Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS VEGETASI DENGAN METODE KUADRAT PADA PLOT YANG DIBUAT

DALAM BENTUK LINGKARAN DI KEBUN RAYA EKA KARYA BALI

1
Ketut Supeksa, 2Ni Putu Ella Deviana, 3Ni Luh Gede Krisna Dewi, 4Ni Made Ratmini, 5Yusita
Karolina.
Department of Biology Education, of Institute Teacher Training and Education Saraswati Tabanan, Tabanan, Bali,
Indonesia . Email : supeksa@gmail.com , Web-Blog : http://supeksa.wordpress.com

“Om swastyastu”
ABSTRACT-The botanical garden Eka Karya Bali is located in dan hutan. Metode kuadrat adalah salah satu cara atau langkah
the village of Candikunig, Baturiti Subdistrict, Tabanan Regency, untuk pengambilan data yang paling umum digunakan dalam
Bali Province. This is a place of concervation, research and analisis vegetasi. Kuadrat yang dimaksud dalam metode ini
education in tourism this botanical gardens there are tropical adalah suatu ukuran luas yang diukur dengan satuan kuadrat
forests that we make it as an object of research on the ecology of dengan besar ukuran dalam cm dan m.
plants regarding plants, vegetation analysis in the analysis of
plant vegetation. There are several types of methods that can be 2.1 Prosedur Penelitian
used, among others transek metodh squared and point metods.
Tropical forest views from slop into place proper method to use is Kami membuat lingkaran dengan panjang diameter 20 cm jari-jari
metod square. Metods square is one of the method for the 10 cm dan di bagian tengah kami membuat lingkaran kecil
collection of data is most commonly use in the analysisi by the dengan panjang diameter 5 cm jari-jari 2.5 cm. Membuat satu titik
metodh of vegetasion. This metodh is the first step to do is make tengah sebagai titik pusat dengan menggunakan patok. Pada titik
the plot area to determine the minimum sample unit square area pusat lingkaran ini kami mengikatkan seutas tali raffia dan
referred to in this netodh is are measure of the area measured by berjalan memutar hingga membentuk lingkaran. Selanjutnya
the large size of the unit squqre with the cm or m with this melakukan pengambilan data yaitu menghitung tinggi
analysis we get data and then we though from this data we get pohon,keliling pohon dan menganalisis jenis tumbuhan yang
data that the tree dominates the tropical forest is Rasamala. hidup pada daerah hutan tersebut. Kemudian kami menganalisis
data yang telah didapat.
Key word : Analysis vegetation, tropical forest, metods square
2.2 teknik analisis data
I PENDAHULUAN
Berdasarkan informasi dari pemandu Bapak Sutomo,
Kebun Raya “Eka Karya” Bali, merupakan tempat rumus yang digunakan dalam teknik analisis data dalam
konservasi, penelitian, pendidikan dan wisata, Terutama menentukan Indeks Nilai Penting (INP) sebagai berikut:
tumbuhan. Alamat di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti,
Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Luas : 157,5 hektar, Kerapatan Jenis = Jumlah individu
ketinggian : 1.250 – 1.450 m dpl, suhu : 18 – 20 derajat celcius,
kelembaban : 70 – 90 %. Kebun Raya ini merupakan cabang dari Satuan luas plot
kebun raya Bogor, sebagai tempat penelitian flora pegunungan
Indonesia Timur. Berdasarkan kesepakatan lokasi Kebun Raya
meliputi areal hutan reboisasi Candikuning serta berbatasan Frekuensi Jenis = Jumlah kemunculan
langsung dengan Cagar Alam Batukau. Tepat pada tanggal 15 Juli
1959 Kebun Raya “Eka Karya” Bali diresmikan oleh Prof. Ir. individu tiap plot
Kusnoto Setyodiwiryo, Direktur Lembaga Pusat Penyelidikan
Alam sebagai realisasi SK Kepala Daerah Tingkat I Bali tanggal Jumlah plot
19 Januari 1959 No. 19/E.3/2/4. Di Kebun Raya ini kami
mengadakan suatu penelitian tentang Analisis Vegetasi Hutan
tepatnya di Hutan Tropis. Untuk mengetahui keanekaragaman Dominansi Jenis = Luas bidang dasar
hayati tumbuhan, struktur vegetasi tumbuhan, dan faktor-faktor
apakah yang mempengaruhi keragaman tumbuhan disana. Luas plot

II METODE PENELITIAN Kerapatan Relatif = Kerapatan tiap individu


X 100 %
Penelitian diadakan pada Sabtu, 10 Desember 2011 – Total kerapatan
Kamis, 5 Januari 2012, metode yang kami gunakan yaitu metode
kuadrat karena metode ini sangat efesien di gunakan, dilihat dari
kemiringan tempat dan tipe vegetasinya serta berbentuk pohon

1
Frekuensi Relatif = Frekwensi tiap individu excelsa
X 100 % Altingia
Jumlah frekuensi 11 4 excelsa 1.34 19 0.142962
Altingia
Dominansi Relatif = Dominansi tiap individu 12 5 excelsa 0.33 30 0.008670
7 Altingia 2.1 32
X 100 %
Jumlah dominansi 13 excelsa 0.351115
Altingia
14 8 excelsa 1.37 16,0 0.149435
Indek Nilai Penting = Kerapatan Relatif + Frekwensi 1 Altingia 32
15 excelsa 2.73 0.593384
Relatif + Dominansi Relatif Altingia
16 2 excelsa 1 25,60 0.079618
2 Altingia
Luas Bidang Dasar = D X 3.14
17 3 excelsa 1.45 16,5 0.167396
Altingia
4 18 4 excelsa 1.61 20,52 0.206377
Altingia
III HASIL DAN PEMBAHASAN 19 5 excelsa 0.78 30 0.048439
7 Altingia 1.95 21
Pada dasarnya suatu Analisis Vegetasi adalah suatu 20 excelsa 0.302747
analisis dalam Ekologi Tumbuhan yang untuk mengetahui Altingia
berbagai jenis vegetasi dalam suatu komunitas atau populasi 21 8 excelsa 1.86 20,0 0.275446
tumbuhan yang berkembang dalam skala waktu dan ruang. 1 Altingia 25
Bagaimana keadaan vegetasi tumbuhan dimasa sekarang dan 22 excelsa 1.28 0.130446
menduga-duga kemungkinan perkembangan dimasa depan. Altingia
Metode yang kami gunakan dalam penelitian ini yaitu metode 23 2 excelsa 1.64 30,40 0.214140
kuadrat pada plot yang dibuat dalam bentuk lingkaran dengan 20 Altingia
meter untuk pengukuran pohon & 5 meter untuk cover ground. 24 3 excelsa 1.16 18,15 0.107134
Altingia
3.1 Hasil pengamatan 25 4 excelsa 1.2 17,1 0.114650
Altingia
Tabel 1. Keanekaragaman hayati tumbuhan di Hutan Tropis 26 5 excelsa 0.55 30 0.024084
7 Altingia 1.21 14
Kebun Raya Eka Karya Bali ( data seluruh plot ).
27 excelsa 0.116568
Altingia
N 28 8 excelsa 1.8 19,0 0.257962
O KELI TING LBDS 1 Altingia 29
PL NAMA LING GI 29 excelsa 2.4 0.458599
NO OT JENIS (M) (M) (M2) Altingia
1 Altingia 33 30 2 excelsa 1.85 40 0.272492
1 excelsa 2.46 0.481815 Altingia
Altingia 31 3 excelsa 1.46 19,8 0.169713
2 2 excelsa 1.85 40 0.272492 Altingia
Altingia 32 4 excelsa 1.61 22,23 0.206377
3 3 excelsa 1.2 21 0.114650 Altingia
Altingia 33 5 excelsa 0.68 30 0.036815
4 4 excelsa 1.76 21 0.246624 7 Altingia 2.02 24
Altingia 34 excelsa 0.324873
5 5 excelsa 0.35 6,4 0.009753 Altingia
7 Altingia 1.65 18 35 8 excelsa 1 18,0 0.079618
6 excelsa 0.216760 Altingia
Altingia 36 2 excelsa 1.59 38,40 0.201282
7 8 excelsa 1.6 19,0 0.203822 Altingia
1 Altingia 31 37 3 excelsa 1.16 8,25 0.107134
8 excelsa 2 0.318471 Altingia
Altingia 38 4 excelsa 1.25 32,49 0.124403
9 2 excelsa 1.51 35,20 0.181537 Altingia
39 5 excelsa 0.75 30 0.044785
10 3 Altingia 0.05 2,1 0.000199

