Anda di halaman 1dari 20

BAHAN TANAM & PEMBIBITAN

TANAMAN KOPI DAN KAKAO


Bahan Tanam
Untuk memperoleh bahan tanaman kopi maupun kakao yang
dikehendaki maka perlu dipersiapkan :
1. kebun benih
2. kebun entres
1. Kebun Benih
Kebun benih terbagi menjadi 3 antara lain :
a. Ilegitim
Yaitu benih yang tetuanya tidak diketahui dengan jelas sehingga benih tersebut
sulit ditelusuri informasi genetiknya, dan sering kali disebut sebagai benih
"sapuan".
b. Legitim
Yaitu benih yang berasal dari persilangan pohon betina dan pohon jantan yang
telah dikenal dan dipilih.
c. Propelegitim
Yaitu benih yang diketahui dengan jelas induk betinanya.
Benih propellegitim terdiri atas :
a. Benih propellegitim biklonal, adalah benih yang dihasilkan dari
persilangan dua klon yang diketahui dengan jelas tetapi
persariannya terjadi secara alami (open pollination).
b. Benih propellegitim poliklonal, adalah benih yang dihasilkan dari
persilangan dalam suatu populasi yang terdiri atas lebih dari 2 klon.
Benih ini induk betina dan induk jantannya diketahui dengan jelas .
2. Kebun Entres
Kebun entres adalah kebun khusus yang dibuat untuk penyediaan bahan entres
(calon batang atas) untuk perbanyakan vegetatif ( stek, okulasi, sambung) atau
untuk mendapatkan bibit klonal.
Jenis entres terbagi menjadi 2 macam yaitu :
a. Entres pucuk
Entres pucuk berasal dari tunas-tunas air atau wiwilan
b. Entres cabang
Entres cabang berasal dari cabang primer, dimana cabang akan tumbuh secara
plagiotrop (tumbuh kesamping) dan pada umumnya hanya dipakai untuk
keperluan rehabilitasi
Pembibitan

Generatif Vegetatif
Pembibitan secara generatif Pembibitan secara Vegetatif
dapat dilakukan dengan dapat dilakukan dengan stek
menggunakan benih / biji atau sambung
Perbanyakan Generatif Perbanyakan Vegetatif

Keuntungan :
Keuntungan :
a. Sistem Perakaran lebih kuat
a. Lebih cepat tumbuh
b. Lebih mudah diperbanyak
b. Sifat turunannya sama dengan
c. Jangka waktu berbuah lebih
induknya
panjang

Kelemahan :
Kelemahan :
a. Waktu untuk mulai berbuah
a. Waktu untuk mulai berbuah
lebih pendek
lebih lama
b. Lebih sulit dikerjakan karena
b. Sifat turunan tidak sama dengan
memerlukan keahliah khusus
induknya
c. Perakaran kurang baik
Perbanyakan Generatif
Dalam perbanyakan Generatif terdiri dari 3 tahapan antara lain :
1. Pemilihan Benih / biji
2. Persemaian Benih / biji
3. Transplanting bibit
4. Pemeliharaan bibit
KOPI
1. Pemilihan Benih / biji
a. Benih berasal dari tanaman yang usianya diatas 15 tahun dan berproduksi
optimal.
b. Pertumbuhan normal dan percabangan kokoh
c. Bebas hama dan penyakit
d. Buah yang akan akan dijadikan benih tidak boleh diambil dari ujung dan
pangkal cabang
e. Biji yang digunakan sebagai benih yaitu biji yang harus sudah matang
sempurna, tidak cacat dan besarnya normal.
f. Pemilihan benih dilakukan ditempat yang teduh dan diseleksi dalam
waktu 1 hari.
g. Untuk penyulaman atau penanaman dilokasi yang terinfeksi nematoda
digunakan benih untuk batang bawah (untuk jenis kopi robusta
menggunakan klon Quillow BGN 121-04, Quillow 124-01, Exelsa BGN
121-09).
h. Setelah biji diseleksi maka langkah selanjutnya adalah pembuatan benih
kopi. Pembuatan benih kopi terdiri dari beberapa tahap antara lain :
1. Pemetikan buah masak sempurna
2. Pengupasan dengan cara manual agar biji kopi tidak pecah yaitu
dengan dimasukkan kedalam karung lalu diinjak-injak
3. Penghilangan lendir dengan menggunakan abu gosok atau dengan
air
4. Pengeringan angin selama 4 – 7 hari
5. Sortasi benih
6. Fumigasi benih
i. Benih kopi yang sudah siap untuk bahan tanam selanjutnya disimpan
untuk menunggu waktu persemaian yang tepat, biji dapat disimpan
untuk sementara waktu. Dan untuk menghindari terjadinya serangan
hama bubuk maka kopi tersebut dapat disimpan didalam peti dengan
ketentuan :
a. Pada dasar peti diberi lapisan kain yang diberi minyak terpentin
dengan dosis 1 cc / 100 cm2. Dan di atas kain pada lapisan biji
setebal 5 cm, diberi kain lagi yang diberi minyak terpentin pula,
demikian seterusnya sehingga peti itu penuh.
b. Bila peti itu sudah penuh, kemudian ditutup rapat‐rapat dan
dibiarkan selama 3 hari 3 malam agar semua hama mati karenanya.
c. Kalau penyimpanan itu berlangsung agak lama, maka biji tersebut
perlu dicampur dengan bubuk arang yang dibasahi dengan air,
dengan perbandingan 1 kg bubuk arang : 150 cc air.
d. Perbandingan antara biji dan bubuk arang yakni 3:1. Atau 3 kg biji
dicampur 1 kg bubuk arang yang telah dibasahi tadi.
2. Persemaian Benih / biji
Kegiatan persemaian benih / biji antara lain :
a. Pembuatan tempat persemaian / bedengan
b. Pendederan benih
a. Pembuatan tempat persemaian / bedengan

