Masa pramenopause :
ü Endometrium mengalami atrofi hingga tinggal 4 gr ( jika masih reproduksi, beratnya sekitar
10 – 12 gram )
ü Saat berhubungan sex, ada perasaan tidak nyaman dan mengakibatkan luka pada vagina
sehingga libidonya turun
Pada masa pramenopause, sekresi FSH meningkat sehingga banyak folikel yang matang dan
terjadi pendarahan. Karena masa ini adalah masa penghabisan untuk folikel.
Masa postmenopause :
ü Terjadi gejala vasomotor yaitu rasa panas dan berkeringat pada malam hari. Biasanya bagian
yang berkeringat adalah tangan dan kaki.
ü Jumlah folikel kosong sehingga kadar estrogen dan progesteron benar benar sedikit
ü Estradiol, progesteron dan estrogen menurun dan menyebabkan sekresi FSH dan LH
meningkat.
1. Klimaterik awal (usia 35 – 45 tahun) . Pada tahap ini siklus haid sering tidak disertai
ovulasi (anovulasi)
2. Premenopause (usia 45 – 55 tahun)
3. Klimaterik akhir (usia 55 – 65 tahun )
4. Senium ( > 65 tahun )
Dampak panjang dari menopause adalah osteoporosis dan jantung koroner karena produksi
estrogen menurun sehingga HDL menurun namun LDL naik.
Pada lansia terjadi perubahan sistem endokrin yaitu semua produksi hormon menurun kecuali
fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah.
Pada masa menopause terjadi perubahan hormonal, namun sensitifitas ginjal menurun dan
produksi urin meningkat
Otot
Tulang
Terjadi perubahan pada kartilago , terutama pada tangan, paha dan vetebrae
Struktur dalam tulang menjadi mirip sarang lebah
Korteks tulang menipis, membran tulang tipis dan struktur dalam tulang melebar
Tinggi badan menurun karena diskus invetebralis menipis dan memendek.
Tulang mengalami kepadatan maximal pada usia 30 – 40 tahun. Setelah usia lebih dari 40 tahun,
osteoblas menurun tapi osteoklas ( penghancuran tulang) meningkat.
1. Pituitari : pertumbuhan ada tetapi lebih rendah dan hanya di dalam pembuluh darah.
Berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH, dan LH.
2. Menurunnya aktivitas tiroid, menurunnya BMR dan menurunnya daya pertukaran zat
3. Menurunnya produksi aldosteron
a) Menurunnya sekresi hormone kelamin, misalnya progesterone, estrogen, dan testosterone
1. 4. Osteoporosis
Definisi dari oesteoporosis adalah penyakit pada tulang yang menyebabkan tulang menjadi tipis
dan lemah sehingga menjadi mudah retak dan patah. Penyakit osteoporosis tidak dapat diketahui
oleh penderitanya secara langsung kecuali dengan tes.
Osteoporosis terjadi karena pembongkaran massa tulang lebih banyak daripada pembentukan
tulang.
Ciri ciri orang yang mengalami osteoporosis antara lain sering mengalami sakit leher dan low
back pain.
Wanita lebih rentan dibanding pria, karena kepadatan tulang wanita lebih rendah
dibanding pria
Ras
Usia . Semakin bertambahnya usia, akan semakin rentan terhadap osteoporosis
Aktivitas fisik, contoh : olahraga
Kebiasaan sehari hari, misal orang yang merokok lebih rentan terhadap osteoporosis
Mengkonsumsi obat obatan tertentu, seperti obat anti kejang, obat nyeri haid, dan obat
kanker
Klasisfikasi osteoporosis :