Metode Pekerjaan Plengkung
Metode Pekerjaan Plengkung
DIVISI 1. UMUM
Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada
1.2 MOBILISASI minggu ke-1 dan Minggu ke-2
- Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai program
mobilisasi
- Penyediaan sarana komunikasi dua arah antara direksi dan penyedia jasa.
PENYEDIAAN SMKK
-
-
DIVISI 2. DRAINASE
2.3. (27) - Saluran berbentuk U tipe DS 3a ( dengan tutup ) Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada minggu
( 50x60 tb8 ) CU 56.60 tebal 10. ke-5 sampai dengan Minggu ke-14.
- Bahan – bahan yang sudah disiapkan ( pasir, semen, agregat kasar, air)
dicampur menggunakan Bacthing plant.
- Setelah
semua bahan tercampur dalam Bacthing plant, kemudian di tuang
kedalam mobil mixer selanjutnya dibawa ketempat pengecoran.
- Sebelum dituang kedalam Bekisting /cetakan terlebih dahulu beton di
sampling / di slump test. Apabila slump sudah sesuai dengan spek yang di
syaratkan, selanjutnya beton di tuang dan dipadatkan secara merata dengan
menggunakan vibrator.
3.1.(1) GALIAN BIASA Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada minggu
ke-3 sampai dengan Minggu ke-12.
- Sekelompok
Pekerja merapikan hasil galian dengan menggunakan alat bantu
dan memperhatikan kedalaman dan level galian.
3.1.(4) GALIAN STRUKTUR DENGAN KEDALAMAN 0 – 2 Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada minggu
METER ke-3 sampai dengan Minggu ke-12.
-Lobang yang telah selesai digali dengan alat berat di rapikan kembali dengan
tenaga manusia untuk persiapan pekerjaan selanjutnya.
-Selama proses pekerjaan galian aspal lalu lintas harus tetap terjaga dengan
menempatkan pengatur lalu lintas dan memasang rambu – rambu lalu lintas.
3.1.(8) GALIAN PERKERASAN BERASPAL TANPA COLD Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada minggu
MILLING MACHINE ke-4 sampai dengan Minggu ke-8.
-Material hasil galian dibuang dengan menggunakan Dump truck diluar lokasi
pekerjaan yang telah di setujui direksi pekerjaan.
-Selama proses pekerjaan galian aspal lalu lintas harus tetap terjaga dengan
menempatkan pengatur lalu lintas dan memasang rambu – rambu lalu lintas.
-Selama proses pekerjaan galian aspal lalu lintas harus tetap terjaga dengan
menempatkan pengatur lalu lintas dan memasang rambu – rambu lalu lintas.
5.1.(1) LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada minggu
ke-4 sampai dengan Minggu ke-18.
-Selama proses pekerjaan galian aspal lalu lintas harus tetap terjaga dengan
menempatkan pengatur lalu lintas dan memasang rambu – rambu lalu lintas.
5.1.(3) LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS S Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada minggu
ke-26 sampai dengan Minggu ke-29.
DEVISI 6. PERKERASAN ASPAL Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada minggu
ke-18 sampai dengan Minggu ke-26.
URAIAN: -Sebelum pekerjaan lapis perekat -aspal Emulsi dilakukan, Ruas jalan yang
akan dilapis perlu dipersiapkan terlebih dahulu mengenai kepadatan, kerataan,
dan kebersihan permukaannya dari kotoran debu.
-Setelah dilakukan penyemprotan lapis perekat (tack coat) dari aspal emulsi
yang telah diencerkan kemudian ditunggu selama dua jam, sampai lapis
perekat tersebut berubah warnanya dari coklat menjadi hitam sebelum
dilakukan penghamparan lapis berikutnya.
-Selama proses pekerjaan galian aspal lalu lintas harus tetap terjaga dengan
menempatkan pengatur lalu lintas dan memasang rambu – rambu lalu lintas.
6.3.(5a) LASTON LAPIS AUS (AC-WC) Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada minggu
ke-18 sampai dengan Minggu ke-26.
URAIAN:
- Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai Laston
Lapis Aus (AC-WC) yang dilengkapi dengan gambar sket yang menunjukkan
lokasi dan dimensi .
-Material yang sudah disiapkan (agregat 0-5, 5-10 & 1) dimuat menggunakan
Wheel Loader ke dalam Cold Bin, untuk di campur dengan aspal panas dengan
mesin Asphalt Mixing Plant (AMP).
-Pemadatan kedua atau utama harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda
karet (Pneumatic Tire Roller) sedekat mungkin di belakang penggilasan awal.
6.3.(6a) LASTON LAPIS ANTARA (AC-BC) Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada Minggu
ke-18.
URAIAN:
- Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai Laston
Lapis Antara(AC-BC) yang dilengkapi dengan gambar sket yang menunjukkan
lokasi dan dimensi .
-Material yang sudah disiapkan (semen, agregat 0-5, 5-10 & 1) dimuat
menggunakan Wheel Loader ke dalam Cold Bin, untuk di campur dengan aspal
panas dengan mesin Asphalt Mixing Plant (AMP).
-Selama proses pekerjaan galian aspal lalu lintas harus tetap terjaga dengan
menempatkan pengatur lalu lintas dan memasang rambu – rambu lalu lintas.
- Mengajukan rincian proposal Rencana Pengendalian Mutu untuk aspek pekerjaan ini, dan
Persetujuan untuk proporsi bahan pokok campuran akan didasari pada hasil percobaan campuran
(trial mix) sesuai dengan Spesifikasi dan juga semua ketentuan yang disyaratkan dalam Kontrak.
- Sebelum dimulai pekerjaan beton, pekerjaan lapis fondasi bawah, selongsong (ducting) dan kerb
yang berdekatan akan diselesai terlebih dahulu dan meminta persetujuan Direksi Pekerjaan untuk
mejalanjutkan Pekerjaan berikutnya.
- Melakukan Survei elevasi pada lapis fondasi bawah dan untuk setiap lokasi yang lebih tinggi 5 mm
dari elevasi rancangan akan diperbaiki sebelum dilakukannya setiap pekerjaan berikutnya.
2) Acuan dan Alat Pengendali Elevasi
- Pemasangan Acuan atau Bekisting dan alat pengendali elevasi (jenis kawat atau lainnya)
secukupnya di muka bagian perkerasan yang sedang dilaksanakan agar diperoleh kinerja dan
persetujuan atas semua kegiatan yang diperlukan pada atau berdekatan dengan garis-garis acuan,
AcuanatauBekisting samping yang lurus terbuat dari logam dengan ketebalan tidak kurang dari 5 mm
dan disediakan dalam ruas-ruas dengan panjang tidak kurang dari 3 m.
3) Pengecoran Beton
- Beton akan dicor dengan Truck Mixer Agitator (Ready Mix) Sesuai Spek yang di setujui oleh PPK
dengan ketebalan sedemikian rupa sehingga pekerjaan pemindahan sedapat mungkin dihindari,
beton dituangkan ke dalam alat penghampar dan dihamparkan secara mekanis sedemikian rupa
untuk mencegah segregasi atau penghamparan secara manual diperlukan dilakukan dengan
memakai sekop bukan perlengkapan perata (rakes). Dan penghamparan dilakukan secara menerus di
antara sambungan melintang tanpa sekatan sementara.
- Beton dipadatkan secara merata pada tepi dan sepanjang acuan, sepanjang dan pada kedua sisi
setiap sambungan, dengan menggunakan vibrator yang dimasukkan ke dalam beton.
- Ceceran beton yang tertumpah pada permukaan beton yang telah selesai dihampar akan dibesihkan
atau disingkirkan dengan cara yang disetujui.
- Mengajukan rincian proposal Rencana Pengendalian Mutu untuk aspek pekerjaan ini, dan
Persetujuan untuk proporsi bahan pokok campuran akan didasari pada hasil percobaan campuran
(trial mix) sesuai dengan Spesifikasi dan juga semua ketentuan yang disyaratkan dalam Kontrak.
- Sebelum dimulai pekerjaan beton, pekerjaan lapis fondasi bawah, selongsong (ducting) dan kerb
yang berdekatan akan diselesai terlebih dahulu dan meminta persetujuan Direksi Pekerjaan untuk
mejalanjutkan Pekerjaan berikutnya.
- Melakukan Survei elevasi pada lapis fondasi bawah dan untuk setiap lokasi yang lebih tinggi 5 mm
dari elevasi rancangan akan diperbaiki sebelum dilakukannya setiap pekerjaan berikutnya.
2) Acuan dan Alat Pengendali Elevasi
- Pemasangan Acuan atau Bekisting dan alat pengendali elevasi (jenis kawat atau lainnya)
secukupnya di muka bagian perkerasan yang sedang dilaksanakan agar diperoleh kinerja dan
persetujuan atas semua kegiatan yang diperlukan pada atau berdekatan dengan garis-garis acuan,
AcuanatauBekisting samping yang lurus terbuat dari logam dengan ketebalan tidak kurang dari 5 mm
dan disediakan dalam ruas-ruas dengan panjang tidak kurang dari 3 m.
3) Pengecoran Beton
- Beton akan dicor dengan Truck Mixer Agitator (Ready Mix) Sesuai Spek yang di setujui oleh PPK
dengan ketebalan sedemikian rupa sehingga pekerjaan pemindahan sedapat mungkin dihindari,
beton dituangkan ke dalam alat penghampar dan dihamparkan secara mekanis sedemikian rupa
untuk mencegah segregasi atau penghamparan secara manual diperlukan dilakukan dengan
memakai sekop bukan perlengkapan perata (rakes). Dan penghamparan dilakukan secara menerus di
antara sambungan melintang tanpa sekatan sementara.
- Beton dipadatkan secara merata pada tepi dan sepanjang acuan, sepanjang dan pada kedua sisi
setiap sambungan, dengan menggunakan vibrator yang dimasukkan ke dalam beton.
- Ceceran beton yang tertumpah pada permukaan beton yang telah selesai dihampar akan dibesihkan
atau disingkirkan dengan cara yang disetujui.
NO. ITEM PEKERJAAN WAKTU / URUTAN DAN URAIAN KERJA KETERANGAN
5) Membentuk Tepian
- Setelah beton dibentuk dan dipadatkan, tepi perkerasan beton di sepanjang acuan dan pada
sambungan diselesaikan dengan perkakas (edging tool) untuk membentuk permukaan seperempat
lingkaran yang halus dengan radius tertentu, bilamana tidak ditentukan lain pada Gambar, adalah 12
mm.
6) Penyelesaian Permukaan
- Setelah sambungan dan tepian selesai dikerjakan, dan sebelum bahan perawatan pada permukaan
perkerasan beton digunakan, permukaan beton dikasarkan dengan disikat tegak lurus dengan garis
sumbu (centreline) jalan.
- Pengkasaran ini dilakukan dengan menggunakan sikat kawat dengan lebar tidak kurang dari 450
mm. Sikat tersebut terdiri dari dua baris kawat dengan panjang kawat 100 mm dan ukuran kawat per
32 gauge serta jarak kawat dari as ke as adalah 25 mm. Kedua baris kawat mempunyai susunan
berselang seling (zig-zag) sehingga jarak kawat pada baris kedua dengan kawat pada baris pertama
adalah 12,5 mm. Masing - masing baris mempunyai 14 kawat dan diganti bila panjang kawat
terpendek telah mencapai 90 mm. Kedalaman tekstur rata-rata tidak kurang dari 3 mm.
7) Perawatan (Curing)
Permukaan Perkerasan Beton Semen yang terekspos segera dirawat dengan penyemprotan bahan
perawatan yang disetujui, sesuai dengan Spesifikasi, Penyemprotan dilakukan setelah permukaan
tersebut selesai dikasarkan dengan sikat sesuai dengan kondisi berikut ini :
NO. ITEM PEKERJAAN WAKTU / URUTAN DAN URAIAN KERJA KETERANGAN
a) Bahan perawatan harus dalam bentuk lapisan yang menerus dan tak terputus, dan disemprotkan
dengan merata dalam 2 kali penyemprotan :
i) Pertama-tama dalam waktu 15 menit setelah kondisi air permukaan "tidak begitu mengkilap", dan
ii) Yang kedua 10 sampai 30 menit setelah itu atau sebagaimana disarankan pabrik pembuatnya.
b) Pada permukaan dengan acuan tetap, penyemprotan pertama haruslah dalam 30 menit setelah
penggarukan dan yang kedua haruslah 15 sampai 45 menit sesudahnya.
c) Masing-masing penyemprotan harus dengan kadar yang sesuai dengan sertifikat pengujian untuk
perawatan yang efisien, harus memenuhi nilai minimum 0,20 ltr/m2, kecuali bahwa:
i) Setiap ruas yang penyemprotannya tidak memenuhi syarat harus disemprot ulang dalam waktu 6
(enam) jam dengan kadar penyemprotan yang telah diuji tidak kurang dari kekurangan dua kali
penyemprotan semula.
ii) Lapisan perawatan dipertahankan utuh dalam bentuk selaput (membrane) yang menerus dan
tidak patah sampai kekuatan lapangan mencapai 70% kekuatan rancangan. Setiap kerusakan selaput
perawatan (curing membrane) akan diperbaiki dengan penyemprotan manual pada lokasi yang cacat.
d) Sebagai tambahan, apabila dilakukan penghamparan pada segmen baru baik arah melintang atau
arah memanjang, maka pada perkerasan beton yang telah dicor sebelumnya dengan umur kurang
dari 7 hari dilakukan penyemprotan ulang minimum 2 m pada sisi yang bersebelahan baik melintang
atau memanjang, dan dapat diperluas pada lokasi yang sering dilalui orang selama pengecoran pada
sambungan konstruksi.
8) Membongkar Acuan
- Acuan akan dibongkar dari beton yang baru dicor sebelum mencapai waktu paling sedikit 12 jam.
- Pembongkar dengan hati - hati agar tidak merusak perkerasan beton. Setelah acuan dibongkar,
bagian sisi perkerasan beton akan dilakukan perawatan (curing) sesuai dengan yang disebutkan di
atas.
- Lokasi yang terjadi keropos kecil akan dibersihkan, dibasahi dan ditambal dengan adukan semen
kental dengan perbandingan 1 semen dan 2 agregat halus.
NO. ITEM PEKERJAAN WAKTU / URUTAN DAN URAIAN KERJA KETERANGAN
- Dan jika terjadi banyak keropos akan dilukukan pembongkaran atau Bilamana diperlukan dalam
mengganti suatu bagian perkerasan sesuai dengan Spesifikasi dan ketentuan yang disyaratkan dalam
Kontrak.
Untuk menjamin sambungan memanjang vertikal maka harus digunakan besi profil siku dengan
ukuran tinggi 5 mm lebih kecil dari tebal rencana dan dipakukan pada perkerasan dibawahnya.
NO. ITEM PEKERJAAN WAKTU / URUTAN DAN URAIAN KERJA KETERANGAN
- Penghamparan dimulai dari lajur yang lebih rendah menuju lajur yang lebih tinggi bilamana
- pekerjaan yang dilaksanakan lebih dari satu lajur.
- Mesin vibrasi pada screed alat penghampar dijalankan selama penghamparan dan pembentukan.
- Penampung alat penghampar (hopper) tidak boleh dikosongkan, sisa campuran beraspal harus
dijaga tidak kurang dari temperatur yang disyaratkan dalam Sepesifikasi teknis didalam kontrak.
- Alat penghampar dioperasikan dengan suatu kecepatan yang tidak menyebabkan retak permukaan,
koyakan, atau bentuk ketidak rataan lainnya pada permukaan. Kecepatan penghamparan harus
disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan ditaati.
4) Pemadatan
Sebelum Pemadatan dilaksanakan, setelah campuran beraspal dihampar dan diratakan, permukaan
tersebut akan diperiksa dan setiap ketidak sempurnaan yang terjadi akan diperbaiki. Temperatur
campuran beraspal yang terhampar dalam keadaan gembur harus dipantau dan penggilasan harus
dimulai dalam rentang viskositas aspal yang ditunjukkan pada Sepesifikasi teknis didalam kontrak.
Pemadatan campuran beraspal harus terdiri dari tiga operasi yang terpisah berikut ini :
a) Pemadatan Awal
- Pemadatan awal atau breakdown rolling dilaksanakan dengan alat pemadat roda baja atau pemadat
bergetar drum ganda (twin drum vibratory). Pemadatan awal dioperasikan dengan roda penggerak
berada di dekat alat penghampar. Setiap titik perkerasan menerima minimum dua lintasan pengilasan
awal.
b) Pemadatan Antara
- Pemadatan kedua atau utama harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda karet sedekat mungkin
di belakang penggilasan awal.
c) Pemadatan Akhir
- Pemadatan akhir atau penyelesaian dilaksanakan dengan alat pemadat roda baja tanpa penggetar
(vibrasi). Bila hamparan aspal tidak menunjukkan bekas jejak roda pemadatan setelah pemadatan
kedua, pemadatan akhir bisa tidak dilakukan.