Anda di halaman 1dari 4

1. 1. Perubahan pada lansia.

Masa pramenopause :

ü  Terjadi perubahan haid (haid terlalu sedikit atau banyak)

ü  Vagina kering dan sekresi vagina menjadi lebih cair

ü  Endometrium mengalami atrofi hingga tinggal 4 gr ( jika masih reproduksi, beratnya sekitar
10 – 12 gram )

ü  Rambut mulai menipis, insomnia

ü  Suka tergantung perasaan

ü  Saat berhubungan sex, ada perasaan tidak nyaman dan mengakibatkan luka pada vagina
sehingga libidonya turun

Pada masa pramenopause, sekresi FSH meningkat sehingga banyak folikel yang matang dan
terjadi pendarahan. Karena masa ini adalah masa penghabisan untuk folikel.

Masa postmenopause :

ü  Terjadi gejala vasomotor yaitu rasa panas dan berkeringat pada malam hari. Biasanya bagian
yang berkeringat adalah tangan dan kaki.

ü  Elastisitas kulit menurun

ü  Rambut pada wajah bertambah.

ü  Otot vesika urinaria melemah.

ü  Konstipasi, puting susu mengecil, glandula mammae turun dan datar

ü  Jumlah folikel kosong sehingga kadar estrogen dan progesteron benar benar sedikit

ü  Estradiol, progesteron dan estrogen menurun dan menyebabkan sekresi FSH dan LH
meningkat.

Tahap tahap menopause :

1. Klimaterik awal (usia 35 – 45 tahun) . Pada tahap ini siklus haid sering tidak disertai
ovulasi (anovulasi)
2. Premenopause (usia 45 – 55 tahun)
3. Klimaterik akhir (usia 55 – 65 tahun )
4. Senium ( > 65 tahun )
Dampak panjang dari menopause adalah osteoporosis dan jantung koroner karena produksi
estrogen menurun sehingga HDL menurun namun LDL naik.

Pada lansia terjadi perubahan sistem endokrin yaitu semua produksi hormon menurun kecuali
fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah.

Pada masa menopause terjadi perubahan hormonal, namun sensitifitas ginjal menurun dan
produksi urin meningkat

1. 2.     Perubahan muskuloskeletal

Otot

 Kontraksi otot melemah


 Massa otot menurun sekitar 10 – 20 % dibanding usia 30 tahun (saat usia sudah 60 tahun)
 Pemecahan protein meningkat tapi asam amino menurun sehingga tubuh kekurangan
protein
 Miofibril diganti oleh lemak dan jaringan kolagen sehingga tenaga ototnya berkurang
 Aliran darah menurun
 Serat otot tipe 2 lebih besar dari serat tipe 1

Tulang

 Terjadi perubahan pada kartilago , terutama pada tangan, paha dan vetebrae
 Struktur dalam tulang menjadi mirip sarang lebah
 Korteks tulang menipis, membran tulang tipis dan struktur dalam tulang melebar
 Tinggi badan menurun karena diskus invetebralis menipis dan memendek.

Tulang mengalami kepadatan maximal pada usia 30 – 40 tahun. Setelah usia lebih dari 40 tahun,
osteoblas menurun tapi osteoklas ( penghancuran tulang) meningkat.

1. 3.     Perubahan hormonal pada lansia

 Produksi dari hampir semua hormone menurun


 Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah

1. Pituitari : pertumbuhan ada tetapi lebih rendah dan hanya di dalam pembuluh darah.
Berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH, dan LH.
2. Menurunnya aktivitas tiroid, menurunnya BMR dan menurunnya daya pertukaran zat
3. Menurunnya produksi aldosteron

a)      Menurunnya sekresi hormone kelamin, misalnya progesterone, estrogen, dan testosterone

b)      Bertambahnya insulin, norepinephrin, parathormon, vasopressin


c)      Berkurangnya tridotironin

d)     Psikomotor melambat

1. 4.     Osteoporosis

Definisi dari oesteoporosis adalah penyakit pada tulang yang menyebabkan tulang menjadi tipis
dan lemah sehingga menjadi mudah retak dan patah. Penyakit osteoporosis tidak dapat  diketahui
oleh penderitanya secara langsung kecuali dengan tes.

Osteoporosis terjadi karena pembongkaran massa tulang lebih banyak daripada pembentukan
tulang.

Ciri ciri orang yang mengalami osteoporosis antara lain sering mengalami sakit leher dan low
back pain.

Faktor yang mempengaruhi terjadinya osteoporosis antara lain :

 Wanita lebih rentan dibanding pria, karena kepadatan tulang wanita lebih rendah
dibanding pria
 Ras
 Usia . Semakin bertambahnya usia, akan semakin rentan terhadap osteoporosis
 Aktivitas fisik, contoh : olahraga
 Kebiasaan sehari hari, misal orang yang merokok lebih rentan terhadap osteoporosis
 Mengkonsumsi obat obatan tertentu, seperti obat anti kejang, obat nyeri haid, dan obat
kanker

Klasisfikasi osteoporosis :

 Osteopororsis primer adalah osteoporosis yang disebabkan oleh kurangnya hormon


estrogen.
 Osteoporosis sekunder adalah osteoporosis yang disebabkan oleh penyakit tertentu
misalnya hipertioid, hiperparatiroid, gagal ginjal, dan kelainan hati.

Berdasarkan penyebabnya, osteoporosis dibagi menjadi :

 Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen yang membantu


mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul
pada wanita yang berusia diantara 51-75 tahun, Biasanya wanita kulit putih dan daerah
timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.
 Osteoporosis senilis merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan
dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan
pembentukan tulang yang baru..
 Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak
diketahui.

Anda mungkin juga menyukai