Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PERENCANAAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Disusun oleh :

Betty Stefania/1863030002
Angelina Orpa/18630003
Jeni Nur Aini/1863030007
Yosalinda Ratu Balqis/1863030013

Dosen Pembimbing :

Ns. Erita Sitorus, M. Kep

PRODI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal yang
berjudul “Perencanaan Manajemen Keperawatan”. Penyusunan proposal ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Keperawatan. Kami harap proposal ini dapat membantu dan menambah
wawasan khususnya dalam perencanaan manajemen keperawatan pada
lingkungan sekitar maupun masyarakat. Menyadari banyaknya kekurangan dalam
penyusunan proposal ini. Karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk melengkapi segala kekurangan pada makalah ini.

Jakarta, 20 Januari 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................4


1.2 TUJUAN...................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6

2.1 DEFINISI..................................................................................................6
2.2 TUJUAN......................................................................................................7
2.3 TIPE-TIPE PERENCANAAN..................................................................8
2.4 VISI DAN MISI........................................................................................9
2.4.1 VISI..........................................................................................................9
2.4.2 MISI.........................................................................................................9
2.5 RENCANA KERJA PELAYANAN KEPERAWATAN.......................10
2.6 PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA (SDM)............................12
2.6.1 Proses Perencanaan SDM.....................................................................12
2.6.2 Model perencanaan SDM......................................................................14
2.6.3 Tantangan perencanaan SDM...............................................................14

BAB III PENUTUP..............................................................................................18

3.1 KESIMPULAN.......................................................................................18
3.2 SARAN ………………………………………………………….…….19

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..20

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan


organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan
baru, program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya.
Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk
memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena
itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai
sebelum melakukan prosesproses perencanaan.
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi,
sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam
mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis
kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di
masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen,
karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusankeputusan
yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi
manajemen, terutma dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah
dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan
prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat
(dugaan).
Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-elemen
tertentu dari proses perencanaan dan proses yang sangat berhubungan dengan
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Kemudian memperkenalkan
konsep perencanaan dan menyajikan sejumlah pendekatan untuk
mengefektifkan perencanaan dari berbagai jenis.
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan

4
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

1.2 TUJUAN

Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka makalah ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui pengertian perencanaan.


2. Mengetahui visi dan misi perencanaan.
3. Mengetahui rencana kerja pelayanan kesehatan.
4. Mengetahui kebutuhan tenaga.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI
Perencanaan secara garis besar diartikan sebagai proses
mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan
itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Pada dasarnya
yang dimaksud perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan apa (what), siapa (who), kapan (when), dimana (where),
mengapa (why), dan bagaimana (how). Jadi perencanaan yaitu fungsi
seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan
kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-
kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan tidak dapat berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal
atau secara formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis
dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi.
Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan
suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal adalah
merupakan bersama anggota korporasi, artinya setiap anggota harus
mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk
mengurangi ami guitar dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang
harus dilakukan.
Dalam sebuah perencanaan terdapat unsur-unsur perencanaan.
Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang
disebut sebagai unsur-unsur perencanaan. Unsur pertama adalah tindakan
apa yang harus dikerjakan, kedua ada sebabnya rindakan tersebut harus
dilakukan, ketiga dimana tindakan tersebut dilakukan, keempat kapan
tindakan tersebut dilakukan, kelima siapa yang akan melakukan tindakan
tersebut, dan yang terakhir bagaimana cara melaksanakan tindakan
tersebut.

6
Definisi menurut para ahli
• Garth N.Jone, Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan
pengembanngan dari pada tindakan yang paling baik untuk pencapaian
tugas.
• M.Farland, Perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan
kemungkinan mengunakan sebagian pengaruhnya untuk mengubah
daripada wewenangnya.
• Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan
untuk memilih tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana cara
pencapainnya
• Abdulrachman (1973), Perencanaan adalah pemikiran rasional
berdasarkan fakta-fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate)
sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakantindakan kemudian.
• Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan
penetuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa
yang akan datang dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan.
• Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-
fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan
dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-
kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil
tertentu.
2.2 Tujuan

Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan empat tujuan


perencanaan, yaitu :
• Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk
manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana,
karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan
siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan
individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan,
sehingga kerja organisasi kurang efesien.

