Anda di halaman 1dari 10

p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha

e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN


LOKASI TOKO MODERN DI KECAMATAN BULELENG

Kadek Mery Chelviani1, Made Ary Meitriana2, Iyus Akhmad Haris3

Jurusan Pendidikan Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: mery.chelviani@yahoo.com1, ary.meitriana@yahoo.co.id2,


iyus.haris@gmail.com3

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan pemilihan lokasi
toko modern di Kecamatan Buleleng, dan faktor yang paling dominan mempengaruhi
pemilihan lokasi toko modern di Kecamatan Buleleng. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada 42 toko
modern Kecamatan Buleleng. Data yang dikumpulkan dengan metode kuesioner, dan
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis faktor dengan bantuan Statistical
Program Social Scence (SPSS) 24.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi yaitu aksesibilitas, visibilitas,
tempat parkir, ekspansi, lingkungan, persaingan, peraturan pemerintah. Berdasarkan
hasil analisis faktor aksesibilitas memiliki varian explained sebesar 34,838%, faktor
visibilitas memiliki varian explained sebesar 9,815%, faktor tempat parkir memiliki varian
explained sebesar 3,778%, faktor ekspansi memiliki varian explained sebesar 5,032%,
faktor lingkungan memiliki varian explained sebesar 15,406%, faktor persaingan memiliki
varian explained sebesar 8,960%, dan faktor peraturan pemerintah memiliki varian
explained sebesar 22,171%. Faktor yang paling dominan mempengaruhi pemilihan lokasi
toko modern di Kecamatan Buleleng adalah faktor aksesibilitas dengan varian explained
sebesar 34,838%.

Kata Kunci: pemilihan lokasi, toko modern, analisis faktor

Abstract
This research aimed to know the factors that determine the selection of modern store
locations in Buleleng District, and the most dominant factor influence the selection of
modern store location in Buleleng District. This research was descriptive research with
quantitative approach. This research was conducted in 42 modern stores Buleleng
District. Data were collected through questionnaire method, questionnaires were
analyzed by using factor analysis technique with Social Scence Statistical Program
(SPSS) 24.0 for Windows. The results show that there are seven factors that influence
the selection of the location of accessibility, visibility, parking space, expansion,
environment, competition, government regulations. Based on the result of accessibility
factor analysis has explained variant of 34,838%, visibility factor has explained variant of
9,815%, parking factor has explanation variant 3,778%, expansion factor has variance
explained of 5,032% environmental factors have a explained variant of 15.406%,
competitive factors have explained variant of8.960%, and government regulatory factors
have explained variant of 22.171%. The most dominant factor influencing the selection
of modern store location in Buleleng District is accessibility factor with explained variant of
34.838%.

Keyword: location selection, modern store, factor analysis

257
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

PENDAHULUAN pembuatan keputusan dinyatakan secara


Pemilihan lokasi usaha harus sederhana, (Handoko, 2000). Menurut
berpatokan pada perkembangan Tjiptono (2000), terdapat banyak faktor
pembangunan suatu daerah yang sering yang mempengaruhi pemilihan lokasi
kali menimbulkan dampak baik positif usaha, ketujuh faktor yang mempengaruhi
maupun negatif yang dapat mempengaruhi pemilihan lokasi usaha antara lain,
perkembangan suatu usaha. Pemilihan aksesibilitas, visibilitas, tempat parkir,
lokasi sering kali dianggap sebagai hal ekspansi, lingkungan, persaingan,
yang sepele, akan tetapi lokasi usaha peraturan pemerintah.
sangat menentukan keberlangsungan Dengan banyaknya pusat
perusahaan. “Lokasi perusahaan perbelanjaan yang didirikan maka
merupakan kunci bagi efisiensi dan masyarakat akan semakin mudah dalam
efektifitas bagi keberlangsungan memilih berbelanja sesuai dengan
perusahaan jangka panjang” (Haming, kebutuhan hidupnya. Toko-toko modern
2011). Oleh karena itu pemiihan lokasi ini pada umumnya menyediakan barang yang
harus dilakukan dan diputuskan melalui telah siap dikonsumsi, dengan sarana dan
beberapa pertimbangan yang disertai fakta prasarana yang memadai serta
yang benar-benar kongkrit dan lengkap. menyediakan jenis barang yang disukai
Penentuan lokasi yang tepat akan masyarakat termasuk kebutuhan hidup
meminimumkan biaya investasi dan sehari-hari (Sadilah dkk, 2011: 66). Toko
operasional jangka pendek maupun jangka modern di Kecamatan Buleleng telah
panjang, dan ini akan meningkatkan daya menjadi toko yang banyak diminati para
saing perusahaan (Handoko, 2000). pengusaha.
Lokasi sangat mempengaruhi biaya Hal ini berakibat bisnis tersebut
dan menentukan penghasilan, lokasi sangat maju pesat didukung dengan
sepenuhnya memiliki kekuatan untuk pengaruh pada gaya hidup masyarakat
membuat atau menghancurkan strategi yang mengarah ke gaya hidup modern dan
bisnis sebuah perusahaan (Heizer & membutuhkan barang yang murah dengan
Render, 2009). Pemilihan lokasi suatu fasilitas yang nyaman, aman dan lengkap
perusahaan akan mempengaruhi risiko dan serta prasarana. Berdasarkan data yang di
keuntungan perusahaan tersebut secara peroleh dari Dinas Perdagangan dan
keseluruhan, mengingat lokasi sangat Perindustrian Kabupaten Buleleng
mempengaruhi biaya tetap maupun biaya menunjukkan bahwa jumlah toko modern
variabel, baik dalam jangka menengah yang terdaftar dan memiliki ijin sebanyak 8
maupun jangka panjang. Sebagai contoh, jenis toko modern dari tahun 2008 sampai
biaya transportasi saja bisa mencapai 25% 2017 yang terdapat di Kecamatan Buleleng
harga jual produk (tergantung kepada dan sebanyak 34 toko modern yang belum
produk dan tipe produksi atau jasa yang terdaftar di Dinas Dinas Perdagangan dan
diberikan). Hal ini berarti bahwa Perindustrian Kabupaten Buleleng. Hal ini
seperempat total pendapatan perusahaan menunjukkan kehadiran toko modern oleh
mungkin dibutuhkan hanya untuk menutup berbagai kalangan telah menyudutkan
biaya pengangkutan bahan mentah yang keberadaan pasar tradisional baik berupa
masuk dan produk jasa yang keluar dari pasar, kios, warung maupun toko.
perusahaan (Heizer & Render, 2004). Keterbatasan modal, sumber daya manusia
Dalam situasi persaingan, faktor- dan lemahnya keterampilan manajemen
faktor lokasi dapat menjadi faktor-faktor usaha membuat daya saing mereka
kritis yang membuatnya sangat penting semakin terpuruk dan tertekan oleh toko
(Handoko, 2000). Faktor-faktor penting modern. Sehingga akan mengalami
penurunan pendapatan, karena banyak
yang dipertimbangkan dalam pemilihan
konsumen yang lebih memilih untuk
lokasi masing-masing usaha berbeda.
berbelanja ditoko modern dengan alasan
Terjadinya perbedaan dalam pemilihan kenyamanan dalam berbelanja.
lokasi adalah adanya perbedaan kebutuhan Menurut Suwarman (2004: 280),
masing-masing usaha. Hal ini sering ”Lokasi merupakan tempat usaha yang
disebut pendekatan situasional untuk

