16-Article Text-33-2-10-20200403
16-Article Text-33-2-10-20200403
1, Agustus 2019
Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Sistem Informasi, Universitas Yapis Papua
UNIYAP, Jl. DR. Sam Ratulangi No.11 Dok V Atas, Tlp (0967) 534012, 550355, Jayapura-Papua
iis.widiati@gmail.com, umarfajri@gmail.com
Abstrak
Dalam perkembangannya, banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, salah satunya ialah beton semprot
(Shotcrete). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan pekerjaan beton Semprot (Shotcrete),
mengetahui kualitas material pembetuk beton semprot (Shotcrete), mengetahui komposisi campuran beton semprot
(Shotcrete), dan mengetahui hasil dari kuat tekan beton semprot (Shotcrete). Penelitian ini dilakukan dilingkungan
Lab. PT. Modern dengan menggunakan data skunder dari Lab. PT. Modern. Pengetahuan penulis yang dicurahkan
dalam tugas akhir ini didapatkan dengan cara membaca karya ilmiah orang lain dan hasil dari wawancara kepala
Lab. Kontraktor PT. Modern. Metode shotcrete pada proyek Pembangunan Ring Road diaplikasikan sebagai
dinding penahan tanah / cadas hasil galian. Metode shotcrete adalah aplikasi mesin penyemprot beton yang
ditemukan pada tahun 1910 oleh Crl Ethan Akely (1864-1926). Jenis metode yang digunakan pada proyek
pembangunan ring road ialah metode Dry-Mix (campuran Kering). Analisis mutu beton shotcrete mengacu pada
parameter-parameter yang telah penulis cantumkan. Dari hasil pengujian kuat tekan rata-rata pada umur 7 hari
sebesar 235,17 Kg/cm² dan pada umur 28 hari diperoleh kuat tekan rata-rata sebesar 362,50 Kg/cm².
Abstract
In its development, there are many new concrete modification found, one of them is spray concrete (Shotcrete).
This study aims to determine the process of spray concrete work (Shotcrete), determine the quality of spray
concrete (Shotcrete), determine the composition of spray concrete (Shotcrete), and find out the results of Shotcrete
compressive strength. This research was conducted in the Laboratory environment. PT. Modern using secondary
data from the PT. Modern laboratory. The author's knowledge devoted to this final assignment is obtained by
reading other people's scientific work and the results of the Laboratory head's interview Contractor PT. Modern.
The shotcrete method in the Ring Road Construction project was applied as a retaining wall / rock produced from
the excavation. The shotcrete method is the application of a concrete sprayer that was discovered in 1910 by Crl
Ethan Akely (1864-1926). The type of method used in the ring road construction project is the Dry-Mix method.
The quality analysis of shotcrete concrete refers to the parameters that the author has listed. From the results of
testing the average compressive strength at 7 days at 235.17 Kg/cm² and for 28 days the average compressive
strength was 362.50 Kg/cm².
tekan yang tinggi. Dalam perkembanganya, banyak Kemudian berkembang dengan berbagai metode
ditemukan beton baru hasil modifikasi, salah satunya dan aplikasi baru seperti saat ini. Shotcrete
ialah beton semprot (shotcrete) yang diaplikasikan memiliki banyak spesifikasi dan metode
pada proyek Pembangunan Ring Road Jayapura – penggunaan, sesuai dengan kebutuhan pekerjaan,
Sentani (Lingkar Dalam) sebagai dinding penahan lokasi pekerjaan, waktu dan durasi pekerjaan,
tanah / cadas hasil galian. dan faktor lainya (Jeffry Franky Tumatar, 2009).
Beton semprot (shotcrete) sendiri tentunya Hasil dari metode shotcrete ini sangat
memiliki persyaratan yang harus terpenuhi sesuai tergantung pada Nozzleman (orang yang
Spesifikasi Khusus Beton Semprot (shotcrete) SKh- melakukan penyemprotan beton) karena
2.7.18. Untuk itu, penelitian ini menganalisis mutu Nozzleman memberikan kadar air yang pas
Beton Shotcrete yang digunakan pada Proyek ketika penyemprotan.