2
7 Altingia 1.2 14 Altingia
40 excelsa 0.114650 70 8 excelsa 1.55 21,0 0.191282
Altingia Altingia
41 8 excelsa 1.92 21,0 0.293503 71 8 excelsa 1.2 17,5 0.114650
Altingia Altingia
42 2 excelsa 2.1 27,20 0.351115 72 8 excelsa 0.11 1,9 0.000963
Altingia
43 3 excelsa 0.98 6,60 0.076465 73 2 Arecaceae 0.14 2,6 0.001561
Altingia 74 2 Arecaceae 0.16 2,1 0.002038
44 4 excelsa 1.4 18,81 0.156051
Altingia 75 2 Arecaceae 0.1 1,3 0.000796
45 5 excelsa 0.4 20 0.012739 Asplenium
7 Altingia 1.44 16 76 3 ethiopicum 0.55 4,75 0.024084
46 excelsa 0.165096 6 Magnolia 1.49 28
Altingia 77 sp. 0.176760
47 8 excelsa 0.86 16,0 0.058885 6 Magnolia 1.11 27
Altingia 78 sp. 0.098097
48 2 excelsa 1.28 24,00 0.130446 6 Magnolia 1.19 25
Altingia 79 sp. 0.112747
49 3 excelsa 1.91 16,5 0.290454 6 Magnolia 1.8 29
Altingia 80 sp. 0.257962
50 4 excelsa 1.29 15,39 0.132492 6 Magnolia 1.88 30
Altingia 81 sp. 0.281401
51 5 excelsa 0.71 30 0.040135 6 Magnolia 1.44 26
7 Altingia 1.46 16,5 82 sp. 0.165096
52 excelsa 0.169713 6 Magnolia 0.81 20
Altingia 83 sp. 0.052237
53 8 excelsa 1.52 20,0 0.183949 6 Magnolia 1.37 27
Altingia 84 sp. 0.149435
54 2 excelsa 1.57 33,60 0.196250 6 Magnolia 1.6 28
Altingia 85 sp. 0.203822
55 4 excelsa 0.9 11,97 0.064490 Magnolia
5 Altingia 0.55 30 86 3 sp. 0.12 3,30 0.001146
56 excelsa 0.024084 6 Magnolia 0.24 5
7 Altingia 1.15 12 87 sp. 0.004586
57 excelsa 0.105295 6 Magnolia 0.08 3
Altingia 88 sp. 0.000510
58 8 excelsa 0.2 3,0 0.003185 Magnolia
Altingia 89 2 sp. 0.05 2,2 0.000199
59 2 excelsa 1.56 32 0.193758 6 Magnolia 0.05 2,5
Altingia 90 sp. 0.000199
60 4 excelsa 0.98 18,81 0.076465 Magnolia
5 Altingia 0.6 20 91 2 sp. 0.08 2,9 0.000510
61 excelsa 0.028662 6 Magnolia 0.06 2,5
7 Altingia 1.13 11,8 92 sp. 0.000287
62 excelsa 0.101664 Magnolia
Altingia 93 2 sp. 0.01 4,8 0.000008
63 8 excelsa 1.46 18,0 0.169713 Michelia
Altingia Champaca
64 2 excelsa 1.18 19,20 0.110860 94 2 L. 0.1 5 0.000796
Altingia Michelia
65 4 excelsa 1.2 17,1 0.114650 95 4 montana 0.46 8,55 0.016847
5 Altingia 0.28 20
66 excelsa 0.006242
Altingia
67 8 excelsa 0.09 1,8 0.000645
Altingia
68 4 excelsa 2.1 20,52 0.351115
Altingia
69 8 excelsa 0.05 1,8 0.000199

