Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SIKLUS HIDUP HIV

DISUSUN OLEH:
NAMA : CITRA PENDE
NIM : 01909010014
KELAS : KEPERAWATAN B SEMESTER 4

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN


INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI
HRAHA MEDIKA KOTAMOBAGU
T.A 2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II TINJAUAN TEORY
A. Pengertian HIV
B. Siklus hidup HIV
C. Tahapan infeksi HIV
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan Rahmat serta
karunia-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Siklus hidup
HIV” Yang Alhamdulillah tepat pada waktunya.

Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua yang bermanfaat
bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam pengurusan makalah ini dari awal sampai akhir semoga Allah swt senantiasa meridhoi
segala usaha kita, Aamiin

Kotamobagu, 3 April 2021

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Siklus hidup HIV pada sel inang dimulai dengan penempelan virus pada sel limfosit T
helper dan sel-sel lain yang mempunyai reseptor CD4+ pada permukaannya. Interaksi
spesifik ini dimungkinkan karena adanya gp 120 yang kemudian diikuti dengan fusi
selubung virus dan masuknya virion ke dalam sel inang. Dengan bantuan enzim
reverse transcriptase kemudian disintesis DNA untai ganda dari RNA genom virus
yang dikenal sebagai DNA “intermediate” dan DNA ini kemudian memasuki inti sel
inang dan berintegrasi dengan DNA sel inang dengan bantuan enzim integrase
membentuk provirus. DNA virus ini kemudian mengadakan transkripsi dengan
bantuan enzim polimerase II sel inang menjadi mRNA dan selanjutnya mengadakan
translasi dengan protein-potein struktural sampai terbentuk protein. Setelah
mengalami proses glikosilasi dan proteolisis, virus akan melekat pada membran sel
inang dan virion akan terangkai. Melalui proses budding pada permukaan membran
sel virion akan dikeluarkan dari sel inang dalam keadaan matang (Haase, 1990).
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari HIV?
2. Bagaimana siklus hidup HIV?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari HIV
2. Untuk mengetahui siklus hidup HIV
BAB II
TINJAUAN TEORY

A. PENGERTIAN HIV
HIV adalah retrovirus yang termasuk golongan virus RNA yang menggunakan RNA
sebagai molekul pembawa informasi genetik. Golongan retrovirus terutama HIV
memiliki sifat khusus karena memiliki enzim reverse transcriptase, yaitu enzim yang
mengubah informasi genetiknya yang berada dalam RNA ke dalam bentuk DNA yang
kemudian diintegrasikan ke dalam informasi genetik sel limfosit yang diserang. HIV
dapat memfaatkan mekanisme sel limfosit untuk mengkopi dirinya menjadi virus HIV
yang baru (Departemen Kesehatan RI, 2003).

HIV menginfeksi beberapa jenis sel darah putih, terutama sel CD4. Sel CD4 dan
makrofag memiliki fungsi penting dalam sistem kekebalan tubuh (Pinsky dan
Douglas, 2009). Virus yang masuk ke dalam tubuh akan menghancurkan dan merusak
sistem kekebalan tubuh, sehingga orang yang terinfeksi akan mengalami defisiensi
imun secara bertahap (Anonim, 2013).

B. SIKLUS HIDUP HIV


Siklus hidup HIV pada sel inang dimulai dengan penempelan virus pada sel limfosit T
helper dan sel-sel lain yang mempunyai reseptor CD4+ pada permukaannya. Interaksi
spesifik ini dimungkinkan karena adanya gp 120 yang kemudian diikuti dengan fusi
selubung virus dan masuknya virion ke dalam sel inang. Dengan bantuan enzim
reverse transcriptase kemudian disintesis DNA untai ganda dari RNA genom virus
yang dikenal sebagai DNA “intermediate” dan DNA ini kemudian memasuki inti sel
inang dan berintegrasi dengan DNA sel inang dengan bantuan enzim integrase
membentuk provirus. DNA virus ini kemudian mengadakan transkripsi dengan
bantuan enzim polimerase II sel inang menjadi mRNA dan selanjutnya mengadakan
translasi dengan protein-potein struktural sampai terbentuk protein. Setelah
mengalami proses glikosilasi dan proteolisis, virus akan melekat pada membran sel
inang dan virion akan terangkai. Melalui proses budding pada permukaan membran
sel virion akan dikeluarkan dari sel inang dalam keadaan matang (Haase, 1990).
Seperti halnya jenis virus lain, virus HIV pun hanya dapat bertahan hidup dan
memperbanyak diri dalam sel. Dengan demikian daur hidup virusberlangsung dalam
sel. Daur hidup virus HIV dapat dibedakan dalam 4 tahap.

a. Tahap masuknya virus dalam sel


Tahap masuknya virus dalam sel inang berkaitan dengan struktur permukaan virus
dan inangnya, penempelan berlangsung karena adanya muatan listrik yang
berlawanan antara molekul gp120 yang memiliki muatan positif dengan
proteoglikan dari lektin permukaan sel yang bermuatan negatif, setelah terjadi
penempelan, gp120 akan melakukan ikatan spesifik dengan molekul CD4 yang
dimiliki sel inang, ikatan ini akan memicu berbagai perubahan struktur molekul
(konfirmasi) gp120, diantaranya membentuk tempat ikatan untuk molekul
koreseptor kemokin dari jenis C-C Chemokine Receptor type 5 (CCR5) atau C-X-
C Chemokine Receptor type 4 (CXCR4), koreseptor dibutuhkan untuk
menginduksi konformasi gp41 yang berada dalam membran dwilapis virus, dan
struktur tersebut akan memaparkan peptida fusi dari molekul gp41 yang akan
disusul penyisipan peptida tersebut dalam membran sel inang (sel TCD4+)
(Subowo, 2010).
b. Tahap transkripsi mundur dan Integrasi Genom
Dalam memanfaatkan kelengkapan yang dimiliki sel, genom virus harus
digabungkan dengan genom sel inang dengan cara diintegrasikan melalui
penyisipan dalam molekul DNA yang dimiliki inti sel inang. Tetapi karena genom
retrovirus dalam bentuk RNA, maka sebelum diintegrasikan dalam genom sel
inang, molekul RNA harus ditranskripsi mundur menjadi molekul DNA. Itulah
sebabnya dalam inti retrovirus dilengkapi dengan enzim reverse transcriptase yang
diperlukan untuk transkripsi mundur. Dua untaian RNA virus ditranskripsi
mundur menjadi dua untaian complementary Deoxyribonucleic Acid (cDNA).
Pasangan DNA virus ini kemudian pindah dari sitoplasma sel kedalam intinya dan
disisipkan kedalam DNA inangdengan bantuan enzim integrase. Genom virus
yang telah menyatu dengangenom sel inang dapat berada dalam keadaan laten
atau aktif. cDNA yang aktif disebut sebagai provirus. Provirus digunakan sebagai
pola cetakantranskripsi menjadi untainan RNA dalam proses replikasi atau
biosintesis
protein virus yang diperlukan dalam pertikel virus baru (Subowo, 2010).
c. Tahap Replikasi
Seperti juga virus lain, untuk dapat memperbanyak diri HIV membutuhkan sel
inang yang mempunyai kelengkapan untuk sistesis protein. ReplikasiReplikasi
salinan virus dimulai dengan proses transkripsi, splicing messenger Ribonucleic
Acid (mRNA) dalam inti, dan translasi pada ribosom dari rough endoplasmic
reticulum (rER) menjadi peptida yang diselesaikan dalam kompleks golgi
(Subowo, 2010).
d. Tahap Perakitan dan Pendewasaan Virus
Perakitan partikel virus baru pada prinsipnya berlangsung pada membran sel inang
yang terinfeksi. Perakitan komponen-komponen virus bergantung pada protein sel
inang yang disebut HBG8 yang akan mengikat protein p55 dan mendorong
pembentukan inti virus yang belum dewasa. ProteinProtein struktural lain dari
virus berkumpul di membran sel bersama dua untaian genom RNA. Enzim reverse
transcriptase, protease dan integrase diintegrasikan menjadi virus yang belum
dewasa. protein struktural utama yaitu p6, menghubungkan daerah membran
plasma yang merupakan tempat berlangsungnya pembentukan partikel virus baru.
Sebelum berlangsungnya pembentukan partikel virus, beberapa faktor restriksi
virus dalam sitoplasma seperti APOBEC3G dapat digabungkan dalam virion.
Bersamaan dengan pembentukan partikel virus muda dari membran sel, terjadi
proses proteolisis kapsid untuk pengembangan virus menjadi dewasa (Subowo,
2010).
C. Tahapan Infeksi HIV

Virus HIV bisa masuk dalam tubuh manusia melalui beberapa cara seperti akibat
hubungan seksual, melalui ASI, jarum suntik, donor darah, dan transplantasi organ.
Infeksi HIV akan menyerang sel CD4 atau sel yang sangat berperan penting dalam
sistem kekebalan tubuh manusia. Dalam dunia medis, sel CD4 juga kerap disebut
sebagai limfosit atau sel darah putih atau sel-T. Sayangnya, virus HIV bukan hanya
menyerang sel CD4, tetapi juga berusaha untuk menghancurkannya. 

Secara garis besar, sel T atau limfosit akan digunakan oleh virus HIV untuk
menyebarkan dan menginfeksi seluruh bagian tubuh manusia. Proses penyerangan
dan penghancuran sel-T oleh virus HIV sering juga disebut oleh siklus hidup HIV
(HIV life cycle). Kemudian, virus HIV ini menginfeksi tubuh manusia melalui
beberapa tahapan berikut: 
1. Binding. Pada tahap ini virus akan dengan mudah menempel sendiri pada
permukaan sel CD4. Hal ini bisa lantaran virus HIV juga memiliki protein,
sehingga sel-T dengan mudah menerima virus HIV untuk masuk ke dalam selnya. 
2. Fusion. Di tahap ini, virus HIV akan dengan mudah bergabung dengan membran
sel CD4. Hal ini karena virus HIV berusaha menduplikasi gen yang dimiliki
manusia
3. Reverse Transcription. Virus HIV juga memiliki gen RNA dan berusaha
menduplikasi gen DNA yang dimiliki manusia. Pada proses ini, akan
memungkinkan virus HIV memasuki inti sel-T dan bergabung dengan materi
genetik selnya.
4. IntegrationIntegration. Pada tahap ini, virus HIV akan melepaskan dan
memasukan DNA HIV ke dalam sel inang. Tanpa disadari saat sel berusaha
memproduksi protein baru, sel tersebut akan menghasilkan dan membuat sel HIV
yang baru.
5. Replication. Usai virus HIV menjadi 'bagian' dari sel darah putih atau limfosit,
maka virus tersebut akan memanfaatkan sel-T sebagai alat untuk memproduksi
lebih banyak lagi virus HIV.
6. Assembly. Pada tahap ini, virus HIV yang tanpa disadari telah diproduksi oleh sel
CD4 akan pindah ke permukaan sel. Mereka kemudian berkumpul dengan
berbagai virus lainnya yang belum matang atau masih dalam proses pertumbuhan.
Ingat, virus HIV yang bisa menyerang sel tubuh lainnya adalah virus yang sudah
dewasa. 
7. Budding. Virus ini akan melepas enzim yang dimiliki virus HIV. Virus yang
sudah matang atau dewasa, kemudian akan menjangkiti atau menularkannya pada
sel CD4 lainnya.

BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Siklus hidup HIV pada sel inang dimulai dengan penempelan virus pada sel
limfosit T helper dan sel-sel lain yang mempunyai reseptor CD4+ pada
permukaannya. Interaksi spesifik ini dimungkinkan karena adanya gp 120 yang
kemudian diikuti dengan fusi selubung virus dan masuknya virion ke dalam sel
inang. Dengan bantuan enzim reverse transcriptase kemudian disintesis DNA
untai ganda dari RNA genom virus yang dikenal sebagai DNA “intermediate” dan
DNA ini kemudian memasuki inti sel inang dan berintegrasi dengan DNA sel
inang dengan
bantuan enzim integrase membentuk provirus. DNA virus ini kemudian
mengadakan transkripsi dengan bantuan enzim polimerase II sel inang menjadi
mRNA dan selanjutnya mengadakan translasi dengan protein-potein struktural
sampai terbentuk protein. Setelah mengalami proses glikosilasi dan proteolisis,
virus akan melekat pada membran sel inang dan virion akan terangkai. Melalui
proses budding pada permukaan membran sel virion akan dikeluarkan dari sel
inang dalam keadaan matang (Haase, 1990).
B. Saran
1. Pencegahan HIV perlu ditingkatkan kepada seluruh masyarakat terutama
mengenai edukasi dini di kalangan anak sekolah tingkat SD dan SMP
2. Lebih giatnya dilakukan penyuluhan tentang bahaya HIV dan perlunya
pengobatan seumur hidup jika terinfeksi.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat disertai dengan pemeriksaan viral load
untuk melihat ada tidaknya kegagalan imunologis pada pasien yang mengalami
penurunan CD4 setelah pemberian ARV minimal 6 bulan.

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unimus.ac.id/1196/3/BAB%20II.pdf
http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/614/1/BAB%20II.pdf
https://www.halodoc.com/artikel/begini-tahapan-virus-hiv-menginfeksi-tubuh

Anda mungkin juga menyukai