Anda di halaman 1dari 8

SCREENING DAN EXERCISE VELOCITY PADA ATLET

Hanif Ridha, Tyas Sari Ratna Ningrum M. Or

Abstrak

Kecepatan (velocity) merupakan salah satu komponen biomotor yang diperlukan

dalam setiap cabang olahraga. Kecepatan sebagai hasil perpaduan dari panjang ayunan

tungkai dan jumlah langka. Kecepatan dipengaruhi oleh teknik gerak yang dilakukan,

sehingga fungsi dari teknik adalah untuk memperbanyak frekuensi gerak dan mempercepat

waktu reaksi. Speed atau kecepatan adalah hal yang mutlak harus dimiliki oleh hampir setiap

olahragawan. Basket pun juga begitu. Saat melakukan fast break, atau saat menyelip di antara

celah-celah pemain lawan waktu melakukan penetrasi ke key hole, kecepatan seorang pemain

basket diuji. Salah satu cara seorang pemain basket latihan meningkatkan speednya dengan

menggunakan beberapa latihan yang bersifat anaerobik. kecepatan merupakan komponen

skill related fitness yang dapat menunjang performa dan teknik dasar seorang atlet.

Plyometric training merupakan latihan dengan karakteristik menggunakan kontraksi otot

yang sangat kuat dan cepat serta merupakan kombinasi latihan isometrik, isotonik dan

isokinetik sekelompok otot. Lari suttle run adalah jenis olahraga lari lainnya yang baik untuk

melatih kecepatan pada atlet. Shuttle run adalah olahraga yang anda lakukan dengan lari

bolak bali pada jarak yang sama. Misalnya ada lintasan lari berjarak 4 meter, maka anda

harus lari di lintasan tersebut sebanyak 5 kali bolak balik. Dengan demikian anda akan

terlatih untuk cepat melewatinya dan selesai mengikut perintah dengan baik. Velocity

berkaitan dengan kemampuan melakukan gerakan dalam waktu yang sangat singkat. Untuk

mengukur speed digunakan Sprint test. Dalam tes ini, diperlukan area lapangan seluas 50

meter, stopwatch.
PENDAHULUAN

Pada olahraga prestasi, kondisi fisik atlet sangat menjadi prioritas utama dalam

menunjang performa atlet pada saat bertanding, oleh sebab itu setiap atlet harus

mempersiapkan kondisi fisiknya sesuai dengan cabang olahraga yang memprioritaskan

kondisi fisik. Kondisi fisik yang harus dimiliki seorang atlet antara lain kekuatan, daya tahan,

kecepatan, dayaledak, keseimbangan, reaksi, akurasi, kelentukan, koordinasi dan kelincahan.

Kecepatan merupakan salah satu komponen biomotor yang diperlukan dalam setiap cabang

olahraga. Kecepatan sebagai hasil perpaduan dari panjang ayunan tungkai dan jumlah langka.

Kecepatan dipengaruhi oleh teknik gerak yang dilakukan, sehingga fungsi dari teknik adalah

untuk memperbanyak frekuensi gerak dan mempercepat waktu reaksi. kecepatan merupakan

komponen skill related fitness yang dapat menunjang performa dan teknik dasar seorang

atlet.

Olahraga yang mengandalkan kecepatan dalam pertandingan, namun tidak semua

olahraga hanya mengandalkan kecepatan. Oleh sebab itu, untuk mengerti lebih jauh manfaat

kecepatan dalam konteks nyata maka perlu diketahui berbagai jenis olahraga yang

membutuhkan latihan kecepatan untuk dapat mendukung pertandingan Latihan adalah proses

di mana seorang atlet dipersiapkan untuk performa tertinggi. Tujuan latihan adalah untuk

meningkatkan kemampuan atlet dan bekerja kapasitas untuk Optimize kinerja atlet. Salah

satu latihan untuk meningkatkan kecepatan pada atlet adalah shuttle run. Shuttle Run adalah

latihan untuk meningkatkan kecepatan adalah lari secepat-cepatnya dengan mengubah arah

melewati titik yang telah ditentukan dengan menggunakan 2 cone. Misalnya ada lintasan lari

berjarak 4 meter, maka anda harus lari di lintasan tersebut sebanyak 5 kali bolak balik. Untuk

mengukur speed digunakan Sprint test. Dalam tes ini, diperlukan area lapangan seluas 50

meter, stopwatch.
METODE

A. Profil Responden

Rensponden yang digunakan disini yaitu Tn. Z, umur 22, aktivitas sehari-hari

yang dilakukan kuliah di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Responden merupkan

salah satu atlet basket Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang. Responden melakukan

latihan setiap selasa dan jumaat malam yang bertempat di lapangan Universitas

‘Aisyiyah Yogyakarta. Responden belum pernah dilakukannya screening dan

melakukan latihan yang terprogram. Pada atlet sangat penting dilakukannya

screening, yang sangat berguna untuk mendeteksi dini kemampuan dari atlet tersebut

agar dapat menentukan program latihan yang cocok dan tepat untuk meningkataka

performa atlet salah satunya kecepatan (velocity).

B. Screning Velocity

Speed berkaitan dengan kemampuan melakukan gerakan dalam waktu yang

sangat singkat. Untuk mengukur speed digunakan Sprint test. Dalam tes ini,

diperlukan area lapangan seluas 50 meter, stopwatch

Prosedur pelaksanaan :

1. Panjang lapangan seluas 50 meter diberi tanda titik start dan finish.

2. Atlit mengambil awalan pada titik start.

3. Kemudian memberi aba-aba “go” dan atlit berlari secepat mungkin sampai finish.

4. Mencatat waktu yang dicapai saat finish.

5. Hasil yang dicapai dicocokkan dengan tabel sprint test


Tabel Sprint Tes

Skor Lari 50 meter putra Kriteria Lari 50 meter putri


5 6.7 Baik sekali 7.7
4 6.8 – 7.6 Baik 7.8 – 8.7
3 7.7 – 8.7 Cukup 8.8 – 9.9
2 8.8 – 10.3 Kurang 10.0 – 11.9
1 10.4 - dst Kurang sekali 12.0 - dst

C. Jenis Latihan

Lari bolak-balik (Shuttle Run) ialah salah satu bentuk latihan yang

mengembangkan kecepatan dan kelincahan dimana latihan ini diasumsikan dapat

melatih yang dibutuhkan dalam penguasaan teknik dribbling dalam sepak bola. Jarak

antara baris A terhadap baris B dalam lari bolakbalik 5 meter. Jarak antara kedua titik

jangan terlalu jauh, sekitar 4-5 meter adalah cukup. Hal tersebut dikarenakan kalau

jarak yang terlalu jauh dikhawatirkan pemain atau atlet setelah beberapa kali

melakukan lari bolak-balik tidak mampu lagi.

Mengembalikan tubuhnya dengan cepat disebabkan oleh faktor kelelahan.

Cara melakukannya yaitu lari bolak balik dilakukan secepat mungkin sebanyak 8 kali

dalam jarak 5 meter. Setiap kali sampai pada suatu titik sebagai batas, maka

secepatnya berusaha mengubah arah menuju titik lainnya. Perlu diperhatikan bahwa

jarak antara kedua titik tidak terlalu jauh serta jumlah ulangan tidak terlalu banyak

sehingga tidak akan menyebabkan kelelahan bagi si pelaku. Dalam hal ini yang perlu

diperhatikan adalah kemampuan mengubah arah secepat mungkin pada saat bergerak.

Dosis dari latihan Shuttel Run,8 kali lari bolak balik, 5-8 set, istirahat selama 2 menit

antar set.
Shuttle Run dapat meningkatkan kecepatan karena bentuk latihan yang ini

cenderung berlari dengan arah yang lurus dan rintangan yang dihadapi yaitu harus

memutar badan sebesar 180°. Latihan fisik yang diberikan secara teratur dan terukur

dengan takaran waktu yang cukup menyebabkan perubahan fisiologis yang mengarah

pada kemampuan menghasilkan energi yang lebih besar dan memperbaiki penampilan

fisik. Jenis pelatihan yang diberikan secara cepat dan kuat akan memberikan

perubahan yang meliputi peningkatan substrak sperti ATP-PC, keratin, dan glukogen

serta peningkatan jumlah dan aktivitas enzim. Shuttle Run adalah latihan yang

meningkatkan kecepatan kaki, Shuttle Run testi juga harus memindahkan balok

dengan jarak 8 x 5 meter sehingga testi juga harus lincah dalam mengambil balok

dengan waktu yang cepat sehingga menempuh jarak 40 M (Kementrian Pemuda dan

Olahraga Tahun 2014, Juklak Tes dan Evaluasi Perkembangan hasil

PPLP/SKO/PPLM.

PEMABAHASAN

A. Keadaan atlet

Kondisi fisik yang baik mempunyai beberapa keuntungan, di antaranya

mampu dan mudah mempelajari keterampilan yang relatif sulit, tidak mudah lelah

saat mengikuti latihan maupun pertandingan, program latihan dapat diselesaikan tanpa

mempunyai banyak kendala serta dapat menyelesaikan latihan berat. Kondisi fisik

sangat diperlukan oleh seorang atlet, karena tanpa didukung oleh kondisi fisik prima

maka pencapaian prestasi puncak akan mengalami banyak kendala, dan mustahil

dapat berprestasi tinggi. Screening adalah salah satu antisipasi untuk atlet guna

mengetahui tingkat kemampuan atlet untuk meningkatkan performa. Hasil screening

yang dilakukan pada atlet menurut tes speed yang telah dilakukan didapatkan hasil 8.6

menit yang menujukan kriteria cukup. Dangan hasil speed tes yang di dapatkan si atlet
diharapkan bisa lebih meningkatkan velocitynya dengan menggunkan latihan yang

bersifat anaerobic salah satunya shuttle Run. Latihan Shutelle Run diharapkan bisa

dapat meningkatkan velocity atlet dan dapat meningkatkan performa bermain atlet.

Screening velocity : Speed Tes

B. Jenis Latihan

Shuttle run adalah salah satu jenis latihan paling populer yang mengutamakan

kecepatan, daya tahan, dan ketepatan. Latihan shuttle run juga ditujukan untuk

melatih kelincahan, kontrol tubuh dan akselerasi saat berlari dengan mengubah arah

atau posisi.

Latihan shuttle run adalah gerakan lari bolak-balik pada satu jarak yang sama yang

sudah ditetapkan, atau Anda dapat mengubah jaraknya sesuai dengan jenis latihan

Anda. Latihan ini adalah latihan dasar bagi berbagai jenis cabang olahraga seperti

basket, sepak bola, bulu tangkis, dll.

Selain itu, shuttle run adalah latihan kardiovaskular yang menargetkan otot

paha depan, betis, glute, pangkal paha, paha belakang, pinggul dan paha luar. Jadi,

hampir seluruh otot di tubuh akan bekerja dalam latihan shuttle run ini.
Latihan shuttle run bisa jadi pilihan olahraga yang berat dan menantang. Jika

Anda melakukan latihan shuttle run dengan target yang besar seperti untuk ujian fisik

atlet, Anda harus benar-benar menyiapkan fisik dan mental atlet untuk mendapatkan

performa.

Tips melakukan shuttle run agar dapat berlari dengan durasi yang lebih cepat

setiap latihan, yaitu, tingkatkan latihan fitnes atlet. Selain latihan shuttle run, atlet juga

harus melatih otot Anda dengan berbagai latihan fitnes lainnya. Lakukan pemanasan

yang baik dan benar untuk mengurangi risiko cedera serta meningkatkan performa

atlet. Tingkatkan latihan koordinasi dan kelincahan atlet, terutama saat berputar arah

pada latihan shuttle run. Siapkan tubuh atlet sebelum latihan seperti tidur yang cukup,

minum air putih yang cukup, serta makan makanan sehat yang membentuk otot atlet.

Siapkan mental atlet untuk berlari lebih cepat untuk mencapai target waktu berlari

atlet. Terdapat banyak sekali variasi latihan shuttle run yang bisa dilakukan selain

menggunakan balok, atau bahkan tidak menggunakan alat pendukung lainnya.

KESIMPULAN

Kecepatan (velocity) sangat dibutuhkan oleh seorang pemain basket, terlebih saat

mendribel. Mendribel bola tidak hanya membawa bola menyusuri lapangan dan lurus ke

depan melainkan menghadapi lawan yang jaraknya cukup dekat dan rapat. Shuttle Run dapat

meningkatkan kecepatan karena bentuk latihan yang ini cenderung berlari dengan arah yang

lurus dan rintangan yang dihadapi yaitu harus memutar badan sebesar 180°. Latihan fisik

yang diberikan secara teratur dan terukur dengan takaran waktu yang cukup menyebabkan

perubahan fisiologis yang mengarah pada kemampuan menghasilkan energi yang lebih besar

dan memperbaiki penampilan fisik.


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai