Literatur Review Kel 3
Literatur Review Kel 3
NAMA MAHASISWA
NIM. ………………….
Nama :
NIM :
Program Studi :
bukan pengutipan tulisan dari hasil karya orang lain yang saya akui sebagai
tulisan atau hasil pemikiran saya sendiri. Saya tidak melakukan plagiatisme atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam
tradisi keilmuan.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa Laporan Tugas Akhir ini adalah
hasil kutipan pemikiran orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas tindakan
tersebut.
Materai
Penulis
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Tugas Akhir
oleh
NAMA
NIM
(JUDUL)………………………………………………………..
Cimahi, …………………………
Pembimbing I Pembimbing II
NIP. NIP.
iv
LEMBAR PENGESAHAN
(JUDUL)………………………………………………………………
oleh
NAMA
NIM
telah diujikan di depan dewan penguji pada tanggal ………….
Mengetahui
STIKes Budi Luhur Cimahi Program Studi D III Keperawatan
Ketua Ketua
NIP. NIP.
v
KATA PENGANTAR
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada
kita semua. Berkat ridho dari-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas
Untuk itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penulisan dan penyelesaian Laporan Tugas ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
vi
Literatur Review: Penerapan Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi
Persepsi-Sensori Terhadap Kemampuan Mengontrol Halusinasi
Pada Pasien Halusinasi
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
ABSTRAK...............................................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................ix
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................1
C. Tujuan Penelitian...............................................................................2
D. Ruang Lingkup...................................................................................2
E. Manfaat Penelitian…………………………….……………………
2
A. Teori A...............................................................................................3
B. Teori B...............................................................................................3
A. Simpulan............................................................................................9
B. Saran.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
ix
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
x
xi
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
empat besar adalah penyakit degeneratif, kanker, gangguan jiwa, dan kecelakaan.
dari tahun ketahun dengan laju peningkatan sekitar 11,4˚/◦ dari total penduduk
indonesia. Data kemenkes jumlah total penderita gangguan jiwa berat di indonesia
mencapai sekitar 0,46˚/◦ atau sekitar satu juta jiwa lebih. Tingginya angka
orientasi orang,waktu dan tempat. Halusinasi dapat terjadi pada salah satu dari 5
(Stuart,2007). [3]
Chaery (2009) menyatakan bahwa dampak yang dapat ditimbulkan oleh
pasien yang mengalami halusinasi adalah kehilangan kontrol dirinya. Pasien akan
mengalami panik dan perilakunya dikendalikan oleh halusinasi. Pada situasi ini
pasien dapat melakukan bunuh diri (suicide), membunuh orang lain (homicide),
sama (Keliat, 2004). Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan
sebagai target asuhan. Kondisi yang terjadi dalam kelompok adalah munculnya
laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki
Menurut Keliat (2004) TAK yang sesuai untuk klien dengan masalah utama
persepsi. TAK stimulasi persepsi, pada kemampuan persepsi klien dievaluasi dan
ditingkatkan pada setiap sesi, dengan proses tersebut respons klien terhadap
berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi ada adaptif. TAK stimulasi sensori
ekspresi perasaan secara nonverbal pada ekspresi wajah dan gerakan tubuh
B. Rumusan Masalah
halusinasi pada pasien dengan terapi aktivitas kelompok maka akan dapat
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
D. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup penelitian dalam Literature Review ini yaitu semua
E. Manfaat Penelitian
2. Manfaat Praktik
a. Bagi penulis
A. Konsep Halusinasi
1. Definisi halusinasi
rangsangan internal (pikiran) dan rangsanag eksternal (dunia luar). Klien memberi
resepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada objek rangsangan yang nyata.
Sebagai contoh klien mengatakan mendengar suara padahal tidaka ada orang yang
Halusinasi adalah suatu gejala gangguan jiwa pada individu yang ditandai
dari suara sederhana sampai suara yang berbicara mengenai klien sehingga klien
persepsi klien melalui panca indera terhadap lingkungan tanpa ada stimulus atau
melakukan sesuatu.
1. Faktor-faktor predisposisi
a. Faktor Perkembangan
b. Faktor Sosiokultural
lingkungannya.
c. Faktor Biokimia
neutransmitter otak.
d. Faktor Psikologi
Tipe kepribadian lemah dan tidak bertanggung jawab mudah
1. Faktor Presipitasi
a. Perilaku
sebagai makhluk yang dibangun atas dasar unsur bio, psiko, sosial,
b. Dimensi fisik
Halusinasi dapat ditimbulkan oleh beberapa kondisi fisik seperti kelelahan yang
luar biasa, penggunaan obat-obatan, demam hingga delirium, intoksikasi alcohol,
c. Dimensi emosional
menakutkan.
d. Dimensi intelektual
e. Dimensi sosial
sosial, control diri, dan haarga diri yang tidak didapatkan dalam
f. Dimensi spiritual
2. Jenis halusinasi
diantaranya:
menakutkan.
bau busuk, amis, dan bau yang menjijikan seperti : darah, urine
f. Halusinasi sinestetik
g. Halusinasi Viseral
1) Depersonalisasi
biasanya lagi serta tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Sering
2) Derelisasi
Suatu perasaan aneh tentang lingkungan yang tidak sesuai dengan
i. Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan hal yang tidak
nyata
detik
4. Rentang respon
indra.
a. Respon adaptif
kenyataan
2. Persepsi akurat adalah pandangan yang tepat pada
kenyataan
menimbulkan gangguan 8
c. Respon maladaptif
antara lain :
teratur
(Damaiyanti,2012: 54)
7. pohon masalah
8. Penatalaksanaan
aliran listrik melalui electrode yang dipasang pada satu atau dua temples,
terapi kejang listrik dapat diberikan pada skizofrenia yang tidak mempan
dengan terapi neuroleptika oral atau injeksi, dosis terapi kejang listrik 4-5
joule/detik.
d. Terapi aktivitas
pasien.
kehidupan.
6) Terapi kelompok
menjadi konstruktif.
dijadikan sebagai wadah untuk praktek dan arena untuk uji coba kemampuan
klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama
yang maladaptif.
Tipe: biblioterapy
Tipe: relaksasi
Aktivitas: belajar teknik relaksasi dengan cara napas dalam, relaksasi otot, dan
imajinasi.
Aktivitas: focus pada orientasi waktu,tempat dan orang, benar, salah bantu
memenuhi kebutuhan.
4. Mengembangkan sosialisasi
2. Melakukan sosialisasi.
Menurut Yalom yang dikutip oleh Stuart dan Sundeen, 1995, fase – fase
A. Pre kelompok
yang diperlukan kelompok seperti proyektor dan jika memungkian biaya dan
keuangan.
B. Fase awal
1. Orientasi.
anggota.
2. Konflik
siapa yang berkuasa dalam kelompok, bagaimana peran anggota, tugasnya dan
3. Kebersamaan
Anggota mulai bekerja sama untuk mengatasi masalah, anggota mulai
C. Fase kerja
Pada tahap ini kelompok sudah menjadi tim. Perasaan positif dan engatif
lebih stabil dan realistic, mengeksplorasikan lebih jauh sesuai dengan tujuan
D. Fase terminasi
kelompok adalah :
alat, jumlah perawat, waktu pelaksanaan, kondisi ruangan serta uraian tugas
terapis.
2. Tugas sebagai leader dan coleader
Dari rangkaian tugas diatas, peranan ahli terapi utamanya adalah sebagai
perubahan yang kuat. Ahli terapi lebih dari sekedar ahli yang menerapkan
tertentu seperti empati, kehangatan dan rasa hormat (Kaplan & Sadock, 1997).
Sedangkan menurut Depkes RFI 1998, di dalam suatu kelompok, baik itu
penting terapis ini, maka diperlukan latihan dan keahlian yang betul-betul
professional.
kelompok.
Untuk memperoleh kemampuan sebagai leader/co leader, observer dan
menstimuli persepsi dalam upaya memotivasi proses berfikir dan afektif serta
Tujuan :
e. Mengemukakan perasaanya
Karakteristik :
nilai
mengikuti kegiatan
2. Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori
Tujuan :
d. Mengekspresikan perasaan
orang, waktu dan tempat. Teknik yang digunakan meliputi inspirasi represif,
Tujuan :
perasaan, sensasi somatik) dan stimulus eksternal (iklim, bunyi, situasi alam
sekitar)
Karakteristik :
orang lain
c. Penderita kooperatif
Tujuan umum :
Tujuan khusus :
a. Penderita mampu menyebutkan identitasnya
Karakteristik :
kegiatan ruangan
5. Penyaluran energy
seperti katarsis, peluapan marah dan rasa batin secara konstruktif dengan tanpa
Tujuan :
b. Mengekspresikan perasaan
c. Meningkatkan hubungan interpersonal
konflik
2. Model komunikasi
kelompok, umpan balik tidak sekuat dari kohesi atau keterpaduan kelompok
menurun.
3. Model interpersonal
Pada teori ini terapis bekerja dengan individu dan kelompok. Anggota
kelompok ini belajar dari interaksi antar anggota dan terapis. Melalui ini
kesalahan persepsi dapat dikoreksi dan perilaku social yang efektif dipelajari.
perasaan mereka dan mempelajari konplik apa yang membuat anggota merasa
4. Model psikodrama
sesuai dengan peristiwa yang baru terjadi atau peristiwa yang lalu. Anggota
8. TERAPIS
a. Dokter
b. Psikiater
c. Psikolog
d. Perawat
e. Fisioterapis
f. Speech teraphis
g. Occupational teraphis
h. Sosial worker
Persyaratan dan kwalitas terapis
kelompok adalah :
b. Memiliki konsep teoritis yang padat dan logis yang cukup sesuai
terapeutiknya
penelitian dan juga sebagai penuntun bagi peneliti dalam seluruh proses
halusinasi pada pasien halusinasi” dari beberapa sumber pustaka seperti buku,
34
dengan Google Shoolar, Google Cendikia, dalam bentuk jurnal penelitian
2. Waktu Publikasi
Dalam Literatur Review ini waktu publikasi dari seluruh jurnal yang
didapat adalah dalam kurun waktu maksimal 10 tahun antara tahun 2010
jurnal, adapun yang dimaksud kriteria inklusii adalah kriteria dimana subjek
penelitian dapat mewakili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai
tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel
penelitian. berikut adalah kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan.
38
A. Hasil (Analisis)
Tujuan utama dari pemnahasan (analisis) data adalah untuk menganalisa dan
mengevaluasi berbagai literature dan untuk memilih metode yang paling tepat
untuk mengintegrasikan penjelasan dan interprestasi dari berbagai temuan
tersebut. Kegiatan yang paling penting dalam tahap analisis dan sintetis
adalah paraphrase ( mengungkapkan kembali suatu konsep dengan cara lain
dalam bahasa yang sama, namun tanpa mengubah maknanya). Parafrasis
adalah tindakan atau kegiatan untuk membuat paraphrase. Untuk melakukan
parafrasis, yang pertama dilakukan adalah membaca teks secara keseluruhan.
Pembaca perlu untuk memahami topic atau tema dari teks tersebut, sedangkan
untuk teks berbentuk narasi perlu memahami pula alur atau jalan ceritanya.
Selanjutnya adalah menemukan gagasan atau ide pokok yang terdapat pada
kalimat untuk setiap paragraph. Untuk menceritakan kembali teks tersebut,
diperlukan kata atau kalimat yang sepadan, efektif dan mudah dipahami,
misalnya kalimat langsung dapat diubah menjadi kalimat tidak langsung.
Dalam melakukan parafrasis, perlu digunakan bahasa yang ringkas dan mudah
dipahami.
BAB V
BAB III : SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan memuat hal-hal penting yang ditemui para literature review
mengacu pada tujuan yang dicapai melalui penelitia ini. Simpulan pada
dasarmya merupakan jawaban singkat dari pertanyaan penelitian, berbentuk
informasi (bukan data) dari hasil penelitian. Simpulan bukanlah ringkasan
dari hasil penelitian, jadi tidak perlu panjang tapi cukup maknanya saja.
B. Saran
Saran ditulis secara operasional sesuai dengan temuan/data di lapangan,
ditujukan kepada stake holder/ institusi yang berkaitan dengan kebijakan
sesuai dengan hasil penelitian ini, atau siapapun yang dapat mengambil benefit
dari hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA