Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

PEREKONOMIAN INDONESIA PADA TAHUN 1975-1980

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
PEREKONOMIAN INDONESIA

NAMA NIM
1. Nadia Salsabila 103119086
2. Bagas Ajharu H.A 103119090
3. M. Dwi Fadil Thio 103119092
4. M. Fahmi Sabri 103119102
5. Risya Pradika 103119116

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PERTAMINA
JAKARTA
2020

i
LEMBAR PENGESAHAN
Jakarta, 22 JUNI 2020

Ketua panitia

MUH.DWI FADIL THIO

NIM : 103119092

Mengetahui Dosen pembimbing

Kaprodi

(Arief murti rozamuri, ph.D.) (Dr. Hari Nugroho, S.E., M.M., M.S.E.)

ii
PERNYATAAN BEBAS PRAGIARISME

Saya sebagai ketua kelompok dengan ini menyatakan kami dengan sesungguhnya bahwa
makalah yang kami susun ini sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perekonomian Indonesia .pada program studi S1 Manajemen Universitas Pertamina
seluruhnya merupakan hasil karya kami.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan yang kami kutip dari hasil karya orang lain
yang telah dituliskan dengan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma dan etika penulisan
karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian pada makalah proposal ini bukan
hasil karya kami sendiri atau adanya plagiarisme, kami bersedia menerima sanksi, termasuk
pencabutan gelar akademik yang akan kami sandang sesuai dengan perundang-undangan
yang berlaku.

Jakarta, 28 April 2020


Yang membuat pernyataan,
Ketua Kelompok

MUH.DWI FADIL THIO


103119092

iii
PRAKATA

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.Tujuan dibuatnya makalah ini ialah untuk
memenuhi tugas Perekonomian Indonesia ..

Suatu kebahagiaan tersendiri, jika suatu riset dapat terselesaikan dengan sebaik-
baiknya. Bagi kami, penyusunan laporan riset ini merupakan tugas yang tidak ringan. Kami
sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan laporan ini, dikarenakan
keterbatasan kemampuan yang ada pada kami. Kalaupun pada akhirnya karya ini dapat
terselesaikan tentulah karena beberapa pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan
ini.

Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak.karena Penulis
menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada,, dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Tuhan yang Maha Esa

2. Bpk hari nugroho selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Perekonomian Indonesia yang
telah memberikan kelancaran pelayanan dalam urusan Akademik.

3. Orang Tua

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik isi maupun
susunannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis juga bagi para
pembaca.

Jakarta, 22 Juni 2020

Ketua Kelompok

iv
ABSTRAK

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memaparkan bagimana masalah


perekonomian Indonesia pada saat tahun 1975-1980 yaitu dimana perekonomian Indonesia
pada saat zaman orde baru. Pada saat itu disebut-sebut sebagai tantangan dan peluang
perekonomian Indonesia dalam masa pemulihan ekonomi karena Indonesia menganut sistem
perekonomian terbuka yang mana mampu meredam hiper inflasi.
Dengan Adanya strategi pembangunan ekonomi Indonesia yang mana menganut
sistem keterbukaan perekonomian ini berdampak pada perkembangan neraca pembayaran
suatu negara yang meliputi arus perdagangan dan lalu lintas modal luar negeri suatu
negara,karena orde baru menerapkan model anggaran penerimaan dan belanja yang
berimbang. Sehingga membuat ekspor negara Indonesia meningkat dan membawa
keuntungan yaitu kenaikan pendapatan, kenaikan devisa, modal dan menambahnya
kesempatan kerja bagi Indonesia.
Dalam penelitian ini, membuktikan bahwa tantangan dan peluang perekonomian
Indonesia dalam, nilai tukar/kurs, utang luar negeri, dan ekspor secara bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap cadangan devisa Indonesia. Dan bagaimana strategi
pembangunan ekonomi Indonesia agar mendapatkan pemasukan yang besar.

Kata kunci : 1. masalah dalam perekonomian Indonesia


2. tantangan dan peluang dalam perekonomian Indonesia
3. strategi pembangunan ekonomi Indonesia

v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................
ii
PERNYATAAN.......................................................................................................................
iii
PRAKATA............................................................................................................................... iv
ABSTRAK................................................................................................................................ v
DAFTAR ISI............................................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................................
x
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................
1
1.1 Latar belakang masalah........................................................................................................
1
1.2 Rumusan masalah................................................................................................................ 1
1.3 Tujuan penelitian..................................................................................................................
1
1.4 Ruang lingkup kajian........................................................................................................... 2
1.5 Metode dan teknik pengumpulan data..................................................................................
2
1.6 Sistematika penulisan...........................................................................................................
2
BAB 2 TEORI DASAR ............................................................................................................
3
2.1 Teori Naik Turun nya Suatu Perekonomian Menurut Para Ahli..........................................
3
2.2 Pertumbuhan Yang Terjadi Pada Perekonomian Indonesia Masa Orde Baru......................
6

BAB 3 PEMBAHASAN ...........................................................................................................


