capaian 33,84%. Terdapat kegiatan kegiatan sehingga dapat
yang outputnya tidak terlaksana menghasilkan rencana
dengan baik yaitu Penyusunan Soal prioritas kinerja yang
Ujian Sekolah (US) SMA yang memiliki matang dan terpadu
realisasi fisik dan keuangan 0%, hal ini dalam mencapai sasaran
disebabkan karena kegiatan ini yang telah ditetapkan
termasuk kedalam efisiensi sehingga dalam Renstra
tidak dilaksanakan
2. Indikator Rata-rata Nilai Ujian Nasional
/ Ujian Sekolah / Madrasah Berbasis
Daerah Jenjang SMK dengan capaian
37,76%. Pada indikator tersebut
terdapat beberapa kegiatan yang
memiliki realisasi rendah yaitu: Bedah
Kisi-kisi UN dan USBN; Peningkatan
Layanan Pendidikan Vokasi; Try Out
Mapel Ujian Nasional dan Ujian
Sekolah Berstandar Nasional; dan
Peningkatan layanan pendidikan
vokasi
3. Semua kegiatan pada indikator Rata-
rata Nilai Ujian Nasional / Ujian
Sekolah / Madrasah Berbasis Daerah
Jenjang SMK merupakan kegiatan
yang termasuk kedalam efisiensi
sehingga tidak dilaksanakan kecuali
kegiatan Try Out Mapel Ujian Nasional
dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional
yang tetap dilaksanakan dengan
realisasi fisik tercapai dengan baik
yaitu 100%.

8 Urusan 1.Pada Program Pengembangan TIK Meningkatkan koordinasi


Komunikasi dan (Teknologi Informasi dan Komunikasi) lintas sektoral dalam

II-73
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

No Isu Permasalahan Solusi

(1) (2) (3) (4)


Informatika terdapat 5 target Indikator Kinerja penyusunan program dan
program 4 indikator program mencapai kegiatan sehingga dapat
target 100% dan 1 indikator program menghasilkan rencana
mencapai target 85% yaitu Pemenuhan prioritas kinerja yang
Standard LPSE dan SNI ISO/IEC 27001, matang dan terpadu
menurut hasil penilaian SNI ISO/IEC dalam mencapai sasaran
27001 sudah 100% selesai sedangkan yang telah ditetapkan
menurut standar LPSE LKPP hasil dalam Renstra
rekomendasinya adalah dari 17 Standar
LPSE sudah terpenuhi 12 standar, 5
standar LPSE belum terpenuhi, dari hasil
monitoring evaluasi onsite Ikpp harus
dilakukan perbaikan dokumen terhadap
17 Standar LPSE tersebut dan telah
disampaikan kembali ke LKPP.
2.Pada Program Pengembangan
Komunikasi dan Informasi Publik
terdapat 3 Indikator kinerja program yang
mencapai target 100 % dan 1 indikator
program mencapai target 70% yaitu
Persentase penyelesaian sengketa
informasi publik yang terfasilitasi.
Sengketa yang muncul tahun 2019 yaitu
23 sengketa, jumlah sengketa yang
terselesaikan 16 sengketa.
9 Urusan Koperasi, 1.Program Pembinaan Kewirausahaan dan Meningkatkan koordinasi
Usaha Kecil, dan Pengembangan UKM terdapat Indikator lintas sektoral dalam
Menengah Pertumbuhan Jumlah Usaha Mikro, Kecil, penyusunan program dan
dan Menengah yang memiliki realisasi kegiatan sehingga dapat
indikator hanya 46% (sangat rendah). menghasilkan rencana
Tidak tercapainya target indikator kinerja prioritas kinerja yang
program tersebut dikarenakan masih matang dan terpadu
banyaknya peserta Pembinaan dalam mencapai sasaran
Kewirausahaan Terpadu (PKT) yang yang telah ditetapkan
tidak mau mengurus perizinan usahanya dalam Renstra
dengan alasan harus adanya NPWP
pada saat pengurusan perizinan dan
dengan adanya NPWP maka adanya
pengenaan Pajak terhadap usaha
mereka.
2.Adanya kebijakan dari Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta dalam efisiensi
anggaran, sehingga beberapa kegiatan
dan atau rangkaian kegiatan tidak dapat
dilaksanakan sesuai dengan
Perencanaan.

10 Urusan 1.Program Peningkatan Penanaman Modal 1.Sosialisasi peraturan,


. Penanaman yang capaiannya realisasi 42,60%. kebijakan dan SOP
Modal Kondisi tersebut dikarenakan terdapat terkait diagendakan
satu kegiatan dengan serapan anggaran secara terjadwal serta
sangat rendah yakni kegiatan Penyiapan melibatkan stakeholder
Proyek Infrastruktur Strategis Daerah terkait.
Yang Akan Dikerjasamakan Dengan 2.Pembuatan program
LKPJ GUBERNUR PROVINSI DKI untuk memberikan
JAKARTA TAHUN 2019 BAB IV – informasi, pengarahan,

II-74
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

No Isu Permasalahan Solusi

(1) (2) (3) (4)


Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan penyajian fakta
hal 324 | 475 Badan Usaha yang hanya berbasis data bahwa
memiliki realisasi 14,67 %, dikarenakan DPMPTSP merupakan
perubahan kebijakan pembiayaan tempat pengurusan izin
terhadap beberapa proyek yang cepat, mudah,
direncanakan menggunakan mekanisme terjangkau, tidak ada
KPDBU. Anggaran disiapkan untuk pungli.
proses persiapan hingga lelang untuk 4 3.Perlu dikembangkan
proyek KPDBU (JSS Zona 8, JSS Zona 2 aplikasi pemberian
dan 5, ITF Duri Kosambi, ITF Marunda), rekomendasi secara
sedangkan yang berjalan dari Bulan online (erekomtek)
Januari dan mendapatkan persetujuan 4.Melakukan pengkajian
dari Gubernur hanya JSS Zona 8, dan penelaahan atas
sampai bulan Desember 2019 baru adanya kebijakan yang
terselesaikan draft OBC, selanjutnya baru agar dapat
terdapat penyusunan FBC sebelum diimplementasikan.
dimulainya tahap lelang, karena sebelum 5.Menyederhanakan
OBC masih terdapat tahapan berupa regulasi investasi dan
Studi Pendahuluan dan Konsultasi Publik atau penanaman modal
2. Adanya perubahan peraturan, kebijakan serta melakukan
dan SOP layanan perizinan dan non sosialisasi regulasi
perizinan dari pemerintah pusat yang terpadu antara
membutuhkan waktu penyesuaian. pemerintah pusat dan
3.Masih adanya anggapan bahwa layanan daerah.
perizinan dan non perizinan sulit dan 6.Meningkatkan aktivitas
rumit. promosi melalui Branding
4.Masih terdapat rekomendasi dari SKPD (awareness campaign,
teknis terhadap perizinan dan non penguatan citra investasi
perizinan yang melebihi batas waktu. DKI) dan Bussines
5.Kebutuhan SDM Teknis masih ada Forum.
kekurangan. 7.Mengoptimalkan fungsi
6.Harmonisasi peraturan pemerintah pusat JIC dalam rangka
dan daerah yang belum tercapai. memperoleh informasi
7.Masyarakat dan pelaku usaha belum terkait proyek-proyek
sepenuhnya menerima informasi investasi yang ada di
perubahan kebijakan yang telah Provinsi DKI Jakarta
dilakukan Pemda DKI Jakarta terkait
ease of doing business (EODB).
8.Masih terbatasnya informasi proyek-
proyek investasi yang akan dipromosikan
11 Urusan Pariwisata Program Pembinaan dan Pengembangan 1.Sinergitas untuk
Industri Pariwisata dengan indikator kegiatan yang sifatnya
program Jumlah E-Tourism yang berjenjang dari unit
persentase realisasinya ˂ 50% dan sampai ke tingkat pusat.
memiliki intepretasi sangat rendah 2.Penyeragaman kegiatan
Kondisi tersebut dikarenakan terdapat yang sifatnya sejenis dan
kegiatan-kegiatan yang memiliki realisasi berulang dari tahun ke
fisik rendah, yaitu : Pelaksanaan lomba tahun.
video blog tentang cagar budaya
Kotatua; dan Analisa dan penjelasan
terkait dengan kegiatan Pelaksanaan
lomba video blog tentang cagar budaya
Kotatua secara keuangan merupakan
hasil efisiensi dari belanja sewa yang
tidak digunakan sepenuhnya mengingat
belanja tersebut dapat digunakan tanpa

II-75
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

No Isu Permasalahan Solusi

(1) (2) (3) (4)


harus mengeluarkan pembiayaan.
Secara fisik kegitan tersebut terlaksana
dengan penuh tanpa mengurangi output
yang ditargetkan di tahun 2019

12 Urusan Energi 1.Program konservasi air tanah dan Meningkatkan koordinasi


dan Sumber Daya pengendalian penurunan Muka Tanah lintas sektoral dalam
Mineral memiliki realisasi 33,22%. Kondisi penyusunan program dan
tersebut dikarenakan adanya beberapa kegiatan sehingga dapat
kegiatan dengan serapan anggaran menghasilkan rencana
sangat rendah (≤ 50%) yakni : prioritas kinerja yang
a.Kegiatan Pembangunan Sumur matang dan terpadu
Resapan Dangkal di 3 (tiga) wilayah dalam mencapai sasaran
(Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan yang telah ditetapkan
Jakarta Timur) yang memiliki realisasi dalam Renstra
sekitar 20%, dikarenakan penyedia tidak
mampu menyelesaikan pekerjaan karena
lambatnya proses pembuatan dan
pengiriman Buis Beton sehingga
pembayaran hanya dilakukan untuk titik
sumur resapan yang terbangun dan
berfungsi.
b.Kegiatan pengadaan peralatan dan
material pendukung pemeliharaan sumur
resapan di Sudin Perindustrian dan
Energi Jakarta Barat memiliki realisasi
0% dikarenakan tidak ada tempat untuk
penyimpanan material akibat Gudang
sedang dalam proses pembangunan oleh
Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan
Pertanahan (DCKTRP)
c.Kegiatan Pengadaan Peralatan dan
Material Pendukung Pemeliharaan
Sumur Resapan di Sudin Perindustrian
dan Energi Jakarta Selatan yang memiliki
realisasi 5% sedangkan target keuangan
sebesar 18,19% (realisasi terhadap
target sebesar 27,47%), dikarenakan
penggunaan anggaran menyesuaikan
kebutuhan pemeliharaan sumur resapan
di lapangan
13 Urusan Program Perencanaan, Pengendalian dan Dua kegiatan pada
Perencanaan Evaluasi OPD Perencanaan Pembangunan Program Perencanaan,
Daerah memiliki nilai realisasi keuangan Pengendalian dan
sebesar 0%. Tidak terserapnya anggaran Evaluasi OPD
pada program tersebut di luar keinginan Perencanaan
Bappeda karena terjadi kebijakan efisiensi Pembangunan Daerah di
anggaran pada tahun 2019. Namun tahun 2019 tidak dapat
kebijakan efisiensi ini tidak mengganggu terealisasi. Namun
jalannya kegiatan dan program karena demikian, pada tahun
kegiatan tetap dapat dijalankan walau 2020 kegiatan pada
tanpa anggaran dengan hasil output sesuai program ini tetap
dengan target. dianggarkan demi
meningkatnya kualitas
perencanaan,

II-76
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

No Isu Permasalahan Solusi

(1) (2) (3) (4)


pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan
kegiatan di lingkungan
Bappeda Provinsi DKI
Jakarta
14 Urusan Keuangan 1.Kegiatan Peningkatan Kapabilitas 1. Menyusun perencanaan
Penyusun Laporan Keuangan Berbasis kegiatan dengan cermat,
Akrual dalam rangka penyesuaian tepat dan efisien;
perubahan peraturan pengelolaan 2.Membangun komunikasi
keuangan memiliki realisasi fisik sebesar yang baik dengan para
65%, dikarenakan belum adanya pemangku kepentingan
penyesuaian peraturan pengelolaan (stakeholder) dalam
keuangan daerah khususnya terkait rangka penyusunan dan
pelaporan keuangan sesuai Peraturan implementasi kebijakan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019. pengelola keuangan
2.Kegiatan Kajian Kebijakan Pembiayaan daerah;
Daerah memiliki realisasi fisik sebesar 3.Melaksanakan
10%, dikarenakan pada kegiatan ini monitoring dan evaluasi
terdapat beberapa sub kegiatan yang berkala atas
dipengaruhi oieh kebijakan Gubernur pelaksanaan kegiatan
Provinsi DKI Jakarta seperti kajian awal baik pada sisi keuangan
pengelola dana cadangan daerah, kajian maupun fisik.
awal penerbitan obligasi daerah, dan
kajian regenerasi Provinsi Jakarta, dll
Sumber: LKPJ Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019

II-77
BAB III KERANGKA EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH

3
KERANGKA EKONOMI
DAN KEUANGAN
DAERAH
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Arah kebijakan ekonomi Provinsi DKI Jakarta tahun 2021 memiliki tema “Pemantapan
Pertumbuhan Berkualitas untuk Stabilitas Pembangunan, dengan Fokus Pemulihan
Ekonomi dan Kehidupan Masyarakat”. Tema ini selaras dengan tujuan pembangunan
ekonomi yaitu mensejahterakan masyarakat melalui pemerataan pendapatan, penciptaan
lapangan pekerjaan serta pengentasan kemiskinan.

3.1.1 Kondisi dan Proyeksi Perekonomian Global

Berdasarkan data World Economic Outlook IMF pada April 2020, tren pertumbuhan
ekonomi global diperkirakan sebesar - 3,0%.atau 6 persen lebih rendah dari proyeksi
Januari 2020.

Pertumbuhan ekonomi di negara maju yang mengalami outbreak covid-19 diperkirakan


tumbuh melambat sebesar -6.1 persen pada tahun 2020. Pada umumnya, Negara-negara
maju mengalami mengalami kontraksi diantaranya yaitu Amerika Serikat (-5.9 persen),
Jepang (-5.2 persen), Inggris (-6.5 persen), Jerman (-7.0 persen), Prancis (-7.2 persen),
Italia (-9.1 persen) dan Spanyol (-8.0 persen).

Sementara di negara-negara emerging market menghadapi krisis kesehatan yang


menyebabkan terpukulnya perdagangan luar negeri, penyusutan yang daramatis pada
kondisi keuangan global, jatuhnya harga komoditas yang berdampak pada aktivitas
perdagangan luar negeri. Secara keseluruhan, kelompok emerging market akan mengalami
kontraksi pertumbuhan ekonomi sampai -1.0 persen pada tahun 2020. Namun, hanya di
Asia yang diperkirakan masih tumbuh positif sebesar 1.0 persen. Di China, indikator-
indikator seperti produksi industri, penjualan ritel dan investasi aset tetap diperkirakan akan
mengalami kontraksi sehingga China diperkirakan akan mampu tumbuh sebesar 1.2 persen.
Beberapa negara di Asia yang diperkirakan masih mampu tumbuh positif adalah India (1.9
persen) dan Indonesia (0.5 persen) sementara lainnya akan mengalami kontraksi yang
cukup besar seperti Thailand (-6.7 persen).

Sementara region lain diperkirakan akan mengalami kontraksi pertmbuhan yang cukup berat
seperti Amerika Latin (-5.2 persen) – Brazil tumbuh sebesar -5.3 persen dan Meksiko
sebesar (-6.6 persen); Eropa Timur yaitu Rusia diperkirakan akan terkontraksi sebesar -5.5
persen; Timur Tengan dan Asia Tengah (-2.8 persen)- Saudi Arabia tumbuh -2.3 persen,
negara bukan penghasil minyak terkontraksi sebesar -4.0 persen termasuk Iran; dan Sub
Sahara Afrika (-1.6 persen) – dengan pertumbuhan Nigeria dan Afrika Selatan diperkirakan -
3.4 persen dan -5.8 persen.

III-2
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar. 3.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia

2019 2020 2021

Hasil Pertumbuhan Dunia 2.9 -3.0 5.8

Ekonomi Maju 1.7 -6.1 4.5


Amerika Serikat 2.3 -5.9 4.7

Negara Eropa 1.2 -7.5 4.7

Jerman 0.6 -7.0 5.2

Prancis 1.3 -7.2 4.5

Italia 0.3 -9.1 4.8

Spanyol 2.0 -8.0 4.3

Jepang 0.7 -5.2 3.0


Inggris 1.4 -6.5 4.0
Kanada 1.6 -6.2 4.2
Ekonomi Maju Lainnya 1.7 -4.6 4.5
Pasar Berkembang dan
3.7 -1.0 6.6
Ekonomi Berkembang

Negara Berkembang dan


5.5 1.0 8.5
Negara Asia Berkembang

Cina 6.1 1.2 9.2

India 4.2 1.9 7.4


ASEAN-5 4.8 -0.6 7.8

Negara Berkembang dan


2.1 -5.2 4.2
Negara Eropa Berkembang

Russia 1.3 -5.5 3.5

Amerika Latin dan Karibia 0.1 -5.2 3.4

Brazil 1.1 -5.3 2.9


Meksiko -0.1 -6.6 3.0

Timur Tengah dan Asia


1.2 -2.8 4.0
Tengah

Arab Saudi 0.3 -2.3 2.9


Bagian-Saharan Afrika 3.1 -1.6 4.1
Nigeria 2.2 -3.4 2.4

Afrika Utara 0.2 -5.8 4.0

Sumber: IMF, April 2020

3.1.2 Kondisi dan Proyeksi Perekonomian Nasional

Sampai dengan akhir tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia terealisasi sebesar 5,02
persen (yoy) . Pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor salah
satunya kondisi perekonomian global yang kurang menguntungkan seperti perang dagang
AS-China, tensi geopolitik Timur Tengah dan harga komoditas yang berfluktuasi . Ekspor
diperkirakan belum membaik seiring permintaan global dan harga komoditas yang menurun
meskipun beberapa produk ekspor manufaktur seperti kendaraan bermotor tetap tumbuh
positif. Kondisi ini berdampak pada belum kuatnya pertumbuhan investasi, khususnya
investasi nonbangunan, sementara pertumbuhan investasi bangunan cukup baik didorong

III-3
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

oleh pembangunan proyek nasional. Konsumsi swasta tumbuh terbatas, meskipun konsumsi
rumah tangga tumbuh stabil didukung oleh penyaluran bantuan sosial pemerintah.
Awal tahun 2020, perekonomian nasional diwarnai dengan optimisme dan diprakirakan akan
menjadi tahun yang lebih baik bagi perekonomian Indonesia dibandingkan Tahun 2019.
Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang mulai mereda dan beberapa
indikator ekonomi global yang menunjukkan arah perbaikan dapat menjadi faktor positif
pendorong kinerja perekonomian nasional di tahun 2020. Namun, pandemi Covid-19
mengubah secara drastis outlook perekonomian Indonesia. Disrupsi Tiongkok dan Global
karena pengaruh pandemik Corona diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap
pertumbuhan Nasional. Selain itu, studi dari Pusat Kebijakan Ekonomi Makro (PKEM)
Kementrian Keuangan, penurunan pertumbuhan ekonomi Tiongkok sebesar 1 persen, akan
berdampak terhadap penurunan pertumbuhan nasional sebesar 0,3 persen sampai dengan
0,6 persen.
Menurut siaran Pers Menteri Keuangan pada tanggal 17 April yang tertuang pada
Rancangan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal 2021 dilakukan
dua skenario yaitu skenario berat dan sangat berat yang terlihat pada tabel 3.2 berikut..

Tabel 3.2 Realisasi dan Proyeksi Ekonomi Makro Nasional


Realisasi Proyeksi

2020***
INDIKATOR 2020** 2020***
2019* (Sangat 2021**** 2022****
(APBN) ( Berat)
Berat)
(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Pertumbuhan 5,02 5,3 2,3 -0,4 4,5 – 5,5 5,4 – 5,9


Ekonomi (% , yoy)

Inflasi (% , yoy) 2,72 3,1 3,9 5,1 3,0 ± 1,0 2,0 – 4,0

Nilai tukar (Rp/US$) 14.250*** 14.400** 17.500 20.000 N/A N/A


*

Sumber :
*) Badan Pusat Statistik, 2020
**) APBN 2020
***) Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal 2021
****) Rancangan Awal RKP 2021
*****) RPJMN 2020 - 2024

Berdasarkan asumsi ekonomi Makro yang tercantum dalam RAPBN 2020 yang disusun oleh
Kementerian Keuangan, pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2020 diperkirakan sebesar
5,3 persen. Selanjutnya untuk tingkat inflasi di tahun 2020 diperkirakan berada pada

III-4
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

kisaran 3,1 persen. Nilai tukar rupiah diperkirakan akan bergerak pada kisaran Rp.14.200 –
14.400 per dolar AS.
Sementara itu, skenario berat mengasumsikan bahwa pertumbuhan ekonomi akan berada
pada level 2,3 persen dengan inflasi 3,9 persen dan nilai tukar Rp 17.500. Skenario sangat
berat mengasumsikan pertumbuhan ekonomi nasional berada pada level -0,4 persen
dengan tingkat inflasi sebesar 5,1 persen dan nilai tukar sebesar Rp 20.000.
Sektor pariwisata yang diperkirakan akan sangat terpegaruh karena penurunan jumlah turis
tiongkok dan dari negara lain akan mengalami penurunan. Berkurangnya pasokan dari
Tiongkok karena larangan impor makanan dan minuman dari Tiongkok serta hewan hidup.
Hal-hal tersebut akan perbengaruh terhadap kinerja ekspor dan impor barang serta jasa.
Penurunan kinerja perdagangan barang dan penurunan wisatawan manca negara
berpotensi mendorong peingkatan current account deficit. Selain sektor strategis seperti
industri pengolahan, perdagangan dan pariwisata, aktivitas pendukung lainnya seperti jasa
transportasi, pembiayaan kendaraan bermotor dan jasa penerbangan juga terdampak
signifikan akibat meluasnya pandemi tersebut.

Gambar 3.2
Dampak Covid-19 Terhadap Berbagai Sektor

Sumber : Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2021

III-5
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

3.1.3 Kondisi dan Proyeksi Perekonomian Daerah

3.1.3.1 Kondisi 2019

PDRB Provinsi DKI Jakarta tumbuh 5,89 persen(yoy) pada tahun 2019, di mana angka
tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2018 yang sebesar 6,17
(yoy). Sejak tahun 2015 hingga tahun 2019, , pertumbuhan DKI Jakarta dilihat dari sisi
permintaan didorong oleh faktor konsumsi Rumah Tangga. Pada tahun 2019, pertumbuhan
konsumsi Rumah Tanga mengalami penurnan jika dibandingkn dengan tahun 20108. Hal ini
disebabkan karena tidak adanya momen khusus yang dapat mendorong konsumsi, selain
perayaan Natal dan tahun baru . Konsumsi Pemerintah tumbuh melambat karena
penurunan belanja pegawai baik yang berasal dari APBD Provinsi DKI Jakarta maupun
belanja K/L dalam APBN sejalan dengan berlalunya Hari Besar Keagamaan Nasional
(HBKN). Investasi (PMTB) masih mengalami kontraksi namun berkurang dari triwulan
sebelumnya. Perbaikan kinerja konstruksi bersumber dari investasi bangunan sejalan
dengan pertumbuhan positif lapangan usaha konstruksi . Kinerja ekspor luar negeri tumbuh
negatif, terutama karena beberapa komoditi unggulan ekspor asal DKI seperti ekspor
kendaraan beserta spare partnya. Begitu pula dengan kinerja impor yang melambat, sejalan
dengan melambatnya investasi, sehingga mengurangi impor bahan baku dan penolong
serta barang modal.
Tabel 3.3 Perkembangan PDRB Provinsi DKI Jakarta dari sisi permintaan

PDRB (%,yoy) 2015 2016 2017 2018 2019


Sisi Permintaan
Konsumsi Rumah Tangga 5,31 5,54 5,68 6,03 5,98
Konsumsi LNPRT -4,65 11,34 12,11 8,34 11,57
Konsumsi Pemerintah 1,02 1,32 3,13 16,45 0,12
Pembentukan Modal Tetap
Bruto 2,64 1,55 6,03 4,67 1,29
Ekspor Barang dan Jasa -0,98 -0,11 -3,38 4,53 -1,4
Impor Barang dan Jasa -11,38 -2,10 10,58 10,58 -5,5

Sumber: Bank Indonesia DKI Jakarta, 2020

Dari sisi penawaran, sejak tahun 2015 sampai dengan 2019, perekonomian Jakarta sampai
didorong oleh aktivitas usaha di sektor jasa, seperti Informasi dan Komunikasi, Jasa
Perusahaan, Perdagangan dan Jasa Keuangan serta sektor konstruksi. Sektor konstruksi
pada tahun 2019 mengalami penurunan. Sektor Industri Pengolahan sebagai kontributor
kedua terbesar juga menunjukkan peran yang menurun.

III-6
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tabel 3.4 Perkembangan PDRB Provinsi DKI Jakarta dari sisi penawaran

Lapangan Usaha 2015 201 2017 2018 2019


PDRB (%,yoy) 5,91 5,88 6,22 6,17 5,86
Perdagangan 2,6 4,6 5,6 6,4 5,7
Industri Pengolahan 5,1 3,7 7,4 5,7 -1,2
Konstruksi 4,0 1,4 5,3 3,5 1,6
Jasa Keuangan 10,7 8,5 5,4 3,0 9,1
Jasa Perusahaan 7,8 8,4 8,2 10,0 12,7
Informasi dan Komunikasi 10,1 10,8 10,6 9,4 11,1

Sumber : Bank Indonesia, 2019

Inflasi akhir tahun 2019 di DKI Jakarta terjaga, seiring rendahnya realisasi inflasi Desember
karena terjaganya inflasi kelompok Bahan Makanan dan kelompok Transpor, Komunikasi
dan Jasa Keuangan. Inflasi Desember (mtm) mencapai 0,30% (mtm), lebih rendah dari rata-
ratanya dalam tiga tahun terakhir (0,51%, mtm). Beberapa komoditas yang menjadi
penyumbang inflasi terbesar bulan November adalah komoditas bawang merah, rokok
kretek filter, emas perhiasan, daging sapi, serta mie. Inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi
pada kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan. Hal tersebut masih dipicu oleh
koreksi tarif Angkutan Udara sejalan dengan adanya penetapan batas bawah dan batas
atas oleh Kementrian Perhubungan. Secara keseluruhn inflasi DKI Jakarta tahun 2019
sebesar 3,23 persen (yoy) lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi tahun 2018 yang
sebesar 3,27 persen (yoy).

Gambar 3.3 Perkembangan Inflasi DKI Jakarta, 2015 – 2019

3.72
4 3.3 3.61
3.3 3.27 3.13 3.23
3.02
2.37 2.72
3

0
2015 2016 2017 2018 2019

Jakarta Nasional

Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta, 2019

III-7
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Grafik diatas menunjukkan perkembangan inflasi Jakarta selama lima tahun terakhir
dibandingkan dengan inflasi nasional. Tidak terlepas dari upaya TPID Jakarta sehingga tren
inflasi tersebut berada pada kisaran target inflasi nasional yaitu 3±1.
Pergerakan nilai tukar rupiah sampai dengan akhir tahun 2019, diperkirakan masih relatif
stabil. Posisi nilai tukar sampai dengan akhir tahun 2019 berkisar Rp 14.200 sampai dengan
Rp 14.300 per dolar AS. Jadi, stabilitas nilai tukar rupiah relatif terjaga yang ditunjukan oleh
volatilitasnya yang semakin menurun.
Gambar 3.4 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah terhadap USD, Januari 2017 – Oktober 2019

Sumber: Bank Indonesia, 2019

3.1.3.2 Proyeksi Tahun 2020

Covid-19 mengubah arah perekonomian global dan nasional secara drastis. Sejalan dengan
itu, Jakarta juga diperkirakan terdampak signifikan dari adanya pandemi tersebut. Ada 2
skenario pertumbuhan ekonomi Jakarta. Pertama, jika puncak pandemi terjadi sampai
dengan akhir bulan Mei maka pertumbuhan ekonomi Jakarta diperkirakan berada pada
kisaran 2,9 - 3,3 persen. Kedua, jika puncak pandemi sampai dengan bulan Juni tahun 2020
maka pertumbuhan ekonomi Jakarta diperkirakan terus melambat pada kisaran 0,1 - 0,5
persen.

Perlambatan terjadi pada hampir seluruh komponen pengeluaran kecuali konsumsi


Pemerintah. Pada sisi lapangan usaha, perlambatan terutama terjadi pada perdagangan,
akomodasi, makan dan minum dan jasa perusahaan. Tingginya penjualan e-commerce dan
aktivitas komunikasi menyebabkan sektor informasi komunikasi meningkat. Sektor
konstruksi diperkirakan tidak terpengaruh oleh pandemi sehingga akan meningkat seiring
berlanjutnya pembangunan berbagai proyek strategis (MRT, LRT Jabodebek, LRT Jakarta,
jalan tol dalam kota). Berbagai aktivitas di sektor tersebut serta adanya stimulus dari
Pemerintah dapat menahan perlambatan pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.

III-8
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 3. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Tahun 2020 - 2022

Sumber: Bank Indonesia, 2020

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 adalah sebagai


berikut:
a. Sisi Permintaan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga Triwulan I 2020 diperkirakan
melambat dibandingkan dengan Triwulan IV 2019 begitu pula dengan Konsumsi
Pemerintah. Investasi triwulan I 2020 diperkirakan mengalami perlambatan dari triwulan
sebelumnya terutama sektor investasi bangunan. Investasi non bangunan terdampak
karena perlambatan indusri sehingga volume impor barang modal, mesin, besi dan baja
juga mengalami penurunan. Begitu pula dengan ekspor jasa dimana jumlah wisman
mengalami penurunan yang diikuti oleh penurunan tingkat hunian hotel;
b. Sisi Lapangan Usaha, lapangan usaha industri pengolahan pada triwulan I 2020
diperkirakan masih tumbuh terbatas. Namun peningkatan terjadi pada sektor otomotif
yang tumbuh sebesar 4,2 persen (yoy) lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang turun sebesar -4,0 persen (yoy). Kedepan, industri diperkirakan turun
sebagaimana tercermin dari penurunan impor bahan baku dan penurunan penyaluran
kredit ke sektor industri pengolahan;

Berkepanjangannya fenomena COVID-19 berdampak pada terkendalanya pasokan barang


kebutuhan domestik yang biasa didatangkan dari Tiongkok. Untuk Jakarta, risiko inflasi
terkait dampak COVID-19 meningkat apabila pasokan bawang putih di Jakarta terkendala.

Dari domestik, kurang kondusifnya faktor cuaca berpotensi menyebabkan bergesernya


masa tanam. Hal ini akan berdampak pada berkurangnya pasokan bahan makanan,
terutama beras dan komoditas aneka bumbu. Oleh karena itu penguatan strategi
pemenuhan pasokan perlu terus ditingkatkan. Penguatan koordinasi Bank Indonesia dan
Pemerintah Provinsi DKI perlu senantiasa ditingkatkan untuk dapat menciptakan suasana

III-9
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

berusaha yang kondusif, yang dapat mendorong aktivitas ekonomi Jakarta terus menggeliat.
Dari sisi kegiatan ekonomi, perlu segera didorong sumber baru untuk pertumbuhan ekonomi
Jakarta mengingat peran sektor industri yang terus menurun.

Faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi Jakarta di tahun 2020 adalah sebagai berikut:

a. Inflasi Indeks Harga Konsumen pada Maret 2020 meningkat pada level yang terkendali
terutama pada kelompok makanan, minuman dan tembakau seperti komoditas bawang
bombay, bawang merah, gula pasir, telur ayam dan komoditas emas seiring pandemi
COVID-19 serta depresiasi nilai tukar;

b. Inflasi administered price mengalami penurunan khususnya komoditas angkutan udara,


bahan bakar Rumah Tangga dan bensin non subsidi;

Gambar 3.6
Faktor Resiko Perekonomian Jakarta

Sumber : Bank Indonesia, 2020

1.1.3.3. Proyeksi Tahun 2021

Pertumbuhan ekonomi Jakarta tahun 2021 sampai dengan 2022 diprakirakan membaik
dibandingkan dengan tahun 2020 dengan kisaran sebesar 5,4 - 6,3 persen. Pemulihan
ekonomi diperkirakan segera terjadi setelah berlalunya pandemi COVID-19 serta diperkuat

III-10
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

oleh berlanjutnya pembangunan beberapa proyek infrastruktur seperti MRT Fase II, LRT
Jakarta rute Velodrome-Manggarai dan pembangunan 6 ruas jalan tol tahap I seksi B
(Semanan - Grogol) .

Adapun faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 adalah
sebagai berikut:

a. Investasi tetap tumbuh positif didorong oleh investasi bangunan khususnya aktifitas
konstruksi dari proyek-proyek strategis nasional seperti 6 ruas tol dalam kota, MRT fase
2 yang akan menghubungkan Bundaran HI dengan Ancol Barat serta kelanjutan LRT
Jakarta fase 2 dengan rute Velodrome – Manggarai;

b. Konsumsi rumah tangga tumbuh lebih baik, di dukung oleh keyakinan konsumen yang
tetap terjaga;

Dengan penguatan peran TPID, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia dan Pemerintah
Pusat inflasi DKI Jakarta pada tahun 2021sampai dengan 2022 diperkirakan berada pada
kisaran 3 ± 1 persen.

Gambar 3.6 Proyeksi Perkembangan Inflasi 2020 - 2021

Sumber : Bank Indonesia, 2020

Berdasarkan pantauan terhadap berbagai faktor baik kondisi ekonomi global maupun
nasional, serta berbagai kebijakan yang akan ditempuh Pemerintah, pertumbuhan
perekonomian DKI Jakarta dan tingkat inflasi pada tahun 2020 dan tahun 2021
diproyeksikan sebagai berikut:

III-11
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tabel 3.5 Realisasi dan Proyeksi Ekonomi Makro DKI Jakarta


Realisasi* Proyeksi**
No. Uraian
2018 2019 2020 2021
(1) (2) (4) (5) (6) (7)
1. Pertumbuhan 6,17 5,89 0,1 – 3,4 5,4 – 6,3
Ekonomi (persen)
2. Inflasi (persen) 3,25 3,23 3,3 - 3,5 3±1
Sumber : * BPS Provinsi DKI Jakarta ,2019 dan 2020
**Bank Indonesia, 2020

3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Pasal 6 ayat (1) dan Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 pasal 22 ayat (1), ada 4 (empat) sumber Pendapatan
Asli Daerah yang memegang peranan penting dalam pengelolaan keuangan daerah, yaitu:
(i) pajak daerah; (ii) retribusi daerah; (iii) hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan; dan (iv) lain-lain PAD yang sah.

3.2.1 Kebijakan Pendapatan Daerah

Dengan melihat koreksi kebawah realisasi makroekonomi Provinsi DKI Jakarta tahun 2019
,proyeksi makroekonomi Jakarta tahun 2020 serta melihat performa pendapatan daerah
tahun sebelumnya, diharapkan Pendapatan daerah tidak mengalami penurunan pada masa
yang akan datang, dengan diikuti beberapa upaya dan kebijakan untuk dapat mencapainya.
Untuk itu, dirumuskan beberapa arah kebijakan Pendapatan Daerah yaitu sebagai berikut:

3.2.1.1 Kebijakan Pajak Daerah


3.2.1.1.1 Intensifikasi

1) Melakukan optimalisasi penerimaan Pajak Daerah melalui penerapan Online System


terhadap empat jenis Pajak Daerah, antara lain Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak
Hiburan dan Pajak Parkir menggunakan National Payment Gateway (NPG), Point of
Sale (POS), sistem Parkir Tapping dan CMS BRI .
2) Melakukan pemutakhiran data objek pajak melalui:
a. Pendataan Wajib Pajak untuk Pajak Hotel, Restoran, Hiburan, Parkir, Pajak Air
Tanah, PAT dan Reklame
b. Melakukan pemuktahiran administrasi pajak daerah berbasis NomorInduk
Kependudukan (NIK) terhadap PKB, BPHTB dan PBB
c. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2):
c.1 Pemutihan/penghapusan tunggakan/piutang PBB-P2
c.2 Pemutakhiran data objek tanah dan bangunan
c.3 Penilaian individual terhadap objek PBB-P2

III-12
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

3) Melakukan Pemeriksaan terhadap:


a. Wajib Pajak Self-Assessment (Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Pajak
Parkir) dengan menggunakan perhitungan potensi pajak dan setoran masa minimal
b. Penyedia bahan bakar kendaraan bermotor sebagai Wajib Pajak PBB-KB
c. Penyedia tenaga listrik sebagai Wajib Pajak PPJ
4) Melakukan penagihan piutang pajak antara lain:
a. Kendaraan bermotor Belum Daftar Ulang (BDU) Pajak Kendaraan Bermotor
(PKB)melalui kegiatan Razia Gabungan dan kegiatan Door-to-door
b. Penyelenggaraan reklame yang Belum Daftar Ulang (BDU) Pajak Reklame
c. PBB-P2 dan Jenis-jenis Pajak Daerah Lainnya
d. Melakukan cleansing data terhadap Piutang Pajak
e. Melakukan pemasangan sticker atau plang bagi penunggak pajak
f. Melakukan Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (PPSP) oleh Juru Sita
3.2.1.1.2 Ekstensifikasi

1) Asumsi dasar pertumbuhan makro ekonomi:


a) Pertumbuhan kendaraan bermotor baru secara nasional rata-rata meningkat sebesar
1-2 persen serta peningkatan share penjualan kendaraan bermotor baru di DKI
Jakarta
b) Peningkatan harga BBM
c) Pertumbuhan ekonomi nasional meningkat dibandingkan rata-rata pertumbuhan
ekonomi tahun 2013 hingga tahun 2017
d) Pertumbuhan penjualan properti rata-rata meningkat sebesar 2-2,5 persen
e) Perkembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) di lintasan MRT dan
LRT
2) Melakukan Revisi Peraturan terkait Pajak Daerah:
a) Melakukan Revisi Peraturan Daerah terhadap Pajak Daerah
- Melakukan perubahan tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) melalui
revisi Peraturan Daerah untuk penyerahan kendaraan bermotor pertama/baru
(BBN-I) yang semula 10 persen menjadi 15 persen
- Melakukan perubahan tariff melalui revisi Peraturan Daerah terhadap jenis Pajak
Penerangan Jalan (PPJ) yang semula 2,4-3 persen menjadi progresif sampai
dengan 8 persen (berjenjang)
- Melakukan perubahan tariff melalui revisi Peraturan Daerah terhadap jenis Pajak
Parkir yang semula 20 persen menjadi 30 persen
- Melakukan revisi Peraturan Daerah terhadap jenis pajak BPHTB antara lain:

III-13
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

 Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) sebagai Dasar Pengenaan Pajak BPHTB
 Perubahan tariff BPHTB untuk objek pajak atas transaksi Dana Investasi Real
Estate (DIRE) dalam rangka peningkatan investasi
b) Melakukan Revisi Peraturan Gubernur terhadap Pajak Daerah, yaitu melalui:
- Melakukan perubahan tarif layanan parkir off-street berdasarkan zona waktu dan
zona tempat melalui revisi peraturan gubernur yang semula maksimal Rp.
5.000/jam menjadi maksimal Rp. 10.000/jam
- Perubahan Pajak Reklame atas:
 Melakukan penyesuaian Nilai Sewa Reklame (NSR) dan Kelas Jalan Reklame
sebagai Dasar Pengenaan Pajak Reklame melalui revisi Peraturan Gubernur
 Perluasan objek reklame dan revisi Pergub Juklak Penyelenggaraan Reklame
atas pembatasan kawasan pengendalian reklame khususnya pada kawasan
kendali ketat
 Mendorong kebijakan penyelenggaraan reklame Digital/LED pada kawasan
kendali ketat
- Melakukan Penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) PBB-P2 mendekati harga
pasar yang wajar rata-rata sebesar 15 persen melalui revisi Peraturan Gubernur
- Melakukan penyesuaian Nilai Perolehan Air Tanah (NPAT) serta perubahan cara
perhitungan Pajak Air Tanah yang sebelumnya dikenakan secara progresif menjadi
clustering sebagai Dasar Pengenaan Pajak Air Tanah melalui revisi Peraturan
Gubernur
- Penetapan Peraturan Gubernur yang mengatur tentang pengenaan tarif layanan
parkir off-street yang lebih tinggi terhadap KBm BDU
- Penetapan Peraturan Gubernur yang mengatur tentang penerapan parkir tapping
kepada seluruh pengelola parkir off-street
- Penetapan Peraturan Gubernur yang mengatur tentang pelaporan data transaksi
usaha (Hotel, Restoran, Hiburan, Parkir) secara elektronik
3) Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan:
a. Melakukan penambahan Sumber Daya Manusia (SDM);
b. Melakukan Peningkatan integritas dan kualitas SDM;
c. Melakukan pembangunan, pembenahan, perluasan & sosialisasi pelayanan;
4) Peningkatan koordinasi kelembagaan:
a. Koordinasi dalam rangka pemungutan Pajak Daerah (Tax Clearence);
b. Koordinasi dalam rangka law enforcement;
c. Koordinasi dalam rangka pendataan dan pengawasan penggunaan air tanah melalui
penambahan SDM atas petugas catat meter air;

III-14
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

d. Koordinasi dalam rangka Sosialisasi Pajak Daerah kepada Wajib Pajak;


e. Koordinasi dalam rangka integrasi sistem basis data melalui Jakarta Satu (One Map,
One Data, One Policy);

3.2.1.2 Kebijakan Retribusi Daerah

Retribusi Daerah merupakan pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah
untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Beberapa hal yang mempengaruhi
pemungutan Retribusi Daerah, sebagai berikut:
1. Beberapa kebijakan dalam rangka optimalisasi penerimaan Retribusi Daerah adalah:
a. Pengembangan aplikasi sistem pemungutan Retribusi Daerah secara elektronik;.
b. Menerapkan Banking System dalam melakukan pembayaran Retribusi Daerah;.
c. Menerapkan transaksi non tunai;.
d. Memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat atau wajib Retribusi Daerah
melalui Retribusi Perizinan dan Non Perizinan, yang dilaksanakan melalui Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP);.
e. Menerapkan sistem e-ticketing untuk menggantikan pelayanan retribusi daerah yang
masih menggunakan karcis;
2. Beberapa kebijakan yang berpengaruh terhadap penurunan capaian terhadap
penerimaan Retribusi Daerah adalah :
a. Adanya kebijakan Pemerintah yang menghapus beberapa jenis Retribusi Daerah,
seperti : Retribusi Izin Undang Undang Gangguan, Retribusi Pengukuran dan
Pengujian Hasil Hutan dan Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi;.
b. Sarana dan prasarana pemungutan Retribusi Daerah yang sudah tidak layak
digunakan, namun belum dilakukan perbaikan/peremajaan;.

3.2.1.3 Kebijakan Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain-lain


Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan merupakan penerimaan daerah yang berasal
dari hasil perusahaan milik daerah dan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.
Penerimaan ini antara lain dari Bank Pembangunan Daerah, Perusahaan Daerah, deviden
dan Penyertaan Modal Daerah kepada pihak ketiga. Untuk meningkatkan kinerja komponen
pendapatan ini, dilakukan melalui langkah-langkah adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan manajemen pengelolaan bisnis Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) yang dapat meningkatkan laba BUMD;
2. Menerapkan strategis bisnis yang tepat, serta meningkatkan sinergisitas antar BUMD
untuk meningkatkan daya saing perusahaan;

III-15
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

3. Membuat surat penagihan deviden kepada BUMD;


4. Memperkuat struktur permodalan BUMD, antara lain melalui PMD, dan lain-lain;

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah merupakan penerimaan daerah yang berasal dari lain-lain
milik Pemerintah Daerah. Penerimaan ini berasal dari hasil penjualan barang milik daerah,
dan penerimaan jasa giro. Untuk meningkatkan kinerja Lain- lain Pendapatan Daerah Yang
Sah, diperlukan suatu kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai berikut:
1. Mengimplementasikan hasil evaluasi terhadap perjanjian-perjanjian pemanfaatan aset
daerah dengan pihak ketiga;
2. Mengoptimalkan pemanfaatan aset daerah yang berada di lahan-lahan yang strategis dan
ekonomis melalui kerjasama dengan pihak ketiga;.
3. Mengembangkan pengelolaan mitigasi fiskal daerah melalui Debt Management.;
4. Mengoptimalkan pendapatan BLUD;

3.2.1.4 Kebijakan Dana Perimbangan

Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
kepada Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
Kebijakan umum yang berkaitan dengan Dana Perimbangan difokuskan pada peningkatan
perolehan Dana Perimbangan. Dalam hal ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan
melakukan koordinasi dengan Pemerintah untuk Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, serta
perolehan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik dan meningkatkan kerjasama intensifikasi
pemungutan PPh orang pribadi, serta menjaring wajib pajak baru di wilayah Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta.

3.2.1.5 Kebijakan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Kebijakan umum Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah difokuskan untuk melakukan
koordinasi pencairan Hibah MRT yang telah dituangkan dalam Naskah Perjanjian Penerusan
Hibah (NPPH). Koordinasi dengan Pemerintah, Pihak Ketiga dan SKPD/ UKPD terkait MoU
penarikan/ pencairan, penggunaan dan pelaporan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.

Seluruh kebijakan Pendapatan Daerah yang telah dijabarkan akan diformulasikan sedemikian
rupa, sehingga diperoleh proyeksi Pendapatan Daerah sebagaimana tabel berikut:

III-16
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tabel 3.6 Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 s.d.
Tahun 2022 (dalam Miliar Rp)
Tahun
Realisasi Proyeksi/
Realisasi APBD Proyeksi/
No Uraian Tahun Target
APBD Tahun Target
2018 Tahun
2019 ** 2020 *** Tahun
Audited* 2021****
2022*****
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8)
1. Pendapatan Asli 43.327,13 45.707,40 57.561,16 48.135,63 70.268,73
Daerah
1.1 Pajak Daerah 37.538,91 40.298,12 50.170,00 41,525,00 61.630,00
1.2 Retribusi Daerah 578,55 587,38 755,75 755,00 686,26
1.3 Hasil Pengelolaan 592,95 619,45 750,00 660,34 1.178,59
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
1.4 Lain-lain PAD yang 4.616,71 4.202,43 5.885,40 5.194,53 6.773,86
Sah
2. Pendapatan 17.855,17 14.494,39 21.618,30 17.511,89 31.183,83
Transfer – Dana
Perimbangan
2.1 Dana bagi hasil 15.029,56 11.698,38 18.387,83 14.311,49 26.591,48
2.2 Dana Alokasi Umum 0,00 0,00 0,00 0.00 0,00
2.3 Dana Alokasi 2.645,60 2.796,00 3.230,47 3,144,19 4.592,34
Khusus (Non Fisik)
2.4 Dana Penyesuaian 62,61 56,20 00,0
dan Otonomi Khusus
3. Lain-lain 53,51 2.041,70 3.016,52 2,507.56 13.700,00
Pendapatan Daerah
yang sah
3.1 Hibah 53,51 2.041,70 2.953,91 2,507,56 13.700,00.
TOTAL PENDAPATAN 61.235,82 62.300,67 82.195,99 68,155,088 101.466,26
Sumber:
*) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Tahun yang Berakhir
Sampai Dengan 31 Desember 2018
**) LRA Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019 Periode s.d TW 4 2019 Audited
***)Perda 7 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2020
****)Bapenda dan BPKD, 2020
*****)Perda No.1 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017 –
2022

3.2.2 Kebijakan Belanja Daerah

Kebijakan Belanja Daerah tahun 2021 sebagaimana tercantum dalam RPJMD Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2017-2022, yaitu sebagai berikut:
1. Menitikberatkan pada pencapaian visi misi dan janji kerja Gubernur dan Wakil Gubernur
periode tahun 2017 hingga tahun 2022 serta pemenuhan Urusan Wajib Pelayanan Dasar
dan Urusan Wajib Pelayanan Non Dasar serta Urusan Pilihan;
2. Mendorong implementasi strategi pembangunan dan arah kebijakan pembangunan;

III-17
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

3. Memenuhi kewajiban penyediaan anggaran pendidikan dan kesehatan sesuai perundang-


undangan;
4. Mengedepankan belanja yang menunjang pertumbuhan ekonomi, peningkatan
penyediaan lapangan kerja dan upaya pengentasan kemiskinan serta mendukung
kebijakan nasional;
5. Mendorong alokasi anggaran untuk mendukung peran Jakarta sebagai Ibukota Negara
6. Memberikan bantuan-bantuan dalam bentuk:
a. Subsidi, dalam mendukung pelayanan publik;
b. Hibah, untuk menyentuh kegiatan/usaha penduduk/komunitas termasuk pengamanan
pemilihan umum;
c. Bantuan sosial untuk menyentuh komunitas sosial tertentu dalam rangka
pembangunan modal sosial;
d. Bantuan keuangan, untuk memberikan insentif/disinsentif kepada pemerintah daerah
lainnya khususnya wilayah Jabodetabekjur dalam rangka kerjasama/komitmen antar
pemerintah daerah serta kepada partai politik sesuai dengan Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada
Partai Politik. Adapun ruang lingkup kerjasama daerah, antara lain penataan ruang,
perumahan dan permukiman, pengendalian banjir, pengelolaan sumber daya air,
kebersihan, lingkungan hidup, transportasi dan perhubungan, pariwisata, ketahanan
pangan dan agribisinis, kependudukan, kesehatan, pendidikan dan sosial.
7. Memberikan alokasi anggaran pada sektor-sektor yang langsung menyentuh kepentingan
masyarakat termasuk urusan wajib terkait pelayanan dasar dengan bepedoman kepada
Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Selain itu, kebijakan belanja diarahkan pada pemenuhan Belanja Prioritas dalam kerangka
kesinambungan implementasi money follow priority program

Tabel 3.7 Realisasi dan Proyeksi/Target Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 s.d. Tahun
2022 (dalam Miliar Rp)
Tahun
Realisasi Proyeksi/ Proyeksi/
Realisasi APBD
No Uraian Tahun Target Target
APBD Tahun 2020
2018 Tahun Tahun
2019 ** ***
Audited* 2021 **** 2022*****
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Belanja
1.1 Belanja Operasi
57.613,58

1.1.1 Belanja Pegawai 21.852,41 22.016,85 24.190,76 24.096,40 27.957,62

1.1.2 Belanja Bunga 44,04 60,78 76,00 80,45 106,00


1.1.3 Belanja Subsidi 2.640,94 2.782,93 5.579,19 4,817,08 4.583,02
1.1.4 Belanja Barang dan 16.919,78 20.807,65 23.589,56 21.587,85 31.614,49

III-18
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tahun
Realisasi Proyeksi/ Proyeksi/
No Uraian Realisasi APBD
Tahun Target Target
APBD Tahun 2020
2018 Tahun Tahun
2019 ** ***
Audited* 2021 **** 2022*****
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Jasa
1.1.5 Belanja Hibah 1.422,15 2.480,58 2.575,05 2.223,89 2.223,52
1.1.6 Belanja Bantuan 4.063,97 4.416,32 4.805,79 4.807,89 4.381,13
Sosial
1.2 Belanja Modal 14.118,60 11.551,92 18.041,24 5.005,30 37.344,19

1.3 Belanja Tidak 1,92 1,61 188,90 1.066,91 348,35


Terduga
1.4 Transfer Bantuan 346,27 839,07 563,90 551,41 305,43
Keuangan
TOTAL BELANJA +
61.410,12 64.938,36 79.610,43 64.237,21 108.863,79
TRANSFER
Sumber:
*) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Tahun yang Berakhir
Sampai Dengan 31 Desember 2018
**) LRA Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019 Periode s.d TW 4 2019 Audited
***)Perda Nomor 7 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2020
****) Bapenda, BPKD dan Bappeda, 2020

3.2.3 Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan Daerah merupakan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun tahun-tahun anggaran proyeksi. Jadi, Pinjaman Daerah adalah semua transaksi yang
mengakibatkan Daerah menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang
dari pihak lain sehingga Daerah tersebut dibebani kewajiban untuk membayar kmmbali. Pada
kebijakan pembiayaan daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021 terdiri atas beberapa unsur
pembentukan yakni, Penerimaan Pembiayaan Daerah, yang terdiri atas: Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran tahun anggaran sebelumnya, Penerimaan Pengembalian PMD;
Penerimaan Pinjaman Daerah; dan Penerimaan Kembali Investasi Non Permanen.
Sementara itu Pengeluaran Pembiayaan Daerah terdiri atas: Pembentukan Dana
Cadangan, Penyertaan Modal/Investasi Daerah, Pembayaran Pokok Utang dan Pemberian
Pinjaman Daerah.

Adapun realisasi dan proyeksi/target pembiayaan daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018
s.d. Tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut;

III-19
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tabel 3.8 Realisasi dan Proyeksi/Target Pembiayaan Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 s.d.
Tahun 2022 (dalam Miliar Rp)
Tahun
Realisasi Proyeksi/ Proyeksi/
Realisasi
No Uraian Tahun APBD Target Target
APBD 2019
2018 2020*** Tahun 2021 Tahun
**
Audited * **** 2022 ****
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Penerimaan 17.435,40 11.781,95 5.760,15 1.788,49 13.692,24
Pembiayaan
1.1 Sisa Lebih 13.165,64 9.755,08 5.500,00 1.200,00 7.431,18
Perhitungan
Anggaran Tahun
Sebelumnya (SiLPA)
1.2 Penerimaan 3.619,44 2.025,15 260,15 588,49 6.261,05
Pinjaman Daerah
1.3 Penerimaan 650,00 0,0 0,00 0,00 0,00
Pengembalian
Penyertaan Modal
Daerah
1.4 Penerimaan Kembali 0,31 1,71 0,00 0,00 0,00
Investasi Non
Permanen
2. Pengeluaran 8.168,40 7.934,85 8.345,71 5.706,36 6.294,70
Pembiayaan
2.1 Pembentukan dana 76,81 95,11 0,00 0,00 0,00
cadangan
2.2 Penyertaan Modal 7.395,50 7.402,19 7.812,06 5,472,71 6.261,05
(Investasi) Daerah
2.3 Pembayaran Pokok .33,62 87,54 33,65 33,65 33,65
Utang
2.4 Pemberian Pinjaman 0,00 350,00 500,00 200,00 0,00
Daerah

TOTAL PEMBIAYAAN 9.283,89 3.847,10 2.585,55 3.917,86 7.397,54

Sumber:
*) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Tahun yang Berakhir
Sampai Dengan 31 Desember 2018
**) LRA Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019 Periode s.d TW 4 2019 Audited
***) Perda Nomor 7 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2020
****)BPKD, Bapenda dan Bappeda, 2020
*****)Perda Nomor 1 Tahun 2018 tentang RPJMD Tahun 2017-2022

Mengingat besarnya pembiayaan yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur kota


serta memperhatikan besarnya peluang dari sisi kebijakan dan regulasi yang ada, dan
besarnya potensi pendanaan yang berasal dari masyarakat maupun pihak dunia usaha, maka
kebijakan sumber pendanaan dalam pembangunan di Provinsi DKI Jakarta perlu diperluas
melalui dan tidak terbatas pada pendanaan bersama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
dengan Pemerintah maupun dengan Pemerintah Daerah lainnya, Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha (KPBU), Pinjaman dan hibah luar negeri, Penerbitan Obligasi Daerah,

III-20
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Pendanaan yang bersumber dari pemanfaatan ruang, penugasan kepada BUMD termasuk
mendorong dilakukannya kerjasama secara B to B serta membuka peluang seluas-luasnya
bagi peran serta masyarakat secara sukarela untuk penyelenggaraan skema TSLDU/CSR
dan swa-pendanaan lainnya, sesuai peraturan perundang-undangan.

3.2.3.1 KPDBU
Kerjasama Pemerintah Daerah dan Badan Usaha yang selanjutnya disebut KPDBU, adalah
kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha dalam menyediakan layanan
infrastruktur untuk kepentingan umum berdasarkan perjanjian kedua belah pihak dengan
memperhatikan prinsip pembagian risiko (Perpres No.38/2015). Adapun manfaat KPDBU
diantaranya;
1. Efisiensi dan Optimalisasi APBD
Dengan skema KPBU dimungkinkan ada leverage kapasitas APBD, menghindari risiko
cost overrun dan time overrun, mempercepat terbangunnya infrastruktur.
2. Alokasi Resiko
Adanya alokasi resiko bagi kedua belah pihak (swasta dan pemerintah) yang juga akan
meningkatkan daya tarik proyek. Resiko teralokasi kepada pihak-pihak yang paling
kompeten untuk mengendalikannya. Resiko politik dan perubahan kebijakan sepenuhnya
ditanggung oleh PJPK (pemerintah) sementara resiko konstruksi, risiko pasar dan resiko
operasi ditanggung oleh pihak Badan Usaha.
3. Transfer Pengetahuan dan Teknologi
Melalui KPBU diharapkan ada transfer pengetahuan dan teknologi dari pihak swasta
kepada Pemerintah Daerah.
4. Potensi Investasi
Keberhasilan suatu daerah menyelenggarakan KPBU dapat menjadi pintu masuk
investasi bagi pihak swasta lainnya.

Adapun skema dalam KPBU diantaranya;


1. Skema KPBU dengan dukungan sebagian konstruksi
2. Skema KPBU dengan penjaminan pemerintah
3. Skema KPBU dengan Pengembalian Investasi melalui Tarif dan Viability Gap Fund (VGF)
4. Skema KPBU dengan pengembalian investasi melalui availability payment/AP

Dalam beberapa tahun terakhir semenjak diundangkannya Peraturan Presiden Nomor 38


Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan
Infrastruktur beserta peraturan pelaksanaannya, Skema KPDBU banyak dipertimbangkan
dan digunakan oleh Kementerian/Lembaga maupun pemerintah daerah sebagai alternatif

III-21
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

percepatan penyediaan infrastruktur yang berkualitas. Hal ini di antaranya didasari beberapa
pertimbangan sebagai berikut :

1) Keterbatasan anggaran pemerintah/pemerintah daerah untuk pembangunan infrastruktur


2) Sebagai alternatif sumber pendanaan dan pembiayaan dalam penyediaan infrastruktur
atau layanan publik
3) Memungkinkan pelibatan swasta dalam menentukan proyek yang layak untuk
dikembangkan
4) Memungkinkan untuk memilih dan memberi tanggung jawab kepada pihak swasta untuk
melakukan pengelolaan secara efisien
5) Memungkinkan untuk memilih dan memberi tanggung jawab kepada pihak swasta untuk
melakukan pemeliharaan secara optimal, sehingga layanan publik dapat digunakan
dalam waktu yang lebih lama.

Penyelenggaraan KPDBU di Provinsi DKI Jakarta telah mulai dirintis sejak tahun 2017,
dimulai dengan pembentukan Simpul KPDBU berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor
1711 Tahun 2017 tentang Pembentukan Simpul Kerjasama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur yang disahkan pada tanggal 12
September 2017. Berbagai upaya dalam rangka penyelenggaraan KPDBU di Provinsi DKI
Jakarta terus berlanjut sampai saat ini. Upaya tersebut antara lain melengkapi instrumen
peraturan dan kelembagaan dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait termasuk
membuka kesempatan bagi badan usaha yang berminat pada proyek-proyek KPDBU di
Provinsi DKI Jakarta.

Beberapa instrumen peraturan telah berhasil diterbitkan dalam rangka mengatur dan
mendukung penyelenggaraan KPDBU di Provinsi DKI, antara lain:

1) Peraturan Gubernur Nomor 22 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Kerjasama


Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur, yang
ditetapkan tanggal 28 Maret 2017.
2) Peraturan Gubernur Nomor 32 Tahun 2018 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata
Kerja Pusat Informasi, Promosi dan Kerjasama Investasi, yang ditetapkan tanggal 16
April 2018.
3) Peraturan Gubernur Nomor 91 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan
Gubernur Nomor 22 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Kerjasama Pemerintah
Daerah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur, yang ditetapkan tanggal
29 Agustus 2018.

III-22
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

4) Keputusan Sekretaris Daerah Nomor 37 Tahun 2018 tentang Prosedur


Penyelenggaraan Kerjasama Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha dalam
Penyediaan Infrastruktur, yang ditetapkan tanggal 15 Oktober 2018.

3.2.3.2 Pinjaman dan Hibah Luar Negeri

Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam penyediaan infrastruktur strategis, Pemerintah


Provinsi DKI Jakarta juga memanfaatkan skema pinjaman dan hibah luar negeri sebagai
salah satu alternatif sumber pendanaan yang dapat ditempuh. Pinjaman Luar Negeri
sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Tata
Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah merupakan setiap
pembiayaan melalui utang yang diperoleh Pemerintah dari Pemberi Pinjaman Luar Negeri
yang diikat oleh suatu perjanjian pinjaman dan tidak berbentuk surat berharga negara, yang
harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu.
Pinjaman Luar Negeri dapat bersumber antara lain dari Kreditor Multilateral; Kreditor Bilateral;
Kreditor Swasta Asing; dan Lembaga Penjamin Kredit Ekspor. Di samping itu, pengajuan
Pinjaman Luar Negeri harus memenuhi prinsip transparan, akuntabel, efisien dan efektif,
kehati-hatian, tidak disertai ikatan politik, serta tidak memiliki muatan yang dapat mengganggu
stabilitas keamanan negara.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah,
Pemerintah Daerah dilarang untuk melakukan pinjaman secara langsung kepada pihak luar
negeri. Namun demikian, Pemerintah dapat melakukan penerusan pinjaman kepada
Pemerintah Daerah.
Adapun seluruh penerimaan maupun pengeluaran dalam rangka Pinjaman daerah
dicantumkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta telah beberapa kali memanfaatkan skema Pinjaman Daerah yang bersumber dari
luar negeri ini, diantaranya untuk proyek Jakarta Emerge Dredging Initiative (JEDI) dengan
pendanaan World Bank dan Mass Rapid Transit (MRT) Koridor Selatan-Utara Fase I (Lebak
Bulus-Bundaran HI) dengan pendanaan JICA. Begitu pula halnya dengan penerimaan hibah
dari APBN yang bersumberkan dari pinjaman luar negeri untuk pendanaan sebagian
pengembangan Jakarta Sewerage System (JSS) Zona 1 dan Zona 6.

3.2.3.3 Obligasi

Obligasi Daerah selain sebagai alternatif pembiayaan pembangunan daerah juga merupakan
salah satu instrumen yang dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam
meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah tanpa tergantung sepenuhnya pada

III-23
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

APBD. Selain itu, Obligasi Daerah diharapkan mampu membuka lapangan kerja melalui
pembangunan infrastruktur serta mampu meningkatkan daya saing daerah dengan
ketersediaan infrastruktur yang memadai. Penerbitan Obligasi Daerah ini juga dapat menjadi
salah satu instrumen dalam peningkatan penerapan tata kelola keuangan dan pemerintahan
yang baik, yang meliputi transparansi, akuntabilitas, dan disiplin dalam pengelolaan keuangan
Daerah, di mana penilaian atas tata kelola keuangan dan pemerintahan dimaksud dijadikan
sebagai salah satu persyaratan untuk penerbitannya.

Obligasi Daerah merupakan pinjaman daerah yang ditawarkan kepada publik melalui
penawaran umum di pasar modal domestik dalam bentuk mata uang rupiah. Obligasi Daerah
merupakan surat pernyataan utang dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab atas segala
risiko yang timbul akibat dari penerbitan obligasi daerah.

Ada beberapa jenis kegiatan yang bisa dibiayai melalui skema penerbitan Obligasi Daerah, di
antaranya:
1) Kegiatan pembangunan prasarana dan/atau sarana dalam rangka penyediaan
pelayanan publik yang menjadi urusan Pemerintahan Daerah;
2) Pelaksanaan kegiatan prasarana dan/atau sarana daerah tidak melampaui akhir tahun
anggaran pada masa berakhirnya jabatan Kepala Daerah dikecualikan bagi kegiatan
yang mendukung prioritas nasional sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
3) Sesuai dengan dokumen perencanaan daerah;
4) Merupakan kegiatan baru atau pengembangan kegiatan yang sudah ada;
5) Dapat dibiayai sepenuhnya atau sebagian dari Obligasi Daerah; dan
6) Kegiatan beserta barang milik daerah yang melekat dalam kegiatan tersebut dapat
dijadikan jaminan Obligasi Daerah.
Kecermatan dalam melihat peluang serta minat pasar/investor menjadi salah satu langkah
strategis yang ikut menentukan tingkat penyerapan Obligasi Daerah di pasar modal.
Selanjutnya, ada beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta guna mengoptimalkan rencana penerbitan Obligasi Daerah, yaitu:
1) Penguatan koordinasi dan komunikasi terkait beberapa kebijakan di tingkat pusat
maupun daerah dalam menerbitkan Obligasi
2) Penyiapan struktur kelembagaan dan sumber daya berikut kelengkapannya agar
mampu dalam menjalankan rangkaian proses dari perencanaan dan persiapan hingga
penerbitan Obligasi
3) Penyediaan beberapa instrumen regulasi dan pendukung lainnya

Sebagai langkah awal untuk mendukung penyelenggaraan skema Obligasi Daerah, telah
diterbitkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 964 Tahun 2019 tentang Tim
Persiapan Penerbitan Obligasi Daerah Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

III-24
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

dan Gubernur telah menyampaikan surat kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
tentang Permohonan Fasilitas Pendampingan Penerbitan Obligasi Daerah. Diharapkan
dengan adanya kedua instrumen tersebut dapat mempercepat persiapan penerbitan
Obligasi Daerah di Provinsi DKI Jakarta.

Dengan adanya skema Obligasi Daerah sebagai salah satu skema alternatif pembiayaan
diharapkan mampu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di samping menghadirkan dana untuk kebutuhan percepatan
pembangunan infrastruktur.

3.2.3.4 Early Response & Recovery Component (ERRC)

Early Response & Recovery Component (ERRC) merupakan pinjaman daerah yang
ditawarkan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dalam rangka pemulihan ekonomi
daerah (PED) akibat pandemi Covid-19. ERRC ditujukan untuk membiayai kegiatan/proyek
pemerintah daerah yang terdampak atau mengalami refocusing anggaran oleh karena
Covid-19 yang terjadi di awal tahun 2020. Harapannya, Pemerintah Daerah memilki dana
untuk penanganan dampak Covid-19 dan setelah pandemi berakhir, Pemerintah Daerah
dapat melakukan pemulihan perekonomian.

Kegiatan-kegiatan yang dapat dibiayai oleh pinjaman daerah ini, masuk dalam kelompok
kegiatan sebagai berikut :
a. Dana Alokasi Khusus (DAK) yang belum dilakukan
b. Persediaan Air dan Sanitasi
c. Infrastruktur Lingkungan
d. Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
e. Transportasi dan Infrastruktur Logistik
f. Infrastruktur Sosial, contohnya seperti peningkatan RSUD, pasar, fasilitas kesehatan,
dan sebagainya.

Adapun Fitur utama ERRC adalah Tenor dapat diberikan hingga Jangka Panjang dengan
grace period pokok selama masa konstruksi, Bunga yang ditawarkan mengacu bunga Surat
Berharga Negara (SBN) sesuai tenor + 0,75%, Fix & Efektif, namun Pemerintah Daerah
dapat mengajukan subsidi bunga, tidak perlu studi kelayakan (cukup Kerangka Acuan
Kerja), dapat dialokasikan pada APBD Perubahan dan Persetujuan DPRD mengikuti hasil
revisi PP Nomor 56 Tahun 2018 tentang Pinjaman Daerah.

III-25
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Permohonan pinjaman yang diajukan Pemerintah Daerah kepada PT SMI, termasuk


diantaranya mengisi formulir inisiasi pinjaman daerah serta melengkapi persyaratan
dokumen sebagai berikut :
a. APBD tahun berjalan;
b. Kerangka Acuan Kegiatan yang sekurang-kurangnya memuat : latarbelakang, rencana
proyek dan kebutuhan dananya, perhitungan rasio keuangan, rencana penarikan
pinjaman dan manfaat proyek;
c. Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK atas LKPD 3 (tiga) tahun terakhir yang
mendapatkan opini minimal Wajar Dengan Pengecualian (WDP);
d. Surat pernyataan tidak mempunyai tunggakan (format dari PT SMI);
e. Pakta Integritas (format dari PT SMI)

3.2.3.5 TSLDU/CSR
Pembiayaan dengan skema Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Dunia Usaha (TSLDU)/
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan skema pembiayaan non-APBD yang
berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, bertujuan
untuk mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi dunia usaha, komunitas setempat, dan
masyarakat pada umumnya. Selain itu, di tingkat Pemerintah Daerah, telah dikeluarkan
Peraturan Gubernur Nomor 112 Tahun 2013 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Dunia Usaha, yang mana dalam peraturan dimaksud, Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan Dunia Usaha (TSLDU) dimaksudkan untuk mengoptimalisasi program
pembangunan daerah, dengan prinsip bahwa TSLDU merupakan kegiatan sukarela dimana
perusahaan memiliki kebebasan mutlak untuk menentukan bentuk kegiatan, besarnya dana

III-26
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

yang akan dialokasikan atau dibelanjakan dan lokasi kegiatan, serta dengan cara/pola
kegiatan TSLDU dilaksanakan.

Namun demikian, perlu adanya sinergi antara dunia usaha dengan Pemerintah Daerah dalam
penerapannya agar lebih tepat sasaran dan bermanfaat secara optimal. Sinergi tersebut salah
satunya dapat diwujudkan melalui keberadaan Forum TSLDU, sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Gubernur Nomor 112 Tahun 2013 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Dunia Usaha. Diharapkan Forum TSLDU dapat terbentuk sesegera mungkin melalui fasilitasi
yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan dapat bersinergi dengan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta dilembagakan dalam penyusunan program dan
aktivitas TSLDU dimaksud agar sejalan dengan arah pembangunan yang dilakukan oleh
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan kebutuhan riil yang ada di masyarakat.

3.2.3.6 Pengenaan Kompensasi Pelampauan KLB dan Konversi Kewajiban


Penyediaan Rumah Susun Murah/ Sederhana (RSM/S)

Pengenaan kompensasi pelampauan KLB merupakan mekanisme disinsentif yang


dilaksanakan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detil
Tata Ruang dan Pengaturan Zonasi (RDTR dan PZ), dimana disebutkan bahwa dalam
rangka mendorong perkembangan kota terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan
dengan rencana tata ruang dan sebagai instrumen untuk mencegah, membatasi
pertumbuhan atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang. Tata
kelola dana kompensasi pelampauan KLB yang meliputi sisi penerimaan dan pemanfaatan
akan ditingkatkan agar memenuhi regulasi pengelolaan keuangan daerah dan regulasi
penataan ruang. Namun demikian, penerimaan dari kompensasi pelampauan KLB ini tidak
dapat diperlakukan seperti jenis penerimaan daerah lainnya yang selalu memiliki target
penerimaan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang menyusun revisi atas Peraturan Gubernur Nomor
210 Tahun 2016 tentang Pengenaan Kompensasi Terhadap Pelampauan Nilai Koefisien
Lantai Bangunan. Namun demikian, revisi Pergub dimaksud saat ini masih tertahan
menunggu disahkannya Raperda tentang RTRW dan RDTR mengingat masih diperlukannya
penafsiran pihak legislatif dalam memaknai insentif/disinsentif penataan ruang apakah dapat
dengan uang atau barang.

Selain kompensasi pelampauan KLB, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang menjajaki
mekanisme disinsentif yaitu melalui mekanisme Kewajiban Penyediaan Rumah Susun
Murah/Sederhana (RSM/S). Mekanisme tersebut dilaksanakan dengan memberikan sanksi
bagi pengembang/badan usaha/yayasan yang melakukan pembebasan lahan di atas 5000
m2 dan/atau berada di Jalan Protokol tanpa memiliki SP3L (Surat Persetujuan Prinsip

III-27
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Pembebasan Lokasi/Lahan (SP3L) dalam bentuk pembangunan prasarana sarana dan


utilitas umum dengan menggunakan nilai konversi kewajiban rumah susun
murah/sederhana. Kewajiban RSM/S dapat dilakukan di lahan milik pemohon atau dapat
dialihkan ke lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta apabila pemohon tidak memiliki
lahan. Saat ini, mekanisme tersebut masih dalam tahap pembahasan revisi rancangan
Peraturan Gubernur tentang Pelaksanaan Pembangunan Prasarana Sarana dan/atau
utilitass umum dengan menggunakan nilai konversi Kewajiban Rumah Susun
Murah/Sederhana (RSM/S).

3.2.3.7 Kelembagaan Pembiayaan

Menyikapi semakin tingginya aktivitas berbagai sektor pembangunan khususnya dalam


penyediaan berbagai infrastruktur strategis perkotaan, baik yang diinisiasi oleh
Pemerintah/Pemerintah Daerah maupun pihak swasta serta dalam rangka pengoptimalan
pemanfaatan dan pendayagunaan potensi pembiayaan yang ada di daerah maupun sumber-
sumber lainnya yang berasal dari lembaga pembiayaan di tingkat nasional maupun
multinasional, maka dipandang perlu dibentuknya lembaga pembiayaan yang dapat
mengakomodir dan berperan sebagai katalisator dalam berbagai aktivitas pembangunan
dimaksud.

Pembentukan lembaga pembiayaan pembangunan ini dimungkinkan mengacu pada


Peraturan Presiden nomor 9 tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan. Lembaga
pembiayaan pembangunan sebagaimana dimaksud pada Peraturan Presiden ini meliputi
Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura dan Perusahaan Pembiayaan
Infrastruktur yang berbentuk Perseroan Terbatas atau koperasi. Terkait dengan hal ini,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dimungkinkan untuk membentuk Perusahaan Daerah/BUMD
dengan ‘core business’ di bidang pembiayaan.

Aktivitas pembiayaan pembangunan sebagaimana dimaksud disini dapat berbentuk


penyediaan dana dan/atau barang modal yang dimungkinkan dilaksanakan secara kerjasama
dengan berbagai institusi keuangan swasta maupun multilateral sepanjang diatur dalam
peraturan perundang-undangan. Lembaga pembiayaan pembangunan ini akan
dikembangkan secara bertahap yang pada periode awal setelah pendiriannya fokus pada
membangun fondasi korporasi atau bentuk kelembagaan lainnya yang kuat. Selanjutnya
secara bertahap akan dikembangkan menjadi lembaga yang dapat menjadi katalisator
sekaligus solusi yang komprehensif dalam berbagai aktifitas pembangunan termasuk
penyediaan infrastruktur di Jakarta hingga dapat berkiprah di tingkat nasional.

III-28
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Pada tahun 2018, telah dilaksanakan berbagai pembahasan dan kajian pembentukan
Lembaga Pembiayaan dengan leading sector Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD).
Selanjutnya Lembaga Pembiayaan diputuskan akan didirikan dengan mekanisme Penugasan
BUMD melalui anak usaha.

III-29
4
SASARAN &
PRIORITAS
PEMBANGUNAN
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah

4.1.1 Visi, Misi dan Tujuan/Sasaran

Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
periode 2017 – 2022 adalah sebagai berikut:

“Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam
mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua”

Dalam rangka mengimplementasikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam


mewujudkan visi yang telah dipaparkan di atas, disusun misi, yang merupakan
penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya apa yang harus
dilakukan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi yang telah diuraikan akan ditempuh
melalui lima misi pembangunan daerah sebagai berikut:

1) Misi Pertama : Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya, dengan
memperkuat nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang kreativitas melalui
kepemimpinan yang melibatkan, menggerakkan dan memanusiakan
2) Misi Kedua : Menjadikan Jakarta kota yang memajukan kesejahteraan umum melalui
terciptanya lapangan kerja, kestabilan dan keterjangkauan kebutuhan pokok,
meningkatnya keadilan sosial, percepatan pembangunan infrastruktur, kemudahan
investasi dan berbisnis, serta perbaikan pengelolaan tata ruang
3) Misi Ketiga : Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara yang berkarya,
mengabdi, melayani, serta menyelesaikan berbagai permasalahan kota dan warga,
secara efektif, meritokratis dan berintegritas
4) Misi Keempat : Menjadikan Jakarta kota yang lestari, dengan pembangunan dan tata
kehidupan yangmemperkuat daya dukung lingkungan dan sosial.
5) Misi Kelima : Menjadikan Jakarta ibukota yang dinamis sebagai simpul kemajuan
Indonesia yang bercirikan keadilan, kebangsaan dan kebhinekaan

Strategi Pembangunan sebagaimana tercantum dalam Perda RPJMD Pemerintah Provinsi


DKI Jakarta tahun 2017-2022 adalah terbangunnya warga dan ekosistem warga kota yang
setara, sejahtera, dan bahagia dengan dilandasi semangat gotong-royong. Strategi
pembangunan jangka menengah ini dijabarkan dalam 3 (tiga) strategi utama yaitu :
1. Keadilan dan keberpihakan
Strategi ini dijabarkan dalam 4 (empat) hal yaitu :
a. Kesempatan yang setara

IV-2
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Memastikan hadirnya kesempatan yang setara bagi semua, keadilian dirasakan


dalam setiap sendi pengelolaan kota, sejak pembuatan regulasi sampai layanan
publik, serta mengajak seluruh elemen kota ikut bergerak memberdayakan warga
yang lemah dan terpinggirkan.
b. Suara warga
Mendengarkan suara seluruh elemen warga, mempertimbangkan perspektif
perempuan, anak-anak, difabilitas, dan masyarakat marjinal dalam setiap
kebijakan, membangunan interaksi yang manusiawi dan realistis dengan seluruh
warga dan elemen kota.
c. Kota global
Mendorong Jakarta menjadi kota global dengan segala keragaman dan
kegiatannya, terbuka terhadap perubahan dan kemajuan dunia, serta masyarakat
dan bisnis merasakan manfaat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
d. Kelestarian kota
Memastikan kelestarian lingkungan (sustainability), tradisi, dan karakter kota ikut
terjaga dan berkembang, membangun keindahan setiap sudut kota, serta
memberikan ruang seluasnya bagi seni dan budidaya.
2. Orientasi pada warga dan ruang interaksi
Strategi orientasi pada warga dan ruang interaksi dijabarkan dalam 4 (empat) hal
yaitu :
a. Pola perilaku dan ruang interaksi
Setiap kebijakan mempertimbangkan pola perilaku dan ruang interaksi antar
warga, warga difabilitas yang terhubung dengan komunitasnya, serta saling
terhubung lintas segmen.
b. Ekosistem sosial
Membangun ekosistem sosial, tak hanya ekosistem ekonomi, peka pada
perubahan konteks sosial dan ekonomi yang dinamis.
c. Pelibatan warga
Warga adalah pelaku utama pembangunan dengan pemerintah sebagai rekan
kolaborator yang menggerakkan dan memberikan dukungan. Menangkap dan
mengembangkan praktik baik, kearifan lokal dan solusi inovatif dari masyarakat.
3. Birokrasi efektif dan penguatan tata kelola
Strategi orientasi pada warga dan ruang interaksi dijabarkan dalam 3 (tiga) hal yaitu :
a. Kepercayaan publik
Mengedepankan etika, transparansi dan keterbukaan dalam setiap proses
pemerintahan dan interaksi dengan warga dan elemen kota.

IV-3
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

b. Profesionalisme birokrasi
Mengambil keputusan terukur berdasarkan data, fakta dan bukti di lapangan,
bekerja sebagai satu tim yang saling mendukung, setiap aparat menjadi wakil
kehadiran negara dan menjadi duta pemerintah kepada warga.
c. Sistem dan institusionalisasi solusi
Tidak terus-menerus mengandalkan solusi spontan, terutama untuk masalah
yang dapat diantisipasi atau berulang, mengembangkan sistem dan prosedur
operasional standar untuk meminimalkan diskresi, menjadi birokrasi yang terus
belajar dan bergerak maju.

Dalam mencapai strategi pembangunan sebagaimana sebelumnya, perencanaan secara


partisipatif mutlak diperlukan dalam rangka menjaring aspirasi warga DKI Jakarta dalam
pembangunan tahunan maupun lima tahunan. Perencanaan partisipatif merupakan salah
satu pendekatan dalam proses perencanaan, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Perencanaan
partisipatif yang diterapkan di Provinsi DKI Jakarta mengedepankan pemberian peluang
kepada masyarakat yang seluas-luasnya sehingga dapat berperan serta dalam proses
pengambilan keputusan secara bottom-up bagi kepentingan bersama. Untuk itu, titik berat
dari perencanaan partisipatif tersebut diarahkan pada penggerakan seluruh sumber daya
yang ada di masyarakat. Masyarakat diajak untuk berkolaborasi sesama warga melalui
penggerakan partisipasi masyarakat dalam wadah filantropi, corporate social responsibility
(CSR), swadaya masyarakat dan lain-lain.
Dalam rangka mendorong tumbuhnya peran serta masyarakat tersebut, dilakukan
pendampingan bagi masyarakat pada level komunitas atau rukun warga (RW) pada proses
musrenbang dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan daerah tahun 2021.
Dengan adanya pendampingan bagi proses musrenbang, diharapkan mampu menjawab
permasalahan yang ada di level komunitas secara lebih riil, sekaligus dapat diselaraskan
dengan target dan prioritas daerah. Pendampingan dimaksud dilakukan oleh kader-kader
yang berasal dari masyarakat setempat, yang diharapkan mengerti akan kondisi,
permasalahan, dan potensi lingkungannya masing-masing.
Adapun rincian strategi masing-masing Misi RPJMD Provinsi DKI Jakarta 2017-2022
tersusun dalam tabel berikut:

IV-4
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tabel 4.1 Strategi dan Arah Kebijakan Provinsi DKI Jakarta 2017-2022

Tujuan Sasaran Strategi


(1) (2) (3)
VISI : Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan
keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua
MISI 1 : Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya, dengan memperkuat
nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang kreativitas melalui kepemimpinan yang melibatkan,
menggerakkan dan memanusiakan
Mewujudkan kota aman, Terwujudnya kesadaran Meningkatkan upaya rehabilitasi sosial
tertib, dan inklusif masyarakat dalam dan memperluas lokasi strategis yang
menjaga ketentraman dan bersih dan bebas dari penyandang
bebas konflik sosial masalah kesejahteraan sosial (PMKS)
Melaksanakan penegakan Perda dan
atau Perkada secara yustisial dan non
yustisial dengan mengedepankan
pendekatan persuasif serta
memberdayakan potensi masyarakat
untuk turut serta berperan aktif
mewujudkan ketentraman, ketertiban
umum dan perlindungan masyarakat.
Antisipasi dan cegah dini terhadap konflik
dan kerawanan sosial
Meningkatkan kompetensi PPNS di
lingkungan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dalam penegakan Perda
dan/atau Perkada secara yustisial
Terwujudnya Penanganan komprehensif terhadap
pembangunan kota yang tindakan kekerasan perempuan dan
setara gender serta ramah anak, termasuk perdagangan orang dan
perempuan dan anak berbagai jenis eksploitasi lainnya
Meningkatkan pembangunan yang
responsif gender secara berkelanjutan
Terwujudnya Jakarta kota Menerapkan strategi pengurangan risiko
tangguh bencana dan kesiapsiagaan penanganan bencana
Pengembangan pengendalian operasi
penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan
Melakukan penyusunan kebijakan teknis
partisipasi masyarakat
Pengurangan risiko bencana melalui
peningkatan kemampuan masyarakat
dan aparatur, implementasi fasilitas
publik aman dan kelurahan tangguh
bencana serta pemberdayaan
masyarakat, stakeholder dan difasilitasi
oleh sistem informasi kebencanaan.
Penanganan kedaruratan, pengungsi
dengan dukungan logistik dan peralatan,
serta pemberdayaan masyarakat pada
saat dan pasca bencana
Mewujudkan manusia Terjaminnya akses dan Meningkatkan partisipasi, kesempatan
sehat, cerdas, dan layanan pendidikan, belajar, dan keberlanjutan pendidikan
berdaya kesehatan, dan
peningkatan keberdayaan
yang berkualitas bagi
semua
Meningkatkan kualitas dan tata kelola

IV-5
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tujuan Sasaran Strategi


(1) (2) (3)
layanan pendidikan
Meningkatkan kemampuan literasi,
budaya gemar membaca dan pelestarian
karya
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan
kesehatan bagi semua
Optimalisasi pengelolaan sumber daya
kesehatan secara efektif dan efisien
Pemberdayaan dan peningkatan peran
pemuda dan pramuka
Meningkatkan pembinaan dan
pengembangan olahraga
Meningkatnya partisipasi masyarakat
dalam pembangunan
Terwujudnya keluarga Mengendalikan kuantitas penduduk dan
sejahtera pembangunan kualitas keluarga
Mewujudkan kota aman, Terwujudnya kesadaran Meningkatkan upaya rehabilitasi sosial
tertib, dan inklusif masyarakat dalam dan memperluas lokasi strategis yang
menjaga ketentraman dan bersih dan bebas dari penyandang
bebas konflik sosial masalah kesejahteraan sosial (PMKS)
Melaksanakan penegakan Perda dan
atau Perkada secara yustisial dan non
yustisial dengan mengedepankan
pendekatan persuasif serta
memberdayakan potensi masyarakat
untuk turut serta berperan aktif
mewujudkan ketentraman, ketertiban
umum dan perlindungan masyarakat.
Antisipasi dan cegah dini terhadap konflik
dan kerawanan sosial
Meningkatkan kompetensi PPNS di
lingkungan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dalam penegakan Perda
dan/atau Perkada secara yustisial
Terwujudnya Penanganan komprehensif terhadap
pembangunan kota yang tindakan kekerasan perempuan dan
setara gender serta ramah anak, termasuk perdagangan orang dan
perempuan dan anak berbagai jenis eksploitasi lainnya
Meningkatkan pembangunan yang
responsif gender secara berkelanjutan
Terwujudnya Jakarta kota Menerapkan strategi pengurangan risiko
tangguh bencana dan kesiapsiagaan penanganan bencana
Pengembangan pengendalian operasi
penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan
Melakukan penyusunan kebijakan teknis
partisipasi masyarakat
Pengurangan risiko bencana melalui
peningkatan kemampuan masyarakat
dan aparatur, implementasi fasilitas
publik aman dan kelurahan tangguh
bencana serta pemberdayaan
masyarakat, stakeholder dan difasilitasi
oleh sistem informasi kebencanaan.
Penanganan kedaruratan, pengungsi
dengan dukungan logistik dan peralatan,
serta pemberdayaan masyarakat pada

IV-6
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tujuan Sasaran Strategi


(1) (2) (3)
saat dan pasca bencana
Mewujudkan manusia Terjaminnya akses dan Meningkatkan partisipasi, kesempatan
sehat, cerdas, dan layanan pendidikan, belajar, dan keberlanjutan pendidikan
berdaya kesehatan, dan
peningkatan keberdayaan
yang berkualitas bagi
semua
Meningkatkan kualitas dan tata kelola
layanan pendidikan

Misi 2 : Menjadikan Jakarta kota yang memajukan kesejahteraan umum melalui terciptanya
lapangan kerja, kestabilan dan keterjangkauan kebutuhan pokok, meningkatnya keadilan
sosial, percepatan pembangunan infrastruktur, kemudahan investasi dan berbisnis, serta
perbaikan pengelolaan tata ruang
Meningkatkan Berkurangnya tingkat Peningkatan daya saing tenaga kerja dan
kesempatan kerja pengangguran menciptakan lapangan kerja baru
Memberikan pembinaan hubungan
industrial
Melakukan pembinaan dan penegakan
hukum dalam rangka perlindungan norma
ketenagakerjaan
Meningkatkan Meningkatnya Meningkatkan pertumbuhan IKM yang
kewirausahaan yang kewirausahaan baru berkualitas dan berkelanjutan
kreatif dan produktif
Peningkatan pemahaman dan kesadaran
anggota dan masyarakat dalam
mengembangkan koperasi melalui
kompetensi manajerial pengelolaan,
pemasaran, kemitraan, permodalan dan
berbasis IT
Peningkatan fasilitasi UKM untuk
mendapatkan kemudahan legalitas,
permodalan dan kemitraan, serta
pendampingan dalam mengembangkan
produk unggulan UKM DKI Jakarta
Partisipasi pada pameran dagang,
melakukan misi dagang, meningkatkan
wawasan para pelaku usaha / uKM
Pengintensifan kuantitas dan kualitas
pengawasan perdagangan
Peningkatan pelayanan tera/tera ulang
Peningkatan partisipasi pameran dagang,
pemasaran hasil produk koperasi dan
UKM melalui bazar dan expo
Mewujudkan ketahanan Tersedianya stok Ketahanan pangan yang berkelanjutan
pangan yang terjangkau, kebutuhan pangan yang
memadai, berkualitas, terjamin jumlah dan
dan berkelanjutan mutunya serta terjangkau
bagi masyarakat
Mendorong terciptanya Berkurangnya Optimalisasi PSKS
keadilan sosial-ekonomi kesenjangan sosial
masyarakat
Peningkatan pemeliharaan dan
pembangunan sarana dan prasarana
sosial
Terlaksananya Mensinergikan upaya penanganan fakir
pengentasan kemiskinan miskin mulai dari pengelolaan data,

IV-7
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tujuan Sasaran Strategi


(1) (2) (3)
bagi seluruh masyarakat implementasi hingga monitoring dan
evaluasi
Meningkatkan akurasi data, pengetahuan
dan keterampilan bagi pemangku
kepentingan permasalahan fakir miskin
Mempercepat Meningkatnya fungsi dan Membangun dan memelihara
pembangunan pengelolaan infrastruktur infrastruktur pengendali banjir dan abrasi.
infrastruktur yang handal, pengendalian banjir dan
modern, dan terintegrasi abrasi
serta mampu
menyelesaikan masalah-
masalah perkotaan
Meningkatnya akses Meningkatkan ketersediaan infrastruktur
sanitasi layak air bersih.
Membangun dan mengelola sistem
pengolahan air limbah.
Mengurangi sampah dan meningkatkan
pelayanan penanganan sampah
Penataan dan Optimalisasi Pengelolaan
TPA
Pengelolaan Sampah Terpadu Kawasan
Pengelolaan Sampah di Sumber
Terwujudnya sarana dan Pengawasan dan pengendalian lalu lintas
prasarana transportasi dan angkutan
yang aman, memadai,
modern, terintegrasi,
ramah lingkungan, dan
terjangkau bagi semua
warga Jakarta
Meningkatkan konektivitas di wilayah
provinsi
Mempertahankan kondisi jalan provinsi
dalam kondisi mantap
Meningkatkan panjang jalan yang
memiliki prasarana jaringan utilitas
Pengembangan Sistem Angkutan Umum
Pengembangan sarana dan prasarana
keselamatan lalu lintas
Meningkatnya Pengembangan penyediaan energi dan
pemanfaatan energi dan ketenagalistrikan yang berkelanjutan
ketenagalistrikan secara
aman, handal dan
berkelanjutan untuk
mendukung pembangunan
kota
Penyediaan, pengelolaan dan
pengembangan pencahayaan kota yang
hemat energi
Tersedianya hunian yang Peningkatan jumlah perumahan rakyat
layak dan terjangkau bagi yang layak huni tertata rapi dan
seluruh lapisan berkelanjutan
masyarakat
Peningkatan jumlah perumahan rakyat
yang lengkap sarana dan prasarana
Meningkatkan investasi di Meningkatnya Penerapan kebijakan, penyelenggaraan
Provinsi DKI Jakarta pertumbuhan investasi promosi penanaman modal dan
pembangunan Jakarta Invesment Center

IV-8
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tujuan Sasaran Strategi


(1) (2) (3)
(JIC)
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Perijinan dan non Perijinan
Mendorong BUMD/PT Patungan untuk
Go Public, meningkatkan sinergi antar
BUMD/PT Patungan, memperkuat daya
saing BUMD/PT Patungan, menurunkan
pay out ratio, memberikan PMD secara
selektif dan/atau terbatas untuk proyek
penugasan tertentu.
Mewujudkan penataan Meningkatnya kesesuaian Mendorong pemanfaatan ruang sesuai
ruang kota yang terpadu pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang
dan berkelanjutan dengan rencana tata ruang

Misi 3 : Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara yang berkarya, mengabdi,
melayani, serta menyelesaikan berbagai permasalahan kota dan masyarakat, secara efektif,
meritokratis dan berintegritas
Meningkatkan Meningkatnya kompetensi Pemetaan kompetensi SDM petugas
produktivitas dan dan iklim kerja aparatur pemadam kebakaran dan penyelamatan
integritas aparatur dalam
mewujudkan tata kelola
pemerintahan dan
keuangan daerah yang
akuntabel dan transparan
Mengembangkan sistem manajemen
kinerja ASN
Mewujudkan jiwa korps anggota
KORPRI Provinsi DKI Jakarta
Peningkatan kompetensi SDM
Peningkatan mutu penyelenggaraan
pengembangan SDM
Mewujudkan tata kelola Terwujudnya tata kelola Meningkatkan kualitas perencanaan,
pemerintahan dan pemerintahan dan pengukuran, dan capaian kinerja
keuangan daerah yang keuangan daerah yang pembangunan
transparan dan akuntabel transparan dan akuntabel
Peningkatan persentase regulasi yang
harmonis
Peningkatan persentase pemberian
bantuan hukum dan peningkatan
kesadaran hukum dan Hak Asasi
Manusia (HAM)
Optimalisasi pelayanan pemakaman
Peningkatan pelayanan penghuni rumah
susun
Optimalisasi sistem pengaduan warga
yang terintegrasi, optimalisasi layanan
environment sosial dan dukungan
TIK,optimalisasi penyediaan analisis big
data untuk sektor prioritas
Digitalisasi sistem tindaklanjut
SKPD/UKPD atas aspirasi warga Jakarta
pada media massa
Melaksanakan advokasi, edukasi dan
sosialisasi
Peningkatan kualitas pelayanan,
aparatur, database kependudukan dan
pemanfaatan data kependudukan

IV-9
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tujuan Sasaran Strategi


(1) (2) (3)
Optimalisasi penyelenggaraan urusan
pemerintahan di wilayah
Pelimpahan urusan pemerintahan dari
Gubernur kepada Kota/Kab
Meningkatkan fungsi koordinasi dan
sinkronisasi sektor keuangan
Meningkatkan fungsi koordinasi dan
perumusan kebijakan perekonomian
Meningkatkan efektivitas kerjasama luar
negeri yang berbasis gerakan
Peningkatan pelayanan keprotokolan dan
administrasi pimpinan daerah
Fasilitasi penyelenggaraan tugas dan
fungsi kedewanan
Menyelenggarakan pembinaan statistik
sektoral,melaksanakan koordinasi dan
kerjasama penyelenggaraan statistik,
membangunan dan mengintegrasikan
Sistem Informasi Statistik Peningkatan
data sektoral SKPD/ wilayah yang
terintegrasi melalui Sistem Informasi
Statistik
Peningkatan dan pengelolaan kantor
dalam mendukung efisiensi dan
efektivitas kinerja pegawai
Peningkatan dan pengelolaan kendaraan
operasional dalam mendukung efisiensi
dan efektivitas kinerja pegawai
Meningkatkan fungsi koordinasi dan
perumusan kebijakan kesejahteraan
rakyat
Peningkatan capaian kinerja daerah
Peningkatan efektifitas kerjasama dalam
negeri
Meningkatkan fungsi koordinasi dan
perumusan kebijakan pemerintahan
Meningkatkan fungsi koordinasi dan
perumusan kebijakan penataan kota dan
lingkungan hidup
Pengelolaan administrasi umum dan
sarana prasarana kerumahtanggaan
daerah yang efektif dan efisien
Pengelolaan aset daerah yang akuntabel
Peningkatan pengelolaan dan pelayanan
pajak dan retribusi daerah
Peningkatan akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah
Optimalisasi teknologi informasi dalam
proses pengadaan barang/jasa
Peningkatan Kapabilitas APIP
1. Identifikasi kebutuhan
penyelenggaraan persandian; 2.
Penyusunan kebijakan penyelenggaraan
persandian; 3. Sosialisasi Security
Awareness; 4. Pelatihan di bidang
persandian; 5. Pengelolaan sumberdaya
persandian; 6. Operasional pengamanan

IV-10
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tujuan Sasaran Strategi


(1) (2) (3)
persandian;
Membentuk organisasi perangkat daerah
yang tepat ukuran dan tepat fungsi serta
tepat perilaku melalui penataan
kelembagaan, analisa jabatan,
penatalaksanaan dan peningkatan
pelayanan publik dalam mewujudkan
target Reformasi Birokrasi
Peningkatan persentase regulasi yang
harmonis
Peningkatan persentase pemberian
bantuan hukum dan peningkatan
kesadaran hukum dan Hak Asasi
Manusia (HAM)
Peningkatan dan pengelolaan kendaraan
operasional dalam mendukung efisiensi
dan efektivitas kinerja pegawai
Identifikasi kebutuhan, menentukan skala
prioritas,pengalokasian
anggaran,registrasi perangkat komputer
yang digunakan untuk operasional tata
kelola pemerintahan berbasis elektronik
secara bertahap,redundant perangkat
jaringan ,redundant bandwidth jaringan
Identifikasi kebutuhan, menentukan skala
prioritas,investasi oleh Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta melalui
pengalokasian anggaran, peningkatan
coverage, pemeliharaan berkala
Membuat kajian dan regulasi, identifikasi
kebutuhan kapasitas data centre dari
seluruh SKPD/UKPD,menghitung daya
tampung eksisting dan daya tampung
yang dibutuhkan membuat desain
ketersediaan dan penataan ruang data
center serta DED (Detil Engginering
Design),pembangunan perluasan data
centre,relokasi perangkat data dari
SKPD/UKPD,penyediaaan perangkat
Membuat surat edaran, melakukan
sosialisasi, melakukan monitoring
pembuatan subdomain di seluruh
SKPD,mengkoordinasikan dengan BKD
untuk menjadikan bagian dari
KPI,assesment TIK pd SKPD
Assesment TIK pd SKPD, penguatan
fungsi Dinas KOMINFOTIK khususnya
rekomendasi dan controlling, komitmen
dari pimpinan, Penguatan SDM (jumlah
dan kualitas), Pembentukan IT
Implementasi Project Tim, Implementasi
RITIK
Pemenuhan standarisasi LKPP,
Standarisasi ISO 27001,terpenuhinya
Standard Sistem Manajemen Keamanan
Informasi Standardisasi LPSE dan
SNI/ISO 27001

IV-11
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tujuan Sasaran Strategi


(1) (2) (3)

Misi 4 : Menjadikan Jakarta kota yang lestari, dengan pembangunan dan tata kehidupan yang
memperkuat daya dukung lingkungan dan sosial.
Mewujudkan Terbangunnya kota yang Pengembangan dan penerapan
pembangunan yang berwawasan tata ruang instrumen perlindungan dan pengelolaan
memperkuat daya dukung dan lingkungan sebagai lingkungan hidup serta memberdayakan
lingkungan dan sosial perwujudan kota yang masyarakat dalam pengelolaan
berkelanjutan dan lestari lingkungan
Menjaga kelestarian sumber daya
kelautan dan perikanan
Peningkatan jumlah flora dan fauna yang
dikonservasi dengan didukung
penyediaan sarana prasarana yang
memadai
Meningkatnya kuantitas Mendorong peningkatan kuantitas dan
dan kualitas Ruang kualitas RTH
Terbuka Hijau (RTH)
Melambatnya penurunan Peningkatan cadangan air tanah
permukaan tanah
Terwujudnya kawasan Peningkatan jumlah kawasan
perkotaan yang layak huni, permukiman yang layak huni, tertata rapi
tertata rapi dan dan berkelanjutan
berkelanjutan, berikut
sarana prasarana
pendukungnya

Misi 5 : Menjadikan Jakarta ibukota yang dinamis sebagai simpul kemajuan Indonesia yang
bercirikan keadilan, kebangsaan dan kebhinekaan
Mengembangkan Jakarta Terwujudnya Peningkatan kualitas perencanaan,
sebagai kota inovatif dan pengembangan yang terus pengukuran, dan capaian kinerja
lambang kemajuan menerus terhadap kualitas pembangunan
pembangunan di penelitian, penciptaan dan
Indonesia. inovasi yang hasilnya
mudah digunakan oleh
masyarakat.
Test input strategi baru
Menjadikan Jakarta Terwujudnya masyarakat Peningkatan fasilitasi penyelenggaraan
sebagai kota yang kota yang saling pendidikan politik masyarakat
menghargai dan menghargai dan
menghormati menghormati keragaman
keanekaragaman sosial, sosial, agama, ras dan
agama, dan ras latar belakang lainnya
Pemberian pemahaman tentang ideologi
pancasila, wawasan kebangsaan
kesadaran bela negara, kerukunan umat
beragama dan pembauran kebangsaan
Antisipasi dan cegah dini terhadap konflik
dan kerawanan sosial
Mengembangkan Terwujudnya Jakarta Pelibatan peran serta masyarakat,
kebudayaan dan sebagai kota tujuan wisata penerapan sertifikasi usaha pariwisata,
pariwisata berkeadilan, yang berdaya saing dan penerapan e-tourism
memiliki nilai kebangsaan internasional
dan kebhinekaan, dapat
memperkaya pengalaman
serta mendukung
keberlanjutan dan
kestabilan perekonomian

IV-12
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tujuan Sasaran Strategi


(1) (2) (3)
kota Jakarta sebagai
simpul kemajuan
Indonesia
Terwujudnya Pelestarian
Melakukan pembinaan, pelatihan,
Kebudayaan pengembangan dan pelestarian SDM dan
unsur kebudayaan serta peningkatan
sarana prasarana dan melalui upaya
lainnya berupa pengelolaan mandiri.
Terwujudnya Pelestarian Mengembangkan dan meningkatkan
Cagar Budaya daya tarik, menciptakan nilai tambah, dan
membuka akses seluas-luasnya terhadap
cagar budaya melalui upaya lainnya
berupa pengelolaan mandiri
Sumber: Perda Nomor 1 Tahun 2018 tentang RPJMD Tahun 2017-2022

Operasionalisasi dari indikator kinerja dan target masing-masing tujuan dan sasaran
dimaksud pada tahun 2021, dapat dilihat dalam tabel berikut.

Misi 1 : Menjadikan Jakarta kota yang aman, sehat, cerdas, berbudaya, dengan memperkuat
nilai-nilai keluarga dan memberikan ruang kreativitas melalui kepemimpinan yang
melibatkan, menggerakkan dan memanusiakan
Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran dari Misi 1 Tahun 2017-2021
Target Capaian
Indikator
N Satua Kondis
Tujuan Sasaran Kinerja
o n i Awal 2018 2019 2020 2021
Sasaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Mewujudkan Terwujudnya Indeks Nilai 25,52 24,97 24,95 22,19 22,00
kota aman, kesadaran Potensi
tertib, dan masyarakat Kerawanan
inklusif dalam Sosial
menjaga
ketentraman
dan bebas
konflik sosial
Terwujudnya Prevalensi Persen 36,30 35,52 34,74 33,96 33,18
pembanguna kekerasan
n kota yang terhadap
setara gender perempuan
serta ramah dan anak
perempuan Indeks Nilai 95,18 95,39 95,59 95,79 96,00
dan anak Pembangun
an Gender
Terwujudnya Indeks Nilai 4,97 5,28 6,08 6,77 7,32
Jakarta kota Kesiapsiaga
tangguh an
bencana Pelayanan
Kebencanaa
n Daerah
2. Mewujudkan Terjaminnya Indeks Nilai 80,06 80,00 80,40 80,80 81,20
manusia akses dan Pembangun
sehat, layanan an Manusia
cerdas dan pendidikan,
berkarya kesehatan,

IV-13
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Target Capaian
Indikator
N Satua Kondis
Tujuan Sasaran Kinerja
o n i Awal 2018 2019 2020 2021
Sasaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
dan
peningkatan
keberdayaan
yang
berkualitas
bagi semua
Terwujudnya Total Nilai 2,20 2,18 2,15 2,13 2,12
keluarga Fertility Rate
sejahtera

Misi 2 : Menjadikan Jakarta kota yang memajukan kesejahteraan umum melalui terciptanya
lapangan kerja, kestabilan dan keterjangkauan kebutuhan pokok, meningkatnya
keadilan sosial, percepatan pembangunan infrastruktur, kemudahan investasi dan
berbisnis, serta perbaikan pengelolaan tata ruang

Tabel 4.3 Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran dari Misi 2 Tahun 2017-2021

Indikator Target Capaian


Kondisi
No Tujuan Sasaran Kinerja Satuan
Awal 2018 2019 2020 2021
Sasaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Meningkatk Berkurangn Tingkat Persen 7,14 5,20 5,10 5,00 4,90
an ya tingkat Penganggu
kesempata penganggu ran
n kerja ran Terbuka
(TPT)
2. Meningkatk Meningkatn Jumlah Wiraus 73.453 19.304 46.554 46.554 46.554
an ya peningkata aha
kewirausah kewirausah n pelaku
aan yang aan baru kewirausah
kreatif dan aan
produktif
3. Mewujudka Tersediany Indeks Nilai Keterse Keters Keters Keters Keters
n a stok Ketahanan diaan ediaan ediaan ediaan ediaa
ketahanan kebutuhan Pangan 100%, 100%, 100%, 100%, n
pangan pangan Skor Skor Skor Skor 100%,
yang yang Pola Pola Pola Pola Skor
terjangkau, terjamin Pangan Panga Panga Panga Pola
memadai, jumlah dan Harapan n n n Panga
berkualitas, mutunya (PPH) Harap Harapa Harapa n
dan serta skor an n n Harap
berkelanjut terjangkau 80,5 (PPH) (PPH) (PPH) an
an bagi skor skor 82 skor (PPH)
masyarakat 81 83 skor
84
4. Mendorong Terlaksana Tingkat Persen 3,78 3,58 3,38 3,18 2,98
terciptanya nya Kemiskina
keadilan pengentasa n
sosial- n
ekonomi kemiskinan
masyarakat bagi
seluruh
masyarakat

IV-14
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Indikator Target Capaian


Kondisi
No Tujuan Sasaran Kinerja Satuan
Awal 2018 2019 2020 2021
Sasaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
5. Mempercep Meningkatn Jumlah titik Titik 15 12 7 6 5
at ya fungsi genangan
pembangun dan banjir
an pengelolaa
infrastruktur n
yang infrastruktur
handal, pengendali
modern, an banjir
dan dan abrasi
terintegrasi Meningkatn Cakupan Persen 60,99 60,99 63,65 66,09 73,69
serta ya akses pelayanan
mampu sanitasi air bersih
menyelesai layak Cakupan Persen 14,33 15,93 17,04 20,49 23,00
kan pelayanan
masalah- air limbah
masalah Persentase Persen 11,00 14,00 17,00 20,00 23,00
perkotaan penurunan
volume
sampah di
kota
Terwujudny Jumlah titik Titik 155 140 116 85 47
a sarana macet
dan Persentase Persen 18 20 22 25 28
prasarana perjalanan
transportasi penduduk
yang aman, mengguna
memadai, kan sarana
modern, kendaraan
terintegrasi, bermotor
ramah umum
lingkungan, (public
dan transportati
terjangkau on modal
bagi semua share)
warga
Jakarta
Meningkatn Persentase Persen 0 0 0,6 0,6 0,6
ya penyediaan
pemanfaata energi dan
n energi ketenagalistr
dan ikan yang
ketenagalis berkelanjuta
trikan n
secara
aman,
handal dan
berkelanjut
an untuk
mendukung
pembangun
an kota
Tersediany Jumlah Unit 294.75 293.29 291.69 290.58
a hunian backlog 302.319 6 0 6 4
yang layak hunian
dan
terjangkau
IV-15
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Indikator Target Capaian


Kondisi
No Tujuan Sasaran Kinerja Satuan
Awal 2018 2019 2020 2021
Sasaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
bagi
seluruh
lapisan
masyarakat
6. Meningkatk Meningkatn Realisasi Triliun 55,00 93,10 100,20 107,80 115,90
an investasi ya nilai Rupiah
di Provinsi pertumbuh investasi
DKI Jakarta an investasi
7. Mewujudka Meningkatn Persentase Persen 43 42 41 40 39
n penataan ya penurunan
ruang kota kesesuaian pemanfaat
yang pemanfaata an ruang
terpadu n ruang yang tidak
dan dengan sesuai
berkelanjut rencana dengan
an tata ruang rencana

Misi 3 : Menjadikan Jakarta tempat wahana aparatur negara yang berkarya, mengabdi,
melayani, serta menyelesaikan berbagai permasalahan kota dan warga, secara efektif,
meritokratis dan berintegritas

Tabel 4.4 Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran dari Misi 3 Tahun 2017-2021

Indikator Target Capaian


Kondisi
No Tujuan Sasaran Kinerja Satuan
Awal 2018 2019 2020 2021
Sasaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Meningkatkan Meningkatnya Indeks Nilai 89,94 89,95 89,96 89,97 89,99
produktivitas kompetensi Profesionalitas
dan integritas dan iklim ASN
aparatur kerja aparatur Persentase Persen 50 52 54 56 58
dalam sarana dan
mewujudkan prasarana
tata kelola aparatur yang
pemerintahan sesuai standar
dan
keuangan
daerah yang
akuntabel
dan
transparan
2. Mewujudkan Terwujudnya Nilai / Predikat Predikat B A A A AA
tata kelola tata kelola AKIP
pemerintahan pemerintahan Indeks Nilai 0 80,00 83,00 86,00 88,00
dan dan Kepuasan
keuangan keuangan Masyarakat
daerah yang daerah yang Skor EKPPD Persen 3,056 3,100 3,150 3,200 3,250
transparan transparan
dan dan Opini Laporan Predikat WDP WTP WTP WTP WTP
akuntabel akuntabel Keuangan
Daerah
Persentase Opini 0 20 20 20 20
Perangkat
Daerah yang
telah
IV-16
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

menggunakan
sandi dalam
komunikasi
Perangkat
Daerah
Indeks Nilai 63,75 68,00 73,00 78,00 85
Reformasi
Birokrasi
Terwujudnya Indeks E-Gov Nilai 3,39 3,35 3,40 3,45 3,50
tata kelola
pemerintahan
dan
keuangan
daerah yang
transparan,
akuntabel
serta
berbasis
teknologi
informasi

Misi 4 : Menjadikan Jakarta kota yang lestari, dengan pembangunan dan tata kehidupan yang
memperkuat daya dukung lingkungan dan sosial

Tabel 4.5 Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran dari Misi 4 Tahun 2017-2021

Indikator Kondi Target Capaian


N Satua
Tujuan Sasaran Kinerja si 2020 2021
o n 2018 2019
Sasaran Awal
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Mewujudkan Terbangunny Indeks Nilai 36,41 36,77 37,14 37,51 37,89
. pembangun a kota yang Kualitas
an yang berwawasan Lingkungan
memperkuat tata ruang Hidup
daya dukung dan
lingkungan lingkungan
dan sosial sebagai
perwujudan
kota yang
berkelanjuta
n dan lestari
Meningkatny Penambaha Perse 0,18 0,066 0,035 0,035 0,035
a kuantitas n Rasio n 5 1 1 1
dan kualitas RTH
Ruang
Terbuka
Hijau (RTH)
Melambatny Tingkat Perse 0 4,30 4,185 4,099 3,985
a penurunan penurunan n
permukaan permukaan
tanah tanah (land
subsidence)
Terwujudnya Jumlah RW 223 223 221 147 84
kawasan kawasan
perkotaan pemukiman
yang layak kumuh
huni, tertata
rapi dan
berkelanjuta
IV-17
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

n, berikut
sarana
prasarana
pendukungn
ya

Misi 5 : Menjadikan Jakarta ibukota yang dinamis sebagai simpul kemajuan Indonesia yang
bercirikan keadilan, kebangsaan dan kebhinekaan

Tabel 4.6 Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran dari Misi 5 Tahun 2017-2021
Indikator Target Capaian
Kondisi
No Tujuan Sasaran Kinerja Satuan
Awal 2018 2019 2020 2021
Sasaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Mengemban Terwujudnya Jumlah Inovasi - 1 2 2 2
. gkan pengembang inovasi
Jakarta an yang yang layak
sebagai terus diikutsertak
kota inovatif menerus an dalam
dan terhadap lomba
lambang kualitas berskala
kemajuan penelitian, nasional
pembangun penciptaan
an di dan inovasi
Indonesia yang
hasilnya
mudah
digunakan
oleh
masyarakat

2 Menjadikan Terwujudnya Indeks Nilai 70,85 73,3 73,8 74,3 74,85


. Jakarta masyarakat Demokrasi 5 5 5
sebagai kota yang
kota yang saling
menghargai menghargai
dan dan
menghorma menghormati
ti keragaman
keanekarag sosial,
aman agama, ras
sosial, dan latar
agama, dan belakang
ras lainnya
3 Mengemban Terwujudnya Jumlah Orang 35.600. 38.8 41.4 43.5 47.53
. gkan Jakarta wisatawan 000 00.0 60.0 83.0 9.350
kebudayaan sebagai kota 00 00 00
dan tujuan wisata
pariwisata yang
berkeadilan, berdaya
memiliki saing
nilai internasional
kebangsaan Terwujudnya Jumlah Event 24 25 26 27 28
dan pelestarian pertunjukan
kebhinekaa kebudayaan seni dan
n, dapat budaya
memperkay baru/kreatif
a dan inovatif
pengalaman Terwujudnya Jumlah Objek 11 11 10 8 7
serta
IV-18
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Indikator Target Capaian


Kondisi
No Tujuan Sasaran Kinerja Satuan
Awal 2018 2019 2020 2021
Sasaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
mendukung pelestarian cagar
keberlanjuta Cagar budaya
n dan Budaya yang
kestabilan dikonserva
perekonomi si
an Kota
Jakarta
sebagai
simpul
kemajuan
Indonesia
Sumber: Perda Nomor 1 Tahun 2018 tentang RPJMD Tahun 2017-2022

4.1.2 Arah Kebijakan Pembangunan


4.1.2.1 Nasional

Amanat Undang-undang No.23 Tahun 2014 Pasal 260 pasal 1 menyatakan bahwa Daerah
sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana Pembangunan Daerah sebagai satu
kesatuan dalam sistem perencanaan Pembangunan Nasional. Oleh karena itu, program-
program pembangunan daerah hendaknya diselaraskan dengan kebijakan pembangunan
Nasional.

Pada lampiran Perpres 18 Tahun 2020, terdapat 41 Proyek Prioritas Strategis (Major
Project) yang menjadi acuan kebijakan Daerah dalam mendukung pembangunan Nasional.
Adapun Proyek Prioritas Strategis (Major Project) yang terkait dengan DKI Jakarta
diantaranya sebagai berikut:

1. Industri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas: Makanan dan Minuman, Tekstil dan Pakaian Jadi,
Otomotif, Elektronik, Kimia dan Farmasi (MP.1)

2. Integrasi Pelabuhan Perikanan dan Fish Market Bertaraf Internasional (MP.7)

3. Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting (MP.15)

4. Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0 (MP.17)

5. Integrasi Bantuan Sosial Menuju Skema Perlindungan Sosial Menyeluruh (MP.18)

6. Kereta Api Kecepatan Tinggi Pulau Jawa (Jakarta – Semarang dan Jakarta – Bandung)
(MP.20)

7. Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu (MP.22)


8. Sistem Angkutan Umum Massal Perkotaan di 6 Wilayah Metropolitan (MP.23)

IV-19
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

9. Pembangkit Listrik 27.000 MW, Transmisi 19.000 KMS dan Gardu Induk 38.000 MVA
(MP.25)

10. Infrastruktur TIK untuk Mendukung Transformasi Digital (MP.26)

11. Pengamanan Pesisir 5 Perkotaan Pantura Jawa (MP.27)

12. Akses Sanitasi (Air Limbah Domestik) Layak dan Aman (90% Rumah Tangga) (MP.32)

13. Akses Air Minum Perpipaan (10 Juta Sambungan Rumah) (MP.33)

14. Rumah Susun Perkotaan (1 Juta) (MP.34)

15. Infrastruktur Jaringan Gas Kota untuk 4 Juta Sambungan Rumah (MP.35)

16. Pemulihan Empat Daerah Aliran Sungai Kritis (MP.36)

17. Pembangunan FAsilitas Pengolahan Limbah B3 (MP.38)

18. Penguatan Sistem Peringatan Dini Bencana (MP.39)

19. Penguatan NSOC – SOC dan Pembentukan 121 CSIRT

4.1.2.2 Provinsi

Dalam rangka memantapkan tujuan dan sasaran Visi dan Misi pembangunan DKI Jakarta
tahun 2017-2022 perlu didukung oleh kebijakan-kebijakan dalam merespon percepatan
pelaksanaan prioritas pembangunan nasional dalam rangka implementasi Inpres No. 1
Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional, serta
Inpres no 3 tahun 2010 sebagai bagian dari program dunia untuk mencapai target Millenium
Development Goals (MDGs) pada tahun 2015. Tujuan pembangunan dalam RPJMD 2017-
2022 sesuai dengan arah pembangunan dalam RPJPD Tahun 2005-2025 adalah
memantapkan prestasi hasil pembangunan yang telah diperoleh pada RPJMD periode
2013- 2017 dengan fokus pada pemantapan kualitas produktivitas masyarakat sesuai
dengan sumber daya yang dimilliki sehingga seluruh masyarakat Jakarta dapat menikmati
kesejahteraan, keamanan dan kenyamanan dengan terus memantapkan daya saing global.
Pembangunan periode ini sesuai dengan RPJPD Tahun 2005-2025 diarahkan pada :
1. Pemantapan kapasitas dan kualitas prasarana dan sarana Kota Jakarta
a. Sistem transportasi yang terpadu dan terintegrasi
b. Pemantapan sistem tata air dan drainase, pemeliharaan badan sungai dan kanal
c. Pengolahan dan pengendalian sampah dan limbah
d. Pembangunan jaringan air bersih yang mencakup seluruh wilayah kota dan
pengembangan penyediaan sistem jaringan air minum kota

IV-20
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

e. Penguatan kebijakan efisiensi energI


f. Pemantapan pemenuhan kebutuhan hunian yang layak
2. Pemantapan stabilitas perekonomian Jakarta
a. Pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat dan mantap dengan tetap
memperhatikan pemerataan dan keadilan serta inklusifitas
b. Daya beli masyarakat terkelola dengan baik
c. Ketahanan pangan semakin mantap
d. Beroperasi dan berfungsinya lembaga perekonomian profesional yang mendukung
ekonomi masyarakat
e. Sistem perijinan usaha terintegrasi dengan sistem kegiatan ekonomi lainnya
3. Pemantapan ketahanan sosial budaya
a. Pemantapan akses pendidikan bagi seluruh warga Jakarta
b. Pemantapan derajat kesehatan warga Jakarta
c. Revitalisasi kelembagaan pemuda
d. Pemantapan pengarustamaan gender dan anak
4. Pemantapan pengendalian kualitas lingkungan hidup dan sumberdaya alam
a. Pengendalian pencemaran udara, air dan tanah sesuai baku mutu lingkungan
b. Optimalisasi daya dukung dan daya tampung kota melalui efisiensi pemanfaatan
sumber daya energi dan air tanah
c. Menuju kota yang berketahanan energi
d. Pelestarian lingkungan alam dalam peningkatan daya dukung
5. Pemantapan kualitas organisasi pemerintah
a. Pemberian kewenangan dilakukan secara proporsional sesuai dengan tugas dan
fungsinya
b. Pemantapan akuntabilitas publik dalam hal pelayanan masyarakat
c. Pemantapan struktur birokrasi dan aparatur, hubungan antar lembaga, BUMD dan
swasta
6. Pengembangan kapasitas ide, kreativitas dan inovasi masyarakat Jakarta
a. Pemantapan kapasitas dan kualitas sumber daya daerah untuk mendukung
pelaksanaan penelitian, penciptaan, dan inovasi
b. Kebijakan pengembangan kreativitas dan inovasi serta pemantapan apresiasi

Gambar 4.1 Arah kebijakan pembangunan (Milestone) tahun 2017-2022

IV-21
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Sumber: Perda RPJMD Tahun 2017-2022

Arah kebijakan pembangunan Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2021 mengacu pada
dokumen RPJMD tahun 2017-2022 sebagaimana digambarkan pada gambar diatas adalah
“Pemantapan Pertumbuhan Berkualitas Untuk Stabilitas Pembangunan dengan Fokus
Pemulihan Ekonomi dan Kehidupan Masyarakat”.

Untuk mewujudkan tema pembangunan tersebut, maka prioritas pembangunan DKI Jakarta
Tahun 2021 diarahkan pada upaya peningkatan ketahanan kota (urban resilience) dengan 8
(delapan) sasaran utama, yaitu:

Sasaran Fokus
1. Pemulihan ketahanan ekonomi akibat a. Penguatan sektor pariwisata, antara
dampak COVID-19, antara lain melalui lain melalui upaya peningkatan
peningkatan peran sektor Pariwisata, kunjungan wisata;
UMKM, Tenaga Kerja, Perindustrian dan
b. Penguatan sektor ketenagakerjaan,
Perdagangan serta kemudahan dalam
antara lain melalui peningkatan
perijinan (ease of doing business)
keterampilan para pencari kerja dan
perluasan lapangan kerja;

c. Penguatan sektor perindustrian,

IV-22
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

perdagangan dan UMKM, antara lain


melalui penumbuhan kewirausahaan
baru, pendampingan industri kreatif,
pemasaran produk UMKM ;

d. Peningkatan investasi, melalui


reformasi perijinan .

2. Peningkatan kualitas dan cakupan layanan a. Peningkatan akses layanan


kesehatan, termasuk upaya preventif guna kesehatan, melalui Pembayaran
meningkatkan derajat kesehatan warga asuransi Penerima Bantuan Iuran
Jakarta (PBI-BPJS);

b. Percepatan penurunan stunting;

c. Pemenuhan Standar Pelayanan


Minimal (SPM) kesehatan.

3. Peningkatan kualitas pendidikan, melalui a. Peningkatan kompetensi pendidik


peningkatan kualitas pendidik dan dan tenaga kependidikan;
efektifitas kegiatan belajar mengajar pada
b. Peningkatan akses dan penguatan
semua tingkatan
satuan pendidikan antara lain melalui
pemberian bantuan biaya personal
pendidikan bagi peserta didik dan
mahasiswa dari keluarga tidak
mampu (Kartu Jakarta Pintar dan
Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul)
serta Biaya Operasional Pendidikan
(BOP);

c. Pendidikan dan pelatihan vokasi


untuk mendukung pemulihan
ketahanan ekonomi .

4. Peningkatan layanan dasar masyarakat a. Penguatan layanan di Kecamatan,


serta efisiensi layanan perangkat daerah, Kelurahan dan Perangkat Daerah;
termasuk kecamatan/kelurahan sebagai
b. Pemenuhan pendukung
ujung tombak layanan
penyelenggaraan layanan, seperti:
Operasional kantor dan peningkatan

IV-23
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

kualitas SDM;

c. Penguatan infrastruktur pendukung


pengembangan ekonomi dan layanan
dasar antara lain melalui
penyediaan/revitalisasi rumah susun,
peningkatan akses air minum dan
sanitasi serta pembangunan
infrastruktur pendukung transportasi;

d. Pemenuhan belanja layanan umum


pada BLUD.

5. Optimalisasi penyaluran bantuan/ subsidi Pengurangan beban ekonomi


yang tepat sasaran dan berdampak masyarakat, melalui pemberian subsidi
langsung kepada masyarakat yang tepat sasaran.

6. Peningkatan ketahanan kota dan a. Mitigasi dan upaya pencegahan,


kesiapsiagaan dalam menghadapi melalui optimalisasi pemanfaatan
bencana, termasuk potensi bencana banjir, command center antisipasi
bencana iklim, wabah, dll perubahan iklim ;

b. Peningkatan sinergitas dan


optimalisasi penanganan bencana,
peningkatan kapasitas sektor terkait
langsung dengan penanganan
bencana;

c. Pemulihan pasca bencana.

7. Memprioritaskan usulan warga Jakarta, Mengakomodir aspirasi masyarakat yang


dengan tetap memperhatikan kemampuan diselaraskan dengan tema dan prioritas
APBD pembangunan tahun 2021 .

8. Sasaran lainnya a. Kegiatan yang tidak terlaksana


(tertunda) pada Tahun 2020 yang
berdampak langsung pada kualitas
layanan atau yang menyebabkan
terhambatnya jadwal beroperasinya
sebuah layanan;

IV-24
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

b. Lanjutan pembangunan untuk


kegiatan yang telah ditetapkan
dengan mekanisme tahun jamak;

c. Pencapaian target RPJMD tahun


2021.

Melalui 8 (delapan) sasaran utama tersebut, diharapkan DKI Jakarta akan lebih fokus dalam
mewujudkan peningkatan ketahanan kota pasca pandemi COVID-19 terutama bagi upaya
pemulihan ekonomi dan aktivitas kehidupan masyarakat Jakarta.

4.1.2.2.1 Penanganan Dampak Ekonomi COVID-19

Covid-19 mengubah arah perekonomian global dan nasional secara drastis. Sejalan dengan
itu, Jakarta juga diperkirakan terdampak signifikan dari adanya pandemi tersebut. Situasi
terbaru di Indonesia dan dunia hari ini menunjukkan keharusan bagi Pemprov DKI dan
warga Jakarta untuk bersiap menghadapi segala kemungkinan.

Gambar 4.2
Kasus Aktif Covid-19 di Beberapa Negara

IV-25
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Sumber: https://www.worldometers.info/coronavirus, 9 Juli 2020

Negara-negara yang masih memiliki kasus aktif yang naik secara eksponensial pada Juli
2020 adalah negara-negara berkembang kecuali Amerika Serikat. Eropa dan negara maju
lainnya sudah melewati puncak pandemi. Indonesia masih belum melewati puncak pandemi
tersebut. Jakarta sebagai pusat perekonomian dimana interaksi masyarakat begitu intens
dan cepat sehingga harus dilakukan antisipasi.
Berbagai langkah antisipasi telah dilakukan oleh Pemprov DKI sejak Januari 2020, di
antaranya:
1. Instruksi Gubernur Nomor 16 Tahun 2020 tentang penanganan COVID-19;
2. Pemprov DKI Jakarta membentuk Tim Tanggap COVID-19 melalui Keputusan Gubernur
No.291/2020 terkait Pengukuhan Tim Tanggap Covid-19 DKI Jakarta;
3. Meningkatkan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi COVID-19 kepada
Para Kepala Sekolah Satuan Pendidikan Kerja Sama dan Para Kepala Sekolah
Perwakilan Negara Asing melalui Surat Edaran Disdik No.17 Tahun 2020 Tentang
Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi COVID-19 kepada Para
Kepala Sekolah Satuan Pendidikan Kerja Sama dan Para Kepala Sekolah Perwakilan
Negara Asing;
4. Melakukan pengkajian ulang dan pembatasan izin keramaian
5. Berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya dalam memastikan ketersediaan masker di Ibu
Kota
6. Menutup sementara layanan perizinan yang melibatkan banyak orang
7. Meluncurkan situs web resmi COVID-19 (corona.jakarta.go.id)
IV-26
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

8. Mengalokasikan Rp 54 Miliar untuk kegiatan pencegahan penularan COVID-19 dengan


paying hokum Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 Tentang pengalokasian
anggaran BTT sebesar 54 miliar rupiah melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
untuk penanganan dan pencegahan penularan COVID-19 pada 10 Maret 2020
9. Imbauan melakukan isolasi diri bagi tenaga kerja di lingkungan Pemprov DKI Jakarta
tanpa pemotongan Gaji dan TKD
10. Membentuk tim review perizinan atas kegiatan publik yang akan dilakukan di Ibu Kota
11. Pelaksanaan Car Free Day/HBKB ditiadakan melalui payung hukum Surat Edaran
nomor 184/SE/2020 tentang Perpanjangan Penutupan Sementara Kegiatan
Operasional Industri Pariwisata Dalam Upaya Kewaspadaan Terhadap Penularan
Infeksi Corona Virus Disease (COVID-19)
12. Melakukan Kegiatan Pembelajaran di Rumah Selama Pelaksanaan Ujian Sekolah
dan/atau Ujian Nasional dengan payung hukum berupa Surat Edaran Disdik No. 26
Tahun 2020 ( 26/SE/2020) Terkait Pembelajaran Di Rumah Selama Pelaksanaan Ujian
Sekolah Dan/Atau Ujian Nasional
13. Menutup Sementara Layanan Gedung Perpustakaan Umum
14. Menutup Sementara Fasilitas Taman dan Hutan Kota di Wilayah DKI Jakarta (Surat
Edaran Distama No. 04 Tahun 2020)

15. Memodifikasi pelayanan transportasi umum massal di antaranya Transjakarta, Moda


Raya Terpadu (MRT) Jakarta, dan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta (Surat Edaran
Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Nomor 10/SE/2020 Tahun 2020 tentang
Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Resiko Penularan Infeksi Corona Disease
(COVID-19) Pada Angkutan Umum di Wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Siaran Pers
No. 1121 - Dorong Social Distancing, Pemprov DKI Modifikasi Transportasi Umum
Massal Jakarta)
16. Penetapan Rumah Sakit Rujukan Kasus Coronavirus Disease (COVID-19) di Provinsi
DKI Jakarta (Surat Keputusan Dinas Kesehatan 275 tahun 2020)
17. Memberikan insentif bagi tenaga kesehatan di Jakarta sebesar Rp215.000 per
orang/hari. (Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 23 Tahun 2020 Tentang
Pemberian Insentif Kepada Tenaga Kesehatan Dan Tenaga Penunjang Kesehatan
Dalam Penanggulangan Bencana Wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19))
18. Menyesuaikan sistem kerja pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta (Work From
Home) - Surat Edaran Gubernur Nomor 2/SE/2020 Tentang Penyesuaian Sistem Kerja
Pegawai Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid19 Di Lingkungan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta

IV-27
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

19. Menyediakan 15 program pendukung kegiatan belajar dari rumah bagi siswa secara
gratis (Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan No. 33/ 2020 tentang Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ)/ Home Learning Bermakna dan Menyenangkan dan Siaran Pers No.
1123 - Dukung Pembelajaran Dari Rumah, Disdik DKI Jakarta Berkolaborasi dengan
Komunitas Penggerak Pendidikan)
20. Membuka Hotline 24 Jam terkait kewaspadaan COVID-19 (Surat Edaran Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Nomor 48 Tahun 2020 Tentang Hotline 24 Jam
Tanggap Covid-19 Suku Dinas Kesehatan Dan Puskesmas Kecamatan DKI Jakarta)
21. Imbauan melakukan Social Distancing Measure di Ibu Kota (Seruan Gubernur Nomor 4
Tahun 2020 Tentang Menjaga Jarak Aman Antar Warga Dalam Bermasyarakat (Social
Distancing Measure) Dalam Rangka Antisipasi dan Pencegahan Penularan Coronavirus
Disease (Covid19) di Provinsi DKI Jakarta dan Ingub 23 Tahun 2020 Tentang
Optimalisasi Antisipasi dan Pencegahan Penularan COVID-19 dengan Menjaga Jarak
Aman Antar Warga Dalam Bermasyarakat (Social Distancing Measure) di Lingkungan
Masyarakat)
22. Mengimbau penundaan sementara seluruh kegiatan peribadatan keagamaan di rumah
ibadah
23. Imbauan teknis antisipasi dan pencegahan penyebaran COVID-19 pada area pusat
perbelanjaan, supermarket, minimarket, dan pasar di wilayah Provinsi DKI Jakarta
24. Menetapkan tanggap darurat bencana wabah COVID-19 selama 14 hari (20 Maret - 02
April 2020) - Keputusan Gubernur Nomor 337 Tahun 2020 Tentang Penetapan Status
Tanggap Darurat Bencana Wabah Covid 19 di Wilayah Provinsi DKI Jakarta
25. Menetapkan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Pengangkutan dan Pemakaman
Jenazah COVID-19 yang berasal dari rumah sakit maupun dari rumah warga di lingkup
Provinsi DKI Jakarta
26. Melakukan disinfeksi di lima (5) wilayah Kota Administrasi
27. Pembatasan Transportasi Umum Berlaku Mulai Senin, 23 Maret 2020 untuk
Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL
28. Mendistribusikan 40.000 APD dari BNPB untuk tenaga medis
29. Melaksanakan pengawasan dan penindakan terhadap penutupan sementara kegiatan
operasional industri pariwisata dalam upaya kewaspadaan terhadap penularan COVID-
19
30. Mengimbau pembatasan jam operasional untuk menghambat penyebaran COVID-19
pada area perdagangan di wilayah Provinsi DKI Jakarta
31. Melakukan pendataan warga dengan profil berisiko tinggi terpapar virus corona
(COVID-19) sebagai upaya pencegahan penularan di masyarakat

IV-28
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

32. Pemprov DKI Jakarta membuka layanan belanja kebutuhan pokok secara daring
bekerjasama dengan Aplikasi Ojek Daring, Perumda Pasar Jaya, dan 50 Pasar
Tradisional
33. Menetapkan pembatasan penggunaan moda transportasi untuk mengurangi pergerakan
orang dari dan ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi selama masa
pandemi COVID-19
34. Pemprov DKI Jakarta menambah alokasi anggaran belanja tidak terduga hingga 3,032
triliun untuk penanganan COVID-19
35. Prioritas Pelaksanaan Pelayanan Layanan Kesehatan di Puskesmas Kecamatan dan
Puskesmas Kelurahan dalam Rangka Tanggap COVID-19
36. Pemprov DKI Jakarta telah membuat sebuah pedoman RT/RW dalam menangani
COVID-19
37. Perumda Pasar Jaya menunda pembukaan pasar di kawasan Tanah Abang yang sudah
mulai ditutup sementara sejak 27 Maret
38. Pemprov DKI Jakarta melalui Disnakertrans Energi memperpanjang pelaksanaan WFH
hingga 19 April 2020. Berlaku untuk beberapa perusahaan di seluruh DKI Jakarta
39. Pemprov DKI Jakarta mengumumkan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang akan
diterapkan di wilayahnya. Setelah menggelar rapat koordinasi dengan Forkopimda
40. Pemprov DKI Jakarta siapkan bansos untuk warga miskin dan rentan miskin di Jakarta
41. Pemprov DKI Jakarta melakukan koordinasi lintas wilayah jelang penerapan PSBB di
Kawasan Episenter COVID-19
42. Rekrutmen Relawan Tenaga Kesehatan, Tenaga Penunjang Kesehatan dan Tenaga
Penunjang Lainnya Dalam Rangka Penanganan COVID-19 Di Lingkungan Pemprov
DKI Jakarta
43. Menetapkan Pembatasan Operasional Kapal di perairan Provinsi DKI Jakarta pada
masa status Darurat Bencana Wabah COVID-19
44. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meminta pemerintah pusat untuk
mempercepat pencairan Dana Bagi Hasil (DBH)
45. Penutupan sementara layanan bus AKAP menyusul kebijakan larangan mudik dari
pemerintah
46. Pemanfaatan Dna Alokasi Khusus (DAK) Non-Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran
2020 untuk Kegiatan Pencegahan dan/atau Penanganan COVID-19
47. Prosedur Mutu Proses Perencanaan, Pelaksanaan, Penatausahaan dan
Pertanggungjawaban Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk Pendanaan Percepatan
Penanganan COVID-19
48. Pemprov DKI Jakarta Luncurkan Program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB)
IV-29
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

49. Jaringan Kolaborasi Pembangunan Jakarta (Jakarta Development Collaboration


Network)

4.1.2.3 Kota/Kabupaten

Sebagai daerah otonomi di tingkat Provinsi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempunyai
kewajiban dalam perencanaan dan pengembangan keenam wilayah adminitrasinya, yang
terdiri dari 5 (lima) Kota Administrasi dan 1 (satu) Kabupaten Administrasi.
Kedudukan kota administrasi dan kabupaten administrasi tersebut merupakan konsekuensi
format otonomi tunggal Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang diletakkan di tingkat
provinsi. Kedudukan kota administrasi dan kabupaten administrasi sebagai perangkat
daerah provinsi memerlukan pengaturan khusus sehingga terwujud keharmonisan dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Oleh karena itu sebagai wujud nya hal tersebut, maka untuk meningkatkan dan optimalisasi
pelayanan masyarakat di wilayah kota dan kabupaten administrasi maka diperlukan
pengembangan kawasan kota dan kabupaten administrasi secara selaras, terarah, terpadu,
dan terintegrasi. Berikut arah kebijakan kewilayahan yang dijabarkan dalam bentuk
pengembangan wilayah 5 (lima) Kota administrasi dan 1 (satu) Kabupaten administrasi.

4.1.2.3.1 Jakarta Pusat


4.1.2.3.1.1 Penataan Kawasan Johar Baru

Kawasan Johar Baru merupakan wilayah kecamatan dengan luas wilayah 2,38 Km² dan
jumlah penduduk sebanyak 143.227 jiwa (tahun 2017). Pemanfaatan lahan di wilayah
Kecamatan Johar Baru lebih banyak didominasi oleh permukiman padat, selain itu tersedia
beberapa fasilitas umum yaitu gelanggang remaja, sekolah dan pasar.
Kepadatan penduduk Johar Baru sebesar 60.433 jiwa/km² (tahun 2017) menyebabkan
terbatasnya jumlah ruang publik/ruang terbuka hijau dan kualitas permukiman baik dari segi
fisik bangunan, akses serta sanitasi menjadi buruk. Hal ini semakin menambah masalah
kerawanan sosial seperti rawan narkoba dan tawuran antar warga. Disamping itu, sebagian
wilayah di Kawasan Johar Baru merupakan kawasan rawan banjir/genangan.
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi DKI Jakarta tahun 2030,
Kawasan Johar Baru diarahkan pengembangannya sebagai Rencana pengembangan
kawasan campuran dengan perbaikan lingkungan kawasan campuran dan disertai dengan
penyediaan infrastruktur yang memadai. Selain itu meningkatkan infrastruktur,
pembangunan Johar Baru juga diarahkan untuk membentuk masyarakat yang mempunyai
kohesivitas dan lebih toleran, kreatif dan berkembang.

IV-30
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.2 Penataan Kawasan Johar Baru

Sumber : Subanppeko Jakarta Pusat, 2018

Rencana pengembangan dan penataan Kawasan Johar Baru diarahkan pada :


- pengelolaan ruang interaksi warga di kelurahan
- Peningkatan dan pemeliharaan jalan serta jalan lingkungan/orang
- Peningkatan dan pemeliharaan sistem drainase
- Peningkatan sarana, prasarana dan utilitas di lokasi RW kumuh
- Pemeliharaan taman dan jalur hijau
- Peningkatan social engineering
- Pembentukan karakter building
- Pengembangan kelompok usaha baru/wirausaha baru
- Pemberdayaan masyarakat dengan pola pendekatan kultural, struktural dan prosesual
- Sinkronisasi dan integrasi program dan kegiatan oleh seluruh stake holder

4.1.2.3.1.2 Penataan Kawasan Pasar Baru

Kawasan Pasar Baru telah dikenal sebagai tempat perbelanjaan elit orang-orang di Batavia
sejak zaman kolonial Belanda. Secara umum, Kawasan Pasar Baru dibagi menjadi enam
area utama, yakni Metro Pasar Baru, Metro Atom atau Pasar Atom, Harco Pasar Baru,
Pasar Baru, Istana Pasar Baru, dan Jalan Pintu Air

IV-31
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Seiring berjalannya waktu, popularitas Kawasan Pasar Baru sebagai tempat perbelanjaan
elit semakin menurun. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya pusat-pusat perbelanjaan
baru yang lebih modern seperti mall dan supermarket di Jakarta dan sekitarnya. Untuk
melindungi pasar yang penuh nilai sejarah ini, pada tahun 2000 Pemerintah DKI Jakarta
menetapkan Pasar Baru dan kawasan sekitarnya sebagai kawasan belanja bertaraf
internasional melalui Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 3048 tahun 2000.
Adapun dalam RTRW Provinsi DKI Jakarta tahun 2010-2030, Kawasan Pasar Baru
ditetapkan sebagai pusat kegiatan perdagangan skala kota atau pusat kegiatan tersier
(pusat perdagangan dan jasa).
Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah 2030 Provinsi DKI Jakarta, Kawasan Pasar
Baru ditetapkan sebagai pusat kegiatan tersier, atau pusat kegiatan perdagangan skala kota
untuk mengembangkan dan mengembalikan popularitas Pasar Baru sebagai pusat wisata
belanja dan kuliner.
Untuk mendukung pusat kegiatan tersier dan mengatasi potensi permasalahan di Kawasan
Pasar Baru, terdapat beberapa solusi untuk 5 (lima) tahun kedepan yaitu:
- Perbaikan infrastuktur kota untuk mendukung fungsi sebagai kawasan kegiatan
perdagangan skala kota atau wisata belanja
- Penataan dan optimalisasi area parkir yang tersedia
- Peningkatan jalur pedestrian di dalam Kawasan Pasar Baru.
- Peningkatan Jalur Hijau Jalan Pintu Air, Jalan Antara, Jalan Pasar Baru Selatan dan
Jalan Pasar Baru Timur untuk mendukung konsep water front city.
- Pengendalian ketertiban dan kenyamanan di sepanjang kawasan
- Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan mengantisipasi munculnya PKL baru/liar
dalam Kawasan Pasar Baru.
- Penyelenggaraan festival-festival
- Penataan dan penyelenggaraan kuliner
- Peningkatan penatacahayaan pintu masuk kawasan dan sepanjang koridor Pasar
Baru
- Peningkatan infrastruktur jembatan, trotoar/pedestrian, kali, penghijauan dan taman
- Peningkatan koordinasi, fungsi dan pelibatan asosiasi/komunitas Pasar Baru dalam
penataan Kawasan.

IV-32
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.3 Penataan Kawasan Pasar Baru

Sumber : Subanppeko Jakarta Pusat, 2019

4.1.2.3.1.3 Penataan Kawasan Kebon Bang Jaim

Kawasan Jl. Kebon Sirih-Jl. Jaksa-Jl. Sabang (Agus Salim)-Jl. Wahid Hasyim terletak di
Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Kota Administrasi Jakarta Pusat. Luas
Kelurahan Kebon Sirih sebesar 0.83 Km² dengan jumlah penduduk 16.038 jiwa dan
kepadatan penduduk sebesar 19.323/ Km². Didalam kawasan ini terdapat 3 (tiga) gedung
cagar budaya yaitu Tugu Tani, Gedung Joang 45 dan Masjid Cut Mutia.
Kawasan ini, sejak era 1960-an telah dikenal secara internasional dikalangan backpackers
sebagai kawasan yang memiliki penginapan dengan harga terjangkau. Hal dikarenakan
banyak masyarakat di kawasan ini yang menyediakan rumahnya sebagai homestays.
Disamping dikenal sebagai tempat penginapan berbiaya rendah, Kawasan Jl. Kebon Sirih-Jl.
Jaksa-Jl. Sabang (Agus Salim)-Jl. Wahid Hasyim juga dikenal sebagai kawasan wisata
kuliner.
Seiring berjalannya waktu, kondisi Kawasan Kebon Bang Jaim saat ini, sudah agak
memudar. Salah satu faktor yang menyebabkan memudarnya fungsi wisata backpackers
diantaranya adalah banyaknya alih fungsi lahan oleh pengusaha besar yang berada di
kawasan tersebut. Terletak di wilayah pusat kota dan pusat pemerintahan yang mempunyai
nilai dan harga tanah tinggi menyebabkan permukiman yang berada ditengah kawasan
mendapat tekanan dari berbagai pihak yang ingin menguasai lahan di kawasan ini.
Disamping itu, dengan kondisi lahan yang terbatas menyebabkan pengembangan Kawasan
Kebon Bang Jaim sebagai kawasan wisata kuliner juga tidak berkembang karena

IV-33
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

banyaknya pedagang yang tidak memiliki area berdagang yang tertata dengan baik .
Dampak akibat tidak cukupnya area berdagang yang tertata adalah munculnya
permasalahan lain seperti parkir kendaraan yang tidak teratur serta jalur pedestrian di
kawasan ini yang belum memberikan rasa nyaman dan aman bagi pejalan kaki.
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta tahun 2010-2030, kawasan ini
diarahkan untuk menjadi kawasan campuran (mixed-use) dengan arahan pengembangan
dan penataan lokasi kawasan campuran untuk mendukung pariwisata di sepanjang Jalan
Jaksa. Sedangkan hasil rembuk SIDa tahun 2016, untuk merevitalisasi kawasan Kebon
Bang Jaim dengan cara merencanakan suatu kegiatan yang dirasa mampu menjadi daya
tarik kawasan sebagai ‘ikon’ kawasan yaitu pusat kuliner dan pergelaran rakyat. Disamping
itu, diperlukan kegiatan penunjang berupa penataan lingkungan.
Oleh karena itu, upaya yang dapat dilaksanakan untuk menjadikan Kawasan Kebon Bang
Jaim, sesuai yang diuraikan diatas, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat,
mengusulkan berbagai kegiatan, yaitu:
1) Promosi pariwisata
2) Penyelenggaraan event kesenian dan kebudayaan
3) Pentas seni dan budaya oleh sanggar dan komunitas berkolaborasi dengan warga
melalui pendekatan ABGC (Akademisi, Bisnis, Government dan Community)
4) Penataan jalur pedestrian/trotoar
5) Penataan PKM/PKL yang melibatkan pemangku kepentingan
6) Peningkatan penatacahayaan Kawasan Kebon Bang Jaim

Gambar 4.4 Penataan Kawasan Kebon Bang Jaim

Sumber : Subanppeko Jakarta Pusat, 2019

IV-34
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

4.1.2.3.1.4 Penataan Kawasan Waduk Melati

Kawasan Waduk Melati merupakan kawasan yang memiliki lokasi strategis karena
berdekatan dengan Kawasan Sentra Primer Tanah Abang, Kawasan Bundaran Hotel
Indonesia dan Kawasan Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas. Berdasarkan
Peraturan Gubernur Nomor 2 tahun 2012 tentang Panduan Rancang Kota Waduk Melati
luas wilayah perencanaan Kawasan Waduk Melati kurang lebih 68.8 hektar dengan lokasi
yang dikelilingi Jalan Jendral Sudirman (sisi timur), Jalan KH Mas Mansyur (sisi barat),
Jalan Kebon Kacang Raya (sisi utara) dan Jalan Kebon Melati Raya (sisi selatan). Adapun
badan air Waduk Melati sendiri mempunyai luasan sebesar 3.1 hektar dengan fungsi utama
sebagai pengendali banjir, dimana waduk ini menampung air dari Kali Gresik dan saluran
drainase dari rumah warga di sekitar waduk untuk kemudian dipompa ke Kanal Banjir Barat
apabila ketinggian air telah mencapai tinggi maksimum.

Keberadaan Kawasan Waduk Melati yang strategis di pusat kota Jakarta mempunyai
dampak berupa nilai tanah maupun aktivitas ekonomi di kawasan ini lebih tinggi dibanding
kawasan lain. Selain itu, kawasan ini dilengkapi pula dengan fasilitas transportasi publik
yang memadai seperti busway, KRL dan stasiun MRT serta mempunyai fungsi yang
beragam mulai dari permukiman, pusat perbelanjaan dan pusat perkantoran.

Selain potensi, Kawasan Waduk Melati juga mempunyai beberapa permasalahan yaitu
sebagai berikut:

1. Konektivitas stasiun KRL, stasiun MRT dan halte busway yang minim dan belum
terintegrasi.
2. Tipologi bangunan di dalam kawasan yang tidak teratur.
3. Pertumbuhan bangunan komersial yang kurang terkendali.
4. Intensitas kendaraan bermotor yang tinggi dan kemacetan di beberapa titik dalam
kawasan.
5. Parkir on street .
6. Permukiman kumuh dan padat di pinggiran Waduk Melati.
7. Kurangnya ruang publik dan ruang terbuka hijau.
8. Akses jalan yang belum memadai di dalam permukiman padat.
9. Ancaman banjir di Waduk Melati.
10.Banyak pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di trotoar, bahu jalan dan pada
beberapa tempat hingga ke badan jalan.

IV-35
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

11.Kemacetan dibeberapa titik (perempatan Bundaran HI, pertigaan Grand Indonesia,


sepanjang koridor KH Mas Mansyur, Jl Kebon Kacang Raya dan Perempatan Stasiun
Karet).
Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut akan dilaksanakan beberapa
upaya yang dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Pengembangan jalur alternatif dalam mendukung konektivitas pergerakan.
2. Optimalisasi pengendalian pemanfaatan ruang di Kawasan Waduk Melati.
3. Pelebaran row jaringan jalan.
4. Penyediaan parkir off street pada masing-masing peruntukan lahan perdagangan dan
jasa
5. Penyediaan shelter untuk pick up dan drop off serta pembatasan sistem parkir on street
dibeberapa ruas jalan.
6. Peningkatan sarana, prasarana dan utilitas di lokasi RW Kumuh di Kebon Melati.
7. Penambahan jalur hijau dan pembangunan taman aktif dengan konsep rain garden.
8. Peningkatan/perbaikan jalan di Kawasan Waduk Melati.
9. Normalisasi saluran drainase secara berkala di Kawasan Waduk Melati.
10.Penataan PKL dalam rangka meningkatkan kualitas wajah koridor dan ekonomi lokal.
11.Pengembangan sistem transit integrasi dalam rangka mendukung mobilitas internal dan
eksternal kawasan.

Gambar 4.5 Titik Transit

IV-36
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.6 Penataan PKL

Gambar 4.7 Rain Garden

Sumber: Subanppeko Jakarta Pusat, 2019

IV-37
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.8 Taman Tematik dan Taman Waterfront

Sumber:Subanppeko Jakarta Pusat, 2019

4.1.2.3.2 Jarta Utara


4.1.2.3.2.1 Penataan Kawasan Cagar Budaya Rumah Si Pitung dan Masjid Al Alam

Jakarta Utara merupakan wilayah pesisir yang memiliki banyak potensi bisnis dan lokasi
yang sangat strategis. Selain memiliki 3 (tiga) pelabuhan besar, yakni Pelabuhan Tanjung
Priok, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Pelabuhan Muara Baru yang melayani lalu lintas
penyeberangan penumpang dan barang, Jakarta Utara juga memiliki pusat wisata sejarah,
bahari, budaya dan dan berbagai pusat perbelanjaan.
Salah satu sektor pembangunan yang diharapkan dapat memberikan kontribusi peningkatan
ekonomi untuk wilayah Jakarta Utara sesuai dengan karakteristiknya sebagai daerah pesisir
adalah melalui optimalisasi kawasan pariwisata pesisir.

IV-38
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah 2030, rencana pembangunan kawasan pariwisata sebagaimana
dimaksud dalam pasal 125 ayat (2) huruf k untuk Pola Ruang Wilayah Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara, diarahkan untuk pengembangan kawasan tujuan
wisata pesisir.
Kawasan tujuan wisata pesisir sebagaimana dimaksud dalam RTRW 2030, pasal 133 ayat
(2) ditetapkan sebagai berikut : Sentra Perikanan Muara Angke, Masjid dan Makam Luar
Batang, Kawasan Sunda Kelapa, Pusat Perbelanjaan Mangga Dua, Taman Impian Jaya
Ancol, Bahtera Jaya dan Yacht Club, StasiunTanjung Priok, Masjid Islamic Center, Gereja
Tugu dan Kampung Tugu, Cagar Budaya Rumah Si Pitung dan Masjid Al Alam dan Pusat
Perbelanjaan Kelapa Gading.
Rencana pengembangan kawasan wisata unggulan/ prioritas Kota Administrasi Jakarta
Utara selama periode 5 Tahun (2018 - 2022) diprioritaskan pada Kawasan Destinasi Wisata
Cagar Budaya Rumah si Pitung dan Masjid Al Alam. . Selain itu penataan Kawasan ini juga
tercantum dalam Kegiatan Strategis Daerah (KSD) Nomor 66 Penguatan Peran
Walikota/Bupati dalam Penataan Kawasan.

Berdasarkan hasil kajian yang disusun oleh Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan
Pertanahan Kota Adm. Jakarta Utara pada Tahun 2019, rencana penataan Kawasan
Rumah Si Pitung meliputi peningkatan aksesibilitas Kawasan (pelebaran jalan akses ke
Rumah Si Pitung, area parkir/kantung parkir kawasan), pembuatan masterplan pariwisata,
penataan sektor informal, pemetaan stakeholder kawasan, pengadaan point of interest baru
di Kawasan Rumah Si Pitung (menara pandang, taman film, taman kota, dan lain-lain),
pembentukan suasana baru pada Kawasan, pemberian insentif dan disinsentif kepada pihak
terkait, penambahan rute City Tour Bus Jakarta ke Rumah Si Pitung, serta penambahan rute
dan armada feeder TransJakarta 10A ke Rumah Si Pitung. Selain itu untuk meningkatkan
daya tarik Kawasan ini direncanakan pembuatan landmark kawasan, pengadaan street
furniture, pembentukan streetscape, pembuatan papan jalan dan signage lainnya yang
bernuansa heritage, serta Branding Rumah Si Pitung (papan informasi, artstreet pada
tembok KTV menuju Masjid Al Alam. Sedangkan untuk event budaya direncanakan berupa
pagelaran seni Betawi, food festival, dan film indie.

IV-39
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.9 Desain Penataan Kawasan Rumah Si Pitung dan Masjid Al Alam

Sumber: Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Kota Adm. Jakarta Utara, 2018

Gambar 4.10 Rencana Pengembangan Rumah si Pitung


(Desain Pagar dan Amphi Teather)

Sumber: Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Kota Adm. Jakarta Utara, 2019

IV-40
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.11 Rencana Pengembangan Masjid Al-Alam


(Penggantian Lampu pada Pagar Masjid dan Penggantian Paving pada Halaman Masjid)

Sumber: Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Kota Adm. Jakarta Utara, 2019

4.1.2.3.2.2 Penataan Kawasan Permukiman Kalibaru dan Cilincing

Dalam mendukung terwujudnya Kota Administrasi Jakarta Utara sebagai kota pantai dan
kawasan wisata bahari, untuk pengembangan kawasan permukimanpadat penduduk
diprioritaskan pada 6 RW kumuh di Kelurahan Kalibaru dan2 RW kumuh di Kelurahan
Cilincing. Rencana penanganan kawasan permukiman kategori kumuh ringan dan kumuh
sedang yang berada di RW 01, 06, 07, 010 dan 013 Kelurahan Kalibaru, serta RW 04 dan
09 Kelurahan Cilincing, penangannya dilakukan melalui peningkatan kualitas permukiman.
Sedangkan untuk RW 012 Kelurahan Kalibaru dengan kategori kumuh berat,
penanganannya dilakukan melalui pengembangan peremajaan lingkungan permukiman
yang melibatkan pemerintah pusat dan stakeholder terkait. Adapun uraian pelaksanaan
penataan kawasan permukiman adalah sebagai berikut :
1) Penyusunan Community Action Plan (CAP) Peningkatan Kualitas Kawasan
Permukiman;
2) Pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur, antara lain:Peningkatan
sarana-prasarana dan utilitas, Pembangunan trotoar, Pemeliharaan jalan lingkungan
dan orang, Pembangunan dan pemeliharaan saluran serta Pembangunan Ruang
Publik;
3) Pembangunan/Peningkatan Sistem Drainase;
4) Pembangunan Sistem Sanitasi
5) Peningkatan Kebersihan kawasan;
6) Penataan dan Pemeliharaan ruang terbuka hijau taman dan jalur;
7) Pembangunan/ Peningkatan Kualitas Pencahayaan Kota;
8) Peningkatan perekonomian/kemandirian usaha masyarakat;

IV-41
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

9) Peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat;


10) Peningkatan layanan pendidikan masyarakat;
11) Peningkatan layanan antisipasi bahaya bencana banjir dan penanggulangan kebakaran.
12) Pendampingan Masyarakat dalam penataan kawasan permukiman
13) Pelepasan Masyarakat dalam penataan kawasan permukiman

Gambar 4.12 Rencana Pengembangan Kalibaru

Sumber: Kementerian PUPR

4.1.2.3.3 Jakarta Barat


4.1.2.3.3.1 Penataan Kawasan Sentra Primer Barat

Posisi wilayah Jakarta Barat sangat penting bagi wilayah Provinsi DKI Jakarta, karena
wilayah Jakarta Barat merupakan titik temu (hub) arus dari arah selatan dan utara Jakarta.
Wilayah Jakarta Barat memiliki potensi masa depan yang akan menjadi salah satu lokasi
bisnis strategis dan favorit, seperti misalnya kawasan Sentra Primer Barat (SPB) yang
merupakan bagian dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), yang didasarkan pada Surat
Keputusan (SK) Gubernur DKI Jakarta Nomor 1629 Tahun 1986 tentang Penguasaan
Perencanaan Untuk Pelaksanaan Pembangunan Kawasan.
Sentra Primer Barat (SPB) merupakan kawasan sentra perdagangan, industri dan
perkantoran dengan memiliki luas ± 135 Ha terletak di Kecamatan Kembangan, di mana
57,07 hektar di antaranya diakuisisi oleh PT. Antilope Madju Puri Indah, dan 15 hektar oleh
PT Lippo Karawaci Tbk, separuh konsesi sisanya dimiliki oleh pengembang lainnya.
Sesuai dengan RTRW Provinsi DKI Jakarta, Sentra Primer Barat direncanakan sebagai
pusat kegiatan primer, melalui pengembangan campuran berbagai fungsi kawasan tersebut,
yakni kawasan perdagangan, perkotaan, pemukiman dan jasa serta hunian skala kota.
Rencana pengembangan kawasan Sentra Primer Barat perlu dukungan program/kegiatan
secara terpadu lintas sektor yang meliputi penataan jalan, trotoar terkoneksi antar area satu

IV-42
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

dengan area lainnya, penataan saluran dan sistem drainase, pencahayaan kota, penataan
taman dan jalur, penataan PKL dan penambahan sarana parkir di kawasan tersebut.

Gambar 4.13 Ilustrasi Sentra Primer Barat (SPB)

S
Sumber: Subanppeko Jakarta Barat, 2019

4.1.2.3.3.2 Penataan Kawasan Sentra Promosi dan Pemasaran Ikan Hias (SPPIH)
Slipi
Jakarta Barat adalah bagian dari wilayah Provinsi DKI Jakarta yang memiliki berbagai
potensi ekonomi salah satunya potensi di bidang perikanan. Dalam mengembangkan
usaha perikanan, Jakarta Barat telah melakukan upaya optimalisasi potensi
sumberdaya yang ada dengan komoditas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan
teknologi tepat guna untuk meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan, baik
konsumsi maupun hias. Salah satu potensi bidang perikanan di Jakarta Barat adalah
budidaya ikan Hias, khususnya ikan Cupang yang menjadi salah satu icon Jakarta
Barat
Kawasan Sentra Promosi dan Pemasaran Ikan Hias (SPPIH) Slipi sebagai salah satu
program prioritas wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat, juga adanya permasalahan
yang dihadapi kelompok petani ikan hias dalam bidang pemasaran serta belum
maksimalnya peran Showroom dan Laboratorium sebagai pusat promosi dan
pengembangan bisnis dan budidaya ikan hias serta aksesibilitas dan dukungan sarana
prasarana lingkungan yang belum memadai, maka Suku Badan Perencanaan
Pembangunan Kota Administrasi Jakarta Barat memandang perlunya adanya penataan
Kawasan Sentra Promosi dan Pemasaran Ikan Hias Slipi sehingga dapat melahirkan
kosep dan program penataan kawasan yang dapat meningkatkan pusat promosi Ikan
Hias Slipi serta meningkatkan perekonomian masyarakat di kawasan.

IV-43
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.14 Ilustrasi Sentra Promosi & Pemasaran Ikan Hias (SPPIH) Slipi

Sumber: Subanppeko Jakarta Barat, 2019

4.1.2.3.3.3 Penataan Kawasan Hutan Kota Rawa Buaya


Kota Administrasi Jakarta Barat adalah bagian dari wilayah Provinsi DKI Jakarta yang
sedang mengembangkan ruang terbuka hijau (RTH), taman dan hutan kota. Salah
satunya ada kawasan Hutan Kota Rawa Buaya Kota Administrasi Jakarta Barat. Hutan
ini seluas + 1,09 ha dibangun tahun 2012 yang ditanami dengan ribuan pohon
produksi seperti pohon jambu air, rambutan dan mangga. Disamping itu juga terdapat
pohon pelindung seperti pohon mahoni dan kenari, sehingga diharapkan dapat
berfungsi sebagai sebuah ekosistem yang bermanfaat bagi makhluk hidup diantaranya
sebagai penghasil oksigen, penyedia sumber air, tempat hidup bagi hewan, pengatur
suhu wilayah sekaligus sebagai sarana bagi warga untuk beristirahat dan menikmati
keindahan dan keteduhan suasananya.
Sejalan dengan posisi kawasan yang strategis, maka kawasan hutan Kota Rawa Buaya
memerlukan pengembangan sehingga keberadaanya benar-benar fungsional bagi
masyarakat Jakarta Barat dan sekitarnya. Disamping kemungkinan memperluas
kawasan hutan, untuk mengembangkan kawasan ini juga dapat diarahkan pada
peningkatan keanekaragaman hayati dan perbaikan akses transportasi menuju hutan
kota, serta perlu peningkatan berbagai sarana dan fasilitas penunjang yang belum
memadai seperti sarana lintasan yang menelusuri hutan termasuk lintasan lari (jogging
track) dan perbaikan berbagai sarana dan fasilitas yang tampak mulai rusak.

IV-44
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan adanya kajian penataan dan


pengembangan kawasan hutan Kota Rawa Buaya dalam rangka mengembangkan
kawasan agar lebih baik dan fungsional bagi masyarakat di wilayah Kota Administrasi
Jakarta Barat.
Gambar 4.15 Ilustrasi Hutan Kota Rawa Buaya

Sumber: Subanppeko Jakarta Barat, 2019

4.1.2.3.3.4 Penataan Kawasan Sentra Flora dan Fauna Semanan

Kota Administrasi Jakarta Barat merupakan pintu gerbang utama Kota Jakarta dari arah
barat dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pertumbuhan dan Perkembangan kota
Jakarta Barat saat ini sangat pesat, hal ini dapat dilihat dengan perkembangan kawasan-
kawasan baru sebagai pusat bisnis dan pusat-pusat kegiatan baru.
Dilihat dari demografi, Sentra Flora Fauna Semanan terletak di Rt 07 RW 03 Kelurahan
Semanan Kecamatan Kalideres, memiliki luas 2,9 Ha, merupakan tempat berhimpunnya
petani pengembang bibit tanaman hias dan hewan, Sentra Flora Fauna Semanan dibangun
untuk melestarikan berbagai jenis tanaman hias dan hewan dan diproyeksikan menjadi
pusat tanaman hias dan hewan yang memiliki nilai ekonomi tinggi sekaligus sebagai lahan
pertanian untuk menambah ruang terbuka hijau Jakarta, Selain itu penataan kawasan ini
diharapkan bisa menjadi kawasan unggulan Jakarta Barat.
Secara umum kondisi lahan yang telah dibabaskan sejak tahun 2009 ini memiliki fasilitas
Parkir, Gedung Pengelola, Kios- kios, Foodcourt, dan Musholah namun akses menuju lokasi
tsb belum terjangkau sarana prasarana lainnya yang belum memadai. Keberadaan Sentra
Flora Fauna Semanan ini diharapkan akan menjadi wadah bagi para kelompok petani dan
asosiasi tani untuk mempromosikan hasil taninya kepada masyarakat luas serta menjadi
destinasi wisata unggulan di Jakarta Barat.

IV-45
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.16 Ilustrasi Sentra Flora dan Fauna Semanan

Sumber: Subanppeko Jakarta Barat, 2019

4.1.2.3.3.5 Penataan Kawasan Koridor Jalan Kyai Tapa

Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat
memiliki fungsi penyusunan bahan evaluasi rencana tata ruang yang termasuk di
dalamnya yaitu menyusun kajian perencanaan dan penataan kawasan/koridor yang
merupakan kawasan strategis kota/kabupaten , kawasan yang diprioritaskan
penanganannya berdasarkan peraturan perundangan dan/atau kawasan yang
diusulkan oleh Walikota /Bupati melalui Subanppekko/Subanppekab.
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi Suku Dinas Cipta Karya, Tata
Ruang dan Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Barat dan memaksimalkan kegiatan
penataan kawasan/koridor yang merupakan kawasan strategis kota/kabupaten,
kawasan yang diprioritaskan penanganannya di wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat
sehingga dibutuhkan peran serta jasa perorangan tambahan untuk membantu kegiatan
tersebut.
Koridor Kyai Tapa Grogol merupakan koridor strategis yang merupakan gerbang masuk
dari dan ke wilayah Jakarta Pusat.
Ragam variasi fungsi kegiatan di sepanjang koridor (simpul transportasi massal,
kampus, perkantoran dan komersil, rumah sakit, dll) menjadi kekuatan potensi koridor.

IV-46
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Namun disisi lain, timbul beragam permasalahan klasik hingga kekinian, mulai dari
pengendalian PKL, kemacetan, sampai dengan tantangan ojek online.
Kajian Penataan Koridor Kyai Tapa ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang
penataan koridor yang dapat meningkatkan kualitas dan karakter lingkungan kota.

Gambar 4.17 Ilustrasi Koridor Jalan Kyai Tapa

Sumber: Sudis CKTRP Jakarta Barat

4.1.2.3.4 Jakarta Selatan


4.1.2.3.4.1 Penataan Kawasan Lenteng Agung

Kawasan Lenteng Agung yang berlokasi di wilayah Kecamatan Jagakarsa, Kota


Administrasi Jakarta Selatan, selama ini cukup dikenal sebagai pintu gerbang Ibukota
Provinsi DKI Jakarta di sisi selatan sebagai perbatasan dengan Kota Depok dan juga
dikenal merupakan pusat pendidikan dikawasan selatan jakarta. Kawasan ini terletak di
Jalan Lenteng Agung Raya sepanjang ± 5,8 km terbagi menjadi 2 jalur yang di batasi oleh
jalan rel kereta api yang selama ini dikenal sebagai kawasan rawan kemacetan di pagi/sore
hari dan sering digunakan sebagai ajang balapan liar dimalam hari karena jalannya yang
lurus dan sepi. Infrastruktur yang belum tertata menyebabkan kawasan Lenteng Agung
terlihat kurang indah, yang selama ini dirasa kurang menggambarkan batas Ibukota Provinsi
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia.
Sebagaimana telah disebutkan bahwa kawasan Lenteng Agung merupakan pintu masuk
sebelah selatan menuju Provinsi DKI Jakarta, hal ini berpotensi memberikan kesan pada
wajah Jakarta dari arah Depok Jawa Barat. Selain itu potensi lain penataan di kawasan ini
adalah perkembangan sektor ekonomi dan sektor pariwisata karena di kawasan ini
berdekatan dengan destinasi wisata Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dan
terdapat mobilisasi masyarakat yang tinggi dengan adanya perlintasan Kereta Api Comuter

IV-47
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Line dengan 3 (tiga) stasiun di sepanjang Jl. Lenteng Agung Raya (Stasiun Tanjung Barat,
Stasiun Lenteng Agung dan Stasiun Universitas Pancasila).
Rencana wilayah penataan meliputi ruas Jalan Lenteng Agung Raya Barat dan
percabangannya (menuju Jalan TB Simatupang) dan ruas Jalan Lenteng Agung Raya Timur
dan percabangannya (menuju Depok) yang berada dalam wilayah administratif Kelurahan
Lenteng Agung, dengan total luasan +94,6 Ha.
Rencana penataan di kawasan Lenteng Agung meliputi penataan fasilitas umum seperti
Pembangunan Dan Penataan Pedestrian (Complete Street), Penataan Jalur Hijau, Integrasi
Antar Moda, Rekayasa Sirkulasi Manusia, Pengembangan UKM Berbasis Masyarakat,
Penataan Transportasi dan Sarana Pendukung, Pembangunan Tugu Perbatasan dengan
Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat dan Optimalisasi RTH.

Gambar 4.18 Ilustrasi Kawasan Lenteng Agung Raya

Sumber: Subanppeko Jakarta Barat, 2019

Sub Kawasan Stasiun Lenteng Agung Penataan Sub Kawasan Stasiun Lenteng Agung
memiliki tujuan menciptakan ruang kawasan yang berkarakter komersial (shopping street)
sekaligus sebagai linkage menuju Kawasan Pusat perkembangan Budaya Betawi di Setu
Babakan. Untuk mewujudkan kualitas ruang kawasan yang dituju maka lebar pedestrian
yang direkomendasikan adalah 5,5 meter yang dibarengi dengan perubahan fungsi
bangunan sisi pedestrian yang menjadi fungsi campuran (komersial dan hunian) dengan
ketinggian maksimum 4 lantai, dengan maksud menciptakan active frontage.

IV-48
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.19 Gambar Lokasi Rencana Penataan Kawasan Lenteng Agung

Sumber: Subanppeko Jakarta Selatan, 2019

Selain itu, Sub Kawasan Stasiun Lenteng Agung (pada sisi barat) juga merupakan gerbang
masuk menuju Kawasan Pusat perkembangan Budaya Betawi di Setu Babakan, tepatnya
pada persimpangan Jalan Moh. Kahfi. Oleh karena itu, keberadaan penanda (signage)
dengan desain yang mengangkat budaya betawi dapat memperkuat sub kawasan ini.
Adanya lahan tidur milik Dinas Kehutanan yang berada pada sisi timur kawasan, dapat
dimanfaatkan sebagai ruang terbuka publik untuk mendukung kegiatan komunal masyarakat
setempat, dan menjadi assambly point pada keadaan darurat.
Pemulihan jalur hijau pada sempadan rel commuter line sebaiknya mulai direncanakan,
mengingat luasan lahan yang harus dibebaskan mencapai 4,2 Ha dan akan memakan waktu
bertahun-tahun.
Penataan Sub Kawasan Stasiun Tanjung Barat memiliki tujuan menciptakan ruang kawasan
yang berkarakter komersial (business district) mengingat laju pertumbuhan pembangunan
pada Sub Kawasan ini cenderung akan didominasi perkantoran besar dan akses dekat
Jalan TB Simatupang. Untuk mewujudkan kualitas ruang kawasan yang dituju maka lebar
pedestrian yang direkomendasikan adalah 7,5 meter dengan GSB bangunan minimal 10
meter.
Penataan Sub Kawasan Stasiun Universitas Pancasila memiliki tujuan menciptakan ruang
kawasan yang berkarakter pendidikan mengingat keberadaan sejumlah kampus (Universitas

IV-49
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Pancasila dan Kampus IISIP) serta beberapa sekolah dasar hingga menengat atas yang
berpusat pada stasiun dan halte dekat stasiun sebagai titik akses transportasi utamanya.
Untuk mewujudkan kualitas ruang kawasan yang dituju maka lebar pedestrian yang
direkomendasikan adalah 3,5 meter yang juga dapat dimanfaatkan menjadi ruang interaksi
pelajar.
Karena telah dilakukan penataan pada pedestriannya, penataan Sub Kawasan Kampus
Universitas Indonesia lebih ditekankan pada karakternya sebagai gerbang Kawasan
sekaligus gerbang menuju Provinsi DKI Jakarta. Sehingga penguatan karakter pada sub
kawasan ini dilakukan dengan membuat sebuah landmark yang menggambarkan karakter
dan nilai budaya DKI Jakarta. Oleh karena itu, alih-alih membangun sebuah struktur
massive baru yang hanya memiliki fungsi dekoratif, maka revitalisasi JPO eksisting dengan
desain khusus merupakan rekomendasi untuk menciptakan kesan gerbang kawasan yang
hendak dituju, dengan tentunya tetap memiliki fungsi utilitas.

4.1.2.3.4.2 Penataan Kawasan Tebet

Kawasan Tebet sebagai tempat pemukiman yang sangat diminati baik untuk tempat tinggal,
tempat usaha, sekolah dan lain-lain. Rencana penataan kawasan tebet meliputi Jalan. Tebet
Timur Raya dan Jalan Tebet Barat Raya. Di Sekitar Kawasan tersebut saat ini terdapat
Rumah Susun Harum tebet, Rumah Susun Berlian dan terdapat 2 ruang publik terpadu
ramah anak, terdapat juga Sekolah, TPS & bank sampah dan tempat ibadah. Permasalahan
yang terdapat di lokasi tersebut saat ini adalah Infrastruktur yang belum memadai yaitu
belum tertatanya pedestrian dan saluran air, dan belum terpadunya antar fasilitas umum di
kawasan tersebut. Pada Tahun 2018 akan dibangun taman lalulintas yang bertujuan
sebagai taman edukasi lalulintas untuk anak-anak.
Potensi wilayah di kawasan Tebet terutama di Jl Tebet Timur (taman honda) sepanjang ±
1,4 Km saat ini merupakan salah satu daerah resapan air / Ruang Terbuka Hijau di Wilayah
Kota Administrasi Jakarta Selatan. Suku Dinas Perhubungan berencana akan membangun
taman lalu lintas pada tahun 2018 di sebelah RPTRA Teratai sebagai media edukasi
lalulintas untuk masyarakat.
Rencana penataan di kawasan Tebet meliputi : Pembangunan Dan Penataan Pedestrian
(Complete Street) , Penataan Jalur Hijau, Integrasi Moda Angkutan Umum, Kendaraan
Bermotor Dan Kendaraan Tidak Bermotor, Pembuatan Ducting Utilitas Terpadu, Pembuatan
Parit Resapan (Bioswales), Penataan Fasilitas Transportasi Dan Sarana Pendukung,
Pembuatan Rak Parkir Hijau, Penataan Ukm Kuliner, Tanaman Hias, Ikan Hias dan
Optimalisasi Ruang Terbuka Hijau

IV-50
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.20 Ilustrasi Rencana Penataan Kawasan Tebet

Sumber: Subanppeko Jakarta Barat, 2019

4.1.2.3.5 Jakarta Timur


4.1.2.3.5.1 Penataan Kawasan Jatinegara

Kawasan Jatinegara atau seringkali disebut sebagai segitiga Jatinegara terletak di


Kelurahan Bali Mester dan Kelurahan Rawa Bunga Kecamatan Jatinegara dan merupakan
lintasan pendukung jalur kendaraan utara selatan serta arus masuk dari Bekasi ke Jakarta.
Keberadaan Stasiun Jatinegara juga merupakan gerbang komuter untuk Jakarta Timur
sekaligus pintu masuk ke Jakarta dari berbagai daerah di Pulau Jawa.

Gambar 4.21 Rencana Tata Massa Bangunan Kawasan Jatinegara

Sumber: UDGL Jatinegara, 2018

IV-51
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Rencana pengembangan Kawasan Jatinegara dilakukan melalui:


- Peningkatan infrastruktur kawasan antara lain pelebaran dan pembenahan trotoar,
penataan parkir on street, pembangunan gedung parkir kawasan, pembangunan RTH,
dan pemasangan pencahayaan kota yang memberikan ciri khas kawasan;
- Peningkatan aksesibilitas Lalu-lintas dengan rekayasa lalu lintas dan manajemen lalu
lintas;
- Peningkatan dan pembedayaan kewirausahaan masyarakat dengan penataan kaki lima
yang lebih tertib dan terjadwal serta penyediaan kantong-kantong lahan untuk
menampung pedagang kaki lima;
- Revitalisasi dan regenerasi bangunan antara lain dengan pemugaran terhadap
bangunan-bangunan tua, perbaikan fasad pertokoan yang lebih menarik, dan
pembangunan icon kawasan.

4.1.2.3.5.2 Penataan Kawasan 1000 Danau

Kecamatan Ciracas, Kecamatan Cipayung dan Kecamatan Pasar Rebo merupakan 3


Kecamatan di Jakarta Timur yang lokasinya saling berbatasan dan pada area tersebut
memiliki 24 buah waduk, situ dan embung yang bervariasi luasan existing-nya antara 0,4 Ha
– 120 Ha dengan total luasan rencana 1.078,1 Ha. Kondisi saat ini memperlihatkan bahwa
semua waduk tersebut hanya memegang fungsi sebagai pengendali banjir dengan daerah
sempadannya yang belum terbangun optimal.
Rencana pembangunan dan pengembangan Kawasan 1000 Danau dilakukan melalui:
- Mengembangkan daerah sempadan waduk sebagai RTH yang dapat dimanfaatkan
menjadi tempat memancing, camping ground, tempat bermain anak, jogging track, dll
- Membangun sarana dan prasarana olahraga, wisata air dan jalur sepeda antar danau
- Mengadakan event-event lomba di kawasan 1000 danau.
- Menerapkan teknologi penjernihan air agar badan air dapat dimanfaatkan untuk olah raga
dan wisata air yang lebih luas.

IV-52
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.22 Kawasan 1000 Danau

Sumber: Hasil Survey Subanppeko Jakarta Timur, 2018

4.1.2.3.5.3 Penataan Kawasan Sekolah Kreatif Kecamatan Cipayung

Pengembangan Kawasan Sekolah Kreatif merupakan strategi dalam rangka membentuk


“branding” yang lebih mantap dalam pengembangan yang bersifat fisik kawasan maupun
penjalinan kerjasama dengan pihak-pihak lainnya sehingga dapat lebih meningkatkan
kompetensi lulusan dan produk yang dihasilkannya. Arah yang dituju untuk membentuk
“branding” Kawasan Sekolah Kreatif adalah:
- membentuk kawasan yang mencerminkan keunggulan dan hasil kreativitas siswa SMK
- sebagai model pembentukan berbagai kreativitas kompetensi keahlian siswa SMK
- pusat promosi produk kreatif siswa SMK
- sebagai model/simbol keunggulan pendidikan SMK
Rencana pengembangan sekolah kreatif dilakukan melalui:
- pembuatan masterplan kawasan sekolah dengan konsep integrated space (terintegrasi
setiap area pendidikan), Creative Green Open Space (Ruang Terbuka edukatif), dan
Ecological Community (Pengelolaan kawasan berbasis lingkungan)
- penataan & peningkatan kualitas kawasan
- penyusunan regulasi penataan kawasan sekolah
- penataan sarana dan prasarana pendukung Sekolah Kreatif
- aktivasi Kegiatan Kreatif Sekolah dan Komunitas
- pengukuhan kawasan sekolah kreatif dan sosialisasinya kepada publik
- pengembangan networking sekolah kreatif

IV-53
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

- pembangunan akses jalan dan perbaikan infrastruktur lainnya di sekitar Kawasan


Sekolah Kreatif
- Integrasi layanan trasnportasi Bus Sekolah
- Pengembangan lainnya untuk mencapai 8 standar nasional pendidikan

Gambar 4.23 Kawasan Sekolah Kreatif Kecamatan Cipayung

Sumber: Hasil Survey Subanppeko Jakarta Timur, 2018

Gambar 4.24 Layout Kawasan Sekolah Kreatif Kecamatan Cipayung

Sumber: Hasil Survey Subanppeko Jakarta Timur, 2018

IV-54
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

4.1.2.3.5.4 Penataan Kawasan Eco Wisata Cipayung

Kecamatan Cipayung merupakan kecamatan yang terletak di Jakarta Timur sisi selatan
yang memiliki karakteristik yang relatif lebih hijau, berbeda dengan kecamatan-kecamatan
lainnya yang berada di DKI Jakarta.
Kecamatan Cipayung terdiri dari 8 Kelurahan: Lubang Buaya, Ceger, Cipayung, Munjul,
Pondok Ranggon, Cilangkap, Setu, Bambu Apus memiliki luas 2844 Ha. Kecamatan ini
memiliki berbagai waduk, taman kota dan taman-taman pemancingan di berbagai sudut,
khususnya pada Kelurahan Munjul, Pondok Ranggon, Setu dan Cilangkap terdapat lokasi
yang potensial untuk dikembangkan meliputi :
- Agro Wisata Cilangkap di Kel. Cilangkap seluas 50 Ha
- Hutan Kota Munjul di Kel. Munjul seluas 2.7 Ha
- Hutan Kota Setu di Kel. Setu seluas 1 Ha
- Taman Salik di Kel. Pondok Ranggon seluas 0,27 Ha
- Peternakan Sapi Perah Wisata Cibugari di Kel. Pondok Ranggon seluas 0,2 Ha
- Waduk Pondok Ranggon di Kel. Pondok Ranggon seluas 1 Ha
- Waduk Cilangkap di Kel. Cilangkap seluas 50 Ha
- Waduk Setu di Kel. Setu seluas 3 Ha
- Taman Cempaka di Kel. Cilangkap seluas 1.2 Ha
- Taman Flamboyan di Kel. Cilangkap seluas 0.92 Ha
- Taman Melati di Kel. Cilangkap seluas 1.3 Ha
- Taman Bluntas di Kel. Cilangkap seluas 1.5 Ha
- Taman Bambu di Kel. Setu seluas 0.3 Ha
- Taman Kembang Sepatu di Kel. Setu seluas 0.6 Ha
- Empang Pemancingan Jl. Harimau Jaya Kel. Munjul seluas 0.6 Ha
- Empang Pemancingan Jl. Wijaya Kusuma Kel. Munjul seluas 0.3 Ha

IV-55
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.25 Kawasan Kawasan Eco Wisata Cipayung

Sumber: Hasil Survey Kecamatan Cipayung, 2018

Dengan potensi tersebut, diharapkan kawasan Kecamatan Cipayung dapat lebih


dikembangkan menjadi kawasan destinasi Eco Wisata Perkotaan di Indonesia dalam
mendukung Provinsi DKI Jakarta sebagai Kota Terhijau Dunia (World’s Greenest City) serta
sehingga dapat memberikan nuansa berbeda dari wisata perkotaan pada umumnya. Dalam
rangka mewujudkan Kecamatan Cipayung sebagai kawasan Eco Wisata, perlu dilakukan
berbagai pembenahan seperti:
- Mewujudkan Cipayung Sebagai Destinasi Eko Wisata Perkotaan di Indonesia dalam
Mendukung Provinsi DKI Jakarta Sebagai Kota Terhijau Dunia (World’s Greenest City);
- Produk ekowisata perkotaan : Kampung wisata berwawasan lingkungan, Wisata edukatif
dan kreatif berwawasan lingkungan pada daya tarik ekowisata perkotaan, Jalur ekowisata
perkotaan;
- Penataan ruang terbuka hijau;
- Branding Ekowisata (termasuk pembangunan papan narasi)
- Perencanaan Event dan edukasi
- Area prioritas yaitu Taman Cempaka, Hutan Kota Cilangkap, Hutan Jati Setu, Taman
Agro Wisata Cilangkap, Pusat Pengembangan Benih Sapi Perah Pondok Rangon
- Memantapkan dan mensosialisasikan visi kawasan Eco Wisata Kecamatan Cipayung;
- Perbaikan dan peningkatan waduk, empang pemancingan, taman dan hutan kota dan
melengkapi fasilitasnya;
- Perbaikan dan peningkatan jalan dan aksesibilitas menuju waduk, empang pemancingan,
taman dan hutan kota;

IV-56
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

- Perbaikan dan peningkatan Kawasan Agro Wisata Cilangkap


- Penerapan shuttle bus antar titik lokasi ecowisata.

4.1.2.3.5.5 Penataan Kawasan Wisata Religi Pangeran Jayakarta

Makam Pangeran Jayakarta terletak di Kelurahan Jatinegara Kaum Kecamatan Pulogadung.


Di lokasi terdapat makam Pangeran Achmad Djakerta atau Pangeran Jayakarta, di mana
nama Jakarta diambil dari nama tokoh tersebut. Makam Pangeran Jayakarta berada di
dalam komplek Masjid Assalafiyah yang didalamnya juga terdapat makam-makam lain
seperti Pangeran Lahut anak dari Pangeran Jayakarta, Pangeran Soeria dan Pangeran
Sageri yang merupakan keponakan Pangeran Jayakarta dan Ratu Rupiah, istri Pangeran
Sageri.
Rencana pengembangan dan penataan Kawasan Religi Makam Pangeran Jayakarta
dilakukan melalui perluasan dan penataan area kompleks secara keseluruhan, pembenahan
lahan parkir, trotoar, dan dilengkapi dengan pusat informasi serta tempat membeli oleh-oleh.
Selain itu perlu dilaksanakan kegiatan-kegiatan maupun festival yang dapat mendukung
konsep religi.
Gambar 4.26 Kawasan Religi Pangeran Jayakarta

Sumber: Rencana Penataan oleh Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Timur, 2018

IV-57
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Makam Pangeran Jayakarta terletak di Kelurahan Jatinegara Kaum Kecamatan Pulogadung.


Di lokasiini terdapat makam Pangeran Achmad Djakerta atau Pangeran Jayakarta, dimana
namaJakarta diambil dari nama tokoh tersebut. Makam Pangeran Jayakarta berada di
dalam komplek Masjid Assalafiyah, yang didalamnya juga terdapat makam-makam lain
seperti Pangeran Lahut anak dari Pangeran Jayakarta, Pangeran Soeria dan Pangeran
Sageri yang merupakan keponakan Pangeran Jayakarta dan Ratu Rupiah, istri Pangeran
Sageri. Rencana pengembangan dan penataan Kawasan Religi Makam Pangeran
Jayakarta dilakukan melalui pembenahan lahan parkir, trotoar, dan dilengkapi dengan pusat
informasi serta tempat.

4.1.2.3.5.6 Penataan Kawasan Wisata Cakung Barat Terpadu

Pengembangan Kawasan Cakung Barat Terpadu merupakan salah satu alternative strategi
untuk mendorong arah pengembangan kota ke arah Timur Jakarta. Kawasan ini berada
pada pemukiman padat di Kelurahan Cakung Barat dengan peruntukan makro secara umum
zona industri. Lokasi ini memiliki akses jalan masuk dari Jl.Tipar Cakung – Jl.Cakung Barat
dengan batas lahan sebelah Utara adalah Rusun Albo, batas Selatan Saluran Bekasi
Tengah, batas Timur jalan Pool PPD (lebar ±8 m, rencana jalan double (2x11m) dan batas
Bara lahan kosong (zona R.7) dan bangunan PT.Mitsubishi Krama Yudha Motor, jalan
Inspeksi kali dan Cakung Drain. Pembangunan kawasan dengan ketersediaan aksesibilitas
yang optimal dan pola ruang mixed use menjadi konsep utama dengan beberapa elemen
kegiatan sebagai berikut:
- Rumah Susun
- Rumah sakit tipe B
- Kantor Lurah Cakung Barat
- Puskesmas
- Gedung Serbaguna/Olahraga
- RPTRA
- Taman Kota
- IPAL dan TPST
- Konektivitas angkutan umum massal TransJakarta

IV-58
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.27 Basic Site Plan Kawasan Cakung Barat

Sumber: Subanppeko Jakarta TImur, 2018

Adapun rencana penataan kawasan Cakung Barat Terpadu diantaranya;


- pembuatan masterplan kawasan Cakung Barat Terpadu
- penyusunan regulasi pemanfaatan fungsi bangunan
- penataan penanda dan informasi kawasan
- branding area kawasan terpadu
- aktivasi kegiatan sosial

4.1.2.3.6 Kepulauan Seribu


4.1.2.3.6.1 Penataan Kawasan P. Pramuka

Pulau Pramuka merupakan salah satu pulau permukiman di Kepulauan Seribu, yang terletak
di Kelurahan Pulau Panggang Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, dengan luas 16,00 Ha.
Selain sebagai kawasan permukiman, Pulau Pramuka juga diperuntukan sebagai pusat
pemerintahan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Seperti halnya pulau permukiman
lainnya, Pulau Pramuka menjadi salah satu pilihan sebagai tempat kunjungan wisatawan
yang berkunjung ke Kepulauan Seribu.
Pulau Pramuka memiliki sumber daya alam yang masih relatif terjaga dan pulaunya
dikelilingi terumbu karang tepian (fringing reef) dengan kedalaman 1 – 20 meter dan
ditumbuhi tanaman mangrove serta padang lamun. Mempunyai topografi yang landai (0 - 5
%) dengan ketinggian rata-rata (0 - 2) meter di atas permukaan laut.

IV-59
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.28 Pulau Pramuka

Sumber : Kementerian PUPR RI, 2017

Transportasi menuju Pulau Pramuka dapat dilakukan melalui Pelabuhan Kali Adem (Muara
Angke), Marina Ancol dan Pelabuhan Sunda Kelapa dengan menggunakan transportasi
umum baik berupa kapal yang dikelola masyarakat, swasta, serta kapal yang dikelola oleh
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta maupun PT. ASDP.
Rencana Pengembangan Kawasan Pulau Pramuka yang akan dilakukan dalam rentang
waktu 5 tahun kedepan antara lain penataan kanopi dan pohon peneduh di sekitar dermaga
Kabupaten, penataan dan pembangunan sentra kuliner dan sentra atraksi wisata olahraga
air di Dermaga Timur, mengoptimalkan fungsi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang sudah
ada, pembangunan toilet wisata bertaraf internasional, pembangunan floating deck di sisi
barat dan sisi timur Pulau Pramuka, pembangunan floting deck untuk menikmati hutan
mangrove, penataan streetscape dan streetfurniture bernuansa alam, pembangunan
signage, pembangunan tanggul dan dermaga sisi timur, pembangunan pengelolaan air
dengan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) yang terkoneksi dengan perpipaan ke rumah-
rumah penduduk, pemeliharaan pengelolaan IPAL, penyediaan pengelolaan sampah yang
ramah lingkungan yang lokasinya terpisah dengan permukiman, beutifikasi penerangan
tempat-tempat umum, penanaman dan rehabilitasi mangrove, pembuatan lumbung ikan
melalui rumpon dasar dan permukaan sebagai tempat wisata mancing, peningkatan gang

IV-60
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

hijau, penanaman pohon untuk penghijauan, peningkatan aktivitas kerajinan masyarakat,


peningkatan aktivitas budaya masyarakat, pengembangan pariwisata berbasis masyarakat,
dan pembangunan sarana dan prasarana teknologi informasi dan telekomunikasi untuk
memenuhi kebutuhan wisatawan akan telekomunikasi yang handal.
Gambar 4.29 Rencana Pengembangan Pulau Pramuka

Sumber : Kementerian PUPR RI, 2017

Pada tahun 2020 sudah direncanakan pembangunan oleh Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat antara lain pasar ikan dan kuliner, sentra kuliner dan watersport,
sunset view, sunrise view, penataan taman mangrove. Sedangkan pada APBD Tahun 2020
direncanakan penataan dermaga transportasi, pengelolaan dan pengembangan jaringan
IPAL dan pengelolaan Instalasi Pengolahan Air (SWRO dan BWRO).

IV-61
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.30 Rencana pembangunan sunset dan sunrise view, serta taman mangrove di P.
Pramuka

Sumber : Subanppekab Kepulauan Seribu, 2019


Gambar 4.31 Sentra kuliner dan watersport di sisi timur P. Pramuka

Sumber : Subanppekab Kepulauan Seribu, 2019

4.1.2.3.6.2 Penataan Kawasan P. Panggang

Pulau Panggang merupakan salah satu pulau yang berada di gugusan pulau di Kelurahan
Pulau Panggang Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, yang merupakan pulau permukiman
terpadat di Kabupaten Kepulauan Seribu. Luas Pulau Panggang sebesar 9 Ha,berpenduduk
sebanyak 4.123 jiwa, dengan tingkat kepadatan 458 jiwa/Ha. Luas terbagun permukiman
7,75 Ha atau 86,1%.

IV-62
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.32 Pulau Panggang

Sumber : Perda RPJMD 2017-2022

Rencana Pengembangan kawasan Pulau Panggang dalam rentang lima tahun kedepan
dilaksanakan melalui,revitalisasi pelabuhan dan dermaga utama di Pulau Panggang,
pembangunan pengelolaan air dengan swro yang dapat disalurkan dengan perpipaan ke
rumah-rumah penduduk, pemeliharaan pengelolaan IPAL, beautifikasi penerangan,
penanaman mangrove, pembuatan lumbung ikan melalui rumpon dasar dan permukaan
sebagai tempat wisata memancing, peningkatan gang hijau dan penanaman pohon,
penataan streetscape dan street furniture, membangun signage, revitalisasi kampung,
pembangunan gazebo, pembangunan sentra kuliner di dermaga utama, peningkatan fungsi
gedung karang taruna sebagai pusat kuliner, galeri seni dan workshop, pembangunan toilet
pariwisata bertaraf internasional, Pemugaran dan memfungsikan Gedung Eks Kewedanaan
sebagai museum, peningkatan aktivitas kerajinan dan budaya masyarakat, merevitalisasi
makam Habib Ali sebagai objek wisata rohani, pengembangan pariwisata berbasis
masyarakat dan pembangunan sarana Kepulauan Seribu .

4.1.2.3.6.3 Penataan Kawasan P. Tidung Besar

Pulau Tidung Besar merupakan salah satu pulau permukiman di Kepulauan Seribu yang
terletak di Kelurahan Pulau Tidung Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan dengan luas
50,13Ha yang merupakan pulau terluas di Kawasan Gugusan Kepulauan Seribu. Pada saat

IV-63
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

ini Pulau Tidung Besar menjadi salah satu pilihan favorit sebagai tempat kunjungan
wisatawan yang berkunjung ke kepulauan seribu dengan icon Jembatan Cintanya.

Gambar 4.33 Pulau Tidung Besar

Sumber : Perda RPJMD 2017-2022

Sarana dan Prasarana yang terdapat di Pulau Tidung Besar terdiri dari Fasilitas Umum
(Gedung Pemerintahan, Gedung Serba guna, Taman Bermain, Puskesmas Kecamatan),
Sarana Transportasi (Dermaga), Gedung Pendidikan, Sarana Beribadatan (Masjid dan
Musholla), IPAL, RO, Tempat pengelolaan sampah dengan L-Boks dan Home Stay.
Transportasi untuk dapat mencapai Pulau Tidung Besar dapat melalui Pelabuhan Kali Adem
(Muara Angke), Marina Ancol dengan menggunakan transportasi umum baik berupa kapal
tradisional yang di kelola masyarakat, Kapal Boat yang di kelola Swasta, dan Kapal yang
dikelola Pemerintah Provinsi.
Pulau Tidung Besar dengan alam yang khas kepulauan yang indah, lokasi relatif mudah dan
cepat dijangkau serta letaknya yang berada ditengan gugusan kepulauan seribu
memudahkan koordinasi dengan pulau-pulau lainnya serta merupakan pusat Pemerintahan
Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, sehingga mempunyai potensi pengembangan sektor
kepariwisataan sebagai daya tarik ekonomi yang tinggi.
Pada tahun 2019 telah dilaksanakan desain rancangan sebagian wilayah Pulau Tidung
besar. Melingkupi jalan lingkungan memanjang dari dermaga utama sampai tanjung timur
Pulau Tidung Besar, jalan lingkungandari dermaga utama sampai area dermaga utara P.
Tidung Besar. Pada lokasi dekat tanjung timur akan dibangun plaza sebagai pusat aktivitas
wisata. Sedangkan pada area dermaga utara akan dibangun lokasi UKM, toilet, dsb.
Hasil rancangan tersebut sudah dibagai tugas kepada UKPD/OPD yang berwenang dan
telah dibuat estimasi biayanya. Apabila memungkinkan kegiatan yang terkait bisa dialihkan
pada area tersebut pada tahun 2020 seperti misalnya pekerjaan perbaikan jalan lingkungan.

IV-64
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Sedangkan apabila tidak memungkinkan atau tidak ada judul kegiatan yang terkait, maka
akan disusun pada renja tahun 2021.

Gambar 4.34 Pentaan Dermaga Utara Pulau Tidung Besar

Sumber : Kajian Subanppekab Kepulauan Seribu, 2019

Untuk Pulau Panggang, pada tahun 2019 sudah dilaksanakan penyusunan CAP oleh Sudin
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kepulauan Seribu untuk RW 01 Kelurahan Pulau
Panggang, yang memang merupakan salah satu RW kumuh klasifikasi ringan menurut hasil
survey oleh BPS. Hasil CAP tersebut akan menjadi dasar pelaksanaan pennganan hunian
kumuh di RW 01 Kelurahan Pulau Panggang yang akan dilaksanakan pada tahun 2020
berupa perbaikan jalan lingkungan, perbaikan saluran air dan penghijauan lingkungan
hunian.

Selain itu pada tahun 2020 juga akan dilaksanakan desain kawasan Pulau Panggang oleh
Sudin Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Kepulauan Seribu untuk merencanakan
penataan kawasan yang lebih menyeluruh pada pulau tersebut. Hal-hal yang bias diarahkan
sebagai penanganan desain kawasan diantaranya seperti penempatan dan desain signage,
penghijauan dan penataan area pantai. Diharapkan bisa direncanakan pembiayaannya
sebagai dasar penyusunan renja bagi masing-masing UKPD/OPD yang mendapatkan
bagian tugas melaksanakan pekerjaan fisik penataan kawasan.

IV-65
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

IV-66
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

4.2 Prioritas dan Sasaran Program Kerja Pembangunan Daerah

Prioritas pembangunan daerah yang dijabarkan dalam sub bab ini merupakan program
pembangunan yang masuk dalam Belanja Prioritas I yang merupakan prioritas Gubernur
dan Wakil Gubernur sesuai dengan 23 Janji Kerja. Program pembangunan daerah yang
merupakan prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta diterjemahkan
dalam konsep Panca Upaya Pembangunan Jakarta. Panca Upaya Pembangunan Jakarta
merupakan upaya pembangunan yang dijabarkan dalam lima bagian besar yaitu
Pembangunan Manusia, Ekonomi dan Infrastruktur, Integritas Aparatur, Kota Lestari dan
Simpul Kemajuan.

IV-67
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

IV-68
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

4.2.1 Pembangunan Manusia

4.2.1.1 Pengentasan Kemiskinan

Pembangunan Manusia akan dilakukan melalui pengurangan kemiskinan sebesar 0.8% dari
kondisi tahun 2017 sebesar 3,78% menjadi 2,98% pada tahun 2021, disertai dengan
peningkatan pendidikan, kesehatan, kepemudaan dan olahraga, permuliaan perempuan,
perlindungan anak dan peningkatan pelayanan kepada disabilitas.
Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemiskinan ditempuh melalui
pendekatan:
1. Pengurangan Beban Pengeluaran Bagi Masyarakat Miskin
Upaya yang dilakukan antara lain dan tidak terbatas pada pemberian Bantuan Sosial
Pemenuhan Kebutuhan Dasar bagi Kelompok Masyarakat Miskin dan Rentan, Kartu
Jakarta Pintar (KJP) Plus yang diperluas cakupannya untuk memastikan anak di luar
sekolah dapat kembali mengenyam bangku pendidikan, Kartu Jakarta Sehat (KJS) Plus,
program pengendalian harga komoditas pangan pokok, subsidi pangan, Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) bagi anak murid PAUD dan Sekolah Dasar, akses terhadap
hunian terjangkau, perluasan cakupan pelayanan air bersih, subsidi transportasi dengan
program OK Otrip, dan sebagainya.
2. Peningkatan Produktivitas Warga, Khususnya Produktivitas Masyarakat Miskin dan
Rentan
Upaya yang dilakukan melalui pendekatan ini antara lain dan tidak terbatas pada
peningkatan kualitas pendidikan vokasi, agar sesuai dengan kebutuhan dunia industri;
One Kecamatan One Centre of Entrepreneurship (OK OCE) untuk melahirkan
wirausahawan baru; penataan regulasi (perizinan, zonasi usaha, dsb) dan penguatan
implementasinya untuk mendukung kemudahan berusaha bagi pelaku Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah; mendorong formalisasi usaha dari sektor-sektor usaha informal;
pendampingan sekaligus perluasan akses terhadap modal dan pasar melalui kolaborasi
dengan sektor swasta; hingga komitmen penggunaan produk lokal yang dihasilkan
pelaku usaha binaan Pemerintah Daerah; pemberian pelatihan kerja pada PPKD; serta
peningkatan kapasitas berwirausaha bagi kelompok masyarakat termiskin.

4.2.1.2 Pendidikan

Selain pengurangan kemiskinan, pada tahun 2021 pembangunan manusia juga diarahkan
untuk pembangunan pendidikan yang ditujukan untuk mendukung tercapainya APM pada
masing-masing jenjang pendidikan sebagai berikut: APM SD/MI dari 96,15% menjadi
97,71%, APM SMP/MTs dari 84,79% menjadi 92,59%, APM SMA/SMK/MA dari 71,87%
menjadi 82,95%

IV-69
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan pembangunan pendidikan


ditempuh melalui dan tidak terbatas pada:

1. Pemberian KJP Plus


Dalam rangka menurunkan angka putus sekolah dan meningkatkan akses pendidikan,
Pemprov. DKI Jakarta melakukan berbagai upaya, antara lain melalui pemberian
Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, di mana
penerima dana bantuan Biaya Personal Pendidikan diprioritaskan bagi siswa miskin dan
rentan pada jenjang SD, SMP, SMA atau SMK baik negeri maupun swasta yang
memenuhi kriteria yang ditentukan.
Cakupan layanan KJP yang sebelumnya hanya menyasar anak usia sekolah yang
sudah bersekolah, diperluas cakupannya melalui upaya: Penjangkauan anak tidak
sekolah; Pemanfaatan KJP Plus tidak hanya di pendidikan formal namun mencakup
informal seperti PKBM dan Lembaga kursus keterampilan; Penyesuaian satuan biaya;
Perbaikan proses monitoring transaksi belanja dan Pemberian bantuan tambahan
sebagai persiapan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.

2. Pengembangan dan Peningkatan Mutu Pendidikan Vokasi


Dalam rangka pemenuhan kebutuhan akan kompetensi terapan yang langsung dapat
memenuhi kebutuhan industri, Pemprov. DKI Jakarta melakukan pengembangan dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing melalui
pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi dalam prosesnya menekankan pada
pengembangan praktek/ terapan dibandingkan dengan teoritis. Peserta didik diberikan
kemampuan yang dapat memberikan solusi dan pengembangan kreativitas berbasis
potensi individu, melalui Sekolah Menengah Kejuruan
Adapun strategi yang dilakukan antara lain melalui: Relevansi Bidang Keahlian berupa
penyesuaian bidang keahlian sesuai kebutuhan pasar dan mengatasi kejenuhan jumlah
lulusan pada bidang keahlian tertentu; Penguatan dual-sistem pada kegiatan belajar
mengajar di sekolah menengah kejuruan dengan kemitraan bersama DUDI; Sertifikasi
kompetensi peserta didik untuk menjamin kualitas lulusan sekolah menengah kejuruan;
Perluasan akses pada pendidikan kejuruan yang dilakukan dengan pembangunan USB
dan RKB; serta Revitalisasi peralatan SMK yang menyesuaikan dengan perkembangan
teknologi yang digunakan oleh dunia industri serta menyeimbangkan rasio peralatan
dengan jumlah siswa.

IV-70
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

3. Peningkatan Mutu Pendidikan


Dalam rangka meningkatkan muru pendidikan, Pemprov. DKI Jakarta memnerapkan
perlakukan yang setara terhadap sistem, peserta didik, tenaga pendidik dan fasilitas
pendidikan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memprioritaskan peningkatan kualitas
prasarana pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan, dalam rangka peningkatan
kualitas proses belajar mengajar dengan menjadikan Jakarta yang bebas gedung
sekolah yang rusak dan seluruh gedung sekolah berfungsi dengan baik. Selain itu juga
peningkatan akses dan kualitas layanan pendidikan dengan membangun satuan
pendidikan khusus untuk peserta didik dengan berkecerdasan/bakat istimewa pada
semua jenjang pendidikan, serta mengupayakan peningkatan jumlah siswa lulusan
jenjang SMA/SMK yang melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi baik di
dalam/luar negeri melalui pemberian KJMU, peningkatan kualitas pembelajaran,
peningkatan kerja sama dengan lembaga bimbingan belajar dan peningkatan kerjasama
(MOU) dengan universitas di dalam dan luar negeri, penjaminan mutu pendidikan
dengan pengukuran menggunakan indikator rata-rata nilai Ujian Nasional, prosentase
kelulusan, prosentase sekolah terakreditasi A dan Test PISA

4. Pembentukan BLUD
Pembentukan BLUD ini dimaksudkan untuk menyediakan alternatif pendanaan
pendidikan melalui BLUD Endowment Fund dan peningkatan kualitas layanan
pendidikan yang memiliki fleksibilitas pengelolaan keuangan melalui BLUD Pendidikan.

5. Peningkatan Kualitas Madrasah dan Sekolah Swasta Jakarta


Perhatian dalam peningkatan kualitas juga diberikan pada madrasah dan sekolah
swasta di Jakarta

6. Pengembangan dan Optimalisasi PAUD serta Penunjangnya


Pemprov. DKI Jakarta akan memberikan dan memfasilitasi TPA di gedung kantor dan
pasar. Penyediaan TPA akan diselenggarakan sesuai dengan standar nasional
pendidikan dengan sasaran:
a. Meningkatkan akses TPA yang terintegrasi dengan ruang laktasi di gedung
perkantoran dan pasar
b. Memperkuat manajemen TPA Negeri dengan pendampingan dan pelatihan bagi
pendidik dan tenaga kependidikan
c. Menjadi acuan bagi penyelenggaraan TPA di Provinsi DKI Jakarta.
d. Menjadi wahana pembelajaran bagi para pendidik yang tengah magang baik secara
mandiri maupun dari PAUD dan Dikmas

IV-71
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

e. Memberikan tempat tugas di TPA Negeri bagi guru DPK di seluruh wilayah Provinsi
DKI Jakarta yang selama ini bertugas di TK Swasta.

4.2.1.3 Kesehatan

Pada bidang kesehatan, pembangunan manusia di tahun 2021 ditempuh melalui dan tidak
terbatas pada upaya:
1. Pemberian KJS Plus
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membayarkan premi BPJS bagi masyarakat yang ber-
KTP dan KK DKI Jakarta yang bersedia dirawat di ruang perawatan rumah sakit kelas III
pada pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan. Selain pembayaran premi ke BPJS
untuk PBI, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menyediakan anggaran untuk
pelayanan kesehatan yang tidak termasuk dalam manfaat JKN, antara lain membiayai
klaim dari Ambulans Gawat Darurat, PMI untuk pengelolaan darah, Kejadian Luar
Biasa/ Bencana (yang telah ditetapkan oleh Keputusan Gubernur).
Selain itu, untuk mewujudkan UHC target cakupan 100% UHC pada tahun 2020 sesuai
dengan target program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta terus melakukan pendataan di tingkat kelurahan bagi penduduk yang belum
mempunyai JKN.

2. Pelayanan Fasilitas Kesehatan


Pelayanan kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif,
partisipatif, perlindungan, dan berkesinambungan, dengan fokus pada upaya promotif
dan preventif, dengan tetap tidak mengabaikan kuratif dan rehabilitatif
Salah satu bentuk pelayanan kesehatan masyarakat yang terus dikembangkan adalah
berupa layanan preventif promotif yang diselenggarakan oleh tenaga kesehatan
masyarakat yang kompeten untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat.
Upaya tersebut selanjutnya dikombinasikan secara komprehensif melalui pendekatan
Continuum of Care pada semua tingkatan usia di 267 fasilitas kesehatan kesehatan
masyarakat tingkat pertama, dalam kerangka besar program OK O-Care yang
diselaraskan dengan program GERMAS.

IV-72
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.35 Skema OK O-Care

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, 2018

4.2.1.4 Pemuliaan perempuan, perlindungan anak dan disabilitas

Upaya pemuliaan perempuan, perlindungan anak dan pembangunan manusia di tahun 2021
dilakukan melalui dan tidak terbatas pada:
1. Pemuliaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Sebagai upaya penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, Pemprov
DKI Jakarta menegakkan aturan yang telah ditetapkan, sebagaimana diamanatkan
pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perlindungan Perempuan dan
Anak dari Tindak Kekerasan yang berorientasi untuk mewujudkan pembangunan kota
yang setara gender serta ramah perempuan dan anak
Upaya penanganan penurunan jumlah kekerasan perempuan dan anak dapat
dioptimalkan melalui:
1. Meningkatkan pemahaman gender kepada para pemangku kepentingan untuk
mencapai kesetaraan dan keadilan gender
2. Meningkatkan pelayanan komprehensif dan terintegrasi kepada korban kekerasan
dan TPPO secara optimal dengan memberikan layanan rumah aman bagi
masyarakat di wilayah Kota/Kabupaten serta layanan kesehatan dan pemeriksaan
visum di Puskesmas dan RSUD Provinsi DKI Jakarta melibatkan seluruh pemangku
kepentingan berdasarkan prinsip kemanusiaan, kesetaraan dan keadilan
3. Menggalakkan upaya preventif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan
untuk menekan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, diantaranya
menambahkan materi pendidikan reproduksi dan kekerasan pada perempuan dan
anak sejak usia dini

IV-73
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

4. Mengefektifkan Layanan Permuliaan Perempuan dan Perlindungan anak pada 44


Kecamatan dan pada pusat pelayanan terpadu
2. Pemberdayaan Lanjut Usia dan Penyandang Disabilitas
Untuk membantu meringankan biaya hidup mendasar bagi lansia yang tidak mampu,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaksanakan program Kartu Lansia Jakarta (KLJ)
yang diberikan dalam bentuk uang tunai melalui sistem kartu perbankan.
Provinsi DKI Jakarta berupaya melakukan inovasi dan menjalankan pelayanan
kesejahteraan sosial sesuai dengan amanat undang - undang dimana pelayanan
rehabilitasi sosial dilakukan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Adapun upaya
yang akan dilakukan meliputi dan tidak terbatas pada: peningkatan aksesibilitas
penyandang disabilitas terhadap pelayanan dasar, pelayanan publik dan kesempatan
kerja/berusaha.

4.2.1.5 Kepemudaan dan Olahraga

Upaya pembangunan manusia melalui pembangunan kepemudaan dan olahraga di tahun


2021 dilakukan melalui dan tidak terbatas pada:
1. Pembangunan Stadion Olahraga Bertaraf Internasional
Pembangunan Stadion Olahraga Bertaraf Internasional direncanakan pada lokasi
Taman BMW, sebagai pengganti stadion Sepak Bola Lebak Bulus yang sudah beralih
fungsi menjadi depo MRT. Selain lapangan sepak bola, stadion ini dilengkapi pula
dengan sarana olahraga atletik dan olahraga air. Stadion ini memanfaatkan lahan
seluas 66,6 ha yang terdiri dari 22 Ha daratan, 30,7 Ha berupa waduk, dan 7,2 Ha
merupakan lahan di sekeliling waduk dan hutan kota. Rencana pembangunan stadion
ini akan menggunakan skema pendanaan KPDBU (lihat Bab III).
Adapun rancangan awal desain Stadion Olahraga Bertaraf Internasional dimaksud
adalah sebagai berikut.

IV-74
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.36 Desain stadion olahraga bertaraf internasional

Sumber : Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta, 2017

Gambar 4.37 Bird eye view desain kompleks stadion olahraga bertaraf internasional

Sumber : Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta, 2017

IV-75
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

2. Festival Olahraga Sepanjang Tahun


Penyelenggaraan Festival Olahraga Rakyat Sepanjang Tahun meliputi kegiatan
Olahraga yang dapat diikuti masyarakat sebagai sarana interaksi sosial antar sesama
masyarakat dan menjadi ajang silaturahmi serta diharapkan menjadikan kegiatan
olahraga sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari. Festival Olah Raga Rakyat
Sepanjang Tahun sebagai upaya untuk mendorong masyarakat melakukan interaksi
antarwarga di samping sebagai upaya mencari bakat dan potensi olahraga
dimasyarakat, juga untuk menunjang prestasi olah raga nasional dan internasional
secara maksimal.
Pada tahun 2020, Pemprov. DKI Jakarta akan tetap menyelenggarakan festival
olahraga sepanjang yang bertempat di 267 Kelurahan se-Jakarta.

IV-76
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

IV-77
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

4.2.2 Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur

4.2.2.1 Pembangunan Ekonomi

Pembangunan Ekonomi yang dilakukan oleh Pemprov. DKI Jakarta diupayakan melalui dan
tidak terbatas pada:
1. Peningkatan Kemudahan dalam Berusaha (ease of doing business)
Sejalan dengan kebijakan Pemerintah tentang “Ease of Doing Business” yang
mengupayakan kemudahan berusaha bagi masyarakat, Pemprov. DKI Jakarta
melakukan upaya peningkatan pelayanan publik dapat direalisasikan melalui
penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka, pemanfaatkan/penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi. Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan membangun sistem
yang terintegrasi dalam pengelolaan dan manajemen pemerintahan, khususnya yang
terkait dengan pelayanan publik.
Perbaikan komponen-komponen “ease of doing business” yang menjadi domain
pemerintah provinsi, antara lain menyederhanakan tahap-tahap izin konstruksi,
mempercepat waktu memulai usaha, dan menyederhanakan proses pendaftaran
properti untuk usaha. Selain itu, juga akan dilakukan peningkatan kualitas pelayanan
on-line, baik untuk perizinan maupun non perizinan, serta terus mengupayakan
efektifitas daripada Mall Pelayanan Publik

2. Pengembangan Ekonomi Kreatif


Sejak tahun 2009 pengembangan ekonomi kreatif telah dimulai dengan terbitnya
Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009. Tujuannya adalah untuk mengkoordinasikan
pengembangan ekonomi kreatif yang dilaksanakan oleh berbagai
Kementerian/Lembaga. Berdasarkan UU Nomor 24 Tahun 2019 Ekonomi Kreatif adalah
perwujudan nilai tambah dari suatu hak kekayaan intelektual yang lahir dari kreativitas
manusia, berbasis ilmu pengetahuan, warisan budaya, dan teknologi. Ekonomi kreatif
menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ditengah perlambatan
pertumbuhan ekonomi saat ini. Yang menjadi sumber daya utama dalam ekonomi
kreatif adalah kreativitas, berupa kapasitas atau kemampuan dalam menghasilkan atau
menciptakan sesuatu yang unik, solusi dari suatu masalah, atau sesuatu yang berbeda
dari yang telah ada sebelumnya.
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif, disebutkan
bahwa Pemerintah membagi ekonomi kreatif menjadi 16 subsektor, yaitu 1. Kuliner; 2.
Arsitektur; 3. Disain produk; 4. Disain interior; 5. Disain grafis; 6. Film, animasi dan

IV-78
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

video; 7. Musik; 8. Fesyen; 9. Seni pertunjukan; 10. Games dan aplikasi; 11. Kriya; 12.
Radio dan televisi; 13. Seni rupa; 14. Periklanan; 15. Fotografi; serta 16. Penerbitan.
Melihat potensi yang besar baik dari sisi karakteristik demografis, sumberdaya manusia,
keanekaragaman budaya dan pasar domestik, ekonomi kreatif sangat untuk dapat
berkembang dan menjadi penggiat dalam perekonomian di Indonesia. Dari sisi
karakteristik demografis sangat potensial untuk mengembangkan ekonomi kreatif.
Beberapa tahun ini terjadi peningkatan jumlah sumber daya kreatif, hal ini sebagai
dampak berkembangnya pemahaman masyarakat mengenai industri kreatif sehingga
mendorong peningkatan permintaan produk kreatif. Terlihat dari bermunculannya start
up digital, produk – produk kreatif dan event – event kreatif. DKI Jakarta, yang
mendapatkan bonus demografi seharusnya dapat menjadi peluang dalam peningkatan
potensi penduduk usia produktif yang kreatif, namun tanpa strategi dan kebijakan yang
tepat maka jumlah usia produktif yang besar dapat menimbulkan masalah bagi
Indonesia. Penduduk di usia produktif ini dapat diarahkan menjadi orang kreatif yang
berkualitas untuk mendorong pengembangan ekonomi kreatif. Peningkatan jumlah dan
kualitas orang kreatif dipengaruhi oleh dua aspek utama, yaitu pendidikan kreatif dan
peningkatan kapasitas tenaga kerja kreatif.
Provinsi DKI Jakarta dengan berbagai subsektor yang ada memiliki potensi untuk
dikembangkan dengan melibatkan pelaku ekonomi kreatif seperti komunitas –
komunitas kreatif dan kekhasan budaya di lima wilayah Provinsi DKI Jakarta.
PDRB ekonomi kreatif memberikan rata-rata kontribusi sebesar 9,77 persen terhadap
perekonomian Provinsi Jakarta selama kurun waktu tiga tahun terakhir 2016 – 2018.
Secara umum, nilai tambah tiap subsektor ekonomi kreatif mengalami peningkatan.
Selama kurun waktu tersebut, terdapat empat subsektor yang cukup dominan
berkontribusi dalam pembentukan PDRB ekonomi kreatif yaitu subsektor Kuliner,
Televisi dan Radio, Penerbitan, dan Fashion. Pada tahun 2018, subsektor Kuliner dan
Televisi dan Radio menciptakan nilai tambah masing-masing sebesar 109.085,73 dan
54.762,90 miliar rupiah dengan menyumbang 42,54 persen dan 21,35 persen terhadap
pembentukan PDRB ekonomi kreatif. Sedangkan subsektor Penerbitan dan Fashion
memberikan nilai tambah masing-masing sebesar 31.278,96 miliar rupiah dan
20.975,54 konstan pada tahun 2018 meningkat sebanyak 1,17 kali lipat dibandingkan
kondisi tahun 2016. Subsektor ekonomi kreatif yang mengalami pertumbuhan (PDRB
atas dasar harga konstan) diatas rata-rata pertumbuhan PDRB ekonomi kreatif (8,02
persen) di tahun 2018 adalah subsektor Desain Interior (8,21 persen); Fotografi (8,40
persen); Desain Komunikasi Visual (8,47 persen); Musik (8,47 persen); Seni
Pertunjukan (8,69 persen); Desain Produk (8,71 persen); Periklanan (8,77 persen);
Arsitektur (8,77 persen); Fashion (9,12 persen); Film, Animasi, Video (9,31 persen);

IV-79
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Televisi Dan Radio (9,65 persen); Aplikasi Dan Game Developer (10,45 persen);
Penerbitan (10,55 persen). Adapun subsektor yang mengalami peningkatan terendah
adalah subsektor Kriya, dan Kuliner yang hanya meningkat sebesar 4,68 persen, dan
5,73 persen.

Gambar 4.38 PDRB Ekraf Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2016-2018 (Miliar Rupiah)

(Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, 2019)

Laju pertumbuhan ekonomi kreatif sangat penting untuk mengukur keberhasilan


pembangunan ekonomi kreatif. Rata-rata pertumbuhan ekonomi kreatif selama dua
tahun terakhir mencapai 8,15 persen, lebih tinggi dibandingkan dibandingkan rata-rata
pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta sebesar 6,18 persen dan rata-rata
pertumbuhan ekonomi selain ekonomi kreatif yang sebesar 5,94 persen.

IV-80
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.39 Produk Domestik Regional Bruto Ekraf

(Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, 2019)

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, Secara keseluruhan
pertumbuhan masing – masing subsektor ekonomi kreatif relatif mengalami
peningkatan. Subsektor Aplikasi dan Game Developer dan Penerbitan merupakan
subsektor ekonomi kreatif yang memiliki rata-rata pertumbuhan paling tinggi selama
rentang waktu dua tahun terakhir, sedangkan subsektor Kuliner dan Seni Rupa
merupakan subsektor ekonomi kreatif yang memiliki pertumbuhan rata-rata yang paling
rendah.
Upaya yang telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk mengembangkan ekonomi
kreatif Jakarta adalah sebagai berikut :
a. Kolaborasi pelaksanaan event – event kreatif yang melibatkan komunitas kreatif.
Contohnya : JIPFest, Semasa di Balaikota, Jakarta – Berlin Festival kolaborasi
dengan Darbotz
b. Kerjasama dengan beberapa aplikator teknologi
c. Pemanfaatan Jakarta Creative Hub sebagai tempat bagi para pelaku industri kreatif
d. Pendampingan industri kreatif seperti pembuatan film animasi, fesyen dan kerajinan
e. Pelaksanaan kegiatan workshop e-smart IKM (memperkenalkan pelaku industri pada
marketplace dan pemasaran online)
f. DKI Jakarta menjadi Ikon pada pelaksanaan Inacraft 2019
g. Promosi Produk Kreatif melalui kegiatan Gelar Produk/Pameran Produk Kreatif di 5
wilayah Provinsi DKI Jakarta (promosi offline) dan Pekan Produk Kreatif Daerah

IV-81
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Langkah - langkah yang dapat dilakukan oleh Pemprov. DKI Jakarta melalui :
a. Penyiapan regulasi yang dibutuhkan dalam rangka pengembangan ekonomi kreatif
b. Peningkatan akses transportasi umum yang melewati jalur workshop seni, area
pamer, serta event-event yang akan dilaksanakan di DKI Jakarta
c. Pemanfaatan trotoar di Jakarta kedepannya harus dapat digunakan sebagai tempat
untuk box/papan untuk media pusat informasi Jakarta.

3. Peningkatan Kewirausahaan dan Kesempatan Kerja


Dalam rangka pembangunan ekonomi, Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta melakukan upaya peningkatan kewirausahaan dan kesempatan kerja yang
dilakukan melalui dan tidakk terbatas pada pembinaan dan pegembangan UKM yang
dimotori oleh pembinaan kewirausahaan yang kreatif dan produktif melalui gerakan
kemasyarakatan yakni Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT).
Melalui program unggulan dimaksud diharapkan dapat melahirkan 46.554 pewirausaha
baru pada tahun 2019 melalui penciptaan 77.654 lapangan kerja baru, dengan
membangun 44 Pos Pengembangan Kewirausahaan Warga di setiap kecamatan,
sehingga diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan menurunkan angka
pengangguran melalui penumbuhan wirausaha baru dan terbukanya lapangan kerja
baru, serta penanggulangan kemiskinan berbasis kecamatan.

Tabel 4.36 Target Pewirausaha Baru

Kondisi Target (wirausaha)


SKPD Indikator
Awal 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Dinas Perindustrian dan Jumlah
Energi wirausaha 1.630 2.000 5.560 5.560 5.560
industri baru
Dinas Tenaga Kerja dan Jumlah pencari
Transmigrasi kerja yang 962 1.037 3.399 3.399 3.399
berwirausaha
Dinas Ketahanan Jumlah
Pangan, Kelautan dan wirausaha baru 4.062 5.277 6.179 6.179 6.179
Pertanian
Dinas Koperasi, Usaha Jumlah
Kecil dan Menengah, wirausaha baru 62.050 10.000 27.799 27.799 27.799
serta Perdagangan
Dinas Pemberdayaan, Jumlah
Perlindungan Anak dan wirausaha baru 3.909 100 2.460 2.460 2.460
Pengendalian Penduduk
Dinas Sosial Jumlah
840 890 1.157 1.157
wirausaha baru 1.157
TOTAL 73.453 19.304 46.554 46.554 46.554
Sumber: Perda RPJMD 2017-2022

IV-82
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tabel 4.37 Target lapangan kerja baru


SKPD Indikator Kondisi Target
Awal 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Dinas Perindustrian Jumlah wirausaha 1.630 2.000 5.560 5.560 5.560
dan Energi industri baru

Dinas Tenaga Kerja Jumlah pencari 20.000 21.000 21.000 21.000 21.000
dan Transmigrasi kerja yang berhasil
ditempatkan
Dinas Tenaga Kerja Jumlah pencari 962 1.037 3.399 3.399 3.399
dan Transmigrasi kerja yang
berwirausaha
Dinas Ketahanan Jumlah tenaga 4.062 5.277 6.179 6.179 6.179
Pangan, Kelautan kerja dari
dan Pertanian wirausaha baru
Dinas Koperasi, Jumlah tenaga 62.050 10.000 27.799 27.799 27.799
Usaha Kecil dan kerja dari
Menengah, serta wirausaha baru
Perdagangan
Dinas Jumlah tenaga 3.909 100 2.460 2.460 2.460
Pemberdayaan, kerja dari
Perlindungan Anak wirausaha baru
dan Pengendalian
Penduduk
DinasSosial Jumlah wirausaha 840 890 1.157 1.157 1.157
baru
Dinas Pendidikan Jumlah tenaga 5.000 10.000 10.100 10.200 10.300
kerja yang
ditempatkan dari
lulusan SMK
TOTAL 98.453 50.304 77.654 77.754 77.854
Sumber: Perda RPJMD 2017-2022

4. Peningkatan Ketahanan Pangan


Pengembangan ketahanan pangan di Provinsi DKI Jakarta ditujukan untuk menjamin
ketersediaan pangan dalam jumlah dan mutu sesuai standar sepanjang waktu di setiap
wilayah Provinsi DKI Jakarta; menjamin stabilitas harga pangan strategis supaya dapat
diakses oleh setiap individu penduduk DKI Jakarta; menjamin akses pangan bagi setiap
warga DKI Jakarta khususnya bagi kelompok berpendapatan rendah dan kelompok
khusus (lansia, jompo, bayi, ibu hamil); dan menjamin status kesehatan setiap
penduduk DKI dari bahaya penyakit yang ditimbulkan oleh pangan yang tidak aman
atau penyakit yang ditularkan lewat makanan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan pengembangan potensi produksi pangan
dengan memanfaatkan BUMD yang unit usahanya bergerak dibidang pangan, selain
untuk menjamin ketersediaan pangan juga untuk menjaga stabilisasi harga pangan dan
pengendalian inflasi. BUMD dapat mengendalikan ketersediaan dan kestabilan harga
pangan dengan melakukan usaha pengadaan pangan sendiri baik dengan membangun

IV-83
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

kawasan sentra produksi pangan di daerah lain, menyewa lahan, kontrak farming,
pembelian lahan dan/atau pengajuan hak pakai atau hak guna usaha atas tanah
negara. Dalam hal pengadaan pangan, BUMD juga dapat melakukan kerja sama
dengan Pemerintah Daerah lain dan/atau lembaga dan/atau BUMN/Daerah dan/atau
perusahaan swasta dan/atau perorangan berupa pembelian pangan dan/atau
pengelolaan bersama.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengupayakan melanjutkan distribusi dan subsidi
pangan untuk pemegang KJP dan masyarakat tertentu lainnya; pengembangan Kartu
Pangan Jakarta; penambahan produk distribusi pangan murah; utilisasi Jak Grosir, Jak
Mart, RPTRA, PKK Mart, UMKM untuk distribusi pangan; optimalisasi pengelolaan
sistem pergudangan, antara lain Distribution Centre System, SRG dan CAS;
pengembangan trading antar pulau; perintisan kegiatan penggemukan dan pembibitan
sapi; pengamanan ketersediaan stok bahan baku ternak dan daging dan
pengembangan pusat perkulakan; serta revitalisasi terhadap 28 lokasi pasar tradisional;
melakukan pemantauan atas kebutuhan dan suplai pangan
Selain pengendalian harga melalui BUMD, Pemprov. DKI Jakarta melakukan
optimalisasi peran dan fungsi TPID Jakarta dalam dalam mengoordinasikan dan
mengomunikasikan berbagai kebijakan pengendalian harga pada lintas instansi
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

5. Pengembangan Kawasan Pelabuhan Muara Angke


Pengembangan kawasan pelabuhan Muara Angke dalam rangka pembangunan
ekonomi merupakan upaya Pemprov. DKI Jakarta untuk merintis Pelabuhan Perikanan
Nusantara Muara Angke menjadi Pelabuhan Perikanan Internasional, di mana pada
tahunu 2016 telah disiapkan Rancangan Wilayah Kerja Operasional Pelabuhan
Perikanan (WKOPP)

4.2.2.2 Pembangunan Infrastruktur

Pembangunan Infrastruktur yang dilakukan oleh Pemprov. DKI Jakarta difokuskan melalui
dan tidak terbatas pada:
1. Penyediaan Perumahan yang Terjangkau (affordable housing)
Upaya penyediaan perumahan yang terjangkau dilakukan dalam rangka mengurangi
backlog hunian di DKI Jakarta (sesuai hasil kajian RP3KP oleh DPRKP, tahun 2016).
Untuk memenuhi asas keadilan penyediaan perumahan layak huni bagi masyarakat
perlu ditetapkan kebijakan yang proporsional sesuai dengan kemampuan masing-
masing kelompok masyarakat. Kelompok masyarakat yang perlu mendapatkan prioritas

IV-84
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

penyediaan rumah layak huni secara umum dapat dikategorikan berdasarkan besaran
penghasilan sebagai berikut:
a. Masyarakat berpenghasilan dibawah Rp 4.000.000 perbulan. Untuk kelompok
masyarakat ini, prioritas penyediaan hunian berupa Rusunawa
b. Masyarakat berpenghasilan antara Rp 4.000.000 – Rp. 7.000.000 perbulan. Untuk
kelompok masyarakat ini, prioritas penyediaan hunian berupa Rusunami melalui
skema pendanaan uang muka nol rupiah (dp nol)
c. Masyarakat berpenghasilan diatas Rp. 7.000.000 perbulan. Untuk kelompok
masyarakat ini, penyediaan huniannya diserahkan pada mekanisme pasar

Infobox 1

Penyediaan dan pemeliharaan Rusunawa


Secara umum, rencana penyediaan dan pemeliharaan rumah susun sederhana
sewa (Rusunawa) tahun 2021 oleh Pemprov. DKI Jakarta adalah:
a. Penyediaan perumahan rakyat sebanyak 14.564 unit rumah susun
b. Peningkatan sarana prasarana perumahan rakyat yang lengkap sebanyak 23
lokasi; dan
c. Pemeliharaan/perawatan berkala rumah susun sebanyak 15.377 unit

Sumber: Perda RPJMD 2017-2022

IV-85
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Infobox2

Penyediaan rumah susun milik melalui


Skema DP Nol
Penyediaan rumah susun milik melalui skema DP Nol Rupiah merupakan
kredit murah berbasis tabungan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR). Skema Pembiayaan Perumahan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah melalui Dukungan Uang Muka.
Sejalan dengan skema tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
mengembangkan program DP Nol Rupiah dalam rangka mewujudkan
affordable housing (hunian yang terjangkau) dilakukan melalui subsidi kredit
murah berbasis tabungan bagi MBR yang rencananya akan dibangun
sebanyak 14.000 unit oleh BUMD dan 218.214 unit melalui mekanisme
KPDBU dan mekanisme Pasar.
Adapun upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mewujudkan
program DP Nol Rupiah dapat berupa dan tidak terbatas pada:
1. Pengadaan tanah yang dapat dipenuhi dan tidak terbatas pada:
a. Pemenuhan kewajiban pihak ketiga yang dapat di inbrengkan
kepada BUMD
b. Kerjasama Business to Business
c. Penyediaan lahan oleh pemerintah pusat, BUMN, BUMD, Swasta
2. Talangan Uang Muka
3. Fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan dari APBD DKI Jakarta
4. Penyediaan unit rumah DP Nol Rupiah
5. Pembentukan BLUD yang bertugas mengelola perumahan DP Nol
Sumber: Perda RPJMD 2017-2022
Rupiah
Adapun Penyelenggaran Rumah DP Nol Rupiah akan ditempuh antara lain
melalui Gambar 4.40
mekanisme Skema penyelenggaraan
housing program pendanaan
career, penyerapan DP Nol dari
Pemerintah Pusat, penugasan kepada BUMD, serta melibatkan pasar
hunian (lihat gambar berikut)
Sedangkan skema dukungan pendanaan DP Nol sebagaimana dapat dilihat
pada tabel berikut

Sumber: Perda RPJMD 2017-2022

IV-86
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tabel 4.38 Skema dukungan pendanaan program DP Nol (Dalam Milyar Rupiah)

Kegiatan Tahun Anggaran


2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5)
Tanah 1.250 1.250 1.250 1.250
Talangan Uang 2.625
2.625 2.625 2.625
Muka
Operasional BLUD 10 9 8,5 8,5
Jumlah 3.885 3.884 3.883,5 3.883,5

Sumber: RPJMD 2017 - 2022

Tabel 4.39 Skema penyediaan unit hunian program DP Nol

STRATA ≤ 4 Juta 4 – 7 Juta ˃ 7 Juta


PENDAPATAN
PENYEDIAAN RUSUNAWA RUSUNAMI (DP NOL) MARKET
RUMAH SWASTA/DEVELOPER

APBD : 14.564 UNIT BUMD : 14.000 UNIT KPBU + MARKET :


APBN : 3.222 UNIT 218.214 UNIT
Sumber: RPJMD 2017 - 2022

2. Pembangunan Transportasi

Salah satu upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam memberikan kemudahan
transportasi publik bagi masyarakat adalah pengembangan Jak Lingko. Jak Lingko
merupakan transformasi dari OK-Otrip yang merupakan sistem transportasi yang
terintegrasi (integrasi rute, manajemen, dan pembayaran) dimana integrasi layanan
transportasi publik di Jakarta yang semakin luas. Integrasi ini tidak hanya melibatkan
integrasi antara bus besar, bus medium, dan bus kecil di Transjakarta tetapi juga akan
melibatkan transportasi berbasis rel yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
seperti; MRT, LRT, dan sebagainya. Jak Lingko secara resmi sudah diresmikan pada 1
Oktober 2018 yang akan dikembangkan secara berthap. Jak Lingko memiliki makna, Jak
berarti Jakarta; Lingko berarti jejaring atau integrasi yang diambil dari sistem
persawahan tanah adat di Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Lingko berbentuk seperti
jaring laba-laba yang terintegrasi.
Pembangunan transportasi di DKI Jakarta, akan difokuskan pada pengembangan
pemberian layanan transportasi terintegrasi yang terjangkau bagi seluruh masyarakat.
Pelayanan transportasi terjangkau dilaksanakan dengan mengintegrasikan seluruh jenis
moda yang ada di Jakarta antara lain angkutan umum perkotaan, angkutan lingkungan,
bus kecil, bus sedang, angkutan perairan dan Transjakarta, dengan skala pelayanan dari

IV-87
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

lingkungan permukiman sampai ke tempat aktivitas masyarakat sehari-hari. Untuk


mendukung hal tersebut, juga dilakukan pembatasan lalu lintas dan peningkatan
kapasitas jaringan.
Mekanisme pelayanan dilaksanakan secara elektronik (cashless) dengan menggunakan
kartu tertentu yang terlebih dahulu di top up melalui lembaga Bank, ATM, maupun gerai
swalayan yang telah bekerjasama dengan layanan transportasi OK Otrip. Kerjasama
antara operator layanan angkutan perkotaan dilakukan secara terintegrasi yang
memungkinkan identifikasi jejak elektronik dari setiap kartu, sehingga dapat membatasi
penarikan atau pendebitan uang secara otomatis maksimal sebesar Rp 5.000,- (lima ribu
rupiah), atau sesuai dengan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu mengalokasikan secara berkala (setiap tahun)
dana subsidi atau dana public service obligation yang akan diberikan kepada entitas
layanan yang ditunjuk atau ditentukan. Sejalan dengan itu, Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta juga akan terus meningkatkan fasilitas pelayanan yang ramah bagi para
penyandang disabilitas di seluruh terminal dan stasiun di DKI Jakarta selama lima tahun
ke depan.

Gambar 4.41 Prinsip Jaklingko

Sumber: Perda RPJMD 2017-2022

IV-88
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.42 Skema Jaklingko

Sumber: Perda RPJMD 2017-2022

Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan melakukan pengembangan
angkutan umum massal, termasuk di dalamnya pengembangan Kawasan Transit
Terpadu (KTT)/ Transit Oriented Development (TOD) sebagai berikut:

Pembangunan MRT Jakarta Jalur Selatan – Utara Fase 2 (Koridor Bundaran Hotel
Indonesia – Ancol Barat)
Dalam rangka untuk meningkatkan mobilitas masyarakat, mengurai kemacetan Jakarta,
dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
melalui Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005 – 2025 dan berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 3
Tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional, telah merencanakan sistem
transportasi terpadu dan terintegrasi salah satunya dengan berfungsinya Mass Rapid
Transit (MRT) Jalur Utara – Selatan Fase 2 Koridor Bundaran Hotel Indonesia – Ancol.
Pembangunan MRT Jakarta direncanakan pada dua jalur, yaitu Jalur Utara - Selatan
dan Jalur Timur – Barat. Jalur Utara – Selatan dibangun sepanjang 23 km dengan
pentahapan Fase 1 dari Lebak Bulus – Bundaran HI sepanjang 15,7 km dan Fase 2
Bundaran HI – Kampung Bandan sepanjang 7,8 km. Pembangunan MRT Jakarta Jalur

IV-89
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Utara – Selatan telah selesai pada akhir tahun 2018 dan mulai beroperasi pada bulan
April tahun 2019.
Setelah masa pembangunan MRT Jakarta Jalur Utara – Selatan Fase 1, pembangunan
MRT Jakarta Jalur Utara – Selatan Fase 2 yang menghubungkan Bundaran HI –
Kampung Bandan telah dimulai pada tahun 2019 melalui konstruksi Gardu Induk
(Receiving Sub Station/ RSS) pada kawasan Monumen Nasional. MRT Jakarta Jalur
Selatan – Utara Fase 2 memiliki 8 (delapan) stasiun, yaitu Stasiun Sarinah, Monas,
Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, Kota dan Kampung Bandan yang juga
berfungsi sebagai depo.
Skema pendanaan untuk koridor ini akan menggunakan skema yang sama seperti
pembangunan MRT Jakarta Jalur Utara – Selatan Fase 1, dengan komposisi
pembebanan pinjaman Pemerintah Pusat sebesar 49% dan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta sebesar 51%, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian Nomor 1 Tahun 2018 tentang Komposisi Pembebanan Pinjaman
Pembangunan MRT di Provinsi DKI Jakarta Jalur Utara Selatan. Pendanaan
Pembangunan MRT Jakarta Jalur Utara – Selatan Fase 2, telah terdaftar dalam Daftar
Rencana Prioritas Pinjaman Luar Negeri (DRPPLN/ Green Book) 2017 yang diterbitkan
oleh Bappenas, dan telah mendapatkan Surat Persetujuan dari DPRD Provinsi DKI
Jakarta serta Surat Pertimbangan dari Kementerian Dalam Negeri.
Proyeksi besaran biaya total pembangunan MRT Jakarta Koridor North - South Fase 2
adalah sebesar JPY 217.950.000.000,- atau setara dengan USD 1.869.000.000,-
Peruntukan proyeksi biaya dimaksud terdiri atas biaya konstruksi MRT Jakarta Koridor
Bundaran Hotel Indonesia – Kampung Bandan (dengan depo di Kampung Bandan)
sebesar USD 1.678.000.000 atau setara dengan Rp. 22.545.608.000.000,- dan
tambahan biaya penyelesaian MRT Jakarta Koridor North – South Fase 1 sebesar USD
191.000.000,- atau setara dengan Rp. 2.560.000.000.000,-. Selain itu, telah
dialokasikan juga dana pendamping yang bersumber dari APBD Provinsi DKI Jakarta
untuk kegiatan Pembebasan Lahan sepanjang koridor. Rencana penarikan on-lending
dan on-granting pada tahun 2019 sebagai berikut:
Tabel 4.40 Rencana penarikan on-lending dan on-granting
Tahun
No. Penarikan Dana (Miliar Rupiah) Jumlah
2019 2020 2021 2022 2023 2024
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Penerus-hibahan (on-granting) 3.411 3.676 5.215 12.303
2 Penerus-pinjaman (on-lending) 2.022 98 862 6.261 4.443 1.554 15.242
Jumlah 5.433 3.774 6.078 6.261 4.443 1.554. 27.545
*Asumsi : JPY 1 = Rp 115,4
Sumber: Perda RPJMD 2017-2022

IV-90
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.43 Koridor North-South & East-West MRT Jakarta

Sumber: Perda RPJMD 2017-2022

Pada saat ini proses tender konstruksi sedang dalam proses pengadaan dan
direncanakan konstruksi MRT Jalur Utara – Selatan Fase 2 dimulai pada bulan April
2020 sampai dengan target penyelesaian pada bulan Desember 2024. Selain itu pada
saat ini, direncanakan pula lokasi depo MRT Jakarta Jalur Utara – Selatan Fase 2 yang
pada awalnya berada di Kampung Bandan diusulkan untuk dilanjutkan sampai dengan
Ancol Barat. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangan kemudahan/ ketersediaan
lahan untuk pembangunan depo dan untuk menangkap/ mendukung arah mobilitas
penduduk di area Utara Jakarta.

Pembangunan LRT Jakarta


Proyek pembangunan transportasi massal berbasis rel dalam bentuk kereta api ringan
(light rail transit–LRT) di wilayah DKI Jakarta di awali pada tanggal 2 September 2015
dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 99 tahun 2015 perihal
Percepatan Penyelenggaraan Perkeretaapian Umum di Wilayah Provinsi DKI Jakarta,
yang merupakan tonggak awal LRT Jakarta. Perpres tersebut bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan transportasi publik dalam mendukung pembangunan di
wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara dan dalam
rangka mendukung pelaksanaan Asian Games XVIII 2018. Perpres Nomor 99 tahun
2015 yang kemudian direvisi menjadi Perpres Nomor 79 tahun 2016, menunjuk

IV-91
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai penyelenggara sarana perkeretaapian umum


di wilayahnya.
LRT Jakarta dibangun terintegrasi dengan moda transportasi massal lainnya antara
LRT Jabodebek dan MRT. Terkait dengan pengintegrasian layanan dengan LRT
Jabodebek, maka LRT Jakarta menggunakan spesifikasi lebar rel standar (standard
gauge) dengan lebar rel 1.435 mm dan 3rd rail yang juga digunakan oleh LRT
Jabodebek. Setiap satu set LRT Jakarta diharapkan mampu mengangkut 540
penumpang dalam sekali perjalanan atau sekitar 12.000 s.d. 18.000 penumpang setiap
harinya.
Pembangunan LRT tahap awal untuk mendukung transportasi kegiatan Asian Games
XVIII tahun 2018, maka terhadap koridor yang ada dilakukan penyesuaian rute atau
jalur supaya dapat memenuhi target pembangunan LRT selesai tepat waktu dan
beroperasi pada saat penyelenggaraan Asian Games XVIII 2018. LRT Jakarta Fase 1
melintasi 6 stasiun layang, yaitu: Depo Pegangsaan, Stasiun Mal Kelapa Gading,
Stasiun Kelapa Gading Boulevard, Stasiun Pulo Mas, Stasiun Pacuan Kuda dan Stasiun
Velodrome Rawamangun, dengan panjang lintasan 5,8 km. Pada pengoperasian LRT
Jakarta Fase 1, jumlah rangkaian kereta yang dioperasikan sebanyak 8 articulated
LRVs atau 4 train sets, dengan headway 10-15 menit.
Guna meningkatkan mobilitas masyarakat DKI Jakarta serta meningkatkan tingkat
kelayakan finansial (economies of scale) penyelenggaraan Prasarana dan Sarana LRT
Jakarta, diperlukan integrasi serta konektifitas dengan moda transportasi lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan pembangunan tahap kedua (Koridor 1 Fase 2) yang mampu
mendorong tingkat ridership dan meningkatkan manfaat ekonomi (multiplier effect) tidak
hanya bagi PT Jakarta Propertindo (Perseroda) sebagai penyelenggara tetapi juga
kepada Pemprov DKI Jakarta dalam bentuk penerimaan daerah dan juga khususnya
peningkatan pelayanan transportasi publik kepada masyarakat luas.
Pembangunan LRT Fase 2a akan dimulai dari Kelapa Gading menuju Jakarta
International Stadium, dimana pembangunan ini diperkirakan sepanjang 7,5 Km dan
direncanakan akan ada 7 stasiun layang yang diantaranya Stasiun Britama, Stasiun
Artha Gading, Stasiun Sunter Utara, Stasiun Gelanggang Remaja, Stasiun Agung Barat
dan berakhir di Stasiun Jakarta International Stadium. Untuk mendukung kegiatan
tersebut diperlukan setidaknya 10 LRV tambahan dan update persinyalan terbaru yaitu
menggunakan moving block.
Direncanakan pada tahun 2020 sudah dimulai pembangunan LRT fase 2a dengan fokus
kegiatan sebagai berikut:
1) Pekerjaan Persiapan
2) Pekerjaan Sipil terdiri dari Pembangunan Viaduct dan Pembangunan Stasiun

IV-92
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

3) Pekerjaan Railway System


4) Pengadaan Rolling Stock
Untuk mencapai target tersebut, sejak tahun 2018 PT. Jakarta Propertindo
menggunakan modal kapital dari PMD. Akan tetapi mulai pada tahun 2019 sampai
dengan tahun 2021 akan membutuhkan dana PSO untuk operasional koridor.
Gambar 4.44 Peta rencana 7 koridor LRT Jakarta

Sumber: Perda RPJMD 2017-2022

Pembangunan BRT Jakarta


Dalam rangka pengembangan sistem Pola Transportasi Makro di Provinsi DKI Jakarta,
telah diterbitkan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Sistem Bus Rapid Transit, yang mengatur pengembangan jaringan
angkutan umum yang saling terintegrasi dengan kualitas layanan yang baik dan tarif
layanan yang terjangkau. Adapun rencana pembangunan, revitalisasi dan
pengembangan BRT melalui dan tidak terbatas pada upaya:
1. Penambahan dan peremajaan armada
2. Pelaksanaan program integrasi antarmoda (OK-OTRIP, faslilitas fisik)
3. Pengembangan sistem pelayanan (ticketing, sistem informasi, dan lain – lain)
transportasi Jakarta
4. Non-fare box income
5. Perluasan jangkauan dan efektifitas jaringan layanan, dengan meneruskan rencana
pembangunan Koridor 14 dan Koridor 15, dan/atau pengembangan integrasi
dengan jaringan trasportasi lainnya (berbasis jalan raya dan rel).

IV-93
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Pengembangan kereta Elevated Loopline/Circular Line


Rencana pengembangan Elevated Loopline/ Circular Line sebagai layanan angkutan
perkotaan (urban services), dilakukan dengan cara membuat shortcut dari stasiun
Pondok Jati kearah Manggarai. Dengan menjadi urban services maka kewenangan
penyelenggaraan kereta api Elevated Loopline/ Circular Line berada di bawah
kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sehingga perlu dilakukan penyesuaian
dalam mengintegrasikan pelayanan angkutan massal berbasis rel berikut
pengembangan TOD di DKI Jakarta.
Gambar 4.45 Rute Elevated Loopline/Cicular Line Jakarta

Sumber: Perda RPJMD 2017-2022

Pengembangan integrasi antar moda


Dalam rangka pengembangan angkutan umum massal, baik MRT, LRT, maupun BRT,
semuanya akan diintegrasikan dengan pengembangan angkutan umum massal yang
dilakukan oleh Pemerintah, BUMN, swasta dan lainnya, yakni : kereta commuter line,
LRT, loop line, kereta bandara, kereta cepat, layanan bis antar kota dan lain – lain.
Dalam proses integrasi manajemen moda angkutan jalan dengan PT Transportasi
Jakarta, salah satu prinsip yang perlu dikedepankan adalah pelibatan operator angkutan
jalan bus swasta secara berkeadilan, transparan, dan mendukung pelayanan maksimal
bagi masyarakat. Prinsip-prinsip yang sama pula perlu dikedepankan dalam proses
pengembangan integrasi moda angkutan perairan yang melibatkan para operator
swasta.

Pembangunan KTT/TOD
Pengembangan angkutan umum massal, baik yang berbasis rel maupun jalan raya,
secara langsung akan berdampak pada perubahan struktur dan pola ruang kota. Secara
tidak langsung, berbagai perubahan tersebut akan berdampak pula pada perubahan
hidup masyarakat ibukota, menjadi masyarakat yang lebih ramah lingkungan dan lebih

IV-94
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

optimal dalam pergerakannya, baik untuk masyarakat pejalan kaki maupun pesepeda.
Terkait dengan hal tersebut, maka diperlukanlah pengembangan Kawasan Transit
Terpadu (KTT) atau Transit Oriented Development (TOD)

Penerapan ERP
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas lalu lintas berbasis jalan raya sekaligus
pengendaliannya, dengan penerapan program pengendalian lalu lintas TDM, yakni
melalui Sistem Jalan Berbayar Elektronik/ERP, dengan kriteria penerapan pada koridor
sebagai berikut:
1. Memiliki 2 jalur jalan yang setiap jalur memiliki paling sedikit 2 lajur.
2. Tersedia jaringan dan pelayanan angkutan umum massal dalam trayek yang sesuai
dengan SPM dan ketentuan peraturan perundang–undangan
3. Perbandingan volume lalu lintas kendaraan bermotor dengan kapasitas jalan pada
salah satu jalur jalan sama dengan atau lebih besar dari 0,9 (nol koma sembilan)
pada jam puncak; dan/atau;
4. Hanya dapat dilalui kendaraan bermotor dengan kecepatan rata-rata pada jam
puncak sama dengan atau kurang dari 10 km/jam (sepuluh kilometer per jam).

Pada tahun 2019 direncanakan pembangunan 2 (dua) koridor sebagai berikut:


a. Koridor Blok M – Kota, sepanjang 12,7 km, melalui : Jalan Sisingamangaraja – Jalan
Sudirman – Jalan MH. Thamrin – Jalan Medan Merdeka Barat – Jalan Majapahit –
Jalan Gajah Mada/Jalan Hayam Wuruk.
b. Koridor Kuningan – HOS Cokroaminoto, sepanjang 4,3 km, melalui : Jalan Rasuna
Said
Gambar 4.46 ERP Koridor Blok M – Kota dan Koridor Kuningan – HOS Cokroaminoto

Kota

Blok M

Sumber: Perda RPJMD 2017-2022

IV-95
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Pembatasan Parkir dan Fasilitas Park and Ride


Pembatasan parkir ditujukan pada lokasi sisi/ tepi/ badan jalan (on-street parking) dan
mendorong peningkatan pemanfaatan parkir di luar sisi/ tepi/ badan jalan (off-street
parking). Kebijakan pembatasan on-street parking pada beberapa ruas jalan yang telah
jenuh dan sejajar koridor Busway, telah dilakukan pada beberapa ruas jalan berikut : Jl.
Gajah Mada, Jl. Hayam Wuruk, Jl. HOS Cokroaminoto (Menteng), Jl. Gunung Sahari,
Taman Suropati (Menteng), Jl. Jatinegara Barat, Jl. Matraman, Jl. Pramuka, Jl. Otista,
Jl. KH. Mas Mansyur (Tanah Abang), Jl. Raya Pasar Minggu, Jl. Kramat Raya depan
Polres, Jl. Nipah (Walikota Jakarta Selatan), Jl. Samanhudi, Jl. Sunda (depan Kedubes
Perancis), Jl. Tali, Jl. Pemuda (Lab School), dan Jl. Basuki Rahmat (Pasar Gembrong).
Rencana pelaksanaan pembatasan parkir dilakukan melalui dan tidak terbatas pada:
a. Pembangunan kantung - kantung parkir yang akan diupayakan melalui skema kerja
sama dengan pihak swasta (investasi)
b. Pembinaan Park and Ride di wilayah DKI Jakarta
c. Penerapan online system dalam rangka Peningkatan Pengelolaan Parkir Tepi Jalan

Pengembangan Jaringan Jalan dan Pedestrianisasi


Rencana pembangunan, revitalisasi dan pengembangan infrastruktur jalan dilakukan
dan tidak terbatas pada:
a. Peningkatan ridership angkutan umum melalui pembangunan simpang susun,
pembangunan jalur busway, penataan trotoar dan penciptaan ruang publik pada
koridor jalan, pembangunan jalan orang tak sebidang (JPO/TPO/Skywalk)
b. Peningkatan konektivitas dan road ratio melalui pengembangan jaringan jalan
berupa pembangunan jalan baru, pembangunan jalan tembus (missing link) dan
pelebaran jalan
Tabel 4.41 Proyeksi target pembangunan trotoar
Kondisi Awal Target Capaian per tahun (m2)
(m2) 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5)
1,815,875 146,400 146,400 146,400 146,400
Sumber: Perda RPJMD 2017-2022
c. Penanganan/pemeliharaan jalan
d. Pengembangan dan penataan jaringan utilitas bawah tanah

Integrasi Sistem Pembayaran Moda Transportasi Jabodetabek


Dalam rangka mendukung terwujudnya transaksi non – tunai di berbagai sektor di
Ibukota, maka perlu dikembangkan sistem elektronik yang efisien. Salah satu bentuk
elektronifikasi yang dimaksud adalah menyelanggarakan sistem tiket elektronik
angkutan umum Ibukota (eticketing) yang terintegrasi. Hal ini diharapkan dapat

IV-96
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

mendorong perubahan gaya hidup masyarakat dan meningkatkan penggunaan


transportasi publik. Sistem e-ticketing dimaksud diharapkan mampu menjangkau
keseluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan diberbagai moda transportasi
berbasis rel, jalan, air/ laut, dan/ atau basis lainnya

3. Pengelolaan sumber daya air


Pengelolaan Sumber Daya Air akan dilaksanakan melalui 3 (tiga) program utama:

Program Pengendalian Banjir dan Abrasi


a) Pembangunan Tanggul Laut dan Muara Sungai
Pembangunan Tanggul Laut merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional.
Secara total panjang tanggul laut yang akan dibangun melintasi wilayah DKI
Jakarta, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Bekasi, adalah sepanjang 120.276
meter, terdiri atas tanggul pantai sepanjang 62.632 meter dan tanggul muara
sungai sepanjang 57.644 meter. Dalam pembangunannya direncanakan
dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, BUMN/ BUMD,
serta sektor swasta
Adapun pembangunan tanggul laut pada tahun 2020 oleh Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta adalah direncanakan pada Pembangunan tanggul Laut Aliran Barat (Kamal
Muara) sepanjang 140 meter.
Gambar 4.47 Lokasi dan trase pembangunan tanggul muara

Tanggul Muara Kali Blencong Tanggul Muara Kali Kamal Muara


Sumber: Perda RPJMD 2017-2022
b) Pembangunan waduk/ naturalisasi dan normalisasi sungai
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh kerugian banjir di Jakarta
adalah dengan pembangunan waduk, normalisasi dan naturalisasi sungai. Hal ini
guna meningkatkan tampung air sehingga tidak meluap dan menggenangi wilayah
di sekitar aliran air.

IV-97
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

c) Perbaikan Tata Kelola Air


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk membatasi penggunaan air
tanah yang kini sudah melewati batas aman (30%) hingga lebih dari 70%. Untuk
mencapai hal tersebut, akan dilakukan enforcement secara lebih baik untuk
memastikan cukupnya kapasitas resapan air hujan pada bangunan-bangunan dan
mengelola kegiatan pembangunan infrastruktur besar di beberapa titik wilayah
Jakarta yang mengalami penurunan permukaan tanah secara ekstrem.
Selain itu, pemerintah akan juga mendorong optimalisasi adanya sumur-sumur
resapan kolektif dan giant biopori dan alternatif-alternatif untuk memaksimalkan
penyerapan air di ruang-ruang publik guna membantu menghentikan pernurunan
muka tanah di sejumlah kawasan Implementasi dari seluruh strategi ini dilakukan
dengan pelibatan penuh gerakan masyarakat.

Program Pengembangan dan Pengelolaan Air Bersih


1) Program Pengembangan Dan Pengelolaan Air Bersih
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta berencana untuk memperluas cakupan pelayanan melalui penambahan
penyediaan air bersih baik dari pengembangan fasilitas pengolahan air bersih di
wilayah Jakarta maupun pemenuhan pasokan air bersih dari luar Jakarta,
penurunan tingkat kebocoran air serta memperbaiki kualitas layanan air bersih yang
diprioritaskan pada wilayah - wilayah dengan kualitas air terburuk
Salah satu upaya yang dilakukan untuk memenuhi kekurangan layanan air bersih di
wilayah DKI Jakarta, Pemerintah menginisiasi pembangunan Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM) Jatiluhur I untuk meningkatkan kapasitas layanan air bersih
sebesar 2800 liter/detik pada tahun 2022 (dari total rencana kapasitas yang
diperuntukkan bagi DKI Jakarta sebesar 4000 liter/detik), yang direncanakan mulai
beroperasi mulai tahun 2021. Pembangunan Water Treatment Plan SPAM Jatiluhur
I direncanakan menggunakan skema KPDBU yang akan melayani wilayah DKI
Jakarta, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang

IV-98
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 4.48 Jalur pipa distribusi di dalam kota Jakarta bagi SPAM I

Sumber: Perda RPJMD 2017-2022


2) Program Pengembangan Dan Pengelolaan Air Limbah
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan akses air bersih dan air limbah, Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta akan memastikan keterjangkauan biaya pemasangan pipa,
terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Lebih lanjut, untuk mendukung
rencana pembangunan Jakarta Sewerage System baik yang dilakukan melalui
skema APBN, APBD dan atau KPBU, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga perlu
menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dalam hal pengelolaan air
limbah sebagai persiapan tahap konstruksi di masa mendatang serta sumber daya
manusia untuk merencanakan, mengembangkan, mengoperasikan dan memelihara
sistem pengelolaan air limbah di DKI Jakarta yang tidak hanya terbatas pada
sistem IPAL, perpipaan, sambungan rumah serta sistem daur ulang air.

Gambar 4.49 Peta Lokasi Pembangunan SPALT Jakarta Sewerage System (JSS)

Sumber: Perda RPJMD 2017-2022

IV-99
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

4. Pengelolaan Sampah
Pengurangan Sampah di Sumber
Masyarakat merupakan penghasil sampah karenanya masyarakat merupakan aktor
utama dalam pengelolaan sampah yang perlu diberdayakan agar mampu melakukan
berbagai upaya penanganan yang bermanfaat bagi pengelolaan secara umum.
Mengingat upaya pengurangan timbulan sampah di sumber sangat erat kaitannya
dengan perilaku masyarakat, diperlukan suatu upaya penyadaran dan peningkatan
pemahaman untuk mendorong perubahan perilaku yang dilakukan secara berjenjang.
Perubahan perilaku ini dapat dilakukan baik melalui promosi yang dapat memberi
gambaran mengenai “nilai” pengurangan sampah di sumber dan dampaknya bagi
kualitas kesehatan dan lingkungan maupun kampanye yang terus menerus untuk
membangun suatu komitmen sosial. Pengurangan sampah di sumber ini dilakukan
melalui mekanisme 3 R, yaitu reduce (R1), reuse (R2) dan recycle (R3).
Dalam rangka meningkatkan peran masyarakat dalam pengelolaan sampah, Dinas
Lingkungan Hidup melakukan kegiatan diantaranya:
 Komunikasi, informasi dan edukasi dalam rangka peningkatan kesadaran
masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dan pengetahuan mengenai Program
3R.
 Pembangunan dan pembinaan TPS 3R.
 Fasilitasi kepada masyarakat dan dunia usaha dalam mengembangkan dan
memanfaatkan hasil daur ulang, pemasaran hasil produk daur ulang dan guna
ulang sampah.
 Pengembangan informasi peluang usaha di bidang persampahan
 Mendorong dan memfasilitasi berdirinya Bank Sampah.

Pembangunan ITF
Selain melakukan optimasi pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang,
Pemprov. DKI Jakarta juga merencanakan untuk setidaknya membangun 2 (dua) unit
dari target 4 (empat) unit Intermediate Treatment Facility (ITF) di Provinsi DKI Jakarta
dapat terbangun untuk menanggulangi timbulan sampah di Jakarta. Target 4 (empat)
unit ITF dimaksud yakni ITF Zona Pusat, Zona Utara, Zona Barat dan Zona Timur.
Pembangunan ITF dapat dilaksanakan melalui dua skema, yakni skema penugasan
kepada BUMD atau melalui skema KPDBU.

IV-100
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Optimalisasi Bantargebang
Rencana pengembangan TPST Bantargebang antara lain Pembangunan IPAS,
jembatan timbang dan pos, jalan di atas Zona TPST Bantargebang, dinding penahan di
TPST Bantargebang, posko dan truk pemadam kebakaran, jaringan hydrant, daur ulang
plastik, laboratorium pemantau kualitas lingkungan, sorting plant, Gedung Pusat Studi
Sampah Nasional, fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF), fasilitas pengolahan sampah
berbasis teknologi dan akan dikaji rencana pembangunan fasilitas Waste to Energy
(WTE) di Bantargebang. Selain itu, rencana pengelolaan dan peningkatan TPST
kedepannya mencakup covering landfill, landfill mining, bioreactor landfill, pemeliharaan
jalan operasional, jembatan, drainase dan gorong-gorong di areal TPST Bantargebang,
pemeliharaan car washing, jembatan timbang, pengolahan kompos TPST
Bantargebang, penyediaan jasa pendampingan pengelolaan sampah serta pembayaran
tipping fee
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan optimalisasi TPST
Bantar Gebang untuk meningkatkan kapasitas maksimumnya dari yang ada pada saat
ini. Hal ini dilakukan melalui perbaikan infrastruktur, peningkatan pengelolaan sampah
dan kegiatan lainnya yang dapat mendukung optimalisasi TPST tersebut

IV-101
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

IV-102
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

4.2.3 Pembangunan Manusia

Pengembangan integritas aparatur ditujukan untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas


dan profesionalisme aparatur dalam rangka mencapai Opini Audit BPK terhadap Laporan
Keuangan Daerah dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan mewujudkan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dengan predikat AA

4.2.3.1 Peningkatan Tata Kelola Bidang Regulasi/Hukum, Integritas Aparatur dan


Akuntabilitas Pemerintahan

1. Peningkatan Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) juga merupakan perwujudan
pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam
mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen pemerintahan diharapkan
fokus pada peningkatan akuntabilitas serta peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil
(outcome)
Dalam upaya pencapaian Nilai/Predikat SAKIP AA, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah
menyusun rencana aksi pada setiap unsur penilaian SAKIP sebagai berikut:

Perencanaan Kinerja
Diawali dengan penyusunan RPJMD dan Renstra Tahun 2017-2022 yang dibarengi dengan
Penerapan SI-RPJMD (Sistem Informasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah), dilanjutkan dengan penyusunan RKPD, Renja dan RKA Tahun 2020 berdasarkan
IKU Tahun 2017 –2022, serta Review Dokumen Perencanaan.

Pengukuran Kinerja
Dilakukan melalui penyusunan IKU dan Perjanjian Kinerja berpedoman pada RPJMD
Tahun 2017 –2022, serta pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Indikator Kinerja melalui e-
Monev dan SIRPJMD. Dalam Pengukuran Kinerja dilakukan pula pemanfaatan hasil
evaluasi kinerja dalam proses perencanaan, penganggaran, pengukuran, dan pelaporan,
melalui integrasi e-Budgeting dengan SIRPJMD, termasuk penyusunan Perjanjian Kinerja
untuk eselon I, II, III, dan IV, sampai JFT dan JFU (Sasaran Kerja Pegawai) dengan
indikator kinerja terukur, relevan, dapat ditagih dan selaras dengan IKU. Selain itu juga
dilakukan penyusunan rencana aksi Perjanjian Kinerja Kepala OPD sampai kepada level
kegiatan, sub kegiatan, bahkan komponen yang paling berpengaruh capaian kinerja.

Pelaporan Kinerja
Dilakukan dengan upaya mengaitkan antara kinerja dengan reward and punishment, melalui
integrasi e-Monev dan SIRPJMD dengan e-Kinerja. Dalam penyusunan LKIP dan LKPJ,

IV-103
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

akan digunakan satu data capaian kinerja. Sementara dalam penyusunan LPPD dan LKPD,
dilakukan dengan mengintegrasikan SIRPJMD dengan e-Report.

Evaluasi Internal
Merupakan upaya untuk memastikan bahwa rekomendasi hasil evaluasi telah ditindaklanjuti
dan dimanfaatkan sebagai umpan balik (feedback) untuk perbaikan perencanaan kinerja,
penerapan manajemen kinerja dan peningkatan capaian kinerja unit kerja secara
berkelanjutan. Dalam upaya peningkatan kualitas Evaluasi Internal, akan dikembangkan
pula sistem E-SAKIP.

Capaian Kinerja
Dalam tahapan ini akan dilakukan penilaian Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan
capaian kinerja terbaik di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota.

Selain pencapaian SAKIP AA, dalam rangka Peningkatan Integrasi Aparatur Dan
Akuntabilitas Pemerintahan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan memprioritaskan
untuk mempertahankan pencapaian Opini Audit BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah
dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Sebagai upaya untuk mewujudkan hal
tersebut, pada periode 2018-2022 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara
berkesinambungan terus mengupayakan agar Laporan Hasil Pemeriksaan Badan
Pemeriksa Keuangan ditindaklanjuti secara tuntas, melalui pembenahan terhadap
pengelolaan keuangan dan barang daerah dan peningkatan maturitas Sistem Pengendalian
Internal Pemerintah (SPIP).

2. Jakarta Smart City


Dalam rangka penyelengaraan pelayanan informasi kepada publik, Jakarta Smart City
melaksanakan penyediaan informasi kepada masyarakat yang sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi
Publik dan mengelola layanan pengaduan masyarakat seperti yang diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 76 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik.
Pengaduan masyarakat yang masuk kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dilakukan
melalui kanal-kanal pengaduan yang dikelola oleh Jakarta Smart City. Untuk memproses
dan memantau pengaduan masyarakat tersebut agar ditindaklanjuti oleh SKPD terkait,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengembangkan aplikasi Citizen Relation
Management (CRM). Penggunaan aplikasi ini diatur melalui Peraturan Gubernur Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 128 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan
Penanganan Pengaduan Masyarakat Melalui Aplikasi Citizen Relation Management.

IV-104
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Jakarta Smart City akan lebih ditingkatkan peran dan kemampuannya agar lebih berdampak
pada peningkatan pelayanan publik bagi warga Jakarta dengan melaksanakan:
a) Optimalisasi pemanfaatan Big Data untuk formulasi kebijakan (data driven policy) yang
berorientasi pada problem prioritas dan penyediaan excecutive dashboard (city
indicator) untuk memonitor kinerja pemerintahan dengan meningkatkan kapasitas
infrastruktur Big Data beserta Tools Analisisnya dan keamanan datanya;
b) Peningkatan kolaborasi, co-creation serta keterlibatan warga untuk berpartisipasi dan
bersinergi dalam kegiatan-kegiatan pembangunan, baik dari sisi gagasan, dana, dan
tenaga dengan menambah ruang kreasi dan kreativitas warga (co working space, living
lab, startup hub);
c) Perwujudan Jakarta Safe City dengan menyediakan peta jalan dan strategi
pengembangan Safe City Jakarta yang berfokus pada kemananan digital, keamanan
pelayanan kesehatan, keamananinfrastruktur dan keamanan masyarakat;
d) Pembangunan dan pengembangan jaringan infrastruktur pendukung layanan smart and
safe city yang berfokus untuk mendukung serta mendorong peningkatan fungsi layanan
perkotaan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial kemasyarakatan,
keamanan melalui integrasi pembangunan infrastruktur jaringan dan/atau utilitas smart
and safe city seperti pembangunan jaringan fiber optic, pembangunan ducting dan
pembangunan utilitas lainnya (termasuk dukungan layanan penanggulangan bencana
kebakaran).

3. Revitalisasi Tata Kelola Bidang Hukum dan Regulasi


Revitalisasi tata kelola bidang hukum memiliki peranan penting dalam memberi dukungan
bagi peningkatan kualitas pembangunan di daerah. Tata kelola bidang hukum dilaksanakan
dari tahap perencanaan, pembentukan, pelaksanaan dan penegakan hukum hingga
evaluasi perlu dilakukan secara berkesinambungan. Keseluruhan tahapan tersebut
memberikan kontribusi pada kepastian hukum bagi kegiatan pemerintahah, aktivitas
masyarakat, dan mendorong peningkatan kualitas mutu layanan publik. Revitalisasi tata
kelola bidang hukum juga diharapkan menciptakan harmonisasi regulasi baik tingkat
vertikal dan horizontal demi terciptanya pembangunan hukum daerah yang lebih terstruktur.

4. Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah


Kebijakan Pendapatan Daerah di Provinsi DKI Jakarta dapat dilihat pada Bab III

IV-105
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

IV-106
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

4.2.4 Pembangunan Kota Lestari

Pembangunan Kota Lestari merupakan upaya yang dilakukan oleh Pemprov. DKI Jakarta
untuk kota Jakarta yang lestari yang dilakukan melalui dan tidak terbatas pada penataan
kawasan permukiman, penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan pengelolaan lingkungan
hidup

4.2.4.1 Penataan Kawasan Permukiman

Dalam rangka meningkatkan kawasan kumuh menjadi kawasan yang layak dan sehat,
diperlukan Program Penataan Kawasan Perumahan dan Permukiman yang memiliki tiga
rangkaian utama kegiatan:

1. Community Action Plan (CAP)


Program yang turut serta mendorong terciptanya koordinasi dan kolaborasi dari berbagai
pihak di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta para stakeholders, yang
selanjutnya menjadi acuan keberlanjutan Program Penataan Kawasan.

2. Collaborative Implementation Program (CIP)


Merupakan langkah lanjutan untuk merealisasikan konsep CAP yang telah disusun pada
Kampung Sasaran. Pada proses Collaborative Implementation Program dila kukan
pembangunan fisik dan pemberdayaan masyarakat yang partisipatif

3. Program Monitoring dan Evaluasi


Merupakan upaya untuk menjaga keberlanjutan program penataan kawasan, yang hasil
rekomendasinya diharapkan dapat menjaga keberlanjutan program tersebut.

Adapun target capaian penataan kawasan permukiman, terutama pada kawasan kumuh,
dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.42 Rencana penataan kawasan permukiman
Target Capaian
Tahun Tahun Tahun Tahun
2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5)
Jumlah RW 10 RW 40 RW 56 RW 56 RW
Sumber: Perda RPJMD 2017-2022

4.2.4.2 Penyediaan RTH

Ruang terbuka hijau (green open spaces) merupakan suatu bagian dari kawasan ekosistem
perkotaan yang berupa ruang terbuka, dimana terdapat banyak unsur hijau tanaman dan

IV-107
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

tumbuhan yang sengaja atau tidak sengaja ditanam, yang berfungsi untuk meningkatkan
kualitas landscape kota. Ruang Terbuka Hijau (RTH) taman dapat dimanfaatkan oleh warga
kota untuk bermain, berolahraga, berkreativitas, bersosialisasi dan media ekspresi.
Sesuai Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Provinsi DKI Jakarta 2030, menargetkan rencana pengembangan RTH sebesar
30% yang terdiri dari 20% RTH Publik dan 10% RTH Privat. Target 20% RTH publik
merupakan target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang melibatkan beberapa Perangkat
Daerah, dalam bentuk antara lain penyediaan dan pengelolaan RTH taman, RTH makam
dan RTH hutan.
Adapun rencana penyediaan dan pengelolaan RTH Taman di Provinsi DKI Jakarta adalah
sebagai berikut:
1) Peningkatan Kuantitas Ruang Terbuka Hijau Taman.
2) Optimalisasi Fungsi Ruang Terbuka Hijau Taman
3) Revitalisasi Ruang Terbuka Hijau Taman.
4) Peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga RTH taman.

Selain itu, untuk mengakomodasi berbagai isu dan kebutuhan masyarakat maka untuk
kegiatan pembangunan RTH Taman akan dikembangkan pembangunan RTH Taman
dengan konsep Taman Pintar, Taman Maju Bersama dan penambahan fasilitas air mancur
sebanyak 2 lokasi per tahun. Adapun rencana pembangunan Taman Maju Bersama dan
Taman Pintar dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.43 Rencana pembangunan dan penataan Taman Maju Bersama dan Taman Pintar

Penambahan Jumlah Lokasi


No. Jenis Taman Tahun
2018 2019 2020 2021
1. Taman Maju Bersama 6 20 20 20
2 Taman Pintar 15 40 40 40
Total 21 60 60 60
Sumber: Perda RPJMD 2017-2022

IV-108
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

IV-109
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

4.2.5 Simpul Kemajuan

Pengembangan simpul kemajuan diselenggarakan melalui pengembangan Kepulauan


Seribu, pengembangan kepariwisataan, pengembangan keanekaragaman budaya

4.2.5.1 Pengembangan keanekaragaman budaya

1. Taman Budaya Benyamin Sueb


Walaupun pada saat ini Jakarta telah memiliki pusat kebudayaan yakni Pusat Kesenian
Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ TIM) dan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan,
namun Jakarta belum memiliki Museum Kebudayaan Betawi yang berisi sejarah
perkembangan Budaya Betawi, termasuk untuk mengenal salah seorang legenda budaya
dari Betawi yakni H.Benyamin Sueb, berikut karya-karyanya.
membangun Taman Budaya Benyamin Sueb adalah selain untuk membangun destinasi
wisata baru di Jakarta sebagai upaya pelestarian budaya Betawi, juga sekaligus untuk
mengenang tokoh legendaris budayawan Betawi H.Benyamin Sueb. Rencana
pembangunan Taman Benyamin Sueb mencakup fasilitas untuk pelestarian dan
pengembangan budaya Betawi, wahana pentas seni, pusat interaksi lintas komunitas dan
museum. Lokasi strategis dan aksesibilitas yang memadai merupakan salah satu
pertimbangan dalam memilih lokasi Taman Benyamin Sueb. Adapun rencana pembangunan
Taman Budaya Benyamin Sueb dapat memanfaatkan bangunan milik Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta ataupun berada di lokasi yang baru.

2. Revitalisasi Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memprioritaskan pengembangan PDS H.B. Jassin
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Digitalisasi koleksi untuk menjamin kelestariankoleksi, khususnya koleksi-koleksi tua
yang rawan rusak.
b. Pelibatan para pekerja informasi profesional untuk pengelolaan karya sastra.
c. Peningkatan kapasitas pengelola dalam hal preservasi dan konservasi.
d. Publikasi laporan perkembangan kinerja PDS H.B. Jassin kepada masyarakat, terkait
penyimpanan dan pelestarian koleksi sastra Indonesia.
e. Pembentukan wadah para tenaga ahli sastra dalam pengembangan PDS HB Jassin.
f. Penyediaan gedung yang memadai untuk penyimpanan berbagai karya sastra.
g. Peningkatan Promosi sebagai upaya untuk lebih memperkenalkan PDS HB Jassin
kepada masyarakat.

IV-110
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

4.2.5.2 Pengembangan kepariwisataan

Dalam beberapa dekade terakhir ini, beberapa jenis wisata telah berkembang dengan baik
di DKI Jakarta, antara lain wisata niaga, wisata religi, wisata kuliner, wisata seni, dan lain
sebagainya. Untuk ke depan, selain jenis – jenis wisata tersebut akan dikembangkan pula
jenis wisata yang tergolong baru, yakni penyelenggaraan pagelaran seni rakyat sepanjang
tahun, menghidupkan kembali koridor dan bangunan wisata serta budaya peninggalan
sejarah (heritage), dan wisata Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE).
Selain wisata MICE, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan memprioritaskan
pengembangan kepariwisataan di DKI Jakarta, antara lain melalui strategi pengembangan
paket objek wisata tematik, pengembangan jaringan promosi pariwisata secara , dan
revitalisasi museum

4.2.5.3 Pengembangan KSPN Kepulauan Seribu

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025, Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk
pengembangan pariwisata nasional yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau
lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya
alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.

Sektor Transportasi
Rencana pengembangan sektor transportasi dalam rangka mendukung Kepulauan Seribu
sebagai KSPN diantaranya dilakukan melalui:
a. Penyusunan standarisasi pelayanan kapal, penyesuaian trayek & penyusunan kontrak
layanan PSO
b. Pengembangan alternatif skema pengembangan sarana dan prasarana transportasi
perairan ke Kepulauan Seribu

Sektor Energi, Lingkungan, Pariwisata dan Perdagangan


Rencana pengembangan sektor energi, lingkungan, pariwisata dan perdagangan dalam
rangka mendukung Kepulauan Seribu sebagai KSPN diantaranya dilakukan melalui:
a. Pengembangan kapasitas kelistrikan di Kepulauan Seribu. Dalam Peningkatan
kapasitas dan keandalan kelistrikan Kepulauan Seribu Kebutuhan listrik di Kepulauan
Seribu sampai dengan tahun 2017 sebesar 10 Mega Watt, kemudian kebutuhan
sampai dengan tahun 2022 perlu penambahan 5 Mega Watt lagi, sehingga total
kebutuhan listrik di Kepulauan Seribu sampai dengan tahun 2022 sebesar 15 Mega
Watt. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan untuk mendukung kegiatan pariwisata

IV-111
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

dan ekonomi masyarakat di Kepulauan Seribu akan dilakukan peningkatan kapasitas


dan keandalan saluran kabel listrik bawah laut. Dalam mendukung pengembangan
Pulau Sebira, untuk ketersediaan dan keandalan listriknya, tidak akan menggunakan
kabel laut karena jarak pulau tersebut cukup jauh (dinilai tidak ekonomis), maka akan
didukung dengan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang dihibrid dengan
pemanfaatan energi baru terbarukan (PLTS/PLTB) sehingga pelayanan listrik dapat
beroperasi selama 24 jam baik untuk kebutuhan masyarakat dan kegiatan
wisata/ekonomi termasuk untuk kebutuhan cold storage.
b. Pengembangan pusat konservasi ekologi. Pengelolaan kelautan dan perikanan di
Provinsi DKI Jakarta sejalan dengan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 jo
Undang-Undang Nomor Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil yang menyatakan bahwa pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil merupakan sebuah rangkaian kegiatan perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian dan pengawasan terhadap interaksi manusia dalam memanfaatkan
sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil serta proses alamiah secara berkelanjutan
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan arahan undang-undang tersebut, maka program pengelolaan kelautan dan
perikanan di Provinsi DKI Jakarta dijabarkan ke dalam tiga indikator yaitu perencanaan,
pemanfaatan dan monitoring, pengawasan dan pengendalian.
1) Perencanaan Pengelolaan Kelautan dan Perikanan
Penataan terhadap wilayah kelautan diperlukan dalam kaitannya pengaturan
pemanfaatan laut secara optimal dengan mengakomodasi semua kepentingan
sekaligus sebagai suatu upaya menghindari adanya konflik pemanfaatan ruang di
laut dan pemanfaatan sumberdaya kelautan harus diberikan batas yang jelas antara
zona pemanfaatan yang satu dengan zona yang lain.
2) Pemanfaatan dan Monitoring Pengelolaan Kelautan dan Perikanan
Pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan tidak akan
pernah terlepas dari fungsi konservasinya. Bahkan konservasi telah diyakini sebagai
upaya penting yang mampu menyelamatkan potensi sumberdaya tetap tersedia
dalam mewujudkan perikehidupan lestari yang menyejahterakan. Pengelolaan
secara efektif kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil sejalan
dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan akan mampu memberikan
jaminan dalam efisiensi pemanfaatan sumberdaya alam, sebagai sumber yang efektif
menyokong pemanfaatan lain secara ramah lingkungan, serta dapat menumbuhkan
keuntungan ekonomi bagi masyarakat lokal.

IV-112
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Provinsi DKI Jakarta


dilakukakan melalui konservasi dan rehabilitasi dengan kegiatan fish shelter,
transplantasi karang, penanaman mangrove, pelatihan diving, penangkaran biota
laut, sarana konservasi, kajian konservasi dan rehabilitasi serta pengelolaan daerah
perlindungan laut berbasis masyarakat.
Fish Shelter adalah susunan batangan beton bertulang yang ditenggelamkan di
dasar laut yang berfungsi sebagai terumbu buatan. Fish Shelter bertujuan untuk
memperbaiki kondisi terumbu karang yg rusak. Fungsi Fish Shelter ini antara lain
memberikan “rumah baru” bagi ikan yang kehilangan habitat aslinya. Selain itu
terumbu buatan ini juga secara alami akan ditempeli oleh organisme bentik (misalnya
larva karang, sponge, dll). Diharapkan setelah bertahun-tahun dapat membentuk
suatu habitat kompleks.
Transplantasi karang adalah salah satu teknik pelestarian (rehabilitasi) terumbu
karang yang semakin terdegradasi dengan teknik pencangkokan. Teknologi
transplantasi karang merupakan salah satu pendekatan baru untuk memperbaiki
kondisi terumbu karang.Transplantasi karang berperan dalam mempercepat
regenerasi terumbu karang yang telah rusak, juga dapat membangun daerah
terumbu karang baru yang sebelumnya tidak ada. Transplantasi karang dengan
tujuan meningkatkan produksi perikanan sering disebut “Fish Aggregating Device”
(FAD), yaitu suatu cara yang digunakan untuk mengubah suatu perairan yang sepi
ikan menjadi perairan yang banyak ikan. Terumbu karang buatan di bangun disekitar
terumbu karang, sehingga nelayan tidak lagi menangkap ikan di daerah terumbu
karang, tetapi berpindah di daerah terumbu karang buatan.
Daerah Perlindungan Laut (DPL) adalah suatu kawasan laut yang terdiri dari
berbagai habitat, yang dikelola dan dilindungi secara hukum dengan tujuan untuk
melindungi keunikan, keindahan, dan produktivitas atau rehabilitasi suatu kawasan.
Kawasan ini dilindungi secara tetap dari berbagai kegiatan pemanfaatan, kecuali
kegiatan penelitian, pendidikan, dan wisata terbatas.
3) Pengawasan dan Pengendalian Pengelolaan Kelautan dan Perikanan
Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan (SDKP) merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan, untuk
mendukung terwujudnya kedaulatan pengelolaan sumber daya kelautan dan
perikanan secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. Kegiatan
pengawasan SDKP di Provinsi DKI Jakarta dilakukan melalui pengawasan
sumberdaya kelautan dan perikanan di wilayah perairan, daratan, pengembangan
kelompok masyarakat pengawas SDKP, peningkatan sarana prasarana pengawasan
SDKP dan penanganan tindak pidana perikanan.

IV-113
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

c. Pembinaan OK-OCE di Kepulauan Seribu


Dalam rangka mendukung penciptaan 200.000 wirausaha baru di Jakarta,
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan Provinsi DKI
Jakarta, menyusun program Pembinaan Kewirausahaan dan Pengembangan
UKM, dimana terdiri dari kegiatan Pembinaan Kewirausahaan Tingkat
Kecamatan, Pendampingan Kewirausahaan Tingkat Kecamatan,
Pembangunan Tempat Kumpul Kreatif & Betawi Store Tingkat
Kota/Kabupaten serta Bazar UKM Tingkat Kota/Kab dan Kecamatan.
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu merupakan salah satu lokasi
sasaran pengembangan kewirausahaan. Saat ini akan dilakukan pembinaan
kewirausahaan di 2 (dua) Kecamatan yakni Kecamatan Kepulauan Seribu
Utara di Pulau Kelapa dan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan di Pulau
Tidung. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembinaan
kewirausahaan di Kepulauan Seribu adalah belum tersedianya angkutan
reguler antar Pulau. Eksisting dengan menggunakan kapal dari Marina atau
Muara Angke/Kali Adem jika di darat. Jika pelatihan itu dilakukan di Pulau
maka masih harus menyewa kapal dengan biaya sewa sesuai dengan jarak
lokasi pelatihan. Selain itu, untuk wilayah Kepulauan Seribu Selatan masih
terkendala cuaca.
Solusi yang akan dilakukan adalah dengan mengadakan pelatihan-pelatihan
di masing-masing kelurahan untuk lebih mempermudah dalam hal jarak dan
kondisi cuaca. Diharapkan ke depannya perlu dilakukan koordinasi ataupun
penganggaran di SKPD terkait.
Adapun karakteristik produk berbagai macam sesuai dengan minat dan
kompetensi masing-masing peserta, antara lain : tata busana, kerajinan
kerang, olahan daging/ikan (olahan sukun, kerupuk ikan, kerupuk rumput laut,
steak cumi, olahan ikan asin) dan servis elektronik. Dengan pelaksanaan
kegiatan tersebut diharapkan masyarakat Kepulauan Seribu dapat
meningkatkan perekonomiannya dan mendukung penciptaan 200.000
wirausaha baru.

d. Pengembangan Kepariwisataan Kepulauan Seribu


Upaya pengembangan kepariwisataan di Kepulauan Seribu melalui
peningkatan citra dan awareness Kepulauan Seribu melalui berbagai chanel
promosi baik above the line, below the line dan sosial media, serta
mengembangkan berbagai amenitas dan atraksi yang unik serta
penambahan fasilitas resort apung dengan mempermudah proses perijinan

IV-114
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

melalui koordinasi yang intens dengan instansi terkait. Jumlah wisatawan ke


Kepulauan Seribu tahun 2017 berjumlah 879.360 wisatawan. Target 2022
adalah 1.122.311 wisatawan (target rendah 5 persen per tahun) dan
1.410.366 wisatawan (target tinggi 10 persen per tahun).

e. Rencana Pembangunan Infrastruktur di Kepulauan Seribu sebagai KSPN


1) Peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan, pengembangan
SMK Pariwisata dan Kelautan, serta peningkatan Sarana Prasarana
Satuan Pendidikan;
2) Layanan kesehatan termasuk penyediaan kapal ambulans;
3) Penyediaan air bersih melalui Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) dan
Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO);
4) Pembangunan pusat konservasi ekologi (restorasi pantai, transplantasi
karang, dan pelibatan penduduk) di Kepulauan Seribu;
5) Pengembangan pasar terpadu;
6) Pengembangan kampung wisata tematik melalui penataan serta
pembangunan kawasan dan hunian warga;
7) Peningkatan/revitalisasi pelabuhan di 10 Pulau di Kepulauan Seribu;
8) Mewujudkan objek ekowisata kepulauan yang terjangkau, berbudaya,
dan berskala internasional melalui kemitraan dan investasi, termasuk
pembangunan resort apung;
9) Peningkatan daya listrik menjadi 15 MW;
10) Pembangunan IPAL di setiap pulau permukiman;
11) Pengembangan sumber energi terbarukan dalam bentuk Pembangkit
Listrik Tenaga Angin (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Matahari
(Solar Panel).

f. Pengembangan Pesisir
Dalam lima tahun ke depan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan
menyiapkan Manajemen Pengelolaan Pesisir yang ditujukan untuk menata
pesisir Jakarta agar secara ekologis kualitasnya menjadi lebih baik sekaligus
mampu sebagai lingkungan pengembangan kesejahteraan dan kemajuan
warga.
Pengelolaan pesisir pantai utara Jakarta, termasuk di dalamnya soal
reklamasi, diletakkan dalam kerangka pengembangan tata ruang dan zonasi
pesisir, dan pulau-pulau kecil di wilayah administratif Pemprov DKI Jakarta.
Tujuan utama dari pengelolaan ini adalah tumbuh kembangnya

IV-115
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

kesejahteraan warga, kemajuan kota, kelestarian lingkungan hidup dan


terjaminnya tata kelola pemerintahan yang baik.
Konsep rencana pemanfaaan tata ruang pesisir dan zonasi laut akan disusun
sesuai amanat Undang-Undang no 1 Tahun 2014 tentang perubahan atas
Undang-Undang no 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil. Penyusunan Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil (RSWP-3-K), Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil (RZWP-3-K), Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil (RPWP-3-K), Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil (RAPWP-3-K) akan melibatkan sektor usaha dan
masyarakat seluas-luasnya. Pengelolaan tata kelola pesisir pantai utara
Jakarta akan memperhitungkan wilayah pantai dan laut secara keseluruhan
sebagai satu kesatuan utuh yang melibatkan masyarakat, dunia usaha serta
pemerintah.
Pengelolaan tata ruang pesisir dan pulau-pulau di Jakarta juga harus
mengedepankan tata kelola yang baik dan mengikuti segala regulasi yang
ada. Tujuan dari hal ini selain mendorong akuntabilitas pemerintahan tetapi
juga mendorong kepastian hukum bagi masyarakat dan dunia usaha. Tata
kelola yang sesuai dengan peraturan yang berlaku akan memberikan
kepastian hukum dan menghindari pelanggaran hukum dalam proses-proses
pengelolaan pesisir utara Jakarta di antaranya adalah melanjutkan proses
penyempurnaan dan penetapan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil (RZWP3K) dan regulasi lain yang diamanatkan undang-undang.
Dalam perspektif lingkungan hidup, akan dilakukan upaya untuk mengetahui
kondisi Teluk Jakarta setelah adanya kegiatan reklamasi, yang telah
dilaksanakan pada Pulau C, D, G dan K, serta untuk menindaklanjuti surat
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor:
S.317/MENLH/PKTL/PLA.4/9/2017, tanggal 15 September 2017, perihal:
Tindak Lanjut Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
No. SK.354/Menlhk/Setjen/Kum.9/5/2017. Untuk itu perlu dilakukan kajian
pemetaan (atau audit) reklamasi berkaitan dengan pengelolaan dan
pengendalian kondisi lingkungan di lokasi reklamasi, meliputi : a) kualitas air
laut dan pengaruhnya terhadap keberlangsungan ekosistem mangrove; (b)
kondisi dan pengaruh hidrodinamika laut dalam flushing limbah, sampah,
maupun sedimen yang masuk ke teluk; (c) kondisi fisik ,kimia dan biologi
lapisan tanah di dasar Teluk Jakarta pada tiap-tiap kedalaman tertentu serta
perkiraan resiko subsiden di Teluk Jakarta; (d) kondisi fishing ground, pola

IV-116
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

lintas nelayan dan pengaruhnya terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat


pesisir dan nelayan; (e) tren penurunan muka air tanah; dan (f) tren
penurunan muka tanah. Hasil pemetaan/audit lingkungan ini akan menjadi
dasar dari perencanaan pemanfaatan dan pengelolaan ruang pulau reklamasi
serta menjadi dasar penyusunan revisi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta (RTRKSP
Jakarta) dan penetapan Peraturan Daerahnya.

4.3 Program Pembangunan Daerah

Program-program prioritas yang masuk dalam Panca Upaya Utama Pembangunan Jakarta
dan Kegiatan Strategis Daerah dapat dijabarkan diantaranya sebagai berikut:

1. Pembangunan Manusia
a. Program Rehabilitasi Sosial
b. Program Peningkatan Layanan, Prasarana dan Sarana Kesejahteraan Sosial
c. Program Perlindungan Perempuan dan Anak
d. Program kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
e. Program Pengelolaan Risiko Bencana
f. Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
g. Program Wajib Belajar 12 Tahun
h. Program Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus
i. Program Peningkatan Mutu Pendidikan
j. Program Pengembangan Guru dan Tenaga Kependidikan
k. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan
l. Program Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan
Perorangan
m. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah
n. Program Kesehatan Masyarakat, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
o. Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Bidang Kesehatan
p. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
(SDMK)
q. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan
r. Program Pembinaan Upaya Kesehatan
s. Program Pengembangan dan Pembinaan Olahraga
t. Program Penanganan Fakir Miskin
u. Program Peningkatan Penyelenggaraan Kota Administrasi Jakarta Utara
v. Program Peningkatan Penyelenggaraan Kota Administrasi Jakarta Barat

IV-117
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

w. Program Peningkatan Penyelenggaraan Kota Administrasi Jakarta Pusat


x. Program peningkatan penyelengaraan Kota Administrasi Jakarta Selatan
y. Program Peningkatan Penyelenggaraan Kota Administrasi Jakarta Timur
z. Program Peningkatan Penyelenggaraan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

2. Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur


a. Program Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja
b. Program Pembinaan dan Pengembangan Industri
c. Program Pembinaan dan Pengembangan Koperasi
d. Program Pembinaan dan Pengembangan UKM
e. Pembinaan Kewirausahaan dan Pengembangan UKM
f. Program pengawasan dan pelayanan perdagangan
g. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat
h. Program Pengelolaan Kelautan dan Perikanan
i. Program Pengembangan Pertanian, Peternakan dan Kesehatan Hewan
j. Program Pengendali Banjir dan Abrasi
k. Program Pengendalian Banjir
l. Program Pengembangan dan Pengelolaan Air Bersih
m. Program Pengembangan dan Pengelolaan Air Limbah
n. Program Pengelolaan Persampahan
o. Program Pengendalian dan Penertiban Lalu Lintas dan angkutan
p. Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan
q. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
r. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum
s. Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Angkutan Umum
t. Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Angkutan Perairan dan Kepelabuhanan
u. Program Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan
v. Program Penyediaan dan Pemeliharaan/Perawatan Perumahan Rakyat
w. Program Penyediaan dan Pemeliharaan Perumahan Rakyat
x. Program Peningkatan Penanaman Modal
y. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Terpadu Satu Pintu
z. Program Penataan Ruang

3. Peningkatan Integritas Aparatur


a. Program Pengelolaan, Pembinaan dan Pengembangan ASN
b. Program Peningkatan Kapasitas KORPRI
c. Program Pengembangan Kompetensi SDM

IV-118
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

d. Program Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Diklat


e. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
f. Program Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
g. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Bidang
Pemerintahan
h. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Bidang Kesra
i. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Bidang SPKLH
j. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Bidang
Perekonomian
k. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
l. Program Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Perencanaan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pembangunan Daerah
m. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi OPD Perencanaan
Pembangunan Daerah
n. Program Penataan Administrasi Kependudukan
o. Program Pembinaan Pengelolaan dan Penatausahaan Aset Daerah
p. Program Pemanfaatan Aset Daerah
q. Program Pengelolaan dan Pelayanan Pajak Daerah
r. Program Pengelolaan Retribusi Daerah
s. Program Pembinaan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
t. Program Peningkatan Kualitas Pengadaan Barang/Jasa
u. Program Peningkatan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
v. Program Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan Jabatan Aparatur
w. Program Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan SDM Aparatur
x. Program Penataan dan Penyusunan Peraturan Perundang-undangan
y. Program Peningkatan Bantuan & Kesadaran Hukum dan Hak Asasi Manusia serta
Penanganan Perkara
z. Program Pengembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
aa. Program Penelitian dan Pengembangan

4. Kota Lestari
a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
b. Pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan
c. Program Pengelolaan Kelautan dan Perikanan
d. Program Pengelolaan Hutan
e. Program Pengelolaan Pertamanan
f. Program Pengelolaan Pemakaman

IV-119
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

g. Program Penataan Kawasan Permukiman


h. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Kota
Administrasi Jakarta Utara
i. Program Peningkatan Pengembangan Kewilayahan Kota Administrasi Jakarta Utara
j. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Kota
Administrasi Jakarta Barat
k. Program Peningkatan Pengembangan Kewilayahan Kota Administrasi Jakarta Barat
l. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan di Kota
Administrasi Jakarta Pusat
m. Program Peningkatan Pengembangan Kewilayahan Kota Administrasi Jakarta Pusat
n. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Kota
Administrasi Jakarta Selatan
o. Program Peningkatan Pengembangan Kewilayahan Kota Administrasi Jakarta
Selatan
p. Program penyelenggaraan pemerintahan kecamatan dan kelurahan kota
administrasi Jakarta Timur
q. Program Peningkatan Pengembangan Kewilayahan Kota Administrasi Jakarta Timur
r. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu
s. Program Peningkatan Pengembangan Kewilayahan Kabupaten Administrasi
Kepulauan Seribu

5. Simpul Kemajuan
a. Program Pelayanan dan Pengembangan Kearsipan
b. Program Pembinaan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
c. Program Pembinaan dan Pengembangan Industri Pariwisata
d. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
e. Program Pembinaan dan pemberdayaan pelaku seni budaya
f. Program Pemeliharaan dan Pengembangan Pemanfaatan Cagar Budaya
g. Program penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana seni budaya dan
pariwisata

6. Kegiatan Strategis Daerah


Kegiatan Strategis Daerah (KSD) merupakan kegiatan strategis yang disusun sebagai
pelaksanaan RPJMD 2017 -2022 dalam memenuhi kebutuhan dasar, mempercepat
pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah yang

IV-120
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

dilaksanakan oleh Penanggung Jawab KSD. Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor


1042 Tahun 2018, ada 60 Kegiatan Strategis Daerah, yaitu :
a. Kegiatan Strategis Daerah Bidang Pemerintahan
1. Mewujudkan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dengan Predikat AA
2. Pengembangan Smart City dan E-Governance melalui Dashboard Program
Prioritas, Integrasi Data Kependudukan dan Jakarta One
3. Peningkatan Layanan Pengaduan Masyarakat melalui Open House Kecamatan &
aplikasi Citizen Relation Management (CRM)
b. Kegiatan Strategis Daerah Bidang Perekonomian
1. Peningkatan Ketahanan Pangan melalui Pemantauan Ketersediaan Pangan
Berbasis IT, Pendistribusian Subsidi Pangan, Optimasi Pengelolaan Sistem
Pergudangan Pangan, dan Pemenuhan Pasokan Pangan
2. Revitalisasi dan Pembangunan Pasar Rakyat dan Pasar Terpadu
3. Peningkatan Peringkat Ease of Doing Business (EODB)
4. Optimalisasi Mall Pelayanan Publik melalui Pembentukan Jakarta Investment
Center (JIC) dan Starting Business Corner
5. Pengembangan Pariwisata dan Budaya melalui Revitalisasi Taman Ismail Marzuki
6. Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan Terpadu
7. Pengembangan TOD
8. Penciptaan Layanan Transportasi Terintegrasi melalui OK-OTRIP
9. Pembangunan dan Pengoperasian MRT
10.Pembangunan dan Pengoperasian LRT
11.Pengoperasian Electronic Road Pricing (ERP)
12.Pelaksanaan Diklat serta Sertifikasi Pengemudi Angkutan Umum
13.Pengembangan Sistem Angkutan Umum melalui Revitalisasi Terminal
14.Pembangunan Fasilitas Park & Ride dan Optimalisasi Manajemen Perparkiran
15.Pembangunan Jalur Melingkar Melayang/Elevated Loopline
16.Peningkatan layanan sistem pembayaran elektronik transportasi terpadu melalui
Electronic Fare Collection (EFC)
17.Meraih Laporan Keuangan Daerah dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP)
18.Membentuk Endowment Fund/Lembaga Pembiayaan Pembangunan
19.Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
20.Menjadikan Kepulauan Seribu sebagai Pusat Konservasi Ekologi
21.Membangun Pasar Terpadu di Kepulauan Seribu
22. Revitalisasi dan Pembangunan Dermaga dan Pelabuha
23. Penciptaan Layanan Transportasi Perairan Terintegrasi

IV-121
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

24. Peningkatan Daya Listrik di Kepulauan Seribu


25. Pembangunan Taman Benyamin Suaeb
26. Pelaksanaan Festival Seni dan Budaya Sepanjang Tahun
27. Peningkatan Kinerja BUMD
28. Revitalisasi Pengelolaan Kawasan Terpadu Tanah Abang

c. Kegiatan Strategis Daerah Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup

1. Pengembangan dan Pengelolaan Air Bersih


2. Pengembangan dan Pengelolaan Air Limbah dan Air Limbah Komunal
3. Pengendalian Banjir melalui Naturalisasi Sungai, Pembangunan
Waduk/Situ/Embung, dan Tanggul Pantai
4. Penyediaan Perumahan melalui Skema Pendanaan Uang Muka Nol Rupiah (DP 0
Rupiah)
5. Pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF)
6. Pengurangan Sampah di Sumber
7. Optimalisasi TPST Bantar Gebang
8. Pembangunan Taman Maju Bersama
9. Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman dan Masyarakat
10. Penyediaan Pengolahan dan Pengelolaan Air Bersih di Kepulauan Seribu
11. Penyediaan Pengolahan dan Pengelolaan Air Limbah di Kepulauan Seribu
12. Pengelolaan kawasan pesisir Teluk Jakarta melalui penyusunan rencana
kebijakan dan agenda rehabilitasi ekosistem pesisir Jakarta termasuk audit
lingkungan pulau reklamasi
13. Perbaikan Tata Kelola Rusunawa dan Rusun Milik

d. Kegiatan Strategis Daerah Bidang Kesejahteraan Rakyat

1. Perluasan Akses Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar Plus (KJP Plus)
2. Rehabilitasi dan Pembangunan Gedung Sekolah
3. Revitalisasi SMK: Pengembangan dan Peningkatan Mutu Pendidikan Vokasi
4. Peningkatan Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan Melalui Pelatihan dan
Sertifikasi
5. Pembentukan BLUD Pendidikan
6. Perluasan Akses Pendidikan Tinggi melalui Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul
(KJMU)
7. Peningkatan Kesejahteraan Pendidik Madrasah dan Sekolah Swasta

IV-122
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

8. Peningkatan Akses Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Peningkatan


Kesejahteraan Guru PAUD
9. Pelaksanaan Festival Olahraga Rakyat Sepanjang Tahun
10.Pembangunan Stadion Olahraga Bertaraf Internasional
11.Peningkatan Kesejahteraan Lansia melalui Kartu Lansia Jakarta (KLJ)
12.Pemenuhan Universal Health Coverage (UHC)
13.Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Perempuan dan Anak melalui Unit
Reaksi Cepat dan Rumah Aman
14.Peningkatan Aksesibilitas Penyandang Disabilitas
15.Pengentasan Kemiskinan melalui Integrasi Bantuan Sosial
16.Revitalisasi Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin

Berikut adalah Tim Percepatan Kegiatan Strategis Daerah beserta perannya berdasarkan
Instruksi Gubernur Nomor 75 Tahun 2018 tentang Optimalisasi Kebijakan Pelaksanaan
Kegiatan Strategis Daerah.

Tabel 4.44 Peran Tim Percepatan Kegiatan Strategis Daerah


PARA ASISTEN SEKDA PARA KEPALA KEPALA BAPPEDA KEPALA DINAS CIPTA KEPALA DINAS
SELAKU WAKIL KETUA PERANGKAT DAERAH KARYA, TATA RUANG KOMUNIKASI,
TPKSD DAN PERTANAHAN INFORMATIKA DAN
STATISTIK
•Secara simultan •Menyusun dokumen •Mengkoordinasikan •Mengakomodir •Melaksanakan
melakukan RENCANA AKSI KSD penyusunan dokumen kebutuhan pelaksanaan pembangunan dan
MONITORING DAN rencana aksi KSD KSD dalam PERUBAHAN pengembangan sistem
EVALUASI pelaksanaan RDTR informasi KSD
KSD berkoordinasi dengan
Kepala Bappeda
•Memastikan •Memprioritaskan •Menyusun PEDOMAN •Mempercepat
ketersediaan dan pelaksanaan KSD dan penyusunan rencana pengumpulan data dan
ketercukupan melaporkan hasilnya aksi pelaksanaan KSD informasi spasial
ANGGARAN KSD melalui sistem terkait KSD dalam
informasi rangka penyempurnaan
PETA DASAR paling
lambat Des 2018

•Berkoordinasi dengan •Mengakomodir


Kepala Bappeda dan kebutuhan pelaksanaan
Kepala Dinas Cipta KSD dalam PERUBAHAN
Karya, Tata Ruang dan RTRW paling lambat
Pertanahan dalam hal Des 2018
terdapat kebutuhan
perubahan RTRW
dan/atau RDTR untuk
implementasi KSD
sumber : Ingub Nomor 75 Tahun 2018, Optimalisasi Kebijakan Pelaksanaan
Kegiatan Strategis Daerah

IV-123
5
RENCANA KERJA
DAN PENDANAAN
DAERAH
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Rencana kerja dan pendanaan daerah tahun 2021 disusun dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan daerah termasuk pemenuhan pelayanan dasar kepada masyarakat. Program
prioritas pembangunan Provinsi DKI Jakarta tahun 2021, disusun dalam rangka memenuhi
sasaran pokok arah kebijakan tahun ke empat pembangunan tahun 2017-2022 yang tertuang
dalam Perda Nomor 1 Tahun 2018 tentang RPJMD Tahun 2017-2022 dan arah kebijakan
dan prioritas pembangunan nasional sekaligus mempedomani tema pembangunan Jakarta
2021 yaitu Pemantapan Pertumbuhan Berkualitas Untuk Stabilitas Pembangunan
dengan Fokus Pemulihan Ekonomi dan Kehidupan Masyarakat.
Adapun rencana kerja dan pendanaan daerah tahun 2021, disusun mengikuti program
pembangunan daerah sebagaimana telah dijelaskan pada sub bab 4.3 sebelumnya dan
dapat dilihat pada lampiran I.
Terkait kesesuaian nama program, pagu indikatif, indikator, dan target kinerja serta Perangkat
Daerah Penanggung Jawab dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.1 Konsistensi Jumlah dan Nomenklatur Program RKPD Tahun 2021

JUMLAH JUMLAH
PERANGKAT
JUMLAH NAMA NAMA
DAERAH JUMLAH
PROGRAM PROGRAM/ PROGRAM/
NO URUSAN PENANGGUNG PROGRAM
RKPD OUTCOME OUTCOME
JAWAB PADA RPJMD
2021 YANG YANG
RPJMD
KONSISTEN INKONSISTEN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Administrasi DINAS 3 3 3 0
Kependudukan KEPENDUDUKAN
dan Pencatatan DAN PENCATATAN
Sipil SIPIL
2 Energi dan DINAS 5 5 5 0
Sumber Daya PERINDUSTRIAN
Mineral DAN ENERGI
3 Fungsi Lain BADAN PELAYANAN 3 3 3 0
Sesuai Dengan PENGADAAN
Ketentuan BARANG JASA
Peraturan
Perundang-
undangan
4 Fungsi Lain BADAN PEMBINAAN 3 3 3 0
Sesuai Dengan BUMD
Ketentuan
Peraturan
Perundang-
undangan
5 Fungsi Lain BIRO HUKUM 3 3 3 0
Sesuai Dengan
Ketentuan
Peraturan
Perundang-
undangan
6 Fungsi Lain BIRO KEPALA 4 4 4 0
Sesuai Dengan DAERAH DAN
Ketentuan KERJASAMA LUAR
Peraturan NEGERI

V-2
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

JUMLAH JUMLAH
PERANGKAT
JUMLAH NAMA NAMA
DAERAH JUMLAH
PROGRAM PROGRAM/ PROGRAM/
NO URUSAN PENANGGUNG PROGRAM
RKPD OUTCOME OUTCOME
JAWAB PADA RPJMD
2021 YANG YANG
RPJMD
KONSISTEN INKONSISTEN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Perundang-
undangan

7 Fungsi Lain BIRO 3 2 2 0


Sesuai Dengan KESEJAHTERAAN
Ketentuan SOSIAL
Peraturan
Perundang-
undangan
8 Fungsi Lain BIRO ORGANISASI 4 3 3 0
Sesuai Dengan DAN REFORMASI
Ketentuan BIROKRASI
Peraturan
Perundang-
undangan
9 Fungsi Lain Biro Penataan Kota 2 1 1 0
Sesuai Dengan dan Lingkungan
Ketentuan Hidup
Peraturan
Perundang-
undangan
10 Fungsi Lain Biro Pendidikan dan 5 3 3 0
Sesuai Dengan Mental Spiritual
Ketentuan
Peraturan
Perundang-
undangan
11 Fungsi Lain BIRO 2 2 2 0
Sesuai Dengan PEREKONOMIAN
Ketentuan
Peraturan
Perundang-
undangan
12 Fungsi Lain BIRO TATA 5 4 4 0
Sesuai Dengan PEMERINTAHAN
Ketentuan
Peraturan
Perundang-
undangan
13 Fungsi Lain BIRO UMUM 2 2 2 0
Sesuai Dengan
Ketentuan
Peraturan
Perundang-
undangan
14 Fungsi Lain INSPEKTORAT 3 3 3 0
Sesuai Dengan
Ketentuan
Peraturan
Perundang-
undangan
15 Fungsi Lain SEKRETARIAT 3 3 3 0
Sesuai Dengan DPRD
Ketentuan
Peraturan
Perundang-
undangan
16 Kearsipan DINAS 1 1 1 0
PERPUSTAKAAN
DAN KEARSIPAN
17 Kebudayaan DINAS PARIWISATA 5 5 5 0
DAN KEBUDAYAAN
V-3
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

JUMLAH JUMLAH
PERANGKAT
JUMLAH NAMA NAMA
DAERAH JUMLAH
PROGRAM PROGRAM/ PROGRAM/
NO URUSAN PENANGGUNG PROGRAM
RKPD OUTCOME OUTCOME
JAWAB PADA RPJMD
2021 YANG YANG
RPJMD
KONSISTEN INKONSISTEN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
18 Kehutanan DINAS KEHUTANAN 8 7 7 0
19 Kelautan dan DINAS KETAHANAN 4 4 4 0
Perikanan PANGAN,
KELAUTAN DAN
PERTANIAN
20 Kepegawaian BADAN 4 4 4 0
Serta Pendidikan KEPEGAWAIAN
dan Pelatihan DAERAH
21 Kepegawaian BADAN 4 4 4 0
Serta Pendidikan PENGEMBANGAN
dan Pelatihan SUMBER DAYA
MANUSIA
22 Kepemudaan dan DINAS PEMUDA 4 4 4 0
Olah Raga DAN OLAH RAGA
23 Kesatuan Bangsa BADAN KESATUAN 5 4 4 0
dan Politik BANGSA DAN
POLITIK
24 Kesehatan DINAS KESEHATAN 11 7 7 0
25 Ketenteraman dan Badan 4 4 4 0
Ketertiban Umum Penanggulangan
Serta Bencana Daerah
Perlindungan
Masyarakat
26 Ketenteraman dan DINAS 5 5 5 0
Ketertiban Umum PENANGGULANGAN
Serta KEBAKARAN DAN
Perlindungan PENYELAMATAN
Masyarakat
27 Ketenteraman dan SATPOL PP 4 4 4 0
Ketertiban Umum
Serta
Perlindungan
Masyarakat
28 Keuangan BADAN PAJAK DAN 4 3 3 0
RETRIBUSI DAERAH
29 Keuangan BADAN PENGELOLA 4 4 4 0
ASET DAERAH
30 Keuangan BADAN PENGELOLA 3 3 3 0
KEUANGAN
DAERAH
31 Keuangan Biro Administrasi 4 3 3 0
Sekretariat Daerah
32 Kewilayahan Kabupaten 7 6 6 0
Administrasi
Kepulauan Seribu -
Kep. Seribu
33 Kewilayahan Kota Administrasi 7 6 6 0
Jakarta Barat
34 Kewilayahan Kota Administrasi 7 6 6 0
Jakarta Pusat
35 Kewilayahan Kota Administrasi 7 6 6 0
Jakarta Selatan
36 Kewilayahan Kota Administrasi 7 6 6 0
Jakarta Timur
37 Kewilayahan Kota Administrasi 7 6 6 0
Jakarta Utara
38 Komunikasi dan DINAS 5 4 4 0
Informatika KOMUNIKASI,

V-4
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

JUMLAH JUMLAH
PERANGKAT
JUMLAH NAMA NAMA
DAERAH JUMLAH
PROGRAM PROGRAM/ PROGRAM/
NO URUSAN PENANGGUNG PROGRAM
RKPD OUTCOME OUTCOME
JAWAB PADA RPJMD
2021 YANG YANG
RPJMD
KONSISTEN INKONSISTEN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
INFORMATIKA DAN
STATISTIK

39 Koperasi, Usaha Dinas Koperasi, 5 4 4 0


Kecil, dan Usaha Kecil dan
Menengah Menengah serta
Perdagangan
40 Lingkungan Hidup DINAS 4 4 4 0
LINGKUNGAN
HIDUP
41 Pangan DINAS KETAHANAN 3 3 3 0
PANGAN,
KELAUTAN DAN
PERTANIAN
42 Pariwisata DINAS PARIWISATA 4 4 4 0
DAN KEBUDAYAAN
43 Pekerjaan Umum Biro Penataan Kota 1 1 1 0
dan Penataan dan Lingkungan
Ruang Hidup
44 Pekerjaan Umum DINAS BINA MARGA 5 5 5 0
dan Penataan
Ruang
45 Pekerjaan Umum Dinas Cipta Karya, 4 4 4 0
dan Penataan Tata Ruang, dan
Ruang Pertanahan
46 Pekerjaan Umum Dinas Sumber Daya 6 6 6 0
dan Penataan Air
Ruang
47 Pemberdayaan DINAS 3 1 1 0
Masyarakat dan PEMBERDAYAAN,
Desa PERLINDUNGAN
ANAK DAN
PENGENDALIAN
PENDUDUK
48 Pemberdayaan DINAS 4 2 2 0
Perempuan dan PEMBERDAYAAN,
Perlindungan PERLINDUNGAN
Anak ANAK DAN
PENGENDALIAN
PENDUDUK
49 Penanaman Modal Dinas Penanaman 4 4 4 0
Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
50 Pendidikan DINAS PENDIDIKAN 8 8 8 0
51 Penelitian dan BADAN 1 1 1 0
Pengembangan PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
DAERAH
52 Pengendalian DINAS 4 3 3 0
Penduduk dan PEMBERDAYAAN,
Keluarga PERLINDUNGAN
Berencana ANAK DAN
PENGENDALIAN
PENDUDUK
53 Perdagangan Dinas Koperasi, 3 3 3 0
Usaha Kecil dan
Menengah serta
Perdagangan
54 Perencanaan BADAN 12 11 11 0
PERENCANAAN

V-5
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

JUMLAH JUMLAH
PERANGKAT
JUMLAH NAMA NAMA
DAERAH JUMLAH
PROGRAM PROGRAM/ PROGRAM/
NO URUSAN PENANGGUNG PROGRAM
RKPD OUTCOME OUTCOME
JAWAB PADA RPJMD
2021 YANG YANG
RPJMD
KONSISTEN INKONSISTEN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
PEMBANGUNAN
DAERAH

55 Perhubungan DINAS 6 6 6 0
PERHUBUNGAN
56 Perindustrian DINAS 4 4 4 0
PERINDUSTRIAN
DAN ENERGI
57 Perpustakaan DINAS 3 3 3 0
PERPUSTAKAAN
DAN KEARSIPAN
58 Persandian DINAS 1 1 1 0
KOMUNIKASI,
INFORMATIKA DAN
STATISTIK
59 Pertanahan Dinas Cipta Karya, 2 - - 0
Tata Ruang, dan
Pertanahan
60 Pertanian DINAS KETAHANAN 3 3 3 0
PANGAN,
KELAUTAN DAN
PERTANIAN
61 Perumahan Dinas Perumahan 6 5 5 0
Rakyat dan Rakyat dan Kawasan
Kawasan Permukiman
Permukiman
62 Sosial DINAS SOSIAL 7 7 7 0
63 Statistik DINAS 1 1 1 0
KOMUNIKASI,
INFORMATIKA DAN
STATISTIK
64 Tenaga Kerja DINAS TENAGA 5 5 5 0
KERJA DAN
TRANSMIGRASI
TOTAL 280 249 249

Sumber : Bappeda Prov. DKI Jakarta (diolah)

V-6
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tabel 5.2 Konsistensi Target Program RKPD 2021 dan RPJMD

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Sosial DINAS SOSIAL Program Rehabilitasi Persentase (%) PMKS 75 % Program Rehabilitasi Persentase (%) PMKS 75 %
Sosial yang terpenuhi hak Sosial yang terpenuhi hak
dasarnya dasarnya
2 Sosial DINAS SOSIAL Program Rehabilitasi Persentase (%) lokasi 97 % Program Rehabilitasi Persentase (%) lokasi 97 %
Sosial strategis di wilayah Sosial strategis di wilayah
Provinsi DKI Jakarta Provinsi DKI Jakarta
yang bersih PMKS yang bersih PMKS
jalanan jalanan
3 Ketentera SATPOL PP Program Persentase 80 Persen Program Persentase 80 Persen
man dan Penyelenggaraan Penyelesaian Penyelenggaraan Penyelesaian
Ketertiban Ketenteraman dan Pelanggaran Perda Ketenteraman dan Pelanggaran Perda
Umum Ketertiban Umum dan/atau Perkada Ketertiban Umum dan/atau Perkada
Serta Serta Perlindungan terkait Ketenteraman Serta Perlindungan terkait Ketenteraman
Perlindung Masyarakat dan Ketertiban Umum Masyarakat dan Ketertiban Umum
an
Masyarakat
4 Kesatuan BADAN Program Pembinaan Persentase Tingkat 0 Persen Program Pembinaan Persentase Tingkat 0 Persen
Bangsa dan KESATUAN Persatuan dan Pemahaman Persatuan dan Pemahaman
Politik BANGSA DAN Kesatuan Bangsa Masyarakat Kesatuan Bangsa Masyarakat
POLITIK
5 Kesatuan BADAN Program Pembinaan Jumlah Konflik Sosial 0 kejadian Program Pembinaan Jumlah Konflik Sosial 0 kejadian
Bangsa dan KESATUAN Persatuan dan konflik Persatuan dan konflik
Politik BANGSA DAN Kesatuan Bangsa Kesatuan Bangsa
POLITIK

V-7
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
6 Ketentera SATPOL PP Program Penegakan Persentase Berkas 20 Persen Program Penegakan Persentase Berkas 20 Persen
man dan Perda dan/atau Perkara Kasus Perda dan/atau Perkara Kasus
Ketertiban Perkada Secara Pelanggaran Perda Perkada Secara Pelanggaran Perda
Umum Yustisial dan/ Perkada yang Yustisial dan/ Perkada yang
Serta dilimpahkan ke JPU dilimpahkan ke JPU
Perlindung dengan Kategori P21 dengan Kategori P21
an
Masyarakat
7 Sosial DINAS SOSIAL Program Jumlah tenaga 4094 Program Jumlah tenaga 4094
Pemberdayaan Sosial kesejahteraan sosial Orang Pemberdayaan Sosial kesejahteraan sosial Orang
masyarakat yang aktif masyarakat yang aktif
dalam dalam
penyelenggaraan penyelenggaraan
kesejahteraan sosial kesejahteraan sosial
8 Sosial DINAS SOSIAL Program Jumlah lembaga 923 Program Jumlah lembaga 923
Pemberdayaan Sosial kesejahteraan sosial Lembaga Pemberdayaan Sosial kesejahteraan sosial Lembaga
masyarakat yang aktif masyarakat yang aktif
dalam dalam
penyelenggaraan penyelenggaraan
kesejahteraan sosial kesejahteraan sosial
9 Sosial DINAS SOSIAL Program Presentase prasarana 87 Persen Program Peningkatan Presentase prasarana 87 Persen
Peningkatan dan sarana Layanan, Prasarana dan sarana
Layanan, Prasarana kesejahteraan sosial dan Sarana kesejahteraan sosial
dan Sarana yang memenuhi Kesejahteraan Sosial yang memenuhi
Kesejahteraan Sosial standar pelayanan standar pelayanan
10 Pemberday DINAS Program Persentase korban 99.33 % Program Perlindungan Persentase korban 99.33 %
aan PEMBERDAYA Perlindungan kekerasan yang Perempuan dan Anak kekerasan yang
Perempuan AN, Perempuan dan mendapat layanan mendapat layanan
dan PERLINDUNGA Anak komprehensif komprehensif

V-8
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Perlindung N ANAK DAN


an Anak PENGENDALIA
N PENDUDUK
11 Pemberday DINAS Program Jumlah Kekerasan 2547 Program Perlindungan Jumlah Kekerasan 2547
aan PEMBERDAYA Perlindungan Perempuan dan Anak orang Perempuan dan Anak Perempuan dan Anak orang
Perempuan AN, Perempuan dan
dan PERLINDUNGA Anak
Perlindung N ANAK DAN
an Anak PENGENDALIA
N PENDUDUK
12 Pemberday DINAS Program Jumlah Kekerasan 0 orang Program Perlindungan Jumlah Kekerasan 0 orang
aan PEMBERDAYA Perlindungan Anak Perempuan dan Anak Anak
Perempuan AN, Perempuan dan
dan PERLINDUNGA Anak
Perlindung N ANAK DAN
an Anak PENGENDALIA
N PENDUDUK
13 Pemberday DINAS Program Jumlah Kekerasan 0 orang Program Perlindungan Jumlah Kekerasan 0 orang
aan PEMBERDAYA Perlindungan Perempuan Perempuan dan Anak Perempuan
Perempuan AN, Perempuan dan
dan PERLINDUNGA Anak
Perlindung N ANAK DAN
an Anak PENGENDALIA
N PENDUDUK
14 Pemberday DINAS Program Jumlah Anak Usia 0 Program Perlindungan Jumlah Anak Usia 0 keluarga
aan PEMBERDAYA Perlindungan Sekolah yang Tidak keluarga Perempuan dan Anak Sekolah yang Tidak
Perempuan AN, Perempuan dan Bersekolah Bersekolah
dan PERLINDUNGA Anak
Perlindung N ANAK DAN
V-9
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

an Anak PENGENDALIA
N PENDUDUK

15 Pemberday DINAS Program Jumlah 2 Program Perlindungan Jumlah 2


aan PEMBERDAYA Perlindungan Kota/Kabupaten Layak kota/kabu Perempuan dan Anak Kota/Kabupaten Layak kota/kabu
Perempuan AN, Perempuan dan Anak mendapatkan paten Anak mendapatkan paten
dan PERLINDUNGA Anak predikat Madya predikat Madya
Perlindung N ANAK DAN
an Anak PENGENDALIA
N PENDUDUK
16 Pemberday DINAS Program kesetaraan Persentase Organisasi 48 % Program kesetaraan Persentase Organisasi 48 %
aan PEMBERDAYA gender dan Perangkat Daerah gender dan Perangkat Daerah
Perempuan AN, pemberdayaan (OPD) yang pemberdayaan (OPD) yang
dan PERLINDUNGA perempuan melaksanakan perempuan melaksanakan
Perlindung N ANAK DAN Perencanaan dan Perencanaan dan
an Anak PENGENDALIA Penganggaran Penganggaran
N PENDUDUK Responsif Gender Responsif Gender
(PPRG) (PPRG)
17 Pemberday DINAS Program kesetaraan Jumlah Lembaga yang 0 Program kesetaraan Jumlah Lembaga yang 0 lembaga
aan PEMBERDAYA gender dan Melaksanakan lembaga gender dan Melaksanakan
Perempuan AN, pemberdayaan Kebijakan pemberdayaan Kebijakan
dan PERLINDUNGA perempuan Pengarusutamaan perempuan Pengarusutamaan
Perlindung N ANAK DAN Gender dan Gender dan
an Anak PENGENDALIA Pemberdayaan Pemberdayaan
N PENDUDUK Perempuan Perempuan
18 Sosial DINAS SOSIAL Program Persentase 100 % Program Perlindungan Persentase 100 %
Perlindungan Sosial pemenuhan Sosial pemenuhan
kebutuhan dasar kebutuhan dasar

V-10
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

korban bencana korban bencana

19 Ketentera DINAS Program Persentase 84 % Program Persentase 84 %


man dan PENANGGULA Penanggulangan penanggulangan Penanggulangan penanggulangan
Ketertiban NGAN Kebakaran dan kebakaran yang Kebakaran dan kebakaran yang
Umum KEBAKARAN penyelamatan berhasil penyelamatan berhasil
Serta DAN
Perlindung PENYELAMATA
an N
Masyarakat
20 Ketentera DINAS Program Persentase Operasi 80 % Program Persentase Operasi 80 %
man dan PENANGGULA Penanggulangan Penyelamatan yang Penanggulangan Penyelamatan yang
Ketertiban NGAN Kebakaran dan Berhasil Kebakaran dan Berhasil
Umum KEBAKARAN penyelamatan penyelamatan
Serta DAN
Perlindung PENYELAMATA
an N
Masyarakat
21 Ketentera DINAS Program Persentase Peralatan 78.48 % Program Persentase Peralatan / 78.48 %
man dan PENANGGULA Penanggulangan / Perlengkapan Penanggulangan Perlengkapan
Ketertiban NGAN Kebakaran dan Operasional Kebakaran dan Operasional
Umum KEBAKARAN penyelamatan Pemadaman dan penyelamatan Pemadaman dan
Serta DAN Penyelamatan yang Penyelamatan yang
Perlindung PENYELAMATA memenuhi standar memenuhi standar
an N mutu mutu
Masyarakat

V-11
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
22 Ketentera DINAS Program Tingkat kerawanan 3 Indeks Program Peningkatan Tingkat kerawanan 3 Indeks
man dan PENANGGULA Peningkatan kebakaran Pencegahan kebakaran
Ketertiban NGAN Pencegahan Kebakaran
Umum KEBAKARAN Kebakaran
Serta DAN
Perlindung PENYELAMATA
an N
Masyarakat
23 Ketentera Badan Program Persentase 0% Program Pengelolaan Persentase 0%
man dan Penanggulanga Pengelolaan Risiko masyarakat dan Risiko Bencana masyarakat dan
Ketertiban n Bencana Bencana aparatur terlatih aparatur terlatih
Umum Daerah dalam dalam
Serta penanggulangan penanggulangan
Perlindung bencana bencana
an
Masyarakat
24 Ketentera Badan Program Persentase Mitigasi 0% Program Pengelolaan Persentase Mitigasi 0%
man dan Penanggulanga Pengelolaan Risiko Risiko Bencana yang Risiko Bencana Risiko Bencana yang
Ketertiban n Bencana Bencana dilaksanakan dilaksanakan
Umum Daerah
Serta
Perlindung
an
Masyarakat
25 Ketentera Badan Program Persentase informasi 100 % Program Pengelolaan Persentase informasi 100 %
man dan Penanggulanga Pengelolaan Risiko kebencanaan yang Risiko Bencana kebencanaan yang
Ketertiban n Bencana Bencana disampaikan ke disampaikan ke
Umum Daerah masyarakat masyarakat
Serta

V-12
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Perlindung
an
Masyarakat
26 Ketentera Badan Program Persentase 0.7 % Program Pengelolaan Persentase 0.7 %
man dan Penanggulanga Pengelolaan Risiko masyarakat dan Risiko Bencana masyarakat dan
Ketertiban n Bencana Bencana aparatur yang dilatih aparatur yang dilatih
Umum Daerah dalam dalam
Serta penyelenggaraan penyelenggaraan
Perlindung penanggulangan penanggulangan
an bencana bencana
Masyarakat
27 Ketentera Badan Program Persentase 32.92 % Program Pengelolaan Persentase 32.92 %
man dan Penanggulanga Pengelolaan Risiko Implementasi Fasilitas Risiko Bencana Implementasi Fasilitas
Ketertiban n Bencana Bencana Publik Aman serta Publik Aman serta
Umum Daerah Ketahanan Ketahanan
Serta Masyarakat Jakarta Masyarakat Jakarta
Perlindung terhadap Bencana terhadap Bencana
an
Masyarakat
28 Ketentera Badan Program Severity Rate/Tingkat 0% Program Severity Rate/Tingkat 0%
man dan Penanggulanga Penanggulangan Keparahan Bencana Penanggulangan Keparahan Bencana
Ketertiban n Bencana Bencana Bencana
Umum Daerah
Serta
Perlindung
an
Masyarakat

V-13
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
29 Ketentera Badan Program Persentase 100 % Program Persentase 100 %
man dan Penanggulanga Penanggulangan pendampingan yang Penanggulangan pendampingan yang
Ketertiban n Bencana Bencana dilaksanakan pada Bencana dilaksanakan pada
Umum Daerah pasca bencana pasca bencana
Serta
Perlindung
an
Masyarakat
30 Ketentera Badan Program Persentase kebutuhan 100 % Program Persentase kebutuhan 100 %
man dan Penanggulanga Penanggulangan dasar pengungsi Penanggulangan dasar pengungsi
Ketertiban n Bencana Bencana sesuai standar Bencana sesuai standar
Umum Daerah kebutuhan dalam kebutuhan dalam
Serta waktu 1 kali 24 jam waktu 1 kali 24 jam
Perlindung
an
Masyarakat
31 Pendidikan DINAS Program Pendidikan Persentase Angka 96.19 % Program Pendidikan Persentase Angka 96.19 %
PENDIDIKAN Anak Usia Dini dan Partisipasi Kasar PAUD Anak Usia Dini dan Partisipasi Kasar PAUD
Pendidikan (3-6 Tahun) Pendidikan (3-6 Tahun)
Masyarakat Masyarakat
32 Pendidikan DINAS Program Pendidikan Jumlah lembaga 519 Program Pendidikan Jumlah lembaga 519
PENDIDIKAN Anak Usia Dini dan kursus dan pelatihan lembaga Anak Usia Dini dan kursus dan pelatihan lembaga
Pendidikan terakreditasi Pendidikan terakreditasi
Masyarakat Masyarakat
33 Pendidikan DINAS Program Wajib Persentase Angka 97.71 % Program Wajib Belajar Persentase Angka 97.71 %
PENDIDIKAN Belajar 12 Tahun Partisipasi Murni 12 Tahun Partisipasi Murni
SD/MI SD/MI

V-14
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
34 Pendidikan DINAS Program Wajib Persentase Angka 92.59 % Program Wajib Belajar Persentase Angka 92.59 %
PENDIDIKAN Belajar 12 Tahun Partisipasi Murni 12 Tahun Partisipasi Murni
SMP/MTs SMP/MTs
35 Pendidikan DINAS Program Wajib Persentase Angka 82.95 % Program Wajib Belajar Persentase Angka 82.95 %
PENDIDIKAN Belajar 12 Tahun Partisipasi Murni 12 Tahun Partisipasi Murni
SMA/SMK/MA SMA/SMK/MA
36 Pendidikan DINAS Program Wajib Rata-rata lama 0 Tahun Program Wajib Belajar Rata-rata lama sekolah 0 Tahun
PENDIDIKAN Belajar 12 Tahun sekolah penduduk 12 Tahun penduduk usia diatas
usia diatas 15 tahun 15 tahun
37 Pendidikan DINAS Program Wajib Persentase angka 0% Program Wajib Belajar Persentase angka 0%
PENDIDIKAN Belajar 12 Tahun putus sekolah SD, 12 Tahun putus sekolah SD,
SMP, SMA, SMK SMP, SMA, SMK
38 Pendidikan DINAS Program Wajib Persentase Angka 0.08 % Program Wajib Belajar Persentase Angka 0.08 %
PENDIDIKAN Belajar 12 Tahun Putus Sekolah Jenjang 12 Tahun Putus Sekolah Jenjang
SMA/MA/SMK SMA/MA/SMK
39 Pendidikan DINAS Program Wajib Rata-rata lama 11.77 Program Wajib Belajar Rata-rata lama sekolah 11.77
PENDIDIKAN Belajar 12 Tahun sekolah penduduk tahun 12 Tahun penduduk jakarta tahun
jakarta
40 Pendidikan DINAS Program Wajib Persentase Angka 0.01 % Program Wajib Belajar Persentase Angka 0.01 %
PENDIDIKAN Belajar 12 Tahun Putus Sekolah Jenjang 12 Tahun Putus Sekolah Jenjang
SD/MI SD/MI
41 Pendidikan DINAS Program Wajib Persentase Angka 0.03 % Program Wajib Belajar Persentase Angka 0.03 %
PENDIDIKAN Belajar 12 Tahun Putus Sekolah Jenjang 12 Tahun Putus Sekolah Jenjang
SMP/MTs SMP/MTs
42 Pendidikan DINAS Program Wajib Persentase penerima 100 % Program Wajib Belajar Persentase penerima 100 %
PENDIDIKAN Belajar 12 Tahun Kartu Jakarta Pintar 12 Tahun Kartu Jakarta Pintar
(KJP) Plus yang (KJP) Plus yang
bersekolah bersekolah

V-15
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
43 Pendidikan DINAS Program Pendidikan Persentase sekolah 0% Program Pendidikan Persentase sekolah 0%
PENDIDIKAN Khusus dan Layanan yang memenuhi Khusus dan Layanan yang memenuhi syarat
Khusus syarat pendidikan Khusus pendidikan inklusi
inklusi
44 Pendidikan DINAS Program Pendidikan Persentase sekolah 100 % Program Pendidikan Persentase sekolah 100 %
PENDIDIKAN Khusus dan Layanan yang sudah menerima Khusus dan Layanan yang sudah menerima
Khusus peserta didik Khusus peserta didik
berkebutuhan khusus berkebutuhan khusus
45 Pendidikan DINAS Program Persentase kelulusan 0% Program Peningkatan Persentase kelulusan 0%
PENDIDIKAN Peningkatan Mutu SD, SMP, SMA, SMK Mutu Pendidikan SD, SMP, SMA, SMK
Pendidikan
46 Pendidikan DINAS Program Rata-rata nilai Ujian 0 poin Program Peningkatan Rata-rata nilai Ujian 0 poin
PENDIDIKAN Peningkatan Mutu Nasional/Ujian Mutu Pendidikan Nasional/Ujian
Pendidikan Sekolah Madrasah Sekolah Madrasah
Berbasis Daerah SD, Berbasis Daerah SD,
SMP, SMA, SMK SMP, SMA, SMK
47 Pendidikan DINAS Program Persentase Sekolah 92.51 % Program Peningkatan Persentase Sekolah 92.51 %
PENDIDIKAN Peningkatan Mutu terakreditasi A Mutu Pendidikan terakreditasi A
Pendidikan
48 Pendidikan DINAS Program Persentase SD/SDLB 0% Program Peningkatan Persentase SD/SDLB 0%
PENDIDIKAN Peningkatan Mutu berakreditasi Minimal Mutu Pendidikan berakreditasi Minimal
Pendidikan B B
49 Pendidikan DINAS Program Persentase 0% Program Peningkatan Persentase 0%
PENDIDIKAN Peningkatan Mutu SMP/SMPLB Mutu Pendidikan SMP/SMPLB
Pendidikan berakreditasi Minimal berakreditasi Minimal
B B
50 Pendidikan DINAS Program Persentase 0% Program Peningkatan Persentase 0%
PENDIDIKAN Peningkatan Mutu SMA/SMALB Mutu Pendidikan SMA/SMALB
Pendidikan berakreditasi Minimal berakreditasi Minimal

V-16
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

B B

51 Pendidikan DINAS Program Persentase paket 0% Program Peningkatan Persentase paket 0%


PENDIDIKAN Peningkatan Mutu keahlian SMK Mutu Pendidikan keahlian SMK
Pendidikan berakreditasi minimal berakreditasi minimal
B B
52 Pendidikan DINAS Program Persentase SD/SDLB 0% Program Peningkatan Persentase SD/SDLB 0%
PENDIDIKAN Peningkatan Mutu yang memenuhi SPM Mutu Pendidikan yang memenuhi SPM
Pendidikan
53 Pendidikan DINAS Program Persentase 0% Program Peningkatan Persentase 0%
PENDIDIKAN Peningkatan Mutu SMP/SMPLB yang Mutu Pendidikan SMP/SMPLB yang
Pendidikan memenuhi SPM memenuhi SPM
54 Pendidikan DINAS Program Persentase 0% Program Peningkatan Persentase 0%
PENDIDIKAN Peningkatan Mutu SMA/SMALB yang Mutu Pendidikan SMA/SMALB yang
Pendidikan memenuhi SPM memenuhi SPM
55 Pendidikan DINAS Program Persentase Kelulusan 100 % Program Peningkatan Persentase Kelulusan 100 %
PENDIDIKAN Peningkatan Mutu Jenjang SD/MI Mutu Pendidikan Jenjang SD/MI
Pendidikan
56 Pendidikan DINAS Program Persentase Kelulusan 100 % Program Peningkatan Persentase Kelulusan 100 %
PENDIDIKAN Peningkatan Mutu Jenjang SMP/MTs Mutu Pendidikan Jenjang SMP/MTs
Pendidikan
57 Pendidikan DINAS Program Persentase Kelulusan 100 % Program Peningkatan Persentase Kelulusan 100 %
PENDIDIKAN Peningkatan Mutu Jenjang SMA/MA Mutu Pendidikan Jenjang SMA/MA
Pendidikan
58 Pendidikan DINAS Program Persentase Kelulusan 100 % Program Peningkatan Persentase Kelulusan 100 %
PENDIDIKAN Peningkatan Mutu Jenjang SMK Mutu Pendidikan Jenjang SMK
Pendidikan

V-17
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
59 Pendidikan DINAS Program Rata-rata Nilai Ujian 69.19 Program Peningkatan Rata-rata Nilai Ujian 69.19 poin
PENDIDIKAN Peningkatan Mutu Nasional / Ujian poin Mutu Pendidikan Nasional / Ujian
Pendidikan Sekolah / Madrasah Sekolah / Madrasah
Berbasis Daerah Berbasis Daerah
Jenjang SMP/MTs Jenjang SMP/MTs
60 Pendidikan DINAS Program Rata-rata Nilai Ujian 69 poin Program Peningkatan Rata-rata Nilai Ujian 69 poin
PENDIDIKAN Peningkatan Mutu Nasional / Ujian Mutu Pendidikan Nasional / Ujian
Pendidikan Sekolah / Madrasah Sekolah / Madrasah
Berbasis Daerah Berbasis Daerah
Jenjang SMK Jenjang SMK
61 Pendidikan DINAS Program Rata-rata Nilai Ujian 78 poin Program Peningkatan Rata-rata Nilai Ujian 78 poin
PENDIDIKAN Peningkatan Mutu Nasional / Ujian Mutu Pendidikan Nasional / Ujian
Pendidikan Sekolah / Madrasah Sekolah / Madrasah
Berbasis Daerah Berbasis Daerah
Jenjang SD/MI Jenjang SD/MI
62 Pendidikan DINAS Program Rata-rata Nilai Ujian 69 poin Program Peningkatan Rata-rata Nilai Ujian 69 poin
PENDIDIKAN Peningkatan Mutu Nasional / Ujian Mutu Pendidikan Nasional / Ujian
Pendidikan Sekolah / Madrasah Sekolah / Madrasah
Berbasis Daerah Berbasis Daerah
Jenjang SMA/MA Jenjang SMA/MA
63 Pendidikan DINAS Program Persentase guru yang 94.4 % Program Persentase guru yang 94.4 %
PENDIDIKAN Pengembangan Guru kompeten Pengembangan Guru kompeten
dan Tenaga dan Tenaga
Kependidikan Kependidikan
64 Pendidikan DINAS Program Persentase sekolah 96.26 % Program Peningkatan Persentase sekolah 96.26 %
PENDIDIKAN Peningkatan Sarana yang memiliki sarana Sarana dan Prasarana yang memiliki sarana
dan Prasarana dan prasarana sesuai Pendidikan dan prasarana sesuai
Pendidikan Standar Nasional Standar Nasional
Pendidikan (SNP) Pendidikan (SNP)

