SISTEM PRODUKSI
ACARA 2.
PENENTUAN LOKASI AGROINDUSTRI
Ryanda Iqbaldi
201710301081
Asisten Praktikum:
1. Muhammad Rifqy Haidar
2. Lituhayu Supartiningrum
3. Deden Firmansyah
4. Moh. Iqbal Kautsaralim S.
5. Laila Adhani Putri M.
Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan saat akan menentukan lokasi
pabrik, agar kelangsungan industri kedepannya semakin maju dan meminimalkan
permasalahan dimasa depan. Dengan mengetahui prosentase prioritas kriteria
yang harus diutamakan dalam pemilihan lokasi pabrik, diharapkan para pengusaha
akan lebih mudah saat menentukan lokasi mana yang cocok untuk mendirikan
pabrik mereka. Baru-baru ini telah banyak penelitian yang dilakukan mengenai
penentuan skala prioritas dengan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP),
sebagai sebuah metode yang diperlukan agar dapat menampung semua aspek.
Selanjutnya diharapkan dapat disusun urutan kriteria yang sesuai kebutuhan.
Dengan beberapa kelebihan AHP sebagai penentu prioritas kriteria maka
penelitian ini menerapkan AHP sebagai penentuan prioritas kriteria lokasi pabrik
1.2 Tujuan
Adapun Tujuan dalam praktikum ini yaitu Untuk mengetahui dan menentukan
alternatif terbaik dalam pemilihan pendirian lokasi industri menggunakan metode
Analytical Hierarchy Process (AHP).
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau
barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah
untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga
reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang,
tetapi juga dalam bentuk jasa.
Industri merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejateraan
penduduk. Selain itu industrialisasi juga tidak terlepas dari usaha untuk
meningkatkan mutu sumberdaya manusia dan kemampuan untuk memanfaatkan
sumber daya alam secara optimal. UU Perindustrian No 5 Tahun 1984, industri
adalah kegiatan ekonomi yang mengelola bahan mentah, bahan baku, barang
setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi
untuk penggunaanya termasuk kegiatan rancangan bangun dan perekayasaan
industri. Dari sudut pandang geografi, Industri sebagai suatu sistem, merupakan
perpaduan sub sistem fisis dan sub system manusia (Sumaatmaja, 2011).
Ada banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi.
Menurut Fandy Tjiptono (2017) pemilihan tempat/lokasi fisik memerlukan
pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor berikut:
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah di jangkau sarana
transportasi umum.
2. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari
jarak pandang normal.
3. Lalu lintas (traffic), menyangkut dua pertimbangan utama:
a. Banyaknya orang yang lalu-lalang bisa memberikan peluang besar
terhadap terjadinya buying, yaitu keputusan pembelian yang sering
terjadi spontan, tanpa perencanaan, dan atau tanpa melalui usaha-usaha
khusus.
b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa juga jadi hambatan.
4. Tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk kendaraan roda
dua maupun roda empat.
5. Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas apabila ada perluasan
di kemudian hari.
Adapun waktu dan tempat yang digunakan dalam praktikum Sistem produksi
acara 2 ini di Gedung A Ruang 14 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Jember pada Pukul 09.40 WIB.
3.2.1 Alat
3.2.2 Bahan
- Data
Tabel 4.1 Tabel Data Pendukung untuk Penentuan Lokasi pada Tiap Kecamatan
Mantup Ngimbang Paciran Sugio
Bahan Baku
6165 Ha 7483 Ha 889 Ha 13348 Ha
(Luas Panen)
Pasar 20 km 40 km 25 km 35 km
Tenaga Kerja D4 D3 SMA/SMK S1
Traktor, Cangkul, Traktor,
Fasilitas
Mesin Mesin Traktor Mesin
Pendukung
Pemipil Pemipil Perontok
Infrastruktur
(Kondisi Berpasir Berbatu Aspal Aspal
Jalan)
Komoditas
Jagung Jagung Palawija Padi
Unggulan
Kondisi Miring
Datar Berbatu Miring Datar Berair
Lahan Berbatu
Rencana Tata Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan
Ruang Pertanian Industri Perkebunan Pertanian
Dari data pendukung diatas bahwa terdapat 8 kriteria yang harus dimiliki
oleh lokasi industri tersebut. Data pendukung tersebut digunakan sebagai tolak
ukur pemilihan lokasi padi di kabupaten lamongan ini. Dengan adanya hal
tersebut perusahaan dapat menghemat dan meminimalisir modal awal yang
dikeluarkan untuk memperoleh lokasi yang sesuai kriteria yang diinginkan.
Berdasarkan data pendukung diatas daerah Kecamatan Sugio yang berpotensi
besar untuk dijadikan lokasi Industri berbasis padi.
Dalam menentukan keputusan pemilihan lokasi industri berbasis jagung ini ini
dapat menggunakan aplikasi Expert Choice (EC) untuk mennetukkan lokasi
tersebut. Secara lebih jelas langkah dalam mencari solusi pemilihan lokasi industri
ini dapat dilihat pada langkah-langkah dibawah ini.
Pada tahap ini adalah melakukan pemgisian Goal pada piliham menu
Expert Choice dengan Goal Penentuan Lokasi Agroindustri Padi di Kabupaten
Lamongan.
Gambar 4.4 Input Faktor – Faktor Penentuan Lokasi pada Goal Description
4.2.6.5 Infrastruktur
Gambar 4.9 Input Matriks Perbandingan Berpasangan Faktor Infrastruktur
4.2.6.6 Komoditas Unggulan
Gambar 4.10 Input Matriks Perbandingan Berpasangan Faktor Komoditas
Unggulan
Gambar 4.16 Head To Head Sensitivity pada Daerah Mantup dengan Ngimbang
Berdasarkan data yang dapat dilihat diatas bahwa dari segi bahan baku,
Fasilitas Pendukung, komoditas unggulan dan Kondisi lahan Kecamatan
Ngimbang lebih unggul dibandingkan dengan Kecamatan Mantup. Sedangkan
untuk Kecamatan Mantup sendiri lebih unggul pada Pasar, Tenaga Kerja,
Infrastruktur, dan Rencana tata letak dengan penilaian Overall untuk Kecamatan
Mantup lebih unggul dibandingkan dengan Kecamatan Ngimbang. Sehingga
untuk Kecamatan Mantup lebih direkomendasikan daripada Kecamatan
Ngimbang.
Gambar 4.17 Head To Head Sensitivity pada Daerah Mantup dengan Paciran
Berdasarkan data yang dapat dilihat diatas bahwa dari segi Bahan baku,
Pasar, Tenaga Kerja dan Fasilitas Pendukung Kecamatan Mantup lebih unggul
dibandingkan dengan Kecamatan Paciran. Sedangkan pada Kecamatan Paciran
sendiri lebih unggul pada Infrasrtuktur, Komoditas Unggulan, Kondisi lahan,
rencana tata letak. Dengan penilaian Overall Kecamatan Paciran lebih unggul
dibandingkan dengan kecamatan Mantup. Sehingga Kecamatan Paciran lebih
direkomendasikan.
Gambar 4.18 Head To Head Sensitivity pada Daerah Mantup dengan Sugio
Berdasarkan data yang dapat dilihat diatas terlihat jelas bahwa untuk
Kecamatan Mantup hanya unggul dalam segi pasar jika dibandingkan dengan
Kecamatan Sugio. Dimana untuk Kecamatan Sugio sendiri unggul dalam hal
Bahan Baku, Tenaga Kerja, Fasilitas Pendukung, Infrastruktur, Komoditas
unggulan, kondisi Lahan, dan Rencana Tata Letak. Dengan Penilaian tersebut
secara Overall untuk Kecamatan Sugio jauh lebih unggul dibandingkan dengan
Kecamatan Mantup sehingga dapat ditarik kesimpulan Lokasi yang
direkomendasikan sebagai Lokasi Agroindustri Padi di Kabupaten Lamongan
adalah Kecamatan Sugio karena berdasarkan Hasil Analisa Kecamatan Sugio
yang mejadi rekomendasinya.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun Kesimpulan yang Bisa didapat pada Praktikum Sistem Produksi ini
adalah sebagai berikut:
5.2 Saran
Adapun Saran yang dapat saya diberikan untuk praktikum kedepannya yaitu
sebaiknya praktikum dilakukan secara full ofline semua agar praktikan dapat
mengetahui lebih jelas terkait materi yang disampaikan dengan jelas.
DAFTAR PUSTAKA