1. Dipilih tempat yang subur, dekat dengan sumber air, drainase baik, pH tanah 5 –

6,5 bebas hama penyakit dan mudah dalam pengawasan.

2. Tanah dicangkul digemburkan sedalam ± 30 cm, dibersihkan dari sisa-sisa akar,

kayu dan batu-batuan.

3. Tanah disterilkan dengan pemberian nematisida berbahan aktif karbofuran dengan

dosis 10-15 gram/m2

4. Dibuat guludan / bedengan membujur utara – selatan, dengan tepi diberi penahan

dari bambu, bedengan dibuat setinggi 20 cm, lebar 120 cm dan panjang

menyesuaikan dengan kebutuhan, diusahakan paling panjang adalah 10 m.


5. Guludan / bedengan diberi lapisan pasir halus setebal 10 cm.

6. Diberi atap dari welit atau jerami menghadap ketimur dengan tinggi

muka 180 cm dan belakang 120 cm.

7. Jarak antar guludan / bedengan adalah 60 cm yang berfungsi sebagai

jalan pemeliharaan

8. Disekeliling dederan dibuat pagar rapat untuk menjaga kelembaban

tempat pendederan.

9. Intensitas cahaya matahari yang masuk diusahakan 10-15 %


Gambar 1. Bak Pendederan Benih Gambar 2. Bedengan Benih
b. Pendederan Benih / biji
1. Pendederan benih dilakukan pada bulan Agustus – September.
2. Pasir dederan disiram secukupnya sebelum benih di semaikan dengan menggunakan gembor
3. Benih kopi dibenamkan dengan permukaan yang datar terletak dibawah sehingga
punggungnya terletak sedalam 0,5 cm dari permukaan pasir dengan jarak ± 2,5 x 5 cm atau
pada 1 m2 berisi ± 6600 benih.
4. Permukaan pasir yang telah dideder benih kopi ditutup dengan menggunakan seresah
potongan dedaunan ukuran 1 cm penutupan tipis dan merata diseluruh permukaan pasir.
5. Setiap bedengan diberi label / papan nama yang berisi :
- Nomer bedengan
- Klon / varietas
- Jumlah benih
- Tangal tanam
6. Setiap pagi dan sore disiram air dan tidak boleh menggenang. Air yang
digunakan untuk menyiram jangan diambil dari selokan / saluran air yang
mengalir dari kompleks-kompleks dalam pertanaman.
7. Setelah ± 5 – 6 minggu (35 – 45 hari) benih-benih kopi telah mencapai
stadium serdadu (yaitu stadium dimana hypocotyl telah tegak lurus panjang
± 8 cm dengan cotyledon / daun lembaga masih terbungkus dalam sisa-sisa
endosperm dan endocarp / kulit tanduk yang sudah retak).
8. Kemudian 4 – 6 minggu (28 – 42 hari) tergantung tinggi tempat, setelah
stadium serdadu, benih selanjutnya memasuki stadia kepelan (yaitu stadium
dimana cotyledon telah membuka). Pada stadia kepela telah keluar tunas
jarum sebesar 0,5 – 1 mm, dimana pada stadia seperti ini adalah waktu yang
tepat dilakukan transplanting.
Gambar 3. Cara Pendederan Benih Gambar 4. Biji ditutup dengan Seresah
Gambar 5. Stadia serdadu Gambar 6. Stadia Kepelan

Anda mungkin juga menyukai