Pembangunan Ring Road Jayapura-Sentani. Menurut SNI 03-6811-2002 tingkatan
Berdasarkan uraian diatas terdapat permasalahan campuran tambahan untuk shotcrete dibuat
yang akan diteliti penulis yaitu, bagaimana kualitas berdasarkan salah satu dari 2 metode yaitu
material pembentuk beton semprot (shotcrete), metode dry-mix dan metode wet-mix. Metode
bagaimana komposisi campuran material pembentuk dry-mix atau sering disebut juga gunite, yaitu
beton semprot (shotcrete), dan bagaimana hasil kuat campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa
tekan beton semprot (shotcrete) dari material yang campuran kering dan akan tercampur dengan air
telah di identifikasi. diujung selang, sehingga mutu dari beton yang
Untuk penelitian ini, hanya melakukan pengujian ditembakkan sangat tergantung pada keahlian
material pembentuk beton semprot (shotcrete) yang tenaga yang memegang selang yang mengatur
didapatkan dalam lingkungan Lab. Kontraktor, jumlah air. Pada sistem ini sangat mudah dalam
pengujian material pembentuk beton semprot perawatan mesin shotcretenya, karena tidak
(shotcrete) dilakukan hanya untuk material agregat, pernah terjadi ‘blocking’. Sedangkan metode
dengan analisis saringan, kadar lumpur, kadar air, wet-mix, campuran yang dimasukkan dalam
specific grafity/berat jenis dan penyerapan air, dan mesin berupa campuran basah, sehingga mutu
pengujian kuat tekan beton berbentuk silinder untuk beton yang ditembakkan lebih seragam. Tapi
sampel 7 dan 28 hari sesuai pengujian yang dilakukan sistem ini memerlukan perawatan mesin yang
Lab. Kontraktor dengan ukuran sampel tinggi 30 cm, tinggi, apalagi bila sampai terjadi ‘blocking’.
diameter 15 cm. Pada metode shotcrete, umumnya digunakan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui additive untuk mempercepat pengeringan
proses pelaksanaan pekerjaan bton semprot (accelerator), dengan tujuan mempercepat
(shotcrete), mengetahui kualitas material pembentuk pengerasan dan mengurangi terjadinya
beton semprot (shotcrete), mengetahui komposisi banyaknya bahan yang terpantul dan jatuh
campurannya, dan mengetahui hasil dari kuat tekan (rebound).
beton semprot (shotcrete) tersebut. Pada pelaksanaan pekerjaan shotcrete
Shotcrete secara umum adalah campuran antara diperlukan beberapa tahapan dan persiapan yang
semen, agregat, air, fibre plastic atau baja, dan terdiri dari :
additive ataupun admixture yang disemprotkan a. Persiapan permukaan
dengan menggunakan udara bertekanan tinggi. Kata b. Pembuatan drainase
shot/tembak disini berarti disemprotkan dengan udara c. Pemasangan wiremesh
bertekanan tinggi sekitar 6000 Psi. Tekanan tinggi d. Penyemprotan shotcrete Perawatan (curing)
diperlukan untuk dapat menyemprotkan beton
dengan berbagai macam campurannya yang sangat 2.1 Lokasi Penelitian
liat menggumpal dan keras. Campuran shotcrete Lokasi penelitian berada di Skyline, tepatnya
dirancang untuk segera bereaksi sesaat setelah semua di proyek pembangunan Ring Road Jayapura dan
bahan dicampur dalam mesin pengaduk. di Batching Plant (Lab. PT. Modern Widya
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Tehnical Ring Road).
kekuatan beton, yaitu :
a. Proporsi bahan-bahan penyusun
b. Metode perancangan 2.2 Pengumpulan Data
c. Perawatan Metode yang digunakan penulis untuk
d. Keadaan pada saat pengecoran (Tri Mulyono, mendapatkan data-data yang konkrit serta
2003) objektif adalah sebagai berikut :
e. Bahan tambah
2.2.1. Pengumpulan Data Primer
2. Metodologi Penelitian a. Wawancara (Interview)
Metode shotcrete adalah aplikasi mesin Metode ini merupakan pengambilan data yang
penyemprot beton yang ditemukan pada tahun diperoleh dengan melakukan tanya jawab secara
1910 oleh Carl Ethan Akeley (1864-1926). langsung dengan para nara sumber yang terlibat
16
Journal of Portal Civil Engineering Vol. 2, No. 1, Agustus 2019
17
Journal of Portal Civil Engineering Vol. 2, No. 1, Agustus 2019
3.4.2 Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Kontraktor. Masing-masing 5 (lima) benda uji,
Kasar untuk satu umur beton. Kemudian dilakukan
Kadar Lumpur rata-rata yang terkandung konversi ke umur 28 untuk melihat kekuatan
dalam agregat kasar adalah 1,98 %, kadar lumpur pada umur 7 dan 28 hari. Hasil pengujian
ini lebih besar dari kadar lumpur yang dilakukan di Lab. Kontraktor PT. Modern Ring
disyaratkan yaitu < 1 % menurut PBI 1971/SNI- Road Jayapura dengan hasil yang didapatkan
03-2461-1991/2002 yang berarti agregat kasar adalah sebagai berikut:
harus dicuci terlebih dahulu sebelum yang
digunakan dalam campuran beton. Umur Kuat
Rata – Rata
No, Beton Tekan
3.4.3 Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar (Hari) (Karakteristik) (Karakteristik)
Dari hasil pengujian, telah didapatkan hasil 1 7 229,61
rata-rata kadar air yaitu 2,24%. Berdasarkan 2 7 243,52
standar dari ASTM C70 standar yang ditetapkan 3 7 226,13 235,17
untuk nilai kadar air Agregat kasar ialah 0,2% - 4 7 236,56
4,00 %. Dengan demikian agregat kasar ini boleh 5 7 240,04
digunakan untuk campuran beton karena Tabel 3.2 Hasil Pengujian hari ke-7
persentase yang didapatkan telah memenuhi
standar. Umur Kuat
Rata – Rata
No, Beton Tekan
3.4.4 Pemeriksaan Spesifik Gravity/Berat (Hari) (Karakteristik) (Karakteristik)
Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
1 28 354,85
Dari hasil pengujian, didapatkan berat jenis
2 28 361,80
kering agregat kasar 2,642, berat jenis saat SSD
2,700, berat jenis semu 2,805, dan penyerapannya 3 28 361,80 362,50
2,211%. Berdasarkan SK SNI.T-15-1990-03 4 28 365,28
standar dan syarat berat jenis saat SSD ialah 2,5 - 5 28 368,76
2,7 atau tidak kurang dari 1,2 yang berarti telah Tabel 3.2 Hasil Pengujian hari ke-28
memenuhi syarat.
Kuat Kuat
Umur
3.5 Job Mix Design Shotcrete Tekan Rata - Tekan Rata –
No, Beton
Rata Rata Konversi
No. Uraian Nilai (Hari) (Karakteristik) (Karakteristik)
Kuat Tekan yang fc = 28 Mpa atau 1 7 235,17 361,80
1. 2 28 362,50 362,50
disyaratkan K–337 Kg/cm³
2. Jenis Semen Portland I
3. Agregat Kasar Batu Pecah Tabel 3.3 Hasil rata – rata Pengujian
4. Agregat Halus Pasir Alami
5. Air Semen Rasio 38,00%
6. Konten Faktor Semen 480 kg
7. Air Bebas Diperlukan 182,4 Ltr
8. Pasir / Agregat Ratio 71,00%
9. Ukuran agregat maks 10 mm
10. Slump Flow 30-60cm
11. Berat Semen 480 Kg
12. Berat Air 182 Kg
13 Berat Agregat Halus 1260 Kg
14. Berat Agregat Kasar 521 Kg
15. Kadar agregat gabungan 1781 Kg
16. Berat isi beton 2353 Kg/m3
Tabel 3.1 Job Mix Design Beton
3.6 Pemeriksaan Kuat Tekan Beton Gambar 3.1 Benda Uji Silinder
Pengujian kuat tekan pada benda uji
merupakan cara untuk melihat hasil dari
perencanaan campuran yang telah dilakukan.
Pengujian dilakukan hanya pada umur 7 hari dan
28 hari saja sesuai data yang didapatkan dari Lab.
18
Journal of Portal Civil Engineering Vol. 2, No. 1, Agustus 2019
19
Journal of Portal Civil Engineering Vol. 2, No. 1, Agustus 2019
20