Anda di halaman 1dari 21

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

ITEM PEKERJAAN WAKTU / URUTAN DAN URAIAN KERJA KETERANGAN


NAMA KEGIATAN LOKASI PEKERJAAN SUMBER ANGGARAN
NO.

DIVISI 1. UMUM
Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada
1.2 MOBILISASI minggu ke-1 dan Minggu ke-2
- Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai program
mobilisasi

- Penyediaan Kantor Lapangan (sewa ) dengan menunjukan denah lokasi dan


surat perjanjian sewa rumah untuk kantor lapangan.

- Penyediaan gudang material dan alat ( sewa ) dengan menunjukan denah


lokasi dan surat perjanjian sewa.

- Penyediaan sarana komunikasi dua arah antara direksi dan penyedia jasa.

- Penyediaan perlengkapan kanator dengan kriteria dengan jumlah yang sesuai


dengan daftar kuantitas.
- Penyediaan 1 Unit kendaraan roda empat dan 1 unit roda 2 minimal tahun
2000 untuk mobilisasi personil dengan menunjukan bukti sewa kendaraan dan
dokumentasi
- Memberikanfoto.
data / informasi mengenai pembagian trugas yang jelas bagi
personil utama proyek dengan memberikan Struktur Organisasi Proyek,
Termasuk Mobilisasi personil utama proyek.
- Untuk keperluan Administrasi / Pelaporan dilampirkan foto dokumentasi
Proyek berupa foto kantor lapangan gudang material dan alat serta kendaraan
roda empat dan dua.
Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada minggu
1.19 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
ke-1 sampai dengan Minggu ke-30

- Melaksanakan Rencana K3 secara berkelanjutan dengan menyediakan


kebutuhan
sarana K-3 ( APD, Rambu-rambu, spanduk, pagar pengamanan ) secara
konsisten.
- Melakukan inspeksi secara berkala dan terus menerus untuk menjamin
pelaksanaan K3
berjalan sesuai dengan rencana.
- Memberikan pelayanan Tepat Waktu, Tepat Mutu, Tepat Biaya dan
Memperhatikan Keselamatan pekerja sehingga tercapai Zero Accident sesuai
dengan standar dalam proyek.

NO. ITEM PEKERJAAN WAKTU / URUTAN DAN URAIAN KERJA KETERANGAN

PENYEDIAAN SMKK

-
-

DIVISI 2. DRAINASE

2.3. (27) - Saluran berbentuk U tipe DS 3a ( dengan tutup ) Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada minggu
( 50x60 tb8 ) CU 56.60 tebal 10. ke-5 sampai dengan Minggu ke-14.

-Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai


Uraian: pekerjaan saluran berbentuk U tipe DS 3a (dengan tutup) ( 50x60 tb8 ) CU
56.60 tebal 10.

- Mempersiapkan pembesian untuk pekerjaan saluran berbentuk U tipe DS 3a.

-Mempersiapkan Bekisting / cetakan untuk pekerjaan saluran berbentuk U tipe


DS 3a.

- Bahan – bahan yang sudah disiapkan ( pasir, semen, agregat kasar, air)
dicampur menggunakan Bacthing plant.

- Setelah
semua bahan tercampur dalam Bacthing plant, kemudian di tuang
kedalam mobil mixer selanjutnya dibawa ketempat pengecoran.
- Sebelum dituang kedalam Bekisting /cetakan terlebih dahulu beton di
sampling / di slump test. Apabila slump sudah sesuai dengan spek yang di
syaratkan, selanjutnya beton di tuang dan dipadatkan secara merata dengan
menggunakan vibrator.

NO. ITEM PEKERJAAN WAKTU / URUTAN DAN URAIAN KERJA KETERANGAN

2.3. (27) Saluran berbentuk U tipe DS 3a ( dengan tutup ) ( 50x60


tb8 ) CU 56.60 tebal 10. - Permukaan beton di bentuk dan diratakan dengan mistar kayu.

- Setelahminimal 12 jam pada saat pengecoran, bekisting di bongkar dan


dirapikan.
- Untukpekerjaan pengecoran tutup U-Ditch dilakukan bersamaan dengan
pekerjaan pengecoran U-Ditch.
-Untuk keperluan pelaporan dan administrasi dilampirkan foto dokumentasi
pekerjaan ketika 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.

DEVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK

3.1.(1) GALIAN BIASA Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada minggu
ke-3 sampai dengan Minggu ke-12.

URAIAN: - Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai pekerjaan


Galian Biasa yang dilengkapi dengan gambar sket yang menunjukkan lokasi
dan dimensi Galian Biasa.

- Pekerjaan Galian dengan menggunakan excavator sesuai dengan ukuran dan


dimensi yang terdapat dalam shop drawing, Material hasil galian dibuang diluar
lokasi pekerjaan yang disetujui direksi pekerjaan.
- Pekerjaan Galian dengan menggunakan excavator sesuai dengan ukuran dan
dimensi yang terdapat dalam shop drawing, Material hasil galian dibuang diluar
lokasi pekerjaan yang disetujui direksi pekerjaan.

- Galianjuga termasuk akar, batuan dan bahan organis yang mengganggu


pekerjaan galian.

- Sekelompok
Pekerja merapikan hasil galian dengan menggunakan alat bantu
dan memperhatikan kedalaman dan level galian.

- Selama pelaksanaan Pekerjaan Galian biasa, Pengaturan lalu – lintas tetap


dijaga dengan menempatkan petugas pengatur lalu – lintas dan penyediaan
rambu – rambu lalu – lintas.

- Untukkeperluan pelaporan dan administrasi dilampirkan foto dokumentasi


pekerjaan ketika 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.

3.1.(4) GALIAN STRUKTUR DENGAN KEDALAMAN 0 – 2 Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada minggu
METER ke-3 sampai dengan Minggu ke-12.

URAIAN: - Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai pekerjaan


Galian Struktur dengan kedalaman 0 – 2 meter yang dilengkapi dengan gambar
sket yang menunjukkan lokasi dan dimensi galian.

-Pekerjaan galian dilaksanaan cara open out, dengan memberikan patok –


patok panduan serta beberapa kedalaman galian yang harus di capai.

-Pekerjaan galian dilaksanaan cara open out, dengan memberikan patok –


patok panduan serta beberapa kedalaman galian yang harus di capai.

- Proses pelaksanaan galian ini dilakukan dengan menggunakan Excavator.

- Material hasil galian sebagian ditempatkan / di stok di samping galian untuk


timbunan kembali, jarak penempatan hasil galian untuk timbunan harus aman
dari longsor dan tidak masuk kedalam lobang galian.
-Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan
kembali langsung di muat kedalam dump truk untuk dibuang ketempat yang
sudah di setujui oleh direksi pekerjaan.

-Lobang yang telah selesai digali dengan alat berat di rapikan kembali dengan
tenaga manusia untuk persiapan pekerjaan selanjutnya.

- Setelah pekerjaan struktur selesai lalu di datangkan urugan pilihan dan di


timbun dan dipadatkan secara berlapis.

-Selama proses pekerjaan galian aspal lalu lintas harus tetap terjaga dengan
menempatkan pengatur lalu lintas dan memasang rambu – rambu lalu lintas.

-Untuk keperluan pelaporan dan administrasi dilampirkan foto dokumentasi


pekerjaan ketika 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.

3.1.(8) GALIAN PERKERASAN BERASPAL TANPA COLD Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada minggu
MILLING MACHINE ke-4 sampai dengan Minggu ke-8.

URAIAN: - Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai


perkerasan beraspal tanpa cold milling yang dilengkapi dengan gambar sket
yang menunjukkan lokasi dan dimensi galian.

- Proses pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan Concrete Cutter dan


jack Hammer.

-Material hasil galian dibuang dengan menggunakan Dump truck diluar lokasi
pekerjaan yang telah di setujui direksi pekerjaan.

-Setelah proses penggalian dilakukan pembersihan menggunakan Compresor


dan di bantu dengan tenaga manusia.

-Selama proses pekerjaan galian aspal lalu lintas harus tetap terjaga dengan
menempatkan pengatur lalu lintas dan memasang rambu – rambu lalu lintas.

-Untuk keperluan pelaporan dan administrasi dilampirkan foto dokumentasi


pekerjaan ketika 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.
3.3.(1) PENYIAPAN BADAN JALAN Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada minggu
ke-3 sampai dengan Minggu ke-14.

URAIAN: - Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai


penyiapan Badan Jalan yang dilengkapi dengan gambar sket yang
menunjukkan lokasi dan dimensi dari Penyiapan Badan Jalan.

-Segera setelah dilakukan pekerjaan galian dengan menggunakan Excavator


dan level permukaan galian telah rata maka dipadatkan dengan Vibrator Road
Roller.

-Water Tanker dipakai untuk membasahi permukaan galian agar dapat


maksimal dan kepadatan segera tercapai.

-Selama proses pekerjaan galian aspal lalu lintas harus tetap terjaga dengan
menempatkan pengatur lalu lintas dan memasang rambu – rambu lalu lintas.

-Untuk keperluan pelaporan dan administrasi dilampirkan foto dokumentasi


pekerjaan ketika 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.

DEVISI 5. PEKERJAAN BERBUTIR

5.1.(1) LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada minggu
ke-4 sampai dengan Minggu ke-18.

URAIAN: - Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai Lapis


Pondasi Agregat Kelas A yang dilengkapi dengan gambar sket yang
menunjukkan lokasi dan dimensi dari Lapis Pondasi Agregat Kelas A.

-Wheel Loader memuat material Agregat Klas A ke dalam Dump Truck di


Quary. Dump Truck memuat material Agregat Klas A dari Quary ke lokasi
pekerjaan. Penempatan material diatur sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
kelebihan atau material menumpuk terlalu banyak dilokasi pekerjaan.
-Setelah material berada dilokasi, dilakukan penghamparan sesuai dengan
data hasil Rekayasa Lapangan. Penghamparan material dengan menggunakan
Motor Grader.

-Hamparan material agregat klas A dibasahi dengan menggunakan Water


Tanker sebelum dilakukan pemadatan. Pemadatan dengan menggunakan
Vibrator Road Roller. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan
tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.

-Selama proses pekerjaan galian aspal lalu lintas harus tetap terjaga dengan
menempatkan pengatur lalu lintas dan memasang rambu – rambu lalu lintas.

-Untuk keperluan pelaporan dan administrasi dilampirkan foto dokumentasi


pekerjaan ketika 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.

5.1.(3) LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS S Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada minggu
ke-26 sampai dengan Minggu ke-29.

URAIAN: -Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai Lapis


Pondasi Agregat Kelas S yang dilengkapi dengan gambar sket yang
menunjukkan lokasi dan dimensi dari Lapis Pondasi Agregat Kelas S.

-Wheel Loader memuat material Agregat Klas S ke dalam Dump Truck di


Quary. Dump Truck memuat material Agregat Klas S dari Quary ke lokasi
pekerjaan. Penempatan material diatur sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
kelebihan atau material menumpuk terlalu banyak dilokasi pekerjaan.

-Setelah material berada dilokasi, dilakukan penghamparan sesuai dengan


data hasil Rekayasa Lapangan. Penghamparan material dengan menggunakan
Motor Grader.

-Hamparan material agregat klas A dibasahi dengan menggunakan Water


Tanker sebelum dilakukan pemadatan. Pemadatan dengan menggunakan
Vibrator Road Roller. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan
tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
-Selama proses pekerjaan galian aspal lalu lintas harus tetap terjaga dengan
menempatkan pengatur lalu lintas dan memasang rambu – rambu lalu lintas.

-Untuk keperluan pelaporan dan administrasi dilampirkan foto dokumentasi


pekerjaan ketika 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.

DEVISI 6. PERKERASAN ASPAL Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada minggu
ke-18 sampai dengan Minggu ke-26.

-Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai Lapis


6.1.(2a) LAPIS PEREKAT – ASPAL CAIR/ EMULSI
Perekat – Aspal Cair / Emulsi CRS-1atau RS-1 yang dilengkapi dengan gambar
sket yang menunjukkan lokasi dan dimensi .

URAIAN: -Sebelum pekerjaan lapis perekat -aspal Emulsi dilakukan, Ruas jalan yang
akan dilapis perlu dipersiapkan terlebih dahulu mengenai kepadatan, kerataan,
dan kebersihan permukaannya dari kotoran debu.

-Permukaan jalan di semprot menggunakan compressor sampai bersih.


Setelah bersih maka dilakukan penyemprotan lapis prekat - aspal cair
kepermukaan jalan menggunakan alat aspal distributor.

-Setelah dilakukan penyemprotan lapis perekat (tack coat) dari aspal emulsi
yang telah diencerkan kemudian ditunggu selama dua jam, sampai lapis
perekat tersebut berubah warnanya dari coklat menjadi hitam sebelum
dilakukan penghamparan lapis berikutnya.