7

vi
3.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 1975-1980......................................................................
7
3.2 Masalah Ekonomi Indonesia tahun 1975-1980....................................................................
8
3.3 Tantangan dan Peluang perekonomian Indonesia..............................................................
10
3.4 Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia........................................................................
11

BAB 4 PENUTUP................................................................................................................... 14

4.1 Kesimpulan........................................................................................................................ 14

4.2 Saran.................................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKAN........................................................................................................... 16
LAMPIRAN............................................................................................................................ 17
LAMPIRAN.1 BIODATA TIM PENELITI................................................................
19
LAMPIRAN.2 TUGAS TIM PENELITI.....................................................................
19

vii
DAFTAR GAMBAR
1.1 Pertumbuhan Ekonomi 1965-2017...................................................................................... 7
1.2 Sejrah Ekonomi Indonesia 1961-2020.................................................................................
9
1.3 Replita II............................................................................................................................ 12
1.4 Replita II............................................................................................................................ 13

viii
DAFTAR TABEL
1.1 Biodata Tim Peneliti.......................................................................................................... 17
1.2 Tugas Tim Peneliti............................................................................................................ 18

ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran. 1 Biodata Tim Peneliti.................................................................................... 17
Lampiran. 2 Tugas Tim Peneliti....................................................................................... 19

x
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
PEREKONOMIAN INDONESIA PADA TAHUN 1975-1980

1.1 Latar Belakang Masalah


Kondisi Perekonomian Indonesia pada masa Orde Baru yaitu sekitar tahun 1975-
1980 .ada beberapa kejadian penting. Dimulai ketika Soeharto dilantik menjadi Presiden
untuk menggantikan Soekarno pada tahun 1967 karena pada saat itu disebut-sebut sebagai
masa pemulihan ekonomi. Karena pada masa orde lama tidak bisa mengatasi krisis
ekonomi yang terjadi di penghujung 1950-an. Dan Imbasnya yaitu inflasi (hiperinflasi)
yang sangat tinggi mencapai 635%. Sehingga pada masa orde baru (1976-1980)
pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan dan mengatur strategi ekonomi untuk
meredam inflasi yang terjadi.Dan Upaya yang dilakukan pemerintah Orde Baru (1975-
1980) l terbilang berhasil saat itu sehingga Ekonomi RI pada saat itu mulai stabil.

Namun, Pada saat sekarang ini kondisi ekonomi negara Indonesia sedang giat-giatnya
melaksanakan pembangunan nasional.karena perekonomian Indonesia yang semakin
memburuk.berbeda dengan pada masa orde baru (1975-1980) yang mana pada saat itu
menurunkan suku bunga deposito dan kredit jangka pendek terutama ekspor dan
perdagangan dalam negeri pada Desember 1974 guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
maka pelaksanaan pembangunan di masa sekarang perlu lebih ditingkatkan dan diperluas,
terutama pembangunan untuk lebih mendorong tercapainya kemakmuran bagi seluruh
rakyat Indonesia.

1.2     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah ::
1.   Bagaimana pertumbuhan ekonomi di tahun 1975-1980 yaitu pada masa odre baru ?
2.    Apa saja permasalahan ekonomi di tahun 1975-1980 dimana pada saat masa odre baru?
3. Bagaimana upaya pemerintah dalam meningkatkan perekonomian Indonesia di tahun
1975-1980?
4. Apa pengaruh perekonomian di tahun (1975-1980

1.3 tujuan penelitian


adapun tujuan penelitian di dalam pembuatan makalah ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui masalah perekonomian pada tahun 1975-1980 .

1
2. Untuk mengetahui apa saja tantangan dan bagaimana peluang dalam menghadapi
perekonomian di tahun 1975-1980.
3. Untuk mengetahui strategi apa yang di gunakan.
4.untuk mengetahui apa saja pengaruhnya.

1.4 ruang lingkup kajian


Ruang Lingkup Kajian yang kami bahas dalam penulisan makalah ini adalah terkait
tentang perekonomian Indonesia tahun 1975-1980.. Ruang lingkup yang dibahas dalam
penelitian ini adalah mengena masalah dalam perekonomian Indonesia,tantangan dan peluang
dalam perekonomian Indonesia,dan strategi pembangunan ekonomi Indonesiai . Adapun
yang tim peneliti lakukan adalah:
Penulis mencari data melalui sumber-sumber yang ada sehingga data yang diperoleh lebih
mudah untuk didapat dan mudah diinterpretasikan oleh tim penulis.

1.5 metode dan teknik pengumpulan data


Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan Metode
Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan metode studi kepustakaan
(library research) yaitu mengumpulkan berbagai data yang berhubungan dengan ruang
lingkup penulisan. Materi-materi tersebut diperoleh dari berbagai bahan kepustakaan
seperti buku-buku, jurnal ilmiah, media massa.

1.6 sistematika penulisan


Sistematika penulisan makalah penelitian ini disusun dalam 4 bab, dimana tiap bab
akan dibagi lagi menjadi subbab yang akan dibahas secara terperinci. Berikut ini
merupakan sistematika disetiap bab :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari Latar Belakang, Rumusan masalah, Tujuan Penulis, Ruang
Lingkup Kajian, Metode dan Teknik Pengumpulan Data, Sistematika Penulisan.

