Anda di halaman 1dari 6

Journal of Portal Civil Engineering Vol. 2, No.

1, Agustus 2019

ANALISIS MUTU BETON SHOTCRETE PADA PROYEK


PEMBANGUNAN RING ROAD JAYAPURA - SENTANI

Iis Roin Widiati, Umar Fajri

Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Sistem Informasi, Universitas Yapis Papua
UNIYAP, Jl. DR. Sam Ratulangi No.11 Dok V Atas, Tlp (0967) 534012, 550355, Jayapura-Papua
iis.widiati@gmail.com, umarfajri@gmail.com

Abstrak
Dalam perkembangannya, banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, salah satunya ialah beton semprot
(Shotcrete). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan pekerjaan beton Semprot (Shotcrete),
mengetahui kualitas material pembetuk beton semprot (Shotcrete), mengetahui komposisi campuran beton semprot
(Shotcrete), dan mengetahui hasil dari kuat tekan beton semprot (Shotcrete). Penelitian ini dilakukan dilingkungan
Lab. PT. Modern dengan menggunakan data skunder dari Lab. PT. Modern. Pengetahuan penulis yang dicurahkan
dalam tugas akhir ini didapatkan dengan cara membaca karya ilmiah orang lain dan hasil dari wawancara kepala
Lab. Kontraktor PT. Modern. Metode shotcrete pada proyek Pembangunan Ring Road diaplikasikan sebagai
dinding penahan tanah / cadas hasil galian. Metode shotcrete adalah aplikasi mesin penyemprot beton yang
ditemukan pada tahun 1910 oleh Crl Ethan Akely (1864-1926). Jenis metode yang digunakan pada proyek
pembangunan ring road ialah metode Dry-Mix (campuran Kering). Analisis mutu beton shotcrete mengacu pada
parameter-parameter yang telah penulis cantumkan. Dari hasil pengujian kuat tekan rata-rata pada umur 7 hari
sebesar 235,17 Kg/cm² dan pada umur 28 hari diperoleh kuat tekan rata-rata sebesar 362,50 Kg/cm².

Kata Kunci : Beton Semprot (Shotcrete), Komposisi Material, Kuat Tekan

Abstract
In its development, there are many new concrete modification found, one of them is spray concrete (Shotcrete).
This study aims to determine the process of spray concrete work (Shotcrete), determine the quality of spray
concrete (Shotcrete), determine the composition of spray concrete (Shotcrete), and find out the results of Shotcrete
compressive strength. This research was conducted in the Laboratory environment. PT. Modern using secondary
data from the PT. Modern laboratory. The author's knowledge devoted to this final assignment is obtained by
reading other people's scientific work and the results of the Laboratory head's interview Contractor PT. Modern.
The shotcrete method in the Ring Road Construction project was applied as a retaining wall / rock produced from
the excavation. The shotcrete method is the application of a concrete sprayer that was discovered in 1910 by Crl
Ethan Akely (1864-1926). The type of method used in the ring road construction project is the Dry-Mix method.
The quality analysis of shotcrete concrete refers to the parameters that the author has listed. From the results of
testing the average compressive strength at 7 days at 235.17 Kg/cm² and for 28 days the average compressive
strength was 362.50 Kg/cm².

Keywords: Spray Concrete (Shotcrete), Composition, Compressive Strength

1. Pendahuluan saat ini. Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan


Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi
teknologi serta berlakunya status Otonomi Khusus agregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum
bagi Provinsi Papua telah mempengaruhi tingkat dari beton adalah beton semen portland, yang terdiri
pertumbuhan pembangunan diberbagai sektor, dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir),
sebagai salah satunya pembangunan infrastruktur di semen dan air. (Hanamanteo, 2014).
berbagai daerah. Dengan dibangunnya infrastruktur Beton sendiri sudah tidak asing lagi bagi para
dapat menunjang program pemerintah dalam Engineer. Hal ini dikarenakan hampir semua
meningkatkan pelayanan bagi masyarakat. bangunan seperti gedung, perkantoran, dan lain- lain
Dalam bidang kontruksi terutama pada teknologi menggunakan beton sebagai bahan dasar bangunan.
beton, dibutuhkan bahan pendukung beton yang Beton digunakan pada bangunan karena faktor biaya
mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman pemeliharaan yang lebih hemat dan mempunyai kuat
15
Journal of Portal Civil Engineering Vol. 2, No. 1, Agustus 2019

tekan yang tinggi. Dalam perkembanganya, banyak Kemudian berkembang dengan berbagai metode
ditemukan beton baru hasil modifikasi, salah satunya dan aplikasi baru seperti saat ini. Shotcrete
ialah beton semprot (shotcrete) yang diaplikasikan memiliki banyak spesifikasi dan metode
pada proyek Pembangunan Ring Road Jayapura – penggunaan, sesuai dengan kebutuhan pekerjaan,
Sentani (Lingkar Dalam) sebagai dinding penahan lokasi pekerjaan, waktu dan durasi pekerjaan,
tanah / cadas hasil galian. dan faktor lainya (Jeffry Franky Tumatar, 2009).
Beton semprot (shotcrete) sendiri tentunya Hasil dari metode shotcrete ini sangat
memiliki persyaratan yang harus terpenuhi sesuai tergantung pada Nozzleman (orang yang
Spesifikasi Khusus Beton Semprot (shotcrete) SKh- melakukan penyemprotan beton) karena
2.7.18. Untuk itu, penelitian ini menganalisis mutu Nozzleman memberikan kadar air yang pas
Beton Shotcrete yang digunakan pada Proyek ketika penyemprotan.
Pembangunan Ring Road Jayapura-Sentani. Menurut SNI 03-6811-2002 tingkatan
Berdasarkan uraian diatas terdapat permasalahan campuran tambahan untuk shotcrete dibuat
yang akan diteliti penulis yaitu, bagaimana kualitas berdasarkan salah satu dari 2 metode yaitu
material pembentuk beton semprot (shotcrete), metode dry-mix dan metode wet-mix. Metode
bagaimana komposisi campuran material pembentuk dry-mix atau sering disebut juga gunite, yaitu
beton semprot (shotcrete), dan bagaimana hasil kuat campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa
tekan beton semprot (shotcrete) dari material yang campuran kering dan akan tercampur dengan air
telah di identifikasi. diujung selang, sehingga mutu dari beton yang
Untuk penelitian ini, hanya melakukan pengujian ditembakkan sangat tergantung pada keahlian
material pembentuk beton semprot (shotcrete) yang tenaga yang memegang selang yang mengatur
didapatkan dalam lingkungan Lab. Kontraktor, jumlah air. Pada sistem ini sangat mudah dalam
pengujian material pembentuk beton semprot perawatan mesin shotcretenya, karena tidak
(shotcrete) dilakukan hanya untuk material agregat, pernah terjadi ‘blocking’. Sedangkan metode
dengan analisis saringan, kadar lumpur, kadar air, wet-mix, campuran yang dimasukkan dalam
specific grafity/berat jenis dan penyerapan air, dan mesin berupa campuran basah, sehingga mutu
pengujian kuat tekan beton berbentuk silinder untuk beton yang ditembakkan lebih seragam. Tapi
sampel 7 dan 28 hari sesuai pengujian yang dilakukan sistem ini memerlukan perawatan mesin yang
Lab. Kontraktor dengan ukuran sampel tinggi 30 cm, tinggi, apalagi bila sampai terjadi ‘blocking’.
diameter 15 cm. Pada metode shotcrete, umumnya digunakan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui additive untuk mempercepat pengeringan
proses pelaksanaan pekerjaan bton semprot (accelerator), dengan tujuan mempercepat
(shotcrete), mengetahui kualitas material pembentuk pengerasan dan mengurangi terjadinya
beton semprot (shotcrete), mengetahui komposisi banyaknya bahan yang terpantul dan jatuh
campurannya, dan mengetahui hasil dari kuat tekan (rebound).
beton semprot (shotcrete) tersebut. Pada pelaksanaan pekerjaan shotcrete
Shotcrete secara umum adalah campuran antara diperlukan beberapa tahapan dan persiapan yang
semen, agregat, air, fibre plastic atau baja, dan terdiri dari :
additive ataupun admixture yang disemprotkan a. Persiapan permukaan
dengan menggunakan udara bertekanan tinggi. Kata b. Pembuatan drainase
shot/tembak disini berarti disemprotkan dengan udara c. Pemasangan wiremesh
bertekanan tinggi sekitar 6000 Psi. Tekanan tinggi d. Penyemprotan shotcrete Perawatan (curing)
diperlukan untuk dapat menyemprotkan beton
dengan berbagai macam campurannya yang sangat 2.1 Lokasi Penelitian
liat menggumpal dan keras. Campuran shotcrete Lokasi penelitian berada di Skyline, tepatnya
dirancang untuk segera bereaksi sesaat setelah semua di proyek pembangunan Ring Road Jayapura dan
bahan dicampur dalam mesin pengaduk. di Batching Plant (Lab. PT. Modern Widya
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Tehnical Ring Road).
kekuatan beton, yaitu :
a. Proporsi bahan-bahan penyusun
b. Metode perancangan 2.2 Pengumpulan Data
c. Perawatan Metode yang digunakan penulis untuk
d. Keadaan pada saat pengecoran (Tri Mulyono, mendapatkan data-data yang konkrit serta
2003) objektif adalah sebagai berikut :
e. Bahan tambah
2.2.1. Pengumpulan Data Primer
2. Metodologi Penelitian a. Wawancara (Interview)
Metode shotcrete adalah aplikasi mesin Metode ini merupakan pengambilan data yang
penyemprot beton yang ditemukan pada tahun diperoleh dengan melakukan tanya jawab secara
1910 oleh Carl Ethan Akeley (1864-1926). langsung dengan para nara sumber yang terlibat

16
Journal of Portal Civil Engineering Vol. 2, No. 1, Agustus 2019

dalam pelaksanaan proyek tersebut seperti 3.3 Agregat Halus


Kepala Proyek, Kepala Lab. dan Konsultan 3.3.1Analisis Saringan Agregat Halus
pengawas. Dari hasil Pengujian, didapatkan data rata-rata
b. Dokumentasi passing lolos agregat halus sebagai berikut :
Setiap hasil kegiatan pengamatan yang - 98,14 untuk saringan 3/8”
diperoleh dengan melihat dan mengamati secara - 95,19 untuk saringan No.4
langsung kegiatan-kegiatan pelaksanaan - 88,60 untuk saringan No. 8
pekerjaan di lokasi proyek yang di lakukan - 72,46 untuk saringan no.16
seperti mengikuti proses pembuatan Trial Mix - 43,05 untuk saringan No.30
Beton Semprot (Shotcrete) pada Lab dan - 15,51 untuk saringan No. 50
menyaksikan proses pelaksanaan pengerjaan - 2,30 untuk saringan No. 100
Beton semprot (Shotcrete) di lapangan di foto Yang telah memenuhi syarat ASTM C33-93. Ini
dan diberi keterangan sebagai data pendukung. artinya agregat halus dapat digunakan.

