607-Article Text-710-1-10-20180427
607-Article Text-710-1-10-20180427
ISSN: 2354-6751
Abstrak
PT. Sewangi Sejati Luhur merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang produksi CPO
kelapa sawit sebagai komponen utama minyak goreng. Perusahaan ini sangat membutuhkan perencanaan
kapasitas yang baik karena permintaan produknya yang terus bertambah dari tahun ke tahun, terutama
perencanaan untuk produk yang menjadi andalan perusahaan yaitu produk CPO sawit. Kondisi yang
terjadi saat ini ada beberapa stasiun kerja yang sumberdayanya menganggur pada saat-saat tertentu.
Selain itu, ada juga beberapa stasiun kerja yang mesin atau tenaga kerjanya bekerja overload. Ini dapat
dilihat dengan adanya antrian pada stasiun kerja tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis
kelayakan terhadap kapasitas produksi pada semua stasiun kerja yang ada dengan metode rough cut
capacity planning (RCCP). Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam analisis kelayakan kapasitas.
Tahap pertama adalah menghitung kapasitas tersedia setiap stasiun kerja. Selanjutnya dilakukan
perhitungan kapasitas yang dibutuhkan setiap stasiun kerja. Tahapan terakhir adalah uji kelayakan
kapasitas dengan membandingkan kapasitas tersedia dengan kapasitas yang dibutuhkan. Berdasarkan
perhitungan Rough Cut Capacity Planning menggunakan metode CPOF dapat dilihat bahwa masih ada
beberapa stasiun kerja yang menghasilkan nilai negatif untuk semua periode selama 12 bulan. Hal ini
menunjukkan bahwa kapasitas yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan kapasitas atau dengan kata
lain kapasitas yang dibutuhkan jauh lebih besar dari kapasitas tersedia yang dimiliki oleh perusahaan.
dalam suatu periode waktu tertentu. (Jay Heizer Rough Cut Capacity Planning menentukan
dan Barry Render 2006). kapasitas yang dibutuhkan untuk membuat
Kapasitas menentukan : MPS. Horizon perencanaan sama dengan MPS,
a. Persyaratan modal sehingga mempengaruhi biasanya satu sampai tiga tahun. Time
sebagian besar biaya tetap. buckets paling umum adalah satu minggu, dan
b. Menentukan apakah permintaan dapat revisi secara khas dilakukan mingguan atau
dipenuhi atau apakah fasilitas yang ada bulanan. Kapasitas digambarkan dalam kaitan
berlebihan. Jika kapasitas terlalu besar, antara manusia dan/atau jam mesin dengan work
sebagian fasilitas akan menganggur dan center.
akan terdapat biaya tambahan yang Seperti pada MPS dalam hubungannya
dibebankan pada produksi yang ada. dengan spesifikasi produk akhir, RCCP dapat
mempertimbangkan perubahan pada product
B. Perancanaan Kebutuhan Kapasitas mix. Bagaimanapun, RCCP tidak
Agar dapat menyesuaikan tingkat mempertimbangkan inventories dari komponen
kebutuhan kapasitas untuk menanggapi naik yang siap untuk diproduksi dan dalam
turunnya permintaan pasar, perlu penyimpanan atau pekerjaan dalam proses,
dilakukan forecast penjualan dan merencanakan gambaran singkatnya adalah kapasitas
perubahan-perubahan cenderung terjadi tiba-tiba diperlukan. Sumber lainnya dari kesalahan
dan drastic, sehingga akan lebih memakan potensial adalah bahwa MPS tidak secara akurat
waktu. merefleksikan pengaruh dari ukuran lot.
Forecast dilakukan untuk menyusun skedul RCCP digunakan untuk membuat keputusan
produksi induk (master production schedule) pada penyesuaian kapasitas pada rentang waktu
dan untuk mengecek permintaan kapasitas medium. Keputusan mungkin melibatkan
diwaktu yang akan datang dibandingkan dengan penyesuaian dari standar mesin, pengaturan sub
kapasitas yang tersedia. kontrak, atau relokasi kekuatan kerja. Teknik
kapasitas menetapkan batasan-batasan atas bagi yang digunakan dalam RCCP terdiri dari bill of
skejul-skejul produksi. kapasitas juga capacity dan time-phased bills of capacity.
memberikan batasan bahwa, karena selama Pada dasarnya terdapat empat langkah yang
periode penjualan rendah adalah tidak ekonomik diperlukan untuk melaksanakan RCCP, yaitu:
untuk mengurangi kapasitas secara dastik. 1. Memperoleh informasi tentang rencana
Bagi perusahaan biasanya adalah tidak produksi dari MPS.
ekonomik untuk menambah dan mengurangi 2. Memperoleh informasi tentang struktur
tenaga krja dengan naik dan turunnya penjualan. produk dan waktu tunggu (lead times).
Ini bukan berarti bahwa jumlah karyawan 3. Menentukan bill of resources.
adalah sumber daya kapasitas yang tetap, tetapi 4. Menghitung kebutuhan sumber daya
penyesuaian-penyesuaian besar (substansial) spesifik dan membuat laporan RCCP.
dapat dibuat tanpa harus menarik lebih banyak Ada 3 teknik untuk merubah kuantitas MPS dari
orang dan kemudian memutuskan hubungan unit yang diproduksi menjadi jumlah waktu
kerja dengan mereka. yang diperlukan untuk sumber daya tertentu,
Rough Cut Capacity Planning (RCCP) yaitu:
menentukan tingkat kecukupan sumber daya I. Capacity Planning Using Overall Factor
yang direncanakan untuk melaksanakan MPS. (CPOF)
RCCP menggunakan definisi dari unit product Perencanaan Kapasitas dengan
loads yang disebut sebagai: profil produk-beban Menggunakan Semua Faktor. Karakteristiknya:
(product-load profiles, bills of capacity, bills of a. Membutuhkan tiga input: MPS, total waktu
resources, atau bill of labor). Penggandaan yang diperlukan untuk membuat sebuah
beban per unit dengan kuantitas produk yang produk (Ws), waktu yang diperlukan untuk
dijadwalkan per periode waktu akan membuat sebuah produk pada tiap sumber
memberikan beban total per periode waktu daya/departemen/work center.
untuk setiap pusat kerja (work center). RCCP b. Membutuhkan data yang tidak terlalu detil
lebih terperinci dari RRP, karena RCCP dan proses perhitungan paling mudah.
menghitung beban untuk semua item yang Perhitungan kebutuhan sumber daya dengan
dijadwalkan dan dalam periode waktu aktual. CPOF dilakukan dengan cara:
Apabila proses RCCP mengindikasikan bahwa 1. Hitung alokasi waktu mesin untuk sebuah
MPS adalah layak, MPS akan diteruskan ke produk (atau komponen) pada setiap mesin,
proses MRP guna menentukan bahan baku atau lalu hitung total waktunya.
material, komponen, dan subassemblies yang 2. Hitung proporsi waktu proses untuk setiap
dibutuhkan. mesin.
Tabel 3.
Waktu Proses dan Proporsi Historis
Keterangan:
KB = Kapasitas yang di butuhkan 3.3 Uji Kelayakan Kapasitas
WPT = Total waktu proses (jam / Cairan) Uji kelayakan kapasitas dilakukan dengan
RP = Rencana Produksi membandingkan kapasitas yang tersedia
dengan kapasitas yang dibutuhkan.
Contoh perhitungan kebutuhan kapasitas total Perbandingan kapasitas dinyatakan dalam %LC.
bulan Januari 2016 yaitu: Stasiun kerja mengalami kekurangan kapasitas
KBjan = WPT x RPjan (Cairan) jika %LC bernilai negatif. Demikian sebaliknya,
= 2,76667 x 15000 stasiun kerja dikatakan mengalami kelebihan
= 41500,1 jam kapasitas apabila %LC bernilai positif.
Berikut ini rumus perhitungan %LC:
Contoh perhitungan kebutuhan kapasitas pada
bulan Januari untuk stasiun kerja Jembatan %LC=
timbang yaitu: kapasitas tersedia kapasitas yang dibutuhkan
x 100%
kapasitast ersedia
KB (jan) JT = PHjt x KBjan
= 0,03012 x 41500,1 jam Berikut ini merupakan rekapitulasi
= 1250 jam keseluruhan stasiun kerja berdasarkan
persentase LC dimana dapat menunjukkan
4. Simpulan
Saran
Setelah mengetahui tingkat kapasitas yang
dimiliki kepuasan pelanggan pada PT. Sewangi
Sejati Luhur disarankan untuk segera
melakukan revisi MPS atau menigkatkan
kapasitas jumlah mesin agar permintaan bisa
terpenuhi. Selain itu untuk penelitian
selanjutnya disarankan menggunakan metode
yang lain dalam hal pemecahan masalah analisis
kelayakan kapasitas. Membuat usulan perbaikan
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan
kepada konsumen pada penelitian selanjutnya.
Daftar Pustaka