Bahan Tanam & Pembibitan Tanaman Kopi Dan Kakao
Bahan Tanam & Pembibitan Tanaman Kopi Dan Kakao
Generatif Vegetatif
Pembibitan secara generatif Pembibitan secara Vegetatif
dapat dilakukan dengan dapat dilakukan dengan stek
menggunakan benih / biji atau sambung
Perbanyakan Generatif Perbanyakan Vegetatif
Keuntungan :
Keuntungan :
a. Sistem Perakaran lebih kuat
a. Lebih cepat tumbuh
b. Lebih mudah diperbanyak
b. Sifat turunannya sama dengan
c. Jangka waktu berbuah lebih
induknya
panjang
Kelemahan :
Kelemahan :
a. Waktu untuk mulai berbuah
a. Waktu untuk mulai berbuah
lebih pendek
lebih lama
b. Lebih sulit dikerjakan karena
b. Sifat turunan tidak sama dengan
memerlukan keahliah khusus
induknya
c. Perakaran kurang baik
Perbanyakan Generatif
Dalam perbanyakan Generatif terdiri dari 3 tahapan antara lain :
1. Pemilihan Benih / biji
2. Persemaian Benih / biji
3. Transplanting bibit
4. Pemeliharaan bibit
KOPI
1. Pemilihan Benih / biji
a. Benih berasal dari tanaman yang usianya diatas 15 tahun dan berproduksi
optimal.
b. Pertumbuhan normal dan percabangan kokoh
c. Bebas hama dan penyakit
d. Buah yang akan akan dijadikan benih tidak boleh diambil dari ujung dan
pangkal cabang
e. Biji yang digunakan sebagai benih yaitu biji yang harus sudah matang
sempurna, tidak cacat dan besarnya normal.
f. Pemilihan benih dilakukan ditempat yang teduh dan diseleksi dalam
waktu 1 hari.
g. Untuk penyulaman atau penanaman dilokasi yang terinfeksi nematoda
digunakan benih untuk batang bawah (untuk jenis kopi robusta
menggunakan klon Quillow BGN 121-04, Quillow 124-01, Exelsa BGN
121-09).
h. Setelah biji diseleksi maka langkah selanjutnya adalah pembuatan benih
kopi. Pembuatan benih kopi terdiri dari beberapa tahap antara lain :
1. Pemetikan buah masak sempurna
2. Pengupasan dengan cara manual agar biji kopi tidak pecah yaitu
dengan dimasukkan kedalam karung lalu diinjak-injak
3. Penghilangan lendir dengan menggunakan abu gosok atau dengan
air
4. Pengeringan angin selama 4 – 7 hari
5. Sortasi benih
6. Fumigasi benih
i. Benih kopi yang sudah siap untuk bahan tanam selanjutnya disimpan
untuk menunggu waktu persemaian yang tepat, biji dapat disimpan
untuk sementara waktu. Dan untuk menghindari terjadinya serangan
hama bubuk maka kopi tersebut dapat disimpan didalam peti dengan
ketentuan :
a. Pada dasar peti diberi lapisan kain yang diberi minyak terpentin
dengan dosis 1 cc / 100 cm2. Dan di atas kain pada lapisan biji
setebal 5 cm, diberi kain lagi yang diberi minyak terpentin pula,
demikian seterusnya sehingga peti itu penuh.
b. Bila peti itu sudah penuh, kemudian ditutup rapat‐rapat dan
dibiarkan selama 3 hari 3 malam agar semua hama mati karenanya.
c. Kalau penyimpanan itu berlangsung agak lama, maka biji tersebut
perlu dicampur dengan bubuk arang yang dibasahi dengan air,
dengan perbandingan 1 kg bubuk arang : 150 cc air.
d. Perbandingan antara biji dan bubuk arang yakni 3:1. Atau 3 kg biji
dicampur 1 kg bubuk arang yang telah dibasahi tadi.
2. Persemaian Benih / biji
Kegiatan persemaian benih / biji antara lain :
a. Pembuatan tempat persemaian / bedengan
b. Pendederan benih
a. Pembuatan tempat persemaian / bedengan
1. Dipilih tempat yang subur, dekat dengan sumber air, drainase baik, pH tanah 5 –
4. Dibuat guludan / bedengan membujur utara – selatan, dengan tepi diberi penahan
dari bambu, bedengan dibuat setinggi 20 cm, lebar 120 cm dan panjang
6. Diberi atap dari welit atau jerami menghadap ketimur dengan tinggi
jalan pemeliharaan
tempat pendederan.