Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Assalam’mualaikum wr wb.
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga makalah mengenai 
“Poros dan Pasak” ini dapat saya selesaikan dengan baik. Ucapan terimakasih
yang sebesar-besarnya, kami haturkan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini. Semoga amal kebaikan tersebut
dapat diterima dan mendapat pahala yang sebesar-besarnya dari Allah SWT.
Amin.
Pembuatan makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata pelajaran
elemen mesin sebagai salah satu sarana pengambilan nilai. Tujuan umum dari
pembuatan makalah ini adalah supaya mahasiswa khususnya yang mempelajari
elemen mesin mengetahui tentang dasar sebuah poros dan pasak.
Saya sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
memiliki kekurangan dan masih perlu dilengkapi contoh maupun keterangan
yang lebih baik lagi mengenai poros dan pasak yang sekarang ini sudah semakin
maju Saya sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
memiliki teknologi yang di aplikasikan dalam poros dan pasak tersebut sehingga
menjadi lebih berkualitas dan keamanan dalam penggunaannya pun semakin
terjamin,maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar dapat memberi masukan kepada saya untuk memperbaiki
kekurangannya.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi dosen mata
pelajaran elemen mesin maupun saya,dan pembaca pada umumnya.

Wassalam’mualaikum wr. wb.

Ahmad Salman Rosali | 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 1


DAFTAR ISI ......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG................................................................................................ 3
RUMUSAN MASALAH.......................................................................................... 4
TUJUAN PENULISAN............................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN POROS DAN PASAK....................................................................... 5
MACAM-MACAM POROS DAN PASAK................................................................ 5
HAL-HAL PENTING DALAM PERENCANAAN POROS DAN PASAK........................ 9

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN........................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 17

Ahmad Salman Rosali | 2


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang


Dalam perkembangan zaman yang semakin modern seperti ini sekarang ini,
semakin banyak pula diciptakan berbagai mesin yang canggih dengan masing-
masing kegunaan yang semua itu juga harus diimbangi oleh faktor keamanan yang
baik juga, poros dan pasak merupakan salah satu bagian terpenting yang ada pada
setiap mesin sebagai penerus tenaga mesin maupun  sebagai pengunci bagian-
bagian mesin yang ada, maka dari itu poros dan pasak harus dirancang dengan baik
sesuai dengan fungsinya masing-masing dengan memperhatikan berbagai faktor
dalam perencanaan maupun proses pembuatannya seperti bahan pembuatnya,
kekuatan, kekakuan maupun terhadap beban atau tegangan yang bekerja padanya.
Mengenai poros Sularso mengatakan bahwa terdapat beberapa hal – hal penting
yang harus diperthatikan dalam perencanaan poros dan pasak diantaranya seperti
kekuatan poros, kekakuan poros, putaran kritisnya, koros, bahan poros dan
mmengenai pasak hal – hal penting yang harus diperhatikan seperti bahan pasak,
panjang pasak dari tegangan geser maupun tegangan permukaan yang diizinkan dan
sebagainya.

Ahmad Salman Rosali | 3


B.   Rumusan Masalah.
1.    Bagaimana pengertian poros dan pasak?
2.    Apa saja macam – macam poros dan pasak yang sering digunakan dalam suatu
mesin?
3.  Apa saja hal – hal penting yang harus diperhatikan dalam perenacanaan poros
dan pasak?

C.   Maksud dan Tujuan.


1.    Mengetahui bagaimana pengertian suatu poros dan pasak.
2.    Mengetahui macam – macam poros dan pasak yang sering digunakan dalam
suatu mesin.
3.    Mengetahui hal – hal penting yang harus diperhatikan dalam perenacanaan
poros dan pasak.

Ahmad Salman Rosali | 4


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Poros dan Pasak

1. Poros
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya
berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi
(gear), pulley, flywheel, engkol,sprocket dan elemen pemindah lainnya.
Poros bisa menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau
beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu
dengan lainnya. (Josep Edward Shigley, 1983)

2. Pasak
Pasak digunakan untuk menyambung dua bagian batang (poros)
atau memasang roda, roda gigi, roda rantai dan lain-lain pada poros
sehingga terjamin tidak berputar pada poros. Pemilihan jenis pasak
tergantung pada besar kecilnya daya yang bekerja dan kestabilan bagian-
bagian yang disambung. Untuk daya yang kecil, antara naf roda dan
poros cukup dijamin dengan baut tanam (set screw).

B. Macam – Macam Poros dan Pasak

1. Macam – Macam Poros

Poros sebagai penerus daya diklasifikasikan menurut


pembebanannya sebagai berikut:
- Poros transmisi

Ahmad Salman Rosali | 5


Poros transmisi atau poros perpindahan mendapat beban puntir
murni atau puntir dan lentur. Dalam hal ini mendukung elemen mesin
hanya suatu cara, bukan tujuan. Jadi, poros ini berfungsi untuk
memindahkan tenaga mekanik salah satu elemen mesin ke elemen mesin
yang lain.

Dalam hal ini elemen mesin menjadi terpuntir (berputar) dan


dibengkokkan. Daya ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling,
roda gigi, puli sabuk atau sproket rantai, dan lain-lain.
- Spindle
Poros tranmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin
perkakas, dimana beban utamanya berupa puntiran, disebut spindle.
Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya yang harus
kecil, dan bentuk serta ukuranya harus teliti.

- Gandar
Gandar adalah poros yang tidak mendapatkan beban
puntir,bahkan kadang-kadang tidak boleh berputar. Contohnya seperti
yang dipasang diantara roda-roda kereta barang.

Ahmad Salman Rosali | 6


2. Macam – macam Pasak
A. Pasak benam segi empat (Rectangular Sunk key)

Lebar pasak b = 4d
Tinggi pasak t = 32 b
dimana : d = diameter poros

B. Pasak bujur sangkar (Square key)


Bentuknya smaa seperti Rectangular sunk key, tetapi lebar dan
tebalnya sama yaitu :
b = t = 4d
C. Parallel Sunk key (pasak benam sejajar)
Bentuknya sama seperti di atas, tapi penggunaannya bila pemakaian
di atas belum mampu memindahkan daya, maka pasak tersebut dipasang
sejajar
D. Pasak Berkepala (Gib head key)
Pasak ini digunakan biasanya untuk poros berputar bolak balik

Ahmad Salman Rosali | 7


b = 4d
t = 32 b = 6d

E. Pasak Tembereng (woodruff key)


Pasak jenis ini digunakan untuk poros dengan puntir / daya tidak
terlalu besar.

F. Pasak Pelana (Saddle key)


Jenis pasak ini pemakaian umum untuk menjamin hubungan antara
naf roda dengan poros.

G. Tangent key

Ahmad Salman Rosali | 8


Pemakaiannya sama seperti pasak pelana, tetapi pasaknya dipasang
dua buah berimpit.

H. Pasak bulat (Round keys)


Jenis pasak ini, biasanya digunakan untuk memindahkan daya
relatip kecil.

I. Pasak gigi (Splines)


Jenis pasak ini bahannya dibuat satu bahan dengan poros dan
biasanya digunakan untuk memindahkan daya serta putaran yang cukup
besar dan arah kerja putarannya bolak balik.

Ahmad Salman Rosali | 9


3. Hal – Hal Penting dalam Perncanaan Poros dan Pasak.
Untuk merencanakan sebuah poros, hal – hal berikut ini perlu diperhatikan.
A. Kekuatan Poros
Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau
lentur atau gabungan antara puntir dan lentur seperti telah diutarakan
diatas. Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekanan seperti
poros baling – baling kapal atau turbin, dll.
Kelelahan, tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan bila
diameter poros diperkecil (poros Bertangga) atau bila poros
mempunyai alur pasak, harus diperhatikan.Sehingga sebuah poros
harus direncakan hingga cukup kuat untuk menahan beban diatas.

B. Kekuatan Poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup
tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan
mengakibatkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan
suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi). Karena itu disamping
kekuatan poros, kekuatannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan
dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut.
C. Putaran Kritis
Bila putaran suata mesin dinaikan maka pada suatu harga
putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya.
Putaran ini disebut putaran kritis. Hal ini dapat terjadi pada turbin,
motor torak, motor listrik, dll. Dan dapat mengakibatkan kerusakan
pada poros dan bagian – bagian lainnya. Jika mungkin, poros harus
direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah
dari putaran kritisnya.

Ahmad Salman Rosali | 10


D. Korosi
Bahan – bahan tahan korosi (termasauk plastik) harus dipilih
poros propeler dan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang
korosif. Demikian pula untuk poros – poros yang terancam kavitas, dan
poros – poros mesin yang sering berhenti lama. Sampai batas – batas
tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi.

E. Bahan Poros
Poros untuk mesin umum biasanaya dibuat dari baja batang
yang ditarik dingin dan defines, baja karbon konstruksi mesin (disebut
bahan S-C) yang dihasilkan dari ingot yang di”kill” (baja yang
dideoksidasikan dengan ferrosilicon dan dicor; kadar karbon terjamin),   
(JIS G3123 Tabel 1) meskipun demikian, bahan ini kelurusannya agak
kurang tetap dan dapat mengurangi deformasi karena tegangan yang
kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak, karena ada tegangan
sisa di dalam terasnya. Tetapi penarikan dingin membuat permukaan
poros menjadi keras dankekuatannya bertambah besar. Harga – harga
yang terdapat dalam table diperoleh dari batang percobbaan dengan
diameter 25 mm ; dalam hal ini harus diingat bahwa untuk poros yang
diameternya jauh lebih besar fdari 25 mm, harga – harga akan lebih
rendah dari pada yang ada dalam tabel karena adanya pengaruh masa.
Poros – poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi
dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasn
kulit yang sangat tahan terhadap keausan. Beberapa diantaranya
adalah baja khrom nikel, baja khrom nikel molibden, baja khrom, baja
khrom molibden, dll. (G4102, G4103, G4104, G4105 dalam Tabel 2).
Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak dianjurkan
jika alasannya hanya putaran tinggi dan beban berat. Dalam hal
demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi

Ahmad Salman Rosali | 11


perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang
diperlukan. Baja empa (G3201, ditempa dari ingot.

A. Hal – hal penting dalam perencanaan poros


Standard an macam Lambang Perlakuan Kekuatan tarik Keterangan
Panas (Kg/mm2)
S30C 48
S35C 52
Baja Karbon konstruksi S40C Penormalan 55
mesin (JIS G 4501) S45C 58
S50C 62
S55C 66
Batang Baja yang difinis S35C-D - 53 Ditarik dingin,
dingin S45C-D - 60 digerinda,
S55C-D - 72 dibubut atau
gabungan
antara hal – hal
tersebut.

Baja perpaduan untuk poros.


Kekuatan tarik
Standard an macam Lambang Perlakuan panas
(Kg/mm2)
SNC 2 85
SNC 3 95
Baja Khrom nikel (JIS G 4102) Pengerasan Kulit
SNC 21 80
SNC 22 100
Baja Khrom nikel molibden (JIS SNCM 1 Pengerasan Kulit 85
G 4103) SNCM 2 95
SNCM 7 100
SNCM 8 105
SNCM22 90

Ahmad Salman Rosali | 12


SNCM23 100
SNCM25 120
SCr 3 90
SCr 4 95
Baja Khrom (JIS G 4104) SCr 5 Pengerasan Kulit 100
SCr21 80
SCr22 85
SCM 2 85
SCM 3 95
SCM 4 100
Baja Khrom Molibden (JIS G
SCM 5 Pengerasan Kulit 105
4105)
SCM21 85
SCM22 95
SCM23 100

B. Hal – hal Penting dan Tata Cara Perencanaan Pasak

1. Bahan pembuat pasak.


Pada pasak, umumnya dipilih bahan yang mempunyai kekuatan
tarik lebih dari 60 (kg/mm 2), lebih kuat dari porosnya. Dan terkadang
juga dipilih bahan yang lemah untuk pasak, sehingga pasak akan lebih
dahulu rusak daripada poros atau nafnya. Ini disebabkan karena harga
pasak yang lebih murah daripada poros dan juga penggantiannya lebih
mudah.
2. Kemudahan dalam penggantian pasak.
Pada pasak benam, mempunyai bentuk penampang segi empat
dimana terdapat bentuk prismatis dan tirus yang kadang – kadang diberi
kepala untuk memudahkan pencabutannya.

Ahmad Salman Rosali | 13


Pada pasak tirus, dipasang dengan tingkat kemiringan sebesar
1/100, dan harus dikerjakan dengan hati – hati agar naf tidak menjad
ensentrik.
Sedangkan pada pasak rata, sisi sampingnya harus pas dengan
alur pasak agar pasak tidaak menjadi goyah dan rusak.

3. Gaya geser yang bekerja pada pasak.


Jika suatu poros dibebani dengan puntiran murni atau gabungan
antara puntiran dengan lenturan, maka gaya geser akan bekerja pada
penampang mendatar yang disebabkan oleh gaya (F). Maka tegangan
gesernya (kg/mm2) dapat diketahui dengan rumus :
Tegangan geser =  F/bl      
       Dan dari tegangan geser yang diizinkaan,maka panjang pasak yang
diperlukan akan dapat diketahui dan harga yang diperoleh dengan
membagi kekuatan tarik dengan faktor keamanan umumnya diambil
6.dimana dipilih antara 1-1,5 jika beban dikenakan secara perlahan –
lahan.
       Antara 1,5-3 jika dikenakan dengan tumbukan ringan,dan antara 2-5
jika dikenakan secara tiba – tiba dan dengan tumbukan yang berat.
4. Tekanan bidang.
Untuk menghindari kerusakan samping pasak maka perhitungan
tekanan bidang juga diperlukan. Dan perlu diperhatikan bahwa lebar
pasak sebaiknya antara 25-35(%) dari diameter poros, dan panjang pasak
jangan terlalu panjang dibandingkan dengan diameter poros           
(antara 0,75  sampai 1,5 ds). Karena lebar dan tinggi pasak sudah
distandarkan , maka beban yang dihasilkan oleh gaya (F) yang besar
hendaknya diatasi dengan menyesuaikan panjang pasak. Namun
demikian, pasak yang terlalu panjang tidak dapat menahan tekanan yang
merata pada permukaannya. Jika terdapat pembatasan ukuran pada naf

Ahmad Salman Rosali | 14


atau poros, dapat dipakai ukuran yang tidak standar atau diameter pros
perlu dikoreksi.

Tabel standart pasak melintang menurut SI : 2292 dan 2293 – 1963.

Diameter Penampang Pasak Diameter Penampang Pasak

Poros Poros
Lebar Tebal Lebar Tebal
(mm) (mm)
(mm) (mm) (mm) (mm)

6 2 2 85 25 14

8 3 3 95 28 16

10 4 4 110 32 18

12 5 5 130 36 20

17 6 6 150 40 22

22 8 7 170 45 25

30 10 8 200 50 28

38 12 8 230 56 32

44 14 9 260 63 32

50 16 10 290 70 36

58 18 11 330 80 40

65 20 12 380 90 45

Ahmad Salman Rosali | 15


75 22 14 440 100 50

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang
bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel,
engkol,sprocket dan elemen pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban
lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-
sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya. Sedangkan Pasak yaitu untuk
menyambung dua bagian batang (poros) atau memasang roda, roda gigi, roda rantai dan
lain-lain pada poros sehingga terjamin tidak berputar pada poros. Pemilihan jenis pasak
tergantung pada besar kecilnya daya yang bekerja dan kestabilan bagian-bagian yang
disambung.

Ahmad Salman Rosali | 16


DAFTAR PUSTAKA

http://berbagi-ilmuallah.blogspot.co.id/2013/04/makalah-poros-dan-pasak-
oleh-nama_5762.html Diakses pada tanggal 17 Oktober 2017

https://www.scribd.com/doc/144696701/Elemen-Mesin-Poros-Dan-Pasak
Diakses pada tanggal 17 Oktober 2017

Ahmad Salman Rosali | 17

Anda mungkin juga menyukai