-Selama proses pekerjaan galian aspal lalu lintas harus tetap terjaga dengan
menempatkan pengatur lalu lintas dan memasang rambu – rambu lalu lintas.

-Untuk keperluan pelaporan dan administrasi dilampirkan foto dokumentasi


pekerjaan ketika 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.

6.3.(5a) LASTON LAPIS AUS (AC-WC) Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada minggu
ke-18 sampai dengan Minggu ke-26.
URAIAN:
- Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai Laston
Lapis Aus (AC-WC) yang dilengkapi dengan gambar sket yang menunjukkan
lokasi dan dimensi .

-Material yang sudah disiapkan (agregat 0-5, 5-10 & 1) dimuat menggunakan
Wheel Loader ke dalam Cold Bin, untuk di campur dengan aspal panas dengan
mesin Asphalt Mixing Plant (AMP).

-Setelah Aspal tercampur dengan suhu 150 ̊ – 160 ̊ C kemudian dituang


kedalam Dump Truck untuk di distribusikan ke lokasi penghamparan.

-Sebelum memulai penghamparan, sepatu (screed) alat penghampar


dipanaskan. Campuran beraspal dihampar dan diratakan sesuai dengan
kelandaian, elevasi. serta bentuk penampang melintang yang disyaratkan.

-Alat penghampar dioperasikan dengan suatu kecepatan yang tidak


menyebabkan retak permukaan, koyakan, atau bentuk ketidak rataan lainnya
pada permukaan. Kecepatan penghamparan harus disetujui oleh Direksi
Pekerjaan dan ditaati.

-Pemadatan awal atau breakdown rolling dilaksanakan dengan alat pemadat


Tandem Roller dan berada di dekat alat penghampar. Setiap titik perkerasan
menerima minimum dua lintasan pengilasan awal.

-Pemadatan kedua atau utama harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda
karet (Pneumatic Tire Roller) sedekat mungkin di belakang penggilasan awal.

- Pemadatan akhir atau penyelesaian dilaksanakan dengan alat pemadat roda


baja tanpa penggetar (vibrasi). Bila hamparan aspal tidak menunjukkan bekas
jejak roda pemadatan setelah pemadatan kedua, pemadatan akhir bisa tidak
dilakukan.

-Genset dan lampu penerangan di persiapkan untuk Penghamparan Aspal


pada malam hari.
-Selama proses pekerjaan Pengaspalan lalu lintas harus tetap terjaga dengan
menempatkan pengatur lalu lintas dan memasang rambu – rambu lalu lintas.
-Untuk keperluan pelaporan dan administrasi dilampirkan foto dokumentasi
pekerjaan ketika 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.

NO. ITEM PEKERJAAN WAKTU / URUTAN DAN URAIAN KERJA KETERANGAN

6.3.(6a) LASTON LAPIS ANTARA (AC-BC) Pekerjaan ini dilaksanakan Sesuai Dengan Time Scedul yaitu : Pada Minggu
ke-18.
URAIAN:
- Mengajukan Permohonan Persetujuan Kerja (REQUEST) Mengenai Laston
Lapis Antara(AC-BC) yang dilengkapi dengan gambar sket yang menunjukkan
lokasi dan dimensi .

-Material yang sudah disiapkan (semen, agregat 0-5, 5-10 & 1) dimuat
menggunakan Wheel Loader ke dalam Cold Bin, untuk di campur dengan aspal
panas dengan mesin Asphalt Mixing Plant (AMP).

-Setelah Aspal tercampur dengan suhu 150 ̊ – 160 ̊ C kemudian dituang


kedalam Dump Truck untuk di distribusikan ke lokasi penghamparan.

-Sebelum memulai penghamparan, sepatu (screed) alat penghampar


dipanaskan. Campuran beraspal dihampar dan diratakan sesuai dengan
kelandaian, elevasi. serta bentuk penampang melintang yang disyaratkan.

-Alat penghampar dioperasikan dengan suatu kecepatan yang tidak


menyebabkan retak permukaan, koyakan, atau bentuk ketidak rataan lainnya
pada permukaan. Kecepatan penghamparan harus disetujui oleh Direksi
Pekerjaan dan ditaati.

-Pemadatan awal atau breakdown rolling dilaksanakan dengan alat pemadat


Tandem Roller dan berada di dekat alat penghampar. Setiap titik perkerasan
menerima minimum dua lintasan pengilasan awal.
-Pemadatan kedua atau utama harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda
karet (Pneumatic Tire Roller) sedekat mungkin di belakang penggilasan awal.

