Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN ARUS KAS

MATA KULIAH
ANGGARAN PERUSAHAAN

KELOMPOK 4

Annisa Ghassani Yasen 1610536049

Rahmi Fadhila 1710536041

Sri Nia Putri 1710536047

Tika Halifa 1710536053

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

2018

BAB 12
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN ARUS KAS

Pengantar Dan Tujuan

Pembuatan anggaran kas merupakan suatu cara efektif untukmerencanakan dan mengendalikan

arus kas; memperkirakan kebutuhan uang, dan secara efektif menggunakan uang yang berlebih.

Tujuan utamanya adalah merencanakanposisi likuiditas perusahaan sebagi dasar untuk

menentukan pinjaman dimasa datang dan investasi yang akan dilakukan.

Fokus Perencanaan Kas

Anggaran kas pada dasarnya meliputi dua bagia: (1) peneriman kas yang direncanakan dan (2)

pengeluaran kas yang direncanakan.

Merencanakan arus kas keluar masuk uang memberikan saldo posisi awal dan saldo akhir

kas yang direncanakan untuk satu jangka waktu. Perencanaan arus uang masuk dan keluar akan

menunjukkan (1) kebutuhan untuk membiayai kekurangan kas yang mungkin terjadi, atau (2)

kebutuhan terhadap perencanaan investasi yaitu untuk menanamkan kelebihan uang pada

penggunaan yang menguntungkan.

Tujuan utama anggaran kas adalah:

1. memberikan taksiran posisi kas pada akhir setiap periode sebagai hasil dari operasi yang

dijalankan.

2. Mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya.

3. Menentukan kebutuhan pembiayaan dan atau kelebihankan menganggur untuk

investasi.

4. Menyelaraskan kas dengan (a) modal kerja , (b) Pendapatan Penjualan, (c) biaya, (d)

investasi, (e) utang.

5. menetapkan dasar yang sehat untuk pemantauan posisi kas secara terus menerus.
Cakrawala Dalam Perencanaan Dan Pengendalian Kas

Karakteristik dan pentingnya arus uang masuk dan keluar yang berkesinambungan dalam suatu

perusahaan menunjukkan bahwa perencanaan dan pengendalian kas biasanya meliputi tiga waktu

yang berlainan; jangka panjang, jangka pendek dan jangka menengah.

1. Jangka panjang

Tenggat waktu kas jangka panjang harus sejalan dengan dimensi waktu (a) target laba jangka

panjang dan (b) proyek penambahan barang modal. Merencanakan arus masuk jangka panjang

( terutama dari penjualan, jasa, dan pembelanjaan) dan arus keluar jangka panjang (terutama

untuk pengeluaran; belanja barang modal dan pembayaran utang) merupakan dasar bagi

keputusan keuangan yang sehat dan bagi penggunaan kredit jangka panjang secara optimal.

Perencanaan kas jangka panjang menekankan pada pegeluaran dan pemasukan kas yang besar.

Anggaran kas jangka panjang disusun dengan cara membandingkan neraca yang disusun

antara dua periode anggaran dan perhitungan rugi laba perusahaan yang terjadi selama periode

antara kedua neraca tersebut.

Contoh Kasus:

Untuk proses penyusunan anggaran kas jangka panjang, PT. NIAGA JAYA menyiapkan data

sebagai berikut :

Saldo kas riil di awal tahun 2A11 sebesar Rp 700.000, dan modal kerja non kas sebesar Rp

1.500.000. modal kerja non kas ini akan meningkat pada proporsi yang sama dengan

meningkatnya penjualan.

Rencana penjualan tahun 2A11 sebesar Rp 8.000.000 dan diharapkan akan meningkat setiap

tahun sebesar Rp 400.000


Perkiraan biaya variabel adalah sebesar 40% dari penjualan, sedangkan biaya tetap Rp

3.800.000, dan pada tahun 2A14 meningkat sebesar 10%.

Biaya depresiasi dan amortisasi ditentukan 30% dari Rp 3.000.000 fixed cost.

Sumber kas lainnya meliputi:

Penjualan aktiva tetap pada tahun 2A11 sebesar Rp 1.500.000 akan bertambah Rp 500.000

Pembayaran modal selama 4 tahun adalah Rp 400.000, Rp 500.000, Rp 3.500.000 dan Rp

1.000.000.

Pembayaran deviden selama 4 tahun adalah Rp 250.000, Rp 300.000, Rp 300.000 dan Rp

300.000.

Berdasar data tersebut diminta:

 Menyusun proyeksi Laba Rugi tahun 2A11-2A14, jika besarnya pajak 30%.

 Menyusun anggaran kas tahun 2A11-2A14.

 Perkiraan kebutuhan modal kerja non kas tahun 2A11-2A14.

Penyelesaian Kasus 4: Anggaran Kas Jangka Panjang

Proyeksi Laba Rugi Tahun 2A11-2A14

Tahun 2A11 Tahun 2A12 Tahun 2A13 Tahun 2A14


Keterangan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Penjualan 8.000.000 8.400.000 8.800.000 9.200.000
FC 3.800.000 3.800.000 3.800.000 4.180.000
VC 3.200.000 3.360.000 3.520.000 3.680.000
TC 7.000.000 7.160.000 7.320.000 7.860.000
Laba Kotor 1.000.000 1.240.000 1.480.000 1.340.000
Pajak 30% 300.000 372.000 444.000 402.000
EAT 700.000 868.000 1.036.000 938.000
Anggaran Kas tahun 2A11-2A14

Tahun 2A11 Tahun 2A12 Tahun 2A13 Tahun 2A14


Keterangan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Saldo Kas Awal 700.000 1.200.000 4.218.000 3.854.000
Penerimaan Kas :
EAT 700.000 868.000 1.036.000 938.000
Depr. &Amortisasi 900.000 900.000 900.000 900.000
Penj. Aktiva Tetap 50.000 50.000 500.000 50.000
Penj. Saham 1.000.000
Pinjaman Bank 2.000.000
Total Penerima Kas 1.650.000 3.818.000 3.436.000 1.888.000
Kas Tersedia 2.350.000 5.018.000 7.654.000 5.742.000
Pengeluaran Kas :
Sinking Fund 500.000
Pengeluaran Modal 400.000 500.000 3.500.000 1.000.000
Membayar Dividen 250.000 300.000 300.000 300.000
Total Peng. Kas 1.150.000 800.000 3.800.000 1.300.000
Saldo Kas Akhir 1.200.000 4.218.000 3.854.000 4.442.000

Perkiraan Kebutuhan Modal Kerja Non Kas Tahun 2A11-2A14

Tahun 2A11 Tahun 2A12 Tahun 2A13 Tahun 2A14


Keterangan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Saldo Kas Awal 700.000
Modal Kerja Non 1.500.000 1.575.000 1.653.750 1.736.438
Kas
Total Modal Kerja 2.200.000

Kenaikan MK Non Kas 75.000

Meningkatnya Penjualan 2A11-2A12 = 40.000 : 800.000 = 0.05 (5%)

2. Jangka pendek

Tenggang waktu kas jangka pendek harus sejalan dengan rencana laba taktis jangka pendek.

Perencanaan kas untuk cakrawala waktu ini memerlukan rencana rinci untuk arus masuk dan
arus keluar kas yang secara langsung berkaitan dengan rencana laba taktis (misalnya kas dari

penjualan dan kas untuk membayar perlengkapan dan mesin).

Anggaran kas ini merupakan alat operasional pengendali kas sehari-hari. Anggaran kas

jangka pendek umumnya disusun dengan cara menelusuri berbagai jejak kegiatan perusahaan

yang mengakibatkan arus fisik masuk dan arus fisik keluar.

Contoh Kasus:

Berikut ini adalah data yang dimiliki PT. NIAGA KARYA yang dikumpulkan untuk melakukan

penyusunan anggaran kas tahunan, pada semester 1 tahun 2A11:

Rencana penjualan selama semester 1 tahun 2A11

Harga/unit Volume Penjualan


Periode Unit Penjualan
(Rp/unit) (Rp)
Januari 5.000 3.000 15.000.000
Februari 5.500 3.000 16.500.000
Maret 6.000 3.000 18.000.000
April 7.000 3.000 21.000.000
Mei 8.000 3.000 24.000.000
Juni 7.000 3.000 21.000.000

Sejak beroperasi, perusahaan selain menjual secara tunai, juga menjualsecara kredit. Adapun

komposisi penjualannya adalah :

Sebesar 60% dari total penjualan adalah penjualan tunai dan sisanya adalah penjualan kredit.

Untuk penjualan tunai manajemen menetapkan akan memberikan potongan harga sebesar 10%.

Untuk penjualan kredit, manajemen memberlakukan term of payment 5/10, n/60. Dari penjualan

kredit diperkirakan sebesar 60% akan memanfaatkan periode potongan, sedangkan sisanya tidak
memanfaatkan periode potongan. Dari pembeli yang tidak memanfaatkan potongan, 50%nya

akan membayar pada bulan transaksi dan sisanya akan membayar pada bulan berikutnya.

Besarnya cash opname awal tahun 2A11 adalah Rp 10.000.000.

Perusahaan melakukan pembelian bahan baku yang merencanakan akan dibayar 30% secara

tunai dan 70% dibayar bulan berikutnya. Adapun pembelian yang dilakukan adalah :

Pembelian Bahan Baku


Periode
(Rp)
Januari 5.000.000
Februari 6.000.000
Maret 8.000.000
April 7.500.000
Mei 9.000.000
Juni 11.000.000

Utang jatuh tempo yang harus dibayarkan adalah Januari Rp 2.500.000, Maret Rp 1.000.000, dan

Juni Rp 3.000.000

Dari data tersebut, diminta:

 Menyusun Skedul Pengumpulan Piutang untuk triwulan 1 tahun 2A11. Sertakan persiapan

perhitungannya.

 Menyusun skedul penerimaan kas untuk triwulan 1 tahun 2A11.

 Menyusun skedul pengeluaran kas untuk triwulan 1 tahun 2A11.

 Menyusun skedul kas sementara untuk triwulan 1 tahun 2A11.

Penyelesaian Kasus 3: Anggaran Kas Tahunan (Jangka Pendek)

Penjualan Menurut Bentuk Pembayaran dan Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Keterangan Januari (Rp) Februari (Rp) Maret (Rp)
Total penjualan 15.000.000 16.500.000 18.000.000
Penjualan Tunai (60%) 9.000.000 9.900.000 10.800.000

Pot. Penj Tunai (10%) 900.000 990.000 1.080.000

Penj Tunai Neto 8.100.000 8.910.000 9.720.000


Penjualan Kredit (40%) 6.000.000 6.600.000 7.200.000

Bad Debt (5%) 300.000 330.000 360.000


Piutang Neto 5.700.000 6.270.000 6.840.000

Skedul Pengumpulan Piutang/Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit

Keterangan Januari (Rp) Februari (Rp) Maret (Rp)


Piutang neto 5.700.000 6.270.000 6.840.000
Piutang yg mendapat hak 3.420.000 3.762.000 4.104.000
discount (60%)
Discount (5%) 171.000 188.100 205.200
Piutang neto (setelah 3.249.000 3.573.900 3.898.800
dikurangi discount)
Piutang tdk mendapat 2.280.000 2.508.000 2.736.000
discount (40%)
Piutang tdk mendapat
discount dilunasi:
Pelunasan 50% 1.140.000 1.254.000 1.368.000
Pelunasan 50% 1.140.000 1.254.000
Total pengumpulan 4.389.000 5.967.000 6.520.000
piutang
Anggaran Penerimaan Kas

Sumber Penerimaan Kas Januari (Rp) Februari (Rp) Maret (Rp)

Penjualan Tunai Neto 8.100.000 8.910.000 9.720.000


Piutang 4.389.000 5.967.000 6.520.000
Jumlah 12.489.000 14.877.900 16.240.800
Anggaran Pengeluaran Kas

Sumber Pengeluaran Januari (Rp) Februari (Rp) Maret (Rp)


Kas
Pembelian bahan baku 1.500.000 1.800.000 2.400.000
tunai
Pembelian bahan baku 3.500.000 4.200.000
kredit
Pembayaran hutang 2.500.000 1.000.000
Jumlah 4.000.000 5.300.000 7.600.000

Anggaran Kas Sementara

Keterangan Januari (Rp) Februari (Rp) Maret (Rp)


Saldo Kas Awal 10.000.000 18.489.000 28.066.900
Penerimaan Kas 12.489.000 14.877.900 16.240.800
Kas Tersedia 22.489.000 33.366.900 44.307.700
Pengeluaran Kas 4.000.000 5.300.000 7.600.000
Saldo Akhir Kas 18.489.000 28.066.900 36.707.700

3. Jangka menengah

Tenggang waktu jangka menengah dipergunakan dalam banyak perusahaan terutama untuk

memperkirakan, mengendalikan, mengelola arus uang masuk dan uang keluar serta dilakukan

secara berkesinambungan dari hari ke hari. Penekanannya yang utama yaitu untuk memeastikan

bahwa kekurangan dan kelebihan kas tidak terjadi. Anggaran jangka menengah ini menekan

biaya bunga dengan mengambil semua potongan kas atas bunga dan membayar hutang tepat

pada waktunya. Dan juga menekan sekecil mungkin semua peluang karna kelebihan uang

dengan melakukan investasi jangka pendek yang tepat jika ada kelebihan uang.

Anggaran kas ini adalah anggaran yang digunakan oleh perusahaan terutama untuk

perencanaan dan pengendalian aliran kas masuk dan aliran kas keluar berdasarkan kegiatan
sehari hari. Tujuan utama anggaran ini adalah untuk pengendalian kas yang dinamis atas posisi

kas yang untuk meminimalisir biaya bunga dan kehilangan kesempatan karena yang gugur.

Pendekatan Yang Digunakan Dalam Menyusun Anggaran Kas

Dua pendekatan utama dipergunakan untuk membuat anggaran kas, yang pertama metode

langsung. Metode ini di dasarkan pada analisis peningkatan dan pengurangan secara rinci atas

rekening kas yang dianggarkan yang akan mencerminkan semua arus kas yang masuk dan keluar

dari anggaran-anggaran seperti penjualan, biaya, dan pengeluaran untuk penambahan barang

modal, metode ini sangan mudah dibuat dan sangat sesuai jika disertai dengan rencana laba yang

rinci metode ini sering dipergunakan untuk perencanaan kas jangka pendek sebagai bagian dari

rencana laba tahunan.

Pendekatan yang lainnya dinamakan pendekatan akuntasi keuangan (kadang-kadang

disebut sebagai metde ikhtisar laba rugi atau tidak langsung. Titik tolakdam metode ini adalah

laba bersih yang direncanakan yang terlihat pada ikhtisar laba rugi yang di anggarkan. Pada

dasarnya laba bersih yang direncanakan diubah dari dasar aktual menjadi dasar kas yaitu dasar

yang disesuaikan dengan perubahan rekening modal kerja bukan kas seperti persediaan, piutang,

biaya yang dibayar dimuka akrual, dan perkiraan penundaan. Pendekatan ini tidak membutuhkan

data yang rinci dan lebih sedikit pendekatan ini lebih sering untuk perenccanaan kas jangka

panjang.

Kedua pendekatan akan memberikan arus kas yang sama yang hanya berbeda dalam hal jumlah

rincian yang diberikan.

Pendekatan penerimaan dan pengeluaran kas untuk menghitung penerimaan kas


Penerimaan kas berasal dari transaksi seperti penjualan yunai, penagihan piutang, penerimaan

bunga investasi, penjualan barang modal, dan berbagai sumber pendapatan lainnya.

Dalam penjualan kredit, selisih waktu antara saat penjualan dan penerimaan uang

menyebabkan munculnya suatu masalah. Pendekatan utama terhadap masalah tersebut

didasarkan pada penagihan dimasa lalu, waktu rata-rata antara tanggal penjualan dan tanggal

penerimaan kas yang bersangkutan. Manajer yang bertanggung jawab atas kredit dan penagihan

secarateratur harus menentukan misalnya, efisiensi penagihan. Data seperti persentase penjualan

kredit yang tertagih dalam tiga puluh hari, enam puluh hari, dan selanjutnya, berguna dalam

merencanakan arus uang masuk dari piutang. Penerimaan uang masuk yang direncanakanharus

dikurangi atau disesuaikan dengan pengaruh rekening piutang yang tidak dapat ditagih.

Untuk menggambarkan pendekatan penerimaan kas, kami menggunakn contoh kasus

terpadu. Superior Manufacturing Company. Superior menerimaka kas dari beberapa sumber

termasuk penjualan dan pendapatan lain-lain. Piutang ragu-ragu sebesar 20 sen untuk setiap $100

penjualan. Taksiran ini dimasukkan kedalam anggaran biaya fleksibel. Pengalaman penagihan

juga memberikan dasar untuk perencanaan penagihan penjualan total.masukan keputusan berikut

ini (misalnya, persentase penagihan)diperkirakan besarnya untuk merencanakan penagihan pada

tahun 19X2 (persentase tersebutdikaitan dengan total penjualan dikurangi kerugian piutang ragu-

ragu yang diperkrakan):

 82 persen tertagih pada bulan penjualan (misalnya, pada saat penjualan atau sebelum

akhir bulan)

 10 persen tertagih pada bulan pertama setelah penjualan

 5 persen tertagih dalam bulan kedua setelah penjualan

 3 persen tertagih pada bulan ketiga setelah penjualan


 Menurut kuartalan, 92 persen tertagih pada kuartalan penjualan; 8 persen tertagih pada

kuartal berikutnya.

