Anda di halaman 1dari 1

FORM 5: Format pelaporan best practices/pembelajaran TPB/SDGs dituliskan di dalam

kotak (box) yang mencakup informasi sebagai berikut:

1 Nama Tujuan Target 16.3 Menggalakkan negara berdasarkan hukum di tingkat nasional dan
dalam internasional dan menjamin akses yang sama terhadap keadilan bagi semua.
TPB/SDGs
2 Nama Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian Hukum dan HAM
Institusi
3 Nama Bantuan Hukum Litigasi dan Nonlitigasi
Program
4 Lokasi dan 33 Kantor Wilayah dan selama tahun anggaran berjalan 2019
Waktu
Kegiatan
5 Latar a. Menjalankan perintah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang
Belakang Bantuan Hukkum;
b. negara menjamin hak konstitusional setiap orang untuk mendapatkan
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di hadapan hukum sebagai sarana perlindungan hak
asasi manusia;
c. negara bertanggung jawab terhadap pemberian bantuan hukum bagi orang
miskin sebagai perwujudan akses terhadap keadilan;
6 Proses Strategi :
Pelaksanaan Pelaksanaan bekerjasama dengan 524 Organisasi Bantuan Hukum
(strategi, yang tersebar di 33 Provinsi dan 215 Kabupaten/Kota;
pihak Pihak Terlibat :
terlibat, a. BPHN, Kemenkumham;
penerima b. Kantor Wilayah Kemenkumham;
manfaat, dll) c. 524 Organisasi Bantuan Hukum;
d. Pemerintah Daerah tingkat Provinsi dan Kab/Kota;
e. Kepolisian;
f. Kejaksaan;
g. Mahkamah Agung
h. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kemenkumham;
Penerima Manfaat :
Orang Miskin atau Kelompok Orang Miskin (Penerima Bantuan
Hukum);
7 Hasil dan Terpenuhinya hak-hak Penerima Bantuan Hukum saat berhadapan dengan
Dampak masalah hukum baik di Pengadilan maupun di luar pengadilan;
8 Tantangan a. Memberikan pemahaman kepada Penerima Bantuan Hukum bahwa
dan Bantuan Hukum dan Probono harus bersanding. Ketika anggaran
Pembelajaran bantuan hukum yang diberikan kepada OBH telah terpenuhi, OBH
harus tetap mengedepankan Probono guna perluasan bantuan hukum
kepada Penerima Bantuan Hukum;
b. Memberikan pemahaman kepada Pemerintah Daerah baik tingkat
Provinsi maupun Kabupaten/Kota bahwa pentingnya Pemerintah
Daerah menganggarkan anggaran bantuan hukum khususnya kepada
masyarakat di wilayahnya dan pula menjalankan perintah Pasal 19
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum
bahwa Pemerintah Daerah dapat menganggarkan Bantuan Hukum
melalui APBD;
c. Memberikan pemahaman kepada Aparat Penegak Hukum diantaranya
Kepolisian, Kejaksaan, dan Pengadilan bahwa telah ada 524 Organisasi
Bantuan Hukum yang dapat dirujuk sebagai Pemberi Bantuan Hukum;
d. Program Prodeo pada Mahkamah Agung yang dilaksanakan di
masing-masing Pengadilan Tk.I belum memiliki pandangan yang sama
terkait bantuan hukum guna pembebasan biaya perkara;
9 Peluang Mengintegrasikan program bantuan hukum kepada Mahkamah Agung,
Replikasi Kementerian Dalam Negeri, dan beberapa pihak terkait lainnya;

Catatan: maksimal satu halaman termasuk grafik, foto, peta lokasi (koordinat), website, dll.

Anda mungkin juga menyukai