7
• Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika
seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke
depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan
tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
• Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan
kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih
efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana,
seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal
yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
• Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar
yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses
pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau
evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan
yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai
kinerja perusahaan
2.3 TIPE-TIPE PERENCANAAN

Beberapa tipe-tipe perencanaan yang dimaksud yaitu:


1. Perencanaan berdasarkan jangkauan dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Rencana strategic adalah rencana yang diterapakan pada organisasi
secara keseluruhan dan mnetapkan tujuan keseluruhan oraganisasi.
Rencana strategis dapat dipandang sebagai rencana secara umum yang
menggambarkan pengalokasian sumber daya, prioritas, dan langkah-
langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.
b. Rencana operasional adalah rencana yang meliputi area operasional
tertentu dari sebuah organisasi.
2. Perencanaan berdasarkan kerangka waktu terbagi menjadi dua yaitu:
a. Rencana jangka panjang adalah rencna yang mempunyai jangka waktu
lebih dari 3 tahun.
b. Rencana jangka pendek adalah rencana yang berjangka waktu kurang
dari 1 tahun.
3. Perencanaan berdasarkan spesifisitas terdari dari dua yaitu

8
a. Rencana spesific adalah rencana yang didefinisikan secara jelas dan
tidak memberikan ruang bagi interpretasi.
b. Rencana fleksibel yang menentukan panduan umum, memberikan
fokus tetapi tidak membatasi manajer padaa tujuan spesifikasi atau
serangkaian tindakan
4. Perencanaan berdasarkan frekuensi penggunaan , dibagi menjadi dua
yaitu:
a. Rencana sekali pakai adalah rencana satu kali yang secara spesific
didisain untuk memenuhi kebutuhan dalam situasi yang unik.
b. Rencana siaga adalah rencana berkelanjutan yang memberikan
panduan untuk aktivitas yang dilakukan
2.4 VISI DAN MISI

2.4.1 VISI
Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana organisasi harus
dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu
gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan oleh organisasi.
Berdasarkan hal tersebut, maka penetapan visi, sebagai bagian dari
perencanaan strategis, merupakan suatu langkah penting dalam
perjalanan suatu organisasi. Visi tidak hanya penting pada waktu
mulai berkarya, tetapi juga pada kehidupan organisasi itu
selanjutnya. Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh
perubahan lingkungan internal dan eksternal. Oleh karenanya, visi
organisasi juga harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut.
Pada hakekatnya tidak ada visi organisasi, yang ada adalah visi-visi
pribadi dari anggota organisasi. Namun kita harus mampu
merumuskan gambaran bersama mengenai masa depan, berupa
komitmen murni tanpa adanya rasa terpaksa. Visi adalah mental
model masa depan, dengan demikian visi harus menjadi milik
bersama dan diyakini oleh seluruh anggota organisasi.
Visi yang dimaksudkan adalah perawat/manajer keperawatan harus
mempunyai suatu pandangan dan pengetahuan luas tentang

9
manajemen dan proses perubahan yang tterjadi saat ini dan yang
akan datang yaitu tentang produk, sosial ekonomi, politik yang akan
berdampak terhadap pelayanan kesehatan.
2.4.2 MISI
Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi dan
sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi
kepada suatu fokus. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada,
apa yang dilakukannya, dan bagaimana melakukannya.
Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar
tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan
pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak
yang berkepentingan dapat mengenal organisasi dan mengetahui
peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh
dimasa mendatang.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, maka Pusat Data dan Informasi
Pertanian telah membuat pernyataan misi, yang merupakan cita-cita
dan landasan kerja yang harus diikuti dan didukung oleh keseluruhan
anggota organisasi dan secara eksplisit menyatakan apa yang harus
dicapai dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Menyediakan asuhan keperawatan yang efektif dan efisiendalam
membantu kesehatan pasien yang optimal setelah pulang dari rumah
sakit.
2. Membantu mengembangkan dan mendorong suasana yang kondusif
bagi pasien dan staf keperawatan/non keperawatan
3. Mengajarkan, mengarahkan, dan membantu dalam kegiatan
profesional keperawatan.
4. Turut serta dalam bekerjasama dengan semua anggota tim kesehatan
yang ada di rumah sakit/tempat kerja.
2.5 RENCANA KERJA PELAYANAN KEPERAWATAN

1. Perencanaan tenaga keperawatan


Perencanaan tenaga atau staffing merupakan salah satu fungsi utama
seorang pemimpin organisasi, termasuk organisasi keperawatan.

10
Keberhasilan suatu organisasi salah satunya ditentukan oleh kualitas
sumber daya manusianya. Hal ini berhubungan erat dengan bagaimana
seorang pimpinan merencanakan ketenangan di unit kerjanya.

Langkah perencanaan tenaga keperawatan menurut Drucicter dan


Gillies (1994) meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi bentuk dan beban pelayanan keperawatan
yang diberikan
2. Menentukan kategori perawat yang akan ditugaskan untuk
melaksanakan pelayanan keperawatan
3. Menentukan jumlah masing-masing kategori perawat yang
dibutuhkan
4. Menerima dan menyaring untuk mengisi posisi yang ada
5. Menentukan tenaga perawat sesuai dengan unit atau shif
6. Melakukan seleksi calon-calon yang ada
7. Memberikan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas
pelayanan keperawatan
Penentuan tenaga keperawatan dipengaruhi oleh keinginan untuk
menggunakan tenaga keperawatan yang sesuai. Untuk lebih
akuratnya dalam perencanaan tenaga keperawatn, maka pimpinan
keperawatan harus mempunyai keyakinan tertentu dalam
organisasinya, seperti:
1. Rasio antara perawat dan klien di dalam perawatan intensif
adalah 1:1 atau 1:2;
2. Perbandingan perawat ahli dan terampil di ruang medical
bedah, kebidanan, anak dan psikiatri adalah 2:1 atau 3:1
3. Rasio antara perawat dan klien san shif pagi atau sore adalah
1:5 untuk malam hari di ruang rawat dan lainlain 1:10
Jumlah tenaga terapil ditentukan oleh tingkat ketergantungan klien.
Menurut Abdullah & Levine (1965) dalam Gillies (1994),
seharusnya dalam suatu unit ada 55% tenaga ahli dan 45% tenaga
terampil.

11
2. Perencanaan Kebutuhan Kerja
Penetapan jumlah tenaga keperawatan harus disesuaikan dengan
kategori yang akan dibutuhkan untuk asuhan keperawatan klien
disetiap unit.
Kategori perawatan klien:
1. Perawatan mandiri (self cae), yaitu klien memerlukan bantuan
minimal dalam melakukan tindakan keperawatan dan
pengobatan.
2. Perawat sebagai (partial care), yaitu klien memerlukan bantuan
sebagai dalam tindakan keperawatan dan pengobatan tertentu
3. Perawatan total (total care), yaitu klien memerlukan bantuan
secara penuh dalam perawatan diri dan memerlukan observasi
secara ketat.
4. Perawatan intensif (intensive care), yaitu klien memerlukan
observasi dan tindakan keperawatan yang terus menerus.
Cara menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk setiap unit
sebagai berikut:
1. Rasio perawat klien disesuaikan dengan standar perkiraan
jumlah klien sesuai data sensus
2. Pendekatan teknik industri, yaitu identitas tugas perawat
dengan menganalisis alur kerja perawat atau work flow rata-
rata frekuensi dan waktu kerja ditentukan dngan data sensus
klien, dihitung untuk menentukan jumlah perawat yang
dibutuhkan
3. System approach staffing atau pendekatan sistem ketenangan
dapat menentukan jumlah optimal yang sesuai dengan kategori
perawat untuk setiap unit serta mempertimbangkan komponen
input-prosesoutpon-umpan balik.
2.6 PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA (SDM)

2.6.1 Proses Perencanaan SDM

12
Proses perencanaan SDM untuk masa kini dan masa datang
sangat dipengaruhi oleh dua faktor penentu yaitu: Faktor internal
perusahaan seperti adanya karyawan yang memasuki batas usia
pensiun, meninggal dunia, keluar/berhenti kerja, rotasi, dan
kemungkinan promosi jabatan. Faktor eksternal antara lain
ketatnya persaingan bisnis, cepatnya perkembangan teknologi, dan
tingkat ketertgantungan (interdependent) antara satu perusahaan
dengan perusahaan lain, serta ketergantungan antara satu Negara
dengan Negara lain.
Begitu rentannya organisasi/perusahaan yang hidup dan tumbuh
di tengah-tengah perubahan yang cepat, sehingga perencanaan
SDM mutlak dibutuhkan selaras mengikuti rencana strategi bisnis
yang akan diwujudkan. Rangkaian pelaksanaan perencanaan SDM
yang terintegrasi dengan rencana strategi bisnis baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang menurut Hadari Nawawi,
1997:144 adalah sebagai berikut:
1. Dalam proses perencanaan strategi bisnis, beberapa
organisasi/perusahaan akan melakukan:
a. Menyusun rencana strategi bisnis dengan perspektif
jangka panjang (5-10 tahun) atau lebih di masa
mendatang.
b. Menyusun rencana operasional bisnis yang dijabarkan
dalam rencana strategi dengan perspektif jangka sedang
(3-5 tahun) di masa mendatang.
c. Menyusun rencana tindakan berupa anggaran dengan
perspektif tahunan yang menggambarkan kegiatan
bisnis yang akan dilaksanakan selama satu tahun
(tahunan) dengan menyediakan anggaran tertentu untuk
dapat diwujudkan.
2. Dalam kegiatan perencanaan SDM
a. Pada tahap awal perencanaan SDM mengidentifikasi isu-
isu berdasarkan komponenkomponen di dalam rencana

13
strategi bisnis jangka panjang. Beberapa komponen yang
bisa dijadikan isu perencanaan SDM antara lain :
1) filsafat perusahaan
2) laporan hasil 7 penelitian tentang hal-hal seputar
lingkungan bisnis
3) tujuan-tujuan dan sasaran strategis yang akan
dicapai, dan
4) hasil analisis SWOT perusahaan.
b. Pada tahap selanjutnya hasil analisis isu digunakan
sebagai masukan dari perencanaan operasional jangka
menengah ke dalam tahap kegiatan perkiraan kebutuhan
SDM dalam proses perencanaan SDM.
c. Hasil perkiraan kebutuhan SDM tersebut dijadikan
masukan secara integral dalam penyusunan anggaran
tahunan ke dalam langkah perencanaan SDM. Secara
skematis, pengaruh dari ketiga tingkatan perencanaan
bisnis terhadap perencanan.
2.6.2 Model perencanaan SDM
Dalam implementasai organisasi, setelah sebelumnya dilakukan
penyesuaian atau pengintegrasian rencana, maka secara operasional
perencanaan SDM harus mampu 8 menterjemahkan setiap program
yang akan dilakukannya dan meyakinkan bahwa semua rencana SDM
tidak akan saling berbenturan dengan perencanaan bisnis secara
keseluruhan. Proses perencanaan SDM pada tingkat ini merupakan
proses memilih dan menentukan kebutuhan jenis karyawan, baik dari
sisi kaualitas maupun kuantitasnya. Sedikitnya terdapat empat aspek
dalam perencanaan SDM masing-masing sebagai berikut:
1. Proyeksi jumlah karyawan yang dibutuhkan (forecasting of
employees)
2. Identifikasi SDM yang tersedia dalam organisasi (human resource
audit).