258
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

sangat mempengaruhi keinginan seseorang pula kebutuhan ruang parkir, bila tidak
konsumen untuk datang dan berbelanja”. cukup kendaraan tersebut akan mengambil
Menurut Swastha (2002: 24), ”Lokasi parkir di tepi jalan, sehingga menyebabkan
adalah tempat dimana suatu usaha atau kesemrawutan. Keempat ekspansi, yaitu
aktivitas usaha dilakukan”. Lokasi akan tersedianya tempat yang cukup luas apabila
mempengaruhi kedudukan perusahaan ada perluasan dikemudian hari. Ekspansi
dalam persaingan dan menentukan adalah aktivitas memperbesar atau
kelangsungan hidup perusahaan tersebut. memperluas usaha yang ditandai dengan
Kesalahan dalam menentukan penciptaan perluasan fasilitas, perekrutan
lokasi akan berakibat fatal bagi suatu pegawai, dan lain-lain. Menurut Nitisemito
usaha. Menentukan lokasi tempat usaha (2004: 142) ekspansi adalah suatu tindakan
yang strategis akan mempengaruhi yang dilakukan oleh perusahaan untuk
kesuksesan dari bisnis yang akan memperbesar perusahaan dari ukuran yang
dilaksanakan. Menurut Rusdiana (2014), lebih kecil menjadi ukuran yang lebih besar
ada enam langkah dalam menentukan karena permintaan yang makin bertambah
lokasi usaha yaitu, pertama merumuskan terhadap barang-barang atau jasa-jasanya.
sasaran pemilihan tempat kedudukan Perluasan atau ekspansi bisnis diperlukan
perusahaan, kedua merumuskan batas oleh suatu perusahaan untuk mencapai
atau kendala, ketiga merumuskan norma- efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta
norma keputusan, langkah keempat untuk meningkatkan keuntungan atau profit
menghubungkan norma-norma keputusan perusahaan. Kelima lingkungan, yaitu
dengan sasaran pemilihan lokasi, kelima daerah sekitar yang mendukung produk
membentuk model-model pengambilan yang ditawarkan. Lingkungan merupakan
keputusan, dan keenam menentukan hal yang penting dalam berwirausaha. Jika
lokasi terbaik. Menurut Tjiptono (2000), dalam menentukan lingkungan salah
pemilihan tempat atau lokasi usaha memilih maka usha tersebut bisa tidak
memerlukan pertimbangan faktor-faktor berjalan dan menghasilkan keuntungan
yang cermat. Adapun tujuh faktor yang yang maksimal. Lingkungan disatu sisi
dimaksud yaitu, aksesibilitas, visibilitas, dapat menjadi peluang dari bisnis yang
tempat parkir, ekspansi, lingkungan, akan dijalankan, namun di sisi lain
persaingan dan peraturan pemerintah. lingkungan juga dapat menjadi ancaman
Pertama aksesibilitas misalnya lokasi bagi perkembangan bisnis. Keberadaan
yang dilalui atau mudah di jangkau sarana bisnis dapat berpengaruh terhadap
transfortasi umum. Untuk meningkatkan lingkungan, baik lingkungan masyarakat
aksesibiltas dapat dilakukan dengan maupun lingkungan ekologi tempat bisnis
memperbaiki sistem transportasi seperti yang akan dijalankan. Suatu bisnis dapat
pelebaran jalan, pembuatan jalan baru, menimbulkan berbagai aktivitas sehingga
peningkatan layanan angkutan umum. menimbulkan dampak bagi lingkungan
Kedua visibilitas, yaitu lokasi atau tempat disekitar lokasi bisnis. Perubahan
yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak kehidupan masyarakat sebagai akibat dari
pandang normal. Ketiga tempat parkir yang
adanya aktivitas semakin ramainya lokasi
luas, nyaman, dan aman, baik untuk
kendaraan roda dua maupun roda empat. sekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan
Ketersediaan lahan parkir merupakan sosial, juga perubahan gaya hidup sebagai
fasilitas yang harus disediakan, hal akibat masuknya tenaga kerja dari luar
tersebut diperuntukan untuk memberikan daerah. Keenam persaingan, yaitu lokasi
kenyamanan kosumen atau pelanggan pesaing, misalnya dalam menentukan
dalam berbelanja atau berkunjung lokasi usaha, perlu mempertimbangkan
sekaligus sebagai sarana trasportasi untuk apakah di jalan atau daerah yang sama
mengangkut hasil belanja. Ruang parkir banyak pula terdapat usaha yang sama.
yang dibutuhkan harus tersedia secara Ketujuh peraturan pemerintah adalah
memadai. Semakin besar volume lalu-lintas Peraturan Perundang-undangan di
yang beraktivitas baik yang meninggalkan Indonesia yang ditetapkan oleh Presiden
atau menuju toko, maka semakin besar untuk menjalankan Undang-Undang
sebagaimana mestinya.

259
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

Berdasarkan Peraturan Presiden baik dan biasanya memuaskan, tempatnya


Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 bersih dan nyaman, ruangan ber-AC, tata
Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar, tempat yang rapi supaya konsumen atau
terdapat penjelasan mengenai definisi pembeli dapat dengan mudah menemukan
pasar modern atau toko modern. barang yang akan di belinya,
Penjelasan tersebut tertera pada pasal, pembayarannya dilakukan dengan
Pasal 1 Ayat 5: Toko Modern ( Pasar membawa barang ke kasir dan tentunya
Modern) adalah toko dengan sistem tidak ada tawar-menawar lagi.
pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis Penelitian ini bertujuan untuk
barang secara eceran yang berbentuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan
minimarket, supermarket, departemen pemilihan lokasi toko modern di Kecamatan
store, hypermarket ataupun grosir yang Buleleng, dan faktor yang paling dominan
berbentuk perkulakan. mempengaruhi pemilihan lokasi toko
Toko modern atau pasar modern modern di Kecamatan Buleleng.
adalah toko yang bersifat modern yang
dimana barang dagangannya diperjual METODE
belikan dengan harga yang pas sehingga Penelitian ini merupakan jenis
tidak ada aktivitas tawar menawar dan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
dengan layanan yang baik. Keunggulan ini dilakukan di Toko Modern di Kecamatan
toko ini yaitu tempatnya bersih dan Buleleng. Populasi dalam penelitian ini
nyaman, toko modern tidak hanya menjual adalah semua pemilik toko modern yang
kebutuhan sandang dan pangan saja, pasar ada di Kecamatan Buleleng yang telah
tersebut juga menjual kebutuhan pokok dan terdaftar dan memiliki ijin dari tahun 2008
sebagian besar barang dagangan yang sampai 2017 pada Dinas Perdagangan
dijualnya memiliki kualitas yang baik. dan Perindustrian Kabupaten Buleleng
Berdasarkan Peraturan Presiden dengan jumlah toko modern 8 jenis dan
Nomor 112 Tahun 2007, didefinisikan sebanyak 52 toko modern yang belum
bahwa format toko modern terbagi atas tiga terdaftar, sedangkan sampel dalam
kategori yaitu pertama, minimarket yaitu penelitian ini adalah sebagian dari jumlah
produk yang dijual hanya kebutuhan rumah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tangga, makanan dan termasuk kebutuhan tersebut. Yang digunakan sebagai sampel
harian dengan jumlah item barang yang berjumlah 8 jenis toko modern dan 34 toko
dijual 3000 sampai 5000 macam barang modern yang belum terdaftar di Kecamatan
yang dijual serta ukuran toko anata 300 Buleleng dari tahun 2008 sampai 2017.
sampai 500 persegi. Kedua, supermarket Metode pengumpulan data yang
dimana produk yang dijual adalah digunakan dalam penelitian ini adalah
kebutuhan rumah tangga, makanan, dan dengan wawancara data yang diperoleh
termasuk kebutuhan seharian dengan akan lebih mendalam, karena mampu
jumlah barang yang dijual antara 5000 menggali pemikiran atau pendapat secara
sampai 15000 macam barang dan ketiga, detail. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan
hypermarket dengan produk yang dijual wawancara diperlukan ketrampilan dari
adalah kebutuhan rumah tangga, makanan seorang peneliti dalam berkomunikasi
dan termasuk kebutuhan harian, textile, dengan responden. Kuesioner dapat
furniture. mengungkap banyak hal sehingga dalam
Berdasarkan Peraturan Presiden waktu singkat diperoleh banayk data atau
Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 keterangan. Berdasarkan bentuknya,
terdapat delapan ciri-ciri dari pasar modern penelitian ini menggunakan kuesioner
yaitu, tidak bisa tawar-menawar harga, berbentuk tertutup. Kuesioner tertutup
harga sudah tertera di barang yang dijual memiliki jawaban yang sudah disediakan
dan umumnya diberi barcode, barang yang dan tidak memberi peluang kepada
dijual beranekaragam dan biasanya responden untuk menambah keterangan
memiliki kualitas yang baik, berada dalam lain.
bangunan atau ruangan dan pelayanannya Teknik analisis data yang digunakan
dilakukan sendiri (swalayan), layanan yang dalam penelitian ini adalah analisis faktor.

260
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

Analisis faktor merupakan serangkaian faktor dianggap layak jika besaran KMO
prosedur yang digunakan untuk nilainya minimal 0,5. Besaran lain yang
mengurangi dan meringkas data tanpa dilihat adalah nilai MSA, besaran ini
kehilangan informasi penting atau digunakan untuk mengukur derajat korelasi
meredukasi data dari variabel yang banyak antar variabel dengan kriteria MSA ≥ 0 ,5.
diubah menjadi variabel yang jumlahnya Ketiga, menentukan jumlah factor, variabel
lebih sedikit (Supranto, 2010: 113). Analisis disusun kembali berdasarkan pada korelasi
faktor digunakan untuk meredukasi dan hasil langkah pada butir dua untuk
meringkas faktor-faktor apa saja yang menentukan faktor yang dipergunakan
menyebabkan pemilihan lokasi Toko untuk mewakili data. Untuk menentukan
Modern di Kecamatan Buleleng. Analisis beberapa faktor yang dapat diterima secara
data dilakukan dengan menganalisis empiris dapat dilakukan berdasarkan
jawaban dari responden atas angket yang besaran eigenvalue setiap faktor yang
diberikan. Hasil pengolahan data analisis muncul. Semakin besar eigenvalue,
faktor menggunakan perhitungan SPSS semakin representatif faktor tersebut untuk
24.0 for Windows yang akan menunjukkan mewakili sekelompok variabel. Faktor-
fakor-faktor penyebab kesulitan dalam faktor yang dipilih adalah faktor yang
memilih lokasi Toko Modern di Kecamatan mempunyai eigenvalue ≥ 1 pada total
Buleleng. varians explain. Keempat, rotasi factor,
Mengacu pada teori di atas proses hasil penyederhanaan faktor dalam matriks
pertama analisis faktor dapat dilakukan faktor memperlihatkan hubungan antara
dengan tahapan Transformasi Data Ordinal faktor dengan variabel individu, tetapi
ke Data Interval, sesuai dengan rumusan dalam faktor-faktor tersebut terdapat
masalah, tujuan penelitian, dan rumusan banyak variabel yang berkorelasi sehingga
hipotesis data dianalisis untuk mengetahui sulit diinterprestasikan. Dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan menggunakan rotasi faktor matriks,
lokasi Toko Modern di Kecamatan matriks faktor ditrans formasikan kedalam
Buleleng. Data yang didapat dari kuesioner matriks yang lebih sederhana sehingga
adalah data ordinal. Agar dapat menguji mudah untuk diinterprestasikan. Dalam
hipotesis, data tersebut harus diubah penelitian ini digunakan rotasi varimax.
menjadi data interval melalui Method of Kelima, Interprestasi faktor, interprestasi
Successive Interval (Riduwan: 2008). faktor dilakukan dengan mengelompokan
Proses kedua Analisis Faktor, terdapat variabel yang mempunyai faktor loading
enam langkah dalam menentukan analisis tinggi kedalam faktor tersebut. Untuk
faktor pertama, merumuskan masalah, data menginterprestasikan hasil penelitian ini,
yang diperoleh dianalisis dengan faktor loading minimal 0,5. Variabel yang
menggunakan model analisis faktor, yaitu mempunyai faktor loading kurang dari 0,5
Fm = 1m1X1 + 1m2X2 +….1mpXp. Syarat, dikeluarkan dari model. Keenam,
m ≤ p, jika ditulis dalam bentuk matriks Menentukan ketepatan model, tahap
adalah F = 1X, dengan keterangan, F terakhir dari analisis faktor adalah
adalah faktor principal components mengetahui apakah model mampu
(unobservable), X adalah variabel yang menjelaskan dengan baik. Fenomena yang
diteliti (observable), dan 1 adalah bobot dari ada perlu diuji dengan teknik Principal
kombinasi linier (loading). Kedua, membuat Component Analysis (PCA) yaitu dengan
matriks korelasi, untuk menguji ketepatan melihat jumlah residual antara korelasi
model analisis faktor, maka dapat yang diamati dengan korelasi yang
digunakan Balett’s Test of Spehercity yang direproduksi dengan menggunakan
dipakai untuk menguji bahwa variabel- bantuan alat hitung berupa program SPSS
variabel dalam sampel berkorelasi. Hasil 24.0 for Windows.
Balett’s Test of Spehercity menunjukkan Data yang didapat dari kuesioner
apakah hubungan antara variabel-variabel sudah berupa data interval, analisis data
signifikan atau tidak. Statistik lain yang dipakai untuk membuktikan kebenaran
berguna adalah pengukuran kelayakan pengujian analisis faktor mengisyaratkan
sampel Kaiser Mayer Olkin (KMO). Analisis minimal data interval. Data interval diambil

