Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS FAKTOR PEMILIHAN LOKASI USAHA JASA

PADA UMKM DI KECAMATAN PACIRAN

Ariffa Tio Hanggita


Department of Management FEB UMM
E-mail: artioh18@gmail.com

ABSTRACT

The aim of this study was to examine the most considered factor in selecting
business place for Small and Medium Business Scale Empowerment (UMKM) in
Paciran. The data were analyzed by using factor analysis. The results of the study
showed that there were 3 considered factors in selecting business place, namely
human resources & tax, power, and access. Based on factor analysis, the most
considered factor in selecting business place in Paciran was human resources &
tax (34.278%).

Keywords: factor analysis, place factor, service factor

PENDAHULUAN Pemilihan lokasi yang strategis dan


Dalam upaya mendapatkan dekat dengan konsumen ataupun
konsumen sebanyak mungkin, ada pasar akan mempengaruhi sukses
beberapa faktor yang harus atau tidaknya suatu usaha. Handoko
diperhatikan oleh pengusaha. Salah (2000) menyatakan bahwa
satu faktor tersebut adalah pemilihan kesalahan-kesalahan di dalam
lokasi. Dari beberapa pilihan lokasi pemilihan lokasi untuk membangun
usaha, pengusaha diharuskan untuk atau mendirikan harus diminimalkan
jeli dalam memilih lokasi karena hal sehingga industri/usaha yang
ini berdampak pada proses didirikan tersebut dapar beroperasi
berjalannya usaha. Tjiptono (2008) secara efektif dan efisien.
menjelaskan bahwa lokasi adalah Jadi, alasan utama terjadinya
tempat usaha beroperasi atau tempat perbedaan dalam pemilihan lokasi
usaha melakukan kegiatan untuk adalah adanyaperbedaan kebutuhan
menghasilkan barang dan jasa yang masing-masing perusahaan. Lokasi
mementingkan segi ekonominya. yang baik adalah persoalan
Pemilihan lokasi usaha individual. Hal ini sering disebut
dipengaruhi beberapa faktor berbeda dengan pendekatan “situasional /
penerapannya bagi satu usaha dengan contingency” untuk pembuatan
usaha yang lain, sesuai produk dan keputusan. Bila dinyatakan secara
jasa yang dihasilkan. Ketepatan sederhana, semuanya bergantung.
dalam pemilihan lokasi merupakan Usaha Mikro, Kecil dan
salah satu faktor yang Menengah adalah usaha produktif
dipertimbangkan oleh pelaku usaha milik orang perorangan atau badan
sebelum membuka usahanya. usaha perorangan yang memenuhi

167
168|JURNAL MANAJEMEN BISNIS VOLUME 8 No. 02  Edisi Oktober 2018

kriteria dari tiap kategori. Hal ini lokasi usaha adalah akses, visibilitas,
diatur berdasarkan Undang Undang lingkungan, dan tempat parkir.
Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Sementara faktor lain yang dianggap
Mikro Kecil dan Menengah. Ciri-ciri penting bagi pemilik usaha adalah
UMKM adalah manajemen berdiri persaingan. Pada penerapannya di
sendiri, daerah pemasarannya lokal, dunia nyata, faktor yang
aset usahanya kecil, jumlah dipertimbangkan dalam pemilihan
karyawan yang terbatas. lokasi untuk suatu usaha dengan
Menurut Chase, et al (2006) usaha lain berbeda dengan teori-teori
keputusan pemilihan lokasi usaha yang dikemukakan oleh pencetus
manufakturdan usaha jasa toeri lokasi. Karena semua
dipengaruhi oleh berbagai macam bergantung dengan usaha yang
kriteria pemilihan yangmendasarkan dijakankan oleh pengusaha masing-
pada kepentingan kompetitif. masing. Dengan berjalannya waktu,
Diantara kriteria pemilihan kebutuhan akan lokasi usaha semakin
tersebutadalah jarak ke pelanggan, tinggi sedangkan persaingan antar
iklim bisnis, total biaya yang harus usaha semakin ketat.
dikeluarkan,infrastruktur, kualitas Penelitian ini memiliki tujuan
tenaga kerja, suplier, lingkungan untuk mencari apakah faktor yang
masyarakat, dan pengaruhpajak. diangkat peneliti yaitu 7 faktor yang
I Wayan Sastrawan (2015) telah ditentukan yaitu tenaga kerja,
melakukan penelitian dengan tujuan akses, fasilitas, pasar, energi,
untuk mengetahui faktor yang paling persaingan, dan peraturan pemerintah
dominan dalam pemilihan lokasi yang dijadikan subvariabel menjadi
usaha PKL adalah akses, visibilitas, pertimbangan dalam pemilihan
lalu lintas, tempat parkir, ekspansi, lokasi usaha dan faktor apakah yang
lingkungan, persaingan dan peraturan paling dipertimbangkan dalam
pemerintah. Alat analisis yang pemilihan lokasi usaha jasa yang ada
digunakan adalah analisis faktor. di Kecamatan Paciran, Kabupaten
Penelitian ini mencari faktor Lamongan.
yang paling dominan diantara
kedelapan faktor tersebut. Diketahui TINJAUAN PUSTAKA
faktor yang paling dominan adalah Menurut Tarigan (2006), teori
faktor akses dengan eigenvalue lokasi adalah ilmu yang menyelidiki
sebesar 56,331%. Sri Zuliarni dan tata ruangr (spatial order) kegiatan
Relon Taufik Hidayat, meneliti ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki
seberapa penting faktor lokasi usaha. alokasi geografis dari sumber-
Alat analisis yang digunakan disini sumber yang potensial, serta
adalah analisis deskriptif. hubungannya dengan atau
Subvariabel yang digunakan dalam pengaruhnya terhadap keberadaan
penelitian ini adalah akses, berbagai macam usaha/kegiatan lain
visibilitas, tempat parkir, lingkungan baik ekonomi maupun sosial.
dan persaingan. Lokasi berhubungan dengan di
Hasil dari penelitian mana usaha harus bermarkas dan
menunjukkan bahwa faktor yang melakukan operasi atau kegiatannya
sangat penting dalam pemilihan (Lupiyoadi, 2009). Pemilihan lokasi
Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Usaha Jasa pada UMKM di Kecamatan Paciran | 169

harus mempertimbangkan berbagai METODE PENELITIAN


aspek yang tentunya diarahkan untuk Jenis penelitiann inii yaitu
mendorong penjualan dan penelitian deskriptif kuantitatif.
memberikan keuntungan bagi usaha. Dalam penelitian ini yang menjadi
Pemilihan lokasi usaha dipengaruhi populasi adalah pemilik (owner)
oleh beberapa faktor. Faktor-faktor usaha jasa yang berada di Paciran,
ini pada prakteknya berbeda Lamongan yang berjumlah 160 unit
penerapannya bagi satu usaha dengan usaha. Peneliti menggunakan metode
usaha yang lain, sesuai dengan non problabilityw sampling yaitu
produk dan jasa yang dihasilkan. judgmental sampling.
Menurut Tjiptono (2007) Widayat (2004) menjelaskan
pemilihan tempat atau lokasi usaha judgemental sampling yaitu
memerlukan pertimbangan yang pengambilan sampel berdasarkan
cermat terhadap beberapa faktor penilaian peneliti mengenai siapa-
berikut: Akses, Visibilitas, Lalu siapa saja yang pantas untuk
lintas, Tempat parkir, Ekspansi, dijadikan sampel dalam penelitian.
Lingkungan, Persaingan, dan Kriteria dalam pengambilan sampel
Peraturan pemerintah. Sedangkan ialah usaha dengan ciri-ciri UMKM
Hindrayani (2010) menjelaskan yang bergerak pada bidang usaha
bahwaa faktor-faktor yang jasa dan telah berdiri minimal 6
mempengaruhi pemilihan lokasi bulan. Definisi operasional variabel
usaha seperti letak konsumen atau lokasi dibagi menjadi 7 sesuai
pasar, sumber bahan baku, sumber dengan faktor yang diangkat dan
tenaga kerja, air dan listrik, indikator yang digunakan dalam
transportasi, lingkungan masyarakat penelitian guna mengetahui rumusan
dan sikap yang muncul, peraturan yang diangkat. Tenagaa kerja dengan
pemerintah, pembuangan limbah indikator pendidikan tenaga kerja,
industri, fasilitas pabrik dan budaya tenaga kerja, jumlah tenaga
karyawan. Dari beberapa teori yang kerja, kemudahan memperoleh
telah dicantumkan diatas maka tenaga kerja, murahnya gaji.
kerangka pikir yang digunakan Subvariabel aksess dengan
adalah sebagai berikut: indikator kemudahan untuk menuju
lokasi dan mudah dijangkau sarana
TENAGA KERJA transportasi. Subvariabel fasilitas
dengan indikator lahan parkir,
AKSES tingkat keamanan dan kkesesuaian
FASILITAS
harga dengan kondisi fisik.
Subvariabel pasar dengan
LOKASI
PASAR indikator jumlah penduduk di daerah
ENERGI
sekitar lokasi, tingkat pendapatan di
daerah sekitar lokasi dan daya beli
PERSAINGAN konsumen. Dalam subvariabel energi
dengan iindikator ketersediaan listrik
PERATURAN
dan ketersediaan air.
PEMERINTAH
Gambar 1. Kerangka Pikir Dalam subvariabel persaingan
Penelitian dengan indikator jarak dengan usaha
170|JURNAL MANAJEMEN BISNIS VOLUME 8 No. 02  Edisi Oktober 2018

yang sebidang dan diferensiasi harga digunakan untuk mengetahui nilai


jasa. Dalam subvariabel peraturan indikator ttiap subvariabel yang
pemerintah dengan indikator dipertimbangkan dalam pemilihan
kemudahan perizinan, insentif lokasi dengan menggunakan rumus
pemerintah dan pajak. rentang skala yang dinyatakan oleh
Pengukuran yang digunakan Umar (2008), yang mana Rs adalah
dalam penelitian ini adalah rentang rentang skala, n adalah jumlah
skala dan ukuran interval. Skala yang sampel, m adalah jumlah alternatif
digunakan dalam penelitian ini jawaban, sebagai berikut:
adalah skala likert 5 titik untuk
menelaah seberapa kuat subjek
setuju atau tidak dengan pertanyaan
yang diajukan oleh peneliti. Berdasarkan perhitungan rentang
Dengan acuan poin 5 adalah skala diperoleh sebesar 80. Dengan
sangat penting dan poin 1 adalah demikian skala penelitian setiap
sangat tidak penting. Dalam kriteria tertera pada Tabel 1 sebagai
penelitian ini rentang skala berikut:

Tabel 1. Rentang Skala Untuk Indikator Subvariabel


Peraturan
Rentang Skala Tenaga Kerja ---
Pemerintah
Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat Tidak
100-180
Penting Penting Penting
181-260 Tidak Penting Tidak Penting Tidak Penting
261-340 Cukup Cukup Cukup
341-420 Penting Penting Penting
421-500 Sangat Penting Sangat Penting Sangat Penting

Ukuran interval adalah skala Pertama, untuk subvariabel


yang sama seperti nominal dan tenaga kerja maka perhitungan Nilai
ordinal namun mempunyai indeks min = skor min x jumlah
karakteristik tetap dan dapat item pertanyaan x jumlah responden
dinotasikan dalam fungsi yaitu, 300. Nilai indeks maks = skor
matematika. Skala interval maks x jumlah item pertanyaan x
menentukan perbedaan, urutan dan jumlah responden, sehingga nilai
kesamaan besaran perbedaan tiap indeks maks 1500. Interval = nilai
variabel (Sekaran 2006). Selanjutnya indeks maks – nilai indeks min,
adalah penentuan ukuran interval sehingga intervalnya adalah 1200.
untuk masing-masing subvariabel Jarak Interval = Interval : jenjang
dan untuk variabel lokasi. interval, maka jaraknya adalah 240.

Tabel 2. Ukuran Interval Subvariabel Tenaga Kerja


Sangat Penting Tidak penting Cukup Penting Sangat Penting
500 900 1300 1700 2100 2500

Kedua, subvariabel akses, energi min = skor min x jumlah item


dan persaingan. Untuk nilai indeks pertanyaan x jumlah responden maka
Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Usaha Jasa pada UMKM di Kecamatan Paciran | 171

hasilnya 300. Nilai indeks maks = indeks maks – nilai indeks min,
skor maks x jumlah item pertanyaan maka hasilnya 1200. Jarak Interval =
x jumlah responden sehingga Interval : jenjang interval, sehingga
hasilnya adalah 1500. Interval = nilai jarak intervalnya 240.

Tabel 3. Ukuran Interval Subvariabel Akses, Energi dan Persaingan


Sangat Penting Tidak penting Cukup Penting Sangat Penting
200 360 520 680 840 1000

Ketiga, subvariabel fasilitas, item pertanyaan x jumlah responden


pasar dan kebijakan pemerintah. sehingga hasilnya adalah 1500.
Untuk nilai indeks min = skor min x Interval = nilai indeks maks – nilai
jumlah item pertanyaan x jumlah indeks min, maka hasilnya 1200.
responden maka hasilnya 300. Nilai Jarak Interval = Interval : jenjang
indeks maks = skor maks x jumlah interval, maka hasilnya 240.

Tabel 4. Ukuran Interval Subvariabel Fasilitas, Pasar, dan Kebijakan


Pemerintahan
Sangat Penting Tidak penting Cukup Penting Sangat Penting
300 540 780 1020 1260 1500

Keempat, variabel lokasi. Untuk sehingga hasilnya adalah 10000.


nilai indeks min = skor min x jumlah Interval = nilai indeks maks – nilai
item pertanyaan x jumlah responden indeks min, maka hasilnya 8000.
maka hasilnya 2000. Nilai indeks Jarak Interval = Interval : jenjang
maks = skor maks x jumlah item interval, maka jarak intervalnya
pertanyaan x jumlah responden adalah 1600.

Tabel 5. Ukuran Interval Variabel


Sangat Penting Tidak penting Cukup Penting Sangat Penting
2000 3600 5200 6800 8400 10000

Uji validitas adalah metode yang mengatakan realibilitas menunjukan


menunjukkan sejauh mana alat tingkat keandalan sesuatu. Pengujian
pengukur itu mengukur apa yang reliabilitas instrument menggunakan
ingin diukur. Uji validitas instrumen rumus Cronbach’s Alpha. Ghozali
dilakukan dengan membandingkan (2005) mengatakan bahwa instrumen
nilai r hasil dengan nilai r tabel dikatakan reliabel, jika nilai
dengan derajat bebas (n-2). Cronbach’s Alpha = 0.60
Apabilaa dibandingkan, nilai r Analisis faktor adalah teknik
hasil perhitungan > dari nilai r dalam yang digunakan untuk mencari faktor
tabel pada alfa tertentu maka dapat yang menjelaskan hubungan atau
disimpulkan bahwa butir pertanyaan korelasi antara berbagai indikator
itu valid. Apabila r hasil < daripada r independen yang diobservasi
tabel maka data dikatakan tidak (Hidayat, 2014). Tujuan analisis
valid (Sanusi 2011). Arikunto (2003) faktor adalah nuntuk menjelaskan
172|JURNAL MANAJEMEN BISNIS VOLUME 8 No. 02  Edisi Oktober 2018

struktur hubungan di antara banyak HASIL PENELITIAN DAN


variabel dalam bentuk faktor. PEMBAHASAN
Langkah-langkah analisis faktor Berikut adalah hasil uji validitas
adalah dengan validasi analisis dan reliabilitas yang telah diolah
faktor, jumlah faktor yang terbentuk, dengan aplikasi SPSS 23 ditunjukkan
menamakan faktor, dan faktor yang oleh Tabel 6 dan Tabel 7.
berpengaruh dominan.

Tabel 6. Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi


Variabel Subvariabel Item R hitung R tabel Ket.
Lokasi X1 0.594 0.1966 Valid
X2 0.445 0.1966 Valid
Tenaga Kerja X3 0.674 0.1966 Valid
X4 0.425 0.1966 Valid
X5 0.357 0.1966 Valid
X6 0.719 0.1966 Valid
Akses
X7 0.804 0.1966 Valid
X8 0.656 0.1966 Valid
Fasilitas X9 0.529 0.1966 Valid
X10 0.495 0.1966 Valid
X11 0.689 0.1966 Valid
Pasar X12 0.613 0.1966 Valid
X13 0.675 0.1966 Valid
X14 0.804 0.1966 Valid
Energi
X15 0.859 0.1966 Valid
X16 0.756 0.1966 Valid
Persaingan
X17 0.678 0.1966 Valid
X18 0743 0.1966 Valid
Peraturan
X19 0.701 0.1966 Valid
Pemerintah
X20 0.756 0.1966 Valid

Berdasarkan hasil Tabel 6 diatas Tabel 7 Uji Reliabilitas


menunjukkan bahwa semua indikator Cronbachs
N of Items
pada subvariabel menunjukkan valid Alpha
dikarenakan nilai lebih besar 0.628 20
dari 0,1966 atau rhitung> rtabel. Hasil
ini menunjukkan bahwa semua Dari tabel diatas dapat diketahui
pernyataan variabel lokasi dalam bahwa nilai Cronbach’s Alpha>
kuesioner yang diajukan kepada 0,60. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
responden dapat digunakan untuk data reliabel. Untuk mengetahui
mengukur faktor yang faktor yang paling dipertimbangkan
mempengaruhi pemilihan lokasi dilakukan dengan menggunakan
usaha jasa. analisis faktor dengan mengukur
Uji reliabilitas digunakan untuk validasi analisis factor melalui
melihat tingkat konsistensi variabel kecukupan sampel dalam penelitian
yang ada. Hasil perhitungan dengan dengan menggunakan Bartlett’s Test
SPSS 23 didapatkan data sebagai of Sphericity, Koefisien Kaiser-
berikut: Meyer-Olkin (KMO), Measures
Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Usaha Jasa pada UMKM di Kecamatan Paciran | 173

Sampling Adequacy (MSA) dan tetapi ada 6 indikator yang


Comunallities. comunalitiesnya > 0,5 dan nilai
Pada pengujian pertama, ada 7 initial eigenvalues comulativesdari
indikator tidak memenuhi syarat kurang dari 60%.Hal ini berarti harus
MSA > 0,5. Hal ini berarti harus dilakukan pengujian ulang.
dilakukan pengujian ulang dengan Setelah melalui 2 (dua) kali
mengeluarkan indikator yang tidak proses reduksi, maka proses reduksi
memenuhi syarat. Pada pengujian dihentikan karena seluruh syarat
kedua didapatkan hasil MSA < 0,5 validasi didapatkan.

Tabel 8: Hasil untuk Pengujian KMO dan Bartlett’s Test of Sphericity


Jenis Pengukuran Skor
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .697
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 119.220
df 21
Sig. .000

Berdasarkan tabel 8 diketahui Hal ini berarti matriks korelasi yang


bahwa hasil KMO sebesar 0.697. Ini signifikan dengan sejumlah variabel,
berarti analisis faktor tepat Hasil output SPPS 23 dapat
digunakan untuk menganalisis data diketahui bahwa pada setiap faktor
yang diperoleh. Hasil uji Bartlett’s telah memenuhi syarat MSA > 0,5.
Test of Sphericity menunjukan hasil Hasil dari masing-masing faktor
119.220 dengan signifikasi sebesar dapat dilihat pada tabel 9 berikut:
0,000.
Tabel 9: Anti-Image Matrices
X1 X3 X6 X10 X14 X15 X20
X1 .658 -.174 .027 .082 -.164 -.049 -.171
X3 -.174 .696 -.140 .134 -.028 -.067 -.179
X6 .027 -.140 .865 -.136 .102 .172 .049
Anti-image
X10 .082 .134 -.136 .801 -.180 -.101 .135
Covariance
X14 -.164 -.028 .102 -.180 .716 -.214 -.026
X15 -.049 -.067 .172 -.101 -.214 .737 -.085
X20 -.171 -.179 .049 .135 -.026 -.085 .679
X1 .756a -.256 .036 .114 -.239 -.071 -.255
X3 -.256 .710a -.181 .179 -.040 -.094 -.260
X6 .036 -.181 .565a -.164 .130 .216 .063
Anti-image
X10 .114 .179 -.164 .561a -.238 -.132 .183
Correlation
X14 -.239 -.040 .130 -.238 .661a -.295 -.038
X15 -.071 -.094 .216 -.132 -.295 .710a -.120
X20 -.255 -.260 .063 .183 -.038 -.120 .762a

Dari tabel 9, diketahui ada 7 tempat usaha, ketersediaan listrik,


faktor yang memenuhi syarat. Faktor ketersediaan air dan pajak. Faktor-
itu adalah pendidikan tenaga kerja, faktor tersebut adalah komponen
budaya tenaga kerja, kemudahan pembentuk faktor baru.
untuk menuju lokasi, harga sewa
174|JURNAL MANAJEMEN BISNIS VOLUME 8 No. 02  Edisi Oktober 2018

Tabel 10. Total Variance Explained


Extraction Sums of Squared Rotation Sums of Squared
Initial Eigenvalues Loadings Loadings
% of Cumulative % of Cumulative % of Cumulative
Component Total Variance % Total Variance % Total Variance %
1 2.399 34.278 34.278 2.399 34.278 34.278 2.110 30.140 30.140
2 1.440 20.573 54.852 1.440 20.573 54.852 1.595 22.779 52.919
3 1.006 14.369 69.220 1.006 14.369 69.220 1.141 16.301 69.220
4 .609 8.699 77.919
5 .551 7.876 85.795
6 .510 7.288 93.083
7 .484 6.917 100.000

Tabel 10 menunjukkan Berdasarkan data pada tabel 11


persentase dari faktor satu memiliki diatas, maka dapat diketahui
eigenvalues sebesar 2.399, faktor dua komponen faktor pertama terdiri dari
memiliki eigenvalues sebesar 1.440 X3, X20, X1. Komponen faktor
sedangkan faktor tiga eigenvalues kedua terdiri dari X14, X15 dan X10.
sebesar 1.006. Sedangkan X6 masuk dalam
Untuk mengetahui distribusi komponen faktor ketiga. Ketiga
dimensi-dimensi dapat dilihat pada faktor tersebut nantinya akan
Tabel 11(Rotated Component diberikan nama sesuai dengan
Matrix) berikut ini: indikator/kompenen yang menjadi
pembentuk dalam faktor baru yang
Tabel 11. Rotated Component telah ditemukan.
Matrix Ada 2 cara dalam menamakan
Component faktor yang terbentuk yaitu dari
Indikator
1 2 3 komponen yang terbentuk dan
X3 .802 .065 .179 pendekatan surrogatte variabel, yaitu
X20 .756 .101 -.160 memilih salah satu variabel dengan
X1 .721 .298 -.070 loading faktor tertinggi. Tabel
X14 .197 .795 -.096
berikut adalah penamaan faktor baru
X15 .229 .692 -.280
X10 -.533 .582 .388
yang telah ditemukan, penjelasan
X6 .019 -.201 .917 komponen faktor pembentuk dan
nilai dari varian faktor:

Tabel 12. Penamaan Faktor Baru


Nama Nilai Varian Faktor
Nomor Komponen Pembentuk
Faktor
1. Jumlah Ketersediaan Tenaga Kerja 34.278
SDM dan
1 2. Pajak
Pajak
3. Pendidikan Tenaga Kerja
1. Ketersediaan Air 20.573
2 Energi 2. Ketersediaan listrik
3. Harga Sewa Tempat Usaha
3 Akses Kemudahan lokasi untuk dikunjungi 14.369
Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Usaha Jasa pada UMKM di Kecamatan Paciran | 175

Untuk mengetahui faktor yang kerja dengan nama faktor adalah


berpengaruh dominan dilihat dari % SDM & Pajak. Faktor kedua
of variance eigenvalues tertinggi. terbentuk dari ketersediaan air,
Berdasarkan hasil pengelompokan ketersediaan listrik dan harga sewa
faktor, diketahui bahwa faktor yang tempat usaha dengan nama faktor
berpengaruh dominan dalam adalah Energi. Faktor ketiga dengan
pemilihan lokasi usaha jasa di nama faktor Akses dengan indikator
Kecamatan Paciran adalah faktor 1 pembentuk kemudahan lokasi untuk
yaitu SDM & Pajak dengan varian dikunjungi.
yang menjelaskan sebesar 34,278%. Faktor pertama SDM dan Pajak
Berdasarakan data diatas, sesuai Hidrayani (2010) yang
dengan menggunakan ukuran mengemukakan bahwa salah satu
interval setiap subvariabel dapat faktor yang harus dipertimbangkan
diketahui bahwa ada faktor yang adalah SDM. Didukung oleh teori
penting dan ada juga yang sangat yang dikemukakan oleh Chase, et al
penting. Faktor penting terdiri dari (2006) yang menyatakan bahwa
faktor tenaga kerja, persaingan dan keputusan pemilihan lokasi usaha
peraturan pemerintah sedangkan manufakturdan usaha jasa
faktor yang dianggap sangat penting dipengaruhi oleh berbagai macam
adalah faktor akses, fasilitas, pasar kriteria pemilihan yangmendasarkan
dan energi. Hal ini sama dengan pada kepentingan kompetitif.
penelitian Zuliarni dan Hidayat, Diantaranya adalah pengaruh pajak
yang menggunakan 5 faktor dalam yang ada pada lokasi usaha.
penelitiannya. Hasil penelitian Hasil faktor kedua sama dengan
didapatkan ada 4 faktor yang yang disebutkan oleh Hidrayani
dianggap sangat penting dan 1 faktor (2010) bahwa energi adalah salah
penting. Faktor sangat penting dalam satu faktor yang harus
pemilihan lokasi usaha tersebut dipertimbangkan dalam pemilihan
adalah akses, visibilitas, lingkungan, lokasi usaha. Sedangkan faktor
tempat parkir. Sementara faktor lain ketiga yakni akses, membantah hasil
yang dianggap penting bagi pemilik dari penelitian Sastrawan, (2015)
usaha adalah persaingan. dimana hasil penelitian menyatakan
Hasil analisis data dapat akses merupakan faktor yang paling
diketahui melalui 2 kali reduksi dipertimbangkan dalam pemilihan
jumlah indikator dari 20 direduksi lokasi usaha. Hal ini mungkin karena
hingga menjadi 7 indikator. Hal lokasi penelitian yang berbeda
tersebut dilakukan untuk memenuhi menyebabkan hasil yang berbeda.
persayaratan penggunaan analisis Berdasarkan hasil analisis data
faktor. ketujuh indikator tersebut diatas, untuk menentukan faktor
selanjutnya membentuk 3 faktor yang paling mempengaruhi dilihat
baru. Pemberian nama faktor dari presentage of variance
dilakukan dengan melihat hasil dari eigenvalues tertinggi. Berdasarkan
perotasian. hasil dari analisis faktor dapat
Faktor pertama terbentuk dari diketahui bahwa faktor yang paling
indikator jumlah ketersediaan tenaga dipertimbangkan dalam pemilihan
kerja, pajak dan pendidikan tenaga lokasi usaha jasa mikro-kecil-
176|JURNAL MANAJEMEN BISNIS VOLUME 8 No. 02  Edisi Oktober 2018

menengah yang berada di Kecamatan Hidayat, A. 2014. Penjelasan Analisis


Paciran adalah faktor SDM dan Faktor (Factor Analysis) PCA
Pajak. danCFA.http://www.statistikian.c
om/2014/03/analisis-
SIMPULAN faktor.html[diakses pada 2 Maret
Berdasarkan hasil analisis data 2017]
dan pembahasan, maka dapat ditarik Hindrayani, A. 2010. Manajemen
kesimpulan bahwa faktor lokasi: Operasi. Yogyakarta: Pohon
tenaga kerja, akses, fasilitas, pasar, Cahaya.
energi, persaingan dan peraturan Lupiyoadi, R. & Hamdani, A.
pemerintah menjadi pertimbangan 2009. Manajemen Pemasaran
dalam pemilihan lokasi usaha jasa Jasa, Edisi kedua. Jakarta:
yang ada di Kecamatan Paciran, Salemba Empat.
Kabupaten Lamongan. Malhotra, N. K. 2006. Marketing
Dari ketujuh faktor research: An Apllied Orientation
tersebut,faktor akses, fasilitas, pasar (5th Edition). Upper Saddle
dan energi masuk dalam kategori River, NJ: Prentice Hall
sangat penting. Sedangkan faktor Republik Indonesia. 2008. Undang-
tenaga kerja, persaingan dan undang nomor 20 tahun 2008
peraturan pemerintah termasuk tentang Usaha Mikro Kecil dan
dalam kategori penting. Menurut Menengah.
hasil analisis, faktor yang paling Sanusi, A. 2011. Metode Penelitian
dipertimbangkan oleh usaha jasa Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
pada UMKM di Kecamatan Paciran Sekaran, U. 2006. Metode Penelitian
adalah faktor SDM & Pajak Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat
DAFTAR PUSTAKA Tarigan, R. 2006. Ekonomi Regional:
Arikunto, S. 2003. Prosedur Teori dan Aplikasi (Edisi
Penelitian, Suatu Praktek. Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Jakarta: Bina Aksara
Chase, et al. 2006. Operations Tjiptono, F. 2007. Pemasaran Jasa.
Management for Competitive Malang: Bayumedia Publishing.
Advantage with Global Case. Tjiptono, F. 2008. Strategi
New York: Prentice Hall Pemasaran. Edisi ketiga.
Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Yogyakarta: ANDI.
Multivariate dengan program Umar, H. 2008. Metode penelitian
SPSS. Semarang: Badan Penerbit untuk skripsi dan Tesis Bisnis.
Universitas Diponegoro. Jakarta: PT Raja Grafindo
Handoko. H. 2000. Dasar-dasar Persada
Manajemen Produksi dan Widayat. 2004. Metode Penelitian
Operasi. Yogyakarta: BPFE. Pemasaran. Malang: CV.
Cahaya Pres

Anda mungkin juga menyukai