V-18
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
65 Perpustaka DINAS Program Pelayanan Rasio pengunjung 34.18 % Program Pelayanan Rasio pengunjung 34.18 %
an PERPUSTAKAA dan Pengembangan perpustakaan dan Pengembangan perpustakaan
N DAN Perpustakaan Perpustakaan
KEARSIPAN
66 Perpustaka DINAS Program Pelayanan Persentase 75 % Program Pelayanan Persentase 75 %
an PERPUSTAKAA dan Pengembangan perpustakaan binaan dan Pengembangan perpustakaan binaan
N DAN Perpustakaan yang memenuhi SNP Perpustakaan yang memenuhi SNP
KEARSIPAN (Standar Nasional (Standar Nasional
Perpustakaan) Perpustakaan)
67 Perpustaka DINAS Program Pelayanan Indeks minat baca 0 persen Program Pelayanan Indeks minat baca 0 persen
an PERPUSTAKAA dan Pengembangan dan Pengembangan
N DAN Perpustakaan Perpustakaan
KEARSIPAN
68 Kearsipan DINAS Program Pelayanan Persentase 81.48 % Program Pelayanan Persentase 81.48 %
PERPUSTAKAA dan Pengembangan Pengelolaan dan Pengembangan Pengelolaan Kearsipan
N DAN Kearsipan Kearsipan di Kearsipan di SKPD/UKPD dan
KEARSIPAN SKPD/UKPD dan BUMD sesuai standar
BUMD sesuai standar
69 Kearsipan DINAS Program Pelayanan Persentase Arsip yang 77.78 % Program Pelayanan Persentase Arsip yang 77.78 %
PERPUSTAKAA dan Pengembangan Siap Layan (e-arsip) dan Pengembangan Siap Layan (e-arsip)
N DAN Kearsipan Kearsipan
KEARSIPAN
70 Kearsipan DINAS Program Pelayanan Indeks kepuasan 0 persen Program Pelayanan Indeks kepuasan 0 persen
PERPUSTAKAA dan Pengembangan layanan kearsipan dan Pengembangan layanan kearsipan
N DAN Kearsipan Kearsipan
KEARSIPAN

V-19
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
71 Kesehatan DINAS Program Persentase 100 % Program Persentase 100 %
KESEHATAN Pengembangan Pemenuhan Standar Pengembangan Upaya Pemenuhan Standar
Upaya Kesehatan Pelayanan Minimal Kesehatan Masyarakat Pelayanan Minimal
Masyarakat dan (SPM) Bidang dan Upaya Kesehatan (SPM) Bidang
Upaya Kesehatan Kesehatan Perorangan Kesehatan
Perorangan
72 Kesehatan DINAS Program Persentase Sinyal 85 % Program Persentase Sinyal 85 %
KESEHATAN Pengembangan Kewaspadaan Dini Pengembangan Upaya Kewaspadaan Dini
Upaya Kesehatan Penyakit Menular Kesehatan Masyarakat Penyakit Menular
Masyarakat dan yang Direspon dan Upaya Kesehatan yang Direspon
Upaya Kesehatan Perorangan
Perorangan
73 Kesehatan DINAS Program Jumlah 6 Program Jumlah 6
KESEHATAN Pengembangan Kota/Kabupaten yang Kota/Kab Pengembangan Upaya Kota/Kabupaten yang Kota/Kabu
Upaya Kesehatan Melaksanakan upaten Kesehatan Masyarakat Melaksanakan paten
Masyarakat dan Tatanan Kehidupan dan Upaya Kesehatan Tatanan Kehidupan
Upaya Kesehatan Masyarakat Sehat Perorangan Masyarakat Sehat
Perorangan Mandiri Mandiri
74 Kesehatan DINAS Program Jaminan Persentase penduduk 95 % Program Jaminan Persentase penduduk 95 %
KESEHATAN Pemeliharaan DKI Jakarta yang Pemeliharaan DKI Jakarta yang
Kesehatan Daerah memiliki jaminan Kesehatan Daerah memiliki jaminan
kesehatan melalui kesehatan melalui
Sistem Jaminan Sosial Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) Nasional (SJSN) Bidang
Bidang Kesehatan Kesehatan
75 Kesehatan DINAS Program Jaminan Jumlah Peserta 0 Program Jaminan Jumlah Peserta 0
KESEHATAN Pemeliharaan Penerima Bantuan Penduduk Pemeliharaan Penerima Bantuan Penduduk
Kesehatan Daerah Iuran (PBI) Kesehatan Daerah Iuran (PBI)

V-20
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
76 Kesehatan DINAS Program Kesehatan Jumlah balita gizi 0 Balita
KESEHATAN Masyarakat, buruk
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit
77 Kesehatan DINAS Program Kesehatan Persentase 0%
KESEHATAN Masyarakat, pemenuhan SPM
Pencegahan dan kesehatan
Penanggulangan
Penyakit
78 Kesehatan DINAS Program Kesehatan Jumlah kasus penyakit 0 Alert
KESEHATAN Masyarakat, potensial wabah Kasus
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit
79 Kesehatan DINAS Program Persentase Layanan 65 % Program Peningkatan Persentase Layanan 65 %
KESEHATAN Peningkatan Kesehatan yang Prasarana dan Sarana Kesehatan yang
Prasarana dan Memenuhi Standar Bidang Kesehatan Memenuhi Standar
Sarana Bidang
Kesehatan
80 Kesehatan DINAS Program Persentase Sumber 100 % Program Persentase Sumber 100 %
KESEHATAN Pengembangan dan Daya Manusia Pengembangan dan Daya Manusia
Pemberdayaan Kesehatan (SDMK) Pemberdayaan Kesehatan (SDMK)
Sumber Daya yang Kompeten Sumber Daya Manusia yang Kompeten
Manusia Kesehatan Kesehatan (SDMK)
(SDMK)
81 Kesehatan DINAS Program Persentase SDM 0%
KESEHATAN Pengembangan dan kesehatan yang
Pemberdayaan kompeten

V-21
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Sumber Daya
Kesehatan

82 Kesehatan DINAS Program Pembinaan Persentase fasilitas 0 Poin


KESEHATAN Upaya Kesehatan kesehatan dengan
indeks layanan > 3
83 Kesehatan DINAS Program Pembinaan Persentase fasilitas 0%
KESEHATAN Upaya Kesehatan kesehatan yang
memenuhi standar
84 Kesehatan DINAS Program Pembinaan Persentase 0
KESEHATAN Upaya Kesehatan kota/kabupaten yang Kota/Kab
melaporkan data upaten
kesehatan
85 Kesehatan DINAS Program Persentase fasilitas 0%
KESEHATAN Kefarmasian dan Alat kesehatan yang
Kesehatan memberikan
pelayanan
kefarmasian sesuai
standar
86 Kesehatan DINAS Program Persentase penyalur 0%
KESEHATAN Kefarmasian dan Alat alat kesehatan yang
Kesehatan dipakai memenuhi
standar
87 Kesehatan DINAS Program Persentase 0%
KESEHATAN Kefarmasian dan Alat ketersediaan obat dan
Kesehatan vaksin

V-22
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
88 Kepemuda DINAS Program Jumlah pemuda yang 25726 Program Penyadaran, Jumlah pemuda yang 25726
an dan PEMUDA DAN Penyadaran, berhasil dibina orang Pemberdayaan, berhasil dibina orang
Olah Raga OLAH RAGA Pemberdayaan, Pengembangan
Pengembangan Pemuda dan Pramuka
Pemuda dan
Pramuka
89 Kepemuda DINAS Program Jumlah masyarakat 9117418 Program Jumlah masyarakat 9117418
an dan PEMUDA DAN Pengembangan dan aktif berolahraga orang Pengembangan dan aktif berolahraga orang
Olah Raga OLAH RAGA Pembinaan Olahraga Pembinaan Olahraga
90 Kepemuda DINAS Program Jumlah prestasi 2088 Program Jumlah prestasi 2088
an dan PEMUDA DAN Pengembangan dan olahraga yang medali Pengembangan dan olahraga yang medali
Olah Raga OLAH RAGA Pembinaan Olahraga diperoleh Pembinaan Olahraga diperoleh
91 Kepemuda DINAS Program Persentase 72.12 Program Persentase 72.12
an dan PEMUDA DAN Pengembangan dan pemenuhan persen Pengembangan dan pemenuhan persen
Olah Raga OLAH RAGA Pembinaan Olahraga kebutuhan sarana dan Pembinaan Olahraga kebutuhan sarana dan
prasarana olahraga prasarana olahraga
92 Pemberday DINAS Program Persentase Lembaga 70 % Program Persentase Lembaga 70 %
aan PEMBERDAYA Pemberdayaan Kemasyarakatan yang Pemberdayaan Kemasyarakatan yang
Masyarakat AN, Masyarakat aktif dalam Masyarakat aktif dalam
dan Desa PERLINDUNGA pemberdayaan pemberdayaan
N ANAK DAN masyarakat masyarakat
PENGENDALIA
N PENDUDUK
93 Pemberday DINAS Program Jumlah Masyarakat 0 orang Program Jumlah Masyarakat 0 orang
aan PEMBERDAYA Pemberdayaan yang Berhasil Pemberdayaan yang Berhasil
Masyarakat AN, Masyarakat Diberdayakan Masyarakat Diberdayakan
dan Desa PERLINDUNGA
N ANAK DAN
PENGENDALIA

V-23
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

N PENDUDUK

94 Pemberday DINAS Program Jumlah RPTRA Aktif 0 lokasi Program Jumlah RPTRA Aktif 0 lokasi
aan PEMBERDAYA Pemberdayaan Pemberdayaan
Masyarakat AN, Masyarakat Masyarakat
dan Desa PERLINDUNGA
N ANAK DAN
PENGENDALIA
N PENDUDUK
95 Pengendali DINAS Program Age Specific Fertility 21 per Program Pengendalian Age Specific Fertility 21 per
an PEMBERDAYA Pengendalian Rate (kelompok umur 1000 Penduduk, Keluarga Rate (kelompok umur 1000
Penduduk AN, Penduduk, Keluarga 15-19 tahun) Berencana dan 15-19 tahun)
dan PERLINDUNGA Berencana dan Ketahanan Keluarga
Keluarga N ANAK DAN Ketahanan Keluarga
Berencana PENGENDALIA
N PENDUDUK
96 Pengendali DINAS Program Persentase cakupan 58.66 % Program Pengendalian Persentase cakupan 58.66 %
an PEMBERDAYA Pengendalian sasaran pasangan usia Penduduk, Keluarga sasaran pasangan usia
Penduduk AN, Penduduk, Keluarga subur menjadi peserta Berencana dan subur menjadi peserta
dan PERLINDUNGA Berencana dan KB (CPR) Ketahanan Keluarga KB (CPR)
Keluarga N ANAK DAN Ketahanan Keluarga
Berencana PENGENDALIA
N PENDUDUK
97 Pengendali DINAS Program Unmetneed (PUS yang 14.2 % Program Pengendalian Unmetneed (PUS yang 14.2 %
an PEMBERDAYA Pengendalian ingin ber-KB tetapi Penduduk, Keluarga ingin ber-KB tetapi
Penduduk AN, Penduduk, Keluarga belum terlayani) Berencana dan belum terlayani)
dan PERLINDUNGA Berencana dan Ketahanan Keluarga

V-24
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Keluarga N ANAK DAN Ketahanan Keluarga


Berencana PENGENDALIA
N PENDUDUK

98 Pengendali DINAS Program Persentase keluarga 84 % Program Pengendalian Persentase keluarga 84 %


an PEMBERDAYA Pengendalian yang terdata Penduduk, Keluarga yang terdata
Penduduk AN, Penduduk, Keluarga Berencana dan
dan PERLINDUNGA Berencana dan Ketahanan Keluarga
Keluarga N ANAK DAN Ketahanan Keluarga
Berencana PENGENDALIA
N PENDUDUK
99 Pengendali DINAS Program Persentase 54.5 % Program Pengendalian Persentase 54.5 %
an PEMBERDAYA Pengendalian masyarakat yang Penduduk, Keluarga masyarakat yang
Penduduk AN, Penduduk, Keluarga mengetahui isu Berencana dan mengetahui isu
dan PERLINDUNGA Berencana dan kependudukan Ketahanan Keluarga kependudukan
Keluarga N ANAK DAN Ketahanan Keluarga
Berencana PENGENDALIA
N PENDUDUK
100 Pengendali DINAS Program Total Fertility Rate 0 TFR
an PEMBERDAYA Pengendalian (TFR)
Penduduk AN, Penduduk
dan PERLINDUNGA
Keluarga N ANAK DAN
Berencana PENGENDALIA
N PENDUDUK
101 Tenaga DINAS TENAGA Program Pembinaan Jumlah pencari kerja 21000 Program Pembinaan Jumlah pencari kerja 21000
Kerja KERJA DAN dan Penempatan yang berhasil orang dan Penempatan yang berhasil orang
TRANSMIGRAS Tenaga Kerja ditempatkan Tenaga Kerja ditempatkan
I
V-25
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
102 Tenaga DINAS TENAGA Program Pembinaan Jumlah pencari kerja 3399 Program Pembinaan Jumlah pencari kerja 3399
Kerja KERJA DAN dan Penempatan yang berwirausaha orang dan Penempatan yang berwirausaha orang
TRANSMIGRAS Tenaga Kerja Tenaga Kerja
I
103 Tenaga DINAS TENAGA Program Pembinaan Persentase 2.5 Program Pembinaan Persentase 2.5 persen
Kerja KERJA DAN dan Penempatan Peningkatan persen dan Penempatan Peningkatan
TRANSMIGRAS Tenaga Kerja Produktivitas Tenaga Tenaga Kerja Produktivitas Tenaga
I Kerja Daerah Kerja Daerah
104 Tenaga DINAS TENAGA Program Penciptaan Jumlah kasus 100 kasus Program Penciptaan Jumlah kasus 100 kasus
Kerja KERJA DAN Hubungan Industrial hubungan industrial Hubungan Industrial hubungan industrial
TRANSMIGRAS yang harmonis yang masuk ke tingkat yang harmonis yang masuk ke tingkat
I Perjanjian Bersama Perjanjian Bersama
(PB) (PB)
105 Tenaga DINAS TENAGA Program Jumlah perusahaan 3700 Program Peningkatan Jumlah perusahaan 3700
Kerja KERJA DAN Peningkatan yang menjalankan perusaha kepatuhan terhadap yang menjalankan perusahaa
TRANSMIGRAS kepatuhan terhadap norma an ketentuan norma n
I ketentuan ketenagakerjaan perundangan di ketenagakerjaan
perundangan di bidang
bidang Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan
106 Tenaga DINAS TENAGA Program jumlah perusahaan 1380 Program Peningkatan jumlah perusahaan 1380
Kerja KERJA DAN Peningkatan yang menjalankan perusaha kepatuhan terhadap yang menjalankan perusahaa
TRANSMIGRAS kepatuhan terhadap norma K3 an ketentuan norma K3 n
I ketentuan perundangan di
perundangan di bidang
bidang Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan

V-26
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
107 Perindustri DINAS Program Pembinaan Jumlah wirausaha 5560 Program Pembinaan Jumlah wirausaha 5560
an PERINDUSTRIA dan Pengembangan industri baru Wirausah dan Pengembangan industri baru Wirausaha
N DAN ENERGI Industri a Industri
108 Perindustri DINAS Program Pembinaan Persentase jumlah 15.47 % Program Pembinaan Persentase jumlah 15.47 %
an PERINDUSTRIA dan Pengembangan IKM yang berkualitas dan Pengembangan IKM yang berkualitas
N DAN ENERGI Industri Industri
109 Perindustri DINAS Program Pembinaan Persentase 58.3 % Program Pembinaan Persentase 58.3 %
an PERINDUSTRIA dan Pengembangan pertumbuhan jumlah dan Pengembangan pertumbuhan jumlah
N DAN ENERGI Industri Industri Kreatif Industri Industri Kreatif
110 Perindustri DINAS Program Persentase produk 78 % Program Pengawasan Persentase produk 78 %
an PERINDUSTRIA Pengawasan dan industri dengan dan Pengendalian industri dengan
N DAN ENERGI Pengendalian standar SNI Industri standar SNI
Industri
111 Perindustri DINAS Program Persentase produk 56.26 % Program Pengawasan Persentase produk 56.26 %
an PERINDUSTRIA Pengawasan dan IKM bebas bahan dan Pengendalian IKM bebas bahan
N DAN ENERGI Pengendalian berbahaya Industri berbahaya
Industri
112 Koperasi, Dinas Koperasi, Program Pembinaan Jumlah Volume Usaha 0 Rupiah Program Pembinaan Jumlah Volume Usaha 0 Rupiah
Usaha Usaha Kecil dan Pengembangan Koperasi dan Pengembangan Koperasi
Kecil, dan dan Menengah Koperasi Koperasi
Menengah serta
Perdagangan
113 Koperasi, Dinas Koperasi, Program Pembinaan Jumlah Koperasi yang 120 Program Pembinaan Jumlah Koperasi yang 120
Usaha Usaha Kecil dan Pengembangan bersertifikat Nomor Koperasi dan Pengembangan bersertifikat Nomor Koperasi
Kecil, dan dan Menengah Koperasi Induk Koperasi Koperasi Induk Koperasi
Menengah serta
Perdagangan
114 Koperasi, Dinas Koperasi, Program Pembinaan Pertumbuhan Jumlah 0 UMKM
Usaha Usaha Kecil dan Pengembangan Usaha Mikro, Kecil,

V-27
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Kecil, dan dan Menengah UKM dan Menengah


Menengah serta
Perdagangan
115 Koperasi, Dinas Koperasi, Pembinaan Pertumbuhan Jumlah 27799 Pembinaan Pertumbuhan Jumlah 27799
Usaha Usaha Kecil Kewirausahaan dan Usaha Mikro, Kecil, UMKM Kewirausahaan dan Usaha Mikro, Kecil, UMKM
Kecil, dan dan Menengah Pengembangan UKM dan Menengah Pengembangan UKM dan Menengah
Menengah serta
Perdagangan
116 Perdaganga Dinas Koperasi, Program jumlah pasar yang 0 Pasar Program pengawasan jumlah pasar yang 0 Pasar
n Usaha Kecil pengawasan dan menjual produk ber dan pelayanan menjual produk ber
dan Menengah pelayanan SNI (Standar Nasional perdagangan SNI (Standar Nasional
serta perdagangan Indonesia) Indonesia)
Perdagangan
117 Perdaganga Dinas Koperasi, Program Jumlah pasar yang 22 Pasar Program pengawasan Jumlah pasar yang 22 Pasar
n Usaha Kecil pengawasan dan menjual produk ber dan pelayanan menjual produk ber
dan Menengah pelayanan SNI, produk makanan perdagangan SNI, produk makanan
serta perdagangan minuman dan minuman dan
Perdagangan menggunakan alat menggunakan alat
Kemetrologian yang Kemetrologian yang
diawasi diawasi
118 Perdaganga Dinas Koperasi, Program persentase 100 % Program pengawasan persentase 100 %
n Usaha Kecil pengawasan dan keluhan/temuan dan pelayanan keluhan/temuan
dan Menengah pelayanan konsumen yang perdagangan konsumen yang
serta perdagangan ditindaklanjuti ditindaklanjuti
Perdagangan

V-28
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
119 Perdaganga Dinas Koperasi, Program Persentase Cakupan 99 % Program pengawasan Persentase Cakupan 99 %
n Usaha Kecil pengawasan dan alat UTTP (Ukuran, dan pelayanan alat UTTP (Ukuran,
dan Menengah pelayanan Takaran, Timbangan, perdagangan Takaran, Timbangan,
serta perdagangan dan Perlengkapannya) dan Perlengkapannya)
Perdagangan yang ditera dan ditera yang ditera dan ditera
ulang ulang
120 Perdaganga Dinas Koperasi, Program jumlah ekspor yang 42081174 Program pengawasan jumlah ekspor yang 420811749
n Usaha Kecil pengawasan dan dilakukan UKM DKI 93 USD dan pelayanan dilakukan UKM DKI 3 USD
dan Menengah pelayanan Jakarta perdagangan Jakarta
serta perdagangan
Perdagangan
121 Pangan DINAS Program Persentase 100 % Program Peningkatan Persentase 100 %
KETAHANAN Peningkatan ketersediaan pangan Ketahanan Pangan ketersediaan pangan
PANGAN, Ketahanan Pangan Masyarakat
KELAUTAN Masyarakat
DAN
PERTANIAN
122 Pangan DINAS Program Persentase pangan 96 % Program Peningkatan Persentase pangan 96 %
KETAHANAN Peningkatan yang bebas bahan Ketahanan Pangan yang bebas bahan
PANGAN, Ketahanan Pangan berbahaya Masyarakat berbahaya
KELAUTAN Masyarakat
DAN
PERTANIAN
123 Pangan DINAS Program Skor Pola Pangan 84 Skor Program Peningkatan Skor Pola Pangan 84 Skor
KETAHANAN Peningkatan Harapan Ketahanan Pangan Harapan
PANGAN, Ketahanan Pangan Masyarakat
KELAUTAN Masyarakat
DAN
PERTANIAN

V-29
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
124 Kelautan DINAS Program Jumlah produksi 4456 Ton Program Pengelolaan Jumlah produksi 4456 Ton
dan KETAHANAN Pengelolaan perikanan budidaya Kelautan dan perikanan budidaya
Perikanan PANGAN, Kelautan dan Perikanan
KELAUTAN Perikanan
DAN
PERTANIAN
125 Kelautan DINAS Program Jumlah produksi 0 ton Program Pengelolaan Jumlah produksi 0 ton
dan KETAHANAN Pengelolaan perikanan Kelautan dan perikanan
Perikanan PANGAN, Kelautan dan Perikanan
KELAUTAN Perikanan
DAN
PERTANIAN
126 Kelautan DINAS Program Jumlah Produksi 153701 Program Pengelolaan Jumlah Produksi 153701
dan KETAHANAN Pengelolaan Perikanan tangkap ton Kelautan dan Perikanan tangkap ton
Perikanan PANGAN, Kelautan dan Perikanan
KELAUTAN Perikanan
DAN
PERTANIAN
127 Kelautan DINAS Program Jumlah Produksi Ikan 21832231 Program Pengelolaan Jumlah Produksi Ikan 21832231
dan KETAHANAN Pengelolaan Hias Ekor Kelautan dan Hias Ekor
Perikanan PANGAN, Kelautan dan Perikanan
KELAUTAN Perikanan
DAN
PERTANIAN
128 Kelautan DINAS Program Jumlah produksi benih 90810158 Program Pengelolaan Jumlah produksi benih 90810158
dan KETAHANAN Pengelolaan ikan Ekor Kelautan dan ikan Ekor
Perikanan PANGAN, Kelautan dan Perikanan
KELAUTAN Perikanan
DAN

V-30
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

PERTANIAN

129 Kelautan DINAS Program Jumlah produksi dan 6827.57 Program Pengelolaan Jumlah produksi dan 6827.57
dan KETAHANAN Pengelolaan pemasaran produk Ton Kelautan dan pemasaran produk Ton
Perikanan PANGAN, Kelautan dan olahan hasil perikanan Perikanan olahan hasil perikanan
KELAUTAN Perikanan
DAN
PERTANIAN
130 Kelautan DINAS Program Angka Konsumsi Ikan 40 Program Pengelolaan Angka Konsumsi Ikan 40
dan KETAHANAN Pengelolaan Kg/Kapita Kelautan dan Kg/Kapita/
Perikanan PANGAN, Kelautan dan /Tahun Perikanan Tahun
KELAUTAN Perikanan
DAN
PERTANIAN
131 Pertanian DINAS Program Jumlah produksi benih 47.2 Ton Program Jumlah produksi benih 47.2 Ton
KETAHANAN Pengembangan padi Pengembangan padi
PANGAN, Pertanian, Pertanian, Peternakan
KELAUTAN Peternakan dan dan Kesehatan Hewan
DAN Kesehatan Hewan
PERTANIAN
132 Pertanian DINAS Program Jumlah Produksi 0 ton Program Jumlah Produksi 0 ton
KETAHANAN Pengembangan Pertanian dan Pengembangan Pertanian dan
PANGAN, Pertanian, Peternakan Pertanian, Peternakan Peternakan
KELAUTAN Peternakan dan dan Kesehatan Hewan
DAN Kesehatan Hewan
PERTANIAN
133 Pertanian DINAS Program Jumlah kasus penyakit 0 kasus Program Jumlah kasus penyakit 0 kasus
KETAHANAN Pengembangan hewan menular Pengembangan hewan menular
PANGAN, Pertanian, strategis Pertanian, Peternakan strategis
V-31
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

KELAUTAN Peternakan dan dan Kesehatan Hewan


DAN Kesehatan Hewan
PERTANIAN
134 Pertanian DINAS Program Jumlah kasus penyakit 0 kasus Program Jumlah kasus penyakit 0 kasus
KETAHANAN Pengembangan menular strategis Pengembangan menular strategis
PANGAN, Pertanian, Pertanian, Peternakan
KELAUTAN Peternakan dan dan Kesehatan Hewan
DAN Kesehatan Hewan
PERTANIAN
135 Pertanian DINAS Program Jumlah pelanggaran 7 kasus Program Jumlah pelanggaran 7 kasus
KETAHANAN Pengembangan bidang pertanian dan Pengembangan bidang pertanian dan
PANGAN, Pertanian, peternakan Pertanian, Peternakan peternakan
KELAUTAN Peternakan dan dan Kesehatan Hewan
DAN Kesehatan Hewan
PERTANIAN
136 Pertanian DINAS Program Jumlah produksi 37000 Program Jumlah produksi 37000
KETAHANAN Pengembangan Tanaman produktif Bibit Pengembangan Tanaman produktif Bibit
PANGAN, Pertanian, Pertanian, Peternakan
KELAUTAN Peternakan dan dan Kesehatan Hewan
DAN Kesehatan Hewan
PERTANIAN
137 Pertanian DINAS Program Jumlah produksi 43725 ton Program Jumlah produksi 43725 ton
KETAHANAN Pengembangan tanaman pangan dan Pengembangan tanaman pangan dan
PANGAN, Pertanian, hortikultura Pertanian, Peternakan hortikultura
KELAUTAN Peternakan dan dan Kesehatan Hewan
DAN Kesehatan Hewan
PERTANIAN

V-32
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
138 Pertanian DINAS Program Jumlah produksi dan 120.04 Program Jumlah produksi dan 120.04 ton
KETAHANAN Pengembangan pemasaran produk ton Pengembangan pemasaran produk
PANGAN, Pertanian, pertanian Pertanian, Peternakan pertanian
KELAUTAN Peternakan dan dan Kesehatan Hewan
DAN Kesehatan Hewan
PERTANIAN
139 Pertanian DINAS Program Jumlah lokasi 12 Lokasi Program Jumlah lokasi 12 Lokasi
KETAHANAN Pengembangan Agrowisata yang Pengembangan Agrowisata yang
PANGAN, Pertanian, dikembangkan Pertanian, Peternakan dikembangkan
KELAUTAN Peternakan dan dan Kesehatan Hewan
DAN Kesehatan Hewan
PERTANIAN
140 Pertanian DINAS Program Jumlah kasus 2 kasus Program Jumlah kasus 2 kasus
KETAHANAN Pengembangan pelanggaran bidang Pengembangan pelanggaran bidang
PANGAN, Pertanian, pertanian Pertanian, Peternakan pertanian
KELAUTAN Peternakan dan dan Kesehatan Hewan
DAN Kesehatan Hewan
PERTANIAN
141 Pertanian DINAS Program Jumlah produksi susu 5406312 Program Jumlah produksi susu 5406312
KETAHANAN Pengembangan liter Pengembangan liter
PANGAN, Pertanian, Pertanian, Peternakan
KELAUTAN Peternakan dan dan Kesehatan Hewan
DAN Kesehatan Hewan
PERTANIAN
142 Pertanian DINAS Program Jumlah produksi 35112014 Program Jumlah produksi 35112014
KETAHANAN Pengembangan daging kg Pengembangan daging kg
PANGAN, Pertanian, Pertanian, Peternakan
KELAUTAN Peternakan dan dan Kesehatan Hewan
DAN Kesehatan Hewan

V-33
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

PERTANIAN

143 Pertanian DINAS Program Jumlah produksi dan 13000 ton Program Jumlah produksi dan 13000 ton
KETAHANAN Pengembangan pemasaran produk Pengembangan pemasaran produk
PANGAN, Pertanian, peternakan Pertanian, Peternakan peternakan
KELAUTAN Peternakan dan dan Kesehatan Hewan
DAN Kesehatan Hewan
PERTANIAN
144 Pertanian DINAS Program Jumlah kasus penyakit 9 kasus Program Jumlah kasus penyakit 9 kasus
KETAHANAN Pengembangan hewan menular Pengembangan hewan menular
PANGAN, Pertanian, strategis (Brucellosis, Pertanian, Peternakan strategis (Brucellosis,
KELAUTAN Peternakan dan AI, SE dan anthrax) dan Kesehatan Hewan AI, SE dan anthrax)
DAN Kesehatan Hewan
PERTANIAN
145 Pertanian DINAS Program Jumlah pelayanan 10000 Program Jumlah pelayanan 10000
KETAHANAN Pengembangan kesehatan hewan ekor Pengembangan kesehatan hewan ekor
PANGAN, Pertanian, Pertanian, Peternakan
KELAUTAN Peternakan dan dan Kesehatan Hewan
DAN Kesehatan Hewan
PERTANIAN
146 Pertanian DINAS Program Jumlah omzet 11200000 Program Jumlah omzet 112000000
KETAHANAN Pengembangan pemasaran bunga dan 0000 Pengembangan pemasaran bunga dan 000 rupiah
PANGAN, Pertanian, tanaman hias rupiah Pertanian, Peternakan tanaman hias
KELAUTAN Peternakan dan dan Kesehatan Hewan
DAN Kesehatan Hewan
PERTANIAN

V-34
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
147 Sosial DINAS SOSIAL Program Jumlah fakir miskin 2645 KPM Program Penanganan Jumlah fakir miskin 2645 KPM
Penanganan Fakir (perorangan, Fakir Miskin (perorangan, keluarga,
Miskin keluarga, kelompok) kelompok) yang
yang mandiri mandiri
148 Pekerjaan Dinas Sumber Program Pengendali Presentase 83 % Program Pengendali Presentase 83 %
Umum dan Daya Air Banjir dan Abrasi penanganan Banjir dan Abrasi penanganan genangan
Penataan genangan yang kurang yang kurang dari 2 jam
Ruang dari 2 jam
149 Pekerjaan Dinas Sumber Program Pengendali Persentase Pantai di 63.78 % Program Pengendali Persentase Pantai di 63.78 %
Umum dan Daya Air Banjir dan Abrasi Kepulauan Seribu Banjir dan Abrasi Kepulauan Seribu yang
Penataan yang bebas dari abrasi bebas dari abrasi
Ruang
150 Pekerjaan Dinas Sumber Program Presentase 0% Program Pengendalian Presentase 0%
Umum dan Daya Air Pengendalian Banjir penanganan Banjir penanganan genangan
Penataan genangan yang kurang yang kurang dari 2 jam
Ruang dari 2 jam
151 Pekerjaan Dinas Sumber Program Presentase cakupan 73.69 % Program Presentase cakupan 73.69 %
Umum dan Daya Air Pengembangan dan pelayanan air bersih Pengembangan dan pelayanan air bersih
Penataan Pengelolaan Air Pengelolaan Air Bersih
Ruang Bersih
152 Pekerjaan Dinas Sumber Program persentase waduk 0% Program persentase waduk 0%
Umum dan Daya Air Pengembangan dan yang memenuhi baku Pengembangan dan yang memenuhi baku
Penataan Pengelolaan Air mutu untuk air baku Pengelolaan Air Bersih mutu untuk air baku
Ruang Bersih
153 Pekerjaan Dinas Sumber Program Presentase cakupan 0% Program Presentase cakupan 0%
Umum dan Daya Air Pengembangan dan area yang terlayani Pengembangan dan area yang terlayani
Penataan Pengelolaan Air sistem pengelolaan air Pengelolaan Air sistem pengelolaan air
Ruang Limbah limbah Limbah limbah

V-35
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
154 Pekerjaan Dinas Sumber Program Persentase Cakupan 23 % Program Persentase Cakupan 23 %
Umum dan Daya Air Pengembangan dan Pelayanan Sistem Pengembangan dan Pelayanan Sistem
Penataan Pengelolaan Air Pengelolaan Air Pengelolaan Air Pengelolaan Air
Ruang Limbah Limbah Limbah Limbah
155 Lingkungan DINAS Program Pengurangan sampah 0 ton/hari Program Pengelolaan Pengurangan sampah 0 ton/hari
Hidup LINGKUNGAN Pengelolaan yang dikirim ke TPA Persampahan yang dikirim ke TPA
HIDUP Persampahan
156 Lingkungan DINAS Program Persentase 23 % Program Pengelolaan Persentase 23 %
Hidup LINGKUNGAN Pengelolaan pengurangan sampah Persampahan pengurangan sampah
HIDUP Persampahan di kota di kota
157 Perhubung DINAS Program persentase ruas jalan 0% Program Pengendalian persentase ruas jalan 0%
an PERHUBUNGA Pengendalian dan yang tidak macet dan Penertiban Lalu yang tidak macet
N Penertiban Lalu (kecepatan rata-rata Lintas dan angkutan (kecepatan rata-rata
Lintas dan angkutan 35 Km/jam) 35 Km/jam)
158 Perhubung DINAS Program Persentase 0% Program Pengendalian Persentase 0%
an PERHUBUNGA Pengendalian dan pelanggaran oleh dan Penertiban Lalu pelanggaran oleh
N Penertiban Lalu operator angkutan Lintas dan angkutan operator angkutan
Lintas dan angkutan perairan perairan
159 Perhubung DINAS Program Kecepatan Rata-Rata 24 Program Pengendalian Kecepatan Rata-Rata 24 Km/Jam
an PERHUBUNGA Pengendalian dan di 41 Koridor Jalan Km/Jam dan Penertiban Lalu di 41 Koridor Jalan
N Penertiban Lalu Utama pada Jam Lintas dan angkutan Utama pada Jam Sibuk
Lintas dan angkutan Sibuk
160 Pekerjaan DINAS BINA Program Penambahan Road 0.0032 % Program Penambahan Road 0.0032 %
Umum dan MARGA Pembangunan/Penin Ratio Pembangunan/Pening Ratio
Penataan gkatan Jalan dan katan Jalan dan
Ruang Jembatan Jembatan

V-36
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
161 Pekerjaan DINAS BINA Program Penambahan Luas 146400 Program Penambahan Luas 146400
Umum dan MARGA Pembangunan/Penin jalur pejalan kaki m2 Pembangunan/Pening jalur pejalan kaki m2
Penataan gkatan Jalan dan katan Jalan dan
Ruang Jembatan Jembatan
162 Pekerjaan DINAS BINA Program Persentase Kondisi 97.5 % Program Persentase Kondisi 97.5 %
Umum dan MARGA Rehabilitasi/Pemelih Jalan Mantap Rehabilitasi/Pemelihar Jalan Mantap
Penataan araan Jalan dan aan Jalan dan
Ruang Jembatan Jembatan
163 Pekerjaan DINAS BINA Program Presentase Kondisi 0% Program Presentase Kondisi 0%
Umum dan MARGA Rehabilitasi/Pemelih Jalan mantap pada Rehabilitasi/Pemelihar Jalan mantap pada
Penataan araan Jalan dan Jaringan Jalan aan Jalan dan Jaringan Jalan
Ruang Jembatan Jembatan
164 Pekerjaan DINAS BINA Program Panjang Jalan yang 30000 m Program Peningkatan Panjang Jalan yang 30000 m
Umum dan MARGA Peningkatan Sarana Memiliki Prasarana Sarana dan Prasarana Memiliki Prasarana
Penataan dan Prasarana Jaringan Utilitas (m) Pekerjaan Umum Jaringan Utilitas (m)
Ruang Pekerjaan Umum
165 Pekerjaan DINAS BINA Program Persentase Panjang 0m Program Peningkatan Persentase Panjang 0m
Umum dan MARGA Peningkatan Sarana Jalan yang memiliki Sarana dan Prasarana Jalan yang memiliki
Penataan dan Prasarana Prasarana jaringan Pekerjaan Umum Prasarana jaringan
Ruang Pekerjaan Umum Utilitas Utilitas
166 Perhubung DINAS Program Pembinaan Jumlah penumpang 1433363 Program Pembinaan Jumlah penumpang 1433363
an PERHUBUNGA dan angkutan umum yang Penumpa dan Penyelenggaraan angkutan umum yang Penumpan
N Penyelenggaraan terlayani per hari ng per Angkutan Umum terlayani per hari g per hari
Angkutan Umum hari
167 Perhubung DINAS Program Pembinaan Jumlah penumpang 0 Program Pembinaan Jumlah penumpang 0
an PERHUBUNGA dan angkutan umum Penumpa dan Penyelenggaraan angkutan umum Penumpan
N Penyelenggaraan sesuai Standar ng per Angkutan Umum sesuai Standar g per hari
Angkutan Umum Pelayanan Prima yang hari Pelayanan Prima yang
terlayani per hari terlayani per hari

V-37
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
168 Perhubung DINAS Program Pembinaan Persentase Kendaraan 100 % Program Pembinaan Persentase Kendaraan 100 %
an PERHUBUNGA dan Angkutan Umum yang dan Penyelenggaraan Angkutan Umum yang
N Penyelenggaraan Terintegrasi Angkutan Umum Terintegrasi
Angkutan Umum
169 Perhubung DINAS Program Pembinaan Persentase armada 82 % Program Pembinaan Persentase armada 82 %
an PERHUBUNGA dan angkutan perairan dan Penyelenggaraan angkutan perairan
N Penyelenggaraan yang memenuhi Angkutan Perairan dan yang memenuhi
Angkutan Perairan standar berdasarkan Kepelabuhanan standar berdasarkan
dan Kepelabuhanan peraturan peraturan
perundangan perundangan
170 Perhubung DINAS Program Pembinaan Jumlah terminal 1 Program Pembinaan Jumlah terminal 1 Terminal
an PERHUBUNGA dan penumpang angkutan Terminal dan Penyelenggaraan penumpang angkutan Penumpan
N Penyelenggaraan perairan (Pelabuhan) Penumpa Angkutan Perairan dan perairan (Pelabuhan) g
Angkutan Perairan yang memenuhi ng Kepelabuhanan yang memenuhi
dan Kepelabuhanan Standar Pelayanan Standar Pelayanan
Prima Prima
171 Perhubung DINAS Program Pembinaan Persentase Operator 65 % Program Pembinaan Persentase Operator 65 %
an PERHUBUNGA dan Angkutan Perairan dan Penyelenggaraan Angkutan Perairan
N Penyelenggaraan yang Memenuhi Angkutan Perairan dan yang Memenuhi
Angkutan Perairan Peraturan Kepelabuhanan Peraturan
dan Kepelabuhanan
172 Perhubung DINAS Program Jumlah kecelakaan 0 Program Peningkatan Jumlah kecelakaan lalu 0 Kejadian
an PERHUBUNGA Peningkatan lalu lintas per tahun Kejadian Keselamatan Lalu lintas per tahun
N Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan
Lintas dan Angkutan
173 Perhubung DINAS Program Jumlah kecelakaan 0 Program Peningkatan Jumlah kecelakaan 0 Kejadian
an PERHUBUNGA Peningkatan angkutan perairan per Kejadian Keselamatan Lalu angkutan perairan per
N Keselamatan Lalu tahun Lintas dan Angkutan tahun
Lintas dan Angkutan

V-38
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
174 Perhubung DINAS Program Presentase 0.08 % Program Peningkatan Presentase kecelakaan 0.08 %
an PERHUBUNGA Peningkatan kecelakaan angkutan Keselamatan Lalu angkutan umum yang
N Keselamatan Lalu umum yang Lintas dan Angkutan mengakibatkan
Lintas dan Angkutan mengakibatkan korban jiwa pertahun
korban jiwa pertahun
175 Energi dan DINAS Program Pembinaan, Persentase 80 % Program Pembinaan, Persentase 80 %
Sumber PERINDUSTRIA pengembangan dan bangunan/gedung/sar pengembangan dan bangunan/gedung/sar
Daya N DAN ENERGI pengendalian Energi ana/prasarana milik pengendalian Energi ana/prasarana milik
Mineral dan pemda yang memiliki dan ketenagalistrikan pemda yang memiliki
ketenagalistrikan SLO ketenagalistrikan SLO ketenagalistrikan
176 Energi dan DINAS Program Pembinaan, Persentase daya listrik 87 % Program Pembinaan, Persentase daya listrik 87 %
Sumber PERINDUSTRIA pengembangan dan terpasang di pengembangan dan terpasang di
Daya N DAN ENERGI pengendalian Energi kepulauan seribu pengendalian Energi kepulauan seribu
Mineral dan dan ketenagalistrikan
ketenagalistrikan
177 Energi dan DINAS Program Pembinaan, bauran energi baru 0.09 % Program Pembinaan, bauran energi baru 0.09 %
Sumber PERINDUSTRIA pengembangan dan terbarukan pengembangan dan terbarukan
Daya N DAN ENERGI pengendalian Energi pengendalian Energi
Mineral dan dan ketenagalistrikan
ketenagalistrikan
178 Energi dan DINAS Program Persentase cakupan 92.98 % Program Peningkatan Persentase cakupan 92.98 %
Sumber PERINDUSTRIA Peningkatan pencahayaan kota Pencahayaan Kota pencahayaan kota
Daya N DAN ENERGI Pencahayaan Kota
Mineral
179 Energi dan DINAS Program persentase 100 % Program Peningkatan persentase 100 %
Sumber PERINDUSTRIA Peningkatan pencahayaan kota Pencahayaan Kota pencahayaan kota
Daya N DAN ENERGI Pencahayaan Kota hemat energi berbasis hemat energi berbasis
Mineral smart system smart system

V-39
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
180 Perumahan Dinas Program Penyediaan persentase unit 0.37 % Program Penyediaan persentase unit 0.37 %
Rakyat dan Perumahan dan perumahan rakyat dan perumahan rakyat
Kawasan Rakyat dan Pemeliharaan/Peraw yang terbangun Pemeliharaan/Perawa yang terbangun
Permukima Kawasan atan Perumahan tan Perumahan Rakyat
n Permukiman Rakyat
181 Perumahan Dinas Program Penyediaan persentase 78 % Program Penyediaan persentase 78 %
Rakyat dan Perumahan dan perumahan rakyat dan perumahan rakyat
Kawasan Rakyat dan Pemeliharaan/Peraw yang lengkap sarana Pemeliharaan/Perawa yang lengkap sarana
Permukima Kawasan atan Perumahan prasarana tan Perumahan Rakyat prasarana
n Permukiman Rakyat
182 Perumahan Dinas Program Penyediaan persentase unit 66 % Program Penyediaan persentase unit 66 %
Rakyat dan Perumahan dan perumahan rakyat dan perumahan rakyat
Kawasan Rakyat dan Pemeliharaan/Peraw yang terpelihara/ Pemeliharaan/Perawa yang terpelihara/
Permukima Kawasan atan Perumahan terawat tan Perumahan Rakyat terawat
n Permukiman Rakyat
183 Perumahan Dinas Program Penyediaan presentase unit 0%
Rakyat dan Perumahan dan Pemeliharaan perumahan rakyat
Kawasan Rakyat dan Perumahan Rakyat yang terbangun
Permukima Kawasan
n Permukiman
184 Perumahan Dinas Program Penyediaan Persentase 0%
Rakyat dan Perumahan dan Pemeliharaan Perumahan yang
Kawasan Rakyat dan Perumahan Rakyat lengkap sarana
Permukima Kawasan prasarana
n Permukiman
185 Perumahan Dinas Program Penyediaan persentase unit 0%
Rakyat dan Perumahan dan Pemeliharaan perumahan yang
Kawasan Rakyat dan Perumahan Rakyat terpelihara
Permukima Kawasan

V-40
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

n Permukiman

186 Penanama Dinas Program Jumlah Realisasi 115.9 Program Peningkatan Jumlah Realisasi 115.9
n Modal Penanaman Peningkatan Investasi Penanaman Triliun Penanaman Modal Investasi Penanaman Triliun
Modal dan Penanaman Modal Modal di Provinsi DKI Modal di Provinsi DKI
Pelayanan Jakarta Jakarta
Terpadu Satu
Pintu
187 Penanama Dinas Program Persentase Tingkat 0% Program Peningkatan Persentase Tingkat 0%
n Modal Penanaman Peningkatan Kualitas Kepuasaan Kualitas Pelayanan Kepuasaan
Modal dan Pelayanan Terpadu Masyarakat Terpadu Satu Pintu Masyarakat
Pelayanan Satu Pintu
Terpadu Satu
Pintu
188 Penanama Dinas Program Persentase Layanan 0% Program Peningkatan Persentase Layanan 0%
n Modal Penanaman Peningkatan Kualitas Perizinan dan Non Kualitas Pelayanan Perizinan dan Non
Modal dan Pelayanan Terpadu Perizinan secara Terpadu Satu Pintu Perizinan secara
Pelayanan Satu Pintu online online
Terpadu Satu
Pintu
189 Fungsi Lain BADAN Program pembinaan total laba bersih 4.9 Triliun Program pembinaan total laba bersih 4.9 Triliun
Sesuai PEMBINAAN dan Pengembangan BUMD dan Pengembangan BUMD
Dengan BUMD BUMD BUMD
Ketentuan
Peraturan
Perundang-
undangan

V-41
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
190 Fungsi Lain BADAN Program pembinaan Persentase BUMD 100 % Program pembinaan Persentase BUMD 100 %
Sesuai PEMBINAAN dan Pengembangan yang masuk dalam dan Pengembangan yang masuk dalam
Dengan BUMD BUMD kategori sehat BUMD kategori sehat
Ketentuan
Peraturan
Perundang-
undangan
191 Pekerjaan Dinas Cipta Program Penataan Rasio kesesuaian 61 % Program Penataan Rasio kesesuaian 61 %
Umum dan Karya, Tata Ruang rencana tata ruang Ruang rencana tata ruang
Penataan Ruang, dan
Ruang Pertanahan
192 Pekerjaan Dinas Cipta Program Penataan Persentase 90 % Program Penataan Persentase 90 %
Umum dan Karya, Tata Ruang pelanggaran tata Ruang pelanggaran tata
Penataan Ruang, dan ruang yang ditangani ruang yang ditangani
Ruang Pertanahan
193 Pertanahan Dinas Cipta Program Penyiapan Persentase 0%
Karya, Tata Akuisisi Tanah penyelesaian
Ruang, dan administrasi
Pertanahan pertanahan
194 Pertanahan Dinas Cipta Program Penyediaan Jumlah bidang tanah 1318236
Karya, Tata dan Pengelolaan yang sudah terdata. Bidang
Ruang, dan Data Pertanahan
Pertanahan
195 Ketentera DINAS Program Persentase petugas 70.01 % Program Peningkatan Persentase petugas 70.01 %
man dan PENANGGULA Peningkatan pemadam kebakaran Kualifikasi Petugas pemadam kebakaran
Ketertiban NGAN Kualifikasi Petugas yang kompeten Pemadam Kebakaran yang kompeten
Umum KEBAKARAN Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
Serta DAN dan Penyelamatan
Perlindung PENYELAMATA

V-42
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

an N
Masyarakat

196 Kepegawai BADAN Program Indeks capaian kinerja 88 Nilai Program Pengelolaan, Indeks capaian kinerja 88 Nilai
an Serta KEPEGAWAIAN Pengelolaan, ASN Pemprov. DKI (Skala 0- Pembinaan dan ASN Pemprov. DKI (Skala 0-
Pendidikan DAERAH Pembinaan dan Jakarta 100) Pengembangan ASN Jakarta 100)
dan Pengembangan ASN
Pelatihan
197 Kepegawai BADAN Program Persentase jabatan 80 % Program Pengelolaan, Persentase jabatan 80 %
an Serta KEPEGAWAIAN Pengelolaan, yang diisi sesuai Pembinaan dan yang diisi sesuai
Pendidikan DAERAH Pembinaan dan dengan kompetensi Pengembangan ASN dengan kompetensi
dan Pengembangan ASN dan kualifikasi dan kualifikasi
Pelatihan
198 Kepegawai BADAN Program Persentase penurunan 11 % Program Pengelolaan, Persentase penurunan 11 %
an Serta KEPEGAWAIAN Pengelolaan, tingkat pelanggaran Pembinaan dan tingkat pelanggaran
Pendidikan DAERAH Pembinaan dan disiplin di SKPD/UKPD Pengembangan ASN disiplin di SKPD/UKPD
dan Pengembangan ASN yang menjadi yang menjadi
Pelatihan kewenangan BKD kewenangan BKD
199 Kepegawai BADAN Program Indeks Kepuasan 90 Nilai Program Pengelolaan, Indeks Kepuasan 90 Nilai
an Serta KEPEGAWAIAN Pengelolaan, Pelayanan (skala 0- Pembinaan dan Pelayanan (skala 0-
Pendidikan DAERAH Pembinaan dan Kepegawaian 100) Pengembangan ASN Kepegawaian 100)
dan Pengembangan ASN
Pelatihan
200 Kepegawai BADAN Program Capaian Kinerja ASN 0 Nilai Program Pengelolaan, Capaian Kinerja ASN 0 Nilai
an Serta KEPEGAWAIAN Pengelolaan, (Skala 0- Pembinaan dan (Skala 0-
Pendidikan DAERAH Pembinaan dan 100) Pengembangan ASN 100)
dan Pengembangan ASN
Pelatihan
V-43
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
201 Kepegawai BADAN Program Kepuasan Layanan 90 % Program Peningkatan Kepuasan Layanan 90 %
an Serta KEPEGAWAIAN Peningkatan KORPRI Kapasitas KORPRI KORPRI
Pendidikan DAERAH Kapasitas KORPRI
dan
Pelatihan
202 Kepegawai BADAN Program Persentase 82 % Program Persentase 82 %
an Serta PENGEMBANG Pengembangan peningkatan Pengembangan peningkatan
Pendidikan AN SUMBER Kompetensi SDM kompetensi SDM di Kompetensi SDM kompetensi SDM di
dan DAYA bidang kompetensi bidang kompetensi
Pelatihan MANUSIA teknis dan fungsional teknis dan fungsional
203 Kepegawai BADAN Program Persentase 86 % Program Persentase 86 %
an Serta PENGEMBANG Pengembangan peningkatan Pengembangan peningkatan
Pendidikan AN SUMBER Kompetensi SDM kompetensi SDM di Kompetensi SDM kompetensi SDM di
dan DAYA bidang kompetensi bidang kompetensi
Pelatihan MANUSIA dasar dan manajerial dasar dan manajerial
204 Kepegawai BADAN Program Persentase 84 % Program Persentase 84 %
an Serta PENGEMBANG Pengembangan peningkatan Pengembangan peningkatan
Pendidikan AN SUMBER Kompetensi SDM kompetensi SDM di Kompetensi SDM kompetensi SDM di
dan DAYA bidang kompetensi bidang kompetensi
Pelatihan MANUSIA pemerintahan dan pemerintahan dan
sosial kultural sosial kultural
205 Kepegawai BADAN Program Persentase SDM 81 % Program Persentase SDM 81 %
an Serta PENGEMBANG Pengembangan aparatur yang Pengembangan aparatur yang
Pendidikan AN SUMBER Kompetensi SDM mendapatkan Kompetensi SDM mendapatkan
dan DAYA sertifikasi profesi sertifikasi profesi
Pelatihan MANUSIA
206 Kepegawai BADAN Program Persentase 0% Program Persentase 0%
an Serta PENGEMBANG Pengembangan Peningkatan Pengembangan Peningkatan
Pendidikan AN SUMBER Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM Kompetensi SDM

V-44
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

dan DAYA
Pelatihan MANUSIA
207 Kepegawai BADAN Program Akreditasi 4 jenis Program Peningkatan Akreditasi Pengelolaan 4 jenis
an Serta PENGEMBANG Peningkatan Pengelolaan Diklat diklat Kapasitas Diklat diklat
Pendidikan AN SUMBER Kapasitas Penyelenggaraan
dan DAYA Penyelenggaraan Diklat
Pelatihan MANUSIA Diklat
208 Pekerjaan Dinas Cipta Program Persentase 58 % Program Persentase 58 %
Umum dan Karya, Tata Pembangunan dan pembangunan gedung Pembangunan dan pembangunan gedung
Penataan Ruang, dan Pemeliharaan pemda yang Pemeliharaan Gedung pemda yang
Ruang Pertanahan Gedung Pemda memenuhi standar Pemda memenuhi standar
209 Perencanaa BADAN Program Persentase usulan 0
n PERENCANAA Perencanaan, hasil rembuk RW yang Persentas
N Pengendalian dan diakomodir e
PEMBANGUNA Evaluasi
N DAERAH Pembangunan
210 Perencanaa BADAN Program persentase capaian 0%
n PERENCANAA Perencanaan, indikator kinerja
N Pengendalian dan program dalam
PEMBANGUNA Evaluasi RPJMD yang
N DAERAH Pembangunan berkinerja tinggi
211 Perencanaa BADAN Program persentase 0%
n PERENCANAA Perencanaan, keselarasan RKPD
N Pengendalian dan terhadap RPJMD
PEMBANGUNA Evaluasi
N DAERAH Pembangunan
212 Perencanaa BADAN Program persentase 0%
n PERENCANAA Perencanaan, keselarasam RKPD
N Pengendalian dan terhadap KUA PPAS
V-45
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

PEMBANGUNA Evaluasi
N DAERAH Pembangunan

213 Perencanaa BADAN Program persentase 0%


n PERENCANAA Perencanaan, keselarasam Renstra
N Pengendalian dan SKPD terhadap RPJMD
PEMBANGUNA Evaluasi
N DAERAH Pembangunan
214 Perencanaa BADAN Program persentase data set 0%
n PERENCANAA Perencanaan, informasi publik yang
N Pengendalian dan diverifikasi dan
PEMBANGUNA Evaluasi terpublikasi kepada
N DAERAH Pembangunan masyarakat
215 Perencanaa BADAN Program Rata-rata capaian 85 % Program Pengendalian Rata-rata capaian 85 %
n PERENCANAA Pengendalian dan program dan Evaluasi program
N Evaluasi pembangunan daerah Pembangunan Daerah pembangunan daerah
PEMBANGUNA Pembangunan
N DAERAH Daerah
216 Perencanaa BADAN Program Rata-rata capaian 85 % Program Perencanaan, Rata-rata capaian 85 %
n PERENCANAA Perencanaan, program perangkat Pengendalian dan program perangkat
N Pengendalian dan daerah Bidang Evaluasi daerah Bidang
PEMBANGUNA Evaluasi Pemerintahan Pembangunan Bidang Pemerintahan
N DAERAH Pembangunan Pemerintahan
Bidang
Pemerintahan
217 Perencanaa BADAN Program Rata-rata capaian 85 % Program Perencanaan, Rata-rata capaian 85 %
n PERENCANAA Perencanaan, program perangkat Pengendalian dan program perangkat
N Pengendalian dan daerah Bidang Kesra Evaluasi daerah Bidang Kesra

V-46
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

PEMBANGUNA Evaluasi Pembangunan Bidang


N DAERAH Pembangunan Kesra
Bidang Kesra
218 Perencanaa BADAN Program Rata-rata capaian 85 % Program Perencanaan, Rata-rata capaian 85 %
n PERENCANAA Perencanaan, program perangkat Pengendalian dan program perangkat
N Pengendalian dan daerah Bidang SPKLH Evaluasi daerah Bidang SPKLH
PEMBANGUNA Evaluasi Pembangunan Bidang
N DAERAH Pembangunan SPKLH
Bidang SPKLH
219 Perencanaa BADAN Program Rata-rata capaian 85 % Program Perencanaan, Rata-rata capaian 85 %
n PERENCANAA Perencanaan, program perangkat Pengendalian dan program perangkat
N Pengendalian dan daerah Bidang Evaluasi daerah Bidang
PEMBANGUNA Evaluasi Perekonomian Pembangunan Bidang Perekonomian
N DAERAH Pembangunan Perekonomian
Bidang
Perekonomian
220 Perencanaa BADAN Program Persentase 100 % Program Perencanaan Persentase 100 %
n PERENCANAA Perencanaan keselarasan prioritas Pembangunan Daerah keselarasan prioritas
N Pembangunan pembangunan daerah pembangunan daerah
PEMBANGUNA Daerah dalam RKPD dengan dalam RKPD dengan
N DAERAH strategi dan arah strategi dan arah
kebijakan dalam kebijakan dalam
RPJMD RPJMD
221 Perencanaa BADAN Program Indeks kepuasan 3 IKM Program Pengelolaan Indeks kepuasan 3 IKM
n PERENCANAA Pengelolaan Data pelayanan sistem Data dan Sistem pelayanan sistem
N dan Sistem Informasi informasi Informasi informasi
PEMBANGUNA Perencanaan, Perencanaan , Perencanaan, Perencanaan ,
N DAERAH Pengendalian, dan Pengendalian, dan Pengendalian, dan Pengendalian, dan
Evaluasi Evaluasi Evaluasi Evaluasi
V-47
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Pembangunan Pembangunan Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah.


Daerah Daerah.

222 Perencanaa BADAN Perencanaan, Persentase usulan 100 % Perencanaan, Persentase usulan 100 %
n PERENCANAA pengendalian dan masyarakat yang pengendalian dan masyarakat yang
N evaluasi diakomodir dalam evaluasi diakomodir dalam
PEMBANGUNA pembangunan RKPD pembangunan wilayah RKPD
N DAERAH wilayah
223 Perencanaa BADAN Program Rata-rata capaian 92 % Program Perencanaan, Rata-rata capaian 92 %
n PERENCANAA Perencanaan, kegiatan OPD Pengendalian dan kegiatan OPD
N Pengendalian dan Perencanaan Evaluasi OPD Perencanaan
PEMBANGUNA Evaluasi OPD Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
N DAERAH Perencanaan Pembangunan Daerah
Pembangunan
Daerah
224 Kehutanan DINAS Program Indeks kepuasan 85 % Program Peningkatan Indeks kepuasan 85 %
KEHUTANAN Peningkatan masyarakat Pelayanan Pelayanan masyarakat Pelayanan
Pelayanan Pemakaman Pemakaman Pemakaman
Pemakaman
225 Kehutanan DINAS Program indeks kepuasan 0% Program Pengelolaan indeks kepuasan 0%
KEHUTANAN Pengelolaan masyarakat Pemakaman masyarakat
Pemakaman
226 Perumahan Dinas Program Pelayanan Indeks Kepuasan 78 Indeks Program Pelayanan Indeks Kepuasan 78 Indeks
Rakyat dan Perumahan Penghuni Rumah Penghuni Rumah Penghuni Rumah Penghuni Rumah
Kawasan Rakyat dan Susun Susun Susun Susun
Permukima Kawasan

V-48
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

n Permukiman

227 Komunikasi DINAS Program Persentase Respon 0% Program Persentase Respon 0%


dan KOMUNIKASI, Pengembangan SKPD Terhadap Pengembangan SKPD Terhadap
Informatika INFORMATIKA Komunikasi dan Aspirasi Warga Jakarta Komunikasi dan Aspirasi Warga Jakarta
DAN STATISTIK Informasi Publik melalui Media Cetak Informasi Publik melalui Media Cetak
228 Komunikasi DINAS Program Persentase Laporan 87 % Program Persentase Laporan 87 %
dan KOMUNIKASI, Pengembangan Warga melalui Pengembangan Warga melalui Aplikasi
Informatika INFORMATIKA Komunikasi dan Aplikasi Interaktif Komunikasi dan Interaktif Jakarta
DAN STATISTIK Informasi Publik Jakarta Smart City Informasi Publik Smart City
229 Komunikasi DINAS Program Persentase informasi 90 % Program Persentase informasi 90 %
dan KOMUNIKASI, Pengembangan yang dikemas dan Pengembangan yang dikemas dan
Informatika INFORMATIKA Komunikasi dan diproduksi oleh Komunikasi dan diproduksi oleh
DAN STATISTIK Informasi Publik Pemprov DKI Jakarta Informasi Publik Pemprov DKI Jakarta
terhadap isu yang terhadap isu yang
berkembang di media berkembang di media
massa dan perlu massa dan perlu
dilakukan klarifikasi dilakukan klarifikasi
230 Komunikasi DINAS Program Persentase 100 % Program Persentase 100 %
dan KOMUNIKASI, Pengembangan penyelesaian Pengembangan penyelesaian sengketa
Informatika INFORMATIKA Komunikasi dan sengketa informasi Komunikasi dan informasi publik yang
DAN STATISTIK Informasi Publik publik yang Informasi Publik terfasilitasi
terfasilitasi
231 Komunikasi DINAS Program Jumlah masyarakat 5800000 Program Jumlah masyarakat 5800000
dan KOMUNIKASI, Pengembangan yang mengkonsumsi orang Pengembangan yang mengkonsumsi orang
Informatika INFORMATIKA Komunikasi dan informasi publik dari Komunikasi dan informasi publik dari
DAN STATISTIK Informasi Publik kanal/saluran Informasi Publik kanal/saluran
informasi resmi informasi resmi
Pemprov DKI Jakarta Pemprov DKI Jakarta
V-49
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
232 Administra DINAS Program Penataan Indeks Kepuasan 83 % Program Penataan Indeks Kepuasan 83 %
si KEPENDUDUK Administrasi Layanan Dukcapil Administrasi Layanan Dukcapil
Kependudu AN DAN Kependudukan Kependudukan
kan dan PENCATATAN
Pencatatan SIPIL
Sipil
233 Administra DINAS Program Penataan Persentase Cakupan 82.9 % Program Penataan Persentase Cakupan 82.9 %
si KEPENDUDUK Administrasi Kepemilikan Dokumen Administrasi Kepemilikan Dokumen
Kependudu AN DAN Kependudukan Kependudukan dan Kependudukan Kependudukan dan
kan dan PENCATATAN Catatan Sipil Catatan Sipil
Pencatatan SIPIL
Sipil
234 Administra DINAS Program Penataan Persentase 80 % Program Penataan Persentase 80 %
si KEPENDUDUK Administrasi pemanfaatan data Administrasi pemanfaatan data
Kependudu AN DAN Kependudukan penduduk instansi/ Kependudukan penduduk instansi/
kan dan PENCATATAN lembaga pengguna lembaga pengguna
Pencatatan SIPIL data data
Sipil
235 Kewilayaha Kota Program Persentase 97 % Program Peningkatan Persentase Terbinanya 97 %
n Administrasi Peningkatan Terbinanya Lembaga Penyelenggaraan Kota Lembaga
Jakarta Utara Penyelenggaraan Kemasyarakatan Administrasi Jakarta Kemasyarakatan
Kota Administrasi Utara
Jakarta Utara
236 Kewilayaha Kota Program Persentase 90 % Program Peningkatan Persentase 90 %
n Administrasi Peningkatan Penanganan Perkara Penyelenggaraan Kota Penanganan Perkara
Jakarta Utara Penyelenggaraan Tingkat Kota Administrasi Jakarta Tingkat Kota
Kota Administrasi Administrasi Jakarta Utara Administrasi Jakarta
Jakarta Utara Utara Utara

V-50
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
237 Kewilayaha Kota Program Persentase 92 % Program Peningkatan Persentase 92 %
n Administrasi Peningkatan Penyelesaian Penyelenggaraan Kota Penyelesaian Sengketa
Jakarta Utara Penyelenggaraan Sengketa Hukum. Administrasi Jakarta Hukum.
Kota Administrasi Utara
Jakarta Utara
238 Kewilayaha Kota Program Peningkatan 91 Nilai Program Peningkatan Peningkatan 91 Nilai
n Administrasi Peningkatan Kesadaran Hukum dan Penyelenggaraan Kota Kesadaran Hukum dan
Jakarta Utara Penyelenggaraan Hak Asasi Manusia Administrasi Jakarta Hak Asasi Manusia
Kota Administrasi Utara
Jakarta Utara
239 Kewilayaha Kota Program Persentase Capaian 95 % Program Peningkatan Persentase Capaian 95 %
n Administrasi Peningkatan Kinerja Walikota (KPI, Penyelenggaraan Kota Kinerja Walikota (KPI,
Jakarta Utara Penyelenggaraan Perkin dan Lakip) Administrasi Jakarta Perkin dan Lakip)
Kota Administrasi Utara
Jakarta Utara
240 Kewilayaha Kota Program Persentase Jumlah 95 % Program Peningkatan Persentase Jumlah 95 %
n Administrasi Peningkatan Wirausaha Baru Yang Penyelenggaraan Kota Wirausaha Baru Yang
Jakarta Utara Penyelenggaraan Tercapai Administrasi Jakarta Tercapai
Kota Administrasi Utara
Jakarta Utara
241 Kewilayaha Kota Program Jumlah Kawasan yang 3 Program Peningkatan Jumlah Kawasan yang 3 Kawasan
n Administrasi Peningkatan Tertata Kawasan Penyelenggaraan Kota Tertata
Jakarta Utara Penyelenggaraan Administrasi Jakarta
Kota Administrasi Utara
Jakarta Utara
242 Kewilayaha Kota Program Indeks Kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan Indeks Kepuasan 4 Indeks
n Administrasi Peningkatan Pelayanan Penyelenggaraan Kota Pelayanan
Jakarta Utara Penyelenggaraan Keprotokolan Administrasi Jakarta Keprotokolan
Kota Administrasi Utara

V-51
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Jakarta Utara

243 Kewilayaha Kota Program Koordinasi 100 % Program Peningkatan Koordinasi 100 %
n Administrasi Peningkatan Pelaksanaan Kota Penyelenggaraan Kota Pelaksanaan Kota
Jakarta Utara Penyelenggaraan Sehat Administrasi Jakarta Sehat
Kota Administrasi Utara
Jakarta Utara
244 Kewilayaha Kota Program Koordinasi 100 % Program Peningkatan Koordinasi 100 %
n Administrasi Peningkatan Penanggulangan Penyelenggaraan Kota Penanggulangan
Jakarta Utara Penyelenggaraan Kemiskinan Kota Administrasi Jakarta Kemiskinan Kota
Kota Administrasi Utara
Jakarta Utara
245 Kewilayaha Kota Program Koordinasi 100 % Program Peningkatan Koordinasi 100 %
n Administrasi Peningkatan Pelaksanaan Kota Penyelenggaraan Kota Pelaksanaan Kota
Jakarta Utara Penyelenggaraan Layak Anak Administrasi Jakarta Layak Anak
Kota Administrasi Utara
Jakarta Utara
246 Kewilayaha Kota Program Koordinasi 100 % Program Peningkatan Koordinasi 100 %
n Administrasi Peningkatan pelaksanaan BOP dan Penyelenggaraan Kota pelaksanaan BOP dan
Jakarta Utara Penyelenggaraan BOS Administrasi Jakarta BOS
Kota Administrasi Utara
Jakarta Utara
247 Kewilayaha Kota Program Persentase 100 % Program Peningkatan Persentase 100 %
n Administrasi Peningkatan Terlaksananya Tugas Penyelenggaraan Kota Terlaksananya Tugas
Jakarta Utara Penyelenggaraan dan Fungsi Kota Administrasi Jakarta dan Fungsi Kota
Kota Administrasi Administrasi Jakarta Utara Administrasi Jakarta
Jakarta Utara Utara > 80 % Utara > 80 %

V-52
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
248 Kewilayaha Kota Program Persentase Capaian 100 % Program Peningkatan Persentase Capaian 100 %
n Administrasi Peningkatan Penyelenggaraan Penyelenggaraan Penyelenggaraan
Jakarta Utara Penyelenggaraan Pemerintahan Pemerintahan Pemerintahan
Pemerintahan Kelurahan Kecamatan dan Kelurahan
Kecamatan dan Kelurahan Kota
Kelurahan Kota Administrasi Jakarta
Administrasi Jakarta Utara
Utara
249 Kewilayaha Kota Program Persentase Capaian 100 % Program Peningkatan Persentase Capaian 100 %
n Administrasi Peningkatan Penyelenggaraan Penyelenggaraan Penyelenggaraan
Jakarta Utara Penyelenggaraan Pemerintahan Pemerintahan Pemerintahan
Pemerintahan Kecamatan Kecamatan dan Kecamatan
Kecamatan dan Kelurahan Kota
Kelurahan Kota Administrasi Jakarta
Administrasi Jakarta Utara
Utara
250 Kewilayaha Kota Program Persentase Kepuasan 0%
n Administrasi Penyelenggaraan Masyarakat Terhadap
Jakarta Utara Kota Administrasi Pelayanan Kota
Jakarta Utara Administrasi
251 Kewilayaha Kota Program Persentase Kepuasan 0% Program Persentase Kepuasan 0%
n Administrasi Penyelenggaraan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Masyarakat Terhadap
Jakarta Utara Pemerintahan Pelayanan Kecamatan Pemerintahan Pelayanan Kecamatan
Kecamatan dan dan Kelurahan Kecamatan dan dan Kelurahan
Kelurahan Kota Kelurahan Kota
Administrasi Jakarta Administrasi Jakarta
Utara Utara

V-53
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
252 Kewilayaha Kota Program Indeks Kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan Indeks Kepuasan 4 Indeks
n Administrasi Peningkatan masyarakat terhadap Pengembangan masyarakat terhadap
Jakarta Utara Pengembangan Layanan Pelimpahan Kewilayahan Kota Layanan Pelimpahan
Kewilayahan Kota Kewenangan Administrasi Jakarta Kewenangan
Administrasi Jakarta Kelurahan Kecamatan Utara Kelurahan Kecamatan
Utara Kota Adm Jakarta Kota Adm Jakarta
Utara Utara
253 Kewilayaha Kota Program Jumlah Kantor 54 Program Peningkatan Jumlah Kantor 54 Gedung
n Administrasi Peningkatan Lurah/Rumah Dinas Gedung Pengembangan Lurah/Rumah Dinas
Jakarta Utara Pengembangan dan Sarana Kewilayahan Kota dan Sarana
Kewilayahan Kota Perlengkapannya yang Administrasi Jakarta Perlengkapannya yang
Administrasi Jakarta memenuhi standar Utara memenuhi standar
Utara
254 Kewilayaha Kota Program Jumlah Kantor 9 Gedung Program Peningkatan Jumlah Kantor 9 Gedung
n Administrasi Peningkatan Camat/Rumah Dinas Pengembangan Camat/Rumah Dinas
Jakarta Utara Pengembangan dan Sarana Kewilayahan Kota dan Sarana
Kewilayahan Kota Perlengkapannya yang Administrasi Jakarta Perlengkapannya yang
Administrasi Jakarta memenuhi standar Utara memenuhi standar
Utara
255 Kewilayaha Kota Program Persentase 100 % Program Peningkatan Persentase 100 %
n Administrasi Peningkatan Penanganan Perkara Penyelenggaraan Kota Penanganan Perkara
Jakarta Barat Penyelenggaraan tingkat Kota Administrasi Jakarta tingkat Kota
Kota Administrasi Administrasi Jakarta Barat Administrasi Jakarta
Jakarta Barat Barat Barat
256 Kewilayaha Kota Program Persentase 60 % Program Peningkatan Persentase Terbinanya 60 %
n Administrasi Peningkatan Terbinanya Lembaga Penyelenggaraan Kota Lembaga
Jakarta Barat Penyelenggaraan Kemasyarakatan Administrasi Jakarta Kemasyarakatan
Kota Administrasi Barat
Jakarta Barat

V-54
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
257 Kewilayaha Kota Program Persentase 100 % Program Peningkatan Persentase 100 %
n Administrasi Peningkatan Penyelesaian Penyelenggaraan Kota Penyelesaian Sengketa
Jakarta Barat Penyelenggaraan Sengketa Hukum Administrasi Jakarta Hukum
Kota Administrasi Barat
Jakarta Barat
258 Kewilayaha Kota Program Peningkatan 96 Nilai Program Peningkatan Peningkatan 96 Nilai
n Administrasi Peningkatan Kesadaran Hukum dan Penyelenggaraan Kota Kesadaran Hukum dan
Jakarta Barat Penyelenggaraan Hak Asasi Manusia Administrasi Jakarta Hak Asasi Manusia
Kota Administrasi Barat
Jakarta Barat
259 Kewilayaha Kota Program Persentase Capaian 100 % Program Peningkatan Persentase Capaian 100 %
n Administrasi Peningkatan Kinerja Walikota (KPI, Penyelenggaraan Kota Kinerja Walikota (KPI,
Jakarta Barat Penyelenggaraan Perkin dan Lakip) Administrasi Jakarta Perkin dan Lakip)
Kota Administrasi Barat
Jakarta Barat
260 Kewilayaha Kota Program Persentase Jumlah 100 % Program Peningkatan Persentase Jumlah 100 %
n Administrasi Peningkatan Wirausaha Baru Yang Penyelenggaraan Kota Wirausaha Baru Yang
Jakarta Barat Penyelenggaraan Tercapai Administrasi Jakarta Tercapai
Kota Administrasi Barat
Jakarta Barat
261 Kewilayaha Kota Program Jumlah Kawasan yang 1 Program Peningkatan Jumlah Kawasan yang 1 Kawasan
n Administrasi Peningkatan Tertata Kawasan Penyelenggaraan Kota Tertata
Jakarta Barat Penyelenggaraan Administrasi Jakarta
Kota Administrasi Barat
Jakarta Barat
262 Kewilayaha Kota Program Indeks Kepuasan 4 indeks Program Peningkatan Indeks Kepuasan 4 indeks
n Administrasi Peningkatan Pelayanan Penyelenggaraan Kota Pelayanan
Jakarta Barat Penyelenggaraan Keprotokolan Administrasi Jakarta Keprotokolan
Kota Administrasi Barat

V-55
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Jakarta Barat

263 Kewilayaha Kota Program Koordinasi 100 % Program Peningkatan Koordinasi 100 %
n Administrasi Peningkatan Pelaksanaan Kota Penyelenggaraan Kota Pelaksanaan Kota
Jakarta Barat Penyelenggaraan Sehat Administrasi Jakarta Sehat
Kota Administrasi Barat
Jakarta Barat
264 Kewilayaha Kota Program Koordinasi 100 % Program Peningkatan Koordinasi 100 %
n Administrasi Peningkatan Penanggulangan Penyelenggaraan Kota Penanggulangan
Jakarta Barat Penyelenggaraan Kemiskinan Kota Administrasi Jakarta Kemiskinan Kota
Kota Administrasi Barat
Jakarta Barat
265 Kewilayaha Kota Program Koordinasi 100 % Program Peningkatan Koordinasi 100 %
n Administrasi Peningkatan Pelaksanaan Kota Penyelenggaraan Kota Pelaksanaan Kota
Jakarta Barat Penyelenggaraan Layak Anak Administrasi Jakarta Layak Anak
Kota Administrasi Barat
Jakarta Barat
266 Kewilayaha Kota Program Koordinasi 100 % Program Peningkatan Koordinasi 100 %
n Administrasi Peningkatan pelaksanaan BOP dan Penyelenggaraan Kota pelaksanaan BOP dan
Jakarta Barat Penyelenggaraan BOS Administrasi Jakarta BOS
Kota Administrasi Barat
Jakarta Barat
267 Kewilayaha Kota Program Persentase 87 % Program Peningkatan Persentase 87 %
n Administrasi Peningkatan Terlaksananya Tugas Penyelenggaraan Kota Terlaksananya Tugas
Jakarta Barat Penyelenggaraan dan Fungsi Kota Administrasi Jakarta dan Fungsi Kota
Kota Administrasi Administrasi Jakarta Barat Administrasi Jakarta
Jakarta Barat

V-56
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
268 Kewilayaha Kota Program Persentase Capaian 92 % Program Peningkatan Persentase Capaian 92 %
n Administrasi Peningkatan Penyelenggaraan Penyelenggaraan Penyelenggaraan
Jakarta Barat Penyelenggaraan Pemerintahan Pemerintahan Pemerintahan
Pemerintahan Kelurahan Kecamatan dan Kelurahan
Kecamatan dan Kelurahan Kota
Kelurahan Kota Administrasi Jakarta
Administrasi Jakarta Barat
Barat
269 Kewilayaha Kota Program Persentase Capaian 92 % Program Peningkatan Persentase Capaian 92 %
n Administrasi Peningkatan Penyelenggaraan Penyelenggaraan Penyelenggaraan
Jakarta Barat Penyelenggaraan Pemerintahan Pemerintahan Pemerintahan
Pemerintahan Kecamatan Kecamatan dan Kecamatan
Kecamatan dan Kelurahan Kota
Kelurahan Kota Administrasi Jakarta
Administrasi Jakarta Barat
Barat
270 Kewilayaha Kota Program Persentase Kepuasan 0%
n Administrasi Penyelenggaraan Masyarakat Terhadap
Jakarta Barat Kota Administrasi Pelayanan Kota
Jakarta Barat Administrasi
271 Kewilayaha Kota Program Persentase Kepuasan 0% Program Persentase Kepuasan 0%
n Administrasi Penyelenggaraan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Masyarakat Terhadap
Jakarta Barat Pemerintahan Pelayanan Kecamatan Pemerintahan Pelayanan Kecamatan
Kecamatan dan dan Kelurahan Kecamatan dan dan Kelurahan
Kelurahan Kota Kelurahan Kota
Administrasi Jakarta Administrasi Jakarta
Barat Barat

V-57
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
272 Kewilayaha Kota Program Indeks Kepuasan 4 indeks Program Peningkatan Indeks Kepuasan 4 indeks
n Administrasi Peningkatan Masyarakat Terhadap Pengembangan Masyarakat Terhadap
Jakarta Barat Pengembangan Layanan Pelimpahan Kewilayahan Kota Layanan Pelimpahan
Kewilayahan Kota Kewenangan Administrasi Jakarta Kewenangan
Administrasi Jakarta Kelurahan, Kecamatan Barat Kelurahan, Kecamatan
Barat dan Kota/Kabupaten dan Kota/Kabupaten
Administrasi Administrasi

273 Kewilayaha Kota Program Jumlah Kantor 72 Program Peningkatan Jumlah Kantor 72 gedung
n Administrasi Peningkatan Lurah/Rumah Dinas gedung Pengembangan Lurah/Rumah Dinas
Jakarta Barat Pengembangan dan Sarana Kewilayahan Kota dan Sarana
Kewilayahan Kota Perlengkapannya yang Administrasi Jakarta Perlengkapannya yang
Administrasi Jakarta memenuhi standar Barat memenuhi standar
Barat
274 Kewilayaha Kota Program Jumlah Kantor 11 Program Peningkatan Jumlah Kantor 11 gedung
n Administrasi Peningkatan Camat/Rumah Dinas gedung Pengembangan Camat/Rumah Dinas
Jakarta Barat Pengembangan dan Sarana Kewilayahan Kota dan Sarana
Kewilayahan Kota Perlengkapannya yang Administrasi Jakarta Perlengkapannya yang
Administrasi Jakarta memenuhi standar Barat memenuhi standar
Barat
275 Kewilayaha Kota Program Persentase 90 % Program Peningkatan Persentase Terbinanya 90 %
n Administrasi Peningkatan Terbinanya Lembaga Penyelenggaraan Kota Lembaga
Jakarta Pusat Penyelenggaraan Kemasyarakatan Administrasi Jakarta Kemasyarakatan
Kota Administrasi Pusat
Jakarta Pusat
276 Kewilayaha Kota Program Persentase 100 % Program Peningkatan Persentase 100 %
n Administrasi Peningkatan penanganan perkara Penyelenggaraan Kota penanganan perkara
Jakarta Pusat Penyelenggaraan Tingkat Kota Administrasi Jakarta Tingkat Kota
Kota Administrasi Administrasi Jakarta Pusat Administrasi Jakarta

V-58
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Jakarta Pusat Pusat Pusat

277 Kewilayaha Kota Program Persentase 100 % Program Peningkatan Persentase 100 %
n Administrasi Peningkatan Penyelesaian Penyelenggaraan Kota Penyelesaian Sengketa
Jakarta Pusat Penyelenggaraan Sengketa Hukum Administrasi Jakarta Hukum
Kota Administrasi Pusat
Jakarta Pusat
278 Kewilayaha Kota Program Persentase 91 Nilai Program Peningkatan Persentase 91 Nilai
n Administrasi Peningkatan Peningkatan Penyelenggaraan Kota Peningkatan
Jakarta Pusat Penyelenggaraan Kesadaran Hukum dan Administrasi Jakarta Kesadaran Hukum dan
Kota Administrasi Hak Asasi Manusia Pusat Hak Asasi Manusia
Jakarta Pusat
279 Kewilayaha Kota Program Persentase Capaian 100 % Program Peningkatan Persentase Capaian 100 %
n Administrasi Peningkatan Kinerja Walikota (KPI, Penyelenggaraan Kota Kinerja Walikota (KPI,
Jakarta Pusat Penyelenggaraan Perkin dan Lakip) Administrasi Jakarta Perkin dan Lakip)
Kota Administrasi Pusat
Jakarta Pusat
280 Kewilayaha Kota Program Persentase Jumlah 100 % Program Peningkatan Persentase Jumlah 100 %
n Administrasi Peningkatan Wirausaha Baru Yang Penyelenggaraan Kota Wirausaha Baru Yang
Jakarta Pusat Penyelenggaraan Tercapai Administrasi Jakarta Tercapai
Kota Administrasi Pusat
Jakarta Pusat
281 Kewilayaha Kota Program Jumlah Kawasan yang 4 Program Peningkatan Jumlah Kawasan yang 4 kawasan
n Administrasi Peningkatan tertata kawasan Penyelenggaraan Kota tertata
Jakarta Pusat Penyelenggaraan Administrasi Jakarta
Kota Administrasi Pusat
Jakarta Pusat

V-59
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
282 Kewilayaha Kota Program Indeks Kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan Indeks Kepuasan 4 Indeks
n Administrasi Peningkatan Pelayanan Penyelenggaraan Kota Pelayanan
Jakarta Pusat Penyelenggaraan Keprotokolan Administrasi Jakarta Keprotokolan
Kota Administrasi Pusat
Jakarta Pusat
283 Kewilayaha Kota Program Koordinasi 100 % Program Peningkatan Koordinasi 100 %
n Administrasi Peningkatan Pelaksanaan Kota Penyelenggaraan Kota Pelaksanaan Kota
Jakarta Pusat Penyelenggaraan Sehat Administrasi Jakarta Sehat
Kota Administrasi Pusat
Jakarta Pusat
284 Kewilayaha Kota Program Koordinasi 100 % Program Peningkatan Koordinasi 100 %
n Administrasi Peningkatan Penanggulangan Penyelenggaraan Kota Penanggulangan
Jakarta Pusat Penyelenggaraan Kemiskinan Kota Administrasi Jakarta Kemiskinan Kota
Kota Administrasi Pusat
Jakarta Pusat
285 Kewilayaha Kota Program Koordinasi 100 % Program Peningkatan Koordinasi 100 %
n Administrasi Peningkatan Pelaksanaan Kota Penyelenggaraan Kota Pelaksanaan Kota
Jakarta Pusat Penyelenggaraan Administrasi Jakarta Administrasi Jakarta Administrasi Jakarta
Kota Administrasi Pusat Kota Layak Anak Pusat Pusat Kota Layak Anak
Jakarta Pusat
286 Kewilayaha Kota Program Koordinasi 100 % Program Peningkatan Koordinasi 100 %
n Administrasi Peningkatan pelaksanaan BOP dan Penyelenggaraan Kota pelaksanaan BOP dan
Jakarta Pusat Penyelenggaraan BOS Administrasi Jakarta BOS
Kota Administrasi Pusat
Jakarta Pusat

V-60
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
287 Kewilayaha Kota Program Persentase 100 % Program Peningkatan Persentase 100 %
n Administrasi Peningkatan Terlaksananya Tugas Penyelenggaraan Kota Terlaksananya Tugas
Jakarta Pusat Penyelenggaraan dan Fungsi Kota Administrasi Jakarta dan Fungsi Kota
Kota Administrasi Administrasi Jakarta Pusat Administrasi Jakarta
Jakarta Pusat Pusat > 80 % Pusat > 80 %
288 Kewilayaha Kota Program Persentase Capaian 90 % Program Peningkatan Persentase Capaian 90 %
n Administrasi Peningkatan Penyelenggaraan Penyelenggaraan Penyelenggaraan
Jakarta Pusat Penyelenggaraan Pemerintahan Pemerintahan Pemerintahan
Pemerintahan Kelurahan Kecamatan dan Kelurahan
Kecamatan dan Kelurahan Kota
Kelurahan Kota Administrasi Jakarta
Administrasi Jakarta Pusat
Pusat
289 Kewilayaha Kota Program Persentase Capaian 95 % Program Peningkatan Persentase Capaian 95 %
n Administrasi Peningkatan Penyelenggaraan Penyelenggaraan Penyelenggaraan
Jakarta Pusat Penyelenggaraan Pemerintahan Pemerintahan Pemerintahan
Pemerintahan Kecamatan Kecamatan dan Kecamatan
Kecamatan dan Kelurahan Kota
Kelurahan Kota Administrasi Jakarta
Administrasi Jakarta Pusat
Pusat
290 Kewilayaha Kota Program Persentase Kepuasan 0%
n Administrasi Penyelenggaraan Masyarakat Terhadap
Jakarta Pusat Kota Administrasi Pelayanan Kota
Jakarta Pusat Administrasi
291 Kewilayaha Kota Program Persentase Kepuasan 0% Program Persentase Kepuasan 0%
n Administrasi Penyelenggaraan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Masyarakat Terhadap
Jakarta Pusat Pemerintahan Pelayanan Kecamatan Pemerintahan Pelayanan Kecamatan
Kecamatan dan dan Kelurahan Kecamatan dan dan Kelurahan
V-61
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Kelurahan di Kota Kelurahan di Kota


Administrasi Jakarta Administrasi Jakarta
Pusat Pusat

292 Kewilayaha Kota Program Indeks Kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan Indeks Kepuasan 4 Indeks
n Administrasi Peningkatan Masyarakat Terhadap Pengembangan Masyarakat Terhadap
Jakarta Pusat Pengembangan Layanan Pelimpahan Kewilayahan Kota Layanan Pelimpahan
Kewilayahan Kota Kewenangan Administrasi Jakarta Kewenangan
Administrasi Jakarta Kelurahan, Kecamatan Pusat Kelurahan, Kecamatan
Pusat dan Kota Administrasi dan Kota Administrasi
Jakarta Pusat Jakarta Pusat
293 Kewilayaha Kota Program Jumlah Kantor 85 Program Peningkatan Jumlah Kantor 85 Gedung
n Administrasi Peningkatan Lurah/Rumah Dinas Gedung Pengembangan Lurah/Rumah Dinas
Jakarta Pusat Pengembangan dan Sarana Kewilayahan Kota dan Sarana
Kewilayahan Kota Perlengkapannya yang Administrasi Jakarta Perlengkapannya yang
Administrasi Jakarta memenuhi standar Pusat memenuhi standar
Pusat
294 Kewilayaha Kota Program Jumlah Kantor 15 Program Peningkatan Jumlah Kantor 15 Gedung
n Administrasi Peningkatan Camat/Rumah Dinas Gedung Pengembangan Camat/Rumah Dinas
Jakarta Pusat Pengembangan dan Sarana Kewilayahan Kota dan Sarana
Kewilayahan Kota Perlengkapannya yang Administrasi Jakarta Perlengkapannya yang
Administrasi Jakarta memenuhi standar Pusat memenuhi standar
Pusat
295 Kewilayaha Kota Program Persentase 100 % Program peningkatan Persentase Terbinanya 100 %
n Administrasi peningkatan Terbinanya Lembaga penyelengaraan Kota Lembaga
Jakarta Selatan penyelengaraan Kota Kemasyarakatan Administrasi Jakarta Kemasyarakatan
Administrasi Jakarta Selatan
Selatan

V-62
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
296 Kewilayaha Kota Program Persentase 100 % Program peningkatan Persentase 100 %
n Administrasi peningkatan Penanganan Perkara penyelengaraan Kota Penanganan Perkara
Jakarta Selatan penyelengaraan Kota Tingkat Kota Administrasi Jakarta Tingkat Kota
Administrasi Jakarta Administrasi Jakarta Selatan Administrasi Jakarta
Selatan Selatan Selatan
297 Kewilayaha Kota Program Persentase 100 % Program peningkatan Persentase 100 %
n Administrasi peningkatan Penyelesaian penyelengaraan Kota Penyelesaian Sengketa
Jakarta Selatan penyelengaraan Kota Sengketa Hukum Administrasi Jakarta Hukum
Administrasi Jakarta Selatan
Selatan
298 Kewilayaha Kota Program Peningkatan 84 Nilai Program peningkatan Peningkatan 84 Nilai
n Administrasi peningkatan Kesadaran Hukum dan penyelengaraan Kota Kesadaran Hukum dan
Jakarta Selatan penyelengaraan Kota Hak Asasi Manusia Administrasi Jakarta Hak Asasi Manusia
Administrasi Jakarta Selatan
Selatan
299 Kewilayaha Kota Program Persentase Capaian 100 % Program peningkatan Persentase Capaian 100 %
n Administrasi peningkatan Kinerja Walikota (KPI, penyelengaraan Kota Kinerja Walikota (KPI,
Jakarta Selatan penyelengaraan Kota Perkin dan Lakip) Administrasi Jakarta Perkin dan Lakip)
Administrasi Jakarta Selatan
Selatan
300 Kewilayaha Kota Program Persentase Jumlah 100 % Program peningkatan Persentase Jumlah 100 %
n Administrasi peningkatan Wirausaha Baru Yang penyelengaraan Kota Wirausaha Baru Yang
Jakarta Selatan penyelengaraan Kota Tercapai Administrasi Jakarta Tercapai
Administrasi Jakarta Selatan
Selatan
301 Kewilayaha Kota Program Jumlah Kawasan yang 3 Program peningkatan Jumlah Kawasan yang 3 Kawasan
n Administrasi peningkatan Tertata Kawasan penyelengaraan Kota Tertata
Jakarta Selatan penyelengaraan Kota Administrasi Jakarta
Administrasi Jakarta Selatan

V-63
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Selatan

302 Kewilayaha Kota Program Indeks Kepuasan 4 Indeks Program peningkatan Indeks Kepuasan 4 Indeks
n Administrasi peningkatan Pelayanan penyelengaraan Kota Pelayanan
Jakarta Selatan penyelengaraan Kota Keprotokolan Administrasi Jakarta Keprotokolan
Administrasi Jakarta Selatan
Selatan
303 Kewilayaha Kota Program Koordinasi 100 % Program peningkatan Koordinasi 100 %
n Administrasi peningkatan Pelaksanaan Kota penyelengaraan Kota Pelaksanaan Kota
Jakarta Selatan penyelengaraan Kota Sehat Administrasi Jakarta Sehat
Administrasi Jakarta Selatan
Selatan
304 Kewilayaha Kota Program Koordinasi 100 % Program peningkatan Koordinasi 100 %
n Administrasi peningkatan Penanggulangan penyelengaraan Kota Penanggulangan
Jakarta Selatan penyelengaraan Kota Kemiskinan Kota Administrasi Jakarta Kemiskinan Kota
Administrasi Jakarta Selatan
Selatan
305 Kewilayaha Kota Program Koordinasi 100 % Program peningkatan Koordinasi 100 %
n Administrasi peningkatan Pelaksanaan Kota penyelengaraan Kota Pelaksanaan Kota Kota
Jakarta Selatan penyelengaraan Kota Kota Layak Anak Administrasi Jakarta Layak Anak
Administrasi Jakarta Selatan
Selatan
306 Kewilayaha Kota Program Koordinasi 100 % Program peningkatan Koordinasi 100 %
n Administrasi peningkatan pelaksanaan BOP dan penyelengaraan Kota pelaksanaan BOP dan
Jakarta Selatan penyelengaraan Kota BOS Administrasi Jakarta BOS
Administrasi Jakarta Selatan
Selatan

V-64
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
307 Kewilayaha Kota Program Persentase 100 % Program peningkatan Persentase 100 %
n Administrasi peningkatan Terlaksananya Tugas penyelengaraan Kota Terlaksananya Tugas
Jakarta Selatan penyelengaraan Kota dan Fungsi Kota Administrasi Jakarta dan Fungsi Kota
Administrasi Jakarta Administrasi Jakarta Selatan Administrasi Jakarta
Selatan Selatan > 80 % Selatan > 80 %
308 Kewilayaha Kota Program Persentase Capaian 83 % Program Peningkatan Persentase Capaian 83 %
n Administrasi Peningkatan Penyelenggaraan Penyelenggaraan Penyelenggaraan
Jakarta Selatan Penyelenggaraan Pemerintahan Pemerintahan Pemerintahan
Pemerintahan Kelurahan Kecamatan dan Kelurahan
Kecamatan dan Kelurahan Kota
Kelurahan Kota Administrasi Jakarta
Administrasi Jakarta Selatan
Selatan
309 Kewilayaha Kota Program Persentase Capaian 83 % Program Peningkatan Persentase Capaian 83 %
n Administrasi Peningkatan Penyelenggaraan Penyelenggaraan Penyelenggaraan
Jakarta Selatan Penyelenggaraan Pemerintahan Pemerintahan Pemerintahan
Pemerintahan Kecamatan Kecamatan dan Kecamatan
Kecamatan dan Kelurahan Kota
Kelurahan Kota Administrasi Jakarta
Administrasi Jakarta Selatan
Selatan
310 Kewilayaha Kota Program Persentase Kepuasan 0%
n Administrasi Penyelenggaraan Masyarakat Terhadap
Jakarta Selatan Kota Administrasi Pelayanan Kota
Jakarta Selatan Administrasi
311 Kewilayaha Kota Program Persentase Kepuasan 0% Program Persentase Kepuasan 0%
n Administrasi Penyelenggaraan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Masyarakat Terhadap
Jakarta Selatan Pemerintahan Pelayanan Kecamatan Pemerintahan Pelayanan Kecamatan
Kecamatan dan dan Kelurahan Kecamatan dan dan Kelurahan
V-65
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Kelurahan Kota Kelurahan Kota


Administrasi Jakarta Administrasi Jakarta
Selatan Selatan

312 Kewilayaha Kota Program Indeks Kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan Indeks Kepuasan 4 Indeks
n Administrasi Peningkatan Masyarakat Terhadap Pengembangan Masyarakat Terhadap
Jakarta Selatan Pengembangan Layanan Pelimpahan Kewilayahan Kota Layanan Pelimpahan
Kewilayahan Kota Kewenangan Administrasi Jakarta Kewenangan
Administrasi Jakarta Kelurahan, Kecamatan Selatan Kelurahan, Kecamatan
Selatan dan Kota Administrasi dan Kota Administrasi
Jakarta Selatan Jakarta Selatan

313 Kewilayaha Kota Program Jumlah Kantor 121 Program Peningkatan Jumlah Kantor 121
n Administrasi Peningkatan Lurah/Rumah Dinas Gedung Pengembangan Lurah/Rumah Dinas Gedung
Jakarta Selatan Pengembangan dan Sarana Kewilayahan Kota dan Sarana
Kewilayahan Kota Perlengkapannya yang Administrasi Jakarta Perlengkapannya yang
Administrasi Jakarta memenuhi standar Selatan memenuhi standar
Selatan
314 Kewilayaha Kota Program Jumlah Kantor 19 Program Peningkatan Jumlah Kantor 19 Gedung
n Administrasi Peningkatan Camat/Rumah Dinas Gedung Pengembangan Camat/Rumah Dinas
Jakarta Selatan Pengembangan dan Sarana Kewilayahan Kota dan Sarana
Kewilayahan Kota Perlengkapannya yang Administrasi Jakarta Perlengkapannya yang
Administrasi Jakarta memenuhi standar Selatan memenuhi standar
Selatan

V-66
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
315 Kewilayaha Kota Program Persentase Capaian 100 % Program Peningkatan Persentase Capaian 100 %
n Administrasi Peningkatan Penyelenggaraan Penyelenggaraan Penyelenggaraan
Jakarta Timur Penyelenggaraan Pemerintahan Pemerintahan Pemerintahan
Pemerintahan Kelurahan Kecamatan dan Kelurahan
Kecamatan dan Kelurahan Kota
Kelurahan Kota Administrasi Jakarta
Administrasi Jakarta Timur
Timur
316 Kewilayaha Kota Program Persentase Capaian 100 % Program Peningkatan Persentase Capaian 100 %
n Administrasi Peningkatan Penyelenggaraan Penyelenggaraan Penyelenggaraan
Jakarta Timur Penyelenggaraan Pemerintahan Pemerintahan Pemerintahan
Pemerintahan Kecamatan Kecamatan dan Kecamatan
Kecamatan dan Kelurahan Kota
Kelurahan Kota Administrasi Jakarta
Administrasi Jakarta Timur
Timur
317 Kewilayaha Kota Program Persentase 100 % Program Peningkatan Persentase 100 %
n Administrasi Peningkatan Terlaksananya Tugas Penyelenggaraan Kota Terlaksananya Tugas
Jakarta Timur Penyelenggaraan dan Fungsi Kota Administrasi Jakarta dan Fungsi Kota
Kota Administrasi Administrasi Jakarta Timur Administrasi Jakarta
Jakarta Timur Timur > 80 % Timur > 80 %
318 Kewilayaha Kota Program Persentase 100 % Program Peningkatan Persentase Terbinanya 100 %
n Administrasi Peningkatan Terbinanya Lembaga Penyelenggaraan Kota Lembaga
Jakarta Timur Penyelenggaraan Kemasyarakatan Administrasi Jakarta Kemasyarakatan
Kota Administrasi Timur
Jakarta Timur
319 Kewilayaha Kota Program Persentase 100 % Program Peningkatan Persentase 100 %
n Administrasi Peningkatan Penanganan Perkara Penyelenggaraan Kota Penanganan Perkara
Jakarta Timur Penyelenggaraan tingkat Kota Administrasi Jakarta tingkat Kota

V-67
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Kota Administrasi Administrasi Jakarta Timur Administrasi Jakarta


Jakarta Timur Timur Timur

320 Kewilayaha Kota Program Penyelesaian 100 % Program Peningkatan Penyelesaian Sengketa 100 %
n Administrasi Peningkatan Sengketa Hukum Penyelenggaraan Kota Hukum
Jakarta Timur Penyelenggaraan Administrasi Jakarta
Kota Administrasi Timur
Jakarta Timur
321 Kewilayaha Kota Program Persentase 89.61 Program Peningkatan Persentase 89.61 Nilai
n Administrasi Peningkatan Peningkatan Nilai Penyelenggaraan Kota Peningkatan
Jakarta Timur Penyelenggaraan Kesadaran Hukum dan Administrasi Jakarta Kesadaran Hukum dan
Kota Administrasi Hak Asasi Manusia Timur Hak Asasi Manusia
Jakarta Timur
322 Kewilayaha Kota Program Persentase Capaian 100 % Program Peningkatan Persentase Capaian 100 %
n Administrasi Peningkatan Kinerja Walikota (KPI, Penyelenggaraan Kota Kinerja Walikota (KPI,
Jakarta Timur Penyelenggaraan Perkin dan Lakip) Administrasi Jakarta Perkin dan Lakip)
Kota Administrasi Timur
Jakarta Timur
323 Kewilayaha Kota Program Persentase Jumlah 100 % Program Peningkatan Persentase Jumlah 100 %
n Administrasi Peningkatan Wirausaha Baru Yang Penyelenggaraan Kota Wirausaha Baru Yang
Jakarta Timur Penyelenggaraan Tercapai Administrasi Jakarta Tercapai
Kota Administrasi Timur
Jakarta Timur
324 Kewilayaha Kota Program Koordinasi 100 % Program Peningkatan Koordinasi 100 %
n Administrasi Peningkatan Pelaksanaan Kota Penyelenggaraan Kota Pelaksanaan Kota
Jakarta Timur Penyelenggaraan Sehat Administrasi Jakarta Sehat
Kota Administrasi Timur
Jakarta Timur

V-68
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
325 Kewilayaha Kota Program Koordinasi 100 % Program Peningkatan Koordinasi 100 %
n Administrasi Peningkatan Penanggulangan Penyelenggaraan Kota Penanggulangan
Jakarta Timur Penyelenggaraan Kemiskinan Kota Administrasi Jakarta Kemiskinan Kota
Kota Administrasi Timur
Jakarta Timur
326 Kewilayaha Kota Program Koordinasi 100 % Program Peningkatan Koordinasi 100 %
n Administrasi Peningkatan Pelaksanaan Kota Penyelenggaraan Kota Pelaksanaan Kota
Jakarta Timur Penyelenggaraan Layak Anak Administrasi Jakarta Layak Anak
Kota Administrasi Timur
Jakarta Timur
327 Kewilayaha Kota Program Koordinasi 100 % Program Peningkatan Koordinasi 100 %
n Administrasi Peningkatan pelaksanaan BOP dan Penyelenggaraan Kota pelaksanaan BOP dan
Jakarta Timur Penyelenggaraan BOS Administrasi Jakarta BOS
Kota Administrasi Timur
Jakarta Timur
328 Kewilayaha Kota Program Indeks Kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan Indeks Kepuasan 4 Indeks
n Administrasi Peningkatan Pelayanan Penyelenggaraan Kota Pelayanan
Jakarta Timur Penyelenggaraan Keprotokolan Administrasi Jakarta Keprotokolan
Kota Administrasi Timur
Jakarta Timur
329 Kewilayaha Kota Program Jumlah Kawasan yang 2 Program Peningkatan Jumlah Kawasan yang 2 Kawasan
n Administrasi Peningkatan Tertata Kawasan Penyelenggaraan Kota Tertata
Jakarta Timur Penyelenggaraan Administrasi Jakarta
Kota Administrasi Timur
Jakarta Timur
330 Kewilayaha Kota Program Persentase Kepuasan 0%
n Administrasi penyelenggaraan Masyarakat Terhadap
Jakarta Timur kota administrasi Pelayanan Kota
jakarta timur Administrasi

V-69
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
331 Kewilayaha Kota Program Persentase Kepuasan 0% Program Persentase Kepuasan 0%
n Administrasi penyelenggaraan Masyarakat Terhadap penyelenggaraan Masyarakat Terhadap
Jakarta Timur pemerintahan Pelayanan Kecamatan pemerintahan Pelayanan Kecamatan
kecamatan dan dan Kelurahan kecamatan dan dan Kelurahan
kelurahan kota kelurahan kota
administrasi jakarta administrasi jakarta
timur timur
332 Kewilayaha Kota Program Indeks Kepuasan 3 Indeks Program Peningkatan Indeks Kepuasan 3 Indeks
n Administrasi Peningkatan Masyarakat Terhadap Pengembangan Masyarakat Terhadap
Jakarta Timur Pengembangan Layanan Pelimpahan Kewilayahan Kota Layanan Pelimpahan
Kewilayahan Kota Kewenangan Administrasi Jakarta Kewenangan
Administrasi Jakarta Kelurahan, Kecamatan Timur Kelurahan, Kecamatan
Timur dan Kota Administrasi dan Kota Administrasi
Jakarta Timur Jakarta Timur
333 Kewilayaha Kota Program Jumlah Kantor 72 Program Peningkatan Jumlah Kantor 72 Gedung
n Administrasi Peningkatan Lurah/Rumah Dinas Gedung Pengembangan Lurah/Rumah Dinas
Jakarta Timur Pengembangan dan Sarana Kewilayahan Kota dan Sarana
Kewilayahan Kota Perlengkapannya yang Administrasi Jakarta Perlengkapannya yang
Administrasi Jakarta memenuhi standar Timur memenuhi standar
Timur
334 Kewilayaha Kabupaten Program Persentase Capaian 95 % Program Peningkatan Persentase Capaian 95 %
n Administrasi Peningkatan Penyelenggaraan Penyelenggaraan Penyelenggaraan
Kepulauan Penyelenggaraan Pemerintahan Pemerintahan Pemerintahan
Seribu - Kep. Pemerintahan Kelurahan Kecamatan dan Kelurahan
Seribu Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten
Kelurahan Administrasi
Kabupaten Kepulauan Seribu
Administrasi
Kepulauan Seribu

V-70
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
335 Kewilayaha Kabupaten Program Persentase Capaian 95 % Program Peningkatan Persentase Capaian 95 %
n Administrasi Peningkatan Penyelenggaraan Penyelenggaraan Penyelenggaraan
Kepulauan Penyelenggaraan Pemerintahan Pemerintahan Pemerintahan
Seribu - Kep. Pemerintahan Kecamatan Kecamatan dan Kecamatan
Seribu Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten
Kelurahan Administrasi
Kabupaten Kepulauan Seribu
Administrasi
Kepulauan Seribu
336 Kewilayaha Kabupaten Program Persentase 95 % Program Peningkatan Persentase Terbinanya 95 %
n Administrasi Peningkatan Terbinanya Lembaga Penyelenggaraan Lembaga
Kepulauan Penyelenggaraan Kemasyarakatan Kabupaten Kemasyarakatan
Seribu - Kep. Kabupaten Administrasi
Seribu Administrasi Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu
337 Kewilayaha Kabupaten Program Persentase 95 % Program Peningkatan Persentase 95 %
n Administrasi Peningkatan Penanganan Perkara Penyelenggaraan Penanganan Perkara
Kepulauan Penyelenggaraan tingkat Kabupaten Kabupaten tingkat Kabupaten
Seribu - Kep. Kabupaten Administrasi
Seribu Administrasi Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu
338 Kewilayaha Kabupaten Program Persentase 95 % Program Peningkatan Persentase 95 %
n Administrasi Peningkatan Penyelesaian Penyelenggaraan Penyelesaian Sengketa
Kepulauan Penyelenggaraan Sengketa Hukum Kabupaten Hukum
Seribu - Kep. Kabupaten Administrasi
Seribu Administrasi Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu

V-71
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
339 Kewilayaha Kabupaten Program Peningkatan 86 Nilai Program Peningkatan Peningkatan 86 Nilai
n Administrasi Peningkatan Kesadaran Hukum dan Penyelenggaraan Kesadaran Hukum dan
Kepulauan Penyelenggaraan Hak Asasi Manusia Kabupaten Hak Asasi Manusia
Seribu - Kep. Kabupaten Administrasi
Seribu Administrasi Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu
340 Kewilayaha Kabupaten Program Persentase Capaian 90 % Program Peningkatan Persentase Capaian 90 %
n Administrasi Peningkatan Kinerja Bupati (KPI, Penyelenggaraan Kinerja Bupati (KPI,
Kepulauan Penyelenggaraan Perkin dan Lakip) Kabupaten Perkin dan Lakip)
Seribu - Kep. Kabupaten Administrasi
Seribu Administrasi Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu
341 Kewilayaha Kabupaten Program Persentase Jumlah 90 % Program Peningkatan Persentase Jumlah 90 %
n Administrasi Peningkatan Wirausaha Baru Yang Penyelenggaraan Wirausaha Baru Yang
Kepulauan Penyelenggaraan Tercapai Kabupaten Tercapai
Seribu - Kep. Kabupaten Administrasi
Seribu Administrasi Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu
342 Kewilayaha Kabupaten Program Jumlah Kawasan yang 2 Program Peningkatan Jumlah Kawasan yang 2 Kawasan
n Administrasi Peningkatan Tertata Kawasan Penyelenggaraan Tertata
Kepulauan Penyelenggaraan Kabupaten
Seribu - Kep. Kabupaten Administrasi
Seribu Administrasi Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu
343 Kewilayaha Kabupaten Program Indeks Kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan Indeks Kepuasan 4 Indeks
n Administrasi Peningkatan Pelayanan Penyelenggaraan Pelayanan
Kepulauan Penyelenggaraan Keprotokolan Kabupaten Keprotokolan
Seribu - Kep. Kabupaten Administrasi
Seribu Administrasi Kepulauan Seribu

V-72
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Kepulauan Seribu

344 Kewilayaha Kabupaten Program Koordinasi 90 % Program Peningkatan Koordinasi 90 %


n Administrasi Peningkatan Pelaksanaan Penyelenggaraan Pelaksanaan
Kepulauan Penyelenggaraan Kabupaten Sehat Kabupaten Kabupaten Sehat
Seribu - Kep. Kabupaten Administrasi
Seribu Administrasi Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu
345 Kewilayaha Kabupaten Program Koordinasi 95 % Program Peningkatan Koordinasi 95 %
n Administrasi Peningkatan Penanggulangan Penyelenggaraan Penanggulangan
Kepulauan Penyelenggaraan Kemiskinan Kabupaten Kemiskinan Kabupaten
Seribu - Kep. Kabupaten Kabupaten Administrasi
Seribu Administrasi Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu
346 Kewilayaha Kabupaten Program Koordinasi 90 % Program Peningkatan Koordinasi 90 %
n Administrasi Peningkatan Pelaksanaan Penyelenggaraan Pelaksanaan
Kepulauan Penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak Kabupaten Kabupaten Layak Anak
Seribu - Kep. Kabupaten Administrasi
Seribu Administrasi Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu
347 Kewilayaha Kabupaten Program Koordinasi 95 % Program Peningkatan Koordinasi 95 %
n Administrasi Peningkatan pelaksanaan BOP dan Penyelenggaraan pelaksanaan BOP dan
Kepulauan Penyelenggaraan BOS Kabupaten BOS
Seribu - Kep. Kabupaten Administrasi
Seribu Administrasi Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu

V-73
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
348 Kewilayaha Kabupaten Program Persentase 95 % Program Peningkatan Persentase 95 %
n Administrasi Peningkatan Terlaksananya Tugas Penyelenggaraan Terlaksananya Tugas
Kepulauan Penyelenggaraan dan Fungsi Kabupaten Kabupaten dan Fungsi Kabupaten
Seribu - Kep. Kabupaten Administrasi Administrasi Administrasi
Seribu Administrasi Kepulauan Seribu > 80 Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu > 80
Kepulauan Seribu % %
349 Kewilayaha Kabupaten Program Persentase Kepuasan 0%
n Administrasi Penyelenggaraan Masyarakat Terhadap
Kepulauan Kabupaten Pelayanan Kabupaten
Seribu - Kep. Administrasi Administrasi
Seribu Kepulauan Seribu
350 Kewilayaha Kabupaten Program Persentase Kepuasan 0% Program Persentase Kepuasan 0%
n Administrasi Penyelenggaraan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Masyarakat Terhadap
Kepulauan Pemerintahan Pelayanan Kecamatan Pemerintahan Pelayanan Kecamatan
Seribu - Kep. Kecamatan dan dan Kelurahan Kecamatan dan dan Kelurahan
Seribu Kelurahan Kelurahan Kabupaten
Kabupaten Administrasi
Administrasi Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu
351 Kewilayaha Kabupaten Program Indeks Kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan Indeks Kepuasan 4 Indeks
n Administrasi Peningkatan Masyarakat Terhadap Pengembangan Masyarakat Terhadap
Kepulauan Pengembangan Layanan Pelimpahan Kewilayahan Layanan Pelimpahan
Seribu - Kep. Kewilayahan Kewenangan Kabupaten Kewenangan
Seribu Kabupaten Kelurahan, Kecamatan Administrasi Kelurahan, Kecamatan
Administrasi dan Kabupaten Kepulauan Seribu dan Kabupaten
Kepulauan Seribu Administrasi Administrasi
Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu

V-74
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
352 Kewilayaha Kabupaten Program Jumlah Kantor/Rumah 4 Gedung Program Peningkatan Jumlah Kantor/Rumah 4 Gedung
n Administrasi Peningkatan Dinas Lurah dan Pengembangan Dinas Lurah dan
Kepulauan Pengembangan Sarana Kewilayahan Sarana
Seribu - Kep. Kewilayahan Perlengkapannya yang Kabupaten Perlengkapannya yang
Seribu Kabupaten memenuhi standar Administrasi memenuhi standar
Administrasi Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu
353 Kewilayaha Kabupaten Program Jumlah Kantor 1 Gedung Program Peningkatan Jumlah Kantor 1 Gedung
n Administrasi Peningkatan Camat/Rumah Dinas Pengembangan Camat/Rumah Dinas
Kepulauan Pengembangan dan Sarana Kewilayahan dan Sarana
Seribu - Kep. Kewilayahan Perlengkapannya yang Kabupaten Perlengkapannya yang
Seribu Kabupaten memenuhi standar Administrasi memenuhi standar
Administrasi Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu
354 Fungsi Lain BIRO Program Indeks Kepuasan 88 (Skala Program Peningkatan Indeks Kepuasan 88 (Skala 1
Sesuai ORGANISASI Peningkatan Kualitas Masyarakat 1 - 4) Kualitas Pelayanan Masyarakat - 4)
Dengan DAN Pelayanan Publik Publik
Ketentuan REFORMASI
Peraturan BIROKRASI
Perundang-
undangan
355 Kesehatan DINAS Program Rerata Indeks 86 Poin Program Peningkatan Rerata Indeks 86 Poin
KESEHATAN Peningkatan Kualitas Kepuasan Masyarakat Kualitas Pelayanan Kepuasan Masyarakat
Pelayanan Publik (IKM) SKPD/UKPD Publik Urusan (IKM) SKPD/UKPD
Urusan Kesehatan Urusan Kesehatan Kesehatan Urusan Kesehatan
356 Penanama Dinas Program Indeks Tingkat 90 indeks Program Peningkatan Indeks Tingkat 90 indeks
n Modal Penanaman Peningkatan Kualitas Kepuasaan Kualitas Pelayanan Kepuasaan
Modal dan Pelayanan Terpadu Masyarakat Pelayanan Terpadu Satu Pintu Masyarakat Pelayanan
Pelayanan Satu Pintu Terpadu Satu Pintu Terpadu Satu Pintu
V-75
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Terpadu Satu
Pintu

357 Penanama Dinas Program Persentase Layanan 100 Program Peningkatan Persentase Layanan 100 persen
n Modal Penanaman Peningkatan Kualitas Perizinan dan Non persen Kualitas Pelayanan Perizinan dan Non
Modal dan Pelayanan Terpadu Perizinan secara Terpadu Satu Pintu Perizinan secara
Pelayanan Satu Pintu online online
Terpadu Satu
Pintu
358 Fungsi Lain Biro Program Persentase Kepuasan 87 % Program Peningkatan Persentase Kepuasan 87 %
Sesuai Pendidikan Peningkatan Layanan Masyarakat terhadap Layanan Mental Masyarakat terhadap
Dengan dan Mental Mental Spiritual Layanan Mental Spiritual Layanan Mental
Ketentuan Spiritual Spiritual Spiritual
Peraturan
Perundang-
undangan
359 Fungsi Lain Biro Program Indeks kepuasan 0%
Sesuai Pendidikan Pengelolaan, jemaah haji DKI
Dengan dan Mental Pengawasan dan Jakarta terhadap
Ketentuan Spiritual Pembinaan Mental layanan petugas haji
Peraturan Spiritual daerah
Perundang-
undangan
360 Keuangan Biro Program Koordinasi Jumlah 1 kasus
Administrasi pelaksanaan ketidaksesuaian
Sekretariat peraturan Bidang antara peraturan
Daerah Keuangan, Pajak dan dengan pelaksanaan
Retribusi, Aset

V-76
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Daerah dan
Pengadaan Barang
Jasa

361 Keuangan Biro Program Koordinasi Jumlah 0 kasus


Administrasi pelaksanaan ketidaksesuaian
Sekretariat peraturan Bidang antara kebijakan
Daerah Keuangan, Pajak dan dengan peraturan
Retribusi, Aset
Daerah dan
Pengadaan Barang
Jasa
362 Keuangan Biro Program Indeks Kepuasan 4 indeks Program Pengelolaan Indeks Kepuasan 4 indeks
Administrasi Pengelolaan Layanan Administrasi Keuangan Perjalanan Layanan Administrasi
Sekretariat Keuangan Perjalanan Keuangan Perjalanan Dinas Keuangan Perjalanan
Daerah Dinas Dinas Dinas
363 Fungsi Lain BIRO Program Koordinasi Jumlah 0 kasus Program Koordinasi Jumlah 0 kasus
Sesuai PEREKONOMIA kebijakan ketidaksesuaian kebijakan ketidaksesuaian
Dengan N perekonomian antara peraturan perekonomian antara peraturan
Ketentuan dengan pelaksanaan dengan pelaksanaan
Peraturan
Perundang-
undangan
364 Fungsi Lain BIRO Program Koordinasi Jumlah 0 kasus Program Koordinasi Jumlah 0 kasus
Sesuai PEREKONOMIA kebijakan ketidaksesuaian kebijakan ketidaksesuaian
Dengan N perekonomian antara kebijakan perekonomian antara kebijakan
Ketentuan dengan peraturan dengan peraturan
Peraturan
V-77
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Perundang-
undangan

365 Fungsi Lain BIRO KEPALA Program Persentase Kegiatan 0% Program Peningkatan Persentase Kegiatan 0%
Sesuai DAERAH DAN Peningkatan Kerjasama Luar Negeri Kerjasama Luar Negeri Kerjasama Luar Negeri
Dengan KERJASAMA Kerjasama Luar yang Berhasil yang Berhasil
Ketentuan LUAR NEGERI Negeri
Peraturan
Perundang-
undangan
366 Fungsi Lain BIRO KEPALA Program Persentase Kerjasama 85 % Program Peningkatan Persentase Kerjasama 85 %
Sesuai DAERAH DAN Peningkatan Luar Negeri yang Kerjasama Luar Negeri Luar Negeri yang
Dengan KERJASAMA Kerjasama Luar Berhasil Berhasil
Ketentuan LUAR NEGERI Negeri
Peraturan
Perundang-
undangan
367 Fungsi Lain BIRO KEPALA Program Indeks kepuasan 3.5 Skala Program Keprotokolan Indeks kepuasan 3.5 Skala
Sesuai DAERAH DAN Keprotokolan dan pelayanan (1-4) dan Administrasi pelayanan (1-4)
Dengan KERJASAMA Administrasi keprotokolan dan Pimpinan Daerah keprotokolan dan
Ketentuan LUAR NEGERI Pimpinan Daerah administrasi Pimpinan administrasi Pimpinan
Peraturan Daerah Daerah
Perundang-
undangan

V-78
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
368 Fungsi Lain BIRO KEPALA Program Indeks Kepuasan 0 Skala Program Keprotokolan Indeks Kepuasan 0 Skala (1-
Sesuai DAERAH DAN Keprotokolan dan Stakeholders atas (1-4) dan Administrasi Stakeholders atas 4)
Dengan KERJASAMA Administrasi Keprotokolan dan Pimpinan Daerah Keprotokolan dan
Ketentuan LUAR NEGERI Pimpinan Daerah Administrasi Pimpinan Administrasi Pimpinan
Peraturan Daerah Daerah
Perundang-
undangan
369 Fungsi Lain SEKRETARIAT Program Indek Kepuasan 5 (skala Program Peningkatan Indek Kepuasan 5 (skala
Sesuai DPRD Peningkatan Layanan terhadap indeks 1 - Kapasitas Lembaga Layanan terhadap indeks 1 -
Dengan Kapasitas Lembaga Anggota DPRD 5) Perwakilan Rakyat Anggota DPRD 5)
Ketentuan Perwakilan Rakyat Daerah
Peraturan Daerah
Perundang-
undangan
370 Fungsi Lain SEKRETARIAT Program Indeks Kepuasan 0 (skala Program Peningkatan Indeks Kepuasan 0 (skala
Sesuai DPRD Peningkatan Layanan kepada indeks 1 - Kapasitas Lembaga Layanan kepada indeks 1 -
Dengan Kapasitas Lembaga Anggota DPRD 5) Perwakilan Rakyat Anggota DPRD 5)
Ketentuan Perwakilan Rakyat Daerah
Peraturan Daerah
Perundang-
undangan
371 Statistik DINAS Program Persentase 75 % Program Persentase 75 %
KOMUNIKASI, Pengembangan Data Penyelenggaraan Pengembangan Data Penyelenggaraan
INFORMATIKA Statistik Sektoral Statistik Sektoral Statistik Sektoral Statistik Sektoral
DAN STATISTIK

V-79
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
372 Ketentera SATPOL PP Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
man dan Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Ketertiban Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
Umum Urusan Ketenteraman dan
Serta Ketenteraman dan ketertiban umum
Perlindung ketertiban umum serta perlindungan
an serta perlindungan masyarakat
Masyarakat masyarakat SKPD/UKPD SATPOL
SKPD/UKPD SATPOL PP
PP
373 Ketentera DINAS Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
man dan PENANGGULA Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Ketertiban NGAN Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
Umum KEBAKARAN Urusan Ketenteraman dan
Serta DAN Ketenteraman dan ketertiban umum
Perlindung PENYELAMATA ketertiban umum serta perlindungan
an N serta perlindungan masyarakat
Masyarakat masyarakat SKPD/UKPD
SKPD/UKPD PENANGGULANGAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN
KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN
PENYELAMATAN

V-80
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
374 Ketentera Badan Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
man dan Penanggulanga Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Ketertiban n Bencana Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
Umum Daerah Urusan Ketenteraman dan
Serta Ketenteraman dan ketertiban umum
Perlindung ketertiban umum serta perlindungan
an serta perlindungan masyarakat
Masyarakat masyarakat SKPD/UKPD
SKPD/UKPD PENANGGULANGAN
PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
BENCANA DAERAH
375 Administra DINAS Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
si KEPENDUDUK Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Kependudu AN DAN Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
kan dan PENCATATAN Urusan Administrasi Administrasi
Pencatatan SIPIL kependudukan dan kependudukan dan
Sipil pencatatan sipil pencatatan sipil
376 Kesatuan BADAN Program Indeks Kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan Indeks Kepuasan 4 Indeks
Bangsa dan KESATUAN Peningkatan dan Pelayanan Kantor dan Pengelolaan Pelayanan Kantor
Politik BANGSA DAN Pengelolaan Kantor SKPD/UKPD Kesatuan Kantor SKPD/UKPD SKPD/UKPD Kesatuan
POLITIK SKPD/UKPD Bangsa dan Politik Kesatuan Bangsa dan Bangsa dan Politik
Kesatuan Bangsa dan Politik
Politik
377 Keuangan Biro Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
Administrasi Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Sekretariat Pengelolaan Kantor Kantor Biro
Daerah Biro Administrasi Administrasi
Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah

V-81
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
378 Fungsi Lain BIRO Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
Sesuai PEREKONOMIA Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Dengan N Pengelolaan Kantor Kantor Biro
Ketentuan Biro Perekonomian Perekonomian
Peraturan
Perundang-
undangan
379 Fungsi Lain Biro Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
Sesuai Pendidikan Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Dengan dan Mental Pengelolaan Kantor Kantor Biro
Ketentuan Spiritual Biro Pendidikan dan Pendidikan dan
Peraturan Mental Spiritual Mental Spiritual
Perundang-
undangan
380 Fungsi Lain BIRO Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
Sesuai KESEJAHTERAA Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Dengan N SOSIAL Pengelolaan Kantor Kantor Biro
Ketentuan Biro Kesejahteraan Kesejahteraan Sosial
Peraturan Sosial
Perundang-
undangan
381 Fungsi Lain SEKRETARIAT Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
Sesuai DPRD Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Dengan Pengelolaan Kantor Kantor Sekretariat
Ketentuan Sekretariat DPRD DPRD
Peraturan
Perundang-
undangan

V-82
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
382 Fungsi Lain BIRO KEPALA Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
Sesuai DAERAH DAN Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Dengan KERJASAMA Pengelolaan Kantor Kantor Biro Kepala
Ketentuan LUAR NEGERI Biro Kepala Daerah Daerah dan Kerjasama
Peraturan dan Kerjasama Luar Luar Negeri
Perundang- Negeri
undangan
383 Fungsi Lain BIRO HUKUM Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
Sesuai Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Dengan Pengelolaan Kantor Kantor Biro Hukum
Ketentuan Biro Hukum
Peraturan
Perundang-
undangan
384 Fungsi Lain BIRO UMUM Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
Sesuai Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Dengan Pengelolaan Kantor Kantor Biro Umum
Ketentuan Biro Umum
Peraturan
Perundang-
undangan
385 Kepegawai BADAN Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
an Serta KEPEGAWAIAN Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Pendidikan DAERAH Pengelolaan Kantor Kantor SKPD/UKPD
dan SKPD/UKPD Kepegawaian Daerah
Pelatihan Kepegawaian Daerah

V-83
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
386 Kepegawai BADAN Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
an Serta PENGEMBANG Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Pendidikan AN SUMBER Pengelolaan Kantor Kantor SKPD/UKPD
dan DAYA SKPD/UKPD Pengembangan
Pelatihan MANUSIA Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sumber Daya
Manusia
387 Fungsi Lain BIRO Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
Sesuai ORGANISASI Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Dengan DAN Pengelolaan Kantor Kantor Biro Organisasi
Ketentuan REFORMASI Biro Organisasi dan dan Reformasi
Peraturan BIROKRASI Reformasi Birokrasi Birokrasi
Perundang-
undangan
388 Fungsi Lain BIRO TATA Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
Sesuai PEMERINTAHA Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Dengan N Pengelolaan Kantor Kantor Biro Tata
Ketentuan Biro Tata Pemerintahan
Peraturan Pemerintahan
Perundang-
undangan
389 Kewilayaha Kota Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
n Administrasi Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Jakarta Pusat Pengelolaan Kantor Kantor Kota
Kota Administrasi Administrasi Jakarta
Jakarta Pusat Pusat

V-84
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
390 Kewilayaha Kota Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
n Administrasi Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Jakarta Utara Pengelolaan Kantor Kantor Kota
Kota Administrasi Administrasi Jakarta
Jakarta Utara Utara
391 Kewilayaha Kota Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
n Administrasi Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Jakarta Barat Pengelolaan Kantor Kantor Kota
Kota Administrasi Administrasi Jakarta
Jakarta Barat Barat
392 Kewilayaha Kota Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
n Administrasi Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Jakarta Selatan Pengelolaan Kantor Kantor Kota
Kota Administrasi Administrasi Jakarta
Jakarta Selatan Selatan
393 Kewilayaha Kota Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
n Administrasi Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Jakarta Timur Pengelolaan Kantor Kantor Kota
Kota Administrasi Administrasi Jakarta
Jakarta Timur Timur
394 Kewilayaha Kabupaten Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
n Administrasi Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Kepulauan Pengelolaan Kantor Kantor Kabupaten
Seribu - Kep. Kabupaten Administrasi
Seribu Administrasi Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu
395 Sosial DINAS SOSIAL Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Pengelolaan Kantor Kantor Urusan Sosial

V-85
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Urusan Sosial

396 Fungsi Lain INSPEKTORAT Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
Sesuai Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Dengan Pengelolaan Kantor Kantor
Ketentuan Inspektorat/Inspekto Inspektorat/Inspektor
Peraturan rat Pembantu at Pembantu
Perundang-
undangan
397 Kepemuda DINAS Program indeks kepuasan 80 NIK Program Peningkatan indeks kepuasan 80 NIK
an dan PEMUDA DAN Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Olah Raga OLAH RAGA Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
Urusan kepemudaan kepemudaan dan olah
dan olah raga raga
398 Pemberday DINAS Program indeks kepuasan 0 indeks
aan PEMBERDAYA Peningkatan dan pelayanan kantor
Perempuan AN, Pengelolaan Kantor
dan PERLINDUNGA Urusan
Perlindung N ANAK DAN pemberdayaan
an Anak PENGENDALIA perempuan dan
N PENDUDUK perlindungan anak
399 Pengendali DINAS Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
an PEMBERDAYA Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Penduduk AN, Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
dan PERLINDUNGA Urusan pengendalian pengendalian
Keluarga N ANAK DAN penduduk dan penduduk dan
Berencana PENGENDALIA keluarga berencana keluarga berencana

V-86
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

N PENDUDUK

400 Pendidikan DINAS Program indeks kepuasan 4 index Program Peningkatan indeks kepuasan 4 index
PENDIDIKAN Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
Urusan Pendidikan Pendidikan
401 Kesehatan DINAS Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
KESEHATAN Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
Urusan Kesehatan Kesehatan
402 Kesehatan DINAS Program Persentase Capaian 100 % Program Peningkatan Persentase Capaian 100 %
KESEHATAN Peningkatan dan Kinerja Program dan Pengelolaan Kinerja Program
Pengelolaan Kantor Kesehatan Sesuai Kantor Urusan Kesehatan Sesuai
Urusan Kesehatan Target Kesehatan Target
403 Pemberday DINAS Program indeks kepuasan 0 indeks
aan PEMBERDAYA Peningkatan dan pelayanan kantor
Masyarakat AN, Pengelolaan Kantor
dan Desa PERLINDUNGA Urusan
N ANAK DAN pemberdayaan
PENGENDALIA masyarakat dan Desa
N PENDUDUK
404 Pekerjaan Dinas Sumber Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
Umum dan Daya Air Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Penataan Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
Ruang Urusan pekerjaan pekerjaan umum dan
umum dan penataan penataan ruang
ruang SKPD/UKPD SKPD/UKPD Sumber
V-87
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Sumber Daya Air Daya Air

405 Pekerjaan DINAS BINA Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
Umum dan MARGA Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Penataan Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
Ruang Urusan pekerjaan pekerjaan umum dan
umum dan penataan penataan ruang
ruang SKPD/UKPD SKPD/UKPD Bina
Bina Marga Marga
406 Pekerjaan Dinas Cipta Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
Umum dan Karya, Tata Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Penataan Ruang, dan Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
Ruang Pertanahan Urusan pekerjaan pekerjaan umum dan
umum dan penataan penataan ruang
ruang SKPD/UKPD SKPD/UKPD Cipta
Cipta Karya, Tata Karya, Tata Ruang dan
Ruang dan Pertanahan
Pertanahan
407 Fungsi Lain Biro Penataan Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
Sesuai Kota dan Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Dengan Lingkungan Pengelolaan Kantor Kantor Biro Penataan
Ketentuan Hidup Biro Penataan Kota Kota dan Lingkungan
Peraturan dan Lingkungan Hidup
Perundang- Hidup
undangan

V-88
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
408 Perhubung DINAS Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
an PERHUBUNGA Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
N Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
Urusan Perhubungan Perhubungan
409 Perumahan Dinas Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
Rakyat dan Perumahan Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Kawasan Rakyat dan Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
Permukima Kawasan Urusan perumahan perumahan rakyat dan
n Permukiman rakyat dan kawasan kawasan permukiman
permukiman
410 Perencanaa BADAN Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
n PERENCANAA Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
N Pengelolaan Kantor Kantor SKPD/UKPD
PEMBANGUNA SKPD/UKPD Perencanaan
N DAERAH Perencanaan Pembangunan Daerah
Pembangunan
Daerah
411 Penanama Dinas Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
n Modal Penanaman Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Modal dan Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
Pelayanan Urusan Penanaman Penanaman Modal
Terpadu Satu Modal
Pintu
412 Pariwisata DINAS Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
PARIWISATA Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
DAN Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
KEBUDAYAAN Urusan Pariwisata Pariwisata

V-89
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
413 Perindustri DINAS Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
an PERINDUSTRIA Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
N DAN ENERGI Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
Urusan Perindustrian Perindustrian
414 Komunikasi DINAS Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
dan KOMUNIKASI, Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Informatika INFORMATIKA Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
DAN STATISTIK Urusan Komunikasi Komunikasi dan
dan Informatika Informatika
415 Koperasi, Dinas Koperasi, Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
Usaha Usaha Kecil Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Kecil, dan dan Menengah Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
Menengah serta Urusan koperasi, koperasi, usaha kecil,
Perdagangan usaha kecil, dan dan menengah
menengah
416 Perdaganga Dinas Koperasi, Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
n Usaha Kecil Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
dan Menengah Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
serta Urusan Perdagangan Perdagangan
Perdagangan
417 Tenaga DINAS TENAGA Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
Kerja KERJA DAN Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
TRANSMIGRAS Pengelolaan Kantor Kantor Urusan Tenaga
I Urusan Tenaga Kerja Kerja
418 Pangan DINAS Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
KETAHANAN Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
PANGAN, Pengelolaan Kantor Kantor Urusan Pangan
KELAUTAN Urusan Pangan
DAN

V-90
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

PERTANIAN

419 Pertanian DINAS Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
KETAHANAN Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
PANGAN, Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
KELAUTAN Urusan Pertanian Pertanian
DAN
PERTANIAN
420 Energi dan DINAS Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
Sumber PERINDUSTRIA Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Daya N DAN ENERGI Pengelolaan Kantor Kantor Urusan energi
Mineral Urusan energi dan dan sumber daya
sumber daya mineral mineral
421 Lingkungan DINAS Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
Hidup LINGKUNGAN Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
HIDUP Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
Urusan Lingkungan Lingkungan Hidup
Hidup
422 Kehutanan DINAS Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
KEHUTANAN Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
Urusan Kehutanan Kehutanan
423 Kelautan DINAS Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
dan KETAHANAN Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Perikanan PANGAN, Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
KELAUTAN Urusan kelautan dan kelautan dan
DAN perikanan perikanan
PERTANIAN
V-91
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
424 Keuangan BADAN PAJAK Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
DAN Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
RETRIBUSI Pengelolaan Kantor Kantor SKPD/UKPD
DAERAH SKPD/UKPD Pajak Pajak dan Retribusi
dan Retribusi Daerah Daerah
425 Keuangan BADAN Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
PENGELOLA Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
KEUANGAN Pengelolaan Kantor Kantor SKPD/UKPD
DAERAH SKPD/UKPD Pengelola Keuangan
Pengelola Keuangan Daerah
Daerah
426 Keuangan BADAN Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
PENGELOLA Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
ASET DAERAH Pengelolaan Kantor Kantor SKPD/UKPD
SKPD/UKPD Pengelola Aset Daerah
Pengelola Aset
Daerah
427 Fungsi Lain BADAN Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
Sesuai PELAYANAN Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Dengan PENGADAAN Pengelolaan Kantor Kantor SKPD/UKPD
Ketentuan BARANG JASA SKPD/UKPD Pelayanan Pengadaan
Peraturan Pelayanan Barang Jasa
Perundang- Pengadaan Barang
undangan Jasa
428 Fungsi Lain BADAN Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
Sesuai PEMBINAAN Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
Dengan BUMD Pengelolaan Kantor Kantor SKPD/UKPD
Ketentuan SKPD/UKPD Pembinaan BUMD
Peraturan Pembinaan BUMD

V-92
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Perundang-
undangan

429 Perpustaka DINAS Program indeks kepuasan 4 indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 indeks
an PERPUSTAKAA Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
N DAN Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
KEARSIPAN Urusan Perpustakaan
Perpustakaan
430 Kebudayaa DINAS Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Peningkatan indeks kepuasan 4 Indeks
n PARIWISATA Peningkatan dan pelayanan kantor dan Pengelolaan pelayanan kantor
DAN Pengelolaan Kantor Kantor Urusan
KEBUDAYAAN Urusan Kebudayaan Kebudayaan
431 Ketentera SATPOL PP Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
man dan Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Ketertiban Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
Umum Operasional Urusan Ketenteraman dan
Serta Ketenteraman dan ketertiban umum
Perlindung ketertiban umum serta perlindungan
an serta perlindungan masyarakat
Masyarakat masyarakat SKPD/UKPD SATPOL
SKPD/UKPD SATPOL PP
PP

V-93
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
432 Ketentera DINAS Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
man dan PENANGGULA Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Ketertiban NGAN Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
Umum KEBAKARAN Operasional Urusan Ketenteraman dan
Serta DAN Ketenteraman dan ketertiban umum
Perlindung PENYELAMATA ketertiban umum serta perlindungan
an N serta perlindungan masyarakat
Masyarakat masyarakat SKPD/UKPD
SKPD/UKPD PENANGGULANGAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN
KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN
PENYELAMATAN
433 Ketentera Badan Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
man dan Penanggulanga Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Ketertiban n Bencana Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
Umum Daerah Operasional Urusan Ketenteraman dan
Serta Ketenteraman dan ketertiban umum
Perlindung ketertiban umum serta perlindungan
an serta perlindungan masyarakat
Masyarakat masyarakat SKPD/UKPD
SKPD/UKPD PENANGGULANGAN
PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
BENCANA DAERAH
434 Administra DINAS Program indeks kepuasan 3 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 3 Indeks
si KEPENDUDUK Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Kependudu AN DAN Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
kan dan PENCATATAN Operasional Urusan Administrasi
Pencatatan SIPIL Administrasi kependudukan dan
Sipil kependudukan dan pencatatan sipil

V-94
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

pencatatan sipil

435 Kesatuan BADAN Program Indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan Indeks kepuasan 4 Indeks
Bangsa dan KESATUAN Pengelolaan Pelayanan Kendaraan Kendaraan Pelayanan Kendaraan
Politik BANGSA DAN Kendaraan Operasional Operasional Operasional
POLITIK Operasional SKPD/UKPD Kesatuan SKPD/UKPD Kesatuan SKPD/UKPD Kesatuan
SKPD/UKPD Bangsa dan Politik Bangsa dan Politik Bangsa dan Politik
Kesatuan Bangsa dan
Politik
436 Keuangan Biro Program indeks kepuasan 4 indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 indeks
Administrasi Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Sekretariat Kendaraan operasional Operasional Biro operasional
Daerah Operasional Biro Administrasi
Administrasi Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
437 Fungsi Lain SEKRETARIAT Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
Sesuai DPRD Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Dengan Kendaraan operasional Operasional operasional
Ketentuan Operasional Sekretariat DPRD
Peraturan Sekretariat DPRD
Perundang-
undangan

V-95
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
438 Fungsi Lain BIRO KEPALA Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
Sesuai DAERAH DAN Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Dengan KERJASAMA Kendaraan operasional Operasional Biro operasional
Ketentuan LUAR NEGERI Operasional Biro Kepala Daerah dan
Peraturan Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri
Perundang- Kerjasama Luar
undangan Negeri
439 Kepegawai BADAN Program indeks kepuasan 4 indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 indeks
an Serta KEPEGAWAIAN Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Pendidikan DAERAH Kendaraan operasional Operasional operasional
dan Operasional SKPD/UKPD
Pelatihan SKPD/UKPD Kepegawaian Daerah
Kepegawaian Daerah
440 Kepegawai BADAN Program indeks kepuasan 4 indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 indeks
an Serta PENGEMBANG Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Pendidikan AN SUMBER Kendaraan operasional Operasional operasional
dan DAYA Operasional SKPD/UKPD
Pelatihan MANUSIA SKPD/UKPD Pengembangan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sumber Daya
Manusia
441 Kewilayaha Kota Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
n Administrasi Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Jakarta Pusat Kendaraan operasional Operasional Kota operasional
Operasional Kota Administrasi Jakarta
Administrasi Jakarta Pusat
Pusat

V-96
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
442 Kewilayaha Kota Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
n Administrasi Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Jakarta Utara Kendaraan operasional Operasional Kota operasional
Operasional Kota Administrasi Jakarta
Administrasi Jakarta Utara
Utara
443 Kewilayaha Kota Program indeks kepuasan 4 indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 indeks
n Administrasi Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Jakarta Barat Kendaraan operasional Operasional Kota operasional
Operasional Kota Administrasi Jakarta
Administrasi Jakarta Barat
Barat
444 Kewilayaha Kota Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
n Administrasi Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Jakarta Selatan Kendaraan operasional Operasional Kota operasional
Operasional Kota Administrasi Jakarta
Administrasi Jakarta Selatan
Selatan
445 Kewilayaha Kota Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
n Administrasi Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Jakarta Timur Kendaraan operasional Operasional Kota operasional
Operasional Kota Administrasi Jakarta
Administrasi Jakarta Timur
Timur
446 Kewilayaha Kabupaten Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
n Administrasi Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Kepulauan Kendaraan operasional Operasional operasional
Seribu - Kep. Operasional Kabupaten
Seribu Kabupaten Administrasi

V-97
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Administrasi Kepulauan Seribu


Kepulauan Seribu

447 Sosial DINAS SOSIAL Program indeks kepuasan 4 indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 indeks
Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
Operasional Urusan Sosial
Sosial
448 Fungsi Lain INSPEKTORAT Program indeks kepuasan 4 indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 indeks
Sesuai Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Dengan Kendaraan operasional Operasional operasional
Ketentuan Operasional Inspektorat/Inspektor
Peraturan Inspektorat/Inspekto at Pembantu
Perundang- rat Pembantu
undangan
449 Kepemuda DINAS Program indeks kepuasan 87.5 NIK Program Pengelolaan indeks kepuasan 87.5 NIK
an dan PEMUDA DAN Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Olah Raga OLAH RAGA Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
Operasional Urusan kepemudaan dan olah
kepemudaan dan raga
olah raga
450 Pemberday DINAS Program indeks kepuasan 0 indeks
aan PEMBERDAYA Pengelolaan pelayanan kendaraan
Perempuan AN, Kendaraan operasional
dan PERLINDUNGA Operasional Urusan
Perlindung N ANAK DAN pemberdayaan
an Anak PENGENDALIA perempuan dan

V-98
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

N PENDUDUK perlindungan anak

451 Pengendali DINAS Program indeks kepuasan 4 indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 indeks
an PEMBERDAYA Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Penduduk AN, Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
dan PERLINDUNGA Operasional Urusan pengendalian
Keluarga N ANAK DAN pengendalian penduduk dan
Berencana PENGENDALIA penduduk dan keluarga berencana
N PENDUDUK keluarga berencana
452 Pendidikan DINAS Program indeks kepuasan 4 index Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 index
PENDIDIKAN Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
Operasional Urusan Pendidikan
Pendidikan
453 Kesehatan DINAS Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
KESEHATAN Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
Operasional Urusan Kesehatan
Kesehatan
454 Pemberday DINAS Program indeks kepuasan 0 indeks
aan PEMBERDAYA Pengelolaan pelayanan kendaraan
Masyarakat AN, Kendaraan operasional
dan Desa PERLINDUNGA Operasional Urusan
N ANAK DAN pemberdayaan
PENGENDALIA masyarakat dan Desa
N PENDUDUK
V-99
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
455 Pekerjaan Dinas Sumber Program indeks kepuasan 4 indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 indeks
Umum dan Daya Air Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Penataan Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
Ruang Operasional Urusan pekerjaan umum dan
pekerjaan umum dan penataan ruang
penataan ruang SKPD/UKPD Sumber
SKPD/UKPD Sumber Daya Air
Daya Air
456 Pekerjaan DINAS BINA Program indeks kepuasan 3 indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 3 indeks
Umum dan MARGA Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Penataan Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
Ruang Operasional Urusan pekerjaan umum dan
pekerjaan umum dan penataan ruang
penataan ruang SKPD/UKPD Bina
SKPD/UKPD Bina Marga
Marga
457 Pekerjaan Dinas Cipta Program indeks kepuasan 4 indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 indeks
Umum dan Karya, Tata Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Penataan Ruang, dan Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
Ruang Pertanahan Operasional Urusan pekerjaan umum dan
pekerjaan umum dan penataan ruang
penataan ruang SKPD/UKPD Cipta
SKPD/UKPD Cipta Karya, Tata Ruang dan
Karya, Tata Ruang Pertanahan
dan Pertanahan
458 Perhubung DINAS Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
an PERHUBUNGA Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
N Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
Operasional Urusan Perhubungan

V-100
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Perhubungan

459 Perumahan Dinas Program indeks kepuasan 4 indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 indeks
Rakyat dan Perumahan Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Kawasan Rakyat dan Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
Permukima Kawasan Operasional Urusan perumahan rakyat dan
n Permukiman perumahan rakyat kawasan permukiman
dan kawasan
permukiman
460 Perencanaa BADAN Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
n PERENCANAA Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
N Kendaraan operasional Operasional operasional
PEMBANGUNA Operasional SKPD/UKPD
N DAERAH SKPD/UKPD Perencanaan
Perencanaan Pembangunan Daerah
Pembangunan
Daerah
461 Penanama Dinas Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
n Modal Penanaman Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Modal dan Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
Pelayanan Operasional Urusan Penanaman Modal
Terpadu Satu Penanaman Modal
Pintu
462 Pariwisata DINAS Program indeks kepuasan 4 indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 indeks
PARIWISATA Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
DAN Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
KEBUDAYAAN Operasional Urusan Pariwisata
Pariwisata
V-101
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
463 Perindustri DINAS Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
an PERINDUSTRIA Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
N DAN ENERGI Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
Operasional Urusan Perindustrian
Perindustrian
464 Komunikasi DINAS Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
dan KOMUNIKASI, Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Informatika INFORMATIKA Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
DAN STATISTIK Operasional Urusan Komunikasi dan
Komunikasi dan Informatika
Informatika
465 Koperasi, Dinas Koperasi, Program indeks kepuasan 4 indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 indeks
Usaha Usaha Kecil Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Kecil, dan dan Menengah Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
Menengah serta Operasional Urusan koperasi, usaha kecil,
Perdagangan koperasi, usaha kecil, dan menengah
dan menengah
466 Perdaganga Dinas Koperasi, Program indeks kepuasan 4 indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 indeks
n Usaha Kecil Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
dan Menengah Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
serta Operasional Urusan Perdagangan
Perdagangan Perdagangan
467 Tenaga DINAS TENAGA Program indeks kepuasan 4 indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 indeks
Kerja KERJA DAN Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
TRANSMIGRAS Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
I Operasional Urusan Tenaga Kerja
Tenaga Kerja

V-102
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
468 Pangan DINAS Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
KETAHANAN Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
PANGAN, Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
KELAUTAN Operasional Urusan Pangan
DAN Pangan
PERTANIAN
469 Pertanian DINAS Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
KETAHANAN Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
PANGAN, Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
KELAUTAN Operasional Urusan Pertanian
DAN Pertanian
PERTANIAN
470 Energi dan DINAS Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
Sumber PERINDUSTRIA Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Daya N DAN ENERGI Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
Mineral Operasional Urusan energi dan sumber
energi dan sumber daya mineral
daya mineral
471 Lingkungan DINAS Program indeks kepuasan 4 indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 indeks
Hidup LINGKUNGAN Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
HIDUP Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
Operasional Urusan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
472 Kehutanan DINAS Program indeks kepuasan 3 indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 3 indeks
KEHUTANAN Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
Operasional Urusan Kehutanan
Kehutanan

V-103
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
473 Kelautan DINAS Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
dan KETAHANAN Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Perikanan PANGAN, Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
KELAUTAN Operasional Urusan kelautan dan
DAN kelautan dan perikanan
PERTANIAN perikanan
474 Keuangan BADAN PAJAK Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
DAN Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
RETRIBUSI Kendaraan operasional Operasional operasional
DAERAH Operasional SKPD/UKPD Pajak dan
SKPD/UKPD Pajak Retribusi Daerah
dan Retribusi Daerah
475 Keuangan BADAN Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
PENGELOLA Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
KEUANGAN Kendaraan operasional Operasional operasional
DAERAH Operasional SKPD/UKPD Pengelola
SKPD/UKPD Keuangan Daerah
Pengelola Keuangan
Daerah
476 Keuangan BADAN Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
PENGELOLA Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
ASET DAERAH Kendaraan operasional Operasional operasional
Operasional SKPD/UKPD Pengelola
SKPD/UKPD Aset Daerah
Pengelola Aset
Daerah

V-104
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
477 Fungsi Lain BADAN Program indeks kepuasan 4 Indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 Indeks
Sesuai PELAYANAN Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Dengan PENGADAAN Kendaraan operasional Operasional operasional
Ketentuan BARANG JASA Operasional SKPD/UKPD Pelayanan
Peraturan SKPD/UKPD Pengadaan Barang
Perundang- Pelayanan Jasa
undangan Pengadaan Barang
Jasa
478 Fungsi Lain BADAN Program indeks kepuasan 4 indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 indeks
Sesuai PEMBINAAN Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
Dengan BUMD Kendaraan operasional Operasional operasional
Ketentuan Operasional SKPD/UKPD
Peraturan SKPD/UKPD Pembinaan BUMD
Perundang- Pembinaan BUMD
undangan
479 Perpustaka DINAS Program indeks kepuasan 4 indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 indeks
an PERPUSTAKAA Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
N DAN Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
KEARSIPAN Operasional Urusan Perpustakaan
Perpustakaan
480 Kebudayaa DINAS Program indeks kepuasan 4 indeks Program Pengelolaan indeks kepuasan 4 indeks
n PARIWISATA Pengelolaan pelayanan kendaraan Kendaraan pelayanan kendaraan
DAN Kendaraan operasional Operasional Urusan operasional
KEBUDAYAAN Operasional Urusan Kebudayaan
Kebudayaan

V-105
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
481 Fungsi Lain Biro Program Koordinasi Jumlah 0 Program Koordinasi Jumlah 0
Sesuai Pendidikan Kebijakan Ketidaksesuaian Kebijakan Kebijakan Pendidikan, Ketidaksesuaian Kebijakan
Dengan dan Mental Pendidikan, Antara Kebijakan Perpustakaan dan Antara Kebijakan
Ketentuan Spiritual Perpustakaan dan Dengan Peraturan Kearsipan, Pemuda Dengan Peraturan
Peraturan Kearsipan, Pemuda dan Olahraga, serta
Perundang- dan Olahraga, serta Mental Spiritual
undangan Mental Spiritual
482 Fungsi Lain Biro Program Koordinasi Jumlah 0 Program Koordinasi Jumlah 0
Sesuai Pendidikan Kebijakan Ketidaksesuaian Kebijakan Kebijakan Pendidikan, Ketidaksesuaian Kebijakan
Dengan dan Mental Pendidikan, antara Peraturan Perpustakaan dan antara Peraturan
Ketentuan Spiritual Perpustakaan dan dengan Pelaksanaan Kearsipan, Pemuda dengan Pelaksanaan
Peraturan Kearsipan, Pemuda dan Olahraga, serta
Perundang- dan Olahraga, serta Mental Spiritual
undangan Mental Spiritual
483 Fungsi Lain BIRO Program Koordinasi Jumlah ketidak 0 Program Koordinasi Jumlah ketidak 0
Sesuai KESEJAHTERAA Kebijakan Kesehatan, sesuaian antara kebijakan Kebijakan Kesehatan, sesuaian antara kebijakan
Dengan N SOSIAL Sosial, kebijakan dengan Sosial, Pemberdayaan kebijakan dengan
Ketentuan Pemberdayaan peraturan Masyarakat, peraturan
Peraturan Masyarakat, Pemberdayaan
Perundang- Pemberdayaan Perempuan dan
undangan Perempuan dan Perlindungan Anak
Perlindungan Anak serta Pengendalian
serta Pengendalian Penduduk dan
Penduduk dan Keluarga Berencana
Keluarga Berencana

V-106
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
484 Fungsi Lain BIRO Program Koordinasi Jumlah 0 persen Program Koordinasi Jumlah 0 persen
Sesuai KESEJAHTERAA Kebijakan Kesehatan, ketidaksesuaian Kebijakan Kesehatan, ketidaksesuaian
Dengan N SOSIAL Sosial, antara peraturan Sosial, Pemberdayaan antara peraturan
Ketentuan Pemberdayaan dengan pelaksanaan Masyarakat, dengan pelaksanaan
Peraturan Masyarakat, Pemberdayaan
Perundang- Pemberdayaan Perempuan dan
undangan Perempuan dan Perlindungan Anak
Perlindungan Anak serta Pengendalian
serta Pengendalian Penduduk dan
Penduduk dan Keluarga Berencana
Keluarga Berencana
485 Fungsi Lain BIRO TATA Program Penguatan Skor EKPPD 3.25 Skor Program Penguatan Skor EKPPD 3.25 Skor
Sesuai PEMERINTAHA Akuntabilitas Kinerja Akuntabilitas Kinerja
Dengan N
Ketentuan
Peraturan
Perundang-
undangan
486 Fungsi Lain BIRO TATA Program Penguatan Peringkat LPPD 0 Program Penguatan Peringkat LPPD 0
Sesuai PEMERINTAHA Akuntabilitas Kinerja Peringkat Akuntabilitas Kinerja Peringkat
Dengan N
Ketentuan
Peraturan
Perundang-
undangan
487 Fungsi Lain BIRO TATA Peningkatan Persentase Kerjasama 100 % Peningkatan Persentase Kerjasama 100 %
Sesuai PEMERINTAHA Kerjasama Antar yang difasilitasi dan Kerjasama Antar yang difasilitasi dan
Dengan N Daerah berhasil Daerah berhasil
Ketentuan

V-107
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Peraturan
Perundang-
undangan
488 Fungsi Lain BIRO TATA Program Jumlah Kerjasama 0%
Sesuai PEMERINTAHA Peningkatan yang dilaksanakan dan
Dengan N Kerjasama Antar berhasil
Ketentuan Pemerintah Daerah
Peraturan dan Lembaga/Badan
Perundang-
undangan
489 Fungsi Lain BIRO TATA Program Koordinasi Persentase 100 % Program Koordinasi Persentase 100 %
Sesuai PEMERINTAHA Kebijakan Tata penyelesaian masalah Kebijakan Tata penyelesaian masalah
Dengan N Pemerintahan pemerintahan Pemerintahan Daerah pemerintahan
Ketentuan Daerah
Peraturan
Perundang-
undangan
490 Pekerjaan Biro Penataan Program Koordinasi Peningkatan Upaya 70 % Program Koordinasi Peningkatan Upaya 70 %
Umum dan Kota dan Penataan Kota & Pengendalian Penataan Kota & Pengendalian
Penataan Lingkungan Lingkungan Hidup Pelaksanaan Lingkungan Hidup Pelaksanaan
Ruang Hidup Pembangunan Pembangunan
Infrastruktur dan Infrastruktur dan
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
491 Pekerjaan Biro Penataan Program Koordinasi Peningkatan 20 % Program Koordinasi Peningkatan 20 %
Umum dan Kota dan Penataan Kota & Pengendalian Penataan Kota & Pengendalian
Penataan Lingkungan Lingkungan Hidup Pemenuhan Lingkungan Hidup Pemenuhan Kewajiban
Ruang Hidup Kewajiban Surat Izin Surat Izin Penunjukan
Penunjukan Penggunaan Tanah

V-108
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Penggunaan Tanah (SIPPT)


(SIPPT)

492 Pekerjaan Biro Penataan Program Koordinasi Kesesuaian 0 Program Koordinasi Kesesuaian 0
Umum dan Kota dan Penataan Kota & Implementasi Persentas Penataan Kota & Implementasi Persentase
Penataan Lingkungan Lingkungan Hidup Pembangunan e Lingkungan Hidup Pembangunan
Ruang Hidup Infrastruktur Infrastruktur Terhadap
Terhadap Rencana Rencana Tata Ruang
Tata Ruang
493 Fungsi Lain BIRO UMUM Program Indeks Kepuasan 3.72 Program Administrasi Indeks Kepuasan 3.72
Sesuai Administrasi Umum terhadap Pelayanan Indeks Umum dan terhadap Pelayanan Indeks
Dengan dan Peningkatan Administrasi Umum (Skala Peningkatan Sarana Administrasi Umum (Skala
Ketentuan Sarana Prasarana dan 1,00-4,00) Prasarana dan Kerumahtanggaan 1,00-4,00)
Peraturan Kerumahtanggaan Kerumahtanggaan Kerumahtanggaan Kompleks Balaikota
Perundang- Daerah Kompleks Balaikota Daerah serta Rumah Dinas
undangan serta Rumah Dinas Pimpinan
Pimpinan
494 Fungsi Lain BIRO UMUM Program Persentase 0 Persen Program Administrasi Persentase 0 Persen
Sesuai Administrasi Umum Kelengkapan Sarana Umum dan Kelengkapan Sarana
Dengan dan Peningkatan Prasarana Peningkatan Sarana Prasarana
Ketentuan Sarana Prasarana Kerumahtanggaan Prasarana Kerumahtanggaan
Peraturan Kerumahtanggaan Daerah Kerumahtanggaan Daerah
Perundang- Daerah Daerah
undangan

V-109
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
495 Fungsi Lain BIRO UMUM Program Indeks Kepuasan 0 Indeks Program Administrasi Indeks Kepuasan 0 Indeks
Sesuai Administrasi Umum terhadap Pelayanan (Skala Umum dan terhadap Pelayanan (Skala
Dengan dan Peningkatan Kerumahtanggaan 1,00-4,00) Peningkatan Sarana Kerumahtanggaan 1,00-4,00)
Ketentuan Sarana Prasarana Kompleks Balaikota Prasarana Kompleks Balaikota
Peraturan Kerumahtanggaan dan Rumah Dinas Kerumahtanggaan dan Rumah Dinas
Perundang- Daerah Pimpinan Daerah Pimpinan
undangan
496 Keuangan BADAN Program Pembinaan Persentase Aset 100 % Program Pembinaan Persentase Aset 100 %
PENGELOLA Pengelolaan dan Daerah yang Pengelolaan dan Daerah yang
ASET DAERAH Penatausahaan Aset teridentifikasi dan Penatausahaan Aset teridentifikasi dan
Daerah tercatat dalam e-aset Daerah tercatat dalam e-aset
497 Keuangan BADAN Program Pembinaan Persentase Aset 0% Program Pembinaan Persentase Aset 0%
PENGELOLA Pengelolaan dan Daerah yang Pengelolaan dan Daerah yang
ASET DAERAH Penatausahaan Aset teridentifikasi dan Penatausahaan Aset teridentifikasi dan
Daerah tercatat Daerah tercatat
498 Keuangan BADAN Program Pembinaan Persentase 99 % Program Pembinaan Persentase 99 %
PENGELOLA Pengelolaan dan Penyelesaian Aset Pengelolaan dan Penyelesaian Aset
ASET DAERAH Penatausahaan Aset Fasos Fasum dari Penatausahaan Aset Fasos Fasum dari
Daerah pihak lain Daerah pihak lain
499 Keuangan BADAN Program Pembinaan Jumlah SKPD tertib 720 Program Pembinaan Jumlah SKPD tertib 720
PENGELOLA Pengelolaan dan pengelolaan aset SKPD/UK Pengelolaan dan pengelolaan aset SKPD/UKP
ASET DAERAH Penatausahaan Aset daerah PD Penatausahaan Aset daerah D
Daerah Daerah
500 Keuangan BADAN Program Pembinaan Persentase 0% Program Pembinaan Persentase 0%
PENGELOLA Pengelolaan dan penyelesaian temuan Pengelolaan dan penyelesaian temuan
ASET DAERAH Penatausahaan Aset audit terkait aset Penatausahaan Aset audit terkait aset
Daerah Daerah

V-110
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
501 Keuangan BADAN Program Jumlah penerimaan 30 PKS Program Pemanfaatan Jumlah penerimaan 30 PKS
PENGELOLA Pemanfaatan Aset hasil aset daerah yang Aset Daerah hasil aset daerah yang
ASET DAERAH Daerah dikerjasamakan dikerjasamakan
502 Keuangan BADAN Program Jumlah piutang atas 10 PKS Program Pemanfaatan Jumlah piutang atas 10 PKS
PENGELOLA Pemanfaatan Aset aset daerah yang Aset Daerah aset daerah yang
ASET DAERAH Daerah dikerjasamakan dikerjasamakan
503 Keuangan BADAN PAJAK Program Jumlah Penerimaan 55.43 Program Pengelolaan Jumlah Penerimaan 55.43
DAN Pengelolaan dan Pajak Daerah Triliun dan Pelayanan Pajak Pajak Daerah Triliun
RETRIBUSI Pelayanan Pajak Rupiah Daerah Rupiah
DAERAH Daerah
504 Keuangan BADAN PAJAK Program Jumlah Penerimaan 733.77
DAN Pengelolaan Retribusi Daerah Miliar
RETRIBUSI Retribusi Daerah Rupiah
DAERAH
505 Keuangan BADAN Program Pembinaan Opini Laporan 0 Nilai Program Pembinaan Opini Laporan 0 Nilai
PENGELOLA dan pengembangan Keuangan Daerah dan pengembangan Keuangan Daerah
KEUANGAN pengelolaan pengelolaan keuangan
DAERAH keuangan daerah daerah
506 Keuangan BADAN Program Pembinaan Jumlah Modul Aplikasi 0 Modul Program Pembinaan Jumlah Modul Aplikasi 0 Modul
PENGELOLA dan pengembangan Pengelolaan dan pengembangan Pengelolaan Keuangan
KEUANGAN pengelolaan Keuangan Daerah pengelolaan keuangan Daerah
DAERAH keuangan daerah daerah
507 Keuangan BADAN Program Pembinaan Persentase Laporan 100 % Program Pembinaan Persentase Laporan 100 %
PENGELOLA dan pengembangan Keuangan SKPD sesuai dan pengembangan Keuangan SKPD sesuai
KEUANGAN pengelolaan SAP dan tepat waktu pengelolaan keuangan SAP dan tepat waktu
DAERAH keuangan daerah daerah

V-111
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
508 Keuangan BADAN Program Pembinaan Persentase 100 % Program Pembinaan Persentase 100 %
PENGELOLA dan pengembangan penyelesaian tahapan dan pengembangan penyelesaian tahapan
KEUANGAN pengelolaan penyusunan RAPBD pengelolaan keuangan penyusunan RAPBD
DAERAH keuangan daerah daerah
509 Fungsi Lain BADAN Program Persentase 92.5 % Program Peningkatan Persentase pengadaan 92.5 %
Sesuai PELAYANAN Peningkatan Kualitas pengadaan Kualitas Pengadaan Barang/Jasa tepat
Dengan PENGADAAN Pengadaan Barang/Jasa tepat Barang/Jasa waktu
Ketentuan BARANG JASA Barang/Jasa waktu
Peraturan
Perundang-
undangan
510 Fungsi Lain BADAN Program Persentase 97 % Program Peningkatan Persentase 97 %
Sesuai PELAYANAN Peningkatan Kualitas Penyelesaian Kualitas Pengadaan Penyelesaian
Dengan PENGADAAN Pengadaan Pengadaan Barang/Jasa Pengadaan
Ketentuan BARANG JASA Barang/Jasa Barang/Jasa Barang/Jasa
Peraturan
Perundang-
undangan
511 Fungsi Lain INSPEKTORAT Program Persentase 89 % Program Peningkatan Persentase 89 %
Sesuai Peningkatan Penyelesaian Temuan Pengawasan Penyelesaian Temuan
Dengan Pengawasan Hasil Pengawasan Penyelenggaraan Hasil Pengawasan
Ketentuan Penyelenggaraan APIP Pemerintahan Daerah APIP
Peraturan Pemerintahan
Perundang- Daerah
undangan

V-112
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
512 Fungsi Lain INSPEKTORAT Program Persentase 85 % Program Peningkatan Persentase 85 %
Sesuai Peningkatan Penyelesaian hasil Pengawasan Penyelesaian hasil
Dengan Pengawasan Pemeriksaan Eksternal Penyelenggaraan Pemeriksaan Eksternal
Ketentuan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Peraturan Pemerintahan
Perundang- Daerah
undangan
513 Fungsi Lain INSPEKTORAT Program Persentase temuan 0% Program Peningkatan Persentase temuan 0%
Sesuai Peningkatan dan penyelesaian hasil Pengawasan dan penyelesaian hasil
Dengan Pengawasan pengawasan APIP Penyelenggaraan pengawasan APIP
Ketentuan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Peraturan Pemerintahan
Perundang- Daerah
undangan
514 Persandian DINAS Program Persandian Persentase perangkat 20 % Program Persandian Persentase perangkat 20 %
KOMUNIKASI, untuk Pengamanan daerah Provinsi yang untuk Pengamanan daerah Provinsi yang
INFORMATIKA Informasi telah menggunakan Informasi telah menggunakan
DAN STATISTIK layanan persandian layanan persandian
dalam rangka dalam rangka
pengamanan pengamanan
informasi milik informasi milik
pemerintah pemerintah
515 Fungsi Lain BIRO Program Penataan Indeks Reformasi 85 (Skala Program Penataan Indeks Reformasi 85 (Skala 1
Sesuai ORGANISASI Kelembagaan, Birokrasi 1 - 100) Kelembagaan, Birokrasi - 100)
Dengan DAN Ketatalaksanaan dan Ketatalaksanaan dan
Ketentuan REFORMASI Jabatan Aparatur Jabatan Aparatur
Peraturan BIROKRASI
Perundang-
undangan

V-113
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
516 Fungsi Lain BIRO Program Penataan Indeks Reformasi 0 (Skala 1
Sesuai ORGANISASI Kelembagaan, Birokrasi - 100)
Dengan DAN Ketatalaksanaan dan
Ketentuan REFORMASI SDM Aparatur
Peraturan BIROKRASI
Perundang-
undangan
517 Fungsi Lain BIRO Program Penataan Indeks Kepuasan 0 (Skala 1
Sesuai ORGANISASI Kelembagaan, Masyarakat (SKM) - 4)
Dengan DAN Ketatalaksanaan dan terhadap Pelayanan
Ketentuan REFORMASI SDM Aparatur Publik
Peraturan BIROKRASI
Perundang-
undangan
518 Fungsi Lain BIRO HUKUM Program Penataan Persentase Regulasi 100 % Program Penataan dan Persentase Regulasi 100 %
Sesuai dan Penyusunan yang Harmonis Penyusunan Peraturan yang Harmonis
Dengan Peraturan Perundang-undangan
Ketentuan Perundang-
Peraturan undangan
Perundang-
undangan
519 Fungsi Lain BIRO HUKUM Program Persentase 90 % Program Peningkatan Persentase 90 %
Sesuai Peningkatan Bantuan Peningkatan Bantuan & Kesadaran Peningkatan
Dengan & Kesadaran Hukum Pemberian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Pemberian Bantuan
Ketentuan dan Hak Asasi Hukum dan Manusia serta Hukum dan
Peraturan Manusia serta Penanganan Perkara Penanganan Perkara Penanganan Perkara
Perundang- Penanganan Perkara
undangan

V-114
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
520 Fungsi Lain BIRO HUKUM Program Persentase 90 % Program Peningkatan Persentase 90 %
Sesuai Peningkatan Bantuan Penyelesaian Bantuan & Kesadaran Penyelesaian Sengketa
Dengan & Kesadaran Hukum Sengketa Hukum Hukum dan Hak Asasi Hukum
Ketentuan dan Hak Asasi Manusia serta
Peraturan Manusia serta Penanganan Perkara
Perundang- Penanganan Perkara
undangan
521 Fungsi Lain BIRO HUKUM Program Persentase 94 % Program Peningkatan Persentase 94 %
Sesuai Peningkatan Bantuan Peningkatan Bantuan & Kesadaran Peningkatan
Dengan & Kesadaran Hukum Kesadaran Hukum dan Hukum dan Hak Asasi Kesadaran Hukum dan
Ketentuan dan Hak Asasi Hak Asasi Manusia Manusia serta Hak Asasi Manusia
Peraturan Manusia serta Penanganan Perkara
Perundang- Penanganan Perkara
undangan
522 Fungsi Lain BIRO HUKUM Program Persentase 0% Program Peningkatan Persentase 0%
Sesuai Peningkatan Bantuan Penanganan Perkara Bantuan & Kesadaran Penanganan Perkara
Dengan & Kesadaran Hukum di Pengadilan Hukum dan Hak Asasi di Pengadilan
Ketentuan dan Hak Asasi Manusia serta
Peraturan Manusia serta Penanganan Perkara
Perundang- Penanganan Perkara
undangan
523 Fungsi Lain BIRO HUKUM Program Kesadaran Hukum 0% Program Peningkatan Kesadaran Hukum 0%
Sesuai Peningkatan Bantuan Masyarakat Bantuan & Kesadaran Masyarakat
Dengan & Kesadaran Hukum Hukum dan Hak Asasi
Ketentuan dan Hak Asasi Manusia serta
Peraturan Manusia serta Penanganan Perkara
Perundang- Penanganan Perkara
undangan

V-115
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
524 Komunikasi DINAS Program Service Level 99 % Program Service Level 99 %
dan KOMUNIKASI, Pengembangan TIK Agreement Jaringan Pengembangan TIK Agreement Jaringan
Informatika INFORMATIKA (Teknologi Informasi (Teknologi Informasi
DAN STATISTIK dan Komunikasi) dan Komunikasi)
525 Komunikasi DINAS Program Service Level 0% Program Service Level 0%
dan KOMUNIKASI, Pengembangan TIK Agreement Pengembangan TIK Agreement
Informatika INFORMATIKA (Teknologi Informasi (Teknologi Informasi
DAN STATISTIK dan Komunikasi) dan Komunikasi)
526 Komunikasi DINAS Program Service Level 97 % Program Service Level 97 %
dan KOMUNIKASI, Pengembangan TIK Agreement Pengembangan TIK Agreement
Informatika INFORMATIKA (Teknologi Informasi Telekomunikasi Intra (Teknologi Informasi Telekomunikasi Intra
DAN STATISTIK dan Komunikasi) Pemerintah Daerah dan Komunikasi) Pemerintah Daerah
527 Komunikasi DINAS Program Service Level 99 % Program Service Level 99 %
dan KOMUNIKASI, Pengembangan TIK Agreement Data Pengembangan TIK Agreement Data
Informatika INFORMATIKA (Teknologi Informasi Center (Teknologi Informasi Center
DAN STATISTIK dan Komunikasi) dan Komunikasi)
528 Komunikasi DINAS Program Pemenuhan Standard 100 % Program Pemenuhan Standard 100 %
dan KOMUNIKASI, Pengembangan TIK LPSE dan SNI ISO/IEC Pengembangan TIK LPSE dan SNI ISO/IEC
Informatika INFORMATIKA (Teknologi Informasi 27001 (Teknologi Informasi 27001
DAN STATISTIK dan Komunikasi) dan Komunikasi)
529 Komunikasi DINAS Program Jumlah cakupan 68 sistem Program Jumlah cakupan 68 sistem
dan KOMUNIKASI, Pengembangan TIK layanan e-gov informasi Pengembangan TIK layanan e-gov informasi
Informatika INFORMATIKA (Teknologi Informasi (Teknologi Informasi
DAN STATISTIK dan Komunikasi) dan Komunikasi)
530 Lingkungan DINAS Program Penurunan Tingkat 0 indeks Program Pengendalian Penurunan Tingkat 0 indeks
Hidup LINGKUNGAN Pengendalian Pencemaran Air Pencemaran dan Pencemaran Air
HIDUP Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Perusakan Hidup
Lingkungan Hidup