14
3. Analisis keseimbangan penawaran dan permintaan (demand and
suplay analysis)
4. Program aksi (action program). Membuat proyeksi jumlah
karyawan yang akan dibutuhkan karena berbagai alasan seperti
karena pensiun, meninggal dunia, pindak ke perusahaan lain, dan
promosi jabatan merupakan inti dari program perencanaan SDM
2.6.3 Tantangan perencanaan SDM
Perencanaan SDM dalam suatu organisasi/perusahaan akan
dirasakan efektif atau tidak sangat tergantung pada kualitas dan jumlah
informasi yang relevan dan tersedia bagi pengambilan keputusan.
Dalam praktek pelaksanaan perencanaan SDM yang efektif, pada era
global seperti sekarang ini akan menghadapi tantangan yang tidak
ringan. Salah satu tantangan yang harus dihadapi, antara lain (Henry
Simamora, 1997:73):
1. Mempertahankan keunggulan kompetitif. Dalam persaingan bisnis
yang keras, keunggulan kompetitif menjadi tujuan setiap organisasi
bisnis. Keunggulan kompetitif yang diraih dan dinikmati oleh
organisasi hanya bersifat jangka pendek karena
organisasi/perusahaan lain juga melakukan usaha untuk mencari
dan meraih keunggulan kompetitif dengan strategi yang sama
dengan yang kita lakukan. Sehingga tantangan dari perspektif
SDM adalah membuat strategi-strategi yang menawarkan
keunggulan kompetitif yang dapat dipertahankan (sustainable
competitive advantage).
2. Mendukung keseluruhan strategi bisnis. Penyusunan strategi SDM
untuk mendukung keseluruhan strategi bisnis merupakan tantangan
karena beberapa sebab
a. manajemen puncak tidak selalu mampu mengucapkan
secara jernih apa strategi bisnis perusahaan
b. kemungkinan terdapat ketidakpastian atau ketidaksetujuan
mengenai strategi-strategi SDM yang harus digunakan
untuk mendukung keseluruhan strategi bisnis

15
c. perusahaanperusahaan besar mungkin memiliki unit-unit
bisnis yang berbeda.
3. Menghindari konsentrasi berlebihan pada masalah-masalah harian.
Kebanyakan para manajer lebih banyak mencurahkan hal-hal yang
bersifat rutinitas dan berperspektif jangka pendek. Dalam konteks
ini perencanaan SDM memiliki tantangan untuk masa datang
dalam melahirkan orang-orang visioner yang mampu melihat
gambaran masa depan secara integral melebihi orang lain di
sekitarnya.
4. Menyusun strategi-strategi SDM yang sesuai dengan karakteristik-
karakteristik unik organisasi. Menjadi tugas dalam perncanaan
SDM mendatang dalam menyusun strategi bisnis berbeda dengan
pesaing. Keunikan strategi bisnis yang dijalankan antar perusahaan
tidak ada yang sama persis, namun dalam menjaga strategi bisnis
yang sukses dijalankan selama ini menjadi suatu hal yang sangat
sulit sehingga mudah ditiru pesaing.
5. Menanggulangi perubahan lingkungan. Lingkungan bisnis yang
kompetitif merupakan tantangan bagi program perencaan, bukan
saja dalam bidang SDM tetapi dalam hal perencanaan produksi,
pemasaran, dan penganggaran lainnya. 11
6. Menyita komitmen manajemen. Perencanaan SDM di tengah-
tengah persaingan bisnis pada situasi ekonomi global saat ini,
departemen/manajer SDM seringkali dibuat pusing karena jarang
dilibatkan dalam perencanaan strategi bisnis pada tingkat korporat.
Tidak adanya pelibatan departemen SDM dalam penentuan rencana
strategi bisnis perusahaan mengakibatkan pencapaian tujuan-tujuan
organisasi secara keseluruhan kurang optimal. Hal ini menjadi
tantangan di masa datang dalam usaha memenangkan setiap
persaingan.
7. Menterjemahkan rencana strategic ke dalam tindakan. Tantangan
lain dalam pelaksanaan perencanaan SDM dan perencanaan
strategi bisnis adalah sering tidak adanya kesesuaian antara rencana

16
yang bagus tetapi jelek dalam praktek. Dengan belajar dari keadaan
ini, selayaknya pada masa datang sebelum rencana direalisasikan
harus diuji dan kaji dulu sehingga bisa memberikan jaminan
keberhasilan sebuah perencanaan.
8. Mengakomodasikan perubahan-perubahan. Tantangan terakhir
dalam perencanaan SDM dan perencanaan strategi bisnis
perusahaan adalah bagaimana semua rencana yang akan dilakukan
dapat menyesuaikan dengan dinamika jaman yang ada.
Perencanaan yang tidak akomodatif, tidak lentur, tidak fleksibel
dan tidak peka terhadap perkembangan pasar hanya akan
melahirkan kumpulan-kumpulan rencana yang sulit untuk di
realisasikan.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perencanaan diartikan sebagai proses mendefinisikan tujuan organisasi,


membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana
aktivitas kerja organisasi. Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam
pertanyaan yang disebut sebagai unsur-unsur perencanaan diantara lain Unsur
pertama adalah tindakan apa yang harus dikerjakan, kedua ada sebabnya rindakan
tersebut harus dilakukan, ketiga dimana tindakan tersebut dilakukan, keempat
kapan tindakan tersebut dilakukan, kelima siapa yang akan melakukan tindakan
tersebut, dan yang terakhir bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.

Rencana kerja pelayanan kesehatan di bagi menjadi 2 yaitu


Perencanaan tenaga keperawatan yakni perencanaan tenaga atau staffing
merupakan salah satu fungsi utama seorang pemimpin organisasi,
termasuk organisasi keperawatan dan perencanaan kebutuhan kerja yakni
Penetapan jumlah tenaga keperawatan harus disesuaikan dengan kategori
yang akan dibutuhkan untuk asuhan keperawatan klien disetiap unit.

Perencanaan Kebutuhan Tenaga (SDM) yaitu Proses perencanaan SDM


untuk masa kini dan masa datang sangat dipengaruhi oleh dua faktor penentu
yaitu: Faktor internal perusahaan seperti adanya karyawan yang memasuki batas
usia pensiun, meninggal dunia, keluar/berhenti kerja, rotasi, dan kemungkinan
promosi jabatan. Faktor eksternal antara lain ketatnya persaingan bisnis, cepatnya
perkembangan teknologi, dan tingkat ketertgantungan (interdependent) antara satu
perusahaan dengan perusahaan lain, serta ketergantungan antara satu Negara
dengan Negara lain. Proses perencanaan SDM pada tingkat ini merupakan proses

18
memilih dan menentukan kebutuhan jenis karyawan, baik dari sisi kaualitas
maupun kuantitasnya. Sedikitnya terdapat empat aspek dalam perencanaan SDM
masing-masing sebagai berikut:
1. Proyeksi jumlah karyawan yang dibutuhkan (forecasting of employees)
2. Identifikasi SDM yang tersedia dalam organisasi (human resource audit).
3. Analisis keseimbangan penawaran dan permintaan (demand and suplay
analysis)
4. Program aksi (action program). Membuat proyeksi jumlah karyawan yang
akan dibutuhkan karena berbagai alasan seperti karena pensiun, meninggal
dunia, pindak ke perusahaan lain, dan promosi jabatan merupakan inti dari
program perencanaan SDM

3.2 Saran
Demikianlah makalah yang kami buat semoga apa yang kami paparkan bisa
menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal dunia
kewirausahaaan .Kami  menyadari apa yang kami paparkan dalam makalah ini
tentu  masih belum  sesuai apa yang di harapkan, untuk itu kami  berharap
masukan yang lebih banyak lagi dari guru pembimbing dan teman – teman semua.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/254790360/Perencanaan-Dalam-Manajemen-
Keperawatan

https://www.academia.edu/34681915/Makalah_manajemen_perecanaan_tila

20

Anda mungkin juga menyukai