3
Tabel 2. Pengelompokan jenis pohon kacangan
1,4,5,6, Diplazium
9 7 esculentum 198 Paku Sayur
1 Eupatorium Suku
Plot 0 7 coelestinum L. 15 Asteraceae
Ju
Nama Ml 1 Laportea
No jenis 1 2 3 4 5 6 7 8 ah LBDS 1 5 canadensis 2 Semak
Altingia 1
1 excelsa 5 11 8 12 11 0 10 15 72 11.3927 2 7 Laportea sp. 3 Semak
1
2 Arecaceae 0 3 0 0 0 0 0 0 3 0.0044 3 1,6 Ocimum 69 Semak
Asplenium
1 Rumput-
3 ethiopicum 0 0 1 0 0 0 0 1 0.0241 4 1,2,7 Oplismenus sp. 597 rumputan
1 Padang ulut Rumput-
Magnolia
4 sp. 0 3 1 0 0 13 0 0 17 1.5050 5 4,7 ulut 45 rumputan
Michelia 1 Pinang-
Champaca 6 2,3 Pinanga colihii 3 pinangan
5 L. 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0.0008 1
Michelia 7 7 Piper 1 Sirih-sirihan
6 montana 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0.0168 1 Rumput-
8 1,2,4,8 Poaceae 98 rumputan
Jumlah 95 12.9438 1
9 3 Rijasa 1 Nama lokal
Tabel diatas adalah tabel pengelompokan jenis pohon, 2 Suku
didalam tabel terdapat data jenis pohon yang ada di setiap plot 0 6,7 Rubus sp. 43 Rosaceae
(yang terdiri dari delapan plot), jumlah spesies setiap plot, spesies 2
total, luas bidang dasar (LBDS) yang sudah dijumlahkan pada 1 1,2,5 Salagilnella 25 Paku lumut
masing-masing individu. Dari data 8 plot yang sudah 2 Terong-
digabungkan seluruhnya terdapat 95 jenis individu dari 6 (enam) 2 5,8 Solanum 6 terongan
spesies pohon yang berbeda. Spesies itu antara lain : Altingia Lateng
excelsa terdapat 72 dan luas bidang dasaranya adalah 11,3927, 2 (nama
Arecaceae terdapat 3 dan luas bidang dasarnya adalah 0,0044, 3 3,6 Urtica dioica 28 lokal)
Asplenium ethiopicum hanya ada 1 dan luas bidang dasarnya Total
0,0241, Magnolia sp terdapat 17 dan jumlah luas bidang dasarnya Jumlah 1696 spesies
adalah 1,5050, Michelia Champaca L. hanya ada 1dan luas Spesies Rumput-
bidang dasarnya adalah 0,0008, yang terakhir yaitu Michelia terbanyak Oplismenus sp. 597 rumputan
Montana juga hanya ada 1 dan luas bidang dasarnya 0,0168. Dan
jumlah total luas bidang dasar adalah 12,9438. Tabel diatas adalah tabel pengumpulan data ground
cover. Tabel diatas menunjukkan beberapa spesies ground cover,
Tabel 3. Tabel pengelompokan ground cover (seluruh plot) jumlah total dan spesies terbanyak. Untuk cover ground terdapat
1696 dari 23 spesies tumbuhan yang berbeda. Yang
mendominansi adalah Oplismenus sp. Yang jumlah individunya
N NO NAMA JENIS JUM KETERAN mencapai 597 buah. Dan yang paling sedikit ada 2 jenis yaitu
O PLOT LAH GAN Piper dan Rijasa yang masing-masing hanya ada 1 buah.
IND LAIN
IVI Untuk mencari nilai kerapatan jenis, yaitu jumlah
DU
Andropogon Rumput- individu dibagi satuan luas plot. Dan untuk mencari nilai
1 4,5,6 aciculatus 55 rumputan kerapatan relatif yaitu kerapatan tiap individu dibagi dengan
2 4,6,8 Araceae 30 Sejenis talas
Paku- kerapatan total dikalikan dengan 100 % . Dalam mencari nilai
3 2,4,7 Asplenium 113 pakuan kerapatan pohon dengan cara membagi jumlah individu dengan
Paku-
4 1,3,6,8 Atirium 175 pakuan satuan luas plot, dalam hal ini luas seluruh plot adalah 2512. Jadi
Rumput- jumlah individu masing-masing spesies dibagi dengan 2512,
5 7 Bajang bajang 6 rumputan
6 6 Begonia 27 Begonia maka akan diperoleh nilai kerapatannya. Altingia excelsa nilai
Cyperus kerapatannya adalah 0.0287. Arecaceae nilai kerapatannya adalah
7 1,2 rotundus L. 139 Rumput teki
8 1,2,8 Desmodium 17 Kacang- 0.0012. Asplenium ethiopicum nilai kerapatannya adalah 0.0004.

4
Magnolia sp. Nilai kerapatannya adalah 0.0068. Michelia Champaca L. dominansinya adalah 0.00000032 dan
Champaca L. nilai kerapatannya adalah 0.0004. Michelia dominansi relatifnya adalah 0.006 %. Michelia Montana
Montana nilai kerapatannya adalah 0.0004 dan total kerapatannya dominansinya adalah 0.00000671 an dominansi relatifnya adalah
adalah 0.0378. Dalam pencarian nilai kerapatan relatif diperoleh 0.125 %.
dari perhitungan kerapatan tiap individu dibagi dengan kerapatan
total. Altingia excelsa kerapatan relatifnya 75.789 %. Tabel 4. Tabel Indeks Nilai Penting

Arecaceae kerapatan relatipnya 3.158 %. Asplenium ethiopicum


kerapatan relatifnya 1.053 %. Magnolia sp. Kerapatan relatifnya
No Nama jenis INP
17.895 %. Michelia Champaca L. kerapatan relatifnya 1.053 %. 236.309
1 Altingia excelsa
Dan Michelia Montana kerapatan relatifnya 1.053 %.
6.633
Frekwensi pohon diperoleh dari perhitungan jumlah 2 Arecaceae
3.861
kemunculan setiap individu pada masing-masing plot dibagi 3 Asplenium ethiopicum
dengan jumlah plot. Karena jumlah plot ada delapan, maka
jumlah kemunculan setip individu dibagi delapan. Dalam No Nama jenis INP
48.855
pencarian frekwensi relatif dengan perhitungan frekwensi tiap 4 Magnolia sp.
individu dibagi dengan frekwensi total lalu dikalikan dengan 2.111
5 Michelia Champaca L.
100%. Hasilnya yang sudah dijumlahkan Altingia excelsa 2.231
6 Michelia montana
frekwensinya adalah 9 dan frekwensi relatifnya adalah 75,798 %,
Arecaceae frekwensinya adalah 0,38 dan frekwensi relatifnya Jumlah 300
adalah 3,158 %, Asplenium ethiopicum frekwensinya adalah 0,13 Tabel indek nilai penting. Indek nilai penting diperoleh
dan frekwensi relatifnya adalah 1,053 %, Magnolia sp. dari hasil penjumlahan : kerapatan relatif ditambah frekwensi
relatif dan ditambah dominansi relatif, pada setiap individu. Indek
Frekwensinya adalah 2,13 dan frekwensinya adalah 17,895 %, nilai penting (INP) diperoleh dengan cara menjumlahkan
Michelia Champaca L. frekwensinya adalah 0,13 dan frekwensi kerapatan reltif ditambah frekensi relatif, ditambah dengan
dominansi relatif. Dari data tersebut indek nilai penting dari
relatifnya adalah 1,053, Michelia Montana frekwensinya adalah Altingia excelsa adalah 236.309, indek nilai penting dari
0,13 dan frekwensi relatifnya adalah 1,053 %. Arecaceae adalah 6.633, indeks nilai penting dari Asplenium
ethiopicum adalah 3.861, indek nilai penting dari Magnolia sp.
Dominansi diperoleh dari luas bidang dasar individu Adalah 48.855, indek nilai penting dari Michelia Champaca L.
dibagi dengan luas plot. Karena luas plot 2512 m2 , maka luas adalah 2.111, dan indek nilai penting dari Michelia Montana
adalah 2.231.
bidang dasar individu dbagi dengan 2512. Dan untuk memperoleh
dominansi relatif, dominansi tiap individu dibagi dengan jumlah 3.2 Keanekaragaman Hayati Tumbuhan di Kebun Raya Eka
Karya Bali
dominansi, lalu dikalikan dengan 100 %. Dalam nilai dominansi
diperoleh melalui perhitunan luas bidang dasar dibagi dengan luas Keanekaragaman Hayati di Kebun Raya Eka Karya Bali
kami masukkan dalam kategori tinggi, karena dari jumlah spesies
plot. Selain dominansi ada juga dominansi relatifnya, dan untuk tumbuhan yang banyak dan ada yang belum kami identifikasi.
mencari nilai dominansi relatif dengan cara : dominansi tiap Jika dilihat dari hasil pengamatan kami yang jumlahnya 8 plot
dangan luas 2512 m2 masih belum memetakan jumlah seluruhnya.
individu ibagi dengan jumlah dominansi atau dominansi total. Dan jika menurut data dari plot seluruhnya kami kategorikan
Altingia excelsa dominansinya adalah 0.00453529 dan dominansi sedang. Ini karena jauh dalam hutan sendiri masih banyak spesies
tumbuhan yang belum kami data. Ada sepesies baru yang kami
relatipnya adalah 84.730 %. Arecacea dominansinya adalah temui yaitu Piper (sejenis sirih-sirihan) dan Rijasa satu spesies
0.00001700 dan dominansi relatipnya 0.318 %. Asplenium dengan nama lokal yang belum kami ketahui nama bahasa
Indonesianya dan bahasa ilmiahnya.
ethiopicum dominansinya adalah 0.00009400 dan dominasi
relatifnya adalah 1.756 %. Magnolia sp. Dominansinya adalah 3.3 Struktur vegetasi tumbuhan di hutan Kebun Raya Eka Karya
Bali
0.00069935 dan dominansi relatinya adalah 13.065 %. Michelia