V-116
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
531 Lingkungan DINAS Program Penurunan Tingkat 0 indeks Program Pengendalian Penurunan Tingkat 0 indeks
Hidup LINGKUNGAN Pengendalian Pencemaran Udara Pencemaran dan Pencemaran Udara
HIDUP Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Perusakan Hidup
Lingkungan Hidup
532 Lingkungan DINAS Program Presentase Pelayanan 0% Program Pengendalian Presentase Pelayanan 0%
Hidup LINGKUNGAN Pengendalian Pengelolaan Limbah Pencemaran dan Pengelolaan Limbah
HIDUP Pencemaran dan B3 Perusakan Lingkungan B3
Perusakan Hidup
Lingkungan Hidup
533 Lingkungan DINAS Program Presentase Kepatuhan 0% Program Pengendalian Presentase Kepatuhan 0%
Hidup LINGKUNGAN Pengendalian Pelaksanaan Pencemaran dan Pelaksanaan Dokumen
HIDUP Pencemaran dan Dokumen Lingkungan Perusakan Lingkungan Lingkungan
Perusakan Hidup
Lingkungan Hidup
534 Lingkungan DINAS Program Indeks Kualitas 37.89 Program Pengendalian Indeks Kualitas 37.89
Hidup LINGKUNGAN Pengendalian Lingkungan Hidup indeks Pencemaran dan Lingkungan Hidup indeks
HIDUP Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Perusakan Hidup
Lingkungan Hidup
535 Kelautan DINAS Pengelolaan sumber Jumlah pelanggaran 68 Pengelolaan sumber Jumlah pelanggaran 68
dan KETAHANAN daya kelautan dan pemanfaatan Pelanggar daya kelautan dan pemanfaatan Pelanggara
Perikanan PANGAN, perikanan yang sumberdaya kelautan an perikanan yang sumberdaya kelautan n
KELAUTAN berkelanjutan dan perikanan berkelanjutan dan perikanan
DAN
PERTANIAN

V-117
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
536 Kelautan DINAS Pengelolaan sumber Luas kawasan 142.9 Ha. Pengelolaan sumber Luas kawasan 142.9 Ha.
dan KETAHANAN daya kelautan dan ekosistem laut dan daya kelautan dan ekosistem laut dan
Perikanan PANGAN, perikanan yang pesisir yang perikanan yang pesisir yang
KELAUTAN berkelanjutan dikonservasi dan berkelanjutan dikonservasi dan
DAN direhabilitasi direhabilitasi
PERTANIAN
537 Kelautan DINAS Program jumlah pelanggaran 0 Program Pengelolaan jumlah pelanggaran 0
dan KETAHANAN Pengelolaan pemanfaatan Pelanggar Kelautan dan pemanfaatan Pelanggara
Perikanan PANGAN, Kelautan dan sumberdaya kelautan an Perikanan sumberdaya kelautan n
KELAUTAN Perikanan dan perikanan dan perikanan
DAN
PERTANIAN
538 Kelautan DINAS Program luas kawasan 0 Ha. Program Pengelolaan luas kawasan 0 Ha.
dan KETAHANAN Pengelolaan ekosistem laut dan Kelautan dan ekosistem laut dan
Perikanan PANGAN, Kelautan dan pesisir yang berhasil Perikanan pesisir yang berhasil
KELAUTAN Perikanan direhabilitasi direhabilitasi
DAN
PERTANIAN
539 Kehutanan DINAS Program Konservasi Penambahan jumlah 2172 Program Konservasi Penambahan jumlah 2172
KEHUTANAN Flora dan Fauna fauna yang fauna Flora dan Fauna fauna yang fauna
dikonservasi dikonservasi
540 Kehutanan DINAS Program Konservasi Penambahan jumlah 52813 Program Konservasi Penambahan jumlah 52813
KEHUTANAN Flora dan Fauna flora yang flora Flora dan Fauna flora yang dikonservasi flora
dikonservasi
541 Kehutanan DINAS Program Konservasi Penambahan jumlah 0 satwa
KEHUTANAN Satwa Satwa yang
dikonservasi

V-118
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
542 Kehutanan DINAS Program Penambahan Rasio 0.0115 % Program Pengelolaan Penambahan Rasio 0.0115 %
KEHUTANAN Pengelolaan Hutan RTH Hutan Hutan RTH Hutan
543 Kehutanan DINAS Program Persentase lokasi RTH 97 % Program Pengelolaan Persentase lokasi RTH 97 %
KEHUTANAN Pengelolaan Hutan Hutan yang Hutan Hutan yang
terpelihara terpelihara
544 Kehutanan DINAS Program Penambahan Rasio 0.019 % Program Pengelolaan Penambahan Rasio 0.019 %
KEHUTANAN Pengelolaan RTH Taman Pertamanan RTH Taman
Pertamanan
545 Kehutanan DINAS Program Persentase lokasi RTH 99 % Program Pengelolaan Persentase lokasi RTH 99 %
KEHUTANAN Pengelolaan Taman yang Pertamanan Taman yang
Pertamanan terpelihara terpelihara
546 Kehutanan DINAS Program Penambahan Rasio 0.0046 % Program Pengelolaan Penambahan Rasio 0.0046 %
KEHUTANAN Pengelolaan RTH Makam Pemakaman RTH Makam
Pemakaman
547 Kehutanan DINAS Program Persentase lokasi RTH 90 % Program Pengelolaan Persentase lokasi RTH 90 %
KEHUTANAN Pengelolaan Makam yang Pemakaman Makam yang
Pemakaman terpelihara terpelihara
548 Energi dan DINAS Program Konservasi Jumlah bangunan 95 % Program Konservasi Jumlah bangunan 95 %
Sumber PERINDUSTRIA air tanah dan gedung yang air tanah dan gedung yang
Daya N DAN ENERGI pengendalian mematuhi peraturan pengendalian mematuhi peraturan
Mineral penurunan muka pencatatan dan penurunan muka pencatatan dan
tanah pengambilan air tanah tanah pengambilan air tanah
549 Perumahan Dinas Program Penataan Jumlah kawasan/ 46 RW Program Penataan Jumlah kawasan/ 46 RW
Rakyat dan Perumahan Kawasan fasilitas permukiman Kumuh Kawasan Permukiman fasilitas permukiman Kumuh
Kawasan Rakyat dan Permukiman yang ditata yang ditata
Permukima Kawasan
n Permukiman

V-119
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
550 Perumahan Dinas Program Penataan Persentase kawasan/ 100 % Program Penataan Persentase kawasan/ 100 %
Rakyat dan Perumahan Kawasan fasilitas permukiman Kawasan Permukiman fasilitas permukiman
Kawasan Rakyat dan Permukiman yang terpelihara yang terpelihara
Permukima Kawasan
n Permukiman
551 Penelitian BADAN Program Penelitian persentase 0% Program Penelitian persentase 0%
dan PERENCANAA dan Pengembangan penyelenggaraan dan Pengembangan penyelenggaraan
Pengemba N analisis hasil analisis hasil
ngan PEMBANGUNA penelitian dan penelitian dan
N DAERAH pengembangan yang pengembangan yang
dapat dapat
diimplementasikan diimplementasikan
552 Penelitian BADAN Program Penelitian Jumlah inovasi yang 2 Inovasi Program Penelitian Jumlah inovasi yang 2 Inovasi
dan PERENCANAA dan Pengembangan dapat dan Pengembangan dapat
Pengemba N diimplementasikan diimplementasikan
ngan PEMBANGUNA
N DAERAH
553 Kesatuan BADAN Program Penguatan Indeks Demokrasi 74.85 Program Penguatan Indeks Demokrasi 74.85 Poin
Bangsa dan KESATUAN Pembinaan Politik Poin Pembinaan Politik
Politik BANGSA DAN Masyarakat Masyarakat
POLITIK
554 Kesatuan BADAN Program Pembinaan Persentase Tingkat 20 Persen Program Pembinaan Persentase Tingkat 20 Persen
Bangsa dan KESATUAN Persatuan dan Pemahaman Persatuan dan Pemahaman
Politik BANGSA DAN Kesatuan Bangsa Masyarakat Kesatuan Bangsa Masyarakat
POLITIK
555 Kesatuan BADAN Program Pembinaan Jumlah Konflik Sosial 24 Program Pembinaan Jumlah Konflik Sosial 24
Bangsa dan KESATUAN Persatuan dan kejadian Persatuan dan kejadian
Politik BANGSA DAN Kesatuan Bangsa konflik Kesatuan Bangsa konflik
POLITIK

V-120
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
556 Pariwisata DINAS Program Pembinaan Persentase Industri 99 % Program Pembinaan Persentase Industri 99 %
PARIWISATA dan Pengembangan Pariwisata yang dan Pengembangan Pariwisata yang
DAN Industri Pariwisata memiliki TDUP (Tanda Industri Pariwisata memiliki TDUP (Tanda
KEBUDAYAAN Daftar Usaha Daftar Usaha
Pariwisata) Pariwisata)
557 Pariwisata DINAS Program Pembinaan Persentase SDM 95 % Program Pembinaan Persentase SDM 95 %
PARIWISATA dan Pengembangan Industri Pariwisata dan Pengembangan Industri Pariwisata
DAN Industri Pariwisata bersertifikat Industri Pariwisata bersertifikat
KEBUDAYAAN
558 Pariwisata DINAS Program Pembinaan Jumlah E-Tourism 3000000 Program Pembinaan Jumlah E-Tourism 3000000
PARIWISATA dan Pengembangan pengunju dan Pengembangan pengunjun
DAN Industri Pariwisata ng Industri Pariwisata g halaman
KEBUDAYAAN halaman website
website
559 Pariwisata DINAS Program Pembinaan Jumlah usaha 0 Industri Program Pembinaan Jumlah usaha 0 Industri
PARIWISATA dan Pengembangan pariwisata hiburan dan Pengembangan pariwisata hiburan
DAN Industri Pariwisata Industri Pariwisata
KEBUDAYAAN
560 Pariwisata DINAS Program Jumlah Wisatawan 3241350 Program Jumlah Wisatawan 3241350
PARIWISATA Pengembangan Mancanegara orang Pengembangan Mancanegara orang
DAN Destinasi Pariwisata Destinasi Pariwisata
KEBUDAYAAN
561 Pariwisata DINAS Program Jumlah Wisatawan 44298000 Program Jumlah Wisatawan 44298000
PARIWISATA Pengembangan Nusantara orang Pengembangan Nusantara orang
DAN Destinasi Pariwisata Destinasi Pariwisata
KEBUDAYAAN
562 Pariwisata DINAS Program Jumlah Objek Wisata 3 Objek Program Jumlah Objek Wisata 3 Objek
PARIWISATA Pengembangan Baru wisata Pengembangan Baru wisata
DAN Destinasi Pariwisata Destinasi Pariwisata

V-121
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

KEBUDAYAAN

563 Kebudayaa DINAS Program Pembinaan Jumlah Pelaku Seni 11250 Program Pembinaan Jumlah Pelaku Seni 11250
n PARIWISATA dan pemberdayaan Budaya yang dilatih orang dan pemberdayaan Budaya yang dilatih orang
DAN pelaku seni budaya pelaku seni budaya
KEBUDAYAAN
564 Kebudayaa DINAS Program Pembinaan Jumlah Pelaku Seni 22500 Program Pembinaan Jumlah Pelaku Seni 22500
n PARIWISATA dan pemberdayaan Budaya yang tampil orang dan pemberdayaan Budaya yang tampil orang
DAN pelaku seni budaya pelaku seni budaya
KEBUDAYAAN
565 Kebudayaa DINAS Program Pembinaan Jumlah unsur seni 20 jenis Program Pembinaan Jumlah unsur seni 20 jenis
n PARIWISATA dan pemberdayaan budaya yang dan pemberdayaan budaya yang
DAN pelaku seni budaya dilestarikan pelaku seni budaya dilestarikan
KEBUDAYAAN
566 Kebudayaa DINAS Program Persentase Cagar 94 % Program Pemeliharaan Persentase Cagar 94 %
n PARIWISATA Pemeliharaan dan Budaya yang berhasil dan Pengembangan Budaya yang berhasil
DAN Pengembangan direvitalisasi Pemanfaatan Cagar direvitalisasi
KEBUDAYAAN Pemanfaatan Cagar Budaya
Budaya
567 Kebudayaa DINAS Program penyediaan Persentase 5% Program penyediaan Persentase 5%
n PARIWISATA dan pemeliharaan Kelengkapan Sarana dan pemeliharaan Kelengkapan Sarana
DAN sarana prasarana Prasarana sarana prasarana seni Prasarana
KEBUDAYAAN seni budaya dan budaya dan pariwisata
pariwisata
568 Kesatuan BADAN Program Pencegahan Jumlah Konflik Sosial 4
Bangsa dan KESATUAN dan Penanggulangan
Politik BANGSA DAN Konflik
POLITIK

V-122
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

PERANGKAT
TARGET/ TARGET/
NO URUSAN DAERAH PROGRAM RPJMD OUTCOME/INDIKATOR PROGRAM RKPD 2021 OUTCOME/INDIKATOR
SATUAN SATUAN
PADA RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
569 Komunikasi DINAS Program Komunikasi Presentase Laporan 216
dan KOMUNIKASI, dan Informasi Publik Warga melalui aplikasi
Informatika INFORMATIKA interaktif Jakarta
DAN STATISTIK Smart City
570 Fungsi Lain BIRO Program indeks kepuasan 301
Sesuai PENDIDIKAN Pengelolaan pelayanan kendaraan
dengan DAN MENTAL Kendaraan operasional
Ketentuan SPIRITUAL Operasional Biro
Peraturan Pendidikan dan
Perundang- Mental Spiritual
undangan
571 Fungsi Lain BIRO Program indeks kepuasan 302
Sesuai KESEJAHTERAA Pengelolaan pelayanan kendaraan
dengan N SOSIAL Kendaraan operasional
Ketentuan Operasional Biro
Peraturan Kesejahteraan Sosial
Perundang-
undangan
572 Fungsi Lain BIRO Program indeks kepuasan 328
Sesuai PENATAAN Pengelolaan pelayanan kendaraan
dengan KOTA DAN Kendaraan operasional
Ketentuan LINGKUNGAN Operasional Biro
Peraturan HIDUP Penataan Kota dan
Perundang- Lingkungan Hidup
undangan
Sumber : Bappeda Prov. DKI Jakarta (diolah)

V-123
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tabel 5.3 Tabel Rekapitulasi Jumlah Program/Kegiatan dan Pagu RKPD 2021
No Urusan Jumlah Jumlah Jumlah Pagu Perangkat Daerah Penanggung
Program Kegiatan Jawab
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Administrasi 3 168 161.843.807.467 DINAS KEPENDUDUKAN DAN
Kependudukan dan PENCATATAN SIPIL
Pencatatan Sipil
2 Energi dan Sumber 5 37 109.026.963.797 DINAS BINA MARGA
Daya Mineral DINAS SUMBER DAYA AIR
DINAS TENAGA KERJA,
TRANSMIGRASI, DAN ENERGI

3 Fungsi Lain Sesuai 36 300 397.898.868.724 BADAN PELAYANAN


Dengan Ketentuan PENGADAAN BARANG/JASA
Peraturan BADAN PEMBINAAN BADAN
Perundang- USAHA MILIK DAERAH
undangan BIRO HUKUM
BIRO KEPALA DAERAH
BIRO KERJASAMA DAERAH
BIRO KESEJAHTERAAN
SOSIAL
BIRO ORGANISASI DAN
REFORMASI BIROKRASI
BIRO PEMBANGUNAN DAN
LINGKUNGAN HIDUP
BIRO PEMERINTAHAN
BIRO PENDIDIKAN DAN
MENTAL SPIRITUAL
BIRO PEREKONOMIAN DAN
KEUANGAN
BIRO UMUM DAN
ADMINISTRASI SEKRETARIAT
DAERAH
INSPEKTORAT
SEKRETARIAT DPRD
4 Kearsipan 1 20 7.506.440.378 DINAS PERPUSTAKAAN DAN
KEARSIPAN
5 Kebudayaan 5 232 113.376.842.320 DINAS KEBUDAYAAN

6 Kehutanan 7 116 819.182.988.961 DINAS PERTAMANAN DAN


HUTAN KOTA
7 Kelautan dan 4 73 155.134.390.794 DINAS KETAHANAN PANGAN,
Perikanan KELAUTAN DAN PERTANIAN
8 Kepegawaian Serta 8 117 84.878.991.228 BADAN PENGEMBANGAN
Pendidikan dan SUMBER DAYA MANUSIA
Pelatihan BADAN KEPEGAWAIAN
DAERAH
9 Kepemudaan dan 4 240 483.952.459.798 DINAS PEMUDA DAN
Olah Raga OLAHRAGA

V-124
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

No Urusan Jumlah Jumlah Jumlah Pagu Perangkat Daerah Penanggung


Program Kegiatan Jawab
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
10 Kesatuan Bangsa 4 160 33.663.721.714 BADAN KESATUAN BANGSA
dan Politik DAN POLITIK
11 Kesehatan 7 1049 6.945.603.373.442 DINAS KESEHATAN
12 Ketenteraman dan 13 313 590.730.111.211 BADAN PENANGGULANGAN
Ketertiban Umum BENCANA DAERAH
Serta Perlindungan DINAS PENANGGULANGAN
Masyarakat KEBAKARAN DAN
PENYELAMATAN
SATUAN POLISI PAMONG
PRAJA
13 Keuangan 13 266 478.463.443.743 BADAN PENDAPATAN DAERAH
BADAN PENGELOLAAN ASET
DAERAH
BADAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
BIRO KERJASAMA DAERAH
BIRO UMUM DAN
ADMINISTRASI SEKRETARIAT
DAERAH
14 Kewilayahan 36 7990 3.413.446.412.023 KABUPATEN ADMINISTRASI
KEPULAUAN SERIBU - KEP.
SERIBU
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA
BARAT
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA
PUSAT
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA
SELATAN
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA
TIMUR
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA
UTARA
15 Komunikasi dan 4 109 372.105.122.321 DINAS KOMUNIKASI,
Informatika INFORMATIKA DAN STATISTIK
16 Koperasi, Usaha 4 64 79.920.784.183 DINAS PERINDUSTRIAN,
Kecil, dan PERDAGANGAN, KOPERASI,
Menengah USAHA KECIL DAN
MENENGAH
17 Lingkungan Hidup 4 212 1.565.363.538.141 DINAS LINGKUNGAN HIDUP
18 Pangan 3 135 93.459.806.840 DINAS KETAHANAN PANGAN,
KELAUTAN DAN PERTANIAN
19 Pariwisata 4 208 311.379.803.269 DINAS PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF

V-125
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

No Urusan Jumlah Jumlah Jumlah Pagu Perangkat Daerah Penanggung


Program Kegiatan Jawab
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
20 Pekerjaan Umum 16 363 3.524.278.516.171 BIRO PEMBANGUNAN DAN
dan Penataan LINGKUNGAN HIDUP
Ruang DINAS BINA MARGA
DINAS CIPTA KARYA, TATA
RUANG DAN PERTANAHAN
DINAS SUMBER DAYA AIR

21 Pemberdayaan 1 35 467.717.095.352 DINAS PEMBERDAYAAN,


Masyarakat dan PERLINDUNGAN ANAK DAN
Desa PENGENDALIAN PENDUDUK
22 Pemberdayaan 2 62 18.947.348.366 DINAS PEMBERDAYAAN,
Perempuan dan PERLINDUNGAN ANAK DAN
Perlindungan Anak PENGENDALIAN PENDUDUK
23 Penanaman Modal 4 66 197.935.481.366 DINAS PENANAMAN MODAL
DAN PELAYANAN TERPADU
SATU PINTU
24 Pendidikan 8 483 4.153.768.768.167 DINAS PENDIDIKAN
25 Penelitian dan 1 1 398.600.000 BADAN PERENCANAAN
Pengembangan PEMBANGUNAN DAERAH
26 Pengendalian 3 204 34.751.437.624 DINAS PEMBERDAYAAN,
Penduduk dan PERLINDUNGAN ANAK DAN
Keluarga PENGENDALIAN PENDUDUK
Berencana
27 Perdagangan 3 94 44.964.356.875 DINAS PERINDUSTRIAN,
PERDAGANGAN, KOPERASI,
USAHA KECIL DAN
MENENGAH
28 Perencanaan 11 144 44.187.790.224 BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH
29 Perhubungan 6 328 941.355.953.334 DINAS PERHUBUNGAN
30 Perindustrian 4 56 71.214.992.073 DINAS PERINDUSTRIAN,
PERDAGANGAN, KOPERASI,
USAHA KECIL DAN
MENENGAH

31 Perpustakaan 3 105 37.895.063.733 DINAS PERPUSTAKAAN DAN


KEARSIPAN
32 Persandian 1 3 17.895.744.698 DINAS KOMUNIKASI,
INFORMATIKA DAN STATISTIK
33 Pertanian 3 74 49.969.113.572 DINAS KETAHANAN PANGAN,
KELAUTAN DAN PERTANIAN
34 Perumahan Rakyat 5 276 1.657.416.972.301 DINAS PERUMAHAN RAKYAT
dan Kawasan DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Permukiman
35 Sosial 7 503 355.209.424.555 DINAS SOSIAL
36 Statistik 1 3 14.746.324.801 DINAS KOMUNIKASI,

V-126
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

No Urusan Jumlah Jumlah Jumlah Pagu Perangkat Daerah Penanggung


Program Kegiatan Jawab
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
INFORMATIKA DAN STATISTIK
37 Tenaga Kerja 5 295 164.085.254.630 DINAS TENAGA KERJA,
TRANSMIGRASI, DAN ENERGI

Sumber : Bappeda Prov. DKI Jakarta (diolah)

Selain itu, penyusunan dokumen RKPD di Provinsi DKI Jakarta melalui proses yang panjang,
di mulai dari Rembuk RW hingga dokumen tersebut disahkan menjadi Peraturan Kepala
Daerah. Selanjutnya Rencana Kerja disusun melalui sistem Smart Planning Budgeting
sesuai tahapan proses perencanaan sebagaimana gambar 5.1 terlampir. Dalam menyusun
rencana kerja, selain memperhatikan RPJMD tahun 2017-2022 serta arah kebijakan dan
prioritas pembangunan nasional, Renja juga disusun dengan mempertimbangkan pula
aspirasi masyarakat yang diperoleh melalui proses Musrenbang yang dimulai dari Rembuk
RW, sebagai implementasi pendekatan bawah-atas (bottom-up).

V-127
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Gambar 5.1 Mekanisme dan jadwal penyusunan RKPD 2021

V-128
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

1.1 Aspirasi Masyarakat Melalui Musrenbang

Masukan usulan kegiatan hasil Rembuk RW yang telah divalidasi secara berjenjang
menghasilkan usulan masyarakat yang dapat diakomodir menjadi kegiatan pada Rencana
Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja pada Perangkat Daerah pada RKPD 2021. Secara umum,
usulan aspirasi masyarakat melalui mekanisme Rembuk RW menggunakan standardidasi
(template) kegiatan yang dilaksanakan pada 2.739 RW sejumlah 23.114 usulan dengan
total anggaran indikatif sejumlah Rp. 12.454.509.727.901,-.

Dalam pelaksanaannya, aspirasi masyarakat melalui mekanisme Rembuk RW dalam bentuk


usulan Rembuk RW telah melalui proses verifikasi dan validasi secara berjenjang melalui
fase Rembuk RW, Musrenbang Kelurahan, Musrenbang Kecamatan dan Musrenbang
Kota/Kabupaten dan Musrenbang Provinsi. Detil Usulan Rembuk RW Tahun 2020 dapat dilihat
pada lampiran II. Rekapitulasi hasil proses verifikasi dan validasi dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 5.4 Rekapitulasi Usulan Awal Fase Rembuk RW Tahun 2021

N Jumlah Jumlah Jumlah Total Total Anggaran


Wilayah
o RW Kelurahan Kecamatan Usulan Indikatif (Rp.)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Jakarta Pusat 389 44 8 3.159 3.201.387.193.650
2 Jakarta Utara 454 31 6 3.885 1.790.261.972.539
3 Jakarta Barat 585 56 8 4.645 2.887.131.551.429
4 Jakarta Selatan 579 65 10 4.889 1.545.388.757.323
5 Jakarta Timur 708 65 10 6.414 2.732.514.737.054
6 Kab.Adm.Kep.Seribu 24 6 2 122 297.825.515.908
Total 2.739 267 44 23.114 12.454.509.727.901
Sumber : Bappeda Prov. DKI Jakarta (diolah)

V-129
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tabel 5.5 Rekapitulasi Validasi Usulan Fase Musrenbang Kelurahan Tahun 2021

Total Teruskan RKPD 2021 Teranggarkan APBD 2020 Belum dapat Diakomodir
Jumlah Total Anggaran
No Wilayah Usulan
Kelurahan Indikatif (Rp.)
Awal* Jumlah Rp Jumlah Rp Jumlah Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 Jakarta Pusat 44 2.758.082.287.714 2.565 611.748.927.565 271 48.912.317.742 323 2.097.421.042.408


3.159

2 Jakarta Utara 31 3.885 1.775.677.214.101 3.425 1.681.468.634.963 182 47.753.431.439 278 46.455.147.700

3 Jakarta Barat 56 4.645 2.199.961.040.175 4.085 2.052.801.538.438 114 25.177.145.584 446 121.982.356.153

4 Jakarta Selatan 65 4.889 1.429.841.652.090 4.131 1.073.105.036.170 164 25.620.093.817 594 331.116.522.103

5 Jakarta Timur 65 6.414 1.767.367.497.469 4.441 1.472.641.103.662 1.503 188.691.217.114 470 106.035.176.693

Kab.Adm.
6 6 122 261.650.264.689 110 238.442.590.129 6 10.263.388.330 6 12.944.286.230
Kep.Seribu

Total 267 23.114 10.192.579.956.239 18.757 7.130.207.830.926 2.240 346.417.594.025 2.117 2.715.954.531.287
Sumber : Bappeda Prov. DKI Jakarta (diolah)

Keterangan :
* Usulan awal adalah usulan yang diteruskan dari Fase Rembuk RW

V-130
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tabel 5.6 Rekapitulasi Validasi Usulan Fase Musrenbang Kecamatan Tahun 2021

Jumlah Total Usulan Total Anggaran Indikatif Teruskan RKPD 2021 Teranggarkan APBD 2020 Belum dapat Diakomodir
No Wilayah
Kecamatan Awal* (Rp.)
Jumlah Rp Jumlah Rp Jumlah Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 Jakarta Pusat 8 2.565 609.564.404.487,80 510.104.845.762 128 148 81.432.527.860


2.289 18.027.030.866
2 Jakarta Utara 6 3.425 1.673.776.662.165,66 1.312.782.370.417 176 693 277.920.474.070
2.556 83.073.817.679
3 Jakarta Barat 8 4.085 1.549.199.799.196,80 836.560.796.642 136 1.207 448.839.808.097
2.742 263.799.194.458
Jakarta
4 10 4.131 986.221.698.949,46 844.693.327.213 89 523 134.581.507.982
Selatan 3.519 6.946.863.755
5 Jakarta Timur 10 4.441 1.468.290.243.951,33 1.386.279.790.121 652 97 23.201.342.368
3.692 58.809.111.462
Kab.Adm.
6 2 110 238.442.590.128,60 238.442.590.129 - - - -
Kep.Seribu 110
Total 44 18.757 6.525.495.398.879,65 14.908 5.128.863.720.283 1.181 430.656.018.220 2.668 965.975.660.377
Sumber : Bappeda Prov. DKI Jakarta (diolah)

Keterangan : *Usulan awal Musrenbang Kecamatan adalah usulan yang statusnya diteruskan pada Fase Musrenbang Kelurahan

V-131
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tabel 5.7 Rekapitulasi Validasi Usulan Fase RKPD/Renja Tahun 2021

Diakomodir
No Wilayah Total Usulan Awal* Belum dapat diakomodir Menunggu ditindaklanjuti
RKPD 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Jakarta Pusat 2.289 1.514 476 299

2 Jakarta Utara 2.556 1.102 1.242 212


3 Jakarta Barat 2.742 1.355 1.336 51
4 Jakarta Selatan 3.519 1.669 1.802 48
5 Jakarta Timur 3.692 2.322 1.299 71
6 Kab.Adm.Kep.Seribu 110 51 33 26
Total 14.908 8,013 6.188 707
Sumber : Bappeda Prov. DKI Jakarta (diolah)

Keterangan : *Usulan awal Fase RKPD adalah usulan dari Musrenbang Kecamatan yang statusnya diteruskan 2021

V-132
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

1.2 Penelaahan Hasil Reses Kesatu dan Ketiga Tahun 2019

Reses DPRD Provinsi DKI Jakarta tahun 2019 hanya dilakukan 2 (dua) kali yaitu Reses
Kesatu dan Reses Ketiga. Hal ini dikarenakan Reses Kedua DPRD Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2019 bertepatan dengan masa transisi pemilihan legislatif anggota DPRD Provinsi DKI
Jakarta, sehingga pada tahun 2019 hanya dilakukan 2 (dua) kali masa Reses DPRD Provinsi
DKI Jakarta.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap permasalahan yang terdapat dalam Rekomendasi


Hasil Reses Kesatu dan Ketiga DPRD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019 dapat dijabarkan
sebagai berikut:
Tabel 5.8 Rekapitulasi Pemetaan Hasil Reses Kesatu Tahun 2019

Jumlah Reses yang


NO. Wilayah Total Usulan Reses
Diakomodir
1 Kota Administrasi Jakarta Pusat 361 133
Kota Administrasi Jakarta Utara & 313
2 780
Kabupaten Kep. Seribu
3 Kota Administrasi Jakarta Barat 802 371
4 Kota Administrasi Jakarta Selatan 518 269
5 Kota Administrasi Jakarta Timur 1.104 476
Jumlah 3.565 1,562
Sumber : Bappeda Prov. DKI Jakarta (diolah)
Tabel 5.9 Rekapitulasi Pemetaan Hasil Reses Ketiga Tahun 2019

Jumlah Reses yang


NO. Wilayah Total Usulan Reses
Diakomodir
1 Kota Administrasi Jakarta Pusat 315 104
Kota Administrasi Jakarta Utara & 231
2 705
Kabupaten Kep. Seribu
3 Kota Administrasi Jakarta Barat 336 128
4 Kota Administrasi Jakarta Selatan 761 361
5 Kota Administrasi Jakarta Timur 887 311
Jumlah 3,004 1,135
Sumber : Bappeda Prov. DKI Jakarta (diolah)

Adapun detil penelaahan pokok pikiran DPRD dapat dilihat pada lampiran III

1.3 Penelaahan Usulan Langsung Masyarakat

Dalam menyusun RKPD Tahun 2021, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga melakukan
penjaringan aspirasi masyarakat bagi yang tidak dapat melaksanakan Rembuk RW melalui
fasilitas Usulan Langsung yang tersedia pada sistem e-Musrenbang. Jumlah rekapitulasi
usulan langsung periode perencanaan tahun 2021 adalah sebagai berikut :

V-133
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tabel 5.10 Rekapitulasi Usulan Langsung untuk RKPD 2021

No Wilayah Jumlah Usulan Total Diakomodir


(1) (2) (3) (4)
1 Jakarta Pusat 609 137
2 Jakarta Utara 478 113
3 Jakarta Barat 886 71
4 Jakarta Selatan 624 157
5 Jakarta Timur 747 72
6 Kab.Adm.Kep.Seribu 228 61
Total 3.572 611
Sumber : Bappeda Prov. DKI Jakarta (diolah)

Adapun detil hasil penelaahan usulan langsung masyakat dapat dilihat pada lampiran IV.

1.4 Sinkronisasi Prioritas Nasional dan Prioritas Daerah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, pemerintah daerah wajib menyusun RKPD yang merupakan penjabaran dari RPJMD
untuk jangka waktu 1 (satu) Tahun, yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah,
prioritas pembangunan daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun yang disusun dengan berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan
program strategis nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Arah kebijakan pembangunan nasional merupakan pedoman untuk merumuskan prioritas dan
sasaran pembangunan nasional serta rencana program dan kegiatan pembangunan daerah
yang dilakukan melalui pendekatan politik, teknokratik, partisipatif, bottom up dan top down.
Keberhasilan pembangunan nasional adalah keberhasilan dari pencapaian semua sasaran dan
prioritas serta program dan kegiatan pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RKPD dan
dilaksanakan secara nyata oleh semua pemangku kepentingan.

Sesuai dengan Tema RKP Tahun 2021: “Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi
Sosial”, maka fokus pembangunan diarahkan kepada Pemulihan Industri, Pariwisata dan
Investasi, Reformasi Sistem Kesehatan Nasional, Reformasi Sistem Perlindungan Sosial dan
Reformasi Sistem Ketahanan Bencana, dengan sasaran dan target yang harus dicapai.

Untuk itu, sasaran dan prioritas penyusunan RKPD Tahun 2021 agar diselaraskan terhadap 7
(tujuh) Prioritas Nasional, sebagai berikut:
1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan;
2. Mengembangkan Wilayah Untuk Mengurangi Kesenjangan Dan Menjamin Pemerataan;
V-134
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas Dan Berdaya Saing;


4. Revolusi Mental Dan Pembangunan Kebudayaan;
5. Memperkuat Infrastruktur Untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan
Dasar;
6. Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim;
7. Memperkuat Stabilitas Polhukhankam Dan Transformasi Pelayanan Publik.

7 (tujuh) Prioritas Nasional dimaksud didukung oleh 168 Program dan 6.585 Kegiatan dengan
total Pagu Anggaran sebesar Rp.23,898,551,770,508.- . Dapat dijelaskan pula bahwa terdapat
beberapa program yang mendukung lebih dari 1 (satu) Prioritas Nasional antara lain Program
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat yang mendukung Prioritas Nasional
nomor 2 (Mengembangkan Wilayah Untuk Mengurangi Kesenjangan Dan Menjamin
Pemerataan) dan nomor 3 (Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas Dan Berdaya
Saing), Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Urusan Kesehatan yang mendukung
Prioritas Nasional nomor 2 (Mengembangkan Wilayah Untuk Mengurangi Kesenjangan Dan
Menjamin Pemerataan) dan nomor 3 (Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas Dan
Berdaya Saing).

Adapun detil pemetaan program dan kegiatan pada RKPD 2021 yang mendukung 7 (tujuh)
Prioritas Nasional prioritas daerah dapat dilihat pada Lampiran V.

Tabel 5.11 Rekapitulasi Dukungan Program dan Kegiatan RKPD 2021 terhadap Prioritas
Nasional sesuai Ranwal RKP 2021

Jumlah Jumlah
No Prioritas Nasional 2021 Total Pagu
Program Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 01 - Memperkuat Ketahanan Ekonomi 22 351 727,937,949,654
untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan
Berkeadilan
2 01 - Memperkuat Ketahanan Ekonomi 2 5 104,596,709,733
untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan
Berkeadilan
07 - Memperkuat Stabilitas Polhukhankam
dan Transformasi Pelayanan Publik
3 02 - Mengembangkan Wilayah untuk 10 1616 1,894,338,436,779
Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin
Pemerataan
4 02 - Mengembangkan Wilayah untuk 10 468 4,852,605,280,424
Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin
Pemerataan
03 - Meningkatkan Sumber Daya Manusia
yang Berkualitas dan Berdaya Saing
5 03 - Meningkatkan Sumber Daya Manusia 22 484 1,296,682,555,072
yang Berkualitas dan Berdaya Saing
6 03 - Meningkatkan Sumber Daya Manusia 13 446 5,749,665,913,772
yang Berkualitas dan Berdaya Saing
02 - Mengembangkan Wilayah untuk

V-135
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Jumlah Jumlah
No Prioritas Nasional 2021 Total Pagu
Program Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5)
Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin
Pemerataan
7 04 - Revolusi Mental dan Pembangunan 3 52 37,884,237,247
Kebudayaan
8 04 - Revolusi Mental dan Pembangunan 3 48 17,524,221,948
Kebudayaan
07 - Memperkuat Stabilitas Polhukhankam
dan Transformasi Pelayanan Publik
9 05 - Memperkuat Infrastruktur untuk 18 194 3,179,647,910,345
Mendukung Pengembangan Ekonomi dan
Pelayanan Dasar
10 05 - Memperkuat Infrastruktur untuk 2 23 486,151,573,721
Mendukung Pengembangan Ekonomi dan
Pelayanan Dasar
06 - Membangun Lingkungan Hidup,
Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan
Perubahan Iklim
11 05 - Memperkuat Infrastruktur untuk 1 12 23,059,624,648
Mendukung Pengembangan Ekonomi dan
Pelayanan Dasar
07 - Memperkuat Stabilitas Polhukhankam
dan Transformasi Pelayanan Publik
12 06 - Membangun Lingkungan Hidup, 22 133 1,967,929,360,657
Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan
Perubahan Iklim
13 06 - Membangun Lingkungan Hidup, 3 30 695,769,801,948
Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan
Perubahan Iklim
05 - Memperkuat Infrastruktur untuk
Mendukung Pengembangan Ekonomi dan
Pelayanan Dasar
14 07 - Memperkuat Stabilitas Polhukhankam 80 2658 2,668,451,741,887
dan Transformasi Pelayanan Publik
15 07 - Memperkuat Stabilitas Polhukhankam 2 5 88,638,163,919
dan Transformasi Pelayanan Publik
01 - Memperkuat Ketahanan Ekonomi
untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan
Berkeadilan
16 07 - Memperkuat Stabilitas Polhukhankam 3 48 13,448,558,664
dan Transformasi Pelayanan Publik
04 - Revolusi Mental dan Pembangunan
Kebudayaan
17 07 - Memperkuat Stabilitas Polhukhankam 1 12 94,219,730,090
dan Transformasi Pelayanan Publik
05 - Memperkuat Infrastruktur untuk
Mendukung Pengembangan Ekonomi dan
Pelayanan Dasar
Grand Total 168 6585
23,898,551,770,508
Sumber : Bappeda Prov. DKI Jakarta (diolah)

V-136
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

1.5 Usulan DAK Fisik

Sesuai dengan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor S - 30/MK.7/2020 hal
Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Usulan Dana Alokasi Khusus Fisik oleh Pemerintah
Daerah Sebagai Dasar Pengalokasian Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun Anggaran 2021, Jenis
dan bidang DAK Fisik yang dapat diusulkan oleh Pemerintah Daerah mencakup:
a. DAK Reguler, yaitu DAK Fisik yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan
masyarakat melalui pemenuhan pelayanan dasar dan pemerataan ekonomi. DAK Fisik
Reguler pada Tahun Anggaran 2021 digunakan untuk pembangunan sumber daya
manusia dan percepatan pemulihan ekonomi secara nasional pasca Covid-19, mencakup
bidang-bidang sebagai berikut:
1) Pendidikan;
2) Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB);
3) Jalan;
4) Transportasi Perairan/Laut; dan
5) Transportasi Perdesaan.
b. DAK Penugasan, terdiri atas 3 (tiga) program utama bersifat lintas sektor dalam
mendukung pencapaian sasaran Major Project dan Prioritas Nasional tertentu sejalan
dengan tema RKP Tahun 2021, serta dalam mendukung pemulihan (recovery) ekonomi
pasca dampak Covid-19. Program-program tersebut mencakup antara lain:
1) Program Penurunan Kematian lbu dan Stunting mencakup bidang-bidang:
• Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB);
• Air Minum;
• Sanitasi; dan
• Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
2) Program Penanggulangan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan, mencakup bidang-
bidang:
• lrigasi;
• Pertanian;
• Kelautan dan Perikanan;
• Jalan;
• Perumahan & Permukiman;
• Air Minum;
• Sanitasi; dan
• Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
3) Program Penyediaan lnfrastruktur Ekonomi Berkelanjutan, mencakup bidang-bidang:
• Pariwisata;
• Jalan;
V-137
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

• lndustri Kecil dan Menengah; dan


• Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Kegiatan yang dapat diusulkan diproritaskan sesuai menu kegiatan yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah sebagaimana terinci pada aplikasi Kolaborasi Perencanaan dan lnformasi Kinerja
Anggaran (KRISNA DAK).

Terkait hal tersebut, Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan rangkaian proses pengusulan
DAK Fisik Tahun 2021. Adapun jumlah usulan DAK Fisik Tahun 2021 sebanyak 82 usulan
dengan rincian sebagai berikut:

V-138
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tabel 5.12 Rekapitulasi Usulan DAK Fisik Tahun Anggaran 2021

Bidang Jenis DAK Perangkat Kementerian/Lembaga


No Sub Bidang Menu Rincian Detail Rincian Vol. Nilai Usulan
DAK Fisik Fisik Daerah Pengusul Negara Terkait
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 02- 01-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Sarana 002677-KEL. reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1
Kesehatan Dasar alat Kesehatan Cold Chain CILANDAK Provinsi DKI KESEHATAN 117.165.453
dan KB Puskesmas BARAT Jakarta
2 02- 01-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Sarana 002709-KEL. reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1
Kesehatan Dasar alat Kesehatan Cold Chain BANGKA Provinsi DKI KESEHATAN 117.165.453
dan KB Puskesmas Jakarta
3 02- 01-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Sarana 002769-KEL. reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1
Kesehatan Dasar alat Kesehatan Cold Chain BALI MESTER Provinsi DKI KESEHATAN 117.165.453
dan KB Puskesmas Jakarta

4 02- 01-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Sarana 002779-KEC. reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 2


Kesehatan Dasar alat Kesehatan Cold Chain DUREN Provinsi DKI KESEHATAN 234.330.906
dan KB Puskesmas SAWIT Jakarta

5 02- 01-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Sarana 002781-KEL. reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Dasar alat Kesehatan Cold Chain PONDOK Provinsi DKI KESEHATAN 117.165.453
dan KB Puskesmas BAMBU II Jakarta

6 02- 01-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Sarana 002837-KEC. reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Dasar alat Kesehatan Cold Chain KEMAYORAN Provinsi DKI KESEHATAN 117.165.453
dan KB Puskesmas Jakarta

7 02- 01-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Sarana 002851-KEL. reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Dasar alat Kesehatan Cold Chain MERUYA Provinsi DKI KESEHATAN 117.165.453
dan KB Puskesmas UTARA Jakarta

8 02- 01-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Sarana 002856-KEL. reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Dasar alat Kesehatan Cold Chain SRENGSENG Provinsi DKI KESEHATAN 117.165.453
dan KB Puskesmas Jakarta

V-139
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Bidang Jenis DAK Perangkat Kementerian/Lembaga


No Sub Bidang Menu Rincian Detail Rincian Vol. Nilai Usulan
DAK Fisik Fisik Daerah Pengusul Negara Terkait
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
9 02- 01-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Sarana 002858-KEC. reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1
Kesehatan Dasar alat Kesehatan Cold Chain KEBON Provinsi DKI KESEHATAN 117.165.453
dan KB Puskesmas JERUK Jakarta

10 02- 01-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Sarana 002863-KEL. reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Dasar alat Kesehatan Cold Chain SUKABUMI Provinsi DKI KESEHATAN 117.165.453
dan KB Puskesmas UTARA Jakarta

11 02- 01-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Sarana 002891-KEL reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Dasar alat Kesehatan Cold Chain ANGKE Provinsi DKI KESEHATAN 117.165.453
dan KB Puskesmas Jakarta

12 02- 01-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Sarana 002906-KEL. reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Dasar alat Kesehatan Cold Chain KAPUK II Provinsi DKI KESEHATAN 117.165.453
dan KB Puskesmas Jakarta

13 02- 01-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Sarana 002907-KEL. reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Dasar alat Kesehatan Cold Chain KEDAUNG Provinsi DKI KESEHATAN 117.165.453
dan KB Puskesmas KALI ANGKE Jakarta

14 02- 01-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Sarana 002931-KEL. reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Dasar alat Kesehatan Cold Chain ANCOL Provinsi DKI KESEHATAN 117.165.453
dan KB Puskesmas Jakarta

15 02- 01-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Sarana 002948-KEL. reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Dasar alat Kesehatan Cold Chain KOJA Provinsi DKI KESEHATAN 117.165.453
dan KB Puskesmas Jakarta

16 02- 01-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Sarana 002949-KEL. L reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Dasar alat Kesehatan Cold Chain AGOA Provinsi DKI KESEHATAN 117.165.453
dan KB Puskesmas Jakarta

V-140
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Bidang Jenis DAK Perangkat Kementerian/Lembaga


No Sub Bidang Menu Rincian Detail Rincian Vol. Nilai Usulan
DAK Fisik Fisik Daerah Pengusul Negara Terkait
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
17 02- 03-Pelayanan 03-Penyediaan 01-BMHP 011133-Suku reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 30
Kesehatan Kefarmasian Bahan Habis Dinas KESEHATAN 85.544.250
dan KB dan Bahan Pakai Kesehatan
Habis Pakai Jakarta
Selatan
18 02- 03-Pelayanan 03-Penyediaan 01-BMHP 011134-Suku reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 30
Kesehatan Kefarmasian Bahan Habis Dinas KESEHATAN 85.544.250
dan KB dan Bahan Pakai Kesehatan
Habis Pakai Jakarta Timur
19 02- 03-Pelayanan 03-Penyediaan 01-BMHP 011135-Suku reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 30
Kesehatan Kefarmasian Bahan Habis Dinas KESEHATAN 85.544.250
dan KB dan Bahan Pakai Kesehatan
Habis Pakai Jakarta Pusat
20 02- 03-Pelayanan 03-Penyediaan 01-BMHP 011136-Suku reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 30
Kesehatan Kefarmasian Bahan Habis Dinas KESEHATAN 85.544.250
dan KB dan Bahan Pakai Kesehatan
Habis Pakai Jakarta Barat
21 02- 03-Pelayanan 03-Penyediaan 01-BMHP 011137-Suku reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 30
Kesehatan Kefarmasian Bahan Habis Dinas KESEHATAN 85.544.250
dan KB dan Bahan Pakai Kesehatan
Habis Pakai Jakarta Utara
22 02- 03-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Cartridge 011133-Suku reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN
Kesehatan Kefarmasian Bahan Habis TCM Dinas KESEHATAN 273 7.088.436.250
dan KB dan Bahan Pakai Kesehatan 50
Habis Pakai Jakarta
Selatan
23 02- 03-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Cartridge 011134-Suku reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN
Kesehatan Kefarmasian Bahan Habis TCM Dinas KESEHATAN 416 10.794.638.750
dan KB dan Bahan Pakai Kesehatan 50
Habis Pakai Jakarta Timur
24 02- 03-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Cartridge 011135-Suku reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN
Kesehatan Kefarmasian Bahan Habis TCM Dinas KESEHATAN 201 5.209.417.500
dan KB dan Bahan Pakai Kesehatan 00
Habis Pakai Jakarta Pusat

V-141
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Bidang Jenis DAK Perangkat Kementerian/Lembaga


No Sub Bidang Menu Rincian Detail Rincian Vol. Nilai Usulan
DAK Fisik Fisik Daerah Pengusul Negara Terkait
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
25 02- 03-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Cartridge 011136-Suku reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN
Kesehatan Kefarmasian Bahan Habis TCM Dinas KESEHATAN 216 5.598.180.000
dan KB dan Bahan Pakai Kesehatan 00
Habis Pakai Jakarta Barat
26 02- 03-Pelayanan 03-Penyediaan 02-Cartridge 011137-Suku reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN
Kesehatan Kefarmasian Bahan Habis TCM Dinas KESEHATAN 201 5.209.417.500
dan KB dan Bahan Pakai Kesehatan 00
Habis Pakai Jakarta Utara
27 02- 03-Pelayanan 03-Penyediaan 03-R0 dan 011133-Suku reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN
Kesehatan Kefarmasian Bahan Habis BHP Dinas KESEHATAN 363 843.605.820
dan KB dan Bahan Pakai Skrining HIV Kesehatan 78
Habis Pakai Jakarta
Selatan

28 02- 03-Pelayanan 03-Penyediaan 03-R0 dan 011134-Suku reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN
Kesehatan Kefarmasian Bahan Habis BHP Dinas KESEHATAN 416 965.214.180
dan KB dan Bahan Pakai Skrining HIV Kesehatan 22
Habis Pakai Jakarta Timur

29 02- 03-Pelayanan 03-Penyediaan 03-R0 dan 011135-Suku reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN
Kesehatan Kefarmasian Bahan Habis BHP Dinas KESEHATAN 125 289.875.000
dan KB dan Bahan Pakai Skrining HIV Kesehatan 00
Habis Pakai Jakarta Pusat

30 02- 03-Pelayanan 03-Penyediaan 03-R0 dan 011136-Suku reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN
Kesehatan Kefarmasian Bahan Habis BHP Dinas KESEHATAN 354 822.665.250
dan KB dan Bahan Pakai Skrining HIV Kesehatan 75
Habis Pakai Jakarta Barat

31 02- 03-Pelayanan 03-Penyediaan 03-R0 dan 011137-Suku reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN
Kesehatan Kefarmasian Bahan Habis BHP Dinas KESEHATAN 284 660.404.820
dan KB dan Bahan Pakai Skrining HIV Kesehatan 78
Habis Pakai Jakarta Utara

V-142
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Bidang Jenis DAK Perangkat Kementerian/Lembaga


No Sub Bidang Menu Rincian Detail Rincian Vol. Nilai Usulan
DAK Fisik Fisik Daerah Pengusul Negara Terkait
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
32 02- 04- 02-Penyediaan 01-Heart 011133-Suku reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1
Kesehatan Peningkatan alat deteksi dini Rate Dinas Provinsi DKI KESEHATAN 390.000.000
dan KB Kesiapan penyakit tidak Variability Kesehatan Jakarta
Sistem menular (HRV) Test Jakarta
Kesehatan Selatan

33 02- 04- 02-Penyediaan 01-Heart 011134-Suku reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Peningkatan alat deteksi dini Rate Dinas Provinsi DKI KESEHATAN 390.000.000
dan KB Kesiapan penyakit tidak Variability Kesehatan Jakarta
Sistem menular (HRV) Test Jakarta Timur
Kesehatan

34 02- 04- 02-Penyediaan 01-Heart 011136-Suku reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Peningkatan alat deteksi dini Rate Dinas Provinsi DKI KESEHATAN 390.000.000
dan KB Kesiapan penyakit tidak Variability Kesehatan Jakarta
Sistem menular (HRV) Test Jakarta Barat
Kesehatan

35 02- 04- 02-Penyediaan 01-Heart 011137-Suku reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Peningkatan alat deteksi dini Rate Dinas Provinsi DKI KESEHATAN 390.000.000
dan KB Kesiapan penyakit tidak Variability Kesehatan Jakarta
Sistem menular (HRV) Test Jakarta Utara
Kesehatan

36 02- 04- 02-Penyediaan 03-CO 011131-Dinas reguler Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 32


Kesehatan Peningkatan alat deteksi dini Analyzer Kesehatan Provinsi DKI KESEHATAN 544.000.000
dan KB Kesiapan penyakit tidak Provinsi Dki Jakarta
Sistem menular Jakarta
Kesehatan

V-143
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Bidang Jenis DAK Perangkat Kementerian/Lembaga


No Sub Bidang Menu Rincian Detail Rincian Vol. Nilai Usulan
DAK Fisik Fisik Daerah Pengusul Negara Terkait
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
37 02- 05-Penguatan 01-Penyediaan 01- 011131-Dinas penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN
Kesehatan Intervensi makanan Penyediaan Kesehatan Provinsi DKI KESEHATAN 524 3.517.274.880
dan KB Stunting tambahan Makanan Provinsi Dki Jakarta 96.6
(Major Project) Tambahan Jakarta 4
Bumil KEK

38 02- 05-Penguatan 01-Penyediaan 02- 011131-Dinas penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN


Kesehatan Intervensi makanan Penyediaan Kesehatan Provinsi DKI KESEHATAN 519 29.097.815.040
dan KB Stunting tambahan Makanan Provinsi Dki Jakarta 603.
(Major Project) Tambahan Jakarta 84
Balita Kurus

39 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 01-Ruang 010376-RSUD penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 2


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan IGD CIPAYUNG Provinsi DKI KESEHATAN 434.770
dan KB Angka Pelayanan Ibu Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

40 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 01-Ruang 010377-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 2


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan IGD Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 3.872.000
dan KB Angka Pelayanan Ibu Matraman Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

V-144
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Bidang Jenis DAK Perangkat Kementerian/Lembaga


No Sub Bidang Menu Rincian Detail Rincian Vol. Nilai Usulan
DAK Fisik Fisik Daerah Pengusul Negara Terkait
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
41 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 01-Ruang 010381-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 2
Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan IGD Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 4.301.000
dan KB Angka Pelayanan Ibu Cempaka Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS Putih
dan Bayi PONEK

42 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 02-Ruang 010377-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 4


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan ICU Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 648.650.640
dan KB Angka Pelayanan Ibu Matraman Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

43 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 02-Ruang 010381-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan ICU Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 884.032.380
dan KB Angka Pelayanan Ibu Cempaka Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS Putih
dan Bayi PONEK

44 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 02-Ruang 010391-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan ICU Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 583.330.000
dan KB Angka Pelayanan Ibu Cilincing Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

45 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 03-Ruang 010377-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 4


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan PICU Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 2.123.224.400
dan KB Angka Pelayanan Ibu Matraman Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

V-145
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Bidang Jenis DAK Perangkat Kementerian/Lembaga


No Sub Bidang Menu Rincian Detail Rincian Vol. Nilai Usulan
DAK Fisik Fisik Daerah Pengusul Negara Terkait
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
46 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 03-Ruang 010381-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1
Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan PICU Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 41.140.000
dan KB Angka Pelayanan Ibu Cempaka Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS Putih
dan Bayi PONEK

47 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 04-Ruang 010377-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan NICU Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 308.550.000
dan KB Angka Pelayanan Ibu Matraman Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

48 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 04-Ruang 010379-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan NICU Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 272.728.000
dan KB Angka Pelayanan Ibu Sawah Besar Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

49 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 04-Ruang 010381-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan NICU Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 204.204.000
dan KB Angka Pelayanan Ibu Cempaka Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS Putih
dan Bayi PONEK

50 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 04-Ruang 010385-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan NICU Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 192.500.000
dan KB Angka Pelayanan Ibu Kembangan Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

V-146
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Bidang Jenis DAK Perangkat Kementerian/Lembaga


No Sub Bidang Menu Rincian Detail Rincian Vol. Nilai Usulan
DAK Fisik Fisik Daerah Pengusul Negara Terkait
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
51 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 04-Ruang 010389-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1
Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan NICU Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 1.018.320.490
dan KB Angka Pelayanan Ibu Tugu Koja Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

52 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 05-Ruang 010376-RSUD penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan Operasi CIPAYUNG Provinsi DKI KESEHATAN 1.045.291.353
dan KB Angka Pelayanan Ibu Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

53 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 05-Ruang 010377-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan Operasi Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 1.158.536.500
dan KB Angka Pelayanan Ibu Matraman Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

54 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 05-Ruang 010379-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 2


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan Operasi Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 270.156.700
dan KB Angka Pelayanan Ibu Sawah Besar Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

55 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 05-Ruang 010381-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan Operasi Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 643.516.500
dan KB Angka Pelayanan Ibu Cempaka Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS Putih
dan Bayi PONEK

V-147
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Bidang Jenis DAK Perangkat Kementerian/Lembaga


No Sub Bidang Menu Rincian Detail Rincian Vol. Nilai Usulan
DAK Fisik Fisik Daerah Pengusul Negara Terkait
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
56 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 05-Ruang 010385-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1
Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan Operasi Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 156.233.000
dan KB Angka Pelayanan Ibu Kembangan Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

57 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 05-Ruang 010389-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan Operasi Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 405.194.790
dan KB Angka Pelayanan Ibu Tugu Koja Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

58 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 05-Ruang 010391-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan Operasi Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 581.752.442
dan KB Angka Pelayanan Ibu Cilincing Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

59 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 06-Ruang 010376-RSUD penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan Laboratoriu CIPAYUNG Provinsi DKI KESEHATAN 148.108.180
dan KB Angka Pelayanan Ibu m Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

60 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 06-Ruang 010385-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan Laboratoriu Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 115.500.000
dan KB Angka Pelayanan Ibu m Kembangan Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

V-148
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Bidang Jenis DAK Perangkat Kementerian/Lembaga


No Sub Bidang Menu Rincian Detail Rincian Vol. Nilai Usulan
DAK Fisik Fisik Daerah Pengusul Negara Terkait
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
61 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 07-Ruang 010385-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1
Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan CSSD Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 146.786.200
dan KB Angka Pelayanan Ibu Kembangan Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

62 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 08-Ruang 010381-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan Radiologi Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 62.700.000
dan KB Angka Pelayanan Ibu Cempaka Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS Putih
dan Bayi PONEK

63 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 08-Ruang 010385-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan Radiologi Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 1.584.736.226
dan KB Angka Pelayanan Ibu Kembangan Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

64 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 09-Ruang 010376-RSUD penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan Bersalin CIPAYUNG Provinsi DKI KESEHATAN 1.578.151.340
dan KB Angka Pelayanan Ibu Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

65 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 09-Ruang 010377-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan Bersalin Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 1.000.212.030
dan KB Angka Pelayanan Ibu Matraman Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

V-149
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Bidang Jenis DAK Perangkat Kementerian/Lembaga


No Sub Bidang Menu Rincian Detail Rincian Vol. Nilai Usulan
DAK Fisik Fisik Daerah Pengusul Negara Terkait
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
66 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 09-Ruang 010379-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1
Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan Bersalin Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 1.086.685.181
dan KB Angka Pelayanan Ibu Sawah Besar Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

67 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 09-Ruang 010381-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan Bersalin Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 338.691.892
dan KB Angka Pelayanan Ibu Cempaka Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS Putih
dan Bayi PONEK

68 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 09-Ruang 010385-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan Bersalin Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 766.393.342
dan KB Angka Pelayanan Ibu Kembangan Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

69 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 09-Ruang 010389-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan Bersalin Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 636.343.043
dan KB Angka Pelayanan Ibu Tugu Koja Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

70 02- 06-Penguatan 03-Penguatan 09-Ruang 010391-RS penugasan Dinas Kesehatan KEMENTERIAN 1


Kesehatan Penurunan Alat Kesehatan Bersalin Umum Daerah Provinsi DKI KESEHATAN 118.331.796
dan KB Angka Pelayanan Ibu Cilincing Jakarta
Kematian Ibu dan Anak RS
dan Bayi PONEK

V-150
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Bidang Jenis DAK Perangkat Kementerian/Lembaga


No Sub Bidang Menu Rincian Detail Rincian Vol. Nilai Usulan
DAK Fisik Fisik Daerah Pengusul Negara Terkait
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
71 02- 08-Keluarga 01-Pengadaan 01- 000155-Suku penugasan Dinas BADAN 10
Kesehatan Berencana Sarana Pengadaan Dinas Pemberdayaan, KEPENDUDUKAN DAN 100.000.000
dan KB dan Prasarana Kit Siap Pemberdayaa Perlindungan KELUARGA
Kesehatan Penyiapan Nikah anti n Anak dan BERENCANA
Reproduksi Kehidupan stunting Perlindungan Pengendalian NASIONAL (BKKBN)
(Penugasan) Berkeluarga Anak dan Penduduk
Bagi Remaja Pengendalian Provinsi DKI
Penduduk Jakarta
Kab.
Administrasi
Kepulauan
Seribu
72 02- 08-Keluarga 01-Pengadaan 01- 000156-Suku penugasan Dinas BADAN 10
Kesehatan Berencana Sarana Pengadaan Dinas Pemberdayaan, KEPENDUDUKAN DAN 100.000.000
dan KB dan Prasarana Kit Siap Pemberdayaa Perlindungan KELUARGA
Kesehatan Penyiapan Nikah anti n Anak dan BERENCANA
Reproduksi Kehidupan stunting Perlindungan Pengendalian NASIONAL (BKKBN)
(Penugasan) Berkeluarga Anak dan Penduduk
Bagi Remaja Pengendalian Provinsi DKI
Penduduk Jakarta
Kota
Administrasi
Jakarta
Selatan
73 02- 08-Keluarga 01-Pengadaan 01- 000157-Suku penugasan Dinas BADAN 10
Kesehatan Berencana Sarana Pengadaan Dinas Pemberdayaan, KEPENDUDUKAN DAN 100.000.000
dan KB dan Prasarana Kit Siap Pemberdayaa Perlindungan KELUARGA
Kesehatan Penyiapan Nikah anti n Anak dan BERENCANA
Reproduksi Kehidupan stunting Perlindungan Pengendalian NASIONAL (BKKBN)
(Penugasan) Berkeluarga Anak dan Penduduk
Bagi Remaja Pengendalian Provinsi DKI
Penduduk Jakarta
Kota
Administrasi
Jakarta Timur

V-151
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Bidang Jenis DAK Perangkat Kementerian/Lembaga


No Sub Bidang Menu Rincian Detail Rincian Vol. Nilai Usulan
DAK Fisik Fisik Daerah Pengusul Negara Terkait
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
74 02- 08-Keluarga 01-Pengadaan 01- 000158-Suku penugasan Dinas BADAN 10
Kesehatan Berencana Sarana Pengadaan Dinas Pemberdayaan, KEPENDUDUKAN DAN 100.000.000
dan KB dan Prasarana Kit Siap Pemberdayaa Perlindungan KELUARGA
Kesehatan Penyiapan Nikah anti n Anak dan BERENCANA
Reproduksi Kehidupan stunting Perlindungan Pengendalian NASIONAL (BKKBN)
(Penugasan) Berkeluarga Anak dan Penduduk
Bagi Remaja Pengendalian Provinsi DKI
Penduduk Jakarta
Kota
Administrasi
Jakarta Pusat
75 02- 08-Keluarga 01-Pengadaan 01- 000159-Suku penugasan Dinas BADAN 10
Kesehatan Berencana Sarana Pengadaan Dinas Pemberdayaan, KEPENDUDUKAN DAN 100.000.000
dan KB dan Prasarana Kit Siap Pemberdayaa Perlindungan KELUARGA
Kesehatan Penyiapan Nikah anti n Anak dan BERENCANA
Reproduksi Kehidupan stunting Perlindungan Pengendalian NASIONAL (BKKBN)
(Penugasan) Berkeluarga Anak dan Penduduk
Bagi Remaja Pengendalian Provinsi DKI
Penduduk Jakarta
Kota
Administrasi
Jakarta Barat
76 02- 08-Keluarga 01-Pengadaan 01- 000160-Suku penugasan Dinas BADAN 10
Kesehatan Berencana Sarana Pengadaan Dinas Pemberdayaan, KEPENDUDUKAN DAN 100.000.000
dan KB dan Prasarana Kit Siap Pemberdayaa Perlindungan KELUARGA
Kesehatan Penyiapan Nikah anti n Anak dan BERENCANA
Reproduksi Kehidupan stunting Perlindungan Pengendalian NASIONAL (BKKBN)
(Penugasan) Berkeluarga Anak dan Penduduk
Bagi Remaja Pengendalian Provinsi DKI
Penduduk Jakarta
Kota
Administrasi
Jakarta Utara

V-152
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Bidang Jenis DAK Perangkat Kementerian/Lembaga


No Sub Bidang Menu Rincian Detail Rincian Vol. Nilai Usulan
DAK Fisik Fisik Daerah Pengusul Negara Terkait
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
77 02- 08-Keluarga 02-Pengadaan 01-Bina 000155-Suku penugasan Dinas BADAN 10
Kesehatan Berencana Sarana Keluarga Dinas Pemberdayaan, KEPENDUDUKAN DAN 180.000.000
dan KB dan Prasarana Balita (BKB) Pemberdayaa Perlindungan KELUARGA
Kesehatan Penguatan 1000 kit Stunting n Anak dan BERENCANA
Reproduksi Hari Pertama Perlindungan Pengendalian NASIONAL (BKKBN)
(Penugasan) Kehidupan Anak dan Penduduk
(HPK) Pengendalian Provinsi DKI
Penduduk Jakarta
Kab.
Administrasi
Kepulauan
Seribu
78 02- 08-Keluarga 02-Pengadaan 01-Bina 000156-Suku penugasan Dinas BADAN 10
Kesehatan Berencana Sarana Keluarga Dinas Pemberdayaan, KEPENDUDUKAN DAN 180.000.000
dan KB dan Prasarana Balita (BKB) Pemberdayaa Perlindungan KELUARGA
Kesehatan Penguatan 1000 kit Stunting n Anak dan BERENCANA
Reproduksi Hari Pertama Perlindungan Pengendalian NASIONAL (BKKBN)
(Penugasan) Kehidupan Anak dan Penduduk
(HPK) Pengendalian Provinsi DKI
Penduduk Jakarta
Kota
Administrasi
Jakarta
Selatan
79 02- 08-Keluarga 02-Pengadaan 01-Bina 000157-Suku penugasan Dinas BADAN 10
Kesehatan Berencana Sarana Keluarga Dinas Pemberdayaan, KEPENDUDUKAN DAN 180.000.000
dan KB dan Prasarana Balita (BKB) Pemberdayaa Perlindungan KELUARGA
Kesehatan Penguatan 1000 kit Stunting n Anak dan BERENCANA
Reproduksi Hari Pertama Perlindungan Pengendalian NASIONAL (BKKBN)
(Penugasan) Kehidupan Anak dan Penduduk
(HPK) Pengendalian Provinsi DKI
Penduduk Jakarta
Kota
Administrasi
Jakarta Timur

V-153
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Bidang Jenis DAK Perangkat Kementerian/Lembaga


No Sub Bidang Menu Rincian Detail Rincian Vol. Nilai Usulan
DAK Fisik Fisik Daerah Pengusul Negara Terkait
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
80 02- 08-Keluarga 02-Pengadaan 01-Bina 000158-Suku penugasan Dinas BADAN 10
Kesehatan Berencana Sarana Keluarga Dinas Pemberdayaan, KEPENDUDUKAN DAN 180.000.000
dan KB dan Prasarana Balita (BKB) Pemberdayaa Perlindungan KELUARGA
Kesehatan Penguatan 1000 kit Stunting n Anak dan BERENCANA
Reproduksi Hari Pertama Perlindungan Pengendalian NASIONAL (BKKBN)
(Penugasan) Kehidupan Anak dan Penduduk
(HPK) Pengendalian Provinsi DKI
Penduduk Jakarta
Kota
Administrasi
Jakarta Pusat
81 02- 08-Keluarga 02-Pengadaan 01-Bina 000159-Suku penugasan Dinas BADAN 10
Kesehatan Berencana Sarana Keluarga Dinas Pemberdayaan, KEPENDUDUKAN DAN 180.000.000
dan KB dan Prasarana Balita (BKB) Pemberdayaa Perlindungan KELUARGA
Kesehatan Penguatan 1000 kit Stunting n Anak dan BERENCANA
Reproduksi Hari Pertama Perlindungan Pengendalian NASIONAL (BKKBN)
(Penugasan) Kehidupan Anak dan Penduduk
(HPK) Pengendalian Provinsi DKI
Penduduk Jakarta
Kota
Administrasi
Jakarta Barat
82 02- 08-Keluarga 02-Pengadaan 01-Bina 000160-Suku penugasan Dinas BADAN 10
Kesehatan Berencana Sarana Keluarga Dinas Pemberdayaan, KEPENDUDUKAN DAN 180.000.000
dan KB dan Prasarana Balita (BKB) Pemberdayaa Perlindungan KELUARGA
Kesehatan Penguatan 1000 kit Stunting n Anak dan BERENCANA
Reproduksi Hari Pertama Perlindungan Pengendalian NASIONAL (BKKBN)
(Penugasan) Kehidupan Anak dan Penduduk
(HPK) Pengendalian Provinsi DKI
Penduduk Jakarta
Kota
Administrasi
Jakarta Utara
Total 94.429.087.136

Sumber : Sistem Informasi KRISNA DAK FISIK Bappenas Tahun 2020 (diolah)

V-154
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

1.6 Usulan Musrenbang Nasional Tahun 2020


Sesuai dengan amanat UU No. 25 Tahun 2004 tentang SPPN, dan PP No. 17 Tahun
2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Nasional, perencanaan pembangunan nasional dilaksanakan melalui pendekatan
Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial (THIS). Selain itu, PP No. 17 Tahun 2017 juga
mengamanatkan pendekatan penganggaran berbasis program (money follows program)
yang mengoptimalisasi alokasi pendanaan untuk mendanai program-program prioritas.
Pendekatan Holistik dan Integratif diwujudkan dalam rangkaian Penyusunan RKP 2021
melalui berbagai tahapan penting, antara lain: Sidang Kabinet Rancangan Awal RKP,
Rakortekrenbang Pusat dan Daerah, Rangkaian Musrenbangprov, Pertemuan Para
Pihak (Multilateral Meeting), Pertemuan Dua Pihak (Bilateral Meeting), Pertemuan Tiga
Pihak (Trilateral Meeting) dan Musrenbangnas. Pendekatan lainnya yaitu Spasial
diejawantahkan dengan indikasi lokasi pada masing-masing kegiatan dan proyek
prioritas, serta Persidangan Daring (Online Desk) Musrenbangnas yang didasarkan
pada wilayah provinsi.
Musrenbangnas 2020 merupakan suatu rangkaian kegiatan yang tidak terpisahkan,
termasuk di dalamnya Rapat Koordinasi Gubernur (Rakorgub) di Jakarta 3 – 4 Maret
2020 serta Rapat Koordinasi Teknis Rencana Pembangunan (Rakortekrenbang) di
Surabaya, 3 – 6 Maret 2020 dan di Bandung, 10 – 13 Maret 2020. Rangkaian
Musrenbangnas 2020 menitikberatkan pada:
1. Pendalaman Major Project dan proyek-proyek prioritas (target, lokasi, dan kesiapan
pelaksanaan) yang mendukung Prioritas Nasional yang telah diusulkan dalam
Rakorgub 2020 dan Rakortekrenbang 2020 dengan status ditindaklanjuti;
2. Pembahasan usulan baru terbatas dari pemerintah provinsi dengan
mempertimbangkan kondisi dan perkembangan isu di daerah yang dianggap krusial
untuk ditindaklanjuti oleh K/L.
Adapun jumlah usulan Provinsi DKI Jakarta pada rangkaian Musrenbangnas 2020
sebanyak 17 usulan dengan rincian sebagai berikut :

V-155
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tabel 5.13 Rekapitulasi Usulan pada Musrenbangnas 2020

Kementerian/Lembaga Keterangan
Nomenklatur Lokasi
No Target non Kementerian Jenis Prioritas Nasional Major Project Kesiapan Daerah Hasil Kesepakatan Hasil
Usulan Usulan
Terkait Kesepakatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 004 - 5 033 - KEMENTERIAN Rakorgub 05 - 25 - 31-Provinsi Pengelolaan Disepakati - Nomenklatur
Penanganan lokasi PEKERJAAN UMUM MEMPERKUAT Pembangkit DKI Jakarta Sumber Daya Air untuk
Banjir: DAN PERUMAHAN INFRASTRUKTUR Listrik 27.000 akan dilaksanakan Kementerian
Naturalisasi RAKYAT UNTUK MW, melalui 3 (tiga) PUPR, yaitu
Aliran Sungai MENDUKUNG Transmisi program utama Pengendalian
PENGEMBANGAN 19.000 KMS terkait untuk Banjir Kali
EKONOMI DAN dan Gardu mendukung Ciliwung, dan
PELAYANAN Induk 38.000 Program Prioritas Kemen. PUPR
DASAR MVA Provinsi DKI sudah
Jakarta tahun mengalokasikan
2018 – 2022 salah untuk program
satunya yaitu tersebut
Program - Lokasi usulan :
Pengendali Banjir Ciliwung, Angke,
Dan Abrasi melalui Sunter,
Pembangunan Pesanggrahan
waduk/ naturalisasi - Volume dan
dan normalisasi anggaran akan
sungai. Hal ini disesuaikan
tertuang didalam sesuai
dokumen kemampuan
perencanaan negara
RPJMD 2017-2022 - Sesuai infomasi
dan merupakan dari Kemen.
Kegiatan Strategis PUPR akan
Daerah yang direncanakan di
dilaksanakan lokasi Krukut
dengan PPK - Koordinasi
Khusus. antara Pemda
dan Kementerian
PUPR terkait
lokasi dan
kesiapan lahan

V-156
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kementerian/Lembaga Keterangan
Nomenklatur Lokasi
No Target non Kementerian Jenis Prioritas Nasional Major Project Kesiapan Daerah Hasil Kesepakatan Hasil
Usulan Usulan
Terkait Kesepakatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
2 006 - 10 033 - KEMENTERIAN Rakorgub 05 - 25 - 31-Provinsi Pengembangan Disepakati - Polder Kelapa
Penanganan lokasi PEKERJAAN UMUM MEMPERKUAT Pembangkit DKI Jakarta sistem drainase Gading, Kamal,
Banjir: DAN PERUMAHAN INFRASTRUKTUR Listrik 27.000 difokuskan pada Tegal Alur, Rawa
Revitalisasi RAKYAT UNTUK MW, pengendalian Buaya, Green
Sistem Polder MENDUKUNG Transmisi banjir dan Garden, Kedoya
PENGEMBANGAN 19.000 KMS pembangunan, Taman Ratu
EKONOMI DAN dan Gardu peningkatan serta Greenville,
PELAYANAN Induk 38.000 pemeliharaan Cengkareng,
DASAR MVA prasarana dan Pulo Mas, Sumur
sarana tata air, di Batu, Industri,
antaranya melalui Sunter Timur
pembangunan KBN
waduk, polder, - Tahun 2021
situ, normalisasi akan dilakukan
sungai, proses
pengerukan dan perencanaannya,
pembangunan sehingga belum
Kanal Banjir Timur dianggarkan
(KBT) dan Kanal pada tahun 2021
Banjir Barat (KBB) - Tahun 2021
serta direncanakan
pemeliharaannya. pembangunan
Hal ini tertuang pompa Kali
didalam dokumen Sentiong
perencanaan
RPJPD 2005-
2025, RTRW
2030, RDTR & PZ

V-157
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kementerian/Lembaga Keterangan
Nomenklatur Lokasi
No Target non Kementerian Jenis Prioritas Nasional Major Project Kesiapan Daerah Hasil Kesepakatan Hasil
Usulan Usulan
Terkait Kesepakatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
3 005 - 7 033 - KEMENTERIAN Rakorgub 05 - 22 - Jaringan 3175-Kota Perlindungan Disepakati Disepakati
Penanganan lokasi PEKERJAAN UMUM MEMPERKUAT Pelabuhan Administrasi ancaman banjir
Banjir: DAN PERUMAHAN INFRASTRUKTUR Utama Jakarta rob yang
Pembangunan RAKYAT UNTUK Terpadu Utara diakibatkan
Tanggul Pantai MENDUKUNG permukaan air laut
dan Pengendali PENGEMBANGAN yang terjadi di
Rob EKONOMI DAN kawasan pantai
PELAYANAN utara Jakarta perlu
DASAR ditangani dengan
system proteksi air
laut yang masif
dan terstruktur
melalui
pengembangan
tanggul laut di
pesisir Teluk
Jakarta, Hal ini
tertuang didalam
dokumen
perencanaan
RPJPD 2005-
2025, RPJMD
2017-2022, RTRW
2030, RDTR & PZ
dan masuk dalam
daftar Proyek
Strategis Nasional

V-158
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kementerian/Lembaga Keterangan
Nomenklatur Lokasi
No Target non Kementerian Jenis Prioritas Nasional Major Project Kesiapan Daerah Hasil Kesepakatan Hasil
Usulan Usulan
Terkait Kesepakatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
4 001 - 3 033 - KEMENTERIAN Rakortek 05 - 25 - 31-Provinsi Pengembangan Tidak Disepakati - Status waduk
Pengendalian Lokasi PEKERJAAN UMUM MEMPERKUAT Pembangkit DKI Jakarta sistem drainase milik Pemerintah
aliran sungai ( DAN PERUMAHAN INFRASTRUKTUR Listrik 27.000 difokuskan pada Daerah,
waduk RAKYAT UNTUK MW, pengendalian sehingga tidak
cimanggis; MENDUKUNG Transmisi banjir dan bisa dianggarkan
waduk PENGEMBANGAN 19.000 KMS pembangunan, untuk tahun 2021
kampung EKONOMI DAN dan Gardu peningkatan serta - Kementerian
rambutan; PELAYANAN Induk 38.000 pemeliharaan PUPR akan
revitalisasi DASAR MVA prasarana dan mensinergikan
waduk sunter sarana tata air, di pengandalian
selatan sisi antaranya melalui aliran sungai
timur) pembangunan Cipinang
waduk, polder,
situ, normalisasi
sungai,
pengerukan dan
pembangunan
Kanal Banjir Timur
(KBT) dan Kanal
Banjir Barat (KBB)
serta
pemeliharaannya.
Hal ini tertuang
didalam dokumen
perencanaan
RPJPD 2005-
2025, RPJMD
2017-2022, RTRW
2030, RDTR & PZ

V-159
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kementerian/Lembaga Keterangan
Nomenklatur Lokasi
No Target non Kementerian Jenis Prioritas Nasional Major Project Kesiapan Daerah Hasil Kesepakatan Hasil
Usulan Usulan
Terkait Kesepakatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
5 014 - Sistem 6 033 - KEMENTERIAN Rakorgub 05 - 37 - Pipa Gas 31-Provinsi Pembangunan Tidak Disepakati - Belum bisa
Penyediaan Air lokasi PEKERJAAN UMUM MEMPERKUAT Bumi Trans DKI Jakarta jaringan air bersih dianggarkan di
Minum [IPA, DAN PERUMAHAN INFRASTRUKTUR Kalimantan yang mencakup tahun 2021
Transmisi dan RAKYAT UNTUK (2.219 km) seluruh wilayah - Proses untuk
Distribusi] MENDUKUNG kota dan penyiapan
Jatiluhur 1, PENGEMBANGAN pengembangan Proyek KPBU
Jatiluhur 2, EKONOMI DAN penyediaan sistem SPAM di
Karian, Buaran PELAYANAN jaringan air minum Jatiluhur dan
3, DASAR kota dengan tujuan Karian tetap
Pesanggrahan, dari Kegiatan dilakukan oleh
Ciliwung tersebut adalah Kementerian
meningkatkan PUPR
jumlah - KPBU tidak
masyarakat yang termasuk pipa
memiliki akses air distribusi di
minum dan daerah DKI,
sanitasi yang sehingga
berkelanjutan. Hal Pemerintah
ini tertuang Daerah
didalam dokumen bertanggung
perencanaan jawab untuk
RPJPD 2005- menyediakan
2025, RPJMD pipa distribusi
2017-2022, RTRW dari APBD
2030, RDTR & PZ

V-160
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

1. MRT Jakarta Fase 2 (Bundaran


6 002 - 3 022 - KEMENTERIAN Rakortek 05 - 18 - Integrasi 31-Provinsi HI - Kota) terdapat dalam Disepakati - Disepakati,
Transportasi Lokasi PERHUBUNGAN MEMPERKUAT Bantuan DKI Jakarta dokumen :
RPJMD 2017 - 2022 dan RTRW
khusus untuk
berbasis rel INFRASTRUKTUR Sosial Menuju 2030,
RPJPD 2005 - 2025. MRT Jakarta
MRT.
(MRT UNTUK Skema Fase 2 (Bundaran HI - Kota) juga - Untuk MRT
Kepgub No. 1107 Tahun 2019
Bundaran HI - MENDUKUNG Perlindungan tentang Perubahan Atas Kepgub akan
No. 1042 Tahun 2018 tentang
Kota - Ancol PENGEMBANGAN Sosial Daftar Kegiatan Strategis Daerah. didiskusikan
Barat; LRT EKONOMI DAN Menyeluruh Kepgub No. 490 Tahun 2019
tentang Pemberian Izin
lebih lanjut
Jakarta PELAYANAN Pembangungan Prasarana
Perkeretaapian Umum PT. Mass
mengenai
International DASAR Rapid Transit Jakarta. pemindahan
Kepgub No. 1713 Tahun 2019
Stadium - tentang Perubahan Atas Kepgub trase.
No. 1728 Tahun 2018 tentang
Kelapa Gading Penetapan Lokasi untuk
- Velodrome - Pembangunan Jalur MRT Koridor
Bundaran HI - Kota. Sumber
Manggarai; pembiayaan menggunakan
Penerusan Hibah dan Penerusan
LRT Pinjaman JICA melalui
Pemerintah Pusat.
Pulogadung - Persetujuan Prinsip Gubernur No.
440/-1.811.3 tanggal 17 Mei 2019,
Kebayoran sedangkan untuk sumber
Lama) pembiayaan belum ditentukan,
menunggu hasil Studi Kelayakan
PT. MRT Jakarta.
2. LRT Jakarta International
Stadium - Kelapa Gading -
Velodrome - Manggarai terdapat
dalam dokumen perencanaan :
RPJMD 2017 - 2022 dan Kepgub
No. 1107 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Kepgub No. 1042
Tahun 2018 tentang Daftar
Kegiatan Strategis Daerah.
Sumber pembiayaan
menggunakan alokasi PMD PT.
Jakarta Propertindo.
3. LRT Pulo Gadung - Kebayoran
Lama terdapat dalam dokumen
perencanaan RPJMD 2017 - 2022
dan Kepgub No. 1107 Tahun
2019 tentang Perubahan Atas
Kepgub No. 1042 Tahun 2018
tentang Daftar Kegiatan Strategis
Daerah. Pembiayaan diusulkan
melalui skema KPBU untuk
sarana dimana dokumen Prastudi
Kelayakan dari calon pemrakarsa
telah dievaluasi oleh simpul
KPDBU, sedangkan untuk
prasarana diusulkan melalui
pengusulan kegiatan Tahun
Jamak. Sehubungan dengan
mekanisme KPDBU, telah
dikeluarkan Surat Gubernur
Provinsi DKI Jakarta No. 116/-
1.811.3 tanggal 6 Maret 2020 hal
Surat Persetujuan (Letter of
Proceed) Proyek KPDBU
Unsolicited kepada calon
pemrakarsa.

V-161
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kementerian/Lembaga Keterangan
Nomenklatur Lokasi
No Target non Kementerian Jenis Prioritas Nasional Major Project Kesiapan Daerah Hasil Kesepakatan Hasil
Usulan Usulan
Terkait Kesepakatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
7 007 - 1 022 - KEMENTERIAN Rakorgub 05 - 18 - Integrasi 31-Provinsi MRT Jakarta Fase 2 Disepakati - Disepakati
Transportasi: Lokasi PERHUBUNGAN MEMPERKUAT Bantuan DKI Jakarta (Bundaran HI - Kota) - Akan
MRT Bundaran INFRASTRUKTUR Sosial Menuju terdapat dalam didiskusikan
dokumen
HI - Kota - UNTUK Skema lebih lanjut
perencanaan RPJMD
Ancol Barat MENDUKUNG Perlindungan 2017 - 2022 dan mengenai
PENGEMBANGAN Sosial RTRW 2030, pemindahan
EKONOMI DAN Menyeluruh sedangkan untuk trase.
PELAYANAN Kota - Ancol Barat - Pemerintah
DASAR terdapat dalam Provinsi DKI
RPJPD 2005 - 2025. Jakarta agar
MRT Jakarta Fase 2 menyerahkan
(Bundaran HI - Kota)
hasil studi dan
juga terdapat dalam
Kepgub No. 1107 mengajukan
Tahun 2019 tentang untuk penetapan
Perubahan Atas trase ke
Kepgub No. 1042 Kementerian
Tahun 2018 tentang Perhubungan
Daftar Kegiatan
Strategis Daerah.
Pemberian izin
pembangunan
prasarana MRT
ditetapkan melalui
Kepgub No. 490
Tahun 2019 tentang
Pemberian Izin
Pembangungan
Prasarana
Perkeretaapian
Umum PT. Mass
Rapid Transit
Jakarta.
Penetapan Trase
MRT Jakarta Fase 2
telah dikeluarkan
melalui Kepgub No.
1713 Tahun 2019
tentang Perubahan
Atas Kepgub No.

V-162
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kementerian/Lembaga Keterangan
Nomenklatur Lokasi
No Target non Kementerian Jenis Prioritas Nasional Major Project Kesiapan Daerah Hasil Kesepakatan Hasil
Usulan Usulan
Terkait Kesepakatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1728 Tahun 2018
tentang Penetapan
Lokasi untuk
Pembangunan Jalur
MRT Koridor
Bundaran HI - Kota.
Sumber pembiayaan
menggunakan
Penerusan Hibah
dan Penerusan
Pinjaman JICA
melalui Pemerintah
Pusat.
Usulan perpanjangan
dari Kota - Ancol
Barat telah
dikeluarkan
Persetujuan Prinsip
Gubernur No. 440/-
1.811.3 tanggal 17
Mei 2019, sedangkan
untuk sumber
pembiayaan belum
ditentukan,
menunggu hasil
Studi Kelayakan PT.
MRT Jakarta.

V-163
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kementerian/Lembaga Keterangan
Nomenklatur Lokasi
No Target non Kementerian Jenis Prioritas Nasional Major Project Kesiapan Daerah Hasil Kesepakatan Hasil
Usulan Usulan
Terkait Kesepakatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
8 008 - 1 022 - KEMENTERIAN Rakorgub 05 - 18 - Integrasi 31-Provinsi MRT Jakarta Disepakati Disepakati
Transportasi: Lokasi PERHUBUNGAN MEMPERKUAT Bantuan DKI Jakarta Timur Barat
MRT Kalideres INFRASTRUKTUR Sosial Menuju terdapat dalam
- Ujung UNTUK Skema dokumen
Menteng MENDUKUNG Perlindungan perencanaan
PENGEMBANGAN Sosial RPJPD 2005 -
EKONOMI DAN Menyeluruh 2025, RPJMD
PELAYANAN 2017 - 2022 dan
DASAR RTRW 2030. MRT
Jakarta Timur
Barat juga terdapat
dalam Kepgub No.
1107 Tahun 2019
tentang Perubahan
Atas Kepgub No.
1042 Tahun 2018
tentang Daftar
Kegiatan Strategis
Daerah. Basic
Design pada saat
ini dikerjakan oleh
Dirjen
Perkeretaapian
Kementerian
Perhubungan,
sedangkan untuk
usulan
pembiayaan belum
ditentukan.

V-164
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kementerian/Lembaga Keterangan
Nomenklatur Lokasi
No Target non Kementerian Jenis Prioritas Nasional Major Project Kesiapan Daerah Hasil Kesepakatan Hasil
Usulan Usulan
Terkait Kesepakatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
9 009 - 1 022 - KEMENTERIAN Rakorgub 05 - 18 - Integrasi 31-Provinsi Elevated Inner Tidak Disepakati - Menunggu hasil
Transportasi: Lokasi PERHUBUNGAN MEMPERKUAT Bantuan DKI Jakarta Loopline terdapat dari penetapan
Elevated Inner INFRASTRUKTUR Sosial Menuju dalam dokumen PJPK dari project
Loop Line UNTUK Skema perencanaan ini, antara
Jatinegara - MENDUKUNG Perlindungan RPJMD 2017 - Kementerian
Tanah Abang - PENGEMBANGAN Sosial 2022 dan Kepgub Perhubungan
Kemayoran EKONOMI DAN Menyeluruh No. 1107 Tahun atau Pemda DKI
PELAYANAN 2019 tentang Jakarta
DASAR Perubahan Atas - Pemda DKI
Kepgub No. 1042 Jakarta meminta
Tahun 2018 agar segera
tentang Daftar dilakukan
Kegiatan Strategis penetapan PJPK
Daerah. Elevated dari project ini
Loopline diusulkan
melalui KPBU
dimana evaluasi
Prastudi
Kelayakan telah
dilakukan oleh
BPTJ. Pada saat
ini dalam
pembahasan hal
pengalihan
Penanggung
Jawab Proyek
Kerjasama (PJPK)
dari Kepala BPTJ
kepada Gubernur
Provinsi DKI
Jakarta.

V-165
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kementerian/Lembaga Keterangan
Nomenklatur Lokasi
No Target non Kementerian Jenis Prioritas Nasional Major Project Kesiapan Daerah Hasil Kesepakatan Hasil
Usulan Usulan
Terkait Kesepakatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
10 010 - 1 022 - KEMENTERIAN Rakorgub 05 - 18 - Integrasi 31-Provinsi LRT Jakarta Disepakati - Dukungan
Transportasi: Lokasi PERHUBUNGAN MEMPERKUAT Bantuan DKI Jakarta International Pemerintah
LRT Jakarta INFRASTRUKTUR Sosial Menuju Stadium - Kelapa Pusat terhadap
International UNTUK Skema Gading - pelaksanaan
Stadium - MENDUKUNG Perlindungan Velodrome - program,
Kelapa Gading PENGEMBANGAN Sosial Manggarai anggaran dari
- Velodrome - EKONOMI DAN Menyeluruh terdapat dalam Pemda DKI
Manggarai PELAYANAN dokumen Jakarta
DASAR perencanaan - Perlu
RPJMD 2017 - didiskusikan
2022 dan Kepgub lebih lanjut
No. 1107 Tahun terkait
2019 tentang pengembangan
Perubahan Atas jaringan trase
Kepgub No. 1042 fase 2 dan
Tahun 2018 potensi alternatif
tentang Daftar pembiayaan
Kegiatan Strategis
Daerah. Sumber
pembiayaan
menggunakan
alokasi PMD PT.
Jakarta
Propertindo

V-166
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kementerian/Lembaga Keterangan
Nomenklatur Lokasi
No Target non Kementerian Jenis Prioritas Nasional Major Project Kesiapan Daerah Hasil Kesepakatan Hasil
Usulan Usulan
Terkait Kesepakatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
11 011 - 1 022 - KEMENTERIAN Rakorgub 05 - 18 - Integrasi 31-Provinsi LRT Pulo Gadung Disepakati - Dukungan
Transportasi: Lokasi PERHUBUNGAN MEMPERKUAT Bantuan DKI Jakarta - Kebayoran Lama Pemerintah
LRT INFRASTRUKTUR Sosial Menuju terdapat dalam Pusat terhadap
Pulogadung - UNTUK Skema RPJMD 2017 - pelaksanaan
Kebayoran MENDUKUNG Perlindungan 2022 danKepgub program
Lama PENGEMBANGAN Sosial No. 1107 Tahun - Perlu
EKONOMI DAN Menyeluruh 2019 tentang didiskusikan
PELAYANAN Perubahan Atas lebih lanjut
DASAR Kepgub No. 1042 terkait
Tahun 2018 pengembangan
tentang Daftar jaringan trase
Kegiatan Strategis dan potensi
Daerah. alternatif
Pembiayaan pembiayaan
diusulkan melalui
skema KPBU
untuk sarana
dimana dokumen
Prastudi
Kelayakan dari
calon pemrakarsa
telah dievaluasi
oleh simpul
KPDBU,
sedangkan untuk
prasarana
diusulkan melalui
pengusulan
kegiatan Tahun
Jamak.
Sehubungan
dengan
mekanisme
KPDBU, telah
dikeluarkan Surat
Gubernur Provinsi

V-167
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kementerian/Lembaga Keterangan
Nomenklatur Lokasi
No Target non Kementerian Jenis Prioritas Nasional Major Project Kesiapan Daerah Hasil Kesepakatan Hasil
Usulan Usulan
Terkait Kesepakatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
DKI Jakarta No.
116/-1.811.3
tanggal 6 Maret
2020 hal Surat
Persetujuan (Letter
of Proceed)
Proyek KPDBU
Unsolicited kepada
calon pemrakarsa.

12 012 - 1 022 - KEMENTERIAN Rakorgub 05 - 18 - Integrasi 31-Provinsi Peremajaan Disepakati - Perlu diskusi
Transportasi: Lokasi PERHUBUNGAN MEMPERKUAT Bantuan DKI Jakarta angkutan umum lebih lanjut
Peremajaan INFRASTRUKTUR Sosial Menuju terdapat dalam terkait
Angkutan UNTUK Skema RPJMD 2017 - pelaksanaan
Umum MENDUKUNG Perlindungan 2022 danKepgub program
PENGEMBANGAN Sosial No. 1107 Tahun - Volume akan
EKONOMI DAN Menyeluruh 2019 tentang disesuaikan
PELAYANAN Perubahan Atas
DASAR Kepgub No. 1042
Tahun 2018
tentang Daftar
Kegiatan Strategis
Daerah dan
Rencana Strategis
Dinas
Perhubungan 2017
- 2022.

V-168
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kementerian/Lembaga Keterangan
Nomenklatur Lokasi
No Target non Kementerian Jenis Prioritas Nasional Major Project Kesiapan Daerah Hasil Kesepakatan Hasil
Usulan Usulan
Terkait Kesepakatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Peremajaan
angkutan umum
dilaksanakan
melalui Jak Lingko
dengan sumber
pembiayaan APBD
berupa DPA
Dishub, PMD dan
PSO.

13 013 - 5 022 - KEMENTERIAN Rakorgub 05 - 18 - Integrasi 31-Provinsi Pengembangan Tidak Terbahas


Transportasi: Lokasi PERHUBUNGAN MEMPERKUAT Bantuan DKI Jakarta kawasan TOD
Pengembangan INFRASTRUKTUR Sosial Menuju terdapat dalam
Kawasan UNTUK Skema dokumen
Transit MENDUKUNG Perlindungan perencanaan
Oriented PENGEMBANGAN Sosial RTRW 2030,
Development EKONOMI DAN Menyeluruh RPJMD 2017 -
(TOD) PELAYANAN 2022, Kepgub No.
DASAR 1107 Tahun 2019
tentang Perubahan
Atas Kepgub No.
1042 Tahun 2018
tentang Daftar
Kegiatan Strategis
Daerah, Pergub
No. 67 Tahun
2019 tentang
Penyelenggaraan
Kawasan
Berorientasi
Transit, dan
Pergub No. 15
Tahun 2020
tentang
Penugasan PT.
MRT Jakarta

V-169
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kementerian/Lembaga Keterangan
Nomenklatur Lokasi
No Target non Kementerian Jenis Prioritas Nasional Major Project Kesiapan Daerah Hasil Kesepakatan Hasil
Usulan Usulan
Terkait Kesepakatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Sebagai Pengelola
Kawasan
Berorientasi
Transit Koridor
Utara - Selatan
MRT Jakarta.
Panduan Rancang
Kota (PRK) masih
dalam proses
pembahasan di
Pemprov DKI
Jakarta.

V-170
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kementerian/Lembaga Keterangan
Nomenklatur Lokasi
No Target non Kementerian Jenis Prioritas Nasional Major Project Kesiapan Daerah Hasil Kesepakatan Hasil
Usulan Usulan
Terkait Kesepakatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
14 017 - Fasilitas 5 033 - KEMENTERIAN Rakorgub 05 - 31-Provinsi Kapasitas sistem Tidak Disepakati - Disepakati
Pengolahan lokasi PEKERJAAN UMUM MEMPERKUAT DKI Jakarta pengolahan untuk penyiapan
Sampah DAN PERUMAHAN INFRASTRUKTUR sampah dan di tahun 2021,
Antara/ RAKYAT UNTUK limbah dengan alternatif
Intermediate MENDUKUNG ditingkatkan pembiayaan dari
Treatment PENGEMBANGAN dengan Pemerintah
Facility (ITF) EKONOMI DAN pembangunan Pusat atau
PELAYANAN sistem pengolahan Pemerintah
DASAR sampah dan Daerah
limbah terpadu - Agar Pemda
serta mendorong DKI Jakarta tetap
kerjasama dipersiapkan
pengelolaan readiness criteria
sampah dan untuk usulan ini
limbah dengan di lokasi
pemerintah daerah Ragunan,
sekitar diantaranya Pegadungan,
melalui dan Marunda
pembangunan agar di proses
fasilitas lebih lanjut untuk
pengolahan berikutnya
sampah dalam
kota atau
Intermediate
Treatement Facility
(ITF). Hal ini
tertuang didalam
dokumen
perencanaan
RPJPD 2005-
2025, RPJMD
2017-2022, RTRW
2030, RDTR & PZ
dan merupakan
Kegiatan Strategis
Daerah.

V-171
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kementerian/Lembaga Keterangan
Nomenklatur Lokasi
No Target non Kementerian Jenis Prioritas Nasional Major Project Kesiapan Daerah Hasil Kesepakatan Hasil
Usulan Usulan
Terkait Kesepakatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Untuk ITF Sunter
sudah ada
penunjukan
kepada PT. Jakpro
untuk
penyelenggaraan
Fasilitas
Pengelolaan
Sampah Antara di
dalam Kota sesuai
Pergub Nomor 65
Tahun 2019

V-172
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kementerian/Lembaga Keterangan
Nomenklatur Lokasi
No Target non Kementerian Jenis Prioritas Nasional Major Project Kesiapan Daerah Hasil Kesepakatan Hasil
Usulan Usulan
Terkait Kesepakatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
15 018 - Jakarta 14 033 - KEMENTERIAN Rakorgub 05 - 38 - 31-Provinsi Kapasitas sistem Disepakati - Sesuai dengan
Sewerage lokasi PEKERJAAN UMUM MEMPERKUAT Pembangunan DKI Jakarta pengolahan limbah perkembangan
System [JSS] DAN PERUMAHAN INFRASTRUKTUR Fasilitas ditingkatkan kesiapan proses
RAKYAT UNTUK Pengolahan dengan pinjaman project
MENDUKUNG Limbah B3 pembangunan untuk zona I
PENGEMBANGAN sistem pengolahan - Untuk zona
EKONOMI DAN limbah terpadu lainnya, akan
PELAYANAN serta mendorong didiskusikan
DASAR kerjasama lebih lanjut
pengelolaan - Selanjutnya
limbah dengan volume akan
pemerintah daerah disesuaikan
sekitar diantaranya
melalui
pengembangan
solid waste
treatment and final
disposal. Hal ini
tertuang didalam
dokumen
perencanaan
RPJPD 2005-
2025, RPJMD
2017-2022, RTRW
2030, RDTR & PZ
dan masuk dala,
Proyek Strategis
Nasional dan
merupakan
Kegiatan Strategis
Daerah.
DKI Jakarta telah
memiliki rencana
induk
pengembangan
prasarana dan

V-173
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kementerian/Lembaga Keterangan
Nomenklatur Lokasi
No Target non Kementerian Jenis Prioritas Nasional Major Project Kesiapan Daerah Hasil Kesepakatan Hasil
Usulan Usulan
Terkait Kesepakatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
saranapengelolaan
air limbah
domestik

16 015 - 2 033 - KEMENTERIAN Rakorgub 05 - 39 - 31-Provinsi Pengembangan Tidak Terbahas


Penyediaan lokasi PEKERJAAN UMUM MEMPERKUAT Penguatan DKI Jakarta hunian vertikal
Hunian DAN PERUMAHAN INFRASTRUKTUR Sistem yang terintegrasi
Terjangkau RAKYAT UNTUK Peringatan dengan tata ruang
MENDUKUNG Dini Bencana kota serta
PENGEMBANGAN penciptaan
EKONOMI DAN lingkungan kota
PELAYANAN yang bebas kumuh
DASAR merupakan
prioritas dalam
pembangunan
permukiman di
Jakarta. Adapun
hal yang menjadi
persoalan utama
dalam upaya
Pemerintah untuk
menyediakan
hunian adalah
keterbatasan lahan

V-174
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kementerian/Lembaga Keterangan
Nomenklatur Lokasi
No Target non Kementerian Jenis Prioritas Nasional Major Project Kesiapan Daerah Hasil Kesepakatan Hasil
Usulan Usulan
Terkait Kesepakatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
dan mahalnya
harga lahan. Hal
ini tertuang
didalam dokumen
perencanaan
RPJPD 2005-
2025, RPJMD
2017-2022, RTRW
2030, RDTR & PZ
dan masuk dalam
daftar Proyek
Strategis Nasional

17 019 - 1 area 029 - KEMENTERIAN Rakorgub 06 - 31-Provinsi Perwujudan Tidak Terbahas


Peningkatan LINGKUNGAN HIDUP MEMBANGUN DKI Jakarta lingkungan kota
Kualitas Udara DAN KEHUTANAN LINGKUNGAN yang berkelanjutan
Regional HIDUP, dengan kualitas
Jabodetabek MENINGKATKAN lingkungan hidup
KETAHANAN dan sumber daya
BENCANA, DAN alam yang
PERUBAHAN memadai. Jakarta
IKLIM menjadi kota
berdaya saing
global dengan
lingkungan yang
bersih, sehat dan
berkualitas yang
ditandai dengan
pencemaran
udara, air dan
tanah terkelola
dengan baik
sehingga
masyarakat

V-175
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kementerian/Lembaga Keterangan
Nomenklatur Lokasi
No Target non Kementerian Jenis Prioritas Nasional Major Project Kesiapan Daerah Hasil Kesepakatan Hasil
Usulan Usulan
Terkait Kesepakatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Jakarta dapat
hidup sehat,
nyaman dan
berkualitas. Hal ini
tertuang didalam
dokumen
perencanaan
RPJPD 2005-
2025, RPJMD
2017-2022, RTRW
2030 dan
merupakan
Kegiatan Strategis
Daerah.

Sumber : Sistem Informasi KRISNA Selaras Bappenas Tahun 2020 (diolah)

V-176
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

1.7 Pemetaan Program dan Kegiatan berdasarkan Permendagri 90


Tahun 2019

Terbitnya Permendagri 90 Tahun 2019 membawa perubahan yang signifikan dalam


sistem perencanaan terutama untuk penyusunan RKPD tahun 2021. Tahun 2021
merupakan tahun transisi penerapan Permendagri 90 Tahun 2019.
Format lampiran I dokumen RKPD Tahun 2021 mengacu pada Permendagri 86 Tahun
2017. Dalam rangka menjembatani antara program/kegiatan dalam RPJMD dan
program/kegiatan/sub kegiatan pada Permendagri 90 Tahun 2019 maka dilakukan
pemetaan sebagaimana tabel pada lampiran VI.
Proses pemetaan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Dalam
Negeri Nomor 130/736/SJ tentang Percepatan Implementasi Sistem Informasi
Pemerintahan Daerah serta Permendagri Nomor 40 Tahun 2020 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2021 Pasal 10.
Bila disandingkan dengan hasil pemetaan sesuai Permendagri 90 Tahun 2019, maka
kegiatan pada lampiran RKPD disetarakan dengan sub kegiatan pada hasil pemetaan.
Pada hasil pemetaan tersebut, didalam sub kegiatan diakomodir rencana kerja (renja)
yang merupakan aktivitas terkecil untuk mencapai target RPJMD.

V-177
6
KINERJA
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Pada Bab ini akan disampaikan penjabaran mengenai Indikator Kinerja Daerah. Adapun
penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran
keberhasilan pencapaian visi dan misi Gubernur dari sisi keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan daerah, khususnya dalam memenuhi kinerja pada aspek kesejahteraan,
layanan, dan daya saing. lndikator kinerja daerah secara teknis pada dasarnya dirumuskan
dengan mengambil indikator dari program yang telah ditetapkan (outcomes) atau
kompositnya (impact).
Suatu indikator kinerja daerah dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari
satu atau lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian
indikator kinerja daerah berkenaan setelah program dan kegiatan prioritas ditetapkan.
Selanjutnya, indikator kinerja daerah dibagi menjadi Indikator Kinerja Utama dan Indikator
Kinerja Daerah terhadap capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.

2.1 Indikator Kinerja Utama (IKU)

Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan
merupakan ikhtisar hasil berbagai Program dan Kegiatan sebagai penjabaran tugas dan
fungsi organisasi. Lebih lanjut penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) PemerintahProvinsi
DKI Jakarta dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1 Penetapan IKU Tahun 2017-2021
Kondisi Target Capaian Tahun
No. Indikator Sasaran Satuan
Awal 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Indeks Potensi
1 Nilai 25,52 24,97 24,95 22,19 22,00
Kerawanan Sosial

Prevalensi kekerasan
2 terhadap perempuan Persen 36,30 35,52 34,74 33,96
33,18
dan anak
Indeks Pembangunan
3 Nilai 95,18 95,39 95,59 95,79
Gender 96,00
Indeks kesiapsiagaan
4 pelayanan kebencanaan Nilai 4,97 5,28 6,08 6,77
7,32
daerah
Indeks Pembangunan
5 Nilai 80,06 80,00 80,40 80,80
Manusia 81,20
6 Total Fertility Rate Nilai 2,20 2,18 2,15 2,13 2,12
Tingkat Pengangguran
7 Persen 7,14 5,20 5,10 5,00
Terbuka (TPT) 4,90
Jumlah peningkatan Wirausah 73.453 19.304 46.554 46.554 46.554
8
pelaku kewirausahaan a

VI-2
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kondisi Target Capaian Tahun


No. Indikator Sasaran Satuan
Awal 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Ketersedi Ketersedi Ketersedi Ketersedi Ketersedia
aan aan aan aan an
100%,Sko 100%,Sko 100%,Sko 100%,Sko 100%,Skor
r Pola r Pola r Pola r Pola Pola
9 Indeks ketahanan pangan Nilai
Pangan Pangan Pangan Pangan Pangan
Harapan Harapan Harapan Harapan Harapan
(PPH) (PPH) (PPH) (PPH) (PPH) skor
skor 80,5 skor 81 skor 82 skor 83 84
10 Tingkat Kemiskinan Persen 3,78 3,58 3,38 3,18 2,98
Jumlah titik genangan 5
11 Titik 15 12 7 6
banjir
Cakupan pelayanan air 73,69
12 Persen 60,99 60,99 63,65 66,09
bersih
Cakupan pelayanan air 23,00
13 Persen 14,33 15,93 17,04 20,49
limbah
Persentase penurunan 23
14 Persen 11 14 17 20
volume sampah di kota
15 Jumlah titik macet Titik 155 140 116 85 47
Persentase perjalanan
penduduk menggunakan
sarana kendaraan 28
16 Persen 18 20 22 25
bermotor umum (Public
transportation Modal
Share)
Persentase penyediaan
energi dan
17 Persen 0 0 0,6 0,6
ketenagalistrikan yang 0,6
berkelanjutan
18 Jumlah backlog hunian Unit 302.319 294.756 293.290 291.696 290.584
Triliun
19 Realisasi Nilai Investasi 55,00 93,10 100,20 107,80
Rupiah 115,90
Persentase penurunan
pemanfaatan ruang yang
20 Persen 43 42 41 40
tidak sesuai dengan 39
rencana
Indeks profesionalitas 89,99
21 Nilai 89,94 89,95 89,96 89,97
ASN
Persentase sarana dan
22 prasarana aparatur yang Persen 50 52 54 56 58
sesuai standar
23 Nilai / Predikat AKIP Predikat B A A A AA
Indeks Kepuasan
24 Nilai 0 80,00 83,00 86,00 88,00
Masyarakat
25 Skor EKPPD Nilai 3,056 3,100 3,150 3,200 3,250
Opini Laporan Keuangan
26 Predikat WDP WTP WTP WTP WTP
Daerah
Persentase Perangkat
daerah yang telah 20
27 menggunakan sandi Persen 0 20 20 20
dalam komunikasi
Perangkat Daerah

VI-3
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kondisi Target Capaian Tahun


No. Indikator Sasaran Satuan
Awal 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Perangkat Daerah
Indeks Reformasi
28 Nilai 63,75 68,00 73,00 78,00 85,00
Birokrasi
29 Indeks E Gov Nilai 3,39 3,35 3,40 3,45 3,5
Indeks Kualitas 37,89
30 Nilai 36,41 36,77 37,14 37,51
Lingkungan Hidup
31 Penambahan Rasio RTH Persen 0,18 0,0665 0,0351 0,0351 0,0351
Tingkat penurunan
32 permukaan tanah (land Persen 0 4,30 4,185 4,099 3,985
subsidence)
Jumlah kawasan
33 RW 223 223 221 147 84
pemukiman kumuh
Jumlah inovasi yang
layak diikutsertakan 2
34 Inovasi - 1 2 2
dalam lomba berskala
nasional
35 Indeks Demokrasi Nilai 70,85 73,35 73,85 74,35 74,85
35.600.0 38.800. 41.460. 43.583. 47.539.3
36 Jumlah wisatawan Orang
00 000 000 000 50
Jumlah pertunjukan seni
37 dan budaya baru / kreatif Event 24 25 26 27 28
dan inovatif
Jumlah cagar budaya
38 Objek 11 11 10 8
yang dikonservasi 7
Sumber: Perda 1 Tahun 2018 tentang RPJMD 2017-2022

2.2 Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan


Urusan Pemerintahan

Target per tahun terhadap indikator kinerja daerah terhadap capaian kinerja
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah 3 (tiga) aspek, yaitu aspek kesejahteraan
masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah dijabarkan pada tabel
6.2.
Tabel.6.2 Target Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

Kondisi
Kinerja
Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/ Target Capaian Setiap Tahun
pada
No. Indikator Kinerja Pembangunan Satuan
awal
Daerah
periode
2018 2019 2020 2021
RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
ASPEK KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT

VI-4
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021
Kondisi
Kinerja
Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/ Target Capaian Setiap Tahun
pada
No. Indikator Kinerja Pembangunan Satuan
awal
Daerah
periode
2018 2019 2020 2021
RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
KESEJAHTERAAN DAN
1.
PEMERATAAN EKONOMI
1.1 Pertumbuhan PDRB Persen 6,29 6,3 6,6 6,7 6,9
1.2 Laju Inflasi Persen 3,72 3,70 3,60 3,60 3,40
1.3 Indeks Gini Nilai 0,409 0,407 0,405 0,403 0,401
1.4 Tingkat Kemiskinan Persen 3,78 3,58 3,38 3,18 2,98
1.5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Persen 79,60 80,00 80,40 80,80 81,20
1.6 Indeks Pembangunan Gender (IPG) Persen 95,18 95,39 95,59 95,79 96,00
1.7 Opini BPK atas Laporan Keuangan Predikat WDP WTP WTP WTP WTP
1.8 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Skor 80,5 0 82 83 84
ASPEK PELAYANAN UMUM
Urusan Pemerintahan Wajib
Pelayanan Dasar
1. PENDIDIKAN
Jumlah lembaga kursus dan pelatihan 519
1.1 Lembaga 159 249 339 429
terakreditasi
Persentase Angka Partisipasi Murni 97,71
1.2 Persen 96,15 96,54 96,93 97,32
SD/MI
Persentase Angka Partisipasi Murni 92,59
1.3 Persen 84,79 86,73 88,67 90,62
SMP/MTs
Persentase Angka Partisipasi Murni 82,95
1.4 Persen 71,87 74,65 77,42 80,2
SMA/SMK/MA
Persentase Angka Partisipasi Kasar 96,19
1.5 Persen 83,07 86,35 89,63 92,91
PAUD (3-6 Tahun)
Persentase Angka Partisipasi Murni 82,95
1.6 Persen 71,87 74,65 77,42 80,2
SMA/SMK/MA
Persentase Angka Putus Sekolah 0,01
1.7 Persen 0,01 0,01 0,01 0,01
Jenjang SD/MI
Persentase Angka Putus Sekolah 0,03
1.8 Persen 0,11 0,09 0,07 0,05
Jenjang SMP/MTs
Persentase Angka Putus Sekolah 0,08
1.9 Persen 0,36 0,29 0,22 0,15
Jenjang SMA/MA/SMK
Rata-rata lama sekolah penduduk 11,77
1.10 Tahun 10,88 11,1 11,32 11,55
jakarta
Persentase penerima Kartu Jakarta 1
1.11 Persen 100 100 100 100
Pintar (KJP) Plus yang bersekolah 00
Persentase sekolah yang sudah
1.12 menerima peserta didik berkebutuhan Persen 49,04 61,8 74,54 87,28 100
khusus
1.13 Persentase kelulusan Jenjang SD/MI Persen 100 100 100 100 100
Persentase kelulusan Jenjang 100
1.14 Persen 99,98 100 100 100
SMP/MTs
Persentase kelulusan Jenjang 100
1.15 Persen 99,99 100 100 100
SMA/MA
1.16 Persentase kelulusan Jenjang SMK Persen 99,98 100 100 100 100
Rata-rata nilai Ujian Nasional/Ujian
1.17 Sekolah/Madrasah Berbasis Daerah Poin 70,11 72 74 76 78
SD/MI
Rata-rata nilai Ujian Nasional/Ujian
1.18 Sekolah/Madrasah Berbasis Daerah Poin 62,32 66,85 67,63 68,41 69,19
SMP/MTs

VI-5
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021
Kondisi
Kinerja
Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/ Target Capaian Setiap Tahun
pada
No. Indikator Kinerja Pembangunan Satuan
awal
Daerah
periode
2018 2019 2020 2021
RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Rata-rata nilai Ujian Nasional/Ujian
1.19 Sekolah/Madrasah Berbasis Daerah Poin 61,57 66,25 67 68 69
SMA/MA
Rata-rata nilai Ujian Nasional/Ujian
1.20 Sekolah/Madrasah Berbasis Daerah Poin 61,31 66,04 67 68 69
SMK
1.21 Persentase Sekolah terakreditasi A Persen - 70,03 77,52 85,02 92,51
1.22 Persentase guru yang kompeten Persen 72,16 77,72 83,28 88,84 94,4
Persentase sekolah yang memiliki
1.23 sarana dan prasarana sesuai Standar Persen 81,3 85,04 88,78 92,52 96,26
Nasional Pendidikan (SNP)
2. KESEHATAN
Persentase Pemenuhan Standar
2.1 Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Persen 81,82 0 100 100 100
Kesehatan
Persentase Sinyal Kewaspadaan Dini 85
2.2 Persen 86,27 - 85 85
Penyakit Menular yang Direspon
Jumlah Kota/Kabupaten yang Kota/
2.3 Melaksanakan Tatanan Kehidupan Kabupate 6 - 6 6 6
Masyarakat Sehat Mandiri n
Persentase penduduk DKI Jakarta
yang memiliki jaminan kesehatan 95
2.4 Persen 73 - 95 95
melalui Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan
Persentase Layanan Kesehatan yang 65
2.5 Persen 11 - 40 53
Memenuhi Standar
Persentase Sumber Daya Manusia 100
2.6 Persen 100 - 100 100
Kesehatan (SDMK) yang Kompeten
Persentase Capaian Kinerja Program 100
2.7 Persen - 100 100 100
Kesehatan Sesuai Target
PEKERJAAN UMUM DAN
3.
PENATAAN RUANG (PUPR)
Presentase Penanganan Genangan 83
3.1 Persen 77 - 79 81
Yang Kurang Dari 2 Jam
Persentase Pantai Di Kepulauan
3.2 Persen 42,14 - 50,78 56,46 63,78
Seribu Yang Bebas Dari Abrasi
Presentase Cakupan Pelayanan Air
3.3 Persen 60 60,99 63,65 66,09 73,69
Bersih
Persentase Waduk Yang Memenuhi
3.4 Persen 0 0 0,93 1,85 0
Baku Mutu Untuk Air Baku
Persentase Cakupan Pelayanan
3.5 Persen 15,93 0 17,04 20,49 23
Sistem Pengelolaan Air Limbah
3.6 Penambahan Road Ratio Persen 7,1029 0,0032 0,0032 0,0032 0,0032
146.40 146.40 146.40 146.400
3.7 Penambahan Luas jalur pejalan kaki m2 1.815.875
0 0 0
3.8 Persentase Kondisi Jalan Mantap Persen 96 0 96,5 97 97,5
Panjang Jalan yang Memiliki 30.000
3.9 m 79.125 0 30.000 30.000
Prasarana Jaringan Utilitas (m)
3.10 Rasio kesesuaian rencana tata ruang Persen 57 58 59 60 61
Persentase pelanggaran tata ruang 90
3.11 Persen 90 90 90 90
yang ditangani
Peningkatan Upaya Pengendalian
3.12 Persen - 40 50 60
Pelaksanaan Pembangunan 70
VI-6
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021
Kondisi
Kinerja
Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/ Target Capaian Setiap Tahun
pada
No. Indikator Kinerja Pembangunan Satuan
awal
Daerah
periode
2018 2019 2020 2021
RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Infrastruktur dan Lingkungan Hidup
Peningkatan Pengendalian
Pemenuhan Kewajiban Surat Izin 20
3.13 Persen - 5 10 15
Penunjukan Penggunaan Tanah
(SIPPT)
Persentase pembangunan gedung 58
3.14 Persen 50 52 54 56
pemda yang memenuhi standar
PERUMAHAN RAKYAT DAN
4.
KAWASAN PERMUKIMAN
Persentase Unit Perumahan Rakyat 0,37
4.1 Persen 8,33 - 0,48 0,53
yang Terbangun
persentase perumahan rakyat yang 78
4.2 Persen 17 - 35 57
lengkap sarana prasarana
persentase unit perumahan rakyat 66
4.3 Persen 13 - 18 39
yang terpelihara/ terawat
Jumlah kawasan/ fasilitas permukiman RW 46
4.4 - 10 40 56
yang ditata Kumuh
Persentase kawasan/ fasilitas 100
4.5 Persen - - 100 100
permukiman yang terpelihara
KETENTRAMAN, KETERTIBAN
5. UMUM DAN PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
Persentase Penyelesaian Pelanggaran
5.1 Perda dan/atau Perkada terkait Persen 0 55 55 70 80
Ketenteraman dan Ketertiban Umum
Persentase Berkas Perkara Kasus
Pelanggaran Perda dan/ Perkada yang 20
5.2 Persen 1 5 10 15
dilimpahkan ke JPU dengan Kategori
P21
Persentase penanggulangan 84
5.3 Persen 82 82,5 83 83,5
kebakaran yang berhasil
Persentase Operasi Penyelamatan 80
5.4 Persen 78 78,5 79 79,5
yang Berhasil
Persentase Peralatan / Perlengkapan
Operasional Pemadaman dan
5.5 Persen 0 0 38,05 57,91
Penyelamatan yang memenuhi standar 78,48
mutu
5.6 Tingkat kerawanan kebakaran Indeks 5,3 4,9 4,1 3,3 3
Persentase Mitigasi Risiko Bencana -
5.7 Persen 2,96 7,23 - -
yang dilaksanakan
Persentase informasi kebencanaan 100
5.8 Persen - - 100 100
yang disampaikan ke masyarakat
Persentase masyarakat dan aparatur
5.9 yang dilatih dalam penyelenggaraan Persen 0,38 - 0,54 0,62 0,7
penanggulangan bencana
Persentase Implementasi Fasilitas
5.10 Publik Aman serta Ketahanan Persen 6,58 - 19,75 26,33 32,92
Masyarakat Jakarta terhadap Bencana
Persentase pendampingan yang 100
5.11 Persen 11 - 100 100
dilaksanakan pada pasca bencana
Persentase kebutuhan dasar
5.12 pengungsi sesuai standar kebutuhan Persen 100 - 100 100 100
dalam waktu 1 kali 24 jam
5.13 Persentase petugas pemadam Persen 42,1 - 53,09 61,55 70,01

VI-7
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021
Kondisi
Kinerja
Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/ Target Capaian Setiap Tahun
pada
No. Indikator Kinerja Pembangunan Satuan
awal
Daerah
periode
2018 2019 2020 2021
RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
kebakaran yang kompeten
6. SOSIAL
Persentase PMKS yang terpenuhi hak 75
6.1 Persen 4,8 14,9 38,7 64,5
dasarnya
Persentase lokasi strategis di wilayah
6.2 provinsi DKI Jakarta yang bersih dari Persen 87 89 92 94 97
PMKS Jalanan
Persentase pemenuhan kebutuhan 100
6.3 Persen 100 100 100 100
dasar korban bencana
Jumlah tenaga kesejahteraan sosial
6.4 masyarakat yang aktif dalam Orang 2.714 2.744 3.194 3.644 4.094
penyelenggaraan kesejahteraan sosial
Jumlah lembaga kesejahteraan sosial
6.5 masyarakat yang aktif dalam Lembaga 843 863 883 903 923
penyelenggaraan kesejahteraan sosial
Jumlah fakir miskin (perorangan, 2645
6.6 KPM 840 890 1475 2060
keluarga, kelompok) yang mandiri
Presentase prasarana dan sarana
6.7 kesejahteraan sosial yang memenuhi Persen 40 51 64 77 87
standar pelayanan
Jumlah tenaga kesejahteraan sosial
6.8 masyarakat yang aktif dalam Orang 2.714 2.744 3.194 3.644
penyelenggaraan kesejahteraan sosial
Jumlah lembaga kesejahteraan sosial
6.9 masyarakat yang aktif dalam Lembaga 843 863 883 903
penyelenggaraan kesejahteraan sosial
URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB
NON PELAYANAN DASAR
1. TENAGA KERJA
Jumlah Pencari Kerja yang Berhasil 21.000
1.1 Orang 20.000 21.000 21.000 21.000
Ditempatkan
Jumlah pencari kerja yang 3399
1.2 Orang 962 0 3399 3399
berwirausaha
Persentase Peningkatan Produktivitas 2,5
1.3 Persen 2,5 2,5 2,5 2,5
Tenaga Kerja Daerah
Jumlah kasus hubungan industrial
1.4 yang masuk ke tingkat Perjanjian Kasus 55 100 100 100 100
Bersama (PB)
Jumlah perusahaan yang menjalankan Perusaha 3.700
1.5 3.540 3.700 3.700 3.700
norma ketenagakerjaan an
Jumlah perusahaan yang menjalankan Perusaha 1.380
1.6 1.180 1.380 1.380 1.380
K3 an
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
2.
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Persentase korban kekerasan yang
2.1 Persen 63,4 74,34 82,66 91
mendapat layanan komprehensif 99,33
Jumlah Kekerasan Perempuan dan
2.2 Orang 3.115 2.973 2.831 2.689
Anak 2.547
Kota/
Jumlah Kota/Kabupaten Layak Anak
2.3 Kabupate - - 1 1 2
mendapatkan predikat Madya
n
Persentase Organisasi Perangkat
2.4 Daerah (OPD) yang melaksanakan Persen - 12 24 36 48
Perencanaan dan Penganggaran
VI-8
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021
Kondisi
Kinerja
Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/ Target Capaian Setiap Tahun
pada
No. Indikator Kinerja Pembangunan Satuan
awal
Daerah
periode
2018 2019 2020 2021
RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Responsif Gender (PPRG)
3. URUSAN PANGAN
3.1 Persentase Ketersediaan Pangan Persen 100 100 100 100 100
Persentase pangan yang bebas bahan 96
3.2 Persen 95 95 95 95
berbahaya
4. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP
Persentase pengurangan sampah di
4.1 Persen 14 - 17 20
kota 23
4.2 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indeks 36,77 - 37,14 37,51 37,89
URUSAN ADMINISTRASI
5. KEPENDUDUKAN DAN CATATAN
SIPIL
Persentase Cakupan Kepemilikan
5.1 Dokumen Kependudukan dan Catatan Persen 49,5 59,3 67,1 75,7 82,9
Sipil
Persentase pemanfaatan data
5.2 penduduk instansi/ lembaga pengguna Persen 22 - 40 60 80
data
URUSAN PEMBERDAYAAN
6.
MASYARAKAT DAN DESA
Persentase Lembaga Kemasyarakatan
6.1 yang aktif dalam pemberdayaan Persen 30 40 50 60 70
masyarakat
URUSAN PENGENDALIAN
7. PENDUDUK DAN KELUARGA
BERENCANA
Age Specific Fertility Rate (kelompok 21
7.1 Per 1000 25 24 23 22
umur 15-19 tahun)
Persentase cakupan sasaran
7.2 pasangan usia subur menjadi peserta Persen 56,9 57,34 57,78 58,22 58,66
KB (CPR)
Unmetneed (PUS yang ingin ber-KB 14,2
7.3 Persen 18 14,7 14,5 14.4
tetapi belum terlayani)
7.4 Persentase keluarga yang terdata Persen 51 61 69 77 84
Persentase masyarakat yang
7.5 Persen 35 48,5 51 53 54,5
mengetahui isu kependudukan
8. URUSAN PERHUBUNGAN
Kecepatan Rata-Rata di 41 Koridor 24
8.1 Km/Jam 19,97 - 22 23
Jalan Utama pada Jam Sibuk
Penumpa 1.433.3
Jumlah penumpang angkutan umum 925.78 1.179.
8.2 ng per 413.377 - 63
yang terlayani per hari 5 494
hari
Persentase Kendaraan Angkutan 100
8.3 Persen 8,2 20 50 80
Umum yang Terintegrasi
Persentase armada angkutan perairan
8.4 yang memenuhi standar berdasarkan Persen 20 30 41 61 82
peraturan perundangan
Jumlah terminal penumpang angkutan Terminal
8.5 perairan (Pelabuhan) yang memenuhi Penumpa - - - - 1
Standar Pelayanan Prima ng
Persentase Operator Angkutan 65
8.6 Persen - 5 15 35
Perairan yang Memenuhi Peraturan

VI-9
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021
Kondisi
Kinerja
Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/ Target Capaian Setiap Tahun
pada
No. Indikator Kinerja Pembangunan Satuan
awal
Daerah
periode
2018 2019 2020 2021
RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Presentase kecelakaan angkutan
8.7 umum yang mengakibatkan korban Persen 0,33 0,26 0,17 0,11 0,08
jiwa pertahun
URUSAN KOMUNIKASI DAN
9.
INFORMATIKA
Persentase Laporan Warga melalui
9.1 Persen 62 74 77 81
Aplikasi Interaktif Jakarta Smart City 87
Persentase informasi yang dikemas
dan diproduksi oleh Pemprov DKI
9.2 Jakarta terhadap isu yang berkembang Persen 80 - 83 86 90
di media massa dan perlu dilakukan
klarifikasi
Persentase penyelesaian sengketa 100
9.3 Persen 100 100 100 100
informasi publik yang terfasilitasi
Jumlah masyarakat yang
mengkonsumsi informasi publik dari 4.400. 5.100. 5.800.0
9.4 Orang 3.043.614 -
kanal/saluran informasi resmi Pemprov 000 000 00
DKI Jakarta
9.5 Service Level Agreement Jaringan Persen 90 - 98 99 99
Service Level Agreement
9.6 Telekomunikasi Intra Pemerintah Persen 95 - 96 96 97
Daerah
9.7 Service Level Agreement Data Center Persen 98 - 99 99 99
Pemenuhan Standard LPSE dan SNI
9.8 Persen 65 - 100 100
ISO/IEC 27001 100
Sistem 100
9.9 Jumlah cakupan layanan e-gov 28 38 48 58
Informasi
URUSAN KOPERASI, USAHA KECIL
10.
DAN MENENGAH
Pertumbuhan Jumlah Usaha Mikro, 10.000
10.1 UMKM 62.050 - 10.000 10.000
Kecil, dan Menengah
11. URUSAN PENANAMAN MODAL
Jumlah Realisasi Investasi
11.1 Penanaman Modal di Provinsi DKI Triliun 55 93,1 100,2 107,8 115,9
Jakarta
Indeks Tingkat Kepuasaan Masyarakat 90
11.2 Indeks 81,5 85,5 87 88,5
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Persentase Layanan Perizinan dan 100
11.3 Persen 74 100 100 100
Non Perizinan secara online
URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAH
12.
RAGA
12.1 Jumlah pemuda yang berhasil dibina Orang 460.203 33.104 25.726 25.726 25.726
8.608. 8.772. 8.942. 9.117.4
12.2 Jumlah masyarakat aktif berolahraga Orang 8.420.367
714 937 091 18
Jumlah prestasi olahraga yang 2.088
12.3 Medali 3.172 1.808 1.989 2.188
diperoleh
Persentase pemenuhan kebutuhan 72,12
12.4 Persen 58,8 64,36 67,54 70,67
sarana dan prasarana olahraga
13. URUSAN STATISTIK
Persentase Penyelenggaraan Statistik 75
13.1 Persen - 25 40 55
Sektoral
14. URUSAN KEBUDAYAAN
14.1 Jumlah Pelaku Seni Budaya yang Orang 6.760 8.040 10.080 10.830 11.250

VI-10
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021
Kondisi
Kinerja
Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/ Target Capaian Setiap Tahun
pada
No. Indikator Kinerja Pembangunan Satuan
awal
Daerah
periode
2018 2019 2020 2021
RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
dilatih
Jumlah Pelaku Seni Budaya yang 22.500
14.2 Orang 13.520 16.080 20.160 21.660
tampil
Jumlah unsur seni budaya yang
14.3 Jenis 0 0 19 20
dilestarikan 20
Persentase Cagar Budaya yang
14.4 Persen 11 31 57 77
berhasil direvitalisasi 94
Persentase Kelengkapan Sarana 5
14.5 Persen 35 22 28 8
Prasarana
15. URUSAN PERPUSTAKAAN
15.1 Rasio pengunjung perpustakaan Persen 16,7 19,98 23,9 28,58 34,18
Persentase perpustakaan binaan yang
15.2 memenuhi SNP (Standar Nasional Persen 12 20 35 55 75
Perpustakaan)
16. URUSAN KEARSIPAN
Persentase Pengelolaan Kearsipan di
16.1 SKPD/UKPD dan BUMD sesuai Persen 7,41 25,93 44,44 62,96 81,48
standar
Persentase Arsip yang Siap Layan (e- 77,78
16.2 Persen 2,94 14,44 35,56 56,67
arsip)
FOKUS URUSAN PILIHAN
1. URUSAN PARIWISATA
Persentase Industri Pariwisata yang
1.1 memiliki TDUP (Tanda Daftar Usaha Persen 87,5 92 95 97 99
Pariwisata)
Persentase SDM Industri Pariwisata 95
1.2 Persen 49,07 58 75 85
bersertifikat
Pengunju
ng 1.500. 2.250. 3.000.0
1.3 Jumlah E-Tourism - -
Halaman 000 000 00
Website
2.800. 2.940. 3.087. 3.241.3
1.4 Jumlah Wisatawan Mancanegara Orang 2.600.000
000 000 000 50
33.000.00 36.000 38.520 40.496 44.298.
1.5 Jumlah Wisatawan Nusantara Orang
0 .000 .000 .000 00
Objek
1.6 Jumlah Objek Wisata Baru - 2 3 3
Wisata 3
2. URUSAN PERTANIAN
2.1 Jumlah produksi benih padi Ton 44 - 45,6 47,2 47,2
Jumlah pelanggaran bidang pertanian 7
2.2 Kasus 10 10 8 8
dan peternakan
2.3 Jumlah produksi Tanaman produktif Bibit 36.000 - 36.700 36.700 37.000
Jumlah produksi tanaman pangan dan 43.725
2.4 Ton 25.000 - 33.063 38.022
hortikultura
Jumlah produksi dan pemasaran
2.5 Ton 98,99 - 109,4 114,68
produk pertanian 120,04
Jumlah lokasi Agrowisata yang 12
2.6 Lokasi 3 - 8 10
dikembangkan
Jumlah kasus pelanggaran bidang -
2.7 Kasus 8 - 6 4
pertanian
2.8 Jumlah produksi susu Liter 4.994.597 - 5.196. 5.300. 5.406.3

VI-11
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021
Kondisi
Kinerja
Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/ Target Capaian Setiap Tahun
pada
No. Indikator Kinerja Pembangunan Satuan
awal
Daerah
periode
2018 2019 2020 2021
RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
379 306 12
28.814.52 31.847 34.440 35.112.
2.9 Jumlah produksi daging Kg -
5 .633 .014 014
Jumlah produksi dan pemasaran 13.000
2.10 Ton 10.000 - 11.000 12.000
produk peternakan
Jumlah kasus penyakit hewan menular
2.11 strategis (Brucellosis, AI, SE dan Kasus 12 - 11 10 9
anthrax)
2.12 Jumlah pelayanan kesehatan hewan Ekor 8.500 - 9.000 9.500 10.000
102.00 107.00 112.000
Jumlah omzet pemasaran bunga dan 92.000.00
2.13 Rupiah - 0.000. 0.000. .000.00
tanaman hias 0.000
000 000 0
3. URUSAN KEHUTANAN
Penambahan jumlah fauna yang 2.172
3.1 Fauna 2.132 2.142 2.152 2.162
dikonservasi
Penambahan jumlah flora yang 52.813
3.2 Flora 52.733 52.753 52.773 52.793
dikonservasi
3.3 Penambahan Rasio RTH Hutan Persen 0,024 0,0085 0,0115 0,0115 0,0115
3.4 Penambahan Rasio RTH Taman Persen 0,139 0,044 0,019 0,019 0,019
3.5 Penambahan Rasio RTH Makam Persen 0,013 0,014 0,0046 0,0046 0,0046
Persentase lokasi RTH Hutan yang
3.6 Persen 93 95 95 96 97
terpelihara
Persentase lokasi RTH Taman yang
3.7 Persen 99 99 99 99 99
terpelihara
Persentase lokasi RTH Makam yang
3.8 Persen 83 88 89 90 90
terpelihara
URUSAN ENERGI DAN SUMBER
4.
DAYA MINERAL
4.1 Bauran energi baru terbarukan Persen - - 0,03 0,07 0,09
Persentase
bangunan/gedung/sarana/prasarana 80
4.2 Persen - 20 40 60
milik pemda yang memiliki SLO
ketenagalistrikan
Persentase daya listrik terpasang di
4.3 Persen 67 67 67 73 87
kepulauan seribu
Persentase cakupan pencahayaan
4.4 Persen 68,7 71,9 78,93 85,95 92,98
kota
persentase pencahayaan kota hemat
4.5 Persen 79,78 100 100 100 100
energi berbasis smart system
Jumlah bangunan gedung yang
4.6 mematuhi peraturan pencatatan dan Persen 50 80 85 90 95
pengambilan air tanah
5. URUSAN PERDAGANGAN
Jumlah pasar yang menjual produk ber
SNI, produk makanan minuman dan 22
5.1 Pasar 14 - 18 20
menggunakan alat Kemetrologian yang
diawasi
Persentase Keluhan / Temuan 100
5.2 Persen 100 100 100 100
Konsumen yang Ditinjaklanjuti

VI-12
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021
Kondisi
Kinerja
Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/ Target Capaian Setiap Tahun
pada
No. Indikator Kinerja Pembangunan Satuan
awal
Daerah
periode
2018 2019 2020 2021
RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Persentase Cakupan alat UTTP
(Ukuran, Takaran, Timbangan, dan 99
5.3 Persen 95 96 97 98
Perlengkapannya) yang ditera dan
ditera ulang
4.084. 4.125. 4.166. 4.208.1
Jumlah ekspor yang dilakukan UKM 4.043.918
5.4 USD 357.38 200.95 452.96 17.493
DKI Jakarta .198
0 4 3
6. URUSAN PERINDUSTRIAN
6.1 Jumlah wirausaha industri baru Wirausaha 1.630 2.000 5.560 5.560 5.560
Persentase jumlah IKM yang 15,47
6.2 Persen 4,23 7,04 9,85 12,66
berkualitas
Persentase pertumbuhan jumlah
6.3 Persen - 14,6 29,1 43,7 58,3
Industri Kreatif
Persentase produk industri dengan 78
6.4 Persen 70 72 74 76
standar SNI
Persentase produk IKM bebas bahan 56,26
6.5 Persen 1,29 15,03 28,77 42,52
berbahaya
URUSAN KELAUTAN DAN
7.
PERIKANAN
446.294,6 4.412, 4.434, 4.456,0
7.1 Jumlah produksi perikanan budidaya Ton -
6 00 00 0
212.166,7 150.55 152.43 153.701
7.2 Jumlah Produksi Perikanan tangkap Ton -
6 2,00 0,00 .00
19.3866.02 20.777 21.335 21.832.
7.3 Jumlah Produksi Ikan Hias Ekor -
8 .303 .576 231
74.509.41 79.594 84.998 90.810.
7.4 Jumlah produksi benih ikan Ekor -
5 .751 .143 158
Jumlah produksi dan pemasaran 5.959, 6.379, 6.827,5
7.5 Ton 5.198,50 -
produk olahan hasil perikanan 15 07 7
Kg/
7.6 Angka Konsumsi Ikan Kapita/ 35,5 37 38,5 40
Tahun
Jumlah pelanggaran pemanfaatan Pelanggar 68
7.7 98 - 78 73
sumberdaya kelautan dan perikanan an
Luas kawasan ekosistem laut dan
7.8 pesisir yang dikonservasi dan Ha 140,9 - 141,9 142,4 142,9
direhabilitasi
FOKUS FUNGSI PENUNJANG
1. PERENCANAAN
Persentase capaian indikator kinerja 85
1.1 Persen - 85 85 85
program dalam RPJMD
Rata-rata capaian program 85
1.2 Persen 65,6 - 85 85
pembangunan daerah
Rata-rata capaian program perangkat 85
1.3 Persen 79,5 - 85 85
daerah Bidang Pemerintahan
Rata-rata capaian program perangkat 85
1.4 Persen 77,75 - 85 85
daerah Bidang Kesra
Rata-rata capaian program perangkat 85
1.5 Persen 69,3 - 85 85
daerah Bidang SPKLH
Rata-rata capaian program perangkat 85
1.6 Persen 78,2 - 85 85
daerah Bidang Perekonomian
Persentase keselarasan RKPD dengan 100
1.7 Persen 100 - 100 100
RPJMD
VI-13
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021
Kondisi
Kinerja
Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/ Target Capaian Setiap Tahun
pada
No. Indikator Kinerja Pembangunan Satuan
awal
Daerah
periode
2018 2019 2020 2021
RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Persentase keselarasan kegiatan 100
1.8 Persen 100 - 100 100
dalam APBD dengan RKPD
Rata-rata capaian program OPD 92
1.9 Persen 91,63 - 91,8 91,8
Perencanaan Pembangunan Daerah
2. KEUANGAN
Persentase Aset Daerah yang
2.1 teridentifikasi dan tercatat dalam e- Persen 99 - 100 100 100
aset
Persentase Penyelesaian Aset Fasos
2.2 Persen 95 99 99 99 99
Fasum dari pihak lain
Jumlah SKPD tertib pengelolaan aset SKPD/UK
2.3 720 720 720 720 720
daerah PD
Jumlah penerimaan hasil aset daerah
2.4 PKS 27 30 30 30 30
yang dikerjasamakan
Jumlah piutang atas aset daerah yang
2.5 PKS 10 10 10 10 10
dikerjasamakan
Triliun
2.6 Jumlah Penerimaan Pajak Daerah 35,359 39,77 46,155 50,48 55,43
Rupiah
Miliar 704,76 715,45 733,77
2.7 Jumlah Penerimaan Retribusi Daerah 680,152 689,9
Rupiah 5 3
Persentase Laporan Keuangan SKPD
2.8 Persen - 100 100 100 100
sesuai SAP dan tepat waktu
Persentase penyelesaian tahapan
2.9 Persen - 100 100 100 100
penyusunan RAPBD

VI-14
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kondisi
Kinerja
Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/ Target Capaian Setiap Tahun
pada
No. Indikator Kinerja Pembangunan Satuan
awal
Daerah
periode
RPJMD 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


3.8 Persentase Kondisi Jalan Mantap Persen 96 0 96,5 97 97,5
Panjang Jalan yang Memiliki 30.000
3.9 m 79.125 0 30.000 30.000
Prasarana Jaringan Utilitas (m)
3.10 Rasio kesesuaian rencana tata ruang Persen 57 58 59 60 61
Persentase pelanggaran tata ruang 90
3.11 Persen 90 90 90 90
yang ditangani
Peningkatan Upaya Pengendalian
3.12 Pelaksanaan Pembangunan Persen - 40 50 60 70
Infrastruktur dan Lingkungan Hidup
Peningkatan Pengendalian
Pemenuhan Kewajiban Surat Izin 20
3.13 Persen - 5 10 15
Penunjukan Penggunaan Tanah
(SIPPT)
Persentase pembangunan gedung 58
3.14 Persen 50 52 54 56
pemda yang memenuhi standar
PERUMAHAN RAKYAT DAN
4.
KAWASAN PERMUKIMAN
Persentase Unit Perumahan Rakyat 0,37
4.1 Persen 8,33 - 0,48 0,53
yang Terbangun
persentase perumahan rakyat yang 78
4.2 Persen 17 - 35 57
lengkap sarana prasarana
persentase unit perumahan rakyat 66
4.3 Persen 13 - 18 39
yang terpelihara/ terawat
Jumlah kawasan/ fasilitas permukiman RW 46
4.4 - 10 40 56
yang ditata Kumuh
Persentase kawasan/ fasilitas 100
4.5 Persen - - 100 100
permukiman yang terpelihara
KETENTRAMAN, KETERTIBAN
5. UMUM DAN PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
Persentase Penyelesaian Pelanggaran
5.1 Perda dan/atau Perkada terkait Persen 0 55 55 70 80
Ketenteraman dan Ketertiban Umum
Persentase Berkas Perkara Kasus
Pelanggaran Perda dan/ Perkada yang 20
5.2 Persen 1 5 10 15
dilimpahkan ke JPU dengan Kategori
P21
Persentase penanggulangan 84
5.3 Persen 82 82,5 83 83,5
kebakaran yang berhasil
Persentase Operasi Penyelamatan 80
5.4 Persen 78 78,5 79 79,5
yang Berhasil
Persentase Peralatan / Perlengkapan
Operasional Pemadaman dan
5.5 Persen 0 0 38,05 57,91
Penyelamatan yang memenuhi standar 78,48
mutu
5.6 Tingkat kerawanan kebakaran Indeks 5,3 4,9 4,1 3,3 3
Persentase Mitigasi Risiko Bencana -
5.7 Persen 2,96 7,23 - -
yang dilaksanakan
Persentase informasi kebencanaan 100
5.8 Persen - - 100 100
yang disampaikan ke masyarakat

VI-15
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kondisi
Kinerja
Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/ Target Capaian Setiap Tahun
pada
No. Indikator Kinerja Pembangunan Satuan
awal
Daerah
periode
RPJMD 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Persentase masyarakat dan aparatur
5.9 yang dilatih dalam penyelenggaraan Persen 0,38 - 0,54 0,62 0,7
penanggulangan bencana
Persentase Implementasi Fasilitas
5.10 Publik Aman serta Ketahanan Persen 6,58 - 19,75 26,33 32,92
Masyarakat Jakarta terhadap Bencana
Persentase pendampingan yang 100
5.11 Persen 11 - 100 100
dilaksanakan pada pasca bencana
Persentase kebutuhan dasar
5.12 pengungsi sesuai standar kebutuhan Persen 100 - 100 100 100
dalam waktu 1 kali 24 jam
Persentase petugas pemadam 70,01
5.13 Persen 42,1 - 53,09 61,55
kebakaran yang kompeten
6. SOSIAL
Persentase PMKS yang terpenuhi hak 75
6.1 Persen 4,8 14,9 38,7 64,5
dasarnya
Persentase lokasi strategis di wilayah
6.2 provinsi DKI Jakarta yang bersih dari Persen 87 89 92 94 97
PMKS Jalanan
Persentase pemenuhan kebutuhan 100
6.3 Persen 100 100 100 100
dasar korban bencana
Jumlah tenaga kesejahteraan sosial
6.4 masyarakat yang aktif dalam Orang 2.714 2.744 3.194 3.644 4.094
penyelenggaraan kesejahteraan sosial
Jumlah lembaga kesejahteraan sosial
6.5 masyarakat yang aktif dalam Lembaga 843 863 883 903 923
penyelenggaraan kesejahteraan sosial
Jumlah fakir miskin (perorangan, 2645
6.6 KPM 840 890 1475 2060
keluarga, kelompok) yang mandiri
Presentase prasarana dan sarana
6.7 kesejahteraan sosial yang memenuhi Persen 40 51 64 77 87
standar pelayanan
Jumlah tenaga kesejahteraan sosial
6.8 masyarakat yang aktif dalam Orang 2.714 2.744 3.194 3.644
penyelenggaraan kesejahteraan sosial
Jumlah lembaga kesejahteraan sosial
6.9 masyarakat yang aktif dalam Lembaga 843 863 883 903
penyelenggaraan kesejahteraan sosial
URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB
NON PELAYANAN DASAR
1. TENAGA KERJA
Jumlah Pencari Kerja yang Berhasil 21.000
1.1 Orang 20.000 21.000 21.000 21.000
Ditempatkan
Jumlah pencari kerja yang 3399
1.2 Orang 962 0 3399 3399
berwirausaha
Persentase Peningkatan Produktivitas 2,5
1.3 Persen 2,5 2,5 2,5 2,5
Tenaga Kerja Daerah
Jumlah kasus hubungan industrial
1.4 yang masuk ke tingkat Perjanjian Kasus 55 100 100 100 100
Bersama (PB)
1.5 Jumlah perusahaan yang menjalankan Perusaha 3.540 3.700 3.700 3.700 3.700

VI-16
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kondisi
Kinerja
Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/ Target Capaian Setiap Tahun
pada
No. Indikator Kinerja Pembangunan Satuan
awal
Daerah
periode
RPJMD 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


norma ketenagakerjaan an
Jumlah perusahaan yang menjalankan Perusaha 1.380
1.6 1.180 1.380 1.380 1.380
K3 an
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
2.
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Persentase korban kekerasan yang
2.1 Persen 63,4 74,34 82,66 91
mendapat layanan komprehensif 99,33
Jumlah Kekerasan Perempuan dan
2.2 Orang 3.115 2.973 2.831 2.689
Anak 2.547
Kota/
Jumlah Kota/Kabupaten Layak Anak
2.3 Kabupate - - 1 1 2
mendapatkan predikat Madya
n
Persentase Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) yang melaksanakan 48
2.4 Persen - 12 24 36
Perencanaan dan Penganggaran
Responsif Gender (PPRG)
3. URUSAN PANGAN
3.1 Persentase Ketersediaan Pangan Persen 100 100 100 100 100
Persentase pangan yang bebas bahan 96
3.2 Persen 95 95 95 95
berbahaya
4. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP
Persentase pengurangan sampah di
4.1 Persen 14 - 17 20
kota 23
4.2 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indeks 36,77 - 37,14 37,51 37,89
URUSAN ADMINISTRASI
5. KEPENDUDUKAN DAN CATATAN
SIPIL
Persentase Cakupan Kepemilikan
5.1 Dokumen Kependudukan dan Catatan Persen 49,5 59,3 67,1 75,7 82,9
Sipil
Persentase pemanfaatan data
5.2 penduduk instansi/ lembaga pengguna Persen 22 - 40 60 80
data
URUSAN PEMBERDAYAAN
6.
MASYARAKAT DAN DESA
Persentase Lembaga Kemasyarakatan
6.1 yang aktif dalam pemberdayaan Persen 30 40 50 60 70
masyarakat
URUSAN PENGENDALIAN
7. PENDUDUK DAN KELUARGA
BERENCANA
Age Specific Fertility Rate (kelompok
7.1 Per 1000 25 24 23 22
umur 15-19 tahun) 21
Persentase cakupan sasaran
7.2 pasangan usia subur menjadi peserta Persen 56,9 57,34 57,78 58,22 58,66
KB (CPR)
Unmetneed (PUS yang ingin ber-KB 14,2
7.3 Persen 18 14,7 14,5 14.4
tetapi belum terlayani)
7.4 Persentase keluarga yang terdata Persen 51 61 69 77 84
7.5 Persentase masyarakat yang Persen 35 48,5 51 53 54,5

VI-17
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kondisi
Kinerja
Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/ Target Capaian Setiap Tahun
pada
No. Indikator Kinerja Pembangunan Satuan
awal
Daerah
periode
RPJMD 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


mengetahui isu kependudukan
8. URUSAN PERHUBUNGAN
Kecepatan Rata-Rata di 41 Koridor 24
8.1 Km/Jam 19,97 - 22 23
Jalan Utama pada Jam Sibuk
Penumpa 1.433.3
Jumlah penumpang angkutan umum 925.78 1.179.
8.2 ng per 413.377 - 63
yang terlayani per hari 5 494
hari
Persentase Kendaraan Angkutan 100
8.3 Persen 8,2 20 50 80
Umum yang Terintegrasi
Persentase armada angkutan perairan
8.4 yang memenuhi standar berdasarkan Persen 20 30 41 61 82
peraturan perundangan
Jumlah terminal penumpang angkutan Terminal
8.5 perairan (Pelabuhan) yang memenuhi Penumpa - - - - 1
Standar Pelayanan Prima ng
Persentase Operator Angkutan 65
8.6 Persen - 5 15 35
Perairan yang Memenuhi Peraturan
Presentase kecelakaan angkutan
8.7 umum yang mengakibatkan korban Persen 0,33 0,26 0,17 0,11 0,08
jiwa pertahun
URUSAN KOMUNIKASI DAN
9.
INFORMATIKA
Persentase Laporan Warga melalui
9.1 Persen 62 74 77 81
Aplikasi Interaktif Jakarta Smart City 87
Persentase informasi yang dikemas
dan diproduksi oleh Pemprov DKI
9.2 Jakarta terhadap isu yang berkembang Persen 80 - 83 86 90
di media massa dan perlu dilakukan
klarifikasi
Persentase penyelesaian sengketa 100
9.3 Persen 100 100 100 100
informasi publik yang terfasilitasi
Jumlah masyarakat yang
mengkonsumsi informasi publik dari 4.400. 5.100. 5.800.0
9.4 Orang 3.043.614 -
kanal/saluran informasi resmi Pemprov 000 000 00
DKI Jakarta
9.5 Service Level Agreement Jaringan Persen 90 - 98 99 99
Service Level Agreement
9.6 Telekomunikasi Intra Pemerintah Persen 95 - 96 96 97
Daerah
9.7 Service Level Agreement Data Center Persen 98 - 99 99 99
Pemenuhan Standard LPSE dan SNI
9.8 Persen 65 - 100 100
ISO/IEC 27001 100
Sistem 100
9.9 Jumlah cakupan layanan e-gov 28 38 48 58
Informasi
URUSAN KOPERASI, USAHA KECIL
10.
DAN MENENGAH
Pertumbuhan Jumlah Usaha Mikro, 10.000
10.1 UMKM 62.050 - 10.000 10.000
Kecil, dan Menengah
11. URUSAN PENANAMAN MODAL

VI-18
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kondisi
Kinerja
Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/ Target Capaian Setiap Tahun
pada
No. Indikator Kinerja Pembangunan Satuan
awal
Daerah
periode
RPJMD 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Jumlah Realisasi Investasi
11.1 Penanaman Modal di Provinsi DKI Triliun 55 93,1 100,2 107,8 115,9
Jakarta
Indeks Tingkat Kepuasaan Masyarakat 90
11.2 Indeks 81,5 85,5 87 88,5
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Persentase Layanan Perizinan dan
11.3 Persen 74 100 100 100
Non Perizinan secara online 100
URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAH
12.
RAGA
12.1 Jumlah pemuda yang berhasil dibina Orang 460.203 33.104 25.726 25.726 25.726
8.608. 8.772. 8.942. 9.117.4
12.2 Jumlah masyarakat aktif berolahraga Orang 8.420.367
714 937 091 18
Jumlah prestasi olahraga yang 2.088
12.3 Medali 3.172 1.808 1.989 2.188
diperoleh
Persentase pemenuhan kebutuhan
12.4 Persen 58,8 64,36 67,54 70,67
sarana dan prasarana olahraga 72,12
13. URUSAN STATISTIK
Persentase Penyelenggaraan Statistik 75
13.1 Persen - 25 40 55
Sektoral
14. URUSAN KEBUDAYAAN
Jumlah Pelaku Seni Budaya yang 11.250
14.1 Orang 6.760 8.040 10.080 10.830
dilatih
Jumlah Pelaku Seni Budaya yang 22.500
14.2 Orang 13.520 16.080 20.160 21.660
tampil
Jumlah unsur seni budaya yang
14.3 Jenis 0 0 19 20
dilestarikan 20
Persentase Cagar Budaya yang
14.4 Persen 11 31 57 77
berhasil direvitalisasi 94
Persentase Kelengkapan Sarana 5
14.5 Persen 35 22 28 8
Prasarana
15. URUSAN PERPUSTAKAAN
15.1 Rasio pengunjung perpustakaan Persen 16,7 19,98 23,9 28,58 34,18
Persentase perpustakaan binaan yang
15.2 memenuhi SNP (Standar Nasional Persen 12 20 35 55 75
Perpustakaan)
16. URUSAN KEARSIPAN
Persentase Pengelolaan Kearsipan di
16.1 SKPD/UKPD dan BUMD sesuai Persen 7,41 25,93 44,44 62,96 81,48
standar
Persentase Arsip yang Siap Layan (e- 77,78
16.2 Persen 2,94 14,44 35,56 56,67
arsip)
FOKUS URUSAN PILIHAN
1. URUSAN PARIWISATA
Persentase Industri Pariwisata yang
1.1 memiliki TDUP (Tanda Daftar Usaha Persen 87,5 92 95 97 99
Pariwisata)
Persentase SDM Industri Pariwisata 95
1.2 Persen 49,07 58 75 85
bersertifikat
Pengunju 1.500. 2.250.
1.3 Jumlah E-Tourism - -
ng 000 000 3.000.0

VI-19
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kondisi
Kinerja
Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/ Target Capaian Setiap Tahun
pada
No. Indikator Kinerja Pembangunan Satuan
awal
Daerah
periode
RPJMD 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Halaman 00
Website
2.800. 2.940. 3.087. 3.241.3
1.4 Jumlah Wisatawan Mancanegara Orang 2.600.000
000 000 000 50
33.000.00 36.000 38.520 40.496 44.298.
1.5 Jumlah Wisatawan Nusantara Orang
0 .000 .000 .000 00
Objek
1.6 Jumlah Objek Wisata Baru - 2 3 3
Wisata 3
2. URUSAN PERTANIAN
2.1 Jumlah produksi benih padi Ton 44 - 45,6 47,2 47,2
Jumlah pelanggaran bidang pertanian 7
2.2 Kasus 10 10 8 8
dan peternakan
2.3 Jumlah produksi Tanaman produktif Bibit 36.000 - 36.700 36.700 37.000
Jumlah produksi tanaman pangan 43.725
2.4 Ton 25.000 - 33.063 38.022
dan hortikultura
Jumlah produksi dan pemasaran
2.5 Ton 98,99 - 109,4 114,68
produk pertanian 120,04
Jumlah lokasi Agrowisata yang 12
2.6 Lokasi 3 - 8 10
dikembangkan
Jumlah kasus pelanggaran bidang -
2.7 Kasus 8 - 6 4
pertanian
5.196. 5.300. 5.406.3
2.8 Jumlah produksi susu Liter 4.994.597 -
379 306 12
28.814.52 31.847 34.440 35.112.
2.9 Jumlah produksi daging Kg -
5 .633 .014 014
Jumlah produksi dan pemasaran 13.000
2.10 Ton 10.000 - 11.000 12.000
produk peternakan
Jumlah kasus penyakit hewan menular
2.11 strategis (Brucellosis, AI, SE dan Kasus 12 - 11 10 9
anthrax)
2.12 Jumlah pelayanan kesehatan hewan Ekor 8.500 - 9.000 9.500 10.000
102.00 107.00 112.000
Jumlah omzet pemasaran bunga dan 92.000.00
2.13 Rupiah - 0.000. 0.000. .000.00
tanaman hias 0.000
000 000 0
3. URUSAN KEHUTANAN
Penambahan jumlah fauna yang 2.172
3.1 Fauna 2.132 2.142 2.152 2.162
dikonservasi
Penambahan jumlah flora yang 52.813
3.2 Flora 52.733 52.753 52.773 52.793
dikonservasi
3.3 Penambahan Rasio RTH Hutan Persen 0,024 0,0085 0,0115 0,0115 0,0115
3.4 Penambahan Rasio RTH Taman Persen 0,139 0,044 0,019 0,019 0,019
3.5 Penambahan Rasio RTH Makam Persen 0,013 0,014 0,0046 0,0046 0,0046
Persentase lokasi RTH Hutan yang
3.6 Persen 93 95 95 96 97
terpelihara
Persentase lokasi RTH Taman yang
3.7 Persen 99 99 99 99 99
terpelihara

VI-20
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kondisi
Kinerja
Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/ Target Capaian Setiap Tahun
pada
No. Indikator Kinerja Pembangunan Satuan
awal
Daerah
periode
RPJMD 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Persentase lokasi RTH Makam yang
3.8 Persen 83 88 89 90 90
terpelihara
URUSAN ENERGI DAN SUMBER
4.
DAYA MINERAL
4.1 Bauran energi baru terbarukan Persen - - 0,03 0,07 0,09
Persentase
bangunan/gedung/sarana/prasarana 80
4.2 Persen - 20 40 60
milik pemda yang memiliki SLO
ketenagalistrikan
Persentase daya listrik terpasang di
4.3 Persen 67 67 67 73 87
kepulauan seribu
Persentase cakupan pencahayaan
4.4 Persen 68,7 71,9 78,93 85,95 92,98
kota
persentase pencahayaan kota hemat
4.5 Persen 79,78 100 100 100 100
energi berbasis smart system
Jumlah bangunan gedung yang
4.6 mematuhi peraturan pencatatan dan Persen 50 80 85 90 95
pengambilan air tanah
5. URUSAN PERDAGANGAN
Jumlah pasar yang menjual produk ber
SNI, produk makanan minuman dan 22
5.1 Pasar 14 - 18 20
menggunakan alat Kemetrologian yang
diawasi
Persentase Keluhan / Temuan 100
5.2 Persen 100 100 100 100
Konsumen yang Ditinjaklanjuti
Persentase Cakupan alat UTTP
(Ukuran, Takaran, Timbangan, dan 99
5.3 Persen 95 96 97 98
Perlengkapannya) yang ditera dan
ditera ulang
4.084. 4.125. 4.166. 4.208.1
Jumlah ekspor yang dilakukan UKM 4.043.918
5.4 USD 357.38 200.95 452.96 17.493
DKI Jakarta .198
0 4 3
6. URUSAN PERINDUSTRIAN
6.1 Jumlah wirausaha industri baru Wirausaha 1.630 2.000 5.560 5.560 5.560
Persentase jumlah IKM yang 15,47
6.2 Persen 4,23 7,04 9,85 12,66
berkualitas
Persentase pertumbuhan jumlah
6.3 Persen - 14,6 29,1 43,7 58,3
Industri Kreatif
Persentase produk industri dengan 78
6.4 Persen 70 72 74 76
standar SNI
Persentase produk IKM bebas bahan 56,26
6.5 Persen 1,29 15,03 28,77 42,52
berbahaya
URUSAN KELAUTAN DAN
7.
PERIKANAN
446.294,6 4.412, 4.434, 4.456,0
7.1 Jumlah produksi perikanan budidaya Ton -
6 00 00 0
212.166,7 150.55 152.43 153.701
7.2 Jumlah Produksi Perikanan tangkap Ton -
6 2,00 0,00 .00

VI-21
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kondisi
Kinerja
Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/ Target Capaian Setiap Tahun
pada
No. Indikator Kinerja Pembangunan Satuan
awal
Daerah
periode
RPJMD 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


19.3866.02 20.777 21.335 21.832.
7.3 Jumlah Produksi Ikan Hias Ekor -
8 .303 .576 231
74.509.41 79.594 84.998 90.810.
7.4 Jumlah produksi benih ikan Ekor -
5 .751 .143 158
Jumlah produksi dan pemasaran 5.959, 6.379, 6.827,5
7.5 Ton 5.198,50 -
produk olahan hasil perikanan 15 07 7
Kg/
7.6 Angka Konsumsi Ikan Kapita/ 35,5 37 38,5 40
Tahun
Jumlah pelanggaran pemanfaatan Pelanggar 68
7.7 98 - 78 73
sumberdaya kelautan dan perikanan an
Luas kawasan ekosistem laut dan
7.8 pesisir yang dikonservasi dan Ha 140,9 - 141,9 142,4 142,9
direhabilitasi
FOKUS FUNGSI PENUNJANG
1. PERENCANAAN
Persentase capaian indikator kinerja 85
1.1 Persen - 85 85 85
program dalam RPJMD
Rata-rata capaian program 85
1.2 Persen 65,6 - 85 85
pembangunan daerah
Rata-rata capaian program perangkat 85
1.3 Persen 79,5 - 85 85
daerah Bidang Pemerintahan
Rata-rata capaian program perangkat 85
1.4 Persen 77,75 - 85 85
daerah Bidang Kesra
Rata-rata capaian program perangkat 85
1.5 Persen 69,3 - 85 85
daerah Bidang SPKLH
Rata-rata capaian program perangkat 85
1.6 Persen 78,2 - 85 85
daerah Bidang Perekonomian
Persentase keselarasan RKPD dengan 100
1.7 Persen 100 - 100 100
RPJMD
Persentase keselarasan kegiatan 100
1.8 Persen 100 - 100 100
dalam APBD dengan RKPD
Rata-rata capaian program OPD 92
1.9 Persen 91,63 - 91,8 91,8
Perencanaan Pembangunan Daerah
2. KEUANGAN
Persentase Aset Daerah yang
2.1 teridentifikasi dan tercatat dalam e- Persen 99 - 100 100 100
aset
Persentase Penyelesaian Aset Fasos
2.2 Persen 95 99 99 99 99
Fasum dari pihak lain
Jumlah SKPD tertib pengelolaan aset SKPD/UK
2.3 720 720 720 720 720
daerah PD
Jumlah penerimaan hasil aset daerah
2.4 PKS 27 30 30 30 30
yang dikerjasamakan
Jumlah piutang atas aset daerah yang
2.5 PKS 10 10 10 10 10
dikerjasamakan
Triliun
2.6 Jumlah Penerimaan Pajak Daerah 35,359 39,77 46,155 50,48 55,43
Rupiah
Miliar 704,76 715,45 733,77
2.7 Jumlah Penerimaan Retribusi Daerah 680,152 689,9
Rupiah 5 3

VI-22
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Kondisi
Kinerja
Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/ Target Capaian Setiap Tahun
pada
No. Indikator Kinerja Pembangunan Satuan
awal
Daerah
periode
RPJMD 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Persentase Laporan Keuangan SKPD
2.8 Persen - 100 100 100 100
sesuai SAP dan tepat waktu
Persentase penyelesaian tahapan
2.9 Persen - 100 100 100 100
penyusunan RAPBD
Sumber: Perda RPJMD 2017-2022

2.2.1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Penentuan capaian indikator tahunan pada aspek kesejahteraan masyarakat dapat


diketahui dari gambaran pencapaian indikator kesejahteraan dan pemerataan ekonomi,
kesejahteraan sosial dan indikator seni budaya dan olahraga.

2.2.2 Aspek Pelayanan Umum

Penentuan capaian indikator tahunan pada aspek Pelayanan Umum dapat diketahui dari
gambaran pencapaian indikator Urusan Wajib Pelayanan Dasar, Urusan Wajib Pelayanan
non Dasar dan Urusan Pilihan.

2.3 Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing menjadi isu utama dalam pembangunan daerah, begitu pula dengan DKI
Jakarta. Berdaya saing global menjadi visi jangka panjang Provinsi DKI Jakarta yang
tertuang dalam RPJPD Provinasi DKI Jakarta Tahun 2005 – 2025.

Konsep daya saing pada umumnya dikaitkan dengan kemampuan suatu perusahaan, kota,
daerah, wilayah atau negara dalam mempertahankan atau meningkatkan keunggulan
kompetitif secara berkelanjutan (Porter, 2000). Sementara itu, kerangka daya saing menurut
Asia Competitiveness Institute (ACI) meliputi stabilitas ekonomi makro, kualitas hidup dan
infrastruktur, kondisi financial, bisnis dan tenaga kerja serta pemerintahan dan institusi
public, seperti gambar dibawah ini.

Stabillitas ekonomi makro ditopang oleh komponen kedinamisan ekonomi regional,


keterbukaan dalam perdagangan dan jasa serta daya tarik terhadap investasi. Kualitas
hidup dan infrastruktur terdiri dari komponen kualitas hidup, pendidikan dan stabilitas sosal,
Infrastruktur teknologi serta infrastruktur fisik. Kondisi Finansial Bisnis dan Tenaga Kerja
meliputi kinerja produktivitas, fleksibilitas pasar tenaga kerja dan kemampuan finansial dan

VI-23
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

efisiensi bisnis. Pemerintah dan institusi publik terdiri dari komponen kebijakan dan
ketahanan fiskal publik, institusi pemerintahan dan kepemimpinan serta persaingan regulasi
dan penegakan hukum.

Gambar 6.1
Kerangka Indeks Daya Saing

Sumber: Asia Competitiveness Institute, 2018

Berdasarkan kerangka indeks daya saing menurut Asia Competitiveness Institute, sejak
tahun 2014-2017, Provinsi DKI Jakarta menempati urutan pertama dibandingkan dengan
provinsi lain di Indonesia.

VI-24
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tabel 6.3 Rangking Daya Saing Provinsi DKI Jakarta dibandingkan Provinsi Lain
Tahun 2014- 2017

Sumber : Asia Competitiveness Institute, 2018

VI-25
7
PENUTUP
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021 merupakan
penjabaran pelaksanaan tahun keempat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) 2017 – 2022, yang memuat visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur, dan
akan menjadi pedoman dan arahan bersama bagi seluruh pemangku kepentingan dalam
pembangunan daerah di Provinsi DKI Jakarta di Tahun 2021 secara sinergis, terpadu dan
searah dengan pembangunan nasional.
Pelaksanaan pembangunan daerah diarahkan untuk mencapai target sasaran sesuai
dengan tema pembangunan yang dimuat dalam RKPD 2021 yaitu : “Pemantapan
Pertumbuhan Berkualitas Untuk Stabilitas Pembangunan dengan Fokus Pemulihan Ekonomi
dan Kehidupan Masyarakat“ sehingga program kegiatan di masing masing Perangkat
Daerah/Unit Kerja pada Perangkat Daerah mengarah pada pencapaian tersebut dan untuk
menjamin pelaksanaan program kegiatan tersebut dapat sesuai dengan rencana yang
sudah ditetapkan, maka harus dilakukan evaluasi dan analisis sebagai tahapan dalam
melakukan pengendalian.
Dengan mendukung upaya pencapaian visi dan misi pembangunan jangka menengah,
diharapkan Jakarta akan semakin dekat untuk mencapai visi jangka panjangnya, menjadi
“Jakarta: Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Aman, Nyaman, Sejahtera,
Produktif, Berkelanjutan dan Berdaya Saing Global”. Sebuah kota yang besar, maju, dan
berdaya saing, serta memegang peranan penting di kawasan regional dan internasional,
dan sejajar dengan kota megapolitan lainnya di dunia.
Untuk mewujudkan tema pembangunan tersebut, maka prioritas pembangunan DKI Jakarta
Tahun 2021 diarahkan pada upaya peningkatan ketahanan kota (urban resilience) dengan 8
(delapan) sasaran utama, yaitu:
1) Peningkatan layanan dasar kepada masyarakat serta efisiensi layanan perangkat
daerah dan unit kerja pada perangkat daerah termasuk kecamatan dan kelurahan
sebagai ujung tombak layanan di Pemprov. DKI Jakarta;
2) Peningkatan kualitas pendidikan melalui peningkatan kualitas pendidik dan efektifitas
kegiatan belajar mengajar pada semua tingkatan;
3) Peningkatan kualitas dan cakupan layanan kesehatan termasuk upaya-upaya preventif
guna meningkatkan derajat kesehatan warga Jakarta;
4) Peningkatan ketahanan kota dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, termasuk
potensi bencana banjir, bencana iklim, wabah, dll;
5) Pemulihan ketahanan ekonomi akibat dampak COVID-19 melalui peningkatan peran
sektor Pariwisata, UMKM, Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan serta
kemudahan dalam perijinan (ease of doing business);
6) Optimalisasi penyaluran bantuan/ subsidi yang tepat sasaran dan berdampak langsung
kepada masyarakat;

7) Memprioritaskan usulan warga Jakarta baik yang disampaikan melalui rembuk RW,
VII-2
RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

usulan langsung masyarakat maupun hasil reses DPRD yang telah diparipurnakan
dengan tetap memperhatikan kemampuan APBD;

8) Sasaran lainnya

Melalui 8 (delapan) sasaran utama tersebut, diharapkan DKI Jakarta akan lebih fokus
dalam mewujudkan peningkatan ketahanan kota pasca pandemi COVID-19 terutama bagi
upaya pemulihan ekonomi dan aktivitas kehidupan masyarakat Jakarta.

VII-3

Anda mungkin juga menyukai