PENDAHULUAN
kampanye dan sosialisasi anti kekerasan baik dalam ranah rumah tangga
lembaga swasta menjadi bukti bahwa perhatian terhadap isu ini sangat
tangga.
Terhadap Istri (KTI) di Indonesia masih berada pada jumlah yang tinggi,
terhadap perempuan selama tahun 2017, yang bersumber pada data kasus
yaitu kekerasan terhadap istri yang berujung pada perceraian, serta 13.384
1
34 provinsi. Kekerasan yang terjadi di ranah privat/ personal tercatat
berada di angka yang cukup tinggi. Menurut catatan yang dihimpun oleh
yaitu pada tahun 2015, 2016 dan 2017 telah menerima 521 kasus
2
Kekerasan terhadap istri tahun 2015 - 2017
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
2015 2016 2017
kasus lainnya. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kasus yang ditangani oleh
P2TPAKK “Rekso Dyah Utami” pada tahun 2017, terdapat 142 kasus
3
Aduan Kekerasan Tahun 2017
KT Istri
KT Anak
32, 26%
KT Suami
15).
4
Di Depok, Jawa Barat, tersangka pelaku KDRT berinisal PH (31)
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/25/17032551/polisi-
(https://www.liputan6.com/news/read/3592475/anggota-dprd-bangka-
Indonesia.
5
beberapa permasalahan umum yang terjadi dalam hubungan suami-istri,
103).
fisik maupun psikis. Dampak tersebut meliputi rasa takut, cemas, letih,
kelainan, stress post traumatic, serta gangguan makan dan tidur yang
merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh seorang ahli terapis
6
adalah hubungan itu sendiri; tanpa komunikasi, hubungan terapeutik
konselor terhadap korban (dalam hal ini disebut klien) disebut sebagai
(dalam hal ini disebut sebagai konselor), direncanakan secara sadar, yang
menyembuhkan (2015:50)
korban kekerasan.
Terhadap Istri (KTI) yang pernah ditangani oleh Rekso Dyah Utami yaitu
7
kekerasan fisik, psikis, penelantaran, dan kekerasan seksual yang
terlarang.
terintegrasi antara satu dengan bidang layanan lainnya, mulai dari layanan
masuk penanganan bagi korban. Forum ini juga terhubung dengan sistem
8
rujukan yang mempermudah pendampingan baik fisik maupun psikis
kepada konselor selama masa pemulihan. Namun jika klien merasa sulit
Rekso Dyah Utami tetap memberikan bantuan agar klien dapat mandiri
9
Alasan peneliti memilih RDU sebagai lokasi penelitian ialah:
terintegrasi dengan instansi yang telah bekerja sama dengan RDU dengan
biaya. RDU juga memfasilitasi diri dengan program rawat inap bagi klien
Layanan Pengaduan, dalam kurun waktu 2016 hingga 2018 bekerja sama
10
B. Rumusan Masalah
Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Utami” Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
komunikasi terapeutik.
2. Manfaat Praktis:
11
a. Penelitian ini menjadi bahan acuan bagi P2TPAKK Rekso
terhadap klien.
terhadap klien.
E. Kajian Teori
12
Stuart dan Sundeen (1995: 13) menyebutkan bahwa tujuan
meliputi:
terhadap diri
diri
dan dicintai
1) Keikhlasan (genuiness).
13
2) Empati (empathy).
3) Kehangatan (warmth).
14
terhadap klien. Dengan kehangatan, konselor akan mendorong
2002: 54-58).
diantaranya:
segala hal tentang klien agar klien merasa bebas dan nyaman
proses pemulihan.
diinginkan.
15
4) Kerahasiaan, merupakan tanggung jawab moral dan legal bagi
1) Komunikasi Verbal
yaitu:
c) intonasi suara
d) selingan humor
16
e) singkat dan jelas
2) Komunikasi nonverbal.
bunyi extraspeech.
disengaja.
personal.
17
a. Fase Orientasi
dimiliki seseorang.
persepsi seseorang.
18
1) Testing. Klien sering menguji konselor selama tahap orientasi
b. Fase Kerja
eksploitasi:
19
1) Identifikasi. Konselor dan klien bekerja sama untuk
pencapaian tujuan.
penyelesaiannya.
20
2) Menguji alternatif solusi. Beragam variasi penyelesaian
melalui uji mental dan uji praktis. Uji mental meliputi apa
yang dirasakan oleh mitra (dalam hal ini disebut klien) ketika
timbul nantinya.
c. Fase Terminasi
21
Stuart dan Sundeen (1995: 17) menyebutkan tugas-tugas
mengontrol kecemasannya.
22
ajang untuk pendewasaan diri dan melatih kemampuan dalam
(Mashudi, 2012:123).
F. Penelitian Terdahulu
terjadi dalam empat tahap, yaitu: pra interaksi, orientasi, tahap kerja
23
penawaran, kesedihan, penerimaan. Penelitian ini menggunakan
klien yang sampai pada tahap berdaya secara psikologis dan sosial.
2016).
Islam Bandung.
24
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran
ginjal kronik dalam proses cuci darah di rumah sakit lokal. Hasil dari
perawat yang menjadi pesan adanya kepedulian dan empati yang kuat
menurut Hildegard Peplau yang terdiri dari tiga fase, yaitu: (1) fase
and goals, dan contract infromation. (2) fase kerja yang terdiri dari
25
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Obyek Penelitian
26
diperlukan dalam penelitian semakin bertambah banyak dan akhirnya
terpenuhi (Effendi & Tukiran, 2012: 173). Pada penelitian ini, sampel
pasangannya (klien).
dan klien.
berupa:
a. Teknik Wawancara
27
pewawancara. Menurut Selltiz, keterangan yang ingin diperoleh
b. Teknik Dokumentasi
a. Reduksi Data
28
transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis
b. Penyajian Data
2015:152).
29
sumber data yang berbeda. Masing-masing sumber data akan
30