5
Berdasarkan data hasil penelitian kami, tumbuhan yang UCAPAN TERIMA KASIH
mendominasi adalah pohon Rasamala yang memiliki Indek Niai
Penting yang terbesar yaitu 11.3927. Pohon Rasamala (Altingia
excelsa) sangat subur tumbuh di sana, karena daerah tersebut Selama penyusunan makalah ini banyak mendapat
memiliki curah hujan yang tinggi menyebabkan dapat air yang bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan
banyak, keadaan tanah yang subur yang menyediakan berbagai
unsur hara, cahaya matahari yang cukup membuat pohon ini banyak terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak
tumbuh bebas dapat berfotosintesis tanpa terganggu oleh yang membantu dalam penyusunan laporan ini. Ucapan terima
tumbuhan lain. Pohon ini tumbuh di berbagai tempat di Indonesia
mulai dari Jawa hingga Bali dan tumbuh di daerah-daerah kasih terutama penulis sampaikan kepada:
pegunungan. Pohon yang Indek Nilai Pentingnya paling sedikit
dari data yang kami peroleh adalah Michelia Champaca L. yang 1. Bapak Sutomo, M.Sc, Bapak Wawan Sujarwo, M.P serta
nilainya 2.111. Ini disebabkan oleh kurangnya memperoleh sinar
matahari dalam persaingan. Jadi jika Indek Nilai Penting dari Ibu Laily Mukaromah, S.P selaku pengampu penelitian
pohon Rasamala (Altingia excelsa) sampai berkurang maka bisa Ekologi Tumbuhan di Lingkungan Kebun Raya Eka Karya
dipastikan yang lain akan ikut berkurang, bahkan telah punah.
Untuk itu perlu upaya penanaman lagi agar lebih banyak jumlah Bali.
individu baru, jadi keanekaragaman hayati akan semakin tinggi. 2. Drs. I Made Sudiana, M.Si selaku dosen mata kuliah
Ekologi Tumbuhan yang telah membimbing kami.
3. Teman-teman serta semua pihak yang mendukung
3.4 Faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati
penyusunan laporan ini.
Vegetasi yang paling kaya, baik dalam arti jumlah jenis
makhluk hidup yang membentuknya, maupun dalam tingginya
REFERENSI
nilai sumber daya lahan (tanah, air, cahaya matahari) yang
dimilikinya. Hutan dataran rendah ini didominasi oleh pepohonan
Anonim. 2007. Vegetasi Tumbuhan. [cited 2012 Januari 11].
besar yang membentuk tajuk berlapis-lapis (layering). Kawasan
Aviable at : http://en.wikipedia.org/vegetasi-tumbuhan
hutan tropis memilki hamparan dedaunan hijau yang busuk.
.
Dedaunan hijau yang busuk ini dinamakan lapisan humus, hal ini
menandakan kawasan hutan tropis memiliki tingkat kesuburan Anonim. 2009. Analisis Vegetasi. [cited 2012 Januari 10].
yang cukup tinggi. Aviable at :
http://cheabiofkip.blogspot.com/2009/03/analisis-
IV SIMPULAN DAN SARAN
vegetasi-minimum.html .
Dari pengamatan yang telah kami lakukan pada hutan Anonim. 2009. Teknik Analisis Ekologi Tumbuhan. [cited 2012
tropis di Kebun Raya Eka Karya Bali, mengenai Vegetasi Januari 12]. Aviable at :
Tumbuhan yang terdapat di hutan tersebut didominasi oleh pohon http://bppt.palembang.com/4203.htm.
Rasamala dan pada tumbuhan ground covernya adalah sejenis
paku-pakuan, rumput-rumputan, dan kacang-kacangan. Anonim. 2010. Analisis Vegetasi. [cited 2012 1anuari 11].
Aviable at : http://analisisvegetasi.blogspot.com/.
Penulisan hasil penelitian/laporan ini diharapkan dapat
digunakan sebagai kajian bagi masyarakat, guru maupun siswa Bhima. 2010. Laporan Analisis Vegetasi. [cited 2012 Januari 12].
dalam meningkatkan pemahaman konsep mengenai Ekologi Aviable from :
Tumbuhan khususnya dalam menganalisis vegetasi tumbuhan. http://bhimashraf.blogspot.com/2010/03/laporan-
Bagi pembaca yang berminat terhadap topik ini disarankan untuk analisis-vegetasi.html/.
mengembangkan dan memperdalam wawasan, sehingga diperoleh
pemahaman yang maksimal. Riyanti. 2010. Laporan Analisis Vegetasi. [cited 2012 Januari 12].
Aviable from :
http://riyantilathyris.wordpress.com/2010/11/26/lapora
n-analisis-vegetasi/.

Rohman, Fatchur dan I Wayan Sumberartha. 2001. Petunjuk


Praktikum Ekologi Tumbuhan. Malang : JICA

Syafei, Eden Surasana. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan.


Bandung : ITB

“Om Santih Santih Santih Om”

Anda mungkin juga menyukai