Anda di halaman 1dari 17

JURNAL LENTERA KOMUNIKASI Vol.2 No.

1, Agustus 2016 / ISSN 2442-2991

PUBLIC RELATIONS DAN KEMAMPUAN MENULIS PRESS RELEASE


SEBAGAI PUBLISITAS KORPORAT

Oleh :
Titis Gandariani

Hubungan Masyarakat, Politeknik LP3I Jakarta


Gedung sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450
Telp. 021 – 31904598 Fax. 021 - 31904599

Email : titisgandariani@yahoo.com

ABSTRACT

Press release as media publications made by the corporate public relations. As a function of
management, public relations demanded not only able to manage the public to communicate
but also to be able to write to the foundation of scientific concepts and theories. In the context
of science communication, writing press releases required format good writing techniques.
The purpose of this research study intends to describe the description of the concepts and
patterns of writing press release is based on the context of science communication. Starting
from writing techniques, such as physical appearance releases, content (content), and the
style of language. By practitioner can enrich the practitioners PR (public relations) firm or
organization in designing the right communication strategy through the creation of an
interesting press release to be informed.

Keywords: Public Relations Writing, Press Release

PENDAHULUAN masyarakat dari organisasi tersebut secara


konsisten, melalui mengembangkan,
Dalam konteks ilmu komunikasi, mengeksekusi, dan mengevaluasi program
definisi Public Relations (untuk organisasi tersebut. Berikut ini adalah
selanjutnya disebut PR) adalah fungsi contoh beberapa publik PR yang
manajemen, dikatakan bahwa PR sebagai dikelolanya. Relasi internal (seperti :
fungsi manajemen perusahaan atau employee relations, stakeholder relations,
organisasi dikarenakan tugas praktisi PR dan sebagainya). Sedangkan relasi external
berfungsi membantu organisasi dalam (seperti : media relations, community
mendefinisikan tujuan dan filosofinya. relations, government relations, industry
(Cutlip, Center and Brom, 1999 : 02). relations, dan sebagainya).
Keterkaitan PR mengelola Jika diamati peran dan fungsi PR
komunikasi dengan publik dalam kepada publiknya (stakeholder yang
organisasi inilah yang menjadikan fungsi relevan). Membahas kegiatan PR pastinya
dan perannya begitu sangat strategis. Di juga tidak pernah terlepas dari komunikasi
antaranya mengelola stakeholder (public sebagai salah satu profesi yang mengelola
internal dan public external) yang relevan hubungan antara suatu unit dan publiknya
dengan organisasi. Mengelola stakeholder serta menentukan hidup unit tersebut.
tentu saja dengan tujuan menciptakan atau Dalam kaitan ini, PR dituntut mampu
mewujudkan organisasi dan harapan menjalankan fungsi dan tugas

71
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI Vol.2 No.1, Agustus 2016 / ISSN 2442-2991

penerangannya (information) seperti tersebut menjadi nilai berita penting.


menyaring informasi, mengelola, dan Berdasarkan pengalaman dengan teman-
menyajikan informasi berdasarkan fakta teman media, kebanyakan media
sesuai dengan realita praktik PR di memandang berita yang menarik untuk
perusahaan (organisasi). Terlepas dari dipublikasikan adalah berita yang buruk.
peran PR lainnya seperti programming, Semakin buruk semakin menarik, penting,
relationship, production, speaking, atau mempunyai nilai berita.
research, evaluation, writing dan editing. Tantangan PR tentu saja bagaimana
Intinya, fungsi dan tugas PR harus menarik simpatik media terhadap release
mengacu pada tujuan-tujuan komunikasi. yang dibuat agar dimuat di media dengan
Tujuan tersebut diimplementasikan ke nilai berita positif. Sementara itu masih
dalam program-program PR. Sementara itu berdasarkan pengalaman penulis, ada
agar program tersebut berjalan dengan beberapa factor yang menentukan dimuat
baik, salah satunya harus mendapat tidaknya press release yang dikirim PR
publisitas media yang perlu didukung oleh yakni factor penulisan (kaidah jurnalistik),
media PR, seperti press release, dan factor kualitas hubungan dengan
advertorial, newsletter, website company media.
profile, dan berbagai produk tulisan Pada topik kajian ini akan disajikan
lainnya. Disinilah peran PR writing and pemetaan pemahaman mengenai
editing yaitu kemampuan menulis, bagaimana pola penulisan press release
membuat dan mendesain media PR berdasarkan kaidah penulisan secara
dibutuhkan. Kesemuanya itu dilakukan ilmiah dan teori. Diantaranya seperti gaya
untuk menciptakan pemahaman publiknya, penulisan (mencakup format penyajian,
membangun citra korporat, membangun teknik menentukan news values, membuat
opini publik yang favourable serta lead berita, gaya bahasa jurnalistik, dan
membentuk goodwill, kerja sama, dan menulis piramida terbalik).
berbagai hal yang berkaitan dengan situasi
perusahaan.
Dalam kajian ini, penulis mencoba PEMBAHASAN
mengkaji lebih khusus tentang kegiatan PR
terkait kemampuan menulis yang tertuang Motivasi Menulis Press Release
dalam press release. Alasan dipilihnya Press release atau siaran pers adalah
press release sebagai kajian utama, karena dokumen yang disebarluaskan oleh
penulis sering menemukan pengalaman di perusahaan atau organisasi dengan tujuan
berbagai departemen PR perusahaan atau agar sebagian atau bahkan seluruh isinya
teman sesama mahasiswa komunikasi PR, dikutip oleh media massa dalam
masih banyak dari mereka yang belum pemberitaan, khususnya pada media
memahami bagaimana teknik membuat seperti televise, radio, surat kabar,
penulisan press release yang sesuai majalah, dan beberapa media cetak
dengan kaidah penulisan berdasarkan lainnya. Alat publikasi ini penting, karena
landasan konsep ilmiah dan teori. lebih berpengaruh ketimbang periklanan,
Membuat dan mengemas press di samping itu juga tidak memerlukan
release agar dapat menjadi daya tarik biaya untuk sewa kolom surat kabar, slot
untuk dimuat di media tidaklah mudah. waktu untuk radio dan televise atau ruang
Ratusan release datang ke media dari untuk media luar ruang sehingga dapat
berbagai institusi atau lembaga yang menghemat anggaran PR.
berkepentingan. Media sudah pasti tidak Berkembangnya kemajuan teknologi
mungkin memuat semua release yang komunikasi saat ini tidak dapat dipungkiri
masuk dan dijadikan nilai berita. Ada bahwa press release bisa juga ditulis pada
aturan mengapa media memilih release media on line (website perusahaan).

72
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI Vol.2 No.1, Agustus 2016 / ISSN 2442-2991

Fenomena media on line ini memang dan bagaimana mengaplikasikannya.


memungkinkan PR tidak mengirim press Mahmud Mahidin (1994:71) merangkum
release ke media massa bahkan media beberapa hal motivasi penulisan press
mencarinya dengan cara mengakses situs release yang diantaranya: (Mahmud, 1994
perusahaan tersebut. PR pun dapat secara : 141).
regular menulis release meskipun tidak 1) Untuk memelihara image dengan
semuanya mengandung nilai berita menyiarkan informasi yang dapat
penting. Namun bukan berarti kehadiran membuat khalayak luas tetap ingat
website ini menggantikan media massa (aware) akan keberadaan atau
konvensional lainnya (seperti surat kabar, eksistensi pihak yang menulis press
televise, dan radio). Karena web site ini release.
sifatnya hanya saling melengkapi atau 2) Untuk menggambarkan sesuatu yang
berfungsi sebagai pelengkap atau baru kepada khalayak luas, baik
kepanjangan tangan dari media tentang peristiwa, masalah yang
konvensional. Walau dengan media on line berjalan, ataupun tentang gagasan (ide)
memungkinkan PR menulis lebih detail yang bersumber dari pihak penulis
berita yang diinginkan. Namun PR tetap press release.
harus mengirim press release ke media 3) Untuk memberikan keterangan
massa meskipun sudah mempunyai situs tambahan yang sifatnya memperluas
sendiri. duduk persoalan yang menyangkut
Ada berbagai alasan mengapa PR pihak penulis press release, untuk
tetap harus mengirim press release ke membantah berita yang tengah beredar
media massa. Di antaranya tentu untuk di tengah masyarakat, yang
tetap dapat menjalin hubungan harmonis menyangkut pihak penulis press
dengan media, untuk itu tetap berinisiatif release dan di pandang tidak benar
mengirimkan infomasi ke media. Karena oleh pihak penulis press release.
khalayak web site terbatas dibanding 4) Untuk membantah berita yang tengah
khalayak media. Untuk menjangkau beredar di tengah masyarakat, yang
khalayak yang lebih luas maka mengirim menyangkut pihak penulis press
press release ke media konvensional tetap release dan di pandang tidak benar
perlu dilakukan. oleh pihak penulis press release.
Sedangkan berkaitan dengan faktor 5) Untuk mempromosikan produk baru.
penulisan press release yang tidak dimuat
di media, ada beberapa kesalahan- Sebenarnya motivasi menulis press
kesalahan PR dalam membuat press release yang demikian, memang lebih
release. Kesalahan-kesalahan tersebut banyak bersifat subyektif. Maksudnya
mungkin saja terjadi karena PR mengirim subyektif adalah pihak yang mengeluarkan
release tanpa seleksi dan pertimbangan press release lebih banyak diuntungkan
yang baik. Di antaranya mungkin release dalam naskah yang disiarkannya itu.
tidak mengandung nilai berita, teknik Tetapi ini jangan dijadikan suatu alasan
penulisan release yang jelek, release salah kekurangan PR dalam bersaing pesan
media dan salah sasaran, terlalu sering liputan di media. Tinggal bagaimana PR
mengirim release, PR gagal membuat beda mengemas pesan menjadi daya tarik
dengan competitor, release terkesan tersendiri bagi media, di samping kualitas
sebagai alat promosi langsung, dan hubungan yang baik dengan media tetap
sebagainya. harus dijaga.
Oleh karenanya sebelum memulai
penulisan press release, ada baiknya PR
memahami terlebih dahulu posisi dan
tujuan menulis press release ini untuk apa

73
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI Vol.2 No.1, Agustus 2016 / ISSN 2442-2991

Gaya Penulisan Press Release, Teknik yang tertera haruslah lengkap


Penyajian Secara Tampilan dimana terdapat alamat, nama
pengirim dan nomor telepon yang
Para ahli release banyak dapat dihubungi.
memaparkan tentang bagaimana kaidah 4) Tanggal release diletakkan pada
penulisan press release yang baik. Press margin kanan. Proporsi ini dapat
release yang baik, jelas akan menunjukkan membantu editor untuk mengetahui
bahwa praktisi PR (Humas) yang informasi sebenarnya melalui
menggarapnya adalah seorang yang tanggal pengirimannya.
professional dan tahu benar akan apa yang 5) Badan release dimulai dari 1/3 dari
diinginkannya. bawah halaman release. Ruas
Penulisan press release yang baik halaman yang tersisa diatas
tentu saja merupakan salah satu tugas yang halaman di maksudkan untuk
paling sulit bagi para praktisi PR (Humas). catatan atau komentar dari editor.
Hal tersebut dikarenakan press release Apabila ada judul release,
memiliki arti penting yang khusus, sebaiknya diletakkan antara data
sehingga teknik-teknik penulisan dari contact person dan badan release.
press release itu sendiri haruslah sangat Pada umumnya, judul tidak
diperhatikan. Karena secara tidak langsung diletakkan diatas contact person.
teknik penulisan press release berdampak Judul menggunakan huruf capital,
pada content (isi) press release tersebut. satu spasi dan kalimat terakhir di
Format penyajian release dalam garis bawahi.
bentuk tampilan fisik merupakan salah 6) Badan press release menggunakan
satu langkah awal penentu tulisan menjadi jarak dua spasi. Jangan pernah
menarik untuk dibaca oleh media. menulis press release dengan
Mengapa demikian, karena dari ratusan menggunakan satu spasi. Penulisan
bahkan ribuan release yang masuk ke paragraf, seperti menulis umumnya
media dari berbagai perusahaan (lembaga, yaitu menggunakan spasi normal
institusi, atau organisasi), berdasarkan antar paragrafnya. Beberapa
pengalaman bersama teman-teman perusahaan memilih untuk tidak
wartawan pandangan awal seseorang menggunakan cara tersebut.
tertarik membaca yakni dari bentuk 7) Apabila jumlah halaman lebih dari
tampilan fisik release yang ringkas setelah satu halaman, kata-kata
itu baru content (isi) nya, termasuk judul ”bersambung” diletakkan dalam
dan gaya bahasa. kurung atau menggunakan ”_”
Berikut penulis paparkan beberapa pada bagian bawah halaman.
pendapat ahli release tentang berbagai 8) Halaman berikutnya, mengutip
bentuk teknik-teknik penulisan press judul dan menggunakan dua tanda
release berlandaskan kaidah penulisan dash, dan nomor halaman,
secara ilmiah dan teori. diletakkan pada pojok kiri atas.
Pendapat Thomas Bivins (1991:83) 9) Akhir release ditandai dengan
tentang format penulisan press release berbagai cara. Bisa menggunakan
secara bentuk penyajiannya, adalah: kata “tamat”, atau nomor “30” atau
1) Press release diketik pada kertas tanda ####.
polos.
2) Margin berbanding 1-1, dan diukur Frank Jefkins (1995:113-116)
1,5 inch dari semua sisi. menyebutkan beberapa format penulisan
3) Contact person atau pembuat press release (siaran berita) sederhana
release diletakkan di pojok kiri atas yang lazim berlaku di kalangan pers. Di
pada halaman pertama. Identitas antaranya:

74
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI Vol.2 No.1, Agustus 2016 / ISSN 2442-2991

1) Kop surat (printed heading paper). produk yang dikemukakan. Pada


Setiap press release harus ditulis umumnya subjudul ini merupakan
atau dicetak di atas kerta dengan alat tipografis yang digunakan
kop surat khusus yang tidak sama sebagai bagian dari perwajahan
dengan kop surat pada kertas yang halaman.
biasa dipakai untuk keperluan 4) Paragraph pinggir (indented
korespondensi bisnis sehari-hari. paragraph). Paragraph pertama
Pada bagian atas kertas perlu tidak perlu dimasukkan ke margin
dibubuhkan kata-kata tambahan dalam, meskipun di surat kabar
yang berbunyi, misalnya: “Berita semua paragraph dimasukkan ke
dari” atau “Informasi dari” yang tepi (artinya kalimat baris pertama
kemudian diikuti dengan logo atau dibuat lebih pendek daripada
symbol organisasi. Sedangkan kalimat-kalimat lainnya dalam
alamat dan nomor telepon paragraph yang sama). Samakan
hendaknya dicantumkan pada saja panjang kalimat pada baris
bagian bawah kertas. Satu warna awal dengan kalimat-kalimat yang
saja sudah cukup. Jika terlalu ada di bawahnya. Sedangkan untuk
meriah, nanti justru akan mirip paragraph-paragraf berikutnya,
iklan sehingga bisa mengakibatkan kalimat di baris pertama harus
kesan salah dari pembacanya. Yang dibuat menjorok ke dalam sehingga
paling penting adalah isinya. Jadi lebih pendek daripada yang lain.
meskipun harus menarik, kop surat Jangan sekali-kali menggunakan
ini tidak perlu terlalu mencolok, paragraph blok (semua kalimat
bahkan harus dibuat sederhana. baris pertama dari semua paragraph
Kop surat itu hanya untuk di buat sejajar sehingga tidak ada
menunjukkan identitas lembaga yang menjorok ke dalam). Ini
yang bersangkutan, bukan untuk menyalahi kaidah. Jarak antar baris
mengiklankannya. harus berspasi ganda.selain itu,
2) Judul berita (headlines). Judul lebar margin bawah, atas, kana dan
harus menyatakan secara jelas apa kiri harus dibuat seimbang.
yang hendak diberitakan. PR tidak 5) Huruf-huruf besar (capital letters).
perlu terlalu pusing mengarang Jangan menulis nama perusahaan
judul yang spektakuler karena atau organisasi atau nama produk
biasanya para editor suka membuat dengan huruf besar semuanya.
judul sendiri yang berbeda dari 6) Penggarisbawahan (underlining).
judul aslinya, sesuai dengan gaya Tidak ada kata atau kalimat dalam
penuturan jurnalnya, atau dalam siaran berita yang perlu digaris
rangka menyesuaikan luas kolom bawahi. Untuk menonjolkan suatu
yang tersedia. kata atau kalimat, maka kata atau
3) Sub judul (subheadings). Biasanya kalimat itu dimiringkan (italics).
subjudul tidak perlu dibubuhkan, Biasanya yang menentukan adalah
karena sang editor belum tentu editor, jadi PR yang membuat
memakainya. Kalaupun ia siaran berita itu tidak perlu
memerlukannya, ia akan membuat melakukannya sendiri.
subjudul itu sendiri. Namun agar 7) Titik-titik dalam singkatan (points
lebih memperjelas judul, tidak ada in abbreviations). Menurut kaidah
salahnya mencantumkan subjudul, yang berlaku, titik tidak perlu
apalagi jika siaran berita itu dipakai dalam singkatan. Jadi yang
menyangkut suatu uraian yang benar adalah IPR, USA, UGM
sangat teknis, atau jika ada dua bukannya I.P.R, U.S.M, U.G.M.

75
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI Vol.2 No.1, Agustus 2016 / ISSN 2442-2991

Namun untuk singkatan-singkatan tidak sesuai dengan kaidah yang


tertentu, pemakaian titik memang berlaku. Baik tanda kutip maupun
diwajibkan seperti “d.a” (dengan penggarisbawahan tidak lazim
alamat) atau “u.p” (untuk dipergunakan.
perhatian). 12) Larangan (embargo). Di sini,
8) Angka-angka (figures). Semua larangan atau embargo berarti suatu
angka, dari satu sampai Sembilan permintaan untuk tidak
harus ditulis dalam huruf. menerbitkan suatu cerita atau
Sedangkan 10 (sepuluh) ke atas naskah sebelum tanggal dan saat
harus ditulis dalam angka, kecuali tertentu. Namun para editor tidak
untuk angka tahun, harga, satuan berkewajiban untuk mematuhi
moneter, satuan ukur, nomor embargo tersebut, karena memang
alamat, dan nomor telepon. Nilai- tidak ada peraturan atau kode etik
nilai yang amat besar perlu yang mengaturnya. Meskipun
diperjelas dalam bentuk uraian demikian embargo tersebut
huruf, misalnya satu juta. hendaknya dihormati, apalagi di
9) Tanggal (dates). Jika melaporkan dalam kondisi-kondisi tertentu.
suatu peristiwa, jangan sekali-kali 13) Identitas penulis (authorship). Di
memakai kata “baru-baru ini”, akhir naskah siaran berita penulis
“hari ini”, “senin depan”, atau kata- harus mencantimkan nama dan
kata lainnya yang kurang jelas. Hal nomor teleponnya. Selain untuk
ini bisa membingungkan para menunjukkan identitas penulis,
editor. Kalaupun kata “hari ini” pencantuman nama dan nomor
mau dipakai, maka hendaknya telepon tersebut sekaligus juga
disertai dengan tanggal persisnya di untuk menunjukkan bahwa naskah
dalam tanda kurung. Karena media siaran berita itu sudah habis atau
mempunyai jadwal terbit yang berakhir. Dengan demikian kita
berlainan. tidak perlu menuliskan “selesai” di
10) Sambungan (continuations). penghujung naskah, yang bisa-bisa
Apabila siaran berita ini akan menimbulkan salah tafsir
memerlukan lebih dari satu (pihak pers mungkin saja akan
halaman, maka tulislah kata menganggapnya sebagai siaran
“bersambung” atau “berlanjut ke berita terakhir yang mereka terima
halaman berikutnya” pada sudut dari suatu organisasi).
kanan bawah. Setelah itu, pada
ujung atas halaman-halaman Otis Baskin, Craig Aronof dan
selanjutnya berikanlah tanda Lattimore (1997:208) menyebutkan
tertentu yang menunjukkan bahwa beberapa format penulisan dalam bentuk
itu adalah halaman sambungan. penyajian press release, adalah sebagai
Misalnya “Mesin kopi baru-2”. berikut:
Jangan lupa membubuhkan nomor 1) Menggunakan kertas putih polos
halaman setelah halaman pertama. berukuran kuarto (8,5 x 11 inch),
11) Tanda kutipan (quotation marks). menggunakan double spasi,
Tanda kutip (“….”) harus pengetikan pada satu muka saja
dibubuhkan untuk setiap kalimat dan tidak lebih dari 2 halaman.
yang dikutip secara langsung 2) Identifikasi perusahaan dengan
maupun tak langsung. Namun mencantumkan nama, alamat dan
jangan berikan tanda kutip untuk nomor telepon. Nama dan nomor
nama produk maupun nama telepon contact person Humas,
apapun, karena itu sama sekali

76
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI Vol.2 No.1, Agustus 2016 / ISSN 2442-2991

diletakkan pada posisi paling atas 1) Margin paling tidak satu inch pada
dari release. setiap sisinya. Indented paragraph
3) Ada waktu release. Jadi tidak menggunakan 10 spasi.
hanya berupa tulisan “For 2) Identitas perusahaan dicantumkan
Immediate Release” tetapi ada pada pojok kanan atas, lengkap
spesifikasi waktu dan tanggal. dengan nomor telepon, fax dan
Contoh : “For release at noon, alamat email.
march 31”. Pastikan untuk 3) Contact person dicantumkan pada
mencantumkan tanggal pada saat kiri halaman, sejajar dengan detail
release tersebut disiapkan dan bisa identitas perusahaan.
diletakkan pada posisi paling atas 4) Apabila mencantumkan tanggal
release atau pada tempat tanggal pengiriman release, maka ”For
release. Immediate release” dihapus saja
4) Judul release merupakan judul dan diganti dengan informasi
yang mencerminkan ringkasan dari waktu yang lebih detail, contoh :
keseluruhan isi release atau “12 siang”, “selasa, 24 mei 2005”.
headline tetapi beberapa editor 5) Sebaiknya hanya menggunakan
lebih menyukai judul saja. satu halaman release karena akan
5) Mulailah cerita ini kira-kira 1/3 lebih disukai dalam pencetakan,
bagian dari bawah pada halaman tetapi bisa saja lebih dari satu
pertama. halaman bila diperlukan.
6) Release dapat dimulai dengan 6) Badan release dimulai pada ½
tanggal kejadian atau bisa dengan bagian dari halaman paling atas,
menyebutkan tempat kejadian. gunakan dua spasi.
7) Lengkapi kalimat sebelum pindah 7) Untuk halaman bersambung,
ke halaman berikutnya, pergunakan gunakan kata ”berlanjut”.
kata “bersambung” pada bagian 8) Pada halaman berikutnya, pada
bawah halaman dan pada dengan pojok atas ditulis judul, halaman
mungutip judul, dua tanda dash, dan tanda dash. Contoh : ” ........ ”.
hal, dan jumlah hal yang diletakkan 9) Pada akhir release, menggunakan
di pojok kiri atas. Contoh : “…… symbol ” ….. ” atau ”END” atau
2/2”. ”###”.
8) Pada bagian akhir release dapat
mencantumkan “-30-“ atau “###” Teknik Penyajian Secara Content (Isi)
atau “END” untuk menandakan Press Release
bahwa ini adalah akhir dari tulisan.
9) Bila mungkin, dapat menggunakan Lead adalah teras berita. Sebuah lead
foto hitam putih yang berkualitas. harus mampu membangkitkan rasa ingin
Setiap foto yang ada diberi tahu dan memikat pembaca agar terus
keterangan (caption). Pada bagian membaca hingga selesai. Atau meskipun
belakang foto, ditulis nama, alamat tidak mau membaca hingga selesai, paling
dan nomor telepon dari contact tidak lewat lead pembaca telah tahu apa
person. yang telah atau sedang terjadi.
Berikut ini adalah jenis-jenis lead
Sedangkan Newsom dan Haynes yang baik dalam penulisan press release
(2005:180-181) menyebutkan beberapa menurut berbagai ahli release, diantaranya
format penulisan press release adalah jenis-jenis lead yang baik menurut Bivins
sebagai berikut: (1991:77) , terdiri atas :
1) Summary Lead. Adalah jenis lead
yang paling umum dipakai sebagai

77
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI Vol.2 No.1, Agustus 2016 / ISSN 2442-2991

lead. Lead ini mengandung unsur berlebih-lebihan atau bahkan lebih banyak
5W + IH, yaitu : Who, What, When, unsur promosinya. Berikut ini adalah
Where, Why dan How. konsep kriteria gaya bahasa press release
2) Delayed Lead. Lead ini digunakan yang baik yang dapat dijadikan acuan
untuk menggambarkan cerita dari dalam menulis sebuah isi pesan press
sebuah berita. Tipe ini biasanya release, diantaranya adalah :
digunakan untuk menulis feature.
Thomas Bivins (1991:80-81) Gaya
Sedangkan lead yang baik menurut bahasa press release, adalah:
Jefkins (1995:108) memiliki ciri-ciri : 1) Sebaiknya tidak memulai sebuah
Berisikan rangkuman atas release dengan menggunakan
keseluruhan cerita, maksudnya seandainya kalimat kutipan.
media tidak memungkinkan untuk memuat 2) Tanggal penulisan release, dipakai
keseluruhan naskah, maka paragraph sebagai pembuka release.
pertama ini dapat mengemukakan inti
pesan. Gaya bahasa press release yang baik
Lead yang baik menurut Baskin, Aronof, menurut Frank Jefkins (1995:112),
dan Lattimore (1997:207), adalah : adalah:
1) Menggunakan Summary Lead. 1) Menghindari gaya bahasa
Hindari time lead (when lead), superlatif. Gaya superlatif adalah
karena bukan merupakan lead yang suatu ungkapan atau kata yang
kuat. mumuji diri sendiri secara
2) Lead tersebut harus dapat berlebihan dengan ekspresi yang
menjawab seluruh pertanyaan 5W serba hebat. Sebuah press release
+ IH. harus senantiasa hanya memuat
3) Menggunakan sistem piramida informasi-informasi aktual.
terbalik. 2) Menghindari gaya bahasa
subyektif. Hindari generalisasi
Lead yang baik menurut Newsom dan yang tidak jelas dan kecondongan
Haynes (2005:181), adalah: untuk menjelaskan segala sesuatu
1) Harus menarik, tidak selalu 5W + yang berakibat tulisan keluar dari
IH tetapi harus dapat memberikan konteks aslinya. Biarkan saja
indikasi yang cepat tentang pembaca yang menilai sendiri
keseluruhan cerita dan mengapa bagaimana kenyataannya.
release ini penting. 3) Menghindari gaya bahasa klise.
2) Singkat, tidak lebih dari 4 baris. Jangan pernah memakai kata-kata
Satu kalimat tidak lebih dari 15 klise seperti ”unik”, ”lain daripada
atau 16 kata. yang lain”, ”bercakupan luas” dan
3) Gaya Bahasa Press Release lain sebagainya. Meskipun
istimewa produk ini belum tentu
Gaya bahasa press release benar-benar unik, karena hal-hal
merupakan bagian yang tidak kalah yang sepenuhnya unik sangat
penting dari suatu kualitas penulisan press langka didunia ini.
release yang baik. Karena kualitas 4) Penggunaan tanda kutip (”...”).
penulisan press release yang baik selain Tanda kutip dibubuhkan untuk
terlihat dari tampilan fisik dan isi setiap kalimat yang dikutip secara
(content), gaya bahasa juga berperan langsung maupun tidak langsung.
dalam mempengaruhi opini publik melalui Jangan mengutip pendapat atau
isi pesan yang di sampaikannya, apakah komentar dari seorang tokoh,
mudah dimengerti atau cenderung justru

78
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI Vol.2 No.1, Agustus 2016 / ISSN 2442-2991

kecuali jika itu langsung bersumber


dari orang yang bersangkutan.

Gaya bahasa press release yang


baik, menurut Baskin, Aronof dan
Lattimore (1997:208-209) terletak pada
konsep bahwa release bersifat faktual dan
fokus pada satu subyek, diantaranya adalah
:
1) Hendaknya penulisan release
haruslah akurat dengan
menggunakan ejaan yang benar.
2) Menggunakan piramida terbalik,
informasi terpenting berada pada
paragraph awal.
3) Hindari penggunaan slogan,
stereotype atas berita, istilah teknik
dan istilah asing yang sulit
dimengerti oleh orang awam.
4) Akurat dalam setiap penulisan,
nama, alamat, kutipan dan lain-
lain.

Gaya bahasa press release yang


baik menurut Newsom dan Haynes, adalah
:
1) Mengikuti gaya penulisan surat
kabar dalam level kompleksitas
dan dalam struktur dasar cerita.
2) Merupakan suatu berita pendek
yang terdiri dari beberapa kalimat,
paragraf yang pendek dan kata-
kata yang sifatnya umum.
3) Jangan pernah mencoba untuk
“menjual” sesuatu dalam press
release sebuah release bukan
merupakan iklan.

79
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI Vol.2 No.1, Agustus 2016 / ISSN 2442-2991

Matriks Gaya Penulisan Press Release


NO THOMAS BIVINS OTIS BASKIN, FRANK JEFKINS NEWSONS & HAYNES
ARONOF & LATTIMORE

TAMPILAN RELEASE

1. Kertas A4 Quarto (8.5 x 11 inch), putih polos. Kop surat khusus release, bagian atas tertulis
“Berita dari” atau “Informasi dari”.

2. Margins 1 inch 1 inch

3. Contact Person Pojok kiri atas pada hal 1 mencantumkan Identitas perusahaan terdiri dari nama, Dicantumkan pada bagian bawah kertas pada  Identitas perusahaan dicantumkan pd
alamat lengkap, nama lengkap, dan no alamat dan no telepon, contact Person akhir release. pojok kanan atas, lengkap dgn no telepon,
telepon. terdiri dari nama dan no telepon harus fax & email.
diletakkan pada posisi paling atas dari  Contact person dicantumkan pd kiri
release. halaman, sejajar dgn detail identitas
perusahaan.

4. Waktu Release Ditulis “for immediate release”, diletakkan Tidak hanya berupa tulisan ”For immediate Ditulis “For immediate release”, diletakkan
pada kanan atas sejajar dengan identitas release” tetapi ada spesifikasi waktu dan dikanan atas.
perusahaan. tanggal release

5. Tanggal Release Dicantumkan apabila tidak ada waktu Berada pada lead paragraph. Dicantumkan pada akhir release. Dicantumkan apabila tidak memakai waktu
release. release.

6. Badan Release Mulai dari 1/3 halaman. Mulai dari 1/3 halaman. Normal. Mulai dari 1/2 halaman.

7. Judul Release Antara contact person dan isi release. Merupakan summary title atau headline dari Berada dibawah logo, judul harus Diletakkan setelah semua identitas perusahaan
Semua huruf besar, single spasi, kalimat cerita. menyatakan secara jelas apa yang hendak di dan contact person, sebelum lead paragraf
terakhr diberi garis bawah. ceritakan. merupakan rangkuman dari keseluruhan cerita.

80
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI Vol.2 No.1, Agustus 2016 / ISSN 2442-2991

8. Sub Judul Release Belum tentu dipakai oleh editor, tetapi tidak
ada salahnya utk memperjelas judul.

.9. Halaman Bersambung Menggunakan kata “-berlanjut-“. Menggunakan kata “-berlanjut-“. Menggunakan kata Menggunakan kata
“-bersambung-“ atau ”-berlanjut-”.
“-berlanjut kehalaman berikutnya-“.

10. Halaman Sambungan Mengutip judul, 2 tanda dash dan halaman Mengutip judul, 2 tanda dash, dan jumlah Mengutip judul, 1 tanda dash dan halaman Mengutip judul halaman dan tanda dash.
di letakkan dipojok kiri atas. halaman diletakkan di pojok kiri atas. diletakkan dipojok kiri atas. Diletakkan di pojok kiri atas.
Contoh ”blablabla—2”. Contoh : ”blablabla—2/2”. Contoh : ”blablabla-2”. Contoh : ”blablabla, 2-”.

11. Akhir Release Menggunakan ”end” atau ”so” Menggunakan ”end”, ”so” atau ”###”. Mencantumkan identitas pengirim atau Menggunakan ”end”, ”so” atau ”###”.
contact person, shg tdk perlu menulis
”TAMAT”.

12. Logo Pojok kiri atas Bagian kiri atas, antara identitas perusahaan Dicantumkan pada atas halaman, setelah Pojok kanan atas.
dan contact person. tulisan ”Berita Dari”.

13. Photo Bila mungkin menggunakan photo


berwarna.

14. Panjang Release Tidak lebih dari 2 halaman. Usahakan tidak lebih dari 1 halaman. Point penting selayaknya dapat dijabarkan
(Jumlah halaman) dalam 1 halaman 2-3 paragraf.

15. Spasi Single spasi Double spasi Double spasi Double spasi

16. Indented Paragraf Menggunakan Indented Paragraf. Menggunakan Indented Paragraf. Tidak perlu “dimasukkan” ke margin dalam, Menggunakan Indended Paragraf.
ratakan saja.

81
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI Vol.2 No.1, Agustus 2016 / ISSN 2442-2991

NO THOMAS BIVINS OTIS BASKIN, FRANK JEFKINS NEWSONS & HAYNES


ARONOF & LATTIMORE

CONTENT (ISI) RELEASE

1. Lead  Summary lead :  Menggunakan Summary lead, hindari Berisikan ttg rangkuman keseluruhan isi  Harus menarik, tdk selalu 5W + 1H hrs
yg paling umum dipakai sebagai lead 5W “time” (when) lead karena bukan lead cerita, subyek diawal kalimat, nama dpt memberikan indikasi yg cepat ttg
+ 1H. yang kuat. singkat perusahaan, lokasi serta telaah keseluruhan cerita dan mengapa release
 Delayed Lead :  Menjawab 5W + 1H. singkat keseluruhan isi. ini penting.
utk menggambarkan cerita dari berita.  Menggunakan piramida terbalik.  Singkat, tdk lebih dari 4 baris, satu
Biasanya untuk feature. kalimat dan tidak lebih dari 15/16 kata.

2. Tanggal dan waktu release  Release tanpa waktu yg spesifik. Bersatu dengan lead paragraph, sebagai Gaya penulisan barat biasanya bulan
 Release dgn tanggal spesifik. pembuka. terlebih dahulu kemudian tanggal, tetapi
ada yang sebaliknya. Di Indonesia
keduanya tidak masalah.

3. Datelines Diletakkan untuk menjadi pembuka Diletakkan untuk menjadi pembuka


release. release. Bersamaan dengan ”berita dari”,
hari dan tanggal release.

4. Gaya Bahasa Jangan pernah memulai release dgn  Akurat, jelas dgn EYD  Hindari gaya bahasa superlatif juga kata  Mengikuti gaya penulisan surat kabar
menggunakan kalimat kutipan.  Hindari slogan, stereotype, istilah teknik atau ungkapan yang memuji diri sendiri dalam level kompleksitas dan dalam
dan istilah asing dan ekspresi yang serba hebat. struktur dasar cerita.
 Setiap paragraf singkat, tdk lebih dari 6  Hindari generalisasi yang tidak jelas dan  Pendek tetapi terdiri dari beberapa
baris. Satu kalimat tdk melebihi 20 kata. kecenderungan utk menjelaskan segala kalimat, paragraf yang pendek dan kata-
sesuatu yg berakibat tulisan keluar dari kata yang umum.
konteks aslinya. Jauhi ungkapan  Hindari slogan, komentar editorial.
subyektif, kemukakan fakta.  Tidak menjual.
 Jangan memakai kata ”klise”, seperti
”unik”, ”lain daripada yang lain”,
”bercakupan luas” dsb.

5. Tanda Kutip (”..”) Dibubuhkan untuk setiap kalimat yg


dikutip secara langsung maupun tidak
langsung.

82
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI Vol.2 No.1, Agustus 2016 / ISSN 2442-2991

6. Penggarisbawahan Tidak ada kalimat atau kata yang perlu


(Underlining) digarisbawahi, cukup dimiringkan.

7. Titik-titik dalam singkatan Menggunakan kaidah yang berlaku, tidak


perlu dipakai dalam singkatan.

.
8. Angka Semua angka, satu sampai sembilan harus
ditulis dengan huruf, 10 (sepuluh) keatas
ditulis dengan angka, kecuali tahun,
harga, no alamat dst.

83
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI Vol.2 No.1, Agustus 2016 / ISSN 2442-2991

Contoh Pola Tampilan Press Releas Contoh Pola Tampilan Press Release
Thomas Bivin Baskin, Asronof & Lattimore

84
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI Vol.2 No.1, Agustus 2016 / ISSN 2442-2991

Contoh Pola Tampilan Press Release


Newsom & Haynes

KESIMPULAN

Menulis bukanlah pekerjaan yang


mudah. Keahlian menulis erat
hubungannya dengan pekerjaan PR, di
antaranya; membuat press release,
backgrounders, iklan layanan
masyarakat, iklan korporat, artikel dan
editorial, publikasi ringan, company
profile dan annual report, naskah pidato,
bahan-bahan presentasi, dan berbagai
kegiatan menulis lainnya yang
dibutuhkan perusahaan.
Untuk memperoleh keahlian
menulis seorang praktisi PR harus
mengenal teknik penulisan dan banyak
melakukan latihan. Tetapi itu saja tidak
cukup. Pekerjaan menulis bukanlah
Contoh Pola Tampilan Press Release semata-mata pekerjaan tangan,
Frank Jefkins melainkan kombinasi dengan pekerjaan
yang menggandalkan analisis. Oleh
karenanya untuk dapat menulis dengan
baik dibutuhkan dukungan riset, data,
bacaan, diskusi, dan upaya yang
memperluas wawasan.
Karya tulis yang paling sering
dilakukan oleh praktisi PR adalah press
release. Sebelum memulai menulis press

85
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI Vol.2 No.1, Agustus 2016 / ISSN 2442-2991

release, praktisi PR perlu melaksanakan diberi masukan oleh pembaca awam atau
tahap persiapan, termasuk motivasi yang mereka yang mengerti sola bahasa.
mendasari praktisi PR ketika ingin Kelaikan sebuah berita berarti
menulis press release. Dengan demikian bahwa informasi yang hendak dimuat di
PR dapat mematangkan topic dan isu media massa harus mampu menarik
yang hendak diangkat, bila perlu minat para pembaca (pemirsa atau
melakukan studi pustaka atau riset kecil- pendengar, untuk media televise dan
kecilan agar mendapat gambaran yang radio). Standar ini harus senantiasa
lebih dalam. Kemudian ditentukan siapa diperhatikan oleh setiap praktisi PR
pihak yang pantas menerima pesan (humas) yang hendak mempublikasikan
tersebut dan media apa yang akan kisah atau pesan-pesan humasnya.
diminta bantuannya untuk Mereka harus menguji kelaikan berita
menyebarluaskan pesan tersebut. dari suatu siaran berita, artikel atau
Para ahli release Thomas Bivins, gambar-gambar (foto) yang hendak
Otis Baskin Arronof and Lattimore, dipublikasikan sebelum benar-benar
Doug Newsom and Haynes, dan Frank diserahkan ke media massa. Undanglah
Jefkins menyebutkan berbagai konsep para jurnalis dari berbagai macam media
dan teknik penulisan yang baik dengan guna mengikuti suatu acara pers yang
teknik penyajian yang berbeda namun khusus diadakan guna menjajagi kelaikan
secara keseluruhan memiliki perspektif berita dari suatu materi. Pertanyaan-
yang hampir sama. Intinya, praktisi PR pertanyaan yang harus diajukan dalam
ketika merampungkan tulisannya harus kaitan ini antara lain adalah apakah berita
memperhatikan bagaimana strategi ini layak untuk dicetak, apakah foto ini
pesannya, termasuk tampilan secara fisik tidak akan menyita terlalu banyak
release yang terdiri dari beberapa criteria halaman, mengapa para jurnalis yang
di antaranya (contact person, waktu atau hadir membatasi waktunya dalam
tanggal release, badan release, logo, mengikuti acara pers ini? Pada akhirnya,
judul release, panjang release, spasi, setiap praktisi PR harus mampu menilai
indended paragraf, halaman bersambung, kelaikan berita dari suatu materi yang
akhir release, dan backgrounders), serta hendak disiarkannya.
content (isi) dalam release, dan gaya
bahasa release yang akan digunakan.
Bahasa memberi rasa, dan rasa DAFTAR PUSTAKA
akan memperkaya alam imajinasi
pembaca. Ada beberapa pilihan bahasa Baskin, Otis and Craig E. Aronoff. 1997.
(kata) yang dapat digunakan, di Public Relations The Profession
antaranya kata-kata formal atau informal, And The Practice. 4th edition.
jargon, kepastian penggunaan kata-kata Boston : MC. Graw Hill.
kiasan (konotatif) atau kata-kata yang
sebenarnya (denotatif), kata-kata umum Bivins, Thomas. 1991. Handbook for
atau spesifik, bahkan kata-kata berlebih Public Relations Writing, 4th
(superlative). Untuk menghidupkan Edition. Lincon Wood : NTC
tulisan, praktisi PR dapat memasukkan Business Book.
variasi action bahasa (kata-kata) seperti
narasi (bercerita), pengideraan Cutlip, M. Scott., Center. H, Allen., and
(deskripsi), kalimat langsung atau Broom, M. Glen. 1999. Effective
penjelasan (eksposisi). Dalam kegiatan Public Relations. New Jersey :
PR, gaya penulisan yang demikian Prentice Hall.
mewarnai karya tulis PR. Biasanya
tulisan akan menjadi lebih baik bila telah

86
JURNAL LENTERA KOMUNIKASI Vol.2 No.1, Agustus 2016 / ISSN 2442-2991

Jefkins, Frank. 1996. Public Relations:


terjemahan Harris Munandar,
edisi IV. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Kasali, Rhenald. 1999. Manajemen
Public Relations. Jakarta :
Penerbit Pustaka Utama Grafiti.

Kriyantono, Rachmat. 2008. Public


Ralations Writing ‘Teknik
Produksi Media Public
Relations, dan Publisitas
Korporat’. (Jakarta : Kencana
Prenada Media Group).
Mahmud, Mahiddin. 1994. Model
Pengantar Hubungan
masyarakat. Jakarta : Penerbit
Erlangga.

Newsom, Doug and Haynes, Jim. 2005.


Public Relations Writing, 7th Edition.
Canada :Thomsom Wadsworth.

87

Anda mungkin juga menyukai