Untuk keperluan perencanaan, superior mengandaikan bahwa semua penjualan dicatat dalam

akun piutang. Juga, kerugian piutang ragu-ragu yang ditaksir didasarkan pada penjualan total

karena semua penjualan di anggp keredit.

Manajer keuangan menganalisis perkiraan piutang pada tahun 19X1 dan cadangan untuk

piutang ragu-ragu untuk membuat data perkiraan berikut untuk permulaan tahun anggaran 19x2

BULAN PENJUALAN PADA 1/1/X2 RAGU PADA 1/1/X2


Sebelum oktober , 19X1 $ 10.000* $ 6.000
Oktober, 19X1 20.000 400
November 40.000 800
Desember 90.000 1.800
Total $ 160.000 $ 9.000
*diperkirakan berdasarkan kegiatan penagihan sekarang ini, artinya $4.000 dari jumlah ini akan
ditagih pada 19X2 dan $3.000 akan dighapuskan sebagai piutang ragu-ragu, sisanya kan
dibiarkan “terbuka” walaupun penagihannya tidak pasti pada saat ini.

Rencana pengeluaran kas (arus keluar)

Pengeluarakn kas terutama dilakukan untuk pembayaran bahan baku, tenaga kerja, biaya dan

penambahan modal, pembayaran hutang dan dividen yang dibayarkan kepada para pemegang

saham. Pendekatan penerimaan dan pengeluaran kas mengharuskan penghapusan pengeluaran

atau pemasukan bukan kas, seperti penyusutan dari anggran biaya yang telah dibuat sebelumnya.

Pengalaman dan kebijakan perusahaan tentang potongan pembelian harus diperhitungkan dalam

memperkirakan selisih waktu antara timbunya hutang dan dan pembayaran hutang ini dilakukan.

Akrual dan pembayaran dimuka harus diperhitungkan untuk menentukan saat pembayaran yang

harus dilakukan. Pembayaran bunga atas hutang dan pajak bumi dan bangunan , dapat

diperkirakan. Kebutuhan kas unutk membayar dividen mungkin menjadi suatu masalah, tetapi
banyak perusahaan yang menjalankan kebijakan dividen yang konsisten dapat menyederhanakan

masalah ini. Dalam hal lainnya, kebutuhan kas untuk pembayaran dividen harus direncanakan

oleh manajemen puncak, atas dasar semua informasi yang tersedia. Misalnya jumlah dividen

yang akan dibayar tergantung pada adanya uang pajak pendapatan tidak dapat

direncanakansampai pendapatan sebelumnya dipotong pajak diketahui. Peminjaman dam

pembayaran bunga mempengaruhi arus kas maupun pajak pendapatan. Oleh karena itu ada suatu

mekanisme perhitungan (unik untuk setiap situasi)yang harus di ikuti dalam membuat rencana

pengeluaran kas.
Kasus Superior Manufacturing Company dilanjutkan untuk menggambarkan bagaimana

membuat perencanaan pengeluaran kas. Perusahaan mengkreditkan semua pembelian bahan

baku ke akun hutang. Perusahaan mengambil semua potongan tunai; oleh karena itu, pembelian

dan barang dicatat sebesar jumlah netto setelah dikurangi dengan potongan pembelian.

Pembayaran dilakukan pada hari terakhir masa pemotongan berlaku.akhirnya secara rata-rata,

sepertiga pembelian dalam bulan yang bersangkutan diteruskan ke bulan berikutnya untuk

pembayaran. Begitu juga manajer keuangan memperkirakan bahwa sepertiga pembelian untuk

setiap kuartal tidak akan dibayar sampai akhir kuartal berikutnya

Perkiraan yang dibuat manajer keuangan adalah bahwa pada tabffal 31 desember 19X1,

saldo hutang adalah $52.100. skedul kas yang diperlukan untuk pembelian bahan baku dibuat

seperti terlihat pada skedul 51. Perhitungan dibulatkan ke 10 terdekat =, dan kebutuhan kas

dibuat menurut periode interim.

Skedul 52 menunjukan anggaran kas yang diperlukan untuk pembayaran biaya

Dalam membuat skedul 52 manajer memasukan data perencanaan tambahan sebagai berikut:

Honor pengacara dibayar bulanan


Honor audit dibayar tahunan pada 1 maret, artinya honor audit tahun 19X1 dibayar pada 1 maret

19X2.

Perlengkapan yang digunakan ketika dibeli ditempatkan pada persediaan dan didebit pada akun

persediaan perlengkapan; biaya menunjukan penggunaan menurut dasar akrual. Oleh karena itu

biaya ini diperlakukan sebgai biaya non kas. Pada skedul 52pembelian alat tulis dan kertas

dibayar etika dilakukan pembelian dan dicatat langsung sebagai biaya. Oleh karena itu tidak ada

persediaannya.
Ami lanjutakn dari siko lai dih...
Pengendalian Posisi Kas.

Penerimaan dan pengeluaran kas actual selama periode anggaran biasanya sedikit berlainan dari

yang terlihat pada rencana laba. Perbedaan ini mungkin terjadi karena perubahan variabel yang

mempengaruhi kas, seperti perubahan tarif pajak ; kejadian yang tiba-tiba dan tidak diperkirakan

yang mempengaruhi operasi ; kekurangan pengendalian atas kas. Sistem pengendalian kas yang

efektif penting karena konsekuensi yang mungkin terjadi. Sering kali manajemen membuat

keputusan atau mengubah kebijaksanaan yang ada sehingga posisi kas ditingkatkan. Manajemen

mampu menghindari, atau paling sedikit menekannya sekecil mungkin, situasi yang tidak

dikehendaki dengan: meningkatkan usaha untuk menagih piutang, mengurangi biaya kas,

menunda pengeluaran untuk barang modal, menunda pembayaran hutang tertentu, mengurangi

persediaan, dan mengubah jadwal operasi yang mempengaruhi kas. Dengan adanya perencanaan

kas, pengendalian posisi kas uang berkesinambungan biasanya melibatkan dua prosedur. Yang

satu adalah penilaian terus menerus baik posisi kas dewasa dan yang lainnya posisi kas yang

mungkin terjadi. Prosedur ini mencangkup evaluasi dan pelaporan peiodik, biasanya bulanan,

tentang posisi kas yang sebenarnya sampai tanggal yang ditentukan. Ada tiga perencanaan dan

pengendalian kas adalah: perencanaan yang sistematis ata arus kas baik untuk jangka panjang

dan jangka pendek; proyeksi ulang bulanan posisi kas; evaluasi posisi kas setiap hari.

Teknik Untuk Meningkatkan Arus Kas.

Untuk mencapai tujuan oeningkatan arus kas manajemen harus memperhatikan proses penagihan

kas untuk mempercepat penagihan kas ; proses pembayaran kas untuk memperlambat
pembayaran kas; kebijaksanaan investasi untuk dengan segera menanamkan saldo kas yang

menagggur untuk memperoleh pendapatan bunga yang maksimal. Meningkatkan penagihan kas,

proses pembayaran dan kebijakan investasi, karena jika tidak dilakukan kas yang mengaggur

akan memperburuk posisi likuiditas perusahaan. Beberapa cara yang dipergunakan untuk

meningkatkan efisiensi proses penagihan adalah :

 Teliti jarak waktu dari tanggal penjualan barang dan jasa secara kredit sampai pengiriman

fraktur dan penagihan pertama.

  Jika potongan kontan diberikan pada pelanggan karena membayar dengan cepat, pelajari

pengaruhnya terhadap penagihan terlalu awal dan apakah potongan terlalu tinggi atau

rendah.

 Teliti proses pemberian kredit untuk menentukan apakah resiko kredit yang buruk telah

disaring. Dan apakah piutang macet diketahui lebih awal dan tindakan penagihan sebelum

piutang.

 Pertimbangkan cara untuk mengurangi waktu antara tanggal pembayaran pelanggan dan

tanggal kas tersedia untuk dipergunakan oleh perusahaan. Status mengambang bisa menjadi

sangat mahal karena pemasukkan kas lambat dan kesempatan untuk memperoleh bunga atas

kas selama masa mengambang hilang. Jarak waktu karena float dapat ditekan sekecil

mungkin dengan teknik berikut:

o   Penggunaan sistem lockbox-tujuan sistem ini adalah untuk mengurangi waktu mengambang

atas kas dari pelanggan pada perusahaan. Konsep nya yaitu perusahaan mengadakan perjanjian

dengan suatu bank untuk menerima dan memproses pembayaran yang masuk. Cek diendors

dikreditkan pada rekening atas nama penerima pembayaran dan didepositkan pada rekening

perusahaan pada bank. Dari penerimaan dana sampai asset yang memberikan pendapatan tujuan
utamnya yaitu untuk mempercepat penguangan dana yang masuk menjadi asset yang

memberikan pendapatan. Ada dua hal untuk mencapai tujuannya yaitu penerimaaan pos yang

masuk dipercepat karena bank mengambil isi kotak pos surat lebih sering daripada perusahaan

dan waktu kliring cek untuk cek yang diterima dapat dikurangi karena lokasi lockbox lebih dekat

kepelanggan dan kenyataan bahwa bank menerima cek yang masuk pada pusat operasi lebih

awal.

o   Membuka rekening bank di luar daerah dimana karyawan ditunjuk perusahaan menerima

pembayaran dari pelanggan.

o   Mengurangi waktu pemrosesan cek dalam perusahaan sendiri dan melakukan pemasukkan

deposit kesemua cek dan uang tunai pada hari tersebut.

o   Dorong penagihan tepat waktu atas semua piutang. Jangan dilakukan pada akhir bulan,

lakukan penagihan setelah penjualan.

Beberapa cara yang sering digunakan untuk meningkatkan efisiensi proses pembayaran kas :

 Lakukan pembayaran pada hari terakhir yang tidak dikenai denda. Jangan terlalu awal.

 Lakukan semua pembayaran dengan cek, lebih baik lagi Jumat untuk meneekan sekecil

mungkin status mengambang yang menguntungkan perusahaan. Jangan gunakan transfer

kawat kecuali memang diperlukan.

 Ambil semua potongan tunai karena pembayaran yang lebih awal.

 Buat kebijakan untuk tidak memberikan uang muka.

 Buat kebijakan dan proses pembayaran untuk menekan sekecil mungkin pembayaran tidak

sah oleh karyawan perusahaan.

Suatu perusahaan membuat kebijakan khusus tentang investasi sementara kas yang menganggur.

Kebijakan harus jelas tentang masalah seperti jenis dan perbandingan surat berharga yang
disetujui, pelaporan dan pemantauan bulanan atas portofolio, mengamankan dan menghentikan

investasi sementara.

Pengendalian Posisi Keuangan

Dalam aspek pengendalian, kas berfungsi untuk menentukan posisi kas pada berbagai dimensi

waktu. Pada umumnya, realisasi penerimaan dan pengeluaran kas berbeda dengan rencana ang

telah ditetapkan dalam rencana laba. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh:

Perubahan variabel-variabel yang mempengaruhi kas, seperti perubahan tingkat pajak.

Kejadian-kejadian mendadak dan tidak diharapkan yang mempengaruhi operasi perusahaan.

Kurangnya pengendalian kas.

Sistem pengendalian kas yang efektif sangat penting mengingat akibat-akibat potensial yang

mungkin terjadi. Jika perusahaan menghadapi situasi yang bisa menyebabkan kesulitan kas maka

manajemen dapat melakukan pengendalian sebagai berikut:

 Meningkatkan usaha pengumpulan piutang.

 Mengurangi biaya-biaya kas.

 Menunda pengeluaran modal.

 Menunda pembayaran utang.

 Mengurangi persediaan

 Mengubah waktu operasi yang memengaruhi kas.

Pengendalian Kas sebaiknya dilakukan dengan dua prosedur sebagai berikut :

Evaluasi secara terus-menerus (continuous evaluation) dengan memperhitungkan kemungkinan

posisi kas di masa yang akan datang.


Pengendalian kas dengan catatan data harian atau mingguan. Cara ini biasanya digunakan oleh

perusahaan yang permintaan kasnya tidak teratur atau perusahaan yang memiliki anak cabang

sehingga dapat memindahkan saldo kas dari cabang satu ke cabang yang lain tanpa

mengeluarkan biaya bunga.

Anda mungkin juga menyukai