Kel 3 Anggaran Bahan Baku
Kel 3 Anggaran Bahan Baku
Kel 3 Anggaran Bahan Baku
MAKALAH
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
1. Andien Husnun Nabila (7211418017)
2. Intan Nurmila Dewi (7211418039)
3. Cuci Harningsih (7211418083)
4. Yunanda Adi S (7211418138)
5. Tutit Ruddy S (7211418180)
6. Mas’ud Ilman M (7211418222)
7. Sitoresmi Mujiningtyas P. S (7211418245)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Anggaran Bahan Baku“
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengganggaran.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Badingatus Solikhah, S. E.,
M. Si. selaku dosen mata kuliah penganggaran. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari betul keterbatasan dalam makalah ini, sehingga kami akan sangat
menghargai kritik dan saran yang membangun, demi penulisan yang lebih baik lagi dikemudian
hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Bahan Baku................................................................................................................6
2.2 Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku..................................................................................7
2.3 Penyusunan Anggaran Bahan Baku.............................................................................................8
2.4 Biaya Bahan Baku Standar Per Unit Produk...............................................................................10
2.5 Anggaran Bahan Baku Dipakai...................................................................................................12
2.6 Anggaran Biaya Bahan Baku......................................................................................................14
2.7 Anggaran Persediaan Bahan Baku............................................................................................15
2.8 Anggaran Pembelian Bahan Baku..............................................................................................17
2.9 Laporan Pembelian Bahan Baku................................................................................................17
2.10 Anggaran Kas Keluar untuk Pembelian Bahan Baku..................................................................18
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
2. Apa pengertian anggaran bahan baku?
3. Apa tujuan penyusunan anggaran bahan baku?
4. Bagaimana cara menyusun anggaran bahan baku?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk menghindari tidak tepatnya persediaan bahan baku, maka diperlukan suatu
perencanaan sebagai alat untuk mengendalikan bahan baku agar sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Salah satu cara pengendalian tersebut adalah dengan penyusunan budget
(anggaran). Anggaran bahan baku adalah anggaran yang berhubungan dan merencanakan
secara sistematis serta lebih terperinci tentang penggunaan bahan baku untuk proses produksi
selama periode tertentu yang akan datang.
Dalam proses produksi, bahan baku dikeleompokkann menjadi dua bagian yaitu:
1. Bahan baku langsung, yang merupakan bagian barang jadi yang dihasilkan. Biaya bahan
baku merupakan biaya variable bagi perusahaan karena berbanding lurus dengan barang jadi
yang dihasilkan.
2. Bahan baku tidak langsung, yang merupakan bahan baku yang ikut berperan dalam proses
produksi, tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang dihasilkan.
Bahan baku dipakai dianggarkan dalam satuan (unit) uang disebut anggaran biaya
bahan baku (BBB) dan juga disebut dengan biaya bahan baku standar (BBBSt). Anggaran
biaya bahan baku adalah kuantitas standar bahan baku dipakai (KSt) dikali harga standar
bahan baku (HSt) per unit atau dinyatakan dengan rumus :
6
Anggaran BBB = KSt x HSt
Bahan baku dipakai yang dianggarkan dalam satuan (unit) barang disebut kuantitas
standar bahan baku dipakai (KSt). Kuantitas standar bahan baku dipakai (KSt) adalah unit
ekuivalen produk (P) dikali kuantitas standar bahan baku per unit produk (KSBB),
dinyatakan dengan rumus :
KSt = P X KSBB
Unit ekuivalen produk dihitung bila dalam anggaran produk terdapat sediaan
produk dalam proses, tetapi bila tidak terdapat sediaan produk dalam proses maka unit
ekuivalen produk= produk jadi dihasilkan periode ini. Untuk menghindari tidak tepatnya
persediaan bahan baku, maka diperlukan suatu perencanaan sebagai alat untuk
mengendalikan bahan baku agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Salah satu cara
pengendalian tersebut adalah dengan penyusunan budget (anggaran). Anggaran bahan
baku adalah anggaran yang berhubungan dan merencanakan secara sistematis serta lebih
terperinci tentang penggunaan bahan baku untuk proses produksi selama periode tertentu
yang akan datang.
7
2.3 Penyusunan Anggaran Bahan Baku
Dasar penyusunan anggaran bahan baku bersumber dari anggaran produk,
persediaan bahan baku, dan harga standar bahan baku (HSt).
Rumus yang dapat digunakan untuk menyusun anggaran bahan baku sebagai
berikut:
Kuantitas standar bahan baku dipakai per unit produk 2 ons (KSBB)
Dari data tersebut dapat dihitung kuantitas standar bahan baku dipakai (KSt) atau
bahan baku dipakai yang dianggarkan setahun sebanyak = 182 unit x 2 ons = 364 ons.
Setelah itu dapat disusun anggaran bahan baku seperti pada tabel.
8
(Last In First Out). Dikarenakan metode penilaian persediaan berkaitan dengan
penentuan harga pokok bahan baku per unit, sedangkan dalam penyusunan anggaran
sudah ditentukan harga pokok standar bahan baku per unit. Metode penilaian persediaan
pada umumnya diterapkan pada akuntansi keuangan. Akuntansi keuangan mencatat
transaksi yang sudah terjadi. Biasanya harga pokok bahan baku per unit yang dibeli pada
kenyataannya (aktual) berbeda pada saat pembelian yang satu dengan saat pembelian
yang lain, sehingga dalam akuntansi keuangan perlu menentukan harga pokok bahan
baku per unit. Dalam penyusunan anggaran, harga bahan baku per unit dianggap tidak
berubah pada periode anggaran, yaitu sesuai dengan harga standar bahan baku per unit
(HSt).
Tabel 8-1
Anggaran bahan baku terdiri atas anggaran bahan baku dipakai, anggaran
persediaan bahan baku, dan anggaran pembelian bahan baku.
9
bahan baku dan anggaran bahan baku dipakai. Anggaran bahan baku dipakai disusun
berdasarkan anggaran produk, dan biaya bahan baku standar per unit produk.
Kuantitas standar bahan baku (KSBB) adalah taksiran sejumlah unit bahan baku
yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk tertentu. Penentuan kuantitas
standar bahan baku dimulai dari penetapan spesifikasi produk, baik mengenai ukuran,
bentuk, warna, karakteristik pengolahan produk, maupun mutunya. Dari spesifikasi ini
kemudian dibuat kartu bahan baku yang berisi spesifikasi dan jumlah tiap-tiap jenis
bahan baku yang akan diolah menjadi produk selesai (produk jadi). Kuantitas standar
bahan baku dapat ditentukan dengan menggunakan penyelidikan teknis, analisis catatan
masa lalu dalam bentuk; menghitung rata-rata bahan baku dipakai untuk produk atau
pekerjaan yang sama dalam periode tertentu di masa lalu, menghitung rata-rata bahan
baku dipakai dalam pekerjaan yang paling baik dan yang paling buruk di masa lalu,
menghitung rata-rata bahan baku dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling baik.
Misalkan untuk memproduksi kecap diperlukan bahan baku berupa kedelai dan
gula merah. Untuk memproduksi per botol kecap diperlukan kuantitas standar bahan baku
(KSBB) berupa kedelai dan gula merah sebagai berikut.
Harga standar bahan baku (HSt) adalah taksiran harga per unit bahan baku. Harga
standar ini pada umumnya ditentukan dari daftar harga pemasok (supplier), katalog atau
informasi yang sejenis dan informasi lain yang tersedia yang berhubungan dengan
kemungkinan perubahan harga di masa akan datang,
10
Harga pokok bahan baku meliputi harga beli bahan baku dan ongkos untuk
memperoleh bahan baku, seperti: ongkos perjalanan dan angkut bahan baku, ongkos
dokumen bahan baku, ongkos bongkar muat bahan baku, dan ongkos bahan baku lainnya.
Harga standar bahan baku (HSt) kedelai = Rp 1.000.000 : 10.000 ons Rp 100 per ons
Harga standar bahan baku (HSt) gula merah = Rp 480.000 : 8.000 ons = Rp 60 per ons.
Biaya bahan baku standar per unit produk (BBBSP) adalah kuantitas standar
bahan baku (KSBB) dikali harga standar bahan baku (HSt), atau dinyatakan dengan
rumus :
Dari contoh kuantitas standar bahan baku (KSt) dan harga standar bahan baku (HS!)
seperti yang telah dikemukakan terdahulu, maka dapat dibuat biaya bahan baku standar per unit
produk seperti Tabel 8-2.
11
2.5 Anggaran Bahan Baku Dipakai
Anggaran bahan baku dipakai dapat disusun dalam satuan barang dan dalam satuan
uang (rupiah). Anggaran bahan baku dipakai yang disusun dalam rupiah (satuan uang)
disebut dengan anggaran bisya bahan baku. Anggaran biaya bahan baku disusun
berdasarkan anggaran bahan baku dipakai dalam unit ( satuan barang ) atau kuantitas standar
bahan baku dipakai (KSt).
Table 8-3
12
Kuantitas Standar Bahan Baku Dipakaidalam Ons
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
I 44 44 13 39 18 9 75 92
II 46 46 13 39 20 10 79 95
III 48 48 14 42 18 9 80 99
IV 52 52 14 42 20 10 86 104
Kuantitas standar bahan baku dipakai (KSt) pada tabel diatas juga dapat dibuat seperti tabel
berikut :
13
46 79 95
III Sedang 24 2 48 2 48
Manis 14 1 14 3 42
Asin 9 2 18 1 9
47 80 99
IV Sedang 26 2 52 2 52
Manis 14 1 14 3 42
Asin 10 2 20 1 10
50 86 104
Setahun 187 320 390
(Table 8-4)
Anggaran produk pada perusahaan Kecap Asli merupakan anggran produk jadi,
karena tidak terdapat sediaan produk dalam proses, maka produk jadi dihasilkan sama
dengan unit produk ekuivalen (P)
Jumlah
biaya
bahan
baku
Triwula
Kedelai Gula Merah (Rp)
n
Biaya Biaya
Hst per
KSt Bahan KSt Hst per Bahan
Ons
(Ons) baku (Ons) Ons baku
(Rp)
(Rp) (Rp)
14
II 80 100 8.000 99 60 5.940 13.940
Anggaran biaya bahan baku dapat juga disusun dengan cara mengalikan unit ekuivalen
produk (P) dengan biaya bahan baku standar per unit produk (BBBSP). Berdasarkan
BBBSP yang terdapat pada tabel 8-2 dan P pada tabel 8-4 dapat disusun anggaran biaya
bahan baku seperti pada tabel 8-6
Jumlah
biaya
Kecap Manis bahan
Triwulan Kecap Sedang Kecap Asin baku
Produ BBBS BBB Produ BBBS BBB Produ BBBS BBB
k (Rp) P (Rp) (Rp) k (Rp) P (Rp) (Rp) k (Rp) P (Rp) (Rp)
15
Berdasarkan data anggaran biaya bahan baku pada Tabel 8-5 dan data sediaan
bahan baku awal tahun 2016 sebagai berikut :
Jumlah = Rp 1.900
Untuk menentukan besarnya sediaan bahan baku akhir dapat digunakan rumus
sebagai berikut :
BBB
SBBX dalam Rp = x 2 – SBBA
TPSBB
16
Sediaan bahan baku akhir (SBBX) dalam kuantitas (ons) diperoleh dari perhitungan sebagai
berikut :
Misalnya kuantitas sediaan bahan baku akhir (SBBX) kedelai triwulan 1 = Rp 875
: Rp 100 = 8,75 ons atau
Kst
SBBX dalam kualitas =
TPSBB
x 2 - SBBA
75
SBBX dalam kualitas = x 2 – 108,75 ons
8
Pembeliaan bahan baku = persediaan bahan baku akhir + biaya bahan baku –
persediaan bahan Baku
Berdasarkan anggaran biaya bahan baku pada tabel 8-5 dan data anggaran persediaan
bahan baku akhir pada tabel 8-7 ditambah data persediaan bahan baku awal, kemudiaan
dapatlah disusun anggaran pembeliaan bahan baku seperti tabel 8-8.
17
Bagian Pembelian membuat laporan pembeliaan bahan baku bulan Februari 2016 seperti
tabel 8-9
Persentgase realisasi dalam ons kolom (7) dan realisasi dalam Rp kolom (9) yang
terdapat pada Tabel 8-9 diperoleh dengan cara data kolom (6) dibagi data kolom (2)
mengthasilkan persentase realisasi dalam ons kolom(7), sedangkan untuk memperoleh
persentase realisasi dalam Rp kolom (9) dengan cara data kolom (8) dibagi data kolom
(3).
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anggaran Bahan Baku adalah semua anggaran yang berhubungan dan
merencanakan secara lebih terperinci tentang penggunaan bahan baku untuk proses
produksi selama periode yang akan dating.
Secara ringkas tujuan penyusunan angaran bahan baku, antara lain memperkirakan
jumlah kebutuhan bahan baku, memperkirakan jumlah pembelian bahan baku yang
diperlukan dasar untuk memperkirakan kebutuhan dan yang diperlukan
untuk melaksanakan pembelian bahan baku, sebagai dasar penyusunan biaya produksi,
yakni memperkirakan komponen harga pokok pabrik karena penggunaan bahan baku dalam
proses produksi, sebagai dasar melaksanakan fungsi pengawasan bahan baku.
Jenis – jenis anggaran bahan baku ada empat yaitu anggaran kebutuhan bahan
baku, anggaran pembelian bahan baku, anggaran persediaan bahan baku dan anggaran biaya
bahan baku yang habis digunakan dalam produksi.
19
20