261
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

dari kuesioner, untuk setiap pertanyaan Nilai Total Variance Explained digunakan
dengan menggunakan skala likert. untuk mengetahui persentase dari tujuh
faktor yang dianalisis, yaitu aksesibilitas,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN visibilitas, tempat parkir, ekspansi,
Hasil Penelitian lingkungan, persaingan, dan peraturan
Berdasarkan hasil analisis data pemerintah.
menunjukkan bahwa faktor-faktor yang Hasil analisis faktor menggunakan
mempengaruhi pemilihan lokasi toko bantuan program SPSS 24.0 for Windows
modern di Kecamatan Buleleng dapat pada taraf signifikansi 5%, dimana
dijelaskan oleh persentase dari masing- persentase dari masing-masing faktor dapat
masing faktor. dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil Analisis Total Variance Explained


Total Variance Explained
Extraction Sums of Squared
Initial Eigenvalues
Loadings
Component
% of Cumulative % of Cumulative
Total Total
Variance % Variance %
1 2,439 34,838 34,838 2,439 34,838 34,838
2 0,687 9,815 44,653
3 0,264 3,778 48,431
4 0,352 5,032 53,463
5 1,078 15,406 68,869 1,078 15,406 72,416
6 0,627 8,960 77,829
7 1,552 22,171 100,000 1,552 22,171 57,009
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Berdasarkan tabel 1 dapat peraturan pemerintah, dan lingkungan yang
ditunjukkan bahwa faktor aksesibilitas memiliki eigenvalue > 1. Untuk mengetahui
memiliki eigenvalue sebesar 2,439 dengan distribusi dimensi-dimensi yang belum
nilai varian sebesar 34,838%, faktor dirotasi ke dalam faktor yang telah
visibilitas memiliki eigenvalue sebesar terbentuk, maka dapat dilihat pada Rotated
0,687 dengan nilai varian sebesar 9,815%, Component Matrix. Faktor yang mampu
faktor tempat parkir memiliki eigenvalue menjelaskan pemilihan lokasi toko modern
sebesar 0,264 dengan nilai varian sebesar di Kecamatan Buleleng dapat dilihat pada
3,778%, faktor ekspansi memiliki tabel 2.
eigenvalue sebesar 0,352 dengan nilai Berdasarkan tabel 2 dapat
varian sebesar 5,032%, faktor lingkungan ditunjukkan bahwa faktor yang memiliki
memiliki eigenvalue sebesar 1,078 dengan eigenvalue > 1 adalah fakor aksesibilitas,
nilai varian sebesar 15,406%, faktor peraturan pemerintah, dan lingkungan. Nilai
persaingan memiliki eigenvalue sebesar varianced explained fakor aksesibilitas
0,627 dengan nilai varian sebesar 8,960%, sebesar 34,838%, kemudian faktor
dan faktor peraturan pemerintah memiliki peraturan pemerintah sebesar 22,171%,
eigenvalue sebesar 1,552 dengan nilai dan faktor lingkungan sebesar 15,406%.
varian sebesar 22,171%. Total nilai varianced explained dari ketiga
Faktor yang dapat menjelaskan faktor keseluruhan mampu menjelaskan
pemilihan lokasi toko modern di Kecamatan sebesar 72,416%.
Buleleng dapat ditunjukkan dengan Dengan demikian, 72,416% dari
ekstraksi faktor. Ekstraksi faktor dapat seluruh variabel yang ada dapat dijelaskan
dijelaskan oleh total persentase dari oleh ketiga faktor yang terbentuk. Fakor
masing-masing faktor utama. Faktor-faktor
aksesibilitas memiliki varianced explained
utama tersebut adalah aksesibilitas,

262
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

34,838%, artinya faktor aksesibilitas


mempengaruhi pemilihan lokasi toko 22,171%. Fakor lingkungan memiliki
modern sebesar 34,838%. varianced explained 15,406%, artinya faktor
Fakor peraturan pemerintah memiliki lingkungan mempengaruhi pemilihan lokasi
varianced explained 22,171%, artinya faktor toko modern sebesar 15,406%.
peraturan pemerintah mempengaruhi
pemilihan lokasi toko modern sebesar

Tabel 2. Faktor yang Menjelaskan Pemilihan Lokasi Toko Modern di Kecamatan Buleleng

Faktor Eigenvalues Variance Explained (%) Loading Factor


Aksesibilitas 2,439 34,838 0,874
Visibilitas 0,687 9,815 0,848
Tempat parkir 0,264 3,778 0,541
Ekspansi 0,352 5,032 0,760
Lingkungan 1,078 15,406 0,809
Persaingan 0,627 8,960 0,886
Peraturan pemerintah 1,552 22,171 0,930
Penentuan nama faktor yang telah digunakan untuk memberi nama faktor.
terbentuk untuk masing-masing faktor Untuk melihat nilai loading factor dapat
bersifat subjektif, sebagian besar variabel dilihat pada tabel 3.
yang memiliki nilai loading factor tertinggi

Tabel 3. Rotated Component Matrix

Component
Faktor 1 2 3
Aksesibilitas 0,874 0,141 -0,136
Visibilitas 0,848 0,160 0,130
Tempat parkir 0,541 0,100 0,476
Ekspansi -0,035 -0,119 0,760
Lingkungan 0,078 0,068 0,809
Persaingan 0,236 0,886 -0,072
Peraturan pemerintah 0,085 0,930 0,041
Bedasarkan tabel 3 dapat Faktor tiga terbentuk dari faktor
ditunjukkan bahwa faktor yang ekspansi (X4) dengan loading factor
mempengaruhi pemilihan lokasi toko sebesar 0,760 dan faktor lingkungan (X5)
modern dapat dikelompokan menjadi 3 dengan loading factor sebesar 0,809.
faktor.
Faktor satu terbentuk dari faktor Faktor yang Paling Dominan
aksesibilitas (X1) dengan loading factor Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Toko
sebesar 0,874, faktor visibilitas (X2) Modern
dengan loading factor sebesar 0,848, dan Penentuan faktor yang paling
faktor tempat parkir (X3) dengan loading dominan mempengaruhi pemilihan lokasi
factor sebesar 0,541. toko modern di Kecamatan Buleleng
Faktor dua terbentuk dari faktor menggunakan parameter koefisien
persaingan (X6) dengan loading factor varimax.
sebesar 0,886 dan faktor peraturan Secara lebih rinci hasil ringkasan
pemerintah (X7) dengan loading factor rotasi dari matriks faktor memuat nilai
sebesar 0,930. varimax rotation dapat dilihat pada tabel 4.

263
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

Berdasarkan tabel 4 dapat toko modern di Kecamatan Buleleng


ditunjukkan bahwa faktor yang paling adalah faktor aksesibilitas dengan varimax
dominan mempengaruhi pemilihan lokasi rotation sebesar 34,838%.

Tabel 4. Matriks Rotasi Hasil Anallisis Faktor

Dimensi atau Faktor Varimax Rotation (%)


Pemilihan Lokasi Toko Modern (1) (2) (3)
Aksesibilitas 34,838 - -
Peraturan pemerintah - 22,171 -
Lingkungan - - 15,406
Pembahasan konsumen untuk datang ke toko. Hal ini
Faktor-faktor yang mempengaruhi sesuai dengan pendapat Tjiptono (2000),
pemilihan lokasi toko modern di Kecamatan yang menyatakan bahwa faktor pertama
Buleleng adalah aksesibilitas, visibilitas, pemilihan tempat atau lokasi usaha adalah
tempat parkir, ekspansi, lingkungan, aksesibilitas.
persaingan, dan peraturan pemerintah. Hal Hasil penelitian ini didukung oleh
ini sesuai dengan teori yang dikemukakan penelitian yang dilakukan oleh Sastrawan
oleh Tjiptono (2000) bahwa pemilihan (2015), yang menyatakan bahwa faktor
tempat atau lokasi usaha memerlukan yang paling dominan mempengaruhi
pertimbangan faktor-faktor yang cermat, pemilihan lokasi usaha adalah faktor
yaitu aksesibilitas, visibilitas, tempat parkir, aksesbilitas. Hasil penelitian lainnya yang
ekspansi, lingkungan, persaingan, dan mendukung dilakukan oleh Yuliansari
peraturan pemerintah. Hasil penelitian ini (2016), yang menyatakan bahwa faktor
didukung oleh penelitian yang dilakukan yang mempengaruhi dalam pemilihan
lokasi usaha adalah faktor mudah
oleh Sastrawan (2015), yang menyatakan
dijangkau.
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
Peraturan pemerintah merupakan
pemilihan lokasi usaha adalah faktor penting dalam pemilihan lokasi
aksesibilitas, visibilitas, tempat parkir,
usaha. Hal ini disebabkan karena lokasi
ekspansi, lingkungan, persaingan, dan
toko harus memenuhi peraturan yang telah
peraturan pemerintah. Dengan demikian
ditetapkan oleh pemerintah, yaitu lokasi toko
untuk menjelaskan yang mempengaruhi memiliki ijin usaha. Jika lokasi usaha sangat
pemilihan lokasi toko modern di
strategis, tetapi tidak diberikan ijin usaha
Kecamatan Buleleng dapat dilihat dari
oleh pemerintah, maka lokasi tersebut juga
faktor aksesibilitas, peraturan pemerintah,
tidak bisa dipilih sebagai lokasi usaha. Hal
dan lingkungan. ini sesuai dengan pendapat Tjiptono
Faktor aksesibilitas, peraturan
(2000), yang menyatakan bahwa salah satu
pemerintah, dan lingkungan merupakan
faktor yang paling dominan mempengaruhi faktor pemilihan tempat atau lokasi usaha
pemilihan lokasi toko modern di Kecamatan adalah peraturan pemerintah. Hasil
Buleleng. Faktor aksesibilitas paling penelitian ini didukung oleh penelitian yang
dominan dibandingkan faktor yang lain dilakukan oleh Sastrawan (2015), yang
disebabkan karena aksesibilitas menyatakan bahwa faktor yang paling
menunjukkan lokasi yang strategis dan dominan mempengaruhi pemilihan lokasi
mudah dijangkau serta waktu yang usaha adalah faktor peraturan pemerintah.
diperlukan untuk menuju lokasi toko relatif Lingkungan merupakan faktor
cepat. penting dalam pemilihan lokasi usaha. Hal
Pemilihan lokasi toko modern yang ini disebabkan karena lingkungan lokasi
strategis menjadi faktor penting karena toko harus memiliki tingkat kebersihan dan
konsumen akan lebih mudah menjangkau kenyamanan yang baik serta lokasi
lokasi sehingga dapat mengundang berdekatan dengan pusat keramaian. Jika
dalam menentukan lingkungan salah

264
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

memilih, maka usaha tidak berjalan dengan konsumen dan jalan menuju toko dalam
baik sehingga menghasilkan keuntungan kondisi baik. Pemilihan lokasi juga
yang tidak maksimal. Hal ini sesuai dengan disarankan memperhatikan jarak tempuh
pendapat Tjiptono (2000), yang yang cepat dengan pusat kota sehingga
menyatakan bahwa salah satu faktor banyak konsumen yang melewati toko. Bagi
pemilihan tempat atau lokasi usaha pemilik usaha dalam memilih lokasi toko
adalah lingkungan. Hasil penelitian ini modern juga disarankan untuk
didukung oleh penelitian yang dilakukan mempertimbangkan faktor peraturan
oleh Sastrawan (2015), yang menyatakan pemerintah, contohnya seperti lokasi toko
bahwa salah faktor yang mempengaruhi harus memiliki ijin usaha dari pemerintah
pemilihan lokasi usaha adalah faktor daerah dan sudah memiliki kelengkapan
lingkungan. Hasil penelitian lainnya yang serta keabsahan dokumen usaha. Bagi
mendukung dilakukan oleh Hadiati (2016), pemilik usaha dalam memilih lokasi toko
yang menyatakan bahwa faktor yang paling modern juga disarankan untuk
dominan berpengaruh terhadap pemilihan mempertimbangkan faktor lingkungan,
lokasi yang mempengaruhi kesuksesan contohnya seperti lokasi di sekitar toko
usaha adalah lingkungan bisnis. bersih dan nyaman dan berada di daerah
pemukiman warga sehingga banyak
SIMPULAN DAN SARAN dikunjungi konsumen. Kemudian lokasi
Simpulan toko memiliki lingkungan yang kondusif
Berdasarkan hasil analisis data dan dimana berada di pusat keramaian. Bagi
pembahasan, maka dapat ditarik simpulan peneliti lain yang berminat untuk mendalami
yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan lokasi toko modern di Kecamatan pemilihan lokasi toko modern diharapkan
Buleleng adalah aksesibilitas dengan nilai melakukan penelitian lebih lanjut secara
varian sebesar 34,838%, visibilitas dengan mendalam dengan objek yang berbeda
nilai varian sebesar 9,815%, tempat parkir guna keberlakuan temuan ini secara lebih
dengan nilai varian sebesar 3,778%, luas. Selain itu, penelitian ini perlu
ekspansi dengan nilai varian sebesar dikembangkan dengan mengkaji faktor-
5,032%, lingkungan dengan nilai varian faktor lain yang mempengaruhi pemilihan
sebesar 15,406%, persaingan dengan nilai lokasi usaha.
varian sebesar 8,960%, dan peraturan
pemerintah dengan nilai varian sebesar DAFTAR PUSTAKA
22,171% danfaktor yang paling dominan Hadiati, Ayu. 2016. Analisis Faktor-faktor
mempengaruhi pemilihan lokasi toko Pemilihan Lokasi yang Mempengaruhi
modern di Kecamatan Buleleng adalah Kesuksesan Usaha (Studi Kasus:
faktor aksesibilitas dengan varimax rotation Pedagang Handphone Sepanjang
sebesar 34,838%, peraturan pemerintah Jalan Moses). Skripsi tidak
dengan varimax rotation sebesar 22,171%, diterbitkan. Yogyakarta: Universitas
dan lingkungan dengan varimax rotation PGRI
sebesar 15,406%.
Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen
Saran Personalia dan Sumber Daya
Berdasarkan hasil, pembahasan, Manusia, Edisi Kedua, BPFE:
dan simpulan, maka dapat diajukan dua Yogyakarta.
saran yaitu, bagi pemilik usaha dalam Haming, M., & Mahmud Nurnajamuddin.
memilih lokasi toko modern disarankan 2011. Manajemen Produksi Modern
untuk mempertimbangkan faktor Operasi Manufaktur dan Jasa.
aksesibilitas, contohnya seperti lokasi Jakarta: Bumi Aksara.
strategis yang mudah dijangkau oleh
kendaraan umum maupun kendaraan Heizer, Jay & Barry Render. 2004.
pribadi. Kemudian perlu diperhatikan arah Manajemen Operasi. Buku 2. Edisi 7.
Jakarta: Salemba Empat.
lalu lintas transportasi yang sering melalui
lokasi toko sehingga mudah dijangkau

265
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017

. 2009. Manajemen Operasi. Buku


1. Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat.
Nitisemito, Alex S. 2004. Manajemen
Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 112 Tahun 2007 Tentang
Penataan dan Pembinaan Pasar
Tradisional Pusat Perbelanjaan Dan
Toko Modern
Riduwan. 2008. Rumus dan Data dalam
Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta.
Rusdiana, M., & Moch Irfan. 2014. Sistem
Informasi Manajemen. Bandung:
Pustaka Setia.
Sadilah, Emiliana, dkk. 2011. Eksitensi
Pasar Tradisional (Relasi dan
Jaringan Pasar Tradisional di Kota
Semarang- Jawa Tengah).
Yogyakarta: Penerbit BPSNT.
Sastrawan. 2015. Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Pemilihan
Lokasi Usaha Pedagang Kaki Lima
Di Pantai Penimbangan Kecamatan
Buleleng. Skripsi tidak diterbitkan.
Singaraja: UNDIKSHA
Supranto, J. 2010. Statistika. Jakarta:
Erlangga.
Suwarman. 2004. Prilaku Konsumen.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Swastha, Basu. 2002. Manajemen
Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan
Kedelapan. Jakarta: Penerbit Liberty.
Tjiptono, Fandy. 2000. Strategi Pemasaran
Edisi 3. Yogyakarta: Penerbit Andi
Offset.
Yuliansari, Elsi. 2016. Strategi Pemilihan
Lokasi Terhadap Kesuksesan Usaha
Jasa Mikro-Kecil di Kecamatan Jekan
Raya. Skripsi tidak diterbitkan.
Palangka Raya: Institut Agama Islam
Negeri Palangka Raya.

266

Anda mungkin juga menyukai