Anda di halaman 1dari 18

Critika journal review

MK. Kepemimpinan
Prodi S1 Tehnik Sipil

Skor Nilai :

CULTIVATING INTERCULTURAL LEADER

IJLS ( International Journal Of Leadership Studies) Kyung Kyu Kim, Richard L. Starcher,
2008

NAMA MAHASISWA : M.HIDAYATULLAH

NIM : 5181250012

DOSEN PENGAMPU : Dr. Nathanael Sitangggang, S.T.,M.Pd.,IPM

MATAKULIAH : KEPEMIMPINAN

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK- UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

November 2018

Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan kasih karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas critical journal
mengenai “Pemimpin dan Kpemimpinan” ini. Saya juga berterima kasih kepada
bapak Dosen yang bersangkutan yang telah memberikan bimbingan nya dalam
penyelesaian tugas critical journal ini.

Dalam tugas critical journal ini penulis akan memaparkan tentang pengertian
kepemimpinan, fungsi-fungsi, tugas-tugas kepemimpinan, dan teori-teori tentang
kepemimpinan, dan yang berhubungan tentang kepemimpinan serta kelemahan
journal dan kelebihan journal ini.

Saya menyadari bahwa journal ini masih ada kekurangan nya oleh sebab itu
saya minta maaf dan harap memaklumi apabila terdapat penjelasan dan dan hal-
hal yang masih belum sempurna. Akhir kata saya ucapkan terimakasih dan
semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca nya.

Medan, November 2018

Penulis
Daftar isi
Kata Pengantar...............................................................................................................................2

Daftar Isi.........................................................................................................................................3

BAB I................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..........................................................................................................................4

A. Pentingnya CJR...............................................................................................................4

B. TUJUAN CJR......................................................................................................................4

C. MANFAAT CJR..................................................................................................................5

D. Identitas Jurnal................................................................................................................5

BAB II...............................................................................................................................................6

RINGAKASAN ISI JURNAL........................................................................................................6

A. Pendahuluan...................................................................................................................6

B. Deskripsi isi.........................................................................................................................6

BAB III...........................................................................................................................................10

PEMBAHASAN............................................................................................................................10

A. Pembahasan Isi Jurnal..................................................................................................10

A. Kesimpulan...................................................................................................................19

B. Rekomendasi.....................................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pentingnya CJR
Review jurnal ini berisi tentang faktor-foktor yang mempengaruhi seorang
menjadi pemimpin yang dicintai pengikutnya dan dapat memimpin sebuah
organisasi yang unggul dalam segala bidang. Yang di bahas dalam penelitian ini
adalah tentang bagaimana pemimpin di korea pada masanya dapat menjadikan
negara korea menjadi negara yang unggul dalam segala bidang mulai dari bisnis,
olah raga, hiburan dan usaha religius. Dalam penelitiannya di jelaskan bahwa
pemimpin mampu berperan dalam lintas budaya dan berperan di antar budaya.
Analisis data mengidentifikasi enam faktor kunci yang terbagi dalam dua kategori
besar: pengaruh eksternal dan disposisi internal. Pengaruh eksternal terdiri dari
warisan keluarga, pertemuan penting, dan prestasi akademik / sekolah, 
sedangkan disposisi internal terdiri dari sikap individu, keterampilan yang
didapat, dan ciri kepribadian. Artikel ini diakhiri dengan rekomendasi untuk
orang tua dan pendidik yang berkultivasi pemimpin antar budaya di generasi
berikutnya. Maka penting untuk setiap orang mengetahui bagaimana upaya yang
harus dilakukan untuk mencadi seorang pemimpin yang berpengaruh baik di
lingkungannya.

B. TUJUAN CJR
1. Sebagai penyelesaian tugas akhir yang dapat membantu mahasiswa dalam
menulis tesis.
2. Untuk menambah wawasan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah yang
baik dan benar.
3. Untuk menambah wawasan mahasiswa dalam memahami isu yang
berkembang dalam mata kuliah kepemimpinan
4. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah
yang baik dan benar
5. Untuk menguatkan pemahaman mahasiswa dalam memahami materi
kuliah kepemimpinan.

C. MANFAAT CJR
1. Menambah wawasan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah yang baik
dan benar.
2. Menambah wawasan mahasiswa dalam memahami isu yang
berkembang dalam mata kuliah kepemimpinan
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah
yang baik dan benar
4. Menguatkan pemahaman mahasiswa dalam memahami materi kuliah
kepemimpinan.

