DAFTAR MODUL

No. Kode Judul Modul

1. CSE – 01 Etos Kerja dan Etika Profesi
2. CSE – 02 Manajerial dalam Penerapan K3
3. CSE – 03 Peraturan Perundang-Undangan K3
4. CSE – 04 Pengetahuan Dasar K3
5. CSE – 05 Teknik Konstruksi
6. CSE – 06 Manajemen dan Administrasi K3
7. CSE – 07 Penerapan K3 dalam Pelaksanaan Konstruksi
Penerapan K3 dalam Pengoperasian
8. CSE – 08
Peralatan
9. CSE – 09 Kesiagaan dan Tanggap Darurat
10. CSE – 10 Sosialisasi dan Inspeksi Penerapan K3
11. CSE – 11 Perlindungan Lingkungan dan Higiene Proyek
 PELATIHAN
AHLI K3 KONSTRUKSI

Modul : CSE - 04
PENGETAHUAN DASAR K3

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

OHT 1-01
• TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah selesai mengikuti modul ini, peserta
diharapkan memiliki pengetahuan dasar
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam
pekerjaan konstruksi

 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah modul ini diajarkan peserta mampu :
1. Menjelaskan sebab akibat kecelakaan kerja
2. Menerapkan Alat Pelindung Diri (APD)
3. Menerapkan tata laksana baku (SOP)
penerapan K3
4. Menjelaskan pengetahuan asuransi

OHT 1-02
CAKUPAN MATERI
 TERJADINYA KESELAMATAN KERJA
 PENGENALAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
 TATA LAKSANA
 PENGENALAN ASURANSI
– JAMINAN ATAS PEKERJAAN KONSTRUKSI
– JAMINAN PEMBERIAN SANTUNAN ATAS PEKERJA YANG
MENDAPAT KECELAKAAN KERJA

KATEGORI PEKERJA KONSTRUKSI

 PEKERJANYA YANG SUDAH MEMPUNYAI IKATAN KERJA
PERMANEN
 PEKERJA HARIAN LEPAS ATAU PEKERJA BORONGAN

OHT 2-01
 PENGERTIAN UMUM DARI KESELAMATAN KERJA :
SUATU USAHA UNTUK MELAKSANAKAN PEKERJAAN
TANPA MENGAKIBATKAN KECELAKAAN

 TUJUAN DARI KESELAMATAN KERJA :

MENGADAKAN PENCEGAHAN AGAR SETIAP PERSONIL
ATAU KARYAWAN TIDAK MENDAPATKAN KECELAKAN
DAN ALAT-ALAT PRODUKSI TIDAK MENGALAMI
KERUSAKAN KETIKA SEDANG MELAKSANAKAN
PEKERJAAN

 PRINSIP KESELAMATAN KERJA :

– SETIAP PEKERJAAN DAPAT DILAKSANAKAN
DENGAN AMAN DAN SELAMAT
– SUATU KECELAKAAN TERJADI KARENA ADA
PENYEBABNYA (MANUSIA ATAU PERALATAN
ATAU KEDUA-DUANYA).

OHT 2-02
PEMBINAAN KESELAMATAN KERJA
 PENYULUHAN SINGKAT ATAU SAFETY TALK
 SAFETY COMMITTEE
 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

DAMPAK POSITIF KESELAMATAN KERJA

 MENYELAMATKAN KARYAWAN DARI PENDERITAAN SAKIT,
CACAT, KEHILANGAN WAKTU DAN PEMASUKAN UANG
 MENYELAMATKAN KELUARGA DARI KESEDIHAN DAN
KESUSAHAN–KEHILANGAN PENERIMAAN UANG DAN MASA
DEPAN YANG TIDAK MENENTU
 MENYELAMATKAN PERUSAHAAN DARI KEHILANGAN
TENAGA KERJA, PENGELUARAN BIAYA, MENGGANTI
KARYAWAN, MENURUNNYA PRODUKSI, PERALATAN RUSAK

OHT 2-03
KECELAKAAN KERJA
KEADAAN ATAU KEJADIAN YANG TIDAK
DIRENCANAKANNYA, TIDAK DIINGINI DAN TIDAK
DIDUGA SEBELUMNYA KECELAKAAN DAPAT
TERJADI SEWAKTU-WAKTU DAN MEMPUNYAI SIFAT
MERUGIKAN TERHADAP MANUSIA (CEDERA) DAN
PERALATAN ATAU MESIN (KERUSAKAN)