- Pemadatan akhir atau penyelesaian dilaksanakan dengan alat pemadat roda


baja tanpa penggetar (vibrasi). Bila hamparan aspal tidak menunjukkan bekas
jejak roda pemadatan setelah pemadatan kedua, pemadatan akhir bisa tidak
dilakukan.
- Genset dan lampu penerangan di persiapkan untuk Penghamparan Aspal
pada malam hari.

-Selama proses pekerjaan galian aspal lalu lintas harus tetap terjaga dengan
menempatkan pengatur lalu lintas dan memasang rambu – rambu lalu lintas.

-Untuk keperluan pelaporan dan administrasi dilampirkan foto dokumentasi


pekerjaan ketika 0%, 50%, dan 100% pada titik / lokasi yang sama.

III Beton struktur, fc25 Mpa


Pekerjaan Ini Dilaksanakan Pada Sesuai Dengan Time Schedule Yang Berlaku Atau Minggu Ke:
1) Pengjuan Kesiapan Kerja

- Mengajukan rincian proposal Rencana Pengendalian Mutu untuk aspek pekerjaan ini, dan
Persetujuan untuk proporsi bahan pokok campuran akan didasari pada hasil percobaan campuran
(trial mix) sesuai dengan Spesifikasi dan juga semua ketentuan yang disyaratkan dalam Kontrak.
- Sebelum dimulai pekerjaan beton, pekerjaan lapis fondasi bawah, selongsong (ducting) dan kerb
yang berdekatan akan diselesai terlebih dahulu dan meminta persetujuan Direksi Pekerjaan untuk
mejalanjutkan Pekerjaan berikutnya.

- Melakukan Survei elevasi pada lapis fondasi bawah dan untuk setiap lokasi yang lebih tinggi 5 mm
dari elevasi rancangan akan diperbaiki sebelum dilakukannya setiap pekerjaan berikutnya.
2) Acuan dan Alat Pengendali Elevasi
- Pemasangan Acuan atau Bekisting dan alat pengendali elevasi (jenis kawat atau lainnya)
secukupnya di muka bagian perkerasan yang sedang dilaksanakan agar diperoleh kinerja dan
persetujuan atas semua kegiatan yang diperlukan pada atau berdekatan dengan garis-garis acuan,
AcuanatauBekisting samping yang lurus terbuat dari logam dengan ketebalan tidak kurang dari 5 mm
dan disediakan dalam ruas-ruas dengan panjang tidak kurang dari 3 m.

3) Pengecoran Beton
- Beton akan dicor dengan Truck Mixer Agitator (Ready Mix) Sesuai Spek yang di setujui oleh PPK
dengan ketebalan sedemikian rupa sehingga pekerjaan pemindahan sedapat mungkin dihindari,
beton dituangkan ke dalam alat penghampar dan dihamparkan secara mekanis sedemikian rupa
untuk mencegah segregasi atau penghamparan secara manual diperlukan dilakukan dengan
memakai sekop bukan perlengkapan perata (rakes). Dan penghamparan dilakukan secara menerus di
antara sambungan melintang tanpa sekatan sementara.

- Beton dipadatkan secara merata pada tepi dan sepanjang acuan, sepanjang dan pada kedua sisi
setiap sambungan, dengan menggunakan vibrator yang dimasukkan ke dalam beton.
- Ceceran beton yang tertumpah pada permukaan beton yang telah selesai dihampar akan dibesihkan
atau disingkirkan dengan cara yang disetujui.

NO. ITEM PEKERJAAN WAKTU / URUTAN DAN URAIAN KERJA KETERANGAN

Saluran berbentuk U Tipe DS( U-DICHT)


Pekerjaan Ini Dilaksanakan Pada Sesuai Dengan Time Schedule Yang Berlaku Atau Minggu Ke:
- Sebelum Pemasangan Digali Sesuai Dengan Ukuran U-Dicht yang berlaku
- Pemasangan U-Dicht Pekerjaan di lakukan Dengan Alat Crane 5-10 Ton Sesuai dengan Spesifikasi
yang ada

III Beton struktur, fc25 Mpa


Pekerjaan Ini Dilaksanakan Pada Sesuai Dengan Time Schedule Yang Berlaku Atau Minggu Ke:
1) Pengjuan Kesiapan Kerja