D. Identitas Jurnal

Judul Artikel : CULTIVATING INTERCULTURAL LEADER


Nama Journal : IJLS ( International Journal Of Leadership Studies)
Edisi Terbit : Volume 7 Issue 1

Pengarang Artikel : Kyung Kyu Kim, Richard L. Starcher

Penerbit : Regent University School of Business & Leadership

Kota Terbit : London Britania Raya

No ISSN : 1555-3145

Alamat Situs :
http://www.regent.edu/acad/global/publications/ijls/new/pre
vious_issues.htm
BAB II
RINGAKASAN ISI JURNAL
A. Pendahuluan
Dalam beberapa dekade terakhir, Korea telah berhasil dalam
perkembangan global dalam bisnis, Olahraga, hiburan, dan usaha religius. 
keterlibatan global yang meningkat ini di akibatkan pemimpin antar budaya yang
kompeten. Namun, produksi pemimpin kultural Korea muncul tidak sesuai
dengan industri dan potensinya yang nyata. Pendapat mereka bahwa
monolingual Korea, masyarakat mono-kultural menuntut usaha yang disengaja
untuk menumbuhkan pemimpin antar budaya di antara anggota generasi muda
untuk menopang dan mendorong perkembangan global.
Untuk lebih memahami bagaimana orang asli kelahiran Korea menjadi
pemimpin antar budaya yang kompeten, mereka menjelajahi kehidupan dua belas
orang kelahiran asli Korea yang telah mengatasi pengalaman di budayanya, dan
linguistik untuk mencapai keunggulan sebagai pemimpin yang unggul di
antarbudaya.
B. Deskripsi isi
Penelitian ini menggunakan pendekatan teori grounded untuk
pengumpulan dan analisis data dan Menggunakan strategi validasi yang umum
untuk sejumlah pendekatan penelitian kualitatif, Termasuk triangulasi, cek
anggota, dan pereview. Pengumpulan data didahului oleh pemilihan dua belas
peserta dalam penelitian.  Sampel dipilih sesuai dengan prinsip stratified
purposeful sampling (Creswell, 2006). 
Para pemimpin Korea, semuanya memenuhi kriteria seleksi utama karena
mereka menjalankan kepemimpinan secara lintas-budaya, multikultural, atau
global. Selanjutnya, mereka sengaja dipilih dari tiga tingkat kepemimpinan yang
berbeda-kewarganegaraan, nasional, dan internasional-dengan harapan
keragaman itu akan terjadi membantu mengidentifikasi ciri-ciri umum yang
penting (Creswell). Pengumpulan data dimulai dengan mempelajari buku dan
dokumen yang berhubungan dengan peserta, diikuti wawancara individu dengan
enam peserta. Wawancara Informal dengan pertanyaan terbuka. Data tambahan
dikumpulkan dari tiga peserta yang di teliti kemudian memberi pertanyaan
melalui email dan yang terakhir melakukan wawancara secara langsung.
Analisis data menghasilkan terdapat enam faktor kunci yang muncul
berpengaruh terhdap peserta studi yang dapat meningkatkan keberhasilan
seorang pemimpin sebagai pemimpin antar budaya. Keenam kunci itu terbagi
dalam dua kategori besar: pengaruh eksternal dan disposisi internal. Pengaruh
eksternal terdiri dari warisan keluarga, pertemuan penting, dan prestasi
akademik.  Pengaruh Disposisi internal terdiri dari sikap individu, keterampilan
yang didapat, dan ciri kepribadian. Dari semua objek yang diteliti satu dari
padanya menolak mengungkapkan latar belakang keluarganya menjadi
pengaruh kepopulerannya sebagai pemimpin antar budaya. Dua sampel lain
mengungkapkan warisan keluarga muncul karena nilai yang di contohkan
keluarganya. Seperti hasil wawancara yang di ungkapkan bahwa perbuatan baik
orangtua atau kakek/ nenek berpengaruh secara kuat terhadap keberhasilan
seorang pemimpin. Seperti yang di contohkan pada kasus ayah gimoon. Ayah
Gimoon adalah orang yang baik dan murah hati. Ayahnya memperhatikan orang
lain dan suka memberi kepada orang lain. Jadi, ketika orang datang ke ayahnya
untuk meminta bantuan, Ayahnya tidak pernah menolaknya. Saat Gimoon
adalah seorang siswa SMA, ayahnya juga menerima seorang teman yang diusir
oleh keluarganya karena dia orang Hansen dan berpenyakit. Selama enam bulan
dia melayani teman ini dengan cinta, memberinya makan dan dorongan,
kemudian banyak lagi kebaikan ayah gimoon yang lain . (Shin, 2007, hlm. 100-101,
154-155) . Kemudian di jelaskan lagi contoh selanjutnya yaitu pada keluarga
yonggi. Nenek Yonggi adalah wanita yang sangat hangat yang suka melayani
orang lain. Banyak saudara dan tetangga miskin ingin tinggal bersama di rumah
kakek neneknya karena mereka tidak punya makanan untuk dimakan kakek dan
neneknya menampung mereka. Karena itu, 13 keluarga tinggal di rumah karena
kemurahan hati kakek dan neneknya. Kakek dan neneknya membantu mereka
mengolah sawah dan pertanian. Selain itu, kakek dan neneknya memberi makan
para pengembara dan wisatawan dan memberi mereka tempat untuk tidur. Oleh
karena itu semua orang desa memuji nya. Kakek-nenek (Han, 2008, hal 61).
Selanjutnya yang terjadi pada ayah Byungyoon. Ayah Byungyoon memberi
sawah kepada desa untuk memperluas jalan di desa, selain itu dia membantu
siswa sekolah dasar sampai menengah yang miskin. Di desanya dia memberi
makanan ,pakaian untuk orang m iskin, begitupun ibunya yang juga
membagikan harta miliknya kepada orang yang miskin dan membagikannya
dengan baik dan hangat.
Dari cerita yang dipaparkan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
berpengaruhnya warisan kebaikan ataupun sikap keluarga terhadap orang lain
dalam membangun kepercayaan orang lain kepada calon pemimpin yang ingin
membangun sebuah bangsa yang besar atau organisasi yang besar dalam
mencapai tujuan yang ingin di capai. Masih banyak faktor lain terkait
keberhasilan seorang pemimpin dalaam memimpin . selanjutnya pertemuan
penting disebutkan dalam jurnal bahwa pertemuan penting mempengaruhi
semua orang yang di teliti dalam menumbuhkan motivasi untuk bekerja keras,
tertantang untuk menjadi pemimpin yang hebat, dan melanjutkan studi yang
lebih tinggi. Faktor lain seperti panutan, bantuan dan bimbingan, prestasi
akademik, keunggulan di sekolah dasar dan menengah, sukses di perguruan
tinggi. Semua itu merupakan faktor eksternal yang dapat membuat seorang
pemimpin di percaya oleh bawahannya sehingga dpat bekerja sama antara
pemimpin dan bawahan dalam mencapai tujuan organisasi.
Kategori kedua yaitu : Disposisi Internal yaitu terdiri dari tiga faktor
utama merupakan sikap, keterampilan yang di dapat, ciri kepribadian. Sikap
pribadi dibagi dalam beberapa sikap yaitu ;
1. Percaya diri : Beberapa peserta mendapatkan kepercayaan diri melalui
dorongan orang tua, ada juga melalui pertemuan yang sangat
penting; Masih ada yang lain karena mendapatkan nilai yang bagus di