PENYEBAB KECELAKAAN
 TINDAKAN KARYAWAN YANG TIDAK AMAN (88%)
 KONDISI KERJA TIDAK AMAN (10%)
 DILUAR KEMAMPUAN MANUSIA (2%)

OHT 3-01
KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN
 TERHADAP KARYAWAN (KESAKITAN, CACAT, CEDERA,
WAKTU DAN UANG)
 TERHADAP KELUARGA (KESEDIHAN, PEMASUKAN
PENGHASILAN TERPUTUS, MASA DEPAN SURAM)
 TERHADAP PERUSAHAAN (KEHILANGAN TENAGA
KERJA, PERALATAN/ MESIN RUSAK, DAN
SEBAGAINYA)

OHT 3-02
PEMERIKSAAN KECELAKAAN
MAKSUD PEMERIKSAAN SUATU KECELAKAAN ANTARA
LAIN UNTUK MENCIPTAKAN :
• TINDAKAN PENCEGAHAN KECELAKAAN
• DASAR PENCEGAHAN KECELAKAAN

OHT 3-03
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
 PERLENGKAPAN YANG HARUS DIPAKAI UNTUK MELIN-
DUNGI PEKERJA DARI AKIBAT KECELAKAAN YANG FATAL
 DATA STATISTIK DARI JAMSOSTEK MENYATAKAN:
– TERCATAT LEBIH DARI 8.000 KECELAKAAN/ TAHUN atau +
30 KALI/ HARI YANG DILAPORKAN UNTUK
MEMPEROLEH SANTUNAN
– KENYATAAN DI LAPANGAN BANYAK YANG TIDAK
DILAPORKAN :
 BANYAK KONTRAKTOR YANG MENGELAK DARI TANGGUNG
JAWAB UNTUK MENYEDIAKAN APD YANG MEMADAI
KARENA ALASAN TIDAK DIANGGARKAN
 BANYAK TENAGA KERJA YANG TIDAK DISIPLIN
MENGGUNAKAN APD DALAM TEMPAT KERJA

OHT 4-01
KEWAJIBAN KONTRAKTOR DAN PEKERJA
SESUAI DENGAN UNDANG UNDANG NO. 1/1970 :
BAB V Pasal 9 – PEMBINAAN
1. PENGURUS DIWAJIBKAN MENUNJUKKAN DAN
MENJELASKAN PADA SETIAP TENAGA KERJA
BARU TENTANG:
a. KONDISI-KONDISI DAN BAHAYA-BAHAYA
SERTA YANG DAPAT TIMBUL DITEMPAT KERJA
b. SEMUA PENGAMANAN DAN ALAT-ALAT
PERLINDUNGAN YANG DIHARUSKAN DALAM
TEMPAT KERJA
c. ALAT PERLINDUNGAN DIRI BAGI TENAGA
KERJA YBS
d. CARA DAN SIKAP YANG AMAN DALAM
MELAKSANAKAN PEKERJAAN
2. DST

OHT 4-02
BAB VIII Pasal 12 – KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA
KERJA
1. MEMAKAI APD YANG DIWAJIBKAN
2. MEMENUHI DAN MENTAATI SEMUA SYARAT-
SYARAT K3 YANG DIWAJIBKAN
3. MENYATAKAN KEBERATAN KERJA PADA
PEKERJAAN DIMANA SYARAT-SYARAT
KESELAMATAN KERJA SERTA APD YANG
DIWAJIBKAN DIRAGUKAN OLEHNYA

OHT 4-03
KONDISI DALAM PEKERJAAN KONSTRUKSI
 KURANGNYA KESADARAN DAN RENDAHNYA MOTIVASI
PEKERJA UNTUK MENGGUNAKAN APD
 KURANGNYA KESUNGGUHAN KONTRAKTOR UNTUK
MENERAPKAN PENGGUNAAN APD SESUAI PERATURAN

 LANGKAH/USAHA PENERAPAN PENGGUNAAN APD:

– MEMERLUKAN WAKTU BAGI PEKERJA UNTUK
MEMBIASAKAN (DISPLIN) MENGGUNAKAN APD
– PENGAWAS K3 HARUS MENGINGATKAN KEHARUSAN
MENGGUNAKAN APD KEPADA PEKERJA, DAN BILA
PERLU DITINDAK LANJUTI DENGAN PENERAPAN SANKSI
– PERLU ADA PROSEDUR TETAP DI PERUSAHAAN

OHT 4-04
 PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT
•Safety helmet.
•Eye protectors for dust and flying objects.
•Shading eye protectors.
•Welding protective hoods.
•Earplugs,Earmuffs.

•Protective •Dust mask.

respirators. •Gas mask.
•Breathing equipment.
Gloves. •Supplied-air respirator.

Clothing, Safety belts.

Footwear.

Standar Alat Pelindung Diri (APD) harus memenuhi SNI,

atau JIS atau ANSI atau standar lainnya dalam industri
APD

OHT 4-05
APD AKAN BERFUNGSI DENGAN SEMPURNA
APABILA DIPAKAI DENGAN BENAR
 APD YANG TERSEDIA SUDAH TERUJI DAN MEMILIKI SNI
ATAU STANDAR INTERNASIONAL YANG DIAKUI
 APD YANG DIAKUI DENGAN JENIS PEKERJAAN
WALAUPUN HANYA MEMERIKSA WAKTU SINGKAT
 APD TIDAK BOLEH DIUBAH–UBAH PEMAKAIANNYA
 APD HARUS DIPELIHARA AGAR TETAP BERFUNGSI
DENGAN BAIK
 SEMUA PEKERJA, PENGUNJUNG DAN MITRA KERJA
DILOKASI PROYEK HARUS MEMAKAI APD YANG
DIWAJIBKAN SEPERTI TOPI KESELAMATAN DAN LAIN-
LAIN

OHT 4-06
SKB MENTERI TENAGA KERJA DAN MENTERI PU
No. : Kep.174/MEN/1986 dan No. : 104/KPTS/1986
 PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PADA TEMPAT KEGIATAN KONSTRUKSI (SOP)
 MENEKANKAN PADA PENCEGAHAN BAHAYA
KECELAKAAN

OHT 5-01
PERSYARATAN ADMINISTRATIF:
 PADA SEMUA TEMPAT DIMANA
DILAKUKAN KEGIATAN KONSTRUKSI
BERLAKU SEMUA KETENTUAN HUKUM K3
YANG BERLAKU DI INDONESIA (Instansi
Pemerintah, BUMN, Swasta dan Anggota
Masyarakat lainnya)
KEWAJIBAN KONTRAKTOR,
DIANTARANYA : MENUNJUK PETUGAS K3,
MEMBENTUK PEMBINA K3, DAN KEWAJIBAN
LAINNYA

OHT 5-02
 PERSYARATAN TEKNIS MENGATUR
TEMPAT KERJA DAN PERALATAN,
ANTARA LAIN :

- PERSYARATAN PENERANGAN RUANG

KERJA,
- PERSYARATAN PENCEGAHAN BAHAYA
KEBAKARAN, PERSYARATAN TEKNIS
LAINNYA YANG BERKAITAN DENGAN
KEGIATAN YANG BERPOTENSI
KECELAKAAN KERJA

OHT 5-03
K3 PADA PERANCAH
 PERSYARATAN UMUM
– PERANCAH HARUS DIBUATKAN UNTUK SEMUA
PEKERJAAN YANG TIDAK BISA DIKERJAKAN SECARA
AMAN PADA SUATU KETINGGIAN
– PERANCAH HANYA DAPAT DIBUAT ATAU DIUBAH OLEH
PENGAWAS ATAU TENAGA AHLI YANG DAPAT
DIPERTANGGUNG JAWABKAN
 PERSYARATAN BAHAN DAN KONSTRUKSI PERANCAH
 PERSYARATAN PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN
 PERSYARATAN PENGGUNAAN PERANCAH