2.2.2 Pengumpulan Data Sekunder 3.3.2 Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat


a. Studi Pustaka, yaitu Mempelajari buku-buku Halus
referensi dan Laporan Tugas Akhir baik yang Dari hasil pengujian, kadar lumpur rata-rata
didapatkan dari perpustakaan maupun media yang terkandung dalam agregat halus adalah
informasi melalui internet. 4,03%, kadar lumpur ini lebih kecil dari kadar
b. Data-data yang berhubungan dengan proyek lumpur yang disyaratkan yaitu < 5 % berdasarkan
yang didapatkan dari pengawas dan Instansi PBI 1971 / SK SNI S-04-1998-F,1989. Berarti
yang melaksanakan proyek, seperti agregat halus yang digunakan masih memenuhi
Spesifikasi proyek, data Lab. Beton semprot syarat untuk digunakan dalam perbuatan beton.
(Shotcrete), dan Spesifikasi Khusus untuk
Beton semprot (Shotcrete). 3.3.3 Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus
Dari hasil pengujian ke tiga sampel diatas,
2.3 Prosedur Pengolahan Data telah didapatkan hasil rata-rata kadar air yaitu
Proses pengolahan data dilakukan dengan 3,80%. Berdasarkan standar dari ASTM C70
mengikuti proses observasi dilapangan, yaitu standar yang ditetapkan untuk nilai kadar air
mengidentifikasi kelayakan dari material, Agregat halus ialah 0,2% - 4,00 %.
merencanakan job mix design, dan melakukan Dengan demikian agregat halus ini boleh
test kuat tekan beton semprot. Kemudian digunakan untuk campuran beton karena
mempelajari literatur-literatur yang ada dan persentase yang didapatkan telah memenuhi
referensi-referensi terkait yang terdapat dalam standar.
media internet, mengumpulkan dan mempelajari
data Lab. Kontraktor, dan menyimpulkan hasil 3.3.4 Pemeriksaan Spesifik Gravity / Berat
pengamatan dan wawancara di lapangan. Jenis dan Penyerapan Agregat Halus
Pada percobaan ini, didapatkan berat jenis
3 Analisis dan Pembahasan rata-rata pasir (SSD) yaitu 2,667 gr/cc dan
3.1 Analisis Data pernyerapan terhadap air rata-rata 0,806% yang
Data-data yang telah didapatkan kemudian di berarti telah memenuhi syarat SK SNI.T-15-
identifikasi sesuai dengan permasalahan yang 1990-03 (2,5 -2,7 atau tidak kurang dari 1,2) .
ada, kemudian dilakukan proses analisis. Nilai spesific grafity digunakan untuk mencari
a. Identifikasi kelayakan material pembentuk berat agregat halus kondisi SSC dalam suatu
beton semprot Shotcrete. adukan beton.
b. Menentukan komposisi campuran Beton
semprot (Shotcrete).
c. Analisis kuat tekan Beton semprot 3.4 Agregat Kasar
(Shotcrete) dengan acuan Spesifikasi khusus 3.4.1 Analisis Saringan Agregat Kasar
Intern SHh-27.18 Tentang beton semprot Dari hasil pemeriksaan didapatkan persentase
(Shotcrete). agregat kasar rata-rata pasing komulatif yang
diperoleh ialah :
3.2 Berat Jenis Semen Portland - 98,98 untuk saringan No. ½”
Diketahui distributor / supplier semen yang - 95,01 untuk saringan No. 3/8”
menyuplai ke Proyek PT. Modern telah - 1,06 untuk saringan No. 8
memberikan brosur yang menyatakan bahwa - 0,91 untuk saringan No. 16
produk mereka telah memenuhi SNI 15-2049- Yang berarti telah memenuhi syarat spec
2004, Yang berarti Berat Jenis Semen tersebut ASTM C33-93, yang artinya agregat dapat
berkisar antara 3,10 gr/ml sampai 3,20 gr/ml digunakan untuk campuran beton shotcrete.
dengan angka rata-rata 3,15 gr/ml.

17
Journal of Portal Civil Engineering Vol. 2, No. 1, Agustus 2019

3.4.2 Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Kontraktor. Masing-masing 5 (lima) benda uji,
Kasar untuk satu umur beton. Kemudian dilakukan
Kadar Lumpur rata-rata yang terkandung konversi ke umur 28 untuk melihat kekuatan
dalam agregat kasar adalah 1,98 %, kadar lumpur pada umur 7 dan 28 hari. Hasil pengujian
ini lebih besar dari kadar lumpur yang dilakukan di Lab. Kontraktor PT. Modern Ring
disyaratkan yaitu < 1 % menurut PBI 1971/SNI- Road Jayapura dengan hasil yang didapatkan
03-2461-1991/2002 yang berarti agregat kasar adalah sebagai berikut:
harus dicuci terlebih dahulu sebelum yang
digunakan dalam campuran beton. Umur Kuat
Rata – Rata
No, Beton Tekan
3.4.3 Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar (Hari) (Karakteristik) (Karakteristik)
Dari hasil pengujian, telah didapatkan hasil 1 7 229,61
rata-rata kadar air yaitu 2,24%. Berdasarkan 2 7 243,52
standar dari ASTM C70 standar yang ditetapkan 3 7 226,13 235,17
untuk nilai kadar air Agregat kasar ialah 0,2% - 4 7 236,56
4,00 %. Dengan demikian agregat kasar ini boleh 5 7 240,04
digunakan untuk campuran beton karena Tabel 3.2 Hasil Pengujian hari ke-7
persentase yang didapatkan telah memenuhi
standar. Umur Kuat
Rata – Rata
No, Beton Tekan
3.4.4 Pemeriksaan Spesifik Gravity/Berat (Hari) (Karakteristik) (Karakteristik)
Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
1 28 354,85
Dari hasil pengujian, didapatkan berat jenis
2 28 361,80
kering agregat kasar 2,642, berat jenis saat SSD
2,700, berat jenis semu 2,805, dan penyerapannya 3 28 361,80 362,50
2,211%. Berdasarkan SK SNI.T-15-1990-03 4 28 365,28
standar dan syarat berat jenis saat SSD ialah 2,5 - 5 28 368,76
2,7 atau tidak kurang dari 1,2 yang berarti telah Tabel 3.2 Hasil Pengujian hari ke-28
memenuhi syarat.

Kuat Kuat
Umur
3.5 Job Mix Design Shotcrete Tekan Rata - Tekan Rata –
No, Beton
Rata Rata Konversi
No. Uraian Nilai (Hari) (Karakteristik) (Karakteristik)
Kuat Tekan yang fc = 28 Mpa atau 1 7 235,17 361,80
1. 2 28 362,50 362,50
disyaratkan K–337 Kg/cm³
2. Jenis Semen Portland I
3. Agregat Kasar Batu Pecah Tabel 3.3 Hasil rata – rata Pengujian
4. Agregat Halus Pasir Alami
5. Air Semen Rasio 38,00%
6. Konten Faktor Semen 480 kg
7. Air Bebas Diperlukan 182,4 Ltr
8. Pasir / Agregat Ratio 71,00%
9. Ukuran agregat maks 10 mm
10. Slump Flow 30-60cm
11. Berat Semen 480 Kg
12. Berat Air 182 Kg
13 Berat Agregat Halus 1260 Kg
14. Berat Agregat Kasar 521 Kg
15. Kadar agregat gabungan 1781 Kg
16. Berat isi beton 2353 Kg/m3
Tabel 3.1 Job Mix Design Beton

3.6 Pemeriksaan Kuat Tekan Beton Gambar 3.1 Benda Uji Silinder
Pengujian kuat tekan pada benda uji
merupakan cara untuk melihat hasil dari
perencanaan campuran yang telah dilakukan.
Pengujian dilakukan hanya pada umur 7 hari dan
28 hari saja sesuai data yang didapatkan dari Lab.

18
Journal of Portal Civil Engineering Vol. 2, No. 1, Agustus 2019

diharapkan dapat bermanfaat, antara lain


sebagai berikut :
1. Sebelum dilakukan pencampuran,
sebaiknya dilakukan persiapan material
terlebih dahulu terutama agregat kasar
dan halus, degan cara disiram dengan
air untuk meghilangkan kadar lumpur
yang terkandung didalamnya.
2. Saat pengujian sampel, benda uji harus
dalam keadaan kering baik bagian luar
maupun dalam, karena benda uji yang
masih basah mempunyai kekuatan lebih
rendah jika dibandingkan dengan benda
Gambar 3.2 Pengujian Benda Uji Silinder
uji yang sudah kering.
3. Peralatan yang digunakan dalam
4 Kesimpulan dan Saran
pengujian material diharapkan dapat
4.1 Kesimpulan
lebih lengkap lagi untuk hasil yang
Berdasarkan hasil pembahasan dalam
lebih akurat.
penelitian ini, maka dapat diambil
4. Lingkup dari penelitian yang dilakukan
kesimpulan sebagai berikut:
hanya mencakup pada area
1. Proses pelaksanaan pekerjaan beton
laboratorium kontraktor saja, masih
semprot (shotcrete) pada proyek
perlu penelitian lebih lanjut untuk
pembangunan Ring Road Jayapura-
pengujian kuat tekan beton pada
Sentani (Lingkar dalam) menggunakan
laboratorium PU sebagai pembanding
metode dry-mix, yaitu campuran yang
hasil test.
dimasukkan dalam mesin berupa
campuran kering dan akan tercampur
Daftar Pustaka:
dengan air diujung selang, sehingga
kualitas beton shotcrete dry mix ini
Anonim, 2003. Pedoman Pelaksanaan Praktikum
sangat bergantung pada Nozzleman
Beton. Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
karena Nozzleman memberikan kadar
ASTM, C 33. 2016. Standart Spesifications for
air yang pas ketika penyemprotan
Concrete Agregate, Kementrian Pekerjaan
dilapangan.
Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, 29 April
2. Kualitas material yang digunakan untuk
2016.
pada konstruksi telat memenuhi syarat,
Donsbro, 2011, Pengujian Bahan Campuran Pembuat
dapat dilihat dari hasil pengujian
Beton. Universitas Musi Rawas Lubuklinggau.
material. Material yang kurang
DPU, 1989, SK SNI M – 10 – 1989 – F Berat Jenis
memenuhi syarat bukan berarti tidak
dan Penyerapan Air Agregat Halus, Yayasan
dapat digunakan sepenuhnya, misalkan
LPMB, Bandung.
material yang mengandung kadar air
DPU, 1990, SNI 03-1968-1990 Agregat Halus dan
melebihi syarat dapat dipakai degan
Kasar, Metode Pengujian Analisis Saringan,
cara mengurangi penggunaan air dalam
Yayasan LPMB, Jakarta.
campuran beton.
DPU, 1990, SNI 03-1970-1990 Agregat Halus,
3. Untuk menentukan proporsi bahan
Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan
penyusun atau komposisi campuran material
Air, Yayasan LPMB, Jakarta.
pembentuk beton, harus dilakukan dengan
DPU, 1990, SNI 03-1971-1990 Metode Pengujian
uji kelayakan material atau analisis material
Kadar Air Agregat, Yayasan LPMB, Jakarta.
kemudian dilakukanlah proses Job Mix
DPU, 1990, SNI 03-1974-1990 Metode Pengujian
Design Shotcrete.
Kuat Tekan Beton, Yayasan LPMB, Jakarta.
4. Mutu beton yang direncanakan untuk
Fajar Permana Wildan Rivky M, 2014, Analisa dan
pekerjaan shotcrete dalam Job Mix Design
Perbandingan Metode b-Panel Tebal 12cm
ialah K-350. Sedangkan pemeriksaan kuat
dengan Metode Dinding Konvensional (Batu
tekan beton, didapatkan hasil estimasi rata-
Bata) Berdasarkan Variabel Waktu dan Biaya
rata yaitu 426,16 Kg²/Cm² yang melebihi
Pada Pembangunan Perumahan Dylan residence
spesifikasi khusus SKh-2.7.18.3 dengan
Pondok Cabe Jakarta. D3 Teknik Sipil
mutu beton minimum ialah fc’ 28 Mpa atau
Politeknik Negri, Bandung.
setara dengan K – 337 Kg²/Cm².
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, (2016). SKh-2.7.18 . Spesifikasi Khusus
4.2 Saran
Interrn – 2 Beton Semprot (Shotcrete). Jakarta,
Dari hasil penelitian yang telah
29 April 2016.
dilaksanakan, dapat diberikan saran yang

19
Journal of Portal Civil Engineering Vol. 2, No. 1, Agustus 2019

Mulyono. Tri. 2014. Teknologi Beton. Andi


Yogyakarta.
Pandu Cahya, 2013. Analisa Biaya, Manfaat dan
Metode Pelaksanaan antara Beton Konvensional
dan Beton Shotcrete. Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
PBI, 1971. Persyaratan Kadar Lumpur Agregat Halus
dan kadar lolos saringan No. 200, Laboratorium
Uji Bahan Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negri,
Bandung.
PT. Modern Widya Tehnical, 2017, Analisis Material
, Pembangunan Ring Road Jayapura – Sentani,
Jayapura.
SK SNI M-02-1994-03 (AASHTO T11 – 90) :
Metode Pengujian Jumlah bahan Dalam Agregat
Yang Lolos Saringan No.200 (0,075mm).
Suzaeni, Juli 2013. Analysis Komparison Of
Lightweight Concrete Wall With M-System
Wall. Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

20

Anda mungkin juga menyukai