sekolah. Seseorang mendapat kepercayaan dirinya melalui kemenangan
telak dalam sebuah perlombaan politik. Dalam semua kasus, Peserta tidak
terlahir dengan rasa percaya diri, yang memperolehnya melalui
pengalaman hidup. Seorang peserta berkomentar, "Rasa percaya diri
ditanamkan oleh orang tua saya. Orang tua saya selalu percaya pada
saya ayah saya selalu berkata kepada saya, kamu bisa bertahan di manapun
berada. Kata-kata ayah saya membantu saya percaya diri dalam situasi apa
pun. "
2. Dorongan. Semua peserta secara konsisten berusaha melakukan yang
terbaik di setiap bidang, seperti belajar,doa, pekerjaan, dan
pelayanan. Meskipun semua orang berbakat tertentu, tidak untuk "cukup
baik"akan tetapi berusaha semaksimal mungkin dalam semua hal yang
mereka lakukan. Misalnya, Gi-moon yang belajar di Harvard's Kennedy
School sebagai lingkungan akademis yang tangguh, istrinya sempat
mengatakan dalam telpon “saya khawatir suami saya akan meninggal
karena belajar. Dalam sehari, dia hanya tidur Selama dua atau tiga jam
untuk belajar. Hari ini, dia bahkan pernah mimisan. Tolong hubungi
suamiku Dan katakan padanya untuk tidak belajar terlalu banyak.
3. Gairah. Semua responden penelitian tampil memiliki gairah. Gairah
barangkali adalah sikap pribadi yang paling umum diantara para
peserta. Mereka bergairah dalam pekerjaan mereka, pelayanan, dan studi.
4. Optimisme. Data menunjukkan bahwa sikap optimis atau positif
merupakan faktor penentu dalam peningkatan peserta menuju
keunggulan kepemimpinan. Saat ditanya bagaimana penanganannya
terhadap kesulitan yang tak dapat diatasi dalam perjalanan hidupnya,
salah satu peserta menjawab, pertama-tama, saya tidak pernah
memikirkan kesulitan itu sebagai hal buruk.  Saya memikirkan masalah itu
sebagai kesempatan bagi sayamencapai kesuksesan.
5. Keteguhan : Di antara 12 responden hanya satu orang yang menjawab,
"Saya adalah orang normal karena saya terkadang tidak bisa bekerja
secara konsisten. "Sisanya 11 dilaporkan mengatakan Sangat konsisten 
adalah ciri khas saya. 
Selanjutnya faktor disposisi internal adalah Keterampilan yang Diakuisisi.
Lima keterampilan yang diperoleh muncul terkait erat dengan pencapaian
kepemimpinan peserta: Kreativitas, kemampuan komunikasi, kemahiran bahasa
Inggris, kompetensi budaya, dan interpersonal Kompetensi (atau kecerdasan
sosial).  Ke dua belas peserta itu sangat berbakat, tapi semuanyan kreatif. Orang
yang ingin menjadi pemimpin terkemuka harus bisa berpikir kreatif atau secara
strategis. Tanpa daya pikir kreatif, seseorang tidak bisa memimpin
pengikutnya. Pemimpin harus memiliki kemampuan berpikir kreatif yang maju
yang lebih besar daripada keterampilan pengikutnya.
Dalam kasus dua belas pemimpin Korea dalam penelitian ini tidak
tertutup kemungkinan memiliki kombinasi dari ketig anya, akan tetapi
pengalaman hidup men dominasi kesuksesan mereka. Secara khusus, dua
pengaruh eksternal di luar individu yaitu warisan keluarga dan pertemuan
penting dan dua disposisi internal yang mereka bisa tumbuhkan (sikap dan
keterampilan) muncul secara universal. Memang, sifat kepemimpinan
antarbudaya memerlukan sikap dan keterampilan tertentu yang mungkin kurang
penting dalam konteks monokultur. 

BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Jurnal
Review jurnal yang ingin dibahas disini adalah tentang faktor yang
mempengaruhi keberhasilan negara korea dalam berbagai bidang mulai dari
bisnis, Olahraga, hiburan, dan usaha religius. Dalam penelitian ini disebutkan
bahwa keberhasilan yang di capai negara korea karena memiliki pemimpin yang
tangguh. Adapun ciri pemimpin yang dikatakan dalam penelitian ini adalah
pemimpin yang memiliki enam faktor kunci yang berpengaruh terhadap sampel
yang di teliti pada penelitian ini. Pemimpin yang dikatakan disini adalah seorang
pemimpin sebagai pemimpin antar budaya. Keenam kunci itu terbagi dalam dua
kategori besar: pengaruh eksternal dan disposisi internal. Pengaruh eksternal
terdiri dari warisan keluarga, pertemuan penting, dan prestasi akademik. 
Pengaruh Disposisi internal terdiri dari sikap individu, keterampilan yang
didapat, dan ciri kepribadian. Dimana warisan keluarga merupakan kebiasaan
keluarga , kebaikan keluarga yang menjadikan jati diri menjadi baik karena
kebiasaan baik yang terus menerus dilakukan keluarga sehingga bagian dari
keluarga dipercaya oleh orang lain. Sedangkan pertemuan penting adalah hal
yang membuat seorang terus termotivasi menjadikan dirinya besar, baik , cakap
dalam memimpin seperti orang-orang hebat yang berada dalam pertemuan
tersebut. Kemudian prestasi akademik juga menjadi hal penting dalam
memimpin karena dengan prestasi akademik seorang lebih dipercaya oleh
pengikutnya. Selain itu prestasi akademik juga menjadi bekal bagi pemimpim
membangun jaringan dengan organisasi eksternal dalam membangun suatu
organisasi.
Adapun faktor disposisi internal meliputi sikap pribadi individu berupa :
percaya diri, dorongan, gairah, optimisme, keteguhan. Selain itu keterampilan
yang ada dalam diri pemimpin juga menjadi faktor yang mempengaruhi, dimana
seorang pemimpin harus memiliki kreativitas , kemampuan komunikasi,
kemahiran dalam berbahasa ingris, kompetensi budaya, dan memiliki kecerdasan
sosial. Kemudian Sifat kepribadian pemimpin juga disebutkan dalam faktor
disposisi internal yaitu sifat toleransi, kegigihan, ketetapan, dan empati.
Selanjutnya berkaitan dengan bahasan ini yaitu membangun negara atau
organisasi yang baik terdapat pula dalam jurnal pembanding yaitu dengan tema
membangun organisasi yang kuat. Pada jurnal tersebut dipaparkan tentang
bagaimana seorang pemimpin bisa produktif dalam mensukseskan sebuah
organisasi. Di jurnal tersebut memperkenalkan model kepemimpinan berbasis
kekuatan yang disusun dan di populerkan oleh Tom Rath, Barry Choncie dan
Donald Clifton. Dimana dalam tulisannya kekuatan didefinisikan sebagai
kemampuan untuk menunjukkan kinerja yang hampir sempurna secara konsisten
dalam aktivitas tertentu. Tujuan kepemimpinan berbasis kekuatan adalah untuk
mengembangkan efisiensi, produktivitas, dan keberhasilan sebuah organisasi
dengan memusatkan perhatian dan terus mengembangkan kekuatan orang-orang
di dalam organisasi. Organisasi berbasis kekuatan tidak mengabaikan kelemahan,
melainkan fokus Pada membangun talenta dan meminimalkan efek negatif dari
kelemahan. Pemimpin berbasis kekuatan selalu berinvestasi pada kekuatan
-kekuatan individu dalam tim mereka.
Kemudian pada jurnal dengan judul pengaruh kegiatan pemimpin
dalam menciptakan pengetahuan di organisasi pada bahasannya di jelaskan
bahwa pemimpin adalah orang yang dipercayakan dengan kekuatan terbesar
dalam mpengambilan keputusan, yaitu mereka memiliki kekuatan untuk
menghasut dan mempengaruhi aktivitas tertentu yang dapat mempengaruhi
proses pengetahuan penciptaan di dalam sebuah organisasi, maka penting bagi
seorang pemimpin menciptakan atau memberikan pengetahuan bagi
pengikutnya sehingga dapat membangun daya saing bagi organisasi . Dalam
organisasi besar, karyawan sering datang dari beragam latar belakang yang
berbeda dalam mengungkapkan pikiran mereka. Dalam kasus tersebut, menjadi
tanggung jawab seorang pemimpin untuk membuka banyak "pintu komunikasi,"
seperti forum publik, dan bentuk "ritual percakapan" . Komunikasi juga bisa
berbentuk teknologi yang dimediasi proses komunikasi, seperti peran mereka
dalam penyebaran pengetahuan yang ada dan baru yang benar telah mapan (Shu-
Hsien, 2003). Akan tetapi yang lebih penting lagi adalah kehadiran saling percaya,
karena kurangnya kepercayaan menghambat anggota organisasi untuk
mengekspresikan pendapat mereka (Morrison & Milliken, 2000). Bahkan di
tengahmasalah yang terjadi karyawan lebih memilih untuk tetap diam jika
mereka merasa kekurangan keamanan. Secara psikologis timbul keyakinan
bahwa menyuarakan gagasan dan kekhawatiran akan membawa konsekuensi
negatif (Detert & Burris, 2007). Seperti yang ditekankan oleh Detert dan
Edmondson (2011), para pemimpin harus tetap proaktif dengan membangun
keyakinan yang mendorong keheningan dan membangun lingkungan di mana
ketika seorang berbicara harus dihargai, begitulah lingkungan harus dibangun,
sistem yang tepat bisa diletakkan di tempat yang dapat membuat menjadi mudah
untuk menyimpan representasi dari apa yang dipelajari dan membuat itu dapat
diakses oleh semua (McInerney & Mohr, 2007).

Terkait kesuksesan seorang pemimpi dalam buku sun zhu(1995 :


256)menyebutkan Ada lima factor penting yang harus dimiliki oleh pemimpin
yang ingin maju:
1. Kebijaksanaan, visi, wawasan, kepandaian dan ilmu pengetahuan.
Jika kita ingin berkembang semua hal ini mutlak diperlukan. Untuk dapat
mengembangkan diri, harus memiliki visi jauh ke depan yang didahului
dengan proses belajar.
2. Kepercayaan. Orang dapat dipercaya bukan karena memiliki
kekayaan materi, tetapi karena memiliki kepribadian yang bias diterima
dalam pergaulan. Kualitas kepercayaan diri, kepercayaan pada orang dan
kepercayaan dalam pergaulan perlu dipelihara. Dengan kepercayaan dari
masyarakat kita akan memiliki banyak koneksi yang memberikan
kesempatan untuk meraih rejeki.
3. Kebajikan. Dalam kehidupan kita harus mengandalkan kebajikan,
bukan kekerasan. Hendaknya kita melihat kelemahan sebagai suatu proses
untuk melihat, memahami dan mengagumi orang lain sehingga muncul
wibawa kebesaran kita di atas orang lain.
4. Keberanian. Keberanian untuk mencoba dan berusaha adalah semangat
yang 
luar biasa. Orang yang mempunyai semangat keberanian akan dapat
mengubah 
sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
5.  Ketegasan. Kita hendaknya tegas terhadap diri sendiri. Jika kita keras 
dan tegas pada diri sendiri, maka hidup akan lunak pada kita. Tanpa
adanya 
ketegasan dan focus yang akan dicapai, kita tidak akan berhasil dalam
hidup.

dalam bukunya juga di jelaskan  hukum tentang KEDISIPLINAN dan


struktur 
organisasi yang jelas. Kita harus bias mendisiplinkan diri setiap saat dalam 
menjalankan hukum. Kalau hukum dapat berjalan dengan benar, maka kualitas 
yang ada dalam diri kita akan menyedot kekuatan yang ada di luar sehingga 
akan tercipta kekuatan yang luar biasa; kemajuan akan dicapai oleh mereka 
yang dapat mendisiplinkan diri sendiri. Apabila kita dapat memiliki jati diri
dengan kualitas kepemimpinan tersebut,  maka hidup akan menjadi cermelang,
berkembang dan berhasil. Kedua, MEMPOSISIKAN DIRI. Setelah mengenal diri
sendiri, maka kita 
harus dapat menentukan peranan dimana kita telah berada (loyalitas),
memastikan target dengan jelas dan menguatkan tekad kita. Ada lima poin yang
harus diperhatikan bagi orang yang memiliki tekad, yaitu: Kesadaran,
Kebutuhan, Keputusan, Kesiapan, dan Perjuangan untuk sukses dan berkembang.
Tanpa tekad yang kuat kemajuan tidak akan mungkin dicapai. Kita perlu berpikir
strategis dalam mengambil keputusan dan berpikir matang dengan kekuatan
yang dimiliki baru kemudian bertindak. Untuk meraih kesuksesan, kita perlu
siap 
untuk menderita, siap untuk berkembang dan siap untuk berjuang
dengan sungguh-sungguh. Ketiga, MENDOBRAK DIRI. Dalam mendobrak
diri guna meraih kesuksesan ada lima hal penting yang perlu dimiliki, yaitu:
1. Kecepatan bertindak; cerdas, cermat dan cekatan (3C). Orang yang mau 
berhasil adalah orang yang cepat bertindak. Setiap ada kesempatan harus 
bergerak cepat secara cerdas, cermat dan cekatan. Tidak cukup kalau
hanya 
salah satunya saja.
2. Berani mengambil resiko; gagal maupun sukses. Kita jangan takut gagal.
3. Kekuatan komitmen. Dengan adanya komitmen untuk maju atau
berkembang, 
maka kesuksesan akan diraih.
4. Kekuatan kegagalan. Jika ingin sukses, maka harus tahan pada kegagalan.
5. Kekuatan belajar. Semangat belajar harus tinggi. Jika kita setiap hari 
menjaga semangat belajar, itu merupakan kekuatan yang luar biasa. Orang
yang 
mau sukses harus memiliki semangat belajar tinggi guna membentuk
dirinya.
Pada saat sudah menentukan target kita tidak boleh mundur, tidak bisa
manja, tetapi hanya satu yaitu berani menghadapi apapun yang ada di
depan sebagai suatu resiko. Untuk dapat mendobrak diri dan aktualisasi
diri, kita harusmemiliki kualitas mental yang 1/2 gila untuk mengubah
sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Orang berhak untuk
menilai kita gagal apabila kita gagal, namun kita jangan memberikan
kondisi bahwa kita gagal.
Materi, nama harum, jabatan dan kekuasaan yang dimiliki tidak akan
ada artinya, karena akan terkena hokum perubahan. Kekayaan sejati adalah
kekayaan mental dan kekayaan yang paling luar biasa adalah kekayaan
batin.
Pribadi kitalah yang mendobrak diri untuk mengatur suasana di luar.
Jika kita memiliki kelima hal tersebut tanpa semangat belajar, tidak
mungkin kita bisa berkembang. Untuk itu kita harus memperkuat
informasi untuk kemajuan kita. Tanpa filosofi kehidupan, tidak mungkin
teori Sun Tzu dapat dijabarkan.

Keempat atau yang terakhir, AKTUALISASI DIRI. Dalam hubungannya


dengan 
aktualisasi diri ada lima hal yang hendaknya diperhatikan, yaitu:

1. Profesionalisme. Dengan melakukan hal-hal yang bisa dan siap


dijalankan secara professional dijamin akan sukses. Untuk dapat sukses,
kita harus berjuang dan bekerja keras sebelum mengambil hikmah dan
hasilnya.
2. Kesempatan. Ada empat hal yang berhubungan dengan kesempatan
ini, yaitu: tahu, tunggu, ciptakan dan manfaatkan kesempatan. Semua ini
harus segera dilakukan secara cerdas, cermat dan cekatan.
3. Koneksi. Tanpa koneksi dan pergaulan tidak mungkin dapat sukses.
Untuk itu sikap bergaul ?menjadi orang? yang penting, dimana kita dapat
bergaul secara fleksibel dengan siapa saja.
4. Kekuatan meditasi dan doa. Setiap hari kita harus berlatih
guna memperoleh ketenangan mental dan ketenangan pikiran sehingga
muncul kekuatandari dalam mental. Dengan kekuatan doa akan
memunculkan kekuatan yang ?tidak terlihat? tadi. Kesuksesan tidak akan
mungkin tanpa polesan spiritual.
5. Kekayaan mental; keteguhan hati. Kegagalan, rintangan, halangan
dan kesalahan hanya dapat diatasi dengan keteguhan hati yang diperoleh
darihasil proses belajar. Sikap keteguhan hati mengandung arti
keyakinan, keuletan, kesabaran, konsistensi, dan semangat juang terus
menerus tanpa henti sampai tercapainya apa yang diinginkan. Dengan
memiliki dan mempraktikkan keteuhan hati di dalam perjuangan
kehidupan, niscaya usaha dan perjuangan yang dilakukan akan
menghasilkan prestasi dan kehidupan yanglebih cermelang.

Setelah empat proses yaitu mengenal diri, memposisikan diri, mendobrak


diri 
dan aktualisasi diri; mungkin kita sudah mencapai suatu puncak keberhasilan; 
kita harus memiliki RASA PUAS DIRI dan BERSYUKUR.
Kesimpulan saya dari ketiga pendapat di atas, terkait keberhasilan seorang
pemimpin adalah :

1. Untuk mencapai keberhasilan suatu organisasi seorang pemimpin harus


memiliki keturunan dari keluarga yang baik sehingga lingkungan dapat
dengan mudah percaya pada pemimpinnya dengan begitu pengikutpun
menjadikan tanggung jawab yang di amanahkan kepadanya menjadi
sesuatu yang harus dilakukan dengan baik
2. Seorang pemimpin harus memiliki pengalaman yang cukup dalam
keterlibatannya di suatu organisasi
3. Seorang pemimpin harus memiliki prestasi akademik yang baik dan
memiliki keterampilan yaitu dapat berkomunikasi dengan baik, pandai
berbaha ingris, kreatif, dimana seorang pemimpin harus lebih kreatif dari
pengikutnya.
4. Seorang pemimpin harus memiliki kepribadian baik yaitu, memiliki rasa
oleransi yang tinggi, tegas dalam memimpin, empati dan gigih.
5. Seorang pemimpin harus memberi pengetahuan pada pengikutnya
sehingga terbinalah organisasi yang siap dalam bersaing.
6. Seorang pemimpin tidak boleh mengabaikan kelemahan, melainkan fokus
Pada membangun talenta dan meminimalkan efek negatif dari kelemahan.
7. Seorang pemimpin juga harus memiliki sikap Disiplin, Mampu mendobrak
diri artinya harus cepat dalam bertindak; cerdas, cermat dan cekatan (3C).
Karena orang yang mau berhasil adalah orang yang cepat bertindak. Setiap
ada kesempatan harus  bergerak cepat secara cerdas, cermat dan cekatan.
Tidak cukup kalau hanya salah satunya saja. Berani mengambil resiko;
gagal maupun sukses. Kemudian kekuatan komitmen juga sangat di
butuhkan dengan adanya komitmen untuk maju atau berkembang,  maka
kesuksesan akan diraih. Harus juga memiliki sikap berari gagal karena Jika
ingin sukses, maka harus tahan pada kegagalan. Semangat belajar harus
tinggi. Jika kita setiap hari 
menjaga semangat belajar, itu merupakan kekuatan yang luar biasa. Orang
yang 
mau sukses harus memiliki semangat belajar tinggi guna membentuk
dirinya.
Pada saat sudah menentukan target kita tidak boleh mundur, tidak bisa
manja, tetapi hanya satu yaitu berani menghadapi apapun yang ada di
depan sebagai suatu resiko. Untuk dapat mendobrak diri dan aktualisasi
diri, kita harusmemiliki kualitas mental yang 1/2 gila untuk mengubah
sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
B. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

Review journal Kelebihan Kekurangan


Aspek face value Penelitian langsung -
kepada objek yang
bersangkutan sehingga
data yang di dapat jelas
kebenarannya
Aspek layout dan tata Tata cara penulisan sudah -
letak, serta tata tulis, baik
termasuk penggunaan
font
Ruang lingkup isi Ruang lingkup isi artikel -
artikel jelas yaitu penelitian
langsung dilakukan pada
semua pemimpin yang
pernah menjabat di korea
Aspek tata bahasa Aspek tata bahasa sudah -
baik

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk mencapai keberhasilan suatu organisasi seorang pemimpin harus
memiliki keturunan dari keluarga yang baik sehingga lingkungan dapat dengan
mudah percaya pada pemimpinnya dengan begitu pengikutpun menjadikan
tanggung jawab yang di amanahkan kepadanya menjadi sesuatu yang harus
dilakukan dengan baik . Seorang pemimpin harus memiliki pengalaman yang
cukup dalam keterlibatannya di suatu organisasi dan harus memiliki prestasi
akademik yang baik dan memiliki keterampilan yaitu dapat berkomunikasi
dengan baik, pandai berbaha ingris, kreatif, dimana seorang pemimpin harus
lebih kreatif dari pengikutnya. kepribadian baik juga penting bagi pemimpin
yaitu, memiliki rasa toleransi yang tinggi, tegas dalam memimpin, empati dan
gigih. Seorang pemimpin harus memberi pengetahuan pada pengikutnya
sehingga terbinalah organisasi yang siap dalam bersaing. Seorang pemimpin tidak
boleh mengabaikan kelemahan, melainkan fokus Pada membangun talenta dan
meminimalkan efek negatif dari kelemahan. Kemudian harus memiliki sikap
Disiplin, Mampu mendobrak diri artinya harus cepat dalam bertindak; cerdas,
cermat dan cekatan (3C). Karena orang yang mau berhasil adalah orang yang
cepat bertindak. Setiap ada kesempatan harus  bergerak cepat secara cerdas,
cermat dan cekatan. Tidak cukup kalau hanya salah satunya saja. Berani
mengambil resiko; gagal maupun sukses. Kemudian kekuatan komitmen juga
sangat di butuhkan dengan adanya komitmen untuk maju atau berkembang, 

B. Rekomendasi
1. Seorang yang ingin menjadi pemimpin harus memiliki pengalaman yang
cukup dalam keterlibatannya di suatu organisasi
2. Seorang yang ingin pemimpin harus memiliki prestasi akademik yang baik
dan memiliki keterampilan yaitu dapat berkomunikasi dengan baik, pandai
berbaha ingris, kreatif, dimana seorang pemimpin harus lebih kreatif dari
pengikutnya.
3. Seorang yang ingin menjadi pemimpin harus memiliki kepribadian baik
yaitu, memiliki rasa oleransi yang tinggi, tegas dalam memimpin, empati
dan gigih.

DAFTAR PUSTAKA

Kyung Kyu Kim & Richard, L.Starcher (2012).Cultivating Intercultural Leaders.


London Britania Raya: Regent University.
David Burkus (2011). Building the strong Organization : Exploring the Role of
Organizational Design in Strenghts-Based Leadrship. London Britania Raya: Regent
University.

Kunal Kamal Kumar, Kamal Kishore Jain, Rajiv Ranjan Tiwary(2013). Leadership
Activities And Their Impact On Creating Knowledge In Organizations. London Britania
Raya: Regent University.

Wee Chow Hou,Lee Khai Sheang, Bambang Walujo Hidajar(1995). Sun Tzu
Perang dan Manajemen. Jakarta :PT Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai