NIM : 110405066
Gugus fungsional
I.1 Pengertian Gugus Fungsi
Gugus fungsional adalah sekelompok atom (dua atau empat atom) dalam molekul yang bertanggung-
jawab terhadap reaksi kimia karakteristik molekul tersebut. Gugus fungsional yang sama akan mengalami
reaksi kimia yang sama, apapun bentuk/jenis kerangka karbonnya.Akan tetapi, reaktivitas relatifnya dapat
dipengaruhi oleh keberadaan gugus fungsional lain di dekatnya.
Berikut adalah daftar gugus fungsional yang sering dijumpai. Di dalam penulisan rumus, simbol R dan
R' selalu menyatakan ikatan hidrogen atau rantai hidrokarbon, atau suatu gugus atom.
Kelas Rumus
Gugus Rumus Awalan Akhiran Contoh
kimiawi struktural
Metanol
Metana
Amina
RNH2 amino- -amina
primer
Metilamina
(Metanamina)
Amina
R2NH amino- -amina
sekunder
Dimetilamina
Amina
Amina
R3N amino- -amina
tersier
Trimetilamina
Ion
amonium R4N+ amonio- -amonium
4°
Kolin
1-
Turunan RCH2C6H5
Benzil benzil- (substituen)tol
toluen RBn Benzil bromida
uen
(1-Bromotoluen)
Ester
Karbonat ROCOOR alkil karbonat
karbonat
Asam asetat
(Asam etanoat
atau asam cuka)
Ketimina
RC(=NH)R' imino- -imina
primer
Ketimina
RC(=NR)R' imino- -imina
sekunder
Imina
Aldimina
RC(=NH)H imino- -imina
primer
Aldimina
RC(=NR')H imino- -imina
sekunder
alkyl
Isosianida Isosianida RNC isosiano-
isosianida
nitrooksi-,
Nitrat Nitrat RONO2 alkil nitrat
nitroksi- Amil nitrat
(1-
nitrooksipentana)
alkananitril
Nitril Nitril RCN siano-
alkil sianida
Benzonitril
(Fenil sianida)
Senyawa
Nitro RNO2 nitro-
nitro
Nitrometana
Senyawa
Nitroso RNO nitroso-
nitroso
Nitrosobenzena
alkil
Peroksida Peroksi ROOR peroksi-
peroksida Di-tert-butil
peroksida
Turunan
Fenil RC6H5 fenil- -benzena
benzena
Kumen
(2-fenilpropana)
asam
Asam RP(=O)
Fosfono fosfono- substituen
fosfonat (OH)2 Asam
fosfonat
benzilfosfonat
ROP(=O)
Fosfat Fosfat fosfo-
(OH)2 Gliseraldehida 3-
fosfat
4-piridil
(piridin-4-
yl)
3-piridil
Turunan
Piridil RC5H4N (piridin-3- -piridin
piridin
yl)
Nikotin
2-piridil
(piridin-2-
yl)
di(substituen)
Sulfida RSR'
sulfida Dimetil sulfida
di(substituent)
Sulfona Sulfonil RSO2R' sulfonil-
sulfona Dimetil sulfona
(Metilsulfonilmeta
na)
asam
Asam
Sulfo RSO3H sulfo- substituen
sulfonat
sulfonat Asam
benzensulfonat
di(substituen)
Sulfoksida Sulfinil RSOR' sulfinil-
sulfoksida
Difenil sulfoksida
merkapto-,
Tiol Sulfhidril RSH -tiol Etanatiol
sulfanil-
(Etil merkaptan)
I.2 Aldehid
Aldehid adalah persenyawaan dimana gugus fungsi karboksil diikat oleh gugus alkil.
Aldehid merupakan senyawa yang tersusun dari unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen yang
bisa didapatkan dari oksidasi alkohol primer, klorida, asam glikol/alkena, hidroformilass.
I.2.1 Sifat Aldehid
- Sifat fisika aldehid.
Berbau merangsang, titik didih lebih rendah daripada alkohol padanannya, larut dalam air,
sama seperti alkohol.
- Sifat kimia Aldehid
Bersifat polar, oleh karena itu aldehid melakukan tarik menarik dipol-dipol antar molekul.
I.2.2 Identifikasi gugus aldehid alifatik
Untuk menunjukkan adanya aldehid alifatik digunakan pereaksi Schiff. Apabila pereaksi
Schiff yang tidak berwarna bereaksi dengan senyawa kompleks aldehid akan dihasilkan warna
antara merah dan ungu. Reaksi ini tidak berlaku untuk kelompok aldehida yang berada didalam
bentuk hidrat dan juga tidak berlaku untul aldosa,walaupun aldosa mempunyai radikal formil (–
CHO ) seperti aldehid.
I.2.3 Identifikasi gugus aldehid sebagai reduktor
Aldehid sangat mudah teroksidasi menjadi asam karboksilat. Hampir setiap reagensia yang
mengoksidasi suatu alkohol juga mengoksidasi suatu aldehid. Gugus aldehid dapat mereduksi
pereaksi tollens, benedict, dan fehling.
a. Uji Fehling
Pereaksi fehling terdiri atas dua larutan :
Fehling A : terdiri dari larutan CuSO4
Fehling B : terdiri dari Kalium natrium nitrat dan Natrium hidroksida.
Bila Fehling A dan Fehling B dicampur dengan volume yang sama maka dihasilkan larutan
biru tua.
Bila dipanaskan dengan menambah aldehid maka terjadi endapan Cu2O yang berwarna
kuning dan merah tua.
Uji fehling digunakan untuk mendeteksi gula pereduksi dan aldehid dalam larutan.
Reaksinya adalah :
Reaksinya :
H C O
+ Cu2+ + NaOH H-COONa + Cu2O + 2H+
H
b. Uji Benedict
Merupakan uji kimia untuk mendeteksi gula pereduksi dalam larutan yang dirancang oleh
kimiawan Amerika, yaitu S.R. Benedict. Reaksi ini terdiri atas larutan tembaga sulfat ( CuSO 4 ),
Natrium karbonat ( Na2SO3 ), dan Natrium sitrat. Jika benedict dipanaskan bersama larutan
alddehid akan terjadi oksidasi menjadi asam karboksilat. Benedict akan mengalami reduksi
menjadi Cu2O yang mengendap pada bagian bawah tabung.
Reaksinya :
H C O
H
+ Cu2+ + H2O + Na+ H-COONa + Cu2O + 2H+
c. Uji Tollens
Pereaksi tollens dibuat dengan mereaksikan AgNO3 + NH3 berelebih, sehingga endapan
menjadi larut.
AgNO3 + NH4OH Ag2O + H2O + NH4NO3
Ag2O + NH4OH Ag(NH3)2OH + H2O
Bila senyawa aldehid ditambahkan pada pereaksi tollens dan dipanaskan maka aldehid akan
teroksidasi menjadi asam karboksilat yang segera membentuk garam amonia.
Sedangkan pereaksi tollens akan tereduksi sehingga dibebaskan logam perak yang segera
melekat pada dinding tabing reaksi.
I.3 Alkohol
I.3.1 Penggolongan alkohol menurut letak gugus hidroksilnya (-OH)
1. Alkohol Primer : gugus –OH terletak pada atom C primer (atom C yang mengikat hanya
1 atom C lainnya).
Contoh :
CH3–CH2–CH2–CH2–OH
(1 butanol)
CH3 (2 Butanol)
CH3
(2Metil-2 propanol)
(Petrucci,1985)
I.3.2 Sifat-sifat Alkohol
- Sifat Fisika Alkohol
Berupa cairan jernih, berbau khas, mendidih ditemperatur tinggi, sangat larut dalam air
karena ada ikatan hidrogen antara gugus –OH dan molekul H2O.
- Sifat Kimia Alkohol
Mengalami dehidrasi (reaksi yang melibatkan hilangnya H dan OH dalam membentuk H 2O )
untuk membentuk alkena/eter, oksidasi terkendali untuk menghasilkan aldehida dan keton.
I.3.3 Kegunaan Alkohol dalam Kehidupan sehari-hari
a. Bidang Farmasi
sebagai pelarut senyawa organik. Contoh: etanol dan butanol.
b. Bidang Industri
sebagai desinfektan. Misal: etanol dan metanol.
c. Sebagai bahan bakar
contoh : spirtus (campuran methanol dan etanol)
I.4 Asam Karboksilat
Turunan hidrokarbon dengan sebuah atom karbon ujung yang mempunyai ikatan rangkap ke
oksigen dan sebuah gugus hidroksil disebut asam karboksilat yang diturunkan dari hidrokarbon
alkana yang mempunyai rumus molekul umum RCO2H yang menyatakan bahwa terdapat gugus
karboksil .
I.4.1 Sifat Asam karboksilat
a. Sifat fisika asam karboksilat
Titik didih asam karboksilat relatif lebih tinggi daripada titik didih –OH , -COH, titik
leburnya juga relatif tinggi, berbau, asam-asam yang berbobot molekul rendah larut dalam air
maupun pelarut organik.
b. Sifat kimia asam karboksilat
Merupakan asam lemah, lebih asam dari pada alkohol/fenol karena stabilisasi resonansi
anion karboksilatnya.
Penggolongan amina
Amina digolongkan menjadi 3 menurut banyaknya alkil yang terikat pada nitrogen
Amina primer
R N
Amina sekunder
H
R N
R'
Amina tersier
R''
R N
R'
C C
R R
Keton dan aldehida adalah keluarga besar atau dua kelas dari senyawa organik yang terdiri
dari kelompok karbonil (<=0). Sebuah keton mempunyai dua kelompok alkil dan satu atom
hidrogen yang tersusun menjadi karbon-karbon.
O O O
C C C
R R H H
Karbonil keton aldehid
Keton : 2 kelompok alkil tersusun kelompok karbonil.
Aldehid : 1 kelompok alkil dan 1 atom hidrogen menyusun kelompok karbonil.
Keton dan aldehid memiliki kesamaan dalam strukturnya dan mereka mempunyai sifat.
Disini terdapat suatu perbedaan bagaimana partikel didalam reaksinya terhadap agen-agen
oksidasi dan terdapat dalam inti nukleus.