Makalah Sistem Pemerintahan
Makalah Sistem Pemerintahan
SISTEM PEMERINTAHAN
Di susun oleh:
Dian Setiawan L200110020
Puji syukur kita ucapkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan rahmat-
Nya maka dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan semampunya. Makalah
Kewarganegaraan ini dibuat dengan tujuan melengkapi tugas makalah kewarganegaraan
serta agar mengetahui tentang Sistem Pemerintahan yang terdiri dari penjelasan, kelebihan
dan kekurangan dari sistem pemerintahan antara Presidensial dan Parlementer. Penyelesaian
makalah ini juga bersumberkan dari beberapa referensi dari pengetahuan yang kami miliki
seputar hal ini, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Oleh karena itu,
diharapkan saran dan kritik sebagai penyempurnaan makalah ini.
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I : Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Bab II : Pembahasan
Bab IV : Penutup
A. Kesimpulan
B. Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Suatu negara berdiri atas beberapa unsur, misalnya adanya wilayah, rakyat, diakui negara
lain dan kedaulatan. Namun suatu negara tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya
suatu sistem yang mengatur gerak atau langkah negara yang akan mereka majukan. Karena
negara akan bersifat pasif dan negatif jika tidak melakukan gerak – gerik apapun.
Dengan adanya sistem, maka rakyat dapat menjalankan kehidupannya dengan teratur,
sistem juga dapat mengontrol arah kemajuan sebuah negara. Dengan adanya cita-cita serta
tujuan negara maka kerja sistem akan lebih efektif. Sistem yang digunakan sebuah negara
untuk mengatur gerak langkah perjalanan sebuah negara inilah yang disebut sistem
pemerintahan.
Tidak banyak orang yang mengerti tentang sistem pemerintahan, apalagi tentang macam
– macamnya. Dengan adanya makalah ini kami berharap akan menambah wawasan
pengetahuan masyarakat tentang sistem pemerintahan baik di indonesia maupun di negara
lain, sehingga masyarakat dapat mengontrol sistem kerja pemerintah.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
Pada umumnya sistem pemerintahan yang diterapkan di Negara-negara ada dua yaitu
sistem pemerintahan parlementer dan sistem pemerintahan presidensial. Kalaupun ada sistem
pemerintahan lain ,itu merupakan variasi dari kedua sistem tersebut. nama “Parlementer”
menunjukkan bahwa dalam sistem itu para Menteri harus mempertanggung jawabkan kinerja
eksekutifnya pada pihak presiden.
Negara Inggris adalah Negara pertama yang menjalankan sistem Parlementer, Inggris disebut
sebagai “Mother of Parlementer” (induk parlementer). Sedangkan Amerika merupakan
pelopor dari system presidensial. Kedua jenis system pemerintahan itu umum berlaku di
Negara demokrasi.
2. PRINSIP PARLEMENTER
i. Rangkap Jabatan
Konstitusi nagara yang menganut sistem parlementer akan menentukan bahwa mereka
yang menduduki jabatan Menteri harus merupakan anggota Parlemen. prinsip ini berada
dengan ajaran trias politika. Karena dalam trias politika melarang adanya rangkap jabatan
atau tumpang tindih pejabat diantara tiga cabang kekuasaan yang ada.
ii. Dominasi Resmi Parlemen
Parlemen tidak saja membuat undang-undang baru, melainkan juga memiliki
kekuasaan untuk merevisi atau mencabut undang-undang yang berlaku dan menentukan
apakah sebuah undang-undang bersifat konstitusional/tidak. Kemacetan kerja atau deadlock
antar legislatif dan eksekutif yang umum terjadi dalam sistem presidensial tidak ditoleransi
dalam sistem parlementer. Dalam sistem ini kemacetan dipecahkan dengan mengubah
keanggotaan dan perilaku salah satu/kedua belah pihak (parlemen dan kabinet).
2.CONTOH PENGARUHNYA
Filipina menggunakan sistem presidensial karena negara ini penuh berada dalam
kekuasaan Amerika Serikat. Pemerintah Amerika Serikat bahkan juga memfasilitasi
penyusunan konstitusi Filipina menjelang kemerdekaan negara ini. Negara-negara lain seperti
Kolombia,Kostarika,Meksiko,dan Venezuela juga menggunakan sistem pemerintahan
presidensial,dengan sistem pemerintahan Amerika Serikat sebagai modelnya.
Sistem parlementer dan sistem presidensial umum diterapkan di negara-negara sekarang
ini. Kedua sistem pemerintahan tersebut mempunyai perbedaan sistem parlementer. Presiden
hanya sebagai simbol saja bertanggung jawab adalah parlemen/kabinet. Didalam sistem
pemerintahan presidensial, presiden memainkan peran kunci dalam pengelolaan kekuasaan
eksekutif. Didalam sistem presidensial tidak diperbolehkan rangkap jabatan karena sudah ada
ketentuan dalam pembagian kekuasaan.
Perbedaan/Perbandingan Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial
b) Adanya pemisahan kekuasaan yang tegas antara eksekutif, legislatif dan yudikatif. Antara
ketiga badan tersebut terjadi cheks and balances sehingga tak ada yang terlalu menonjol dan
diusahakan seimbang.
d) Kekuasaan legislatif berada pada parlemen yang disebut kongres. Kongres terdiri atas 2
bagian (bikameral), yaitu Senat dan Badan Perwakilan (The House of Representative).
Anggota Senat adalah perwakilan dari tiap negara bagian yang dipilih melalui pemilu oleh
rakyat di negara bagian yang bersangkutan. Tiap negara bagian punya 2 orang wakil. Jadi
terdapat 100 senator yang terhimpun dalam The Senate of United State. Masa jabatan Senat
adalah enam tahun. Akan tetapi dua pertiga anggotanya diperbaharui tiap 2 tahun. Badan
perwakilan merupakan perwakilan dari rakyat Amerika Serikat yang dipih langsung untuk
masa jabatan 2 tahun.
e) Kekuasaan yudikatif berada pada Mahkamah Agung (Supreme Court) yang bebas dari
pengaruh dua badan lainnya. Mahkamah Agung menjamin tegaknya kebebasan dan
kemerdekaan individu, serta tegaknya hukum.
f) Sistem kepartaian menganut sistem dwipartai (bipartai). Ada dua partai yang menentukan
sistem politik dan pemerintahan Amerika Serikat, yaitu Partai Demokrat dan Partai Republik.
Dalam setiap pemilu, kedua partai ini saling memperebutkan jabatan-jabatan politik.
g) Sistem pemilu menganut sistem distrik. Pemilu sering dilakukan di Amerika Serikat.
Pemilu di tingkat federal, misalnya pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden,
pemilu untuk pemilihan anggota senat, pemilu untuk pemilihan anggota badan perwakilan. Di
tingkat negara bagian terdapat pemilu untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, serta
pemilu untuk anggota senat dan badan perwakilan negara bagian. Di samping itu, terdapat
pemilu untuk memilih walikota/dewan kota, serta jabatan publik lainnya.
h) Sistem pemerintahan negara bagian menganut prinsip yang sama dengan pemerintahan
federal. Tiap negara bagian dipimpin oleh gunernur dan wakil gubernur sebagai eksekutif.
Ada parlemen yang terdiri atas 2 badan, yaitu Senat mewakili daerah yang lebih rendah
setingkat kabupaten dan badan perwakilan sebagai perwakilan rakyat negara bagian
b) Kekuasaan pemerintah terdapat pada kabinet (perdana menteri beserta para menteri),
sedangkan raja atau ratu hanya sebagai kepala negara. Dengan demikian, pelaksanaan
pemerintahan sehari-hari dijalankan oleh perdana menteri.
c) Raja/ratu/mahkota memimpin tapi tidak memerintah dan hanyalah tituler dengan tidak
memiliki kekuasaan politik. Ia merupakan simbol keagungan, kedaulatan dan persatuan
negara.
d) Parlemen atau badan perwakilan terdiri atas dua bagian (bikameral), yaitu House of
Commons dan House of Lord. House of Commons atau Majelis Rendah adalah badan
perwakilan rakyat yang anggota-anggotanya dipilih oleh rakyat di antara calon-calon partai
politik. House of Lord atau Mejelis Tinggi adalah perwakilan yang berisi para bangsawan
dengan berdasarkan warisan. House of Commons memiliki keuasaan yang lebih besar
daripada House of Lord. Inggris menganut Parliament Soverengnity, artinya kekuasaan yang
sangat besar pada diri parlemen.
e) Kabinet adalah kelompok menteri yang dipimpin oleh perdana menteri. Kabinet inilah
yang benar-benar menjalankan praktek pemerintahan. Anggota kabinet umumnya berasal dari
House of Commons. Perdana menteri adalah pemimpin dari partai mayoritas di House of
Commons. Masa jabatan kabinet sangat tergantung pada kepercayaan dari House of
Commons. Parlemen memiliki kekuasaan membubarkan kabinet dengan mosi tidak percaya.
f) Adanya oposisi. Oposisi dilakukan oleh partai yang kalah dalam pemilihan. Para pemimpin
oposisisi membuat semacam kabinet tandingan. Jika sewaktu-waktu kabinet jatuh, partai
oposisi dapat mengambil alih penyelenggaraan pemerintah.
g) Inggris menganut sistem dwipartai. Di Inggris terdapat 2 partai yang saling bersaing dan
memerintah. Partai tersebut adalah Partai Konservatif dan Partai Buruh. Partai yang menang
dalam pemilu dan mayoritas di parlemen merupakan partai yang memerintah, sedangkan
partai yang kalah menjadi partai oposisi.
h) Badan peradilan ditunjuk oleh kabinet sehingga tidak ada hakim yang dipilih. Meskipun
demikian, mereka menjalankan peradilan yang bebas dan tidak memihak, termasuk
memutuskan sengketa antara warga dengan pemerintah.
Inggris sebagai negara kesatuan menganut sistem desentralisasi. Kekuasaan pemerintah
daerah berada pada Council (dewan) yang dipilih oleh rakyat di daerah. Sekarang ini, Inggris
terbagi dalam tiga daerah, yaitu England, Wales dan Greater London
Kesimpulan Tabel
Karakteristik Presidensial Parlementer
Demokrasi (-) (+)
Kebijakan (-) (+)
Keadaan Dalam Pemerintahan
(+) (-)
dan Negara
Kontrol Terhadap Pemerintah (-) (+)
Stabilitas Nasional (+) (-)
Kekuasaan (+) (-)
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga
tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga
kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan
yang kontiniu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam
pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa
mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.
Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan
penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalm mengangkat
perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu : dengan cara
mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Sistem ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat
dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik. Namun masih ada
mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran konstitusi,
pengkhianatan terhadap neagara, dan terlibat masalah kriminal, posisi presiden bisa
dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya seorang
wakil presiden akan menggantikan posisinya. Model ini dianut oleh Amerika Serikat,
Filipina, Indonesia dan sebagian besar negara-negara Amerika Latindan Amerika Tengah.
Sistem ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Budiyanto. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XII. Jakarta : Erlangga
2. Azan Sumarwan dan Dianah, SistemPemerintahan,
(http://witantra.wordpress.com/2008/05/30/sistem-pemerintahan).
3. Asshiddiqie, Jimly. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta: Konstitusi
Press, 2005.
4. Argama, Rizki. 2006. Konstitusi Kekuasaan Inggris. Yogyakarta : Media Perkasa
5. Abubakar, Suardi. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Yudistira
6. http://irfanlanggo.blogspot.com/2009/11/perbandingan Amerika Serikat dengan Inggris.