- Mengajukan rincian proposal Rencana Pengendalian Mutu untuk aspek pekerjaan ini, dan
Persetujuan untuk proporsi bahan pokok campuran akan didasari pada hasil percobaan campuran
(trial mix) sesuai dengan Spesifikasi dan juga semua ketentuan yang disyaratkan dalam Kontrak.
- Sebelum dimulai pekerjaan beton, pekerjaan lapis fondasi bawah, selongsong (ducting) dan kerb
yang berdekatan akan diselesai terlebih dahulu dan meminta persetujuan Direksi Pekerjaan untuk
mejalanjutkan Pekerjaan berikutnya.
- Melakukan Survei elevasi pada lapis fondasi bawah dan untuk setiap lokasi yang lebih tinggi 5 mm
dari elevasi rancangan akan diperbaiki sebelum dilakukannya setiap pekerjaan berikutnya.
2) Acuan dan Alat Pengendali Elevasi
- Pemasangan Acuan atau Bekisting dan alat pengendali elevasi (jenis kawat atau lainnya)
secukupnya di muka bagian perkerasan yang sedang dilaksanakan agar diperoleh kinerja dan
persetujuan atas semua kegiatan yang diperlukan pada atau berdekatan dengan garis-garis acuan,
AcuanatauBekisting samping yang lurus terbuat dari logam dengan ketebalan tidak kurang dari 5 mm
dan disediakan dalam ruas-ruas dengan panjang tidak kurang dari 3 m.

3) Pengecoran Beton
- Beton akan dicor dengan Truck Mixer Agitator (Ready Mix) Sesuai Spek yang di setujui oleh PPK
dengan ketebalan sedemikian rupa sehingga pekerjaan pemindahan sedapat mungkin dihindari,
beton dituangkan ke dalam alat penghampar dan dihamparkan secara mekanis sedemikian rupa
untuk mencegah segregasi atau penghamparan secara manual diperlukan dilakukan dengan
memakai sekop bukan perlengkapan perata (rakes). Dan penghamparan dilakukan secara menerus di
antara sambungan melintang tanpa sekatan sementara.

- Beton dipadatkan secara merata pada tepi dan sepanjang acuan, sepanjang dan pada kedua sisi
setiap sambungan, dengan menggunakan vibrator yang dimasukkan ke dalam beton.
- Ceceran beton yang tertumpah pada permukaan beton yang telah selesai dihampar akan dibesihkan
atau disingkirkan dengan cara yang disetujui.
NO. ITEM PEKERJAAN WAKTU / URUTAN DAN URAIAN KERJA KETERANGAN

4) Penyetrika atau Floating (Metoda Manual)


- Penyetrika memanjang dijalankan manual dengan panjang tidak kurang dari 350 mm dan lebar tidak
kurang dari 150 mm, dilengkapi dengan pengaku agar tidak melentur atau melengkung. Penyetrika
memanjang dijalankan dari atas jembatan yang dipasang membentang di kedua sisi acuan tapi tanpa
menyentuh beton, digerakkan seperti gerakan menggergaji, sementara penyetrika selalu sejajar
dengan garis sumbu jalan (centreline), dan bergerak
berangsur-angsur dari satu sisi perkerasan ke sisi lain. Gerakan maju sepanjang garis sumbu jalan
harus berangsur-angsur dengan pergeseran tidak lebih dari setengah panjang penyetrika.

5) Membentuk Tepian
- Setelah beton dibentuk dan dipadatkan, tepi perkerasan beton di sepanjang acuan dan pada
sambungan diselesaikan dengan perkakas (edging tool) untuk membentuk permukaan seperempat
lingkaran yang halus dengan radius tertentu, bilamana tidak ditentukan lain pada Gambar, adalah 12
mm.

6) Penyelesaian Permukaan
- Setelah sambungan dan tepian selesai dikerjakan, dan sebelum bahan perawatan pada permukaan
perkerasan beton digunakan, permukaan beton dikasarkan dengan disikat tegak lurus dengan garis
sumbu (centreline) jalan.

- Pengkasaran ini dilakukan dengan menggunakan sikat kawat dengan lebar tidak kurang dari 450
mm. Sikat tersebut terdiri dari dua baris kawat dengan panjang kawat 100 mm dan ukuran kawat per
32 gauge serta jarak kawat dari as ke as adalah 25 mm. Kedua baris kawat mempunyai susunan
berselang seling (zig-zag) sehingga jarak kawat pada baris kedua dengan kawat pada baris pertama
adalah 12,5 mm. Masing - masing baris mempunyai 14 kawat dan diganti bila panjang kawat
terpendek telah mencapai 90 mm. Kedalaman tekstur rata-rata tidak kurang dari 3 mm.

7) Perawatan (Curing)

Permukaan Perkerasan Beton Semen yang terekspos segera dirawat dengan penyemprotan bahan
perawatan yang disetujui, sesuai dengan Spesifikasi, Penyemprotan dilakukan setelah permukaan
tersebut selesai dikasarkan dengan sikat sesuai dengan kondisi berikut ini :
NO. ITEM PEKERJAAN WAKTU / URUTAN DAN URAIAN KERJA KETERANGAN

a) Bahan perawatan harus dalam bentuk lapisan yang menerus dan tak terputus, dan disemprotkan
dengan merata dalam 2 kali penyemprotan :
i) Pertama-tama dalam waktu 15 menit setelah kondisi air permukaan "tidak begitu mengkilap", dan
ii) Yang kedua 10 sampai 30 menit setelah itu atau sebagaimana disarankan pabrik pembuatnya.

b) Pada permukaan dengan acuan tetap, penyemprotan pertama haruslah dalam 30 menit setelah
penggarukan dan yang kedua haruslah 15 sampai 45 menit sesudahnya.
c) Masing-masing penyemprotan harus dengan kadar yang sesuai dengan sertifikat pengujian untuk
perawatan yang efisien, harus memenuhi nilai minimum 0,20 ltr/m2, kecuali bahwa:
i) Setiap ruas yang penyemprotannya tidak memenuhi syarat harus disemprot ulang dalam waktu 6
(enam) jam dengan kadar penyemprotan yang telah diuji tidak kurang dari kekurangan dua kali
penyemprotan semula.
ii) Lapisan perawatan dipertahankan utuh dalam bentuk selaput (membrane) yang menerus dan
tidak patah sampai kekuatan lapangan mencapai 70% kekuatan rancangan. Setiap kerusakan selaput
perawatan (curing membrane) akan diperbaiki dengan penyemprotan manual pada lokasi yang cacat.

d) Sebagai tambahan, apabila dilakukan penghamparan pada segmen baru baik arah melintang atau
arah memanjang, maka pada perkerasan beton yang telah dicor sebelumnya dengan umur kurang
dari 7 hari dilakukan penyemprotan ulang minimum 2 m pada sisi yang bersebelahan baik melintang
atau memanjang, dan dapat diperluas pada lokasi yang sering dilalui orang selama pengecoran pada
sambungan konstruksi.

8) Membongkar Acuan

- Acuan akan dibongkar dari beton yang baru dicor sebelum mencapai waktu paling sedikit 12 jam.
- Pembongkar dengan hati - hati agar tidak merusak perkerasan beton. Setelah acuan dibongkar,
bagian sisi perkerasan beton akan dilakukan perawatan (curing) sesuai dengan yang disebutkan di
atas.
- Lokasi yang terjadi keropos kecil akan dibersihkan, dibasahi dan ditambal dengan adukan semen
kental dengan perbandingan 1 semen dan 2 agregat halus.
NO. ITEM PEKERJAAN WAKTU / URUTAN DAN URAIAN KERJA KETERANGAN

- Dan jika terjadi banyak keropos akan dilukukan pembongkaran atau Bilamana diperlukan dalam
mengganti suatu bagian perkerasan sesuai dengan Spesifikasi dan ketentuan yang disyaratkan dalam
Kontrak.

IV LAPIS RESAP PENGIKAT EMULSI


Pekerjaan Ini Dilaksanakan Pada Sesuai Dengan Time Schedule Yang Berlaku Atau Minggu Ke:
Sebelum pekerjaan lapis Resap Pengikat - aspal cair dilakukan, terlebih dahulu permukaan jalan yang
akan dikerjakan harus dibersihkan dari segala macam kotoran maupun debu. Permukaan jalan kita
semprot menggunakan compressor sampai bersih. Setelah bersih maka dilakukan penyemprotan
lapis prekat - aspal cair kepermukaan jalan menggunakan alat aspal distributor.
Sedang bahan yang dipakai adalah campuran aspal dan kerosene. Penyemprotan harus dilakukan
dengan baik dan rata sampai memenuhi spesifikasi yang ditentukan oleh pengawas atau direksi.

V LAPIS PEREKAT EMULSI


Pekerjaan Ini Dilaksanakan Pada Sesuai Dengan Time Schedule Yang Berlaku Atau Minggu Ke:
Sebelum pekerjaan lapis perekat -aspal Emulsi dilakukan, Ruas jalan yang akan dilapis perlu
dipersiapkan terlebih dahulu mengenai kepadatan, kerataan, dan kebersihan permukaannya dari
kotoran debu.Sebelum penghamparan dimulai, permukaan jalan perlu diberi lapis perekat(tack coat)
dari aspal emulsi yang telah diencerkan kemudian ditunggu sampai lapis perekat tersebut berubah
warnanya dari coklat menjadi hitam.Alat-alat untuk keperluan penghamparan disiapkan di lokasi.
Juga tenaga kerja dan lain-lain yang diperlukan.Penghamparan bisa dilaksanakan setengah lebar
jalan ataupun selebarpenuh jalan, tergantung dari pertimbangan lapangan, terutama sehubungan
dengan kepentingan lalu-Iintas. Lubang / celah harus betul-betul terisi kembali dengan campuran
sebelum dimu!ai pemadatan.

VI CAMPURAN BERASPAL PANAS


Pekerjaan Ini Dilaksanakan Pada Sesuai Dengan Time Schedule Yang Berlaku Atau Minggu Ke:
1) Menyiapkan Permukaan Yang Akan Dilapisi atau Penghamparan
Sebelum penghamparan, permukaan yang akan dihampar akan dibersihkan dari bahan yang lepas
dan yang tidak dikehendaki dengan sapu mekanis yang dibantu dengan cara manual bila diperlukan.
2) Acuan Tepi

Untuk menjamin sambungan memanjang vertikal maka harus digunakan besi profil siku dengan
ukuran tinggi 5 mm lebih kecil dari tebal rencana dan dipakukan pada perkerasan dibawahnya.
NO. ITEM PEKERJAAN WAKTU / URUTAN DAN URAIAN KERJA KETERANGAN

3) Penghamparan dan Pembentukan


- Sebelum memulai penghamparan, sepatu (screed) alat penghampar dipanaskan. Campuran
beraspal dihampar dan diratakan sesuai dengan kelandaian, elevasi. serta bentuk penampang
melintang yang disyaratkan.

- Penghamparan dimulai dari lajur yang lebih rendah menuju lajur yang lebih tinggi bilamana
- pekerjaan yang dilaksanakan lebih dari satu lajur.

- Mesin vibrasi pada screed alat penghampar dijalankan selama penghamparan dan pembentukan.

- Penampung alat penghampar (hopper) tidak boleh dikosongkan, sisa campuran beraspal harus
dijaga tidak kurang dari temperatur yang disyaratkan dalam Sepesifikasi teknis didalam kontrak.
- Alat penghampar dioperasikan dengan suatu kecepatan yang tidak menyebabkan retak permukaan,
koyakan, atau bentuk ketidak rataan lainnya pada permukaan. Kecepatan penghamparan harus
disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan ditaati.

4) Pemadatan

Sebelum Pemadatan dilaksanakan, setelah campuran beraspal dihampar dan diratakan, permukaan
tersebut akan diperiksa dan setiap ketidak sempurnaan yang terjadi akan diperbaiki. Temperatur
campuran beraspal yang terhampar dalam keadaan gembur harus dipantau dan penggilasan harus
dimulai dalam rentang viskositas aspal yang ditunjukkan pada Sepesifikasi teknis didalam kontrak.
Pemadatan campuran beraspal harus terdiri dari tiga operasi yang terpisah berikut ini :
a) Pemadatan Awal
- Pemadatan awal atau breakdown rolling dilaksanakan dengan alat pemadat roda baja atau pemadat
bergetar drum ganda (twin drum vibratory). Pemadatan awal dioperasikan dengan roda penggerak
berada di dekat alat penghampar. Setiap titik perkerasan menerima minimum dua lintasan pengilasan
awal.

b) Pemadatan Antara
- Pemadatan kedua atau utama harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda karet sedekat mungkin
di belakang penggilasan awal.
c) Pemadatan Akhir
- Pemadatan akhir atau penyelesaian dilaksanakan dengan alat pemadat roda baja tanpa penggetar
(vibrasi). Bila hamparan aspal tidak menunjukkan bekas jejak roda pemadatan setelah pemadatan
kedua, pemadatan akhir bisa tidak dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai