Ayub dikenal sebagai seorang yang saleh, jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan
Seseorang yang bergaul dengan Allah, hatinya akan dikuasai kerendahan hati dan kepedulian kepada sesama. Sama seperti Ayub yang pada masa mudanya bergaul
dengan Allah.
Apa yang Ayub terima saat bergaul dengan Allah? Anugrah yang sangat melimpah dari Tuhan, kebahagiaan, kelimpahan, pujian orang-orang, dipuji, dikagumi,
dihormati, layaknya seorang pemimpin.
Ada 3 tokoh yang sangat terkenal dan dijadikan pedoman dalam hidup karena kesalehannya dan bergaul degan Allah, siapa yang tau 3 orang itu? Teman teman ada
yang tau?, ada hadiahnya ga k? ada dong, nah coba ada yang berani jawab ga nih? 1. Ayub, 2 lagi siapa? – boleh ceritain apa yang kamu tau tentang mereka kenapa
bisa dibilang mereka jadi panutan untuk bergaul dengan Allah?
Yap, Henokh hidup pada zaman dimana orang-orang bahkan tidak tau siapa Allah, untuk apa memuji Allah, dan hidup dalam belenggu duniawi. Tapi hal itu ga
buat henokh menjadi sama seperti mereka. Oh iya, Henokh itu keturunan ke 7 dari adam, keturunan Set. Nah, Henokh ini ingat akan cerita-cerita kakeknya,
Adam, bahwa Allah adalah juruselamat umat yang percaya kepadaNya, Henokh mulai bergaul dengan Allah, percaya kepada Nya, berdoa, bersyukur, dan Tuhan
berbicara kepadanya memberi tau rencana Allah untuk menebus dan menyelamatkan manusia. Ibrani 11:5 mengatakan Karena iman Henokh terangkat, supaya ia
tidak mengalami kematian, ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.
Kedua, Nuh, orang yang bergaul kepada Tuhan pada zaman dimana orang orang mementingkan hal duniawi, mabuk-mabukan, tidak tau Allah, dsbg. Karena iman
dan keakraban Nuh dan keluarganya kepada Allah,, maka Allah percaya dan membuat perjanjian dengan Nuh untuk menyelamatkan keluarganya dan segala
makhluk hidup di bumi berpasangan untuk diselamatkan dari Air Bah.
Yang ketiga, Ayub, seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, Ayub bergaul dengan Allah dan beroleh kelimpahan. Pada saat dicobai, ia bukan hanya tidak
dihormati oleh orang yang pernah dibantunya , tetapi juga menjadi bahan tertawaan, dianggap paling hina di masyarakat serta diserang secara bertubi-tubi oleh
orang-orang jaha. Dalam situasi penderitaannya, apakah Ayub mengeluh? Ya. Ayub mengeluhkan kehancuran batinnya karena penderitaan fisik dan
kesendiriannya, Lalu Apa yang ayub lakukan? Memaki Allah? Tidak. Ayub kemudian berseru meminta pertolongan Allah. Dalam meminta pertolongan itu, ia
menyatakan pengakuan pada kedaulatan Allah atas kehidupannya. Ayub yakin, tanpa seizin Allah, tidak mungkin semua penderitaan itu menimpanya. Jika Allah
berkenan, semua penderitaannya pasti akan berlalu.
saat istrinya meminta ayub mengutuki Allah, Ayub tidak mendengarkan, ia tetap percaya bahwa apa yang dialaminya atas seizing Tuhan dan karena apa yang
dimiliki Ayub selama ini adalah milik Tuhan (harta, keluarga, berkat, kehormatan)semua punya Tuhan, Ayub berkata "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup
melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal”
Saudara terkasih dalam Tuhan, Persekutuan Allah dengan Ayub ini, juga ditawarkan-Nya kepada semua orang yang percaya pada Tuhan Yesus Kristus, tidak hanya
kepada Ayub, Nuh, Henokh, atau tokoh-tokoh alkitab lainnya saja. Allah mengatakan “Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang
diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku”.
Lantas, Ivana, hati manusia kan suka berubah ya, ada masanya kita kalah oleh keinginan daging, mengalihkan suara hati nurani, temen-temen harus ingat “Tetapi
Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat” Ia tidak akan pernah meninggalkan kita sendiri. Yap, yang ngomong ini
Firman Tuhan loh, bukan Ivana yang mengada-ada.
Bagaimana cara bergaul dengan Tuhan? Kita rangkum dari 3 tokoh diatas
1. Takut akan Tuhan (Maz 25:14) "TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia , dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka"
2. Menjadi orang benar dan tidak bercela
3. Menjadi orang jujur di dalam Tuhan . sama seperti yang dialami oleh Ayub, Henokh dan Nuh
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan
membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat
menanggungnya.”
Demikian Firman Tuhan, berbahagialah orang yang mendengar akan Firman Tuhan serta memeliharanya dalam hidupnya.
Temen-temen adakah yang mau berbagi cerita atau kesaksian tentang hidupnya saat bergaul dengan Allah? Apa yang kamu rasakan ketika kuasa Tuhan ada
atasmu? Yuk ada 1 yang cerita, atau Ivana tunjuk yaa