1 SM
1 SM
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan pemilihan lokasi
toko modern di Kecamatan Buleleng, dan faktor yang paling dominan mempengaruhi
pemilihan lokasi toko modern di Kecamatan Buleleng. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada 42 toko
modern Kecamatan Buleleng. Data yang dikumpulkan dengan metode kuesioner, dan
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis faktor dengan bantuan Statistical
Program Social Scence (SPSS) 24.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi yaitu aksesibilitas, visibilitas,
tempat parkir, ekspansi, lingkungan, persaingan, peraturan pemerintah. Berdasarkan
hasil analisis faktor aksesibilitas memiliki varian explained sebesar 34,838%, faktor
visibilitas memiliki varian explained sebesar 9,815%, faktor tempat parkir memiliki varian
explained sebesar 3,778%, faktor ekspansi memiliki varian explained sebesar 5,032%,
faktor lingkungan memiliki varian explained sebesar 15,406%, faktor persaingan memiliki
varian explained sebesar 8,960%, dan faktor peraturan pemerintah memiliki varian
explained sebesar 22,171%. Faktor yang paling dominan mempengaruhi pemilihan lokasi
toko modern di Kecamatan Buleleng adalah faktor aksesibilitas dengan varian explained
sebesar 34,838%.
Abstract
This research aimed to know the factors that determine the selection of modern store
locations in Buleleng District, and the most dominant factor influence the selection of
modern store location in Buleleng District. This research was descriptive research with
quantitative approach. This research was conducted in 42 modern stores Buleleng
District. Data were collected through questionnaire method, questionnaires were
analyzed by using factor analysis technique with Social Scence Statistical Program
(SPSS) 24.0 for Windows. The results show that there are seven factors that influence
the selection of the location of accessibility, visibility, parking space, expansion,
environment, competition, government regulations. Based on the result of accessibility
factor analysis has explained variant of 34,838%, visibility factor has explained variant of
9,815%, parking factor has explanation variant 3,778%, expansion factor has variance
explained of 5,032% environmental factors have a explained variant of 15.406%,
competitive factors have explained variant of8.960%, and government regulatory factors
have explained variant of 22.171%. The most dominant factor influencing the selection
of modern store location in Buleleng District is accessibility factor with explained variant of
34.838%.
257
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017
258
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017
sangat mempengaruhi keinginan seseorang pula kebutuhan ruang parkir, bila tidak
konsumen untuk datang dan berbelanja”. cukup kendaraan tersebut akan mengambil
Menurut Swastha (2002: 24), ”Lokasi parkir di tepi jalan, sehingga menyebabkan
adalah tempat dimana suatu usaha atau kesemrawutan. Keempat ekspansi, yaitu
aktivitas usaha dilakukan”. Lokasi akan tersedianya tempat yang cukup luas apabila
mempengaruhi kedudukan perusahaan ada perluasan dikemudian hari. Ekspansi
dalam persaingan dan menentukan adalah aktivitas memperbesar atau
kelangsungan hidup perusahaan tersebut. memperluas usaha yang ditandai dengan
Kesalahan dalam menentukan penciptaan perluasan fasilitas, perekrutan
lokasi akan berakibat fatal bagi suatu pegawai, dan lain-lain. Menurut Nitisemito
usaha. Menentukan lokasi tempat usaha (2004: 142) ekspansi adalah suatu tindakan
yang strategis akan mempengaruhi yang dilakukan oleh perusahaan untuk
kesuksesan dari bisnis yang akan memperbesar perusahaan dari ukuran yang
dilaksanakan. Menurut Rusdiana (2014), lebih kecil menjadi ukuran yang lebih besar
ada enam langkah dalam menentukan karena permintaan yang makin bertambah
lokasi usaha yaitu, pertama merumuskan terhadap barang-barang atau jasa-jasanya.
sasaran pemilihan tempat kedudukan Perluasan atau ekspansi bisnis diperlukan
perusahaan, kedua merumuskan batas oleh suatu perusahaan untuk mencapai
atau kendala, ketiga merumuskan norma- efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta
norma keputusan, langkah keempat untuk meningkatkan keuntungan atau profit
menghubungkan norma-norma keputusan perusahaan. Kelima lingkungan, yaitu
dengan sasaran pemilihan lokasi, kelima daerah sekitar yang mendukung produk
membentuk model-model pengambilan yang ditawarkan. Lingkungan merupakan
keputusan, dan keenam menentukan hal yang penting dalam berwirausaha. Jika
lokasi terbaik. Menurut Tjiptono (2000), dalam menentukan lingkungan salah
pemilihan tempat atau lokasi usaha memilih maka usha tersebut bisa tidak
memerlukan pertimbangan faktor-faktor berjalan dan menghasilkan keuntungan
yang cermat. Adapun tujuh faktor yang yang maksimal. Lingkungan disatu sisi
dimaksud yaitu, aksesibilitas, visibilitas, dapat menjadi peluang dari bisnis yang
tempat parkir, ekspansi, lingkungan, akan dijalankan, namun di sisi lain
persaingan dan peraturan pemerintah. lingkungan juga dapat menjadi ancaman
Pertama aksesibilitas misalnya lokasi bagi perkembangan bisnis. Keberadaan
yang dilalui atau mudah di jangkau sarana bisnis dapat berpengaruh terhadap
transfortasi umum. Untuk meningkatkan lingkungan, baik lingkungan masyarakat
aksesibiltas dapat dilakukan dengan maupun lingkungan ekologi tempat bisnis
memperbaiki sistem transportasi seperti yang akan dijalankan. Suatu bisnis dapat
pelebaran jalan, pembuatan jalan baru, menimbulkan berbagai aktivitas sehingga
peningkatan layanan angkutan umum. menimbulkan dampak bagi lingkungan
Kedua visibilitas, yaitu lokasi atau tempat disekitar lokasi bisnis. Perubahan
yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak kehidupan masyarakat sebagai akibat dari
pandang normal. Ketiga tempat parkir yang
adanya aktivitas semakin ramainya lokasi
luas, nyaman, dan aman, baik untuk
kendaraan roda dua maupun roda empat. sekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan
Ketersediaan lahan parkir merupakan sosial, juga perubahan gaya hidup sebagai
fasilitas yang harus disediakan, hal akibat masuknya tenaga kerja dari luar
tersebut diperuntukan untuk memberikan daerah. Keenam persaingan, yaitu lokasi
kenyamanan kosumen atau pelanggan pesaing, misalnya dalam menentukan
dalam berbelanja atau berkunjung lokasi usaha, perlu mempertimbangkan
sekaligus sebagai sarana trasportasi untuk apakah di jalan atau daerah yang sama
mengangkut hasil belanja. Ruang parkir banyak pula terdapat usaha yang sama.
yang dibutuhkan harus tersedia secara Ketujuh peraturan pemerintah adalah
memadai. Semakin besar volume lalu-lintas Peraturan Perundang-undangan di
yang beraktivitas baik yang meninggalkan Indonesia yang ditetapkan oleh Presiden
atau menuju toko, maka semakin besar untuk menjalankan Undang-Undang
sebagaimana mestinya.
259
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017
260
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017
Analisis faktor merupakan serangkaian faktor dianggap layak jika besaran KMO
prosedur yang digunakan untuk nilainya minimal 0,5. Besaran lain yang
mengurangi dan meringkas data tanpa dilihat adalah nilai MSA, besaran ini
kehilangan informasi penting atau digunakan untuk mengukur derajat korelasi
meredukasi data dari variabel yang banyak antar variabel dengan kriteria MSA ≥ 0 ,5.
diubah menjadi variabel yang jumlahnya Ketiga, menentukan jumlah factor, variabel
lebih sedikit (Supranto, 2010: 113). Analisis disusun kembali berdasarkan pada korelasi
faktor digunakan untuk meredukasi dan hasil langkah pada butir dua untuk
meringkas faktor-faktor apa saja yang menentukan faktor yang dipergunakan
menyebabkan pemilihan lokasi Toko untuk mewakili data. Untuk menentukan
Modern di Kecamatan Buleleng. Analisis beberapa faktor yang dapat diterima secara
data dilakukan dengan menganalisis empiris dapat dilakukan berdasarkan
jawaban dari responden atas angket yang besaran eigenvalue setiap faktor yang
diberikan. Hasil pengolahan data analisis muncul. Semakin besar eigenvalue,
faktor menggunakan perhitungan SPSS semakin representatif faktor tersebut untuk
24.0 for Windows yang akan menunjukkan mewakili sekelompok variabel. Faktor-
fakor-faktor penyebab kesulitan dalam faktor yang dipilih adalah faktor yang
memilih lokasi Toko Modern di Kecamatan mempunyai eigenvalue ≥ 1 pada total
Buleleng. varians explain. Keempat, rotasi factor,
Mengacu pada teori di atas proses hasil penyederhanaan faktor dalam matriks
pertama analisis faktor dapat dilakukan faktor memperlihatkan hubungan antara
dengan tahapan Transformasi Data Ordinal faktor dengan variabel individu, tetapi
ke Data Interval, sesuai dengan rumusan dalam faktor-faktor tersebut terdapat
masalah, tujuan penelitian, dan rumusan banyak variabel yang berkorelasi sehingga
hipotesis data dianalisis untuk mengetahui sulit diinterprestasikan. Dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan menggunakan rotasi faktor matriks,
lokasi Toko Modern di Kecamatan matriks faktor ditrans formasikan kedalam
Buleleng. Data yang didapat dari kuesioner matriks yang lebih sederhana sehingga
adalah data ordinal. Agar dapat menguji mudah untuk diinterprestasikan. Dalam
hipotesis, data tersebut harus diubah penelitian ini digunakan rotasi varimax.
menjadi data interval melalui Method of Kelima, Interprestasi faktor, interprestasi
Successive Interval (Riduwan: 2008). faktor dilakukan dengan mengelompokan
Proses kedua Analisis Faktor, terdapat variabel yang mempunyai faktor loading
enam langkah dalam menentukan analisis tinggi kedalam faktor tersebut. Untuk
faktor pertama, merumuskan masalah, data menginterprestasikan hasil penelitian ini,
yang diperoleh dianalisis dengan faktor loading minimal 0,5. Variabel yang
menggunakan model analisis faktor, yaitu mempunyai faktor loading kurang dari 0,5
Fm = 1m1X1 + 1m2X2 +….1mpXp. Syarat, dikeluarkan dari model. Keenam,
m ≤ p, jika ditulis dalam bentuk matriks Menentukan ketepatan model, tahap
adalah F = 1X, dengan keterangan, F terakhir dari analisis faktor adalah
adalah faktor principal components mengetahui apakah model mampu
(unobservable), X adalah variabel yang menjelaskan dengan baik. Fenomena yang
diteliti (observable), dan 1 adalah bobot dari ada perlu diuji dengan teknik Principal
kombinasi linier (loading). Kedua, membuat Component Analysis (PCA) yaitu dengan
matriks korelasi, untuk menguji ketepatan melihat jumlah residual antara korelasi
model analisis faktor, maka dapat yang diamati dengan korelasi yang
digunakan Balett’s Test of Spehercity yang direproduksi dengan menggunakan
dipakai untuk menguji bahwa variabel- bantuan alat hitung berupa program SPSS
variabel dalam sampel berkorelasi. Hasil 24.0 for Windows.
Balett’s Test of Spehercity menunjukkan Data yang didapat dari kuesioner
apakah hubungan antara variabel-variabel sudah berupa data interval, analisis data
signifikan atau tidak. Statistik lain yang dipakai untuk membuktikan kebenaran
berguna adalah pengukuran kelayakan pengujian analisis faktor mengisyaratkan
sampel Kaiser Mayer Olkin (KMO). Analisis minimal data interval. Data interval diambil
261
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017
dari kuesioner, untuk setiap pertanyaan Nilai Total Variance Explained digunakan
dengan menggunakan skala likert. untuk mengetahui persentase dari tujuh
faktor yang dianalisis, yaitu aksesibilitas,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN visibilitas, tempat parkir, ekspansi,
Hasil Penelitian lingkungan, persaingan, dan peraturan
Berdasarkan hasil analisis data pemerintah.
menunjukkan bahwa faktor-faktor yang Hasil analisis faktor menggunakan
mempengaruhi pemilihan lokasi toko bantuan program SPSS 24.0 for Windows
modern di Kecamatan Buleleng dapat pada taraf signifikansi 5%, dimana
dijelaskan oleh persentase dari masing- persentase dari masing-masing faktor dapat
masing faktor. dilihat pada tabel 1.
262
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017
Tabel 2. Faktor yang Menjelaskan Pemilihan Lokasi Toko Modern di Kecamatan Buleleng
Component
Faktor 1 2 3
Aksesibilitas 0,874 0,141 -0,136
Visibilitas 0,848 0,160 0,130
Tempat parkir 0,541 0,100 0,476
Ekspansi -0,035 -0,119 0,760
Lingkungan 0,078 0,068 0,809
Persaingan 0,236 0,886 -0,072
Peraturan pemerintah 0,085 0,930 0,041
Bedasarkan tabel 3 dapat Faktor tiga terbentuk dari faktor
ditunjukkan bahwa faktor yang ekspansi (X4) dengan loading factor
mempengaruhi pemilihan lokasi toko sebesar 0,760 dan faktor lingkungan (X5)
modern dapat dikelompokan menjadi 3 dengan loading factor sebesar 0,809.
faktor.
Faktor satu terbentuk dari faktor Faktor yang Paling Dominan
aksesibilitas (X1) dengan loading factor Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Toko
sebesar 0,874, faktor visibilitas (X2) Modern
dengan loading factor sebesar 0,848, dan Penentuan faktor yang paling
faktor tempat parkir (X3) dengan loading dominan mempengaruhi pemilihan lokasi
factor sebesar 0,541. toko modern di Kecamatan Buleleng
Faktor dua terbentuk dari faktor menggunakan parameter koefisien
persaingan (X6) dengan loading factor varimax.
sebesar 0,886 dan faktor peraturan Secara lebih rinci hasil ringkasan
pemerintah (X7) dengan loading factor rotasi dari matriks faktor memuat nilai
sebesar 0,930. varimax rotation dapat dilihat pada tabel 4.
263
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017
264
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017
memilih, maka usaha tidak berjalan dengan konsumen dan jalan menuju toko dalam
baik sehingga menghasilkan keuntungan kondisi baik. Pemilihan lokasi juga
yang tidak maksimal. Hal ini sesuai dengan disarankan memperhatikan jarak tempuh
pendapat Tjiptono (2000), yang yang cepat dengan pusat kota sehingga
menyatakan bahwa salah satu faktor banyak konsumen yang melewati toko. Bagi
pemilihan tempat atau lokasi usaha pemilik usaha dalam memilih lokasi toko
adalah lingkungan. Hasil penelitian ini modern juga disarankan untuk
didukung oleh penelitian yang dilakukan mempertimbangkan faktor peraturan
oleh Sastrawan (2015), yang menyatakan pemerintah, contohnya seperti lokasi toko
bahwa salah faktor yang mempengaruhi harus memiliki ijin usaha dari pemerintah
pemilihan lokasi usaha adalah faktor daerah dan sudah memiliki kelengkapan
lingkungan. Hasil penelitian lainnya yang serta keabsahan dokumen usaha. Bagi
mendukung dilakukan oleh Hadiati (2016), pemilik usaha dalam memilih lokasi toko
yang menyatakan bahwa faktor yang paling modern juga disarankan untuk
dominan berpengaruh terhadap pemilihan mempertimbangkan faktor lingkungan,
lokasi yang mempengaruhi kesuksesan contohnya seperti lokasi di sekitar toko
usaha adalah lingkungan bisnis. bersih dan nyaman dan berada di daerah
pemukiman warga sehingga banyak
SIMPULAN DAN SARAN dikunjungi konsumen. Kemudian lokasi
Simpulan toko memiliki lingkungan yang kondusif
Berdasarkan hasil analisis data dan dimana berada di pusat keramaian. Bagi
pembahasan, maka dapat ditarik simpulan peneliti lain yang berminat untuk mendalami
yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan lokasi toko modern di Kecamatan pemilihan lokasi toko modern diharapkan
Buleleng adalah aksesibilitas dengan nilai melakukan penelitian lebih lanjut secara
varian sebesar 34,838%, visibilitas dengan mendalam dengan objek yang berbeda
nilai varian sebesar 9,815%, tempat parkir guna keberlakuan temuan ini secara lebih
dengan nilai varian sebesar 3,778%, luas. Selain itu, penelitian ini perlu
ekspansi dengan nilai varian sebesar dikembangkan dengan mengkaji faktor-
5,032%, lingkungan dengan nilai varian faktor lain yang mempengaruhi pemilihan
sebesar 15,406%, persaingan dengan nilai lokasi usaha.
varian sebesar 8,960%, dan peraturan
pemerintah dengan nilai varian sebesar DAFTAR PUSTAKA
22,171% danfaktor yang paling dominan Hadiati, Ayu. 2016. Analisis Faktor-faktor
mempengaruhi pemilihan lokasi toko Pemilihan Lokasi yang Mempengaruhi
modern di Kecamatan Buleleng adalah Kesuksesan Usaha (Studi Kasus:
faktor aksesibilitas dengan varimax rotation Pedagang Handphone Sepanjang
sebesar 34,838%, peraturan pemerintah Jalan Moses). Skripsi tidak
dengan varimax rotation sebesar 22,171%, diterbitkan. Yogyakarta: Universitas
dan lingkungan dengan varimax rotation PGRI
sebesar 15,406%.
Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen
Saran Personalia dan Sumber Daya
Berdasarkan hasil, pembahasan, Manusia, Edisi Kedua, BPFE:
dan simpulan, maka dapat diajukan dua Yogyakarta.
saran yaitu, bagi pemilik usaha dalam Haming, M., & Mahmud Nurnajamuddin.
memilih lokasi toko modern disarankan 2011. Manajemen Produksi Modern
untuk mempertimbangkan faktor Operasi Manufaktur dan Jasa.
aksesibilitas, contohnya seperti lokasi Jakarta: Bumi Aksara.
strategis yang mudah dijangkau oleh
kendaraan umum maupun kendaraan Heizer, Jay & Barry Render. 2004.
pribadi. Kemudian perlu diperhatikan arah Manajemen Operasi. Buku 2. Edisi 7.
Jakarta: Salemba Empat.
lalu lintas transportasi yang sering melalui
lokasi toko sehingga mudah dijangkau
265
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Volume 9 No.2 Tahun: 2017
266