K3 PADA TANGGA LEPAS DAN TENAGA KERJA SEMENTARA

 PERSYARATAN KONSTRUKSI
 PENGAWASAN DAN PEMELIHARAAN

OHT 5-04
K3 PADA PERALATAN ANGKAT DAN
ANGKUT
 PERSYARATAN PERALATAN PENGANGKAT
– MUATAN YANG AMAN, PEMASANGAN, RUANG
KEMUDI, KATROL, PENGAWASAN DAN
PEMELIHARAAN
 PERSYARATAN PERALATAN PENGANGKUT
– RUANG LUNCUR DAN MENARA, MESIN
PENGGERAK, TALI BAJA, PELATARAN,
PEMBERAT, TEMPAT PEMBERHENTIAN,
PENGAWASAN DAN PEMELIHARAAN

OHT 5-05
K3 PADA PERALATAN
 PERSYARATAN PERALATAN PEMINDAH TANAH
 PERSYARATAN PERALATAN ASPAL DAN PENGGILAS
JALAN
 PERSYARATAN PERALATAN PENGADUK BETON
 PERSYARATAN MESIN UNTUK PEKERJAAN KAYU
 PERSYARATAN ALAT KERJA TANGAN (HAND TOOLS)
 PERSYARATAN PERALATAN YANG MENGGUNAKAN
TEKANAN UDARA
 PERSYARATAN PERALATAN YANG MENGGUNAKAN
TEKANAN UDARA
 PERSYARATAN PERALATAN YANG MENGGUNAKAN
BUBUK PELEDAK SEBAGAI TENAGA
 PERSYARATAN TRACTOR DAN TRUCK

OHT 5-06
 K3 PADA PEKERJAAN BAWAH TANAH
– PERSYARATAN : UMUM, MEMBUAT/ MENGGALI SUMUR,
PENYANGGA, VENTILASI, PERLINDUNGAN TERHADAP
BAHAYA KEBAKARAN, PENERANGAN, PENGEBORAN
DAN PENGATURAN DEBU
 K3 PADA PENGGALIAN
– PERSYARATAN UMUM, PENYANGGA PEKERJAAN
GALIAN, PEKERJAAN PARIT, PEKERJAAN GALIAN SUMUR
 K3 PADA PEMANCANGAN TIANG PANCANG
– PERSYARATAN UMUM, PEMERIKSAAN DAN
PEMELIHARAAN, PENGGUNAAN
 K3 PADA PEKERJAAN BETON
– PERSYARATAN UMUM, PENGECORAN DAN
PEMANCANGAN BETON, BESI TULANGAN, MENATRA
MUATAN BETON, PEKERJAAN STRUKTUR/ KERANGKA

OHT 5-07
ASURANSI
UPAYA YANG DILAKUKAN SAAT INI UNTUK MENCEGAH
KERUGIAN YANG AKAN TIMBUL DI MASA MENDATANG

ASURANSI DAN PEKERJAAN KONSTRUKSI  LEBIH

POPULER DENGAN ISTILAH JAMINAN :
 JAMINAN PENAWARAN (BID BOND)
 JAMINAN UANG MUKA (ADUANCE PAYMENT
BOND)
 JAMINAN PELAKSANAAN (PERFORMANCE BOND)
 JAMINAN PEMBAYARAN (PAYMENT BOND)
 JAMINAN PEMELIHARAAN (MAINTENANCE BOND)
 RETENSI (RETENTION)

OHT 6-01
ASURANSI DAN TENAGA KERJA

 JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

(JAMSOSTEK)
SUATU PERLINDUNGAN BAGI TENAGA
KERJA DALAM BENTUK SANTUNAN
BERUPA UANG SEBAGAI PENGGANTI
SEBAGIAN DARI PENGHASILAN YANG
HILANG ATAU BERKURANG DAN
PELAYANAN SEBAGAI AKIBAT PERISTIWA
ATAU KEADAAN YANG DIALAMI OLEH
TENAGA KERJA

OHT 6-02
• JAMSOSTEK MELIPUTI :
- JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK)
- JAMINAN KEMATIAN (JK)
- JAMINAN HARI TUA (JHT)
- JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
(JPK)
• JAMSOSTEK DIBERLAKUKAN UNTUK
TENAGA KERJA PERMANEN
PERUSAHAAN DAN TERMASUK TENAGA
KERJA BORONGAN DAN HARIAN LEPAS

OHT 6-03
OHT 7-01