Anda di halaman 1dari 8

PERCOBAAN 3 RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP

A. Tujuan Percobaan
1. Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen).
2. Membuktikan bahwa resparasi menghasilakn karbondioksida.
B. Alat dan Bahan
1. Untuk membuktikan respirasi perlu udara (oksigen).
a. Botol ukuran kecil 3 buah.
b. Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah.
c. Plastisin secukupnya.
d. Vaselin secukupnya.
e. Kapur sirih secukupnya.
f. Kapas secukupnya.
g. Kacang merah/kedelai yang sedang berkecambah secukupnya.
h. Kecoa atau belalang 1 ekor.
i. Pipet tetes 1 buah.
j. Air yang diberi pewarna merah secukupnya.
2. Untuk membuktikan respirasi menghasilkan kaebondioksida
a. Kapur tohor atau kapur sirih secukupnya.
b. Air suling, bila tidak ada bisa digunakan air tawar secukupnya.
c. Botol selai atau botol lain yang bermulut agak lebar 3 buah.
d. Plastisin secukupnya.
e. Sedotan limun 6 buah.
f. Spidol 1 buah.
g. Selang plastik kecil 1 meter.
h. Kertas saring (jika perlu) 2 lembar.
i. Corong plastik ukuran 1 buah.
C. Landasan Teori
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas/melakukan respirasi. Bernapas
berarti memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen diangkut
oleh darah ke sel-sel tubuh. Di dalam sel terjadi proses pembakaran bahan-bahan
makanan oleh oksigen dan menghasilkan karbondioksida. 
Ketika melakukan respirasi/pernapasan, makhluk hidup mengambil oksigen dari
lingkungannya dan mengeluarkan karbondioksida serta uap air ke dalam
lingkungannya. Oksigen di dalam tubuh makhluk hidup digunakan untuk proses
pembakaran (oksidasi), dari proses ini akan dihasilkan energi yang akan digunakan
untuk aktivitas hidup.

D. Prosedur Percobaan
1. Resparasi Memerlukan Udara (Oksigen)
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Masukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya masukkan kapas
secukupnya.
c. Masukkan kacang merah/kedelai yang sedang berkecambah ke dalam botol
yang telah diberi alat kapas pada langkah (b).
d. Lapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segimpal plastisin,
kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan
air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin menutup
mulut botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara luar dengan udara
didalam botol.
e. Rapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botl tertutup dengan rapi dan
rapi.
f. Olesi dengan vaselin celah yang terjadi di antara plastisin dengan sedotan air
kemasan gelas agar tidak terjadi kebocoran udara yang bisa menghambat
jalanya percobaan.
g. Respirator buatan ini selanjutnya diberi label A dengan menggunakan spidol,
kemudian letakkan secara horizontal.
h. Lakukan langkah a-g, dengan cara sama, namun kecambah diganti dengan
kecoa atau belalang dan diberi label B.
i. Lakukan langkah a-g, hanya tanpa menggunakan makhluk hidup (sebagai
kontrol) dan diberi label C.
j. Dalam waktu yang hampir bersamaan, dengan menggunakan pipet tetes,
tetesilah ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air
yang diberi pewarna merah.
k. Amatilah tetesan air berwarna pda setiap repirometer, dengan selang waktu 5
menit selama 5 kali pengamatan.
l. Tuangkan hasil pengamatan anda pda lembar kerja.
2. Respirasi Menghasilkan Karbondioksida (CO2)
a. Membuat kapur jenuh
1) Larutkan kapur tohor (jenis kapur yang apabila kena air mengeluarkan
panas) atau kapur sirih kedalam lebih kurang 250 ml hingga jenuh
(sebagian ada yang tidak larut).
2) Biarkan air kapur mengendap semalaman hingga diperoleh air jernih.
3) Sedotlah air kapur yang jernih dengan selang plastik kecil, hati-hati agar
endapan kapur tidak ikut tersedot.

b. Tuangkan air kapur jenuh pada botol selai (A), (B), dan (C) dengan ukuran yang
sama, lebih kurang 50 ml.
c. Pasanglah perangkat percobaan lainya, yaiut sedotan limun dan plastisin.

d. Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk bernapas.
Selanjutnya hembuskan napas anda ke botol (B) melalui sedotan limun.
e. Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi
keruh.
f. Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap
respirometer.
g. Tuangkan hansil pengamatan pada tabel pengamatan.

E. Hasil Pengamatan
1. Respirasi Memerlukan udara (Oksigen)

Table 1.
Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen)

Keadaan air berwarna pada respirometer, 5


Respiromet menit :
er Pertam Kedua Ketiga Keempat Kelima
a
A

2. Respirasi menghasilkan karbondioksida

Table 1.

Hasil pengamatan respirasi menghasilkan karbondioksida

Botol
Kondisi mula – mula Kondisi akhir percobaan
percoba
an
A

F. Pertanyaan dalam modul


1. Pertanyaan
a. Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen?
b. Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat
respirometer (A), (B), dan (C)? Mengapa hal itu terjadi? Jelaskan!
c. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur pada
botol manakah yang paling keruh? Mengapa demikian?
2. Jawaban
a. Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk
mengikat   sehingga   yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan
respirasi/pernapasan bereaksi dengan kapur sirih.
b. ....
c. ....
G. Pembahasan
H. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup
pasti melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi, makhluk hidup
memerlukan udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah dapat
dibuktikan bahwa setelah kita menghirup oksigen akan dihembuskan karbon dioksida,
hal ini ditunjukkan pada perubahan air kapur yang awalnya jernih kemudian berubah
menjadi keruh setelah berikatan dengan karbondioksida. Warna kapur yang keruh
itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan
karbondioksida.
I. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2020). Praktikum IPA di SD. Banten: CV. Karya Indonesia.
J. Kesuliltan
Dalam kegiatan menyedot air kapur terkadang endapan kapur ikut tersedot dan
menyebabkan air kapur menjadi keruh lagi.

PERCOBAAN 5 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN


A. Tujuan Percobaan
1. Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah
B. Alat dan Bahan
1. Biji kacang merah 6 buah.
2. Botol jam (selai) 2 buah.
3. Kertas saring secukupnya.
4. Kertas label secukupnya.
5. Gunting 1 buah.
C. Landasan Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi
karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang
tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil
interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat
genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-
angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi
diferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian
tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman,
aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal
pada  ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi
pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan
diferensiasi berlangsung.
D. Prosedur Percobaan
1. Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar samapai leher botol selai.
Bila perlu potonglah kelebihanya.
3. Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Sisipkan 6 biji kacang merah pada botl selai. Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10-nya).
5. Simpanlah sediaan ditempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mengering) tambahkan
air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak
merendam biji.
6. Amatilah perkecambahan dan pertimbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Catat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amati bagaimana
akar, batang dan daun tumbuh.
E. Hasil Pengamatan
Table 1.
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji
kacang merah

Ha Gambar Panjang (mm)


Keterangan
ri pertumbuhan Ak Batang
ke kecambah kacang ar
merah
0

10

11

12

13

14
F. Pertanyaan dalam modul
1. Pertanyaan
a. Pada hari berapa akar perkecambahan kacang merah mulai tumbuh?
b. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adalah yang arah
pertumbuhanya keatas? Mengapa demikian?
2. Jawaban
a. ...
b. ...
G. Pembahasan
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan
sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan
kacang merah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman
apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada
tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor
dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar
yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
I. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2020). Praktikum IPA di SD. Banten: CV. Karya Indonesia.
J. Kesulitan yang dialami

Anda mungkin juga menyukai