BAB II DESKRIPSI MASALAH


Pembahasan di bab ini adalah data menurut literatur dan survei telah dilakukan dalam
penulisan penelitian ini diantaranya adalah pengertian Perekonomian Indonesia di tahun
1975-1980, pengaruh perekonomian.

BAB III PEMBAHASAN


Pada bab III ini menjelaskan komentar penulis atas data yang diperoleh atau
pembahasan masalah menurut pemikiran penulis.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN bab ini berisikan simpulan yang didapat selama
penelitian, beserta saran untuk perbaikan selanjutnya.

2
BAB 2
2.1 Teori Naik Turun nya Suatu Perekonomian Menurut Para Ahli

Teori pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai penjelasan mengenai


faktorfaktor apa yang menentukan kenaikan output per kapita dalam jangka panjang, dan
penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain
sehingga terjadilah proses pertumbuhan. Jadi, teori pertumbuhan ekonomi tidak lain
adalah suatu cerita (yang logis) keterkaitan antar faktor ekonomi mengenai bagaimana
pertumbuhan terjadi. Teori pertumbuhan mengalami perkembangan yang pesat dalam
dekade 50- an hingga kini. Tetapi, secara garis besar, terdapat dua arus besar teori yaitu,
mazhab analitis yang berhadapan dengan mazhab historis. Mazhab analitis menekankan
kepada teori yang dapat mengungkapkan proses pertumbuhan secara logis dan konsisten,
tetapi sering (meskipun tidak selalu) bersifat abstrak dan kurang menekankan kepada isi
empiris (historisnya). Teori-teori ini mengutamakan diperolehnya angka pemikiran yang
teruji logikanya (abstrak), dan seakan-akan menomorduakan pengujian empirisnya
(historis). Kecenderungan semacam ini terlihat jelas dalam teori-teori pertumbuhan
ekonomi modern. Sebaliknya, mazhab historis menekankan pada teori yang dibangun
bukan semata dari aspek logis teoritisnya tetapi juga menekankan pada empirisnya dan
secara bersamaan menemukan makna dari pertumbuhan ekonomi, terutama bagi
masyarakat miskin, terbelakang dan masyarakat secara keseluruhan.
1. Mazhab Klasik

Sistem analisis para pemikir dalam mazhab Klasik didasarkan atas asumsi bahwa
seakan-akan perkembangan ekonomi berjalan dalam keadaan pasar bebas dengan
persaingan yang sempurna tanpa adanya unsur monopoli. Walaupun mempunyai
pandangan dan haluan pemikiran yang mengandung banyak persamaan, tentu saja
para pemikir mazhab Klasik ini mempunyai perbedaan dalam hal pendekatan maupun
model kajiannya.
2. Adam Smith

Pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith di bagi menjadi 5 tahapan yang


berurutan, yaitu dimulai dari tahap perburuan, tahap beternak, tahap bercocok tanam,
tahap perdagangan dan yang terakhir adalah tahap perindustrian. Menurut teori ini,
masyarakat akan bergerak dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang
kapitalis. Dalam prosesnya, pertumbuhan ekonomi akan semakin terpacu dengan
adanya sistem pembagian kerja antarpelaku ekonomi (Kuncoro, 1997: 38-41)3 .
Pembagian kerja merupakan titik sentral pembahasan dalam teori Adam Smith, dalam
upaya meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Terciptanya spesialisasi dari tiap-tiap
pelaku ekonomi ini didorong oleh faktor-faktor (1) peningkatan keterampilan pekerja,
dan (2) penemuan mesin-mesin yang menghemat tenaga. Spesialisasi akan terjadi jika
tahap pembangunan ekonomi telah menuju ke sistem perekonomian modern yang
kapitalistik. Meningkatnya kompleksitas aktivitas ekonomi dan pola produksi disertai
peningkatan kebutuhan hidup di masyarakat, mengharuskan masyarakat untuk tidak
lagi memenuhi semua kebutuhan mereka secara sendiri, namun lebih ditekankan pada
keahlian tertentu untuk menggeluti bidang tertentu.

3
3. David Ricardo

Proses pertumbuhan yang digambarkan Ricardo ditandai dengan ciri-ciri sebagai


berikut.
a. Terbatasnya jumlah tanah, yang sangat susah untuk diperluas, sebagai
faktor produksi.
b. Peningkatan atau penurunan ketersediaan tenaga kerja (penduduk) sesuai dengan
tingkat upah yaitu apakah di atas atau di bawah tingkat upah minimal, yang oleh
Ricardo disebut tingkat upah alamiah (natural wage).
c. Akumulasi kapital terjadi apabila keuntungan minimal yang diperlukan untuk
menarik mereka melakukan investasi meningkat.
d. Dari waktu ke waktu terjadi kemajuan teknologi.
e. Masih dominannya sektor pertanian dalam ekonomi keseluruhan.

4. Thomas Robert Malthus


Dalam pandangan mazhab Klasik mengenai perkembangan ekonomi secara umum,
nampak adanya pengaruh dari gagasan Malthus tentang signifikasi masalah
pertambahan penduduk terhadap perkembangan ekonomi. Dengan demikian maka hal
ini perlu diperhatikan karena masalah penduduk mempunyai arti dan relevansi
terhadap perkembangan ekonomi.

Pertambahan penduduk hanya mendukung pertumbuhan terhadap tata susunan


ekonomi, apabila perkembangan ekonomi dapat meningkatkan daya beli real
(permintaan efektif) masyarakat.
4. Karl Marx

Pola pendekatan dinamika (pattern of dynamic approach) yang menyangkut


perkembangan masyarakat secara menyeluruh dalam jangka panjang, bukanlah cara
pandang yang baru timbul di zaman modern. Haluan pemikiran tersebut telah
terkandung di dalam gagasan-gagasan para pakar mazhab Klasik. Pola pendekatan
demikian lebih menonjol lagi dalam sistem pemikiran Karl Marx, yang dapat
dianggap sebagai teori dinamika yang paling komprehensif. Dalam hubungan itu,
pandangan para pakar mazhab Klasik dan Karl Marx dapat dimasukkan dalam
kategori grand theories dan kadang-kadang sebagai magnificent dynamics.
5. Walt Whitman Rostow Teori pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh Walt
Whitman Rostow merupakan garda depan dari linear stage of growth theory (teori
linieritas) Pada dekade 1950-1960, teori Rostow banyak mempengaruhi
pandangan dan persepsi para ahli ekonomi mengenai strategi pembangunan yang
harus dilakukan. Teori Rostow didasarkan pada pengalaman pembangunan yang
telah dialami oleh negara-negara maju terutama di Eropa. Dengan mengamati
proses pembangunan di negara-negara Eropa dari mulai abad pertengahan hingga
abad modern maka kemudian Rostow memformulasikan pola pembangunan yang
akan menjadi tahap-tahap evolusi dari suatu perkembangan ekonomi yang

4
dilakukan oleh negara-negara tersebut. Rostow membagi proses pembangunan
ekonomi suatu negara menjadi lima tahap, yaitu:
a. tahap perekonomian tradisional;
b. tahap prakondisi tinggal landas;
c. tahap tinggal landas;
d. tahap menuju kedewasaan; dan
e. tahap konsumsi massa tinggi.

6. Keynes dan Neo Keynes


John Maynard Keynes (1936) mengemukakan pemikiran yang kemudian
dikenal dalam teori ekonomi makro sebagai Keynessian Revolution (Revolusi
Keynesian). Teori Keynes difokuskan atas pemintaan agregat yang efektif di
dalam negeri sebagai variabel strategis dalam mengatasi stagnasi faktor-faktor
produksi. Permintaan agregat efektif di dalam negeri membentuk pengeluaran
untuk konsumsi, pengeluaran untuk investasi, dan pengeluaran pemerintah untuk
menimbulkan dampak positif terhadap kegiatan ekonomi dan mengurangi
pengangguran. Teori Keynes dilatarbelakangi oleh situasi depresi pada tahun
1929/1930 sehingga dianggap relevan untuk tujuan stabilisasi jangka pendek dan
bukan untuk memecahkan persoalan jangka panjang dalam pembangunan

 Sistem Perekonomian Indonesia


Sistem perekonomian yang diterapkan oleh Indonesia adalah sistem
perekonomian Pancasila. Sistem pancasila dipilih untuk diterapkan di negara kita
karena di dalamnya terdapat makna demokrasi. Barang-barang yang dianggap sangat
penting bagi eksistensi negara dan dibutuhkan banyak orang tidak boleh diserahkan
pada pihak swasta.
Negara dapat membuat kebijakan, mengurus, mengatur, mengelola, dan mengawasi
produksi strategis tersebut. Jika kekayaan tersebut dibiarkan begitu saja jatuh pada
pihak yang salah maka kemakmuran masyarakat dalam memanfaatkan kekayaan
tersebut sulit terwujud. Ekonomi Indonesia kini banyak ditopang oleh industri dan
perdagangan, dengan fokus mayoritas di sektor ekspor. Mungkin itu sebabnya pula
sekarang Indonesia didorong untuk memasuki industri 4.0 dan banyak wirausaha yang
bermunculan.
 Kelebihan :
1. Adanya kebebasan dalam berkreasi dan berinovasi selama tidak mengganggu
kepentingan masyarakat.
2. Perekonomian nasional diutamakan untuk kemakmuran rakyat.
3. Pengelolaan perekonomian berjalan secara kolektif atau bersama-sama untuk
mencapai kemakmuran bersama.
4. Hak milik individual diakui oleh negara selama pemanfaatannya tidak bertentangan
dengan kepentingian umum.
 Kekurangan :
1. Perekonomian cenderung berjalan kurang efisien karena sistem ini mengutamakan
proses demokrasi yang membutuhkan waktu.

5
2. Proses pengambilan keputusan ekonomi berlangsung lambat karena harus
diselaraskan dengan kepentingan bersama.
3. Adanya dominasi negara dalam pengelolaan perekonomian berpotensi meredam dan
‘membunuh’ daya kreasi dan inovasi masyarakat.

2.2 Pertumbuhan Yang Terjadi Pada Perekonomian Indonesia Masa Orde Baru

Pertumbuhan Ekonomi Cepat dan Intervensi Pemerintah yang Makin Kuat (1974-
1982)

Sampai tahun 1982, pertumbuhan ekonomi tahunan yang cepat di atas minimum 5%
dijaga. Fakta lain yang juga penting adalah Indonesia diuntungkan secara siginifikan dari
dua oil boom yang terjadi di tahun 1970an. Oil boom yang pertama terjadi di tahun
1973/1974 ketika Organization of Petroleum-Exporting Countries (OPEC), yang anggotanya
termasuk Indonesia, memotong ekspornya dengan drastis dan menyebabkan kenaikan harga
minyak yang besar. Oil boom kedua terjadi di tahun 1978/1979 ketika Revolusi Iran
mengganggu produksi minyak dan kembali terjadi kenaikan harga yang besar. Karena kedua
oil boom ini, pendapatan ekspor Orde Baru dan pendapatan Pemerintah meningkat tajam. Ini
memungkinkan sektor publik untuk memainkan peran yang lebih besar dalam perekonomian
dengan melakukan investasi-investasi publik yang penting dalam pembangunan daerah,
pembangunan sosial, infrastruktur dan pendirian industri-industri (dasar skala besar),
diantaranya termasuk industri-industri substitusi impor. Barang-barang modal dan bahan-
bahan mentah bisa diimpor karena pendapatan devisa yang makin membesar. Hal ini
membangkitkan sektor manufaktur yang berkembang. Namun, kemudian terjadi kerusuhan
besar saat kunjungan Perdana Menteri Jepang di tahun 1974 karena anggapan bahwa ada
terlalu banyak proyek-proyek investasi asing di negara ini. Masyarakat Indonesia merasa
frustasi karena orang-orang pribumi tampaknya diabaikan dari menikmati buah-buah
perekonomian. Pemerintah merasa terguncang karena kerusuhan ini (yang dikenal sebagai
Peristiwa Malari) dan memperkenalkan aturan-aturan yang lebih ketat mengenai investasi
asing dan menggantinya dengan kebijakan-kebijakan yang memberikan perlakukan khusus
yang menguntungkan penduduk pribumi. Meningkatnya pendapatan pemerintah yang didapat
dari oil boom pertama berarti Pemerintah tidak lagi bergantung pada investasi-investasi asing,
dan karenanya pendekatan intervensionis bisa dimulai.

6
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 1975-1980
Pada pertengahan tahun 1960an, kondisi ekonomi Indonesia telah mencapai keadaan
yang sangat buruk. Perekonomian Indonesia menderita karena kekacauan politik yang dipicu
oleh Presiden Soekarno, presiden pertama Indonesia. Maka dari itu pada era orde baru
presiden kedua Republik Indonesia yaitu Soeharto mulai memperbaiki ekonomi Indonesia
yang sempat dalam keadaan buruk. Pembangunan ekonomi Indonesia selama pemerintahan
orde baru Soeharto bisa dibagi dalam tiga periode, setiap periode dikenali dengan kebijakan-
kebijakan spesifiknya yang ditujukan untuk konteks ekonomi spesifik. Periode-periode ini
adalah :

1. Pemulihan ekonomi (1966-1973)


2. Pertumbuhan ekonomi secara cepat dan intervensi Pemerintah yang semakin kuat (1974-
1982)
3. Pertumbuhan didorong oleh ekspor dan deregulasi (1983-1996)

Dengan adanya kebijakan tersebut maka perlahan perekonomian Indonesia mulai membaik.
Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 1.1. Pertumbuhan Ekonomi 1965-2017

7
Terlihat pada gambar tersebut ekonomi Indonesia mulai membaik walaupun masih terjadi
penurunan akan tetapi tidak terlalu signifikan. Jadi bisa dikatakan bahwa pada era 1975-1980
merupakan pemulihan ekonomi dari kebijakan orde lama.

3.2 Masalah Ekonomi Indonesia tahun 1975-1980

1. Dampak dari kebijakan Orde Lama

Perekonomian dalam masa Orde Baru ada beberapa kejadian penting. Dimulai ketika
Soeharto dilantik menjadi Presiden menggantikan Soekarno pada 1967. Pada saat itu disebut-
sebut sebagai masa pemulihan ekonomi. Sebelum peralihan tongkat kepemimpinan memang
tengah terjadi gejolak perekonomian. Era pemerintahan Orde Baru menindonesia jadi angota
IMF sejakgalami titik penting lainnya saat terjadi booming minyak pada periode 1974-1982.
Tingginya harga minyak di pasar internasional membuat pemerintah orde baru mendapatkan
pemasukan yang cukup besar.

Pada 1977 Indonesia memproduksi begitu banyak minyak hingga mencapai 1,68 juta barel
perhari, sementara konsumsi BBM rakyat Indonesia hanya sekitar 300.000 barel per hari. Ini
yang menyebabkan Indonesia masuk dalam organiasasi OPEC (Organization of the
Petroleum Exporting Countries). Besarnya pemasukan negara dari sektor minyak, membuat
pemerintah orde baru memiliki amunisi untuk melakukan pembangunan. Pembangunan yang
dilakukan saat mengarah pada tujuan sosial.

Menurut data sejarah yang dicatat Bank Indonesia (BI), kondisi itu memungkinkan
pemerintah memacu kegiatan pembangunan ekonomi dan melaksanakan program pemerataan
pembangunan lewat penyediaan kredit likuiditas, termasuk pemberian kredit untuk
mendorong kegiatan ekonomi lemah. Namun, pengucuran deras kredit perbankan tersebut
mengakibatkan uang beredar meningkat dalam jumlah yang cukup besar. Akibatnya, tingkat
inflasi 1973/1974 melonjak tajam menembus angka 47%. Pemerintah Orde Baru kembali
berbenah diri dengan melakukan program stabilisasi. Pada 1974/1975 inflasi pun turun
menjadi 21%. Pemerintah Orde Baru kembali berbenah diri dengan melakukan program
stabilisasi. Pada 1974/1975 inflasi pun turun menjadi 21%. Akan tetapi pelonggaran itu justru
menimbulkan tekanan inflatoir sehingga mengakibatkan lemahnya daya saing produk
Indonesia di luar negeri karena nilai rupiah menjadi over valued.

8
Ekonomi Indonesia juga terguncang ketika anjloknya harga minyak dunia yang terjadi pada
1980-an karena banjirnya pasokan minyak dunia. Harga minyak mentah dari US$ 35 per
barel turun menjadi kurang dari US$ 10 pada 1986. Krisis ekonomi tahun 1980-an awal
negara bangkrut karena harga minyak turun di bawah US$ 10 per barrel. Pertamina bangkrut
dan negara bangkrut karena 80% pendapatan negara berasal dari minyak.

2. Krisis utang Pertamina

1.2 Sejarah Ekonomi Indonesia 1961-2020

Seperti yang terlihat pada gambar di atas pada tahun 1975 itu terjadi krisis utang
pertamina. Dulu Pertamina, sebagai satu-satunya pihak yang punya duit di negeri ini, selalu
ikut berperan serta. Urusan mencari minyak sudah dibereskan oleh para kontraktor asing
seperti Caltex dan rekan-rekannya. Sedangkan Pertamina boleh sibuk dengan segala macam
proyek di sana-sini, mulai dari mencetak sawah hingga membangun berbagai gedung. Di
Bali, Pertamina punya hotel bintang lima Pertamina Cottage di tempat yang sangat strategis.
Hanya beberapa kilometer dari bandara internasional Ngurah Rai, di Pantai Kuta yang indah.
Di Semarang, Pertamina membangun hotel mewah Patra Jasa yang berkamar 70. Di
Balikpapan bahkan dibangun gedung pertemuan Banua Patra. Gedung ini dijuluki Balai
Sidang mini, karena potongannya mirip dengan yang besar di Senayan, Jakarta. Setelah
macet beberapa tahun, gedung ini akhirnya dirampungkan pada saat Ibnu Sutowo berkuasa di
Pertamina. Sejak 1971, Pemerintah sudah menugasi Pertamina untuk melanjutkan proyek

9
pabrik baja di Cilegon, yang kemudian dikenal dengan nama Krakatau Steel. Presiden
Soeharto pada tahun 1971 memerintahkan agar Ibnu Sutowo mengubah Batam, yang saat itu
masih berupa hutan, menjadi kawasan industri modern. Sampai awal 1975, semuanya tampak
baik-baik saja. Petrodollar yang itu masih mengucur deras. Ibnu Sutowo dengan "kerajaan
bisnis" yang gegap-gempita itu tak mempunyai masalah. Pertamina, yang tadinya cuma
memiliki ladang-ladang minyak tua bekas peninggalan Belanda, sudah diubah Ibnu menjadi
konglomerat raksasa dengan rentangan bisnis yang merambah segala bidang dan melanglang
buana. Maret 1975 sebuah babak baru yang ingar bingar dimulai. Pembukanya adalah
pengumuman sebuah bank yang tak begitu dikenal di sini, mungkin juga di dunia: First
Republic Bank of Dallas, jauh di Texas, Amerika Serikat sana. Pertamina tak mampu
membayar utang jangka pendek di bank itu. Tak terlalu besar, hanya belasan juta dolar, tapi
itu betul-betul suatu pucuk kecil dari gunung utang raksasa yang terendam dalam lautan
proyek Pertamina. Pelan-pelan gunung utang itu mulai mengapung ke permukaan, sampai
akhirnya meledak pada angka yang amat fantastis yaitu sebesar US$ 10,5 milyar.

3. Kerusuhan saat kunjunga Perdana Menteri Jepang

Terjadi kerusuhan besar saat kunjungan Perdana Menteri Jepang di tahun 1974 karena
anggapan bahwa ada terlalu banyak proyek-proyek investasi asing di negara ini. Masyarakat
Indonesia merasa frustasi karena orang-orang pribumi tampaknya diabaikan dari menikmati
buah-buah perekonomian. Pemerintah merasa terguncang karena kerusuhan ini (yang dikenal
sebagai Peristiwa Malari) dan memperkenalkan aturan-aturan yang lebih ketat mengenai
investasi asing dan menggantinya dengan kebijakan-kebijakan yang memberikan perlakukan
khusus yang menguntungkan penduduk pribumi.

3.3 Tantangan dan Peluang perekonomian Indonesia

Tantangan perekonomian Indonesia pada periode 1970-an merupakan masa-masa


keemasan bagi Indonesia yang saat itu masih berlimpah minyak. Indonesia memang
menikmati berkah yang besar dari kenaikan harga minyak bumi pada periode tersebut.
Untung besar dari kenaikan harga minyak itu pula yang memicu pemerintah untuk membatasi
investasi asing. Sebelumnya, pada 1967, pemerintahan Soeharto memang mengeluarkan UU
Investasi Asing, yang bertujuan membuka pintu pada investasi asing. Memasuki awal era
1970-an, muncul penolakan terhadap investasi asing. Peningkatan kepemilikan dan kontrol

10
asing atas perekonomian Indonesia telah memicu ketidakpuasan. Ketidakpuasan itu
memuncak pada Januari 1974 dengan pecahnya demo besar-besaran menolak investasi asing.
Demo itu berujung pada kerusuhan yang dikenal sebagai Peristiwa Malari. Pada masa repelita
II tahun 74-79 yaitu Repelita II juga mulai menggarap secara lebih dalam masalah-masalah
yang sejak semula disadari belum terpecahkan dalam Repelita I misalnya masalah perluasan
kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, pemerataan pendapatan dan hasil-hasil
pembangunan, masalah pendidikan, kesehatan, koperasi, transmigrasi dan lain-lain.

Peluang perekonomian indonesia pada tahun 75-80 yaitu segala usaha yang dijalankan
selama Repelita II ke arah tujuan yang telah ditetapkan itu maka tetap dilaksanakan secara
bertahap, terpadu dan terus menerus dan selalu berlandaskan pada Trilogi Pembangunan yaitu
pemerataan pembangunan menuju terwujudnya keadilan sosial, pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Ketiga unsur Trilogi
Pembangunan ini tetap diusahakan di dalam suatu keseimbangan yang serasi tanpa ada unsur
yang dikorbankan. Usaha ini selama Repelita II ternyata bukanlah hal yang mudah oleh
karena banyaknya tantangan-tantangan yang dihadapi baik yang bersumber dari luar negeri
oleh karena berbagai krisis ekonomi dunia maupun yang bersumber dari dalam negeri seperti
krisis keuangan Pertamina dan hambatan-hambatan dalam produksi pangan.

3.4 Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

Pada awal orde baru, strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada
tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha untuk
menekan laju inflasi yang sangat tinggi (hyper inflasi). Pemerintah ordebaru membuat
kebijakan yang dikenal dengan nama replita. Dibawah ini merupakan kebijakan pemerintah
orde lama dengan membuat replika II tahun 1974-1979.

1.3 Replita II

11
1.4 Replita II

12
Dari table tersebut bisa dikatakan bahwa pembuatan Replita bertujuan untuk pemulihan
perekonomian Indonesia yang berdampak dari pemerintahan orde lama.

13
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Permasalahan yang terjadi pada ekonomi Indonesia tahun 1975-1980 merupakan


imbas dari kebijakan pemerintahan orde lama yang menyebabkan perekonomian Indonesia
menjadi anjlok. Pada masa orde baru barulah dibuat dan diselenggarakannya semua kebijkan-
kebijakan agar memulihkan ekonmi Indonesia atau yang sering disebut pemulihan ekonomi
Indonesia. Sempat terjadi inflasi besar besaran karena pemerintah Indonesia terlalu banyak
mencetak uang. Akhirnya uang yang beredar meningkat dan menyebabkan inflasi. Tidak
hanya itu terjadi juga utang Pertamina yang dimana menyebabkan ekonomi Indonesia sempat
runtuh pada 1975. Utang tersebut terjadi karena pertamina merupakan suatu perusahaan yang
dikatakan konglomerat dan juga pada saat itu Pertamina di kaitkan dengan hutang atau bunga
jangka pendek yang dilakukan di luar negeri. Akhirnya semua itu dialihkan ke BI dan
menjadi tanggung jawab BI sampai sekarang.

Adapun tantangan yaitu adanya penolakan dari masyarakat Indonesia tentang investor luar
negari. Masyarakat Indonesia berpikir kalu hal tersebt dapat membahayakan mereka.
Peningkatan kepemilikan dan kontrol asing atas perekonomian Indonesia telah memicu
ketidakpuasan. Ketidakpuasan itu memuncak pada Januari 1974 dengan pecahnya demo
besar-besaran menolak investasi asing. Demo itu berujung pada kerusuhan yang dikenal
sebagai Peristiwa Malari. Demo terjadi pada masa replita II. Selama Repelita II ke arah
tujuan yang telah ditetapkan itu maka tetap dilaksanakan secara bertahap, terpadu dan terus
menerus dan selalu berlandaskan pada Trilogi Pembangunan yaitu pemerataan pembangunan
menuju terwujudnya keadilan sosial, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan stabilitas
nasional yang sehat dan dinamis. Ketiga unsur Trilogi Pembangunan ini tetap diusahakan di
dalam suatu keseimbangan yang serasi tanpa ada unsur yang dikorbankan.

4.2 Saran

Meskipun kami sebagai penulis makalah ini menginginkan kesempurnaan dalam


penyusunan makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu

14
kami perbaiki dan benahi. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan kami. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penting dengan
harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Arif Rahman Dkk. 2017. Sektor Tersier dan Kesempatan Kerja di Indonesia (Analisa
Input Output). Surakarta: Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya II
(KNPMP II) Universitas Muhammadiyah Surakarta
“Inilah Pertumbuhan Ekonomi Sejak 1961”. Katadata.co.id. 31 januari 2018. 23 juni 2020.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/01/31/inilah-pertumbuhan-ekonomi-
indonesia-sejak-1961
Eriyanti, Kartika. 2018. Hubungan Antara Utang Luar Negeri, Pengeluaran Pemerintah dan
Capital Flight di Indonesia Periode 1975-2015 [skripsi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Sadzahli, Fathurrahman. Perekonomian Indonesia Pada Zaman Soeharto Repelita 1-6.
http://frahmansadzali1622.blogspot.com/2015/07/perekonomian-indonesia-pada-zaman.html?
m=1 Diakses pada 23 juni 2020 pukul 20.44.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rencana_Pembangunan_Lima_Tahun
“Gambaran Umum Ekonomi Indonesia”. Kompasiana.com. 28 september 2017. 23 juni 2020.
https://www.kompasiana.com/juniati/59cce812ba5cd35c6e465682/perekonomian-di-
indonesia?page=4
“Keajaiban Orde Baru Soeharto di Inodnesia”. Indonesia-investmens.com. 22 juni 2020. 23
juni 2020. https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/ekonomi/keajaiban-orde-
baru/item247
“Krisis, Komisi, dan Ibnu Sutowo”. Majalah.tempo.co. 29 februari 1992. 23 juni 2020.
https://majalah.tempo.co/read/nasional/10527/krisis-komisi-dan-ibnu-sutowo

16
LAMPIRAN

Lampiran. 1

BIODATA TIM PENELITI


N Nama Profil Riwayat Pendidikan
O
1 Muhammad Fahmi Sabri ● Tempat Tanggal Lahir: ● SD BANI
Bekasi, 23 juli 2000 SALEH 3

● SMPN 25
● Alamat : KOTA
Tytyan Indah Blok L3 No.10 BEKASI
Rt.01 Rw.11 Kec.Medan
● SMA
Satria Kel.Kali baru Bekasi
MARTIA
Barat. Kota Bekasi BHAKTI

● Universitas
● Email: Pertamina-
mfsabri23@gmail.com Prodi
Manajemen
2 Risya Pradika ● Tempat Tanggal Lahir: ● SDN 02 Pagi
Jakarta, 21 oktober 2000
● SMPN 244
● Alamat: Jakarta Utara
Harapan Mulya Regency
CA.01 No.03, Tarumajaya ,
Bekasi utara ● SMAN 52
Jakarta

● Email:
dikarisya21@gmail.com ● Universitas
Pertamina-
Prodi
Manajemen
3 Muhammad Dwi Fadil ● Tempat Tanggal Lahir: ● SD : SDN 5
Thio Masohi, 2 mei 2001 Masohi

● SMP :
● Alamat: SMPN 14
Jl. Btn. Kebun Cengkeh no. Ambon
23, Ambon, Maluku
● SMA :
● Email: SMAN
thioadi94@gmail.com Siwalima
Ambon

17
● Universitas
Pertamina-
Prodi
Manajemen

4 Bagas Ajharu Hadziqun ● Tempat Tanggal Lahir: ● SD : SDIT


Alkowathiri Bontang, 20 juli 2000 Asy-Syaamil

● Smp : SMPN
● Alamat: jl. Damai perum 1 Bontang
disnaker b/47 Bontang
Kalimantan Timur ● Sma/smk :
SMAN 2
● Email: Bontang
Bagas.ajharu9@gmail.com
● Universitas
Pertamina-
Prodi
Manajemen

5 Nadia Salsabila ● Tempat Tanggal Lahir: ● SD : SDN


Kediri, 29 November 2000 07 pagi

● SMP :
● Alamat: SMPN 103
Jl. Manunggal Bakti Jakarta
Rt08/Rw11 No.107 Kalisari, Timur
Pasar Rebo Jakarta Timur
● SMA :
● email : SMAN 106
nadiasalsabilab@gmail.com Pekayon

● Universitas
Pertamina-
Prodi
Manajemen
Tabel 1.1 Biodata Tim Peniliti.

18
Lampiran. 2

TUGAS TIM PENELITI

No Nama Tugas

.
1. Muhammad Fahmi Sabri - Bagia Pelengkap Akhir & Bagian Pelenkap Awal

2. Risya Pradika - Bab 2


3. Muhammad Dwi Fadil - Bab 3 & 4
Thio

4. Bagas Ajharu Hadzikun - Power Point


Alkowathiri

5. Nadia Salsabila - Bagian Pelengkap Awal & Bab 1


Tabel 1.2 Tugas Tim Peniliti.

19
20

Anda mungkin juga menyukai