“VIRUS”
OLEH :
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hdayah-Nya sehingga saya dapat meyelesaikan
makalah tentang “Virus” denga waktu yang telah di tentukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dengan
adanya penyusunan makalah seperti ini, diharapkan pembaca dapat belajar
dengan baik dan benar mengenai virus
Dan tentunya penulis juga menyadari,bahwa pada makalah ini masih
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Hal ini karena keterbatasan
kemampuuan dari penulis. Oleh karena itu penulis senantiasa menerima kritik
dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna
menyempurnakan makalah ini
Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi
kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan
PENDAHULUAN
Partikel fag virulen yang menginfeksi rentan sel inang selalu memulai
siklus litik sebagai dijelaskan di atas. Partikel fag lainnya, disebut fag
sedang [yaitu, fag lambda (L)], memasukkan asam nukleat mereka ke
dalam inang kromosom. Lisis sel inang tidak terjadi sampai diinduksi
oleh agen fisik eksogen seperti ultraviolet atau radiasi pengion atau
agen mutagenik kimia. Sel bakteri mengandung asam nukleat fag yang
tergabung, profage, disebut sel lisogenik. Lisogenik sel muncul dan
berfungsi sebagai sel normal, dan mereka bereproduksi dengan fisik.
Ketika diinduksi oleh fisik atau agen kimia, sel-sel ini akan dilepaskan
dari genom inang, yang kemudian memulai siklus litik. Gambar P8.2
menggambarkan siklus hidup litik dan lisogenik dari bakteriofag.
Virus hewan berbeda secara struktural dari bakteriofag karena mereka
tidak memiliki protein spiral selubung, pelat ujung, dan serat ekor.
Bentuknya mungkin menjadi heliks atau berbentuk kubus (icosahedral,
mengandung 20 segi tiga). Beberapa virus hewan ditunjuk sebagai
virus telanjang karena tersusun semata-mata dari nukleokapsid. Di lain,
disebut sebagai virus yang diselimuti, nukleokapsid dikelilingi oleh lipid
bilayer yang mungkin memiliki glikoprotein yang terkait dengan itu.
Proses infeksi virus hewan adalah sangat mirip dengan infeksi
bakteriofag. Namun, ada beberapa perbedaan penting:
1. Adsorpsi virus adalah ke situs reseptor itu terletak di membran sel
inang sel bukan dinding sel seperti pada bakteri utama.
2. Penetrasi virus dilakukan oleh endositosis, yang membutuhkan
energi, dimediasi reseptor proses di mana seluruh virus masuk sel
inang.
3. Penghapusan virus hewan, penghapusan kapsid, terjadi di dalam
sel inang; dengan infeksi bakteriofag, kapsid fag tetap di luar
4. Periode laten, waktu antara adsorpsi dan pelepasan partikel virus
yang ganas, jauh lebih lama, berjam-jam , berhari- hari seperti pada
infeksi bakteriofag.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Demikian makalah ini saya buat, saya ucapkan banyak terima kasih
kepada pihak yang telah membantu atas terselesainya makalah ini.
Saya menyadari makalah yang saya buat ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu saya mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun,
agar saya dapat memperbaiki makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA